marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/rair-gardens-sarana... · web viewrain...

46
RAIN GARDEN : SARANA PEMANENAN AIR HUJAN Garden = Taman-kebun Sebuah Taman-kebun adalah ruang terencana, biasanya di luar ruangan, disisihkan untuk menampilkan, membudidayakan, dan menikmati tanaman dan bentuk-bentuk alamiah lainnya. Taman-kebun dapat menggabungkan material- material alami dan buatan manusia. Bentuk yang paling umum dikenal adalah taman pemukiman. Taman-Kebun ini secara universal berbasis pada tanaman. Kebun Binatang, yang menampilkan satwa liar di habitat simulasi-alamiah, yang sebelumnya disebut “kebun zoologi”. Beberapa jenis taman-kebun tradisional, seperti kebun Zen, menggunakan tanaman secara jarang-jarang atau tidak sama sekali. Taman-Kebun yang memproduksi bahan pangan dibedakan dari lahan usahatani karena skalanya yang lebih kecil, metode yang lebih padat karya, dan tujuannya (melaksanakan hobi dan bukan memproduksi untuk dijual ke pasar). (http://en.wikipedia.org/wiki/Rain_garden). 1

Upload: ngongoc

Post on 25-May-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

RAIN GARDEN :SARANA PEMANENAN AIR HUJAN

Garden = Taman-kebunSebuah Taman-kebun adalah ruang terencana, biasanya di luar ruangan, disisihkan untuk menampilkan, membudidayakan, dan menikmati tanaman dan bentuk-bentuk alamiah lainnya. Taman-kebun dapat menggabungkan material-material alami dan buatan manusia. Bentuk yang paling umum dikenal adalah taman pemukiman. Taman-Kebun ini secara universal berbasis pada tanaman. Kebun Binatang, yang menampilkan satwa liar di habitat simulasi-alamiah, yang sebelumnya disebut “kebun zoologi”. Beberapa jenis taman-kebun tradisional, seperti kebun Zen, menggunakan tanaman secara jarang-jarang atau tidak sama sekali. Taman-Kebun yang memproduksi bahan pangan dibedakan dari lahan usahatani karena skalanya yang lebih kecil, metode yang lebih padat karya, dan tujuannya (melaksanakan hobi dan bukan memproduksi untuk dijual ke pasar). (http://en.wikipedia.org/wiki/Rain_garden).

Demonstration Rain Garden. North Kingstown Town Hall, June 2005.Rain gardens are becoming increasingly popular in the home landscape. A rain garden is a natural or dug shallow depression designed to capture and soak up stormwater runoff from your roof or other impervious areas around your home like driveways, walkways, and even compacted lawn areas. They can be used as a buffer to shoreline areas to capture runoff from the home landscape before it enters a lake, pond, or

1

Page 2: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

river. The rain garden is planted with suitable trees, shrubs, flowers, and other plants allowing runoff to soak into the ground and protect water quality. Sumber: http://www.uri.edu/ce/healthylandscapes/raingarden.htm

Perencanaan dan Desain Taman - Kebun Perencanaan taman dan desain taman dapat dilakukan oleh seorang

profesional. Seorang arsitek lansekap adalah seorang profesional yang dapat merencanakan dan mewujudkan ruang luar (outdoor). Seorang desainer taman biasanya dilatih untuk merencanakan dan merealisasikan taman-kebun di kawasan perumahan.

Perencana taman-kebun harus memperhatikan banyak faktor: Tujuan Kondisi Saat ini Kendala finansial Implikasi pemeliharaan

Komponen dari Taman-Kebun The elements of a garden consist of natural conditions and materials, as

well as man-made elements:Kondisi dan material alami: Soil Rocks Light conditions Wind Precipitation Air quality o Pollution o Proximity to ocean (salinity) Plant materials

Man-made elements: Terrace, patio, deck Paths Lighting Raised beds Outdoor art/sculpture, such as Gazebos Pool, water garden, or other water elements

Pemanfaatan Ruang Taman-kebun

A garden can have many purposes— aesthetic, functional, and recreational. Uses for the garden space are:

Cooperation with nature o Plant cultivation Observance of nature o Bird- and insect-watching

2

Page 3: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

o Reflection on the changing seasons Relaxation o Family dinners on the terrace o Children playing in the yard o Reading and relaxing in the hammock o Maintaining the flowerbeds o Pottering in the shed o Basking in warm sunshine o Escaping oppressive sunlight and heat Growing useful produce

o Flowers to cut and bring inside for indoor beauty o Fresh herbs and vegetables for cooking

Tipe-tipe Garden

Gardens may feature a particular plant or plant type(s); Cactus garden Fernery Flower garden Herb garden Orangery Orchard Rose garden Vegetable garden White garden Wildflower garden Winter garden

3

Page 4: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Bagaimana Taman-hujan bekerja? (http://www.dmgov.org/departments/parks/pages/raingardens.aspx)Taman-hujan memperbaiki kualitas air dengan mengurangi dan menyaring runoff. Air limpasan yang paling tercemar terjadi pada awal curahan hujan sebagai air yang mengalir di permukaan yang keras. Air inilah yang pertama kali mengikis dan mengangkut sedimen dan polutan. Taman-hujan menangkap air limpasan yang kaya polutan ini sebelum air memasuki sistem drainase. Sedimen dan polutan mengendap dan diserap oleh akar tanaman atau diperlakukan melalui proses kimia dalam tanah.

Sumber: (http://www.dmgov.org/departments/parks/pages/raingardens.aspx)Rain Gardens :

1. Dapat membantu menyelesaikan amslaah drainase2. Mengurangi limpasan permukaan dan mengisi kembali cadangan air tanah

(groundwater)3. Menjaga sedimen dan polutan tidak memasuki aliran sungai4. Menarik perhatian burung dan kupu-kupu5. Memerlukan sedikit perawatan sederhana6. Mengurangi pencemaran air.

Rain Gardens (Taman-hujan)A rain garden is a planted depression that is designed to allow rainwater runoff the opportunity to be absorbed from impervious urban areas like roofs, driveways, walkways, and compacted lawn areas. This reduces rain runoff by allowing stormwater to soak into the ground (as opposed to flowing into storm drains and surface waters which causes erosion, water pollution, flooding, and diminished groundwater). Rain gardens can cut down on the amount of pollution reaching creeks and streams by up to 30%. (http://greenowu.wordpress.com/category/rain-gardens/)

4

Page 5: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Tiga macam model Rain Gardens:

(Sumber: http://greenowu.wordpress.com/category/rain-gardens/)

Ruang terbuka hijau lainnya

Ruang terbuka lainnya yang mirip dengan taman-hujan adalah: A landscape is an outdoor space of a larger scale, natural or designed,

usually unenclosed and considered from a distance. A park is a planned outdoor space, usually enclosed ('imparked') and of

a larger size. Public parks are for public use. An arboretum is a planned outdoor space, usually large, for the display

and study of trees. A farm or orchard is for the production of food stuff. A botanical garden is a type of garden where plants are grown both for

scientific purposes and for the enjoyment and education of visitors.

5

Page 6: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

A zoological garden, or zoo for short, is a place where wild animals are cared for and exhibited to the public.

Rain Garden (Taman-hujan)A rain garden is a planted depression that is designed to allow rainwater

runoff the opportunity to be absorbed from impervious urban areas like roofs, driveways, walkways, and compacted lawn areas. This reduces rain runoff by allowing stormwater to soak into the ground (as opposed to flowing into storm drains and surface waters which causes erosion, water pollution, flooding, and diminished groundwater). Rain gardens can cut down on the amount of pollution reaching creeks and streams by up to 30%.

APAKAH RAIN-GARDEN ITU?A rain garden is an attractive catch basin for storm water runoff. Ranging greatly in size, rain gardens contain native plants that aid in the removal of contaminants, nutrients, and excess water. Removing these contaminants and excess water will help prevent flooding, slow the aging of water bodies, and assist in keeping waters clean.

Image taken from the Southeastern Oakland County Water Authority publication "Rain Gardens for the Rouge River”

(http://www.twp.west-bloomfield.mi.us/departments/raingardens.cfm).

Native plants are recommended for rain gardens because they generally don't require fertilizer and are more tolerant of one's local climate, soil, and water conditions. The plants — a selection of wetland edge vegetation, such as wildflowers, sedges, rushes, ferns, shrubs and small trees — take up excess water flowing into the rain garden. Water filters through soil layers before entering the groundwater system. Root systems enhance infiltration, moisture redistribution,

6

Page 7: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

and diverse microbial populations involved in biofiltration.[2] Also, through the process of transpiration rain garden plants return water vapor into the atmosphere. A more wide-ranging definition covers all the possible elements that can be used to capture, channel, divert, and make the most of the natural rain and snow that falls on a property. The whole garden can become a rain garden, and all of the individual elements that we deal with in detail are either components of it, or are small-scale rain gardens in themselves.

Kolam penampung air hujan dihuni oleh berbagai flora dan fauna akuatik

Sumber: http://beta.akumassa.org/komunitas/kampung-halamanku/

Meniru sistem alamiahBefore an area is developed, a natural groundwater filtering process takes

place. Rainwater flows into low places, where native plants soak up and transpire a small portion of the water. The rest percolates into the ground. In a natural environment such as this, streams and creeks are fed by cool groundwater at a fairly constant rate. This water is buffered by groundwater storage capacity, ion exchange with substrates, and microbial processes within soil. Unfortunately, in most urban environments, the water system no longer works this way. Rain gardens can mimic some of this natural system.

Rain gardens provide storm water the opportunity for increased infiltration, decrease surface runoff from roofs, roads, and paved areas, and may cumulatively reduce the frequency of flash flooding. Not all subsurface water percolates down to the ground water. Plant transpiration, often accelerated by urban heat island effects, speeds evaporation that frees water storage capacity within surface soil even as water continues percolating from saturated soil below. This is particularly true where mulch or debris inhibit direct evaporation from a soil surface. Root and microbial exudates, e.g. saccharides, can raise soil's volumetric water holding

7

Page 8: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

capacity and retention coefficients for many contaminants. All this promotes natural biofiltration processes.

Surface run-off not absorbed in the rain garden slows significantly (runoff rate peak attenuation), due to the swale and vegetative barrier, which reduces sediment load and pollution downstream. Because water moves slower in the ground than it does over the urban hardscape, rain gardens mitigate peak flow more than just by reducing the volume of water reaching the outlet.

Mitigasi dampak pembangunan perkotaan In developed areas, the natural depressions are filled in. The surface of the ground is leveled or paved, and water is directed into storm drains. This causes several problems. First of all, streams that are fed by storm drains are subjected to sudden surges of water each time it rains, which contributes to erosion and flooding. [3][4][5]

Also, the water is warmer than the groundwater that normally feeds a stream, which upsets the delicate system. Warmer water cannot hold as much dissolved oxygen (DO). Many fish and other creatures in streams are unable to live in an environment with fluctuating temperatures. Finally, a wide variety of pollutants spill or settle on land surfaces between rain events.[6] The initial rinse from each runoff event can wash this accumulation directly into streams and ponds. Excess water from an expanding area or increasing development density is cumulative. Flooding results from ever smaller events requiring upgrades of

8

Page 9: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

drainage infrastructure. Areas compacted by heavy equipment during past construction activities remain less permeable long after vegetation is reintroduced. Both groundwater recharge and subsurface flow paths are disrupted. Strategies to retain water and soil at their source can slow this harmful cascade.

Rain gardens may be located near a drainpipe from a building’s roof (with or without rain barrels), although if there’s a basement, a French drain may be used to direct the rainwater to a location farther from the building. Normally, a rain garden—or a series of rain gardens—is the endpoint of drainage, but sometimes it can be designed as a pass-through system where water will percolate through a series of gravel layers and be captured by a drain under the gravel and carried to a storm water system. Rapid pass through systems reduce peak discharge and extend hydraulic lag time of the discharge —reversing urbanization's major hydraulic impact. However, rapidly drained systems do not achieve pollution removal rates that more slowly percolating rain gardens do.

Kolam Pengumpul Air Hujan di atas Permukaan Tanah

Model kolam ini diperuntukkan lokasi yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:1. muka air tanah dangkal < 1 m;2. jenis tanah yang mempunyai kapasitas infiltrasi rendah seperti lempung dan liat;

atau3. kawasan karst, rawa, dan/atau gambut.

Pembuatannya1. membuat saluran air dari talang bangunan (dengan bahan PVC) ke dalam kolam

pengumpul air hujan;2. membuat kolam pengumpul air hujan dari beton, batu bata, tanah liat atau bak

fiber/aluminium, dilengkapi dengan saluran pelimpasan keluar dari kolam pengumpul air hujan; dan

3. membuat penutup kolam pengumpul air hujan.

Pemeliharaan1. membersihkan talang dan saluran air dari kotoran seperti ranting, dedaunan agar

tidak tersumbat; dan/atau2. melakukan analisis laboratorium untuk mengetahui kualitas air di dalam kolam

pengumpul air (bila perlu).

9

Page 10: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Sumber: http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/pemanfaatan-air-hujan/

Kolam Pengumpul Air Hujan di bawah Permukaan Tanah

Kolam ini diperuntukkan bagi lokasi yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:1. daerah bebas banjir;2. muka air tanah dangkal > 2 m;3. keterbatasan ruang di atas tanah; dan/atau4. daerah dengan ketinggian permukaan tanah minimal di atas 10 m di atas

permukaan laut dengan luas lahan terbatas.

Pembuatannya:1. membuat saluran air (PVC) dari talang bangunan ke dalam kolam pengumpul air

hujan;2. membuat kolam pengumpul air hujan dari beton, batu bata, atau bak

fiber/aluminium dilengkapi dengan saluran pelimpasan keluar dari kolam pengumpul air hujan. Apabila kolam pengumpul tersebut dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari maka dapat dilengkapi dengan pompa air yang diletakkan pada permukaan tanah; dan

3. membuat penutup kolam pengumpul air hujan.

Pemeliharaannya1. membersihkan talang dari kotoran seperti ranting, dedaunan agar tidak

tersumbat; dan/atau2. melakukan analisis laboratorium untuk mengetahui kualitas air di dalam kolam

pengumpul air (bila perlu).

10

Page 11: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Sumber: http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/pemanfaatan-air-hujan/

Volume air-limpasan dari permukaan yang kedap-air di banyak kawasan perkotaan mendorong perlunya atap-hijau untuk mengurangi volume puncak runoff, dengan jalan memperluas lahan yang tersedia untuk menjadi taman-hujan (rain gardens). Taman-hujan mampu meresapkan sejumlah volume air hujan, dapat menghindari terjadinya genangan air hujan pada cekungan lahan.

Lubang Resapan Biopori (LRB)LRB ini sebaiknya ditempatkan pada daerah sekitar pemukiman, taman,

halaman parkir dan sekitar pohon; dan/atau pada daerah yang dilewati aliran air hujan.

Pembuatannyaa. membuat lubang silindris ke dalam tanah dengan diameter 10 cm, kedalaman

100 cm atau tidak melampaui kedalaman air tanah. Jarak pembuatan lubang resapan biopori antara 50 – 100 cm;

b. memperkuat mulut atau pangkal lubang dengan menggunakan: (1) paralon dengan diameter 10 cm, panjang minimal 10 cm; atau (2) adukan semen selebar 2 – 3 cm, setebal 2 cm disekeliling mulut lubang.

c. mengisi lubang LRB dengan sampah organik yang berasal dari dedaunan, pangkasan rumput dari halaman atau sampah dapur; dan

d. menutup lubang resapan biopori dengan kawat saringan.

Pemeliharaannyaa. mengisi sampah organik kedalam lubang resapan biopori;b. memasukkan sampah organik secara berkala pada saat terjadi

penurunan volume sampah organik pada lubang resapan biopori; dan/atau

11

Page 12: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

c. mengambil sampah organik yang ada dalam lubang resapan biopori setelah menjadi kompos diperkirakan 2 – 3 bulan telah terjadi proses pelapukan.

Sumber: http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/pemanfaatan-air-hujan/

Rain gardens are beneficial for many reasons: improve water quality by filtering run-off, provide localized flood control, aesthetically pleasing, and provide interesting planting opportunities. They also encourage wildlife and biodiversity, tie together buildings and their surrounding environments in attractive and environmentally advantageous ways, and provide significant partial solutions to important environmental problems that affect us all.

A rain garden provides a way to use and optimize any rain that falls, reducing or avoiding the need for irrigation. They allow a household or building to deal with excessive rainwater runoff without burdening the public storm water systems. Rain gardens differ from retention basins, in that the water will infiltrate the ground within a day or two. This creates the advantage that the rain garden does not allow mosquitoes to breed.

Embung Kolam Penampungan Air Hujan untuk Budidaya Ikan (sumber: http://koperasi-alamindah.blogspot.com/2011/03/embung-kolam-penampung-air_30.html)

12

Page 13: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Salah satu cara untuk menanggulangi kekurangan air di lahan sawah tadah hujan adalah dengan membangun kolam penampung air atau embung. Embung adalah kolam penampung kelebihan air hujan pada musim hujan dan digunakan pada saat musim kemarau.

TUJUAN PEMBUATAN EMBUNG1. Menyediakan air untuk pengairan tanaman di musim kemarau.2. Meningkatkan produktivitas lahan, masa pola tanam dan pendapatan

petani di lahan tadah hujan.3. Mengaktifkan tenaga kerja petani pada musim kemarau sehingga

mengurangi urbanisasi dari desa ke kota.4. Mencegah/mengurangi luapan air di musim hujan dan menekan resiko

banjir.5. Mempebesar persiapan air ke dalam tanah.

PERSYARATAN LOKASIBeberapa syarat yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan pembuatan embung yaitu:

Tekstur Tanah1. Agar fungsinya sebagai penampung air dapat terpenuhi, embung sebaiknya

dibuat pada lahan dengan tanah liat berlempung.2. Pada tanah berpasir yang porous (mudah meresap air) tidak dianjurkan

pembuatan embung karena air cepat hilang. Kalau terpaksa, dianjurkan memakai alas plastik atau ditembok sekeliling embung.

Kemiringan Lahan

1. Embung sebaiknya dibuat pada area pertanaman yang bergelombang dengan kemiringan antara 8 - 30 %. Agar limpahan air permukaan dapat dengan mudah mengalir ke dalam embung dan air embung mudah disalurkan ke petak petak tanaman, maka harus ada perbedaan ketinggian antara embung dan petak tanaman.

2. Pada lahan yang datar akan sulit untuk mengisi air limpahan kedalam embung.

3. Pada, lahan yang terlalu miring (> 30%) embung akan cepat penuh dengan endapan tanah karena, erosi.

Lokasi Embung1. Penempatan embung sebaiknya, dekat dengan saluran air yang ada di

sekitarnya, supaya, pada saat hujan air di permukaan tanah mudah di alirkan ke dalam embung.

2. Lebih baik lagi kalau di buat di dekat areal tanaman yang akan diairi. 3. Lokasinya memiliki daerah tangkapan hujan.

Ukuran EmbungEmbung bisa dibangun secara individu atau berkelompok tergantung keperluan dan luas areal tanaman yang akan diairi. Untuk keperluan individu dengan luas,

13

Page 14: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

tanaman (palawija) 0,5 hektar, misalnya, embung yang diperlukan adalah panjang 10 m, lebar 5 m dan kedalaman 2,5 m – 3 m.

Jenis Tanaman Dan Cara PengairanUmumnya, embung digunakan untuk mengairi padi musim kemarau palawija seperti jagung, kacang tanah, kedelai, kacang hijau kuaci dan sayuran.Mengingat air dari embung sangat terbatas, maka, pemakaianya, harus seefisien mungkin. Sebaiknya, teknik pengairan dilakukan dengan cara, irigasi tetesan terutama untuk palawija dan irigasi pada sela sela larikan.Apabila air embung akan digunakan untuk mengairi padi dianjurkan untuk mengairi hanya, pada saat saat tertentu, seperti pada stadia primordia, pembungaan dan pengisian bulir padi. Sedangkan setiap kali mengairi tanah, cukup sampai pada, kondisi jenuh air.

Pembuatan Bentuk EmbungBentuk embung sebaikmya dibuat bujur sangkar atau mendekati bujur sangkar, hal tersebut dimaksudkan agar diperoleh Wiling yang paling pendek, sehingga, resapan air melalui tanggul lebih sedikit.

Penggalian TanahSetelah diketahui letak, ukuran dan bentuk embung yang di inginkan tahapan selanjutnya, adalah penggalian tanah yang dapat dikeluarkan secara, gotong royong. Cara penggaliannya adalah sebagai berikut :1. Untuk memudahkan pemindahan tanah, maka, tanah digali mulai dari batas

pinggir dari permukaan tanah.2. Untuk menghindari masuknya kotoran ke dalam embung terbawa, air

limpasan, maka, keliling tanggul dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah.3. Saluran pemasukan air limpasan dan pembuangan dibuat sedemikian rupa,

sehingga air embung tidak penuh/meluap. Jarak saluran pembuangan dari permukaan tanggul berkisar 25 - 50 cm.

Pelapisan Tanah Liat

1. Supaya tanggul tidak mudah bobol , sebaiknya dilakukan pemadatan secara bertahap dengan cara : tanah liat (lempung ) dibasahi dan diolah sampai berbentuk pasta, lalu ditempel pada dinding embung setebal 25 cm, mulai dari dasar kemudian secara berangsur naik ke dinding embung. Sambungan tanah yang berbentuk pasta tersebut di buat menyatu sehingga air embung tidak mudah meresap ke tanah.

2. Untuk menekan kelongsoran, pelapis dinding embung dipapas sampai mendekati kemiringan 70 - 80 derajat atau dibuat undakan.

3. Pada tanah berpasir resapan air ke bawah (per lokasi) maupun melalui tanggul agak cepat. Oleh karena itu dinding embung perlu di lapisi, bisa dari plastik, tembok atau campuran kapur dengan tanah liat.

4. Campuran kapur tembok dan tanah liat untuk memperkeras dinding embung dibuat dengan perbandingan 1:1 dengan cara kapur dibasahi dan dicampur dengan tanah liat sampai berbentuk pasta. Pasta tersebut ditempelkan pada dinding dan dasar embung hingga mencapai ketebalan 25 cm.

14

Page 15: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Embung penampung air hujan untuk memelihara ikan(sumber: http://koperasi-alamindah.blogspot.com/2011/03/embung-kolam-penampung-

air_30.html)

Kolam penampung air hujan untuk memelihara ikanSumber: http://rahmanhermawan.blogspot.com/2011/06/dijual-tanah-5-hektar-di-ciapus.html

15

Page 16: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Proses penetrasi air hujan menembus ke dalam tanah

Karakteristik Sebuah taman-hujan membutuhkan wilayah dimana air dapat mengumpul dan meresap ke dalam tanah, dan tanaman dapat tumbuh untuk mempertahankan laju infiltrasi, menjaga keragaman komunitas mikroba, dan kapasitas tanah menyimpan air. Transpirasi oleh tanaman mempercepat pengeringan tanah di antara kejadian hujan. Hal ini termasuk tanaman akarnya tumbuh meluas ke area taman-hujan.

Simply adjusting the landscape so that downspouts and paved surfaces drain into existing gardens may be all that is needed because the soil has been well loosened and plants are well established. However, many plants don't tolerate saturated roots for long and often more water runs off one's roof than people realize. Often the required location and storage capacity of the garden area must be determined first. Rain garden plants are then selected to match the situation, not the other way around.

16

Page 17: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Stratifikasi kelengasan tanah

Tanah dan Drainage

When an area’s soils are not permeable enough to let water drain and filter properly, the soil in the bottom of the garden is replaced with soil that will help the water to drain, typically containing 60% sand, 20% compost, and 20% topsoil. Deep plant roots create additional channels for storm water to filter into the ground. Sometimes a drywell area with a series of gravel layers may be constructed near the lowest spot in the rain garden to facilitate percolation. However, putting a drywell in the lowest spot washes in maximum silt to clog it prematurely and can make the garden into a rapid infiltration basin without the intended 100% retention of small rain events that rain gardens are designed to achieve.

Keseimbangan air dan udara dalam tanah

17

Page 18: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Depression focused recharge of polluted water into wells poses serious ground water pollution threats. Similarly combining septic treatment adjacent to rain gardens warrants careful review by a qualified engineer. Dirtier water must be more completely retained in soil to be purified. This usually means more small rain garden basins and greater required soil depths to the seasonal high watertable. In some cases lined bioretention cells with subsurface drainage are used to retain small events and filter larger ones without letting water percolate deeply on site. If this leachate is not to receive further treatment, the soil media warrants careful attention to achieve water quality goals.

Rain gardens are at times confused with bioswales. Swales slope to a destination, while rain gardens do not; however, a bioswale may end with a rain garden. Drainage ditches may be handled like bioswales and even include rain gardens in series, saving time and money on maintenance. If most the water volume flowing into a garden, flows out again then rain garden may be the wrong term. Similarly, part of a garden that nearly always has standing water is a water garden, wetland, or pond not a rain garden. These semantics clarify where certain rain garden functions are achieved. One combines landscape elements to achieve objectives.

Pemilihan jenis tanaman

Plants selected for use in a rain garden should tolerate both saturated and dry soil. Using native plants is generally encouraged. This way the rain garden may contribute to urban habitats for native butterflies, birds, and beneficial insects.

Well planned plantings require minimal maintenance to survive, and are compatible with adjacent land use. Trees under power lines, or that up heave sidewalks when soils become moist, or whose roots seek out and clog drainage tiles can cause expensive damage.

Trees generally contribute most when located close enough to tap moisture in the rain garden depression, yet do not excessively shade the garden. That said, shading open surface waters can reduce excessive heating of habitat.

18

Page 19: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Program Rain-garden di perkotaan: Taman hutan kota

The city of Portland, Oregon, has established a Clean River Rewards program, to encourage residents to disconnect downspouts from the city's combined sewer system and create rain gardens. Workshops, discounts on storm water bills, and web resources are offered.Pengertian dan Fungsi Hutan KotaPenghijauan kota dapat dilakukan dengan jalan menanam tumbuh-

tumbuhan sebanyak-banyaknya di halaman rumah atau di lingkungan sekitar rumah maupun di pinggir jalan, apakah berupa pohon, semak, perdu, rumput atau penutup tanah lainnya, di setiap jengkal tanah yang kosong yang ada dalam kota dan sekitarnya, sering disebut sebagai ruang terbuka hijau (RTH). RTH sangat penting, mengingat tumbuh-tumbuhan mempunyai peranan sangat penting dalam alam, yaitu dapat dikategorikan menjadi fungsi lansekap (sosial dan fisik), fungsi lingkungan (ekologi) dan fungsi estetika (keindahan). Berdasarkan kepada fungsi utama RTH dapat dibagi menjadi:

1) Pertanian perkotaan, fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan hasilnya untuk konsumsi yang disebut dengan hasil pertanian kota seperti hasil hortikultura.

2) Taman kota, mempunyai fungsi utama untuk keindahan dan interaksi sosial

3) Hutan kota, mempunyai fungsi utama untuk peningkatan kualitas lingkungan.

Hutan Kota dapat memberikan kota yang nyaman sehat dan indah (estetis). Kita sangat membutuhkan hutan kota, untuk perlindungan dari berbagai masalah lingkungan perkotaan. Hutan kota mempunyai banyak fungsi (kegunaan dan manfaat). Hal ini tidak terlepas dari peranan tumbuh-tumbuhan di alam. Tumbuh-tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, mempunyai berbagai macam kegiatan metabulisme untuk ia hidup, tumbuh dan berkembang. Kegiatan metabulisme tumbuh-tumbuhan dimaksud telah memberikan keuntungan dalam kehidupan kita. Tidak ada satu makhlukpun yang dapat hidup tanpa tumbuh-tumbuhan.

Untuk menghadapi kemajuan, kita perlu melakukan perubahan dan untuk itu kita perlu melakukan pembangunan. Dalam pembangunan itu kita akan tahu tentang sejauh mana kerugian kita, jika kita menebang pohon atau membabat tumbuh-tumbuhan tanpa pertimbangan dengan alasan nanti toh tumbuh-tumbuhan itu akan tumbuh kembali. Mudah-mudahan pelaku pembangunan dapat menyadari, bahwa tumbuh-tumbuhan itu adalah makhluk hidup dan butuh waktu untuk tumbuh dan berkembang. 

Bentuk dan struktur Hutan kotaHutan kota meupakan suatu ekosistem dan tidak sama dengan pengertian

hutan selama ini. Hutan kota adalah komunitas tumbuh-tumbuhan berupa pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau sekitar kota, berbentuk jalur, menyebar atau bergerombol (menumpuk) dengan struktur meniru (menyerupai)

19

Page 20: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan bagi satwa dan menimbulkan lingkungan sehat, nyaman, dan estetis.

Banyak kendala dalam membangun hutan kota. Kendala tersebut antara lain berkisar kepada persediaan lahan untuk hutan kota, lahan semakin hari semakin sedikit untuk hutan kota dan harga lahan di kota semakin hari semakin sangat mahal. Disamping itu pula terbentur kepada peresepsi dari para perancang dan pelaksana pembangunan, maupun dari lapisan masyarakat lainnya terhadap hutan kota belum sama dan belum terbangun. Melihat fungsinya maka kita harus membangun dan mengembangkan hutan kota. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa dengan membangun dan mengembangkan bentuk hutan kota serta membangun dan mengembangkan struktur hutan kota, maka kendala lahan dapat di modifikasi sehingga kita akan tetap dapat membangun dan mengembangkan hutan kota. Disamping itu secara bertahap kita selalu berusaha membangun dan mengembangkan persepsi tentang hutan kota.

Bentuk tergantung kepada bentuk lahan yang tersedia untuk hutan kota. Bentuk hutan kota dapat dibagi menjadi

a) Berbentuk bergerombol atau menumpuk adalah hutan kota dengan komunitas tumbuh-tumbuhannya terkonsentrasi pada suatu areal dengan jumlah tumbuh-tumbuhannya minimal 100 pohon dengan jarak tanam rapat tidak beraturan.

b) Berbentuk menyebar yaitu hutan kota yang tidak mempunyai pola tertentu, dengan komunitas tumbuh-tumbuhannya tumbuh menyebar terpencar-pencar dalam bentuk rumpun atau gerombol-gerombol kecil.

c) Berbentuk jalur yaitu komunitas tumbuh-tumbuhannya tumbuh pada lahan yang berbentuk jalur lurus atau melengkung, mengikuti bentukan sungai, jalan, pantai, saluran dan lainnya.

Struktur hutan kota adalah komposisi dari tumbuh-tumbuhan, jumlah dan keanekaragaman dari komunitas tumbuh-tumbuhan yang menyusun hutan kota, dapat dibagi menjadi :

a) berstrata dua yaitu komunitas tumbuh-tumbuhan hutan kota hanya terdiri dari pepohonan dan rumput atau penutup tanah lainnya.

b) berstrata banyak yaitu komunitas tumbuh-tumbuhan hutan kota selain terdiri dari pepohonan dan rumput juga terdapat semak, terna, liana, epifit, ditumbuhi banyak anakan dan penutup tanah, jarak tanam rapat tidak beraturan, dengan strata dan komposisi mengarah meniru komunitas tumbuh-tumbuhan hutan alam. 

Fungsi hutan kotaFungsi hutan kota sangat tergantung kepada bentuk dan struktur hutan kota

serta tujuan perancangannya. Secara garis besar fungsi hutan kota yang sangat banyak itu dapat dikelompokkan menjadi:

1. Fungsi lansekap dari Hutan Kota Fungsi lansekap meliputi fungsi fisik dan fungsi sosial.

20

Page 21: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Fungsi fisik, yaitu berfungsi antara lain untuk perlindungan terhadap angin, sinar matahari, pemandangan yang kurang bagus dan terhadap bau, sebagai pemersatu, penegas, pengenal, pelembut, dan pembingkai.

Fungsi kesehatan misalnya untuk terapi mata dan mental serta fungsi rekreasi, olah raga, dan tempat interaksi sosial lainnya.

Fungsi sosial politik ekonomi misalnya untuk persahabatan antar negara. Hutan kota dapat memberikan hasil tambahan secara ekonomi untuk kesejahteraan penduduk seperti buah-buahan, kayu, obat-obatan sebagai warung hidup dan apotik hidup.

2. Fungsi Pelestarian Lingkungan (ekologi). Dalam pengembangan dan pengendalian kualitas lingkungan fungsi

lingkungan diutamakan tanpa mengesampingkan fungsi-fungsi lainnya. Fungsi lingkungan ini antara lain adalah:

a) Menyegarkan udara atau sebagai "paru-paru kota". Fungsi menyegarkan udara dengan mengambil CO2 dalam proses fotosintesis dan menghasilkan O2 yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernafasan. CO2 diambil dari udara, sedangkan air diambil dari dalam tanah melalui akar tanaman.

sinar matahari 6 CO2 + 6 H2O ---------------------------> C6H12O6 + 6 O2 khlorofil enzim

b) Menurunkan Suhu Kota dan meningkatkan kelembaban. Suhu disekitar tanaman menjadi lebih sejuk. Uap air di atmosfir bertindak sebagai pengatur panas (suhu udara) karena sifatnya dapat menyerap energi radiasi matahari gelombang pendek maupun gelombang panjang. Hutan kota mempunyai pengaruh besar pada daerah-daerah yang suhunya tinggi, dan sangat bermanfaat khususnya untuk daerah tropis.

c) Sebagai Ruang Hidup Satwa. Tumbuh-tumbuhan selain sebagai produsen pertama dalam ekosistem juga dapat menciptakan ruang hidup (habitat) bagi makhluk hidup lainnya, sebagai burung, kupu-kupu, serangga. Burung sebagai komponen ekosistem mempunyai peranan penting, diantaranya untuk mengontrol populasi serangga, membantu penyerbukan bunga dan pemencaran biji. Hampir pada setiap bentuk kehidupan terkait erat dengan burung, sehingga burung mudah dijumpai. Dengan kondisi tersebut diduga burung dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan, karena apabila terjadi pencemaran lingkungan, burung merupakan komponen alam terdekat yang terkena pencemaran. Burung berperanan dalam rekreasi alam, adanyataman burung selalu dikunjungi orang, untuk menikmati bunyi, kecantikan ataupun kecakapan burung. Malahan sekarang hampir di setiap rumah orang memelihara burung. Burung mempunyai nilai pendidikan dan penelitian. Keindahan burung dari segala yang dimilikinya akan memberikan suatu kenikmatan tersendiri. Kebiasaan

21

Page 22: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

burung-burung beranekaragam, ada burung yang mempunyai kebiasaan berada mulai dari tajuk sampai kebawah tajuk. Ini menunjukkan bahwa bila hutan kota mempunyai komposisi banyak jenis, berlapis-lapis dan berstrata akan memikat banyak burung.Burung lebih banyak dijumpai baik jenis maupun jumlahnya pada hutan kota yang ditanami dengan tanaman produktif (berbunga, berbuah dan berbiji) pada struktur hutan kota yang berstrata banyak. Kehadiran burung pada hutan kota yang berstara banyak selain karena jumlah tumbuh-tumbuhan yang beranekaragam, juga pohonnya adalah jenis buah-buahan (tanaman produktif). Tanaman produktif dalam hal ini adalah tanaman yang menghasilkan bunga, buah, biji aroma, sehingga memberikan kesempatan lebih besar kepada burung (herbivor) yang menyukainya untuk datang, mencari makan, bercengkrama atau bersarang.

d). Penyanggah dan Perlindungan Permu-kaan Tanah dari Erosi, sebagai penyanggah dan melindungi permukaan tanah dari air hujan dan angin. Sehubungan dengan itu hutan kota dapat membantu penyediaan air tanah dan pencegahan erosi.

e) Pengendalian dan Mengurangi Polusi Udara dan Limbah, sebagai pengendalian dan atau mengurangi polusi udara dan limbah, serta menyaring debu. Debu atau partikulat terdiri dari beberapa komponen zat pencemar. Dalam sebutir debu terdapat unsur-unsur seperti garam sulfat, sulfuroksida, timah hitam, asbestos, oksida besi,silika, jelaga dan unsur kimia lainnya. Berbagai hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa tumbuh-tumbuhan dapat mengakumulasi berbagai jenis polutan (pencemar). Seperti pohon johar, asam landi, angsana dan mahoni dapat mengakumulasi Pb (timah hitam) yaitu hasil pencemaran oleh kendaraan bermotor, pada daun dan kulit batang.

f) Peredaman Kebisingan. Kebisingan adalah suara yang berlebihan, tidak diinginkan dan sering disebut "polusi tak terlihat" yang menyebabkan efek fisik dan psikologis. Efek fisik berhubungan dengan transmisi gelombang suara melalui udara, efek psikologis berhubungan dengan respon manusia terhadap suara.

g) Tempat Pelesterian Plasma nutfah dan bioindikator, yaitu sebagai tempat pelestarian plasma nutfah dan bioindikator dari timbulnya masalah lingkungan seperti. Karena tumbuhan tertentu akan memberikan reaksi tertentu akan perubahan lingkungan yang terjadi disekitarnya. Plasma nutfah sangat diperlukan dan mempunyai nilai yang sangat tinggi dan diperlukan untuk kehidupan.

h) Menyuburkan Tanah. Sisa-sisa tumbuhan mengalami dekomposisi oleh mikro-organisma tanah dan akhirnya terurai menjadi humus atau materi yang merupakan sumber unsur hara bagi tumbuhan.

3. Fungsi Estetika dari Hutan Kota Tumbuh-tumbuhan dapat memberikan keindahan dari garis, bentuk, warna,

dan tekstur yang ada dari tajuk, daun, batang, cabang, kulit batang, akar, bunga,

22

Page 23: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

buah maupun aroma. Hutan kota yang berstrata banyak mempunyai nilai estetika lebih tinggi, daripada hutan kota berstrata dua.

Pekarangan = Home gardens

Home gardens, juga dikenal dengan istilah “pekarangan” atau “forest gardens”, banyak dijumpai di daerah iklim humid. Mereka menerapkan sistem inter-cropping untuk membudidayakan pohon, tanaman semusim, dan ternak pada sebidang lahan yang sama. Misalnya , kombinasi antara kelapa, black pepper, kakao dan nenas. Di daerah lain, pekarangan ini itendtik dengan wanatani atau agroforestry systems. Biasanya perempuan memainkan peranan penting dalam mengelola pekarangan ini untuk memenuhi kebutuhan pangan subsisten keluarganya.

Sistem pekarangan ini bersifat polikulture, dan mengkonservasi diversitas genetik tanaman dan sifat-sifat “warisan” nya yang tidak ditemukan dalam sistem monokultur. Prinsip inilah yang digunakan dalam mengembangkan forest gardening di daerah iklim sedang (temperate).

Hutan tanaman = Forest gardening = Wanatani

Forest gardening (dikenal juga sebagai 3-Dimensional Gardening) merupakan sistem produksi pangan dan pengelolaan lahan yang bertumpu pada kaidah-kaidah ekosistem hutan; dengan memasukkan pohon ekonomis (seperti buah-buahan atau tanaman perkebunan), perdu dan herba dan aneka sayuran yang bvermanfaat langsung bagi keluarga.

Starting as relatively conventional smallholders, it can be discovered that maintaining large annual vegetable beds, rearing livestock and taking care of an orchard were tasks beyond their strength. However, it is also observed that a small bed of perennial vegetables and herbs they had planted up was looking after itself with little or no intervention. This led to evolve the concept of the "Forest Garden": Based on the observation that the natural forest can be divided into distinct layers or "storeys", he used inter-cropping to develop an existing small orchard of apples and pears into an edible polyculture landscape consisting of seven levels.

23

Page 24: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Tujuh strata tajuk tumbuhan dalam sistem “forest garden”.

HutanTanaman Rakyat = Woodland gardening

For a future it is adopted the name "Woodland Gardening". A key critique of Hart's system was in the selection of plants used. Most of the traditional crops grown today such as carrots are sun loving plants not well selected for the more shady forest garden system.

Model ini juga dikenal dengan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dengan jenis tegakan yang beragam sesuai dengan lokasi dan budaya masyarakat setempat.

Hutan Tanaman Rakyat yang selanjutnya disingkat HTR adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan (PP 6/2007 bab 1 pasal 1:19) .

Kebijakan Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat ini terkait dengan kebijakan Pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan (pro-poor), menciptakan lapangan kerja baru (projob) dan memperbaiki kualitas pertumbuhan melalui investasi yang proporsional antar pelaku ekonomi (pro-growth).

Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat (the principles) yang terkandung dalam HTR yaitu :

1. Prinsip pertama adalah masyarakat mengorganisasikan dirinya berdasarkan kebutuhannya (people organized themselves based on their necessity) yang berarti pemberdayaan hutan beserta masyarakatnya ini bukan digerakkan oleh proyek ataupun bantuan luar

24

Page 25: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

negeri karena kedua hal tersebut tidak akan membuat masyarakat mandiri dan hanya membuat “kebergantungan” masyarakat.

2. Prinsip ke dua adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat harus bersifat padat karya (labor-intensive) sehingga kegiatan ini tidak mudah ditunggangi pemodal (cukong) yang tidak bertanggung jawab.

3. Prinsip ke tiga adalah Pemerintah memberikan pengakuan/rekognisi dengan memberikan aspek legal sehingga kegiatan masyarakat yang tadinya informal di sektor kehutanan dapat masuk ke sektor formal ekonomi kehutanan/ekonomi lokal, nasional dan global sehingga bebas dari pemerasan oknum birokrasi dan premanisme pasar.

Pola pengembangan HTR direncanakan mengikuti 3 pola, yaitu (1) Pola Mandiri, (2) Pola Kemitraan dengan HTI BUMN/S, dan (3) Pola Developer. Pengertian dari masing-masing pola adalah sebagai berikut:

1. Pola MandiriMasyarakat Setempat membentuk kelompok, Pemerintah mengalokasikan areal dan SK IUPHHKHTR untuk setiap individu dalam kelompok dan masing-masing ketua kelompok bertanggung jawab atas pelaksanaan HTR, pengajuan dan pengembalian k r e d i t , p a s a r , d a n p e n d a m p i n g a n d a r i pemerintah/Pemda.

2. Pola Kemitraan dengan HTI BUMN/SMasyarakat setempat membentuk kelompok diajukan oleh Bupati ke Menhut. Pemerintah menerbitkan SK IUPHHK-HTR ke individu dan menetapkan mitra. Mitra bertanggung jawab atas pendampingan, input/modal, pelatihan dan pasar.

3. Pola DeveloperBUMN/S sebagai developer membangun hutan tanaman rakyat dan selanjutnya diserahkan oleh Pemerintah kepada masyarakat sebagai pemegang I U P H H K - H T R y a n g s e l a n j u t n y a b i a y a pembangunannya diperhitungkan sebagai pinjaman pemegang IUPHHK-HTR dan dikembalikan secara bertahap sesuai akad kredit.

Pekarangan dan Halaman Rumah

“Pekarangan” dapat didefinisikan sebagai "sebidang lahan dengan batas-batas tertentu, yang ada bangunan tempat tinggal dan mempunyai hubungan fungsional secara ekonomi, biofisik dan sosial-budaya dengan pemiliknya". Pengertian ini mengisyaratkan betapa penting fungsi dan peranan “lahan pekarangan” bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.

Luas lahan pekarangan di daerah pedesn diperkirakan mencapai sekitar 20-30% dari luas lahan pertanian yang ada, dan merupakan sumber pendapatan rumahtangga yang sangat penting.

25

Page 26: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Skematik penggunaan lahan menurut topo-sekuen-nya.

Ciri-ciri pekarangan sama halnya dengan ciri lahan kering, yaitu keadaan fisiografis lahan yang beragam mulai dari kelerengannya, struktur tanah, kedalaman solum, kesuburan tanah, neraca lengas tanah, serta cara-cara pengelolaan petani yang seadanya, sedikit penggunaan input produksi komersial dan dicirikan oleh adanya tatanan “multistrata systems”, strata pertama pohon kayu-kayuan/buah-buahan, strata ke dua tanaman pangan semusim, dan strata ke tiga biasanya berupa cover-crops/rumput pakan ternak. Dalam sistem campuran seperti ini biasanya produktivitas tanaman pangan (ubi kayu, jagung, kacang- kacangan dan sayuran) dan tanaman tahunan (kelapa, pete, melinjo, buah-buahan) yang dihasilkan dikategorikan rendah. Namun demikian, hal yang diutamakan adalah kesinambungan hasil produksi sepanjang tahun.

Lahan pekarangan miring dengan aneka tumbuhan – tadah hujan

26

Page 27: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Gambaran kondisi “Pekarangan” di wilayah pedesaan Ponorogo, Jawa Timur, misalnya, adalah Desa Pagerukir, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo yang mempunyai ciri-ciri ekologis sebagai berikut :

Tinggi tempat desa ini antara 550 - 600 m di atas permukaan laut, fisiografi bergelombang hingga berbukit dengan kerelengan 20-35%. Suhu udara rata-rata adalah antara 26oC, dan suhu maksimum antara 33oC serta suhu minimum sekitar 21oC. Lama penyinaran matahari diperkirakan antara 40-60% di musim penghujan sampai 70-85% di musim kemarau. Hal ini menunjukkan bahwa pada musim penghujan intensitas cahaya bisa berkurang dibanding musim kemarau karena matahari sering tertutup awan.

Rata-rata hujan tahunan menunjukkan kisaran antara 1.400 mm sampai 2.100 mm dengan rata-rata bulan basah (lebih 100 mm/bulan) selama 5-6 bulan/tahun. Musim penghujan umumnya terjadi antara bulan Nopember sampai dengan April. Pada periode ini jumlah hujan mencapai 80% dari total hujan tahunan yang jatuh di daerah ini sehingga limpasan hujan yang cukup deras merupakan masalah serius yang dihadapi masyarakat di daerah ini.

Lahan pekarangan dapat difungsikan untuk menangkap air hujan

Tata ruang pekarangan umumnya bernuansa tradisional, ditandai rumah yang menjadi satu dengan kandang ternak (kalau punya ternak), tempat pembuangan limbah ternak berdekatan dengan sumur atau rumah, tidak terdapatnya parit atau saluran pembuang air, sampah-sampah yang tidak terkumpul, sistem tanam yang rapat & seolah-olah tidak teratur, menganut pola agroforestry.

Lebih lanjut ditemukan bahwa jenis tanaman yang dibudidayakan petani di lahan pekarangan sangat beragam dengan hasil yang relatif rendah namun berkesinambungan hampir sepanjang tahun. Tanaman tahunan ekonomis seperti

27

Page 28: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

pete, kelapa, mangga, rambutan, pisang, nangka, alpokad, pepaya, melinjo. Jenis lain berupa pohon kayu-kayuan Jati, Sengon, Akasia, Sono, Kaliandra, Gliricidae, Turi (Sesbania), Kasuarina, mahoni, lamtoro gung, dan lainnya. Sedangkan tana-man pangan dan sayuran yang diusahakan adalah jagung, ubi kayu, kedele, kacang tanah, koro-koroan, kacang-kacangan dan rerumputan pakan ternak seperti rumput gajah, rumput setaria, kolomento dan wuluhan.

Berbagai jenis ternak juga diupayakan seperti sapi, kambing dan ayam buras, dalam jumlah yang relatif kecil. Sebagian penduduk memelihara sapi kereman bukan milik sendiri tetapi memeliharakan ternaknya orang lain dengan sistem "gaduhan" yaitu pembagian keuntungan yang antara pemilik dan pemelihara ternak.

Dari segi pendidikan dan ketrampilan maupun pengetahuan masih bersifat tradisional, hal ini ditandai bahwa kebanyakan petani-petani tersebut berpendidikan SD atau bahkan hanya sampai kelas III saja. Begitu juga halnya dengan pengetahuan tentang budidaya tanaman maupun pengolahan tanah masih tradisional, mengingat tanaman yang dibudidayakan tidak menunjukkan pertumbuhan maupun hasil yang baik. Dalam hal pengolahan lahannya petani sudah tampak mulai berupaya menerapkan kaidah-kaidah konservasi tanah untuk mengen dalikan proses erosi dan limpasan permukaan. Kursus- kursus ketrampilan usahatani konservasi pernah diikuti (penyuluhan dari PPL/PLP), namun untuk menerapkannya secara penuh masih terkendala oleh “terbatasnya” insentif ekonomi yang dapat diperolehnya.

Sistem pengelolaan lahan pekarangan sudah mulai memperhatikan prinsip-prinsip konservasi tanah dan air terutama untuk tanh-tanah miring (sistem gulud, teras, rorak-rorak, saluran pembuangan air maupun saluran diversi). Namun praktek-praktek ini masih perlu penanganan lebih intensif, terarah dan berkesinambungan. Di satu sisi pada musim kemarau air kurang tersedia, pada musim penghujan air berlebihan dan membawa akibat negatif seperti runoff, erosi maupun tanah longsor.

Pada lahan pekarangan yang mempunyai kelerengan 30% dengan kedalaman solum lebih 50 cm dapat digunakan untuk kombinasi tanaman tahunan dan semusim yang ditanam secara kontur dan menggunakan teras gulud atau teras bangku.

Jenis-jenis tanaman yang mampu bertahan dan dapat berproduksi dengan kondisi agroklimat yang ada adalah tanaman kelapa, mangga, nangka, alpokad, mlinjo, mente, petai, pisang dan tanaman hutan seperti jati, mahoni, albizia, glirici-dae, flemingia dan akasia; dan tanaman lain yang tahan adalah ubikayu, kacang tunggak, jagung, dan aneka sayuran. Sehingga pemilihan jenis tanaman yang tepat sesuai dengan kondisi lahan petani diharapkan dapat membantu penyediaan pangan, gizi dan peningkatan pendapatan walaupun di wilayah tersebut sedang dalam keadaan kemarau.

Ciri-ciri pekarangan di daerah yang lebih datar, seperti Desa Totokan, Kecamatan Mlarak, Ponorogo, adalah keadaan fisiografis lahan yang berupa dataran berombak hingga bergelombang dengan meiringan lahan 8-15%. Cara pemanfaatan lahan adalah dengan sistem campuran (mixed cropping), ciri yang

28

Page 29: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

menonjol adalah campuran antara mangga (sebagai tanaman pokok), jagung sebagai tanaman sela, dan jati sebagai tanaman pagar pembatas pemilikan lahan.

Lahan pekarangan dengan aneka tanaman menangkap air hujan.Sumber: http://www.inforumah.com/iklan/jual-tanah-di-cilacap/

Dengan keadaan tersebut perlu diupayakan cara-cara pemanfaatan yang lebih intensif dengan pengembangan sistem surjan maupun penganekaragaman budidaya di wilayah tersebut seperti penggunaan berbagai jenis kultivar secara tumpangsari / tumpang sisip di bagian surjan (bidang olah di atas) dan mina padi di tabukan (bidang olah di bawah) dan dikombinasikan dengan pola tanam yang tepat.

Ciri-ciri yang mempunyai kesamaan antara pemilik lahan di wilayah Jawa Timur di selatan tengah dan utara adalah kebanyakan penempatan rumah induk yang menjadi satu kandang ternak (sapi/kambing), kamar mandi, cuci dan kakus yang kurang baik (biasanya menggunakan sungai sebagai MCK) dan kalau malam sering membakar jerami/campuran kotoran ternak untuk mengusir nyamuk. Dengan kondisi tersebut jelas kurang baik bagi kesehatan keluarga mereka, sehingga tidak sedikit yang menderita sakit sesak nafas. Melihat perkembangan wilayah maupun penduduk yang relatif lambat serta rendahnya kemampuan penduduk dalam memanfaatkan pekarangan maupun lahan mereka, dapat ditandai bahwa rendahnya modal yang ada di wilayah tersebut juga menyebabkan lambatnya pembangunan di desa tersebut.

Berdasarkan uraian-uraian di atas permasalahan crucial dalam pemanfaatan lahan pekarangan yang kurang menunjang kehidupan petani pemiliknya adalah :

29

Page 30: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

(1). Masalah defisit lengas tanah pada musim kemarau sehingga kegiatan budidaya di lahan mereka terhenti dan tenaga kerja produktif (laki-laki/perempuan) menganggur atau mencari pekerjaan ke luar sistem.

(2). Masalah kelebihan air selama musim penghujan, sehingga limpasan air menyebabkan erosi terutama untuk lahan-lahan pekarangan yang miring dan tanahnya sangat erodible.

Parit-parit untuk menangkap air hujan di kebun pepayaSumber: http://pakagri.blogspot.com/2011/10/reaping-benefits-of-organic-farming.html

(3). Masalah cara pemanfaatan lahan pekarangan pada saat tersedia air (air hujan) kurang efisien, efektif dan bermanfaat untuk menunjang pangan, gizi dan peningkatan pendapatan pemiliknya. Hal ini terpaksa terjadi karena keterbatasan modal dan sumberdaya untuk menerapkan pengelolaan usaha yang lebih intensif.

(4). Masalah sanitasi lingkungan kurang sehat yang berkaitan dengan tata ruang bangunan induk dan bangunan penunjang lainnya untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan di lahan pekarangan.

(5). Masalah sosial (persepsi, sikap dan perilaku) terutama yang menyangkut kualitas sumberdaya manusia seperti pendidikan, kesehatan, pengetahuan & ketrampilan, budaya dan tradisi yang masih dapat dioptimalkan.

(6). Keterbatasan modal, dan lemahnya posisi tawar dalam meka-nisme pemasaran produk, sehingga potensi pekarangan belum dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

(7). Masalah kelembagaan dan peranannya dalam peningkatan pendapatan penduduk, peningkatan modal investasi eksternal di lahan kritis, produktivitas lahan dan keberlanjutan usaha produksi berbasis sumberdaya alam.

30

Page 31: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan maka arah pemberdayaan /pemanfaatan ditekankan pada penyajian informasi dasar tentang kondisi agroekologis, tata ruang pekarangan, proses produksi pertanian dan pertanian di pekarangan, perilaku sosial ekonomi petani, status pangan dan gizi keluarga, pekarangan dan kemampuan daya serapnya terhadap tenaga kerja serta perilaku petani dalam melestarikan sumberdaya alam dan lingkungannya. Ini semua dapat tercakup dalam SISTEM INFORMASI PEKARANGAN .

Berdasarkan sajian informasi tersebut diharapkan dapat disusun rancangan-rancangan tata ruang, jasa produksi, teknologi pascapanen serta alternatif penanganannya di bidang permodalan, pengelolaan dan kelembagaan yang menunjang proses pemberdayaan ekonomi masyarakat lahan kritis.

Bahan Bacaan

Dietz, Michael E. and John C. Clausen. 2005."A Field Evaluation of Raingarden Flow and Pollutant Treatment." Water, Air, and Soil Pollution. Vol. 167, pp 123-138.

Dunnett, Nigel and Andy Clayden. Rain Gardens: Sustainable Rainwater Management for the Garden and Designed Landscape. Timber Press: Portland, 2007. ISBN 978-0-88192-826-6

Kuichling, E. 1889. "The relation between the rainfall and the discharge of sewers in populous districts." Trans. Am. Soc. Civ. Eng. 20, 1–60.

Leopold, L. B. 1968. "Hydrology for urban land planning: A guidebook on the hydrologic effects of urban land use." Geological Survey Circular 554. United States Geological Survey.

Michael L. Clar, Billy J. Barfield, and Thomas P. O’Connor. 2004. "Stormwater Best Management Practice Design Guide, Volume 2: Vegetative Biofilters." US EPA, National Risk Management Research Laboratory.

Novotny, V. and Olem, H. 1994. "Water Quality: Prevention, Identification, and Management of Diffuse Pollution." Van Nostrand Reinhold, New York.

Prince George’s County, 2002. "Bioretention Manual". Department of Environmental Resources, Landover, MD.

Prince George’s County. 1993. Design Manual for Use of Bioretention in Stormwater Management. Prince George’s County, MD Department of Environmental Protection. Watershed Protection Branch, Landover, MD.

Rain Gardens of West Michigan, Grand Rapids, MI. "Rain Gardens of West Michigan"

Southeastern Oakland County Water Authority, Royal Oak, MI. "Rain Gardens for the Rouge River: A Citizen's Guide to Planning, Design, & Maintenance for Small Site Rain Gardens"

U.S. Environmental Protection Agency (EPA), Washington, D.C. Nonpoint Source News-Notes. August/September 1995. Issue #42. "Urban Runoff"

University of Delaware Cooperative Extension. "Rain Gardens in Delaware."

31

Page 32: marno.lecture.ub.ac.idmarno.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/RAIR-GARDENS-SARANA... · Web viewRain garden : sarana pemanenan air hujan. Garden = Taman-kebun. Sebuah Taman-kebun adalah

University of Rhode Island. Healthy Landscapes Program. "Rain Gardens: Enhancing your home landscape and protecting water quality."

Waananen, A. O. 1969. "Urban effects on water yield" in W. L. Moore and C. W. Morgan (eds), Effects of Watershed Changes on Streamflow. University of Texas Press, Austin and London.

Wolverton, B.C. , R.C. McDonald-McCaleb (1986). "Biotransformation of Priority Pollutants Using Biofilms and Vascular Plants." Journal Of The Mississippi Academy Of Sciences. Vol. XXXI, pp. 79-89.

32