masyarakat produktif

12
Yuca Siahaan PENDAHULUAN Masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang pola hidupnya konsumtif. Padahal sebagai suatu negara yang under-developed, mestinya rakyatnya berpacu dalam investasi dan produksi. Di negara-negara yang berhasil bangkit dari keterpurukan Perang Dunia ke-II seperti Jepang, Korea, dan India, dan juga Vietnam yang baru saja lepas dari kemelut perang saudara, mereka lebih memiliki perilaku produktif. Hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah mereka yang berhasil membangkitkan semangat simple living high thinking.” Artinya memelihara hidup yang sederhana tetapi selalu berpikiran maju. Sebaliknya di Indonesia, masyarakat berpola terbalik : simple thinking high living.Lihatlah contoh yang nyata: Indonesia telah menjadi daerah pemasaran berbagai hasil industri dari negara-negara maju. Barang-barang konsumtif seperti mobil, sepeda motor, alat-alat elektronik, handphone, dll melimpah ruah di pasaran Indonesia, serta mudah diperoleh dengan sistim kredit. Pola konsumtif ini dipacu oleh semaraknya iklan-iklan di media cetak dan elektronik seperti TV, Radio. Kebiasan berpikir konsumtif tidak mendidik dan merupakan racun kehidupan bagi generasi penerus kita. Pemerintah pun “terpaksa” harus terus-menerus menimbun hutang luar negeri. Karena pentingnya pola perilaku masyarakat di atas, kami mengamati masyarakat di lingkungan sekitar dan menyusun dalam bentuk laporan .

Upload: yuca-siahaan

Post on 30-Jun-2015

1.290 views

Category:

Education


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

PENDAHULUAN

Masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang pola hidupnya konsumtif.

Padahal sebagai suatu negara yang under-developed, mestinya rakyatnya berpacu dalam

investasi dan produksi.

Di negara-negara yang berhasil bangkit dari keterpurukan Perang Dunia ke-II seperti

Jepang, Korea, dan India, dan juga Vietnam yang baru saja lepas dari kemelut perang

saudara, mereka lebih memiliki perilaku produktif. Hal ini tidak terlepas dari peran

pemerintah mereka yang berhasil membangkitkan semangat “simple living high thinking.”

Artinya memelihara hidup yang sederhana tetapi selalu berpikiran maju. Sebaliknya di

Indonesia, masyarakat berpola terbalik : “simple thinking high living.”

Lihatlah contoh yang nyata: Indonesia telah menjadi daerah pemasaran berbagai

hasil industri dari negara-negara maju.

Barang-barang konsumtif seperti mobil, sepeda motor, alat-alat elektronik,

handphone, dll melimpah ruah di pasaran Indonesia, serta mudah diperoleh dengan sistim

kredit.

Pola konsumtif ini dipacu oleh semaraknya iklan-iklan di media cetak dan elektronik

seperti TV, Radio. Kebiasan berpikir konsumtif tidak mendidik dan merupakan racun

kehidupan bagi generasi penerus kita. Pemerintah pun “terpaksa” harus terus-menerus

menimbun hutang luar negeri.

Karena pentingnya pola perilaku masyarakat di atas, kami mengamati masyarakat di

lingkungan sekitar dan menyusun dalam bentuk laporan .

Page 2: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

1. Produksi

Produksi adalah proses kegiatan manusia mengubah bahan mentah menjadi barang

jadi atau barang setengah jadi. Atau dengan kata lain produksi adalah proses untuk

menambah nilai guna suatu barang untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia.

2. Masyarakat

Menurut Selo Sumardjan

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan

kebudayaan.

Menurut Karl Marx

Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi

atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok

yang terbagi secara ekonomi.

Menurut Emile Durkheim

Masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang

merupakan anggotanya.

Menurut Paul B. Horton & C. Hunt

Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-

sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,

mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di

dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

Page 3: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

3. Masyarakat Produktif

Masyarakat produktif dapat diartikan sebagai sekumpulan manusia yang memiliki pola

perilaku cenderung lebih banyak menghasilkan sesuatu barang yang bernilai lebih.

Masyarakat produktif adalah masyarakat yang mampu mengelola sumber daya -

sumber daya di sekitarnya baik itu barang primer, barang sekunder, maupun barang

tersier ataupun barang lain yang bisa dipersamakan dengan itu.

B. Tahapan masyarakat Produksi

Pertama, masyarakat produksi primer yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi

barang setengah jadi. Misalnya masyarakat yang mempunyai usaha di bidang pembuatan

tahu yang mengolah kedelai sebagai bahan mentahnya dan dengan output tahu mentah

sebagai barang setengah jadinya.

Kedua, masyarakat produksi sekunder yang kegiatannya mengelola bahan setengah jadi

menjadi bahan jadi. Misalnya yang masih terkait dengan contoh diatas, tahu mentah

diolah menjadi gorengan.

Ketiga, masyarakat produksi tersier yang kegiatannya menjual jasa atau mendistribusikan

hasil barang jadi. Misalnya menjual gorengan yang telah diproduksi oleh masyarakat

produksi sekunder .

C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produksi Masyarakat

1. Letak geografis

Letak geografis ini mempengaruhi jenis produksi masyarakat.

Contohnya:

Masyarakat yang hidup di daerah tepi pantai cenderung memproduksi produk –

produk yang berhubungan dengan hasil laut contohnya: petani garam, petani

ikan / tambak.

Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan usahanya cenderung di bidang

pertanian misalnya sayur – mayur.

Page 4: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

2. Latar Belakang Sejarah

Latar belakang sejarah keluarga juga mempengaruhi jenis produksi seseorang /

masyarakat. Misalnya:

Seseorang yang latar belakang sejarah keluarganya pengusaha, akan cenderung

bekerja pada bidang yang sama ( turun- temurun).

Seseorang yang latar belakang sejarah keluarganya adalah dokter, maka

cenderung juga akan berprofesi sebagai dokter.

3. Sumber Daya Alam & Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Alam

Sumber daya alam yang terdapat di suatu tempat atau daerah akan

mempengaruhi hasil produksinya. Misalnya : Negara yang sumber daya alam

melimpahnya berupa minyak bumi dan gas alam, akan cenderung memproduksi

bahan bakar minyak.

Sumber Daya Manusia

Pandangan hidup, tingkat kebudayaan, sikap – sikap atau penilaian masyarakat

suatu tempat akan berpengaruh terhadap pekerjaan, akses untuk mendapatkan

informasi, besar – kecilnya keinginan untuk memperbaiki diri secara kreatif dan

otonom akan mempengaruhi tingkat produktifitasnya.

4. Adat – Istiadat(Etnik) dan Agama

Secara umum semakin besar keanekaragaman etnik dan agama di suatu daerah

semakin besar gejolak internalnya. Misalnya :

Adat-istiadat (Etnik)

Keanekaragaman komposisi etnik juga dapat mempengaruhi produksi suatu

masyarakat. Keberagaman menjadi sumber kreativitas dan inovasi.

Keberagaman memang bisa menimbulkan konflik, tetapi bisa juga

menimbulkan kerjasama dan menciptakan sinergi.

Page 5: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

Agama

Agama dapat berpengaruh pada produksi masyarakat. Seseorang yang beraga

Islam cenderung menghindara/ tidak berusaha di bidang industri makanan yang

melibatkan daging babi. Karena daging tersebut termasuk haram bagi umat

muslim, sehingga ada keengganan. Sedangkan yang beragama muslim, tentu

banyak usaha yang bisa dilakukan dengan daging babi tersebut, misalnya: lauk,

bakmi, soup, dll.

5. Iklim

Iklim akan mempengaruhi jenis produksi suatu masyarakat.Misalnya:

Daerah yang beriklim tropis akan sangat cocok untuk pertanian padi, sehingga

banyak masyarakat yang berprofesi menjadi petani padi.

6. Regulasi pemerintah

Regulasi/ peraturan pemerintah dapat mempengaruhi produktifitas masyarakatnya.

Misalnya:

Pemerintah yang memberikan kemudahan bagi masyarakatnya untuk

mendirikan suatu usaha untuk berproduksi, akan dapat mendorong peningkatan

produktifitas masyarakatnya

7. Gender

Gender juga dapat mempengaruhi produktifitas seseorang. Misalnya:

Dengan kemampuan yang dimiliki(fisik dan mental), produktivitas pria

cenderung lebih tinggi dari wanita.

8. Gizi

Tingkat asupan gizi juga dapat mempengaruhi tingkat produktifitas seseorang/suatu

masyarakat. Misalnya:

Page 6: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

Seseorang yang kecukupan gizinya terpenuhi akan membuat badan sehat,kuat,

dan fit untuk melakukan sesuatu/ bekerja. Dan produktifitas orang yang gizinya

terpenuhi, tentu akan lebih tinggi dari orang yang asupan gizinya belum

terpenuhi yang kurang fit, sehat, kuat.

9. Usia

Usia tentu sangat mempengaruhi tingkat produktifitas seseorang/masyarakat. Yang

berusia sudah banyak, tentu produktifitasnya akan menurun disbanding dengan yang

masih berusia muda.

Produktifitas seorang kakek yang berusia 65 tahun akan menurun dan lebih

rendah dibanding produktifitas seorang muda yang masih 25 tahun.

D. Ciri-ciri Masyarakat Produksi Tinggi dan Rendah

Ciri masyarakat berproduksi rendah :

- Produktivitas rendah

Penggunaan kemampuan manusia yang rendah dalam waktu atau skala

tertentu,

- Pendapatan rendah

Pendapatan yang hanya cukup atau kurang untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari .

- Standar hidup relatif rendah

Standart hidup rendah dapat dimanefistasikan sebagai : kemiskinan,

perumahaan yang kurang layak, kesehatan yang buruk, bekal pendidikan

minim, atau bahkan tidak ada sama sekali, angka kematian bayi yang tinggi,

harapan hidup yang relative rendah, dan peluang mendapatkan pekejaan

rendah.

Page 7: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

- Beban ketergantungan tinggi

Jumlah masyarakat di usia tidak produktif, lebih banyak dari pada masyarakat

produktif, sehingga angka ketergantungan tinggi.

- Umumnya memproduksi produk primer

Yaitu produk yang masih alami dan tidak mengalami perubahan bentuk.

Ciri masyarakat berproduksi tinggi:

- Produktivitas tinggi

Mempergunaka kemampuan maksimal manusia dalam waktu atau skala

tertentu,

- Pendapatan tinggi

Pendapatan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bahkan bisa

untuk menabung.

- Standar hidup relatif tinggi

Standart hidup relative tinggi dapat dimanefistasikan sebagai : Pendapatan

tinggi, perumahaan yang layak, kesehatan yang baik, bekal pendidikan cukup,

angka kematian bayi yang rendah, harapan hidup yang relative tinggi, dan

peluang mendapatkan pekejaan tinggi.

- Umumnya memproduksi barang tersier

Yaitu produk yang memfasilitasi produk primer dan sekunder, misalnya

transportasi, perbankan dan hotel. (bidang jasa).

Page 8: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Perilaku produktif sangat diperlukan bagi masyarakat, terutama masyarakat negara

yang sedang berkembang seperti Indonesia.

2. Sangat perlu dikembangkan pola “simple living high thinking” daripada “simple thinking

high living.”

3. Tahapan masyarakat produksi ada 3, yaitu masyarakat produksi primer, sekunder,

dan tersier.

4. Ada banyak faktor yang mempengaruhi produksi masyarakat, diantaranya: letak

geografis, latar belakang sejarah, SDA dan SDM, adat-istiadat (etnik) dan agama,

iklim, regulasi pemerintah, gender, gizi, dan usia.

Page 9: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

REFERENSI :

http://klipingcliping.wordpress.com/2010/11/06/tidak-produktif/

http://id.shvoong.com/law-and-politics/1922265-pegertian-masyarakat/

http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-

kehidupan-sosial-antar-manusia.

Page 10: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

LAMPIRAN GAMBAR

Masyarakat Berproduksi Rendah

Penjual jamu keliling di

samping termasuk

masyarakat produksi rendah

karena keuntungan nya

sedikit sehingga hanya cukup

bahkan kurang untuk

mencukupi kebutuhan sehari-

harinya. Tingkat output nya

juga rendah.

Penjual jus pada gambar di

samping termasuk masyarakat

produksi rendah karena

modalnya kecil dan juga sasaran

konsumennya pun terbatas.

Page 11: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

Masyarakat Berproduksi Tinggi

Pabrik Sritex termasuk

masyarakat produksi tinggi

dengan karyawan yang

jumlahnya belasan ribu orang

dan tingkat output dan laba yang

tinggi. Pemasaran produknya

bahkan sudah sampai keluar

negeri ( ekspor ).

Penjual rujak dan lotis pada

gambar di samping termasuk

masyarakat produksi rendah

karena modalnya kecil dan juga

sasaran konsumennya pun

terbatas.

Page 12: Masyarakat produktif

Yuca Siahaan

Pengusaha Hotel Novotel juga

termasuk masyarakat produksi

tinggi dengan tahapan produksi

tersier (jasa). Hotel ini

menyerap banyak tenaga kerja.

Perusahaan penerbangan

merupakan masyarakat produksi

tinggi karena menggunakan

modal yang besar dan teknologi

tinggi. Penghasilannya juga

tinggi karena sasaran

konsumennya masyarakat kelas

menengah ke atas.