materi asn karopeg 21042015.ppt

75
ACHMAD SANUSI KEPALA BIRO KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI TRANSFORMASI SISTEM MANAJEMEN SDM KE DALAM UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA (UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014)

Upload: judith-mandei

Post on 07-Nov-2015

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • ACHMAD SANUSI KEPALA BIRO KEPEGAWAIANKEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

  • OUTLINELATAR BELAKANGPOKOK-POKOK SUBSTANSI UU ASN12PENUTUP3

  • LATAR BELAKANG1

  • PANDANGAN TERHADAP BIROKRASI

  • BIROKRASI INDONESIAPanjang, Berbelit dan Mahal

  • MANAJEMEN SDM DAN PERMASALAHANNYA

  • REFORMASI BIROKRASI.... untuk menjawab tantangan di masa depan

  • TRANSFORMASI BIROKRASI &RULE BASED BUREAUCRACYPERFORMANCE BASED BUREAUCRACYDYNAMIC GOVERNANCE2013 20182025ADMINISTRASI KEPEGAWAIANMANAJEMEN SDMPENGEMBANGAN POTENSI HUMAN CAPITALPENGELOLAAN SDM APARATURBIROKRASI BERSIH, KOMPETEN DAN MELAYANI

  • POKOK-POKOK SUBSTANSI UU ASN2

  • mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, melayani dan sejahtera. VISImemindahkan Aparatur Sipil Negara dari Comfort Zone ke Competitive ZoneMISIVISI DAN MISI UU ASN*

  • Penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen ASN berdasarkan pada asas:*efektif dan efisien;keterbukaan;nondiskriminatif;persatuan dan kesatuan;keadilan dan kesetaraan; dankesejahteraan.

  • TUJUAN UTAMA UU ASNIndependensi dan Netralitas KompetensiKinerja/ Produktivitas KerjaIntegritassetkab.go.idKesejahteraanKualitas Pelayanan PublikPengawasan dan Akuntabilitas

  • PRINSIP DASAR UU ASNSeleksi dan promosi secara adil dan kompetitifMenerapkan prinsip fairnessPenggajian, reward and punishment berbasis kinerjaStandar integritas dan perilaku untuk kepentingan publikManajemen SDM secara efektif dan efisienMelindungi pegawai dari intervensi politik dan dari tindakan semena-mena.Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.Memberlakukan SISTEM MERIT melalui:

  • LARANGAN DALAM MERIT SISTEM*

  • UNDANG-UNDANGAPARATUR SIPIL NEGARASTRUKTUR:XV Bab141 PasalPEGAWAI:Pegawai Negeri SipilPegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

    UU ASN DAN UU POKOK KEPEGAWAIANUNDANG UNDANGPOKOK KEPEGAWAIANSTRUKTUR:VI Bab41 PasalPEGAWAI:Pegawai Negeri SipilTentara Nasional IndonesiaKepolisian Negara RIJABATAN:Jabatan AdministrasiJabatan FungsionalJabatan Pimpinan Tinggi

    JABATAN:Jabatan StrukturalJabatan Fungsional

  • SISTEMATIKA UU ASNBAB I KETENTUAN UMUMBAB II ASAS, PRINSIP, NILAI DASAR, KODE PERILAKU DAN KODE ETIKBAB III JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN ASN BAB IV FUNGSI, TUGAS, DAN PERAN ASNBAB V JABATAN ASNBAB VI HAK DAN KEWAJIBAN ASNBAB VII KELEMBAGAANBAB VIII MANAGEMEN ASNBAB IX PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGIBAB X PEGAWAI ASN YANG MENJADI PEJABAT NEGARABAB XI ORGANISASIBAB XII SISTEM INFORMASI ASNBAB XIII PENYELESAIAN SENGKETABAB XIV KETENTUAN PERALIHANBAB XV KETENTUAN PENUTUP

  • 19 R-PP4 R-PerpresRANCANGAN PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA1 R-PermenPANRB

  • APARATUR SIPIL NEGARA (ASN): profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintahPEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA:PNS dan PPPK yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK) dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.MANAJEMEN ASN :pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.KETENTUAN UMUM

  • nilai dasar;kode etik dan kode perilaku;komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;kualifikasi akademik;jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; danprofesionalitas jabatan ASN SEBAGAI PROFESI BERLANDASKAN PADA PRINSIP:

  • JENIS, STATUS & KEDUDUKAN ASNJENISPNSPasal 1 butir 3 & Pasal 7PPPKPasal 1 butir 4 & Pasal 7STATUSBerstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional;Menduduki jabatan pemerintahan.Diangkat dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi dan ketentuan UU.Melaksanakan tugas pemerintahan.KEDUDUKANBerkedudukan sebagai unsur aparatur negaraMelaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinanHarus bebas dari pengaruh/intervensi golongan & partai politik

  • Fungsi:pelaksana kebijakan publik;pelayan publik; danperekat dan pemersatu bangsa FUNGSI DAN PERANPEGAWAI ASNPeran Pegawai ASN: Sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme

  • HAK DAN KEWAJIBAN ASNJENISPNSPasal 1 butir 3 & Pasal 7PPPKPasal 1 butir 4 & Pasal 7HAKgaji, tunjangan, dan fasilitas;cuti;jaminan pensiun dan jaminan hari tua;perlindungan; danpengembangan kompetensi.gaji, tunjangan, dan fasilitas;cuti;perlindungan; danpengembangan kompetensi.setia dan taat pada Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah;menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;melaksanakan kebijakan pemerintah;menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;melaksanakan tugas kedinasan;menunjukkan integritas dan keteladanan; menyimpan rahasia jabatanbersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRIKEWAJIBAN

  • Jabatan AdministrasiJabatan FungsionalJabatan Pimpinan TinggiJabatan Administratormemimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunanJafung keahlian: a) ahli utama; b) ahli madya; c) ahli muda; dan d) ahli pertama.Jafung keterampilan: a) penyelia; b) mahir; c) terampil; dan d) pemulaJabatan Pengawasmengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksanaJabatan Pelaksanamelaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunanJabatan pimpinan tinggi utama;Jabatan pimpinan tinggi madya; danJabatan pimpinan tinggi pratamaDIISI DARI PEGAWAI ASNDIISI TNI DAN POLRIJabatan ASN tertentuJABATAN ASN

  • KELEMBAGAAN DALAM KEBIJAKAN DAN MANAGEMEN ASNPRESIDENKEMENPAN-RBLANBKNNON-STRUKTURAL INDEPENDENKASNPresiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen ASN, mendelegasikan sebagian kekuasaannya kepada:KemPAN merumuskan kebijakanLAN melaksanakan diklat dan kajianBKN mengelola pegawai ASNKASN menjamin perwujudan sistem merit

  • KEWENANGAN & HUB OTORITAS LEMBAGAMenteri/Kementerian PANRBPerumusan dan penetapan kebijakan, Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan,Pengawasan atas pelaksanaan kebijakan ASN; BKNPenyelenggaraan manajemen ASN Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan NSPK manajemen ASN( Mengelola Pegawai ASN )LANPenelitian, pengkajian kebijakan manajemen ASN, Pembinaan dan penyelenggaraan Diklat ASNKASNMonitoring, evaluasi kebijakan, dan rekomendasi yang mengikat untuk menjamin perwujudan sistem merit & pengawasan penerapan asas, kode etik, dan kode perilaku ASNPasal 25

  • Lembaga Administrasi Negara (LAN)*

  • Lembaga Administrasi NegaraLAN memiliki fungsi: pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN;pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN;penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya;pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; danmelakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.LAN bertugas:meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi Manajemen ASN sesuai kebutuhan kebijakan;membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN berbasis kompetensi; merencanakan dan mengawasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN secara nasional;menyusun standar dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan penjenjangan tertentu, serta pemberian akreditasi dan sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan K/L terkait; memberikan sertifikasi kelulusan peserta pendidikan dan pelatihan penjenjangan; membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan analis kebijakan publik; danmembina jabatan fungsional di bidang pendidikan dan pelatihan*

  • Kewenangan LANLAN berwenang:a.mencabut izin penyelenggaraan pendidikan dan latihan Pegawai ASN yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan;memberikan rekomendasi kepada Menteri dalam bidang kebijakan dan Manajemen ASN; danmencabut akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN yang tidak memenuhi standar akreditasi.*

  • Badan Kepegawaian Negara(BKN)*

  • BKNBKN memiliki fungsi:pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN;penyelenggaraan Manajemen ASN dalam bidang pertimbangan teknis formasi, pengadaan, perpindahan antarinstansi, persetujuan kenaikan pangkat, pensiun; danpenyimpan informasi Pegawai ASN yang telah dimutakhirkan oleh Instansi Pemerintah serta bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan Sistem Informasi ASN.BKN bertugas:mengendalikan seleksi calon Pegawai ASN;membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi serta mengevaluasi pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai ASN oleh Instansi Pemerintah;membina jabatan fungsional di bidang kepegawaian; mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN;menyusun norma, standar, dan prosedur teknis pelaksanaan kebijakan Manajemen ASN;menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN; danmengawasi dan mengendalikan pelaksanaan norma, standar, dan prosedur manajemen kepegawaian ASN*

  • *

  • KEANGGOTAANWEWENANGKOMISI APARATUR SIPIL NEGARAUnsur pemerintah dan/atau non-pemerintah, yang terdiri:1 orang Ketua merangkap anggota.1 orang Wakil Ketua merangkap anggota5 orang anggotaTUJUANMewujudkan:Sistem MeritASN yg profesionalPemerintahan yg efektif, efisien, terbuka, & bebas KKN;ASN yg netral;Profesi ASN yg dihormati; ASN dinamis & berbudaya. TUGAS & FUNGSITugas: menjaga netralitas; melakukan pengawasan atas pembinaan profesi; dan melaporkan hasilnya kepada Presiden

    Fungsi: mengawasi norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN, serta penerapan Sistem Merit

  • PRESIDENKEMEN PANRBLANBKNLNSKASNMerumuskan kebijakanMelaksanakanKajian dan diklatMengelola pegawai ASNMenjaga merit systemMonev Seleksi JPTLaporan ke PresidenMemegang kekuasaan tertinggi pembinaan dan manajemen ASN STRUKTUR KELEMBAGAAN KASNLPNKKEMENTERIAN

  • KOMISI APARATUR SIPIL NEGARASifat dan Kedudukan: a. Lembaga Non StrukturalMandiri, bebas dari intervensi politikKASN berkedudukan di ibukota negara

    2. Tujuan : menjamin terwujudnya Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN;mewujudkan ASN yang profesional, berkinerja tinggi, sejahtera, dan berfungsi sebagai perekat NKRI;mendukung penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif, efisien dan terbuka, serta bebas dari praktik KKN;mewujudkan Pegawai ASN yang netral, dan tidak membedakan masyarakat yang dilayani berdasarkan suku, agama, ras, dan golongan;menjamin terbentuknya profesi ASN yang dihormati pegawainya dan masyarakat; danmewujudkan ASN yang dinamis dan berbudaya pencapaian kinerja.

  • Fungsi dan Tugas KASNFungsimengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN, serta penerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN.Tugasmenjaga netralitas Pegawai ASN; melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN; danmelaporkan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Manajemen ASN kepada Presiden.Dalam melakukan tugasnya KASN dapat:melakukan penelusuran data dan informasi pada Instansi Pemerintah;melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi Pegawai ASN; menerima laporan terhadap pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;melakukan penelusuran data dan informasi atas prakarsa sendiri terhadap dugaan pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN; danmelakukan upaya pencegahan pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN.*

  • WEWENANG KASN4. Wewenang mengawasi setiap tahapan proses pengisian JPT mulai dari pembentukan panitia seleksi instansi, pengumuman lowongan, pelaksanaan seleksi, pengusulan nama calon, penetapan, dan pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi;mengawasi dan mengevaluasi penerapan asas, nilai dasar, serta kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;meminta informasi dari pegawai ASN dan masyarakat mengenai laporan pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;memeriksa dokumen terkait pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN; danmeminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan dari Instansi Pemerintah untuk pemeriksaan laporan atas pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN. 5. Tindak lanjut hasil pengawasan Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada huruf b, KASN berwenang untuk memutuskan adanya pelanggaran kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN.

  • Tindak Lanjut Keputusan KASN*Hasil pengawasan KASNPPK dan PyB wajib menindaklanjutiDitindaklanjutiTidak DitindaklanjutiKASN merekomendasikan kepada Presiden untuk menjatuhkan sanksi terhadap PPK dan PyB yang melanggar prinsip Sistem Merit dan ketentuan peraturan perundang-undangan.Sanksi sebagaimana dimaksud berupa:peringatan; teguran;perbaikan, pencabutan, pembatalan, penerbitan keputusan, dan/atau pengembalian pembayaran;hukuman disiplin untuk PyB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dansanksi untuk PPK, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Ada pelanggaran

  • Kewenangan Menjatuhkan SanksiPenjatuhan Sanksi atas pelanggaran Sistem Merit: Presiden selaku pemegang kekuasan tertinggi pembinaan ASN, terhadap keputusan yang ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian; danMenteri PANRB terhadap keputusan yang ditetapkan oleh Pejabat yang Berwenang, dan terhadap Pejabat Pembina Kepegawaian di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.*

  • SUSUNAN & KEANGGOTAAN KASNKASN, terdiri atas: 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota.1 (satu) orang Wakil Ketua merangkap anggota5 (lima) orang anggota.Unsur keanggotaan:terdiri dari unsur pemerintah dan/atau non-pemerintahSyarat menjadi Anggota KASNWNI; setia dan taat kepada Pancasila dan UUDNRI 1945;berusia paling rendah 50 (lima puluh) tahun pada saat mendaftarkan diri;tidak sedang menjadi anggota parpol dan/atau tidak sedang menduduki jab.politik;mampu secara jasmani dan rohani untuk melaksanakan tugas;memiliki kemampuan, pengalaman, dan/atau pengetahuan di bidang manajemen SDM;berpendidikan paling rendah strata dua (S2) di bidang administrasi negara, manajemen SDM, kebijakan publik, ilmu hukum, ilmu pemerintahan, dan/atau S2 di bidang lain; tidak merangkap jabatan pemerintahan dan/atau badan hukum lainnya; dantidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.

  • ASISTEN KASNKASN dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dibantu oleh Asisten dan Pejabat Fungsional keahlian yang dibutuhkan.Asisten KASN diangkat dan diberhentikan oleh ketua KASN berdasarkan persetujuan rapat anggota KASN.Asisten KASN dapat berasal dari PNS maupun non-PNS yang memiliki kualifikasi akademik paling rendah S2 di bidang administrasi negara, manajemen publik, manajemen SDM, psikologi, kebijakan publik, ilmu hukum, ilmu pemerintahan, dan/atau S2 di bidang lain yang berkaitan dengan manajemen SDM.Asisten KASN tidak sedang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik, tidak merangkap jabatan, serta diseleksi secara terbuka dan kompetitif dengan memperhatikan rekam jejak, kompetensi, netralitas, dan integritas moral.Asisten KASN memiliki dan melaksanakan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku serta diawasi oleh anggota KASN.*

  • PENGANGKATAN & PEMBERHENTIAN ANGGOTA KASNPenetapan Presiden menetapkan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota KASN dari anggota KASN terpilih yang diusulkan oleh tim seleksi.Masa Jabatan Ketua, Wakil Ketua, dan anggota KASN ditetapkan dan diangkat oleh Presiden untuk masa jabatan selama 5 tahun dan hanya dapat diperpanjang untuk 1 kali masa jabatan.Pemberhentian karena : meninggal dunia; mengundurkan diri; tidak mampu jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai anggota KASN;dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah memperoleh kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan; ataumenjadi anggota partai politik dan/atau menduduki jabatan negara.

  • Seleksi Anggota KASNAnggota KASN yang berasal dari PNS diberhentikan sementara dari jabatan ASN. Anggota KASN yang berasal dari PPPK diberhentikan statusnya dari PPPK.Anggota KASN yang berasal dari non-pegawai ASN harus mengundurkan diri sementara dari jabatan dan profesinya.Anggota KASN diseleksi dan diusulkan oleh tim seleksi yang beranggotakan 5 (lima) orang yang dibentuk oleh Menteri.Tim seleksi sebagaimana dimaksud dipimpin oleh Menteri dan melakukan tugas selama 3 (tiga) bulan sejak pengangkatan.Anggota tim seleksi harus memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang ASN, rekam jejak yang baik, integritas moral, dan netralitas.Tim seleksi melakukan proses seleksi anggota KASN dengan mengumumkan secara terbuka lowongan tersebut kepada masyarakat secara luas, melakukan penilaian pengetahuan, kompetensi, integritas moral, rekam jejak calon, dan uji publik.Tim seleksi menyampaikan 2 (dua) kali jumlah anggota KASN untuk dipilih dan ditetapkan oleh Presiden.*

  • Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota KASNPresiden menetapkan ketua, wakil ketua, dan anggota KASN dari anggota KASN terpilih yang diusulkan oleh tim seleksi.Ketua, wakil ketua, dan anggota KASN ditetapkan dan diangkat oleh Presiden untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun dan hanya dapat diperpanjang untuk 1 (satu) kali masa jabatan.Anggota KASN berhenti atau diberhentikan oleh Presiden pada masa jabatannya, apabila:meninggal dunia;mengundurkan diri;tidak mampu jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai anggota KASN;dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana; ataumenjadi anggota partai politik dan/atau menduduki jabatan negara.*

  • Majelis Kehormatan KASNKASN memiliki dan melaksanakan kode etik dan kode perilaku.Dalam hal terjadi pelangggaran kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud, Presiden membentuk Majelis kehormatan kode etik dan kode perilaku.Majelis kehormatan kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud terdiri atas 5 (lima) orang yang berasal dari luar KASN dan memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kompetensi di bidang ASN, rekam jejak yang baik, integritas moral, dan netralitas, serta berusia paling rendah 55 (lima puluh lima) tahun.*

  • Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dapat mendelegasikan kewenangan MENETAPKAN pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan tinggi utama dan madya, dan pejabat fungsional keahlian utama kepada:Menteri di kementerian;Pimpinan lembaga di LPNK;sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara dan LNS;gubernur, di provinsi; dan bupati/walikota, di kabupaten/kota.

    Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)MANAJEMEN ASNPejabat yang Berwenang (PyB)Presiden dapat mendelegasikan kewenangan PEMBINAAN Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di kementerian, sekretaris jenderal/sekretariat lembaga negara, sekretariat lembaga nonstruktural, sekretaris daerah provinsi dan kabupaten/kota.

  • Manajemen PNS meliputi:penyusunan dan penetapan kebutuhan;pengadaan;pangkat dan jabatan;pengembangan karier;pola karier;promosi;mutasi;Penilaian kinerjapenggajian dan tunjangan;penghargaan;disiplin;pemberhentian;pensiun dan tabungan hari tua; danperlindungan.MANAJEMEN ASNManajemen PPPK meliputi:penetapan kebutuhan;pengadaan;penilaian kinerja;penggajian dan tunjangan;pengembangan kompetensi;pemberian penghargaan;disiplin;pemutusan hubungan perjanjian kerja; danperlindungan.

  • PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN2. Seminar3. Kursus5. Praktik Kerja Di Instansi Pusat dan Daerah selama 1 tahun4. Penataran1. Pendidikan dan Latihan6. Pertukaran PNS dan SwastaINSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI

  • PEMBERHENTIAN PNS

  • Batas usia pensiun PNS yaitu:58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi; 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional.BATAS USIA PENSIUN

  • PEJABAT PIMPINAN TINGGIBUP 60 tahunTelah diberhentikan (TMT akhir Januari 2014)BUP 60 tahunBUP 58 tahunDiberhentikan dgn hormatUsia < 60 tahunTidak diberhentikan dari jabatannyaTelah diberhentikan dari jabatannyaTelah diberhentikan dari jabatannya,Usia > 58 tahunPEJABAT PIMPINAN TINGGIKETENTUAN BUP PEJABAT PIMPINAN TINGGI12Pejabat Pimpinan Tinggi Utama, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama(sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon I dan eselon II)SE KEPALA BKN TGL 17 JANUARI 2014 PERIHAL BUP PNS

  • PEJABAT PIMPINAN TINGGIMasa Bebas Tugas/ MPPDitugaskan kembali & tidak berhak mengajukan MPPUsia >58 saat berakhirnya MPPUsia < 58 tahun saat berakhirnya MPP4Diberhentikan dgn hormatSurat pernyataan bermaterai kepada PPKtidak bersedia lagi melaksanakan tugasDiberhentikan dgn hormatPEJABAT PIMPINAN TINGGITelah diberhentikan (TMT akhir Januari 2014)dan SK pensiun telah ditetapkan Usia < 60 tahunSK pensiun Ditinjau KembaliSurat pernyataan bermaterai kepada PPKtidak bersedia lagi melaksanakan tugasSK pensiun berlaku3KETENTUAN BUP PEJABAT PIMPINAN TINGGI (2)

  • BUP 58 tahunPEJABAT ADMINISTRASI1KETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASIPEJABAT ADMINISTRASITelah diberhentikan (TMT akhir Januari 2014)dan SK pensiun telah ditetapkan Usia < 58 tahunSK pensiun Ditinjau KembaliSurat pernyataan bermaterai kepada PPKtidak bersedia lagi melaksanakan tugasSK pensiun berlaku2Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Pelaksana (sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon III ke bawah dan fungsional umum)

  • Masa Bebas Tugas/ MPPDitugaskan kembali & tidak berhak mengajukan MPPUsia < 56 tahun saat berakhirnya MPP3Surat pernyataan bermaterai kepada PPKtidak bersedia lagi melaksanakan tugasDiberhentikan dgn hormatPEJABAT ADMINISTRASIKETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASI (2)

  • Akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Perundang-undanganBUP pejabat fungsional yang tidak ada perpanjangannya sesuai peraturan perundangan saat ini1PNS yang diberhentikan sementara krn ditahan dan menjadi terdakwa tindak pidanaBUP 58 tahunPNS yang diberhentikan dari jabatan organik karena diangkat sebagai Pejabat Negara atau Kepala DesaBUP 58 tahunBUP bagi PNS yang menduduki jabatan lain yang ditentukan Undang-Undang(Guru, Dosen, dan Jaksa, dll)Tetap berlakuUsia < 58 tahunUsia < 58 tahun234KETENTUAN BUP LAINNYA

  • MANAJEMEN PPPKTahapan: perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan pengangkatan.Berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan kebutuhan.Pengangkatan oleh Keputusan PPK.Perjanjian kerja minimal 1 tahun dan dapat diperpanjang.PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon PNSPengadaanPerjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi.Sebagai dasar perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan pengembangan kompetensi.Pemberhentian jika tidak mencapai target kinerja.Penilaian Kinerja Mendapatkan gaji serta tunjangan yang dibebankan kpd APBN/APBD.Diberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi.Dapat diberikan penghargaan.Mendapatkan perlindungan berupa jaminan (hari tua, kesehatan, kecelakaan kerja, kematian) dan bantuan hukumHakPPPK wajib mematuhi disiplin dan akan dijatuhi hukuman disiplin jika melanggarnyaDisiplin

  • Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi ketua, wakil ketua, dan anggota MK; BPK; KY; KPK; Menteri dan jabatan setingkat menteri; Kepala perwakilan RI di Luar Negeri yang berkedudukan sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATANNYA DAN TIDAK KEHILANGAN STATUS SEBAGAI PNS.

    Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota DPR; DPD; gubernur dan wakil gubernur; bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota WAJIB MENYATAKAN PENGUNDURAN DIRI SECARA TERTULIS SEBAGAI PNS sejak mendaftar sebagai calon.

    PEGAWAI ASN YANG MENJADI PEJABAT NEGARA

  • PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI

  • POLA KARIR JPTDiduduki maksimal 5 (lima) tahun.dilarang diganti selama 2 (dua) tahunharus memenuhi target kinerja yang diperjanjikan.Bila tidak memenuhi kinerja dalam waktu 1 (satu) tahun, diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya. e. Bila tidak menunjukan perbaikan, harus mengikuti seleksi ulang uji kompetensi kembali. Hasilnya bisa dipindahkan pada jabatan lain atau ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah.

  • PIMP K/L /PPKMEMBENTUKPANSELMENYELEKSI JPT SECARA TERBUKAMENYAMPAIKAN 3 CALON JPTLaporanPRESIDENKEPUTUSAN PRESIDEN JPT TERPILIHPENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKATPENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKATMEMASTIKAN SISTEM MERIT156732PENGISIAN JPT UTAMA DAN MADYA K/L PUSATKASN8MENYAMPAIKAN 3 CALON 4KOORDINASI

  • MEMBENTUKPANSELMENYELEKSI JPT SECARA TERBUKAMENYAMPAIKAN 3 CALON JPTLaporanPRESIDENMEMASTIKAN SISTEM MERIT15MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA K/L PUSATKASN67Pembatalan, Peringatan dan TeguranPENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKATPENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKAT243KOORDINASIPyBMEMILIH & MENETAPKAN8

  • GUBERNUR/ PPK MEMBENTUKPANSELMENYELEKSI JPT SECARA TERBUKAMENYAMPAIKAN 3 CALON JPTLaporanPRESIDEN

    KEPUTUSAN PRESIDEN JPT TERPILIHMEMASTIKAN SISTEM MERIT15683MEKANISME SELEKSI JPT MADYA DI DAERAHKASN9MENYAMPAIKAN 3 CALON MENDAGRIPENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKATPENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKAT24PENGAWASAN DAN KEPUTUSAN MENGIKAT7KOORDINASI

  • KEDUDUKAN: Wadah Korps Profesi Pegawai ASN RI untuk menyalurkan aspirasinya.

    TUJUAN : Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; danMewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.

    FUNGSI :Pembinaan dan pengembangan profesi ASN;Memberikan perlindungan hukum dan advokasi terhadap dugaan pelanggaran sistem merit dan masalah hukum dalam melaksanakan tugas;Memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik instansi terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profesi;Menyelenggarakan usaha-usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps profesi ASN RI sesuai dengan peraturan perudang-undangan

    ORGANISASI ASN

  • SISTEM INFORMASI ASNTujuan: Efisiensi, Efektivitas, Akurasi Pengambilan Keputusan dalam manajemen ASN. Sifat: Nasional dan terintegrasi antar instansi. Pembangunan dan pemutakhiran Data secara berkala. Berbasis TI yang mudah diaplikasikan, mudah diakses dan memiliki sistem keamanan terpercaya. Pengelola: BKN dan dapat digunakan/diakses oleh instansi terkait baik untuk keperluan update data maupun untuk pengambilan keputusan.

  • UNDANG-UNDANGAPARATUR SIPIL NEGARAJabatan Pimpinan Tinggi UtamaUNDANG UNDANGPOKOK KEPEGAWAIANJabatan eselon Ia Kepala lembaga pemerintah non kementerianJabatan Pimpinan Tinggi MadyaJabatan eselon Ia dan eselon Ib Jabatan Pimpinan Tinggi PratamaJabatan eselon IIJabatan AdministratorJabatan eselon IIIJabatan PengawasJabatan eselon IVJabatan PelaksanaJabatan eselon V dan fungsional umumKETENTUAN PERALIHANPENYETARAAN JABATAN

  • Ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kode etik dan penyelesaian pelanggaran terhadap kode etik bagi jabatan fungsional tertentu dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini.

  • KETENTUAN AFIRMATIFKebijakan dan Manajemen ASN yang diatur dalam Undang-Undang ini dilaksanakan dengan memperhatikan:kekhususan daerah-daerah tertentu; dan/atauWarganegara berkebutuhan khusus.

    Penjelasan Pasal: Yang dimaksud dengan daerah-daerah tertentu misalnya daerah yang memiliki otonomi khusus, daerah tertinggal, daerah konflik, daerah terpencil, daerah istimewa dan lain-lain.

  • Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)Pegawai Negeri Sipil Pusat Pegawai Negeri Sipil Daerah

  • PENUTUP4TANTANGAN DAN PELUANG

  • KOMPETISI BERBASIS KOMPETENSI SECARA TERBUKAHAK PENGEMBANGAN KOMPETENSI

  • GEN-Y(R.J. STONE DLM KEMENKEU & PERTAMINA, 2013)CEPAT BELAJAR & PINTARKRITISBEKERJA MOBILEMELEK TEKNOLOGIMUDAH BERGAULSELEKTIF MEMILIH PEMIMPINBERORIENTASI PD TIMSUKA TANTANGAN BESARTIDAK TERINTIMIDASI OLEH ATASAN/ SENIORANTISIPASI REKRUITMEN GENERASI Y (GEN-Y)

  • HASIL SURVAI KEMENTERIAN KEUANGAN TERHADAP 25 UNIVERSITAS DI INDONESIA TAHUN 2013SUMBER: KEMENKEU-RI, 2013PERTAMINAKEMENKEUKEMENLUPEMDAKEMKOMINFOKEMDIKBUDKEMENKEU

  • Muara EnimSidoarjoKem. PUSELEKSI CPNS 2013 MENGGUNAKAN CAT

  • - Kompetitif, - Adil, - Objektif, - Transparan, - Bebas Unsur KKN,- Bebas Biaya1. PROMOSI DAN RE-BRANDING2. KEJELASAN POLA KARIER3. SISTEM REKRUITMEN YG BAIKSTRATEGI REKRUITMEN GEN-YPROGRAM RETAINING YG KOMPREHENSIF

  • TERIMA KASIH

    ----- Meeting Notes (8/22/13 14:05) -----1. Rule base: activity base

    2. Performance:Output base, outcome base

    3. Dynamic:Sensitif dengan perubahan lingkungan, memiliki pemikiran 10th

    capability, thinking ahead, thinking cross, thinking again********