mekanisme vaksin tetanus toxoid

3
MEKANISME VAKSIN TETANUS TOXOID Tubuh manusia mempunyai sistem kekebalan sebagai mekanisme pertahanan dalam mencegah masuk dan menyebarnya agen infeksi. Mekanisme pertahanan ini terdiri dari dua kelompok fungsional, yaitu pertahanan non spesifik dan spesifik yang saling bekerja sama. Pertahanan non spesifik diantaranya adalah kulit dan membran mukosa, sel sel fagosit, komplemen, lisozim, interferon, dan berbagai faktor humoral lain. Pertahanan non spesifik berperan sebagai garis pertahanan pertama. Semua pertahanan ini merupakan bawaan (innate) artinya pertahanan tersebut secara alamiah ada dan tidak adanya dipengaruhi secara instriksik oleh kontak dengan agen infeksi sebelumnya. Mekanisme pertahanan spesifik meliputi sistem produksi antibodi oleh sel B dan sistem imunitas seluler oleh sel T. Sistem pertahanan ini bersifat adaptif dan didapat, yaitu menghasilkan reaksi spesifik pada setiap agen infeksi yang dikenali karena telah terjadi pemaparan terhadap mikroba atau determinan antigenik tersebut sebelumnya. Sistem pertahanan ini sangat efektif dalam memberantas infeksi serta mengingat agen infeksi tertentu sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit di kemudian hari. (1) Vaksin Tetanus Toxoid merupakan antigen bagi tubuh. Masuknya vaksin ini akan merangsang tubuh memproduksi mekanisme pertahanan yang spesifik untuk jenis antigen ini. Pemaparan pertama lewat vaksin ini memberikan sensitisasi bagi imunitas tubuh sehingga terbentuk memori yang berlangsung lambat dan lemah, sehingga

Upload: rexy-nunuhitu

Post on 27-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nnnn

TRANSCRIPT

Page 1: Mekanisme Vaksin Tetanus Toxoid

MEKANISME VAKSIN TETANUS TOXOID

Tubuh manusia mempunyai sistem kekebalan sebagai mekanisme pertahanan dalam

mencegah masuk dan menyebarnya agen infeksi. Mekanisme pertahanan ini terdiri dari dua

kelompok fungsional, yaitu pertahanan non spesifik dan spesifik yang saling bekerja sama.

Pertahanan non spesifik diantaranya adalah kulit dan membran mukosa, sel sel fagosit,

komplemen, lisozim, interferon, dan berbagai faktor humoral lain. Pertahanan non spesifik

berperan sebagai garis pertahanan pertama. Semua pertahanan ini merupakan bawaan (innate)

artinya pertahanan tersebut secara alamiah ada dan tidak adanya dipengaruhi secara instriksik

oleh kontak dengan agen infeksi sebelumnya. Mekanisme pertahanan spesifik meliputi sistem

produksi antibodi oleh sel B dan sistem imunitas seluler oleh sel T. Sistem pertahanan ini bersifat

adaptif dan didapat, yaitu menghasilkan reaksi spesifik pada setiap agen infeksi yang dikenali

karena telah terjadi pemaparan terhadap mikroba atau determinan antigenik tersebut sebelumnya.

Sistem pertahanan ini sangat efektif dalam memberantas infeksi serta mengingat agen infeksi

tertentu sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit di kemudian hari. (1)

Vaksin Tetanus Toxoid merupakan antigen bagi tubuh. Masuknya vaksin ini akan

merangsang tubuh memproduksi mekanisme pertahanan yang spesifik untuk jenis antigen ini.

Pemaparan pertama lewat vaksin ini memberikan sensitisasi bagi imunitas tubuh sehingga

terbentuk memori yang berlangsung lambat dan lemah, sehingga tidak cukup banyak antibodi

terbentuk. Pada reaksi atau respon kedua, ketiga dan selanjutnya tubuh sudah mengenal antigen

jenis tersebut. Tubuh sudah pandai membuat zat anti, sehingga dalam waktu singkat akan

dibentuk zat anti yang lebih banyak. Setelah beberapa lama, jumlah zat anti dalam tubuh akan

berkurang. Untuk mempertahankan agar tubuh tetap kebal, perlu diberikan antigen/ suntikan/

imunisasi ulang sebagai rangsangan tubuh untuk membuat zat anti kembali, sehingga pemberian

vaksin minimal dilakukan lima kali seumur hidup untuk mendapatkan kekebalan penuh.

Imunisasi TT yang pertama bisa dilakukan kapan saja, misalnya sewaktu remaja. Lalu TT2

dilakukan sebulan setelah TT1 (dengan perlindungan tiga tahun). Tahap berikutnya adalah TT3,

dilakukan enam bulan setelah TT2 (perlindungan enam tahun), kemudian TT4 diberikan satu

tahun setelah TT3 (perlindungan 10 tahun), dan TT5 diberikan setahun setelah TT4

(perlindungan 25 tahun).(1){Formatting Citation}

Page 2: Mekanisme Vaksin Tetanus Toxoid

EFEK SAMPING PEMBERIAN VAKSIN

Menurut Syahlan (2009) dalam Fitria (2012) ,efek samping dari pemberian vaksin Tetanus

Toxoid (TT) adalah reaksi lokal berupa kemerahan, pembengkakan pada tempat penyuntikan dan

rasa sakit pada tempat penyuntikan, hal ini akan sembuh dengan sendirinya.(2)

Daftar Pustaka

1. Probandari AN, Handayani S, Laksono NJDN. Keterampilan Imunisasi. Universitas Sebelas Maret Surakarta; 2013.

2. Fitriah. Perilaku Ibu Hamil terhadap Imunisasi Tetanus Toxoid di Puskesmas Tangse Kabupaten Pidie. 2012.