masina: jurnal guru halaman 88-92

5
Masina | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA 88 | ISSN : 2459-9743 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Energi dan Perubahannya Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas VIA SD Negeri 2 Sekayu Masina Guru SD Negeri 2 Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015 ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan perubahannya pada siswa kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin. Penelitian dilaksanakan di kelas VI-A semester II tahun pelajaran 2014-2015 dengan kemampuan yang heterogen berjumlah 32 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Metode penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil ulangan harian siklus I dan siklus II. Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kemampuan siswa. Penelitian berlangsung dalam dua siklus, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar yaitu sebesar 48,88% (siklus I) menjadi 93,75% (siklus II) serta tercapainya indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu sebesar 80% dari keseluruhan siswa dalam sampel penelitian telah mencapai standar KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71. Sehubungan dengan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, bahwa salah satu cara meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan perubahannya pada siswa kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu dengan menggunakan metode demonstrasi. Kata kunci : hasil belajar, materi energi , metode demonstrasi A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar (SD), yang merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir tentang alam sekitar, diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Pembelajaran IPA di SD bertujuan melatih siswa untuk memiliki sikap ilmiah. Hal itu dapat dilakukan jika siswa mengalami langsung untuk memahami tentang dirinya sendiri dan alam lingkungannya. Pelajaran IPA sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit bagi sebagian siswa kelas VI-A SD Negeri 2 Sekayu. Akibatnya minat belajar sebagian siswa tersebut menurun sehingga menyebabkan hasil belajar menjadi rendah. Namun untuk sebagian siswa lainnya mata pelajaran IPA justru menjadi mata pelajaran yang digemari. Minat siswa bertambah apabila materi disampaikan dengan metode yang menarik. Siswa menjadi lebih antusias dan konsentrasi memperhatikan hal- hal baru yang disampaikan oleh guru saat proses belajar mengajar. Peningkatan minat belajar siswa yang terjadi ternyata tidak mempengaruhi hasil belajar siswa. Nilai ulangan siswa untuk pelajaran IPA ternyata masih rendah. Salah satu penyebab terjadinya hal ini yaitu sikap siswa yang rata-rata pasif dan kurangnya peran siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan fakta di atas, peneliti harus berupaya meningkatkan proses belajar agar terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa. Hal ini sesuai dengan tuntutan Permen Diknas No 41/2007 tentang standar proses pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar peneliti dapat menciptakan strategi belajar yang cocok. Salah satu upaya peningkatan hasil belajar IPA yang dapat dilakukan oleh peneliti yaitu dengan melakukan perubahan metode pembelajaran dalam hal ini dipilih metode demonstrasi. Peneliti dapat mendemonstrasikan mengenai materi yang diajarkan dan memberikan banyak kesempatan pada siswa agar lebih aktif dan kreatif saat proses belajar mengajar terjadi.

Upload: jurnal-guru

Post on 09-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran (www.e-jurnalguru.com)

TRANSCRIPT

  • Masina | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA

    88 | ISSN : 2459-9743

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA

    Materi Energi dan Perubahannya Melalui Metode Demonstrasi

    pada Siswa Kelas VIA SD Negeri 2 Sekayu

    Masina

    Guru SD Negeri 2 Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

    Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015

    ABSTRAK

    Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan perubahannya pada siswa kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin. Penelitian dilaksanakan di kelas VI-A semester II tahun pelajaran 2014-2015 dengan kemampuan yang heterogen berjumlah 32 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Metode penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil ulangan harian siklus I dan siklus II. Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kemampuan siswa. Penelitian berlangsung dalam dua siklus, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar yaitu sebesar 48,88% (siklus I) menjadi 93,75% (siklus II) serta tercapainya indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu sebesar 80% dari keseluruhan siswa dalam sampel penelitian telah mencapai standar KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71. Sehubungan dengan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, bahwa salah satu cara meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan perubahannya pada siswa kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu dengan menggunakan metode demonstrasi.

    Kata kunci : hasil belajar, materi energi , metode demonstrasi

    A. Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah

    satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah

    dasar (SD), yang merupakan hasil kegiatan

    manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan

    konsep yang terorganisir tentang alam sekitar,

    diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian

    proses ilmiah antara lain penyelidikan,

    penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan.

    Pembelajaran IPA di SD bertujuan melatih

    siswa untuk memiliki sikap ilmiah. Hal itu

    dapat dilakukan jika siswa mengalami langsung

    untuk memahami tentang dirinya sendiri dan

    alam lingkungannya.

    Pelajaran IPA sering dianggap sebagai

    mata pelajaran yang sulit bagi sebagian siswa

    kelas VI-A SD Negeri 2 Sekayu. Akibatnya minat

    belajar sebagian siswa tersebut menurun

    sehingga menyebabkan hasil belajar menjadi

    rendah. Namun untuk sebagian siswa lainnya

    mata pelajaran IPA justru menjadi mata

    pelajaran yang digemari. Minat siswa

    bertambah apabila materi disampaikan dengan

    metode yang menarik. Siswa menjadi lebih

    antusias dan konsentrasi memperhatikan hal-

    hal baru yang disampaikan oleh guru saat

    proses belajar mengajar. Peningkatan minat

    belajar siswa yang terjadi ternyata tidak

    mempengaruhi hasil belajar siswa. Nilai

    ulangan siswa untuk pelajaran IPA ternyata

    masih rendah. Salah satu penyebab terjadinya

    hal ini yaitu sikap siswa yang rata-rata pasif

    dan kurangnya peran siswa saat proses

    pembelajaran berlangsung.

    Berdasarkan fakta di atas, peneliti harus

    berupaya meningkatkan proses belajar agar

    terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa. Hal

    ini sesuai dengan tuntutan Permen Diknas No

    41/2007 tentang standar proses pembelajaran.

    Dalam upaya meningkatkan hasil belajar

    peneliti dapat menciptakan strategi belajar

    yang cocok. Salah satu upaya peningkatan hasil

    belajar IPA yang dapat dilakukan oleh peneliti

    yaitu dengan melakukan perubahan metode

    pembelajaran dalam hal ini dipilih metode

    demonstrasi. Peneliti dapat

    mendemonstrasikan mengenai materi yang

    diajarkan dan memberikan banyak

    kesempatan pada siswa agar lebih aktif dan

    kreatif saat proses belajar mengajar terjadi.

  • Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 88 -92

    ISSN : 2459-9743 | 89

    Untuk mengetahui keberhasilan yang

    optimal dan tercapainya penerapan metode ini,

    peneliti melakukan proses penilaian melalui

    pelaksanaan pembelajaran secara

    berkesinambungan dalam penelitian tindakan

    kelas. Menurut Kasbolah (1998) penelitian

    tindakan kelas merupakan penelitian yang

    bertujuan untuk memperbaiki dan

    meningkatkan mutu pembelajaran yang

    bersifat individual dan luwes.

    2. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas maka dapat

    dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

    apakah metode demonstrasi dapat

    meningkatkan hasil belajar IPA materi nergi

    dan perubahannya pada siswa Kelas VI-A

    semester II SD Negeri 2 Sekayu Kabupaten

    Musi Banyuasin?

    3. Cara Pemecahan Masalah

    Meminta siswa mendemonstrasikan

    benda-benda tersebut, mengamati perubahan

    energi apa yang terjadi, mendiskusikannya, dan

    mengerjakan soal.

    4. Tujuan

    Tujuan penelitian ini adalah untuk

    meningkatkan hasil belajar IPA materi Energi

    dan Perubahannya dengan Metode

    Demonstrasi pada siswa Kelas VI-A Semester II

    SD Negeri 2 Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin.

    5. Manfaat Penelitian

    a. Bagi Siswa

    1) Siswa mampu menguasai konsep

    yang dipelajari serta mengurangi

    verbalisme siswa.

    2) Dapat meningkatkan minat dan

    kreativitas siswa dalam belajar

    khususnya mata pelajaran IPA.

    3) Dapat menumbuhkan sikap positif

    siswa terhadap mata pelajaran IPA.

    4) Menjadi pengalaman bermakna dan

    meningkatkan kualitas proses dan

    hasil belajar siswa.

    b. Bagi Guru

    1) Dapat memberikan pengalaman

    bermakna dan meningkatkan kualitas

    proses dan hasil belajar siswa.

    2) Memiliki motede pembelajaran

    alternatif yang sesuai pada

    kompetensi dasar.

    3) Menambah wawasan guru serta

    meningkatkan kualitas guru dalam

    melaksanankan tugas mengajar.

    4) Membudayakan penelitian tindakan

    kelas untuk memecahkan

    permasalahan berkaitan dengan

    kegiatan proses pembelajaran.

    c. Bagi Sekolah

    1) Meningkatkan hasil belajar siswa

    terutama mata pelajaran IPA pada

    siswa kelas VI-A SDN 2 Sekayu.

    2) Meningkatkan mutu pendidikan

    khususnya mata pelajaran IPA di

    sekolah.

    3) Menjadi masukan yang positif dalam

    kegiatan pembelajaran di sekolah.

    B. Kajian Teori

    1. Hasil Belajar

    Purwanto (2009) mengemukakan hasil

    belajar diartikan dengan memahami dua kata

    pembentuknya, yaitu hasil dan belajar. Hasil

    (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses

    yang mengakibatkan berubahnya input secara

    fungsional. Belajar dilakukan untuk

    mengusahakan adanya perubahan perilaku

    pada individu yang belajar. Perubahan perilaku

    itu merupakan perolehan yang menjadi hasil

    belajar. Menurut Winkle (1999), Hasil belajar

    adalah perubahan yang mengakibatkan

    manusia berubah dalam sikap dan tingkah

    lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada

    taksonomi tujuan pengajaran yang mencakup

    aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

    Soedijarto (1993) menyatakan bahwa

    perubahan perilaku akibat kegiatan belajar

    mengakibatkan siswa memiliki penguasaan

    terhadap materi pengajaran yang disampaikan

    dalam kegiatan belajar mengajar untuk

    mencapai tujuan pengajaran. Pemberian

    tekanan penguasaan materi akibat perubahan

    dalam diri siswa setelah belajar dan hasil

    belajar sebagai tingkat penguasaan yang

    dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses

    belajar mengajar sesuai dengan tujuan

    pendidikan yang ditetapkan. Jadi, dapat

    disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

    perubahan perilaku siswa akibat belajar.

    2. Pengertian IPA

    IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam berarti

    ilmu tentang pengetahuan alam artinya

    pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang

    dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran

    ilmu, yaitu rasional dan obyektif. Rasional artinya masuk akal atau logis, diterima oleh

    akal sehat sedang obyektif artinya sesuai

    dengan obyeknya, sesuai dengan kenyataannya,

    atau sesuai dengan pengalaman pengamatan

    panca indranya.

    Darmojo (1993) mengungkapkan IPA

    diperoleh melalui penelitian dengan

    menggunakan langkah-langkah tertentu yang

    disebut Metode Ilmiah. Anak usia SD tidak diajarkan membuat suatu penelitian secara

    lengkap, tetapi dapat mulai diperkenalkan

  • Masina | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA

    90 | ISSN : 2459-9743

    secara bertahap, misalnya melakukan

    pengamatan yang cermat, kemudian

    melaporkan hasil pengamatannya itu kepada

    rekan-rekan sekelasnya. Proses sangat penting

    dalam menunjang perkembangan anak didik

    secara utuh karena dapat melibatkan aspek

    psikologis anak meliputi kognitif, afektif dan

    psikomotorik dalam proses dapat

    dikembangkan sikap ilmiah.

    3. Perubahan Energi Listrik

    Ibayanti, dkk (2008) menjelaskan

    perubahan energi listrik meliputi: 1) energi

    listrik menjadi energi cahaya, 2) energi listrik

    menjadi energi panas, 3) energi listrik menjadi

    energi gerak, dan 4) energi listrik menjadi

    energi bunyi.

    4. Metode Demonstrasi

    Djamarah & Zain (2010) mengungkapkan

    bahwa metode demonstrasi merupakan cara

    penyajian pelajaran dengan memperagakan

    atau mempertunjukkan kepada siswa suatu

    proses, situasi, atau benda tertentu yang

    sedang dipelajari, baik benda sebenarnya

    maupun tiruan yang sering disertai dengan

    penjelasan lisan.

    Menurut Mirwan (1980) prinsip metode

    demonstrasi yaitu melalui pembelajaran yang

    hendaknya diperagakan, ini berarti bahwa

    pembelajaran itu sedapat mungkin diwujudkan

    sehingga konkrit dan dapat diserap oleh anak-

    anak dengan berbagai indera. Dengan demikian

    proses pembelajaran akan lebih hidup, begitu

    pun kesan anak-anak akan hidup, jelas,

    fungsional dan tidak mudah dilupakan.

    Adapun menurut Ali (2007) langkah-

    langkah dalam melaksanakan metode

    demonstrasi adalah sebagai berikut:

    a) Merumuskan tujuan yang jelas tentang

    kemampuan apa yang akan dicapai siswa.

    b) Mempersiapkan peralatan yang

    dibutuhkan dalam proses demonstrasi.

    c) Memeriksa apakah semua peralatan itu

    dalam keadaan berfungsi baik.

    d) Menetapkan langkah pelaksanaan agar

    efisien dan berjalan lancar.

    e) Menghitung alokasi waktu.

    f) Menetapkan tata ruang yang

    memungkinkan seluruh siswa dapat

    memperhatikan pelaksanaan demonstrasi,

    g) Menetapkan kegiatan yang dilakukan

    selama pelaksanaan.

    5. Hipotesis Tindakan

    Berdasarkan kajian teori maka dapat di

    kemukakan hipotesis tindakan dalam

    penelitian ini adalah metode demonstrasi dapat

    meningkatkan hasil belajar IPA materi Energi

    dan Perubahannya pada siswa Kelas VIA

    Semester II SD Negeri 2 Sekayu.

    C. Metode Penelitian

    1. Waktu Penelitian

    Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan

    dari Bulan Desember 2014 - bulan Maret

    2015.

    2. Tempat Penelitian

    Tempat yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah kelas VI-A SD Negeri 2 Sekayu

    Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi

    Banyuasin.

    3. Subjek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah siswa

    kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu

    Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi

    Banyuasin dengan jumlah siswa 32 siswa

    yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16

    siswa perempuan.

    4. Rancangan Penelitian Siklus I dan

    Siklus II

    a. Perencanaan Tindakan yang meliputi:

    pembuatan RPP, menyusun lembar

    observasi dan menyusun kegiatan.

    b. Observasi: peneliti bekerja sama dengan

    observator melakukan analisis

    pelaksanaan pembelajaran untuk

    merancang kegiatan siklus berikut

    berdasarkan data yang terkumpul.

    c. Refleksi: peneliti bersama observator

    melakukan analisis dan refleksi data yang

    terkumpul selama kegiatan pembelajaran.

    Berdasarkan hasil analisis dan refleksi

    dijadikan bahan untuk melakukan

    tindakan penelitian selanjutnya.

    d. Indikator Keberhasilan: indikator

    keberhasilan dilihat dari kemampuan

    siswa untuk dapat memahami dan

    menerapkan metode demonstrasi pada

    mata pelajaran IPA materi energi dan

    perubahannya yaitu sebesar 80% dari

    keseluruhan siswa dalam sampel

    penelitian telah mencapai standar KKM SD

    Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71.

    D. Hasil Penelitian

    1. Deskripsi dan Hasil Siklus I

    Tindakan pembelajaran yang akan

    dilaksanakan adalah menggunakan metode

    demonstrasi. Siswa dalam kegiatan belajar

    dalam kondisi tidak berkelompok dengan

    tujuan siswa dapat lebih optimal dalam

    memperhatikan dan memahami materi.

    a. Pelaksanaan

  • Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 88 -92

    ISSN : 2459-9743 | 91

    Proses pembelajaran pada siklus I

    meliputi kegiatan guru dan siswa yang

    terdapat pada kegiatan inti pada Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran.

    Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil

    Belajar Siswa Siklus I

    b. Observasi

    1) Hasil observasi aktivitas siswa pada

    pembelajaran yaitu sebesar 71,43%.

    2) Hasil observasi aktivitas guru pada

    pembelajaran yaitu sebesar 73,69%.

    c. Refleksi

    Berdasarkan penelitian pada siklus I

    menunjukkan bahwa kegiatan

    pembelajaran dengan materi energi dan

    perubahannya dengan metode

    demonstrasi memberikan pengaruh positif

    dalam meningkatkan hasil belajar siswa

    jika dibandingkan dengan hasil belajar

    pada pra siklus yang tercantum pada tabel

    Tabel 2. Perbandingan Persentase

    Keberhasilan Pra Siklus dan Siklus I

    Pada siklus I hanya 46,88% siswa

    mencapai nilai lebih besar dari 71. Lembar

    observasi terhadap aktivitas siswa

    menunjukkan hasil sebesar 71,43% dan pada

    lembar observasi pelaksanaan pembelajaran

    sebesar 73,69%. Secara keseluruhan

    pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum

    berhasil karena belum mencapai indikator

    keberhasilan yaitu sebesar 80% dari

    keseluruhan siswa dalam sampel penelitian

    mencapai standar KKM SD Negeri 2 Sekayu

    dengan nilai minimal 71. Untuk itu peneliti dan

    observer berkolaborasi untuk meningkatkan

    hasil belajar IPA siswa dengan melanjutkan

    penelitian ini ke siklus II melalui perbaikan

    strategi pembelajaran.

    2. Deskripsi dan Hasil Siklus II

    Berdasarkan pengamatan yang dilakukan

    dalam proses pembelajaran pada siklus I

    menunjukkan hasil yang belum optimal karena

    masih banyak siswa yang belum dapat

    mengusai betul materi energi dan

    perubahannya. Oleh karena itu perbaikan

    pembelajaran pada siklus II dengan

    mengembangkan metode demonstrasi dan

    meningkatkan peran siswa dalam kegiatan ini

    dilakukan agar tujuan dari penelitian dapat

    tercapai. Peneliti memberikan lebih banyak

    kesempatan untuk siswa menyalurkan

    kreativitasnya melalui diskusi perkelompok,

    persentasi serta berperan aktif dalam

    mendemonstrasikan mengenai materi dan

    perubahannya.

    a. Pelaksanaan

    Proses pembelajaran pada siklus II

    meliputi kegiatan guru dan siswa yang

    terdapat pada kegiatan inti pada Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran.

    Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil

    Siklus II

    b. Observasi

    1) Hasil observasi aktivitas siswa pada

    pembelajaran yaitu sebesar 71,43%.

    2) Hasil observasi aktivitas guru pada

    pembelajaran yaitu sebesar 73,69%.

    c. Refleksi

    Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II

    menunjukkan bahwa kegiatan

    pembelajaran IPA materi energi dan

    perubahannya dengan metode

    demonstrasi yang telah mengalami

    pengembangan mengalami peningkatan.

    Hasil belajar siswa yang mencapai

    ketuntasan yaitu sebesar 93,75%

    memenuhi indikator keberhasilan yaitu

    sebesar 80% dari keseluruhan siswa

    dalam sampel penelitian mencapai

    standar KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan

    nilai minimal 71. Hal ini disebabkan

    karena siswa lebih aktif dalam kegiatan

    pembelajaran. Siswa antusias saat diskusi

    kelompok dan mempresentasikan hasil

    diskusi kelompoknya. Hasil pengamatan

    pada lembar observasi aktivitas siswa

    menunjukkan nilai sebesar 92,85% dan

    lembar observasi guru sebesar 89,47%

    juga mengalami peningkatan dari siklus I.

    Perbandingan keberhasilan hasil belajar

    siswa tercantum pada tabel.

    Tabel 4. Perbandingan Persentase

    Keberhasilan Pra Siklus, Siklus I,

    dan Siklus II

  • Masina | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA

    92 | ISSN : 2459-9743

    E. Kesimpulan dan Saran

    1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dapat

    disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat

    meningkatkan hasil belajar IPA materi energi

    dan perubahannya pada siswa kelas VI-A

    semester II SD Negeri 2 Sekayu hal ini dapat

    dilihat dari peningkatan indikator keberhasilan

    yaitu sebesar 48,88% (siklus I) menjadi

    93,75% (siklus II).

    2. Saran

    Dari hasil penelitian yang dilakukan maka

    disampaikan saran sebagai berikut:

    a. Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran

    di kelas sebaiknya siswa telah

    mempersiapkan diri dengan mempelajari

    materi yang akan dibahas.

    b. Sebaiknya model pembelajaran ini tidak

    dilaksanakan secara terus menerus pada

    semua mata pelajaran karena dapat

    menimbulkan kebosanan pada siswa.

    c. Perlu ditambahkan beberapa media yang

    mendukung untuk mempermudah

    penyampaian materi pelajaran sehingga

    penerapan metode demonstrasi ini dapat

    dilaksanakan secara optimal.

    d. Sekolah hendaknya lebih memfasilitasi

    siswa dalam pengembangan diri dan

    penguasaan materi.

    Daftar Pustaka

    Ali, H.M. 2007. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

    Djamarah, S.B., & Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

    Ibayati, Dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SD/ MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

    Sudjana, N. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

    Wingkel. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.