materi video analog

8
urutan kerja scanning dalam televisi untuk semua elemen-elemen gambar sebagai berikut: 1. sinar elektron yang keluar dari katoda tabung kamera atau tabung gambar ke permukaan layar tabung-tabung tersebut diatur jalannya mulai dari titik sudut kiri atas dan diarahkan kekanan melintasi semua elemen-elemen gambar dalam satu garis horizontal (mendatar). dalam hal ini dikatakan bahwa elektron -elektron "men-sweep" elemen-elemen gambar gambar padalayar tabung ke arah horizontal. 2. pada saat sinar elektron sampai di tepi kanan layar tabung ,segera ia kembalikan dengan cepat ke ujung kiri akan tetapi sedikit dibawah titik semula , untuk memulai membuat garis mendatar berikutnya. pada saat kembali kekiri tidak ada informasi gambar atau elemen-elemen gambar yang disweep. gerakan sinar elektron dari kiri kekanan dinamakan langkah laju atau "trace", sedangkan langkah balik atau "retrace". Prinsip Pembentukan Gambar Pada Pesawat Penerima Televisi. Written By coba lagi on Tuesday, May 22, 2012 | 11:11 PM

Upload: andky-ismas-sasongko-putra

Post on 08-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

materi video analog

TRANSCRIPT

urutan kerja scanning dalam televisi untuk semua elemen-elemen gambar sebagai berikut:1. sinar elektron yang keluar dari katoda tabung kamera atau tabung gambar ke permukaan layar tabung-tabung tersebut diatur jalannya mulai dari titik sudut kiri atas dan diarahkan kekanan melintasi semua elemen-elemen gambar dalam satu garis horizontal (mendatar). dalam hal ini dikatakan bahwa elektron -elektron "men-sweep" elemen-elemen gambar gambar padalayar tabung ke arah horizontal. 2. pada saat sinar elektron sampai di tepi kanan layar tabung ,segera ia kembalikan dengan cepat ke ujung kiri akan tetapi sedikit dibawah titik semula , untuk memulai membuat garis mendatar berikutnya. pada saat kembali kekiri tidak ada informasi gambar atau elemen-elemen gambar yang disweep. gerakan sinar elektron dari kiri kekanan dinamakan langkah laju atau "trace", sedangkan langkah balik atau "retrace".

Prinsip Pembentukan Gambar Pada Pesawat Penerima Televisi. Written By coba lagi on Tuesday, May 22, 2012 | 11:11 PM

Gambar pada pesawat televisi dibentuk oleh sebuah pola kumpulan titik-titik yang bersatu untuk membentuk sebuah gambar yang lengkap. Titik-titik tersebut muncul pada layar televisi satu demi satu dalam selang waktu yang sangat singkat (frekuensi yang sangat tinggi). Pemcahan gambar menjadi deretan titik-titik kecil ini dilaksanakan melalui sebuah teknik yaitu scanning (penyapuan). Mata dari scanner menyapu sebuah gambar secara keseluruhan dalam cara yang sama seperti mata seorang pembaca melihat halaman buku, kata demi kata, baris demi baris. Scanner tersebut membangkitkan sinyal listrik yang sebanding dengan kecerahan titik-titik yang di scan. Bermacam-macam jenis teknik Scanning (baik secara mekanik maupun elektronik) telah banyak dicoba dan diterapakan dalam pengembangan teknologi televisi ini. Hampir semua pesawat televisi modern menggunakan berkas elektron sebagai scanner. Kelebihan scanning dengan berkas elektron ini adalah bahwa berkas elektron tersebut dapat digerakan dengan kecepatan (frekuensi) yang sangat tinggi dan dapat menyapu (men-scan) sebuah gambar secara keseluruhan dalam waktu yang sangat singkat. Gambar diatas menunjukan bentuk yang disederhanakan dari lintasan berkas elektron dalam menyapu gambar secara keseluruhan. Garis lurus yang utuh menyatakan lintasan berkas elektron di atas permukaan gambar dan garis putus-putus menyatatakan perioda flyback atau retrace. Selama perioda ini berkas elektron dihapus.

Ilustrasi yang ditunjukkan pada Gambar di atas menunjukan sebuah pola scanning sederhana yang disusun hanya oleh bebrapa garis mendatar (horizontal) dan sebuah pengulangan sederhana dari bawah ke atas. Proses scanning sebenarnya yang terjadi dalam pesawat televisi melibatkan sejumlah besar garis-garis horizontal. Sebuah scanning yang lengkap seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 di atas menghasilkan sebuah pola gambar diam yang mirip dengan sebuah frame gambar film bergerak. Jika sebuah pola gambar diulang ratusan kali per detik maka pola gambar itu akan tampak bergerak secara halus (tidak terpotong-potong). Makin banyak jumlah garis horizontal yang digunakan dalam sebuah pesawat televisi makin baik tampilan gambar yang ditunjukkan oleh pesawat televisi itu.

Dalam sebuah pesawat televisi, frekuensi pengulangan sebuah gambar dan jumlah garis scanning yang digunakan harus di standarisasi untuk setiap sistem yang digunakan di suatu negara untuk pemancar dan penerima. Sebagai contoh, di Amerika serikat, pemancar dan penerima menggunakan standar jumlah garis sebanyak 525 garis horizontal per frame dan dengan frekuensi 30 frame per detik. Dengan cara yang sama, jumlah elemen gambar dalam setiap garis horizontal dibatasi oleh frekuensi gelombang (chanel) sampai 330 elemen per garis. Hasilnya adalah sebuah gambar (bayangan) yang terdiri atas 173.000 elemen untuk sebuah frame; Elemen-elemen ini diulang 30 kali per detik (dengan frekuensi 30 Hz) untuk menghasilkan 7 juta elemen gambar yang terpancar per detik.

1080p vs 1080i atau Progressive vs InterlacedPerbedaan antara 1080p dan 1080i (P berarti progressive dan I berarti Interlaced) terletak pada bagaimana sebuah gambar ditampilkan pada layar.Layar progressive menggunakan frame. 1 frame merupakan sebuah rendered image. Jika kamu menekan pause ketika menggunakan layar progressive, maka sebuah gambar yang ditampilkan adalah 1 buah frame. Jika sebuah display progressive memiliki 25 frame per detik, artinya 25 image/ gambar di-render secara bersamaan tiap detiknya.

Layar interlace memiliki cara kerja yang berbeda, dimana hanya setengah garis dari gambar di-refresh. Layar interlace tidak pernah menampilkan sebuah frame yang lengkap. Secara teori, layar progressive lebih bagus daripada interlaced. Namun, terdapat beberapa faktor yang juga dapat mempengaruhi kualitas gambar. Layar progressive tidak memiliki refresh rate yang sama dengan layar interlace. Meskipun layar interlace hanya me-refresh sebagian gambar saja, namun layar jenis ini me-refresh hingga 2 kali lebih sering daripada progressive. Ditambah lagi, saluran televisi juga menggunakan video interlaced dalam penyiarannya.Hal ini membuat gambar pada layar interlace lebih halus daripada layar progressive yang setara. Di sisi lain, gambar pada layar progressive memiliki kualitas yang bagus saat di pause, memudahkannya untuk di-edit, sehingga dapat bekerja baik dengan kualitas gambar yang kurang bagus.

Apa itu interlace? Agak rumit untuk dijelaskan, tetapi secara mudah diterangkan sebagai : 2 gambar yang bertumpuk menjadi 1 di dalam 1 bingkai (frame). Sistem ini diciptakan untuk menghilangkan efek berkedipnya televisi CRT (Catode Ray Tube) karena pergerakan garis horizontal televisi yang sudah dijelaskan diatas:proyeksi cahaya pada pesawat televisi CRT (Catode Ray Tube) bekerja secara menggaris horizontal, cahaya tidak di semprot seperti proyektor pada layar bioskop (sistem penyemprotan seperti ini dikenal dengan istilah Progressive). Jika diperlambat 1/10.000 detik, maka akan tampak bahwa televisi hanya memberi titik-titik yang muncul bergantian secara horizontal dari pojok kiri atas televisi hingga memenuhi seluruh layar. Banyaknya garis horizontal yang harus di jalani oleh titik sinar katoda pada televisi sistem PAL berjumlah 625 garis selama 1/50 detik, dan pada sistim NTSC berjumlah 525 garis selama selama 1/60 detikMaka, sejak sebelum awal televisi diluncurkan di tahun 1936, pada tahun 1934 Randall C. Ballard menemukan sistem interlace yang berpengaruh mengurangi kadar kedipan pada layar televisi CRT. Disisi lain, interlace menjadikan gerakan pada gambar menjadi lebih halus. Cara menyinarinyapun tidak langsung dari garis (line) ke 1, lalu ke 2, lalu ke 3, 4 dan seterusnya, tetapi angka ganjil bertemu ganjil (1, 3, 5, 7 dst), setelah penuh sampai garis terbawah, mengulang kembali mulai angka genap ke angka genap (2, 4, 6, 8, dst). Khusus untuk sistem PAL dimulai dari angka genap terlebih dahulu dalam setiap framenya (1/25 detik).

Gambar 1.1. Garis-garis (Lines) interlace pada TelevisiUntuk memenuhi tuntutan televisi, akhirnya videopun menyesuaikan diri. Ia membuat gambar berinterlace pada setiap framenya. Maka, pada video tercipta 50 gambar di setiap detiknya dalam 25 bingkai (untuk PAL, disebut dengan 50i), dan 60 gambar di setiap detiknya dalam 30 bingkai (untuk NTSC, disebut dengan 60i). Alhasil gambar yang dihasilkan video tampak lebih halus ketimbang film-film yang kita tonton di bioskop dimana hanya memiliki 24fps, dan cahaya memproyeksikan gambar ke layar dengan sistim penyemprotan cahaya (progressive). Sistem seperti film bioskop disebut sistem 24p pada video. Gambar video yang berinterlace jika diambil salah satu bingkainya akan tampak seperti gambar dibawah ini

Gambar 1.2. Gambar Video berinterlace garis-garis interlace akan terlihat pada saatgambar bergerak di tangkap menjadi sebuah images.Maka dari itu, untuk memproses sebuah video, dibutuhkan ketelitian, terutama pada saat memotong gambar yang bergerak. Pada saat gambar bergerak kita bekukan (Pause), maka gambar akan tampak bergetar. Hal itu disebabkan karena kedua interlace tetap terbaca. Interlace juga akan terlihat jika gambar video di-grabb atau ditangkap salah satu gambarnya saja dan akan terlihat seperti gambar di atas.Interlace adalah suatu hal yang sering menjadi masalah pada saat proses pascaproduksi video, terutama dalam sistem editing digital. Sistem televisi dan sistem editing memiliki berbagai jenis cara membaca. Ada yang dari hitungan ganjil dahulu (diistilahkan upper/top field first) atau dari genap dahulu (diistilakan lower/bottom field first). Jika terbalik, maka gambar yang muncul di layar televisi akan tampak bergetar. Untuk format DV-PAL, umumnya menggunakan field lower/bottom field first.

Gambar 1.2. ilustrasi field pada interlace Jika proses membaca interlace dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dst terlebih dahulu, maka disebut Upper field first, dan jika dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst disebut Lower Field First.

Gambar 1.2b. Animasi yang mengilustrasikan cara kerja interlace pada televisi. Pada televisi PAL, pekerjaan seperti itu terjadi 25 kali dalam 1 detik.Sistem penyemprotan gambar sempurna (progressive) dalam bidang pertelevisian saat ini mulai dikembangkan seiring dengan munculnya televisi LCD (Liquid Crystal Device) atau Plasma TV yang memiliki sifat progressive. Pengembangan inipun dilakukan karena tuntutan konsumen yang ingin melihat kualitas film seluloid di layar televisi.

Gambar 1.3. Gambar Video Progressive Gambar menjadi lebih halus danTidak terbaca bergaris-garis walau pada gerakan.