materi pti - klasifikasi sistem manufaktur
DESCRIPTION
Teknik IndustriTRANSCRIPT
-
Klasifikasi Sistem Manufaktur
-
Definisi Manufaktur
Pertama kali digunakan tahun 1622
Manufaktur berasal dari bahasa Latin : Manus dan Factus
Manus = Tangan
Factus = Mengerjakan
Manufaktur : mengerjakan dengan tangan atau proses pembuatan produk dengan tangan / manual
-
Definisi Produksi
Pertama kali digunakan pada tahun 1483.
Berasal dari kata latin producere yang berarti lead forward, yaitu membuat sesuatu yang baru (tangible/intangible).
-
Definisi Manufaktur dan Produksi Sekarang
Manufaktur adalah proses pembuatan produk dengan bantuan mesin dan pengontrolan, bahkan dikerjakan secara automatis penuh, tetapi tetap melalui pengawasan secara manual.
Produksi adalah aktivitas fisik untuk mengubah suatu bentuk material menjadi bentuk lain yang lebih bernilai.
4
-
Manufaktur secara Teknis
Manufacturing process
Raw Material
Processed
Material
Scrap
and
Waste
-
Manufaktur secara Ekonomis
Manufacturing process
Starting
material
Material in
processingProcessed
material
Value
added
-
Sistem Manufaktur
Sistem manufaktur adalah rangkaian aktivitas manusia yang meliputi desain, pemilihan material, perencanaan, proses produksi, pengendalian kualitas, manajerial dan pemasaran dari manufaktur.
-
Sistem Produksi, Sistem Manufaktur, Sistem Perusahaan
8
-
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Produk
Bahan baku yang digunakan
Mesin
Upah
Biaya penjualan
Penyimpanan
Biaya operasi
dll
-
Klasifikasi Sistem Manufaktur
1. Tipe Produksi
2. Volume Produksi
3. Aliran Produksi
4. Tata Letak (Layout)
-
Klasifikasi Sistem Manufaktur
1. Tipe Produksi
Bertrand, Wortman & Wijngaard (1990) mengklasifikasikan sistem manufaktur berdasarkan tipe produksi menjadi 4 kategori, yaitu:
Make to Stock (MTS)
Assemble to Order (ATO)
Make to Order (MTO)
Engineering to Order (ETO)
-
Make to Stock
Pada make to stock definisi produk yang digunakan adalah standard product.
Produk dapat dilakukan dengan waktupengiriman yang lebih pendek karena telahtersedia di gudang barang jadi sehingga tenggangwaktu (lead time) lebih kecil dari make to order
Sistem produksi mengembangkan tingkat persediaan yang didasarkan pada order yang akan datang, bukan pada order sekarang.
Pada strategi ini, resiko persediaan lebih besar. Contoh produk: makanan, minuman, mainan,
dan lain-lain.
-
Assemble to Order (ATO)
Ssemua subassembly masuk pada persediaan.
Ketika order suatu produk datang, perusahaan dapat dengan cepat merakit komponen menjadi produk jadi.
Strategi ini mempunyai moderate risk terhadap investasi persediaan.
Contoh produk: produk elektronik, perakitan sound system, restoran fast food yang menyediakan beberapa paket makanan, dan lain-lain.
-
Make to Order (MTO) Strategi MTO mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk
desain produk dan beberapa bahan baku standar, sesuai dengan produk yang telah dibuat sebelumnya.
Aktivitas proses berdasarkan order konsumen. Aktivitas proses dimulai pada saat konsumen menyerahkan
spesifikasi produk yang dibutuhkan dan perusahaan akan membantu konsumen menyiapkan spesifikasi produk, beserta harga dan waktu penyerahan
Apabila telah dicapai kesepakatan, maka perusahaan akan mulai membuat komponen dan merakitnya menjadi produk dan kemudian menyerahkan kepada konsumen
Pada strategi ini, resiko terhadap investasi persediaan kecil, operasionalnya lebih fokus pada keinginan konsumennya
Contoh produk: komponen mesin, komputer untuk riset, dan lain-lain.
-
Engineering to Order (ETO)
Dalam ETO, tidak ada persediaan.
Produk belum dibuat sebelum ada order.
Ketika order datang, perusahaan akan mengembangkan desain produk beserta waktu dan biaya yang diperlukan.
Apabila rancangannya disetujui konsumen, maka produk baru dibuat
Strategi ini tidak mempunyai resiko (zero risk) persediaan.
Produk sangat spesifik
Harganya Mahal
Misal : Pesawat Khusus, Kapal, prototype mesin baru, dll.
-
Klasifikasi Sistem Manufaktur
2. Volume Produksi
Bedworth & Bailey, 1987 mengklasifikasikan sistemmanufaktur menjadi 3 kategori, yaitu:
a. Produksi Massa
b. Produksi Batch
c. Produksi Job Shop
-
Produksi Massa
Laju serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya tinggi
Permintaan terhadap produk yang dihasilkan tinggi Peralatan umumnya mempunyai fungsi khusus Keahlian tenaga kerja tidak terlalu tinggi sebagai
akibat dari fungsi peralatan yang khusus
-
Produksi Batch
Produk dibuat secara bertahap melalui serangkaian stasiun kerja
Ukuran lot produksi adalah medium
Tujuan: untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang diperlukan secara kontinu
Peralatan umumnya mempunyai fungsi umum tetapi dirancang untuk tingkat produksi yang tinggi
Peralatan harus di-adjust dahulu sebelum dipakai untuk produk lain
Contoh : Industri roti, sepatu olahraga, bahan farmasi, dll
-
Produksi Job Shop Tingkat produksi rendah
Peralatan mempunyai fungsi umum
Keahlian yang diperlukan tenaga kerja cukup tinggi
Biasanya membuat berdasarkan pesanan
Produksi job shop adalah pengurutan pekerjaan untuk lintas produk yang tidak beraturan (tata letak pabrik berdasarkan proses).
Job shop mengorganisasikan peralatan dan tenaga kerja ke dalam pusat-pusat kerja (Work Centers) berdasarkan jenis pekerjaan
Bentuk aliran produksi biasanya bersifat MTO
Contoh : Bengkel pembuat jig and fixture, gear manufacturing
-
Proses Job Shop (Oden, HW, 1993)
20
-
Job Shop
Misalnya : Pencampuran produk berada dalam pusat kerja (WC) pertama, electrical subassembly berada dalam pusat kerja kedua, mechanical subassembly berada dalam pusat kerja ketiga, product assembly berada dalam pusat kerja keempat dan seterusnya
-
Klasifikasi Sistem Manufaktur
3. Aliran Produksi
Fogarty et al. (1991) mengklasifikasikan sistemmanufaktur berdasarkan aliran proses menjadi 3 tipe disain manufaktur tradisional, yaitu:
a. Fixed Site (Project)
b. Flow Shop
-
Fixed Site (Project)
Pada tipe project, material, tools, dan personel dialokasikan pada produk yang dibuat.
Bentuk operasi pada project digunakan ketika terdapat kebutuhan khusus/spesial yang memerlukan kreativitas dan keunikan.
Hal ini sulit diotomasikan pada proses manufaktur, karena hanya dilakukan satu kali.
Project memerlukan biaya tinggi dengan perencanaan dan pengendalian yang sulit.
Contoh : Pekerjaan konstruksi, pembuatan kapal laut
-
Flow Shop
Karakteristik flow shop terlihat dari aliran yang satu arah.
Flow Shop disusun dari stasiun kerja dalam urutan operasi untuk membuat produk.
Semua produk mengikuti standar produk yang ditentukan.
Bentuk aliran produksi biasanya bersifat MTS
Flow Shop meliputi: Small batch line flow, Large batch (or repetitive) line flow, dan Continuous line flow.
-
25
Proses Flow Shop (Oden, HW, 1993)
-
Small-Batch Line Flow
Mempunyai semua karakter line flow, tetapi tidak semua memproses produk yang sama secara terus menerus.
Memproses beberapa produk dengan ukuran batch kecil, dengan kebutuhan setup per batch.
Digunakan ketika biaya proses bisa dipertimbangkan, permintaan part rendah, dan non-diskrit.
Contoh : Produksi obat-obatan
-
Large-Batch (or Repetitive) Line Flow
Memproduksi hanya beberapa jenis produk pada line, dengan batch ukuran besar untuk masing-masing jenis produk tersebut
Membutuhkan set up mesin atau peralatan diantara batch tersebut
Sedangan Repetitive Flow Line memproduksi hanya 1 jenis produk dalam volume besar, tetapi line tidak beroperasi secara terus menerus atau secara kontinu.
Meskipun large batch dan repetitive line berbeda, tetapi biasanya dianggap cukup serupa sehingga sering digabungkan secara bersama.
-
Continuous Line Flow
Proses aliran berupa kontinu Biasanya memproduksi produk serupa secara terus
menerus dalam volume besar Contoh : Industri gula, semen, minyak, dan lainnya.
-
Klasifikasi Sistem Manufaktur
4. Tata letak (Layout)
a. Fixed position layout
b. Process layout
c. Product flow layout
-
Tipe-tipe Tata Letak (Layout) Pabrik (Groover, 1987)
30
-
Fixed Position Layout
Artinya pengaturan fasilitas produksi dalam membuat produk, dengan meletakkan produk yang dibuat tetap atau tidak dipindah-pindah.
Mesin, karyawan, dan fasilitas produksi lain yang berpindah mengelilingi produk yang dikerjakan sesuai dengan kebutuhan.
Contoh: Pembuatan rumah, jalan tol.
-
Process Layout
Artinya pengaturan letak fasilitas produksi di dalam pabrik didasarkan atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau fasilitas produksi yang ada.
Mesin atau fasilitas yang memiliki fungsi yang sama dikelompokkan dan diletakkan pada tempat yang sama.
Contoh : Layout di Rumah Sakit
-
Product Flow Layout
Product flow layout disebut juga layout garis (Line flow layout).
Artinya pengaturan letak mesin-mesin atau fasilitas produksi dalam suatu pabrik didasarkan atas urut-urutan proses produksi dalam membuat suatu produk.
Produk yang dikerjakan setiap hari selalu sama dan arus produk yang dikerjakan juga selalu sama, seolah-olah menyerupai garis, meskipun tidak selalu berupa garis lurus.
Contoh : Pencucian Mobil Otomatis
-
Tugas Kelompok
Carilah 1 contoh perusahaan manufaktur di Indoesia
Carilah conth video pembuatan produknya
Uraikan Klasifikasi Sistem Manufaktur dari perusahaan tersebut
Tugas dibuat dalam format Makalah dan Presentasi