mckinsey kominfo

5
7S McKinsey Konsep 7-S McKinsey, terdiri dari : The Hard S’s, yaitu factor-faktor yang feasible dan mudah diidentifikasikan, meliputi : Stucture, Strategi & Systems, dan The Soft S’s, yaitu factor-faktor yang sulit didefinisikan, meliputi : Shared Values, Skills, Staf, & Style. Uraian masing-masing factor sebagai berikut : 1. Shared Values; Adalah nilai budaya kerja yang hidup ditengah organisasi tersebut. Merupakan suatu guideline bagi para anggota organisasi untuk tumbuh dan berkembang. 2. Structure; struktur organisasi (organizational structure) merupakan cerminan dari shared values organisasi dalam upaya pencapaian sasaran dan tujuan organisasi secara optimal. Struktur yang sanggup mencerminkan shared values dengan baik akan memberdayakan organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut. 3. System; sistem yang dikembangkan organisasi juga bersumber pada shared values yang ada. Sistem ini termasuk berbagai hal yang menyangkut perencanaan, implementasi, kontrol dan evaluasi, anggaran, dan penghargaan. 4. Staff; berdasarkan shared values yang ada, organisasi membentuk personil di dalamnya (pengelola). Organisasi akan menentukan prasyarat orang-orang seperti apa yang dianggap sesuai dengan keberadaan dan tujuan organisasi. Sebagaimana diketahui, jika tujuan organisasi dan tujuan individu di dalamnya tidak searah, maka akan sangat sulit bagi organisasi tersebut untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Upload: mulyadi-yusuf

Post on 12-Jun-2015

118 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

STAN JAKARTA D4 BPKP 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Mckinsey kominfo

7S McKinsey

Konsep 7-S McKinsey, terdiri dari : The Hard S’s, yaitu factor-faktor yang feasible dan

mudah diidentifikasikan, meliputi : Stucture, Strategi & Systems, dan The Soft S’s, yaitu

factor-faktor yang sulit didefinisikan, meliputi : Shared Values, Skills, Staf, & Style. Uraian

masing-masing factor sebagai berikut :

1. Shared Values; Adalah nilai budaya kerja yang hidup ditengah organisasi tersebut.

Merupakan suatu guideline bagi para anggota organisasi untuk tumbuh dan berkembang.

2. Structure; struktur organisasi (organizational structure) merupakan cerminan dari shared values organisasi

dalam upaya pencapaian sasaran dan tujuan organisasi secara optimal. Struktur yang sanggup mencerminkan

shared values dengan baik akan memberdayakan organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut.

3. System; sistem yang dikembangkan organisasi juga bersumber pada shared values yang ada. Sistem ini termasuk

berbagai hal yang menyangkut perencanaan, implementasi, kontrol dan evaluasi, anggaran, dan penghargaan.

4. Staff; berdasarkan shared values yang ada, organisasi membentuk personil di dalamnya (pengelola). Organisasi

akan menentukan prasyarat orang-orang seperti apa yang dianggap sesuai dengan keberadaan dan tujuan

organisasi. Sebagaimana diketahui, jika tujuan organisasi dan tujuan individu di dalamnya tidak searah, maka

akan sangat sulit bagi organisasi tersebut untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

5. Skills; ketrampilan setiap individu di dalam organisasi merupakan unsur yang sangat penting bagi keberhasilan

organisasi mencapai sasaran dan tujuannya dengan efektif dan efisien. Jika ketrampilan para pelaksana organisasi

kurang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut untuk mewujudkan visinya, maka organisasi tersebut akan

cenderung kontraproduktif. Oleh karenanya, skills merupakan cerminan dari core competence organisasi, karena

strategi yang disusun juga merupakan refleksi atas skills yang ada.

6. Style; gaya manajemen (kepemimpinan) organisasi merupakan hasil perpaduan antara kelima elemen

sebelumnya. Kelima elemen tersebut menentukan gaya kepemimpinan seperti apakah yang paling tepat agar

organisasi dapat mencapai sasaran dan tujuannya secara efektif dan efisien. Gaya kepemimpinan yang kurang

tepat dengan kelima elemen tersebut akan menyebabkan organisasi mnejadi gagal atau bahkan menuju

kehancuran.

Page 2: Mckinsey kominfo

7. Strategy; Strategi suatu organisasi dimaksudkan agar organisasi dapat memiliki arahan yang jelas dan tegas

tentang cara-cara yang dipakainya untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi.

Visi Kemenkominfo:

“Terwujudnya Indonesia informatif menuju masyarakat sejahtera melalui pembangunan kominfo berkelanjutan, yang merakyat dan ramah lingkungan, dalam kerangka NKRI

Deskripsi visi Kemenkominfo:

1. Terwujudnya Indonesia Informatif2. Masyarakat Sejahtera3. Pembangunan kominfo berkelanjutan4. Pembangunan kominfo yang merakyat5. Pembangunan kominfo yang ramah lingkungan6. NKRI

Levelling Staff

Pemetaan Umum Penataan Sistem Manajemen SDM Kominfo

Page 3: Mckinsey kominfo
Page 4: Mckinsey kominfo

System

Planning System:

1. Diselenggarakan Rakorda Kominfo: a. Menciptakan persamaan persepsi dalam pembangunan Kominfo

Nasional. b. Menciptakan sinergi dan integrasi program dan kegiatan

pembangunan kominfo sehingga seluruh aktivitas pembangunan kominfo baik isntansi pusat maupun daerah merupakan kekuatan yang mampu mewujudkan pencapaian kominfo nasional, regional, dan provinsi.

c. Mewujudkan jaringan kominfo yang mampu menjaga eksistensi NKRI

d. Menjaring pemasukan dan pemikiran serta komitmen daerah dalam mendukung dan melaksanakan pembangunan kominfo

Page 5: Mckinsey kominfo

untuk mewujudkan masyarakat informasi Indonesia yang sejahtera berbasis pengetahuan.

2. Diselenggarakan Rakornas Kominfo:a. Menciptakan sinergi dan integrasi serta komitmen dalam

pembangunan kominfo nasional.b. Mengevaluasi langkah-langkah pembangunan yang telah

dilaksanakan guna menemukan strategi program dan kegiatan untuk pembangunan ke depan.

c. Fokus pembangunan kominfo nasional yang mendukung percepatan pencapaian pembangunan nasional melalui perwujudan masyarakat informasi Indonesai yang sejahtera.

3. Sistem informasi terkait dengan monitoring dan evaluasi tapkin, sistem penganggaran yang sudah terstandar pemerintahan, dan sistem informasi kepegawaian (sistem kepegawaian) merupakan resource informasi untuk pengolahan data perencanaan.Kelemahan: sistem kepegawaian masih belum berjalan secara memadai sehingga perencanaan kebutuhan pegawai masih terdapat hambatan.

4.