materi 2 tujuan, kebijakan, prinsip dan etika...
TRANSCRIPT
1
Pelatihan Tingkat Dasar PBJPPerpres Nomor 16 Tahun 2018
MATERI 2
TUJUAN, KEBIJAKAN, PRINSIP DAN ETIKA PBJ
• Tujuan PBJ
• Kebijakan PBJ
• Prinsip PBJ
• Etika Pengadaan Pada PBJ
TUJUAN PELATIHAN
2
Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :
3
⃝ Tujuan Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Prinsip Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Etika Pengadaan Barang/Jasa
5
Menghasilkan b/j yang tepat untuk setiap uang yang dibelanjakan dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi dan penyedia.
Meningkatkan produksi dalam negeri
Meningkatkan peran serta UMKM
Meningkatkan peran pelaku usaha nasional
Meningkatkan keikutsertaan industri kreatif
Mendorong pemerataan ekonomi
Mendorong pengadaan berkelanjutan
Mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan b/j hasil penelitian
Pasal 4
Tujuan
Pengadaan
1) Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari aspek :
Tujuan Pengadaan
Sesuai Kebutuhan dan spesifikasi
Contoh ; Fungsionalitas, Adaptabilitas dan
flexibilitas, masa pakai, inovasi/Keunikan,
Garansi dsb.
Jumlah sesuai kebutuhan
Contoh : Pengadaan sesuai jumlah
kebutuhan
Penyelesaian pekerjaan Contoh : Pengadaan 10 unit laptop dilakukan pengiriman sekaligus
KUALITAS JUMLAH WAKTU
Pasal 4
1) Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari aspek :
Kompetitif
Contoh ; Kontrak
yang sesuai dengan
harga pasar
Lokasi barang/jasa
manfaatkan
Contoh : Penyedia wajib mengirim sesuai lokasi
penggunaan barang/jasa
Kualifikasi yang tepatContoh : penyedia barang/jasa sesuai
dengan kualifikasinya misal kecil dan non kecil
BIAYA LOKASI PENYEDIA
Pasal 4
Tujuan Pengadaan
2. Meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri
• Menumbuhkembangkan produksi dalam negeri• Menghidupkan industri pendukung dan bahkan
industri baru• Membuka lebih banyak lapangan pekerjaan• Dapat memperkuat terjadinya transfer teknologi• Menggerakkan roda perekonomian nasional
Tujuan Pengadaan
Pasal 4
3. Meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil danUsaha Menengah
• Penciptaan lapangan kerja, pemerataanpendapatan, pertumbuhan ekonomi, danpengentasan rakyat dari kemiskinan
• Menumbuhkan dan mengembangkankemampuan UMKM menjadi usaha yangtangguh dan mandiri; dan
• Mendorong peningkatan kualifikasi UMKM
Tujuan Pengadaan
Pasal 4
4. Meningkatkan Peran Pelaku Usaha Nasional
• Membatasi keikutsertaan pelaku usaha asing
• kewajiban pelaku usaha asing untuk bermitra
dengan pelaku usaha nasional.
Tujuan Pengadaan
Pasal 4
5. Mendukung Pelaksanaan Penelitian Dan Pemanfaatan
Barang/Jasa Hasil Penelitian
• Mendorong proses penelitian
• Proses hilirisasi dan komersialisasi produk-produk
penelitian.
Tujuan Pengadaan
Pasal 4
6. Meningkatkan Keikutsertaan Industri Kreatif
• Menggali dan mengembangkan segala potensiyang dimiliki oleh suatu negara
• Menciptakan masyarakat yang kreatif dan inovatif• Mengurangi tingkat kemiskinan dan jumlah
pengangguran• Memberikan dampak sosial yang positif• Menciptakan iklim bisnis yang kondusif dan positif• Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan
Tujuan Pengadaan
Pasal 4
7. Mendorong Pemerataan Ekonomi
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, baik secara geografis dan demografis melalui pemerataan pembangunan.
Tujuan Pengadaan
Pasal 4
8. Mendorong Pengadaan Berkelanjutan
• untuk mencapai nilai manfaat yangmenguntungkan secara ekonomis tidak hanyauntuk K/L/PD sebagai penggunanya tetapi jugauntuk masyarakat, serta signifikan mengurangidampak negatif terhadap lingkungan dalamkeseluruhan siklus penggunaannya
Tujuan Pengadaan
Pasal 4
15
⃝ Tujuan Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Prinsip Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Etika Pengadaan Barang/Jasa
Kebijakan PBJPenggunaan Teknologi Informasi Dan Transaksi Elektronik
Mendorong PPDN Dan SNI
memberikan kesempatan UMKM
mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif;
Melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan
Pasal 5
Memperkuat Kelembagaan dan SDM
• Wajib membentuk Unit KerjaPengadaan Barang/Jasa (UKPBJ)berbentuk struktural
• SDM PBJ wajib memiliki kompetensidibidang pengadaan barang/jasa
Kebijakan PBJ
UKPBJ
Mengembangkan E Marketplace PBJ
Kebijakan PBJ
Katalog Elektronik(Nasional, Sektoral & Lokal)
Toko DaringOnline Shop)
Pemilihan Penyediatender/e-selection)
Pasal 5
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
• Meningkatkan efektivitas danefisiensi PBJ
• Mengembangkan perekonomiannasional dengan mengembangkane-marketplace
Menggunakan Teknologi, Informasi
serta Transaksi Elektronik
Kebijakan PBJ
Pasal 5
Dalam pelaksanaan PBJ, K/L/PD wajib:
• Memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam
negeri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional
• Dalam perencanaan pengadaan menggunakan produk dalam
negeri jika TKDN dan BMP paling rendah 40 %
• Dalam tender/seleksi memberikan preferensi harga
• Memperbanyak pencantuman produk dalam negeri dalam
katalog elektronik
Mendorong Penggunaan Barang/Jasa
Dalam Negeri dan SNI
Kebijakan PBJ
Pasal 5
Kesempatan kepada UMKM
• Menetapkan sebanyak-banyaknya paket usaha kecil• Nilai paket pekerjaan PBJ paling banyak Rp 2.5 M
diperuntukkan bagi usaha mikro dan usaha kecil, kecuali menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil
• Mencantumkan produk usaha kecil dalam katalog elektronik
• Penyedia non kecil bekerjasama dengan usaha kecil dalam bentuk kemitraan, subkontrak, atau kerjasama lainnya
Kebijakan PBJ
Pasal 5
Penelitian Industri Kreatif
PBJ diatur sendiri dalam Peraturan Menristekdikti
Mengintegrasikan aset dan potensi industri kreatif
Pelaksana diperluas Mendorong inovasi
Penelitian berbasis output sesuai kebutuhan
masyarakat
Meningkatkan kesadaran potensi industri kreatif
Dapat lebih dari 1 tahunApresiasi industri kreatif termasuk HAKI (hak atas
kekayaan intelektual
Mendorong Penelitian dan Industri Kreatif
Kebijakan PBJ
Pasal 5
• Mengurangi barang yang bersumber fosil antara lain mengeluarkan 13 SNI Ekolabel yang akan diberlakukan wajib mulai tahun 2020
• Penerapan konservasi energi dengan pemberlakuan label tingkat hemat energi pada peralatan listrik rumah tangga
• Pemberlakukan UMR dan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja
Melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan
Kebijakan PBJ
Pasal 5
25
⃝ Tujuan Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Prinsip Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Etika Pengadaan Barang/Jasa
27
⃝ Tujuan Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Prinsip Pengadaan Barang/Jasa
⃝ Etika Pengadaan Barang/Jasa
28Pasal 7
Tertib & Tanggung
Jawab
Profesional, Mandiri &
Jujur
Tidak saling mem-
pengaruhi
Menerima & tanggung jawab
Menghindari Conflict Of
Interest
Mencegah pemborosan
Menghindari penyalah -gunaan wewenang
Tidak menerima, menawarkan/ menjanjikan
Etika Pengadaan
Pertentangan Kepentingan (1)
29Pasal 7
Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti pada suatu badan usaha, merangkap sebagai Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti pada badan usaha lain yang mengikuti Tender/Seleksi yang sama;
konsultan perencana/penga-was bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang direncanakannya/ diawasinya, kecuali dalam pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi;
konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai Konsultan Perencana;
Pertentangan Kepentingan (2)
30Pasal 7
Pengurus/Manajer koperasi yang mengikuti Tender/Seleksi padaK/L/PD, yang mana pengurus koperasi merangkap sebagai PA/KPA/PPK/Pokja Pemilihan/PP;
PPK/Pokja Pemilihan/PP baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan perusahaan Penyedia;
beberapa perusahaan yang mengikuti tender/ seleksi yang sama, dikendalikan baik langsung maupuntidak langsung oleh pihak yang sama, yang mana sahamnya lebih dari 50% dikuasai oleh pemegang saham yang sama.
• usaha produktif• orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan• memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Pengertian Usaha Mikro
Peran Serta Usaha Kecil
Pasal 65
• Usaha ekonomi produktif• Berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang
perorangan atau badan Usaha• bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar
• Memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Pengertian Usaha Kecil
Peran Serta Usaha Kecil
Pasal 65
• Menetapkan sebanyak-banyaknya paket untuk usaha kecil tanpa mengabaikan efisiensi, persaiangan usaha yang sehat, kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis
• Nilai paket pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa paling banyak Rp 2.5 M diperuntukkan bagi usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi kecil, kecuali menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil.
Peran Serta Usaha Kecil
Pasal 65
• Mencantumkan produk barang/jasa usaha kecil dalam katalog elektonik
• Penyedia non kecil bekerjasama dengan usaha kecil dalam bentuk kemitraan, subkontrak, atau kerjasama lainnya, jika ada usaha kecil yang memiliki kemampuan di bidang yang bersangkutan
Peran Serta Usaha Kecil
Pasal 65
Dalam pelaksanaan PBJ, K/L/PD wajib:
Penggunaan Produk Dalam
Negeri
Memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional
Wajib menggunakan produk dalam negeri jika TKDN + BMP minimal 40 %
LKPP dan/atau K/L/PD mencantumkan produk dalam negeri dalam katalog elektronik
Pasal 66
Pengadaan Barang Impor dimungkinkan dalam hal:1. Barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam
negeri;2. volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi
kebutuhan
Penggunaan Produk Dalam
Negeri
Pasal 66
PREFERENSI HARGA
Pengadaan Barang/Jasa
bernilai paling sedikit di atas
Rp 1 M
Hanya diberikan kepada Barang/jasa
dalam negeri dengan TKDN paling rendah
25%
Barang produksi dalam negeri
tercantum dalam Daftar Inventarisasi
Barang/Jasa
Preferensi harga untuk barang produksi dalam negeri maksimal 25%
Preferensi harga pekerjaan konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor nasional adalah 7.5% di atas harga penawaran
terendahdari kontraktor asing
Pasal 67
Rumus Perhitungan HEA
HEA = Harga Evaluasi Akhir
KP = Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) x Preferensi tertinggi
KP = Koefisien Preferensi
HP = Harga Penawaran setelah koreksi aritmatik
Pada HEA yang sama, pemilik
TKDN terbesar menjadi pemenang
Tidak mengubah harga penawaran, tetapi HEA dapat
merubah urutan peringkat pemenang tender/seleksi
HEA = (1−KP )× HP
Pasal 67
41Pasal 68
Pengadaan Berkelanjutan
biaya produksi barang/jasa sepanjang usia barang/jasa tersebut;
jaminan kondisi kerja yang adilpemberdayaan komunitas/usaha lokal
pengurangan dampak negatif terhadap kesehatan
menggunakan SDA sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 68
42
Pelaksanaan Pengadaan BerkelanjutanPokja Pemilihan/ PP/agen pengadaan
• merencanakan dan menganggarkan
• spesifikasi teknis/KAK dan rancangan kontrak
• Dokumen Pemilihan
Pasal 68