mata pencaharian alternatif untuk nelayan

26

Click here to load reader

Upload: nazar-almi

Post on 17-Aug-2015

34 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Mata Pencaharian Alternatif Untuk Nelayan

TRANSCRIPT

1BABIPENDAHULUANA. LatarBelakangMasalahSebagainegaraKepulauanterbesardiduniadenganlebihdari65%wilayahlaut,Indonesia memiliki potensi pembangunan ekonomi yang sangat besar. Potensitersebut berupa sumberdaya alami seperti Terumbu karang, hutan mangrove,pantaiberpasir,ataupunsumberdayabuatansepertitambak,kawasanpariwisata,kawasan industri dan perhubungan. Meskipun demikian kontribusi sektorkelautan masih relatif kecil bagi perekonomian nasional. Wilayah pesisir danlautan di Indonesia, termasuk wilayah Pantai Utara Jawa Tengah memilikisumberdaya alam melimpah yang sekaligus juga menyimpan berbagaipermasalahanyangperluditanganisecaraterintegrasidanterpadu.Wilayah pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki arti penting bagipembangunan ekonomi bangsa Indonesia, lebihlebih pada saat ini bangsaIndonesia dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan. Nilai dan arti pentingpesisir dan laut bagi bangsa Indonesia paling tidak dapat dilihat dari dua aspek,pertama, secara sosial ekonomi wilayah pesisir dan laut memiliki arti pentingkarena sekitar 120 juta (50 %) penduduk Indonesia hidup di wilayah pesisir(denganpertumbuhanratarata2%pertahun),sebagianbesarkota(kotapropinsidan kabupaten) terletak di kawasan pesisir. Kedua, secara biofisik, wilayahpesisirdan lautIndonesia memilikiartipentingkarenaIndonesia memilikigarispantaiterpanjangdiduniasetelahKanada(sekitar81.000km),sekitar75%dariwilayahnya merupakan wilayah perairan (sekitar 5,8 juta km2 termasuk ZEEI),(Dep. Kelautan RI, 2002) Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau dan memiliki keanekaragamanhayati yang tinggi. Namun demikian hampir sudah menjadi pertanyaan umumtentangmasyarakatnelayanyangmasihdalamtarafpendapatanyangrendah.2Pembangunan wilayah pesisir dan lautan pada Pembangunan Jangka Panjang(PJP) I selain telah memberikan dampak positif, tetapi juga menyebabkanpenurunan kualitas dan kerusakan lingkungan. Diperkirakan penurunan kualitaslingkungan pesisir akan bertambah buruk, sejalan dengan laju aktivitas danpertumbuhan penduduk. Berangkat dari pengalaman yang lalu, maka subyeksumberdaya pesisir dan laut menjadi fokus utama dalam PJP II (19932018).Dengan cara menggali potensi sumberdaya alam serta mengatasi degradasiwilayahpesisiryangtelahterjadidibeberapatempatdiIndonesia,sepertipopulasiperairan akibat limbah domestik dan industri, tangkap lebih (overfishing), erosidan sedimentasi, kerusakan terumbu karang dan konversi mangrove untukpertambakan yang tidak berwawasan lingkungan. Tekanan terhadap wilayahpesisir, terutama diwilayah padat hunian/perkotaan dan padat industri, sepertiJakarta,Semarang,Surabayadankotakotalainnyadisepanjangpantai.EkosistemterumbukarangtelahmengalamikerusakanyangparahdiIndonesia.DariestimasiolehLIPI,menunjukkanbahwahanya6%yangberadadalamkondisisangatbaik,22 % baik, 33,5 % sedang dan 39,5 % dalam keadaan rusak. Faktorfaktorpenyebab kerusakan terumbu karang di Indonesia antara lain penambangankarang, pengeboman dan penggunaan racun dalam penangkapan ikan,pencemaran, sedimentasi, eksploitasi berlebihan dari sumberdaya perikanan danaktivitas penjangkaran serta perusakan oleh wisatawan(http://www.regional.coremap.or.id).Hasil laut adalah sumber utama penghidupan masyarakat pesisir dan pulau.Kenyatan ini telah menjadi persepsi umum yang berkembang menyangkutperekonomianmasyarakatpesisirdankepulauan.Persepsitersebuttidaklepasdarikondisi perekonomian di wilayah kepulauan yang sebagian besar masyarakatnyahidup dari pengusahaan hasil laut atau bahkan dapat dikatakan bahwa basisperekonomian masyarakat pesisir dan pulau adalah sektor perikanan. Tingginyaunsur ketidakpastian dalam pengusahaan hasil laut, khususnya bagi yangberprofesisebagainelayanmenjadisalahsatupenyebabketidakpastianpemenuhan3kebutuhan hidup keluarga nelayan dan umumnya masyarakat pesisir kepulauan.Sejarahkemiskinankeluarga yang mengantungkan hidupdariapa yangdiberikanlautkemudianseringmenjadigambarantekanansituasisektorini.Tekanan situasi yang dialami masyarakat pesisir dan pulau tersebut diatasmemungkinkan penggunaan segala cara dalam pengusahaan atau pemanfatansumberdaya laut, termasuk caracara yang tidak ramah lingkungan. Pernyatantersebut bukanlah sebuah premise belaka, tetapi sebuah realitas yang terjadi danberkembang saat ini di hampir semua lokasi di wilayah pesisir di Indonesia.Penduduk di wilayah pesisir pantai utara jawa memiliki tingkat ekonomi yangrelatif rendah, dimana pada musim barat, sebagian nelayan tidak melaut dansebagian besar dari mereka hanya mengantungkan hidupnya pada ikan di laut.Dengan melihat hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan upaya pengembanganmata pencaharian alternatif sebagai salah satu cara yang harus diprioritaskandalammembantumasyarakatmeningkatkantarafperekonomiannya.B. RumusanMasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, permasalahan yangdiangkatdalamkaryatulisini adalahadalah:1. Bagaimana strategi pengembangan mata pencaharian alternatif yang sesuaidengankarateristikdankondisi masyarakatdangeofisikdaerahpesisirpantaiutaraJawatengah?2. Bagaimana perumusan model implementatif dari usaha pengembangan matapencaharianalternatif yangtelahdirumuskan?C. TujuanPenulisanTujuanpenulisankaryatulisiniyaitu:1. Terwujudnya konsep teknis pengembangan usaha alternatif yang sesuai dandiharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir pantaiutara JawaTengah.42. Terumuskannya model implementatif dari usaha pengembangan matapencaharianalternatifyangtelahdirumuskanD. ManfaatPenelitianManfaatyangdapatdiambildaripenulisankaryatulisiniadalah:1. ManfaatPraktisa. Hasil dari karya tulis ini diharapkan dapat memberikan sumbangankonseptual bagi pemerintah dalam upaya meningkatkan tarafperekonomianmasyarakatdiwilayahpesisir.b. Masyarakat dan pemerintah memiliki kerangka dasar pengembanganusaha alternatif yang telah dirumuskan sehingga diharapkan mampumengurangi konflik konflik secara horizontal dikalangan masyarakatdalam pemanfaatan sumber daya alam dan secara vertikal antara instansiperencana dan penanggung jawab pembangunan ekonomi masyarakatlainnya.c. Masyarakat,stakeholderdanpihakterkait lainnyadapat mengaplikasikandanmengembangkanmodelusahaalternatifyangtelahdirumuskan.2. ManfaatTeoritisBagi kalangan akademisi, karya tulis ini diharapkan dapat memperkaya danmemberikan sumbangan bagi pengembangan kajian teori ilmu sosial, ilmuekonomi, ilmu geografi, dan ilmu kelautan khususnya yang berhubungandengan pembangunan wilayahpesisir.5BABIITELAAHPUSTAKAPotretWilayahPesisirPantaiUtaraJawaTengahA. GeografiKondisi morfologi daratan wilayah pantai utara jawa tengah secara keseluruhanmerupakansuatukawasanyangberadadidataranrendah denganposisigeogarafis500420 700350LS dan 1200150 1220300BT di belahan utara pulau jawa.Adapunbatasadministrasinyameliputi: Sebelahutaraberbatasandenganlautjawa SebelahtimurberbatasandenganprovinsiJawaTimur SebelahbaratberbatasandenganprovinsiJawaBarat Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Purwokerto, Magelang, Salatiga,Surakarta.Garispantaiutarajawapanjangnya1.376Kmdanmelintasibeberapakabupaten,diantaranya Kabupaten Tegal, Pemalang Kabupaten, Kabupaten Pekalongan ,KabupatenKendal,KabupatenSemarang,KabupatenKudusdanKabupatenPati.(BPPLSPV:2007)Karakteristik di berbagai kabupaten berbedabeda, umumnya berupa berupadataran rendah dan memiliki vegetasi yang beragam, karakteristik dasar lautnyahanya memiliki sedikit terumbu (reef flat) relatif sempit, dan kemiringan lerengdasar(reefslope)yangmenjoroklangsungkegarispantai.Tanahberupaendapanpasir dan lempung. Jalan utama di Jalur pantai utara Jawa Tengah memilikisignifikansi yang sangat tinggi dan menjadi urat nadi utama transportasi darat,karena setiap hari dilalui 20.00070.000 kendaraan. Jalur Pantura menjadi6perhatianutamasaatmenjelanglebaran,dimanaarusmudikmelimpahdaribaratketimurJawa.B. Demografia. JumlahPendudukMenurut data statistik yang diambil dari BPS 2006, wilayah pesisir pantaiutaraJawaTengah memiliki jumlahpendudukkurang lebih12.000.000 jiwa.Secara keseluruhan, jumlahpenduduk yang berjenis kelamin permpuan lebihbanyakdibandingkandenganyangberpenduduklakilakib. MataPencaharianMata pencaharian masyarakat pesisir pantai utara jawa tengah cukupbervariasi yakni, nelayan, petani, pegawai pemerintahan, pedagang dan lainlain,namun tingkatpengangguranmasihcukupbesardiwilayahini.C. KondisiSosialEkonomiMayarakata. Suku/EtnisSecara keeseluruhan di wilayah pesisir pantai utara jawa umumnyadidominasi oleh suku jawa. Pada beberapa lokasi di kota, umumnya sudahterjadiembauran etnis,yaitudenagnetnistionghoa,maduradanpadang.b. TingkatPendidikanTingkat pendidikan masyarakat umumnya masih relatif rendah. Rendahnyatingkat pendidikan formal sertanon formal masyarakat turut mempengaruhipengetahuan dan keterampilan nelayan. Pengetahuan dan keterampilan kerjaini hanya merupakan warisan dari generasi tua ke generasi muda sertapengalaman bersosialisasi dengan nelayan dari luar. Meskipun dari merekatidaksekolahdantidaktamatsekolahdasar,tetapidarimerekaadapulayangmampu menyekolahkan anakanaknya sampai tamat SMA bahkan sampai keperguruantinggi.7c. KepemilikanAlatTangkapProduksiKepemilikandanpenguasaanalattangkapdanalatbantupenangkapanberupakapaldanperahusertaalatpenangkapan ikaneratkaitannyadenganaktivitasnelayan.Nelayanyangmemilikialattangkapyanglengkapdanukuranmesinyang lebih besar memiliki peluang dan lebih leluasa untuk mencari ikan dilokasilokasi penagkapan (takataka), tanpa dibatasi jarak dan waktu. Jenisarmadapenangkapandibeberapadesanelayanmasihdidominasiolehperahutanpa motor, hal ini disebabkan oleh belum dimilikinya akses untukmelengkapi sarana yang ada karena terbatasnya modal dan mahalnya hargabahan bakar. Jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan masihmengunakanalattangkaptradisionalantara lainpancing, jaring, bambu,serodan bagang.Sementaraalat modern yangdigunakanadalahkompresoruntukmencari teripang. Alat tangkap pancing merupakan alat yang dominandigunakan.d. TingkatPendapatanNelayanSecaraumum mereka yang berprofesisebagai nelayandigolongkankedalamgolongan masyarkat berpenghasilan rendah, hal ini terkait denganproduktifitas usaha penangkapan yang dipengaruhi oleh teknologi, tenagakerja, dan ketersediaansumber daya laut terutama ikan. Masih tradisionalnyaalat penangkapan ikan menyebabkan nelayan lokal kalah bersaing dengannelayannelayan pendatang yang umumnya menggunakan peralatan yanglebih maju. Disamping itu nelayan pendatang terdiri dari beberapa tenagakerja, semakin bertambah banyaknya nelayan yang beroperasi di lokasipenangkapan nelayan lokal menyebabkan ketersediaan sumber daya ikansemakin berkurang. Hal ini cukup dirasakan oleh nelayan lokal dengansemakin menurunnya tingkat penghasilan tiap tahun(http://www.regional.coremap.or.id).D. KelembagaanMasyarakata. LembagaPemerintahan8Di tingkat desa dankecamatan terdapat lembagalembaga bentukanpemerintah, seperti Kader Pembangunan Desa (KPD), pertahanan Sipil(Hansip), Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), Remaja Masjid,Karang Taruna, dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Keberadaankelembagaan ditingkat masyarakat lokal mempunyai nilai yang sangatstrategisdalampengelolaan sumberdayaalam.b. LembagaEkonomiAkses terhadap pemsaran hasil produksi, dalam hal ini pasar, merupakanbagian yang penting dari rangkaian suatu sistem ekonomi. Pemasaranmerupakan bagian dimana suatu produk didistribusikan kepada yangmembutuhkandanmerupakanbagiandimanakegiatanproduksidankonsumsibertemu. Dalam masyarakat nelayan, rantai pemasaran hasil produksimerupakan kebalikan dari jalur pergerakan modal. Bila modal bergerak dariatas (pemodal ke nelayan), maka jalur pemasaran bergerak dalam alursebaliknya. Ini terutama disebabkan oleh sifat dari sistem perekonomiannelayan pada umumnya dimana pemberimodal juga berfungsi sebagai agenpemasaran. Dengan demikian maka pemasaran hasil produksi perikanansecara tidak langsung diakses nelayan melalui pemberi modal, dlam hal inioleh pedagang pengumpul. Dalam jaringan pemasaran, karakteristik nelayansebagaiprodusenterdiridari:1. Nelayan yang terikat dan harus menjual tangkapannya kepada pedagangpengumpul yang telah memberikan modal usaha dan tanggungan biayaoperasional melaut, dimana harga penjualan ditetapkan oleh pedagangpengumpul.2. Nelayan yang tidak mempunyai mitradan bebas menjual hasil tangkapan,biasanya kepada pedagang pengumpul yang membeli dengan hargatertinggi. Modal peralatan dan biaya operasional melaut ditanggungsendiriolehnelayan.Nelayansepertiiniberperinsipuntuktidakberhutangpada orang lain dan kebanyakan dilakukan oleh nelayan tanpa motor(sampandanperahulayar).9Sedangkan kategori pedagang pengumpul berdasarkan peranannya terhadapnelayansebagaiberikut:1. Pedagang pengumpul, yang dikenal sebagai ponggawa dalam jaringanpemasaran dimana bersifat mengikat nelayan dengan cara memberikanmodalsekaligusmenanggungbiayaoperasionaldenganperjanjiannelayanberkewajibanmenjualhasiltangkapannyakepadapedagangtersebut.2. Pedagang pengumpul kecil, yang murni melakukan pembelian terhadaphasil tangkapan nelayan tanpa memberikan modal pinjaman kepadanelayan.3. Pedagangpengumpulbesar,merupakanpedagangyangmemilikibeberapaanggotapedanangpengumpulkecilmaupunpongawa.4. Pedagangbesar,yangpadadasarnyalangsungmembelidariparapedagngpengumpul serta mempunyai agen I pulaupulau yang bertugas membeliproduk ikan hidup. Pedagang ini memiliki kapal sendiri dan langsungmengangkut produk dan juga bermitra dengan pengusaha yangmempunyaijaringandiluarnegeri(ekspor).5. Agen, merupakan wakil pedagang besar aau importir yang menanmpungprodukikanhidup.6. Pedagang pengumpul di laut, merupakan pedagang yang langsungmendatangi nelayan dengan menggunakan kapal penampung danmelakukantransaksilangsungdengannelayandi laut.(http://www.regional.coremap.or.id).10BABIIIMETODEPENULISANA. PendekatanPenulisanKarya tulis ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan kajiankepustakaan serta observasi langsung oleh penulis. Pendekatan deskriptifkualitatif ini dipilih agar dapat memberikan gambaran tentang daerah potensimatapencarianalternatifbagimasyarakatpesisirpantaiutarajawatengah.B. SasaranPenulisanPenulisan karya tulis ini mengkaji tentang konsep kegiatan mata pencaharianalternatif yang sesuai dengan karateristik dan kondisi masyarakat dan geofisikdaerahpesisirpantaiutaraJawatengahC. SumberKajianDalam pengerjaan karya tulis ini, penulis menggunakan studi kepustakaan danstudikomparasisertaartikeldanberitayangdidownloaddariinternetuntukdapatmendeskripsikan fenomena yang terjadi di lapangan. Sumber kajian inidiharapkandapatmemperkuatdanmempertajampembahasanD. ProsedurPenulisanKaryaImiahPenyusunan karya tulis ini melalui tahapan dan langkahlangkah yang sistematissehinggadidapatkanhasilkajianyanglengkapdanterstruktur,yaitu:1. Menemukandanmerumuskanmasalah2. Mencaridanmenyeleksisumbersumberpustakayangrelevan3. Menganalisissumbersumberpustakadanstudikomparasiuntukmenjawabpermasalahan4. Merumuskanalternatifpermasalahan5. Menariksimpulandanmerumuskansaran6. Menyusunkaryatulis.11BABIVANALISISDANSINTESISA. PengembanganMataPencaharianAlternatifBagiMasyarakatPesisirPantaiUtaraJawaTengahMata pencaharian alternatif merupakan sebuah usaha yang dikembangkan dalamrangka meningkatkan taraf perekonomian masyarakat wilayah pesisir khususnyanelayan di wilayah pantai utara jawa tengah. Konsep pengembangan matapencaharian alternatif mengacu pada prinsip keterpaduan antara kepentinganekonomi dan ekologi. Di wilayah pesisir pantai utara jawa tengah sendirisebenarnya, banyak sekali potensi sumber daya alam yang belum dimanfaatkannamun memiliki peluang untuk menjadi mata pencaharian alternatif bagimasyrakatpesisir,diantaranyaadalah:1. HutanMangroveHutan mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yangpenting di wilayah pesisir. Selain mempunyai fungsi ekologis sebagaipenyedia nutrien bagi biota perairan, tempat pemijahan dan asuhan bagibermacam biota, penahan abrasi,penahanamukanangintaufan,dantsunami,penyerap limbah, pencegah intrusi air laut, dan lain sebagainya, hutanmangrove juga mempunyai fungsi ekonomis seperti penyedia kayu, daundaunan sebagai bahan baku obat obatan, dan lainlain (Nontji, 1987 dalamDahuri 2001:96).Potensi lain dari hutan mangrove yang belum dikembangkan secara optimal,adalah kawasan wisata alam (ecotourism). Padahal negara lain, sepertiMalaysia dan Australia, kegiatan wisata alam di kawasan hutan mangrovesudah berkembang lama dan menguntungkan. Di daerah pesisir pantai utarajawasendirihutanmangrovedapatditemukandidaerahKendal(DesaKartika12Jaya),Semrang(Tugurejo,kecamatanTugu),(Demak(sayung)Jepara(TelukAwur),pesisirTegaldanPemalang,2. RumputLautPotensirumputlaut(alga)diperairanIndonesiamencakuparealseluas26.700ha dengan potensi produksi sebesar 482.400 ton/tahun. Pemanfaatan rumputlaut untuk industri terutama pada senyawa kimia yang terkandung didalamnya,khususnyakaregenan,agar,danalgin(Nontji,dalamDahuri2001:156). Melihat besarnya potensi pemanfaatan alga, terutama untuk ekspor,makapeluanguntukmasukdalamusahainiamatbesar,apalagidaerahpesisirpantaiutara jawatengahsecarageografis sangatcocokuntukusaha budidayaalga ini, misalnya jenis Euchema spp. Keterlibatan semua pihak dalamteknologipembudidayaandanpemasaranmerupakanfaktoryangmenentukandalam menggairahkan masyarakat dalam mengembangkan usaha budidayarumput laut. Peranan pemerintah regulasi dalam penentuan daerah budidaya,bantuan dari badanbadan peneliti untuk memperbaiki mutu produksi sertajaminan harga yang baik dari pembeli/eksportir rumput laut sangatmenentukankesinambunganusahabudidayakomoditiini.3. PariwisataBeberapadaerahdipesisirutarajawamemilikipantaiyangpotensinyabelumdioptimalkan sebagai objek wisata, padahal jika dikembangkan dan disertaidengan peran warga sekitar pesisir maka akan dapat menjadi sumber matapencaharian masyarakat di sekitarnya, pantai tersebut diantaranya adalahPantai pasir Kencono di Pekalongan, Pantai Ujung Negoro di batang, PantaiPasirPutihTasikharjodiRembang.Optimalisasi dapat dilakukan melalui peran serta pemerintah dengan carapromosisertapembangunanberbagaifasilitaspendukungdanjugamelibatkan13komunitas lokal masyarakat sekitar. Paket wisata unik yang melibatkanpenduduklokaljugadapatditerapkandidaerahpantaiini,diantaranyayaitu:a. Wisataberkebundilautb. Wisatamemberimakanburungcamarc. Wisatamelautbersamanelayan4. HomeIndustry pengolahanproduk makananBeberapa alternatif usaha yang cocok dikembangkan di daerah pesisir, namunbelumbanyakdilirikolehmasyarakatlokaldaerahtersebut:a. Pengolahanrumputmenjadidodol,cendol,agar,manisan.b. Pembuatanabonikan,nugetikandantepungikan.c. pembuatanikanfillet,ekstrakikan,kecapikandanminyakikan.B. ModelImplementasiPerkembanganpemikiran lebih lanjuttentangkonsep matapencaharianalternatifuntuk kesejahteraan masyarakat pesisir mengarah pada pembangunan ekonomilokal yang juga merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi daerahdalam lingkup lokal. Adapun tujuan dari pengembangan mata pencaharianalternatifiniadalah:1. Mendorongekonomilokaluntuktumbuhdanmenciptakantambahanlapangankerja.2. Mendayagunakansumberdayalokalyangtersediasecaralebihbaik.3. Menciptakanruangdanpeluanguntukpenyelarasansuplaidanpermintaan4. Mengembangkanpeluangbisnisbaru.Pengembanganekonomilokaldiarahkanuntukmencapaitigasasaranyangsalingberkaitan,yaitu:1. Penciptaanpertumbuhanekonomidanlapangankerja2. Berkurangnyajumlahpendudukmiskin143. Terwujudnyakehidupanyangberkelanjutan(sustainablelivelihood)Dibawahiniadalahkerangkaberfikirkajian.Untuk mewujudkan konsep tersebut dibutuhkan berbagai upaya pendekatan,diantaranyaadalah:1. Pendekatan keterpaduan, yaitu keterpaduan sektor program,keterpaduanekologis,keterpaduansainsdenganmanajemen,2. PendekatanPartisipatifdanpemberdayaanmasyarakat,3. Pendekatankemitraan,4. Pendekatankeberlanjutan,15ModelpendekatankemitraanDalamrangkamewujudkanpembangunanekonomilokaldiperlukanbeberapaprosespengelolaan yang sesuai dengan tahapan manajemen yaitu mulai dari perencanan,implementasi, monitoring dan evaluasi. Tahapan proses pengembangan ekonomilokal mengacu kepada pengelolaan wilayah pesisir bebasis masyarakat yangdivisualisasikandalambagandibawah:16A. TahapPerencanaanTahap awal dari proses perencanaan adalah dengan cara mengidentifikasi danmendefinisikan isu dan permasalahan yang ada, yang menyangkut kerusakansumber daya alam, konflik penggunaan, pencemaran, dimana perlu dilihatpenyebab dan sumber permasalahan tersebut. Selanjutnya juga perludiperhatikan sumber daya alam dan ekosistem yang ada yang menyangkutpotensi,dayadukung,status,tingkatpemanfaatan, kondisisosialekonomidanbudaya setempat seperti jumlah dan kepadatan penduduk, keragaman suku,jenis mata pencaharian masyarakat lokal, sarana dan prasarana ekonomi danlainlain. Berdasarkan pendefinisian masalah yang dipadukan denganinformasi tentang sumber daya alam dan ekosistem serta aspirasi masyarakatselanjutnyadisusuntujuandansasaranyangingindicapai.Berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai serta melihat peluang dankendala yang ada selanjutnya mulai dibuat perencanaan berupa kegiatanpembangunan dalam bentuk program dan proyek. Perencanaan yang telahdisusunperludisosialisasikankembalikepadamasyarakatluasuntukmendapatpersetujuan, setelah mendapat pesetujuan rencana ini baru dimasukkan dalamagendapembangunanbaikdaerahmaupunnasional.Dalampenyusunanrencanapengelolaan ini, perlu juga diperhatikan bahwa konsep pengelolaan sumberdayapesisirterpaduberbasismasyarakatdiharapkanakanmampuuntuk:1. meningkatkankesadaranmasyarakat,akanpentingnyaSDAdalammenunjangkehidupanmereka2. meningkatkankemampuanmasyarakat,sehinggamampuberperansertadalamsetiaptahapanpengelolaan3. meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan bentukbentuk pemanfaatanyanglestaridanberkelanjutansertaberwawasanlingkungan.(ZamanidanDarmawan,2000).17B. TahapPelaksanaan(Implementasi)RencanaPada tahap implementasi perencanaan, diperlukan kesiapan dari semua pihakyang terlibat didalamnya, seperti masyarakat itu sendiri, tenaga pendampinglapangan dan pihak lainnya. Selain itu juga diperlukan koordinasi danketerpaduan antar sektor dan stakeholder yang ada sehingga tidak terjaditumpangtindihkepentingandanegosektoral. Dalamhalinidiperlukanadanyalembaga pelaksana yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan sepertiPemerintah Daerah, masyarakat lokal, Investor/swasta, instansi sektoral,PerguruanTinggidanLembagaSwadayaMasyarakat(LSM).Pada tahap implementasi ini juga diperlukan kesamaan persepsi antaramasyarakat lokal dengan lembaga atau orangorang yang terlibat dalampelaksanaankegiatan inisehingga masyarakatbenarbenar memahamirencanayang akan dilaksanakan. Menurut Zamani dan Darmawan (2000) kegiatankegiatanyangperludilakukanpadatahapimplementasiiniadalah:1. integrasi ke dalam masyarakat, dengan melakukan pertemuan denganmasyarakat untuk menjawab seluruh pertanyaan yang berhubungan denganpenerapan konsep dan mengidentifikasi pemimpin potensial yang terdapat dilembagamasyarakatlokal.2. pendidikan dan pelatihan masyarakat, metoda pendidikan dapat dilakukansecaranonformalmenggunakankelompokkelompokkecil dengancaratatapmuka sehingga dapat diperoleh informasi dua arah dan pengetahuanmasyarakat lokal (indigenous knowledge) dapat dikumpulkan untukdimasukkandalamkonseppenerapan3. memfasilitasi arah kebijakan, dalam hal ini segenap kebijakan yang berasaldari masyarakat dan telah disetujui oleh koordinator pelaksana hendaknyadapatdidukungolehpemerintahdaerah,sehinggakebijakanbersamatersebutmempunyai kekuatan hukum yang jelas, dan (4) penegakan hukum dan18peraturan, yang dimaksudkan agar seluruh pihak yang terlibat akan dapatmenyesuaikantindakannyadenganhukumdanperaturanyangberlaku.C. TahapMonitoringdanEvaluasiMonitoringyangdilakukansejakdimulainyaprosesimplementasiperencanaandimaksudkanuntukmengetahuiefektivitaskegiatan,permasalahanyangtimbuldalam implementasi kegiatan. Monitoring dilakukan dengan melibatkanseluruh pihak yang ada. Setelah monitoring selanjutnya dilakukan evaluasibersamasecaraterpadudenganmelibatkanseluruhpihakyangberkepentingan.Melaluievaluasiiniakandiketahuikelemahandankelebihandariperencanaanyang ada guna perbaikan untuk pelaksanaan tahap berikutnya. Pengelolaanwilayah pesisir terpadu berbasis masyarakat sesuai dengan prinsip manajemenperikananyaitupembagianataupendistribusiantanggungjawabdanwewenangantara pemerintah dan masyarakat lokal dalam mengelola sumber dayaperikanan.19BABVPENUTUPA. SimpulanBerdasarkanpermasalahandiatasdapatdisimpulkanbahwa:1. Pengembangan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat pesisir pantaiutara jawa tengah yang cocok yang sesuai dengan karateristik dan kondisimasyarakat dan geofisik diantaranya adalah ekowisata hutan mangrove,budidaya rumput laut, optimalisasi potensi wisata pantai dan usaha homeIndustry pengolahan produk makanan, seperti pengolahan rumput menjadidodol, cendol, agar, manisan, pembuatan abon ikan, nuget ikan dan tepungikan, pembuatanikanfillet,ekstrakikan,kecapikandanminyakikan.2. Modelimplementatifdariusahapengembanganmatapencaharianalternatifbagi masyarakat wilayah pesisir diantaranya adalah melalui modelpnegmbangan ekonomi lokal yang mengacu kepada pengelolaan wilayahpesisirbebasismasyarakat.B. SaranSaranyangdapatdiberikan:1. Masyarakat, pemerintah dan stakeholder hendaknya saling mendukungsatusamalaingunameningkatkantarafhidupmasyarakatdidaerahpesisirpantaiutarajawatengah.2. Guna mewujudkan dan mendukung keberhasilan program ini pemerintahsebaiknya memberikan life skill pada masyarakat pesisir pantau utara jawatengah.20DAFTARPUSTAKAArsani, Muhammad. 2007. Memaksimalkan Potensi Wilayah pesisir. Diunduh darihttp://www.regional.coremap.or.id[14Mei 2008].Bengen, D.G. 2000. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem dan Sumber dayaPesisir (Prosiding Pelatihan Untuk Pelatih Pengelolaan Wilayah PesisirTerpadu, Bogor 1318 November 2000. Pusat Kajian Sumber daya Pesisir danLautanIPB.Diunduhdarihttp://www.ipb.ac.id[14Mei 2008].BalaiPendidikanPengembanganLuarSekolah.2007.PeneyelenggaraanPendidikanKecakapanHidupMasyarakatDaerahPesisirdanPulauTerpencilDahuri R., Rais Y., Putra S.,G., Sitepu, M.J., 2001. Pengelolaan Sumber dayaWilayahPesisirdanLautanSecaraTerpadu. PT.PradnyaParamita,Jakarta.Dahuri,R.etal.1998. PenyusunanKonsepPengelolaanSumberdayaPesisirdanLautan yang Berakar dari Masyarakat Kerjasama Ditjen Bangda denganPusatKajianSumberdayaPesisirdanLautan,IPB.LaporanAkhir.Departemen Kelautan dan Perikanan R.I., 2002. Keputusan Menteri Kelautan danPerikanan No. : Kep. 10/Men/2002 Tentang Pedoman Umum PerencanaanPengelolaanPesisirTerpadu.Latama, Gunarto. 2002. Pengelolan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat diIndonesia.Diunduhdarihttp://www.ipb.ac.id[14Mei2008]Gordon, H.S., 1954. The Economic Theory of a Common Property Resource.: theFishery.JournalofPoliticalEconomics,62(2):124142.Nugroho, dkk. 2001. Pengelolaan Wilayah Pesisir untuk Pemanfaatan SumberdayaAlamyangBerkelanjutan.Susilo,S.B.1999. Perencanaanperikanannasionaldenganpendekatanmodeldansimulasi. J.II.Pert.Indo.Vol.8(2).Zamani, N.P dan Darmawan, 2000. Pengelolaan Sumber daya Pesisir TerpaduBerbasis Masyarakat. Prosiding Pelatihan untuk Pelatih Pengelolaan WilayahPesisir Terpadu, Bogor 21 26 Februari 2000. Pusat Kajian Sumber dayaPesisirdanLautanIPB,Bogor.WikipediaEncyclopedia.2008.Nelayan. http://en.wikipedia.org [14Mei 2008].WikipediaEncyclopedia.2008.Pantura.http://en.wikipedia.org[14Mei 2008].21DAFTARRIWAYATHIDUPDataPribadiKetuaTimNamaLengkap :MuhammadFrantauBaskaraTempat/tanggallahir :Yogyakarta,15November1987Alamat :NirwanaEstateNN21,Cibinong,BogorTelpon :085640603535Email :[email protected] :IslamNIM :3351405041ProgramStudi :Akuntansi,S1Jurusan :AkuntansiFakultas :EkonomiHobi :Membaca,komputer,internet,desaingrafis.DataPribadiAnggota1NamaLengkap :RizaFirmansyahTempat/tanggallahir :Kudus,21Pebruari1988Alamat :GolantepusRt04Rw03No218MejoboKudusTelpon :085640228195Email :[email protected] :IslamNIM :3351405020ProgramStudi :Akuntansi,S1Jurusan :AkuntansiFakultas :EkonomiHobi :Membaca,nonton,travelling.DataPribadiAnggota2NamaLengkap :RomaA.CibroTempat/tanggallahir :Paeitongah,18agustus1986Alamat :Jl.BesarPanaitongahno.280,Medan,SumatraUtaraTelpon :081321226717Email :[email protected] :KristenProtestanNIM :3351405042ProgramStudi :Akuntansi,S1Jurusan :AkuntansiFakultas :EkonomiHobi :Reading,listeningtothemusic,touring.22PENGEMBANGANMATAPENCAHARIANALTERNATIFBAGIMASYARAKATPESISIRPANTAIUTARAJAWATENGAHKARYATULISMAHASISWADiajukandalam LombaKaryaTulisMahasiswaEkonomiTingkatNasionalTahun2008DisusunOleh:M.FrantauBaskara 3351405041RizaFirmansyah 3351405020RomaA.Cibro 3351405042JURUSANAKUNTANSIFAKULTASEKONOMIUNIVERSITASNEGERISEMARANG200823PENGESAHANKaryatulisilmiahyangberjudul: PengembanganMataPencaharianAlternatifBagiMasyarakatPesisirPantaiUtaraJawaTengahM.FrantauBaskara NIM3351405041RizaFirmansyah NIM3351405020RomaA.Cibro NIM3351405042Telah disetujui dan disahkan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis MahasiswaEkonomiTingkatNasional tahun2008,pada:Hari : SeninTanggal:19Mei 2008Mengetahui,Pembimbing KetuaTimAgungYulianto,S.Pd,M.Si M.FrantauBaskaraNIP.132303205 NIM.3351405041Menyetujui,ii24KATAPENGANTARPuji syukur dan rasa terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada AllahSWT,Tuhansemestaalam,karenahanyaatasrahmatdanberkatNyalahkamidapatmenyelesaikankaryatulisyangberjudulPengembanganMataPencaharianAlternatifBagiMasyarakatPesisirPantaiUtaraJawaTengahKarya tulis ini tidak lepas dari bimbingan berbagai pihak. Rasa terima kasihyangtuluskamiucapkankepada:1. Keduaorangtua,yangselalumendukungkami.2. BapakAgungYuliantoS.Pd,M.Si.selakudosenpembimbingkami.3. SegenapdewanjuribesertajajarankepanitiaanLKTMNasional.4. BapakDrs.AgusWahyudin,dekanFEatasmotivasinya.5. KIMEUnnes.6. Berbagaipihakyangtelahmembantudanmemberisupportkepadakami.Meskipunkaryatulisinisederhana,namunpenulisyakinbahwakaryatulisinidapatmemberikanmanfaatdansumbanganyangbesarbagiduniapendidikan.Semarang19Mei 2008Penulisiii25RINGKASANMuhammad Frantau Baskara, Riza Firmansyah, Roma A. Cibro. PengembanganMataPencaharianAlternatifBagiMasyarakatPesisirPantaiUtaraJawaTengah.LKTMEkonomiTingkatNasional.2008.Pembimbing:AgungYulianto,S.Pd.M.Si,21halaman.Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah peralihanantara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi sumber daya alam dan jasajasa lingkungan yang sangat kaya. Kekayaan sumber daya tersebut menimbulkandayatarik bagi berbagaipihakuntuk memanfaatkan sumberdayaalamdan berbagaiinstansiuntukmeregulasipemanfaatannya.Namun,tidakbisadipungkiri,hinggasaatini kehidupan masyarkat pesisir masih jauh tertinggal dari kehidupan perkotaan,bahkanjugajauhtertinggaldaridaerahpedalamanhutan.Banyakmasyarakatdaerahpesisir, khususnya nelayan yang hidup di bawah garis kemiskinan. Hal inidikarenakan kebanyakan dari mereka hanya mengandalkan melaut saja sebagaisumber pendapatan utamanya, padahal masih banyak mata pencaharian alternatifyangdapatdilakukanolehmerekajikatidaksedangmelaut.Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang diangkat dalamkarya tulis ini adalah bagaimana strategi pengembangan mata pencaharian alternatifyang sesuai dengan karateristik dan kondisi masyarakat dan geofisik daerah pesisirpantaiutaraJawatengahdan bagaimana perumusan model implementatifdariusahapengembangan mata pencaharian alternatif yang telah dirumuskan. Telaah pustakayang digunakan untuk pijakan meliputi kajian tentang potret wilayah pesisir pantaiutara jawa tengah, meliputi keadaan geografi, demografi, keadaan sosial ekonomi,sertalembagakemasyarakatandi pesisirpantaiutarajawatengah.Dalam pembahasan dapat dipaparkan bahwa mata pencaharian alternatifmerupakan sebuah usaha yang dikembangkan dalam rangka meningkatkan tarafperekonomianmasyarakatwilayahpesisirkhususnyanelayandiwilayahpantaiutarajawa tengah. Konsep pengembangan mata pencaharian alternatif mengacu padaprinsipketerpaduanantarakepentinganekonomidanekologi.Dariuraiandiatasdapatdisimpulkan bahwa pengembangan mata pencaharian alternatif bagi masyarakatpesisir pantai utara jawa tengah yang cocok yang sesuai dengan karateristik dankondisi masyarakat dan geofisik diantaranya adalah ekowisata hutan mangrove,budidaya rumput laut, optimalisasi potensi wisata pantai dan usaha home industrypengolahanprodukmakanan,sepertipengolahanrumputmenjadidodol,cendol,agar,manisan, pembuatan abon ikan, nuget ikan dan tepung ikan, pembuatan ikan fillet,ekstrak ikan, kecap ikan dan minyak ikan. Model implementatif dari usahapengembangan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat wilayah pesisirdiantaranya adalah melalui model pengembangan ekonomi lokal yang mengacukepadapengelolaanwilayahpesisirbebasismasyarakat.Kata kunci: Mata Pencaharian, Masyarakat Pesisir, Alternatif, Pantai Utara, JawaTengah.iv26DAFTARISIJUDUL............................................................................................................... iPENGESAHAN.................................................................................................. iiKATAPENGANTAR ..................................................................................... ..iiiRINGKASAN..................................................................................................... ivDAFTARISI ...................................................................................................... vBABIPENDAHULUAN................................................................................... 1A. LatarBelakang ........................................................................................ 1B. RumusanMasalah ................................................................................... 3C. TujuanPenulisan..................................................................................... 3D. ManfaatPenulisan................................................................................... 4BABIITELAAHPUSTAKA............................................................................. 5PotretWilayahPesisirPantaiUtaraJawaTengah...5A. Geografi .................................................................................................. 5B. Demografi ............................................................................................... 6C. KondisiSosialEkonomiMasyarakat ....................................................... 7D. KelembaganMasyarakat ......................................................................... 9BABIIIMETODEPENULISAN.................................................................... 10BABIVANALISISSINTESIS ....................................................................... 11A. PengembanganMataPencaharianAlternatifBagiMasyarakatPesisirPantaiUtaraJawaTengah.11B. KonsepImplementasi ........................................................................... 13BABVPENUTUP .......................................................................................... 19A. Simpulan.............................................................................................. 19B. Saran.................................................................................................... 19DAFTARPUSTAKA...................................................................................... 20DAFTARRIWAYATHIDUP......................................................................... 21v