EKONOMI RIBAWI DAN INVESTASI

SYARI’AH

Oleh: H. Dwi Condro Triono, Ph.D

زمان اس الن على �تي يأ�ه �كل يأ لم� فمن� با الر �كلون يأ

غباره من� أصابه

“Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun

di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. Siapa saja

yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu

(riba)nya”. (HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Abu Dawud).

Nabi SAW bersabda:

كما إال يقومون ال با الر �كلون يأ ذين ال�مس ال من �طان ي الش طه يتخب ذي ال يقوم

با الر �ل مث �ع �بي ال ما إن � قالوا هم� بأن ذلكبا الر م وحر �ع �بي ال الله جاءه وأحل فمن

عاد سلفوأم�رهإلىاللهومن� بهفانتهىفلهما مو�عظةمنر خالدون فيها ﴾٢٧٥فأو�لئكأص�حابالنارهم�

Al Baqarah : 275

Mengapa ummat Islam banyak terlibat riba?

با الر �كلون يأ ذين يقومون ال كما ال إال�مس ال من �طان ي الش طه يتخب ذي ال يقوم

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti

berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Ancaman riba menurut Al-Qur’an

Bagaimana PenjelasanRasul SAW? “Pada waktu aku dimi’rajkan ke langit,

aku memandang ke langit dunia, ternyata di sana terdapat banyak orang yang memiliki perut seperti rumah-rumah yang besar dan telah doyong perut-perut mereka.

Mereka dilemparkan dan disusun secara bertumpuk di atas jalur yang dilewati oleh para pengikut Fir’aun.

Mereka diberdirikan di dekat api neraka setiap pagi dan sore hari. Mereka berkata: “Wahai Rabb kami, janganlah pernah

terjadi hari kiamat”. Aku tanyakan, “Hai Jibril, siapa mereka?” Jawabnya, “Mereka adalah para pemakan

riba dari kalangan umatmu yang tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan

lantaran (tekanan) penyakit gila”. (HR. Al-Ashbahani dari Abu Said Al-Khudri)

PenjelasanRasul SAW

“Pada waktu aku diisra’kan, tatkala kami telah sampai ke langit ke tujuh, aku melihat ke arah atasku,

ternyata aku menyaksikan kilat, petir dan badai. Lalu aku mendatangi sekelompok orang

yang memiliki perut seperti rumah, di dalamnya banyak terdapat ular berbisa yang dapat terlihat

dengan jelas dari luar perut mereka. Aku tanyakan, “Hai Jibril, siapa mereka?” Dia menjawab,

“Mereka adalah para pemakan riba”.(HR. Ahmad, Ibnu Majah & Al-Ashbahani)

Mengapa ummat Islam tetap mengambil riba?

Mari kita lanjutkan kalimat berikutnya…

Kalimat berikutnya…

با الر �ل مث �ع �بي ال ما إن � قالوا هم� بأن ذلكkeadaan mereka yang demikian itu,

adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,

Bagaimana Penjelasan Ekonominya ?

RUMAHTANGGA PERUSAHAAN

Laba

Barang & Jasa

UpahSewa Bunga

Tenaga KerjaLahan UangPasar Faktor Produksi

Pasar Barang

Pasar Bebas

RUMAHTANGGA PERUSAHAAN

Laba

Barang & Jasa

UpahSewa Bunga

Tenaga KerjaLahan

Bagaimana Perkembangannya ?

Lembaga Perbankan

PASAR FAKTOR PRODUKSI

PASAR BARANG

Apa Hukumnya?

با الر م وحر �ع �بي ال الله وأحل“Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba…”

Mengapa masih tidak takut…?

APA ANCAMAN PELAKU RIBA…?

صلى   ه الل رسول قالربا هم در� م وسل �ه علي ه الل

يع�لم وهو جل الر �كله يأ�ية زن وثالثين ة ست من� أشد

“Satu dirham riba yang dimakan seseorang, dan dia mengetahui

(bahwa itu adalah riba), maka itu lebih berat daripada tiga puluh enam

kali berzina”. (HR. Ahmad, Ath-Thabrani).

Rasullah SAW bersabda:

Rasulullah SAWBersabda:

من� تعالى ه الل �د عن أشد ربا هم در��خطيئة ال فى �ية زن وثالثين ة ست

) الدارقطني) سنن

“Satu dirham dari riba itu lebih berat dosanya di sisi Allah SWT daripada tiga puluh enam

kali berzina” (HR. Daruquthni)

Rasulullah SAW bersabda: وثالثين ثالث فهو ربا هم در� أكل ومن�

ار فالن سح�ت من� لح�مه نبت ومن� �ية، زن به أو�لى

) للطبراني) الكبير المعجم

“Barang siapa memakan satu dirham dari riba, maka dia seperti berzina 33 kali. Dan barang siapa dalam dagingnya tumbuh dari yang haram, maka neraka

lebih pantas untuknya” (HR. Ath-Thabrani)

Rasulullah SAW bersabda:

�سرها أي بابا �عو�ن وسب ثالثة الرباأمه جل الر �كح ين أن� �ل مث

“Riba itu mempunyai 73 pintu dosa, sedang yang paling ringan seperti seorang laki-laki yang

menzinai ibunya kandungnya .”(HR. Ibn Majah, Al Hakim dan Al Baihaqi).

حوبا   �عون سب با الرجل الر �كح ين أن� �سرها أي

أمه“Riba itu mempunyai 70 pintu dosa,

sedang yang paling ringan seperti seorang laki-laki yang menzinai

ibunya kandungnya .”(HR. Ibn Majah, Al Baihaqi, Ibn Abi

Syaibah dan Abi Dunya).

Rasullah SAW bersabda:

Riba termasuk 7 dosa besar:

رسول يا قالوا �موبقات ال �ع ب الس تنبوا اج�ر ح� والس ه بالل ك ر� الش قال هن وما ه الل�حق بال إال ه الل م حر تي ال ف�س الن �ل وقت

يو�م ي ول والت �يتيم ال مال �ل وأك با الر �ل وأك�مؤ�منات ال �مح�صنات ال وقذ�ف ح�ف الز

�غافالت ال“Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan!’

Mereka bertanya,’apa itu?’ Sabda Nabi,’Syirik, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali

dgn alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari peperangan, dan

menuduh zina kepada wanita mukmin yang baik-baik.” (HR Bukhari)

Ancaman yang paling berat:

ار هم� فيها ومن� عاد فأو�لـئك أص�حاب النخالدون

” Orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah

penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah: 275)

Apaka riba itu?

• Riba secara bahasa : tambahan (ziyadah)• Riba menurut istilah syari’ah :

المتعاقدين • ألحد زيادة كل هو الربامقابل غير من المعاوضة عقد في

األجل مقابل في الزيادة هو أو• “Riba adalah setiap tambahan bagi salah satu pihak yang

berakad dalam akad pertukaran, tanpa ada pengganti, atau riba adalah tambahan sebagai pengganti dari waktu”.(Abdul Aziz al-Khayyath, Asy-Syarikat, 2/168)

HADIS LARANGAN RIBA FADHL

• Hadis Nabi SAW tentang Riba Fadhl :بالبر، • والبر بالفضة، والفضة بالذهب، الذهب

بالملح، والملح بالتمر، والتمر بالشعير، والشعيراختلفت فإذا بيد، يدا بسواء، سواء بمثل، مثالبيد يدا كان إذا شئتم، كيف فبيعوا األصناف هذه

• ”Emas ditukarkan dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum (al-burru bil burri), jewawut dengan jewawut (asy-sya’ir bi asy-sya’ir), kurma dengan kurma, garam dengan garam, harus sama takarannya (mitslan bi mitslin sawa`an bi sawa`in) dan harus dilakukan dengan kontan (yadan bi yadin). Dan jika berbeda jenis-jenisnya, maka juallah sesukamu asalkan dilakukan dengan kontan (yadan bi yadin).” (HR Muslim no 1587).

BARANG-BARANG RIBAWI (EMAS)

BARANG-BARANG RIBAWI (PERAK)

BARANG-BARANG RIBAWI (GANDUM)

BARANG-BARANG RIBAWI (JEWAWUT/SYAIR/MILLET)

BARANG-BARANG RIBAWI (KURMA)

BARANG-BARANG RIBAWI (GARAM)

RIBA NASI’AH

• RIBA NASI`AH = TAMBAHAN YANG DIBERIKAN SEBAGAI PENGGANTI DARI WAKTU (TEMPO).

• DISEBUT JUGA RIBA JAHILIYAH, KARENA MASYHUR DI JAMAN JAHILIYAH (SEBELUM ISLAM).

• Bentuknya pada zaman Jahiliyah : seseorang meminjamkan hartanya kepada orang lain untuk masa tertentu. Dia mengambil jumlah (persentase) tertentu dari harta tsb setiap bulan, sedang pokok hartanya tetap. Jika peminjam tak mampu melunasi pada waktunya, diberi waktu tambahan dan pungutan tambahan (Said al Qahthani, Riba, hal. 16).

الله صلى الله رسو�ل قالوسلم �ه جر: علي ض قر� كل

ربا فهو �فعة منج) - الحارث , 142ص / 1بغية

ج - للبيهقي الكبرى / 5السنن(349ص

“Setiap utang-piutang yang menghasilkan manfa’at adalah riba”

(HR. Baihaqi).

Dalil-dalilnya:

Hadits berikutnya:

هدية يأخذ فال أقرض إذا“Jika seseorang memberi pinjaman (qardh), janganlah dia mengambil hadiah.” (HR Bukhari).

�ئة سي الن في� با الر”Riba itu dalam nasi’ah (menanti)”. (HR. Muslim).

�ئة سي الن في� با الر ما إن آال“Ingatlah, sesungguhnya riba itu dalam nasi’ah (menanti)”. (HR Muslim).

Dari Abu Burdah bin Abi Musa, “Aku datang ke Madinah dan bertemu dengan Abdullah bin Salam, ia berkata, “Kamu hidup di dalam sebuah negeri dimana riba tersebar luas. Karena itu, jika salah seorang berhutang kepadamu dan ia memberikan sekeranjang rumput atau gandum atau jerami, janganlah kamu terima, karena itu adalah riba” (HR. Bukhari).

Hadist berikutnya:

Hadits berikutnya:

قال • له فيه�دي �مال ال أخاه يق�رض ا من جل الرإذا م وسل �ه علي ه الل صلى ه الل رسول قال

على حمله أو� له فأه�دى ضا قر� أحدكم� أق�رض�نه بي جرى يكون أن� إال �ه يق�بل وال �ها كب ير� فال ة الداب

ذلك �ل قب �نه وبي• “Seorang laki-laki dari kami meminjamkan (qardh) harta kepada

saudaranya, lalu saudaranya memberi hadiah kepada laki-laki itu. Maka Rasulullah SAW bersabda,'Jika salah seorang kalian memberikan pinjaman, lalu dia diberi hadiah, atau dinaikkan ke atas kendaraannya, maka janganlah dia menaikinya dan janganlah menerimanya. Kecuali hal itu sudah menjadi kebiasaan sebelumnya." (HR Ibnu Majah).

رؤوس فلكم� �تم� تب وإن وال تظ�لمون ال أم�والكم�

﴾٢٧٩﴿تظ�لمون “Dan jika kamu bertaubat (dari

pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)

dianiaya” (QS. Al-Baqarah: 279).

Penegasan Al-Qur’an:

Kesimpulan:

• Bunga bank (interest, fawa`idul bunuk) adalah bentuk modern riba nasi`ah.

• Bunga pada transaksi yang lain juga termasuk Riba Nasi`ah yang haram, misal :

1. Bunga di Pegadaian2. Bunga di Asuransi3. Bunga di Koperasi4. Bunga Utang Luar Negeri5. Bunga Utang Dalam Negeri6. Bunga di Rentenir (“Bank plecit atau bank titil”).

Bagaimana jika sudah terlanjur?

ما فله فانتهى ه ب ر من مو�عظة جاءه فمنسلف

الله إلى وأم�ره ”Orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari

Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang

larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah: 275)

Bagaimana dengan yang mengulangi?

ار هم� فيها ومن� عاد فأو�لـئك أص�حاب النخالدون

” Orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah

penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah: 275)

Bagaimana jika tidak memakan riba?

آكل م وسل �ه علي الله صلى الله رسو�ل لعن : , هم� وقال �ه وشاهدي وكاتبه ومـو�كله با الر

سواء “Rasulullah SAW mengutuk orang yang

memakan riba, orang yang memberinya, juru tulisnya dan kedua saksinya. Rasulullah SAW

menegaskan, mereka semua sama” (HR. Muslim).

Bagaimana jika tetap tidak mau meninggalkan riba?

� ما بقي من � الله وذروا قوا � ات ذين آمنوا ها ال يا أيبا إن كنتم مؤ�منين � ﴾٢٧٨﴿الر �ذنوا � فأ م� تف�علوا فإن ل

ب من الله ورسوله بحر�“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”.Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan

sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu” (QS. Al-Baqarah: 278-279)

رؤوس فلكم� �تم� تب وإن وال تظ�لمون ال أم�والكم�

﴾٢٧٩﴿تظ�لمون “Dan jika kamu bertaubat (dari

pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)

dianiaya” (QS. Al-Baqarah: 279).

Bagaimana cara bertaubat?

Bagaimana jika uang itu disimpan tanpa bunga?

هم ر� فيسبيلاللهفبش ينفقونها والذينيك�نزونالذهبوال�فضةوال ﴾٣٤بعذابأليم

“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak membelanjakannya pada jalan

Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang

pedih,” (QS. At-Taubah: 34).

APA SOLUSINYA?

• Solusinya ada 4 kemungkinan:1. Dibelanjakan untuk kepentingan yang halal dan tidak

berlebih-lebihan.2. Disimpan, dengan niat untuk dibelanjakan untuk masa

yang akan datang (idhkhar).3. Dihutangkan kepada pihak yang membutuhkan (tanpa

bunga/riba).4. Diinvestasikan dengan prinsip syirkah.

SYIRKAH DALAM ISLAM:

• Islam telah memberi 5 alternatif bentuk kerjasama investasi, yang dikenal dengan syirkah, yaitu:

1. Syirkah inan, yaitu syirkah antara dua badan dengan harta masing-masing. Kedua belah pihak bersama-sama mengelola usaha, kemudian keuntungan dibagi diantara mereka.

2. Syirkah abdan, adalah syirkah antara dua orang atau lebih dengan badan, tanpa harta dari mereka. Dengan kata lain mereka melakukan syirkah hanya dengan tenaga mereka. Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan mereka.

SYIRKAH DALAM ISLAM (lanjutan):

3. Syirkah mudarabah, juga disebut qirad, yaitu apabila ada badan dan harta melebur untuk melakukan syirkah. Ada pihak yang memberikan hartanya dan pihak lain tenaganya, kemudian keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan.

4. Syirkah wujuh, adalah syirkah antara dua badan dengan modal dari pihak di luar kedua badan tersebut. Artinya, salah seorang memberikan modalnya kepada dua orang atau lebih yang bertindak sebagai mudarib. Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan masing-masing pihak.

5. Syirkah mufawadah, adalah syirkah diantara dua bentuk syirkah sebagi gabungan bentuk semua syirkah yang telah disebutkan di atas. Syirkah ini dapat menggabungkan dua model, misalnya inan, wujuh, mudarabah dan abdan.

ثالث أنا يقول ه الل إنيخن� لم� ما �ن ريكي الش

خانه فإذا صاحبه أحدهما�نهم بي من� خرج�ت

Dalilya:

Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: Aku adalah pihak ketiga dari dua

pihak yang ber-syirkah selama salah satunya tidak mengkhianati yang

lainnya. Kalau salah satunya berkhianat, Aku keluar dari

keduanya”[HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad-

Daruquthni]

Sekian dan Semoga Bermanfaatوبركاته الله ورح�مة �كم� علي الم الس و

Wassalaam…