masa nifask
DESCRIPTION
jTRANSCRIPT
Masa Nifas
Oleh : Novella Iona Tiffany (112014158)
Definisi
• Masa nifas (pueperium) adalah suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Lamanya “perode” ini tidak pasti, sebagian besar menganggap antara 4 sampai 6 minggu.
• Pada masa nifas banyak terjadi perubahan – perubahan yang dialami ibu pasca melahirkan. Perubahan ini ada yang bersifat fisiologis dan ada yang bersifat patologis
Fisiologi NifasVagina dan Ostium Vagina• Pada awal masa nifas, vagina dan ostiumnya membentuk aluran yang
berdinding halus dan lebar yang ukurannya berkurang secara perlahan namun jarang kembali ke ukuran saat nulipara.
• Rugae muncul kembali pada minggu ketiga namun tidak semenonjol sebelumnya.
• Himen tinggal berupa potongan-potongan kecil sisa jaringan, yang membentuk jaringan parut disebut carunculae myrtiformes.
• Epitel vagina mulai berproliferasi pada minggu ke-4 sampai minggu ke-6, biasanya bersamaan dengan kembalinya produksi estrogen ovarium.
• Laserasi atau peregangan perineum selama pelahiran dapat menyebabkan relaksasi ostium vagina
Uterus• Pembuluh darah
Setelah proses melahirkan, diameter pembuluh darah berkurang kira-kira ke ukuran sebelum kehamilan.
• Segmen serviks dan Uterus Bagian BawahSelama persalinan, batas serviks bagian luar biasanya
mengalami laserasi terutama di bagian lateral. Pembukaan serviks berkontraksi secara perlahan dan
selama beberapa hari setelah persalinan masih sebesar 2 jari.
Diakhir minggu pertama, pembukaan serviks menyempit, serviks menebal, dan kanalis endoservikal kembali terbentuk.
Segmen uterus bagian bawah menipis secara nyata mengalami konstraksi dan retraksi, namun tidak sekuat pada corpus uteri.
Involusi Uterus• Sesaat setelah pengeluaran plasenta, fundus uteri yang
berkontraksi tersebut terletak sedikit dibawah umbilikus. • Bagian tersebut sebagian besar terdiri dari miometrium
yang ditutupi oleh serosa dan dilapisi oleh desidua basalis. • Dinding posterior dan anterior dalam jarak yang terdekat,
masing-masing tebalnya 4 sampai 5 cm. • Pada saat post partum, berat uterus kira-kira menjadi
1.000 g sampai akhirnya beberapa minggu kemudian menjadi 100 g / kurang
Nyeri Setelah Melahirkan• Pada primipara, uterus cendrung tetap berkontraksi secara
setelah melahirkan. • Akan tetapi, pada multipara uterus sering berkontraksi kuat
pada interval tertentu dan menimbulkan nyeri setelah melahirkan yang mirip dengan nyei saat persalinan tetapi lebih ringan.
Lokia• Lokia adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri
dan vagina dalam masa nifas. • Cairan lokia tersebut terdiri dari eritrosit, potongan jaringan
desidua, sel epitel dan bakteri.
Lokia rubra (cruenta) :Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2 hari pasca persalinan.
Lokia sanguinolenta :
Berwarna merah kuning, berasa darah dan lendir, hari ke3-7 pasca persalinan. Lokia serosa :
Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pascapersalinan. Lokia alba :
Campuran leukosit dan penurunan kandungan cairan, lokia berwarna putih atau putih kekuningan. Terjadi setelah 2 minggu.
Regenerasi Endometrium• Regenerasi endometrium berlangsung cepat, kecuali
pada tempat perlekatan plasenta. • Pengeluaran lengkap tempat perlekatan plasenta
memerlukan waktu sampai 6 minggu. • Segera setelah pelahiran, tempat perlekatan plasenta
kira-kira seukuran telapak tangan, kemudian ukurannya mengecil dengan cepat. Pada akhir minggu kedua, diameternya sekitar 3-4 cm.
Saluran Kemih• Setelah melahirkan, Vesica Urinaria mengalami
peningkatan kapasitas dan relatif tidak sensitif teradap tekanan intravesika, sehingga bisa mengakibatkan ovedistensi, pengosongan yang tidak sempurna dan residu urin yang berlebihan.
• Hal ini harus diwaspadai karena adanya residu urin dan bakteriuria pada vesika urinaria yang mengalami trauma dapat mengakibatkan terjadinya infeksi.
PayudaraKolostrum • Setelah melahirkan, payudara mulai mensekresi kolostrum
yaitu suatu cairan berwarna kuning tua yang mengandung mineral, asam amino dan lebih banyak protein terutama globulin dan sedikit lemak dan glukosa.
• Cairan ini biasanya keluar dua jam setelah melahirkan. Sekresi berlanjut selama 5 hari, dengan berubah secara perlahan menjadi air susu matang selama 4 minggu berikutnya.
• Kolostrum mengandung antibodi dan imunoglobulin A yang dapat memberikan perlindungan bagi neonatus terhadap paxgbn\togen enterik
ASI• Whey atau serum susu pada ASI memiliki kandungan
Interleukin-6 yang besar dan berhubungan dengan produksi IgA lokal oleh payudara.
• Pada ASI juga ditemukan prolaktin dan epidermal growth factor (EGF).
• EGF tidak dihancurkan oleh enzim proteolitik lambung sehingga dapat diabsorbsi unntuk mendukung pertumbuhan dan pematangan mukosa usus neonatus
Laktasi• Pada saat hamil, payudara membesar karena pengaruh
berbagai hormon seperti estrogen, progesteron, Human Placental Lactogen dan prolaktin.
• Selama kehamilan ASI biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh estrogen yang tinggi.
• Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan, kadar estrogen turun dengan drastis sehingga mulai terjadi sekresi ASI.
• Ada dua refleks yang sangat penting dalam proses laktasi, aitu refleks prolaktin dan refleks oksitosin. Kedua reflek ini bersumber dari perangsangan puting susu akibat isapan bayi
Patologi NifasPerdarahan postpartum Sekunder • Pendarahan yang terjadi dalam 24 jam sampai 12
minggu setelah melahirkan. Faktor penyebab terjadinya perdarahan, yaitu :
• Sub-involusi• Retensi Plasenta• Mioma uteri• Apabila terdapat retensi plasenta maka penangannya
bisa di kuretase.
Kelainan pada Payudara
• Puting yang terbenamPuting yang terbenam setelah melahirkan dapat dicoba ditarik dengan menggunakan nipple puller beberapa saat sebelum bayi disusui.1
• Puting lecetPuting lecet biasanya terjadi karena perlekatan ibu-bayi sewaktu menyusui tidak benar. Sering kali juga dapat disebabkan oleh infeksi candida(merah, mengkilat, dan terasa sakit)
Mastitis• Mastitis adalah suatu peradangan pada payudara yang
disebabkan oleh kuman terutama Staphylococcus aureus melalui luka pada papilla mammae.
• Gejala klinis mastitis biasanya infeksi unilateral dan terdapat bengkak pada payudara. Gejala ini biasanya disertai dengan demam dan takikardi. Payudara menjadi keras dan kemerahan serta nyeri.
• Penanganan pada mastitis :• Penyusuan bayi dihentikan pada payudara yang terkena
mastitis• Antibiotik jenis penisilin dengan dosis tinggi, sambil
menunggu hasil pembiakan dan uji kepekaan air susu• Berikan kompres air hangat pada payudara
Galatokel• Penyumbatan pada duktus kelenjar payudara karena air susu yang membeku dan
terkumpul pada satu atau lebih lobus. Biasanya dapat sembuh spontan atau dengan pengurutan.
• Sekresi Abnormal
Demam Nifas• Demam nifas adalah kenaikan suhu badan sampai 38 C atau lebih selama dua hari dalam
10 hari postpartum. Etiologi demam nifas :• Infeksi alat genital• Demam menyusui
Infeksi nifas• Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup peradangan alat-alat genitalia dalam masa
nifas. Pengobatan infeksi nifas :• Segera lakukan kultur dari sekret vagina, luka operasi, dan darah serta uji resistensi untuk
mendapatkan antibiotika yang tepat• Selama menunggu hasil kultur maka berikan antibiotika spektrum luas
Perawatan Masa Nifas
Perawatan segera setelah persalinan• Selama beberapa jam pertama setelah pelahiran tekanan darah dan
denyut nadi harus diukur tiap 15 menit sekali, atau lebih sering bila ada indikasi tertentu.
• Jumlah perdarahan vagina terus dipantau, dan fundus harus diraba untuk memastikan kontraksinya baik.
• Bila teraba relaksasi, uterus hedaknya dimasase melalui dinding abdomen sampai organ ini tetap berkontraksi.
• Darah mungkin terakumulasi di dalam uterus tanpa ada bukti perdarahan luar.
• Kondisi ini dapat dideteksi secara dini dengan menemukan pembesaran uterus melalui palpasi fundus yang sering beberapa jam setelah persalinan.
MenyusuiPemberian ASI yang dianjurkan pada bayi adalah sebagai berikut :
• ASI eksklusif selama 6 bulan karena ASI saja dapat memenuhi 100% kebutuhan bayi.
• Dari 6-12 bulan ASI masih merupakan makanan utama bayi karena dapat memenuhi 60-70% kebutuhan bayi dan perlu ditambahkan makanan pendamping ASI berupa makanan lumat sampai lunak sesuai dengan usia bayi.
• Diatas 12 bulan ASI saja hanya memenuhi sekitar 30% kebutuhan bayi dan makanan padat sudah menjadi makanan utama.
Untuk meningkatkan tingkat menyusui WHO mengeluarkan 10 langkah untuk keberhasilan menyusui pada bayi adalah sebagai berikut:
• Mempunyai kebijakan menyusui tertulis yang secara teratur dikomunikasikan kesemua staf pelayanan kesehatan.
• Melatih semua staf untuk keahlian yang diperlukan untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut.
• Menginformasikan kepada semua wanita lahir tentang manfaat menyusui dan manajemen laktasi.
• Membantu ibu untuk memulai menyusui dalam satu jam setelah kelahiran.• Menunjukkan kepada ibu bagaimana cara menyusui dan mempertahanan laktasi,• Jangan memberi bayi mkanan apapun kecuali ASI, jika tidak ada indikasi medis,
dan bagaimanapun juga jangan memberikan pengganti ASI, botol susu, atau dot gratis maupun dengan harga rendah.
• Praktikkan rawat gabung, yang memungkinkan ibu dan bayi untuk tetap bersama 24 jam sehari
• Mennganjurkan pemberian ASI kapanpun dbutuhkan• Jangan menggunakan dot artifisial untuk menyusui bayi• Bantu pembentukan kelompok-kelompok pendukung ASI dan rujuk ibu ke mereka.
Kontrasepsi
• Selama perawatan di rumah sakit, dilakukan usaha pendidikan tentang keluarga berencana. Apabila ibu dalam masa menyusui maka berikan kontrasepsi yang tidak menganggu pengeluaran ASI seperti mini-pil, injeksi progestin, implan progestin, atau Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) seperti IUD
Perawatan di RumahKoitus• Setelah melahirkan, tidak ada kejelasan mengenai waktu
yang diperbolehkan untuk kembali melakukan koitus. • Kembali melakukan aktifitas seksual terlalu dini mungkin
akan terasa tidak nyaman, bila tidak terasa sangat nyeri, yang diakibatkan oleh belum sempurnanya involusi uterus dan penyembuhan luka episiotomi atau laserasi.
• Median interval waktu antara melahirkan dengan hubungan seksual adalah 5 minggu, tapi kisarannya berbeda antara 1 – 12 minggu
THANK YOU