materi biologi teknik penanaman suspensi dan goresan
TRANSCRIPT
54321
S e l a m a t d a t a n g
…………………………………………………..…………………………………………………..
Tujuan PraktikumUntuk memahami dan mampu melakukan penanaman dengan berbagai teknik penanaman.
. Alat dan bahanAlat :
1. Pipet ukuran 10 ml2. Petridish3. Batang L4. Busen5. Inkubator
. Alat dan bahanBahan :
1. Sampel mengandung bakteri atau jamur2. Media NA (bakteri) dan PDA (jamur)3. Suspensi cairan4. Alkohol
Cara kerja
1. Ambil suspensi cairan 0,1 ml dengan pipet ukur kemudian teteskan diatas permukaan agar yang telah memadat.2. Sterilisasi batang L dengan disemprot alkohol dan dibakar diatas busen beberapa saat,kemudian didinginkan beberapa detik.3. Sebarkan dengan menggosokannya pada permukaan agar supaya tetesan suspensi merata, penyebaran akan akan lebih efektif bila cawan ikut diputar.
4. Inkubasi suhu 37 C selama 24 - 48 jam.
Teknik Penanamana. Teknik penanaman dari suspensi
Teknik Spread plate
Cara kerja
1. Siapkan cawan petri steril, tabung pengenceran yang akan ditanam dan media padat yang masih cair (45).
2. Teteskan 1 ml secara aseptis. Suspensi sel kedalam cawan kosong.
3. Tuangkan media yang masih cair ke cawan kemudian putar cawan untuk menghomogenkan suspensi bakteri dan media, kemudian diinkubasi (suhu 37 selama 24 - 48 jam).
Teknik Pour plate
Cara kerja
Cara kerja : Sentuhkan inokulum loop pada koloni dan gores secara kontinyu sampai setengah
permukaan agar. Jangan pijarkan loop, lalu putar cawan 180oC lanjutkan goresan sampai habis. Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal,
melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.
Teknik penanaman dari goresan Goresan Sinambung
Cara kerja
Cara kerja : • Bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol marker• Inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag• Panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak zig-zag pada daerah 2
(streak pada gambar). Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna• Lakukan hal yang sama pada daerah 3
Goresan T
Cara kerja
Cara kerja :
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih mengandung banyak sel mikroorganisma. Goresan selanjutnya dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.
Goresan Kuadran (Streak quadrant)
Hasil Dan Pembahasan
Dalam praktikum ini kami mempersiapkan sampel dan media yang telah siap untuk ditanam. Dan dalam praktikum ini, kami memakai media NA yang telah kami bagi dua yang mana digunakan dua cara (metode) dalam pengerjaannya yaitu metode agar tuang (pour plate) dan metode permukaan (spread plate), sampel yang digunakan dalam media NA ini berupa bakteri yang berasal dari wortel yang telah busuk yang kami ambil dari tempat sampah
Dalam pengerjaan praktikum ini, sampel yang kami gunakan tersebut digiling hingga halus sehingga sampel siap untuk ditimbang. Setelah dilakukan penimbangan sampel tersebut dihisap sebanyak 1 ml diisika kedalam tabung reaksi dan dicampurkan dengan larutan garam fisiologis yang berisi 0,85 NaCl (garam dapur) yang telah diisikan kedalam erlenmeyer. Campuran sampel dengan garam fisiologis tersebut dipindahkan ke cawan petridis sebanyak 1 ml, sambil di dekatkan ke nyala bunsen yang bertujuan supaya mikroorganisme lain tidak masuk dalam pengerjaan praktikum ini atau tidak terkontaminasi dengan dengan mikroorganisme lain yang disebut dengan teknik aseptis dan memiringkannya. Keuntungan media agar miring ini adalah luas permukaan yang kecil sehingga peluang kontaminasi rendah dan dapat memperluas bidang untuk digunakan strain murni (indukan murni). Sedangkan kerugiannya hanya memuat sedikit mikroorganisme. Dan teknik penanaman ini merupakan metode agar tuang yang mana media dituangkan setelah sampel dimasukan kedalam cawan petridis
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa teknik penanaman (inokulasi) merupakan teknik pemindahan bakteri ke dalam media dengan perlakuan khusus untuk mempertahankan kemurnian biakan bakteri. Proses inokulasi harus benar-benar aseptik atau steril supaya tidak terjadi kontaminasi oleh mikroorganisme lain. Dalam metode agar tuang media yang digunakan setengah padat, sedangkan pada metode permukaan media yang digunakan harus padat. Pada hasil pengamatan metode agar tuang sel – sel bakteri tidak hanya tumbuh pada permukaan, tapi juga tumbuh di dalam agar. Dan pada metode permukaan sel – sel bakteri menyebar di permukaan agar.