masina: jurnal guru halaman 88-92
DESCRIPTION
Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran (www.e-jurnalguru.com)TRANSCRIPT
-
Masina | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA
88 | ISSN : 2459-9743
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Materi Energi dan Perubahannya Melalui Metode Demonstrasi
pada Siswa Kelas VIA SD Negeri 2 Sekayu
Masina
Guru SD Negeri 2 Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan perubahannya pada siswa kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin. Penelitian dilaksanakan di kelas VI-A semester II tahun pelajaran 2014-2015 dengan kemampuan yang heterogen berjumlah 32 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Metode penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil ulangan harian siklus I dan siklus II. Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kemampuan siswa. Penelitian berlangsung dalam dua siklus, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar yaitu sebesar 48,88% (siklus I) menjadi 93,75% (siklus II) serta tercapainya indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu sebesar 80% dari keseluruhan siswa dalam sampel penelitian telah mencapai standar KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71. Sehubungan dengan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, bahwa salah satu cara meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan perubahannya pada siswa kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu dengan menggunakan metode demonstrasi.
Kata kunci : hasil belajar, materi energi , metode demonstrasi
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah
satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah
dasar (SD), yang merupakan hasil kegiatan
manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan
konsep yang terorganisir tentang alam sekitar,
diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian
proses ilmiah antara lain penyelidikan,
penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan.
Pembelajaran IPA di SD bertujuan melatih
siswa untuk memiliki sikap ilmiah. Hal itu
dapat dilakukan jika siswa mengalami langsung
untuk memahami tentang dirinya sendiri dan
alam lingkungannya.
Pelajaran IPA sering dianggap sebagai
mata pelajaran yang sulit bagi sebagian siswa
kelas VI-A SD Negeri 2 Sekayu. Akibatnya minat
belajar sebagian siswa tersebut menurun
sehingga menyebabkan hasil belajar menjadi
rendah. Namun untuk sebagian siswa lainnya
mata pelajaran IPA justru menjadi mata
pelajaran yang digemari. Minat siswa
bertambah apabila materi disampaikan dengan
metode yang menarik. Siswa menjadi lebih
antusias dan konsentrasi memperhatikan hal-
hal baru yang disampaikan oleh guru saat
proses belajar mengajar. Peningkatan minat
belajar siswa yang terjadi ternyata tidak
mempengaruhi hasil belajar siswa. Nilai
ulangan siswa untuk pelajaran IPA ternyata
masih rendah. Salah satu penyebab terjadinya
hal ini yaitu sikap siswa yang rata-rata pasif
dan kurangnya peran siswa saat proses
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan fakta di atas, peneliti harus
berupaya meningkatkan proses belajar agar
terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa. Hal
ini sesuai dengan tuntutan Permen Diknas No
41/2007 tentang standar proses pembelajaran.
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar
peneliti dapat menciptakan strategi belajar
yang cocok. Salah satu upaya peningkatan hasil
belajar IPA yang dapat dilakukan oleh peneliti
yaitu dengan melakukan perubahan metode
pembelajaran dalam hal ini dipilih metode
demonstrasi. Peneliti dapat
mendemonstrasikan mengenai materi yang
diajarkan dan memberikan banyak
kesempatan pada siswa agar lebih aktif dan
kreatif saat proses belajar mengajar terjadi.
-
Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 88 -92
ISSN : 2459-9743 | 89
Untuk mengetahui keberhasilan yang
optimal dan tercapainya penerapan metode ini,
peneliti melakukan proses penilaian melalui
pelaksanaan pembelajaran secara
berkesinambungan dalam penelitian tindakan
kelas. Menurut Kasbolah (1998) penelitian
tindakan kelas merupakan penelitian yang
bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu pembelajaran yang
bersifat individual dan luwes.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
apakah metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi nergi
dan perubahannya pada siswa Kelas VI-A
semester II SD Negeri 2 Sekayu Kabupaten
Musi Banyuasin?
3. Cara Pemecahan Masalah
Meminta siswa mendemonstrasikan
benda-benda tersebut, mengamati perubahan
energi apa yang terjadi, mendiskusikannya, dan
mengerjakan soal.
4. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar IPA materi Energi
dan Perubahannya dengan Metode
Demonstrasi pada siswa Kelas VI-A Semester II
SD Negeri 2 Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin.
5. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
1) Siswa mampu menguasai konsep
yang dipelajari serta mengurangi
verbalisme siswa.
2) Dapat meningkatkan minat dan
kreativitas siswa dalam belajar
khususnya mata pelajaran IPA.
3) Dapat menumbuhkan sikap positif
siswa terhadap mata pelajaran IPA.
4) Menjadi pengalaman bermakna dan
meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar siswa.
b. Bagi Guru
1) Dapat memberikan pengalaman
bermakna dan meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa.
2) Memiliki motede pembelajaran
alternatif yang sesuai pada
kompetensi dasar.
3) Menambah wawasan guru serta
meningkatkan kualitas guru dalam
melaksanankan tugas mengajar.
4) Membudayakan penelitian tindakan
kelas untuk memecahkan
permasalahan berkaitan dengan
kegiatan proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan hasil belajar siswa
terutama mata pelajaran IPA pada
siswa kelas VI-A SDN 2 Sekayu.
2) Meningkatkan mutu pendidikan
khususnya mata pelajaran IPA di
sekolah.
3) Menjadi masukan yang positif dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah.
B. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
Purwanto (2009) mengemukakan hasil
belajar diartikan dengan memahami dua kata
pembentuknya, yaitu hasil dan belajar. Hasil
(product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses
yang mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional. Belajar dilakukan untuk
mengusahakan adanya perubahan perilaku
pada individu yang belajar. Perubahan perilaku
itu merupakan perolehan yang menjadi hasil
belajar. Menurut Winkle (1999), Hasil belajar
adalah perubahan yang mengakibatkan
manusia berubah dalam sikap dan tingkah
lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada
taksonomi tujuan pengajaran yang mencakup
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Soedijarto (1993) menyatakan bahwa
perubahan perilaku akibat kegiatan belajar
mengakibatkan siswa memiliki penguasaan
terhadap materi pengajaran yang disampaikan
dalam kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pengajaran. Pemberian
tekanan penguasaan materi akibat perubahan
dalam diri siswa setelah belajar dan hasil
belajar sebagai tingkat penguasaan yang
dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan perilaku siswa akibat belajar.
2. Pengertian IPA
IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam berarti
ilmu tentang pengetahuan alam artinya
pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang
dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran
ilmu, yaitu rasional dan obyektif. Rasional artinya masuk akal atau logis, diterima oleh
akal sehat sedang obyektif artinya sesuai
dengan obyeknya, sesuai dengan kenyataannya,
atau sesuai dengan pengalaman pengamatan
panca indranya.
Darmojo (1993) mengungkapkan IPA
diperoleh melalui penelitian dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu yang
disebut Metode Ilmiah. Anak usia SD tidak diajarkan membuat suatu penelitian secara
lengkap, tetapi dapat mulai diperkenalkan
-
Masina | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA
90 | ISSN : 2459-9743
secara bertahap, misalnya melakukan
pengamatan yang cermat, kemudian
melaporkan hasil pengamatannya itu kepada
rekan-rekan sekelasnya. Proses sangat penting
dalam menunjang perkembangan anak didik
secara utuh karena dapat melibatkan aspek
psikologis anak meliputi kognitif, afektif dan
psikomotorik dalam proses dapat
dikembangkan sikap ilmiah.
3. Perubahan Energi Listrik
Ibayanti, dkk (2008) menjelaskan
perubahan energi listrik meliputi: 1) energi
listrik menjadi energi cahaya, 2) energi listrik
menjadi energi panas, 3) energi listrik menjadi
energi gerak, dan 4) energi listrik menjadi
energi bunyi.
4. Metode Demonstrasi
Djamarah & Zain (2010) mengungkapkan
bahwa metode demonstrasi merupakan cara
penyajian pelajaran dengan memperagakan
atau mempertunjukkan kepada siswa suatu
proses, situasi, atau benda tertentu yang
sedang dipelajari, baik benda sebenarnya
maupun tiruan yang sering disertai dengan
penjelasan lisan.
Menurut Mirwan (1980) prinsip metode
demonstrasi yaitu melalui pembelajaran yang
hendaknya diperagakan, ini berarti bahwa
pembelajaran itu sedapat mungkin diwujudkan
sehingga konkrit dan dapat diserap oleh anak-
anak dengan berbagai indera. Dengan demikian
proses pembelajaran akan lebih hidup, begitu
pun kesan anak-anak akan hidup, jelas,
fungsional dan tidak mudah dilupakan.
Adapun menurut Ali (2007) langkah-
langkah dalam melaksanakan metode
demonstrasi adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan tujuan yang jelas tentang
kemampuan apa yang akan dicapai siswa.
b) Mempersiapkan peralatan yang
dibutuhkan dalam proses demonstrasi.
c) Memeriksa apakah semua peralatan itu
dalam keadaan berfungsi baik.
d) Menetapkan langkah pelaksanaan agar
efisien dan berjalan lancar.
e) Menghitung alokasi waktu.
f) Menetapkan tata ruang yang
memungkinkan seluruh siswa dapat
memperhatikan pelaksanaan demonstrasi,
g) Menetapkan kegiatan yang dilakukan
selama pelaksanaan.
5. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori maka dapat di
kemukakan hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi Energi
dan Perubahannya pada siswa Kelas VIA
Semester II SD Negeri 2 Sekayu.
C. Metode Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan
dari Bulan Desember 2014 - bulan Maret
2015.
2. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kelas VI-A SD Negeri 2 Sekayu
Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi
Banyuasin.
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu
Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi
Banyuasin dengan jumlah siswa 32 siswa
yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16
siswa perempuan.
4. Rancangan Penelitian Siklus I dan
Siklus II
a. Perencanaan Tindakan yang meliputi:
pembuatan RPP, menyusun lembar
observasi dan menyusun kegiatan.
b. Observasi: peneliti bekerja sama dengan
observator melakukan analisis
pelaksanaan pembelajaran untuk
merancang kegiatan siklus berikut
berdasarkan data yang terkumpul.
c. Refleksi: peneliti bersama observator
melakukan analisis dan refleksi data yang
terkumpul selama kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi
dijadikan bahan untuk melakukan
tindakan penelitian selanjutnya.
d. Indikator Keberhasilan: indikator
keberhasilan dilihat dari kemampuan
siswa untuk dapat memahami dan
menerapkan metode demonstrasi pada
mata pelajaran IPA materi energi dan
perubahannya yaitu sebesar 80% dari
keseluruhan siswa dalam sampel
penelitian telah mencapai standar KKM SD
Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71.
D. Hasil Penelitian
1. Deskripsi dan Hasil Siklus I
Tindakan pembelajaran yang akan
dilaksanakan adalah menggunakan metode
demonstrasi. Siswa dalam kegiatan belajar
dalam kondisi tidak berkelompok dengan
tujuan siswa dapat lebih optimal dalam
memperhatikan dan memahami materi.
a. Pelaksanaan
-
Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 88 -92
ISSN : 2459-9743 | 91
Proses pembelajaran pada siklus I
meliputi kegiatan guru dan siswa yang
terdapat pada kegiatan inti pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil
Belajar Siswa Siklus I
b. Observasi
1) Hasil observasi aktivitas siswa pada
pembelajaran yaitu sebesar 71,43%.
2) Hasil observasi aktivitas guru pada
pembelajaran yaitu sebesar 73,69%.
c. Refleksi
Berdasarkan penelitian pada siklus I
menunjukkan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan materi energi dan
perubahannya dengan metode
demonstrasi memberikan pengaruh positif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa
jika dibandingkan dengan hasil belajar
pada pra siklus yang tercantum pada tabel
Tabel 2. Perbandingan Persentase
Keberhasilan Pra Siklus dan Siklus I
Pada siklus I hanya 46,88% siswa
mencapai nilai lebih besar dari 71. Lembar
observasi terhadap aktivitas siswa
menunjukkan hasil sebesar 71,43% dan pada
lembar observasi pelaksanaan pembelajaran
sebesar 73,69%. Secara keseluruhan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum
berhasil karena belum mencapai indikator
keberhasilan yaitu sebesar 80% dari
keseluruhan siswa dalam sampel penelitian
mencapai standar KKM SD Negeri 2 Sekayu
dengan nilai minimal 71. Untuk itu peneliti dan
observer berkolaborasi untuk meningkatkan
hasil belajar IPA siswa dengan melanjutkan
penelitian ini ke siklus II melalui perbaikan
strategi pembelajaran.
2. Deskripsi dan Hasil Siklus II
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
dalam proses pembelajaran pada siklus I
menunjukkan hasil yang belum optimal karena
masih banyak siswa yang belum dapat
mengusai betul materi energi dan
perubahannya. Oleh karena itu perbaikan
pembelajaran pada siklus II dengan
mengembangkan metode demonstrasi dan
meningkatkan peran siswa dalam kegiatan ini
dilakukan agar tujuan dari penelitian dapat
tercapai. Peneliti memberikan lebih banyak
kesempatan untuk siswa menyalurkan
kreativitasnya melalui diskusi perkelompok,
persentasi serta berperan aktif dalam
mendemonstrasikan mengenai materi dan
perubahannya.
a. Pelaksanaan
Proses pembelajaran pada siklus II
meliputi kegiatan guru dan siswa yang
terdapat pada kegiatan inti pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil
Siklus II
b. Observasi
1) Hasil observasi aktivitas siswa pada
pembelajaran yaitu sebesar 71,43%.
2) Hasil observasi aktivitas guru pada
pembelajaran yaitu sebesar 73,69%.
c. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II
menunjukkan bahwa kegiatan
pembelajaran IPA materi energi dan
perubahannya dengan metode
demonstrasi yang telah mengalami
pengembangan mengalami peningkatan.
Hasil belajar siswa yang mencapai
ketuntasan yaitu sebesar 93,75%
memenuhi indikator keberhasilan yaitu
sebesar 80% dari keseluruhan siswa
dalam sampel penelitian mencapai
standar KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan
nilai minimal 71. Hal ini disebabkan
karena siswa lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Siswa antusias saat diskusi
kelompok dan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya. Hasil pengamatan
pada lembar observasi aktivitas siswa
menunjukkan nilai sebesar 92,85% dan
lembar observasi guru sebesar 89,47%
juga mengalami peningkatan dari siklus I.
Perbandingan keberhasilan hasil belajar
siswa tercantum pada tabel.
Tabel 4. Perbandingan Persentase
Keberhasilan Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II
-
Masina | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA
92 | ISSN : 2459-9743
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi energi
dan perubahannya pada siswa kelas VI-A
semester II SD Negeri 2 Sekayu hal ini dapat
dilihat dari peningkatan indikator keberhasilan
yaitu sebesar 48,88% (siklus I) menjadi
93,75% (siklus II).
2. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka
disampaikan saran sebagai berikut:
a. Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran
di kelas sebaiknya siswa telah
mempersiapkan diri dengan mempelajari
materi yang akan dibahas.
b. Sebaiknya model pembelajaran ini tidak
dilaksanakan secara terus menerus pada
semua mata pelajaran karena dapat
menimbulkan kebosanan pada siswa.
c. Perlu ditambahkan beberapa media yang
mendukung untuk mempermudah
penyampaian materi pelajaran sehingga
penerapan metode demonstrasi ini dapat
dilaksanakan secara optimal.
d. Sekolah hendaknya lebih memfasilitasi
siswa dalam pengembangan diri dan
penguasaan materi.
Daftar Pustaka
Ali, H.M. 2007. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Djamarah, S.B., & Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ibayati, Dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SD/ MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjana, N. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wingkel. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.