mata pelatihan - bpsdm.pu.go.id · pengertian •perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian...
TRANSCRIPT
MATA PELATIHAN:
BANTUAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS
UMUM (PSU) UNTUK PERUMAHAN UMUM
Disampaikan Dalam :
PELATIHAN PENYELENGGARAAN
PENYEDIAAN PERUMAHAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Bandung, 2018
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta pelatihan mampu menjelaskan Pengertian, Mekanisme pelaksanaan
Bantuan PSU, serta mekanisme pengelolaan asset bantuan PSU
2
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Peserta mampu menjelaskan:
1. Pengertian Bantuan Prasarana, Sarana dan
Utilitas umum (PSU) untuk Perumahan Umum
2. Mekanisme Bantuan Stimulan PSU
3. Mekanisme Pengelolaan Aset Bantuan PSU
3
CAKUPAN MATERI
1. Pengertian Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas umum (PSU) untuk Perumahan Umum
2. Mekanisme Bantuan PSU
3. Mekanisme Pengelolaan Aset Bantuan PSU
4
PENGERTIAN
Bantuan PSU
untuk
Perumahan
Umum
PENGERTIAN RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
RUMAH UMUM Rumah yang
diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah, berbentuk
rumah tunggal, rumah deret dan rumah susun (UU 1/2011 Ps 1 Angka 10)
RUMAH KOMERSIAL Rumah
yang diselenggarakan dengan
tujuan mendapatkan keuntungan (UU 1/2011 Ps 1 Angka 8).
6 6
PENGERTIAN
• Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari
permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas
umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
• Perumahan Umum adalah perumahan yang diselenggarakan
untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat
berpenghasilan rendah, yang di dalamnya terdiri dari
kumpulan rumah yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan
utilitas umum.
• Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang selanjutnya disingkat
MBR adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah.
7
PENGERTIAN
KELENGKAPAN DASAR fisik lingkungan hunian yang memenuhi standar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman, dan nyaman
Minimal meliputi: 1) Jalan, 2) Drainase, 3) Sanitasi, 4) Air minum
KELENGKAPAN DASAR fisik lingkungan hunian rumah susun yang memenuhi standar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman, dan nyaman
Meliputi: 1) Jalan, 2) Drainase, 3) Sanitasi, 4) Air bersih, dan 5) Tempat sampah
UU 1/2011 Ps 1 angka 21 dan Penjelasan Ps 28 ayat (1) huruf b UU 20/2011 Penjelasan Ps 40 ayat (1)
8
FASILITAS dalam lingkungan hunian yang berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.
Minimal meliputi: 1) Rumah Ibadah, 2) Ruang Terbuka
Hijau (RTH)
FASILITAS dalam lingkungan hunian rumah susun yang berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.
Meliputi: 1) sarana sosial ekonomi (pendidikan,
kesehatan, peribadatan dan perniagaan), dan
2) sarana umum (ruang terbuka hijau, tempat rekreasi, sarana olahraga, tempat pemakaman umum, sarana pemerintahan, dan lain-lain)
UU 1/2011 Ps 1 angka 22 dan Penjelasan Ps 28 ayat (1) huruf b UU 20/2011 Penjelasan Ps 40 ayat (1)
PENGERTIAN
9
KELENGKAPAN
PENUNJANG untuk pelayanan lingkungan hunian.
Minimal meliputi:
1) Jaringan listrik termasuk KWH meter,
2) Jaringan telepon
KELENGKAPAN
PENUNJANG untuk pelayanan lingkungan hunian rumah susun.
Mencakup:
1) Jaringan listrik, 2) Jaringan telepon,
dan 3) Jaringan gas.
UU 1/2011 Ps 1 angka 23 dan Penjelasan Ps 28 ayat (1) huruf b UU 20/2011 Penjelasan Ps 40 ayat (1)
PENGERTIAN
10
Dasar Pemberian Bantuan PSU
Pemberian Bantuan PSU diamanatkan dalam Undang -
Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Penyediaan PSU diberikan dalam rangka
menstimulasi pembangunan rumah/
perumahan baru untuk MBR oleh Pelaku
Pembangunan
Untuk mendukung pencapaian program sejuta rumah
KEBIJAKAN PEMBERIAN BANTUAN PSU
11 11
Permen PUPR No. 38/PRT/M/2015 tentang Bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum untuk Perumahan Umum
• Bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Untuk
Perumahan Umum (Bantuan PSU) adalah pemberian komponen PSU bagi perumahan yang membangun rumah
umum berupa rumah tunggal atau rumah deret yang
bersifat stimulan di lokasi perumahan yang dibangun oleh pelaku pembangunan
PASAL 1 Angka 1:
12
Pengertian Bantuan PSU:
Upaya Perbaikan Sistem Permen PUPR No. 03/PRT/M/2018
tentang Perubahan Atas Permen PUPR No. 38/PRT/M/2015 tentang
Bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum untuk Perumahan Umum
DASAR HUKUM PEMBERIAN BANTUAN PSU
Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Permen PUPR No. 03 Tahun 2018 tentang Perubahan Permen PUPR No.38 Tahun 2015
Perpres Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan ke-3 Perpres No. 54 Tahun 2010
Pasal 54 ayat 3 Huruf h :
“Kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan
perolehan rumah bagi MBR , dapat berupa : prasarana,
sarana dan utilitas umum.”
Pasal 2 :
“Bantuan PSU dilakukan secara efisien, efektif, transparan,
dan akuntabel, serta dapat memberikan manfaat bagi
MBR dalam memperoleh Rumah baru baik berupa Rumah
tunggal atau Rumah deret.”
Pasal 38 ayat 5 huruf h : Pekerjaan pengadaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Umum di Lingkungan Perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang dilaksanakan oleh
pengembang/ developer yang bersangkutan
13
No Komponen Permen
PSU Permen 38 tahun 2015 Permen 03 tahun 2018
1
2
3
4
Jenis Komponen Bantuan PSU
meliputi :
a. Jalan;
b. Sanitasi; c. Air minum;
Jenis Komponen Bantuan PSU meliputi:
a. Jalan;
b. Tempat Pengolahan Sampah 3R; dan
c. Jaringan Air Bersih. Komponen Bantuan
PSU d. Ruang terbuka non hijau;
e. Rumah ibadah;
f. Jaringan listrik; dan
g. Penerangan jalan umum
Mengacu pada usulan rumah
terbangun
Bantuan PSU 30% dari daya tampung
perumahan
Kriteria teknis
Tidak mensyaratkan kondisi
kenyamanan rumah
yang dapat dibantu.
Jumlah unit minimal yang dibantu sebanyak
50 unit rumah
Bantuan PSU mensyaratkan kondisi kenyamanan
rumah, yang paling sedikit harus meliputi:
Terpasangnya plafon,
Permukaan dinding yang diplester, dan
Kondisi lantai diaci.
Tidak mengatur ketentuan harga jual
rumah yang dapat dibantu.
Rumah yang dapat dibantu memiliki harga jual
untuk MBR Kriteria lokasi
Tidak mengutamakan rumah yang
memanfaatkan KPR bersubsidi. Diutamakan bagi lokasi KPR bersubsidi
usulan pelaku pembangunan
kepada bupati/walikota Dan gubernur
Pengembang menyampaikan usulan ke
Kementerian dengan tembusan kepada Pemda Alur pengajuan 14
Ilustrasi komponen Bantuan PSU
15
5 BANTUAN PSU UNTUK PERUMAHAN UMUM
Ketentuan Teknik Komponen Bantuan PSU Untuk Perumahan Umum 2016
Gambar 2.1 Ilustrasi Komponen Bantuan PSU
Sumber air tanah berupa: reservoir
(ground dan elevated)
Bantuan PSU
PSU
Tanggung Jawab Pengembang
Pengembang
Reservoir Air Tanah
2 Sumber air PDAM
berupa: jaringan pipa
distribusi
3 TPS3R
Air Minum
Jalan Lingkungan
1 2
Pemberian Bantuan PSU
diberikan melalui pelaku pembangunan
yang membangun perumahan umum.
KELOMPOK SASARAN
Kelompok sasaran
pemberian Bantuan PSU
adalah MBR
16 Permen PUPR No.3/PRT/M/2018 Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2)
Mekanisme
Bantuan
PSU
TAHAPAN KEGIATAN KETERANGAN
MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN PSU
Ditetapkan Melalui Sk Dirjen
Dilaksanakan Secara Swakelola
Melalui Penunjukan Langsung Atau Lelang Umum
Mengacu pada : Persyaratan Administrasi; Persyaratan Teknis; dan Persyaratan Lokasi.
Usulan disampaikan pelaku pembangunan kepada Kementerian PUPR dengan tembusan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota.
Penyampaian usulan dilakukan secara on line menggunakan aplikasi e-PSU
ALUR PENGAJUAN USULAN
PELAKU PEMBANGUNAN
KEMENTERIAN PUPR
GUBERNUR BUPATI/WALIKOTA
VERIFIKASI PRA KONSTRUKSI
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
LOKASI
PENETAPAN LOKASI
PENYUSUNAN DED
PENGADAAN BARANG/JASA
PELAKSANAAN FISIK DAN WASDAL
Tembusan
18
Persyaratan Administrasi
• Surat permohonan
Bantuan PSU;
• Surat-surat pernyataan
pengembang/pemda;
• Kuesioner;
• Siteplan pengesahan;
• IMB;
• Sertifikat induk;
• Akta pendirian perusahaan;
• Izin Lokasi;
• SBU/SIUJK;
• TDP, SIUP, SITU;
• NPWP.
Persyaratan Teknis
• Penyediaan tanah untuk pembangunan PSU
• Kondisi rumah yang
telah terbangun harus
memenuhi persyaratan
paling sedikit meliputi :
• mempunyai plafon;
• dinding diplester luar
dan dalam; dan
• lantai diaci.
Persyaratan Lokasi • Lokasi sesuai RTRW;
• Lokasi telah memiliki siteplan yang disahkan pemda;
• Status tanah tidak sengketa;
• Daya tampung perumahan minimal 100 unit rumah MBR sesuai siteplan
• Jumlah rumah terbangun minimal 50 unit saat verifikasi;
• Rumah yang diusulkan sudah terbangun paling lama 1 Januari tahun sebelumnya s/d verifikasi;
• Rumah bersubsidi.
• Harga rumah sesuai dengan ketentuan
PERSYARATAN BANTUAN PSU UNTUK PERUMAHAN UMUM Berdasarkan PERMEN PUPR NO. 03/PRT/M/2018
Pasal 11 Pasal 10 Pasal 5 & 6
19
1. Terpasang Plafond
Plafond dari bahan Gypsum/GRC/Triplek
dengan rangka hollow/kayu
2. Dinding diplester dan di Cat
Plesteran menggunakan campuran semen
pasir atau bahan lainnya.
3. Lantai di Aci
Lantai minimal harus dilapisi adukan, dan
finishing aci. Dapat juga ditutup dengan
material seperti keramik
4. Tersedianya PSU yang memadai dan
berfungsi
Dilengkapi dengan PSU memadai seperti:
Jalan Lingkungan, Drainase, Jaringan
Listrik dan Jaringan Air Minum.
Persyaratan Teknis
1. Terpasang Plafond
2. Dinding diplester dan di Cat
3. Lantai di Aci
4. Tersedianya PSU yang memadai dan berfungsi
1. Terpasang Plafond Plafond dari bahan Gypsum/GRC/Triplek dengan rangka hollow/kayu
2. Dinding diplester dan di Cat Plesteran menggunakan campuran semen pasir atau bahan lainnya.
3. Lantai di Aci Lantai minimal harus dilapisi adukan, dan finising aci. Dapat juga ditutup dengan material seperti keramik
4. Tersedianya PSU yang memadai dan
berfungsi
Dilengkapi dengan PSU Memadai seperti: Jalan Lingkungan, Drainase, Jaringan Listrik dan Jaringan Air Minum.
Persyaratan Teknis
20
KEBIJAKAN PEMBERIAN DAN JENIS KOMPONEN PSU TA 2018-2019 Berdasarkan Permen PUPR No. 03/PRT/M/2018
Berdasarkan Daya Tampung Rumah Umumnya saja
HUNIAN BERIMBANG
PERUMAHAN UMUM
PERUMAHAN SKALA BESAR
Berdasarkan seluruh Daya Tampung
Bantuan dapat diberikan melebihi besaran 30%.
Ditetapkan dengan keputusan Dirjen
Penyediaan Perumahan
PASAL 4A ayat (2)
PASAL 4A ayat (3)
PASAL 4A ayat (5) dan (6)
Pemberian Bantuan PSU
menggunakan perhitungan 30%
dari daya tampung perumahan Pasal 4A
Bantuan PSU diberikan untuk jumlah
rumah yang dapat dibantu paling sedikit
sebanyak 50 unit Rumah Umum
21
KEBIJAKAN PEMBERIAN DAN JENIS KOMPONEN PSU TA 2018-2019 (DIARAHKAN UNTUK MENDUKUNG GERAKAN 100-0-100) Berdasarkan Permen PUPR No. 03/PRT/M/2018
Arahan Menteri PUPR : Mendukung
Pencapaian Program
100 - 0 - 100 “Menuju Kota Tanpa Permukiman
Kumuh”
100 % akses air minum
0% kawasan kumuh
100% akses sanitasi serta
drainase
2 3
Mendorong Penyediaan PSU melalui
• Jaringan air
bersih Mendorong Penyediaan Sanitasi yang memenuhi standar
• Air limbah komunal
• TPS3R
Mendorong Penyediaan Jaringan Jalan Lingkungan
1
Pasal 4A ayat (4)
22
Limbah Komunal
Diperuntukan untuk 20 rumah
Terbentuknya Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
23
Sanitasi (TPS 3R)
Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang dan pengolahan skala kawasan
Kapasitas pelayanan minimal 200 unit rumah
TPS 3R berupa bangunan hanggar terbuka, dengan ukuran = 12 x 6 m (72 m2).
Jaringan Air Minum
Penyediaan jaringan air minum Bersumber dari PDAM maupun air tanah
(Baik air tanah dangkal dan dalam) Dilaksanakan secara langsung maupun
komunal Jenis penampungan air di bawah tanah
atau di tanah
24
Jalan Lingkungan : (lebar bantuan 3-4 m)
A. Jalan Beton Semen
Perkerasan beton semen menggunakan tulangan (besi 8-200) dan/atau wiremesh (minimal M-5), yang memiliki kekuatan beton K-250, dengan ketebalan 15 cm.
B. Jalan Paving Blok
Kualitas paving block K-250-K-300, dengan
ketebalan paving block 8 cm
25
FORMAT A
TUJUAN SURAT : ditujukan langsung kepada Menteri PUPR
Tembusan disampaikan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota
POIN LOKASI USULAN Usulan lokasi bantuan PSU berbentuk akumulasi total dari beberapa lokasi
Surat permohonan pemberian bantuan PSU
26
Surat Pernyataan Pelaku Pembangunan
Perumahan Umum Untuk Membangun Rumah
Umum
FORMAT B
YANG BERTANDA TANGAN Cukup Direktur Perusahaan, dengan Materai
POIN MENGETAHUI Hilangnya poin diketahui oleh Perwakilan Pemerintah Provinsi maupun Perwakilan Pemerintah Kabupaten/Kota
27
FORMAT C
Surat Pernyataan Pelaku Pembangunan
Perumahan Umum Untuk Menyerahkan Lahan
YANG BERTANDA TANGAN Cukup Direktur Perusahaan, dengan Materai
POIN MENGETAHUI Hilangnya poin diketahui oleh Perwakilan Pemerintah Provinsi maupun Perwakilan Pemerintah Kabupaten/Kota
28
FORMAT D
POIN MENGETAHUI Hilangnya poin diketahui oleh Pemerintah Provinsi, hanya mencatutkan Pemerintah Kabupaten/Kota
Surat Pernyataan PEMERINTAH
Kab./Kota/Prov. Untuk Menerima Aset
Bantuan PSU Pasca Konstruksi
POIN YANG PERLU DIPERHATIKAN Yang menandatangani sebagai Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota adalah Sekretaris Daerah (Sekda)
29
FORMAT E
Surat Pernyataan CALON PEMBELI RUMAH
UMUM MERUPAKAN MBR
YANG BERTANDA TANGAN Cukup Direktur Perusahaan, dengan Materai
POIN MENGETAHUI Hilangnya poin diketahui oleh Perwakilan Pemerintah Provinsi maupun Perwakilan Pemerintah Kabupaten/Kota
30
memberikan petunjuk kepada penyedia jasa dari segi teknis
maupun administratif sesuai dengan Syarat syarat Umum
Kontrak
memeriksa dan menyetujui hal-hal yang berkaitan dengan
administratif dan teknis;
bertanggung jawab atas kebenaran laporan fisik yang
disiapkan dalam rangka Berita Acara Pembayaran/Termin;
Mengkoordinasikan pelaksanaan Bantuan PSU di wilayah Provinsi
Mendukung pelaksanaan Bantuan PSU di wilayah Provinsi
Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Bantuan PSU di Wilayah Provinsi
Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Bantuan PSU kepada Dirjen
Penyediaan Perumahan
Memfasilitasi koordinasi serah terima aset Bantuan PSU di wilayah Provinsi
Mengkoordinasikan pelaksanaan PSU di wilayah Kab/Kota
Mendukung pelaksanaan PSU di wilayah Kab/Kota
Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PSU
Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan
PSU kepada Kasatker
Memfasilitasi koordinasi serah terima aset PSU di wilayah
Kabupaten/Kota
DIREKSI TEKNIS PENGAWAS LAPANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
melaporkan progres mingguan kegiatan fisik pembangunan
PSU kepada Kepala Satuan Kerja melalui Pejabat Pembuat
Komitmen
SISTEM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN BANTUAN PSU SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN BANTUAN PSU
(SESUAI PERMEN PUPR NOMOR 03/PRT/M/2018)
Pasal 24 ayat (7)
PEMERINTAH PROVINSI
KOORDINATOR WILAYAH PROVINSI
Pasal 24 ayat (5) Pasal 24 ayat (6)
31
Mekanisme
Pengelolaan
Aset Bantuan
PSU
HIBAH BANTUAN PSU
Peraturan Pasal & Ayat Ketentuan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
246/PMK.06/ 2014
tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan
Barang Milik Negara
Pasal 8 ayat (2)
huruf c
Dikecualikan dari objek penetapan
status Penggunaan BMN adalah
BMN berupa:
c. Barang yang dari awal
pengadaannya direncanakan
untuk dihibahkan
HIBAH
Alih Status: pengalihan kepemilikan BMN antar kementerian atau lembaga
KEMENTERIAN/ LEMBAGA ALIH STATUS
BMN
Hibah: pengalihan kepemilikan BMN dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah atau kepada pihak lain tempat
memperoleh penggantian
• PEMERINTAH DAERAH • LEMBAGA SOSIAL
• LEMBAGA KEAGAMAAN • ORGANISASI KEMANUSIAAN
Permen PUPR
Nomor
03/PRT/M/2018
Pasal 27 ayat (1)
Penggunaan Barang yang menggunakan
dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara untuk pembangunan Bantuan
PSU wajib melakukan pengalihan PSU
kepada Pemerintah Daerah atau instansi
penerima bantuan melalui Hibah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
33
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
34
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
CONTOH
35
Penandatanganan
Berita Acara serah
Terima antara Dirjen
PnP dengan Kepala
Daerah
PPK, BIRO BMN,
BAGIAN BMN PnP
Melakukan
Verifikasi
Dokumen
KEMENTERIAN
KEUANGAN
1. Alih Status
2. Hibah, kepada
PEMDA
TAHAPAN SERAH TERIMA ASET BANTUAN PSU
KA SATKER
Membuat surat
Permohonan
Hibah ke Direktur
DIREKTUR RUK Membuat surat
Permohonan Hibah Ke Dirjen
SEKJEN
Memberi Persetujuan
Permohonan Hibah
DIRJEN
Surat Persetujuan
Permohonan Hibah Ke
Sekjen
DIRJEN PnP
Membuat SK
Penetapan Jenis
dan Naskah Hibah
EKSTERNAL • Sertifikat • IMB • Kesediaan
Menerima Hibah • Gambar (Foto) / As
Build Drawing • Akta Pendirian
Perusahaan
INTERNAL • Kontrak beserta
Adendum • PHO/FHO • DIPA • Laporan Tim Aset
DOKUMEN SERAH TERIMA ASET BANTUAN PSU
36
Perumahan Pesona Bukit Bintang - Kabupaten Bandung Jabar
Memulai pembangunan rumah pada Tahun 2015 sebanyak 50 Unit
Setelah mendapat Bantuan PSU, Pengembang dapat membangun rumah pada :
1. Tahun 2016 sebanyak 250 unit
2. Tahun 2017 sebanyak 650 unit (data sampai Desember 2017)
Penyediaan PSU diberikan dalam rangka menstimulasi pelaku pembangunan untuk menyediakan rumah/perumahan baru bagi MBR sebagai bentuk kontribusi dalam upaya mendukung pencapaian program sejuta rumah.
Contoh manfaat pemberian PSU yang telah dirasakan oleh pelaku Pembangunan :
CONTOH MANFAAT BANTUAN PSU DI WILAYAH 1
37
Memulai pembangunan rumah pada Tahun
2014 sebanyak 150 Unit
Setelah mendapat Bantuan PSU,
Pengembang dapat membangun rumah
pada :
1. Tahun 2016 sebanyak 250 unit
2. Tahun 2017 sebanyak 440 unit
(data sampai September 2017)
CONTOH MANFAAT BANTUAN PSU DI WILAYAH 2
Perumahan Kelapa Gading – Kabupaten
Sigi, Sulawesi Tengah
Memulai pembangunan rumah pada Tahun
2015 sebanyak 25 Unit
Setelah mendapat Bantuan PSU,
Pengembang dapat membangun rumah pada :
1. Tahun 2016 sebanyak 256 unit
2. Tahun 2017 sebanyak 388 unit
(data sampai September 2017)
Darsua Residence – Kabupaten Jayapura,
Papua
38
Usulan meningkat
dari tahun ke tahun.
Alokasi DIPA lebih
kecil dari usulan dan
cenderung menurun
Realisasi menurun
sesuai alokasi DIPA
PERBANDINGAN TARGET DAN CAPAIAN BANTUAN PSU TA 2015-2018
39
TERIMA KASIH
LAMPIRAN
Desil
Keluarga
Penghasilan
Bulanan Kel
(Rp juta)
Pengeluaran
Bulanan Kel
(Rp juta)
Tabungan
Per
Bulan
(Rp juta)
Dana untuk
Investasi
Perumahan
(Rp Jt)
Bentuk Intervensi/
Kebijakan
Desil 1 1.2 1.2 0% 0.2 1. Rumah Khusus
2. Rusunawa
3. Bantuan Stimulan
Peningkatan Kualitas
4. Bantuan Stimulan
Pembangunan Rumah Baru
5. KPR Swadaya
Desil 2 1.8 1.4 21% 0.5
Desil 3 2.1 1.6 24% 0.6
Desil 4 2.6 1.8 30% 1.0
Desil 5 3.1 2.1 34% 1.2
KPR FLPP
Desil 6 3.6 2.3 34% 1.5
Desil 7 4.2 2.7 36% 1.8
Desil 8 5.2 3.2 39% 2.4
Desil 9 7.0 4.3 39% 3.2
KPR Komersial Desil 10 13.9 8.2 41% 6.6
Rata-Rata 4.5 2.9 30% 1.9
BACKLOG
Kepemilikan 13,5 jt Kepenghunian
7,6 jt
Rumah Tidak
Layak Huni 3,4 juta
Kebutuhan Baru
800 ribu Per Tahun
60%
33%
7%
TANTANGAN DAN PERMASALAHAN PERUMAHAN
No Wilayah Tahun
2016 2017 2018
1 Jawa (Kecuali Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi) 116.500.000 123.000.000 130.000.000
2 Sumatera (Kecuali Kep. Riau, dan
Bangka Belitung) 116.500.000 123.000.000 130.000.000
3 Kalimantan 128.000.000 135.000.000 142.000.000
4 Sulawesi 122.500.000 129.000.000 136.000.000
5 Maluku dan Maluku Utara 133.500.000 141.000.000 148.500.000
6 Bali dan Nusa Tenggara 133.500.000 141.000.000 148.500.000
7 Papua dan Papua Barat 183.500.000 193.500.000 205.000.000
8 Kep. Riau dan Bangka Belitung 122.500.000 129.000.000 136.000.000
9 Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi) 133.500.000 141.000.000 148.500.000
Sesuai dengan KEPMEN PUPR No. 552/KPTS/M/2016
BATASAN HARGA JUAL RUMAH SEDERHANA TAPAK BEBAS PPN BATASAN HARGA JUAL RUMAH SEJAHTERA TAPAK
PALING TINGGI PER WILAYAH
HARGA JUAL MAKSIMAL RUMAH SEJAHTERA SARUSUN
No. Wilayah
Harga
Jual/unit
Rumah Susun
Paling
Banyak (Rp)
Harga
Jual/m2
Paling
Banyak (Rp)
1 Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam 306,000,000 8,500,000
2 Provinsi Sumatera Utara 280,800,000 7,800,000
3 Provinsi Sumatera Barat 316,800,000 8,800,000
4 Provinsi Riau 342,000,000 9,500,000
5 Provinsi Kepulauan Riau 360,000,000 10,000,000
6 Provinsi Jambi 316,800,000 8,800,000
7 Provinsi Bengkulu 288,000,000 8,000,000
8 Provinsi Sumatera Selatan 313,200,000 8,700,000
9 Provinsi Bangka Belitung 320,400,000 8,900,000
10 Provinsi Lampung 288,000,000 8,000,000
11
Provinsi Banten kecuali Kota
Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan
273,600,000 7,600,000
12
Provinsi Jawa Barat kecuali Kota
Depok, Kota/Kabupaten Bogor,
Kota/Kabupaten Bekasi
262,800,000 7,300,000
13 Provinsi Jawa Tengah 259,200,000 7,200,000
14 Provinsi DI Yogyakarta 262,800,000 7,300,000
15 Provinsi Jawa Timur 284,400,000 7,900,000
No. Wilayah
Harga
Jual/unit
Rumah Susun
Paling Banyak
(Rp)
Harga
Jual/m2
Paling
Banyak (Rp)
16 Provinsi Bali 298,800,000 8,300,000
17 Provinsi Nusa Tenggara Barat 266,400,000 7,400,000
18 Provinsi Nusa Tenggara Timur 309,600,000 8,600,000
19 Provinsi Kalimantan Barat 349,200,000 9,700,000
20 Provinsi Kalimantan Tengah 338,400,000 9,400,000
21 Provinsi Kalimantan Utara 352.800.000 9.800.000
22 Provinsi Kalimantan Timur 356,400,000 9,900,000
23 Provinsi Kalimantan Selatan 324,000,000 9,000,000
24 Provinsi Sulawesi Utara 280,800,000 7,800,000
25 Provinsi Gorontalo 298,800,000 8,300,000
26 Provinsi Sulawesi Tengah 248,400,000 6,900,000
27 Provinsi Sulawesi Tenggara 295,200,000 8,200,000
28 Provinsi Sulawesi Barat 313,200,000 8,700,000
29 Provinsi Sulawesi Selatan 262.800,000 7,300,000
30 Provinsi Maluku 273,600,000 7,600,000
31 Provinsi Maluku Utara 345,600,000 9,600,000
32 Provinsi Papua 565,200,000 15,700,000
33 Provinsi Papua Barat 385,200,000 10,700,000
BATASAN HARGA JUAL SATUAN SEJAHTERA SUSUN [1]
Sesuai dengan KEPMEN PUPR No. 552/KPTS/M/2016
Provinsi Provinsi
HARGA JUAL MAKSIMAL RUMAH SEJAHTERA SARUSUN
No. Wilayah
Harga Jual/Unit Rumah
Susun
Paling Banyak (Rp)
Harga Jual/m2
Paling Banyak (Rp)
1 Kota Jakarta Barat 320,400,000 8,900,000
2 Kota Jakarta Selatan 331,200,000 9,200,000
3 Kota Jakarta Timur 316,800,000 8,800,000
4 Kota Jakarta Utara 345,600,000 9,600,000
5 Kota Jakarta Pusat 334,800,000 9,300,000
6 Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan 302,400,000 8,400,000
7 Kota Depok 306,000,000 8,500,000
8 Kota/Kabupaten Bogor 309,600,000 8,600,000
9 Kota/Kabupaten Bekasi 302,400,000 8,400,000
KOTA / KABUPATEN
Sesuai dengan KEPMEN PUPR No. 552/KPTS/M/2016
BATASAN HARGA JUAL SATUAN SEJAHTERA SUSUN [2]