mbi

15
Analisis Ekonomi Internasional Ketika perusahaan masuk ke pasar mancanegara, analisis ekonomi menjadi le karenamanajerharus melakukankegiatan operasional dalam dua lingkungan baru asingdan internasional. Dalam lingkungan asing ada banyak perekonomian, bukan hanya satu, dan Neg tersebut sangat beragam. Karena adanya perbedaan-perbedaan tersebut, kebijakan warga desain untuk kondisi e suatu pasar mungkin tidak cocok untuk kondisi di pasar yang lain. Sebagai contoh: kantor mengharuskan kantor cabang menjaga pasokan seminimal mungkin dan direktur keuangan mungk memutuskan bahwa mereka hanya membuat pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asinng suku bunganya lebih menguntungkan. Untuk negara-negara yang tingkat inlasi per tahunnya hingga #$%, kebijakan ini biasanya berungsi dengan baik. &etapi, bagaimana dengan negar seperti 'imbabwe, yang menunjukkan tingkat inlasinya melonjak hingga #()."""$ pada tahu atau lebih dari (+$ per hari Skenario yang paling tidak diinginkan adalah anak perusahaan di negara-negara ters kas atau pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing, sehingga kebijakan untuk pasa tingkat inlasi tinggi hanya kebalikan dari kebijakan yang diterapkan di negara-negara d inlasi rendah. Disamping memonitor lingkungan asing, analisa harus tetap mengetahui tin yang dilakukanoleh komponen lingkungan internasional, seperti kelompok-kelompok regional !Uni ropa, Central American Free Trade Agreement % dan organisasi internasional ! //, International Monetary Fund, dan World Trade Organization %. erusahaan-perusahaan 0merika sangat memperhatikan perkembangan Uni ropa dalam mencapai tujuannya dan dampak dari hal tersebut perdagangan Uni ropa-0merika Serikat. erusahaan-perusahaan tersebut juga mengikuti dengan saksamakemajuan // dalam pengembangan standar polusi dunia, standar kesehatan, dan lain sebagainya. &indakan-tindakan tersebut dapat berpengaruh serius terhadap perusahaan. 0nalisis ekonomi internasional harus menyediakan data ekonomi, baik secara aktual prospekti pasar. Sebagai bagian dari penilaian kekuatan daya saing, banyak p kondisi perekonomian negara tempat perusahaan pesaing utama mereka melakukan kegiatan op karena perubahaan kondisi dapat memperkuat atau memperlemah kemampuan pesaing mereka dal berkompetisi di pasar dunia. Karena pentingnya inormasi ekonomi bagi ungsi kontrol da di kantor pusat, pengumpulan data dan pengolahan laporan biasanya merupakan tanggung jaw negaraasalnya. Namun, kantor cabang asingdan perwakilan lapangan juga diharapkan banyak berkontribusi untuk penelitian yang berhubungan dengan pasar mereka. Data dari terdapat perwakilan lokal perusahaan biasanya akan kurang detail dan secara um lembaga nasional dan internasional. 1aporandaribank-bank sentral atau internasional biasanya

Upload: eviporwatiningrum

Post on 07-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas ketik

TRANSCRIPT

Analisis Ekonomi InternasionalKetika perusahaan masuk ke pasar mancanegara, analisis ekonomi menjadi lebih kompleks karena manajer harus melakukan kegiatan operasional dalam dua lingkungan baru asing dan internasional. Dalam lingkungan asing ada banyak perekonomian, bukan hanya satu, dan Negara-negara tersebut sangat beragam.Karena adanya perbedaan-perbedaan tersebut, kebijakan warga desain untuk kondisi ekonomi di suatu pasar mungkin tidak cocok untuk kondisi di pasar yang lain. Sebagai contoh: kantor pusat mungkin mengharuskan kantor cabang menjaga pasokan seminimal mungkin dan direktur keuangan mungkin akan memutuskan bahwa mereka hanya membuat pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asinng karena suku bunganya lebih menguntungkan. Untuk negara-negara yang tingkat inflasi per tahunnya rendah (0 hingga 1%), kebijakan ini biasanya berfungsi dengan baik. Tetapi, bagaimana dengan negara-negara seperti Zimbabwe, yang menunjukkan tingkat inflasinya melonjak hingga 138.000% pada tahun 2008, atau lebih dari 37% per hari?Skenario yang paling tidak diinginkan adalah anak perusahaan di negara-negara tersebut memiliki kas atau pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing, sehingga kebijakan untuk pasar dengan tingkat inflasi tinggi hanya kebalikan dari kebijakan yang diterapkan di negara-negara dengan tingkat inflasi rendah. Disamping memonitor lingkungan asing, analisa harus tetap mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukanoleh komponen lingkungan internasional, seperti kelompok-kelompok regional (Uni Eropa, Central American Free Trade Agreement) dan organisasi internasional (PBB, International Monetary Fund, dan World Trade Organization). Perusahaan-perusahaan Amerika sangat memperhatikan perkembangan Uni Eropa dalam mencapai tujuannya dan dampak dari hal tersebut pada hubungan perdagangan Uni Eropa-Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan tersebut juga mengikuti dengan saksama kemajuan PBB dalam pengembangan standar polusi dunia, standar kesehatan, dan lain sebagainya. Tindakan-tindakan tersebut dapat berpengaruh serius terhadap perusahaan.Analisis ekonomi internasional harus menyediakan data ekonomi, baik secara aktual maupun prospektif pasar. Sebagai bagian dari penilaian kekuatan daya saing, banyak perusahaan memonitor kondisi perekonomian negara tempat perusahaan pesaing utama mereka melakukan kegiatan operasional karena perubahaan kondisi dapat memperkuat atau memperlemah kemampuan pesaing mereka dalam berkompetisi di pasar dunia. Karena pentingnya informasi ekonomi bagi fungsi kontrol dan perencanaan di kantor pusat, pengumpulan data dan pengolahan laporan biasanya merupakan tanggung jawab kantor di negara asalnya. Namun, kantor cabang asing dan perwakilan lapangan juga diharapkan banyak berkontribusi untuk penelitian yang berhubungan dengan pasar mereka. Data dari wilayah yang tidak terdapat perwakilan lokal perusahaan biasanya akan kurang detail dan secara umum tersedian dari lembaga nasional dan internasional. Laporan dari bank-bank sentral atau internasional biasanya merupakan sumber yang baik bagi informasi ekonomi dari suatu negara. Kemungkinan sumber lain adalah kamar dagang yang berlokasi di sebagian besar ibu kota negara, petugas perdagangan di kedutaan besar, PBB, Bank Dunia International Monetary Fund, dan Organisation for Economic and Development.

Tingkat Perkembangan EkonomiKetika manajer beralih dari bisnis domestik ke internasional, mereka menghadapi pasar dengan perbedaan yang lebih besar dalam tingkat perkembangan ekonomi dibandingkan yang telah mereka kerjakan selama ini. Hal ini sangat penting untuk dipahami karena tingkat perkembangan ekonomi dari suatu negara berdampak pada semua aspek bisnis, termasuk pemasaran, produksi, dan keuangan. Meskipun negara sangat berbeda dalam kaitannya dengan tingkat perkembangan ekonomi, kita secara umum mengelompokkannya dalam kategori berdasarkan tingkat perkembangan ekonominya.Negara maju adalah nama yang diberikan kepada negara-negara industri atau pascaindustri, negara berbasis jasa yang telah mencapai pendapatan per kapita yang tinggi. Negara-negara yang diklasifikasikan sebagai tipe negara maju secara ekonomi biasanya terdiri dari negara-negara Eropa bagian barat, Jepang, Australia, Selandia Baru, Kanada, Israel, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Istilah negara berkembang adalah klasifikasi untuk negara-negara dengan pendapatan lebih rendah, yang secara teknis kurang maju. Karakterisitk negara berkembang terdapat dalam Wawasan Dunia, Karakteristik Negara-Negara Berkembang dan Negara-Negara Maju. Negara industri baru (newly industrializing countries-NIC) adalah kategori yang hanya meliputi empat macan Asia (Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan). Negara-negara ini (1) mempunyai apa yang disebut Bank Dunia sebagai pertumbuhan cepat, pendapatan menengah, atau ekonomi tinggi; (2) memiliki kosentrasi tinggi pada investasi asing; dan (3) mengekspor barang hasil manufaktur dalam jumlah besar, termasuk produk-produk teknologi tinggi. Kemudian, negara-negara lain yang mencapai kemajuan yang memadai di dalam proses industri mereka juga diklasifikasikan oleh beberapa organisasi sebagai NIC. Berdasarkan kriteria yang digunakan, daftar NIC yang paling baru meliputi beberapa negara berikut; Brasil, Meksiko, Argentina, Malaysia, Thailand, Cile, Venezuela, Hungaria, Afrika Selatan, Indonesia, Pakistan dan Cina.Kenapa ekonomi dari empat negara macan tersebut mengalami pertumbuhan yang lebih cepat di bandingkan dengan negara NIC lain dan sudah mencapai ukuran ekonomi negaramaju, IMF dan organisasi lain mulai menggunakan istilah perekonomian industri baru (newly industrialized economies-NIE) yang mengacu pada empat negara macan tersebut.Anda juga akan menemukan berbagai sistem klasifikasi yang berbeda digunakan oleh lembaga internasional lain seperti PBB, IMF, dan Bank Dunia untuk pelaporan statistic. Sebagai contoh, IMF mengombinasikan NIE dengan negara industri untuk membentuk kategori yang disebut negara maju.Semua negara nonkomunis masuk dalam kategori negara berkembang, yang memiliki subkategori ekonomi pasar bekembang, yang meliputi Cile, Malaysia, Cina, Thailand, dan Indonesia. Kategori ketiga, disebut sebagai negara transisi, meliputi negara-negara bekas komunis. PBB menggunakan istilah sederhana ekonomi maju dan ekomoni berkembang dan mengacu pada negara-negara bekas komunis sebagai Eropa bagian timur dan bekas Uni Soviet. Saat berbicara mengenai negara maju dan negara berkembang sebagai sebuah blok, ekonomi PBB sering menggunakan istilah Utara dan Selatan, untuk masing-masing kategori.Sebagai, Bank Dunia menggunakan klasifikasi berdasarkan pendapatan nasional bruto per kapita pada tahun 2006;1. Pendapatan rendah ($905 atau kurang)2. Pendapatan menengah bawah ($906-$3.595)3. Pendapatan menengah atas ($3.596-$11.115)4. Pendapatan tinggi ($11.116 atau lebih)

Bank Dunia tadinya menggunakan sistem klasifikasi berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita, tetapi pada tahun 2002 lembaha ini mengganti berdasarkan Pendapatan Nasional Bruto (PNP) per kapita, yang mengikuti praktik statistic terkini di banyak negara. PNB mengukur pendapatan yang dihasilkan oleh penduduk di suatu negara baik dari aktivitas internasional maupun domestik dan lebih dipilih berdasarkan sebagai kriteria yang lebih tepat dibandingkan dengan PDB, yang mengukur penghasilan yang dihasilkan dari aktivitas domestik oleh penduduk maupun bukan penduduk di suatu negara. Setiap ekomoni diklasifikasikan sebagai pendapatan rendah, pendapatan menengah bawah, pendapatan menengah atas, dan pendapatan tinggi yang didasarkan pada kategori pinjaman operasional Bank Dunia. Bank ini juga menggunakan istilah negara berkembang untuk mengacu pada negara dengan pendapatan rendah dan menengah.

Dimensi Ekonomi dan Relevansinya pada Bisnis InternasionalUntuk mengestimasi potensi pasar dan juga menyediakan input untuk bidang fungsional lain di perusahaan, manajer membutuhkan data mengenai ukuran dan tingkat perubahan dari sejumlah faktor ekonomi dan sosioekonomi. Untuk menjadi pasar potensial, suatu daerah harus memiliki jumlah penduduk yang cukup dalam artian untuk membeli produk yang dijual oleh perusahaan. Data sosioekonomi menyediakan informasi mengenai jumlah penduduk dan dimensi ekonomi yang memberi informasi pada kita apakah mereka memiliki kemampuan untuk membeli.

DIMENSI EKONOMIIndikator-indikator ekonomi penting antara lain produk domestik bruto, pendapatan nasional bruto, distribusi pendapatan, pengeluaran konsumsi masyarakat, kepemilikan barang pribadi, investasi swasta, biaya per unit tenaga kerja, nilai tukar, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga.Pendapatan Nasional Bruto. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, PNB adalah ukuran pendapatan yang diterima oleh penduduk suatu negara dari aktivitas domestik maupun ukuran internasioanal. Sebagaimana organisasi internasional memilih PNB dibandingkan PDB sebagai ukuran ekonomi karena PDB mengukur pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas domestik yang dilakukan baik oleh penduduk maupun bukan penduduk di negara tersebut. Kisaran PNB antara $13,4 triliun untuk Amerika Serikat dan $0,1 miliar di Kiribati. Apa relevansi PNB pelaku bisnis internasional? Apakah India, dengan PNB $909 miliar, merupakan pasar yang lebih menarik dibandingkan dengan Denmark yang memiliki PNB $283 miliar atau hanya sepertiga ukuran PNB dari India? Untuk membandingkan daya beli antarnegara, manajer harus mengetahui berapa besar jumlah penduduk yang dibagi dengan PNB.PNB/Kapita. Menggunakan PNB per kapita dari tabel-tabel Bank Dunia untuk membandingkan daya beli menunjukkan bahwa Denmark lebih kaya dari India; PNB/kapita di Denmark adalah $52.110 dibandingkan dengan $820 di India. Meskipun economicpie India tiga kali lipat lebih besar dibandingkan milik Denmark, tetapi jumlah penduduk di India yang mengguankan pendapatan tersebut berjumlah lebih dari 210 kali jumlah penduduk Denmark.Apa yang dapat kita pelajari dari PNB/kapita? Secara umum, kita dapat mengasumsikan bahwa semakin tinggi nilainya, semakin maju ekonominya. Namun, umumnya tingkat pertumbuhan lebih penting bagi pemasar sebab tingkat pertumbuhan yang tinggi mengindikasikan pasar yang mengalami pertumbuhan pesatyang selalu menjadi tujuan mereka. Sering kali, jika diberik pilihan untuk berinvestasi di suatu negara dnegan PNB/kapita yang tinggi tetapi tingkat pertumbuhannya rendah atau beriventasi di suatu negara dengan kondisi sebaliknya, manajemen biasanya akan memiliki opsi kedua.Meskipun PBN per kapita digunakan secara luas untuk membandingkan negara berdasarkan tingkat kesejahteraan penduduknya dan untuk menilai potensi pasar atau investasi, manajer harus menggunakannya dengan berhati-hati. Misalnya, untuk mendapat angka PNB, ekonomi pemerintah harus menghitung nilai moneter dari berbagai barang dan jasa yahng tidak di jual di pasaran, seperti makanan yang ditanam untuk konsumsi pribadi. Lebih jauh lagi, banyak barang dan jasa dipertukarkan di negara berpendapatan rendah (karena penduduk hanya memiliki sedikit uang kas) dan negara berpendapatan tinggi (sebab penduduk ingin mengurangi pelaporan pendapatan sehingga bisa membayar pajak penghasilan lebih rendah). Transaksi jenis ini dikatakan sebagai bagian dari ekonomi bawah tanah (underground economy)Ekonomi Bawah Tanah (underground economy.) Telah banyak tulisan mengenai bagian dari pendapatan nasional yang tidak terukur oleh statistik resmi karena tidak dilaporkan dengan lengkap atau tidak dilaporkan sama sekali. Termasuk dalam hal ini ekonomi bawah tanah juga disebut sebagai (ekonomi hitam pararel, informal, tenggelam atau bayangan), yaitu produksi legal yang tidak diumumkan, produksi barang dan jasa illegal (misalnya obat-obatan illegal, music atau video bajakan, atau prostitusi), dan penghasilan terselubung dalam dalam bentuk barang (barter). Pada umumnya, semakin tinggi tingkat pajak dan tekanan birokrasi pemerintah, semakin besar pula ekonomi bawah tanah. Ekonomi bawah tanah di Amerika Serikat meningkat dari 4% PDB pada tahun 1970 menjadi lebih dari 8% pada tahun 2003. Secara rata-rata pada peiode 2002-2003 diperkirakan ekonomi bawah tanahnya mencapai 16,3% dari PDB di negara-negara OECD, 30,8% di 27 negara Asia, 40,1% pada PDB di 25 negara Eropa bagian timur dan tengah serta bekas ekonomi transisi Uni Soviet, 43,2% di 37 negara Afrika dan 43,4% di 21 negara Amerika Tengah dan Selatan. Ekonomi bawah tanah di beberapa negara melebihi 50% dari PDB, mencakup lebih dari 68% di Bolivia dan Georgia. Estimasi ekonomi bawah tanah begitu beragam. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan metodologi yang digunakan untuk mengukurnya. Selain itu, orang yang memiliki pendapatan terselubung tidak mungkin mengakuinya dan hal tersebut dapat dikenakan tuntutan atas penggelapan pajak. Selain mengurangi total pajak yang dibayarkan kepada pemerintah, ekonomi bawah tanah dapat mengakibatkan distorsi data ekonomi yang harus dipertimbangkan manajer saat menggunakan data tersebut untuk pengambilan keputusan bisnis.Konvensi Mata Uang. Persoalan lain dengan estimasi PNB adalah bahwa untuk membandingkannya, Pnb dalam mata uang lokal harus dikonversi ke dalam mata uang umumsecara konvensional dengan dolar Amerika Serikatdengan menggunakan nilai tukar. Jika nilai relatfif dari dua mata uang ini secara akurat mencerminkan daya beli konsumen, konversi tersebut akan dapat diterima. Namun, Bank Dunia mengakui bahwa penggunaan nilai tukar resmi untuk mengonversi mata uang nasional ke dolar Amerika Serikat tidak mencerminkan daya beli domestik dari mata uang tersebut.Untuk mengatasi kekurangan ini, International Comparison Program (ICP) PBB telah mengembangkan metode untuk membandingkan PNB berdasarkan peritas daya beli, bukan berdasarkan permintaan internasional atas suatu mata uang (nilai tukar). Berikut merupakan cara perhitungan tingkat paritas daya beli.Katakan Thailand melapor kepada Bank Dunia bahwa PNB per kapita di negaranya tahun lalu adalah 93.624 baht/kapita. Bank harus menafsirkan nilai tersebut ke dalam dolar Amerika Serikat. Jika nilai tukar saat ini adalah 37.6 baht=$1, kemudian dengan menggunakan nilai tukar ini, jumlah sebesar 93.624 baht akan dikonversi menjadi $2.490 (93.624/37,6). Seberapa baik angka tersebut dapat mengukur kesejahteraan di Thailand? Apa yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat Thailand dengan 93.624 baht dibandingkan dengan apa yang dapat dikonsumsi masyarakat Amerika dengan pendapatan per kapita Amerika Serikat sebesar $41.440?Di Thailand, 1.235 baht bisa membeli apa yang dapat dibeli $107.85 di Amerika Serikat. Dengan demikian, dengan membandingkan daya beli mata uang, 1.235 baht/$107,85=11,45 baht per dolar. Berdasarkan nilai tukar 11,45 baht per dolar, dapat diketahui bahwa PNB per kapita Thailand saat ini adalah 93.624/11,45= $8.177. dengan nilai tukar resmi 37,6 baht/1$ PNB Thailand adalah $8.177.Perbandingan berdasarkan paritas daya beli menghasilkan nilai PNB per kapita yang cenderung lebih tinggi pada negara-negara berkembang dan lebih rendah pada negara-negara maju; dengan kata lain, dengan mempertimbangkan daya beli, perbedaan antara PNB di negara berkembang dan negara maju lebih kecil di bandingkan dengan publikasi resminya. Perhatikan bagaimana daya beli yen Jepang lebih kecil dibandingkan pengaruh dolar Amerika Serikat terhadap PNB per kapita berdasarkan paritas daya beli.

Faktor Konvensi Atlas.ketidakpuasan pada metode paritas daya beli dan konversi menggunakan nilai tukar resmi mengakibatkan Bank Dunia mengadopsi Atlas untuk menghasilkan estimasi PNB per kapita. Faktor Konversi Atlas adalah rata-rata aritmatika dari nilai tukar saat ini dan nilai tukar dua tahun sebelumnya yang disesuaikan dengan rasio inflasi domestik terhadap kombinasi tungkat inflasi di kawasan Euro, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat. Pendapatan yang diukur dengan faktor konversi Atlas secara umum lebih stabil dari waktu ke waktu dan perubahan peringkat pendapatan lebih mungkin terjadi karena kinerja ekonomi relatif dibandingkan fluktuasi nilai tukar.Meskipun perbedaan pada PNB per kapita memberi informasi kepada kita mengenai kekayaan relatif dari penduduk sebuah negara, informasi ini sedikit menyesatkan karena kekayaan biasanya tidak terdistribusi dengan sempurna. Estimasi kasar pertama dari daya beli harus diperbaiki dengan memasukkan data mengenai bagaimana pendapatan nasional sebenarnya didistribusikan.

Distribusi Pendapatan. Data distribusi pendapatan dikumpulkan oleh Bank Dunia dari beberapa sumber dan dipublikasikan per tahun di dalam World Development Indikators. Meskipun ada kesulitan terkait dengan penelitian distribusi pendapatan, seperti adanya inkonsistensi dalam praktik pengukuran dan variasi yang besar dalam representasi sampel, data tersebut memberikan pemahaman yang bermanfaat untuk bisnis.1. Mereka menegaskan keyakinan bahwa secara umum, pendapatan di negara-negara kaya didistribusikan secara lebih merata, meskipun ada variasi penting antara negara maju dan berkembang2. Perbandingan dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa proses distribusi ulang pendapatan sangat lambat, sehingga data yang lama masih berguna.3. Perbandingan yang sama mengindikasikan bahwa tidak meratanya pendapatan akan meningkat pada awal perkembangan, dengan kecenderungan yang sebaliknya pada tahap selanjutnya. Sebagai contoh, bahkan dengan melonjaknya sebanyak 800.ooo orang menjadi hampir 85 juta pada tahun 2004. Kenyataan bahwa kuintil tengah di beberapa negara mengalami pertumbuhan pada tingkat biaya 20% teratas dan 20% terbawah menunjukkan adanya peningkatan keluarga dengan pendapatan menengah yang secara khusus penting bagi pemasar.Tergantung pada jenis produk dan total penduduk, situasi manapun (distribusi pendapatan yang relatif merata atau tidak merata) mungkin merepresentasikan peluang pasar. Contohnya, meskipun PNB Kosta Rika sebesar 43 miliar berdasarkan paritas daya beli, faktanya hanya 20% penduduk menerima lebih dari 53% pendapatan yang mengindikasikan bahwa sekelompok besar masyarakat tersebut adalah konsumen potensial untuk sejumlah kecil produk mewah dengan harga tinggi. Di sisi lain, pasar cenderung kecil (4,1 juta penduduk) untuk produk dengan harga murah yang membutuhkan volume penjualan yang tinggi. Perhitungan sederhana berdasarkan PNB, total penduduk, dan distribusi pendapatan ini mungkin semua yang dibutuhkan untuk mengindikasikan bahwa suatu negara bukanlah pasar yang bagus, akan tetapi jika hasilnya terlihat menjanjikan, analis akan melanjutkan pengumpulan data yang berhubungan dengan konsumsi masyarakat.Konsumsi Masyarakat. Satu hal menarik bagi para pemasar adalah memperhatikan bagaimana cara konsumen mengalokasikan pendapatan bersih mereka (pendapatan setelah dipotong pajak penghasilan pribadi) antara membeli barang-barang pokok dan bukan barang pokok. Produsen barang-barang rumah tangga misalnya, ingin mengetahui jumlah yang dibelanjakan dalam kategori tersebut, sementara produsen produk yang bukan termasuk barang pokok akan tertarik kepada besarnya pendapatan diskresioner (pendapatan bersih untuk pembelian yang kurang penting), karena ini adalah uang yang tersedia untuk dibelanjakan pada produk mereka. Untungnya, data mengenai pendapatan bersih dan jumlah yang dibelanjakan untuk pembelian yang penting ada di Statitical Yearbook PBB, dan pendapatan diskresioner dapat diperoleh dengan mengurangkan total belanja barang-barang tersebut dari pendapatan bersih. Pola pengeluaran yang lebih detail dapat ditemukan dalam World Development Indikators yang dipublikasikan oleh Bank Dunia. Data dari publikasi tersebut direproduksi mencakup data belanja konsumsi masyarakat untuk 10 negara berpendapatan tinggi dan 10 negara berpendapatan rendah, menggunakan paritas daya beli yang ekuivalen. Karena pengeluaran konsumen berdasarkan paritas daya beli mengeliminasi perbedaan pada harga relatif, pemasar menggunakan data tersebut untuk menganalisis bagaimana komposisi perubahan konsumsi dengan tingkat perkembangan. Contohnya, persentase pengeluaran rumah tangga yang dibelanjakan oleh masyarakat negara berkembang sebesar dua kali lipat dari persentase yang dibelanjakan oleh masyarakat di negara industri maju. Di sisi lain, persentase yang dibelanjakan untuk (1) transportasi dan komunikasi (2) barang tahan lama (3) layanan kesehatan dan (4) konsumsi lain (minuman, rokok, dan jasa, termasuk makan di restoran atau di bawa pulang) oleh rumah tangga di negara maju dua kali lipat persentase belanja hal-hal tersebut di negara berkembang. Perhatikan bahwa perbedaan persentase dalam suatu kategori konsumsi tidak berbeda dengan pengeluaran konsumsi per kapita. Sebagai contohnya adalah pakaian dan alas kaki. Menariknya, terlepas dari daya tarik haute-couture Prancis, persentase yang dibelanjakan untuk pakaian di Prancis kurang dari setengah yang dibelanjakan oleh penduduk Hong Kong untuk barang tersebut dan hanya 78% dari pengeluaran penduduk Amerika Serikat.Manajer bisnis internasional lebih mengetahui pentingnya perbedaan persentase kecil antarnegara daripada menyepelekannya. Mereka menyadari bahwa tiap poin persentase bernilai jumlah uang yang besar. Untuk menghargai nilainya, coba kalikan pengeluaran konsumsi per kapita total dengan 1% penduduk. Desainer Prancis mungkin ingin mengetahui bahwa jika konsumen Amerika membelanjakan 1% lagi untuk pakaian misalnya, ini akan menghasilkan angka $43.740 x 0,01 x 296 juta penduduk, atau setara dengan $129,5 miliar pada tambahan penjualan industri pakaian.Indikator lain yang akan menambah pengetahuan kita mengenai konsumsi pribadi adalah yang berkaitan dengan (1) kepemilikan barang dan (2) konsumsi barang-barang pokok. Contohnya, penggunaan energi komersial per kapita terkait denga ukuran dari sector moderndaerah perkotaan, industry dan transportasi bermotor. Bank Dunia menemukan bahwa penduduk yang tinggal di negara berpendapatan tinggi menggunakan hampir tujuh kali lipat jumlah energi komersial per kapita yang di gunakan oleh penduduk di negara berkembang, serta kuantitas dan gabungan energi merupakan indikator kasar tingkat perkembangan suatu negara. Seperti negara industry memiliki nilai yang jauh lebih tinggi untuk indikator-indikator tersebut dibandingkan dengan negara berkembang. Biaya Tenaga Kerja per Unit. Satu faktor yang berkontribusi dalam kesempatan investasi yang menguntungkan adalah kemampuan untuk mendapatkan Biaya tenaga kerja per unit (total biaya tenaga kerja langsung/unit yang diproduksi) lebih rendah dibandingkan biaya yang saat ini tersedia di perusahaan. Trend luar negeri untuk biaya ini dimonitor secara teliti sebab setiap negara mengalami tingkat kenaikan yang berbeda.Negara dengan peningkatan biaya tenaga kerja per unit yang lebih rendah akan menarik perhatian manajer karena dua alasan. Pertama, mereka adalah prospel investasi untuk perusahaan yang berusaha untuk menurunkan biaya produksi. Kedua, mereka mungkin bisa menjadi sumber kompetisi baru di pasar dunia jika perusahaan lain dalam industri yang sama sudah lebih dulu masuk.Perubahan tingkat upah juga dapat menyebabkan sebuah perusahaan multinasional yang mendapatkan produk atau komponen dari sejumlah anak cabang mengubah kebijakan sumber pasokannya.Nike, yang tidak memproduksi satupun sepatu yang dijualnya di Amerika Serikat, mulai menggunakan pabrik di Jepang pada tahun 1964. Saat biaya tenaga kerja di sana meningkat pada pertengahan tahun 1970-an, perusahaan memindahkan pabriknya ke Korea Selatan dan Taiwan. Kemudian, Nike menambahkan Thailand. Tetapi seiring naiknya biaya tenaga kerja di negara-negara tersebut, Nike mulai membeli lebih dari 50 pabrik di Indonesia dan Cina. Terkejut karena sepatu seharga $75 hingga $100 (eceran) menghabiskan biaya sebanyak $10 untuk produksi dan pengiriman dengan kapal ke Amerika Serikat. Nike di kontrak untuk melakukan produksi di Vietnam dan menjadi penjual sepatu atletik terbesar di CinaApa yang menjadi alasan terjadinya perubahan relative pada biaya tenaga kerja? Ada tiga faktor yang menjadi penyebabnya (1) kompensasi (2) produktivitas dan (3) nilai tukar. Kompensasi per jam cenderung sangat bervariasi dibandingkan upah sebab adanya perbedaan dalam ukuran keuntungan tambahan. Biaya tenaga kerja per unit tidak akan meningkat bersamaan dengan tingkat kompensasi jika kenaikan pada produktivitas melampaui kompensasi per jamnya. Faktanya, jika produktivitas mengalami kenaikan cukup cepat, biaya tenaga kerja per unit akan mengalami penurunan meskipun perusahaan di haruskan untuk membayar lebih kepada pekerjanya.Pada tahun 1975 Swedia memiliki tingkat kompensasi per jamnya paling tinggi, dengan Amerika Serikat dan Jerman sama-sama berada di peringkat kelima. Perlu dicatat bahwa tingkat kompensasi per jam di Jepang kurang dari setengah tingkat kompensasi di Amerika. Namun, pada tahun 1985, tingkat kompensasi di Amerika Serikat merupakna yang tertinggi di dunia, dan manajer Amerika Serikat mulai mencari tempat produksi di luar negeri. Hanya dalam 10 tahun kemudian, Amerika Serikat telah turun ke peringkat 13 dalam peringkat biaya kompensasi per jam. Seluruh negara Eropa kecuali Inggris dan Spanyol memiliki biaya yang lebih tinggi. Pada tahun 1995, biaya di Amerika masih berada di peringkat 11, tetapi ada perusahaan penting dalam peringkat ini; tingkat kompensasi pekerja di Jepang, yang pada tahun 1985 besarnya kurang dari setengah tingkat kompensasi di Amerika Serikat, mengalami lonjakan 138% dari tingkat kompensasi di Amerika Serikat. Pada titik tersebut, banyak perusahaan Jepang telah memindahkan bagian penting dari produksi mereka ke negara Asia lain yang lebih rendah biaya tenaga kerjanya, seperti Thailand, Cina, dan Indonesia. (Perpindahan ke luar negeri ini juga dipengaruhi adanya pengunduran diri oleh banyak teknisi dari pengrajin terampil di Jepang, yang membuat tenaga kerja asing menjadi lebih menarik). Pada tahun 2006, 12 dari 13 negara Eropa memiliki tingkat biaya tenaga kerja lebih tinggi dari Amerika Serikat, dipimpin oleh Norwegia dengan premi 69,8%, sementara biaya tenaga kerja relative di Jepang telah mengalami penurunan hanya tinggal 84% dari Amerika Serikat.Dimensi Ekonomi Lainnya. Telah disebutkan beberapa dari sekian banyak indicator ekonomi yang dipelajari oleh analis. Analis akan memilih ukuran ekonomi yang digunakan untuk peneliatian berdasarkan industry dan tujuan penelitian tersebut.Utang internasional yang besar di beberapa negara berpendapatan menengah dan rendah menyebabkan berbagai persoalan, tidak hanya untuk pemerintahan mereka tetapi juga untuk perusahaan multinasional. Apakah persoalan bagi banker internasional saja atau haruskah ini menjadi perhatian bagi manajemen multinasional juga? Apakah penting bagi perusahaan global dan multidomestik yang memiliki kantor cabang di negara-negara tersebut untuk memperhatikan indikator pinjaman yang tinggi seperti utang terhadap PDB dan utang jasa terhadap ekspr? Bank Dunia mengklaim bahwa analisis empiris dari pengalaman negara-negara berkembang menunjukkan bahwa kesulitan pelayanan pinjaman cenderung semakin meningkat ketika rasio nilai utang ekspor sekarang mencapai 200% hingga 250% dan rasio utang jasa melebihi 20 hingga 23%. Jika manajemen setuju, maka perusahaan akan menginginkan laporan periodic mengenai situasi ini dari analisnya. Mari kita pelajari percabangan utang luar negeri yang besar ini bagi perusahaan internasional.Jika bagian utama dari valuta asing yang dihasilkan oleh suatu negara tidak bisa digunakan untuk mengimpor komponen yang digunakan dalam produksi lokal, maka perusahaan lokal harus memproduksinya sendiri atau perusahaan yang mengimpor barang-barang tersebut harus berhenti berproduksi. Kedua alternative tersebut menjual barang yang di produksi di salah satu pabrik yang berada di negara asal kepada kantor cabangnya, ini merupakan hal yang umum terjadi karena pabrik di negara kantor pusat biasanya lebih terintegrasi secara vertikal dibandingkan kantor cabangnya. Kelangkaan valuta asing juga dapat mengakibatkan kantor cabang mengalami kesulitan dalam mengimpor bahan baku dan suku cadang untuk peralatan produksinya. Jika kantor pusat menginginkan afiliasinya untuk terus berproduksi, kantor pusat mengukin harus meminjaminya valuta asing dan menunggu pelunasannya. Sebagai akibatnya, beberapa perusahaan multinasional telah menutup operasi mereka di suatu negara, terpaksa melakukan barter atau bahkan mulai mengekspor produk pengganti meskipun tindakannya ini dapat menurunkan ekspor atau bahkan penjualan tingkat lokal pada pabrik domestik mereka.Pemerintah mungkin akan menerapkan pengawasan harga (yang membuat kantor cabang sulit menghasilkan keuntungan), memotong pengeluaran pemerintah (yang menurunkan penjualan perusahaan), dan menetapkan pengawasan terhadap upah (yang membatasi daya beli masyarakat). Krisis ekonomi yang mengikutinya dapat berubah menjadi krisis politik, seperti yang terjadi di Argentina dan Peru saat kerusuhan terjadi setelah presiden mereka berusaha memberlakukan langkah-langkah penghematan. Selama krisis keuangan Asia, Korea Selatan mengalami pemogokan nasional sebagai respon terhadap hokum yang diberlakukan untuk mengurangi persoalan ekonomi di negara tersebut.Kelangkaan valuta asing bahkan bisa berdampak terhadap perusahaan yang hanya melakukan ekspor ke negara-negara dengan pinjaman luar negeri yang tinggi karena pemerintah pasti akan memberlakukan pembatasan impor. Saat pinjaman Amerika Latin meningkat tajam mulai dari tahun 1981 hingga tahun 1983, porsi ekspor Amerika Serikat ke kawasan tersebut turun hingga sepertiganya. Untuk melindungi pasar ekspor tersebut, perusahaan harus memperpanjang kredit jangka panjang. Dari sini, Anda dapat melihat bahwa manajemen akan berharap untuk menerima informasi mengenai status pinjaman luar negeri yang tinggi di suatu negara selain data ekonomi lain yang kita periksa.

DIMENSI SOSIOEKONOMIDefinisi lengkap potensi pasar juga harus mencakup informasi detail mengenai sifat-sifat fisik populasi seperti yang diukur oleh dimensi sosioekonomi. Kita akan mulai bagian ini dengan analisis mengenai populasi total.Populasi Total. Populasi total, indicator paling umum dari ukuran pasar yang petensial, adalah karakteristik pertama dari populasi yang diperiksa oleh analis. Ukuran populasi sangat bervariasi, mulai lebih dari satu miliar penduduk di Cina dan India hingga 2.701 di Svalbard dan daerah Bassas da India yang tidak berpenghuni. Fakta bahwa banyak negara maju memiliki kurang dari 10 juta penduduk membuatnya lebih jelas bahwa ukuran populasi saja tidak cukup menjadi indicator yang baik untuk kekuatan ekonomi dan potensi pasar. Hanya untuk beberapa produk dengan harga rendah, seperti minuman ringan, rokok, dan sabun, mungkin ukuran populasi saja dapat memberikan dasar untuk mengestimasi konsumsi.Untuk produk-produk yang tidak termasuk dalam kategori ini, jumlah populasi yang besar dan populasi yang semakin bertambah tampaknya tidak menandakan adanya ekspansi pasar langsung, tetapi jika pendapatan mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu pada akhirnya sebagian dari populasi akan menjadi konsumen. Informasi tentang kecepatan terjadinya dapat diperoleh dengan membandingkan populasi dan pertumbuhan ekonomi. Ketika PNB mengalami peningkatan lebih besar daripada populasi, mungkin aka nada ekspansi pasar, sedangkan situasi sebaliknya bukan hanya mengindikasikan kemungkinan kontraksi pasar, bahkan mungkin menunjukkan sebuah negara sebagai daerah yang berpetensi mengalami konflik politik. Kemungkinan ini diperkuat jika seorang analis sistem pendidikan membuka data mengenai akumulasi lulusan di bidang teknik dan lulusan perguruan tinggi. Kelompok ini berharap untuk bisa dipekerjakan dan menerima gaji sebagai tenaga professional, dan saat tidak ada cukup banyak pekerjaan baru yang menyerap mereka, pemerintah bisa berada dalam masalah serius. Berbagai negara telah mengalami kesulitanini, Mesir adalah salah satu contohnya.Penyebaran Usia. Karena sedikitnya produk yang dibeli oleh setiap orang, pemasar harus mengidentifikasi segmen penduduk yang paling mungkin membeli produk mereka. Bagi beberapa perusahaan, usia merupakan faktor penentu penting ukuran pasar, tetapi penyebaran kelompok usia di dalam populasi sangat bervariasi. Umumnya, karena tingkat kelahiran yang tinggi, negara-negara berkembang memiliki lebih banyak penduduk muda dibandingkan dengan negara-negara industry.Populasi negara-negara berkembang lebih dari tiga perempat total poppulasi dunia. 10 negara diprediksi memiliki populasi terbesar di tahun 2050, hanya satu yang merupakan negara dengan pendapatan yang tinggi (Amerika Serikat) sisanya adalah negara berpendapatan rendah.Apa artinya hal ini bagi manajer bisnis? Untuk negara-negara maju, akan ada penurunan permintaan untuk produk-produk yang diguanakan di sekolah dan produk yang dibeli oleh dan untuk anak-anak, pasar yang lebih kecil untuk furniture dan pakaian, tetapi peningkatan permintaan untuk produk kesehatan dan produk terkait, pariwisata dan jasa keuangan. Perusahaan yang di hadapkan pada penururnan permintaan produknya harus mencari peningkatan penjualan di negara berkembang yang tingkat penyebaran usianya berkebalikan dengan negara maju.Banyak kekuaran yang menyebabkan penurunan jumlah kelahiran. Untuk memastikannya pemerintah mendorong adanya program keluarga berencana, tetapi ada banyak bukti bahwa peningkatan tingkat kesehatan dan pendidikan sejalan dengan peningkatan status wanita, distribusi pendapatan yang lebih merata, dan tingkat urbanisasi yang lebih besar menjadi penyebab berkurangnya jumlah anggota keluarga tradisional. Faktanya para ahli telah mengklaim bahwa kombinasi dampak program keluarga berencana yang efektif dan pendidikan untuk kaum wanita di atas tingkat dasar adalah faktor penting dalam mengurangi jumlah anggota keluarga.Kekhawatiran di Negara Maju. Berkurangnya jumlah anggota keluarga disambut baik oleh beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah di mana tingkat kesuburan mencapai tujuh anak per satu wanita. Tetapi, penurunan tingkat kelahiran memunculkan kekhawatiran di negara-negara maju. Bank Dunia melaporkan bahwa tingkat kesuburan di negara-negara tersebut jauh di bawah jumlah penggantian 2,1 anak. India, Meksiko, dan Cina juga mengalami penurunan tingkat kelahiran.Peningkatan jumlah anak muda di Eropa yang tidak menikah dan mereka yang menikah tetapi terlambat dan memiliki anak lebih sedikit, menjadi lebih banyak. Populasi Italia di proyeksikan akan mengalami penurunan sebesar 15 juta jiwa pada pertengahan abad ini, dan tingkat kelahiran di Spanyol dan Rusia bahkan lebih kecil lagi. Pada tahun 2025, tingkat pengangguran sebesar 9% di Uni Eropa sekarang ini diperkirakan akan digantikan dengan kelangkaan tenaga kerja di banyak negara anggotanya. Pemerintah Eropa harus menyediakan jaminan kesehatan dan pensiun untuk 22% populasi mereka yang berusia di atas 65 tahun, dan jumlah prabayar pajak yang bekerja menjadi lebih sedikit.Situasi di Jepang nampaknya lebih serius. Tingkat kesuburannya hanya 1,5 anak per wanita, jauh di bawah nilai penggantian 2,1 anak, dan pada tahun 2025 populasi Jepang yang berusia lebih dari 65 tahun atau lebih akan mencapai porsi 26,8% dari populasi totalnya, sementara pada kelompok usia yang sama di Amerika Serikat hanya akan mencapai 18,5% dari populasi total. Pada tahun 2025, Jepang yang merupakan negara dengan jumlah penduduk tua terbesar di antara negara-negara industry, akan memiliki jumlah orang tua dua kali lipat dari jumlah anak-anak. Cadangan jaminan sosial pemerintah akan habis karena biaya pensiun dan kesehatan untuk orang-orang tua yang diperkirakan akan menghabiskan 73% dari pendapatan nasional negara tersebut.Pensiun dini dan fakta bahwa pensiunan hidup lebih lama juga menekan sistem jaminan sosial di banyak negara. Di negara-negara maju, bukan hnaya biaya sistem jaminan sosial yang meningkat akibat peningkatan jumlah pensiunan, tetapi juga karena lebih sedikit orang yang bekerja dan membayar pajak ke dalam sistem untuk membatu mereka. Meskipun demikian, di negara-negara berkembang, hal sebaliknya yang terjadi. Tingginya angka kelahiran mengakibatkan meningkatnya populasi usia muda, dan hal ini menurunkan rasio ketergantungan dan biaya yang dibebankan kepada pekerja untuk mendukung sistem.Kepadatan dan Persebaran Penduduk. Aspek lain dari populasi yang dipertimbangkan oleh manajer bisnis adalah kepadatan penduduk dan persebaran penduduk. Daerah padat penduduk cenderung membuat distribusi produk dan komunikasi menjadi lebih mudah dan murah dibandingkan kawasan tidak padat penduduk, sehingga Anda mungkin berharap Pakistan dengan penduduk 192 jiwa per kilometer persegi, akan menjadi pasar yang lebih mudah di layani dibandingkan Kanda (3 jiwa/kilometer persegi) atau Brasil (22 jiwa/kilometer peresegi). Namun, harapan terebut hanya berdasarkan pada perhitungan arimatika. Kita harus mengetahui bagaimana penyebaran populasi tersebut. Suatu negara hanya perlu membandingkan persentase penduduk kota terhadap populasi total untuk mengetahui bahwa Kanada dan Brasil memiliki konsentrasi populasi yang memfasilitasi proses pemasaran. Sementara hanya 34% populasi Pakistan tinggl di perkotaan, persentase untuk Brasil dan Kanada masing-masing adalah 83% dan 80%. Kekuatan fisik juga berkontribusi terhadap pembentukan konsentrasi tersebut.Fenomena penting yang mengubah persebaran penduduk adalah pergeseran desa ke kota. Trend ini terjadi hampir di manapun di seluruh dunia, terutama di negara berkembang, seiring dengan perpindahan penduduk ke kota untuk mencari upah yang tinggi dan kehidupan yang lebih baik. Indicator tingkat perpindahan ini adalah perubahan persentase populasi penduduk kota. Pada tahun 2008, untuk pertama kalinya, setengah penduduk dunia tinggal di kota-kota dan populasi ini diproyeksikan akan mengalami peningkatan menjadi 60% pada tahun 2030. Perpindahan ini terjadi di negera-negara dengan pendapatan menengah dan bawah. Pergeseran ini penting bagi pemasar sebab penduduk kota, dengan sifat lebih sulit untuk berpuas diri dibandingkan dengan orang yang tinggal di perdesaan, harus masuk ke ekonomi pasar. Banyak penduduk kota tinggal di kawasan kumuh meningkat berbagai macam tantangan dan kesempatan sosial, ekonomi dan lain sebagainya,Pemerintah kota juga menjadi konsumen bagi peralatan yang akan meningkatkan pelayanan kota untuk mengatasi arus penduduk. 25 kota megapolitan terbesar, memiliki beberapa prospek penjualan. Tercatat bahwa sebagian besar kota yang tumbuh pesat dan diperkirakan akan menjadi kota megapolitan pada tahun 2015 berada di negara berkembang. Sebaliknya, 25 pusat perdagangan terbesar di dunia dan hampir semua kota ini berada di negara dengan ekonomi lebih maju.Dimensi Sosioekonomi Lain. Dimensi sosioekonomi lain dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen. Peningkatan jumlah wanita yang bekerja misalnya, sangat penting bagi pemasar sebab hal ini dapat berimbas kepada peningkatan pendapatan keluarga, sebuah pasar yang lebih besar untuk produk-produk kenyamanan, dan kebutuhan untuk mengubah bauran promoso. Manajer personalia tertarik pada peningkatan ini sebab hal ini berimbas kepada peningkatan pasokan tenaga kerja dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini juga menandakan bahwa perubahan dalam proses produksi, fasilitas pegawai, dan kebijakan manajemen personalia mungkin dibutuhkan.Data tingkat perceraian di sebuah negara akan mengingatkan para pemasar mengenai bentuk keluarga dengan orang tua tunggal dan rumah tangga satu orang, yang kebutuhan akan produk dan kebiasaan membelinya berbeda dalam banyak hal dari keluarga yang terdiri dari dua orang tua. Di banyak negara, kelompok etnis penting membutuhkan pertimbangan khusus dari manajer pemasaran dan pesonalia.Wal-Mart memiliki permasalahan bahasa di kedua sisi perbatasan. Di negara di mana label dan komunikasi dilakukan dalam bahasa Inggris dan Prancis, pengecer mengirimkan katalog yang hanya ditulis dalam bahasa Inggris kepada penduduk di Quebec yang 83% penduduknya berbicara dalam bahasa Prancis. Setelah meminta maaf atas kesalahan ini, petinggi Wal-Mart harus meminta maaf seminggu kemudian saat perusahaan dikritik tajam karena memerintahkan pegawai Kanada untuk bekerja tambahan 12 jam per minggu tanpa bayaran dengan pengedaran memo yang lagi-lagi hanya ditulis dalam bahasa Inggris.Satu bulan kemudian, perusahaan kembali menghadapi persoalan hokum yang terkait bahasa di sisi lain perbatasan saat inspektur perdagangan Meksiko menutup sementara toko besar di Mexico City, yang mengklaim bahwa perusahaan melanggar hukum yang berusia 40 tahun yang mengharuskan agar penjual menempatkan label berbahas Spanyol di seluruh produk yang dipajang.

DIMENSI INDUSTRITiap perusahaan merasa khawatir dengan berita-berita ekonomi pada umumnya sebab hal tersebut berdampak pada pembelian konsumen, harga bahan baku, dan keputusan investasi, tetapi beberapa factor tertentu di sebuah perusahaan. Ukuran dan trens pertumbuhan pada industry otomotif sangat penting bagi produsen ban misalnya, tetapi tidak menarik bagi produsen perkakas. Jumlah operator mesin yang lulus dari sekolah teknik tidak akan berguna bagi petugas keuangan, meskipun data ini menjadi kepentingan yang sangat vital bagi manajer sumber daya manusia sebuah pabrik manufaktur. Manajer menginginkan data yang bukan hanya mengenai industry perusahaan tetapi juga mengenai industry yang memasok dan membeli dari perusahaan. Beberapa sumber terdapat dalam Usaha Kecil dalam Perekonomian Global, Menggunakan Internet untuk Riset Ekonomi, ini mungkin bermanfaat untuk memperoleh data tersebut.Penelitian industri biasanya dilakukan oleh ekonom perusahaan atau asosiasi perdagangannya, tetapi bisa juga dibeli dari organisasi riset independen, sperti Fantus (New York) dan Economist Intelligence Unit (London). Lembaga pemerintah, kamar dagang, dan publikasi perdagangan seperti Advertising Age juga memublikasikan data tersebut. Banyak bank internasionala mempublikasikan laporan berkala gratis yang berisi data ekonomi yang berguna.