mdgs

33
Millenium Development Goals

Upload: azizah

Post on 16-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

IKM

TRANSCRIPT

  • Millenium Development Goals

  • Pengertian MDGs

    Millennium Development Goals (MDGs) = Tujuan Pembangunan Milenium.Sebuah paradigma pembangunan global, dideklarasikan Konverensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota PBB di New York bulan September 2000. Dasar hukum: Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa Nomor 55/2 Tanggal 18 September 2000, (A/Ris/55/2 United Nations Millennium Development Goals).MDGs merupakan bagian dari program pembangunan nasional untuk menangani penyelesaian terkait isu-isu yang sangat mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan.Setiap tujuan menetapkan satu atau lebih target serta masing-masing sejumlah indikator yang akan diukur tingkat pencapaiannya atau kemajuannya hingga tahun 2015.

  • Tujuan MDGs1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan,2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua,3. Mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan,4. Menurunkan Angka Kematian Anak,5. Meningkatkan Kesehatan Ibu,6. Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya,7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan8. Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.

  • Faktor PendorongTerpenuhinya kebutuhan pangan bergizi pada seluruh lapisan masyarakat.Adanya tingkat keberlanjutan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak khususnya pada penduduk yang kurang mampu atau miskin.Jaminan pelayanan kesehatan bagi penduduk yang kurang mampu atau miskin.Mengoptimalkan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.

  • Faktor Penghambat Pembangunan infrastruktur maupun layanan kesehatan yang belum merata.Pendidikan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat masih sangat kurang.Kurangnya tenaga kesehatan di daerah terutama daerah terpencil di Indonesia.Rendahnya tingkat keberlanjutan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak, khususnya pada penduduk yang kurang mampu atau miskin.Program KB tidak berjalan lancar sehingga pertambahan jumlah penduduk tidak dapat dikendalikan, dimana makin sering ibu hamil dan melahirkan maka faktor resiko kematian ibu semakin meningkat.

  • Dasar pembangunan kesehatanPada hakekatnya adalah nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berfikir atau bertindak dalam pembangunan kesehatan. Dasar ini merupakan landasan dalam penyusunan visi, misi, dan strategi kesehatan secara nasional yang meliputi:1. Perikemanusiaan2. Pemberdayaan dan Kemandirian3. Adil dan Merata4. Pengutamaan dan Manfaat

  • FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MASALAH -MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA Faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah kesehatan, masyarakat di Indonesia sebagai berikut. 1. Faktor lingkungan 2. Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat 3. Faktor sosial ekonomi 4. Kemiskinan 5. Faktor sistem pelayanan kesehatan

  • Visi Pembangunan Kesehatan

    visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan dirumuskan sebagai Indonesia Sehat 2015.

  • Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2015 adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisifasi akif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Selanjutnya masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Layanan yang tersedia adalah layanan yang berhasil guna dan berdaya guna yang tersebar secara merata di Indonesia. Dengan demikian terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.

  • Misi Pembangunan KesehatanUntuk mewujudkan visi INDONESIA SEHAT 2015, ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan sebagai berikut:1. Menggerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat berserta lingkungannya

  • Arah, Tujuan, dan Sasaran Kebijaksanaan Pembangunan KesehatanA. ARAHArah pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 sesuai dengan arah pembangunan nasional selama ini, yakni:1. Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional2. Pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun harus diselengarakan secara bermutu, adil dan merata dengan memberikan pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia yang terlantar, baik di perkotaan mapun di pedesaan3. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan strategi pembangunan profesionalisme, desentralisasi dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dengan memperhatikan berbagai tantangan yang ada saat ini.

  • Lanjutan4. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui program peningkatan perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, pelayanan kesehatan dan didukung oleh sistem pengamatan, Informasi dan manajemen yang handal.5. Pengadaan dan peningkatan prasarana dan sarana kesehatan terus dilanjutkan.6. Tenaga yang mempunyai sikap nasional, etis dan profesiona, juga memiliki semangat pengabdian yang tinggi kepada bangsa dan negara, berdisiplin, kreatif, berilmu dan terampil, berbudi luhur dan dapat memegang teguh etika profesi.

  • B. TUJUANAdalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.

  • C. SASARAN 1. Kerjasama lintas sektoral2. Kemandirian masyarakat dan kemitraan swasta3. Perilaku hidup sehat4. Lingkungan sehat5. Upaya kesehatan6. Manajemen pembangunan kesehatan7. Derajat kesehatan

  • D. KEBIJAKAN 1. Pemantapan kerjasama lintas sektoral2. Peningkatan perilaku, kemandirian masyarakat dan kemitraan swasta3. Peningkatan kesehatan lingkungan4. Peningkatan upaya kesehatan5. Peningkatan sumber daya kesehatan6. Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan7. Peningkatan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penggunaan sediaan farmasi, makanan dan alat kesehatan yang tidak absah/ilegal8. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan

  • PARADIGMA SEHAT Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik Melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan,Bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan PERUBAHAN PARADIGMA Paradigma sakit: upaya membuat orang sakit menjadi sehat Paradigma sehat: upaya membuat orang sehat tetap sehatParadigma sehat mengutamakan: upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif

  • PROFESIONALISME Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung oleh penerapan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan nilai-nilai moral dan etika. Untuk itu akan ditetapkan standar kompetensi bagi tenaga kesehatan, pelatihan berdasar kompetensi, akreditasi dan legislasi serta kegiatan peningkatan kuatitas lainnya

  • JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM) Untuk memantapkan kemandirian masyarakat dalam hidup sehat perlu digalang peranserta masyarakat yang seluas-luasnya termasuk dalam pembiayaan. JPKM pada dasarnya merupakan penataan sistem pembiayaan kesehatan yang mempunyai peranan yang besar pula untuk mempercepat pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatanJaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat meliputi:1. Pencanaan JPKM bersamaan gerakan Paradigma Sehat2. Dukungan Peraturan Perundang-Undangan3. Sosialisasi internal dan eksternal4. Memberi keleluasaan pengelolaan secara bertanggung jawab

  • DESENTRALISASI Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Untuk itu wewenang yang lebih besar didelegasikan kepada daerah untuk mengatur sistem pemerintahan dan rumah tangga sendiri, termasuk di bidang kesehatan.

  • STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN:Pembangunan Nasional Berwawasan KesehatanPemberdayaan Masyarakat dan DaerahPengembangan Upaya dan Pembiayaan KesehatanPengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia KesehatanPenanggulangan Keadaan Darurat Kesehatan

  • Program Kesehatan Unggulan Di Indonesia Ditetapkan 10 program kesehatan, sebagai berikut : a. Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hukum kesehatanb. Program perbaikan gizic. Program pencegahan penyakit menular d.Program peningkatan prilaku hidup sehat dan kesehatan mentale.Program lingkungan pemukiman, air dan udara sehat f.Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana g. Program keselamatan dan kesehatan kerja h.Program anti tembakau, alcohol, dan madat i.Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan j. Program pencegahan kecelakaan lalu lintas

  • Pokok-pokok program pembangunan kesehatan, adalah:Pokok Program Perilaku Sehat dan Pemberdayaan MasyarakatProgram Peningkatan Perilaku SehatProgram Anti Tembakau, Alkohol dan MadatProgram Pencegahan KecelakaanProgram Pembinaan Kesehatan Jiwa MasyarakatProgram Kesehatan Olah Raga dan Kebugaran Jasmani

  • Indikator adalah sesuatu yang dijadikan ukuran untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan program. AKI dan AKB merupakan salah satu indikator penting keberhasilan program kesehatan Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan ibu dan anak, dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:INDIKATOR INPUT : Dapat dilihat dari kebijaksanaan manajemen ( Man, Money, Material, Method, dsb ).Struktur organisasi serta kondisi keadaan masyarakat pada saat ini :Komitmen politik mengenai kesehatan bagi semua.Alokasi sumber daya, pembiayaan Kesehatan 5 % dari total pembiayaan nasional dan pembiayaan pembangunan daerah.Penyebaran Pendapatan Angka melek huruf orang dewasa.Ketersediaan sarana kesehatan, Penyebaran dan penggunaannya.Tingkat pertumbuhan pendudukPenduduk yang ikut JPKM.Kerangka Organisasi dan proses manajerial.

  • INDIKATOR PROSES : Adanya kemajuan dalam proses manajemen baik dalam perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pelaporan dan pembiayaan, misalnya :a. Keterlibatan masyarakat dalam mencapai kesehatan bagi semua.b. Tingkat desentralisasi pengambilan keputusan, pengembangan dan penetapan suatu proses manajerial bagi pembangunan kesehatan nasional atau pembangunan daerah.c. Wanita hamil yang memeriksakan kehamiland. Penduduk yang tidak merokok dan tidak minum minuman keras.INDIKATOR OUTPUT : Misalnya : Cakupan :a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar.b. Cakupan pelayanan rujukan. Status kesehatan ;a. Status gizi dan perkembangan Psikososial anakb. Angka kematian bayi, angka kematian anak, umur harapan hidup waktu lahir dan angka kematian ibu.

  • Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan ibu dan anak, dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:1. Kerja sama lintas sektoralDalam kerjasama lintas sektor untuk penurunan AKI dan AKB, institusi pelayanan kesehatan Kabupaten/Kota memegang peranan yang sangat menentukan. Hal ini dirasakan sangat penting dan strategis dalam pembangunan kesehatan daerah dimana dikaitkan dengan desentralisasi pemerintahan daerah.

  • 2. Perilaku hidup sehat, Kemandirian masyarakat dan kemitraan swastaPeningkatan Perilaku, Kemandirian masyarakat dan kemitraan swasta Perilaku hidup sehat masyarakat sejak usia dini perlu ditingkatkan melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan, agar menjadi bagian dari norma hidup dan budaya masyarakat.dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan terutama melalui penerapan konsep Pembangunan Kesehatan Masyarakat tetap didorong dan bahkan dikembangkan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan serta kesinambungan upaya kesehatan.

  • 3. Lingkungan sehatPeningkatan kesehatan lingkungan Kesehatan lingkungan pemukiman, tempat kerja, dan tempat tempat umum serta tempat-tempat pariwisata ditingkatkan melalui penyediaan serta pengawasan mutu air yang memenuhi persyaratan terutama perpipaan, penertiban tempat pembuangan sampah, penyediaan sarana pembuangan limbah serta berbagai sarana sanitasi lingkungan lainnya sehingga penduduk dapat hidup sehat dan produktif serta terhindar dari penyakit-penyakit yang membahayakan yang ditularkan melalui atau disebabkan oleh lingkungan tidak sehat.

  • 4. Upaya kesehatanPeningkatan upaya kesehatan dilakukan dengan menggalang kemitraan sektor swasta dan potensi masyarakat. Peningkatan upaya kesehatan sektor pemerintah lebih diutamakan pada pelayanan kesehatan yang berdampak luas terhadap kesehatan masyarakat. Sedangkan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan penyakit terutama dipercayakan kepada swasta.Pelayanan kesehatan dasar yang diselenggarakan melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu, bidan di desa dan upaya pelayanan kesehatan swasta ditingkatkan pemerataan dan mutunya.Peningkatan yang sama ditujukan pula untuk pelayanan kesehatan rujukan yang diselenggarakan oleh rumah sakit milik pemerintah maupun milik swasta.Peningkatan pemerataan dilakukan melalui penempatan bidan di desa, pengembangan Puskesmas yang sudah ada dan membangun Puskesmas Pembantu lengkap dengan sarananya. Peningkatan kualitas dilakukan melalui pelaksanaan jaminan mutu oleh puskesmas dan rumah sakit.

  • 5. Sumber daya kesehatanPengembangan tenaga kesehatan bertujuan untuk meningkatnya pemberdayaan atau daya guna tenaga dan penyediaan jumlah serta mutu tenaga kesehatan dari masyarakat dan pemerintah yang mampu melaksanakan pembangunan kesehatan. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dikembangkan terus untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang lebih merata dan bermutu dengan harga yang terkendali. JPKM diselenggarakan sebagai upaya bersama antara masyarakat, swasta dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan biaya pelayanan kesehatan yang terus meningkat. Tarif pelayanan kesehatan perlu disesuaikan atas dasar nilai jasa dan barang yang diterima oleh anggota masyarakat yang memperoleh pelayanan.

  • 6. Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatanManajemen pembangunan kesehatan perlu makin ditingkatkan terutama melalui peningkatan secara strategis kerjasama antara sektor kesehatan dan sektor lain yang terkait, dan antara berbagai program kesehatan serta antara para pelaku dalam pembangunan kesehatan sendiri. Manajemen upaya kesehatan yang terdiri dari perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengendalian dan penilaian diselenggarakan secara sistematik untuk menjamin upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh. Manajemen tersebut didukung oleh sistem informasi yang handal guna menghasilkan pengambilan keputusan dan cara kerja yang efisien.

  • 7. IPTEKPeningkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan akan terus dikembangkan secara terarah dan bertahap dalam rangka menunjang upaya kesehatan, utamanya untuk mendukung perumusan kebijakansanaan, membantu memecahkan masalah kesehatan dan mengatasi kendala di dalam pelaksanaan program kesehatan. Penelitian dan pengembangan kesehatan akan terus dikembangkan melalui jaringan kemitraan dan didesentralisasikan sehingga menjadi bagian penting dari pembangunan kesehatan daerah.Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didorong untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, gizi, pendayagunaan obat dan pengembangan obat asli Indonesia, pemberantasan penyakit dan perbaikan lingkungan.

  • 8. Derajat kesehatanDerajat kesehatan merupakan salah satu ukuran kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia. Sebagaimana lazimnya untuk menggambarkan derajat kesehatan digunakan indikator kualitas utama seperti angka kematian, kesakitan, kelahiran, status gizi dan lain-lain.Derajat Kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya seperti morbiditas dan status gizi. Untuk kualitas hidup yang digunakan sebagai indikator adalah Angka Kelahiran Hidup Waktu Lahir, sedangkan untuk mortalitas telah disepakati yakni Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup.Derajat kesehatan meliputi:a. Angka kematian Bayib. Angka kematian balitac. Angka harapan hidupd. Angka kematian ibue. Partisipasi dalam KBf. Penolong persalinan