mata kuliah metode riset -...
TRANSCRIPT
MATA KULIAH
METODE RISET
[KODE/SKS : IT-021235/2 SKS]
Desain Riset dan Skala pengukuran data
Desain riset adalah kerangka atau framework untuk
mengadakan penelitian ( misalnya : marketing reserch project ).
Didalamnya tercakup penjelasan secara terperinci mengenai
Tipe Desain Riset yang memuat prosedur yang sangat
dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi mengolahnya
dalam rangka memecahkan masalah.
Desain Riset
MENGAPA PERLU
DESAIN RISET ?
Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
proses penelitian.
Desain penelitain akan berguna bagi semua pihak
yang terlibat dalam proses penelitian.
FORMULASI DESAIN RISET
Dalam desain riset termuat secara rinci kegiatan-kegiatan :
Analisis data sekunder
Penelitian Deskriptif/kualitatif/kuantitatif
Metode pengumpulan data kuantitatif (survey, observasi,
dan eksperimen )
Definisi informasi yang dibutuhkan
Cara pengukuran (skala)
Desain kuesioner
Proses pengambilan sampel dan sampel size
Rencana analisa data
DESAIN RISET
RISET EKSPLORASI RISET KONKLUSIF
RISET DESKRIPTIF RISET KAUSAL
DESAIN CROSS
SECTIONAL
DESAIN
LONGITUDINAL
SINGLE CROSS
SECTIONAL
MULTIPLE CROSS
SECTIONAL
RISET EKSPLORASI
Tujuan untuk menjawab WHAT, sehingga dapat memberikan pemahaman dan pengertian secara mendalam terhadap suatu obyek.
Karakteristik : informasi yang diperlukan fleksibel, tidak terstruktur, sampel tidak perlu banyak, analisis data primer lebih bersifat kualitatif
Hasil/Output : sangat tentatif, pada umumnya dilanjutkan dengan penelitian konklusif.
Riset jenis ini berguna bagi para peneliti yang tidak banyak mengetahui atau sedikit sekali informasi mengenai suatu masalah.
Riset yang didesain untuk menolong pengambil keputusan dalam menentukan, mengevaluasi, dan memilih alternatif terbaik dalam memecahkan suatu masalah.
Tujuan : Menguji secara spesifik hipotesis dan hubungan berbagai variabel
Karakteristik : Informasi yang dipergunakan harus jelas diidentifikasi, proses penelitiannya sangat formal dan terstruktur, sampel harus mewakili dan besar, analisis data bersifat kuantitatif.
Hasil/Output : dapat memutuskan dan dapat dipergunakan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan
Jenis riset konklusif dikelompokkan dalam : Riset Deskriptif Riset Kausal
RISET KONKLUSIF
RISET DESKRIPTIF
Tujuan : Menjelaskan karakteristik pasar
Karakteristik : ditandai dengan hipotesis spesifik, memiliki desain penelitian secara terstruktur
Metode : menggunakan data sekunder, data primer ( survey ) observasi
Riset deskriptif ini berkaitan dengan pertanyaan 6 W ( Who, What, When, Where, Why, Way )
Contoh :
Mengetahui karakteristik variabel - variabel yang berkaitan, seperti konsumen, armada penjualan, organisasi, atau wilayah pasar.
Mengestimasi berapa besar jumlah kelompok berpenghasilan menengah keatas yang suka berbelanja di suatu departement store tertentu.
Mengetahui persepsi konsumen terhadap suatu produk tertentu.
Mengetahui berapa besar pengaruh suatu variabel. Misal, seberapa besar. pengaruh daya tarik departement store terhadap kebiasaan makan di tempat tersebut.
RISET KAUSAL
Tujuan : Mencari hubungan antara sebab dan akibat
Mengetahui variabel yang menjadi penyebab atau variabel
pengaruh (variabel independent) dan variabel yang menjadi
akibat atau variabel terpengaruh (variabel dependent).
Mengetahui hubungan atau keterkaitan antara variabel-
variabel.
Karakteristik : riset ini khusus menguji variabel independent,
menggunakan variabel kontrol
Kegiatan riset yang dilakukan pada satu saat tertentu
Single Cross Sectional Design
Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dari satu responden untuk satu saat ( waktu )
Contoh : “untuk mengetahui efektivitas kupon berhadiah sebagai alat promosi dalam meningkatkan penjualan produk.”
Multiple Cross Sectional Design
Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan untuk waktu - waktu yang berbeda, dengan sample yang berbeda
Contoh: “Untuk mengetahui perilaku kecenderungan makan mie instant selama 5 tahun terakhir.”
Desain Cross Sectional (CSD)
Desain Longitudinal (LD)
Tipe desain riset yang melibatkan jumlah sample yang tetap yang
diukur secara terus menerus, sehingga didapatkan suatu gambaran
secara serial yang kontinyu berikut perubahannya
Contoh: Bagaimana pandangan rakyat Indonesia terhadap
Presiden Soeharto selama masa kepemimpinannya ?
Perbedaan CSD dan LD
Kriteria CSD LD
1. Dapat mengetahui perubahan - +
2. Memerlukan data sangat besar - +
3. Akurasi (ketelitian) - +
4. Keterwakilan sampel + -
5. Bias terhadap respon + -
Kita dapat mengelompokan desain penelitian
dilihat dari berbagai sudut pandang.
1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
1. Penelitian eksploratif
2. Peneltian uji hipotesis
2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
1. Penelitian pengamatan
2. Peneltian Survai
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabeloleh peneliti
1. Penelitian eksperimental : Meneliti hubungan sebab akibatantara variabel-variabel penelitian dengan melakukan suatuproses percobaan untuk mendapatkan hasil yang presisi
2. Penelitian ex post facto (penelitian yang dilakukan untukmeneliti peristiwa yang telah terjadi)
5. Desain penelitian dilihat dari dimensi waktu
a. Penelitian Time series
b. Penelitian Cross section
6. Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi:
1. Studi lapangan
2. Eksperimen lapangan
3. Eksperimen laboratorium
4. Desain penelitian menurut tujuannya
a. Penelitian deskriptifb. Penelitian komparatifc. Penelitian asosiatif
PERANGKAT RISET
Questionaire merupakan peralatan yang paling sering digunakan dalam mengumpulkan data primer
Dalam mempersiapkan suatu questionaire, para peniliti sebaiknya dengan hati-hati memilih jenis pertanyaan, bentuk pertanyaan, penggunaan bahasa dan urutannya.
Bentuk pertanyaan dapat juga mempengaruhi tanggapan responden
Jenis Pertanyaan Tertutup1. Dichotomi ( pertanyaan dengan dua pilihan jawaban )
Contoh : Untuk pergi ke kantor, apakah anda menggunakan kendaraan sendiri ?
A. Ya B. Tidak
2. Pilihan Ganda ( pertanyaan dengan tiga atau lebih pilihan jawaban Contoh : Bersama siapa anda berangkat ke Kantor ?
a. Sendiri b. Pasanganc. Pasangan dan anak d. Teman
3. Skala Likert ( pertanyaan yang menunjukkan tingkat setuju / tidak setuju )Contoh : Kualitas barang yang dijual di Pasar Swayalan lebih baik daripada di Pasar Tradisional ?
1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju3. Tidak ada pendapat 4. Setuju
5. Sangat setuju
Pertanyaan tertutup (Closed End Questionaire)
4. Skala Kepentingan ( skala yang menurutkan kepentingan beberapa atribut dari sama sekali tidak penting ke mutlak penting )
Contoh : Pelayanan jasa pendidikan yang diberikan oleh PT bagi saya
1. Mutlak penting 2. Sangat penting 3. Agak penting 4. Tidak sangat penting5. Sama sekali tidak penting
5. Skala Penilaian ( skala yang memberi nilai beberapa atribut dari buruk ke unggul ) Dengan pilihan jawaban :
1. Unggul 2. Sangat Baik 3. Baik
4. Sedang 5. Buruk
Pertanyaan Terbuka (Open End Questionaire)akan memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kata-katanya sendiri.
Jenis Pertanyaan Terbuka :
1. Tidak tersusun ( Pertanyaan yang dapat dijawab dengan cara yang hampir tidak terbatas )
Contoh : Apa pendapat anda mengenai PTS ?
2. Melengkapi cerita
3. Melengkapi gambar
4. Thematic Apperception Test ( TAT )
Ada gambar dan responden diminta menyusun suatu cerita tentang apa yang terjadi dan mungkin terjadi dalam gambar tersebut
Opened End Questionaire
Closed End Questionaire
Pendapat nasabah tentang tingkat kepentingan :
1 = Sangat tidak penting 2 = Tidak penting 3 = Cukup 4 = Penting 5 = Sangat penting
Pendapat nasabah tentang tingkat kepuasan :
1 = Sangat tidak puas 2 = Tidak puas 3 = Cukup4 = Puas 5 = Sangat puas
Daftar Pertanyaan ( questionaire ) kepada Unit Kerja Customer Service ( C S ) :
1. Penampilan Staff Customer Services
2. Sikap dalam melayani nasabah
3. Pelayanan yang tidak diskriminatif
4. Kecepatan penanganan keluhan nasabah
5. Pengetahuan tentang produk dan jasa bank
6. Kemampuan dalam menjelaskan produk dan jasa bank
7. Kemudahan menghubungi melalui telepon
8. Etika berkomunikasi dengan nasabah baik secara langsung maupun via telp
9. Hubungan baik antara Staff dan nasabah
CONTOH
Questionaire untuk Unit Kerja Loan Services : sama dengan pertanyaan untuk unit kerja CS
Questionaire untuk Unit Kerja Teller Services :
1. Penampilan Staff Teller atau Kasir
2. Efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan transaksi
3. Sikap dalam melayani nasabah
4. Sifat yang proaktif dalam membantu nasabah
5. Pelayanan yang tidak diskriminatif
6. Hubungan baik antara Staff dengan nasabah
Questionaire untuk Unit Kerja Satpam :
1. Penampilan Staff Satpam
2. Staff yang proaktif dalam membantu nasabah
3. Hubungan baik antara Staff Satpam dengan nasabah
4. Keamanan nasabah di lingkungan bank
Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ada empat tingkatan:
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk
memberikan kategori saja
Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2
Skala Ordinal
Disajikan sebagai nama penggolongan
digunakan untuk memberikan kategori dan peringkat
Perbedaan dengan Nominal >> Skala Ordinal telah membentuk suatu tatanan (Tingkatan terendah dan tertinggi).
Contoh:
Pernyataan Nilai
Sangat setuju 5
Setuju 4
Tidak ada pendapat 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Skala Interval (Selang) Digunakan untuk memberikan kategori, peringkat, dan jarak
Angka-angka yang disajikan sudah menunjukan tingkatan
Angka 1 lebih kecil dari 2, 2 lebih kecil dari 3 dst.
Dua angka yang berurutan memiliki jarak yang sama tetapi belum
dapat dibandingkan.
Tidak memiliki nilai dasar mutlak.
Contoh:
Interval nilai pelajaran matematika siswa SMA 4 Surabaya adalah
antara 0 sampai 100. Bila siswa A dan B masing-masing mempunyai
nilai 45 dan 90, bukan berarti tingkat kecerdasan B dua kali A. Nilai 0
sampai 100 hanya merupakan rentang yang dibuat berdasarkan
kategori pelajaran matematika dan mungkin berbeda dengan mata
pelajaran lain.
Kualitas produk minuman kaleng di PT Taruna Jaya Makmur
Skala Rasio
Digunakan untuk memberikan kategori, peringkat, jarak,
dan perbandingan
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak
atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki
nilai 0 (nol) yang mutlak .
Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
3. Hasil Penjualan
Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran
Kategori Peringkat Jarak Perbandingan
Nominal Ya Tidak Tidak Tidak
Ordinal Ya Ya Tidak Tidak
Interval Ya Ya Ya Tidak
Rasio Ya Ya Ya Ya
Desain Pengukuran
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Deferensial Semantik
4. Skala Rating
Skala Likert
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapatdan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Jenis data yang digunakan adalah data Interval.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Contoh
Skala Gudman
Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang
terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Skala Deferensial Semantik
(semantic differential scale)
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk
pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis
kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah
kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.
jenis data yang digunakan adalah data Interval.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit
ini ?
1.
Sangat
Buruk
5.
Sangat
Baik
Contoh
Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data
kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan data
kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1
Kebersihan ruang parkir Bank CBA:
5 4 3 2 1
FINISH...