media visual non proyeksi

22
MEDIA VISUAL NON PROYEKSI Media Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Makna tersebut dimengerti sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi yang berasal dari suatu sumber kepada penerima. Namun pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Peranan media dalam kegiatan pembelajaran antara lain (Kemp and Dayton:1985): 1. Penyajian materi pelajaran dapat diwujudkan dalam bentuk yang lebih standard 2. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan lebih interaktif 3. Waktu yang digunakan untuk pengajaran dapat dikurangi. Kualitas belajar dapat ditingkatkan 4. Pengajaran dapat disajikan di mana dan kapan saja sesuai dengan yang diinginkan 5. Meningkatkan sikap positif peserta didik dan proses belajar menjadi lebih kuat/baik 6. Memberikan nilai positif bagi pengajar 1

Upload: thiya-saiank-diia

Post on 04-Jul-2015

299 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Media Visual Non Proyeksi

MEDIA VISUAL NON PROYEKSI

Media

Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti

tengah, perantara, atau pengantar. Makna tersebut dimengerti sebagai alat komunikasi

yang digunakan untuk membawa suatu informasi yang berasal dari suatu sumber

kepada penerima. Namun pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung

diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Peranan media dalam kegiatan pembelajaran antara lain (Kemp and Dayton:1985):

1. Penyajian materi pelajaran dapat diwujudkan dalam bentuk yang lebih standard

2. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan lebih interaktif

3. Waktu yang digunakan untuk pengajaran dapat dikurangi. Kualitas

belajar dapat ditingkatkan

4. Pengajaran dapat disajikan di mana dan kapan saja sesuai dengan yang

diinginkan

5. Meningkatkan sikap positif peserta didik dan proses belajar menjadi lebih

kuat/baik

6. Memberikan nilai positif bagi pengajar

Media Visual Non Proyeksi

Media visual nonproyeksi disebut juga media pameran atau displayed media.

Media visual non proyeksi dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih realistic.

Memungkinkan pembelajaran berpindah dari tingkatan symbol-simbol verbal menuju

tingkatan yang lebih nyata berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale.

Media visual nonproyeksi mudah digunakan karena tidak memerlukan banyak

kelengkapan , relative tidak mahal. Banyak hal dapat dijalankan dengan sedikit bahkan

tanpa biaya. Dapat pula digunakan dalam berbagai tingkatan pendidikan dan dalam

berbagai disiplin ilmu. Dapat juga digunakan dalam hal menstimulasi ekspresi kreatif,

seperti penceritaan / penulisan cerita atau penyusunan puisi.

1

Page 2: Media Visual Non Proyeksi

Kita akan membahas enam jenis media visual nonproyeksi yang umum

digunakan dalam kelas yaitu gambar diam (termasuk sketsa) dan diagram, charta,

grafik, poster, dan kartun.

Gambar Diam

Gambar diam adalah hasil photografi yang menggambarkan orang, tempat dan

benda. Gambar diam yang sangat umum digunakan dalam pembelajaran adalah ;

photografi, poscard, ilustrasi dari buku, priodesasi dan katalog dan hasil-hasil gambar

siswa dan gambar hasil pembesaran dari objek yang kecil seperti hasil gambar

mikroskop.

Gambar diam biasanya terdapat dalam sumber-sumber buku bacaan atau buku

teks, majalah, surat kabar, katalog dan kalender

Guru dapat juga menggunakan photografi dalam berbagai variasi. Gambar hasil

kerja guru maupun siswa dapat mengilustrasi dan membantu pengajaran topik

pelajaran khusus. Gambar  hasil photo-photo lokal, contoh dapat

menggambarkan satu unit gaya arsitektur. Dalam hal ini, dapat memberi

dukungan terhadap kemampuan siswa membaca gambar dengan menyeluruh

hanya seperti banguna n di alam sekitar tidak sama seperti yang kelihatan oleh

mereka. Gambar photo yang diperoleh dari lapangan dapat bernilai untuk tindak

lanjut aktifitas dari kelas.

Contoh:

2

Page 3: Media Visual Non Proyeksi

Sketsa dan diagram

Sketsa merupakan gambar yang tidak lengkap dan sederhana, atau dpat

dikatakan sebagai gambar kasar yang hanya menampilkan bagian-bagian

pokok/utama dan mengabaikan badian-bagian yang bersifat detail.

Penggunaan diagram pada umumnya ditujukan untuk menggambarkan suatu

hubungan atau menjelaskan suatu proses

Contoh :

3

Page 4: Media Visual Non Proyeksi

4

Page 5: Media Visual Non Proyeksi

Charta

Chart atau bagan adalah salah satu jenis dari media grafis yang digunakan untuk

menyampaikan suatu informasi atau materi yang cukup sulit jika disampaikan secara

lisan maupun tulisan. Chart atau bagan mampu memvisualisasikan sebuah hubungan

yang bersifat abstrak seperti kronologis sebuah kejadian, atau struktur organisasi. Ada

beberapa jenis chart yang dapat digunakan sesuai dengan jenis materi yang akan

disampaikan, yaitu: chart organisasi, chart klasifikasi, chart waktu, chart proses/arus.

Contoh:

5

Page 6: Media Visual Non Proyeksi

Grafik

6

Page 7: Media Visual Non Proyeksi

Grafik adalah suatu bentuk penampilan visual dari sebuah data kompleks yang berupa

angka atau hubungan proporsional sehingga memungkinkan pembaca untuk menang-

kap data tersebut secara cepat dan akurat.

Penggunaan grafik dalam kegiatan pembelajaran mempunyai berbagai pilihan

dan variasi, setidaknya grafik dapat ditampilkan dalam empat jenis yaitu: bar,

gambar, lingkaran dan garis.

Contoh:

7

Page 8: Media Visual Non Proyeksi

Poster

Poster memadukan kombinasi visual antara gambar, garis, warna dan kata-kata. Hal ini ditujukan untuk menangkap dan menggapai perhatian orang yang melihat setidaknya cukup lama untuk mengkomunikasikan sebuah pesan singkat, biasanya pesan persuasif. Agar efektif, poster harus berwarna dan dinamis. Mereka harus merebut perhatian dan mengkomunikasikan pesan mereka dengan cepat. Salah satu kelemahan dari penggunaan poster adalah bahwa pesan mereka dengan cepat ditumpulkan oleh familiaritas.

Poster dapat digunakan secara efektif dalam sejumlah situasi pembelajaran. Mereka dapat merangsang minat terhadap sebuah topik baru, kelas baru, atau kejadian sekolah. Mereka dapat dipergunakan untuk motivasi – yang memikat siswa agar datang ke pertemuan sekolah atau ke pusat media atau mendorong mereka untuk lebih banyak membaca.

8

Page 9: Media Visual Non Proyeksi

Kartun

Kartun (garis –garis gambar yang jelas dari suatu bentuk nyata orang atau kejadian),

mungkin bentuk visual yang paling populer dan mudah diketahui. Hal itu semua bisa

muncul dalam cetakan yang bermacam-macam di media surat kabar, text book, dan

rangkaian dari cerita gambar di komik yang bertujuan awalnya untuk menampilkan

bentuk gambar untuk membuat kepentingan orang banyak atau politik. Banyolan dan

sindiran menyertai pada kemampuan si kartunis.

Kartun sangat mudah dan cepat dibaca dan diminati anak-anak dan juga orang

dewasa. Kebanyakan isinya tentang kebijaksanaan prilaku. Anda sering

menggunakannya untuk membuat atau mengulangkan penekanan tujuan

perintah. Apresiasi dan penterjemahan begitupun, bisa tergantung pada

9

Page 10: Media Visual Non Proyeksi

pengalaman dan pemahaman (penafsiran) dari si penafsir. Yakinkan karikatur

gambar yang anda gunakan untuk tujuan instruksi dalam pengalaman dan

jajaran intelektual siswa anda.

Contoh:

Memelihara Visual Nonproyeksi

Salah satu kelemahan dalam penggunaan visual non proyeksi di kelas adalah bahwa mereka mudah kotor atau rusak ketika berpindah tangan dari satu murid ke murid yang lain. Display yang berulang-ulang, penyimpanan dan pencarian kembali juga mengakibatkan kerusakan dan robek. Mounting (penempelan) dan laminating adalah dua teknik pemeliharaan yang paling efektif, dan dapat mempengaruhi efektivitas visual proyeksi pengajaran.

Penempelan

Menempel visual nonproyeksi diatas kertas konstruksi, kardus, atau materi lainnya agar lebih awet. Warna materi penyusun sebaiknya tidak lebih menarik daripada visualnya. Efek total dari penyusunan anda adalah rapi dan nyaman dilihat.

Berbagai macam lem, semen dan pasta tersedia untuk tujuan penyusunan. Saat digunakan sesuai dengan petunjuk, hampir semuanya efektif. Akan tetapi beberapa lem putih, mungkin menyebabkan kerutan pada gambar apabila perekatnya sudah kering, khususnya jika digunakan dengan kekuatan penuh.

Rubber Cement Mounting (Penempelan Dengan Semen Karet).

10

Page 11: Media Visual Non Proyeksi

Salah satu perekat yang paling umum digunakan untuk tujuan menempel adalah semen kertas. Hal ini mudah digunakan dan lebih bersih daripada lem cair lainnya. Kelebihan semen dapat dengan mudah dihapus, dan harganya murah. Keuntungan yang kedua adalah bahwa kualitas perekat dari semen karet cenderungb erkurang dalam periode waktu tertentu. Sentuhan yang terus menerus dengan udara kering pada akhirnya dapat membuatnya kehilangan cengkeramannya.

Dry mounting (Penempelan Kering).

Penempelan kering mempergunakan sebuah kertas yang dibuat secara khusus yang diisi dengan perekat yang peka terhadap panas. Kertas ini tersedia dalam lembaran dan roll. Jaringan penempel kering mengikat bahan penopang dengan bagian belakang materi. Press dry-mount digunakan untuk memberikan panas dan tekanan yang dibutuhkan untuk mengaktivasi perekat jaringan. Prosesnya berjalan dengan cepat dan bersih, dan menghasilkan penempelan yang permanent dan berkualitas.

Salah satu kelemahan dari dry mounting adalah harganya yang relatif mahal. Akan tetapi ada kemungkinan untuk men – dry mount tanpa press dry-mount dengan menggunakan setrika rumah tangga biasa.

Laminating

Laminating melindungi visual dari kerusakan dan robekan dengan menutupnya menggunakan sebuah plastik yang bersih atau permukaan seperti plastik. Laminating membantu melindungi visual dari robek, goresan dan jari yang lembab. Permukaan yang kotor dapat dibersihkan dengan kain yang basah.

Laminating juga memungkinkan anda untuk menulis diatas visual anda dengan pensil lemak atau pena yang dapat larut dalam air untuk tujuan pengajaran. Kemudian tulisan itu dapat dengan mudah dihapus dengan kain atau spons basah. Laminating dapat dikerjakan dengan sebuah press dry mount

.

Pengarsipan dan Penyimpanan

Anda akan mengetahui bahwa memiliki system untuk pengarsipan, penyimpanan dan pemerolehan kembali visual nonproyeksi anda akan sangat berguna. Sifat dari sistem pengarsipan yang anda gunakan akan tergantung kepada jumlah visual non proyeksi dalam kumpulan anda dan cara penggunaannya. System pengarsipan yang paling sederhana biasanya meliputi pengelompokkan bahan-bahan menurut unit pengajaran dimana hal itu digunakan.Selain system pengarsipan yang dapat berfungsi dan wadah penyimpanan yang berukuran tepat, anda seharusnya memiliki tempat yang bersih dan jauh dari

11

Page 12: Media Visual Non Proyeksi

jangkauan untuk menyimpan visual anda saat mereka tidak digunakan. Lokasi penyimpanan dapat berkisar dari laci built-in yang luas atau lemari arsip sampai kardus sederhana atau karton.

Permukaan Display

Jika anda akan menggunakan visual non proyeksi seperti foto, gambar, chart, grafik, atau poster, anda perlu menggunakan suatu cara untuk menampilkannya. Visual non proyeksi dapat ditampilkan di kelas dengan berbagai cara, dari memegang sebuah visual tunggal di tangan anda sampai menyusun exhibit yang luas untuk tampilan yang permanen. Permukaan kelas yang biasa digunakan untuk menampilkan visual non proyeksi antara lain adalah papan tulis, papan untuk berbagai tujuan, papan pancang, papan bulletin, papan pakaian, dan papan magnet. Flip chart juga dapat diguanakan dalam tampilan visual tersebut.

Papan Tulis

Permukaan tampilan yang paling umum di kelas tentu saja adalah, papan tulis. Dulu disebut blackboard (papan tulis), sekarang papan ini tampil dengan bermacam-macam warna, seperti halnya kapurnya. Walaupun papan tulis ini paling sering digunakan untuk mendukung komunikasi verbal, namun hal ini dapat digunakan sebagai sebuah permukaan untuk menggambar visual (atau gambar dapat diikatkan pada cetakan diatas papan tulis, direkatkan pada papan dengan menggunakan masking tape, atau diletakan pada nampan kapur). Untuk membantu mengilustrasikan unit-unit pengajaran. Grafik seperti sketsa atau diagram atau chart dan grafik dapat digambar di papan tulis untuk menunjukkan kelas.

Papan untuk berbagai kegunaan

Beberapa kelas dilengkapi dengan papan untuk berbagai tujuan, sebagai pengganti papan tulis. Hal ini disebut whiteboard atau marker board. Seperti yang tersirat dari namanya, hal ini dapat digunakan untuk lebih dari satu tujuan. Permukaan plastiknya yang putih dan halus memerlukan spidol khusus yang dapat dihapus bukan kapur. Jangan gunakan spidol permanent seperti Marks-A-Lot atau El Marko.

Permukaan yang putih juga bermanfaat untuk proyeksi film, slide, dan transparansi overhead. Materi-materi yang dipotong dari plastik tipis, seperti gambar dan huruf, akan melekat pada permukaan jika digosok di tempat. Beberapa papan memiliki bagian belakang yang terbuat dari baja dan dapat digunakan sebagai papan magnet untuk menampilkan visual.Selain keragaman penggunaannya, papan untuk berbagai tujuan ini memiliki kelebihan karena mampu menampilkan garis yang terang dan warna-warni. Setidaknya ada delapan warna spidol yang tersedia saat ini.

12

Page 13: Media Visual Non Proyeksi

Untuk membersihkan, cukup dengan menghapus papan dengan kain yang halus dan basah. Pembersihan lebih lanjut diperlukan, gunakan pembersih semprot ringan, seperti Sparkleen.

Papan Salinan (copy board)

Variasi teknologi tinggi dari papan untuk berbagai tujuan adalah copy board atau electronic whiteboard. Alat ini membuat salinan atas apa yang ditulis di papan diatas kertas yang ukurannya lebih kecil. Hal ini tampak seperti papan multipurpose yang lebih kecil) tetapi mungkin memuat banyak layar atau frame yang dapat digulung kedepan dan kebelakang. Anda dapat menulis diatas copy board dengan menggunakan spidol yang dapat dihapus. Ciri khusus dari copy board adalah bahwa frame (kerangka)-nya dapat disalin dalam waktu sekitar 10 detik. Anda dapat membuat salinan frame sebanyak mungkin dengan menekan tombol yang tepat. Semua materi disalin dengan warna hitam dan putih dengan menggunakan kertas yang tidak tahan panas.

Copy board pada dasarnya bermanfaat untuk sesi pemanasan otak dan untuk meringkaskan diskusi kelompok. Salinan ini pada dasarnya sangat membantu para siswa yang tinggal kelas

PegboardsPermukaan display lainnya yang terkenal adalah pegboard. Hal ini berguna untuk menampilkan benda-benda berat, materi tiga dimensi, dan visual

Pegboard terbuat dari Masonite yang keras dengan lubang ½ inchi yang digali dengan jarak 1 inchi. Materi pegboard biasanya memiliki tebal 1/8 inchi dan hadir dalam lembaran-lembaran ukuran 4 x 8 kaki, yang dapat dipotong sesuai ukuran. Cantelan logam khusus dan pegangan dapat disisipkan kedalam pegboard untuk menjilid buku, kertas, dan benda-benda lainnya. Berbagai jenis cantelan buku tersedia di sebagian besar toko hardware. Golftee juga dapat disisipkan kedalam lubang untuk menjilid materi yang ringan seperti poster dan visual yang ditempel diatas kardus. Untuk efek latar belakang, seluruh permukaan pegboard dapat ditutup dengan kain atau kertas berwarna. Golftee atau cantelan khusus selanjutnya dapat disisipkan melalui kain atau kertas.

13

Page 14: Media Visual Non Proyeksi

Papan Bulletin

Papan buletin merupakan pengumuman berita singkat kepentingan mendesak yang

diposting untuk praktek pemberitahuan. Papan bulletin cenderung menampilkan

kepada publik untuk memberitahu tiga tujuan umum: dekoratif, motivasi, atau

instruksional.

Papan buletin dekoratif mungkin adalah yang paling umum, tentu di sekolah-sekolah.

fungsinya untuk memberikan stimulasi visual untuk lingkungan.

Karya siswa yang ditampilkan adalah contoh penggunaan papan buletin

motivasi. Dengan mendapat pengakuan publik maka siswadapat m emainkan peran

14

Page 15: Media Visual Non Proyeksi

penting dalam kehidupan kelas. Hal itu menumbuhkan kebanggaan di prestasi,

memperkuat siswa berusaha untuk melakukan pekerjaan yang baik.

Papan kain

Papan kain terbuat dari kain terbentang di atas bahan dengan latar yang kuat seperti

kayu lapis, Masonite, atau papan kartu berat. Potongan-potongan flanel tetap bersatu

saat ditekan. Flanel juga dapat yang digunakan pada bagian belakang visual

Guru dapat melakukan proses belajar dan kegiatan kreatif lainnya dengan

menggunakan papan kain untuk mengilustrasikan cerita, puisi, dan bahan bacaan

lainnya.

Papan Magnetic

Papan magnetik memiliki manfaat yang sama dengan papan kain. Visual yang

didukung dengan magnet dan kemudian ditempatkan pada permukaan logam papan.

15

Page 16: Media Visual Non Proyeksi

Keuntungan utama dari papan magnetik adalah bahwa visual dapat ditampilkan lebih

mudah dan lebih cepat daripada dengan papan kain.

Flip Chart

Hampir setiap individu mempunyai keterbatasan verbal / pesan visual sehingga

melalui flip chart dapat diatur untuk presentasi pada kelompok kecil . Sementara

presenter berbicara atau dapat mempersiapkan terlebih dahulu dan mengungkapkan

satu per satu. Flip chart adalah format media yang sangat serbaguna, nyaman, dan

murah.

Pameran

Pameran yang menampilkan berbagai objek dan visual yang dirancang untuk

membentuk suatu keseluruhan yang utuh untuk tujuan pembelajaran. Lokasi pameran

yang tersedia di sebagian besar ruang kelas. Pameran sederhana dapat diatur di atas

meja, rak, atau meja.

Terdapat dua pameran yaitu : jenis-display dan diorama. Display menampilkan

kumpulan bahan, sedangkan diorama menunjukkan miniature atau adegan-adegan

yang ditampilkan secara tiga dimensi saja..

Display

16

Page 17: Media Visual Non Proyeksi

Diorama

Daftar Pustaka

Ringkasan terjemahan Chapter 4 Technology and Media Facilitating learning.www.prenhall.com/smaldino

http://stkipselong.blogspot.com/2010/01/media-pembelajaran-non-proyeksi.html

http://apadefinisinya.blogspot.com/2007/12/pengertian-media.html

http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=28

17

Page 18: Media Visual Non Proyeksi

18