manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i MANAJEMEN STRATEGIS PENGADAAN BARANG DAN JASA DI BAGIAN ORGANISASI SETDA KOTA SURAKARTA Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Disusun Oleh : NUR HIDAYAT HADI PRASETYO D 0104099 ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: lykhanh

Post on 12-Jan-2017

245 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

MANAJEMEN STRATEGIS PENGADAAN BARANG DAN

JASA DI BAGIAN ORGANISASI SETDA

KOTA SURAKARTA

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Disusun Oleh :

NUR HIDAYAT HADI PRASETYO

D 0104099

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Judul Skripsi

MANAJEMEN SRTATEGIS PENGADAAN BARANG DAN JASA DI

BAGIAN ORGANISASI SETDA KOTA SURAKARTA

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi untuk dipertahankan dihadapan

Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta, 13 Oktober 2010

Mengetahui,

Pembimbing Skripsi

Drs. H. Marsudi, MS

NIP. 195508231983031001

Page 3: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari :

Tanggal :

Panitia ujian :

1. Dra. Hj. Lestariningsih, M.Si ( )

NIP. 19531009 1980031 2 003 Ketua

2. Drs. Suryatmojo, M.Si ( )

NIP. 195308120 198601 1 001 Sekretaris

3. Drs. H. Marsudi, MS. ( )

NIP. 195508231983031001 Penguji

Mengetahui Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Drs. Supriyadi SN.SU

NIP.195301281981031001

Page 4: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

”Menunda melakukan sesuatu yang baik adalah memperpanjang

kehidupan yang gelisah dan penuh keluhan. Cara terbaik untuk

memulai adalah MULAI !!!”

(Mario Teguh)

“Bekerjalah seperti anda tidak mungkin gagal”

(penulis)

Page 5: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk

orang-orang yang senantiasa mendukungku,

menyertaiku dan menyayangiku :

1. Bapak dan Ibuku tercinta, terima kasih

untuk doa, kasih sayang yang tulus serta

kerja kerasnya untukku.

2. Sahabat dan teman-teman yang tak pernah

lelah membantuku

3. Almamaterku

Page 6: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur terucap kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga kita masih

diberi kesempatan untuk melakukan banyak hal yang berguna bagi diri sendiri dan

berguna orang lain. Selain itu, rasa syukur juga penulis ucapkan kepada Tuhan

YME karena masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul ”Manajemen Strategis Pengadaan Barang dan Jasa di Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta”.

Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai dan berhasil tanpa adanya

dukungan dari berbagai pihak yang ada. Oleh karena itu penulis juga

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu penyelesaian laporan ini. Adapun penghargaan dan rasa terima kasih

yang besar penulis ucapkan kepada :

1. Drs. H Marsudi, MS selaku pembimbing skripsi yang telah sabar dalam

memberikan arahan dalam menyelesaikan tulisan ini

2. Bapak. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si selaku Pembimbing Akademik, yang

telah membimbing penulis selama menempuh studi

3. Drs. Sudarto, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi FISIP UNS,

yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menyusun skripsi ini

4. Drs. Supriyadi SN. SU. selaku Dekan FISIP, yang telah memberikan

legalitas berbagai permohonan ijin guna menyelesaikan skripsi ini

Page 7: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Segenap Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP UNS, yang telah

memberikan dan mencurahkan ilmunya.

6. Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta, yang telah memberikan

ijin untuk penelitian di Kantor Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

7. Bapak Agung Riyadi, S.Sos, SH, MM dan Ibu Sri Widyaningsih yang

telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan keterangan dan

membantu dalam pengumpulan informasi yang sangat berguna dalam

penyusunan dan penyelesaian skripsi ini

8. Seluruh karyawan di Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Surakarta

yang memberikan kemudahan penulis dalam melakukan penelitian

9. Berbagai pihak yang turut membantu menyelesaikan penyusunan skripsi

ini yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Januari 2011

Nur Hidayat HP

Page 8: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

MOTTO................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii

ABSTRAK .............................................................................................. xiii

ABSTRACT ............................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian ............... ....................................................... 8

D. Manfaat Penelitian. ........... ........................................................ 9

E. Tinjauan Pustaka ............... ....................................................... 10

F. Kerangka Pemikiran ............... ................................................. 36

G. Metode Penelitian ..................................................................... 37

Page 9: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kondisi Daerah ....................................... 45

I. Kondisi Umum Kota Surakarta ................................... 45

II. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan ....... 46

B. Profil

I. Sejarah dan Latar Belakang ........................................ 47

II. Profil .......................................................................... 49

III. Maksud dan Tujuan .................................................... 49

IV. Landasan Hukum ....................................................... 50

V. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya.................................................. 50

C. Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan

I. Visi dan Misi SKPD ................................................... 51

II. Tujuan dan Sasaran .................................................... 52

III. Strategi ....................................................................... 53

IV. Kebijakan ................................................................... 52

D. Tugas dan Fungsi SKPD

1. Struktur Organisasi ..................................................... 55

2. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan ................... 56

3. Tugas dan Fungsi ....................................................... 57

E. Program dan Kegiatan ........................................................... 58

Page 10: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB III PEMBAHASAN

Implementasi Pengadaan di Bagian Organisasi 61

Pelaksanaan Pengadaan Barang di Bagian Organisasi80

Setda Kota Surakarta....................................................... 64

a. Pengadaan Papan Nama Perangkat Daerah ............ 66

b. Pengadaan Komputer dan Printer .......................... 89

c. Pengadaan Jasa Konsultasi Sertifikasi dan ISO

bagi Unit Pelayanan Publik .................................... 97

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 102

B. Saran ................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 11: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Panitia Pengadaan 32

Tabel III.1 Pengadaan barang dan Jasa Di Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta (Tahun 2008/2009) 63

Tabel III.2. Jadwal Kegiatan Pengadaan Barang / Jasa Pembuatan Papan

Nama Perangkat Daerah di Bagian Organisasi Setda Kota

Surakarta Tahun Anggaran 2009 69

Tabel III.3. Daftar Calon Penyedia Barang/Jasa Prakualifikasi tanggal

17 September 2009 75

Tabel III.4 Hasil Kualifikasi Pengadaan Papan Nama Perangkat Daerah

Kota Surakarta tanggal 24 September 2009 77

Tabel III.5. Pekerjaan Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah Kota

Surakarta 79

Tabel III.6 Hasil Pembukaan Sampul Penawaran Pembuatan Papan

Nama Perangkat Daerah Kota Surakarta 81

Tabel III 7. Hasil Evaluasi Penawaran Pembuatan Papan Nama

Perangkat Daerah Kota Surakarta 83

Tabel III.8 Jadwal Kegiatan Pengadaan Barang/JasaPenyediaan

Peralatan dan Perlengkapan KantorPada Bagian Organisasi

Setda Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009 (Pengadaan

Komputer dan Printer) 90

Tabel III. 9 Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa Penyediaan

Peralatan dan Perlengkaann Kantor pada Bagian Organisasi

Setda Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009 (Pengadaan

Komputer dan Printer) 92

Page 12: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Model Manajemen Strategis 16

Gambar I.2 Diagram Analisis SWOT 18

Gambar I.3 Bagan Pengadaan Barang 24

Gambar I.4 Peta Pengaturan Keppres No 80. Tahun 2003 27

Gambar I.5 Kerangka Pikir 36

Gambar I.6 Analisis Penelitian 44

Gambar II.1 Struktur Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta 56

Page 13: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

NUR HIDAYAT HADI PRASETYO D0104099 “Manajemen Strategis

Pengadaan Barang/Jasa di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta ”.

SKRIPSI 105 halaman Jurusan Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2010.

Penelitian ini mengkaji dan menjawab permasalahan mengenai

pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di Kantor Bagian Organisasi Setda Kota

Surakarta Tahun Anggaran 2009. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk

mengetahui pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di Bagian Organisasi

Sekretariat Daerah Kota Surakarta (apakah sudah sesuai dengan Keppres No. 80

Tahun 2003 atau belum). Sesuai dengan teori manajemen strategis mulai dari

perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.

Penelitaian ini menggunakan teori dari implementasi manajemen

strategi dengan mengambil sampel tiga pengadaan barang dan jasa yang terjadi

pada tahun anggaran 2009 dengan metode yang berbeda-beda. Hal tersebut untuk

mengetahui kesesuaian prosedur pengadaan barang/jasa dengan prosedur yang

tercantum dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003. Agar indikator keberhasilannya

tercapai.

Jenis penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Pengambilan

sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, untuk validitas data

dilakukan dengan trianggulasi data. Data primer dilakukan dengan menggunakan

observasi dan wawancara secara mendalam terhadap beberapa informan seperti

pegawai di kantor Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta dan karyawan dari

instansi lain yang membantu pelaksanaan pengadan barang dan jasa di kantor

Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta. Sedangkan data sekunder dikumpulkan

dengan melihat dan memeriksa arsip dan dokumen yang berhubungan dengan

materi penulisan skripsi. Analisis data dengan menggunakan model analisis

interaktif.

Dari hasil penelitian ini, implementasi pengadaan barang di Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga

evaluasi sudah dilaksanakan sesuai prosedur Keppres. Sedangkan hambatan-

hambatan yang terjadi juga dapat diminimalisir dengan bantuan dari instansi lain

serta kinerja pegawainya. Maka dapat diketahui bahwa pada dasarnya pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta Tahun 2009

telah sesuai peraturan yang tercantum dalam Keppres No.80 Tahun 2003, karena

berdasarkan data-data yang diperoleh, prosedur-prosedur yang ditempuh serta

kepanitiaan yang dibentuk oleh Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta telah

dilakukan sesuai dengan ketentuan di Keppres Nomor 80 Tahun 2003, tentang

prosedur masing-masing metode yang digunakan.

Dari beberapa hambatan dan kelemahan yang terjadi selama

pelaksanaan pengadaan barang/jasa mungkin dapat diminalisir dengan beberapa

saran dari penulis. Permasalahannya adalah kurangnya pegawai yang

bersertifikasi, oleh karena itu perlu adanya diklat-diklat dan lokakarya untuk

menunjang kemampuan agar mendapat sertifikat. Dengan demikian tujuan

diberlakukannya Keputusan Presiden ini dapat dilakukan secara efisien, efektif,

terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel sudah

tercapai.

Page 14: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

NUR HIDAYAT HADI PRASETYO D0104099 “Manajemen Strategis

Pengadaan Barang / Jasa di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta”,

Thesis : 105 pages, Administration Department Faculty of Sciences & Politics.

Sebelas Maret University Surakarta 2010.

This research analyzed & answered problems about the realization of

goods & service provisions in the office of Surakarta Secretariat Organization

Division in 2009. The objective of this research was to find out wether the

realization was already in accordance with Keppres No. 80 / 2003 or not. Based

on strategic management theory starting from the planning, realization until

evaluation.

This research used theories from strategic management process by taking

three samples of the realization of goods & service in 2009 with different

methods. It was applied to find out the congruity of the realization procedure with

the procedure in duded on Keppres No. 80/2003 in order to reach it’s success

indicator.

This research is a descriptive qualitative one. The sample was carried out

using purposive sampling method while the data validation was carried out using

data triangulation. The primary data was taken by observation & deep interview to

some informants such as the Surakarta Secretariat Organization Division’s

employees & other employees from other institutes that help the realization of

goods & service. Meanwhile, the secondary data was taken by looking &

checking at the file & documents which correlated with thesis material. Data

analysis was conducted by using interactive analysis model.

Based on this research, thus it can be seen that basically the realization of

goods & services in Surakarta Secretariat Organization Division in 2009 was in

accordance with the rules metoded Keppres No. 80/2003. It was due to the data

taken, the procedures taken as well as the committee formed where in accordance

with Keppres No. 80/2003.

The problems & weaknesses aroused during the process of the realization

of goods & service my be minimalized by some of writer’s suggestions. Therefore

the aim of Keppres executor was to make some or the whole of the realization out

efficiently, effectively, openly & competitively, transparently, fairly, accountable

has been achieved.

Page 15: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi seperti pada saat ini, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi mendorong berbagai organisasi-organisasi besar di

dunia (baik yang profit maupun non profit) sangatlah cepat. Sistem

komunikasi dan perangkat kerjanya pun sudah dilengkapi dengan peralatan

dan barang-barang yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi demi

mencapai tujuan. Banyak organisasi yang ada di Indonesia untuk selalu

berkompetisi dalam semua kegiataannya. Organisasi dituntut untuk lebih

mengembangkan diri dan mengakses berbagai macam informasi yang ada

untuk meningkatkan kinerja mereka. Dengan adanya peningkatan kinerja,

maka berbagai kegiatan yang akan dan telah dilakukan akan sesuai dengan

tujuan utama berdirinya suatu organisasi yaitu memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat.

Dalam sebuah organisasi apapun bentuknya dalam

melaksanakan kegiatan memerlukan sarana dan prasarana pendukung, baik

berupa dana, barang maupun sumber daya manusia. Kegiatan atau aktivitas

suatu entitas / organisasi, baik entitas swasta maupun entitas pemerintah, yang

sehari-harinya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya (tupoksi), akan selalu dijumpai suatu kegiatan yang aktivitasnya

melakukan pengadaan (procurement).

Page 16: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Dalam setiap organisasi baik yang berupa perusahaan, instansi

non perusahaan, perkumpulan, maupun badan-badan lainnya, terdapatlah

sekelompok orang yang yang dalam menjalankan tugas/kegiatannya

membutuhkan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya tujuan

organisasi itu telah dapat diketahui dari nama organisasi itu sendiri. Kerjasama

yang teratur inilah mutlak diperlukan agar dalam mencapai tujuan

organisasinya dapat efisien. Disamping perlunya kerjasama, merekapun

memerlukan fasilitas-fasilitas seperti : membutuhkan perlengkapan material,

uang, ruang, waktu, metode dan lain sebagainya. Tanpa fasilitas inipun tujuan

tidak dapat tercapai dengan efisien.(Ibnu Syamsi, 1994 : Hal 1)

Di Kota Surakarta, banyak bermunculan organisasi-organisasi

yang berusaha memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat

baik itu organisasi swasta maupun organisasi Pemerintah Daerah Kota

Surakarta. Bermunculannya berbagai macam organisasi baik swasta maupun

pemerintah menuntut setiap organisasi tersebut untuk memperbaharui diri di

waktu sekarang dan yang akan datang agar mampu meningkatkan kualitas

pelayanan dan produk ata pelayanannya, sehingga dapat bersaing dengan

organisasi lain. Salah satunya hal yang dapat dilakukan oleh organisasi

tersebut adalah dengan meningkatkan kinerja mereka.

Salah satu upaya dalam meningkatkan kinerja pada suatu

organisasi, adalah dengan memenuhi fasilitas sarana dan prasarana kantor.

Apabila fasilitas kantor dan perlengkapannya kurang memadai, bukan tidak

mungkin akan terjadi kemunduran suatu organisasi, karena produk/pelayanan

yang dikeluarkannya pun bisa jadi berkualitas rendah dan tidak memuaskan.

Page 17: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Selain pengadaan barang, juga perlu diperhatikan peningkatan kualitas SDM

yang ada dengan adanya pengadaan jasa konsultasi yang dalam penulisan ini

penulis menjelaskan tentang pengadaan jasa sertifikasi ISO. Maka demi

terciptanya situasi kerja yang kondusif, maka diadakan pengadaan barang/jasa.

Dengan pengadaan barang/jasa, pemenuhan kebutuhan kantor dapat

meminimalisir kesenjangan yang terjadi antara atasan dengan pegawainya,

tentunya dengan memperhatikan kepentingan serta kinerjanya, artinya

pengadaan barang/jasa tersebut harus memperhatikan tingkat eselon pegawai

di organisasi serta barang tersebut sudah memenuhi sertifikasi standardisasi

yang telah ditentukan.

Seperti halnya pada salah satu instansi tempat penulis

melakukan penelitian di Pemerintah Daerah Kota Surakarta, yaitu Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta. Karena pada bagian tersebut memiliki

aktifitas yang sangat padat, yang bertanggung jawab dalam mengolah data-

data SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) se-Surakarta, yang juga memiliki

tugas-tugas lain yang harus dilaksanakan secepatnya, sebaik mungkin dan

menghasilkan kualitas hasil yang memuaskan. Maka untuk selalu

meningkatkan kualitas produknya, Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

dituntut untuk selalu meningkatkan hasil produknya/pelayanannya. Oleh

karena itu jalan yang ditempuh adalah dengan menambah kuantitas maupun

kualitas sarana atau fasilitas barang serta kualitas SDM yang dapat menunjang

kinerja para pegawainya. Karena Bagian Organisasi adalah tempat arsip-arsip

data seluruh SKPD di Surakarta.

Page 18: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Bagian organisasi adalah suatu instansi yang bernaung di

bawah Sekretariat Daerah Kota Surakarta, yang mana tempat tersebut adalah

tempat penulis dalam melakukan Kuliah Kerja Administrasi (KKA), hal

tersebut adalah salah satu alasan kenapa penulis melakukan penelitian di

Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta, karena harapan penulis adalah

supaya lebih mudah melakukan penelitian untuk mendapatkan data-data

sekunder maupun primer karena pegawai Bagian Organisasi sangat kooperatif

dalam membantu penulis. Selain itu banyak fenomena yang ditemukan di

kantor tersebut pada saat KKA, tetapi penulis memutuskan untuk mengambil

salah satu objek masalah yaitu pengadaan barang sebagai bahan penulisan

skripsi. Karena Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta ternyata juga

melakukan pengadaan barang sendiri.

Alasan penulis meneliti tentang pengadaan barang di Bagian

Organisasi karena penulis ingin mengetahui implementasi pengadaan barang

yang dilaksanakan pada instansi pemerintah. Karena pada implementasi

pegadaan barang biasanya terdapat penyimpangan-penyimpangan yang bisa

merugikan negara. Karena selama ini sudah akrab di telinga kita berbagai

bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam kaitan dengan pengadaan barang.

Ada istilah mark up harga, manipulasi, pengadaan yang tak ditenderkan,

ketidaksesuaian barang yang dibeli dengan harga, konspirasi antar rekanan

dan sebagainya, yang sarat dengan berbagai penyelewengan. Kenyataan ini

banyak terjadi pada instansi-instansi pemerintah. Padahal pemerintah telah

mengeluarkan kebijakan baru pengadaan barang/jasa pemerintah melalui

Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Page 19: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Barang/Jasa Pemerintah sebagai pengganti Keppres sebelumnya yaitu Keppres

No. 18 Tahun 2000. Melalui penerapan Keppres yang baru tersebut

diharapkan proses pengadaan barang/jasa oleh instansi pemerintah bisa

memberikan hasil yang lebih menguntungkan bagi negara dan bisa

menghindari kerugian negara akibat pelaksanaan yang tidak benar. Meskipun

Keppres 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah telah didiseminasikan dan diberlakukan sejak tahun

2004, namun hingga saat ini masih ditemui berbagai permasalahan dan

kendala dalam penerapannya bahkan menimbulkan sanksi hukum bagi

pelaksananya.

Permasalahan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah

tidak akan terjadi apabila para pelaksana memahami dan melaksanakan

sepenuhnya prinsip dasar pengadaan barang dan jasa yang ditetapkan dalam

Keppres Nomor 80 Tahun 2003 yaitu efisien, efektif, terbuka dan bersaing,

transparant, adil dan tidak diskriminatif serta akuntabel. Oleh karena itu

penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian implementasi pengadaan barang

yang dilaksanakan Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta dengan prosedur

yang ada pada Keppres No. 80 Tahun 2003.

Dalam kaitannya dengan teori yang didapat pada perkuliahan

administrasi negara, penulis akan memfokuskan pada implementasi pengadaan

barang dan mengkaitkannya dengan salah satu mata kuliah yaitu manajemen

strategis. Karena biasanya dalam implementasi kegiatan yang riskan seperti

pengadaan barang membutuhkan manajemen yang benar-benar direncanakan

dengan matang, serta strategi yang tepat agar hasilnya sesuai dengan yang

Page 20: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

diharapkan, tidak merugikan negara karena pemborosan dan dapat

dipertanggungjawabkan. Teori yang mendukung pengambilan masalah ini ada

dalam buku Manajemen Strategis (Sondang, P Siagian: 2004, 102) yang

mengungkapkan bahwa orientasi suatu strategi adalah implementasinya.

Alasan yang mendasari penulis mengkaitkan implementasi

pengadaan barang dengan teori manajemen strategis, karena menurut penulis

suatu organisasi sebaiknya menggunakan manajemen strategis agar dapat

menghadapi perubahan yang tengah berlangsung. Karena organisasi tidak

akan menjadi pendukung yang efektif bagi kesejahteraan publik apabila

organisasi tersebut tidak mau meningkatkan kemampuannya untuk berpikir

dan bertindak strategis (tidak mengikuti perkembangan lingkungan). Dalam

menghadapi perubahan tersebut, pasti akan banyak sekali tantangan dan

hambatan yang menuntut organisasi tersebut untuk menghadapi dan mengatasi

tantangan dan hambatan tersebut. Pada organisasi publik seperti Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta yang diberi mandat sebagai pengelola

pengadaan barang, yang mana rentan sekali dengan KKN, menuntut adanya

suatu efektifitas dan efisiensi serta akuntabilitas dalam perencanaan serta

implementasinya. Maka diperlukan adanya suatu manajemen strategis

pengadaan barang di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta.

Sebelum tahun 2006, dalam hal pengadaan barang di Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta dalam mengajukan Rencana Kebutuhan

Barang Umum (RKBU) harus mematuhi prosedur dari pusat, yaitu harus

melalui perijinan dari Bagian Umum Setda Kota Surakarta terlebih dahulu.

Kemudian Bagian Umum tersebut mengajukan kebutuhan barang dari seluruh

Page 21: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota

Surakarta. Pengajuan tersebut diajukan kepada Tim Anggaran Pemerintah

Kota untuk diadakan verifikasi. Dari verifikasi tersebut dibuat Rencana Kerja

(Renja) SKPD. Kemudian disusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD

yang dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belaja Daerah

(RAPBD).

Mulai tahun 2007 pengajuan pengadaan barang diserahkan

kepada masing-masing SKPD dengan mekanisme yang sama, hanya tidak

perlu melalui perijinan di Bagian Umum terlebih dahulu, namun bisa langsung

mengajukan RKBU kepada Tim Anggaran Pemerintah Kota. Dari Tim

Anggaran tersebut masih diadakan seleksi untuk memprioritaskan kebutuhan

barang apa saja yang sekira nya perlu untuk segera diadakan dan tidak atau

belum perlu untuk diadakan pada saat itu. Dengan diadakannya skala prioritas

kebutuhan barang masing-masing instansi tersebut juga mempertimbangkan

anggaran yang ada agar tercapai pemenuhan kebutuhan barang yang efektif

dan efisien.

Maka setiap organisasi memerlukan adanya suatu langkah awal

yang memprioritaskan langkah-langkah apa saja yang akan diambil Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta yang melaksanakan kegiatan pengadaan

barang. Langkah tersebut adalah dengan membuat perencanaan strategis. Agar

dalam perencanaannya dan implementasinya dapat berjalan dengan lancar dan

dapat dipertanggung jawabkan. Indikator keberhasilan tersebut sangat

terkait/dilihat dari sejauh mana peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan

Page 22: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

yang dihasilkan dari pengadaan barang tersebut, serta tercapainya pengadaan

barang yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mencapai sasaran.

Beberapa permasalahan di atas merupakan hal yang wajar

terjadi dalam setiap organisasi dalam rangka pengadaan barang. Tetapi setiap

organisasi, termasuk Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta berusaha

mengantisipasinya dengan melaksanakan manajemen strategis.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik

untuk meneliti tentang bagaimanakah implementasi pengadaan barang di

Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta yang dikaitkan dengan teori

manajemen strategis. Karena selama ini kegiatan pengadaan barang adalah

salah satu kegiatan yang krusial, yang menuntut adanya efektif dan efisien

anggaran, selain rentan terhadap KKN, dan menuntut adanya transparansi,

sehingga harus ada pertanggungjawaban yang mengacu pada pedoman yang

mana semua itu dapat dilihat dari perencanaan strategis pada organsiasi

tersebut.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah pokok-pokok bahasan yang akan

dibahas dalam penelitian ini. Dari latar belakang diatas, penulis akan

mengambil perumusan masalahnya sebagai berikut :

“Bagaimanakah Implementasi Pengadaan Barang/Jasa di Bagian Organisasi

Sekretariat Daerah Kota Surakarta dengan ditinjau menggunakan teori

manajemen strategis”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Operasional penelitian ini akan mengarahkan kajiannya secara

teliti untuk :

Page 23: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

a. Mengetahui sistem manajemen strategis pengadaan barang yang

dilaksanakan di Setda Kota Surakarta, khususnya di Bagian

Organisasi.

b. Mengetahui mekanisme pengadaan barang demi meningkatkan kinerja

pegawai di Setda Kota Surakarta melalui.

c. Mengetahui sejauh mana fungsi manajemen strategis dalam pengadaan

barang yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

2. Tujuan Individual dari penulis adalah :

a. Untuk memenuhi persyaratan guna meraih gelar Sarjana di Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

b. Dapat menambah perbendaharaan bagi khasanah ilmu pengetahuan

sosial pada umumnya dan ilmu administrasi pada khususnya

c. Dapat memberikan masukan bagi institusi lokal khususnya Bagian

Organisasi Setda kota Surakarta

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya perumusan dan tujuan diadakannya penelitian

ini, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan berbagai manfaat

sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

a. Menambah pengetahuan tentang Manajemen Strategis Pengadaan

Barang yang dilaksanakan di Setda Kota Surakarta, khususnya di

Bagian Organisasi

b. Memberikan sumbangan pemikiran yang nantinya dapat digunakan

untuk membantu bagi penelitian selanjutnya yang sejenis

c. Memenuhi salah satu tugas dalam menyelesaikan dan mencapai gelar

sarjana bagi penulis

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian mengenai Manajemen Strategis Pengadaan

Barang yang dilaksanakan di Setda Kota Surakarta dapat digunakan

Page 24: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam pengembangan dan

perbaikan program pengadaan barang, khususnya di Bagian Organisasi

Setda Kota Surakarta.

E. Tinjauan Pustaka

1. Landasan Teori

Dalam tinjauan pustaka ini, akan digunakan teori untuk

mendukung penelitian ini. Teori merupakan serangkaian pernyataan yang

saling berhubungan yang menjelaskan mengenai sekelompok kejadian.

Semakin banyak kejadian yang dapat dijelaskan dan semakin sedikit

pernyataan, berarti teorinya semakin baik (Saifuddin Anwar, 2001 : 39-

40). Sedangkan menurut Masri Singarimbun (1989), teori adalah

seperangkat asumsi, konsep, konstrak, definisi, dan proporsi untuk

menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara

menghubungkan antar konsep.

Untuk mendukung dan membantu merumuskan pemikiran

dalam penelitian mengenai manajemen strategis pengadaan barang yang

dilaksanakan di Setda Kota Surakarta, khususnya di Bagian Organisasi

Setda Kota Surakarata. Maka akan digunakan teori-teori yang berkaitan

dengan penelitian ini. Adapun teori-teori untuk menjelaskan Manajemen

Strategis pengadaan barang yang dilaksanakan di Setda Kota Surakarta,

khususnya di Bagian Organisasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 25: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

a. Manajemen Strategis

i. Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement,

yang memiliki arti „seni melaksanakan dan mengatur‟. Manajemen

belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa

seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk

mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan

manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai

sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan

dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti

bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan

sesuai dengan jadwal.

Pengertian manajemen sendiri adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan terhadap upaya-

upaya yang dilakukan anggota organisasi dan penggunaan segala

macam sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan organisasi. (James A.F. Stoner, 1992:8)

Dalam permasalahan yang diangkat oleh penulis, memfokuskan

pada pelaksanaan dari perencanaan tersebut. Perencanaan adalah

memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.

Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara

Page 26: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer

mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan

dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat

digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan adalah

keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari pada

hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka

pencapaian yang telah ditentukan. (P. Sondang Siagian.1995, pada

Http://ruwana.blogspot.com)

Jadi dalam konsep manajemen strategis ini, perencanaan

diartikan sebagai suatu rencana yang dibuat dengan berbagai

pertimbangan prioritas yang dikaitkan dengan visi misi serta tujuan

organisasi yang akan dicapai. Jadi perbedaan antara konsep

perencanaan dalam manajemen strategis dengan konsep perencanaan

dalam manajemen biasa terletak pada bagaimana memanaj prioritas

sumber daya dengan tujuan organisasi. Dalam kaitannya dengan

pengadaan Barang, sangat membutuhkan konsep manajemen yang

benar-benar menunjang proses pengadaan barang tersebut dapat

berjalan lancar demi terciptanya pengadaan barang yang efektif dan

efisien

ii. Strategi

Dalam konsep manajmen strategis, tidak lepas dengan konsep

strategis yang diusung. Tergantung penerapan strategis mana yang akan

digunakan. Ada beberapa konsep mengenai definisi strategi. Konsep

strategi menurut Chandler (1962) dalam Freddy Rangkuti (2007)

Page 27: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

adalah, Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan

dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut,

serta prioritas alokasi sumber daya. Jadi dalam konsep ini, strategi

direncanakan atau dibuat untuk kebutuhan organisasi dalam jangka

panjang dengan mengutamakan kekuatan dari sumber daya yang

dimiliki. (http://wartawarga.gunadarma.ac.id)

Sedangkan menurut Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner

dan Miner (1977), Strategi merupakan respon secara terus-menerus

maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal setra

kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi

organisasi. Jadi definisi strategi di sini merupakan perencanaan yang

sewaktu-waktu dapat berubah-ubah menyesuaikan apa yang terjadi

pada lingkungan yang dapat mempengaruhi organisasi.

Sedangkan dalam jurnal Strategy-Comprehensiveness Fit and

Performance oleh Mahmood S. Bahaee (1992)

“Strategic orientation refers to a firm’s particular patterns of

behaviour—the tendency of an organisation to discover, develop and

maintain a set of consistent responses to various environmental

events.”

Yang diterjemahkan:

“Orientasi strategi mengacu pada pola perilaku tertentu suatu

perusahaan kecenderungan suatu organisasi untuk menemukan,

mengembangkan dan mempertahankan satu set konsisten tanggapan

terhadap berbagai peristiwa lingkungan.”

Jadi definisi strategi di sini merupakan perencanaan yang

sewaktu-waktu dapat berubah-ubah menyesuaikan apa yang terjadi

pada lingkungan yang dapat mempengaruhi organisasi.

Page 28: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

iii. Manajemen Strategi

Dalam setiap organisasi, baik organisasi pemerintah maupun

non pemerintah, Strategi memiliki kaitan yang erat dengan konsep

perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga strategi

berkembang menjadi manajemen strategi. Husein Umar (1996:86)

menyatakan bahwa manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu

dalam hal pembuatan (formulating) penerapan (implementing), dan

evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang

memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa datang.

Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh Pearce and

Robinson (1997:20), manajemen strategi bisa diartikan sebagai

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untukmencapai sasaran-sasaran

perusahan. (http://wapedia.mobi/id/Manajemen)

Manajemen Strategis adalah suatu cara untuk mengendalikan

organisasi secara efektif dan efisien, sampai kepada implementasi

garis terdepan, sedemikian rupa hingga tujuan dan sasarannya

tercapai. (Salusu, 1996 pada http://ruwana.blogspot.com)

Pernyataan yang serupa juga diungkapkan oleh Glueck &

Jauch (1991:6), yang menyebutkan bahwa manajemen strategi adalah

arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan

suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk membantu

mencapai sasaran perusahaan. (http://ruwana.blogspot.com)

Page 29: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pengertian manajemen strategi yang lebih rinci dinyatakan

oleh Mulyadi (2001:40). Beliau mendefinisikan manajemen strategi

sebagai suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan

untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam

penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi.

Dari definisi tersebut terdapat empat (4) frasa penting berikut ini:

Manajemen Strategi merupakan sebagai proses

Proses digunakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan

strategi.

Strategi digunakan untuk menyediakan costumer value terbaik

guna mewujudkan visi organisasi.

Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategi.

Jadi manajemen strategis muncul sebagai reaksi terhadap

perubahan lingkungan yang sangat dinamis, yang mengharuskan

organisasi untuk selalu melakukan pengamatan dan evaluasi terhadap

lingkungan eksternal untuk menentukan strategi dengan kekuatan dan

kelemahan yang dia miliki. Manajemen strategis adalah serangkaian

keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja

perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis menekankan

pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan

dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kebijakan

bisnis, sebaliknya berorientasi pada manajemen umum dan cenderung

melihat ke dalam dan lebih menekankan pada integrasi yang sesuai

bagi banyak aktivitas fungsional dalam perusahaan.

Manajemen Strategis tidak hanya digunakan dalam

pengembangan organisasi bisnis, pada dua dekade terakhir, organisasi

sektor publik menerapkan Manajemen Strategis dalam rangka untuk

Page 30: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

meningkatkan kinerja organisasi, hal ini dilakukan karena didorong

oleh adanya lingkungan yang berubah secara cepat. Pada dasarnya

Manajemen Strategis berhubungan dengan upaya memperkuat

kelangsunagn hidup dan keefektifan organisasi, terutama dalam

menetapkan, mencapai, memantau tujuan strategi organisasi.

Manajemen Strategi mengintegrasikan semua proses lain dengan

pendekatan yang sistematis, koheren dan efektif. Kemampuan

Manajemen Strategi adalah hal yang penting dalam memperkuat

kesesuaian antara organisasi dengan stakeholders eksternalnya serta

keesuaian dengan mandat, nilai, Visi dan Misi organisasi. (Buku

Pedoman bahan kuliah Manajemen Strategis)

Secara terperinci, Model Manajemen Strategi dapat

digambarkan pada gambar di bawah ini :

Gambar I. 1

Model Manajemen Strategi

Sumber : Buku Manajemen Strategis (Sondang P, Siagian: 2004, 31)

Visi dan Misi

Tujuan

Lingkungan

Internal Lingkungan

Eksternal

Kondisi Sekarang

Kondisi Masa Depan

Analisis dan Pilihan

Strategik

Formulasi dan

kebijakan

Implementasi

Evaluasi

Page 31: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Salah satu langkah awal dalam manajemen strategis adalah

dengan menetapkan Visi dan Misi organisasi. Adapun perencanaan

strategis pengadaan barang di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

disesuaikan dengan tujuan serta Visi dan Misi Organisasi seperti yang

tercantum dalam Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah (Renja

SKPD) 2007, Visi Bagian Organisasi dalam rangka pengadaan barang

ini adalah “Terwujudnya Organisasi. Perangkat Daerah Kota

Surakarta yang efektif dan efisien dalam pelayanan prima”

Sedangkan Misi Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

dalam rangka Pengadaan Barang adalah :

1. Mewujudkan kelembagaan perangkat Daerah yang cerdas, tanggap,

dan jejaring

2. Membuat pedoman ketatalaksanaan organisasi perangkat daerah

yang mudah, cepat dan pasti

3. Melaksanakan Analisa Jabatan pada Perangkat Daerah dalam

rangka standardisasi kerja

Selain menentukan Visi dan Misi organisasi, yang langkah

awal perencanaan strategis adalah dengan memilih atau menetapkan

tujuan-tujuan organisasi, yang mana tujuan organisasi tersebut sudah

jelas, seperti yang tercantum dalam Model Dokumen Pengadaan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional Edisi 2007:

“Pengadaan barang dan jasa merupakan salah satu tahap yang

menentukan efisiensi dan efektifivitas pelaksanaan anggaran

dan belanja negara. Tahap ini menjadi semakin penting dengan

manakala belanja dapat diarahkan untuk membangun dunia

usaha dan daya saing nasional sehingga diperlukan proses

pengadaan yang terbuka dan bersaing, transparan serta adil/non

Page 32: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

diskriminatif. Pada akhirnya, kesemuanya bermuara kepada

meningkatnya akuntabiltas pengelolaan keuangan negara.”

Dari sini dapat dilihat bahwa tujuan diadakannya perencanaan

strategis pengadaan barang adalah tercapainya pengadaan barang yang

efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mencapai sasaran.

Langkah selanjutnya pada manajemen strategis, dikenal

dengan adanya analisis lingkungan, yaitu analisis SWOT (Strength,

Weakness, Opportunity, Threat) atau Kekuatan, Kelemahan, Peluang

dan Ancaman. Hal tersebut merupakan syarat mutlak dalam suatu

manajemen strategis dalam mengetahui posisinya dalam lingkungan

agar nantinya dapat menyesuikan dengan pilihan strategi yang

nantinya akan dipilih. Analisis SWOT dapat disajikan pada gambar

berikut:

Gambar I. 2

Diagram Analisis SWOT

Sumber : Buku Manajemen Strategis (Sondang, P. Siagian: 2004,176)

Setelah melakukan analisis SWOT, barulah melaksanakan

implementasi sesuai dengan perencanaan strategi untuk kemudian

dievaluasi dan diumpan balik kepada visi misi serta tujuan untuk

mengetahui indikatornya.

WEAKNESS

(kelemahan)

STRENGTH

(kekuatan)

THREAT

(ancaman)

OPPORTUNITY

(Peluang)

Page 33: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dalam menentukan pilihan strategi pada suatu organisasi

hendaknya pimpinan suatu organisasi senantiasa memperhatikan

perkembangan atau kemunduran yang terjadi pada lingkungan

organisasi, serta berusaha mencari kesesuaian antara kekuatan-

kekuatan internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan dan kekuatan-

kekuatan eksternal (peluang dan ancaman) suatu lingkungan. Suatu

organisasi dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman

eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan

dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis. Tujuan

utama perencanaan strategis adalah agar organisasi dapat melihat

secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga

organisasi dapat mengatasi perubahan lingkungan eksternal.

Sebelum membahas tentang fokus penelitian (implementasi ),

penulis menyajikan analisis lingkungan di Bagian Organisasi tentang

kekuatan (strength) dan peluang (opportunity)dari lingkungan yang

mendukung dalam rangka pemenuhan kebutuhan pengadaan barang.

Antara lain adalah :

1. Karena Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta merupakan salah

satu Asisten Administrasi dari Setda Kota Surakarta yang juga

bertanggung jawab menangani pengadaan barang dan sebagai

tempat menyusun Buku Besar Standardisasi Indeks Biaya

Pengadaan Barang dan Honorarium. Dari sini dapat dilihat bahwa

kekuatan Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta dalam rangka

pengadaan barang terletak pada penguasaan materi dan

kelengkapan data-data mengenai pengadaan barang.

2. Selain itu, sebagian staf kantornya memiliki bekal pengetahuan

yang cukup mengenai pengadaan barang. Karena sebagian staf

Page 34: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

tersebut adalah Panitia Pengadaan Barang yang telah lulus

sertifikasi menjadi Panitia Pengadaan (Agung Riyadi,

S.Sos,SH.MM).

3. Staf kantornya mempunyai pengalaman yang cukup mengenai

prosedur pengadaan barang dan memiliki itegritas moral yang baik.

4. Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta mempunyai wewenang

dalam melakukan seleksi terhadap penyedia barang mengenai

kualitas dan harga barang yang sesuai dengan standardisasi.

5. Tersedianya anggaran

6. Adanya hasil Analisa Jabatan Sarana dan Prasarana, yang menjadi

pedoman dalam perencanaan pengajuan pengadaan barang kepada

Tim Anggaran.

Sedangkan pada lingkungan di Bagian Organisasi juga tidak

sedikit ancaman dan hambatan yang harus dihadapi. Antara lain

adalah:

1. Tidak sesuainya spesifikasi barang dengan tingkat kebutuhan

kantor dan pegawai.

2. Sulit menentukan harga pasar, karena harga di pasar relatif

berubah-ubah dan fluktuasi harga yang berubah-ubah.

3. Adanya keterlambatan dalam pemenuhan kebutuhan pengadaan

barang. Jadi keterlambatan tersebut berpotensi menghambat

kinerja para pegawanya. Resikonya adalah apabila dalam

pemenuhan kebutuhan barang sudah tidak memenuhi syarat

dalam spesifikasinya.

4. Adanya seleksi dari Tim Anggaran. Jadi tidak semua pengajuan

RKPBU dikabulkan oleh Tim Anggaran. Ada beberapa hal yang

dianggap prioritas bagi instansi, namun belum tentu dianggap

prioritas bagi Tim Anggaran.

5. Adanya konspirasi dari pihak luar (rekanan) untuk memenangkan

salah satu rekanan dan hasilnya dinikmati mereka bersama. Hal

ini beresiko dengan kualitas barang yang diterima.

Page 35: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Selain itu, akan adanya kekhawatiran kesenjangan antar tingkat

eselon. Oleh karena itu perlu diadakannya manajemen strategis dalam

pengadaan barang guna meminimalisir ancaman dan hambatan yang

ada dengan mengoptimalkan kekuatan dan peluang yang ada di

Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta.

iv. Implementasi Strategi

Implementasi strategi, menetapkan atau merumuskan tujuan

perusahaan tahunan (annual objective of business), memikirkan dan

merumuskan kebijakan, motivasi karyawan serta mengalokasikan

sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat

dilaksanakan. Implementasi strategi meliputi budaya yang mendukung

pengembangan organisasi, menciptakan struktur organisasi yang

efekti, mempersiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan

sistem informasi, serta memotivasi individu agar mau melaksanakan

dan berkerja sebaik mungkin sesuai ketentuan yang berlaku.

v. Pengadaan Barang/jasa

Agar berjalan dengan baik, suatu organisasi pasti tidak

terlepas dari pengadaan barang maupun jasa. Salah satu poin penting

dari penelitian ini adalah tentang pengadaan barang. Pengadaan barang

dalam suatu organisasi dilakukan melalui pembelian barang dari pihak

lain. Karena pengadaan barang penting bagi terlaksananya suatu

pemerintahan yang baik. Maka pengadaan barang tersebut penting bagi

pemerintahan yang berusaha untuk mewujudkan good governance

dalam penyelenggaraan pemerintah.

Page 36: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Dalam M. Ichram halaman: 68, Pengadaan diartikan “Segala

usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan

jasa dalam batas peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

Pengelolaan pengadaan barang merupakan hal yang penting,

karena akan mempengaruhi efektivtas dan efisiensi pelaksanaan

pembangunan, dan pada akhirnya akan mempengaruhi sukses atau

gagalnya bangsa ini dalam mencapai berbagai sasaran dan tujuan

pembangunan. Pembangunan diterjemahkan dalam berbagai kebijakan,

program, dan proyek-proyek. Proyek adalah satuan investasi terkecil

yang terdiri dari sejumlah bagian ataupun kegiatan yang bersifat

operasional, termasuk kegiatan pengadaan barang dan jasa, karena itu

sistem dan proses pengelolaannya akan secara langsung dan signifikan

mempengaruhi tingkat kesuksesan atau pun kegagalan pembangunan.

Penerapan prinsip-prinsip good governance secara konsisten dalam

pengelolaan kebijakan, program, dan proyek pembangunan, termasuk

dalam pengelolaan pengadaan barang, dimaksudkan untuk

menghindarkan kegagalan pembangunan seperti dialami di masa lalu.

Pada awalnya Pengadaan barang dalam instansi pemerintah di

Indonesia diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor

18 tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

Instansi pemerintah. Pada Keppres No. 18 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1

disebutkan :

“Pengadaan barang/jasa adalah usaha atau kegiatan

pengadaan barang/jasa yang diperlukan oleh Instansi

Pemerintah yang meliputi : pengadaan barang, Jasa

Pemborongan, Jasa Konsultasi dan jasa lainnya”.

Page 37: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Sedangkan Pengadaan barang dalam instansi pemerintah di

Indonesia yang diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 80 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 tentang Pengadaan Barang,

bahwa:

“Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan

pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD,

baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh

penyedia barang/jasa”

Beberapa prinsip dasar Pengadaan Barang dalam

pemerintahan di Indonesia sesuai dengan Keppres No. 18 Tahun 2000

Pasal 3 adalah :

a. Efisien : artinya pengadaan barang dan jasa harus diusahakan

dengan menggunakan dana dan biaya yang terbatas

untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam

waktu yang sesingkat-singkatnya dan cepat dan

dapat dipertanggung jawabkan.

b. Efektif : artinya pengadaan barang harus sesuai dengan

kebutuhan dan dapat memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang

ditetapkan pemerintah.

c. Bersaing : artinya pengadaan barang harus dilakukan melalui

seleksi/pelelangan dn persaingan yang sehat di

antara penyedia barang yang setara dan memenuhi

syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan

prosedur yang berlaku

d. Transparan : artinya semua ketentuan dan prosedur tentang

pengadan barang termasuk syarat teknis administrasi

pengadaan, tata cara evaluasi, penetapan calon

penyedia barang yang berminat serta bagi

masyarakat luas pada umumnya.

Page 38: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

e. Adil/tidak diskriminatif : artinya memberikan perlakuan yang sama

bag semua calon penyedia barang dan tidak

mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak

tertentu dengan cara atau alasan apapun

f. Bertanggung jawab : artinya harus mencpai sasaran baik fisik,

mutu, keungan maupun manfaat bagi kelancaran

pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan

pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip

serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan

barang.

Secara umum pengadaan itu barulah dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan yang belum tercukupi. Barang-barang yang telah

ada dan dapat dipakai itu mungkin barang milik/inventaris instansi, atau

mungkin bukan milik tetapi yang ada dan dipergunakan oleh instansi

tersebut.

Gambar I.3 :

Bagan Pengadaan Barang

Sumber : Ibnu Syamsi, 1977 : 15

Untuk memahami dan melaksanakan pengadaan barang dan

jasa, maka perlu diketahui beberapa pengertian atau istilah yang sering

digunakan dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Menurut Pasal 1 Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003,

pengertian-pengertian tersebut antara lain :

Pengadaan

Barang

Jumlah

kebutuhan

barang

Barang yang

telah ada dapat

dipakai

Page 39: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Pengadaan barang atau jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan

barang atau jasa yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD), baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun

oleh penyedia barang atau jasa.

2) Pengguna barang atau jasa adalah kepala kantor atau satuan kerja

atau pemimpin proyek atau pemimpin bagian poyek atau pengguna

anggaran Daerah atau pejabat yang disamakan sebagai pemilik

pekerjaan yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan

barang atau jasa dalam lingkungan unit kerja atau proyek tertentu.

3) Penyedia barang atau jasa adalah badan usaha atau orang

perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang atau

layanan jasa.

4) Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat oleh pengguna barang

atau jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang atau jasa.

5) Pejabat pengadaan adalah personil yang diangkat oleh pengguna

barang atau jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang

atau jasa dengan nilai sampai denagan Rp 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah).

6) Pemilihan penyedia barang dan jasa adalah kegiatan untuk

menetapkan penyedia barang dan jasa yang akan ditunjuk untuk

melaksanakan pekerjaan.

7) Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang

meliputi bahan baku, bahan setengah jadi, barang jadi atau

peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh pengguna barang

atau jasa.

8) Jasa pemborongan adalah layanan pekerjaan konstruksi atau wujud

fisik lainnya yang perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan

pengguna barang atau jasa dan proses serta pelaksanaannya diawasi

oleh pengguna barang atau jasa.

9) Jasa konsultasi adalah layanan jasa keahlian professional dalam

berbagai bidang yang meliputi jasa perencanaan konstruksi, jasa

Page 40: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

pengawasan konstruksi dan jasa pelayanan profesi lainnya dalam

rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk

piranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan kerangka

acuan kerja yang ditetapkan pengguna jasa.

10) Pakta integritas adalah surat pernyataan yang ditandatangani oleh

pengguna barang dan jasa atau panitia pengadaan barang dan jasa

yang berisikan ikrar mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi

dan nepotisme dalam pengadaan barang dan jasa.

vi. Keppres No 80 Tahun 2003.

Aspek-aspek kebijakan lain yang perlu mendapatkan perhatian

dalam pengelolaan antara lain adalah metode pengadaan barang dan

sistem evaluasi penawaran. Metode pengadaan barang dikelompokan

menjadi dua, yaitu metode Pengadaan jasa konsultansi, dan metoda

Pengadaan barang dan jasa lainnya. Metoda jasa Pengadaan barang

konsultansi dilakukan melalui seleksi umum, seleksi langsung,

penunjukan langsung, Pengadaan barang yang bersifat mendesak, dan

penyedia jasa tunggal. Metode Pengadaan barang lainnya dilakukan

melalui pelelangan, pemilihan langsung, penunjukan langsung, dan

swakelola.

Adapun peta pegaturan Keppres No. 80 tahun 2003 menurut

Ibu Sri Widyastuti (bendahara) dapat digambarkan pada gambar sebagai

berikut:

Page 41: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar I.4 :

Peta pengaturan Keppres No 80. Tahun 2003

Sumber : Wawancara 19 Februari 2010 dengan Ibu Sri Widyaningsih

Di dalam Keputusan Preseiden Nomor 80 Tahun 2003,

pengadaan barang dan jasa pemerintah dikelompokkan menjadi 3 jenis

(Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, 2006 : 9), yaitu:

1. Pengadaan Jasa Pemborongan

Yang dimaksud dengan pengadaan jasa pemborongan adalah

pengadaan barang dan jasa yang diperoleh berdasarkan hasil kerja

atau hasil pekerjaan dari penyedia barang, misalnya pembangunan

gedung, jalan, perbaikan gedung dan lain-lain. Pengadaan jasa

pemborongan diklasifikasikan atau digolongkan menurut bidang dan

sub bidang pekerjaan. Maksud dari penggolongan ini adalah untuk

mengetahui kemampuan dari penyedia barang and jasa, artinya

pekerjaan apa yang menjadi keahlian dari pemyedia barang dan jasa

tersebut. Tujuannya adalah untuk memudahkan instansi yang

Kegiatan pengguna

Penerima

hibah

Instansi lain

Metode Pemilihan

Seleksi Umum

Seleksi langsung

Penunjukkan langsung

Metode Pemilihan

Pelelangan umum/terbatas

Pemilihan langsung

Penunjukkan langsung

Jasa Konsultan

Barang

Jasa pemborongan

Jasa lain

Swakelola

Menggunakan penyedia B&J

Badan Usaha

Orang perseorangan

Page 42: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

memerlukan jasa pemborongan dan menyeleksi penyedia barang dan

jasa yang diperlukan.

2. Pengadaan Jasa Konsultan

Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003,

persiapan pengadaan jasa konsultasi dilakukan sebagai berikut :

a. Pengguna barang dan jasa menyusun Kerangka Acuan Kerja

(KAK) dan menunjak panitia pengadaan atau pejabat

pengadaan.

b. Panitia atau pejabat pengadaan menyusun Harga Perkiraan

Sendiri (HPS) dan dokumen pemilihan penyedia jasa konsultasi

meliputi KAK, syarat administrasi, syarat teknis, syarat

keungan, metode pemilihan penyedia jasa konsultasi, metoda

penyampaian dokumen penawaran, metoda evaluasi penawaran

dan jenis kontrak yang akan dilakukan.

Pengadaan jasa konsultasi yang akan dibutuhkan oleh Kantor

atau Satuan Kerja yang bersangkutan seperti perencanaan umum,

jasa survey, studi kelayakan, perencanan teknik, pengawsan,

manajemen dan penelitian, pengasaaan jasa konsultasi

diklasifikasikan atau digolongkan menurut bidang dan sub bidang

sesuai dengan kemampuannya.

3. Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya

Yang dimaksud dengan pengadaan barang dan jasa lainnya

adalah barang-barang yang diperlukan oleh Kantor atau Satuan Kerja

Page 43: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

termasuk jasa lainnya seperti pengangkutan, pemeliharaan atau

perbaikan alat kantor, percetakan dan lain-lain.

Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam

pengelolaan Pengadaan barang dan jasa adalah berbagai hal dan

ketentuan dalam penyusunan kontrak, meliputi isi dokumen dan

sistem kontrak (lumpsum, harga satuan, terima jadi, jangka panjang,

Pengadaan barang bersama, dan kontrak prosentase), pembinaan,

pengawasan dan tindak lanjutnya (berupa sanksi administrsi,

tuntutan ganti rugi/gugatan perdata, dan pengaduan tindak pidana),

dan berbagai prosedur dan susbtansi bertalian dengan perbedaan

pendapat antara panitia dan pejabat yang berwenang, penyiapan

dokumen pangadaan, Harga Perkiraan Sendiri (HPS), sistem

penyampaian dokumen, jadwal waktu, protes peserta pelelangan,

pelelangan gagal dan pelelangan ulang, serta penghentian dan

pemutusan kontrak. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pengadaan barang adalah sebagai berikut :

a.1. Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pengguna barang/jasa diwajibkan menyusun perencanaan

pengadaan barang/jasa yang meliputi :

a.1.1. Pemaketan Pekerjaan

Dalam penentuan paket pengadaan, pengguna

barang/jasa bersama dengan panitia, wajib memaksimalkan

penggunaan produksi dalam negeri dan perluasan kesempatan

bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil.

Page 44: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Pengguna barang/jasa diwajibkan : menetapkan

sebanyak-banyaknya paket pengadaan untuk usaha kecil

termasuk koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi,

kesatuan sistem barang/jasa, kualitas dan kemampuan teknis

usaha kecil termasuk koperasi kecil; mengumumkan secara

luas paket-paket pekerjaan dan rencana pelaksanaan

pengadaan sebelum proses pemilihan penyedia barang/jasa

dimulai

a.1.2. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Pengguna barang/jasa wajib membuat jadual

pelaksanaan pekerjaan; Jadwal pelaksanaan pekerjaan

meliputi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa, waktu

mulai dan berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, dan waktu

serah terima akhir hasil pekerjaan; Pembuatan jadwal

pelaksanaan pekerjaan disusun sesuai dengan waktu yang

diperlukan serta dengan memperhatikan batas akhir tahun

anggaran/batas akhir efektifnya anggaran.

a.1.3. Biaya Pengadaan

Pengguna barang/jasa wajib menyediakan biaya

yang diperlukan untuk proses pengadaan

a.1.4. Pelaksana Pengadaan

Untuk melaksanakan pengadaan pengguna barang/jasa wajib

membentuk panitia pengadaan atau menunjuk pejabat

pengadaan

Page 45: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Untuk paket pengadaan di atas Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) dilaksanakan dengan membentuk panitia

pengadaan

Untuk paket pengadaan sampai dengan nilai

Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dilaksanakan

dengan membentuk panitia pengadaan atau menunjuk pejabat

pengadaan

Sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003, dalam

pengadaan barang tertentu Panitia pengadaan wajib dibentuk untuk

semua pengadaan dengan nilai di atas Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah). Untuk pengadaan sampai dengan nilai

Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dapat dilaksanakan oleh

panitia atau pejabat pengadaan. Anggota panitia pengadaan berasal

dari pegawai negeri, baik dari instansi sendiri maupun instansi

teknis lainnya. Selain itu Panitia/pejabat pengadaan sebagaimana

dimaksud tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas;

b. memahami keseluruhan pekerjaan yang akan diadakan;

c. memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas

panitia/pejabat pengadaan yang bersangkutan;

d. memahami isi dokumen pengadaan/metoda dan prosedur

pengadaan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan

pejabat yang mengangkat dan menetapkannya sebagai

panitia/pejabat pengadaan;

e. memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah.

Page 46: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Dari keterangan di atas, penulis dapat menggambarkan tabel

jumlah personil sesuai jenis serta besarnya biaya pengadaan

barang/jasa sebagai berikut :

Tabel I. 1 :

Panitia Pengadaan

Jumlah personil Jenis pengadaan

Barang/jasa konsultasi

Pejabat pengadaan (1 orang) 0 – 50 juta 0 – 50 juta

Panitia pengadaan (3 orang) 0 – 500 juta 0 – 200 juta

Panitia pengadaan (5 orang) Di atas 500 juta Di atas 200 juta

a.2. Penetapan Metoda Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Metoda Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pemborongan/Jasa

Lainnya

Sudah menjadi kewajiban bahwa dalam pengadaaan

barang/jasa di setiap instansi pemerintah harus mematuhi peraturan

yang tertuang dalam Keppres No. 80 tahun 2003 tentang pengadaan

barang/jasa. Agar terhindar dari praktek KKN. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, adapun ketentuan pelaksanaannya adalah

sebagai berikut :

a) 0 – 5 juta (pembelian langsung)

b) 5 – 15 juta (dengan pesanan / SP)

c) 15 – 50 juta (sistem penunjukan langsung)

d) 50 – 100 juta (pemilihan langsung)

e) 100 – ke atas (lelang umum)

Diperlukan adanya metode-metode tersebut berguna

untuk mengantisipasi adanya penyelewengan anggaran yang telah

Page 47: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

diberikan. Agar dalam pengadaan dalam skala besar tidak

dilakukan secara sembarangan. Adapun penjelasan tentang masing-

masing metode tersebut adalah sebagai berikut:

1) Metode Pelelangan Umum

Metode inilah yang merupakan prinsip utama pengadaan

barang, yaitu dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara

luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi institusi.

Biasa dilakukan untuk pengadaan dengan nilai diatas Rp. 100 Juta

2) Metode Pelelangan Terbatas

Secara prinsip, sistem pengumumannya sama dengan

pelelangan umum, tetapi di dalam pengumuman tersebut sudah

mencantumkan nama penyedia barang/jasa yang dianggap mampu

untuk mengerjakan. Jenis ini biasanya digunakan untuk pekerjaan

yang penyedianya diyakini terbatas saja, dan untuk pekerjaan yang

kompleks

3) Metode Pemilihan Langsung

Merupakan metode pemilihan yang membandingkan

sebanyak-banyaknya penawaran dan sekurang-kurangnya 3

penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi.

Metode ini cukup diumumkan melalui papan pengumuman resmi

institusi atau bila memungkinkan melalui internet. Metode ini

biasanya digunakan untuk pekerjaan yang bernilai di antara Rp. 50

Juta sampai Rp. 100 Juta. Metode inilah yang akan dibahas oleh

penulis pada bab pembahasan.

Page 48: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4) Metode Penunjukan Langsung

Metode ini langsung menunjuk 1 (satu) penyedia

barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi teknis maupun harga.

Biasanya digunakan dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus.

Termasuk apabila nilai pengadaan dibawah Rp. 50 Juta. Penunjukan

langsung dapat dilaksanakan dalam hal memenuhi kriteria sebagai

berikut:

Dalam pengadaan barang/jasa tidak lepas dari kualitas

barang/jasa, hal ini menyangkut kelayakan penyadia barang beserta kualitas

barang tersebut. Karena kualitas barang mempengaruhi kinerja para pegawai

instansi yang menggunakan barang/jasa tersebut. Sesuai Keppres No 80

tahun 2003, untuk menyikapi masalah tersebut, maka harus ada persyaratan

penyedia barang/jasa yang dapat mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa.

Untuk memastikan setiap perusahaan memenuhi persyaratan tersebut, perlu

dilakukan penilaian terhadap kualifikasi atas kompetensi dari masing-

masing perusahaan. Metode penilaian terhadap kualifikasi ini terdiri atas 2

metode, yaitu Prakualifikasi dan Pascakualifikasi.

1. Prakualifikasi dan Pasca Kualifikasi

Sesuai dengan Keppres No. 80 tahun 2003, Prakualifikasi

adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta

pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa

sebelum memasukkan penawaran.. Metode ini dilaksanakan untuk

pelelangan yang bersifat kompleks.

Page 49: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Prakualifikasi wajib dilaksanakan untuk pengadaan jasa

konsultansi dan pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa lainnya yang

menggunakan metoda pemilihan langsung untuk pekerjaan kompleks,

pelelangan terbatas dan pemilihan langsung (Keppres No. 80 tahun

2003).

Sedangkan Pascakualifikasi menurut Keppres No. 80 Tahun

2003 adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta

pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa

setelah memasukkan penawaran.

Pejabat/panitia pengadaan dapat melakukan prakualifikasi dan

pascakualifikasi dalam proses pengadaan barang/jasa secara adil,

transparan dan mendorong terjadinya persaingan yang sehat dengan

mengikutsertakan sebanyak-banyaknya penyedia barang / jasa.

2. Penyusunan kontrak dan pelaksanaan kontrak

Adapaun pelaksana pengadaannya adalah pelaksanan di

tingkat unit kerja. Setelah penunjukan dilakukan maka selanjutnya

dibuat kontrak kerja dengan pihak rekanan Ini dilakukan setelah

diterbitkannya surat keterangan penunjukan pelaksana pekerjaan.

Dengan ditandatanganinya kontrak maka berarti bahwa proses

pelaksanaan pekerjaan pengadaan tinggal menunggu realisasinya.

Pelaksanaan kegiatan ini tentunya mengacu pada kontrak yang telah

disepakati.

Sedangkan pelaksanaan dari Pengadaan Barang/Jasa melalui

beberapa metode tesebut akan dibahas pada Bab III Pembahasan.

Page 50: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

F. Kerangka Pikir

Gambar I.5 :

Kerangka Pikir

Berdasarkan kerangka pikir di atas, pada penelitian ini penulis

dalam menyajikan laporannya memfokuskan kajian pada implementasi

pengadaan barang mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pada evaluasi

pengadaan barang di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta melalui berbagai

indikator keberhasilan suatu pengadaan barang. Jadi penulis dalam

menyajikan penulisan ini menyandingkan antara implementasi pengadaan

barang di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta dengan prosedur yang ada

pada Keppres No. 80 Tahun 2003.

Visi, Misi, Tujuan

Bagian Organisasi

tentang PBJ

Lingkungan

Internal

Lingkungan

Eksternal

Kesesuaian implementasi

dengan prosedur Keppres No.

80 Tahun 2003

Pengadaan Barang yang

transparan, efektif dan

Efisien

Analisis Lingkungan

Bagian Organisasi

tentang PBJ

Page 51: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Bagan di atas digunakan untuk mengetahui apakah dengan

manajemen strategis yang sudah direncanakan oleh instansi tersebut dalam

pelaksanaannya sudah sesuai dengan standar pengadaan barang yang

tercantum dalam Keppres No. 80 tahun 2003 atau belum. Dalam hal ini adalah

pengadaan barang/jasa yang menggunakan 3 metode yang mewakili sample

yang diambil penulis. Sehingga indikator keberhasilan yang ingin dicapai pada

Keppres No. 80 tahun 2003 bisa tercapai, yaitu pengadaan barang yang

efektif, efisien, bersaing, adil, tidak diskriminatif, serta bebas dari KKN.

G. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode diskriptif analitis dengan

didukung data kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Lexy J Moeleong

(2002:3) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang

atau perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan mengingat dalam penelitian

ini perlu memaparkan, menginterprestasikan, dan menganalisa data-data

ataupun gejala-gejala yang ditemukan selama proses pengadaan barang.

Berdasarkan arah kajian tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk

memperoleh gambaran yang jelas mengenai implementasi Menstra

pengadaan barang di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta.

b. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Setda Kota Surakarta, dan

difokuskan di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarata yang masih terletak

Page 52: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

dalam lingkup Balaikota Surakarta, adapun penulis melakukan penelitian

tersebut, didasari atas pertimbangan bahwa:

1. Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta sebagai tempat penyusunan

buku pedoman standardisasi pengadaan barang dan jasa, yang

terangkum dalam buku besar “Standardisasi Indeks Biaya Kegiatan,

Pemeliharaan, Pengadaan, dan Honorarium serta Harga Satuan

Bangunan 2007”. Adapun buku besar “Standardisasi Indeks Biaya

Kegiatan, Pemeliharaan, Pengadaan, dan Honorarium serta Harga

Satuan Bangunan 2007” tersebut adalah salah satu pedoman dalam

melaksanakan pengadaan barang/jasa, karena di dalamnya memuat

daftar standar harga dan kualifikasinya, dan sebagai acuan pagu

anggaran pada saat diadakan pengadaan.

2. Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta adalah staf administrasi yang

bertanggung jawab kepada Setda, yang mana di Bagian Organisasi

Setda Kota Surakarta tersebut juga mempunyai otonomi sendiri dalam

pengadaan barang. Dan memiliki staf yang bersertifikasi serta

karyawan-karyawan yang berpengalaman dalam pengadaan / jasa.

3. Kantor Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta adalah tempat penulis

dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Administrasi (magang) dalam

memenuhi syarat memenuhi tugas akhir Kuliah Kerja Administrasi dan

kelulusan bagi Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi FISIP UNS.

Sehingga lebih mudah dalam penyusunannya.

Page 53: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

c. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti memvariasikan teknik

pengumpulan data melalui dua jenis data, yaitu Data Primer dan Data

Sekunder, serta beberapa metode. Adapun penjelasannya adalah sebagai

berikut :

1) Data Primer: data ini berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui

wawancara dengan informan yang sedang dijadikan sample dalam

penelitiannya. Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti. Informan

penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah Bapak Agung Riyadi,

S.Sos, SH, MM (karyawan yang bersertifikasi) dan Ibu Sri

Widyaningsih (bendahara) serta karyawan-karyawan lain.

2) Data Sekunder: data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan

dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau

mendengarkan dari karyawan Bagian Organisasi. Data yang diperoleh

penulis antara lain :

Data bentuk teks: dokumen RKA, RKS, Berita Acara

Pengadaan, pengumuman, surat-surat, kuitansi

Data bentuk gambar: foto

Data bentuk suara: hasil rekaman wawancara dengan HP

Sedangkan metode yang digunakan oleh peneliti antara lain :

i. Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara

sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan

hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang

dilakukan. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti

mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap

Page 54: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu

mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga

peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus

menerus terjadi. Jika hal itu sudah diketemukan, maka peneliti dapat

menemukan tema-tema yang akan diteliti

ii. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan komunikasi verbal yang

bertujuan untuk mendapatkan informasi berupa data primer dari

informan. Dalam penelitian ini teknik wawancara merupakan

pengumpulan data yang utama. Adapun teknik wawancara yang

digunakan adalah teknik wawancara mendalam (indepth interview).

Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang

bersifat “open ended” dan mengarah pada kedalaman informasi. Hal

ini dilakukan guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang

banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi

penggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam. Dalam hal ini

subjek yang diteliti posisinya lebih berperan sebagai informan daripada

sebagai responden. (HB.Sutopo, 2002: 59).

Dalam penelitian ini, menggunakan tipe wawancara terstruktur

yaitu wawancara yang dilakukan dengan membuat pedoman yang

mengarahkan jawaban informan.

iii. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mencatat data-data, dokumen-dokumen, dalam rangka mengumpulkan

Page 55: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

data-data yang berkaitan dengan objek penelitian yang diambil dari

beberapa demi kesempurnaan analisis. Dokumentasi dilakukan untuk

mengambil dokumen dan literatur sebagai pelengkap informasi bagi

peneliti. Data-data tersebut kemudian dianalisis untuk mendukung dan

menguatkan bukti yang diperoleh melalui data primer serta mengambil

dokumen dan literatur sebagai pelengkap informasi bagi peneliti.

Salah satu alasan kenapa peneliti menggunakan metode

pengumpulan data di atas, karena pada umumnya penelitian kualitatif

menggunakan metode-metode seperti di atas dalam mencari data,

sekalipun demikian cara-cara lain juga digunakan. Inti dari persoalannya

ialah apapun instrumennya, tujuan utama ialah untuk mendapatkan

informasi dalam bentuk bukan angka sehingga banyak peneliti kualitatif

memanfaatkan teknologi untuk sarana pengambilan data, seperti

handphone, komputer bahkan Internet.

1. Teknik Penarikan Sampel

Penelitian ini merupakan penelitian yang bermaksud untuk

melihat, memahami dan mengintepretasikan Manajemen strategis

Pengadaan barang dalam mendukung pengadaan barang dalam suatu

instansi Pemerintah. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan

dengan menggunakan purposive sampling. Dalam purposive sampling ini

peneliti mempunyai/memiliki kecenderungan untuk memilih informan

yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahannya secara

mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap.

Informan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah Bapak Agung

Page 56: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Riyadi, S.Sos, SH, MM (karyawan yang bersertifikasi) dan Ibu Sri

Widyaningsih (bendahara) serta karyawan-karyawan lain Dalam tahap

pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang sesuai

dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (HB.

Sutopo, 2002: 36)

2. Validitas Data

Patton dalam H.B. Sutopo ( 1988 : 21) menyatakan ada empat

macam triangulation, yaitu (1) data triangulation, dimana peneliti

menggunakan beberapa sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan

data yang sama; (2) investigator triangulation, yaitu pengumpulan data

sejenis yang dikumpulkan oleh beberapa orang peneliti; (3)

Methodological triangulation, yaitu penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan metode yang berbeda ataupun dengan mengumpulkan data

sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda : dan (4) theoritical triangulation, yaitu peneliti melakukan

penelitian tentang topik yang sama dan data yang dianalisis dengan

menggunakan berbagai perspektif.

Untuk menguji keabsahan data yang telah terkumpul sehingga

dapat diperoleh validitas data yang dapat dipertanggungjawabkan, maka

dalam penelitian ini digunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

untuk untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

itu (Moeleong, 2004:178) Menggunakan sumber data yang berbeda-beda,

maka penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber. Trianggulasi

dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

Page 57: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

berbeda dalam metode kualitatif (Moeleong,2004:178). Cara ini

mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data menggunakan

beragam sumber data yang tersedia, artinya data yang sama atau sejenis

akan lebih mantap kebenarannya bila lebih digali dari beberapa sumber

data yang berbeda.

3. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton dalam Lexi J Moleong

(2002:103) adalah proses mengatur urutan data dan mengorganisasikan

dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar untuk mengolah dan

menganalisis data penulis. Dalam hal ini penulis menggunakan teknik

analisis interaktif.

Model analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model analisa interaktif dimana model ini mempunyai 3 komponen

analisis, yaitu: reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan serta

verifikasinya yang berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data

sebagi suatu siklus. Dalam proses analisis terdapat tiga komponen yang

saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis, tiga komponen

tersebut adalah:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis

yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang

tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan

penelitian dapat dilakukan.

b. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi,

deskripsi dalam bentuk narasi, kalimat, matriks, gambar/skema, tabel

maupun grafik yang disusun secara logis dan sistematis sehingga mudah

Page 58: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dilihat, dibaca dan dipahami yang mempermudah melakukan penarikan

simpulan.

c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Dari awal pengumpulan data peneliti sudah harus memahami

arti dari berbagai data yang diperoleh. Simpulan akhir baru akan diperoleh

setelah proses pengumpulan data berakhir. Agar cukup mantap dan benar-

benar bisa dipertanggungjawabkan, setelah penarikan simpulan perlu

verifikasi. Pada dasarnya makna data perlu diuji validitasnya supaya

simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan dapat dipercaya. (HB.

Sutopo. 2002: 93). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model

analisis interaktif yaitu: reduksi data, sajian data serta penarikan simpulan

dan verifikasi berjalan bersama pada waktu kegiatan pengumpulan data

sebagai atau siklus yang berlangsung sampai akhir penelitian.

Keterangan :

Data yang telah terkumpul kemudian direduksi dengan cara

penyeleksian dan penyederhanaan. Kemudian dilakukan penyusunan

sajian data dan penarikan kesimpulan. Keseluruhan tahap ini tidak harus

dilakukan secara urut yang memungkinkan adanya penilaian data kembali

setelah memiliki gambaran mengenai kesimpulan.

Gambar I. 6 :

Analisis Penelitian

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Kesimpulan/

Verifikasi

Page 59: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. Gambaran Umum Daerah

I. Kondisi Umum Kota Surakarta

Salah satu tujuan diterbitkannya Undang-undang Nomor 22 tahun

1999 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan. Pada

dasarnya fungsi pelayanan dilaksanakan oleh semua SKPD di lingkungan

Pemerintah Kota Surakarta, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Nomor 6 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Kota Surakarta.

Adapun pelayanan yang diberikan oleh Bagian Organisasi Setda Kota

Surakarta adalah pelayanan internal, dalam arti memberikan pelayanan kepada

unit-unit kerja di lingkungan Pemkot Surakarta, jadi tidak secara langsung

kepada masyarakat.

Sesuai dengan tugas pokoknya, Bagian Organisasi mempunyai fungsi

pengolahan data, penyiapan bahan pembinaan dan penataan di bidang

kelembagaan, ketatalaksanaan dan analisa jabatan. Sampai dengan saat ini

belum tersusun standardisasi kegiatan-kegiatan atau program-program dari

masing-masing bidang tersebut yang sifatnya terus menerus (standing plan),

dalam arti setiap tahun mesti ada meskipun ada beberapa kegiatan yang sudah

rutin dilaksanakan seperti standardisasi indeks harga barang, tata naskah dinas,

analisa jabatan.

Sedangkan hasil capaian kinerjanya untuk saat ini masih tergantung

dari kegiatan-kegiatan atau program-program, yakni antara lain :

Page 60: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tersusunnya rancangan Perda SOT sesuai revisi PP nomor 8 tahun 2003

Terwujudnya kontrak kinerja antara unit kerja dengan Walikota

Tersusunya dokumen Sistem dan Prosedur Pelayanan masyarakat

Tersusunnya dokumen LAKIP Kota Surakarta

Tersusunnya dokumen Standardisasi Indeks Biaya Kegiatan Pemeliharaan

Pengadaan dan Honorarium Kota Surakarta

Terlaksananya operasionalisasi Unit Pelayanan Terpadu Kota Surakarta

Terbentuknya Kelompok Budaya Kerja (KBK) di seluruh unit kerja

Terwujudnya keseragaman pola dasar tatalaksana pelayanan masyarakat.

II. Kondisi yang diinginkan dan Proyeksi ke Depan

Reformasi birokrasi adalah sebuah keniscayaan yang tidak bias ditawar

lagi. Kendati memerlukan proses dan hasilnya tidak bisa seketika langsung

dirasakan, hal ini bukan menjadi alasan untuk menunda. Reformasi birokrasi

dilakukan secara sistematis dan holistic melalui konsep perbaikan kinerja

birokrasi, peningkatan profesionalisme SDM, peningkatan mutu pelayanan

public dan penataan kelembagaan.

Berdasarkan hasil analisa terhadap kondisi umum SKPD Bagian

Organisasi saat ini, maka prediksi kondisi pada Bagian Organisasi Setda Kota

Surakarta yang diinginkan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan adalah:

1. Di bidang perbaikan kinerja birokrasi dan peningkatan profesionalisme

SDM :

Perlu implementasi budaya kerja dalam bentuk penciptaan system

kerja sehingga sumber daya yang ada dapat secara optimal

didayagunakan. Salah satu system kerja yang diusulkan adalah

pemberian reward and punishment dengan menggunakan insentif

kesejahteraan pegawai sebagai instrument penekan.

Kontrak kinerja yang sudah diawali pada tahun 2005 perlu

dioptimalkan menjadi alat penilaian kinerja pejabat / organisasi

Page 61: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

sehingga ke depan para pejabat akan terdorong akuntabilitasnya dalam

mengelola sumber daya yang ada pada organisasinya.

Perlunya peningkatan kualitas SDM Pegawai Negeri Sipil melalui

Diklat baik teknis maupun moral untuk memenuhi tuntutan masyarakat

yang selalu berkembang demi terciptanya pelayanan prima.

2. Di bidang peningkatan mutu pelayanan public :

Perlunya penyusunan Standard Pelayanan Minimal (SPM) bagi setiap

SKPD. SPM ini selain berguna untuk mengetahui tingkat kepuasan

masyarakat juga untuk mengetahui tingkat capaian kinerja SKPD yang

bersangkutan.

3. Di bidang penataan kelembagaan :

Penataan kelembagaan nantinya tidak cukup hanya dipahami sebagai

penyusunan struktur organisasi saja. Karena suatu pemerintahan yang

baik, selain diperlukan organisasi yang efektif dan efisien (lembaga

yang miskin struktur tetapi kaya akan fungsi), juga dibutuhkan

aparatur yang kompeten dan jujur sebagai pengisi organisasi. Oleh

karena itu, dalam proses penataan kelembagaan harus senantiasa

diikuti berbagai implementasi system ketatalaksanaan seperti Budaya

Kerja, Kontrak Kinerja dan sebagainya.

B. Profil Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

I. Sejarah dan Latar Belakang Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

Sebelum tahun 2006, dalam hal Pengadaan Barang di Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta dalam mengajukan Rencana Kebutuhan

Barang Umum (RKBU) harus mematuhi prosedur dari pusat, yaitu harus

melalui perijinan dari Bagian Umum Setda Kota Surakarta terlebih dahulu.

Kemudian Bagian Umum tersebut mengajukan kebutuhan barang dari

seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah

Kota Surakarta. Pengajuan tersebut diajukan kepada Tim Anggaran

Pemerintah Kota untuk diadakan verifikasi. Dari verifikasi tersebut dibuat

Rencana Kerja (Renja) SKPD. Kemudian disusun Rencana Kerja Anggaran

Page 62: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

(RKA) SKPD yang dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belaja Daerah (RAPBD).

Mulai tahun 2007 pengajuan pengadaan barang diserahkan kepada

masing-masing SKPD dengan mekanisme yang sama, hanya tidak perlu

melalui perijinan di Bagian Umum terlebih dahulu, namun bisa langsung

mengajukan RKBU kepada Tim Anggaran Pemerintah Kota. Dari Tim

Anggaran tersebut masih diadakan seleksi untuk memprioritaskan

kebutuhan barang apa saja yang sekira nya perlu untuk segera diadakan dan

tidak atau belum perlu untuk diadakan pada saat itu. Dengan diadakannya

skala prioritas kebutuhan barang masing-masing instansi tersebut juga

mempertimbangkan anggaran yang ada agar tercapai pemenuhan kebutuhan

barang yang efektif dan efisien

Instansi pemerintah seperti Setda Kota Surakarta juga menerapkan

sistem pengadaan barang yang bertujuan untuk mendukung kinerja

pegawainya. Untuk mendukung kinerja dari aparat Setda Kota Surakarta,

maka diperlukan sarana dan prasarana pendukung dalam melaksanakan

berbagai kegiatan yang ada. Sedangkan untuk melengkapi sarana dan

prasarana yang ada di Setda Kota Surakarta, diperlukan adanya pelaksanaan

pengadaan barang untuk melengkapi berbagai kebutuhan barang guna

mendukung pelaksanaan kegiatan. Sedangkan bagian Setda Kota Surakarta

yang berkewajiban menangani sistem pengadaan barang tersebut adalah di

Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

Latar Belakang

Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah

(Renstra SKPD) merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh setiap

Page 63: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

SKPD. Renstra SKPD setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan

dalam pelaksanaannya.

Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta untuk

jangka waktu 5 (lima) tahunan. Dengan perencanaan strategis yang jelas dan

sinergis, maka visi dan misi SKPD dapat selaras dengan potensi, peluang

dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas

kinerjanya.

II. Profil Institusi Mitra

Salah satu tujuan diterbitkannya Undang-undang Nomor 22 tahun

1999 dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan.

Pada dasarnya fungsi pelayanan dilaksanakan oleh semua SKPD di

lingkungan Pemerintah Kota Surakarta, yang dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta.

Adapun pelayanan yang diberikan oleh Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta adalah pelayanan internal, dalam arti memberikan pelayanan

kepada unit-unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta, jadi tidak

secara langsung kepada masyarakat.

III. Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

Bagian Organisasi disusun dengan maksud dan tujuan :

Page 64: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

1. Untuk memberikan arah dan sebagai acuan dalam mewujudkan cita-cita

dan tujuan Bagian Organisasi yang sesuai dengan visi, misi dan arah

kebijakan yang telah ditetapkan.

2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi perencanaan, terutama dalam

pemilihan prioritas program.

IV. Landasan Hukum

Landasan hukum dalam menyusun Renstra SKPD Bagian Organisasi

Setda Kota Surakarta adalah sebagai berikut :

1. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta;

2. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001 tentang Visi

dan Misi Kota Surakarta;

3. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 16 Tahun 2003 tentang

Rencana Strtagis Daerah (RENSTRADA) Kota Surakarta tahun 2003 –

2008;

4. Keputusan Walikota Surakarta Nomor 13 Tahun 2001 tentang Pedoman

Uraian Tugas Sekretariat Daerah Kota Surakarta.

V. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

Bagian Organisasi tahun 2005 – 2010 yang berfungsi sebagai dokumen

perencanaan teknis operasional memuat visi, misi, arah kebijakan teknis dan

indikasi rencana program yang disusun dengan mengacu dokumen Rencana

Strtagis Daerah (RENSTRADA) Kota Surakarta (untuk kegiatan tahun

2005) dan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Surakarta (untuk kegiatan tahun 2006 sampai dengan 2010).

Renstra Bagian Organisasi ini selanjutnya dijabarkan ke dalam

program dan kegiatan tahunan dengan menyusun Rencana Kerja Satuan

Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) sesuai dengan struktur organisasi

Page 65: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dan tata kerja serta tugas pokok dan fungsi Bagian Organisasi. Renja SKPD

yang disusun ini sebagai turunan dari Renstra SKPD dan memuat rencana

kegiatan pembangunan tahunan berikutnya, yang dilengkapi dengan

formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi

pembiayaan 2 tahun ke depan.

C. Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan Kebijakan

I. Visi dan Misi

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan

yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah.

Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi

pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara

konsisten dan tetap eksis, antisipasif, inovatif serta produktif.

Berdasarkan uraian tersebut, maka Visi Bagian Organisasi adalah

“Terwujudnya Organisasi Perangkat Daerah Kota Surakarta yang efektif dan

efisien dalam pelayanan prima”.

Sedangkan Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau

dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah

ditetapkan. Misi Bagian Organisasi adalah :

1. Mewujudkan kelembagaan perangkat daerah yang ramping, cerdas,

tanggap dan jejaring (slim, smart, responsive, net working).

2. Membuat pedoman ketatalaksanaan organisasi perangkat daerah yang

mudah, cepat dan pasti.

3. Melaksanakan Analisa Jabatan pada Perangkat Daerah dalam rangka

standardisasi kerja.

Page 66: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

II. Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan

merupakan sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu

tertentu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan.

Bahwa karakteristik tujuan masih bersifat : 1).

Idealistik, artinya

mengandung nilai-nilai keluhuran dan keinginan kuat untuk menjadi baik dan

berhasil; 2).

Jangkauan ke depan, artinya tujuan harus dapat dicapai dalam

kurun waktu 5 (lima) tahun atau lebih sebagaimana yang telah ditetapkan;

3).Abstrak, artinya belum tergambar dalam angka sebagai upaya pencapaian

tujuan dan dapat berlangsung terus menerus.

Sedangkan sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur yang

akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau

bulanan (dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan). Fokus utama

sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan organisasi.

Oleh karena itu, sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai, dapat diukur,

menantang tetapi dapat dicapai dan berorientasi kepada hasil (outcome).

Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta menetapkan tujuan dan sasarannya sebagai berikut :

Misi Pertama :

Tujuan : Terwujudnya Organisasi yang responsive

Sasaran : Dimilikinya SOT sesuai kapasitas daerah

Misi Kedua :

Tujuan : Terwujudnya proses pemerintahan yang stabil dan efisien

Sasaran : Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah

Misi Ketiga :

Tujuan : Terwujudnya Organisasi yang tidak boros

Sasaran : Terwujudnya kejelasan tugas dan fungsi serta peran personil

Meningkatnya kualitas SDM aparat pemerintah

Page 67: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

III. Strategi

Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke

dalam kebijakan-kebijakan dan program-program. Strategi Bagian Organisasi

untuk mewujudkan organisasi perangkat daerah Kota Surakarta yang efektif

dan efisien dalam pelayanan prima dirumuskan dalam program-program yang

mengacu pada RENSTRADA Kota Surakarta (untuk kegiatan tahun 2005) dan

RPJMD Kota Surakarta (untuk kegiatan tahun 2006 sampai dengan 2010),

selanjutnya dijabarkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Kegiatan berdasarkan program-program pada RENSTRADA Kota Surakarta

(Tahun 2010)

1. Program : Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

Penyusunan SOT berdasarkan PP Baru

Penyusunan Pedoman Syarat Jabatan

Penyusunan Rincian Kewenangan Camat dan Lurah

2. Program : Peningkatan Pelayanan Publik

Operasional Unit Pelayanan Terpadu.

Penyusunan LAKIP Kota Surakarta Tahun 2004 dan Persiapan

Penyusunan LAKIP Kota Surakarta tahun 2005.

Penyusunan Standardisasi Indeks Biaya Kegiatan Pemeliharaan

Pengadaan dan Honorarium Kota Surakarta tahun 2006.

Kegiatan berdasarkan RPJMD Kota Surakarta

1. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Pengukuran Kinerja Pejabat Struktural

Penilaian Unit Kerja Berprestasi Pemkot Surakarta

Pelaksanaan ANJAB Kebutuhan Sarana Prasarana Perkantoran

Evaluasi Penerapan Tata Naskah Dinas di SKPD

Penyusunan Indeks Kepuasan PNS

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Page 68: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Forum Komunikasi Pendayagunaan Aparatur Negara di Daerah

(FORKOMPANDA)

Sosialisasi Pedoman Syarat Jabatan

Sosialisasi dan Evaluasi Kolompok Budaya Kerja (KBK) Unit Kerja di

Kota Surakarta

3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Penyusunan Standardisasi Indeks Biaya Kegiatan Pemeliharaan

Pengadaan dan Honorarium Kota Surakarta

Penyusunan Standardisasi Kebutuhan Barang bagi Pejabat Struktural

dan Kebutuhan Barang Operasional SKPD

Penyusunan standar satuan harga ( TA 2010 )

Penyusunan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (

TA 2010 )

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

Penyusunan LAKIP Kota Surakarta

Penyusunan Indikator Kinerja Kota Surakarta

Pendampingan Program Akuntabilitas Sekolah-sekolah

5. Program Penataan Daerah Otonomi Baru

Penyusunan Organisasi Perangkat Daerah, Pedoman Uraian Tugas,

Sosialisasi dan Evaluasi

Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah

Penyusunan Rincian Kewenangan Camat dan Lurah

Fasilitasi Pemantapan SOTK Pemerintah Daerah Otonom Baru ( TA

2010 )

6. Program Pendidikan Kedinasan

Bintek Pedoman Tata Naskah Dinas

7. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Evaluasi Penggunaan Pakaian Dinas

8. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Operasional UPT Kota Surakarta

Penyusunan dan Sosialisasi Standard Pelayanan Minimal

Page 69: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

9. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat

10. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Penyusunan Raperda Pelayanan Publik

Penyusunan Pedoman Tata Naskah Dinas

11. Program Pemanfaatan Ruang

Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Dinding Partisi Antar Kantor (

TA 2008)

12. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Sertifikasi ISO 9001 : 2000 bagi unit pelayanan publik ( TA 2009 )

IV. Kebijakan

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam

pengembangan ataupun pelaksanaan program / kegiatan guna tercapainya

kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan

misi SKPD.

Kebijakan yang ditetapkan Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

dalam 5 (lima) tahun ke depan adalah “melakukan rekayasa organisasi yang

berkelanjutan terhadap perangkat daerah dengan segenap elemen-

elemennya sehingga mampu melayani masyarakat sesuai kebutuhannya”

D. Tugas Pokok dan Fungsi

I. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta,

struktur organisasi Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta seperti gambar

berikut ini :

Page 70: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar II. 1 :

Struktur Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

Sumber : Profil Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

II. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bagian Organisasi

Setda Kota Surakarta didukung oleh 21 orang PNS dan 1 orang CPNS yang

terdiri dari :

a. 1 Kepala Bagian dengan golongan ruang IV b

b. 3 Kepala Sub Bagian dengan golongan ruang IV a dan III d, terdiri dari :

- Kepala Sub Bagian Kelembagaan (III d)

- Kepala Sub Bagian Akuntabilitas dan Kinerja Aparatur (IV a)

- Kepala Sub Bagian Tata Laksana (IV a)

c. 21 orang sebagai staf, yang diperinci sebagai berikut :

- 14 orang golongan III

- 5 orang golongan II

- 1 orang golongan I

- 1 orang CPNS

Sedangkan sarana dan prasarana yang mendukung bagi terlaksananya

tugas sehari-hari di Bagian Organisasi adalah sebagai berikut:

Gedung :

Lokasi berada di Komplek Balaikota Surakarta, Jl. Jend. Sudirman No.2

Surakarta, dengan luas 360 m2 yang terdiri dari :

BAGIAN ORGANISASI

SETDA KOTA

SURAKARTA

SUB BAG

KELEMBAGAAN

SUB BAG KETATALAKSANA

AN

SUB BAG

ANALISIS

JABATAN

Page 71: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

- Ruang Kepala = 24 m2

- Ruang Rapat = 24 m2

- Ruang Staf = 96 m2

- Selasar & Kamar Mandi = 216 m2

Kendaraan Bermotor :

- 1 buah Mobil Station Wagon = Toyota Avanza AD 40 A

- 1 buah Sepeda Motor = Suzuki AD 9955 DH

Perlengkapan Kantor :

- Meja dan kursi kerja

- Lemari Arsip

- Filling Kabinet

- Komputer dan printer

- AC ruang, kipas angina dan telepon

III. Tugas dan Fungsi

Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Surakarta di bawah Asisten

Administrasi Sekretariat Daerah, mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai

berikut :

Tugas pokok :

” Bagian Organisasi mempunyai tugas menyusun perumusan kebijakan

pemerintahan daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah,

pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis, pembinaan dan fasilitasi,

serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

pemerintahan daerah di bidang kelembagaan, akuntabilitas dan kinerja

aparatur pemerintahan daerah, dan ketatalaksanaan ”.

Fungsi :

a. perumusan kebijakan pemerintahan daerah di bidang organisasi;

b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah di bidang

organisasi;

Page 72: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

c. pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

organisasi;

d. pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis bidang kelembagaan,

akuntabilitas dan kinerja aparatur pemerintahan daerah dan

ketatalaksanaan;

e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan

daerah di bidang organisasi;

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya.

E. Program dan Kegiatan

Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu

untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa SKPD

ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, guna mencapai

sasaran tertentu. Untuk mewujudkan visi Bagian Organisasi yakni

terwujudnya Organisasi Perangkat Daerah Kota Surakarta yang efektif dan

efisien dalam pelayanan prima dirumuskan dalam program sebagai

berikut:

mengacu pada RENSTRADA Kota Surakarta (untuk kegiatan tahun 2005)

1. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

2. Peningkatan Mutu Pelayanan Publik

3. Peningkatan Kualitas Aparatur Pemerintah

mengacu pada RPJMD Kota Surakarta (untuk kegiatan tahun 2006 sampai

dengan 2010)

1. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

Page 73: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

5. Program Penataan Daerah Otonomi Baru

6. Program Pendidikan Kedinasan

7. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

8. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

9. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

10. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Menyadari keterbatasan sumber daya yang dimiliki Bagian

Organisasi, maka tidak semua program dilaksanakan dalam periode waktu

yang sama. Hal ini sekaligus dimaksudkan untuk menyediakan ruang-

ruang perubahan sesuai kebutuhan masyarakat.

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra

SKPD) merupakan pedoman dalam menyusun Renja SKPD yang akan

ditindaklanjuti dengan program dan kegiatan tahunan dengan didukung

anggaran yang mencukupi serta sarana dan prasarana yang memadai,

sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal.

Dengan disusunnya Renstra SKPD yang mengacu kepada

RPJMD Kota Surakarta, diharapkan adanya konsistensi terhadap

perencanaan dan prioritas program / kegiatan tahunan selama 5 (lima)

tahun ke depan, sehingga tercipta kesinambungan antara perencanaan dan

prioritas program SKPD dalam mewujudkan visi daerah.

Pada akhirnya, keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan

dari masing-masing SKPD tergantung pada perilaku dan etos kerja

karyawan dalam menjalankan strategi / kebijakan yang telah ditetapkan.

Sebaik apapun design perencanaan kerja disusun, ditambah dukungan

peralatan kerja canggih, manakala etos kerja karyawan tidak baik, maka

Page 74: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

sulit untuk meraih tujuan. Tetapi sebaliknya, kendati etos kerja karyawan

baik namun tidak disertai system kerja yang bagus, maka akan terjadi

pemborosan sumber daya.

Oleh karena itu, tantangan pemerintah / SKPD di masa datang

adalah bagaimana mewujudkan pemerintahan yang baik dan menghindari

kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi di masa lalu sehingga nantinya

SKPD mampu mewujudkan dirinya sebagai “a world of solution not a

source of problems”

Page 75: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang pelaksanaan/implementasi

pengadaan barang/jasa pada Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta yang

berfokus pada pengadaan tahun 2009 mulai dari persiapan sampai akhir dengan

menggunakan Keppres No. 80 tahun 2003. Karena sebagian proses manajemen

strategis telah dibahas pada bab I. Pada bab ini juga menyajikan garis besar

implementasi pengadaan barang/jasa yang yang mewakili masing-masing

pengadaan yang terjadi pada tahun 2009, yaitu Pengadaan Papan Nama

Perangkat Daerah (pemilihan langsung), pengadaan Komputer dan Printer

(penunjukan langsung), Pengadaan Jasa Konsultasi Sertifikasi & Standarisasi

ISO bagi Unit Pelayanan Publik (seleksi umum). Selanjutnya di bagian akhir

akan dilakukan pembahasan hasil penelitian dibandingkan dengan teori yang

digunakan.

Implementasi Pengadaan Barang dan Jasa di Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta

Pada tahap ini membahas tentang persiapan pengadaan

menyangkut pihak yang harus mengadakan pengadaan barang (diadakan

sendiri atau dengan pihak lain), barang apa saja yang biasanya diadakan, serta

periode pengadaan yang akan dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya akan

dibahas sebagai berikut:

Di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta, perencanaan

dilakukan oleh masing-masing Kasubag, karena sesuai dengan yang

dikatakan oleh Kasubag Ketatalaksanaan di Bagian Organisasi Setda Kota

Page 76: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Surakarta, yaitu bapak Drs. Pompi Wahyudi, yang mengatakan sebagai

berikut :

“Di kantor kami, identifikasi kebutuhan barang dilakukan oleh

masing-masing kasubag. Yang masing-masing bertanggung

jawab atas pengajuan kebutuhan barang tersebut. Perencanaan

pengadaan barang/jasa tersebut tertuang dalam RKA SKPD

(Rencana Kerja Anggaran) Satuan Kerja Perangkat Daerah”

Hal tersebut kemudian ditambahkan oleh Ibu Sri Widyaningsih

selaku Bendahara yang mengatakan bahwa:

“.…masukan / usulan pengadaan barang/jasa yang tertuang

dalam RKA SKPD tersebut diusulkan ke Panitia Anggaran

Pemerintah Kota Surakarta yang selanjutnya dibahas dan

ditetapkan menjadi APBD”

Seperti halnya pada semua instansi, di Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta tidak bisa sembarangan dalam melakukan pengadaan barang,

artinya barang tersebut harus melalui identifikasi dan persetujuan terlebih

dahulu.

Perlu diingat, bahwa perencanan pengadaan barang dibagi atas 2

(dua) metode pemilihan. Yaitu Perencanaan pengadan barang/jasa yang

dilaksanakan penyedia barang/jasa, dan perencanaan pengadaaan barang/jasa

dengan metode swakelola.

Di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta dari tahun 2008/2009

melakukan beberapa kali pengadaan barang dan jasa demi memenuhi

kebutuhan dan kekurangan agar dapat melaksanakan fungsi pemerintahan

dengan lancar. Tetapi Penulis dalam mengambil contoh pengadaan

barang/jasa di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta diprioritaskan pada

tahun 2009, karena pada tahun ini di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

melakukan beberapa kali pengadaan barang/jasa dengan biaya yang tidak

Page 77: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

sedikit, selain itu pada tahun ini di instansi tersebut telah terdapat karyawan

yang bersertifikasi. Sehingga dalam sehingga dalam pengumpulan data dan

informasi mudah mendapatkan sumber yang valid dan dapat dipertanggung

jawabkan dari instansi yag diteliti. Adapun pengadaan barang dan jasa yang

telah dilaksanakan pada tahun tersebut adalah :

Tabel III.1.

Pengadaan barang dan Jasa

Di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

(Tahun 2008/2009)

No Nilai Borongan

Nilai Hasil

Negosiasi

(Rp)

Nama

Pemborong

Metode

Pengadaan

Tahun

1 Pengadaan Mesin

Absensi

17.800.000 CV. Surya

Globe

Komputer

Penunjukkan

Langsung

2008

2 Pengadaan Laptop 8.900.000 CV. Surya

Globe

Komputer

Penunjukkan

Langsung

3 Pembelian

Komputer

14.850.000 CV. Surya

Globe

Komputer

Penunjukkan

Langsung

4 Pengadaan LCD 12.850.000 CV. Surya

Globe

Komputer

Penunjukkan

Langsung

5 Pengadaan

Meubelair

10.475.000 CV. Anugrah

Utama

Penunjukkan

Langsung

6 Pengadaan AC 8.975.750 CV. Anugrah

Jaya

Penunjukkan

Langsung

2009

7 Pengadaan

komputer &

printer

14.725.000 CV. Victory

Prima Nusa

Penunjukkan

Langsung

8 Pengadaan Papan

Nama Perangkat

Daerah

65.319.980 CV. Bina Pemilihan

Langsung

9 Pengadaan Jasa

Konsultasi

Sertifikasi &

Standarisasi ISO

bagi Unit

Pelayanan Publik

345.200.000 PT. Aims

Perdana

Seleksi

Umum

Sumber : Wawancara dengan Ibu Sri Widyaningsih (bendahara pengadaan)

Page 78: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Pada penelitian ini, penulis mengambil sample pelaksanaan

pengadaan barang yang dilaksanakan pada tahun 2009 saja, sedangkan pada

tahun ini ada 4 kali pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta. Namun penulis hanya mengambil 3

pengadaan saja yang mewakili masing-masing metode yang dipilih, yaitu

Pengadaan komputer & printer (Penunjukan langsung), Pengadaan Papan

Nama Perangkat Daerah (Pemilihan langsung), dan Pengadaan Jasa

Konsultasi Sertifikasi & Standarisasi ISO bagi Unit Pelayanan Publik

(Seleksi Umum).

Penulis hanya menjelaskan salah satu pelaksanaan pengadaan

mulai dari awal hingga akhir. Yaitu Pengadaan Papan Nama Perangkat

Daerah Kota Surakarta (Pemilihan langsung). Sedangkan Pengadaan

komputer & printer (Penunjukan langsung) dan dan Pengadaan Jasa

Konsultasi Sertifikasi & Standarisasi ISO bagi Unit Pelayanan Publik

(Seleksi Umum) akan dijelaskan secara garis besarnya saja tanpa mengurangi

validitas informasi yang diperoleh penulis sewaktu penelitian.

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Bagian Organisasi

Sebagai salah satu instansi Pemerintah, Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta dalam rangka pengadaan barang dan jasa, pelaksanaannya

mengacu pada ketentuan Keppres Nomor 80 tahun 2003. Dalam konsep

manajemen strategis dari berbagai pilihan strategis yang ada, Keppres Nomor

80 Tahun 2003 adalah salah satu pilihan tepat dalam rangka pengadaan

barang karena di dalamnya sudah mengatur segala perencanaan,

implementasi, sampai evaluasi mengenai pengadaan barang. Untuk itu dalam

Page 79: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

melihat proses implementasinya maka uraian akan diawali dengan deskripsi

mengenai proses pengadaan barang/ jasa itu sendiri. Hal tersebut

sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Nico Agus Putranto, SH selaku

Panitia Pengedaan barang yang telah lulus seritifikasi dari Bagian Umum

yang mengatakan sebagai berikut :

“Kalau menurut saya, dalam pengadaan barang dan jasa itu tidak

ada istilah strategis, semua harus mengacu pada Keppres nomor 80

tahun 2003, agar implementasi pengadaan barang dan jasa berjalan

efektif, dan aman. Jadi tidak ada pilihan lain selain mematuhi

prosedur yang ada. Implementasi pengadaan barang harus melalui

beberapa tahap sesuai yang tercantum dalam Keppres. Walaupun

sebenarnya ada alternatif lain yang lebih mudah dalam mengadakan

pembelian barang.”

(Wawancara 4 Februari 2009)

Maka dari itu sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam

Keppres Nomor 80 Tahun 2003, proses pengadaan barang di Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta dilakukan melalui beberapa tahap. Hal ini

senada dengan yang dikatakan oleh Kasubag Analisis Jabatan di Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta Bapak Heri Purwoko, yamg mengatakan

sebagai berikut :

“Implementasi pengadaan barang harus melalui minimal 3 tahap,

yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Agar meminimalisir

penyimpangan-penyimpangan serta hambatan yang akan terjadi.

Jadi tidak bisa kalau hanya menggunakan satu tahap saja demi

tercapainya pengadaan yang efektif dan efisien serta tepat

sasaran”

(Wawancara 4 Februari 2009}

Hal tersebut disesuaikan dengan prosedur yang ada agar dalam

implementasinya tidak menyimpang dan tetap berpedoman pada prosedur.

Di sini akan dijelaskan pelaksanaan Pengadaan Papan Nama

Perangkat Daerah (Pemilihan langsung), Pengadaan komputer & printer

(Penunjukan langsung), dan Pengadaan Jasa Konsultasi Sertifikasi &

Page 80: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Standarisasi ISO bagi Unit Pelayanan Publik (Seleksi Umum). Adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Pengadaan Barang / Jasa Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah

Kota Surakarta di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta Tahun

Anggaran 2009

i. Prosedur Pengadaan Menurut Keppres No 80 Tahun 2003

Di sini penulis membandingkan pelaksanaan pengadaan di

Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta dengan prosedur yang ada

pada Keppres No. 80 tahun 2003, berdasarkan anggaran pengadaan

antara 50 – 100 juta, maka pengadaan ini dilakukan dengan metode

pemilihan langsung. Pemilihan langsung yaitu pemilihan penyedia

barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak-

banyaknya penawaran, sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari

penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan

negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal

melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan bila

memungkinkan melalui internet (Keppres No. 80 Tahun 2003 Pasal 17).

Pada metode pemilihan langsung ini tercantum pada

Keppres No. 80 tahun 2003 Bab II pasal 20 nomor 3, tentang Prosedur

pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya dengan

metode pemilihan langsung. Adapun prosedur pelaksanaannya meliputi:

a) pengumuman pemilihan langsung;

b) pengambilan dokumen prakualifikasi;

c) pemasukan dokumen prakualifikasi

d) evaluasi dokumen prakualifikasi;

e) penetapan hasil prakualifikasi;

Page 81: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

f) pemberitahuan hasil prakualifikasi;

g) masa sanggah prakualifikasi;

h) undangan pengambilan dokumen pemilihan langsung;

i) penjelasan;

j) penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya;

k) pemasukan penawaran;

l) pembukaan penawaran;

m) evaluasi penawaran;

n) penetapan pemenang;

o) pemberitahuan penetapan pemenang;

p) masa sanggah;

q) penunjukan pemenang;

r) penandatanganan kontrak.

Prosedur di atas digunakan oleh pelaksana pengadaan

sebagai pedoman pelaksanaan pemilihan langsung pada pengadaan ini.

Seperti yang dikatakan bapak Agung Riyadi, S.Sos,SH,MM (dari

Bagian Organisasi) sebagai berikut :

“…berapapun pengadaannya, kami selalu berpegang pada

keppres No.80 tahun 2003, termasuk pengadaan papan

nama ini. Kalau semua sesuai dengan prosedur, akan lebih

mudah dan lancar”

(Wawancara 4 Februari 2009}

Jadi pada Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta ini telah

berusaha melaksanakan pengadaan barang / jasa –nya sesuai dengan

Keppres No.80 Tahun 2003. Selengkapnya akan dibahas pada sub Bab

berikutnya.

Page 82: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

ii. Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa

Perencanaan pengadaan barang dan jasa merupakan

persiapan-persiapan apa saja yang harus dikerjakan oleh pengguna

barang dan jasa dan panitia pengadaan barang dan jasa. Perencanaan

dimaksudkan agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang

dananya sebagian atau seluruhnya dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah harus

dilakukan dengan efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil

atau tidak diskriminatif dan akuntabel berarti merupakan tanggung

jawab bagi pengguna barang dan jasa untuk mewujudkan tujuan

tersebut.

Sebelum pemilihan langsung dilakukan, terlebih dahulu

diadakan pembentukan panitia pengadaan pemborongan. Berdasarkan

Surat Keputusan Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta selaku

Kuasa Pengguna Anggaran Nomor 050/279 tanggal 30 Juni 2009

tentang Penunjukkan / Penetapan Panitia Pengadaan Barang / Jasa

Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah Kota Surakarta di Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009 menunjuk

panitia pengadaan sebagai berikut :

PPK : Singgih Yudoko, SH (dari Bagian Organisasi)

PPTK : Arief Setioboedi, S.H (dari Bagian Organisasi)

Ketua : Ir. Taufan Basuki Supardi (dari DPU)

Sekretaris : Agung Riyadi, S.Sos, SH, MM (dari Bagian Organisasi)

Anggota : Suyono, SH

Nico Agus Putranto, SH (Bagian Umum)

Handoyo, SH (Satpol PP)

Page 83: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Panitia Pemeriksa Pekerjaan (PPP) : 5 orang dari Bagian Hukum,

Bagian Umum, Bappeda, Bagian Keuangan, dan Bagian Organisasi.

Semua Panitia Pengadaan Barang/jasa yang tersebut di atas

telah lulus sertifikasi, karena Pengguna barang/jasa dan panitia/pejabat

pengadaan wajib memenuhi persyaratan sertifikasi keahlian pengadaan

barang/jasa pemerintah sebagaimana diatur dalam Pasal 9 dan Pasal 10

Keppres No. 80 Tahun 2009. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh

Bapak Arief Setioboedi, S.H selaku PPTK (Panitia Pelaksana Teknis

Kegiatan) pengadaan Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah Kota

Surakarta di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta Tahun Anggaran

2009

“ … pengadaan barang pemerintah tidak boleh diadakan oleh

sembarang karyawan. Untung saja di Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta ada staf yang bersertifikasi dengan dibantu staf

yang lain yang telah berpengalaman dalam pengadaan

barang/jasa sebelumnya” (Wawancara 4 Februari 2009}

Setelah dilakukan pembentukan panitia pengadaan

barang/jasa tersebut, maka barulah disusun jadwal kegiatan pengadaan

dengan metode pemilihan langsung sebagai berikut:

Tabel III.2.

Jadwal Kegiatan Pengadaan Barang / Jasa

Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah

di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2009

No Kegiatan Hari Tanggal

1 Rapat Persiapan Senin 7 Sept

2 Pengumuman Rabu-Jumat 9-11 Sept

3 Pengambilan Dokumen Prakualifikasi Rabu-Rabu 9-16 Sept

4 Pemasukan Dokumen Prakualifikasi Senin-Rabu 14-16 Sept

Page 84: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

5 Evaluasi Dokumen Prakualifikasi Kamis 17 Sept

6 Penetapan Hasil Prakualifikasi Jumat 18 Sept

7 Pengumuman Prakualifikasi Kamis-Senin 24-28 Sept

8 Masa sanggah Jumat-Selasa 25-29 Sept

9 Pengambian Dok. Pemilihan Langsung Rabu 30 Sept

10 Penjelasan Kamis 1 Oktober

11 Penyusunan BA Penjelasan & Perubahan Jumat 2 Oktober

12 Pemasukan Penawaran Senin-Selasa 5-6 Okt

13 Pembukaan Penawaran Rabu 7 Okt

14 Evaluasi Penawaran Rabu 7 Okt

15 Klarifikasi dan Negosisasi Kamis 8 Okt

16 Penetapan Pemenang Jumat 9 Okt

17 Pengumuman Pemenang Senin-Rabu 12-14 Okt

18 Masa sanggah Selasa-Senin 13-19 Okt

19 Penandatanganan SK PPBJ Kamis 19 Okt

20 Penandatanganan Kontrak Jumat 20 Okt

21 SPMK Senin 21 Okt

Sumber : Berita Acara Kegiatan Pengadaan Barang / Jasa Pembuatan Papan

Nama Perangkat Daerah Di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2009

Setelah jadwal Kegiatan Pengadaan barang dan Jasa Pembuatan

Papan Nama Perangkat Daerah dibuat, kemudian panitia pengadaan

menetapkan penilaian kualifikasi yang akan digunakan. Pada Pengadaan

Papan Nama Perangkat Daerah, panitia menggunakan proses pra

kualifikasi, yaitu proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha

pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa sebelum

Page 85: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

melakukan penawaran. Adapun persyaratan seserta penyedia barang/jasa

pada pemilihan langsung yang tercantum dalam RKS (Rencana Kerja dan

Syarat-Syarat) Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah Di Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009 adalah sebagai

berikut :

1. SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) pada bidang usaha sebagai penyedia

barang/jasa yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh instansi Pemerintah

berwenang.

2. Memiliki Akte Pendirian Perusahaan dan atau perubahannya

3. Secara hukum mempaunyai kapasitas menandatangani Surat Perjanjian

Kerjasama (kontrak).

4. Tidak dalam pengawasan Pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya

sedang tidak dihentikan, direksi yang bertindak untuk dan atas nama

peruahaan tidak sedang menjalani sanksi pidana.

5. Telah melunasi kewajiban pajak tahun 2007 yang dibuktikan dengan

fotocopy tanda trima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT), Pajak

Penghasilan (PPh) serta memiliki laporan bulanan PPh pasal 25 atau pasal

21 atau pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai (PPn) 3 (tiga) bulan terakhir.

6. Selama empat tahun terakhir pernah memiliki pengalaman menyediakan

barang dan jasa baik di lingkungan pemerintah atau swasta termasuk

pengalaman subkontrak baik di lingkungan pemerintah atau swasta kecuali

penyedia barang dan jasa yang baru berdiri kurang dari tiga tahun.

7. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar

hitam

8. Memiliki kemampuan keuangan, fasilitas dan peralatan serta personil yang

diperlukan untuk pelaksanaan pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah

Kota Surakarta

9. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos

10. Tidak membuat pernyataan tidak benar tentang kompetensi dan

kemampuan usaha yang dimilikinya.

Page 86: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

11. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Tanda Daftar Perusahaan

(TDP) dan Pengusaha Kena Pajak (PKP).

12. Mengisi Surat Pernyataan Pakta Integritas yang harus ditandatangani oleh

Direktur

13. Mengisi Surat Pernyataan Bukan Pegawai Negeri Sipil.

Pada RKS tersebut juga terdapat Sumber Dana Pengadaan Papan

Nama Perangkat Daerah didasarkan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(DPA) Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009 Nomor :

1.20.03.27.04.5.2. Jadi Pengadaan ini dibiayai dengan dana APBD Kota

Surakarta Tahun Anggaran 2009. Sedangkan pembayaran dilaksanakan setelah

pekerjaan 100% selesai dan akan dibebankan pada APBD Tahun Anggaran

2009 Pemerintah Kota surakarta dengan kode rekening

1.20.03.27.04.5.2.3.11.07. Nilai Pagu anggarannya sebesar Rp 70.300.000,-

(tujuh puluh juta tiga ratus ribu rupiah). Sedangkan Harga Perkiraan Sendiri

(HPS) diperkirakan sebesar Rp 67.500.000,-. Maka dari itu pengadaan Papan

Nama Perangkat Daerah Kota Surakarta ini dilakukan dengan metode

pemilihan langsung sesuai dengan Keppres No 80. Tahun 2003 tentang yaitu

dilakukan dengan adanya pembentukan panitia pengadaan berjumlah 5 (lima)

orang yang mana tadi sudah dijelaskan pada Surat Keputusan Kepala Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta selaku Kuasa Pengguna Anggaran Nomor

050/279 tanggal 30 Juni 2009 tentang Penunjukkan / Penetapan Panitia

Pengadaan Barang / Jasa Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah Kota

Surakarta di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009.

Oleh karena itu dapat dibuat jadwal kegiatan pengadaan barang/jasa serta

ditetapkan kualifikasi dan persyaratan bagi peserta penyedia barang/jasa.

Tahap perencanaan wajib dilakukan seperti yang tercantum pada Keppres

Page 87: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

No.80 Tahun 2003. Hal ini juga seperti apa yang dikatakan Bapak Agung

Riyadi, S.Sos,SH,MM selaku panitia pengadaan dari Bagian Organisasi

sebagai berikut:

“…kenapa tahap perencanaan harus dilakukan, karena memang kami

selaku panitia bersertifikasi harus mematuhi apa yang ada di

Keppres No 80, dan dari perencanaan tersebut agar pelaksanaan

pengadaan barang/jasa berjalan lancar serta sesuai prosedur.

Sehingga salah satu indikator transparan dapat terpenuhi”

(Wawancara 19 Februari 2010}

Dari tahap perencanaan ini untuk sementara penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa pada Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

telah melakukan tahap perencanaan pengadaan barang/jasa sesuai dengan

Keppres No. 80 Tahun 2003 dan RKS yang telah dibuat sebagai pegangan

dalam pelaksanaan pengadaan Papan Nama Perangkat Daerah Kota Surakarta.

iii. Pelaksanaan Pengadaan Barang / jasa

Pelaksanaan Pengadaan Papan Nama Perangkat Daerah Kota

Surakarta di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta yang dilaksanakan oleh

panitia berusaha mengacu pada Keppres No. 80 tahun 2003 Bab II pasal 20

nomor 3, tentang “Prosedur pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa

lainnya dengan metode pemilihan langsung”. Adapun penjelasan

pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

a. Pengumuman Pemilihan Langsung

Panitia pengadaan melakukan pengumuman pemilihan langsung

kepada beberapa calon rekanan, yang pada pengadaan ini Panitia

pengadaan membuat Pengumuman Prakualifikasi Nomor : 050.6/376 pada

tanggal 9 September 2009. Pada pengumuman ini Panitia juga

Page 88: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

mencantumkan metode pengadaan (pemilihan langsung) dan Jenis

Kegiatan, bidang/sub bidang yang akan dikerjakan, kualifikasi, serta pagu

anggaran yang diajukan Panitia. Di pengumuman ini juga dicantumkan

persyaratan dan deadline pengembalian formulir, yang sesuai jadwal

paling lambat tanggal 15 September 2009. Pengumuman ini juga

dicantumkan dalam surat kabar. Seperti apa yang dikatakan Bapak Agung

Riyadi, S.Sos,SH,MM berikut ini :

“… pengadaan 0 – 100 juta kami cantumkan dalam koran lokal

(Koran Wawasan), sedangkan pengadaan di atas 100 juta kami

beritahukan di koran nasional (Suara Merdeka)”

(wawancara 24 Maret 2010)

b. Pengambilan Dokumen Prakualifikasi

Pengambilan dokumen prakualifikasi dilaksanakan pada hari

Rabu – Selasa tanggal 9 September 2009 s.d. 15 September 2009 selama

jam kerja di Ruang Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta, Jl. Jenderal

Sudirman N0. 2 Surakarta. Formulir Isian Prakualifikasi dapat diperoleh

dengan membawa fotocopy SIUP yang diserta Surat Kuasa. Pengemblian

formulir diterima panitia paling selambat-lambatnya tanggal 16 September

2009, yang kemudian pada tanggal 17 September 2009 panitia

mengundang para calon rekanan untuk rapat evaluasi dokumen

prakualifikasi Pengadaan Papan Nama Perangkat Daerah Kota Surakarta

c. Pemasukan Dokumen Prakualifikasi

Pemasukan dokumen prakualifikasi dilakukan pada hari Rabu

tanggal 16 September 2009, hal ini sesuai dengan jadwal yang telah diatur

panitia pengadaan. Adapun calon penyedia barang/jasa yang telah

memasukkan dokumen prakualifikasi sebanyak 4 rekanan, yaitu :

Page 89: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel III.3.

Daftar Calon Penyedia Barang/Jasa

Prakualifikasi tanggal 17 September 2009

No Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Keterangan

1 CV. BINA Jl. Manggis IV, No. 11 A,

Jajar, Surakarta (0271)714818

2 CV. PERKASA

KONSTRUKSI

Sangkrah, RT 2/VIII,

Kelurahan Sangkrah, Kec.

Pasar Kliwon, Surakarta

(0271)9147123

3 CV. JOVANCA Jl. Tirtosari, No. 16, Kelurahan

Sriwedari, Kecamatan

Laweyan, (0271)714872

4 CV. DITYA

BAKTI PERSADA

Jl. Pajajaran Timur IV,V,

Sumber, (0271)7045516

Sumber : Berita Acara Kegiatan Pengadaan Barang / Jasa Pembuatan

Papan Nama Perangkat Daerah Di Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009

Pendaftaran dan pengambilan dokumen prakualifikasi yang

dilakukan oleh Panitia pengadaan telah sesuai dengan Lampiran I Bab II

keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 mengenai penyusunan daftar

peserta pemilihan langsung dan pengambilan dokumen pemilihan

langsung

d. Evaluasi Dokumen Prakualifikasi

Evaluasi prakualifikasi tersebut bertempat di ruang rapat Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta pada jam 10.00 WIB. Evaluasi tersebut

ditujukan kepada calon penyedia barang/jasa yang mengembalikan

Page 90: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Formulir Prakulifikasi. Adapun materi pembahasan yang disampaikan

kepada calon penyedia barang/jasa antara lain :

1. Pernyataan minat

2. Fakta Integritas

3. Isian Kualifikasi

4. Surat Pernyataan

5. Pengalaman Kerja

6. Sedang dikerjakan

7. Tenaga ahli

e. Penetapan Hasil Prakualifikasi

Sebelum diterbitkan Surat Penetapan Hasil Evaluasi

Prakualifikasi, pada tanggal 17 Panitia membuat Surat Usulan Penetapan

Hasil Evaluasi Prakualifikasi Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah

Kota Surakarta Tahun 2009 Nomor 050.6/383. Dan Penetapan Hasil

Evaluasi Prakualifikasi Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah Kota

Surakarta Tahun 2009 ditetapkan pada tanggal 18 September 2009 dengan

Surat Nomor : 050.6/384

f. Pemberitahuan Hasil Prakualifikasi

Setelah dilakukan evaluasi prakualifikasi atas dokumen yang

disampaikan, maka tahap selanjutnya adalah pengumuman hasil

prakualifikasi, hal ini wajib dilakukan karena untuk mengetahui rekanan

mana saja yang layak / lulus kualifikasi. Pemberitahuan hasil prakualifiasi

Papan Nama Perangakat Daerah Kota Surakarta ini diumumkan pada

tanggal 24 September 2009 pada hari Kamis. Adapun hasilnya adalah

sebagai berikut :

Page 91: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tabel III. 4.

Hasil Kualifikasi

Pengadaan Papan Nama Perangkat Daerah Kota Surakarta

Tanggal 24 September 2009

No Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Keterangan

1 CV. BINA Jl. Manggis IV, No. 11 A,

Jajar, Surakarta (0271)714818

Lulus

2 CV. PERKASA

KONSTRUKSI

Sangkrah, RT 2/VIII,

Kelurahan Sangkrah, Kec.

Pasar Kliwon, Surakarta

(0271)9147123

Lulus

3 CV. JOVANCA Jl. Tirtosari, No. 16,

Kelurahan Sriwedari,

Kecamatan Laweyan,

(0271)714872

Lulus

4 CV. DITYA

BAKTI PERSADA

Jl. Pajajaran Timur IV,V,

Sumber, (0271)7045516

lulus

Sumber : Berita Acara Kegiatan Pengadaan Barang / Jasa Pembuatan

Papan Nama Perangkat Daerah Di Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009

g. Masa Sanggah Prakualifikasi

Sesuai dengan prosedur yang ada, setelah pengumuman hasil

kualifikasi tersebut diberi masa sanggah prakualifikasi, yang pada

pengadaan ini diberi kesempatan pada tanggal 25 September 2009 s.d. 29

September 2009 ada jam kerja. Hal tersebut sesuai dengan Bapak Agung

Riyadi, S.Sos, SH, MM yang mengatakan bahwa :

“masa sanggah kita beri waktu selambat-lambatnya 5 hari

kerja, karena demi efisiennya waktu, selain itu kami juga ingin

mematuhi prosedur”

(Wawancara 24 Maret 2010)

h. Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan Langsung;

Setelah sekiranya tidak ada sanggahan, kemudian Panitia

mengundang kepada rekanan yang lulus kualifikasi untuk melakukan

pengambilan dokumen pemilihan langsung. Hal ini disertakan undangan

Page 92: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

mengenai Penjelasan (aanwijzing) Pekerjaan Pembuatan Papan Nama

Perangkat Daerah Kota Surakarta. Undangan dibuat dan diserahkan pada

tanggal 29 September 2009 dengan Nomr Undangan 005/391.

i. Penjelasan (Aanwijzing);

Rapat penjelasan pekerjaan Pembuatan Papan Nama Perangkat

Daerah Kota Surakarta dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 1 Oktober

2009 di Ruang Rapat Bagian Organiasi Setda Kota Surakarta. Rapat ini

dihadiri oleh :

1. Arief Setioboedi, S.H. : Pejabat Pengendali Teknis Kegiatan (PPTK)

2. Ir. Taufan Basuki Supardi : Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa

3. Agung Riyadi : Sekretaris Penitia Pengadaan Barang/Jasa

4. Suyono, S.H. : Anggota Panitia Pengadaan Barang/Jasa

5. Handoyo, S.H. : Anggota Panitia Pengadaan Barang/Jasa

6. Hero Andy Munandar : Pejabat Pemeriksa Pekerjaan

Serta perwakilan dari rekanan / calon Penyedia barang/jasa :

1. Bagus Wadianto : CV. JOVANCA

2. Vairda Yuliyanto : CV. PERKASA KONSTRUKSI

3. Sri Prihartin : CV. DITYA BAKTI PERSADA

4. Rayon Sasongko : CV. BINA

Dalam rapat ini Panitia Pengadaan wajib menjelaskan segala apa

yang tertuang dalam Keppres No 80, antara lain :

a. Metode pengadaan/penyelenggaraan pelelangan;

b. Cara penyampaian penawaran

c. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran;

d. Acara pembukaan dokumen penawaran;

e. Metode evaluasi;

Page 93: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

f. Hal-hal yang menggugurkan penawaran;

g. Jenis kontrak yang akan digunakan;

h. Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas

penggunaan produksi dalam negeri;

i. Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada usaha

kecil termasuk koperasi kecil;

j. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan

jaminan penawaran.

Penjelasan Pekerjaan Pembuatan Papan Nama Perangkat

Daerah Kota Surakarta ini juga menjelaskan tentang ketentuan Buku

Pertama, Buku Kedua, Buku Ketiga dan lampiran-lampirannya oleh Ir.

Taufan Basuki Supardi, selaku Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada

Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta. Adapun pekerjaan yang

dijelaskan untuk dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Tabel III.5.

Pekerjaan Pembuatan Papan Nama

Perangkat Daerah Kota Surakarta

No Pekerjaan Jumlah

1 Papan Nama yang memuat 3 SKPD 5 buah

2 Papan Nama yang memuat 2 SKPD 4 buah

3 Papan Nama yang memuat 1 SKPD 17 buah

4 Papan Nama SKPD, dalam Gedung 38 buah

5 Papan Nama Kepala SKPD, dalam Gedung 38 buah

Sumber : Berita Acara Kegiatan Pengadaan Barang / Jasa Pembuatan

Papan Nama Perangkat Daerah Di Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009

Page 94: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Rapat Penjelasan Pekerjaan Pembuatan Papan Nama Perangkat

Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009 membahas tentang instruksi

kepada peserta lelang, penjelasan Dokumen Penawaran, Syarat Umum

Kontrak, Spesifikasi Teknis, serta lampiran-lampiran yang berisi contoh-

contoh Surat Penawaran Harga, Rencana Anggaran Biaya, Analisa

Pekerjaan (tentang bahan, tenaga, alat), dan Surat Pernyataan. Yang

kesemuanya ini dijelaskan lebih rinci dalam Addendum Penjelasan

Pekerjaan Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah Kota Surakarta.

Dalam rapat ini diberi penjelasan mengenai pasal-pasal

dokumen pemilihan penyedia barang/jasa yang berupa pertanyaan dari

peserta dan jawaban dari panitia/pejabat pengadaan serta keterangan lain

termasuk perubahannya dan peninjauan lapangan, harus dituangkan dalam

Berita Acara Penjelasan (BAP) yang ditandatangani oleh panitia/pejabat

pengadaan dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir.

k. Penyusunan Berita Acara Penjelasan Dokumen pemilihan langsung dan

Perubahannya;

Berita Acara disusun sesuai notulen rapat yang diadakan pada

hari Kamis tanggal 1 Oktober 2009 dengan Nomor 050.6 / 401 A. Berita

Acara ini berisi deskripsi segala kegiatan yang terjadi pada Rapat

Penjelasan Pekerjaan Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah Kota

Surakarta Tahun Anggaran 2009 meliputi waktu, tempat, kegiatan, serta

presensi peserta rapat.

Page 95: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

l. Pemasukan Penawaran;

Untuk melaksanakan tahap ini, Panitia terlebih dahulu membuat

Undangan kepada calon rekanan yang akan dilaksanakan pada tanggal 7

Oktober 2009 bertempat di Ruang Rapat Bagian Organisasi Setda Kota

Surakarta. Selain Pemasukkan Penawaran, dalam undangan ini sekaligus

mengundang calon rekanan untuk Pembukaan Penawaran.

Panitia turut mengundang 4 calon rekanan yang mendaftar

tersebut, tetapi yang memasukkan Surat Penawaran hanya 3 rekanan saja,

yaitu CV. JOVANCA, CV. PERKASA KONSTRUKSA, dan CV. BINA.

m. Pembukaan Penawaran;

Hasil Pembukaan Penawaran yang dilaksanakan pada tanggal 7

Oktober 2009 adalah sebagai berikut :

Tabel III.6.

Hasil Pembukaan Sampul Penawaran

Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah Kota Surakarta

No Nama Perusahaan Harga Penawaran (Rp)

1 CV. BINA 65.704.980

2 CV. JOVANCA 66.399.980

3 CV. PERKASA KONSTRUKSI 67.804.980

Sumber : Berita Acara Kegiatan Pengadaan Barang / Jasa Pembuatan

Papan Nama Perangkat Daerah Di Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009

Pembukaan Penawaran ini ditandatangani oleh saksi/wakil

rekanan dan Panitia Pengadaan Barang/Jasa. Hal ini sudah sesuai dengan

prosedur yang tercantum dalam Keppres No 80 Tahun 2003

n. Evaluasi Penawaran;

Sesuai dengan Keppres No 80 Pasal 18 Nomor 2, pelaksanaan

evaluasi penawaran dilakukan oleh panitia/pejabat pengadaan terhadap

Page 96: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

semua penawaran yang masuk. Evaluasi tersebut meliputi evaluasi

administrasi, teknis, dan harga berdasarkan kriteria, metoda, dan tatacara

evaluasi yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia

barang/jasa. Evaluasi ini bersifat tertutup, hanya panitia saja yang

mengikuti. Hal ini seperti ayang dikatakan Bapak Agung Riyadi,

S.Sos,SH,MM sebagai berikut :

“… evaluasi penawaran ini dilaksanakan tanpa sepengetahuan

rekanan, agar dalam pelaksanaannya tidak ada pengaruh,

ancaman atau intervensi dari pihak rekanan…”

(wawancara 24 Maret 2010)

Pada tahap awal, panitia/pejabat pengadaan dapat melakukan

koreksi aritmatik terhadap semua penawaran yang masuk dan melakukan

evaluasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi

aritmatik. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang

sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi yang ditetapkan

dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, tanpa ada penyimpangan

yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat.

Sesuai dengan Berita Acara Evaluasi Penawaran Nomor 050.6 /

406 B, evaluasi dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2009 di Ruang Rapat

Bagian Orgaisasi Setada Kota Surakarta. Adapun uraian evaluasi

mengenai :

1. Penelitian dan koreksi aritmatik (masing-masing calon rekanan)

2. Penelitian Lanjutan mengenai ketentuan administrasi

3. Penelitian ketentuan teknis

4. Penilaian harga penawaran dan syarat teknis

Page 97: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel III. 7.

Hasil Evaluasi Penawaran

Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah Kota Surakarta

No Nama Perusahaan

Harga

Penawaran

(Rp)

Harga

Terkoreksi

Hasil Evaluasi

Peringkat Administrasi Teknis

Kewajaran

Harga

1 CV. BINA 65.704.980 65.704.980 Memenuhi Memenuhi Memenuhi I

2 CV. JOVANCA 66.399.980 66.399.980 Memenuhi Memenuhi Memenuhi II

3 CV. PERKASA

KONSTRUKSI 67.804.980 67.804.980 Memenuhi Memenuhi Memenuhi III

Sumber : Berita Acara Kegiatan Pengadaan Barang / Jasa Pembuatan Papan

Nama Perangkat Daerah Di Bagian Organisasi Setda Kota

Surakarta Tahun Anggaran 2009

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka Panitia Pengadaan

Barang/Jasa menetapkan untuk mengusulkan rekanan sebagai calon

pemenang dan calon pemenang cadangan untuk kegiatan tersebut. Hal

tersebut diperkuat dengan Klarifikasi Dokumen Kualifikasi masing-

masing calon rekanan yang berisi keterangan bahwa calon rekanan

tersebut telah memenuhi syarat kualifikasi.

o. Penetapan Pemenang;

Penetapan pemenang dilaksanakan apabila sudah terjadi

kesepakatan harga. Tentunya Panitia tetap berpegang pada prinsip

pengadaan barang/jasa (efektif, efisien, terbuka dan bersaing, transparan,

adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel).

Penetapan pemenang dibuat dengan mengacu pada Surat Pejabat

Pengadaan Barang/Jasa Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta Nomor

050.6/408 B tentang Usulan Rekanan Pekerjaan Pembuatan Papan Nama

Perangkat Daerah Kota Surakarta Tahun 2009. Yang mana pada surat

tersebut mengusulkan calon rekanan. Sedangkan penetapan rekanannya

diatur dalam Surat Pejabat Nomor 050.6/411 A pada tanggal 9 Oktober

Page 98: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

2009, yang menetapkan CV. BINA sebagai Calon Pemenang dengan

Harga Penawaran Rp 65.704.980,00 dan harga negoisasi Rp 65.319.980;

sedangkan CV. JOVANCA sebagai calon pemenang cadangan I, dan CV.

PERKASA KONSTRUKSI sebagai calon pemenang cadangan II.

p. Pemberitahuan Penetapan Pemenang;

Berdasarkan usulan dari panitia/pejabat pengadaan, pejabat yang

berwenang menetapkan pemenang pemilihan langsung. Hasil penetapan

pemenang pemilihan langsung diumumkan/disampaikan kepada seluruh

peserta pemilihan langsung.seperti yang dikatakan Bapak Agung Riyadi,

S.Sos,SH,MM berikut ini :

“…pengumuman pemenang kami sampaikan melalui surat, serta

kami pasang pada papan pengumuman di depan kantor

Balaikota”

(wawancara 24 Maret 2010)

Pemenang pemilihan langsung diumumkan dan diberitahukan

oleh panitia/pejabat pengadaan kepada para peserta selambat-lambatnya 2

(dua) hari kerja setelah diterimanya surat penetapan penyedia barang/jasa

dari pejabat yang berwenang. Pengumuman Pemenang Pemilihan

Langsung tercantum dalam Surat Pejabat Nomor 050.6/415 A, sesuai

dengan hasil evaluasi dan klarifikasi yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Pada pengumuman tersebut juga dicantumkan masa sanggah yang

tertanggal 13 Oktober s.d. 19 Oktober 2009

q. Masa Sanggah;

Masa sanggah diberikan kepada peserta lelang yang

berkeberatan atas penetapan pemenang lelang diberikan kesempatan untuk

mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat-lambatnya dalam waktu 5

Page 99: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

(lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang. Pada pengadaan

ini diberi masa sanggah dari tanggal 13 Oktober s.d. 19 Oktober 2009. Hal

ini ditambahkan oleh Bapak Agung Riyadi, S.Sos, SH, MM yang

mengatakan :

“… Sanggahan itu disampaikan kepada pejabat yang berwenang

menetapkan pemenang lelang, disertai bukti-bukti terjadinya

penyimpangan, dengan tembusan disampaikan sekurang-kurangnya

kepada unit pengawasan internal. Sanggahan yang disampaikan

kepada bukan pejabat yang berwenang menetapkan pemenang

lelang dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.

Sanggahan wajib diajukan oleh peserta lelang baik secara sendiri-

sendiri maupun bersama dengan peserta lelang lain apabila telah

terjadi penyimpangan prosedur yang merugikan negara dan/atau

masyarakat”

Setelah masa sanggah berakhir, Panitia membuat surat

pemberitahuan berakhirnya penyampaian sanggahan pada tanggal 19

Oktober 2009, karena dalam masa penyampaian sanggahan ternyata tidak

ada rekanan/penyedia jasa yang menyampaikan sanggahan atas

pengumuman tersebut, maka Panitia membuat surat pemberitahuan dengan

Nomor 050.6/427 tentang Berakhirnya Penyampaian Sanggahan.

r. Penunjukan Pemenang;

Surat penunjukkan ini dibuat oleh Pengguna barang/jasa yang

mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebagai

pelaksana pekerjaan, dengan ketentuan :

a. Tidak ada sanggahan dari peserta lelang; atau

b. Sanggahan yang diterima pejabat yang berwenang menetapkan dalam

masa sanggah ternyata tidak benar, atau sanggahan diterima melewati

waktu masa sanggah.

Page 100: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Setelah tidak ada sanggahan dari peserta lelang maka Kepala

Bagian Organisasi menerbitkan SK dalam Surat Keputusan Kepala Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta Nomor 800 / 428 A tanggal 20 Oktober

2009, yang menunjuk CV. BINA sebagai rekanan penyedia barang/jasa

Pekerjaan Pembuatan Papan Nama Perangkat Daerah Kota Surakarta

Tahun 2009. Pada SK tersebut juga menerbitkan surat penunjukan

penyedia barang/jasa untuk melaksanakan pekerjaan.

s. Penandatanganan Kontrak.

Setelah SPPBJ diterbitkan, pengguna barang/jasa menyiapkan

dan menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan apabila dananya telah

cukup tersedia dalam dokumen anggaran. Surat perjanjian kontrak

dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2009 dengan Nomor Surat

050.6/429 A/2009. Adapun Dokumen Kontrak yang ditentukan dibawah

ini merupakan bagian dari kontrak yaitu :

1. Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan/Kontrak

2. Dokumen Penawaran dan Dokumen Kualifikasi beserta lampirannya

3. Berita Acara beserta Addendum Aanwijzing dan Surat Jaminan

4. Gambar Kerja

5. Addendum Kontrak (Apabila ada)

6. Surat Keputusan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ)

iv. Penyerahan Pekerjaan dan Evaluasi

Setelah semua persyaratan dipenuhi, Kepala Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta, Bapak Singgih Yudoko, S.H. selaku

PIHAK KESATU, memberikan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

kepada rekanan selaku PIHAK KEDUA. Adapun ketentuannya sebagai

berikut:

Page 101: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

a. Pembayaran 100 % (seratus persen) dilakukan setelah prestasi fisik

mencapai 100 % (seratus persen) atau seluruh pekerjaan selesai

dikerjakan yang dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan

(Penyerahan Pertama Pekerjaan) yang direkomendasikan oleh Panitia

Pemeriksa Pekerjaan dan penyerahan itu diterima baik oleh PIHAK

KESATU serta PIHAK KEDUA menyerahkan Jaminan

Pemeliharaan sebesar 5 % (lima persen) dari nilai kontrak yang

diterbitkan Bank Umum atau Perusahaan Asuransi yang mempunyai

program Asuransi Kerugian (surety bond) dan harus direasuransikan

sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan.

b. PIHAK KEDUA akan menerima Jaminan Pemeliharaan yang

diterbitkan Bank Umum atau Perusahaan Asuransi dari PIHAK

KESATU sebesar 5 % (lima persen) setelah berakhirnya masa

pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender

dengan dilengkapi Berita Acara Penyerahan Pertama dan Kedua

pekerjaan yang telah diterima dengan baik oleh PIHAK KESATU.

Pekerjaan harus mulai dilaksanakan 7 hari sejak dikeluarkannya

SPMK, danpelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengn syarat-syarat yang

berlaku dengan jangka waktu pelaksanaannya selama 45 hari kalender

sejak diterbitkannya SPMK Nomor 050.6/436 A, yang tertanggal 23

Oktober 2009.

Dan ternyata penyelesaian pekerjaan tersebut sudah selesai

sebelum jatuh tempo yaitu pada tanggal 26 Desember 2009 CV.BINA

telah mengirimkan faktur barang, ,sehingga pada tanggal 1 Desember 2009

Page 102: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

bisa dilaksanakan pemeriksa an pekerjaan oleh Panitia Pemeriksa

Pekerjaan. Oleh sebab itu, diadakan penyerahan pekerjaan yang

menyatakan bahwa PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pekerjaannya

dengan baik dan 100%, sehingga pembayaranpun sudah bisa

diberikanpada tanggal 7 Desember 2009 oleh PIHAK KESATU kepada

PIHAK KEDUA 100% sesuai dengan perjanjian. Hal tersebut seperti apa

yang diungkapkan oleh Bapak Agung Riyadi, S.Sos, S.H, M.M selaku

Sekretaris Penitia Pengadaan Barang/Jasa berikut ini:

“…. Memang dalam pelaksanaan pengadaan ini ada beberapa

waktu yang tidak sesuai dengan jadwal. Karena ada pekerjaan

yang bisa dilakukan pada waktu yang bersamaan mengingat

efisiennya waktu”

Kesimpulannya, apabila pekerjaan telah diselesaikan oleh

rekanan sesuai spesifikasi dan waktu yang ditentukan sebagaimana telah

disebutkan dalam RKS, maka pekerjaan harus diserahkan kepada

Pengguna Anggaran (PA)

Pengguna Anggaran memerintahkan Panitia Pemeriksa

Pengadaan untuk memeriksa pekerjaan yang telah direalisasikan oleh

rekanan guna menentukan apakah sudah sesuai atau belum pekerjaan

tersebut. Apabila telah sesuai, kemudian ditetapkan dan dituangan dalam

Berita Acara sebagai bahan PA untuk menerima pekerjaan tersebut 100%.

Pembayaran Pekerjaan. Setelah diterima oleh PA untuk dilaksanakan

pembayaran pekerjaan kepada rekanan sesuai dengan kontrak yang telah

disepakati. Pembayaran dilakukan oleh Bendahara melalui Bank yang

ditunjuk (BPD Jateng).

Page 103: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

b. Pengadaan komputer & printer

Pengadaan ini diatur dalam SK No. 050.6/172 tentang Penunjukan

Langsung Pengadaan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Perkantoran

pada Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta Tahun 2009. Pada Pengadaan

ini, Pagu anggaran dan HPS yang diajukan Panitia pengadaan sama, yaitu

Rp 15.000.000,- Harga penawaran dari rekanan sebesar Rp 14.875.000,-

sedangkan akhirnya mendapatkan harga Negoisasi Rp 14.725.000,-.

Pengadaan barang peralatan kantor tersebut antara lain Pengadaan

Komputer dan Printer, Pengadaan komputer dan printer ini bekerjasama

dengan CV. Victory Prima Nusa

Pengadaan barang tersebut menggunakan metode Penunjukan

Langsung karena menunjuk 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara

melakukan negosiasi teknis maupun harga dan nilai pengadaannya dibawah

Rp. 50 Juta. Karena nilai tersebut dianggap berskala kecil dengan nilai

maksimum Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), penunjukan langsung

pada peralatan kantor ini juga dikarenakan mempertimbangkan untuk

keperluan sendiri, teknologi sederhana, dan resikonya kecil. Karena

pengadaan tersebut berkisar 0 – 50 juta maka hanya membutuhkan Pejabat

Pengadaan sebanyak 1 orang, yaitu Bapak Agung Riyadi, S.Sos, SH, MM.

Walaupun pengadaan barang hanya sedikit, namun harus tetap dilaksanakan

sesuai prosedur yang ada. Hal tersebut senada dengan apa yang dikatakan

Agung Riyadi, S.Sos, S.H, M.M berikut ini :

“ …memang benar pengadaan ini berskala kecil, namun prosedur

yang tercantum dalam Keppres No 80 Tahun 2003 harus tetap

dilaksanakan agar transparansi pengadaan tetap terjaga”

Page 104: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

i. Prosedur Pengadaan menurut Keppres No 80 Tahun 2003

a) undangan kepada peserta terpilih;

b) pengambilan dokumen prakualifikasi dan dokumen penunjukan

langsung;

c) pemasukan dokumen prakualifikasi, penilaian kualifikasi, penjelasan,

dan pembuatan berita

d) acara penjelasan;

e) pemasukan penawaran;

f) evaluasi penawaran;

g) negosiasi baik teknis maupun biaya;

h) penetapan/penunjukan penyedia barang/jasa;

i) penandatanganan kontrak.

Sedangkan Pelaksanaannya telah sesuai jadwal sebagai berikut :

Tabel III.8

Jadwal Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa

Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Pada Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2009

(Pengadaan Komputer dan Printer)

NO KEGIATAN HARI TANGGAL

1 Rapat persiapan Rabu 22 April

2 Undangan Rabu 22 April

3 Pengambilan Dokumen Senin-Selasa 27-28 April

4 Pemasukan Dokumen Pra

Kualifikasi

Rabu 29 April

5 Evaluasi Pra Kualifikasi Kamis 30 April

6 Penjelasan / Aanwijzing Jumat 1 Mei

7 Berita Acara Penjelasan /

Aanwijzing

Jumat 1 Mei

8 Pemasukan Penawaran Senin 4 Mei

Page 105: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

9 Pembukaan Penawaran Senin 4 Mei

10 Evaluasi Penawaran Selasa 5 Mei

11 Negoisasi Rabu 6 Mei

12 Usulan Penetapan Rekanan Kamis 7 Mei

13 Penetapan Rekanan Jumat 8 Mei

14 SKPPB Senin 11 Mei

15 Penerbitan Surat Kontrak Selasa 12 Mei

16 Penerbitan Surat Peintah Kerja Rabu 13 Mei

Sumber : Berita Acara Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa Penyediaan

Peralatan dan Perlengkapan Kantor Pada Bagian Organisasi Setda Kota

Surakarta Tahun Anggaran 2009

Pada dasarnya sama saja dengan pemilihan langsung hanya

prosedurnya saja yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, maka penulis

menyajikan pelaksanaan pengadaan Komputer dan Printer dengan metode

Penunjukan Langsung ini sebagai berikut :

ii. Perencanaan / Persiapan

Tahap perencanaan sangatlah penting karena merupakan salah

satu tahap pokok dalam manajemen strategi pengadaan. Hal ini

diungkapkan oleh Agung Riyadi, S.Sos, S.H, M.M selaku Pejabat

Pengadaan Barang/Jasa yang mengatakan sebagai berikut :

“…tahap perencanaan harus selalu dilaksanakan dengan

memperhatikan prosedur Keppres No. 80 Tahun 2003 yang

salah satunya adalah memilihPNS yang telah bersertifikasi”

Sesuai dengan berita acara persiapan Nomor 050.6 / 150, pada

tanggal 22 April 2009 pukul 08.00 di Ruang Rapat Bagian Organisasi

Setda Kota Surakarta, dilakukan rapat persiapan yang dihadiri oleh :

1. Singgih Yudoko, S.H : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

2. Drs. Heri Purwoko : PPTK

Page 106: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

3. Agung Riyadi, S.Sos, S.H, M.M : Pejabat Pengadaan Barang/Jasa

Maka Panitia yang terbentuk dari rapat tersebut adalah :

PPK : Singgih Yudoko, S.H

PPTK : Drs. Heri Purwoko (dari Bagian Organisasi)

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa : Agung Riyadi, S.Sos, S.H, M.M

PPP : terdiri dari 3 orang dari Bagian Orgaisasi.

Pada rapat ini juga menentukan Pagu Anggaran sebesar Rp

15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), sedangkan sumber dana untuk

pengadaan tersebut dibebankan pada APBD Kota Surakarta. Pada rapat

persiapan ini juga membahas tentang tata cara pengadaan / pekerjaan

yang harus disesuaikan dengan Keppres No.80 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pengadaan Barang / Jasa Instansi Pemerintah, Jo Peraturan

Persiden Nomor 85 Tahun 2006 tentang Perubahan Keenam Atas

Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003

iii. Pelaksanaan Pengadaan

Pelaksanaan Penunjukan Langsung sama saja dengan

pemilihan langsung hanya prosedurnya saja yang berbeda. Untuk lebih

jelasnya, maka penulis menyajikan pengadaan Komputer dan Printer

dengan metode Penunjukan Langsung ini dengan tabelsebagai berikut :

Tabel III. 9

Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa

Penyediaan Peralatan dan Perlengkaann Kantor

pada Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2009

(Pengadaan Komputer Dan Printer)

Page 107: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

NO KEGIATAN NOMOR TANGGAL Keterangan

1 Rapat

persiapan

050.6/150 22 April (Sudah dijelaskan di atas)

2 Undangan 005/149 22 April Ditujukan kepada CV. Victory Prima

Nusa dengan keperluan

Pengambilan Dokumen Pra

Kualifikasi. 3 Pengambilan

Dokumen

27-28

April Perwakilan Rekanan mengambil

dokumen Pra Kualifikasi 4 Pemasukan

Dokumen Pra

Kualifikasi

29 April Kegiatan ini dihadiri oleh :

1. Ir Katamso (direktur)

2. Agung Riyadi (Pejabat Pengadaan)

3. Ngesti (Staf Organisasi) 5 Evaluasi Pra

Kualifikasi 050.6/166 30 April Hasil PraKualifikasi:

1. Syarat Administrasi (Lulus)

2. Syarat Teknis Peralatan (Lulus)

3. Syarat Kemampuan Keuangan (Lulus)

4. Syarat Kemampuan/Pengalaman

Pekerjaan (Lulus) 6 Pengumuman

Hasil Pra

Kualifikasi

050.6/166.

A

30 April Dari Hasil Pra Kualifikasi tersebut,

maka CV. Victory LULUS

PRAKUALIFIKASI 7 Penjelasan /

Aanwijzing 050.6/168.

A

1 Mei Kegiatan ini meliputi:

1. Penjelasan Umum Tata Cara Pengadaan

2. Syarat-syarat dan Tata Cara pemasukan

penawaran 8 Berita Acara

Penjelasan /

Aanwijzing

050.6/168.

A

1 Mei Sebagai Arsip bahwa penjelasan telah

dilakukan, dan diketahui oleh

perwakilan dari rekanan 9 Pemasukan

Penawaran 053/PEN/

VPN/V/09

4 Mei Pemasukan penawaran harus sesuai

dengan metode/cara pemasukan

penawaran. Kegiatan ini dihadiri

langsung oleh Ir. Katamso sebagai

wakil dari CV. Victory Prima Nusa,

sebesar Rp 14.875.000,- 10 Pembukaan

Sampul

Penawaran

050.6/169.

A

4 Mei Kegiatan :

1. Rapat

2. Penutupan Kotak penawaran

3. Meneliti kelengkapan dok penawaran :

a. Harga penwaran (lengkap)

b. Surat penawaran (lengkap)

c. RAB (lengkap) 11 Evaluasi

Penawaran 050.6/170.

A

5 Mei Evaluasi dinyatkan lulus/memenuhi

syarat administrasi dan teknis 12 Negoisasi 050.6/171.A 6 Mei Pekerjaan yang diadakan Negoisasi

Page 108: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

harga :

1 unit Komputer PC

2 unit printer Laserjet

Kesimpulan hasil negoisasi :

Pejabat Pengadaan Barang/jasa

menyepakati dan menyetujui Hasil

Negoisasi Harga sebesar

Rp14.725.000,- 13 Usulan

Penetapan

Rekanan

050.6/171.

B

7 Mei Dari Pejabat Pengadaan Kepada Pejabat

pembuat Komitmen. Berisi tentang

penetapan rekanan, alamat, besar

penawaran, harga negoisasi serta

spesifikasi barang 14 Penetapan

Rekanan 050.6/171.

C

8 Mei Berisi persetujuan usulan penetapan

rekanan dari Pejabat pengadaan

Barang/Jasa Bagian Organisasi Setda

Kota Surakarta 15 SKPPB 050.6/172 11 Mei Surat Keputusan pembuat Komitmen

tentang “Penunjukan Langsung

Pengadaan Penyediaan Peralatan Dan

Perlengkapan Perkantoran pada Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta Tahun

2009” 16 Penerbitan

Surat Kontrak 050.6/1.17

1/2009

12 Mei Berisi :

- Tujuan Kontak

- Lingkup Pekerjaan

- Dokumen Kontrak

- Jenis & Nilai Kontrak

- Jangka Waktu Pelaksanaan

- Pengawasan

- Tata Cara pembayaran

- Sanksi-sanksi,

- dll 17 Penerbitan

Surat

Perintah

Kerja

05.6/173 13 Mei Pejabat Pembuat Komitmen

memerintahkan kepada Rekanan untuk

melaksanakan pekerjaan. Pekerjaa ini

harus selesai dalam jangka waktu 15

hari terhitung mulai terbitnya SPK

Sumber : Berita Acara Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa Penyediaan

Peralatan dan Perlengkapan Kantor Pada Bagian Organisasi Setda Kota

Surakarta Tahun Anggaran 2009

Dari pelaksanaan tersebut di atas, maka pelakasanaan

pengadaan barang/jasa di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta telah

Page 109: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

berjalan sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003. Walaupun terjadi

ketidaksesuaian waktu antara jadwal dengan pelaksanaan, namun hal

tersebut tidak mempengaruhi jalannya pengadaan, karena

ketidaksesuaian tersebut demi efisiensi waktu dan biaya selama

pelaksanaan berlangsung. Hal tersebut justru menjadikan pengadaan

lebih cepat selesai dari waktu yang telah ditentukan.

iv. Penyerahan Pekerjaan dan Evaluasi

Penyerahan pekerjaan ini dituangkan dalam berita acara serah

terima pekerjaan dengan Nomor : 050.6/174, pada hari Rabu tanggal 13

Mei 2009. Ir. Katamso mewakili CV. Victory Prima Nusa sebagai

PIHAK PERTAMA, menyerhakan pekerjaan Pengadaan Penyediaan

Peralatan dan Perlengkapan Perkantoran berupa 1 unit Komputer PC, dan

2 unit Printer kepada Bapak Singgih Yudoko, S.H selaku Pejabat

Pembuat Komitmen Pengadaan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan

Perkantoran Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta sebagai PIHAK

KEDUA.

Setelah penyerahan pekerjaan, pada tanggal 15 Mei 2009 telah

dibayarkan lunas sebesar Rp 14.725.000,-. Berita Acara pembayaran

diatur dengan Nomor 050.6/176. Dengan demikian pelaksanaan

pengadaan barang telah selesai.

Pengadaan ini diatur dalam SK No. 050.6/172 tentang

Penunjukan Langsung Pengadaan Penyediaan Peralatan dan

Perlengkapan Perkantoran pada Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta

Tahun 2009. Pagu anggaran yang diajukan Panitia pengadaan adalah Rp

Page 110: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

15.000.000,- sedangkan akhirnya mendapatkan harga Negoisasi Rp

14.725.000,-. Pengadaan barang peralatan kantor tersebut antara lain

Pengadaan Komputer dan Printer, Pengadaan komputer dan printer ini

bekerjasama dengan CV. Victory Prima Nusa. Evaluasi dari Panitia dari

pengadaan ini tidaklah banyak, karena pengadaan ini telah berjalan

lancar dari proses awal perencanaan, palaksanaan hingga penyerahan

pekerjaan yang dilakukan oleh rekanan telah sesuai dengan spesifikasi

harga barang serta dalam waktu yang lebih cepat dari yang telah

direncanakan.

Dari implementasi pengadaan barang di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa Pengadaan barang tersebut menggunakan metode

Penunjukan Langsung karena menunjuk 1 (satu) penyedia barang/jasa

dengan cara melakukan negosiasi teknis maupun harga dan nilai

pengadaannya dibawah Rp. 50 Juta. Karena nilai tersebut dianggap

berskala kecil dengan nilai maksimum Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah), penunjukan langsung pada peralatan kantor ini juga dikarenakan

mempertimbangkan untuk keperluan sendiri, teknologi sederhana, dan

resikonya kecil. Karena pengadaan tersebut berkisar 0 – 50 juta maka

hanya membutuhkan Pejabat Pengadaan sebanyak 1 orang, yaitu Bapak

Agung Riyadi, S.Sos, SH, MM.

Analisa penulis dari pengadaan tersebut di atas sudah

melakukan pelaksanaan Pengadaan barang / jasa secara baik dan benar

sesuai prosedur yang ada pada Keppres No 80 Tahun 2003. Dari urutan

prosedur yang ada pada Keppres serta jadwalnya juga telah selesai

Page 111: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

walaupun tidak sesuai waktu, tapi pelaksanaannya lebih cepat dari waktu

yang ditentukan. Akan tetapi dari segi anggaran dirasa Pengadaan ini

kurang efisien dalam menentukan pagu anggaran hanya untuk

mengadakan 1 unit komputer dan 2 unit printer. Seharusnya anggaran

tersebut lebih bisa ditekan agar bisa menghemat APBD sebagai sumber

anggaran.

c. Pengadaan Jasa Konsultasi Sertifikasi & Standarisasi ISO bagi Unit

Pelayanan Publik

i. Prosedur Pengadaan menurut Keppres No. 80 Tahun 2003

Seperti biasa, Panitia Pengadaan Bagian Organisasi Setda Kota

Surakarta dalam melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa

pelaksanaannya selalu mengacu pada Keppres No. 80 tahun 2003. Mulai dari

perencanaan hingga pelaksanaan. Adapun urutan pelaksanaannya disajikan

kesesuaian antara jadwal dengan prosedur yang ada, berikut adalah metoda

evaluasi kualitas, metode dua tahap yang digunakan dalam pengadaan

barang/jasa ini:

1) Pengumuman prakualifikasi;

2) Pengambilan dokumen prakualifikasi;

3) Pemasukan dokumen prakualifikasi;

4) Evaluasi prakualifikasi;

5) Penetapan hasil prakualifikasi;

6) Pengumuman hasil prakualifikasi;

7) Masa sanggah prakualifikasi;

8) Undangan kepada konsultan yang masuk daftar pendek;

9) Pengambilan dokumen seleksi umum;

10) Penjelasan;

11) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen seleksi dan perubahaannya;

Page 112: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

12) Tahap I, pemasukan penawaran administrasi dan teknis;

13) Pembukaan penawaran administrasi dan teknis;

14) Evaluasi administrasi dan teknis;

15) Penetapan peringkat teknis;

16) Pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis (pemenang);

17) Masa sanggah;

18) Tahap II, mengundang peringkat teknis terbaik (pemenang) untuk

memasukkan penawaran biaya;

19) Pemasukan penawaran biaya;

20) Pembukaan penawaran biaya;

21) Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

22) Penunjukan pemenang;

23) Penandatanganan kontrak

ii. Pelaksanaan Pengadaan

Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta menggunakan jasa

konsultan ini bekerjasama dengan PT. AIMS PERDANA melakukan kegiatan

Jasa Konsultasi Standarisasi dan Sertifikasi ISO bagi unit Pelayanan Publik.

Oleh karena itu dalam perencanaannya harus melakukan pembentukan

panitia. Sesuai dengan SK No. 050/140 tanggal 15 April 2009 tentang

Penunjukan / Penetapan Panitia Pengadaan Barang/jasa Konsultan

Standarisasi ISO dan Sertifikasi ISO. Adapun panitia pengadaannya (Ketua,

Sekretaris, Anggota) adalah sebagai berikut :

PPK : Singgih Yudoko, SH (dari Bagian Organisasi)

PPTK : Heri Purwoko.JS,SH,MM (dari Bagian Organisasi)

Ketua : Dra. Setyowati, Apt (dari DKK)

Sekretaris : Agung Riyadi, S.Sos,SH.MM (dari Bagian Organisasi)

Anggota : Suyono, SH (dar Badan Lingkungan Hidup)

Tulus Widajat, SE. Msi (Bagian Pemerintahan Umum)

Nico Agus Putranto, SH (Bagian Umum Setda Surakarta)

Page 113: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

PPP : terdiri dari 5 orang dari Bagian Hukum, Bagian Umum,

Bappeda, Bagian Keuangan dan Bagian Organisasi.

Pada proses ini, HPS dan pagu anggaran kebetulan sama yaitu Rp

352.000.000,-. Dan akhirnya mencapai harga negoisasi Rp 345.200.000,-.

Adapun metode yang digunakan adalah Seleksi Umum, karena pengadaan

tersebut bersifat tidak tergesa-gesa, mempunyai resiko yang tidak kecil, dan

memerlukan biaya di atas 100 juta, selain itu dalam pemilihannya terbuka

bagi umum, sehingga tidak menutup kemungkinan bagi para konsultan untuk

memberikan jasanya. Sesuai dengan Keppres No 80 Tahun 2003 bahwa

Pengadaan Jasa Konsultan di atas 100 juta perlu diumumkan pada koran

tingkat nasional. Yang pada Pengadaan ISO ini diterbitkan pada koran Media

Indonesia tanggal 22 Juni 2009. Hal ini dilakukan untuk menghindari suatu

persaingan yag tidak sehat antara penyedia barang dan jasa. Dari sini dapat

dikatakan bahwa dengan metode seleksi umum ini Bagian Organisasi setda

Kota Surakarta melakukan Jasa Konsultasi dengan benar dan sesuai Keppres

No. 80 tahun 2003, sehingga bisa dikatakan akuntabilitas dan transparansinya

sudah terpenuhi.

Penulis menyajikan jadwal Pengadaan Barang/Jasa Konsultasi

Standarisasi dan Sertifikasi ISO bagi unit Pelayanan Publik di bawah ini

dengan maksud untuk mamaparkan garis besar pelaksanaan Pengadaan Jasa

Konsultasi, serta membandingkan pengadaan barang/jasa dengan metode

seleksi umum di Bagian Organisasi dengan Prosedur yang telah diatur dalam

Keppres No. 80 Tahun 2003, apakah sudah sesuai atau belum.

Jadwal pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Konsultasi Standarisasi

dan Sertifikasi ISO bagi unit Pelayanan Publik terdapat pada lampiran.

Page 114: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Berdasarkan uraian 3 kegiatan Pengadaan barang di atas maka

dapat diketahui bahwa pada dasarnya pelaksanaan Pengadaan Barang di

Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta Tahun 2009 telah sesuai peraturan

karena berdasarkan data-data yang diperoleh, prosedur-prosedur yang

ditempuh oleh Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta telah dilakukan sesuai

dengan ketentuan di Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Bab II pasal 20. Dari segi

kuantitas barang, semua terpenuhi tanpa adanya suatu kekurangan, sedangkan

dari segi kualitas, ketiga pengadaan tersebut bisa dikatakan memiliki kualitas

yang baik dan telah memenuhi standar.

Dari keseluruhan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang

dilaksanakan Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta telah memenuhi

prosedur yang diatur dalam Keppres No 80 Tahun 2003. Dari segi kepanitiaan,

pengadaan ini dilaksanakan oleh karyawan yang bersertifikasi dan dibantu oleh

staf instansi terkait. Sehingga dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa

telah memenuhi syarat, memiliki integritas moral, serta memahami apa yang

telah dicantumkan dalam Keppres No.80 tahun 2003.

Hal ini bisa dikatakan sudah mencapai nilai strategis yang

diinginkan. Dengan mematuhi prosedur yang ada, maka Bagian Organisasi

Setda Kota Surakarta telah menjalankan manajemen strategis pengadaan

barang, karena pada dasarnya manajemen strategis adalah cara strategis dalam

memilih beberapa strategi yang ada sesuai dengan kondisi lingkungan. Dengan

demikian tujuan diberlakukannya Keputusan Presiden ini adalah agar

pelaksanaan pengadaan barang/jasa ketiga pengadaan barang/jasa tersebut yang

sebagian atau seluruhnya dibiayai APBN/APBD dilakukan secara efisien,

Page 115: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel

sudah tercapai.

Dari segala pelaksanaan pengadaan barang/jasa di atas, penulis

mencoba melakukan pembahasan hasil penelitian dengan konsep yang menjadi

landasan teori.

Dari segi manajemen, melihat secara garis besar cara pengadaan di

Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta sudah sesuai dengan apa yang

dikatakan oleh Ricky W. Griffin yang mendefinisikan manajemen sebagai

sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan

pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan

efesien.

Sedangkan dari konsep strategi, cara Panitia mengatur

perencanaan, pemilihan strategi dengan memilih metode-metode, serta alokasi

dana/anggaran telah sesuai dengan Konsep strategi menurut Chandler (1962)

dalam Freddy Rangkuti yang mengungkapkan bahwa Strategi merupakan alat

untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka

panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Jadi dalam

konsep ini, strategi direncanakan atau dibuat untuk kebutuhan organisasi dalam

jangka panjang dengan mengutamakan kekuatan dari sumber daya yang

dimiliki.

Page 116: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa

secara umum implementasi Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 80

tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan barang/ jasa Pemerintah di Bagian

Organisasi Setda Kota Surakarta telah dilaksanakan sesuai dengan petunjuk

pelaksanaannya. Keseluruhan tahapan-tahapan dalam proses implementasi

telah dilakukan dengan baik.

Secara lebih terperinci kesimpulan tersebut diuraikan sebagai

berikut :

1. Tahap perencanaan sudah dilakukan berbagai upaya seperti identifikasi

kebutuhan masing-masing unit kerja, pembentukan Panitia Pengadaan

barang/ jasa, hingga penyiapan segala berkas administrasi dan dokumen

untuk pengadaan sampai pada penyusunan jadwal. Hal tersebut sudah

mencakup 3 pengadaan yang diteliti oleh penulis. Dari rangkaian

perencanaan tersebut, maka dari segi perencanaan bisa dikatakan telah

berhasil, karena telah melaksanakan kegiatannya sesuai urutan prosedur

yang ada dalam Keppres No 80 Tahun 2003. Namun untuk perencanan

anggaran penulis menemukan pengadaan yang dirasa berlebihan dalam

menentukan anggaran. Karena apabila dinilai dari harga barang beserta

pajaknya dengan spesifikasi seperti itu, pengadaan tersebut terlalu besar

anggarannya. Dikhawatirkan hal tersebut bisa mengurangi nilai efisiensi

anggaran dan menyebabkan pemborosan kas.

Page 117: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

2. Tahap pelaksanaan dari ketiga pengadaan tersebut telah dibandingkan oleh

penulis dengan Keppres No. 80 tahun 2003, dan kesimpulan penulis

mengenai tata cara implementasi pengadaan barang di Bagian Organisasi

telah sesuai urutan prosedur. Sedangkan pelaksanaan pekerjaan dimulai

setalah berhasil memilih rekanan untuk pengadaan hingga dibuatnya

kontrak kerjasama dan terbitnya Surat Perintah Kerja (SPK) bagi rekanan

yang ditunjuk. Hal tersebut juga telah sesuai dengan Keppres.

3. Tahap evaluasi dilakukan dengan pencocokan barang yang dibeli dengan

pesanan yang datang dari rekanan. Untuk keperluan ini ditangani oleh

Panitia Pemeriksa Pekerjaan (PPP) untuk menerima baran/jasa yang

dipesan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa selama tahun 2009 semua

pesanan yang diajukan oleh rekanan telah memenuhi persyaratan seperti

yang dipesan, baik dari sisi kualitas maupun kauntitas

4. Beberapa hambatan yang ditemukan selama proses implementasi keppres

(sebelum pengajuan pengadaan, selama pengadaan, dan setelah

pengadaan).

Hambatan sebelum pengajuan pengadaan biasanya terjadi dari segi anggaran,

karena tidak semua pengajuan pengadaan yang diajukan oleh Bagian

Organisasi dikabulkan oleh Bagian Keuangan.

Sedangkan hambatan lainnya adalah dari segi kepanitiaan, minimnya SDM

yang bersertifikasi menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena hanya

memiliki 1 karyawan yang bersertifikasi sehingga masih membutuhkan

personil dari instansi lain. Tapi hal tersebut masih bisa diatasi selama

pelaksanaan pengadaan, karena Bagian Organisasi memiliki banyak staf

Page 118: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

yang berpengalaman dalam hal pengadaan barang yang juga pernah

mengikuti diklat pengadaan barang. Sedangkan setelah pengadaan tidak

ditemukan adanya hambatan yang berarti. Hambatan selanjutnya

bersumber dari rekanan, terkadang dalam satu praktek pengadaan barang

terjadi konspirasi dari rekanan yang cederung terjadi kesengajaan

memenangkan salah satu rekanan, sehingga terjadi praktek kolusi dalam

praktek pengadaan barang tersebut. Namun hal tersebut bukan menjadi

masalah yang signifikan karena pihak instansi hanya hanya membutuhkan

barang yang sesuai standar.

5. Dari sisi kepatuhan disimpulkan bahwa para pelaksana telah mematuhi

Keppres tersebut, sehingga proses implementasi bisa berjalan seperti yang

diharapkan. Pelaksana cukup mempunyai komitmen untuk

mengimplementasikan Keppres tersebut. Mereka telah memahami

substansi Keppres dengan baik dan benar.

6. Sedangkan dari standar kualitas dan kesesuaian barang tidak menjadi

masalah, karena spesifikasi barang telah diatur dalam Buku Besar

Standarisasi Index Biaya Kegiatan, Pemeliharaan, Pengadaan dan

Honorarium serta Harga Satuan Bangunan. Dari segi ketepatan waktu juga

tidak terjadi keterlambatan yang bisa menghambat kinerja karyawan.

Dari keseluruhan kesimpulan tersebut, pada Bagian Organisasi

Setda Kota Surakarta rata-rata telah mematuhi prosedur yang berlaku dan

berusaha melaksanakan Prinsip Dasar Pengadaan.

Page 119: manajemen strategis pengadaan barang dan jasa di bagian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

B. Saran

1. Perlu adanya keikutsertaan dalam diklat pengadaan barang dan jasa untuk

memperoleh sertifikasi yang merupakan syarat panitia pengadaan.

2. Selain itu penyedia barang dan jasa juga harus memahami peraturan

dengan memenuhi persyaratan pendaftaran yang diajukan dalam prosedur

pengadaan sehingga dapat berkompetisi dengan penyedia barang dan jasa

lainnya secara sehat.

3. Mengembangkan kapasitas jajaran staf/karyawan melalui pelaksanaan

rangkaian lokakarya yang intensif untuk mematuhi Keppres No. 80 Tahun

2003, khususnya kepada staf yang terlibat dalam pengadaan (termasuk

Pimpro dan anggota Panitia Lelang) dan memberikan sertifikat

profesional, sesuai dengan Keppres tersebut.

4. Sebaiknya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dilakukan dengan

perencanaan yang matang dan alokasi dana yang tepat sehingga tidak

mengorbankan kualitas dan membuang percuma anggaran serta selalu

mengutamakan pelayanan kepada masyarakat dan mengacu pada rencana

strategis

5. Setiap pengadaan barang/jasa hendaknya selalu membuat pemasangan

alokasi dana yang realistis.

6. Apabila mengadakan barang/jasa hendaknya tidak mengada-ada barang

yang sudah tersedia, agar tidak menyebabkan pembengkakan anggran

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa antara tahun 2008-

2009 telah berjalan. Namun demikian dimasa-masa akan datang perlu

dtingkatkan terutama agenda yang belum tuntas pada tahun sebelumnya dan

tahun yang sedang berjalan.