materi 2 lanjutan hidrogeologi (manajemen pertambangan & energi) stem akamigas

62
AKUIFER

Upload: yohanis-sahabat

Post on 21-Feb-2017

50 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

AKUIFER

Page 2: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Akifer (Lapisan pembawa air):Batuan, sedimen, formasi, sekelompok

formasi, atau sebagian dari suatu formasi yang jenuh air, yang permeabel, yang

mampu memasok air kepada suatu mata-air / sumur dalam jumlah cukup

ekonomik

Page 3: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

AKUIFER(LAPISAN PEMBAWA AIR TANAH)

1. Akuifer adalah lapisan batuan jenuh air tanah yang dapat menyimpan dan meneruskan air tanah dalam jumlah cukup dan ekonomis.

2. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.

3. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung.

4. Daerah imbuhan air tanah adalah daerah resapan air yang mampu menambah air tanah secara alamiah pada cekungan air tanah.

5. Daerah lepasan air tanah adalah daerah keluaran air tanah yang berlangsung secara alamiah pada cekungan air tanah

Page 4: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

AKUIFER ialah suatu lapisan, formasi, atau kelompok formasi satuan geologi yang lulus air baik yang terkonsolidasi (misalnya batu pasir) maupun yang tidak terkonsolidasi (pasir lepas) dengan kondisi jenuh air dan mempunyai suatu besaran keterhantaran hidraulik (K) sehingga dapat membawa/mengalirkan air (atau air dapat diambil) dalam jumlah yang ekonomis (Kodoatie, 1996).

Page 5: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Akuiklud (aquiclude)Ialah suatu lapisan-lapisan, formasi, atau kelompok formasi satuan geologi yang tidak lulus air (impermeable) dengan nilai kelulusan yang sangat kecil sehingga tidak memungkinkan air melewatinya (misalnya lempung). Akuiklud adalah formasi yang mungkin mengandung air (kadang-kadang dalam jumlah yang besar), tetapi tidak bisa mengalirkan air dalam jumlah yang berarti di bawah kondisi biasa (Bear, 1979).

Akuitar (aquitard)Ialah suatu lapisan-lapisan, formasi, atau kelompok formasi satuan geologi yang lulus air dengan nilai keterhantaran hidraulik yang kecil namun masih memungkinkan air melewati lapisan ini walaupun dengan gerakan yang lambat (misalnya lanau).

Page 6: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER

• Water table: the top of the zone of saturation

• Zone of aeration: the unsaturated region above the water table, the region where the pore spaces are filled partially with air and partially with water

• Zone of saturation: the region below the water table, the region where the pore spaces are completely filled with groundwater

Page 7: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

AIR TANAH(GROUNDWATER)

Page 8: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

PERISTILAHAN HIDROGEOLOGI • Permeabilitas (k): kemampuan batuan untuk

meluluskan cairan. Satuan: Darcy• Konduktivitas Hidrolika (K): sejumlah air yang

diluluskan batuan dalam luas penampang tertentu, dan waktu tertentu, di bawah kendali gradien hidrolika. Satuan: m/d, m/s, cm/s

Page 9: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

PERGERAKAN AIRTANAH• Ketika terdapat perbedaan tinggi permukaan

airtanah antara tempat yang satu dengan tempat lainnya, maka akan terjadi gradien hidrolika

• Ketika terdapat gradien hidrolika, maka akan terjadi pergerakan airtanah, berupa aliran

Page 10: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

- LAPISAN PEMBAWA AIR- LAPISAN ALAS KEDAP AIR- LAPISAN PENYEKAT (TIDAK HARUS ADA)

SISTEM AKIFER TERDIRI DARI

Page 11: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

SISTEM AKIFER

Page 12: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

SISTEM AKIFER

Page 13: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

TIPE AKIFER BERDASARKAN HARGA K

• Akifer Tertekan

• Akifer Bebas (tidak Tertekan)

• Akifer Semi Bebas

• Akifer Semi Tertekan

Page 14: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER

• Piezometric level: groundwater table level of confined aquifer

• Phreatic level: groundwater table level of free aquifer or unconfined aquifer

• Artesian well: a well in which the groundwater rises to a level higher than where it was first encountered

Page 15: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

AKUIFER BEBAS (AKUIFER TIDAK TERTEKAN)

Adalah lapisan pembawa air tanah yang permeable dan terisi sebagian oleh air serta berada di atas lapisan yang kedap air.

Bagian atas dari air tanahnya dibatasi oleh muka air tanah (M.A.T) yang mempunyai tekanan yang sama dengan tekanan atmosfer.

M.A.T

Page 16: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Adalah lapisan pembawa air tanah yang jenuh air serta di bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air.Tekanan air pada akuifer tertekan akan lebih besar dibanding tekanan atmosfer dan batas atas dari muka air tanahnya disebut

AKUIFER TERTEKAN

tinggi kenaikan air (TKA) serta kedudukan-nya lebih tinggi dari lapisan akuifernya. Air tanahnya disebut sebagai air tanah artesis.

Page 17: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

AKIFER TERTEKAN DAN SUMUR ARTESIS

Page 18: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Adalah lapisan pembawa air tanah yang jenuh air yang di bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi kedap air sedangkan bagian bawahnya dapat berupa lapisan yang kedap air atau lapisan yang semi kedap air.

AKUIFER SEMI TERTEKAN

Page 19: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

AKIFER BERTENGGER

Page 20: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
Page 21: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Daerah Resapan

• Penampang yang memperlihatkan 4 tipe kondisi air tanahnya

• M.A.T (water table)pada akuifer tidak tertekan dan T.K.A pada akuifer tertekan (piezomeric head)

M.A.T

T.K.A

Page 22: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

HUBUNGAN ANTARA ALIRAN PERMUKAAN DAN PERGERAKAN AIRTANAH

Page 23: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER

• Drawdown: is the difference in elevation between the undisturbed water table and the bottom of a cone of depression

• Cone of depression: a cone-shaped depression in the water table surrounding a well from which water is pumped faster than it can move through the aquifer

Page 24: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

PEMOMPAAN AKAN MEMPENGARUHI SUMUR DI SEKITARNYA

Perlu diperhatikan dalam memberikan ijin sumur bor

Page 25: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
Page 26: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Pemompaan pada akuifer tidak tertekan

Page 27: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Pada sistim akuifer yang berbeda tidak akan saling mempengaruhi

Page 28: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

FAKTOR-FAKTOR GEOLOGI YANG MENGONTROL DINAMIKA AIRTANAH

• Geomorfologi

• Jenis Batuan/Litologi

• Stratigrafi

• Struktur Geologi

Page 29: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

PENGARUH GEOMORFOLOGI

• Topografi permukaan akan mengakibatkan terjadinya perbedaan tinggi permukaan airtanah (gradien hidrolika)

• Adanya gradien hidrolika akan menyebabkan gerakan airtanah

Page 30: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

PENGARUH LITOLOGI

• Jenis batuan berbeda memiliki sifat fisik yang berbeda pula

• Sifat fisik batuan yang berbeda mengakibatkan perilakunya terhadap airtanah berbeda pula.

• Sehingga cara pergerakan airtanah pada batuan berbeda akan berbeda pula

Page 31: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

PENGARUH STRATIGRAFI

• Susunan stratigrafi di suatu tempat dapat membentuk sistem akifer dan sistem hidrogeologi

• Sistem akifer berdasarkan susunan stratigrafi:

Page 32: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

JENIS-JENIS AKIFER BERDASARKAN SUSUNAN STRATIGRAFI

Page 33: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI

• Struktur sinklin berperan sebagai akumulator airtanah

• Struktur kekar dan sesar berperan sebagai regulator airtanah

• Acapkali keberadaan mata-air diakibatkan oleh adanya kekar/rekahan/retakan dan atau sesar.

Page 34: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Penampang geologi yang memperlihatkan mata air yang keluar dari patahan, aliran air tanah keluar melewati zona patahan

menembus batuan yang ada di atas akuifer

Page 35: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

HUBUNGAN ANTARA ALIRAN PERMUKAAN DAN MUKA AIRTANAH

Page 36: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

sungai mendapat tambahan air dari sistem airtanah (musim kemarau) = gaining stream

Sistem airtanah mendapat air dari sungai (musim hujan)= losing stream

Interaksi sistem airtanah dengan sungai

Page 37: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

PP No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah

CAT

DAERAH LEPASAN AIR TANAH

DAERAH IMBUHAN AIR TANAH

Pengelolaan air tanah berbasis pada cekungan air tanah (CAT) sebagai tempat terjadinya imbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah, yang diselenggarakan berlandaskan kebijakan dan strategi pengelolaan air tanah.

LAN

DA

SAN

HU

KU

M

Page 38: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
Page 39: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
Page 40: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
Page 41: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

CEKUNGAN AIR TANAH (CAT) WILAYAH ADMINISTRASI LITOLOGI AKUIFER PERINGKAT

PENYELIDIKAN

JUMLAH AIR TANAH [juta m3/th]

NO NAMA LUAS(Km2)

KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI

BEBAS(Q1)

TERTEKAN(Q2)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Majenang 108 Kab. Cilacap Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir dan

kerikil; Batuan gunung api Kuarter tua, terdiri atas tuf, breksi, dan lava andesit.

Diketahui 18 -

2 Sidareja *) 480 Kab. CiamisKab. Cilacap

JabarJateng

Endapan sungai, terdiri atas pasir dan kerikil; Batuan gunung api Kuarter tua, terdiri atas tuf, breksi, dan lava andesit.

Diketahui 46 -

3 Tegal-Brebes *) 1.356 Kab. TegalKab. BrebesKota TegalKab. Cirebon

JabarJateng

Endapan sungai dan pantai, terdiri atas pasir dan pasir lempungan.Batuan gunung api muda, terdiri atas tuf pasiran dan batu pasir tufan.

Diketahui 248 11

4 Lebaksiu**) 661 Kab. BrebesKab. Tegal Kab. Pemalang

Jateng Batuan gunung api G. Slamet tak teruraikan, terdiri atas breksi gunung api, lava, lapili, dan tuf.Lava G. Slamet, berupa lava bersusunan andesit dan berongga.

Diketahui 366 3

5 Purwokerto-Purbalingga **)

1.318 Kab. Banyumas Kab. Purbalingga Kab. Banjarnegara

Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir dan kerakal.Batuan gunung api G. Slamet tak teruraikan, terdiri atas breksi gunung api, lava, lapili, dan tuf.Lava G. Slamet, berupa lava bersusunan andesit dan berongga.Endapan lahar Gunung Slamet, terdiri atas lahar yang mengandung bongkah batuan beku.

Diketahui 503 10

6 Cilacap **) 218 Kab. CilacapKab. Banyumas

Jateng Endapan sungai dan dataran pantai, terutama pasir lempungan.Endapan pematang pantai, terutama pasir.

Diketahui 43 -

7 Nusakambangan

45 Kab. Cilacap Jateng F. Kalipucang, berupa batu gamping terumbu yang telah mengalami karstifikasi.

Diketahui 

23 -

8 Kroya **) 423 Kab. Cilacap, Kab. Banyumas, Kab. Kebumen

Jateng Endapan pematang pantai, terdiri atas pasir sedang-halus dan terpilah baik.Aluvium, terdiri atas lempung pasiran dan pasir lempungan.

Diketahui 65 -

9 Banyumudal 67 Kab. Kebumen

Jateng F. Kalipucang, berupa batu gamping. Diketahui 49 -

10 Pekalongan-Pemalang **)

1.682 Kota Pekalongan Kab. Pekalongan Kab. BatangKab. Pemalang

Jateng Endapan sungai dan dataran pantai, terdiri atas pasir sampai kerakal.Batuan gunung api Jembangan, terdiri atas tuf pasiran dan batu pasir tufan.

Pendahuluan 644 17

11 Kebumen-Purworejo **)

1.127 Kab. KebumenKab. Purworejo

Jateng Endapan dataran pantai dan sungai, terdiri atas pasir lempungan sampai kerikil.

Diketahui 130 -

12 Karangkobar **) 316 Kab. BanjarnegaraKab. Wonosobo 

Jateng Batuan gunung api Jembangan, terdiri atas lava, breksi, dan lahar.

Diketahui 153 4

1 2 3 4 5 6 7 8 913 Subah **) 874 Kab. Batang

Kab. Kendal Kab. Temanggung

Jateng Batuan gunung api, terdiri atas lava, breksi, dan lahar.

Diketahui 427 8

14 Wonosobo **) 666 Kab. Wonosobo Kab. MagelangKab. Banjarnegara

Jateng Batuan gunung api G. Sundoro dan G. Sumbing, terdiri atas lava, breksi piroklastik, dan lahar.Batuan gunung api Jembangan, terdiri atas rombakan gunung api, lava, breksi piroklastik, dan lahar.

Diketahui 210 8

15 Magelang-Temanggung **)

1.783 Kota MagelangKab. MagelangKab.TemanggungKab. Semarang

Jateng Batuan gunung api G. Merbabu, terdiri atas rempah gunung api dan lava.Batuan gunung api G. Sundoro dan G. Sumbing, terdiri atas lava bersusunan andesit-basalt.Porfir dan lahar, terdiri atas lava dan lahar.Batuan gunung api G. Sumbing lama, terdiri atas tuf lapili, lahar, dan lava.Batuan gunung api Gilipetung, berupa lava berongga.Batuan gunung api G. Andong dan G. Kendil, terdiri atas breksi andesit.

Pendahuluan 872 14

16 Kendal 404 Kab. Kendal Jateng Endapan dataran pantai dan sungai, terdiri atas pasir lempungan sampai pasir kasar.F. Damar dan Notopuro, terdiri atas tuf, batu pasir tufan, dan breksi volkanik.

Pendahuluan 79 2

17 Sidomulyo 207 Kab. TemanggungKab. KendalKab. Semarang

Jateng F. Penyatan, terdiri atas batu pasir tufan, breksi, dan aliran lava.

Diketahui 42 -

18 Rawapening 303 Kab. SemarangKota Salatiga

Jateng Aluvium, terdiri atas pasir dan pasir lempungan.Batuan gunung api Gilipetung, Telomoyo, dan Merbabu, terdiri atas lava bersusunan andesit-basal.F. Kaligetas, terdiri atas breksi gunung api dan batu pasir tufan.F. Payung, terutama berupa endapan lahar.

Diketahui 133 13

19 Ungaran 329 Kab. Semarang

Kab. Kendal

Kota Semarang

Jateng Batuan gunung api Kaligesik, berupa lava basal.

F. Kaligetas, terdiri atas batu pasir tufaan, breksi gunung api, dan aliran lava

 

Pendahuluan 145 8

20 Salatiga 85 Kab. Semarang

Kab. Boyolali

Kota Salatiga

Jateng Batuan gunung api Ungaran tak teruraikan dan batuan gunung api Merbabu tak teruraikan, terdiri atas breksi gunung api, lava, tuf, dan breksi lahar. Diketahui

 

10 2

21 Semarang- Demak 1.839 Kota Semarang

Kab. Semarang

Kab. Kudus

Kab. Jepara

Kab. Demak

Kab. Grobogan

Jateng Endapan dataran pantai dan sungai, terdiri atas perselingan lempung, pasir, dan kerikil.

Endapan Delta Garang, terdiri atas pasir sedang-kasar.

F. Damar, terdiri atas konglomerat dan batu pasir tufan.

Tuf Muria, terdiri atas tuf pasiran dan endapan lahar.

Diketahui 783 19

22 Karanganyar-Boyolali 3.877 Kota Surakarta

Kab. Klaten

Kab. Boyolali

Kab. Karanganyar

Kab. Sragen

Kab. Wonogiri

Kab. Sukoharjo

Kab. Semarang

 

Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir-kerakal.

Batuan gunung api G. Merapi dan G. Lawu, terdiri atas breksi gunung api, lava vesikuler/skoria, tuf, dan breksi lahar.

Pendahuluan

(Sub CAT Surakarta)

1.338 21

 

1 2 3 4 5 6 7 8 9

23 Eromoko 215 Kab. Wonogiri Jateng F. Wonosari-Punung, terdiri atas batu gamping yang telah mengalami karstifikasi. Diketahui 10 -

24 Wonosari *) 1.692 Kab. Gunungkidul

Kab. Wonogiri

Kab. Pacitan

DIY

Jateng

Jatim

F. Wonosari-Punung, terdiri atas batu gamping karst. Diketahui 463 -

25 Kudus 1.388 Kab. Kudus

Kab. Jepara

Kab. Pati

Kab. Demak

Jateng Aluvium, terdiri atas pasir lempungan dan lempung pasiran.

Tuf Muria, terdiri atas endapan lahar dan tuf pasiran.

 

Diketahui 494 11

26 Jepara 531 Kab. Jepara Jateng Tuf Muria, terdiri atas tuf pasiran dan endapan lahar. Diketahui 176 4

27 Pati-Rembang 1.028 Kab. Pati

Kab. Rembang

Kab. Jepara

Jateng Aluvium, terdiri atas pasir lempungan dan lempung pasiran.

Tuf Muria, terdiri atas endapan lahar dan tuf pasiran.

Diketahui

 

273 4

28 Lasem *) 378 Kab. Rembang

Kab. Tuban

Jateng

Jatim

Endapan dataran pantai dan sungai, terdiri atas perselingan lempung, pasir, dan kerikil.

Batuan gunung api G. Lasem, terdiri atas breksi gunung api, aglomerat, dan batu pasir tufan.

Diketahui 107 9

29 Watuputih

 

31 Kab.Rembang

Kab. Blora

Jateng F. Paciran, tersusun oleh batu gamping karst. Diketahui 3 -

30 Randublatung *) 206 Kab. Blora

Kab. Grobogan

Kab. Bojonegoro

Jateng

Jatim

Aluvium, terdiri atas pasir lempungan, pasir, dan lempung pasiran. Diketahui 23 9

31

 

 

 

 

 

Ngawi-Ponorogo *)

 

3.903

 

 

 

 

 

Kota Madiun

Kab. Madiun

Kab. Magetan

Kab. Ngawi

Kab. Ponorogo

Kab. Bojonegoro

Kab. Wonogiri

Jatim

Jateng

Endapan sungai, terdiri atas pasir dan kerikil.

Batuan gunung api Argo Kalangan, terdiri atas breksi gunung api, aglomerat, tuf, breksi gunung api, dan lava andesit.

Batuan gunung api G. Lawu tak teruraikan, terdiri atas breksi gunung api, lava, tuf, dan breksi lahar.

Batuan gunung api Jeding-Patukbanteng, terdiri atas lava andesit piroksen, breksi gunung api, tuf, dan batu apung.

Batuan gunung api Tanjungsari, terdiri atas tuf lapili bersisipan tuf kasar.

Diketahui 1.547 66

Page 42: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
Page 43: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

AKIFER BERDASARKAN JENIS BUKAANNYA (POROSITASNYA )

Page 44: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Media Pengisian Air TanahAir hujan yang jatuh ke tanah akan terserap oleh tanah, yang kemudian akan mengisi sistem akuifer menjadi air tanah. Dalam proses pengisian air tanah memerlukan media yang tebagi menjadi dua media, yaitu:1. media pori yang merupakan media primer (intragranuler)2. media rekahan yang sering disebut dengan media sekunder

Media Pori (Porous Media)Media pori merupakan media pengisian air tanah, di mana air meresap melalui ruang antar butir tanah. Besar kecilnya pengisian air tanah melalui media pori dipengaruhi oleh karakteristik tanah/batuan, yang meliputi kesarangan (porosity), ukuran butir dan keterhantaran hidraulik (hydraulic conductivity)

Page 45: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

1. Ukuran butir tanah / batuan sangat menentukan dalam proses aliran air tanah

Beberapa hal yang

berpengaruh terhadap

kecepatan aliran air tanah adalah :

Page 46: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Analisa SaringanBrt Contoh Kering : 50 g

Brt Tertahan di No.4 : 0.00 g Brt Lewat No.200 : 32.11 g

Saringan Brt. Tthn. Brt. Kor. Persen tertahan Persen Kumulatif Diameter Kumulatif Halus

No g g (%) (%) D (mm) (%)

1.5 0.00 0.00 0.00 0.00 38.100 100.00

3/4 0.00 0.00 0.00 0.00 19.100 100.00

3/8 0.00 0.00 0.00 0.00 9.520 100.00

4 0.00 0.00 0.00 0.00 4.760 100.00

10 0.00 0.00 0.00 0.00 2.000 100.00

20 6.76 6.76 13.52 13.52 0.850 86.48

40 4.50 4.50 9.00 22.52 0.420 77.48

100 3.74 3.74 7.48 30.00 0.149 70.00

200 2.89 2.89 5.78 35.78 0.075 64.22

Pan 32.11 32.11 64.22

Jumlah 50.00 50.00 100.00

Hydrometer

Koreksi Gabungan : -0.3 Berat Jenis Gs : 2.622 Faktor % kumulatif : 3.2330

Koreksi Meniskus : 3.3 Konst. M atau K : 0.0043 Luas Pnpg Jar : 27.00

Waktu Pmb.Hyd. Kor.Pemb. Tinggi Eff. Hydromtr Kor.Pemb.Meniskus Diameter Kumulatif Halus

t (mnt) Rh' Gab. Rh L (cm) R D (mm) (%)

200 6.01 2.89 64.22 35.78 0.075 64.22

1 22.5 22.2 10.438 19.2 0.0435 62.07

2 21.3 21.0 10.755 18.0 0.0312 58.19

4 20.7 20.4 10.914 17.4 0.0222 56.25

8 20.0 19.7 11.099 16.7 0.0159 53.99

15 19.0 18.7 11.363 15.7 0.0117 50.76

30 18.5 18.2 11.496 15.2 0.0083 49.14

60 18.0 17.7 11.628 14.7 0.0059 47.53

120 16.5 16.2 12.025 13.2 0.0043 42.68

240 15.5 15.2 12.289 12.2 0.0030 39.44

480 14.7 14.4 12.501 11.4 0.0022 36.86

1440 14.3 14.0 12.606 11.0 0.0013 35.56

Page 47: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

0.001 0.010 0.100 1.000 10.000 100.0000.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

D (mm)

Jum

lah

(%) L

olos

3' 3/4'4 10" 40"100"200"

1

sec

4 s

ec

1 h

8

h

24 h

. 0 7 4 . 4 2 2 . 0 4 . 7 6 1 9 . 1 7 6 . 2. 0 0 5

Lempung % Lanau % Psr Hls % Psr Sdg% Psr Ksr Krkl Hls% Krkl Ksr % Kkal %

Grafik Analisa Butir

Page 48: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

2. Gradasi butiran, ukuran butiran tanah yang seragam akan semakin besar lbih cepat mengalirkan air tanah

3. Bentuk ukuran, ukuran yang seragam serta bentuknya bulat akan mempunyai pori-pori yang lebih besar

4. Hubungan antar butir, tanah dengan gradasi bagus (tak seragam) maka ruangan antar butir akan saling mengisi dan kemungkinan akan memperkecil terbentuknya pori-pori tanah

Perbedaan kondisi fisik dari tanah secara alami akan mengakibatkan air akan bergerak/ mengalir baik secara gravitasi, perbedaan tekanan, kontrol struktur batuan dan parameter lainnya.

Page 49: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

MEDIA REKAHAN (FRACTURE MEDIA)

Media rekahan biasanya disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam, seperti proses pendinginan (cooling), lipatan (folding), patahan (faulting), perubahan cuaca, ataupun karena reaksi kimia.

Rekahan sebagian besar terjadi pada daerah dekat permukaan tanah. Selain peristiwa-peristiwa di atas, akar-akar tanaman yang besar, perilaku hewan, seperti tikus, serangga juga dapat mempercepat adanya bukaan sekunder pada batuan dan tanah (ASCE, 1987).

Page 50: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

AIRTANAH PADA AKIFER RETAKAN

Page 51: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

MEDIA BERONGGA

Media rekahan pada batuan karbonatan akan dapat berkembang sebagai media berongga.Hal ini disebabkan batugamping (Batuan karbonatan) mempunyai sifat mudah larut air, sehingga akibat pelarutan rekahan batuan

Dapat berkembang menjadi lebih besar menjadi gua dan bila berkembang lebih lanjut akan menjadi sungai bawah tanah

Page 52: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

AIRTANAH PADA AKIFER KARST

Page 53: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Akuifer pada batugamping melalui rekahan yang dapat berkembang melalui rongga menjadi sungai bawah tanah

Page 54: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

POROSITAS• Porositas merupakan perbandingan

antara volume pori-pori (ruang kosong di dalam batuan) dengan volume total batuan (sampel)

• Porositas dinyatakan dalam % (persen) atau angka desimal

Page 55: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

POROSITAS BERDASARKAN JENIS BUKAAN (OPENING) YANG ADA DI DALAM BATUAN:

• Porositas intergranuler: ruang antara butir

• Porositas celah/retakan: ruang antar celah/retakan/rekahan

• Porositas rongga (conduit): ruang yang terbentuk dari hasil pelarutan. Biasanya terdapat pada batugamping karstik

Page 56: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

POROSITAS BERDASARKAN WAKTU TERBENTUKNYA TERHADAP PROSES TERJADINYA BATUAN:

• Porositas Primer: terbentuknya bersamaan dg terjadinya batuan (syngenetic). Contoh: ruang antar butir

• Porositas Sekunder: terbentuknya setelah terjadinya batuan (post genetic). Contohnya kekar, saluran, rongga

Page 57: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

KLASIFIKASI POROSITAS BATUAN BERDASARKAN RUANG ANTAR BUTIR, CELAH, DAN SALURAN

Page 58: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

POROSITAS BATUAN

Page 59: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

POROSITAS DLM BATUAN KARBONAT

Page 60: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

MENENTUKAN BESARNYA POROSITAS TANAH/BATUAN

VtVv

VtVsVtn

Vt = volume total Vs = volume solid Vv = volume void

Page 61: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

MENENTUKAN BESARNYA POROSITAS Volume of voids (Vv) 0,3 m3

Porositas (n) = ---------------------------- = --------- = 0,30 Total Volume (Vt) 1,0 m3

Page 62: MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas