masterplan percepatan dan perluasan pembangunan · pdf filemasterplan percepatan dan perluasan...

35
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Upload: nguyenque

Post on 06-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Masterplan Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025

Istana Bogor, 11 Februari 2011

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Page 2: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Konsep awal Masterplan dipresentasikan Menko Perekonomian dalam retreat 30 Desember 2011.

Dalam direktif Presiden di Raker JCC 10 Januari 2011, Masterplan agar disempurnakan dan harus selesai sebelum Medio 2011.

Telah dilakukan kick-off meeting tanggal 7 Februari 2011 untuk memulai proses penyempurnaan Masterplan ini dengan seluruh pemangku kepentingan dari pemerintah dan dunia usaha.

Selama proses penyempurnaan Masterplan, akan diselenggarakan sejumlah diskusi dan kesepakatan. Hasil penyempurnaannya akan diselesaikan pada akhir Maret 2011 (berupa laporan kepada Presiden).

Retreat yang diselenggarakan pada hari ini merupakan persiapan untuk Rapat Kerja yang dipimpin oleh Presiden dengan aparat Pemerintahan Daerah pada tanggal 21 Februari 2011. Acara tersebut merupakan bagian dari proses penyempurnaan Masterplan ini.

Slide - 2

Page 3: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Masterplan ini diharapkan berupa dokumen kerja dari RPJM yang berisi terobosan sejumlah aksi pengembangan aktivitas ekonomi yang konkret, bukan business as usual (BAU).

Namun demikian, penyusunannya perlu diintegrasikan dengan sistem perencanaan yang ada.

Masterplan perlu memasukkan berbagai pemikiran, kebijakan ataupun komitmen yang berkembang.

Masterplan ini mendorong keterlibatan peran dunia usaha sebagai aktor utamanya. Pemerintah berfungsi sebagai regulator, fasilitator, dan katalisator.

Slide - 3

Page 4: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Perumusan Masterplan harus menggunakan pola pikir yang tidak

business as usual.

Masterplan ini harus menjadi produk yang bisa menawarkan terobosan

perbaikan ke depan atau “cut off” dari problem masa lalu.

Bukan hanya sekedar dokumen rencana yang menawarkan menu

rencana aksi untuk solusi bagi isu dan permasalahan-permasalahan

masa lalu.

Page 5: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

RKP

Slide - 5

Page 6: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Slide - 6

Page 7: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Sumber : International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, October 2010

12,8%

12,5%

12,3%

11,8%

10,0%

9,0%

8,7%

4,3%

4,2%

8,8%

Indonesia

Russia

China

India

Brazil

Turkey

South Korea

Japan

USA

ASEAN (excl. Indonesia)

IMF memproyeksikan Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat di antara 18 ekonomi terbesar dunia pada tahun 2009-2015

Menjawab Optimisme Dunia Terhadap Indonesia

Slide - 7

Page 8: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Pertumbuhan yang tinggi tersebut harus dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

• Pertumbuhan yang berkualitas/inklusif

• Pertumbuhan yang berkelanjutan

Slide - 8

Page 9: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

2014

2025 2045

• PDB: ~ 1,2 trill US$

• Pendapatan/kap: ~ 4.800 US$

• Kekuatan ekonomi 14 besar dunia

• PDB: 3,8 – 4,5 trill US$

• Pendapatan/kap: 13.000 – 16.100 US$

• Kekuatan ekonomi 12 besar dunia

Cat: proyeksi KEN ~ 14.900 US$

• PDB: ~ 16,6 trill US$

• Pendapatan/kap: ~ 46.900 US$

• Kekuatan ekonomi 7/8 besar dunia

Sumber: proyeksi KEN

100 tahun

kemerdekaan

Catatan: • Proyeksi 2014 sesuai dengan proyeksi RPJMN • Proyeksi 2025, angka tidak resmi pemerintah

Slide - 9

Page 10: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

“...... struktur ekonomi negara maju ditandai dengan meningkatnya porsi sektor sekunder dan tersier (angka

estimasi)”

Struktur Ekonomi INDONESIA 2009

Struktur Ekonomi NEGARA MAJU 2025

Lower middle income country

High income country

10

Perubahan struktur ekonomi menjadi sebuah NEGARA MAJU bisa diwujudkan bila sektor-sektor utama tumbuh sebagai berikut:

•Primer : 7,8 – 8,3 % per tahun •Sekunder : 12,6 – 13,1 % per tahun •Tersier : 13,4 – 13,9 % per tahun

Page 11: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

1. Perubahan cara pandang (mindset): optimis ke depan, kerja keras, kerjasama, produktivitas, inovasi, kreativitas dsb.

2. Peningkatan kualitas modal manusia: pengembangan SDM

3. Ketersediaan sumber pembiayaan pembangunan dari: Pemerintah (APBN/D, BUMN, Cadangan Devisa) dan Swasta (Domestik, Asing)

4. Pengelolaan anggaran yang efisien, efektif, tepat sasaran dan transparan.

5. Kebijaksanaan untuk mendorong transformasi sektoral yang konsisten: dari kondisi factor driven ke innovation driven.

6. Kehandalan sistem jaminan sosial dan program penanggulangan kemiskinan

7. Ketahanan pangan, air, dan energi

8. Reformasi birokrasi Slide - 11

Page 12: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

1. Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia pusat-pusat pertumbuhan

2. Penguatan Konektivitas Nasional

3. Penguatan Kemampuan Iptek Nasional

Slide - 12

1

2

3

Page 13: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Melalui pendekatan pembangunan Koridor Ekonomi (PKE), Masterplan Pembangunan Ekonomi Indonesia memberikan tema baru bagi pembangunan ekonomi wilayah: 1. Masterplan Pembangunan Ekonomi Indonesia (RPEI) tidak diarahkan

pada kegiatan eksploitasi dan ekspor sumber daya alam, namun lebih pada penciptaan nilai tambah.

2. Masterplan Pembangunan Ekonomi Indonesia (RPEI) tidak diarahkan untuk menciptakan konsentrasi ekonomi pada daerah tertentu namun lebih pada pembangunan ekonomi yang beragam dan inklusif. Hal ini memungkinkan semua wilayah di Indonesia untuk dapat berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing.

3. Masterplan Pembangunan Ekonomi Indonesia (RPEI) tidak menekankan pada pembangunan ekonomi yang dikendalikan oleh pusat, namun pada sinergi pembangunan sektoral dan daerah untuk menjaga keuntungan kompetitif nasional.

4. Masterplan Pembangunan Ekonomi Indonesia (RPEI) tidak menekankan pembangunan transportasi darat saja, namun pada pembangunan transportasi yang seimbang antara darat, laut, dan udara.

5. Masterplan Pembangunan Ekonomi Indonesia (RPEI) tidak menekankan pada pembangunan infrastruktur yang mengandalkan anggaran pemerintah semata, namun juga pembangunan infrastruktur yang menekankan kerjasama pemerintah dengan swasta (KPS).

13

Page 14: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Slide - 14

1

Page 15: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Slide - 15

1

Page 16: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Koridor Ekonomi Sumatera "Sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan

lumbung energi nasional"

Sektor Fokus dan Strateginya 1. Minyak Kelapa Sawit/CPO Fokus pada industri hulu

melalui peningkatan panen dan konversi mature plantation. 2. Karet Meningkatkan hasil panen dan memperluas

industri hilir 3. Batubara Meningkatkan produksi pertambangan

melalui percepatan infrastruktur rel kereta api.

Infrastruktur Kunci yang Dibutuhkan Pelabuhan: • Metro Medan, Dumai, Palembang

Rel Kereta/Jalan: • Trans Sumatera (Rel kereta/Jalan), termasuk rel kereta

untuk CPO di Riau. Pembangkit Listrik di Sumatera • Pembangkit Listrik di Sumatera untuk menumbuhkan

industri hilir • Mine-mouth dan processing plant untuk batubara di

Sumatera Selatan

Overview Terdiri dari 7 hub: Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Serang, Jakarta Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~3.4x dari $139 milyar di 2010 ke $473 milyar di 2030 dengan laju pertumbuhan koridor sebesar 6.3% dibandingkan estimasi baseline 4.5%

Slide - 16

1

Page 17: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Koridor Ekonomi Jawa "Pendorong Industri dan Jasa Nasional"

Fokus Sektor & Strategi – basis manufaktur yang luas: 1. Produk makanan Fokus untuk memindahkan hambatan untuk mengkapitalisasi tumbuhnya permintaan domestik 2. Tekstil Merebut pasar domestik dari impor dan memperkuat sebagai negara pilihan sumber produksi 3. Industri Alat angkut Mengembangkan kapabilitas untuk nilai tambah pengolahan yang lebih tinggi, menarik lebih banyak peralatan pengolahan asli.

Overview Terdiri dari 4 hub: Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~4.2x dari $304 milyar di 2008 ke $1,282 milyar di 2030 dengan estimasi laju pertumbuhan koridor 7.5% dibandingkan estimasi baseline 5.8%

Infrastruktur Kunci yang Dibutuhkan Pelabuhan: • Jakarta, Semarang, Surabaya

Rel Kereta/Jalan: • Trans Jawa (Jakarta-Cikampek-Bandung-Semarang-

Surabaya Pembangkit Listrik • Ekspansi Pelabuhan di Jakarta • Pembangkit listrik di Jawa Barat dan Jawa Tengah

Slide - 17

1

Page 18: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Overview Terdiri dari 4 hub: Pontianak, Palangka Raya, Balikpapan dan Samarinda

Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~2.6x dari $59 milyar di 2008 ke $152 milyar di 2030 dengan estimasi laju pertumbuhan koridor sebesar 3.6% dibandingkan estimasi baseline sebesar 5.8%

Industri Berkelanjutan di Masa Depan 1. Perikanan memperluas industri akuakultur udang 2. Kayu Membangun industri hutan yang berkelanjutan &

memperluas ke produksi bernilai tambah tinggi (kertas) 3. Karet Meningkatkan industri karet

Fokus Sektor Saat Ini 1. Migas Eksplorasi lebih banyak untuk memastikan

pertumbuhan produksi yang stabil 2. Minyak Kelapa Sawit Meningkatkan produksi panen,

beralih ke produk dgn nilai tambah tinggi dan produk hilir. 3. Batubara Meningkatkan produksi dgn membangun

infrastruktur yg dapat mencapai tambang di pedalaman

Infrastruktur Kunci yang Dibutuhkan: Pelabuhan Sungai Fasilitas Barge Loading Pelabuhan yang menghubungkan Rel Kereta Api untuk membawa batubara melalui sungai; Sungai Barito dan Mahakam Rel Kereta Api Dibutuhkan untuk membuat pertambangan batubara di pedalaman layak secara ekonomi; Kal-Teng Jalan Tol Konektivitas yg lebih baik antara perkebunan kelapa sawit dan pertambangan dapat meningkatkan produksi CPO; Kalimantan Tengah dan Barat

Koridor Ekonomi Kalimantan "Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang &

Lumbung Energi Nasional"

Slide - 18

1

Page 19: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Koridor Ekonomi Sulawesi ''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian,

Perkebunan, dan Perikanan Nasional''

Sektor Fokus dan Strategi 1. Tanaman Pangan Meningkatkan produktivitas yang

menjamin ketahanan pangan nasional 2. Perkebunan Beralih ke produk dengan nilai tambah

yang lebih tinggi 3. Perikanan Mengurangi tangkapan perikanan laut,

membangun produksi akuakultur 4. Pertambangan Nikel Meningkatkan ekspor nikel

setengah-jadi

Infrastruktur Kunci yang Dibutuhkan: Irigasi – Kebutuhan peningkatan panen pertanian pangan dan perkebunan; Sulawesi Selatan. Fasilitas Pelabuhan – Dibutuhkan untuk penanganan yang lebih baik bagi produk industri pertanian; Pelabuhan Makassar, Bitung, Kendari. Suplai Listrik - Listrik merupakan kebutuhan kunci untuk pemrosesan nikel; Sulawesi Tenggara

Overview Terdiri dari 5 hub: Manado, Gorontalo, Kendari, Mamuju dan Makassar Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~4.4x dari $21 milyar di 2008 ke $94 milyar di 2030 dengan estimasi laju pertumbuhan koridor sebesar 7.7% dibandingkan estimasi baseline 6.0%

Slide - 19

1

Page 20: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Koridor Ekonomi Bali-NT ''Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan

Nasional''

Sektor Fokus dan Strategi 1. Pariwisata Meningkatkan jumlah kunjungan turis

maupun pengeluaran pariwisata. Memanfaatkan Bali sebagai gerbang untuk mempromosikan kunjungan ke daerah tujuan wisata lain

2. Pertanian dan Peternakan Meningkatkan produktifitas lahan dan mengembangkan kegiatan produksi sampai dengan hilir

Overview Terdiri dari 3 hub: Denpasar, Mataram dan Surabaya Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~4.3x dari $18 milyar di 2008 ke $76 milyar di 2030 dengan estimasi laju pertumbuhan koridor sebesar 7.6% dibandingkan estimasi baseline 5.6%

Infrastruktur Kunci yang Dibutuhkan: Bandara: Ekspansi Ngurah Rai, pembangunan bandara internasional baru di Bali Pelabuhan: Terminal cruise Tanah Ampo / Benoa Jalan: Trans-Bali toll road, akses Sarangan – Tj. Benoa Energi: Pembangkit listrik di Bali

Slide - 20

1

Page 21: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Koridor Ekonomi Papua-Maluku "Pengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan

SDM yang Sejahtera"

Sektor Fokus dan Strategi 1. Pertambangan (terutama tembaga dan emas)

Mendorong eksplorasi lokasi tambang baru melalui dukungan infrastruktur. Mendorong "forward integration" dengan melalui kegiatan produksi hilir

2. Pertanian dan Perkebunan Meningkatkan produksi melalui Merauke Integrated Food dan Energy Estate (MIFEE) & menghasilkan produk bernilai tambah tinggi

Key infrastructure needs Jalan – Jalan Trans-Papua dan jalan akses Merauke Pelabuhan – Pelabuhan di Jayapura dan Merauke Energi – Mengembangkan PLTA Urumka untuk mengurangi ketergantungan pembangkit listrik BBM

Overview Terdiri dari 5 hub: Sorong, Manokwari, Wamena, Jayapura dan Merauke Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~6.3x dari $13 milyar di 2008 ke $83 milyar di 2030 dengan estimasi laju pertumbuhan koridor sebesar 9.6% dibandingkan estimasi baseline sebesar 7.0%

Slide - 21

1

Page 22: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Membangun Konektivitas Nasional: Untuk mendorong pertumbuhan tinggi yang inklusif

Slide - 22

2

Page 23: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Mempercepat Kemampuan IPTEK Nasional

Slide - 23

3

Page 24: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator
Page 25: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

• Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi (di dalam Koridor Ekonomi) yang dimotori oleh dunia usaha dan difasilitasi oleh Pemerintah: • Kawasan Ekonomi Khusus

• Pengembangan Proyek-Proyek Percepatan Aktivitas Ekonomi (location spesific, fast-track projects) bisa berlokasi di - KEK

• Fasilitasi pembangunan aktivitas ekonomi dengan fokus pada peningkatan daya saing dan “debottlenecking”

soft infrastructure (insentif, regulasi, prosedur dsb.)

• Affirmative actions untuk pembangunan ekonomi di luar pusat-pusat pertumbuhan (Koridor Ekonomi)

Slide - 25

Pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Page 26: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Slide - 26

Page 27: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Telah ditetapkan 8 program utama

(industri, pertanian, pertambangan,

energi, kelautan, pariwisata,

telematika, dan pengembangan

kawasan strategis) yang meliputi 18

aktivitas ekonomi

Slide - 27

Page 28: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

18 Aktivitas Ekonomi

Jakarta Metropol

Selat Sunda

Industri Tekstil

Industri Perkapalan

Telema-tika Industri

Alat Angkut

Industri Makanan

Industri Baja

Kelapa Sawit

Karet

Migas

Batubara

Nikel Tembaga

Bauksit

Kelautan

Pariwi-sata

Food Estate

Dikembangkan secara

terintegrasi di 6 koridor ekonomi

Slide - 28

Keuangan Pendid & Keseht

Usulan KEN

Page 29: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Rekapitulasi Program Utama, Aktivitas Ekonomi, Enabling Infrastructure di Koridor Ekonomi

Slide - 29

Program Utama Aktivitas

Ekonomi

Page 30: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Slide - 30

Rekapitulasi Program Utama, Aktivitas Ekonomi, Enabling Infrastructure di Koridor Ekonomi

Program Utama

Aktivitas Ekonomi

Page 31: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Koridor Ekonomi Indonesia Pusat – Pusat Pertumbuhan diharapkan menghasilkan

dampak ekonomi yang sangat berarti

Koridor ekonomi diproyeksi dapat meningkatkan PRDB koridor sebesar ~4x sampai dengan 2030

PRDB (Real 2010, USD Milyar)1

1,095

~4x

GDP basis3

GDP dari IEDC

2030

2,160

2010

555

2015

1.7%

5.3%

Pertumbuhan Tahunan

7.0 %

597

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

Koridor ekonomi juga akan menghasilkan dampak limpahan ke luar koridor

PDRB (Real 2010, USD Milyar)1

Spillover (2030)2

19

IEDC Impact (2030)

Dampak limpahan melalui:

• Pengembangan industri pendukung di sekitar koridor

• Perbaikan konektivitas dengan koridor ekonomi

1. PRDB riil dipatok berdasarkan harga tahun 2010 2. Berdasarkan Interregional Input-Output 2005 3. Berdasarkan data historikal 5 tahun Source: BCG analysis; IEDC Master Plan; BPS; EIU

Slide - 31

Page 32: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Contoh proyek: PLTU Jawa Tengah ~2000MW (~$2.0 Milyar)

Kebutuhan infrastruktur prioritas tahap 1 sekitar $76 milyar

Kebutuhan infrastruktur prioritas stage-1 (2010-2014)

Kebutuhan infrastruktur prioritas stage-21 (2014-2030)

Kebutuhan investasi ($ Milyar)

Total Others Road Rail Power Seaport Airport

Kebutuhan investasi ($ Milyar)

Total Others Road Rail Power Seaport Airport

1. Berdasarkan perhitungan makro Source: BCG analysis; IEDC Master Plan; Working Group discussion

Di luar kebutuhan infrastruktur prioritas, pengembangan infrastruktur umum lain harus terus dilakukan

Contoh proyek: Expansi pelabuhan Dumai (~$0.13 Milyar)

Contoh proyek: Jaringan rel batubara Puruk Cahu – Bangkuang & Tj. Isuy (~$3.5 Milyar)

13.3 40.5 103.6 430.8 369.5 1,072.6

7.8 24.5 78.1 253.6 207.7 640.5

Rentang atas

Rentang bawah

Slide - 32

114,9

68,6

Asumsi: Belanja infrastruktur 3,7 – 4,9 % dari PRDB koridor

Page 33: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Slide - 33

1. Besarnya kebutuhan investasi untuk terutama pembangunan infrastruktur adalah 150 miliar US$

2. Dari jumlah itu diperkirakan: investasi yang berasal dari dalam negeri adalah 50 miliar US$ (APBN, PPP, BUMN). Sementara dari FDI sekitar 100 US$

3. Negara-negara yang potensial berminat investasi adalah: USA, European Union, Brasil, Rusia, Cina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Australia, Malaysia, Singapura, Turki, India.

Indikasi Kebutuhan Investasi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi 2011-2015

Page 34: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator

Direktif penyempurnaan

Masterplan

30 Des. 2010

Kick-off penyempurnaan

Masterplan

7 Feb. 2011

Retreat Persiapan Raker 21 Februari’11

Laporan Hasil Penyempurnaan

Masterplan ke Presiden

Raker dengan Pemmerintahan Daerah & BUMN

Launching Masterplan oleh

Presiden

11 Feb. 2011

28 Mar. 2011

? April 2011

21 Feb. 2011

Implementasi dan Monev

Penyelenggaraan diskusi rutin mingguan oleh para

pemangku kepentingan Slide - 34

Page 35: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan · PDF fileMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Istana Bogor, 11 Februari 2011 Menteri Koordinator