materi 2 lanjutan hidrogeologi (manajemen pertambangan & energi) stem akamigas
TRANSCRIPT
AKUIFER
Akifer (Lapisan pembawa air):Batuan, sedimen, formasi, sekelompok
formasi, atau sebagian dari suatu formasi yang jenuh air, yang permeabel, yang
mampu memasok air kepada suatu mata-air / sumur dalam jumlah cukup
ekonomik
AKUIFER(LAPISAN PEMBAWA AIR TANAH)
1. Akuifer adalah lapisan batuan jenuh air tanah yang dapat menyimpan dan meneruskan air tanah dalam jumlah cukup dan ekonomis.
2. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.
3. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung.
4. Daerah imbuhan air tanah adalah daerah resapan air yang mampu menambah air tanah secara alamiah pada cekungan air tanah.
5. Daerah lepasan air tanah adalah daerah keluaran air tanah yang berlangsung secara alamiah pada cekungan air tanah
AKUIFER ialah suatu lapisan, formasi, atau kelompok formasi satuan geologi yang lulus air baik yang terkonsolidasi (misalnya batu pasir) maupun yang tidak terkonsolidasi (pasir lepas) dengan kondisi jenuh air dan mempunyai suatu besaran keterhantaran hidraulik (K) sehingga dapat membawa/mengalirkan air (atau air dapat diambil) dalam jumlah yang ekonomis (Kodoatie, 1996).
Akuiklud (aquiclude)Ialah suatu lapisan-lapisan, formasi, atau kelompok formasi satuan geologi yang tidak lulus air (impermeable) dengan nilai kelulusan yang sangat kecil sehingga tidak memungkinkan air melewatinya (misalnya lempung). Akuiklud adalah formasi yang mungkin mengandung air (kadang-kadang dalam jumlah yang besar), tetapi tidak bisa mengalirkan air dalam jumlah yang berarti di bawah kondisi biasa (Bear, 1979).
Akuitar (aquitard)Ialah suatu lapisan-lapisan, formasi, atau kelompok formasi satuan geologi yang lulus air dengan nilai keterhantaran hidraulik yang kecil namun masih memungkinkan air melewati lapisan ini walaupun dengan gerakan yang lambat (misalnya lanau).
GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER
• Water table: the top of the zone of saturation
• Zone of aeration: the unsaturated region above the water table, the region where the pore spaces are filled partially with air and partially with water
• Zone of saturation: the region below the water table, the region where the pore spaces are completely filled with groundwater
AIR TANAH(GROUNDWATER)
PERISTILAHAN HIDROGEOLOGI • Permeabilitas (k): kemampuan batuan untuk
meluluskan cairan. Satuan: Darcy• Konduktivitas Hidrolika (K): sejumlah air yang
diluluskan batuan dalam luas penampang tertentu, dan waktu tertentu, di bawah kendali gradien hidrolika. Satuan: m/d, m/s, cm/s
PERGERAKAN AIRTANAH• Ketika terdapat perbedaan tinggi permukaan
airtanah antara tempat yang satu dengan tempat lainnya, maka akan terjadi gradien hidrolika
• Ketika terdapat gradien hidrolika, maka akan terjadi pergerakan airtanah, berupa aliran
- LAPISAN PEMBAWA AIR- LAPISAN ALAS KEDAP AIR- LAPISAN PENYEKAT (TIDAK HARUS ADA)
SISTEM AKIFER TERDIRI DARI
SISTEM AKIFER
SISTEM AKIFER
TIPE AKIFER BERDASARKAN HARGA K
• Akifer Tertekan
• Akifer Bebas (tidak Tertekan)
• Akifer Semi Bebas
• Akifer Semi Tertekan
GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER
• Piezometric level: groundwater table level of confined aquifer
• Phreatic level: groundwater table level of free aquifer or unconfined aquifer
• Artesian well: a well in which the groundwater rises to a level higher than where it was first encountered
AKUIFER BEBAS (AKUIFER TIDAK TERTEKAN)
Adalah lapisan pembawa air tanah yang permeable dan terisi sebagian oleh air serta berada di atas lapisan yang kedap air.
Bagian atas dari air tanahnya dibatasi oleh muka air tanah (M.A.T) yang mempunyai tekanan yang sama dengan tekanan atmosfer.
M.A.T
Adalah lapisan pembawa air tanah yang jenuh air serta di bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air.Tekanan air pada akuifer tertekan akan lebih besar dibanding tekanan atmosfer dan batas atas dari muka air tanahnya disebut
AKUIFER TERTEKAN
tinggi kenaikan air (TKA) serta kedudukan-nya lebih tinggi dari lapisan akuifernya. Air tanahnya disebut sebagai air tanah artesis.
AKIFER TERTEKAN DAN SUMUR ARTESIS
Adalah lapisan pembawa air tanah yang jenuh air yang di bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi kedap air sedangkan bagian bawahnya dapat berupa lapisan yang kedap air atau lapisan yang semi kedap air.
AKUIFER SEMI TERTEKAN
AKIFER BERTENGGER
Daerah Resapan
• Penampang yang memperlihatkan 4 tipe kondisi air tanahnya
• M.A.T (water table)pada akuifer tidak tertekan dan T.K.A pada akuifer tertekan (piezomeric head)
M.A.T
T.K.A
HUBUNGAN ANTARA ALIRAN PERMUKAAN DAN PERGERAKAN AIRTANAH
GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER
• Drawdown: is the difference in elevation between the undisturbed water table and the bottom of a cone of depression
• Cone of depression: a cone-shaped depression in the water table surrounding a well from which water is pumped faster than it can move through the aquifer
PEMOMPAAN AKAN MEMPENGARUHI SUMUR DI SEKITARNYA
Perlu diperhatikan dalam memberikan ijin sumur bor
Pemompaan pada akuifer tidak tertekan
Pada sistim akuifer yang berbeda tidak akan saling mempengaruhi
FAKTOR-FAKTOR GEOLOGI YANG MENGONTROL DINAMIKA AIRTANAH
• Geomorfologi
• Jenis Batuan/Litologi
• Stratigrafi
• Struktur Geologi
PENGARUH GEOMORFOLOGI
• Topografi permukaan akan mengakibatkan terjadinya perbedaan tinggi permukaan airtanah (gradien hidrolika)
• Adanya gradien hidrolika akan menyebabkan gerakan airtanah
PENGARUH LITOLOGI
• Jenis batuan berbeda memiliki sifat fisik yang berbeda pula
• Sifat fisik batuan yang berbeda mengakibatkan perilakunya terhadap airtanah berbeda pula.
• Sehingga cara pergerakan airtanah pada batuan berbeda akan berbeda pula
PENGARUH STRATIGRAFI
• Susunan stratigrafi di suatu tempat dapat membentuk sistem akifer dan sistem hidrogeologi
• Sistem akifer berdasarkan susunan stratigrafi:
JENIS-JENIS AKIFER BERDASARKAN SUSUNAN STRATIGRAFI
PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI
• Struktur sinklin berperan sebagai akumulator airtanah
• Struktur kekar dan sesar berperan sebagai regulator airtanah
• Acapkali keberadaan mata-air diakibatkan oleh adanya kekar/rekahan/retakan dan atau sesar.
Penampang geologi yang memperlihatkan mata air yang keluar dari patahan, aliran air tanah keluar melewati zona patahan
menembus batuan yang ada di atas akuifer
HUBUNGAN ANTARA ALIRAN PERMUKAAN DAN MUKA AIRTANAH
sungai mendapat tambahan air dari sistem airtanah (musim kemarau) = gaining stream
Sistem airtanah mendapat air dari sungai (musim hujan)= losing stream
Interaksi sistem airtanah dengan sungai
UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
PP No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
CAT
DAERAH LEPASAN AIR TANAH
DAERAH IMBUHAN AIR TANAH
Pengelolaan air tanah berbasis pada cekungan air tanah (CAT) sebagai tempat terjadinya imbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah, yang diselenggarakan berlandaskan kebijakan dan strategi pengelolaan air tanah.
LAN
DA
SAN
HU
KU
M
CEKUNGAN AIR TANAH (CAT) WILAYAH ADMINISTRASI LITOLOGI AKUIFER PERINGKAT
PENYELIDIKAN
JUMLAH AIR TANAH [juta m3/th]
NO NAMA LUAS(Km2)
KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI
BEBAS(Q1)
TERTEKAN(Q2)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Majenang 108 Kab. Cilacap Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir dan
kerikil; Batuan gunung api Kuarter tua, terdiri atas tuf, breksi, dan lava andesit.
Diketahui 18 -
2 Sidareja *) 480 Kab. CiamisKab. Cilacap
JabarJateng
Endapan sungai, terdiri atas pasir dan kerikil; Batuan gunung api Kuarter tua, terdiri atas tuf, breksi, dan lava andesit.
Diketahui 46 -
3 Tegal-Brebes *) 1.356 Kab. TegalKab. BrebesKota TegalKab. Cirebon
JabarJateng
Endapan sungai dan pantai, terdiri atas pasir dan pasir lempungan.Batuan gunung api muda, terdiri atas tuf pasiran dan batu pasir tufan.
Diketahui 248 11
4 Lebaksiu**) 661 Kab. BrebesKab. Tegal Kab. Pemalang
Jateng Batuan gunung api G. Slamet tak teruraikan, terdiri atas breksi gunung api, lava, lapili, dan tuf.Lava G. Slamet, berupa lava bersusunan andesit dan berongga.
Diketahui 366 3
5 Purwokerto-Purbalingga **)
1.318 Kab. Banyumas Kab. Purbalingga Kab. Banjarnegara
Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir dan kerakal.Batuan gunung api G. Slamet tak teruraikan, terdiri atas breksi gunung api, lava, lapili, dan tuf.Lava G. Slamet, berupa lava bersusunan andesit dan berongga.Endapan lahar Gunung Slamet, terdiri atas lahar yang mengandung bongkah batuan beku.
Diketahui 503 10
6 Cilacap **) 218 Kab. CilacapKab. Banyumas
Jateng Endapan sungai dan dataran pantai, terutama pasir lempungan.Endapan pematang pantai, terutama pasir.
Diketahui 43 -
7 Nusakambangan
45 Kab. Cilacap Jateng F. Kalipucang, berupa batu gamping terumbu yang telah mengalami karstifikasi.
Diketahui
23 -
8 Kroya **) 423 Kab. Cilacap, Kab. Banyumas, Kab. Kebumen
Jateng Endapan pematang pantai, terdiri atas pasir sedang-halus dan terpilah baik.Aluvium, terdiri atas lempung pasiran dan pasir lempungan.
Diketahui 65 -
9 Banyumudal 67 Kab. Kebumen
Jateng F. Kalipucang, berupa batu gamping. Diketahui 49 -
10 Pekalongan-Pemalang **)
1.682 Kota Pekalongan Kab. Pekalongan Kab. BatangKab. Pemalang
Jateng Endapan sungai dan dataran pantai, terdiri atas pasir sampai kerakal.Batuan gunung api Jembangan, terdiri atas tuf pasiran dan batu pasir tufan.
Pendahuluan 644 17
11 Kebumen-Purworejo **)
1.127 Kab. KebumenKab. Purworejo
Jateng Endapan dataran pantai dan sungai, terdiri atas pasir lempungan sampai kerikil.
Diketahui 130 -
12 Karangkobar **) 316 Kab. BanjarnegaraKab. Wonosobo
Jateng Batuan gunung api Jembangan, terdiri atas lava, breksi, dan lahar.
Diketahui 153 4
1 2 3 4 5 6 7 8 913 Subah **) 874 Kab. Batang
Kab. Kendal Kab. Temanggung
Jateng Batuan gunung api, terdiri atas lava, breksi, dan lahar.
Diketahui 427 8
14 Wonosobo **) 666 Kab. Wonosobo Kab. MagelangKab. Banjarnegara
Jateng Batuan gunung api G. Sundoro dan G. Sumbing, terdiri atas lava, breksi piroklastik, dan lahar.Batuan gunung api Jembangan, terdiri atas rombakan gunung api, lava, breksi piroklastik, dan lahar.
Diketahui 210 8
15 Magelang-Temanggung **)
1.783 Kota MagelangKab. MagelangKab.TemanggungKab. Semarang
Jateng Batuan gunung api G. Merbabu, terdiri atas rempah gunung api dan lava.Batuan gunung api G. Sundoro dan G. Sumbing, terdiri atas lava bersusunan andesit-basalt.Porfir dan lahar, terdiri atas lava dan lahar.Batuan gunung api G. Sumbing lama, terdiri atas tuf lapili, lahar, dan lava.Batuan gunung api Gilipetung, berupa lava berongga.Batuan gunung api G. Andong dan G. Kendil, terdiri atas breksi andesit.
Pendahuluan 872 14
16 Kendal 404 Kab. Kendal Jateng Endapan dataran pantai dan sungai, terdiri atas pasir lempungan sampai pasir kasar.F. Damar dan Notopuro, terdiri atas tuf, batu pasir tufan, dan breksi volkanik.
Pendahuluan 79 2
17 Sidomulyo 207 Kab. TemanggungKab. KendalKab. Semarang
Jateng F. Penyatan, terdiri atas batu pasir tufan, breksi, dan aliran lava.
Diketahui 42 -
18 Rawapening 303 Kab. SemarangKota Salatiga
Jateng Aluvium, terdiri atas pasir dan pasir lempungan.Batuan gunung api Gilipetung, Telomoyo, dan Merbabu, terdiri atas lava bersusunan andesit-basal.F. Kaligetas, terdiri atas breksi gunung api dan batu pasir tufan.F. Payung, terutama berupa endapan lahar.
Diketahui 133 13
19 Ungaran 329 Kab. Semarang
Kab. Kendal
Kota Semarang
Jateng Batuan gunung api Kaligesik, berupa lava basal.
F. Kaligetas, terdiri atas batu pasir tufaan, breksi gunung api, dan aliran lava
Pendahuluan 145 8
20 Salatiga 85 Kab. Semarang
Kab. Boyolali
Kota Salatiga
Jateng Batuan gunung api Ungaran tak teruraikan dan batuan gunung api Merbabu tak teruraikan, terdiri atas breksi gunung api, lava, tuf, dan breksi lahar. Diketahui
10 2
21 Semarang- Demak 1.839 Kota Semarang
Kab. Semarang
Kab. Kudus
Kab. Jepara
Kab. Demak
Kab. Grobogan
Jateng Endapan dataran pantai dan sungai, terdiri atas perselingan lempung, pasir, dan kerikil.
Endapan Delta Garang, terdiri atas pasir sedang-kasar.
F. Damar, terdiri atas konglomerat dan batu pasir tufan.
Tuf Muria, terdiri atas tuf pasiran dan endapan lahar.
Diketahui 783 19
22 Karanganyar-Boyolali 3.877 Kota Surakarta
Kab. Klaten
Kab. Boyolali
Kab. Karanganyar
Kab. Sragen
Kab. Wonogiri
Kab. Sukoharjo
Kab. Semarang
Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir-kerakal.
Batuan gunung api G. Merapi dan G. Lawu, terdiri atas breksi gunung api, lava vesikuler/skoria, tuf, dan breksi lahar.
Pendahuluan
(Sub CAT Surakarta)
1.338 21
1 2 3 4 5 6 7 8 9
23 Eromoko 215 Kab. Wonogiri Jateng F. Wonosari-Punung, terdiri atas batu gamping yang telah mengalami karstifikasi. Diketahui 10 -
24 Wonosari *) 1.692 Kab. Gunungkidul
Kab. Wonogiri
Kab. Pacitan
DIY
Jateng
Jatim
F. Wonosari-Punung, terdiri atas batu gamping karst. Diketahui 463 -
25 Kudus 1.388 Kab. Kudus
Kab. Jepara
Kab. Pati
Kab. Demak
Jateng Aluvium, terdiri atas pasir lempungan dan lempung pasiran.
Tuf Muria, terdiri atas endapan lahar dan tuf pasiran.
Diketahui 494 11
26 Jepara 531 Kab. Jepara Jateng Tuf Muria, terdiri atas tuf pasiran dan endapan lahar. Diketahui 176 4
27 Pati-Rembang 1.028 Kab. Pati
Kab. Rembang
Kab. Jepara
Jateng Aluvium, terdiri atas pasir lempungan dan lempung pasiran.
Tuf Muria, terdiri atas endapan lahar dan tuf pasiran.
Diketahui
273 4
28 Lasem *) 378 Kab. Rembang
Kab. Tuban
Jateng
Jatim
Endapan dataran pantai dan sungai, terdiri atas perselingan lempung, pasir, dan kerikil.
Batuan gunung api G. Lasem, terdiri atas breksi gunung api, aglomerat, dan batu pasir tufan.
Diketahui 107 9
29 Watuputih
31 Kab.Rembang
Kab. Blora
Jateng F. Paciran, tersusun oleh batu gamping karst. Diketahui 3 -
30 Randublatung *) 206 Kab. Blora
Kab. Grobogan
Kab. Bojonegoro
Jateng
Jatim
Aluvium, terdiri atas pasir lempungan, pasir, dan lempung pasiran. Diketahui 23 9
31
Ngawi-Ponorogo *)
3.903
Kota Madiun
Kab. Madiun
Kab. Magetan
Kab. Ngawi
Kab. Ponorogo
Kab. Bojonegoro
Kab. Wonogiri
Jatim
Jateng
Endapan sungai, terdiri atas pasir dan kerikil.
Batuan gunung api Argo Kalangan, terdiri atas breksi gunung api, aglomerat, tuf, breksi gunung api, dan lava andesit.
Batuan gunung api G. Lawu tak teruraikan, terdiri atas breksi gunung api, lava, tuf, dan breksi lahar.
Batuan gunung api Jeding-Patukbanteng, terdiri atas lava andesit piroksen, breksi gunung api, tuf, dan batu apung.
Batuan gunung api Tanjungsari, terdiri atas tuf lapili bersisipan tuf kasar.
Diketahui 1.547 66
AKIFER BERDASARKAN JENIS BUKAANNYA (POROSITASNYA )
Media Pengisian Air TanahAir hujan yang jatuh ke tanah akan terserap oleh tanah, yang kemudian akan mengisi sistem akuifer menjadi air tanah. Dalam proses pengisian air tanah memerlukan media yang tebagi menjadi dua media, yaitu:1. media pori yang merupakan media primer (intragranuler)2. media rekahan yang sering disebut dengan media sekunder
Media Pori (Porous Media)Media pori merupakan media pengisian air tanah, di mana air meresap melalui ruang antar butir tanah. Besar kecilnya pengisian air tanah melalui media pori dipengaruhi oleh karakteristik tanah/batuan, yang meliputi kesarangan (porosity), ukuran butir dan keterhantaran hidraulik (hydraulic conductivity)
1. Ukuran butir tanah / batuan sangat menentukan dalam proses aliran air tanah
Beberapa hal yang
berpengaruh terhadap
kecepatan aliran air tanah adalah :
Analisa SaringanBrt Contoh Kering : 50 g
Brt Tertahan di No.4 : 0.00 g Brt Lewat No.200 : 32.11 g
Saringan Brt. Tthn. Brt. Kor. Persen tertahan Persen Kumulatif Diameter Kumulatif Halus
No g g (%) (%) D (mm) (%)
1.5 0.00 0.00 0.00 0.00 38.100 100.00
3/4 0.00 0.00 0.00 0.00 19.100 100.00
3/8 0.00 0.00 0.00 0.00 9.520 100.00
4 0.00 0.00 0.00 0.00 4.760 100.00
10 0.00 0.00 0.00 0.00 2.000 100.00
20 6.76 6.76 13.52 13.52 0.850 86.48
40 4.50 4.50 9.00 22.52 0.420 77.48
100 3.74 3.74 7.48 30.00 0.149 70.00
200 2.89 2.89 5.78 35.78 0.075 64.22
Pan 32.11 32.11 64.22
Jumlah 50.00 50.00 100.00
Hydrometer
Koreksi Gabungan : -0.3 Berat Jenis Gs : 2.622 Faktor % kumulatif : 3.2330
Koreksi Meniskus : 3.3 Konst. M atau K : 0.0043 Luas Pnpg Jar : 27.00
Waktu Pmb.Hyd. Kor.Pemb. Tinggi Eff. Hydromtr Kor.Pemb.Meniskus Diameter Kumulatif Halus
t (mnt) Rh' Gab. Rh L (cm) R D (mm) (%)
200 6.01 2.89 64.22 35.78 0.075 64.22
1 22.5 22.2 10.438 19.2 0.0435 62.07
2 21.3 21.0 10.755 18.0 0.0312 58.19
4 20.7 20.4 10.914 17.4 0.0222 56.25
8 20.0 19.7 11.099 16.7 0.0159 53.99
15 19.0 18.7 11.363 15.7 0.0117 50.76
30 18.5 18.2 11.496 15.2 0.0083 49.14
60 18.0 17.7 11.628 14.7 0.0059 47.53
120 16.5 16.2 12.025 13.2 0.0043 42.68
240 15.5 15.2 12.289 12.2 0.0030 39.44
480 14.7 14.4 12.501 11.4 0.0022 36.86
1440 14.3 14.0 12.606 11.0 0.0013 35.56
0.001 0.010 0.100 1.000 10.000 100.0000.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
D (mm)
Jum
lah
(%) L
olos
3' 3/4'4 10" 40"100"200"
1
sec
4 s
ec
1 h
8
h
24 h
. 0 7 4 . 4 2 2 . 0 4 . 7 6 1 9 . 1 7 6 . 2. 0 0 5
Lempung % Lanau % Psr Hls % Psr Sdg% Psr Ksr Krkl Hls% Krkl Ksr % Kkal %
Grafik Analisa Butir
2. Gradasi butiran, ukuran butiran tanah yang seragam akan semakin besar lbih cepat mengalirkan air tanah
3. Bentuk ukuran, ukuran yang seragam serta bentuknya bulat akan mempunyai pori-pori yang lebih besar
4. Hubungan antar butir, tanah dengan gradasi bagus (tak seragam) maka ruangan antar butir akan saling mengisi dan kemungkinan akan memperkecil terbentuknya pori-pori tanah
Perbedaan kondisi fisik dari tanah secara alami akan mengakibatkan air akan bergerak/ mengalir baik secara gravitasi, perbedaan tekanan, kontrol struktur batuan dan parameter lainnya.
MEDIA REKAHAN (FRACTURE MEDIA)
Media rekahan biasanya disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam, seperti proses pendinginan (cooling), lipatan (folding), patahan (faulting), perubahan cuaca, ataupun karena reaksi kimia.
Rekahan sebagian besar terjadi pada daerah dekat permukaan tanah. Selain peristiwa-peristiwa di atas, akar-akar tanaman yang besar, perilaku hewan, seperti tikus, serangga juga dapat mempercepat adanya bukaan sekunder pada batuan dan tanah (ASCE, 1987).
AIRTANAH PADA AKIFER RETAKAN
MEDIA BERONGGA
Media rekahan pada batuan karbonatan akan dapat berkembang sebagai media berongga.Hal ini disebabkan batugamping (Batuan karbonatan) mempunyai sifat mudah larut air, sehingga akibat pelarutan rekahan batuan
Dapat berkembang menjadi lebih besar menjadi gua dan bila berkembang lebih lanjut akan menjadi sungai bawah tanah
AIRTANAH PADA AKIFER KARST
Akuifer pada batugamping melalui rekahan yang dapat berkembang melalui rongga menjadi sungai bawah tanah
POROSITAS• Porositas merupakan perbandingan
antara volume pori-pori (ruang kosong di dalam batuan) dengan volume total batuan (sampel)
• Porositas dinyatakan dalam % (persen) atau angka desimal
POROSITAS BERDASARKAN JENIS BUKAAN (OPENING) YANG ADA DI DALAM BATUAN:
• Porositas intergranuler: ruang antara butir
• Porositas celah/retakan: ruang antar celah/retakan/rekahan
• Porositas rongga (conduit): ruang yang terbentuk dari hasil pelarutan. Biasanya terdapat pada batugamping karstik
POROSITAS BERDASARKAN WAKTU TERBENTUKNYA TERHADAP PROSES TERJADINYA BATUAN:
• Porositas Primer: terbentuknya bersamaan dg terjadinya batuan (syngenetic). Contoh: ruang antar butir
• Porositas Sekunder: terbentuknya setelah terjadinya batuan (post genetic). Contohnya kekar, saluran, rongga
KLASIFIKASI POROSITAS BATUAN BERDASARKAN RUANG ANTAR BUTIR, CELAH, DAN SALURAN
POROSITAS BATUAN
POROSITAS DLM BATUAN KARBONAT
MENENTUKAN BESARNYA POROSITAS TANAH/BATUAN
VtVv
VtVsVtn
Vt = volume total Vs = volume solid Vv = volume void
MENENTUKAN BESARNYA POROSITAS Volume of voids (Vv) 0,3 m3
Porositas (n) = ---------------------------- = --------- = 0,30 Total Volume (Vt) 1,0 m3