mekanisme menstruasi normal

3
MEKANISME MENSTRUASI NORMAL A. Pengertian Menstruasi Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. B. Siklus Menstruasi 1.) Gambaran Klinis Menstruasi - Sebagian besar wanita pertengahan usia reproduktif mengalami menstruasi setiap 25-35 hari dengan median panjang siklus 28 hari. - Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi; umumnya 4-6 hari, tetapi bila terjadi 2-8 hari masih dianggap normal. - Pengeluaran darah menstruasi terdiri dari fragmen- fragmen kelupasan endometrium bercampur dengan darah. - Darah yang keluar biasanya cair, tetapi bila kecepatan aliran darah terlalu besar, dapat ditemukan bekuan. - Ketidakbekuan darah menstruasi disebabkan oleh system fibrinolitik local yang aktif di dalam endometrium. - Rata-rata darah yang keluar sekitar 25-60ml selama satu periode menstruasi. 2.) Aspek Hormonal Terdapat hormon-hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi, yaitu hormon-hormon yang dihasilkan hipofisis anterior (luteinizing hormon dan folikel stimulating hormon) serta hormone yang

Upload: siska-sulistiyowati

Post on 29-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mekanisme mens

TRANSCRIPT

MEKANISME MENSTRUASI NORMALA. Pengertian MenstruasiMenstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi.

B. Siklus Menstruasi1.) Gambaran Klinis Menstruasi Sebagian besar wanita pertengahan usia reproduktif mengalami menstruasi setiap 25-35 hari dengan median panjang siklus 28 hari. Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi; umumnya 4-6 hari, tetapi bila terjadi 2-8 hari masih dianggap normal. Pengeluaran darah menstruasi terdiri dari fragmen-fragmen kelupasan endometrium bercampur dengan darah. Darah yang keluar biasanya cair, tetapi bila kecepatan aliran darah terlalu besar, dapat ditemukan bekuan. Ketidakbekuan darah menstruasi disebabkan oleh system fibrinolitik local yang aktif di dalam endometrium. Rata-rata darah yang keluar sekitar 25-60ml selama satu periode menstruasi.

2.) Aspek Hormonal Terdapat hormon-hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi, yaitu hormon-hormon yang dihasilkan hipofisis anterior (luteinizing hormon dan folikel stimulating hormon) serta hormone yang berasal dari steroid ovarium (progesterone, estrogen dan androgen).

3.) Fase-fase Dalam Siklus Menstruasia. Fase Menstruasi/Deskuamasi Pada fase ini endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai perdarahan. Lapisan yang masih utuh hanya stratum basal dari endometrium. Fase ini berlangsung selama 3-4 hari.b. Fase Pasca Mnestruasi/Fase Regenerasi Terjadi penyembuahn luka akibat lepasnya endometrium Dimulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama 4 hari.c. Fase Intermenstum/Fase Proliferasi Setelah luka sembuh, terjadi penebalan endometrium 3,5 mm Fase ini terjadi dari hari ke 5 sampai hari ke 14 dari siklus menstruasi Fase ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu fase proliferasi dini (terjadi pada hari ke 4 sampai ke 7), fase proliferasi madya (terjadi pada hari ke 8 sampai 10< dan fase proliferasi akhir (terjadi pada hari ke 11 sampai ke 14).d. Fase Pra Menstruasi/ Fase Sekresi Berlangsung pada hari ke 14 sampai ke 28. Tebal endometrium tetap, tetapi bentuk kelenjar berubah manjadi berkelok-kelok dan mengeluarkan getah yang semakin banyak. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan zat kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi.

4.) Mekanisme Menstruasi Selama fase folikel, folikel ovarium mengeluarkan estrogen dibawah pengaruh FSH dan LH Kadar estrogen yang rendah tetapi terus meningkat, menghambat sekresi FSH yang menurun selama bagian terakhir fase folikel Saat pengeluaran estrogen mancapai puncak, memicu lonjakan sekresi LH yang menyebabkan ovulasi folikel yang matang, sekresi estrogen menurun saat folikel mati pada ovulasi Sel folikel yang mati berubah menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesterone dan estrogen selama fase luteal Progesterone menghambat FSH dan LH yang menurun selama fase luteal Korpus luteum berdegenerasi dalam waktu sejitar 2 minggu, apabila ovum yang dikeluarkan tidak dibuahi dan tidak tertanam di uterus Kadar progesterone dan estrogen menurun pada saat korpus luteum berdegenerasi, sehingga pengaruh inhibitorik pada sekresi FSH dan LH hilang, sehingga terjadilah menstruasi Setelah terjadi menstruasi, kadar FSH dan LH kembali meningkat dan merangsang berkembangnya folikel-folikel baru seiring dengan dimulainya fase folikel kembali.