mekanisme pitting corrosion hudan

5
Hudan Ali Yusar 1106018234 Mekanisme Pitting Corrosion Pitting corrosion merupakan salah satu jenis korosi terlokalisasi yang akan berpenetrasi ke bagian dalam permukaan logam. Pitting corrosion dapat juga disebut korosi sumur karena pada permukaan logam hanya berbentuk lubang tipis tetapi akan memanjang ke bagian dalam material. Pemanjangan ke bagian dalam ini akan membentuk rongga yang bisa tertutup maupun terbuka dengan membran semipermeabel dari produk korosinya. Produk korosi yang terbentuk akan menutupi rongga sehingga akan sangat sulit untuk mengetahui terjadinya korosi sumur ini. Korosi sumur dianggap sangat berbahaya karena memiliki laju kecepatan 10 – 100 kali lebih cepat dibanding uniform corrosion. Korosi ini dapat menyebabkan kegagalan pada material. Penyebab korosi sumur ini karena adanya ion agresif seperti klorida, iodida, dan bromida. Ion agresif terutama klorida bisa merusak lapisan pasif. Terkelupas sedikit, akan membuat logam tersebut rentan terhadap korosi. Penyebab lainya seperti pengaruh pH, keadaan permukaan logam, dan lain-lain. macam – macam bentuk pitting corrosion

Upload: hudan-ali-yusar

Post on 27-Dec-2015

84 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Korosi

TRANSCRIPT

Page 1: Mekanisme Pitting Corrosion Hudan

Hudan Ali Yusar1106018234

Mekanisme Pitting Corrosion

Pitting corrosion merupakan salah satu jenis korosi terlokalisasi yang akan berpenetrasi ke bagian

dalam permukaan logam. Pitting corrosion dapat juga disebut korosi sumur karena pada permukaan

logam hanya berbentuk lubang tipis tetapi akan memanjang ke bagian dalam material. Pemanjangan

ke bagian dalam ini akan membentuk rongga yang bisa tertutup maupun terbuka dengan membran

semipermeabel dari produk korosinya. Produk korosi yang terbentuk akan menutupi rongga

sehingga akan sangat sulit untuk mengetahui terjadinya korosi sumur ini. Korosi sumur dianggap

sangat berbahaya karena memiliki laju kecepatan 10 – 100 kali lebih cepat dibanding uniform

corrosion. Korosi ini dapat menyebabkan kegagalan pada material. Penyebab korosi sumur ini

karena adanya ion agresif seperti klorida, iodida, dan bromida. Ion agresif terutama klorida bisa

merusak lapisan pasif. Terkelupas sedikit, akan membuat logam tersebut rentan terhadap korosi.

Penyebab lainya seperti pengaruh pH, keadaan permukaan logam, dan lain-lain.

macam – macam bentuk pitting corrosion

Page 2: Mekanisme Pitting Corrosion Hudan

Hudan Ali Yusar1106018234

Mekanisme

Mekanisme terjadinya pitting corrosion terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

Lapisan pasif rusak

Lapisan oksida pasif pada permukaan logam mengalami kerusakan akibat serangan ion Cl- atau

secara mekanik.

Pit Inisisasi

Pitting mulai terbentuk ketika potensial pitting (Epit) kritikal (fig7.10 Denny,Jones). Pembentukan awal

inisiasi tidak dapat diketahui dengan jelas karena kecepatan bervariasi tergantung kepada migrasi

“corrodent” ke dalam dan keluar pit. Kerusakan menyebabkan lapisan menjadi 2 fasa, yaitu : lapisan

dekat logam fasa kristalin dan lapisan dekat larutan fasa campuran ion logam dan ion hidroksida.

Pit Propagasi

Pada tahapan ini, pada bagian pit akan terjadi reaksi oksidasi (pelarutan) logam.

Fe = Fe2+ + 2e- (dissolution of iron)

Lalu elektron yang dihasilkan akan ditransfer menuju lapisan pasif (katodik) agar terjadi reaksi

katodik.

O2 + 2H2O + 4e- + 4(OH-)

Page 3: Mekanisme Pitting Corrosion Hudan

Hudan Ali Yusar1106018234

Dengan adanya lapisan pasif diluar pit, logam yang terlarut tidak dapat menyebar melewati

permukaan.

Muatan positif di dalam pit ion negatif, biasanya ion klorida. Reaksi autokatalitik pada pit dimulai

dan berlanjut :

FeCl2 + 2H2O = Fe(OH)2 + 2 HCl

Pada pitting corrosion, reaksi autokatalitik terjadi → pH ↓, konsentrasi ion klorida ↑ di dalam pit.

Reaksi yang terjadi pada bagian dalam pit :

Fe Fe2+ + 2e-

Fe2+ + H2O FeOH+ + H+

MnS + 2H+ H2S + Mn2+

Reaksi yang terjadi pada bagian mulut pit :

2FeOH+ + 1/2O2 + 2H+ 2Fe(OH)2+ +H2O

2Fe2+ + 1/2O2 + 2H+ 2Fe3+ + H2O

Terbentuknya H+ dari hidrolisis produk diatas

Fe(OH)2+ + H2O Fe(OH)2+ + H+

Fe3+ + H2O FeOH2+ + H+

Kemudian terjadi presipitasi magnetite (Fe3O4) dan karat

2FeOH2+ + Fe2+ + 2H2O Fe3O4 + 6H+

Fe(OH)2+ + OH- FeOOH +H2O

Reaksi yang terjadi pada bagian luar pit :

Reduksi oksigen terlarut : O2 + 2H2O + 4e- 4OH-

Reduksi karat menjadi magnetit : 3FeOOH + e- Fe3O4 + H2O + OH-

Prevention

Page 4: Mekanisme Pitting Corrosion Hudan

Hudan Ali Yusar1106018234

Penambahan Inhibitor

Pencegahan akan terjadinya korosi pitting dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara

pencegahan berdasarkan penelitian, pitting korosi pada SS 316 dapat dihambat dengan penambahan

oksida anion (sebagai inhibitor), seperti NO3-, WO4

2-, Cr2O72-, MoO4

2-, ke dalam larutan. Penelitian

dilakukan dengan menggunakan larutan 30% H3PO4 yang mengandung 15000 ppm NaCl. Penelitian

diamati dengan menggunakan teknik polarisasi potensiodinamik dan potensiostatik. Hasil

menunjukkan bahwa hampir semua aditif meningkatkan ketahanan korosi dari paduan. Ketahanan

korosi dan serangan pitting tergantung pada jenis dan konsentrasi dari aditif tersebut.

Menggunakan material dengan elemen paduan yang didesign untuk meminimalkan

terjadinya pitting corrosion seperti molybdenum di stainless steel

Mengurangi konsentrasi ion agresif seperti klorida

Penambahan anion OH- atau NO3- di lingkungan Cl-

Coating logam

Menggunakan inhibitor untuk meminimalkan efek dari pitting

Menggunakan proteksi katodik

Referensi

Jones, Denny A. 1992. Principles and Prevention of Corrosion. Singapore: Macmillan Publishing

Company

Ahmad, Zaki. 2006. Principles of Corrosion Engineering and Corrosion Control. Elsevier Science &

Technology Books