materi spm pertemuan 1
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
1/17
Hakekat Sistem Pengendalian Manajemen
2.1 SISTEM
Sistem adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan biasanya dilakukan berulang-
ulang. Dalam konteks sistem pengendalian manajemen, menurut Suadi (1995) maka sistem
adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang dan saling berhubungan
maupun tidak yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan.
Menurut Marciarielloada dua bentuk sistem yang berlaku yakni sistem formal dan
informal. Sistem formaladalah sistem yang memungkinkan pendelegasian otoritas dimana
sistem formal memperjelas struktur, kebijakan dan prosedur yang harus diikuti oleh anggota
organisasi. Pendokumentasian struktur, kebijakan dan prosedur secara formal ini membantu
anggota organisasi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sistem struktur, prosedur dan respon
yang terpola membantu manajemen dalam merencanakan dan mengelola strategi dalam
memenuhi tujuan organisasi dengan tetap memperhatikan fator lingkungan yang
ada.Sedangkansistem informaladalah sistem yang lebih berdimensi hubungan antar pribadi
yang tidak ditunjukkan dalam struktur formal.
Dalam kegiatan suatu organisasi, banyak tindakan manajemen yang tidak sistematis. Hal ini
disebabkan oleh keadaan yang tidak memungkinkan bagi seorang manajer untuk menggunakan
aturan sistem yang telah ditetapkan, sehingga manajer menggunakan pertimbangan pibadinya
dalam bertindak. Kegiatan seperti ini biasanya berkaitan dengan interaksi antara manajer yang
satu dengan yang lainnya dan manajer dengan bawahannya. Ketepatan sistem itu sendiri akhirnya
bergantung pada kemampuan manajer mengatur sesesorang, tidak lagi berdasarkan aturan yang
ditentukan sistem tersebut.
2.2 PENGENDALIAN
Pengendalian menurut Hansen & Mowenadalah proses penetapan standar dengan menerima
umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja
sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Suatu organisasi juga harus dikendalikan jalannya. Hal ini dilakukan untuk menjamin aktivitas
yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan organisasi. Suatu sistem pengendalian
memiliki beberapa elemen yang memungkinkan pengendalian berjalan baik. Elemen-elemen
tersebut adalah :
SENSOR/DETEKTORyakni suatu alat untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi dalam
suatu proses.
ASSESORyakni suatu alat untuk menentukan ketepatan. Biasanya ukurannya dengan
membandingkan kenyataan dan standar yang telah ditetapkan.
EFEKTORyakni alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang diperoleh dari assessor.
JARINGAN KOMUNIKASIyakni alat yang mengirim informasi antara detektor dan assesor dan
antara assesor dan efektor.
Dengan demikian pengendalian adalah suatu proses untuk mengarahkan organisasi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
2/17
2.3 MANAJEMEN
Salah satu pengertian manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian pekerjaan anggota organisasi seta pengendalian sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi. Proses pengendalian manajemen dalam hal ini adalah proses yang
menjamin anggota satu unit usaha melakukan apa yang telah menjadikan strategi perusahaan.
Kegiatan yang dilakukan pada suatu organisasi biasanya meliputi :
Merencanakan apa yang akan dicapai oleh perusahaan.
Mengkoordinasikan kegiatan pada masing-masing bagian.
Mengkomunikasikan informasi yang ada.
Mengevaluasi informasi.
Memutuskan apa yang akan dilakukan..
Mempengaruhi orang dalam organisasi tersebut untuk mengerjakan sesuai dengan yangdigariskan.
Pengendalian manajemen dalam hal ini tidak berarti bahwa setiap tindakan/kegiatan harus sama
dengan rencana. Pada prosesnya bisa saja berubah karena perbedaan waktu antara rencana dan
kegiatan. Tujuan pengendalian manajemen adalah menjamin bahwa strategi yang dijalankan
sesuai dengan tujuan organisasi yang akan dituju. Jika apabila seorang manajer menemukan cara
yang lebih baik dalam operasi sehari-harinya, pengendalian manajemen seharusnya tidak
melarang manajer tersebut melakukan dengan cara yang menurut dia benar.
2.4 BATASAN PENGENDALIAN MANAJEMEN
Pengendalian manajemen merupakan beberapa bentuk kegiatan perencanaan dan pengendalian
kegiatan yang terjadi pada suatu organisasi. Pengendalian manajemen merupakan kegiatan yang
berada tepat di tengah dua kegiatan lainnya. Dua kegiatan yang dimaksud adalah perumusan
strategik yang dilakukan manajemen puncak dan pengendalian tugas yang dilakukan manajemen
paling bawah.
Beberapa karakteristik dari masing-masing aktivitas ini adalah :
Perumusan strategik merupakan kegiatan yang paling sedikit sistematik tetapi pengendalian tugas
merupakan yang paling sistematik. Pengendalian manajemen dalam hal ini berada ditengah-tengahnya.
Perumusan strategi difokuskan untuk jangka panjang, sedangkan pengendalian tugas difokuskan
untuk operasi jangka pendek dan pengendalian manajemen dalam hal ini berada ditengah-
tengahnya.
Perumusan strategi lebih difokuskan pada proses perencanaan sedang pengendalian tugas lebih
difokuskan pada proses pengendalian. Baik itu proses perencanaan maupun pengendalian sama
pentingnya dengan pengendalian manajemen.
2.5 PENGENDALIAN MANAJEMEN
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
3/17
Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk
melaksanakan strategi organisasi. Dari hal ini dapat diambil beberapa hal berikut :
SIFAT KEPUTUSAN. Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka kerja sesuai
dengan strategi organisasi. Tanpa pedoman yang jelas akan sulit menjalankan pengendalian
manajemen yang benar. Manajer dalam hal ini mempunyai pertimbangan yang bisa saja lain dari
yang telah ditetapkan asalkan baik untuk peningkatan prestasi unit bisnisnya.
SISTEMATIS DAN RITMIS. Dalam proses pengendalian manajemen, keputusan yang dibuat
berdasarkan prosedur dan jadwal yang dilakukan berulang-ulang tahun demi tahun.
PERTIMBANGAN PERILAKU. Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antara
individu dan interaksi tersebut tidak sistematis. Seorang manajer mempunyai tujuannya sendiri-
sendiri. Yang harus dilakukan adalah menyelaraskan tujuan tersebut sesuai tujuan perusahaan
secara keseluruhan. Hal ini disebut keselarasan tujuan yang berarti tujuan pribadi anggota
organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi.
ALAT UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI. Sistem pengendalian manajemen adalahalat untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. Jadi
pengendalian manajemen memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen
hanya salah satu cara bagi manajer untuk menerapkan strategi yang diinginkan. Strategi yang
dapat diterapkan selain pengendalian manajemen adalah melalui pendekatan struktur organisasi,
manajemen sumber daya dan budaya.
PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN. Pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara
atasan-bawahan. Pengendalian dilakukan melalui tingkat atas hingga ke bawah. Proses ini meliputi
aktivitas komunikasi, motivasi dan evaluasi.
METODOLOGI PENGENDALIAN MANAJEMEN. Penerapan proses pengendalian manajemen
yang telah diuraikan diatas memerlukan tiga bentuk aktivitas yaitu menentukan tujuan,
pengukuran prestasi dan evaluasi prestasi. Menurut David Outleyproses pengendalian
manajemen dirancang untuk menjamin bahwa tugas rutin dijalankan oleh seluruh anggota
organisasi yang secara bersama-sama membantu tercapainya tujuan organisasi secara
keseluruhan.
PERUMUSAN STRATEGI. Perumusan strategi adalah proses memutuskan atas tujuan organisasi
dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi yang diambil oleh
perusahaan tidak tertutup kemungkinan untuk diuji kembali atau dilakukan perubahan dimana
perlu. Kebutuhan untuk mengubah strategi biasanya disebabkan oleh ancaman atau untuk
memperoleh keuntungan yang lebih baik.
2.6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Marciarello & Kirbymendefinisikan Sistem Pengendalian Manajemen sebagai perangkat struktur
komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud
membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi
secara terus menerus. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari
pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi
tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi
yang dianggap baik berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Masing-masing perusahaan memiliki
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
4/17
kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin besar skala perusahaan akan
semakin kompleks.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan-keputusan kolektif dalam organisasi.
Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu pengetahuan tentang lingkungan dimana
sistem itu berada. Dua unsur penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan
pengendalian dan proses pengendalian.
2.7 HAKEKAT PENGENDALIAN MANAJEMEN
Organisasi terdiri dari manajer dan karyawan harus dimotivasi dan dituntun agar melakukan apa
yang diinginkan pimpinannya dan harus dikoreksi jika menyimpang dari arah pencapaian tujuan
organisasi. Dasar dari semua proses pengendalian adalah pemikiran untuk mengarahkan suatu
variabel, atau sekumpulan variabel, guna mencapai tujuan tertentu. Variabel dapat berupa
manusia, mesin, organisasi
2.7.1 LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Pengendalian manajemen merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Berikut ini diuraikan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengendalian manajemen yang
meliputi perilaku organisasi dan pusat-pusat pertanggungjawaban.
1. a. PERILAKU ORGANISASI. Proses pengendalian manajemen mempengaruhi terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Beberapa karakteristik organisasi yang mempengaruhi proses
tersebut, terutama berkaitan dengan perilaku anggota dalam suatu organisasi. Suatu organisasi
mempunyai tujuan dan fungsi pengendalian manajemen adalah mendorong anggota organisasimencapai tujuan. Disinilah perlunya faktor keselarasan tujuan masing-masing anggota organisasi
dalam pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi mempengaruhi bentuk sistem
pengendalian manajemen yang akan diterapkan. Perilaku organisasi juga berkaitan dengan
motivasi, kemampuan individu itu sendiri dan pemahaman tentang perilaku yang diperlukan
dalam mencapai prestasi yang tinggi.
2. b. PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN. Suatu organisasi dibagi menjadi beberapa pusat
pertanggungjawaban. Adanya pusat pertanggungjawaban adalah untuk memenuhi tujuan yang
telah ditetapkan manajemen puncak. Secara garis besar, pusat pertanggungjawaban dibagi
menjadi empat yaitu :
3. PUSAT BIAYA. Pusat biaya dalah pusat pertanggungjawaban dimana biaya diukur dalam unit
moneter namun outputnya tidak diukur dalam unit moneter.
4. PUSAT PENDAPATAN. Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggungjawaban dimana output-
nya diukur dalam unit moneter tetapi tidak dihubungkan dengan inputnya.
5. PUSAT LABA. Apabila suatu pestasi keuangan pusat pertanggungjawaban diukur dengan dasar
laba, maka pusat pertanggungjawaban tersebut disebut pusat laba.
6. PUSAT INVESTASI. Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya
diukur atas dasar perbandingan antara laba dengan investasi yang digunakan.
2.7.2 PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
5/17
Suatu poses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antarmanajer dan manajer dengan
bawahannya. Proses pengendalian manajemen meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut yaitu:
1. PERENCANAAN STRATEGI. Perncanaan strategi adalah proses memutuskan program-program
utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir
jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa
tahun yang akan datang.
2. PENYUSUNAN ANGGARAN.Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana dalam
bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu tertentu.
3. PELAKSANAAN.Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari program
yang menjadi tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya menunjukkan dapat
menyediakan informasi tentang anggaran dan realisasinya baik itu informasi untuk mengukurkinerja keuangan maupun nonkeuangan, informasi internal maupun eksternal.
4. EVALUASI KINERJA.Pestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat
pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara
realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.7.3 PENGENDALIAN TUGAS
Pengendalian tugas adalah proses yang menjamin bahwa tugas yang telah ditentukan dikerjakan
secara efektif dan efisien. Penendalian tugas cenderung ke kegiatan operasional. Aturan-aturan
harus dibuat secara berurutan tetapi tidak semua tugas harus dijelaskan secara berurutan.
Perbedaan antara pengendalian tugas dengan pengendalian manajemen adalah pengendalian
tugas lebih merupakan sesuatu yang scientific, sedangkan pengendalian manajemen tidak
demikian karena manusia merupakan faktor penting dalam proses pengedalian manajemen dan
manusia tidak bisa hanya diungkapkan atas dasar suatu persamaan.
Dalam pengendalian manajemen, manajer berinteraksi dengan manajer lainnya, sedangkan dalam
pengendalian tugas interaksi karyawan dengan orang lain relatif kecil. Sistem pengendalian
manajemen pada dasarnya sama untuk seluruh organisasi. Sebaliknya masing-masing tugas akan
berbeda satu organisasi dengan organisasi lain. Dalam pengendalian manajemen fokusnya adalah
pada satu unit organisasi, sementara dalam pengendalian tugas adalah salah satu tugas daru
suatu unit organisasi. Pengendalian manajemen berhubungan dengan seluruh kegiatanperusahaan dan manajer harus memutuskan apa yang harus dilakukan, sedangkan pengendalian
tugas berhubungan dengan satu tugas tertentu dan hanya sedikit diperlukan pertimbangan atas
apa yang dilakukan.
2.7.4 HUBUNGAN PENGENDALIAN MANAJEMEN DENGAN PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN
Sebagian orang dalam organisasi melakukan perencanaan dan sebagian lagi dalam bidang
pengendalian. Kedua hal ini saling terkait. Kebanyakan manajer melakukan pengendalian namun
sifat dari pengendalian itu sendiri berbeda dalam penerapannya untuk penetapan strategi,
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
6/17
pengendalian manajemen dan pengendalian tugas. Karena itu, perencanaan dan pengendalian
tidak merupakan kegiatan terpisah tapi saling terkait satu sama lainnya.
2.7.5 HUBUNGAN PENGENDALIAN MANAJEMEN DENGAN INTERNAL AUDITING
Pengendalian manajemen adalah aktivitas yang dilakukan oleh manajer, selain itu internal auditing
adalah kegiatan staf yang dimaksudkan untuk menjamin keakuratan informasi sesuai dengan
aturan kesalahan yang minimum terhadap pelaporan asset dan menjamin pelaksanaan tugas
secara efektif dan efisien.
HAKEKAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
HAKEKAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
A. Konsep Dasar
1. Sistem
Sistem adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan biasanya dilakukan berulang-ulang.
Dalam konteks SPM, menurut Suadi (1995) maka sistem adalah sekelompok komponen yang masing-
masing saling menunjang-saling berhubungan maupun yang tidak- yang keseluruhannya merupakan
sebuah kesatuan.
2. Pengendalian
Pengendalian adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran
yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Hansen dan Mowen (1995) pengendalian adalah proses
penetapan standar, dengan menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil
tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya.
3. Manajemen
Manajemen adalah seni mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Pengertian manajemen yang lain
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian pekerjaan anggota
organisasi, serta pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan bekerja bersama.
4. Sistem Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen adalah proses untuk memotivasi dan memberikan semangat orang-orang
yang melaksanakan kegiatan-kegiatan demi mencapai tujuan organisasi. Sedangkan sistem
pengendalian manajemen adalah suatu proses dan struktur yang tertata secara sistematik yang
digunakan manajemen dalam pengendalian manajemen Menurut Marciariello dan Kirby (1994) SPM
sebagai perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan
informasi dengan maksud membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
7/17
pencapaian tujuan organisasi secara terus menerus.
5. Hakekat Pengendalian Manajemen
Organisasi terdiri dari manajer & karyawan harus dimotivasi dan dituntun agar melakukan apa yg
diinginkan pimpinanya dan harus dikoreksi jika menyimpang dari arah pencapaian tujuan organisasi.
Dasar dari semua proses pengendalian adalah pemikiran untuk mengarahkan suatu variabel, atau
sekumpulan variabel, guna mencapai tujuan tertentu. Variabel dapat berupa manusia, mesin,
organisasi.
Dalam organisasi, manusia merupakan variabel yang harus diarahkan, dituntun, dan dimotivasi.
Ada 4 alat minimal dalam sistem pengendalian
1. Observor, detektor, atau sensor
2. evaluator, asesor, selektor
3. direktor, modifier, efektor
4. jaringan komunikasi
Kerangka Konseptual Pendesainan Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen
BAB 1: RERANGKA KONSEPTUAL PENDESAINAN SYSTEM
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN
Tujuan Organisasi Adalah Untuk Menciptakan Kekayaan
Organisasi adalah kumpulan orang yang memiliki kompetensi yang berbeda-beda, yang
membangun saling ketergantungan di antara mereka untuk mewujudkan tujuan
bersama, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya. Pada dasarnya tujuan bersama
yang ingin diwujudkan oleh organisasi adalah penciptaan kekayaan, oleh karena itu
organisasi dapat dikatakan sebagai institusi pencipta kekayaan (wealth-creating
institution). Dengan kekayaan yang berhasil diciptakan, organisasi akan mampu
memberikan kesejahteraan bagi semua pemangku kepentingan organisasi
(stakeholders). Kekayaan dapat bersifat material dan nonmaterial. Organisasi bermotif
laba bertujuan untukmenghasilkan kekayaan material yang diukur dari economic value
added (EVA) yang dihasilkan dari usahanya. Organisasi nirlaba ada yang bertujuan
untuk menghasilkan kekayaan material yang diukur dari sisa hasil usaha, dan ada yang
bertujuan untuk menghasilkan kekayaan nonmaterial, yang hasil usahanya tidak dapat
diukur dengan satuan moneter.
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
8/17
Kegiatan Utama Untuk mewujudkan Organisasi Sebagai Wealth-Creating
Institution
Untuk menjadikan organisasi sebagai institusi pencipta kekayaan, organisasi harus
melaksanakan tiga kegiatan utama sebagai berikut ini:
1. Mendesain produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan customer.
2. Memproduksi produk dan jasa tersebut dengan cost effective.
3. Memasarkan produk dan jasa tersebut secara efektif kepada customer.
Setiap kegiatan utama tersebut di atas ditujukan untuk:
1. Menghasilkan customer yang puas2. Menghasilkan financial returns yang memadai
Dengan mendesain produk yang sesuai dengan kebutuhan customer dan memasarkan
produk dan jasa tersebut secara efektif, perusahaan akan mampu menghasilkan
customer yang puas. Customer yang puas akan menghasilkan arus masuk pendapatan ke
dalam perusahaan, sehingga perusahaan mampu menghasilkan financial returns yang
memadai. Untuk menjalankan kegiatan utama: memproduksi produk dan jasa tersebut
dengan cost effective, perusahaan memerlukan proses yang produktif dengan cost
effective. Untuk menjalankan hal tersebut diperlukan modal manusia, modal informasi,dan modal organisasi. Modal manusia , modal informasi, dan modal organisasi akan
menjadikan proses mengonsumsi sumber daya hanya untuk aktivitas penambah nilai
(value-added activities) bagi customer. Sehingga kegiatan produksi produk dan jasa
dapat dilaksanakan dengan cost effective.
Definisi System Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen
System perencanaan dan pengendalian manajemen (SPPM) adalah suatu system yang
digunakan untuk merencanakan sasaran masa depan yang hendak dicapai oleh
organisasi, merencanakan kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut, serta
mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Dari
definisi tersebut, terdapat tiga kesimpulan berikut ini:
1. Perencanaan sasaran masa depan yang hendak dicapai
2. Perencanaan kegiatan untuk mencapai sasaran
3. Pengimpletasian dan pemantauan pelaksanaan rencana
Perencanaan Sasaran Masa Depan Yang Hendak Dituju
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
9/17
SPPM pada dasarnya merupakan suatu system yang digunakan oleh manajemen untuk
membangun masa depan organisasi. Untuk membangun masa depan organisasi, perlu
ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Dengan demikian
misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan
masa depannya.
.
Perencanaan Kegiatan Untuk Mencapai Sasaran
Perencanaan sasaran masa depan yang hendak dicapai dan perencanaan kegiatan untuk
mencapai sasaran organisasi terdiri dari empat langkah utama:
1. Perumusan strategi (strategy formulation)2. Perencanaan strategic (strategic planning)
3. Penyusunan program (programming)
4. Penyusunan anggaran (budgeting)
Pengimplementasian Dan Pemantauan Pelaksanaan Rencana
Untuk melaksanakan rencana yang telah disusun, diperlukan langkah-langkah
pengimplementasian dan pemantauan pelaksanaan rencana tersebut. SPPM mencakup
system untuk mengimplementasikan dan memantau palaksanaan rencana.
MENGAPA SPPM, BUKAN SPM?
Dimasa lalu (tahun 1960-an sampai dengan tahun 1990-an), system perencanaan dan
pengendalian manajemen (management planning and control system) lebih dikenal
dengan sebutan system pengendalian manajemen (management control system).
SPPM menitikberatkan pada pentingnya perencanaan dalam memasuki lingkungan
bisnis turbulen dan kompetitif. SPPM menyediakan empat system untuk melaksanakan
perencanaan masa depan organisasi:
1. System perumusan strategi,
2. System perencanaan strategic,
3. System penyusunan program, dan
4. System penyusunan anggaran.
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
10/17
RERANGKA KONSEPTUAL PENDESAINAN SPPM
Di dalam pendesainan system pada umumnya, berbagai faqktor berikut ini perlu
dipertimbangkan:
1. Tidak ada desain system yang baik atau yang buruk, yang ada adalah apakah suatu
desain system sesuai )fit) dengan lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan. Kesesuaian (fitness) suatu system dengan lingungan tempat system
tersebut digunakan akan menjadikan system tersebut efektif untuk running the
business.
2. Lingkungan bisnis ibarat suatu territorial, yang untuk menjelajahinya diperlukan
suatu peta. Peta yang menggambarkan lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan disebut paradigm-the way we see the world.
3. Setiap system terdiri atas dua komponen : struktur dan proses. Struktur system
merupakan komponen-komponen yang berkaitan satu dengan lainnya yang secara
bersama-sama membentuk suatu system. Proses system merupakan tahap-tahap
yang harus dilalui untuk mewujudkan tujuan system
4. Setiap system yang kia desain memerlukan kompetensi tertentu untuk
menjalankan system tersebut. Kompetensi untuk menjalankan SPPM disebut
managerial skill.
Pemacu Perubahan
Contingency approach mengajarkan kepada kita bahwa setiap system didesain
berdasarkan karakteristik lingkungan yang dimasuki oleh organisasi, agar system
tersebut efektif untuk memasuki lingkungan yang bersangkutan. Teknologi umumnya
menjadi pemacu utama perubahan yang berdampak pada karakteristik lingkungan
bisnis yang dimasuki oleh perusahaan.
Karakteristik Lingkungan Bisnis
SPPM didesain untuk memasuki lingkungn bisnis tertentu. SPPM yang didesain untuk
memasuki lingkungan bisnis stabil, yang didalamnya kompetisi tidak tajam dan kendali
bisnis berada di tangan produser, akan sangat berbeda denagn SPPM yang didesain
untuk memasuki lingkungan bisnis yang didalamnya kendali bisnis berada di tangan
customer, kompetisi sangat tajam, dan perubahan bersufat radikal, konstan, pesat,
serentak, dan pervasive.
Paradigma
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
11/17
Lingkungan bisnis yang telah berubah tersebut memerlukan paradigm baru untuk
menghadapainya. Paradigma adalah lensa yang kita gunakan untuk memandang dunia.
Paradigm menentukan sikap kita yang akan menentukan tindakan kita terhadap
sesuatu.
Struktur SPPM
1. Struktur organisasi. Struktur organisasi adalah komponen utama dalam struktur
SPPM. Struktur organisasi merupakan sarana untuk mendistribusikan kekuasaan
yang diperlukan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya organisasi unuk
mewujudkan tujuan organisasi.
2. Jejaring informasi. Jejaring informasi dirancang untuk mempersatukan berbagai
komponen yang membentuk organisasi dan berbagai organisasi dalam jejaring
organisasi (organization network) untuk kepentingan penyediaan layanan bernilai
tambah bagi customer. Teknologi informasi menjadi pemampu untuk membangun
jejaring informasi yang memungkinkan terjadinya hubungan berkualitas
antarkaryawan, antara manajer dengan karyawan, antara perusahaan dengan
pemasok dan mitra bisnisnya, dan diantara perusahaan dengan customernya.
3. System penghargaan. Suatu system yang digunakan untuk mendistribusikan
penghargaan kepada personel organisasi. Pada waktu organisasi hirarkis
fungsional digunakan oleh perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis stabil,
penghargaan didistribusikan ke manajemen puncak, karena merekalah yang
running the business perusahaan.
Proses SPPM
1. System perumusan strategi. Tahap perumusan strategi adalah tahap yang sangat
menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Dalam tahap ini
dilakukan pengamatan terhadap tren perubahan lingkungan makro, lingkungan
industry, dan lingkungan persaingan.berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren
tersebut kemudian dilakukan analisis SWOT untuk mengidentifikasi peluan dan
ancaman yang terdapat di lingkungan luar perusahaan dan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan yang terdapat di dalam perusahaan.
2. System perencanaan strategic. Setelah perusahaan merumuskan strategi pilihan
untuk mewujudkan visi melalui misi organisasi, misi, visi, tujuan, keyakinan dasar,
nilai dasar, dan strategi tersebut kemudian perlu diimplimentasikan.
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
12/17
3. System penyusunan program. System penyusunan program adalah poses
penyusunan rencana laba jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategic
pilihan guna mewujudkan sasara strategic. System penyusunan program
merupakan proses pembangunan hubungan sebab akibat (linkage) antara rencana
operasional dengan rencana keuangan.
4. System penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran dalah proses penyusunan
rencana laba jangka pendek (biasanya untuk jangka waktu satu tahun atau kurang)
yang berisi langkah-langkah yang ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan
sebagian dari program.
5. System pengimplementasian. Dalam tahap ini, manajemen dan karyawan
melaksanakan rencana yang tercantum dalam anggaran ke dalanm kegiatan nyata.
6. System pemantauan. Pengimplementasian rencana perlu pemantauan. Hasil setiap
langkah yang direncanakan perlu diukur untuk memberikan umpan balik bagi
pemantauan pelaksanaan anggaran, program, dan inisiatif strategic.
Managerial skill
1. Keterampilan dalam mengelola bisnis dan proses organisasional
2. Keterampilan dalam mengelola perubahan
3. Keterampilan dalam mengelola sisi bayangan organisasi.
ORGANISASI PERUSAHAAN SEBAGAI WEALTH-MULTIPLAYING
INSTITUTION
Lingkungan bisnis kompetitif menuntut semua perusahaan yang memasuki lingkungan
tersebut memiliki kekuatan lebih untuk bersain. Agar dapat dipiih oleh customer,
produk dan jasa perusahaan harus memiliki keunggulan dibandingkan dari produk dan
jasa yang dihasilkan oleh pesaing.
Untuk dapat bertahan dan bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang kompetitif,
organisasi perusahaan tidak cukup hanya mampu menjadi institusi pencipta kekayaan,
namun dituntut untk memiliki kemampuan jauh lebih dari itu, perusahaan dituntut
untuk menjadi institusi pelipat ganda kekayaan.
PENDEKATAN DALAM PENDESAINAN DAN PENGIMPLEMENTASIAN
SPPM
1. Contingency approach
Contingency approach akan menyadarkan personel tentang pentingnya pengamatan
tren (trenwaching) terhadap lingkungan bisnis untuk memungkinkan dilakukannya
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
13/17
pembaruan terhadap paradigm personel dan improvement berkelanjutan terhadap
desain SPPM. Pendesainan proses SPPM ditujukan untuk memotivasi personel dalam
melakukan improvement berkelanjutan terhadap system yang digunakan untuk
menghasilkan value bagi customer.
1. Human-capital-leverage approach
Human-capital-leverage approach mengajarkan kepada kita bahwa dalam lingkungan
bisnis kompetitif, sumber daya yang mampu menjadikan perusahaan unggul dalam
persaingan adalah modal manusia, yaitu kemampuannya dalam menerapkan
pengetahuan.
Human-capital-leverage approach yang melandasi pendesaianan SPPM ini terlihat pada:
1. Pembangunan paradigm modal manusia berdasarkan lingkungan bisbis yang akan
dimasukkan oleh perusahaan dan penggunaan paradigm tersebut sebagai landasan
pendesaianan SPPM.
2. Perhatian terhadap perlunya keterampilan manajerial dalam managing the shadow
side of organization, agar personel mampu secara efektif menjalankan SPPM.
KEUNGGULAN CONTINGENCY APPROACH
1. Menjanjikan desain SPPM yang dihasilkan sesauai dengan persyaratan
lingkubngan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan, sehingga meningkatkanefektifitas SPPM untuk mewujudkan organisasi.
2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya kemampuan pengamatan tren
terhadap perubahan lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh perusahaan untuk
melakukan improvement secara berkelanjutan terhadap SPPM.
3. Memudahkan pemahaman atas SPPM yang didesai dengan adanya hubungan
sebab-akibat antara lingkungan bisnis dengan SPPM yang didesain.
KEUNGGULAN HUMAN-CAPITAL-LEVERAGE APPROACH
1. SPPM yang didesain menjanjikan peningkatan daya saing perusahaan, karena
leverage diletakkan pada sumber daya yang mampu menjadikan perusahaan
unggul dalam persaingan.
2. SPPM yang didesain mampu melepaskan dan memfokuskan potensi seluruh
personel (menejer dan kayawan) perusahaan, sehingga menjanjikan
pelipatgandaan kinerja perusahaan.
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
14/17
3. Menempatkan paradigm personel dan keterampilan manajer dalam pengelolaan
sisi bayangan organisasi sebagai factor penentu keberhasilan SPPM untuk
memfalisilitasi perwujudan visi organisasi.
Karakteristik Lingkungan Bisnis Global
A. Zaman Globalisasi Ekonomi 1. Proses Globalisasi Ekonomi Globalisasi ekonomi yang
melanda Indonesia secara cepat membuka cakrawala baru bagi manajemen perusahaan Indonesia,
yang semula hanya tertuju ke lingkungan domestik, menjadi terbuka ke lingkungan global.
Manajemen perusahaan dipaksa untuk mengikuti perlombaan dalam menghasilkan produk/jasa
dengan mengikuti aturan-aturan tingkat dunia. Keadaan ini memaksa manajemen perusahaan
Indonesia untuk mengubah secara radikal prinsip-prinsip manajemen yang selama ini digunakan
untuk menghasilkan produk bagi masyarakat.a. Mobilitas
Jika di masa lalu, hanya modal yang mengalir secara lancar di hampir seluruh pelosok dunia,
globalisasi ekonomi sekarang telah memperluas proses mobilitas ke angkatan kerja (tenaga kerja)
dan ide.
b. Keserentakan
Perkembangan pesat telekomunikasi dan transportasi memungkinkan setiap perubahan di
negara maju hampir secara serentak dapat diikuti oleh negara-negara lain.
c. Pencarian jalan bebas hambatan
Proses pencarian jalan bebas hambatan menjadi semakin meluas dalam zaman globalisasi
ekonomi. Setiap hambatan, baik yang disebabkan oleh monopoli atau peraturan pemerintah,
dipecahkan oleh bisnis melalui pencarian jalan bebas hambatan. Monopoli pengiriman surat dan
barang oleh pos dipecah oleh bisnis pengiriman surat dan barang seperti Federal Express.
d. Kemajemukan
Zaman globalisasi ekonomi ditandai dengan meningkatnya proses kemajemukan yang
menjadikan pusat tidak mampu lagi mengendalikan semua urusan. Dengan semakin
turbulennya lingkungan bisnis, perusahaan-perusahaan memerlukan kecepatan respons
terhadap setiap perubahan yang terjadi. Situasi demikian hanya dapat terjadi jika organisasi
mendesentralisasikan wewenang pengambilan keputusan kepada pimpinan yang dekat dengan
lingkungan bisnis yang dihadapinya. 2. Gambaran Perubahan Lingkungan Bisnis di Zaman
Globalisasi Ekonomi Globalisasi ekonomi berdampak terhadap 3C: Customer, Competition dan
Change. Perusahaan-perusahaan dipaksa memasuki suatu daerah yang di dalamnya 3C tersebut
mengalami perubahan yang sangat berbeda dengan keadaannya di masa yang lalu.
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
15/17
a. Customer memegang kendali bisnis
Akibat globalisasi ekonomi, terjadi pergeseran kekuasaan dalam pasar. Keadaan yang
sebelumnya produser yang menentukan produk dan jasa apa yang harus disediakan di pasar,
berubah menjadi customer yang menentukan produk dan jasa apa saja yang mereka butuhkan,
yang harus dipenuhi oleh produser.b. Kompetisi semakin tajam
Globalisasi ekonomi tidak hanya menambah jumlah pesaing di pasar, namun juga menyebabkan
bervariasinya persaingan.
c. Perubahan menjadi berubah
Jika di masa lalu orang hanya mengenal bahwa yang konstan di dunia ini adalah perubahan,
sekarang perubahan pun telah mengalami perubahan menjadi konstan, pesat, radikal, serentak
dan pervasif. 3. Perubahan Logika Produser ke Logika Customer Salah satu cara untuk
mengubah jalan pikiran produser agar cocok dengan zaman yang di dalamnya customer
memegang kendali bisnis ini adalah dengan memahami perbedaan logika produser dan logika
consumer. Berikut ini disajikan perbedaan logika produser dan logika consumer menurut
Rosabeth Moss Kanter dalam bukunya yang berjudul World Class: Thriving Locally in the Global
Economy
a. Produsen berpikir bahwa mereka membuat produk. Consumer berpikir bahwa mereka membelijasa.
b. Produser menginginkan untuk memaksimumkan pengembalian (return) atas sumber daya yang
mereka miliki. Customer memedulikan tentang apakah sumber daya yang digunakan oleh
produser memberikan manfaat pada customer, bukan pada pemiliknya.
c. Produser khawatir atas kekeliruan yang terlihat. Customer meninggalkan produser karena
kekeliruan yang tidak terlihat.
d. Produser berpikir bahwa teknologi mereka menciptakan produk. Customerberpikir bahwa
kebutuhan merekalah yang menciptakan produk.
e. Produser mengorganisir kegiatan untuk kenyamanan internal mereka. Customer menginginkan
kenyamanan mereka yang diutamakan.
4. Prinsip-prinsip Manajemen dalam Zaman Globalisasi Ekonomi
a. Pusat tidak lagi berkuasa penuh. Organisasi tidak lagi mengandalkan keputusan terpusat di
tangan manajemen puncak, namun memberdayakan karyawan untuk memungkinkan mereka
mengambil keputusan atas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka.
b. Semua perusahaan akan menjadi perusahaan global dalam operasi bisnis mereka. Pasar
domestik tidak hanya dilayani oleh perusahaan dalam negeri, namun dipenuhi kebutuhannya oleh
perusahaan luar negeri.
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
16/17
Rerangka pembangunan mindset yang sesuai dengan lingkungan bisnis
RERANGKA KONSEPTUAL PEMBENTUKAN MINDSETPada hakikatnya tugas manajer adalah mengelola human asset, bukan
f inancial asset. Dengan kata lain tugas manajer adalah mengelola sumberdaya manusia dalam memanfaatkan sumber daya lain untuk mewujudkantujuan organisasi. Oleh karena tindakan manusia sangat ditentukan olehsikapnya terhadap sesuatu yang ditentukan oleh pembentukan peta mental(mindset) yang dimiliki orang tersebut dan pembentukan peta mental sangatpenting untuk mengelola sumber daya manusia.Pendekatan yang digunakan hum an resource leverage appro ach dalampembuatan rerangka konseptual untuk pembentuakan mindset. Pendekatan inimenggunakan paradigm personel yang mencerminkan lingkungan bisnis yangdihadapi oleh perusahaan seabagai dasar untuk mendesain sistempengendalian manajemen. Pendesainan ini denagn membangun paradigmpersonel yang mencerminkan kondisi lingkunagan yang dimasuki oleh
organisasi.KONSEP MINDSETSikap mental mapan ( f ixed mental attitude ) yamg dibentuk melaluipendidikan, pengalaman, dan prasangka. Mindset merupakan peta mentalyang dipakai sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak.Mindset terdiri dari tiga komponen pokok antara lain :1. Paradigma adalah cara yang digunakan oleh seseorang didalammemandang sesuatu.2. Keyakinan dasar adalah kepercayaan yang dilekatkan oleh seseorangterhadap sesuatu.3. Nilai dasar adalah sikap, sifat, dan karakter yang dijunjung tinggi olehseseorang, sehingga berdasarkan tersebut nilai-niali tersebut seseorangdibatasi.Contoh model bilding blocks yang diguankan untuk membangunrerangka bangun kultur organisai.Menurut model ini kultur organisasi mempunyai tiga tingakatanantara lain :
1. Tingkat pertama adalah paradigm yang merupakan cara pandang yangdigunakan organisasi terhadap sesuatu.2. Tingakat kedua adalah keyakinan dasar dan nilai dasar yang bersamasamadengan paradigm membentuk mindset organisasi.
3. Tingkat ketiga adalah Perilaku diadalam organisasi yang dirancangmelaluisistem manajemen.Apa yang terjadi jika mindset personel tidak sesuai dengan mindsetyang digunakan untuk mendesain system manajemen.Apa yang terjadi jika mindset personel tidak sesuai dengan mindsetorganisasi ada tiga kemungkinan atara lain :1. Personel melaksanakan tindakan setengah hati, bahkan tanpa hati2. Personel memerlukan pengawasan dari orang alin untuk memastikanbahwa tindakan dilaksanakan berdasarkan mindset semestinya3. Personel dapat melakukan sabotase karena ketidaksesuaian antaramindsetnya dengan mindset semestinya yang diperlukan untukmelaksanakan tindakan.
Jika personel tidak yakin bahwa kelangsungan hidup oraganisasi ditentukanoleh customer, didalam melayani customer ia akan memperalkukan customer
-
8/11/2019 Materi SPM Pertemuan 1
17/17