kb nasional & mdgs 2015 (juni)

32
PROGRAM KB NASIONAL Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas / Ilmu Kedokteran Pencegahan FK UISU MEDAN 2014/2015

Upload: saffanah-dwi-adilah

Post on 28-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kb

TRANSCRIPT

Page 1: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PROGRAM KB NASIONAL

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas / Ilmu Kedokteran

Pencegahan

FK UISU MEDAN 2014/2015

Page 2: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PENDAHULUAN

Gerakan KB nasional dipelopori oleh PKBI (1957) : gerakan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam membudayakan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) & meningkatkan mutu SDM.

Tahun 1960-an terjadi “Baby Boom” (peningkatan angka kelahiran di Indonesia.

Page 3: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PENGERTIAN PROGRAM KBMenurut WHO (1970) program keluarga berencana adalah tindakan untuk membantu pasutri untuk :a. Mengatur interval diantara kehamilanb. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkanc. Mendapatkan kelahiran memang diinginkand. Mengontrol waktu kelahiran dalam hubungan dengan usia

suami isterie. Menentukan jumlah anak dalam keluarga

Menurut BKKBN (UU No.10/1992) program keluarga berencana (Family Planing = Pleaned Parenthood) adalah :f. Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan

sejahtera.g. Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan

kelahiran yang dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi.

Page 4: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

SEJARAH PERKEMBANGAN PROGRAM KB

Sebelum abad XX sudah ada usaha KB yaitu dalam upaya pencegahan kehamilan secara tradisional dan pembatasan keluarga (Family limitation)

Tahun 1957 Program KB dilaksanakan oleh PKBI (Perkumpulan KB Indonesia) masih untuk pembatasan kelahiran secara tradisional.

Tahun 1963 berdiri klinik BKIA Tahun 1970 Program KB menjadi program

Nasional Tahun 1980 Semua provinsi di Indonesia

melaksanakan program KB

Page 5: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

TUJUAN PROGRAM KB1. Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam

rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)

2. Pengaturan usia ideal perkawinan, melahirkan dan pendewasaan usia perkawinan.

3. Pengaturan jumlah ideal anak dan jarak kelahiran anak

4. Memperbaiki kesehatan ibu, anak & keluarga5. Menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak6. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi7. Mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin

SDM berkualitas dan terkendalinya pertambahan penduduk.

Page 6: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

SASARAN PROGRAM KB Sasaran langsung Pasangan Usia Subur

(15-49 tahun) Sasaran tidak langsung organisasi,

lembaga kemasyarakatan, instansi pemerintah/swasta dan tokoh masyarakat yang melaksanakan dan mengelola program KB

Page 7: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

SASARAN YANG INGIN DICAPAIDalam RPJMN 2004-2009 :1. Menurunkan laju pertumbuhan penduduk 1,1 % tahun2. Menurunkan angka kelahiran total (TFR) 2,2 % /

perempuan3. Membantu PUS yang ingin menjarangkan kelahiran

menjadi 6 %4. Meningkatkan peserta KB laki-laki 4-5% 5. Meningkatkan penggunaan kontrasepsi6. Meningkatkan usia perkawinan pertama perempuan

menjadi 21 tahun7. Meningkatkan jumlah keluarga prasejahtera dalam

ekonomi8. Meningkatkan jumlah penyelenggara pelayanan KB

nasional9. Meningkatkan partisipasi dalam pembinaan tumbuh

kembang anak

Page 8: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

KONSEP PROGRAM KB :

1. KIE (komunikasi, informasi dan edukasi)2. Konseling3. Pelayanan Kontrasepsi4. Pelayanan infertilitas5. Pendidikan sex6. Pendidikan konsultasi perkawinan7. Konsultasi genetik8. Adopsi

Page 9: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

STRATEGI PROGRAM KB1. Strategi dasar (5 grand strategy) program KB : a. Menata program KB didaerah. b. Memberdayakan masyarakat. c. Meningkatkan pembiayaan. d. Memperkuatkan SDM operasional. e. Meningkatkan kesejahteraan keluarga.2. Strategi operasional :a. Meningkatkan kapasitas sistem pelayanan KB

nasionalb. Meningkatkan kualitas program KBc. Mengevaluasi pelayanan KB

Page 10: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

KELEMBAGAAN PROGRAM KBDalam rangka pengendalian penduduk dan penyelenggaraan KB, pemerintah membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana baik :a. BKKBN berkedudukan di ibu kota Negarab. BKKBD berkedudukan di ibu kota Provinsi dan

Kab/Kota.

BKKBN mempunyai fungsi :c. Perumusan kebijakan nasionald. Pelaksanaan advokasi dan koordinasie. Penyelenggaraan KIEf. Penyelenggaraan monevg. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi

Page 11: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PERAN DEPKES DALAM REVITALISASI PROGRAM KB NASIONAL

MEMFASILITASIMENDORONG

MEMBINA

TERSEDIANYA PELAYANAN KB YG BERKUALITAS SECARA MERATA DI SEMUA TINGKATAN PELAYANAN

BAIK PEMERINTAH MAUPUN SWASTA

Page 12: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PELAYANAN KB SCREENING KONSELING KLINIK INFORMED CONSENT PELAYANAN KONSELING PASCA PELAYANAN

Page 13: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PEMBERI PELAYANAN KB RUMAH SAKIT PUSKESMAS DOKTER PRAKTEK SWASTA BIDAN DESA BIDAN PRAKTEK SWASTA

Page 14: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

ALUR PELAYANAN KB

MASYARAKAT

PLKB

KADER CALON AKSEPTOR

AKSEPTOR

PROVIDER

MANAJEMEN INST PELAYANAN

DINKES KAB

DINKES PROP

METODE

BKKBN KAB

MATERIAL

Page 15: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN KB

Proses pemeliharaan dan kontrol teratur. Mendeteksi komplikasi, efek samping dan

kegagalan yang mungkin terjadi. Melakukan rujukan jika ada masalah tidak

teratasi

Page 16: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

METODE KONTRASEPSI PROGRAM KB

1. Sederhana :a. Tanpa alat : laktasi, kalender, dllb. Dengan alat : kondom, spermatisada

2. Hormonal : a. Progesteron b. Kombinasi progesteron dan estrogen

sintetik3. AKDR4. Mantap5. Darurat : IUD dan pil

Page 17: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

MANAJEMEN KIA DI PUSKESMAS

Page 18: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PENDAHULUAN Wilayah puskesmas adalah kecamatan (30.000-50.000 jiwa)Program kerja puskesmas ada 2 kategori :1. Program Pokok : promosi kesehatan,

pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan, gizi, pelayanan pengobatan KIA dan KB

2. Program Pengembangan : Kes.Mas, Kes.Sekolah, Kes.Kerja, Kes.gigi, Kes.Jiwa, Kes.mata dan lansia.

Page 19: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PENERAPAN MANAJEMEN PUSKESMAS

PWS KB (Pemantauan Wilayah Setempat) sebagai alat dalam mengelola program KB/KIA di puskesmas : Konseling KB, pelayanan ANC, pertolongan persalinan dan perawatan

Manajemen puskesmas dalam program KB : Pembiayaan kesehatan KB dan logistik /

pengadaan bahan kontrasepsi bagi akseptor KB Pelayanan kesehatan rujukan KIA / spesialistik Program pelayanan dan penanganan komplikasi

KB Pencatatan dan pelaporan program KB di LB 3

Page 20: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PRINSIP PENGELOLAAN PROGRAM KIA1. Peningkatan pelayanan antenatal ibu

hamil2. Pertolongan persalinan3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, balita4. Pelayanan komplikasi5. Pelayanan KB pasca persalinan6. Penanganan komplikasi persalinan

Page 21: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PENCAPAIAN TUJUAN MDG’S 2015

MDGs (Millenium Development Goals) 2015

Page 22: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

MDG’S 2015 DI INDONESIAMDG’s adalah komitmen global yang

merupakan kesepakatan lebih dari 180 kepala Negara , pada tahun 2000

Target-target dalam MDGs 2015 adalah terkait kesehatan (gizi, kesehatan anak, kesehatan ibu, penyakit menular, air minum, sanitasi, menanggulangi kemiskinan, kelaparan, penyakit, buta aksara, penurunan kualitas lingkungan dan diskriminasi perempuan)

Ada 8 tujuan ini saling terkait dalam MDG’s 2015. Semua tujuan dalam MDGs terkait dengan indikator kesehatan dan peningkatan derajat kesehatan, serta pembangunan kesehatan.

22

Page 23: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

Poverty & Hunger

EDUCATION

GENDER

CHLD HEALTH

Maternal Health

Comm. Diseases

ENVIRONMENT

PARTNERSHIP

8 Tujuan

Meningkat UHH

jadi 72,0 th

--

Menurun AKB jadi 24 per

1000 KH

34 per 1000 KH

(SDKI)

Menurun AKI jadi 118 per 100.000

kh

228 per

100.000 KH(SDKI)

Menurun prev gizi-kurang

balita jadi 15%.

18,4% pd

anak balita (Riskesdas)

RPJMN 2010 – 2014KEPRES No: 5/2010 20071. Menanggulangi

kemiskinan & kelaparan2. Memenuhi pendidikan

dasar untuk semua3. Mendorong kesetaraan

jender & pemberdayaan perempuan

4.Menurunkan AKBA 2/3nya 1990 – 2015

5.Meningkatkan kualitas kesehatan Ibu

6.Memerangi HIV/ AIDS, malaria & penyakit menular lain

7. Menjamin kelestarian lingkungan hidup

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

TARGET MDGs 2015

Page 24: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

SEMUA TUJUAN MDGS TERKAIT DG KESEHATAN

-Semua tujuan MDG saling terkait-Issue MDGs pd tatanan lokal

Poverty & HungerEDUCATION

GENDER

CHLD HEALTH

Maternal Health Comm. Diseases

ENVIRONMENT

PARTNERSHIP

Page 25: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

PENERAPAN AKSELERASI PENCAPAIAN MDGS 1,4,5,6 DAN 7 BERMITRA DG SEMUA KOMPONEN

LintasSektor

DPR/D

LSM

Donor

OrganisasiProfesi

Sarana &Faskes

Jamkesmas

SDM KES

LitbangStudiData

PromkesPONEKPONED

Regulasi Kesehatan

OBATALKES

P2MImunisasi,

IMS/HIVTb, Mal

Kes Ling

MDG 1,4,5,6.7

Gizi

Swasta

Pemda

Page 26: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

Pencapaian Tujuan 5 : meningkatkan kesehatan ibu, indikator AKI merupakan salah satu indikator yang diramalkan sulit dicapai. Tidak hanya di Indonesia akan tetapi di banyak negara berkembang di dunia.

Data terakhir menurut SDKI 2007 menunjukkan 228 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Hasil ini menunjukkan penurunan yang menggembirakan dibandingkan tahun 2002/2003 yaitu 307 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Ibu yang memerlukan penurunan pertahunnya sebesar 15,25 point. Indikator proksi terhadap AKI yaitu pertolongan persalinan pada petugas kesehatan menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan yaitu meningkat dari 38,5% pada tahun 1992 menjadi 77,34% pada tahun 2009. Untuk pencapaian indikator persalinan ditolong oleh tenaga terampil akan lebih mudah dicapai dikarenakan dengan sejalannya kebijakan bahwa semua persalinan akan ditanggung oleh pemerintah (2011).

Page 27: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

MDG 5 - TARGET 5A : MENGURANGI ¾ ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DALAM KURUN WAKTU 1990 DAN 2015

INDIKATORAcua

n Dasar

Saat ini

Target(2015)

5.1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100,000 kelahiran hidup : 

390 (1991)

228 (2007)

102

5.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih :

40.70%

(1992)

77.34% (2009)

90.00%

Page 28: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

TARGET 5B : AKSES SEMESTA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI TAHUN 2015

INDIKATORAcuan Dasar

Saat ini

Target

(2015)

5.3. Tingkat pemakaian kontrasepsi/ contraceptive prevalence rate (CPR) wanita yang menikah usia 15-49, metode modern:

47.10% (2007)

57.40%

(2007)65%

5.4. Tingkat kelahiran pada remaja (per 1000 perempuan usia 15-19 tahun ):

67 per 1000 (1991)

35 per 1000 (2007)

30per100

0

5.5. Cakupan pelayanan Antenatal (kunjungan pertama dan kunjungan minimal 4 kali ANC):• Kunjungan pertama• Kunjungan minimal 4 kali

75.00%56.00%

93.30%

81.50%

95%90%

5.6. Unmet need KB : 12.70% 9.10% 5%

Page 29: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

Indikator ini bertujuan untuk mencapai Universal Coverage untuk kesehatan reproduksi yang terdiri dari 4 indikator yaitu (1) cakupan peserta KB (Contraceptive Prevalence Rate),

(2) angka persalinan remaja, (3) pelayanan antenatal, (4) unmet need KB

Page 30: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

Target MDGs 5A Penurunan AKI pada tahun 2015 menjadi 102 per 100.000 kh dari 228/100.000 kh pada keadaan kurun waktu 2002-2007.

Target pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan harus dicapai pada tahun 2015 sebesar 90%, dari keadaan77,34% pada tahun 2009 (susenas).

AKI yang tinggi banyak terjadi di RS karena kasus kegawat daruratan obstetrik (komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas).

Salah satu komplikasi terbanyak di RS adalah eklampsi dan preeklampsi yang banyak menyebabkan kematian dengan CFR 2,35%. Dengan tingginya AKI di RS, ditetapkan dalam kebijakan kementerian kesehatan untuk mendukung kesiapan RS kab/kota agar mampu PONEK. (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif) 24 jam

Page 31: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

Permasalahan tingginya AKI dipengaruhi oleh faktor sosial (yaitu terlambat dan terlalu), ekonomi dan budaya. Kebiasaan untuk melahirkan di rumah masih sangat dominan dimana akan memberikan risiko bagi kematian ibu dan bayi.

Penyebab kematian ibu masih berpola pada tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan pasca persalinan, eklamsia dan infeksi. Memperhatikan permasalahan yang dihadapi maka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan merupakan salah satu upaya prioritas dalam penurunan AKI.

Untuk mencapai target MDG’s pada tahun 2015 yaitu AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, untuk pencapaian target tersebut perlu kerjasama secara terpadu di tingkat Kab/Kota dan Propinsi dengan Puskesmas dan RS dengan melibatkan stakeholder terkait.

Page 32: Kb Nasional & Mdgs 2015 (Juni)

TERIMA KASIH