manajemen risiko - website resmi dinas kesehatan kutai

102

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai
Page 2: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

MANAJEMEN RISIKO PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN

KUTAI KARTANEGARA

IMPLEMENTASI SPIP

PADA PROGRAM KEGIATAN UTAMA DAN BELANJA UTAMA PEN CAPAIAN TARGET URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR KESEHATAN

PADA PERANGKAT DAERAH

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Nomor P-580/DINKES/SKRT-SKETJ/900/2/2020 Tanggal 7 Februari 2020

1

Page 3: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

KATA PENGANTAR

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung kinerja manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara khususnya Dmas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara. Sejalan dengan penetapan SPIP untuk diberlakukan di seluruh Indonesia, maka untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara telah ditetapkan Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, maka perlu dibuat dokumen rencana tindak pengendalian untuk digunakan sebagai alat guna mengendalikan kegiatan-kegiatan pengendalian yang harus dibuat dan dilaksanakan oleh seluruhpimpinan dan pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan

Kabupaten Kutai Kartanegara.

Manajemen Risiko mi akan menjadi pedoman bagi aparat Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam implementasi SPIP pada program kegiatan utama dan belanja utama pencapaian target Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan pada Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, untuk itu diminta agar seluruh pejabat dan pegawai di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, menerapkan manajemen risiko ditingkat kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan.

Demikian, untuk diindahkan sebagaimana mestinya

Kepala,

dr. Martina Yui, Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS}

Pembina Utama Muda

NIP. 19710712 200012 2 002

2

Page 4: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAIKARTANEGARA DINAS KESEHATAN

JIn.Cut Nyak Dien No. 33 Telp.(0541) 661082 Fax. (0541) 662258 Kode Pos 75512

MANAJEMEN RISIKO DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

TAHUN ANGGARAN 2020

A. PEN DAHULUAN

Dengan telah disahkannya Peraturan daerah tentang APBD tahun anggaran

2020 dan ditetapkannya kebijakan umum anggaran pada Dinas Kesehatan

dan adanya penandatangan kineija bagi para pejabat setirigkat eselon II.

Selanjutnya terkait dengan pengelolaan urusan Pemerintahan Fungsi

Penunjang Bidang Pengawasan Pemerintah Daerah diperangkat daerah

khususnya Dinas Kesehatan telah diterbitkan dokumen Pelaksanaan

Anggaran tahun anggaran 2020 untuk kegiatan utama serta target kinerja

utama yang ingin dicapai seperti;

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

1 Pendapatan Jasa Layanan Umum BLUD 6.359.905.100

2 Pendapatan Dana Kapitasi JKN 27.648.416.855

3 Pendapatan Dana Non Kapitasi JKN 1.571.811.444

4 010 16.Penataan Arsip Perangkat Daerah 1.0 kegiatan

02.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 0200 1.Pengadaan peralatan gedung 1.0 paket 2 02009.Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 1.0 paket

3 02065.Pengadaan Tanah untuk Fasilitas Kesehatan 2.0 lokasi

06. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

1 061 14.Rekonsiliasi Pengelolaan Barang Milik Daerah 1.0 dokumen

15.Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

1 15003.Pengadaan Perbekalan Kesehatan

2 Pengadaan Perbekalan Kesehatan 1.0 paket

3 BMHP (DAK) 1.0 paket 4 15005.Pengadaan Obat

5 Pengadaan Obat 1.0 paket 6 Penyediaan Obat Kegawatdaruratan maternal neonatal

(MgSO4, Ca glukonas, Dexamethasone, Ampicilin, Cetriaxone, Dextrose 10%, Epinefrin/adrenalin, Sulfas atropin, NaCi 0,9% 25 cc dan 100 cc) (DAK)

1.0 paket

7 Obat (DAK) 1.0 paket 8 15007.Fasilitasi Peningkatan Mutu Penggunaan Obat 32.0 orang

3

Page 5: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

9 15008.Fasilitasi Peningkatan Mutu Penggunaan Alat Kesehatan

32.0 orang

10 150 10.Pembinaan Pelayanan Kefarmasian 147.0 fasyankes

11 15011. Operasional UPT. Dinkes Gudang Farmasi Kabupaten

12 Operasional UPT. Dinkes Gudang Farmasi Kabupaten 1.0 paket

13 BOK Kafarmasian e-logistics (DAK Non Fisik) 1.0 paket

14 150 12.Operasional UPT. Elektromedik Daerah Kabupaten

1.0 paket

16.Program Upaya Kesehatan Masyarakat

1 1600 1.Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas

2 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas teluk dalam

39497 orang

3 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Jantur

4 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas sebulu 2 15822 orang

5 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas muara muntai

19693 orang

6 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas prangat 11362 orang

7 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas rapak mahang

42595 orang

8 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas muara badak

29713 orarig

9 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas marang kayu

18132 orang

10 Peningkatan pelayanan kesehatan puske smas mangkurawang

36474 orang

11 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmasjonggon jaya

14235 orang

12 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas tabang 58391 orang

13 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas sebulu 1 34984 orang

14 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bunga Jadi

19505 orang

15 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas sungai meriam

92045 orang

16 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas separi 3 26483 orang

17 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas rimba ayu

12443 orang

18 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas samboja 17372 orang

4

Page 6: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

19 Peningkatan pelayanan kesehatari puskesmas sei merdeka

20006 orang

20 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas muara jawa

43852 orang

21 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas loajanan 23200 orang

22 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas ba kulu 49150 orang

23 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas kahala 11240 orang

24 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas badak baru

17344 orang

25 Peningkatari pelayanan kesehatan puskesmas ba dun 30836 orang

26 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas muara wis

10428 orang

27 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas boa ipuh 32517 orang

28 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas handil baru

25703 orang

29 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas ritan 6157 orang

30 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas kembang janggut

27894 orang

31 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas kota bangun

23562 orang

32 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas batuah 10248 orang

33 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas muara kaman

37629 orang

34 Peningkatan pelayanan kesehatari puskesmas sanga- sanga

20541 orang

35 16002.Bantuari Operasional Kesehatan Puskesmas (BOK)

36 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Loa Ipuh (DAK Non Fisik)

32517 Jiwa

37 Bantuan Operasiona! Kesehatan Puskesmas Teluk Dalam (flAK Non Fisik)

39497 Jiwa

38 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Samboja (DAK Non Fisik)

17372 Jiwa

39 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Separi 3 (DAK Non Fisik)

26483 Jiwa

40 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Mangkurawang (DAK Non Fisik)

36474 Jiwa

41 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Muara Muntal (DAK Non Fisik)

19693 Jiwa

5

Page 7: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

42 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kembang Janggut (DAK Non Fisik)

27894 Jiwa

43 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Loa Janan (DAK Non Fisik)

23200 Jiwa

44 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Rapak Mahang (DAK Non Fisik)

42595 Jiwa

45 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Batuah (DAK Non Fisik)

10248 Jiwa

46 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sebulu 2 (DAK Non Fisik)

15822 Jiwa

47 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Loa Dun (DAK Non Fisik)

30836 Jiwa

48 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Prangat (DAK Non Fisik)

11362 Jiwa

49 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Loa Kulu (DAK Non Fisik)

49150 Jiwa

50 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sebulu 1 (DAK Non Fisik)

34984 Jiwa

51 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Badak Baru (DAK Non Fisik)

17344 Jiwa

52 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Muara Wis (DAK Non Fisik)

10428 Jiwa

53 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Muara Kaman (DAK Non Fisik)

37629 Jiwa

54 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Marang Kayu (DAK Non Fisik)

18132 Jiwa

55 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Muara Jawa (DAK Non Fisik)

43852 Jiwa

56 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kota Bangun (DAK Non Fisik)

23562 Jiwa

57 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Muara Badak (DAK Non Fisik)

17344 Jiwa

58 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sei Merdeka (DAK Non Fisik)

2006 Jiwa

59 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Rimba Ayu (DAK Non Fisik)

12443 Jiwa

60 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Tabang (DAK Non Fisik)

5839 Jiwa

61 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sanga- Sanga (DAK Non Fisik)

20541 Jiwa

62 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Bunga Jadi (DAK Non Fisik)

19505 Jiwa

63 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sungai Meriam (DAK Non Fisik)

92045 Jiwa

6

Page 8: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

64 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Handil Baru (DAK Non Fisik)

25703 Jiwa

65 Bantuan Operasional Kesehataxi Puskesmas Jonggon Jaya (DAK Non Fisik)

14235 Jiwa

66 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Ritan (DAK Non Fisik)

6157Jiwa

67 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kahala (DAK Non Fisik)

11240 Jiwa

68 160 10.Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Upaya Kesehatan Masyarakat Kabupaten (DAK Non Fisik *)

69 Upaya P2P (DAK Non Fisik) 1 Paket

70 Upaya Kesehatan Masyarakat (DAK Non Fisik) 1 Paket

71 Kalibrasi Alkes Puskesmas (DAK Non Fisik) 1 Paket

72 160 11.Fasilitasi momenã€'momen tertentu/kejadian tertentu

50 event

73 160 12.Penilaian fasilitas tingkat pertama Berprestasi 3 Puskesmas

74 160 13.Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan 37 unit

75 160 14.Kunjungan dokter spesialis ke kecamatan 20 kali

76 160 17.Dukungan Manajemen Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Kabupaten/kota dan Jampersal (DAK Non Fisik *)

77 Dukungan Manajemen BOK Kab/Kota dan Jampersal (DAK Non Fisik)

1 Paket

78 16036.Peningkatan upaya kese-hatan dasar di Puskesmas dan jaringannya

32 Puskesmas

79 16052.Operasional Fasilitasi Badan Narkotika Kabupaten (BNK)

1 paket

17.Program Pengawasan Obat dan Makanan

1 1700 1.Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan

2 Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan

1 UPT. Dinkes Puskesmas, Apotek

3 BOK Pangan (DAK Non Fisik) 1 Kegiatan

4 17002.Pemeriksaan dan Pemusnahan obat-obatan dan makanan yang mengandung bahan berbahaya

1 kali

5 17003.Monev Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2 kali

19.Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1 19002.Pengembangan Media Promosi dan informasi Sadar Hidup Sehat

2 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat

10 Media

3 Pelatihan Kader Kesehatan Puskesmas Loa Dun Ilir 10 Media

7

Page 9: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

4 Pelatihan Kader Kesehatan remaja Puskesmas Batuah 10 Media

5 Pelatihan Kader Kesehatan Remaja Puskesmas Loa Janan

10 Media

6 19003.Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM)

60 Posyandu

7 19009.Monitoring dan evaluasi program promosi kesehatan ke puskesmas

2 kali/puskesmas kali/puskesmas

8 190 17.Pameran Promosi Kesehatan 2 kegiatan

9 190 18.Pertemuan Koordinasi Tenaga Petugas Promosi Pu skesmas

32 kali/orang

10 1903 1.Fasilitasi Kesehatan Kerja dan Olahraga 2 kegiatan

20.Program Perbaikan Gizi Masyarakat

1 20003.Pencegahan dan Penanggulangan bumil KEK dan anak gizi buruk/KEP

39 orang

2 20004.Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah 85 persen

3 20005.Fasilitasi Percepatan Program ASI Eksklusif 120 orang

4 20006.Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Gizi (Evaluasi dan pemantapan program, bimtek dan konsultasi)

5 Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Gizi (Evaluasi & pemantapan program, bimtek dan konsultasi)

6 BOK Stunting (DAK Non Fisik) 1 Kegiatan

7 20008.Pengadaan Buku KIA dan GPA 3665 buku

8 20009.Peningkatan kapasitas tata laksana anak gizi buruk

32 orang

9 200 10.Peningkatan kapasitas tatalaksana Stunting! Kretin pada baduta

25 orang

10 2001 1.Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)

25 orang

11 200 12.Peningkatan Kapasitas petugas dalam pemantauan pertumbuhan pada balita

24 orang

12 200 17.Pemantapan Surveians Gizi melalui Aplikasi e-PPGBM

13 Pemantapan Surveians Gizi melalui Aplikasi e-PPGBM 32 orang

14 Penyediaan alat antropometri (DAK) 1 Paket 15 20018.Monitoring, evaluasi dan pelaporan 32 Puskesmas

21.Program Pengembangan Lingkungan Sehat

1 2 1006.Pembinaan dan Pemantauan Kualitas Air Minum 250 sarana

2 2 1008.Pembinaan dan Pengawasan Tempat Tempat Umum

58 persen

8

Page 10: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

3 2 1009.Uji Petik Tempat Pengelolaan Makanan Minuman (TPM)

50 persen

4 210 15.Pengadaan Alat Sanitarian Kit, Simple Water Tes Kit, Food Contamination Tes Kit, Cholinesterase Kit

5 Sanitarian Kit (DAK) 17 Paket

6 2 1016.Operasional Fasilitasi Pencapaian Kabupaten Sehat

18 Kecamatan

7 210 17.Penyelenggaraan Survey Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (EHRA)

18 Dokumen

8 210 18.Fasilitasi Program Penyehatan Lingkungan 90 desa

9 210 19.Pendampingan Pasca Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

79 desa/kelural-ian kelurahan

10 2 1022.Pembangunan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3.Medis Fasyankes Puskesmas

15 unit

11 21026.Pembuatan Dokumen UKL UPL/DPLH Puskesmas

15 Puskesmas

22.Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menu lar

1 22005.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit Filariasis 18 Kecamatan

2 22006.Fasilitasi Penanggularigan Penyakit HIV-AIDS

3 Fasilitasi Penanggulangan Penyakit HIV-AIDS 100 persen

4 BHP HIV dan Sifilis (DAK) 17.248 Paket

5 22007.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit TBC

6 Fasilitasi Penanggulangan Penyakit TBC 100 kali/persen

7 22008.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit KUSTA 100 kali/persen

8 22009.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit Malaria 100 persen

9 220 10.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit DBD

10 Fasilitasi Penanggulangan Penyakit DBD 100 persen

11 Pengadaan BHP Pengendalian DBD (DAK) 660 Paket

12 220 11.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit Hepatitis 100 persen

13 220 18.Penanggulangan penyakit menular

14 Penanggulangan penyakit menular 32 puskesmas

15 Cartridge TCM (DAK) 4250 Paket

16 Vaccien refrigrator VAR dan SAR (DAK) 2 Unit

23.Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

1 23001.Fasiltasi sertifikasi/perijinan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan dan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan

1500 izin

2 23002.Fasilitasi akreditasi puskesmas

3 Fasilitasi Akreditasi puskesmas 32 Puskesmas 4 Fasilitasi Akreditasi puskesmas 32 Puskesmas 5 Akreditasi Puskesmas (DAK Non Fisik) 1 Paket

9

Page 11: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

6 23007.Workshop akreditasi puskesmas 160 orang

25.Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya

1 25002.Rehabilitasi Total Puskesmas

2 Rehablitasi Total Puskesmas Loa Dun 1 Unit

3 25004.Fasilitasi Relokasi Puskesmas

4 Penambatian Gedung/Ruang Baru Puskesmas (DAK) 1 Paket

5 25005.Rehabilitasi sedang/ berat Puskesmas 12 pustu

6 25006.Perluasan Puskesmas

7 250 11.Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas Pembantu

8 Rehab Puskesmas Pembantu (PUSBAN)

9 Rehabilitasi Puskesmas Pembantu 1 pustu

10 250 18.Pembangunan Puskesmas Pembantu 3 pustu

11 2502 1.Pengadaan mobil Ambulance Puskesmas

12 Pengadaan Mobil Ambulance Puskesmas 6 unit

13 Ambulans (DAK) 5 Unit

14 25022.Pengadaan Generator / Pembangkit listrik Puskesmas dan Puskesmas Pembantu

2 unit

15 25027.Penyediaan sewa gedung / Kantor Puskesmas 2 unit

16 25029.Pengadaan Alat Kesehatan

17 Pengadaan Alat Kesehatan

18 Set Laboratorium (Puskesmas) (DAK) 19 Paket

19 Set Kesehatan Gigi dan Mulut (DAK) 3 Paket

20 Pengadaan Alat Kesehatan 1 paket

21 Pengadaan alat kesehatan bayi sakit (DAK) 2 Paket

22 Pengadaan peralatan gawat daru rat maternal neonatal Puskesmas PONED (DAK)

2 Paket

23 25030.Pengadaan Mebelair 3 paket

24 25033.Pemasangan listrik dan penambatian daya listrik puskesmas dan puskesmas pembantu

25 Pemasangan baru untuk 35 pustu 35 Pukesmas dan Puskesmas Pembantu Puskesmas Pembantu

26 25036. Perbaikan / Pemeliharaan sarana prasarana puskesmas

27 Perbaikan/ Pemeliharaan sarana prasarana puskesmas

28 Instalasi Pengolal-i Limbah (DAK) 5 Paket 29 Perbaikan/ Pemeliharaan sarana prasarana puskesmas 82

Puskesmas/pustu

10

Page 12: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

30 Prasarana Air Bersih (DAK) 2 Paket

31 25058.Pendampingan Kegiatan DAK 12 bulan

32 25063.Penyediaan Alat Mesin dan bahan serta sistem informasi kesehatan (SIK) untuk pengendalian penyakit,kesehatan lingkungan,kesehatan masyarakat di Puskesmas Non Afirmasi (Dana Alokasi Khusus (DAK Fisik)

33 Pengadaan Perangkat SIKDA Generik Puskesmas (DAK) 20 Paket

34 25064.Kegiatan Penunjang DAK (DAK fisik Reguler)

35 Kegiatan Penunjang DAK Reguler (DAK) 1 Paket

28. Program kemitraan pen ingkatan pelayanan kesehatan

1 2800 1.Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat 100 persen

30. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

1 30003.Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

34 orang

33.Program Pengendalian Penyakit dan Surveilans

1 3300 1.Surveilance aktif petugas Kabupaten ke RSUD, BPS

12 bin/dok

2 33002.Fasilitasi Penjaringan dan pelacakan kasus AFP 100 persen

3 33003.Fasilitasi Surveilans epidemiologi dan penyelidikan Epidemiologi (Penyakit Menular, tdk menular, keracunan makanan dli)

4 Fasilitasi Surveilans epidemiologi dan penyelidikan Epidemiologi (Penyakit Menular, tdk menular, keracunan makanan dli)

100 persen

5 Medical Transport Box (BOX) (DAK) 39 Unit

6 33008.Fasilitasi Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa ( SKDã€'KLB) Penyakit Menular

100 persen

7 33009.Pengambilan dan pengiriman specimen penyakit PD3I

80 Persen

8 330 10.Fasilitasi Peningkatan Cakupan Imunisasi 93 persen

9 330 12.Fasilitasi Penyeienggaraan Kesehatan Haji 100 persen

10 330 13.Monitoring dan Evaluasi Program Haji Kabupaten dan 32 puskesmas

34.Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

1 340 14.Fasilitasi Penangguiangan Penyakit Tidak Menular

2 Fasilitasi Penanggulangan Penyakit tidak Menular 100 persen

3 340 16.Penyediaan CO Analyzer (DAK Fisik Penugasan)

4 CO Analyzer (DAK) 4 Paket

11

Page 13: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

5 340 19.Pengadaan Ravid Diagnostik tes (RDT) 32 Puskesmas

6 34020.Supervisi/Bimtek Pengelola Program PTM 32 Puskesmas

7 3402 1.Kesehatan Jiwa 100 persen

8 34022.Kesehatan Indra 100 persen

35.Program Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Bencana/Wabah

1 3500 1.Fasilitasi penanggulangan Wabah KLB 273 desa/kelurahan

2 35004.Fasilitasi penanggulangan Bencana 273 desa/kelurahan

36.Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi

1 36001 .Workshop percepatan penurunan AKI dan AKB 64 orang

2 36006.EvaluasiA Program Kesehatan Ibu dan Anak/KIA

130 orang

3 36009.Fasilitasi Pengembangan Nikah Sehat 2 Kecamatan

4 360 10.Jaminan Persalinan

5 Jampersal (DAK Non Fisik) 1 Kegiatan

6 360 13.Fasilitasi Audit Verbal Kematian Ibu Maternal, Bayi dan Balita

15 kasus kematian

7 360 19.Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas Dalam Pelayanan KIA

35 orang

8 36027.Fasilitasi Pembinaan petugas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi serta kesehatan keluarga

34 orang

9 36028.Evaluasi Audit Maternal, Perinatal, Neonatal, Bayi dan balita serta kesehatan ibu dan anak / KIA

75 orang

37.Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak

1 37003.Lomba Balita Sehat 18 orang

2 37004.Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja/ PKPR

32 orang

38.Program Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

1 38009.Fasilitasi Pengembangan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan

3 dokumen

2 380 1O.Fasilitasi Peningkatan Kualitas Informasi kesehatan

32 dokumen/ puskesmas

3 380 12.Pemeliharaan peralatan pendukung sistem informasi kesehatan di dinkes kabupaten, puskesmas dan jaringannya

32 paket

4 380 13.Fasilitasi Pengelolaan Website Dinas Kesehatan & Puskesmas

15 Puskesmas

12

Page 14: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

40.Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD

1 4000 1.Pelayanan Operasional BLUD Badak Baru 16.097 orang

2 40002.Pelayanan Operasional BLUD Handil Baru 10.432 orang

3 40003.Pelayanan Operasional BLUD puskesmas Jonggon jaya

13.212 Jiwa

4 40004.Pelayanan Operasional BLUD puskesmas kahala 10.432 jiwa

5 40005.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Kembang janggut

25.889 Jiwa

6 40006.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Kota Bangun

2 1.869 Jiwa

7 40007.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Loa Dun

28.620 Jiwa

8 40008.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Loa Ipuh

30.180 Jiwa

9 40009.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Loa Kulu

45.6 17 jiwa

10 40010.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Mangkurawang

33.852 Jiwa

11 400 11.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Muara Jawa

40700 jiwa

12 400 12.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Ma. Muntai

18.277 Jiwa

13 400 13.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Perangat

10.545 Jiwa

14 400 14.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Rapak Mahang

39.533 Jiwa

15 400 15.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Rimba Ayu

11.549 Jiwa

16 400 16.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Samboja

16.123 Jiwa

17 400 17.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Sanga Sanga

19.065 Jiwa

18 400 18.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Sebulu II

14.038 Jiwa

19 400 19.Pelayanari Operasional BLUD Puskesmas Sei. Meriam

85.429 Jiwa

20 40020.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Teluk Dalam

36.658 Jiwa

21 4002 1.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Tabang 7.7 18 Jiwa

22 40022.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Ritan Baru

5.7 14 Jiwa

13

Page 15: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No PROGRAM KEGIATAN TARGET

23 40023.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Loa Janan

2 1.532 Jiwa

24 40024.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Muara Badak

27578 jiwa

25 40025.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Marang Kayu

16829 jiwa

26 40026.Pelayarian Operasional BLUD Puskesmas Muara Kaman

22391 jiwa

27 40027.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Muara Wis

9.678 Jiwa

28 40028.Pelayanan Operasional BLUD Batuah 9.511 Jiwa

29 40029.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Sei. Merdeka

19.170 Jiwa

30 40030.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Sebulu 32.470 Jiwa

31 4003 1.Pelayanan Operasional BLUD Bunga Jadi 188.103 jiwa

32 40032.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Separi III

26.436 Jiwa

Pagu Belanja Utama Manajemen Resiko

NO REKENING

URAIAN JUMLAH

1 4.1.4.00.00 Pendapatan Rp. 355.801.333.99,-

2 5.2.1.01.02

Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 4. 158.000,-

3 5.2.1.05.01 Belanja Pegawai BLUD Rp. 1.538.554.230,-

4 5.2.2.01.10

Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor Rp.32.749.200,-

5 5.2.2.01.12 Belanja Perlengkapan Kegiatan Rp.802.944.836,- 6 5.2.2.01.13 Belanja Bahan Pakai Habis Medis Rp.6.613.776.258,-

7 5.2.2.01.14 Belanja Bahan Pakai Habis Non Medis Rp.22 1.795.800,-

8 5.2.2.01.15 Belanja Souvenir/Cendera Mata Rp.4.484.362,- 9 5.2.2.02.01 Belanja Bahan Baku Bangunan Rp.280.587.880.- 10 5.2.2.02.04 Belanja Bahan Obat-obatan Rp.7.033.389.337,- 11 5.2.2.02.05 Belanja Bahan Kimia dan Pupuk Rp.342.580.000.-

12 5.2.2.02.06 Belanja Persediaan Makanan Pokok Rp. 125.910.000,-

13 5.2.2.02.11

Belanja Linen/ Perlengkapan Ruang Pasien Rp.20.000.000,-

14 5.2.2.02.13 Belanja Alat Peraga/ Bahan Pelatih/ Praktek Rp. 1.000.000,-

15 5.2.2.03.12 Belanja Jasa Pihak Ketiga Rp.7.213.762.336,-

14

Page 16: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

NO REKENUiG URAIAN JUMLAH

16 5.2.2.03.13 Belanja Jasa General Chek Up Rp. 14.550.000,- 17 5.2.2.03.14 BelanjaUpahTukang Rp.128.500.000,-

18 5.2.2.03.19 Belanja Jasa Pengujian Laboratorium Rp. 147.384.160,-

19 5.2.2.03.20 Belanja Jasa Pengolahan Limbah Rp.225.850.000,-

20 5.2.2.06.03 Belanja Penjifidan Rp.3 1.296.792,-

21 5.2.2.07.02 Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat Rp.252.000.000,-

22 5.2.2.08.01 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat Rp. 1.750.000,-

23 5.2.2.08.02 Belanja Sewa Sarana Mobiitas Air Rp.700.000,-

24 5.2.2.11.01 Belanja Makanan Dan Minuman

Rp.26.325.000,- Satgas

25 5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat Rp.3. 144.591.200,-

26 5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu Rp.259.900.000,-

27 5.2.2.11.04 Belanja Makanan dan Minuman Pelatihan Rp.5.248.514.000,-

28 5.2.2.12.03 Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) Rp.37.500.000,-

29 5.2.2.15.01 Belanja Peilalanan Dinas Dalam Daerah Rp. 19.723.421.678,-

30 5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Rp.3.25 1.929.900,-

31 5.2.2.17.01 Belanja Kursus-kursus Singkat/Pelatihan Rp.111.800.000,-

32 5.2.2.17.03 Belanja Bimbingan Teknis Rp.5.000.000,-

33 5.2.2.20.02 Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp.23.000.000,-

34 5.2.2.20.03 Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan Rp.33.845.827,-

35 5.2.2.20.05 Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya Rp. 16.966.200,-

36 5.2.2.21.04 Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Rp.25.000.000,-

37 5.2.2.23.0 1 Belanja Barang Yang akan Diserahkan kepada Masyarakat Rp.56.250.000,-

38 5.2.2.25.02 BelanjaUangSaku Rp.12.000.000,- 39 5.2.2.26.01 Belanja Barang dan Jasa BLUD Rp. 1.278.063.640,-

40 5.2.2.28.01

Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada pihak ketiga Rp.7.700.000,-

41 5.2.2.28.02

Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada masyarakat Rp.28.400.000,-

42 5.2.2.29.01 Belanja Tenaga Ahli Rp.898.400.000,- 43 5.2.2.29.02 Belanja Narasumber Rp. 1.763.500.000,- 44 5.2.2.29.04 Belanja Moderator Rp.7.000.000,-

15

Page 17: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

NO REKENING URAIAN JUMLAH

45 5.2.2.31.01

Belanja Peralatan dan Mesin Dibawah Nilai Kapitalisasi Rp.46.551.200,-

46 5.2.2.33.01

Belanja Barang dan Jasa Pengelola Tat-if Pelayanan Rp.251.08 1.200,-

47 5.2.2.35.01 Belanja Transportasi dan Akomodasi Rp. 13.899.822.619,-

48 5.2.2.35.02 Belanja Uang Saku Rp.6.651.688.518,-

Rp.96.100.000,- 49 5.2.2.40.01

Belanja Honorarium Panitia Pendukung KegiatanNonPNSD

50 5.2.3.11.04

Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tempat Keija/Jasa Rp.725.246.300,-

51 5.2.3.17.04

Belanja Modal Perabtan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus Rp.4.303.383.200,-

52 5.2.3.18.02

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang Rp.20.000.000,-

53 5.2.3.24.09 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya Rp. 1.737.400.000,-

54 5.2.3.26.01

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeiharaan Tanaman Rp.3.400.000,-

55 5.2.3.27.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik Rp.40.000.000,-

56 5.2.3.27.04

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor Rp.273.7 16.680,-

57 5.2.3.27.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya Rp.1.467.945.600,-

58 5.2.3.28.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair Rp.3.452.930.600,-

59 5.2.3.28.03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - PengadaanAlatPembersih Rp.10.500.000,-

60 5.2.3.28.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin Rp.301.751.749,-

61 5.2.3.28.06

Belanja Modal Peralitan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) Rp.640.233.200,-

62 5.2.3.28.07

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran Rp.87.752.420,-

63 5.2.3.29.01

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan Rp.283.662.700,-

64 5.2.3.29.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer Rp.l.400.000.000,-

16

Page 18: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

NO URAJAN JUMLAH

65 5.2.3.29.04

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer Rp.2 10.000.000,-

66 5.2.3.29.05

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan PeraItan Personal Komputer Rp.237.900.000,-

67 5.2.3.29.06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Jaringan Rp.80.000.000,-

68 5.2.3.30.03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Keija Pejabat Rp.11.006.652,-

69 5.2.3.30.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat Rp. 7.919.909.05

70 5.2.3.30.07

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat Rp.8.300.000. 15

71 5.2.3.31.01

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual Rp.884.492.000,-

72 5.2.3.3 1.02

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film Rp.24.050.000,-

73 5.2.3.34.01

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum Rp.5.673.76 1.200,-

74 5.2.3.34.09

Belanja Modal Peralatan dan Mesm - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rp.393.900.863,-

75 5.2.3.35.01

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kesehatan Perawatan Rp.647.928.000,-

76 5.2.3.36.63

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Laboratorium Lainnya Rp.234.8 13.881,-

77 5.2.3.49.0 1

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Rp.664.317.500,-

78 5.2.3.49.04

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Instalasi Rp.2.500.000.000,-

79 5.2.3.49.06

Belanja Modal Gedung dan ]3angunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan Rp.30.24 1.737.958,-

80 5.2.3.69.05

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya Rp.822.8 10.000,-

81 5.2.3.79.02

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jaringan Distribusi Rp.l.131.758.700,-

82 5.2.3.9 1.01 Belanja Modal BLUD Rp.1.304.597.562.24

17

Page 19: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

NO KODE REKENING

URAJAN JUMLAH

83 5.2.3.93.01 Belanja Modal Software Rp.37.350.000,-

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan suatu kebijakan berkaitan dengan sistem pengendalian yang harus dibuat oleh Pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peraturan Bupati Kutal Kartanegara Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang mewajibkan kepada pimpinan instansi pemerintah untuk menyelenggarakan SPIP.

Sebagai instansi penyelenggara pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara wajib rnenyelcnggarakan kebijakan SPIP sesuai PP SPIP dan Peraturan Bupati tersebut secara terintegrasi ke dahun kegiatan dan tindakan pelaksanaan tugas pokok di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Manajemen Risiko pengelolaan kegiatan utama ditetapkan sebagai wujud pelaksanaan SPIP secara menyeluruh da]am penyelenggaraan tugas pokok pemerintahan Kabupaten Kuthi Kartanegara.sebagai penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan Unsur dan sub unsur, serta sosiliasasi, implemtasi, evaluasi dan dokumentasi atas pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara sehingga diharapkan dapat mendukung atas pencapain tujuan, visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. PROSES MANAJEMEN RISKO

Manajemen risiko Perangkat Daerah merupakan upaya yang dilaksanakan oleh pimpinan dan semua pegawai dffingkungan Dirias Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mengidentifikasi, emnganalisis, mengelola serta menangani risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran atau target yang dingin dicapai baik Perangkat Daerah maupun tujuan Pemerntah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Dengan melakukan mi maka diperoleh jaminan atal keyakinan yang wajar atas pencapaian keseluruhan sasaran Perangkat Daerah Proses manajemen risiko dilakukan oleh seluruh jajaran manajemen dan segenap pegawai dilingkungan OPD, keterkaitan antar tahapan proses manajemen risiko dapat uraikan sebagai berikut: 1. Penetapan konteks

a. Menentukan ruang lingkup dan periode penerapan manajemen risiko: 1) Ruang lingkup penerapan manajemen risiko yang berisi tugas dan

fungsi OPD terkait dengan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan di Bidang Kesehatan; b. pelaksanaan kebijakan di Bidang Kesehatan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Kesehatan; d. pelaksanaan administrasi dinas di Bidang Kesehatan; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati.

2) Periode penerapan manajemen risiko Tahun Anggaran 2020

18

Page 20: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

b. Penetapan sasaran organisasi. Penetapan sasaran organisasi dilakukan berdasarkan sasaran strategi yang tertuang dalam peta strategi OPD selain dokumen peta strategi, sasaran juga dapat mengacu pada sasaran sebagaimana tertuang pada kebijakan strategi pemerintah 2014-2024, rencana strategi dan rencana kerja serta dokumen perencanaan strategi lainnya, termasuk inisiatif strategi yang dianggarkan dalam APBD seperti pada program kegiatan pada table pendahuluan.

c. Menetapkan struktur Unit Pemilik Risiko (UPR). Struktur UPR mengacu pada struktur OPD terkait dengan pelaksanaan APBD yang berada disemua kegiatan maka pemilik resiko berada pada

Pengguna Anggaran dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan d. Mengidentifikasi stakeholder.

Identifikasi stakeholder diperlukan untuk memahami pihak-pihak yang berinteraksi dengan organisasi dalam pencapaian sasaran.Hal yang perlu dituangkan dalam identifikasi stakeholder meiputi siapa saja stakeholder OPD dan hubungan organisasi dengan stakeholder tersebut. ]3erkaitan dengan pelaksanaan APBD berada pada TAPD sedangkan berkaitan dengan pelaksanaan fungsi OPD Dinas Kesehatan berada pada objek pemeriksaan (OPD) sepeth Badan / Dinas / Kecamatan / Desa / BLUD/BUMD

e. Mengidentifikasi peraturan perundang yang terkait. Identifikasi peraturan perundang-undangan untuk memahami kewenangan.Tanggungjawab, tugas dan fungsi, kewajiban hukum yang harus dilaksanakan oleh organisasi beserta konsekuensinya. Berkaitan dengan tugas utama pengawasan Peraturan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pengawasan 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan

Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah 4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor : PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor Per/041/M.PAN/03/2008 Tentang Kode Etik Standar Audit.

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 19 Tahun 2009 Tentang Pedoman Kendall Mutu Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

8. PerMenpan Nomor 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP

19

Page 21: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Kategori risiko

Risiko fiskal

Risiko kebijakan Risiko kepatuhari

Risiko legal

Risiko froud Risiko reputasi

Risiko operasional

9. Peraturan BPK Nomor. 2 tahun 2010 tentang pemantauan pelaksanaan Tindakianjut rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan

10. Peraturan BPK Nomor. 2 tahun 2017 tentang pemantauan pelaksanaan Tindakianjut rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan

11.Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor. 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaran Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara

12.Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor Itkab.005/ 1376/SE-SEKDA/X/2017 tanggal 16 November 2017 tentang Pedoman Identiftkasi dan Analisis Risiko Penyelenggaraan SPIP

13. Instruksi Sekretaris Daerah Nomor. B.009/Itda/P.III. 005/01/2020 tentang penyusunan identifikasi dan analisis risiko penyelenggaraan system pengendalian intern pemerintah atas pengelolaan program kegiatan kinerja utama perangkat daerah tahun anggaran 2020

f. Menetapkan kategori risko dan dampak risiko Kategori risiko diperlukan untuk menjamin agar proses identiftkasi, analisis, dan evaluasi risiko dilakukan secara komprehensif. Penentuan kategori risiko didasarkan pada penyebab risiko sebagaimana table berikut:

Kategori risiko:

Definisi

Risiko yang disebabkan oleh segala sesuatu yang dapat menimbulkan tekanan fiskal terhadap APBD, baik yang berasal dan deviasi APBD maupun kewajiban kontinjensi Pemerintah Pusat maupun daerah atau sumber risiko fiskal sebagaimana dinyatakan dalam nota keuangan Risiko yang disebabkan adanya penetapan kebijakan organisasi atau kebijakan organisasi yang berdampak langsung terhadap organisasi Risiko yang disebabkan organisasi atau pihak eksternal tidak mematuhi dan atau/tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada organisasi

Risiko yang disebabkan oleh kecurangan yang disengaja oleh pihak internal yang merugikan keuangan Negara Risiko yang disebabkan oleh menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan eksternal yang bersumber dan persepsi negaif terhadap organisasi Risiko yang disebabkan oleh: 1) Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal,

kesalahan manusia, dan kegagalan system 2) Adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional organisasi

Area Dampak Risiko:

Area dampak Definisi Level organissi

BebanFraud - (Pengukuran dampak

keuangan berdasarkan angka mutlak

daerahsebagaimana dalam table Kriteria dampak).

Dampak risiko berupajumlah Ess.II tambahan pengeluaran daerah balk Ess III dalam bentuk uang dan setara uang, - surat berharga, kewajiban, dan EssJV

20

Page 22: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Area dampak non fraud- (Pengukuran dampak berdasarkan persentase dan daria/ asset yang dikelola oleh OPD, misalnya Badan Pajak Daerah terhadap target pajak dan Retribusi)

Defmisi Level organissi

barang. Dampak risiko beban keuangan daerah disebabkan oleh fraud dan non fraud yang diukur

Non Ess

Penurunan reputasi

Sanksi pidana, perdata, dan/atau administrasi

Kecelakaan kerja

Gangguan terhadap layanari organisasi

Penurunan kinerja

Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun. Dampak risiko berupa hukuman yang dijatuhkan atas perkara dipengadilan baik menyangkut pegawai atauorganisasi Dampak risiko berupa gangguan fisik dan mental yang dialami pegawai dalam pelaksanaan tugas kedinasan Dampak risiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kineija lainnya

Ess. II, III, IV dan non eselon

Ess. II, III

semua tingkatan

Ess. II, III

semua tingkatan

2. Identifikasi risiko Risiko adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi sasaran perangkat daeraah.Salah satu atribut risiko adalah ketidakpastian, baik dan sesuatu yang sudah diketahui maupun dan sesuatu yang belum diketahui. Dalam penyusunan strategi yang baik, haruslah juga memperhatikan risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam konteks eksternal maupun konteks internal Perangkat Daerah, dan melakukan antisipasi perlakuan risiko bila memang nsiko tersebut menjadi kenyataan, Identifikasi risiko mi dimulai dan;

a) Mengidentifikasi kejadian risiko (risk event). Kejadian nsilco dapat berupa kesalahan atau kegagalan yang mungkin terjadi pada tiap proses bisnis, pelaksanaan inisiatif strategi, atau factor- faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi. Kejadian risiko selanjutnya disebut risiko. Identifikasi risiko dilakukan dengan memperhatikan nisiko yang terjadi pada tahun sebelumnya sebagaimana tercatat dalam loss event database (LED).pada tahun sebelumnya berupa: - Laporan yang dihasilkan belum dapat diselesaikan

Petugas yang melakukan pemeniksaan tidak kompeten - Rekomendasi yang diberikan tidak dapat ditindakianjuti - Materi dikiat yang disampaikan Narasumber tidak dapat dipahami

peserta dikiat.

b) Identifikasi risiko dan rencana penanganan risiko dan UPR diatas yang relevan dengan tugas dan fungsi OPD yang bersangkuan (top-down). Profil risiko pada unit esselon II, III, IV dan fungsional mencakup risiko yang diturunkan dan level diatas, seperti pada huruf

21

Page 23: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

f alenia B.Proses Manajemen Risiko dapat diketahui risiko berasal dan penyebab sebagai berikut pada table 1 dibawah mi:

22

Page 24: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

ada rasionalisasi belanja (3.A.2.a)

SEBAB

tidak adanya supervisi priodik penugasan (1.F.3.a)

tidak adanya laporan akhir penugasan( 1 .G. 1.b.c)

tidak adanya laporan akhir kegiatan

1. 20%, 2.40%, 3. 60%, 4. 80%, 5. 100% pengurangan anggaran perkegiatan

MTIGASI RISIKO

1>, 2>, 3> 4>, 5> tidak adanya rapat berkaitan dengan kinerja

1>, 2>, 3> 4> 5> yang tidak membuat laporan dan tidak ada telaahan sejawat - -

1>, 2>, 3> 4> 5> tidak ada surat peringatan dini dan pengguna anggaran

Risiko yang disebabkan oleh segala sesuatu yang dapat menimbulkan tekanan fiskal terhadap APBD, balk yang berasal dan deviasi APBD maupun kewajiban kontinjensi Pemerintah Pu sat maupun daerah atau sumber risiko fiskal sebagaimana dinyatakan dalam nota keuangan

DEFINISI RISIKO KEBIJAKAN

Risiko yang disebabkan adanya penetapan kebijakan organisasi atau kebijakan organisasi yang berdampak langsung terhadap

organisasi

23

SUB UNSUR SPIP URAJAN SUB UNSUR SPIP SEBAB DEFINISI RISIKO FISKAL MTIGASI RISIKO

a. Pimpinan Instansi Pemerintahpada setiap tingkatan kegiatan mereviulaporan kinerja, menganalisiskecenderungan, dan mengukur hasil dibandingkan target, anggaran,prakiraan, dan kinerja periode yanglalu.

URAJAN SUB UNSUR SPIP

a. Pimpinan Instansi Pemerintah memberikan panduan, penilalan, dan pelatihan di tempat kerja kepada pegawai untuk memastikan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, mengurangi kesalah pahaman, serta mendorong berkurangnya tindakan pelanggaran.

b. aparat pengawasan intern pemerintah membuat laporan hasil pengawasan setelah melaksanakan tugas pengawasan.

3. Di dalam Instansi Pemerintah, terdapatupaya memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan (goodgovernance) tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.

A.. REVIUATAS KINERJA

INSTANSIPEMERINTAH YANG

BERSANGKUTAN

SUB UNSUR SPIP

F. KEBIJAKAN DAN PRAKTIK PEMBINAAN

SUMBER DAYA MANUSIA

G. PERWUJUDAN PERANAPARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH YANG EFEKTIF

G. PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH YANG EFEKTIF

Page 25: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

24

dikiat substansi keuangan barang dan jasa

>4,>8,>12, >16,>2OPPTK dan staf yang tidak diikutkan diklat substansi

tidak adanya konpensasi 3.B.10

1> , 5> , 10> 15> , 20> tim yang mandiri

MTIGAST RISIKO

1> laporan, 2>laporan, 3>laporan, 4>laporan, 5>Laporan; tidak ada laporan kinerja

>lx, >2x, >3x, >4x, >5x kejadian yang tak terduga tidak dilaporkan ljuta>,2juta >,3juta,4 juta> dan 5 juta> salah

SEBAB

tidak adanya hubungan dan jenjang pelaporan (1.D.3.a)

Tidak adanya pengujian secara berkala

tidak adanya perbaikan data yang

DEFINISI RISIKO KEPATUHAN

Risiko yang disebabkan organisasi atau pihak eksternal tidak mematuhi dan atau/tidak melaksanakari peraturan perundang-undangan dan

ketentuan lain yang berlaku

SUB UNSUR SPIP URAJAN SUB UNSUR SPIP DEFINISI RISIKO FISKAL MTIGA S I RISIKO

8. Pegawai telah diberikan orientasi,pelatihan dan kelengkapan kerja untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab, meningkatkan kinerja, meningkatkan kemampuan, serta memenuhi tuntutan kebutuhan organisasi yang berubal-i-ubah. 10. Instansi Pemerintah memiliki program kesejahteraan dan fasilitas untuk meningkatkan kepuasan dan komitmen pegawai.

URAJAN SUB UNSUR SPIP

a. Hubungan dan jerijang pelaporan ditetapkan serta secara efektif memberikan informasi yang dibutuhkan pimpinan Instansi Pemerintah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 4) Instansi Pemerintah secara berkala menguji rencana untuk mengatasi kejadian tidak terduga dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

3) Data yang salah dengan segera dicatat, dilaporkan, diinvestigasi,dan diperbaiki.

B. PEMBINAAN SUMBER DA YA

MANUSIA

B. PEMBINAAN SUMBER DAYA

MANUSIA

SUB UNSUR SPIP

D. STRUKTUR ORGANISASI

C. PENGENDALIAN ATAS PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

C. PENGENDALIAN AlAS PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

Page 26: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

SEBAB

salah spj 3.C.2.c.3)

tidak adanya komunikasi hal-hal yang tidak diharapkan

tidak adanya laporan umpan balik

MTIGASI RISIKO

saji pencatatan SPJ

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan berkala tidak disampaikan

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan oleh PPTK

1>, 2>, 3>, 4>, 5> ketidak akuratan penyajian data

DEFINISI RISIKO FISKAL

25

SUB UNSUR SPIP URAIAN SUB UNSUR SPIP

c. Pegawai sudah diinformasikan bahwa, jika ada hal yang tidak diharapkan terjadi dalam pelaksanaan tugas, perhatian harus diberikan bukan hanya kepada kejadian tersebut, tetapi

• KOMUNIKASI juga pada penyebabnya, sehingga kelemahan potensial pengendalian intern bisa diidentifikasi dan diperbaiki sebelum kelemahan tersebut menimbulkan kerugian lebih larijut terhadap Instansi Pemerintah. a. Strategi pimpinan Instansi Pemerintah

A. PEMANTAUAN menyediakan umpan balik rutin, pemantauan kinerja, dan mengendalikan pencapaian tujuari. a. Laporan operasional sudah terintegrasi atau direkonsiliasi dengan data laporan keuangan dan

A. PEMANTAUAN anggaran dan digunakan

BERKELANJUTANuntuk mengelola operasional berkelanjutan, serta pimpinan Instansi Pemerintah memperhatikan adanya ketidakakuratan atau penyimpangan yang

BERKELANJUTAN

tidak adanya rekonsiliasi laporan capaian kinerja utama dan capaiari keuangan

Page 27: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

A. PEMANTAUAN BERKELANJUTAN

A. PEMANTAUAN BERKELANJUTAN

si stem dan

MTIGASI RISIKO SUB UNSUR SPIP URAJAN SUB UNSUR SPIP SEBAB DEFINISI RISIKO FISKAL

bisa mengindikasikan adanya masaiah pengendalian intern. b. Pimpinan yang bertanggung jawab atas kegiatan operasional membandingkan informasi kegiatan atau informasi operasional lainnya yang

A. PEMANTAUAN didapat dan kegiatan sehari- BERKELANJUTAN han dengan informasi yang

didapat dan informasi menindakianjuti semuaketidakakuratan atau masalah lain yang ditemukan. a. Tingkat persediaan barang,penlengkapan, dan aset lainnya sudandicek secara berkala; selisih antarajumlah yang tercatat dengan jumlahaktual harus dikoreksi dan penyebabselisih tersebut harus dijelaskan.

b. Frekuensi pembandingan antarapencatatan dan fisik aktual didasarkanatas tingkat kerawanan aset.

b. Saran dan pegawai A. PEMANTAUAN mengenaipengendalian BERKELANJUTAN intern

harusdipertimbangkan dan

tidak adanya rapat penugasari tingkat PPTK

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan

tidak adanya rekonsiliasi laporan capaian kinerja utama dan capaian keuangan tidak adanya rapat penugasan tingkat PPTK

tidak adanya supervise

1>, 2>, 3>, 4>, 5> ketidak akuratan penyajian data

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan

1>, 2>, 3>, 5> laporan yang tidak disampaikan

26

Page 28: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

SUB UNSUR SPIP

B. EVALUASI TERPISAH

B. EVALUASI TERPISAH

B. EVALUASI TERPISAH

B. EVALUASI TERPISAH

SUB UNSUR SPIP

D. PENGENDALIAN FISIK AlAS ASET

MTIGASI RISIKO DEFINISI RISIKO FISKAL

1>, 2>, 3>, 5> laporan yang tidak disampaikan

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan

DEFINISI RISIKO LEGAL

Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada

organisasi

MTIGASI RISIKO 1 juta>, 2 juta >,3juta,4 juta> dar5

27

URAIAN SUB UNSUR SPIP

ditindakianjutisebagaimana mestinya. c. Evaluasi secara berkala dilakukan terhadap bagian dan pengendalian intern secara memadai. a. Metodologi yang dipergunakan telah mencakup self assessment dengan menggunakan daftar periksa (check list), daftar kuesioner, atau perangkat lainnya. b. Evaluasi terpisah tersebut meliputi suatu reviu terhadap rancangan pengendalian intern dan pengujian langsung (direct testing) atas kegiatan pengendalian intern. c. Dalam Instansi Pemerintah yang menggunakan sistem informasi berbasis komputer, evaluasi terpisah dilakukan dengan menggunakan teknik audit berbantuan komputer untuk mengidentifikasi indikator inefisiensi, pemborosan, atau penyalahgunaan.

URAIAN SUB UNSUR SPIP

d. Aset seperti uang tunai, suratberharga, perlengkapan,

SEBAB

tidak dilakukanny a rapat evaluasi tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgu naan tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgu naan

tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgu naan

SEBAB

tidak adanya penetapan

Page 29: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

tidak adanya pencatatan akurat (3. H .3)

SEBAB

penugasan tidak sesuai substansi (1.A.1.a dan 1.A.6.a)

DEFINISI RISIKO FRAUD

pengamana n fisik

tidak adanya reviu indikator (3.E.1 s.d4) tidak adanya reviu indikator (3.E.ls.d 4)

SUB UNSUR SPIP

H. PENCATATAN YANG AKURAT DAN TEPAT WAKTU ATAS

TRANSAKSI DAN KEJADJAN

SUB UNSUR SPIP

A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA

E. PENETAPAN DAN REVIU INDIKATOR

DAN UKURAN KINERJA

E. PENETAPAN DAN REVIU INDIKATOR

DAN UKURAN

URAIAN SUB UNSUR SPIP

persediaan,dan peralatan secara periodik dihitung dan dibandingkan dengan: catatan pengendaliari; setiap perbedaan diperiksa secara teliti.

3. Otorisasi transaksi atau kejadian yang mencakup otorisasi, pelaksanaan, pemrosesan, dan kiasifikasi akhir dalam pencatatan ikhtisar.

URAJAN SUB UNSUR SPIP

a. Aturan perilaku tersebut sifatnya menyeluruh dan langsung berkenaan dengan hal-hal seperti pembayaran yang tidak wajar, kelayakan penggunaan sumber daya, benturan kepentingan, kegiatan politik pegawai, gratifikasi, dan penerapan kecermatan profesional.

1. Ukuran dan indikator kinerja ditetapkan untuk tingkat Instansi Pemerintah, kegiatan, dan pegawai.

2. Instansi Pemerintah mereviu dan melakukan validasi secara periodik atas ketetapan dan keandalan ukuran dan indikator

DEFINISI RISIKO FISKAL

Risiko yang disebabkan oleh kecurangan yang disengaja oleh pihak internal yang merugikan

keuangan Negara

MTIGASI RISIKO

juta> tidak adanya uji perbedaaan secara teliti

ljuta>,2juta >,3juita,4 juta>dan5 juta> nilai bend 20 yang tidak tandatangani MTIGASI RISIKO

1>,2>,3>,4>5> tugas tidak substansi

1>, 2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dalam penugasan 1>, 2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dalam penugasan

28

Page 30: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

URAJAN SUB UNSUR SPIP SEBAB DEFINISI RISIKO FISKAL

kinerja.

MTIGASI RISIKO

tidak adanya reviu indikator (3.E.1 s.d 4)

tidak adanya reviu indikator (3.E.1 s.d 4)

tidak adanya entry data anggaran kas (3.G.2)

SEBAB

pelaksana kegiatan tidak melaporkan hasil kegiatannya(

DEFINISI RISIKO REPUTASI

Risiko yang disebabkan oleh menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan eksternal

yang bersumber dan persepsi negatif terhadap organisasi

2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dalam penugasan

1>, 2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dalam penugasan

5> jt, 1O>jt, 15>jt, 20jt, 25 jt ketersediaan dana kas

MTIGASI RISIKO

1>,2>,3>,4>,5> tidak menyampaikan laporan kinerja ke steckholder

29

SUB UNSUR SPIP

3. Faktor penilalan pengukuran kinerja dievaluasi untuk meyakinkan bahwa faktor tersebut seimbang dan terkait dengan misi, sasaran, dan tujuan serta mengatur insentif yang pantas untuk mencapai tujuan dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan. 4. Data capaiari kinerja dibandingkan secara terus-menerus dengan sasaran yang ditetapkan dan selisihnya dianalisis lebih lanjut. 2. Terdapat pengendalian untuk memastikan bahwa hanya transaksi dan kejadian signifikan yang dientri adalah yang telah diotorisasi dan dilaksanakan hanya oleh pegawai sesuai lingkup otoritasnya.

URAIAN SUB UNSUR SPIP

b. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab

E. PENETAPAN DAN REVIU INDIKATOR

DAN UKURAN KINERJA

E. PENETAPAN DAN REVIU INDIKATOR

DAN UKURAN KINERJA

G. OTORISASIATAS TRANSAKSI DAN KEJAD IAN YANG

PENTING

SUB UNSUR SPIP

H, HUBUNGAN KERJA YANG BAlK DENGAN

INSTANSI PEMERINTAH

Page 31: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

DEFINISI RISIKO FISKAL MTIGASI RISIKO SEBAB

1.H. 1.b)

tim pelaksana kegiatan tidak melaporkan hasil kegiatannya( 1.H.1.b) digunakan 17

1>,2>,3>,4>,5> yang tidak membuat laporan insensidentil

tidak adanya pemisahan fungsi (3.F.6)

tidak adanya informasi capaian kinerja

SEBAB

kurangnya kompetensi dalam satu

5>jt, 1O>jt, 15>jt, 20jt, 25 jt uang tunai dipegang satu orang

1>, 2>, 3>, 4>, 5> tidak adanya informasi berkala kegiatan

MTIGASI RISIKO 1>,2> ,3>,4>5> petugas tidak kompeten

DEFINISI RISIKO REPUTASI

Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal,

kesalahan mariusia, dan kegagalan

30

SUB UNSUR SPIP

H, HUBUNGAN KERJA YANG BAlK DENGAN

INSTANSI PEM ERINTAH

F. PEMISAHAN FUNGSI

A. INFORMASI

SUB UNSUR SPIP B. KOMITMEN

TERHADAP KOMPETENSI

URAIAN SUB UNSUR SPIP

pengendalian yang bersifat lintas instansi.

b. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki hubungan kerja yang balk dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab pengendalian yang bersifat lintas instansi.

6. Pimpinan Instansi Pemerintah mengurangi kesempatan terjadinya kolusi karena adanya kesadaran bahwa kolusi mengakibatkan ketidakefektifan pemisahan fungsi. a. Informasi internal yang penting dalam mencapai tujuan Instansi Pemerintah,termasuk informasi yang berkaltan dengan faktor-faktor keberhasilan yang kritis, sudah diidentifikasi dan secara teratur dilaporkan kepada pimpinan Instansi; Pemerintah.

URAJAN SUB UNSUR SPIP

a. Pimpinan Instansi Pemerintah menganalisis tugas yang perlu

Page 32: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

C. KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF

C. KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF

C. KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF

system 2) Adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi

operasional orgarlisasi

lx>, 2x>, 3x>, 4x>, 5x> tidak adanya laporan hasil operasional

lx>, 2x>, 3x>, 4x>, 5x> peserta rapat yang tidak hadir

lkka>, 2 kka>, 3kka>, 4kka>, 5kka>

1>, 2>, 3>, 4>,5> laporan yang tidak disampaikan

31

SUB UNSUR SPIP URAJAN SUB UNSUR SPIP SEBAB DEFINISI RISIKO FISKAL MTIGASI RISIKO

E. PENDELEGASIAN WEWENANG DAN

TANGGUNG JAWAB

dilaksanakan atas suatu pekerjaan dan memberikan pertimbangan serta pengawasan yang diperlukan. d. Pimpinan Instansi Pemerintah menggunakan fungsi manajemen informasi untuk mendapatkan data operasional yang penting dan mendukung upaya penyempurnaan sistem informasi sesuai perkembangan teknologi informasi.

f. Pimpinan Instansi Pemerintah memandang penting dan merespon informasi hasil pengawasan.

f. Pimpinan Instansi Pemerintah memandang penting dan merespon informasi hasil pengawasan.

a. wewenang dan tanggung jawab ditetapkan dengan jelas di dalam Instansi Pemerintah dan dikomunikasikan kepada semua pegawai.

penugasan (1. B. 2 .a)

tidak adanya verifikasi laporan internal

tidak adanya entry meeting (1.C.3.f) PKA dan KKA tidak buat oleh tim dan anggotanya (1.0 .3.1) tidak adanya penetapan penanggungj awab/perso nil yang menindakia njuti laporan kinerja

Page 33: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

DEFINISI RISIKO FISKAL MTIGASI RISIKO

5> , 10>, 15> 20>, 25> bukti spj tidak terdokumentasi

5> , 10>, 15> 20>, 25> bukti spj tidak scanner

5> , 10>, 15> 20>, 25> bukti spj tidak dievaluasi

SEBAB

tidak adanya pmyimpana n dokumen (3.1.2) tidak adanya penyimpana n sumberdaya (3.J.2)

tidak adanya evaluasi atas tujuan (3.K.3)

SUB UNSUR SPIP

I. PEMBATASAN AKSES ATAS SUMBER

DAYA DAN PENCATATANNYA

J. AKUNTABILITAS TERHADAP SUMBER

DAYA DAN PENCATATANNYA

K. PENGENDALIAN INTERN SERTA TRANSAKSI DAN KEJADIAN PENTING

URAJAN SUB UNSUR SPIP

2. Penetapan pembatasan akses untuk penyimpanan secara periodik direviu dan dipelihara.

2. Penetapan pertanggungjawaban akses untuk penyimpanan sumber daya secara periodik direviu dan dipelihara.

3. Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern mencakup identifikasi, penerapan, dan evaluasi atas tujuan dan fungsi Instansi Pemerintah pada tingkatan kegiatan serta pengendaliannya yang tercermin dalam kebijakan administratif, pedoman akuntansi, dan pedoman lainnya.

32

Page 34: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

3. Analisis risiko Menginventarisasi system pengendalian internal yang akan dilaksanakan Pada target utama dan belanja utama serta Estimasi level kemungkirian risiko dilakukan dengan mengukur peluang terjadinya risiko dalam satu tahun setelah mempertimbangkan system pengendalian internal yang dilaksanakan dan berbagai factor atau isu terkait risiko tersebut. Estimasi juga dapat dilakukan berdasarkan analisis atas data risiko yang terjadi yang terdiri dan:

1) Sistem pengendalian internal mencakup perangkat manajemen yang dapat menurunkan tingkat kerawanan atau level nisiko dalam rangka pencapaian sasaran organisasi. Sistem pengendalian internal yang efektil bertujuan mengurangi level kernungkinan terjadinya risiko atau level dampak, system pengendalian internal yang telah dibuat seperti surat Instruksi Kepala Nomor : P-593/DINKES/SKRT- SKEU/900/2/2020 tanggal 7 Februari 2020 tentang pelaksanaan program dan kegiatan utama pada target kinerja dan belanja utama tahun anggaran 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Surat Edaran Kepala NOMOR. P-594/DINKES/SKRT-SKEu/900/2/2020 tanggal 7 Februari 2020 tentang pelaksanaan program dan kegiatan utama pada target kinerja dan belanja utama tahun anggaran 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara,

33

Page 35: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

2) hasil identifikasi dan analisis risiko sebagai berikut:

EFEKTIFITAS TARGET TIDAK TERCAPAI KATEG DAN BELANJA YANG TIDAK EKONOMIS ORI DISEBABKAN ANALISI SKALA RISIKO

KARENA S RISIKO RISIKO

a 1>,2>,3>,4>5 menghil > tugas tidak angkan substansi risiko

froud

MITIGASI RISIKO

melaksanakan kegiatan selalu menerapkan aturan perilaku pegawai sebagaimana perbup Nomor. 19 tahun 2016 tentang kode etik PNS di Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara;

b) Bahwa dalam pelaksanaan kegiatan agar saudara memperhatikan pembayaran yang tidak wajar, kelayakan penggunaan sumber daya, benturan

kepentingan, gratifikasi dan penerapan kecermatan professional;

c) Bahwa capaian dalam program dan kegiatan serta target pelaksanaan kegiatan, diminta kepada saudara agar pada akhir tahun anggaran 2020 target dapat terpenuhi;

d) Bahwa efektifitas, efisiensi dan ekonomis dalam pelaksanaan belanja utama pada kegiatan, diminta kepada saudara agar belanja sehemat mungkin, substansi input belanja utama sesuai dengan program kegiatan.

UNSUR DAN SUB UNSUR SPIP LINGKUNGAN PENGENDALIAN

A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA

a. Aturan perilaku tersebut sifatnya menyeluruh dan langsung berkenaan dengan hal-hal seperti pembayaran yang tidak wajar, kelayakan penggunaan sumber daya, benturan kepentingan, kegiatan politik pegawai, gratifikasi, dan penerapan kecermatan profesional.

penugasan Berdasar tidak sesuai kan substansi jumlah (1.A.1.a dan target 1.A.6.a)

B. KOMITMEN KOMPETENSI

TERHADAP

34

Page 36: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

tidak adanya verifikasi laporan internal

berdasar kan laporan berkala

1>,2>,3>,4>5 petugas

tidak kompeten

lx>, 2x>, 3x>, 4x>, 5x> tidak adanya laporan hasil operasional

menghil angkan risiko operasio nal

menghil angkan risiko operasio nal

kurangnya berdasar kompetensi kan tidak dalam satu ada penugasan kompete (1.B.2.a) nsi

petugas

menghil angkan risiko

a. Pimpinan Instansi Pemerintah menganalisis tugas yang perlu dilaksanakan atas suatu pekerjaan dan memberikan pertimbangan serta pengawasan yang diperlukan.

C. KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF

d. Pimpinan Instansi Pemerintah menggunakan fungsi manajemen informasi untuk mendapatkan data operasional yang penting dan mendukung upaya penyempurnaan sistem informasi sesuai perkembangan teknologi informasi.

Bahwa dalam penugasan Pelaksana Kegiatan untuk melaksanakan program dan kegiatan agar saudara memperhatikan kompetensi para Pelaksana Kegiatan balk sertifikasi jabatan, dikiat substansi maupun pengalaman dalam melakukan penugasan;

a) Dalam rnelaksanakan tugas para Pelaksana Kegiatan agar menerapkan manajemen berbasis kinerja berupa pembagian tugas selalu mempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan;

b) Dalam penugasan Pelaksana Kegiatan untuk melaksanakan program dan kegiatan agar saudara selalu melakukan interaksi secara intensif kepada masyarakat dan rekanan (pihak ketiga);

c) Dalam penugasan tersebut diminta para pimpinan mendampingi Pelaksana Kegiatan dalam melakukan pertemuan dan ekspose;

f. Pimpinan Instansi Pemerintah memandang penting dan merespon informasi hasil pengawasan.

tidak adanya berdasar lx>, 2x>, entry meeting kan tidak 3x>, 4x>, 5x> (1.C.3.f) ada peserta rapat

pertemua yang tidak n dengan hadir OPD

menghil angkan risiko operasio nal

f. Pimpinan Instansi Pemerintah memandang penting dan merespon informasi hasil pengawasan.

PKA dan KKA berdasar lkka>, 2 tidak buat kan tidak kka>, 3kka>, oleh tim dan dibuatny 4kka>, 5kka> anggotanya a PKA operasio

35

Page 37: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

I dan KKA

D. STRUKTUR ORGANISASI

b)

a. Hubungan dan jenjang pelaporan ditetapkan serta secara efektif memberikan informasi yang dibutuhkan pimpinan Instansi Pemerintah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

tidak adanya berdasar hubungan kan tidak dan jenjang adanya pelaporan tanggung (1.D.3.a) jawab

pelapora

1> laporan, 2>laporan, 3 >laporan, 4>laporan, 5>Laporan; tidak ada laporan kinerja

menghil angkan risiko kepatuh an

a. wewenang dan tanggung jawab ditetapkan dengan jelas di dalam Instansi Pemerintah dan dikomunikasikan kepada semua pegawai.

F. KEBIJAKAN DAN PRAKTIK PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA

menghil a) angkan risiko operasio nal

Bahwa dalam melaksanakan tugas yang dilakukan para Pelaksana Kegiatan agar wewenang yang diberikan kepada pegawai yang tepat, sesual dengan tingkat tanggungjawab yang terkait dengan pihak lain dalam rangka pencapaian tujuan kegiatan;

E. PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

a) Bahwa dalam melaksanakari tugas para Pelaksana Kegiatan agar memberikan kejelasan wewenang atau meminta keterangan dan tanggungjawabnya atau melaporkan hasilnya dalam penugasan; Melaporkan hasil penugasan Pelaksana Kegiatan secara berkala kepada tim maturitas SPIP Kantor Dinas Kesehatan atas hasil kinerja untuk pemenuhan dokumen penilalan maturitas SPIP;

tidak adanya penetapan penanggungja wab/ personil yang menindaklanj uti laporan kinerja

berdasar kan tidaknya adanya penetapa n tanggung jawab

1>, 2>, 3>, 4>,5> laporan yang tidak disampaikan

a. Pimpinan Instansi Pemerintah memberikan panduan, penilaian, dan pelatihan di tempat kerja kepada pegawal untuk memastikan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, mengurangi kesalah pahaman, serta mendorong berkurangnya tindakan

1>, 2>, 3> 4>, 5> tidak adanya rapat berkaitan dengan kinerja

Bahwa dalam melaksanakan tugas para Pelaksana Kegiatan agar sebelumnya terlebih dahulu diberikan panduan, penilaian, dan pelatihan di tempat kerja kepada pegawai atau tim untuk memastikan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, mengurangi kesalahpahaman, serta mendorong berkurangnya tindakan pelanggaran

36

tidak adanya berdasar supervisi kan priodik pembagi penugasan an tugas (1. F.3 . a) kinerja

menghil angkan risiko kebijaka

Page 38: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

tidak adanya laporan akhir penugasan( 1. G.1.b.c)

berdasar kan laporan dan

b. aparat pengawasan intern pemerintah membuat laporan hasil

pelanggaran.

G. PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH YANG EFEKTIF

baik terhadap kode etik ASN;

pengawasan setelah melaksanakan berdasar j tugas pengawasan. kan

3. Di dalam Instansi Pemerintah, tidak adanya berdasar terdapatupaya memelihara dan laporan akhir kan meningkatkan kualitas tata kelola kegiatan laporan

penyelenggaraan (goodgovemance) tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.

H, HUBUNGAN KERJA YANG BAlK DENGAN INSTANSI PEMERINTAH

b. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab pengendalian yang bersifat lintas instansi.

pelaksana berdasar kegiatan tidak kan melaporkan laporan hasil insidentil kegiatannya( 1 .H. 1.b)

a) bahwa dalam melaksanakan tugas para Pelaksana Kegiatan agar setelah melaksanakan tugas membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan; Untuk menjaga mutu hasil pelaksanaan kegiatan agar semua pelaksana tugas membuat laporan akhir penugasan;

telaahan sejawat

kinerja kegiatan

menghil angkan risiko kebijaka b) n

37

a) Bahwa dalam melaksanakan tugas Pelaksana Kegiatan agar setelah melaksanakan tugas membuat laporan hasil penugasan

b) Bahwa hubungan kerja yang haik dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab pelaksanaan kegiatan yang bersifat lintas instansi agar selalu berkoordinasi dan menyampaikan laporan hasilnya.

1>, 2>, 3> 4> 5> yang tidak membuat laporan dan tidak ada telaahan sejawat

1>, 2>, 3> 4> 5> tidak ada surat peringatan dini dan pengguna anggaran

menghil angkan risiko kebijaka n

1>,2>,3>,4>,5 menghil tidak angkan

menyampaik risiko an laporan reputasi kinerja ke stockholder

Page 39: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

tim pelaksana berdasar kegiatan tidak kan melaporkan laporan hasil insidentil kegiatannya( 1 .H.1.b) digunakan 17

1>,2>,3>,4>,5 menghil yang tidak angkan

membuat risiko laporan reputasi insensidentil

DISEBABKAN ANALISIS SKALA KARENA RISIKO RISIKO

ada rasionalisasi belanja (3.A.2.a)

adariya rasionalisasi belanja perkegiatan

1.20%, 2.40%, 3. 60%, 4. 80%, 5. 100% pengurangan anggaran perkegiatan

menghilan gkan risiko fiskal

b. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki hubungan kerja yang balk dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab pengendalian yang bersifat lintas instansi.

MITIGASI RISIKO KATEGORI RISIKO

EFEKTIFITAS TARGET TIDAK TERCAPAI DAN

UNSUR DAN SUB UNSUR siirBELANJA YANG TIDAK EKONOMIS

KEGIATAN PENGENDALIAN

A.. REVIU ATAS KINERJA INSTANSIPEMERINTAH YANG BERSANGKUTAN

a. Pimpinan Instansi Pemerintahpada setiap tingkatan kegiatan mereviulaporan kinerja, menganalisiskecenderungan, dan mengukur hasil dibandingkan target, anggaran,prakiraan, dan kinerja periode yanglalu.

B. PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA

a) Bahwa dalam melaksanakan kegiatan utama dan belanja utama, diminta kepada saudara untuk melakukan reviu kinerja, menganalisis kecenderungan rasionalisasi, mengukur hasil banding tolok ukur tahun lalu dengan sekarang terhadap target yang ingin dicapai, mengukur anggaran, perkiraan maju dan kinerja tahun yang lalu.

38

Page 40: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

adanya dikiat substansi

>lx, >2x, >3x, >4x, >5x kejadian yang tak terduga tidak dilaporkan

menghilan gkan risiko kepatuhan

4) Instansi Pemerintah secara berkala menguji rencana untuk mengatasi kejadian tidak terduga dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Tidak adanya Kesalahan pengujian dalam secara berkala merealisasik

an target

3) Data yang salah dengan tidak adanya segera dicatat, dilaporkan, perbaikan diinvestigasi,dan diperbaiki. data yang

salah spj 3.C.2.c.3)

ljuta>,2 juta>, 3 juta, 4juta>dan5 juta> salah saji pencatatan SPJ

kesalahan penyampaia

SPJ belanja

menghilan gkan risiko kepatuhan

D. PENGENDALIAN FISIK ATAS

>4 , >8 , >12 >16 ,>20 PPTK dan staf yang tidak diikutkan dikiat substansi

menghilan gkan risiko kebijakan

a) Bahwa dalam melaksanakan kegiatan utama pelaksana kegiatan diminta kepada saudara untuk memperhatikan kesejahteraannya dalam penugasan berupa biaya perjalanan untuk meningkatkan kepuasan dan komitmen Pelaksana Kegiatan

8. Pegawai telah diberikan orientasi,pelatihan dan kelengkapan kerja untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab, meningkatkan kinerja, meningkatkan kemampuan, serta memenuhi tuntutan kebutuhan organisasi yang berubah-ubah.

dikiat substansi keuangan barang dan jasa

10. Instansi Pemerintah memiliki program kesejahteraan dan fasilitas untuk meningkatkan kepuasan dan komitmen pegawai.

C. PENGENDALIAN ATAS PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

1> , 5> , 10> , menghilan 15> , 20> tim gkan risiko yang mandiri kebijakan

tidak adanya adanya konpensasi penugasan 3.B. 10 mandiri

Melakukan entry data terlebih dahulu dalam aplikasi excel kemudian diserahkan ke Bendahara Pengeluaran untuk mendukung akurasi data, apabila ditemukan data yang salah saji segera diinvestigasi dan diperbaiki serta dilaporkan untuk perbaikan entry datanya.

39

Page 41: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

ASET

d. Aset seperti uang tunai, suratberharga, perlengkapan, persediaan,dan peralatan secara periodik dihitung dan dibandingkan dengan catatan pengendalian; setiap perbedaan diperiksa secara teliti.

tidak adanya penetapan pengamanan fisik

kehilangan fisik uang tunai

1 juta>, 2 menghilan juta>, 3 juta, gkan risiko 4juta>dan5 legal juta> tidak adanyauji perbedaaan secara teliti

tidak adanya reviu indikator (3.E.1 s.d 4)

insentif atau biaya penugasan dibayarkan dengan tidak wajar

1>, 2> 3>, 4> menghilan ,5> kewajaran gkan risiko pembayaran fraud dalam penugasan

a) Asset yang berisiko hilang, dicuri, digunakan tanpa hak seperti uang tunai, surat berharga, perlengkapan persedian dan peralatan secara fisik diamankan dan akses ke asset tersebut dikendalikan;

b) Kebijakan dan prosedur pengamanan fisik dan operasional penugasan yang telah ditetapkan dipedomani dan diimplementasikan pelaksanaannya.

E. PENETAPAN DAN REVIU INDIKATOR DAN UKURAN KINERJA

1. Ukuran dan indikator kinerja ditetapkan untuk tingkat Instansi Pemerintah, kegiatan, dan pegawai.

1>, 2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dalam penugasan

menghilan gkan risiko fraud

a) Target kinerja perkegiatan yang telah ditetapkan dalam DPA agar secara terus menerus dibandingkan data capaian kinerjanya, sasarannya, hasil bandingan tersebut dianalisis lebih lanjut, sedangkan pengeluaran biaya penugasan atau insentif diberikan dengan kewajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Instansi Pemerintah tidak adanya mereviu dan melakukan : reviu indikator validasi secara periodik atas (3.E. 1 s.d 4) ketetapan dan keandalan ukuran dan indikator kinerja.

insentif atau biaya penugasan dibayarkan dengan tidak wajar

40

Page 42: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

menghilan gkan risiko fraud

3. Faktor penilaian pengukuran kinerja dievaluasi untuk meyakinkan bahwa faktor tersebut seimbang dan terkait dengan misi, sasaran, dan tujuan serta mengatur insentif yang pantas untuk mencapai tujuan dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan.

tidak adanya insentif atau reviu indikator biaya (3.E. 1 s.d 4) penugasan

dibayarkan dengan tidak wajar

2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dal&fl penugasan

4. Data capaian kinerja tidak adanya dibandingkan secara terus- reviu indikator menerus dengan sasaran yang (3.E.1 s.d 4) ditetapkan dan selisihnya dianalisis lebih lanjut.

insentif atau biaya penugasan dibayarkan dengan tidak wajar

1>, 2> 3>, 4> menghilan ,5> kewajaran gkan risiko pembayaran fraud dalam penugasan

menghilan gkan risiko reputasi

Agar tidak seorangpun diperbolehkan mengendalikan seluruh aspek utama transaksi atau kejadian; Jika memungkinkan tidak seorangpun diperbolehkan menangani sendiri uang tunal, surat berharga dan asset berisiko tinggi lainya; Agar mengurangi kesempatan terjadinya kolusi karena adanya kesadaran bahwa kolusi mengakibatkan ketidakefekttifan pemisalian fungsi.

F. PEMISAHAN FUNGSI

6. Pimpinan Instansi Pemerintah mengurangi kesempatan terjadinya kolusi karena adanya kesadaran bahwa kolusi mengakibatkan ketidakefektifan pemisahan fungsi.

tidak adanya transaksi pemisahan utama fungsi (3.F.6) dipegang

satu orang

G. OTORISASI AlAS TRANSAKSI DAN KEJADIAN YANG PENTING

5>jt, 1O>jt, 15>jt, 20jt, 25jt uang tunai dipegang satu orang

41

Page 43: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

tidak adanya perhitungan pembayaran

5> jt, 10>jt, 15> jt, 20jt, 25jt ketersediaan dana kas

menghilan gkan risiko fraud

2. Penetapan pembatasan tidak adanya akses untuk penyimpanan pmyimpanan secara periodik direviu dan dokumen dipelihara. (3.1.2)

bukti pembayarari dikelola dengan balk

menghilan gkan risiko legal

I. PEMBATASAN AKSES ATAS SUMBER DAYA DAN PENCATATANNYA

5> , 10>, 15> 20>, 25>

bukti spj tidak terdokumenta Si

menghilan gkan risiko operasional

Bahwa pengajuan permintaan pembayaran harus sesuai dengan bukti yang akan dipertanggungawabkan yang dipersyaratkan pada otorisasi penyediaan dana yang sejalan dengan arahan dan dalam batasan yang telah ditetapkan atau SPDnya dan anggaran kas kegiatannya;

a) Semua transaksi bukti belanja segera diotorisasi PPTK dan penerima belanja serta segera menyampaikan surat pertanggungjawabannya kepada bendahara pengeluaran.

Bahwa bukti pertanggungjawaban setelah dikonsolidasi di bendahara pengeluaran segera diamankan ditingkat PPTK masing-masing.

2. Terdapat pengendalian tidak adanya untuk memastikan bahwa entry data hanya transaksi dan kejadian anggaran kas signifikan yang dientri adalah (3.G.2) yang telah diotorisasi dan dilaksanakan hanya oleh pegawai sesuai lingkup otoritasnya.

H. PENCATATAN YANG AKURAT DAN TEPAT WAKTU ATAS TRANSAKSI DAN KEJAD IAN

3. Otorisasi transaksi atau tidak adanya kejadian yang mencakup pencatatan otorisasi, pelaksanaan, akurat (3.H.3) pemrosesan, dan kiasifikasi akhir dalam pencatatan ikhtisar.

bukti pembayaran tidak ditandatang ani

1 juta>, 2 juta>, 3 juta, 4juta> dan 5 juta> nilai bend 20 yang tidak tandatangani

J. AKUNTABILITAS TERHADAP SUMBER DAYA DAN PENCATATANNYA

42

Page 44: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

MITIGASI RISIKO UNSUR DAN SUB UNSUR SPIP EFEKTIFITAS TARGET TIDAK TERCAPAI KATEGORI DAN BELANJA YANG TIDAK EKONOMIS RISIKO

DISEBABKAN KARENA

INFORMASI DAN KOMUNIKASI

A. INFORMASI

ANALISIS RISIKO

SKALA RISIKO

2. Penetapan pertanggungjawaban akses untuk penyimpanan sumber daya secara periodik direviu dan dipelihara.

tidak adanya penyimpanan sumberdaya (3.J.2)

bukti • pembayaran discanner

5> , 10>, 15> 20>, 25>

bukti spj tidak scanner

• a) Melakukan scanner bukti pertanggungjawaban yang menghilan • • telah dikonsolidasi untuk memudahkan gkan risiko onerasional

penyimpanan, penggunaan lanjutan apabila ada diperlukan pada saat audit.

K. PENGENDALIAN INTERN SERTA TRANSAKSI DAN KEJADIAN PENTING

3. Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern mencakup identifikasi, penerapan, dan evaluasi atas tujuan dan fungsi Instansi Pemerintah pada tingkatan kegiatan serta pengendaliannya yang tercermin dalam kebijakan administratif, pedoman akuntansi, dan pedoman lainnya.

tidak adanya evaluasi atas tujuan (3.K.3)

tidak adanya dokumentas i yang balk dalam bentuk cetakan maupun elektronis kategori risiko

5> , 10>, 15> 20>, 25>

bukti spj tidak dievaluasi

menghilan gkan risiko operasional

Hasil dan pertanggungjawaban berupa dokumen bukti dan laporan hasil kegiatan perkegiatan yang telah dicetak maupun elektronis dalam bentuk scanner diserahkan kepejabat fungsi keuangan untuk dilakukan evaluasi dan analisis kegiatan

43

Page 45: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

tidak adanya tidak ada informasi informasi capaian capaian kinerja

1>, 2>, 3>, 4>, 5> tidak adanya informasi berkala kegiatan

menghilan gkan risiko reputasi

a) Informasi yang berkaitan dengan factor-faktor keberhasilan yang kritis diidentifikasi, Informasi keuangan dan anggaran yang memadai disediakan tepat waktu agar dapat dilaksanakan pemantauan kejadian, kegiatan dan transaksi sehingga memungkinkan dilakukan tindakan korektif secara tepat;

b) Informasi tersebut secara berkala dilaporkan kepada pejabat fungsi keuangan Dinas Kesehatan;

a. Informasi internal yang penting dalam mencapal tujuan Instansi Pemerintah,termasuk informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor keberhasilan yang kritis, sudah diidentifikasi dan secara teratur dilaporkan kepada pimpinan Instansi Pemerintah.

1. Pimpinan Instansi Pemerintah harus memastikan terjalinnya komunikasi internal yang efektif. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:

c. Pegawai sudah diinformasikan bahwa, jika ada hal yang tidak diharapkan terjadi dalam pelaksanaan tugas, perhatian harus diberikan bukan hanya kepada kejadian tersebut, tetapi juga pada penyebabnya, sehingga kelemahan potensial pengendalian intern bisa diidentifikasi dan diperbaiki sebelum kelemahan tersebut menimbulkan kerugian lebih lanjut terhadap Instansi Pemerintah.

tidak adanya komunikasi hal-hal yang tidak diharapkan

tidak adanya komunikasi hal-hal yang tidak diharapkan

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan berkala tidak disampaikan

menghilan gkan risiko kepatuhan

a) Jika target yang diperjanjikan dan belanja utama terdapat hal-hal yang tidak diharapkan dalam pelaksanaan, maka perhatian harus diberikan bukan hanya kepada kejadian tersebut, tetapi juga pada penyebabnya, sehingga kelemahan potensial pengendalian intern bisa diidentifikasi dan diperbaiki sebelum kelemahan tersebut menimbulkan kerugian lebih lanjut terhadap kegiatan di PPTK.

44

Page 46: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

tidak adanya laporan umpan balik

laporan akhir tahun kegiatan

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan oleh PPTK

menghilang kan risiko kepatuhan

EFEKTIFITAS TARGET TIDAK TERCAPAI DAN BELANJA YANG TIDAK EKONOMIS

DISEBABKA ANALISIS SKALA N KARENA RISIKO RISIKO

KATEGORI RISIKO

MITIGASI UNSUR DAN SUB UNSUR SPIP

PEMANTAUAN

A. PEMANTAUAN BERKELANJUTAN

1. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki strategi untuk meyakinkan bahwa pemantauan berkelanjutan efektif dan dapat memicu evaluasi terpisah pada saat persoalan teridentifikasi atau pada saat sistem berada dalam keadaan kritis, serta pada saat pengujian secara berkala diperlukan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:

a. Strategi pimpinan Instansi Pemerintah menyediakan umpan balik rutin, pemantauan kinerja, dan mengendalikan pencapaian tujuan.

a) Menyampaikan laporan hasil umpan balik secara rutin, pemantauan dan pengendalian pencapaian tujuan;

b) Melakukan pembandingan target yang akan dicapai dengan capaian serta membandingkan efisiensi dan ekonomis input belanja tingkat kerawanan asetnya atau besarnya target dan besarnya anggaran utama; Menyampaikan laporan rapat intern di PPTK dilengkapi dengan hambatan dan pengendalian yang belum dan telah dilakukan;

45

Page 47: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

tidak adanya rekonsiliasi laporan capaian kinerja utama dan capalan keuangan

laporan akhir tahun kegiatan

1>, 2>, 3>, 4>, 5> ketidak akuratan penyajian data

menghilang kan risiko kepatuhan

2. Dalam proses melaksanakan kegiatan rutin, pegawai Instansi Pemerintah mendapatkan informasi berfungsinya pengendalian intern secara efektif. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:

a. Laporan operasional sudah terintegrasi atau direkonsiliasi dengan data laporan keuangan dan anggaran dan digunakan untuk mengelola operasional berkelanjutan, serta pimpinan Instansi Pemerintah memperhatikan adanya ketidakakuratan atau penyimpangan yang bisa mengindikasikan adanya masalah pengendalian intern.

b. Pimpinan yang bertanggung jawab atas kegiatan operasional membandingkan informasi kegiatan atau informasi operasional lainnya yang didapat dan kegiatan sehari-hari dengan informasi yang didapat dan sistem informasi dan menindakianjuti sernuaketidakakuratan atau masalah lain yang ditemukan.

tidak adanya rapat penugasan tingkat PPTK

Laporan akhir penugasan pengawasan

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan

menghilang kan risiko kepatuhan

46

Page 48: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

b. Saran dan pegawal tidak adanya supervisi supervise tidak

dilakukan

1>, 2>, 3>, menghilang 4>, 5> kan risiko laporan yang kepatuhan tidak disampaikan

menghilang kan risiko kepatuhan

Rapat pengendalian intern di PPTK tidak dilakukan

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan

mengenaipengendalian intern harusdipertimbangkan dan ditindakianjutisebagaimana mestinya.

B. EVALUASI TERPISAH

tidak dilakukanny arapat

c. Evaluasi secara berkala evaluasi dilakukan terhadap bagian dan pengendalian intern secara memadai.

a) Menyampaikan laporan evaluasi secara bulan dan frekuensi penugasan;

b) Metodologi evaluasi mencakup self assessment atau penilaian mandiri dapat menggunakan daftar periksa pengujian langsung atau checklist;

c) Melaporkan hasil evaluasi atas identifikasi indicator inefisiensi, pemborosan atau penyalahgunaan

a. Tingkat persediaan j barang,perlengkapan, dan aset lainnya sudandicek secara berkala; selisih antarajumlah yang tercatat dengan jumlahaktual harus dikoreksi dan penyebabselisih tersebut harus dijelaskan.

tidak adanya rekonsiliasi laporan capaian kinerja utama dan capaian keuangan

laporan 1>, 2>, 3>, menghilang akhir tahun 4>, 5> kan risiko kegiatan ketidak kepatuhan

akuratan penyajian data

b. Frekuensi pembandingan antarapencatatan dan fisik aktual didasarkanatas tingkat kerawanan aset.

tidak adanya rapat penugasan tingkat PPTK

Laporan akhir penugasan pengawasan

1>, 2>, 3>, rnenghilang 4>, 5> } kan risiko laporan yang kepatuhan tidak disampaikan

47

Page 49: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgun aan

tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgun aan

tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgun aan

Laporan inefisiensi

Laporan inefisiensi

Laporan inefisiensi

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan

1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan

menghilang kan risiko kepatuhan

menghilang kan risiko kepatuhan

1>, 2>, 3>, menghilang 4>, 5> kan risiko laporan yang kepatuhan tidak disampaikan

a. Metodologi yang dipergunakan telah mencakup self assessment dengan menggunakan daftar periksa (check list), daftar kuesioner, atau perangkat lainnya.

b. Evaluasi terpisah tersebut meliputi suatu reviu terhadap rancangan pengendalian intern dan pengujian langsung (direct testing) atas kegiatan pengendalian intern.

c. Dalam Instansi Pemerintah yang menggunakan sistem informasi berbasis komputer, evaluasi terpisah dilakukan dengan menggunakan teknik audit berbantuan komputer untuk mengidentifikasi indikator inefisiensi, pemborosan, atau penyalahgunaan.

48

Page 50: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

3) Sistem pengendalian pengendalian internal dapat berupa standard op rating Procedure (SOP), pengawasan melekat, reviu berjenjang, regulasi dan pemantauan rutin yang dilaksanakan terkait risiko tersebut. SOP yang relevan untuk menghasilkan output dan mengendailkan input sebagaimana table SOP Dinas Kesehatan seperti:

1 SOP : Penyusunan RKA 2 SOP Penyusunan DPA DAN ANOGARAN KAS SKPD Dinas Kesehatan

3 SOP : Penyusunan DPA Perubahan dan Penggeseran DPA SKPD Dinas Kesehatan

4 SOP Penerbitan SPP

5 SOP : Penerbitan SPM 6 SOP Verifikasi SPJ Keuangan 7 SOP : Penyusunan Laporan Keuanganan 8 SOP Audit Internal / Monitoring dan Evaluasi Keuangan

9 SOP Verifikasi SPJ Keuangan BLUD 10 SOP : Penerbitan SPP LS Utang Aset( Pihak Ketiga) / Kontrak 11 SOP Penerbitan SPP LS Utang Belanja Barang & Jasa (belanja beban) 12 SOP : Penerbitan Piutang Dana Non Kapitasi JKN

4. Analisis dampak risiko

Penyebab tidak tercapainya target kinerja utama dan belanja utama Perangkat Daerah Dinas Kesehatan akan berdampak kepada Internal maupun eksternal Dinas Kesehatan, pada analisis risiko terdapat penyebab risiko dan skala risiko sehingga akan menghasilkan area dampak seperti Beban keuangan daerah, Penurunan reputasi, Sanksi pidana, perdata, dan/atau administrasi, Kecelakaan kerja, Ganggugan terhadap layanan organisasi dan Penurunan kinerja, dengan Level dampak seperti tidak signifikan (1), minor (2), moderat (3), signifikan (4), sangat signifikan (5). Untuk mengetahui level dampak tersebut harus terlebih dahulu dilakukan evaluasi atas pengendalian intern yang telah dibuat seperti pada Surat Instruksi dan Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan tersebut serta pengendalian yang lain yang mendukung atas evaluasi tersebut.

5. Evaluasi risiko Berkaitan dengan kebijakan dalam surat edaran Kepala Dinas Kesehatan tersebut terhadap 25 sub unsur SPIP dilakukan evaluasi apakah memang benar terjadi risiko target tidak tercapai atau inefisiensi dalam belanja serta pelaksanaan SOP maksimal, yang harus dilakukan secara berkala dalam tahun 2020 pada bulan Maret 2020, Juni 2020, September 2020 dan Desember 2020.

6. Penanganan risiko Penyebab risiko yang telah diidentifikasi dan dianalisis seperti Pada surat Instruksi Kepala Dinas Kesehatan dan surat edaran Kepala Dinas Kesehatan, maka Memilih opsi sebagian atau seluruh risiko yang akan dijalankan dapat berupa: 1) Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, yaitu penanganan

terhadap penyebab risiko agar peluang terjadinya risiko semakin kecil. Opsi mi dapat diambil dalam hal penyebab risiko tersebut berada dalam control internal UPR.

49

Page 51: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

2) Menurunkan dampak terjadinya risiko, yaitu penanganan terhadap dampak risiko apabila risiko terjadi agar dampaknya semakin kecil. Opsi mi dapat dianibil dalam hal UPR mampu mengurangi dampak ketika risiko itu terjadi.

3) Mengalihkan risiko, yaitu penanganan risiko dengan memindahkan sebagian atau seluruh risiko, baik penyebab dan/atau dampaknya ke instansi lain! entitas lainnya, Opsi mi diambil dalam hal: a. Pihak lain tersebut memuiki kompetensi terkait hal tersebut dan

memahami level risiko atas kegiatan tersebut; b. Proses mengalihkan risiko tersebut sesuai ketentuan yang berlaku; c. Penggunaan opsi mi disetujui oleh atasan pemilik risiko.

4) Menghindari risiko, yaitu penanganan risiko dengan mengubah/menghilangkan sasaran dan/atau kegiatan untuk menghilangkan risiko tersebut, Opsi iril diambil apabila: a. Upaya penurunan level risiko diluar kemampuan organisasi; b. Sasaran atau kegiatan yang terkait risiko tersebut bukan

merupakan tugas dan fungsi utama dalam pelaksanaan visi dan misi organisasi;

c. Penggunaan opsi mi disetujui oleh atasan pemilik risiko. 5) Menerima risiko, penanganan risiko dengan tidak melakukan

tindakan apapun terhadap risiko tersebut. Opsi ml diambil apabila: a. Upaya penurunan level risiko diluar kemampuan organisasi; b. Sasaran atau kegiatan yang terkait risiko tersebut bukan

merupakan tugas dan fungsi utama dalam pelaksanaan visi dan misi organisasi;

c. Penggunaan opsi ml disetujui oleh atasan pemilik risiko.

7. Penanganan dampak risiko Dan berbagai opsi penganan nisiko yang telah dipilih memilik dampak risiko seperti pada surat edaran Kepala Dinas Kesehatan tersebut terdapat area dampak yang hams dilakukan rencana tindak pengendalian yang sudah dibuatkan secara terpisah dan manajemen risiko.

C. KOMUNIKASI DAN KONSULTASI Untuk mencapai tujuan dalain kegiatan dan capaian tujuan organisasi terhadap pemenuhan target yang diperjanjikan perlu dikomunikasi dan dikonsultasikan antar kegiatan dan pimpinan, komunikasi dan konsultasi tersebut dapat berupa: 1. Rapat berkala; 2. Rapat insidentil; 3. Focused group discussion ; dan 4. Forum pengelola risiko.

50

Page 52: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

.Jabatan tim 'anda Tangan Jabatan

Sekretaris Pengarab

Staf Sungram dan Keuangan

Staf Sungram dan Keuangan

Anggota

Anggota

Kasubbag Sungram dan Keuangan Ketua Tim

Demikian Manajemen Risiko pengelolaan kegiatan utama dan belanja utama pencapaian target urusan Pelayanan Dasar Fungsi Wajib Bidang Kesehatan Pemerintah Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara dibuat sebagai pedoman pelaksanaan pengendalian intern Dirias Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara guna mencapai tujuan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai kartanegara.

Dibuat di Tenggarong

Pada tanggal, 7 Februari 2020

Kepala,

dr. Martina Yni, Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS} Pembina Utama Muda

NIP. 19710712 200012 2 002

o Nama

Ismi Mufiddah, SKM., MPH

NIP. 19700827 199703 2 004

Arif Rahman, SE, M.Kes

NIP. 19670114 198803 1 006

Tn Arivani Istiqomah, SE

NIP. 19710220 200801 2 012

Sarah Olivia Sari

NIP. 19791018 200701 2019

51

Page 53: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

tduan Thaiha, SE,

Nama Jabatan

E. M. Riduan Thaiha, SE Auditor Madya

NIP. 19631130 198602 1 003 Muhlis Haji Pannusu, S.SPI., MP. Crmo

NIP.19760829 200801 1 007

Auditor Muda

1

2

3

4

NIP. 19780116 200112 2 002

6 Akhmad Husaini, S.Sos

NIP.19820117 200112 1 003

Auditor Pertama

PEMERINTAH KABUPATEN KUrPJ KARTANEGARA

ll4SPK1ORA1 DAAH JoJPI1,qrilio34T64'(O541)f41O36,Fa (0541)661787 Teritç 75514

Jenis Reviu Reviu Dokumen MR Dinkes 2020

Sasaran Reviu Materi isi dokumen MR Dinkes 2020

Petugas Reviu Nurul ayati,SE, Auditor Muda,

Reviu Pengendali Teknis:E. Auditor Madya,

KERTAS KERJA REVIU DOKUMEN MANAJEMEN RISIKO

1. Keselarasan dan kesesuaian materi yang disusun dengan substansi

Dokumen Manajemen Risiko Halaman Tertulis

92.045

orang yang

dilayani

kesehatan

Penjelasan

Indikator

keluaran, tolok

ukur kinerja

dan target

kinerja berupa

belum

ditambahkan

pada narasi ke satu

Prosedur

perbaikan narasi ke satu

perbaikan narasi ke dua

Hasil Reviu

narasi ke satu sudah diperbaiki

narasi ke dua sudah diperbaiki

1

Narasi kedua yang berbunyi Belanja utama

2Pendapatan pada kegiatan

berupa belum disajikan

Jabatan tim

Pengendali teknis

Ketua Tim

Anggota Tim

Anggota Tim

Anggota Tim

Anggota Tim

H. Syarifuddin, SE., MM

NIP. 19640620 199503 1 002

Dwi Indah Susanti,SSTP,.M.Si

NIP. 19771029 199703 2 004

Nurul Hayati, SE

Pengawas Pemerintahan Madya

Auditor Kepegawaian Madya

Auditor Muda

52

Page 54: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP) PENERAPAN SPIP 2020

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Nomor P-581/DINKES/SKRT-SKEU/900/2/2020 Tanggal : 7 Februari 2020

PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN

UNTUK MEMPERTAHANKAN OPINI WAJAR TANPA PEN GECUALIAN (WTP) KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 55: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

KATA PEN GANTAR

Semangat untuk membangun Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya Dinas Kesehatan tentunya tidak dapat begitu saja akan dapat mempertahankan cita-cita yang diharapkan. Diperlukan suatu manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik. Selanjutnya, manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah akan memerlukan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk mencegah kegagalan dan mempercepat keberhasilan dan capaian kinerja yang diharapkan. Instrumen tersebut diharapkan dapat terintegrasi pada seluruh level manajemen dan pada proses penyelenggaraan pemerintahan daerah di Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, baik di level kegiatan maupun level SKPD.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung kinerja manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara. Sejalan dengan penetapan SPIP untuk diberlakukan di seluruh Indonesia, maka untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara telah ditetapkan Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 89 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, maka perlu dibuat dokumen rencana tindak pengendalian untuk digunakan sebagai alat guna mengendalikan kegiatan-kegiatan pengendalian yang harus dibuat dan dilaksanakan oleh seluruh pimpinan dan pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Rencana Tindak Pengendalian mi akan menjadi acuan bagi perangkat Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah serta akan dilakukan pemantauan secara berkala tiga bulan sekali.

Diharapkan agar seluruh pejabat dan pegawai di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara menyelenggarakan penerapan SPIP dengan sebaik-baiknya dallam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan.

Demikian, semoga dapat menjadi pedoman untuk kita semua dan dapat dilaksanakan.

Kepala,

dr. Martina Yni, Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS) Pembina Utama Muda

NIP. 19710712 200012 2 002

Page 56: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAIKARTANEGARA DINAS KESEHATAN

JIn.Cut Nyak Dien No. 33 Telp.(0541) 661082 Fax. (0541) 662258 Kode Pos 75512

RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP) PENERAPAN SPIP TAHUN 2020

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

A. PENDAHULUAN

Dengan ditetapkannya paket reformasi birokrasi di bidang keuangan negara dengan terbitnya UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara untuk menciptakan Good Governance sebagaimana diamanatkan dalam UU nomor 28 tahun 2009 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dan KKN, maka diperlukan Sistem Pengendalian Intern dalam mengelola keuangan negara. Selanjutnya terkait dengan pemeniksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, yang diatur dalam UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dalam Pasal 12 disebutkan bahwa dalam rangka pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja, pemeniksa melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemenintah. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan suatu kebijakan berkaitan dengan sistem pengendalian yang harus dibuat oleh Pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang mewajibkan kepada pimpinan instansi pemenintah untuk menyelenggarakan SPIP. Sebagai instansi penyelenggara pemerintahan, Pemenintah Kabupaten Kutai Kartanegara wajib menyelenggarakan kebijakan SPIP sesuai PP SPIP dan Peraturan Bupati tersebut secara terintegrasi ke dalam kegiatan dan tindakan pelaksanaan tugas pokok di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Rencana Tindak Pengendalian SPIP ditetapkan sebagai wujud pelaksanaan SPIP secara menyeluruh dalam penyelenggaraan tugas pokok pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara. Rencana Tindak Pengendalian merupakan uraian mengenai rencana tindak (action plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan lingkungan pengendalian maupun infrastruktur kebijakan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara sehingga diharapkan dapat mendukung atas pencapaian tujuan, visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.

111

Page 57: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

4. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

5. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.

6. Peraturan Bupati Nomor 101 Tahun 2016 tentang Sistem dan Prosedur Kebijakan Akuntansi.

7. Peraturan Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.

8. Peraturan Presiden No 123 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi (DAK) Khusus Fisik.

9. Permenkes No 61 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik.

10. Peraturan Menteri No 61 Tahu 2007 Tentang Pedoman Tekriis Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum Daerah (BLUD).

11. Peraturan Daerah/Bupati No 19 Tahun 2010 Tentang Pengaturan THL pada Satuan Perangkat daerah dilingkungan Daerah kabupaten Kutai Kartanegara.

12. Peraturan daerah/Bupati No 19 Tahun 2011 Tentang pengadaan nakes Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) dengan perjanjian kerja di sarana kesehatan Pemerintah daerah Kab. Kutai Kartanegara.

13. Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor Itkab.005/ 1376/SE-SEKDA/X/2017 tanggal 16 November 2017 tentang Pedoman Identifikasi dan Analisis Risiko Penyelenggaraan SPIP

14. Peraturan Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 07 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara

15. Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor Itkab.005/ 1376/SE-SEKDA/X/2017 tanggal 16 November 2017 tentang Pedoman Identifikasi dan Analisis Risiko Penyelenggaraan SPIP

16. Instruksi Sekretaris Daerah Nomor. B .009 / Itda/ P.111.005/01 / 2020 tentang penyusunan identifikasi dan analisis risiko penyelenggaraan system pengendalian intern pemerintah atas pengelolaan program kegiatan kinerja utama perangkat daerah tahun anggaran 2020

C. TUJUAN

Rencana Tindak Pengendalian (RTP) ditujukan sebagai rencana tindak (action plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan

iv

Page 58: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

lingkungan pengendalian maupun infrastruktur kebijakan pengendalian, melakukan Implementasi atas Infrastruktur kebijakan pengendalian yang telah dibangun dan atau telah ada serta melakukan pemantauan secara berkala yang akan dilaksanakan oleh pimpinan dan para pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.

D. MANFAAT

Manfaat Rencana Tindak Pengendalian (RTP) di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai berikut: 1. Memberikan arah dalam pengembangan SPIP secara menyeluruh

hingga tercipta keterpaduan antara sub-sub unsur SPIP dengan lingkungan pengendalian dallam aktivitas dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Menjadi dasar dalam membangun dan mengimplementasi infrastruktur pengendalian sebagai bagian dan penyelenggaraan SPIP.

3. Menjadi dokumentasi dalam penyelenggaraan SPIP dan pengukuran kemajuan penyelenggaraan SPIP, serta dasar pemantauan yang berkelanjutan.

E. RUANG LINGKUP

Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2020 meliputi tujuan pada tingkat instansi yaitu:

• Meningkatkan kinerja, akuntabilitas dan reformasi birokrasi kesehatan

2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Tujuan tersebut dikaitkan dengan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu:

Terwujudnya Masyarakat Kutai Kartanegara Yang Sehat, Mandiri, Berkualitas dan Berkeadilan

Serta Misi Pemenintah Kabu .aten Kutai Kartane:ara aitu:

MIST

1. Meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

2. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan paripurna yang terakses, bermutu, berkeadilan dan berkesinambungan

3. Mendorong kemandirian untuk hidup sehat melalui pemberdayaan masyarakat

4. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan 5. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

V

Page 59: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

6. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik

Tujuan tersebut mendukung seluruh tahapan proses manajemen yaitu perumusan kebijakan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pemantauan dalam rangka pengelolaan keuangan dan penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Daerah sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan meliputi pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan laporan keuangan daerah. Dan sisi tingkatan manajemen, Rencana Tindak Pengendalian Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2017 akan menjadi tanggung jawab tingkatan manajemen atas, manajemen menengah, dan manajemen bawah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.

F. PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB (STATEMENT OF RESPONSIBILITIES)

Dalam UU nomor 1 tahun 2004 (Pasal 55 ayat (4): Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang membenikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Pernyataan tersebut dibuat setiap tahun bersamaan dengan penyusunan laporan keuangan yang harus didukung dengan fakta bahwa pengendalian intern memang sudah diselenggarakan. Pernyataan selaras dengan sikius penyelenggaraan SPIP mulai dan identifikasi tujuan sampai dengan pemantauan efektivitas pengendalian yang dibuat dan dipantau setiap tahun. Rencana Tindak dalam penyelenggaraan SPIP tertuang dalam dokumen Rencana Tindak Pengendalian.

G. GAMBARAN SPIP

Dalam Ketentuan Umum PP Nomor 60 Tahun 2008, Sistem Pengendalian Intern (SPI) didefinisikan sebagai proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern Pemenintah (S PIP) wajib diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemenintah daerah. 1.Tujuan SPIP

Penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk mencapai beberapa tujuan yang mencakup: a. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan Instansi Pemenintah

sebagai bagian dan organisasi penyelenggara negara. b. Keandalan pelaporan keuangan Instansi Pemenintah sehingga dapat

dipercaya, baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal Instansi Pemerintah yang berkepentingan dengan informasi di

vi

Page 60: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

dalam laporan keuangan. c. Pengamanan aset negara yang dikelola Instansi Pemerintah dan

digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan instansi tersebut. d. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

bagi instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara. 2. Unsur-Unsur SPIP

SPIP wajib diselenggarakan untuk memberi keyakinan memadai bagi tercapainya empat tujuan yang merupakan pilar-pilar penopang dan perwujudan tujuan bernegara dan berbangsa. Pilar-pilar penyangga tersebut harus dibangun di atas fondasi unsur-unsur SPIP yang terdiri dan: a. Penciptaan Lingkungan Pengendalian yang kuat sebagaimana yang

dimaksud dalarn pasal 4 s.d. 12 pp Nomor 60 Tahun 2008. b. Penilaian Risiko sebagaimana yang dimaksud dalam pasa1 13 s.d.

17 PP Nomor 60 Tahun 2008 untuk dapat mengantisipasi atau mengelola risiko yang dapat menggagalkan pencapaian tujuan.

c. Perancangan Kegiatan Pengendalian sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 18 s.d. 40 pp 60 Tahun 2008 untuk mengamankan flap proses yang diperlukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

d. Penetapan mekanisme informasi dan Komunikasi sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 41 s.d. 42 pp Nomor 60 Tahun 2008 sehingga dapat mengetahui dan mendeteksi secara dini setiap peiniasalahan yang dihadapi di dalam berorganisasi untuk mencapai tujuan.

e. Pemantauan untuk menilai efektivitas sistem pengendalian sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 43 s.d. 46 pp Nomor 60 Tahun 2008.

Kegiatan penerapan unsur SPIP adalah kegiatan dimana infrastruktur yang telah ada diterapkan sebagai suatu proses yang terintegrasi dengan tindakan dan kegiatan para pejabat dan aparatur Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, paling tidak meliputi langkah-langkah berikut: a. Mengintegrasikan unsur-unsur SPIP pada setiap tindakan dan

kegiatan pelaksanaan tugas pokok. b. Melaksanakan penerapan unsur-unsur SPIP sebagai suatu proses

yang melekat dalam kegiatan pelaksanaan tugas pokok. c. Menerapkan unsur-unsur SPIP secara dinamis yaitu dilakukan

penyempurnaan apabila terdapat risiko atau masalah yang diperkirakan akan menghambat pencapaian tujuan.

H. RENCANA TINDAK PENGENDALIAN

Unsur Lingkungan Pengendalian adalah pondasi dalam pelaksanaan SPIP antara lain dalam bentuk penegakan integritas, kompetensi sumber daya manusia, dan komitmen pimpinan. Terkait dengan tujuan kegiatan

vii

Page 61: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Risiko Risiko dalam bidang kesehatan yakni "Penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam mengakses Iwalitas pelayanan kesehatan"

Uraian RTP Evalusi dilakukan terus menerus terhadap semua kegiatan berpedoman pada pertaturan yang berlaku dan menggunakan Standar Operasional Prosedur

1

utama Dinas Kesehatan "Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan Meningkatkan peran serta stake holder pembangunan kesehatan" hasil analisis menyimpulkan bahwa risiko dalam bidang kesehatan yakni "Penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam mengakses kualitas pelayanan kesehatan" yang selanjutnya akan menjadi prioritas dalam Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Tahun 2020, sebagai berikut:

I. INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Informasi dan Komunikasi dalam pelaksanaan RTP mi adalah informasi yang dapat memberikan keyakinan kepada pemilik risiko bahwa pengendalian telah berjalan dengan efektif. Daftar informasi dan komunikasi sebagai pelaksanaan RTP dapat dilihat pada lampiran 1.

J. PEMANTAUAN/EVALUASI TERPISAH

Pemantauan bertujuan untuk meyakinkan bahwa RTP serta informasi dan komunikasi dilaksanakan sesuai rencana, sedangkan evaluasi bertujuan untuk menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan pengendalian dalam mendukung pencapaian tujuan. Pemantauan dilakukan dalam bentuk: 1. On Going Monitoring yaitu pemantauan yang melekat dalam proses

pelaksanaan tugas pokok dilakukan secara kontinu oleh atasan langsung.

2. Pemantauan melekat secara berkala/per triwulan, untuk triwulan pertama, kedua , ketiga, serta setiap bulan untuk triwulan terakhir akan dilakukan oleh pimpinan OPD/Kepala SKPD terkait.

3. Evaluasi terpisah secara berkala/ semester akan dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Kutai Kartanegara

Daftar pemantauan dapat dilihat pada lampiran 1.

K. PENUTUP

1. Dokumen RTP mi akan menjadi dokumen hidup yang senantiasa akan disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi untuk perbaikan SPIP secara berkelanjutan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai

Page 62: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Tim Penyusun RTP perangkat Daerah

No Nama Jabatan

Ismi Mufiddah, SKM., MPH Sekretaris

NIP. 19700827 199703 2 004

ArifRahman, SE, M.Kes -

NIP. 19670114 198803 1 006Kasubbag Sungram dan Keuangan

Tn Ariyani Istiqomah, SE

NIP. 19710220 200801 2 012

Sarah Olivia Sari

NIP. 19791018 200701 2 019

Staf Sungram dan Keuangan

Staf Sungram dan Keuangan

(Fanda Tangan

secara berkelanjutan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Dokumen RTP berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila terdapat perubahan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ataupun apabila terdapat kekeliruan, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Tenggarong Pada Tanggal 7 Februari 2020

Kepala,

dr. Martina Yulianti, Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS) Pembina Utama Muda NIP. 19710712 200012 2 002

ix

Page 63: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Lampiran I

RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP) PENERAPAN SPIP TAHUN 2020 DINAS KESEHATAN

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

No Risiko Rencana Tindak Pengendalian Jawab

Infokom Pemantauan Target Waktu

Kebuttthan Informasi Komunikasi

Pemantauan Melekat

(Kepala Dinas)

Terpisah (APIP

Eksternal & Internal)

2020 2021

RTP ATAS RISIKO PENCAPAIAN TUJIJAN 'MENIWGKATKAN DERAJAT KESEHA TAN MASYAR4KAT, ME!'JIWGKATKAN AKSES DAN KIJALITAS PELAYANAN KESEHA TAN DAN MEN(NGKATKAN PERAN SERTA STAKEHOLDER PEMBANGUNAN KESEHATMJ"

"Perye1enggaraanpemerintahan tidak dapat MeningkatkarL derajat kesehatan masyarakat dalam mengakses kualitas pelayarian kesehatan"

Evalusi dilakukan terus menerus terhadap semua kegiatan berpedoman pada pertaturan yang berlaku dan menggunakan Standar Operasional Prosedur

- Seluruh Kepala Bidang

Daftar Laporan Pelayanan Kesehatan Ibu, Ibu Bersalin, Bayi Baru Lahir, Balita, Pendidikan Dasar, Usia Produktif, Usia Lanjut, Penderita Hypertensi, Diabetes Militus, ODGU, Orang dengan Penderita TB, Orang dengan resiko penderita HIV

1. Rapat, Ekspos, Pemaparan

- Selesai pelaksanaan kegiatan atau penugasan

- Evaluasi, Pembinaa n, Pengawas an APIP Eksternal

Semua Penugas

an

Semua Penugasa

n

Page 64: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Lampiran II

Target yang ingin dicapai tahun 2020

1. 92.045 orang dilayani kesehatan, pelatihan kesehatan; 2. 15 kasus audit verbal kematian ibu martenal bayi dan balita; 3. 60 puskesmas dan pusban difasilitasi kegiatan operasional umum dan kesehatan; 4. 273 desa dan kelurahan untuk penanggulangan bencana, wabah LKB, penyehatan lingkungan

dan sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM); 5. 2 lokasi pengadaan fisilitas kesehatan; 6. 40 media pelatihan kaser kesehatan dan promosi informasi sadar hidup sehat; 7. 5.056,26 paket pengadaan sarana dan prasarana kesehatan; 8. 250 sarana pembinaan dan pemantauan kualitas air minum; 9. 109 unit saran dan prasarana kesehatan; 10. 150 izin tenaga dan fasilitas kesehatan; 11. 12 bulan pendampingan DAK dan surveilance aktif; 12. 22 dokumen survey lingkungan kesehatan; 13. rekon BMD dan standar yankes; 14. 1.823 kali kunjungan,pemeriksaan, monev,pertemuan dan fasilitasi penanggulangan

berbagai penya kit; 15. 18 kecamatan fasilitasi kabupaten sehat, penanggulangan penyakit filariasis dan

pengembangan nikah sehat; 16. 8 kegiatan fasilitasi BOK pangan, stunting, jampersal,kesehatan kerja dan olah raga, serta

promosi kesehatan; 17. 3.665 buku KIA dan GPA; 18. 50 event kejadian tertentu

Belanja Efektif, Efisien dan Ekonomis Tahun Anggaran 2020

NO REKENING URAIAN JUMLAH

1 4.1.4.00.00 Pendapatan Rp. 355.801.333.99,-

2 5.2.1.01.02

Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 4. 158.000,-

3 5.2.1.05.01 Belanja Pegawai BLUD Rp. 1.538.554.230,-

4 5.2.2.01.10 Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor Rp.32.749.200,-

5 5.2.2.01.12 Belanja Perlengkapan Kegiatan Rp.802.944.836,-

6 5.2.2.0 1.13 Belanja Bahan Pakai Habis Medis Rp.6.613.776.258,-

7 5.2.2.0 1.14 Belanja Bahan Pakai Habis Non Medis Rp.221.795.800,-

8 5.2.2.01.15 Belanja Souvenir/Cendera Mata Rp.4.484.362,-

9 5.2.2.02.0 1 Belanja Bahan Baku Baxgunan Rp.280.587.880.-

5.2.2.02.04 Belanja Bahan Obat-obatan Rp.7.033.389.337,-

Page 65: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

NO: REKENING URAIAN JUMLAH

10

1 5.2.2.02.05 Belanja Bahan Kimia dan Pupuk Rp.342.580.000.-

2 5.2.2.02.06 Belanja Persediaan Makanan Pokok Rp.125.910.000,-

3 5.2.2.02.11 Belanja Linen/ Perlengkapan Ruang Pasien Rp.20.000.000,-

4 5.2.2.02.13 Belanja Alat Peraga/ Bahan Pelatih/ Praktek Rp. 1.000.000,-

5 5.2.2.03.12 Belanja Jasa Pihak Ketiga Rp.7.2 13.762.336,-

6 5.2.2.03.13 Belanja Jasa General Chek Up Rp. 14.550.000,-

7 5.2.2.03.14 Belanja Upah Tukang Rp. 128.500.000,-

8 5.2.2.03.19 Belanja Jasa Pengujian Laboratorium Rp. 147.384.160,-

9 5.2.2.03.20 Belanja Jasa Pengolahan Limbah Rp.225.850.000,-

Rp.31.296.792,- 0 5.2.2.06.03 BelanjaPenjilidan

1 5.2.2.07.02 Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat Rp.252.000.000,-

2 5.2.2.08.0 1 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat Rp.1.750.000,-

3 5.2.2.08.02 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air Rp.700.000,-

4 5.2.2.11.01 Belanja Makanan Dan Minuman Satgas Rp.26.325.000,-

5 5.2.2.11.02 BelanjaMakanan dan Minuman Rapat Rp.3.144.591.200,-

6 5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu Rp.259.900.000,-

7 5.2.2.11.04 Belanja Makanan dan Minuman Pelatihan Rp.5.248.514.000,-

8 5.2.2.12.03 Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) Rp.37.500.000,-

9 5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Rp. 19.723.421.678,-

0 5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Rp.3.251.929.900,-

1 5.2.2.17.01 Belanja Kursus-kursus Singkat/Pelatihan Rp.111.800.000,-

2 5.2.2.17.03 Belanja Bimbingan Teknis Rp.5.000.000,-

3 5.2.2.20.02 Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp.23.000.000,-

4 5.2.2.20.03 Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan Rp.33.845.827,-

5 5.2.2.20.05 Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya Rp. 16.966.200,-

6 5.2.2.2 1.04 BelanjaJasa Konsultansi Perencanaan Rp.25.000.000,-

7 5.2.2.23.01 Belanja Barang Yang akan Diserahkan kepadaMasyarakat Rp.56.250.000,-

11

Page 66: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

NO REKENING URAIAN JUMLAH

8 5.2.2.25.02 BelanjaUangSaku Rp.12.000.000,-

9 5.2.2.26.01 Belanja Barang dan Jasa BLUD Rp. 1.278.063.640,-

0 5.2.2.28.0 1 Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada pihak ketiga Rp.7.700.000,-

1 5.2.2.28.02 Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada masyarakat Rp.28.400.000,-

2 5.2.2.29.01 BelanjalenagaAhli Rp.898.400.000,-

3 5.2.2.29.02 Belanja Narasumber Rp. 1.763.500.000,-

4 5.2.2.29.04 Belanja Moderator Rp.7.000.000,-

5 5.2.2.31.01 Belanja Peralatan dan Mesin Dibawaia Nilai Kapitalisasi Rp.46.551.200,-

6 5.2.2.33.01

Belanja Barang dan Jasa Pengelola Tarif Pelayanan Rp.25 1.081.200,-

7 5.2.2.35.01 Belanja Transportasi dan Akomodasi Rp. 13.899.822.619,-

8 5.2.2.35.02 Belanja Uang Saku Rp.6.65 1.688.518,-

9 5.2.2.40.0 1

Belanja Honorarium Panitia Pendukung Kegiatan Non PNSD Rp.96.100.000,-

0 5.2.3.11.04

Belanja Modal Tanah Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tempat Keija/Jasa Rp.725.246.300,-

1 5.2.3.17.04

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus Rp.4.303.383.200,-

2 5.2.3.18.02

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang Rp.20.000.000,-

3 5.2.3.24.09 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya Rp.1.737.400.000,-

4 5.2.3.26.01

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman Rp.3.400.000,-

5 5.2.3.27.0 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik Rp.40.000.000,-

6 5.2.3.27.04

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor Rp.273.716.680,-

7 5.2.3.27.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya Rp.1.467.945.600,-

8 5.2.3.28.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair Rp.3.452.930.600,-

9 5.2.3.28.03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih Rp.10.500.000,-

0 5.2.3.28.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin Rp.301.751.749,-

1 5.2.3.28.06

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) Rp.640.233.200,-

111

Page 67: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

NO KODE

REKENING URATAN JUMLAH

2 5.2.3.28.07 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran Rp.87.752.420,-

3 5.2.3.29.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan Rp.283.662.700,-

4 5.2.3.29.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer Rp.1.400.000.000,-

5 5.2.3.29.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer Rp.210.000.000,-

6 5.2.3.29.05

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer Rp.237.900.000,-

7 5.2.3.29.06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Jaringan Rp.80.000.000,-

8 5.2.3.30.03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja Pejabat Rp. 11.006.652,-

9 5.2.3.30.04 l3elanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat Rp.7.919.909.05

0 5.2.3.30.07 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat Rp.8.300.000. 15

1 5.2.3.3 1.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual Rp.884.492.000,-

2 5.2.3.31.02

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film Rp.24.050.000,-

3 5.2.3.34.0 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum Rp.5.673.761.200,-

4 5.2.3.34.09

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rp.393.900.863,-

Rp.647.928.000,- 5 5.2.3.35.0 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Perawatan

6 5.2.3.36.63 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lainnya Rp.234.813.881,-

7 5.2.3.49.01

Belanja Modal (3edung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Rp.664.3 17.500,-

8 5.2.3.49.04

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Instalasi Rp.2.500.000.000,-

9 5.2.3.49.06 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan Rp.30.241.737.958,-

0 5.2.3.69.05

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya Rp.822.8 10.000,-

1 5.2.3.79.02

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jaringan Distribusi Rp.1.131.758.700,-

2 5.2.3.91.01 Belanja Modal BLUD Rp. 1.304.597.562.24

3 5.2.3.93.0 1 Belanja Modal Software Rp.37.350.000,-

iv

Page 68: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

1

Lampiran Ill

DAFTAR RISIKO PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN TAHUN 2020 No. Kode Pernyataan Risiko Pemilik Risiko Idetitas Risiko

Adanya kerugian negara/ daerah atau kerugian negara/ daerah yang terjadi pada

perusahaan miliknegara/daerah Terjadinya Kerugian negara/daerah atau

kerugian negara/daerah yang terjadi pada perusahaan milik negara/ daerah

Adanya belanja dan/atau pengadaan barang/jasa fiktif

Adanya rekanan pengadaan barang/jasa tidak menyelesaikan pekerjaan

Adanya kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang

Adanya kelebihan pembayaran selain - kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang

Adanya kemahalan harga (mark up)

Adanya penggunaan uang/barang untuk kepentingan pribadi

Adanya pembayaran honoraium dan/atau biaya perjalanan dinas ganda dari/atau melebihi

standar yang ditetapkan

Adanya spesifikasi barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan kontrak

Adanya belanja tidak sesuai atau melebihi ketentuan

Adanya pengembalian pinjaman/piutang atau dana bergulir macet

Adanya kelebihan penetapan dan pembayaran restitusi pajak atau penetapan

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

pihak ketiga

pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

kompensasi kerugian

Adanya Bendahara,ASN bukan penjualan/pertukaran/penghapusan aset negara/daerah tidak sesuai ketentuan dan

merugikan negara/ daerah Adanya pengenaan ganti kerugian negara

belum/tidak dilaksanakan sesuaiketentuan Adanya Entitas saudara belum/ tidak

melaksanakan tuntutan perbendaharaan (TP) sesuai ketentuan

Adanya penghapusan hak tagih tidak sesuai ketentuan

Adanya pelangaaran ketentuan pemberian diskon penjualan

Adanya penentuan HPP (harga pokok pembelian) terlalu rendah sehingga penentuan hargajual lebih rendah dan yang seharusnya

bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara.ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

V

Page 69: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No. Kode Pernyataari Risiko Pemilik Risiko Idetitas Risiko

Adanya Jaminan pelaksanaan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan barang dan

pemberiaan fasiitas tidak dapat dicairkan

Adanya penyetoran penerirnaan negara/daerah dengan bukti fiktif

Terjandinya Potensi Kerugian Negara/ daerah atau kerugian negara/ daerah

yang terjadi pada perusahaan milik negara/ daerah

Adanya kelebihan pembayaran dalam pengadaan barang/jasa tetapi pembayaran pekerjaan belum dilakukan sebagian atau

by Adanya rekanan belum melaksanakan

kewajiban pemeliharaan barang basil pengadaan yang telah rusak selama masa pemeliharaan

Adanya aset dikuasai oleh pihak lain

Adanya pembelian aset yang berstatus sengketa

Adanya aset tidak diketahui keberadaannya

Adanya pemberian jaminan pelaksanaan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan barang dan pemberian fasilitas tidak sesuai

ketentuan Adanya pihak ketiga belum

melaksanakan kewajiban untuk menyerahkan aset kepada negara/ daerah

Adanya Piutang/pinjaman atau dana bergulir yang berpotensi tidak tertagih

Adanya penghapusan piutang tidak sesuai ketentuan

Adanya pencairan anggaran pada akhir tahun anggaran untuk pekerjaan yang belum

selesai Terjadinya Kekurangan penerimaan

negara/ daerah atau perusahaan milik negara/ daerah

Adanya penerimaan negara/ daerah atau denda keterlambatan pekerjaan belum/tidak

ditetapkan atau dipungut/ diterima/ disetorkan ke kas negara/ daerah atau perusahaan milik

negara/ daerah

Adanya penggunaan langsung penerimaan negara/ daerah

Adanya dana perimbangan yang telah ditetapkan belum setorkan ke kas daerah

Adanya penerimaan negara/ daerah diterima atau digunakan oleh instansi yang tidak

berhak Adanya pengenaan tarif pajak/ PNBP lebih

rendah dan ketentuan

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pibak ketiga

pihak ketiga

ASN bukan bendahara, _pihakketiga Bendahara,ASN bukan

bendahara, pihak ketiga

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

pihak ketiga

pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

- Bendahara,ASN bukan bendahara, pibak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara

vi

Page 70: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

No. Kode Idetitas Risiko

Pemilik Risiko Pernyataan Risiko

Adanya koreksi perhitungan bagi hasil dengan KKKS

Adanya kelebihan pembayaran subsidi oleh pemerintah

terjadinya Administrasi

Bendahara,ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara

4 --- Adanya pertanggungjawaban tidak

4 1 akuntabel (bukti tidak lengkap/tidak valid)

Adanya pekerjaari dilaksanakan mendahului kontrak atau penetapan anggaran

Adanya proses pengadaan barang/jasa tidak sesuai ketentuan (tidak menimbulkan

kerugian negara)

Adanya pemecahan kontrak untuk menghindari pelelangan

Adanya pelaksanaan lelang secara performa

Adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang

pengelolaan perlengkapan atau barang milk negara/ daerah/ perusahaan

Adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang tertentu

lainnya seperti kehutarian. pertambangan.perpajakan.dll

Adanya koreksi perhitungan subsidi/kewajiban pelayanan umum

Adanya pembentukan cadangan piutang. perhitungan penyusutan atau amortisasi tidak

sesuai ketentuan

Adanya penyetoran penerimaan negara/ daerah atau kas di bendaharawan ke kas

negara/ daerah melebihi batas waktu yang ditentukan

Adanya pertanggungjawaban/ penyetoran uang persediaan melebihi batas waktu yang

ditentukan

Adanya sisa kas di bendahara pengeluaran akhir tahun anggaran belum/tidak

disetor ke kas negara/ daerah

Adanya pengeluaran investasi pemerintah tidak didukung bukti yang sah

Adanya kepemilikan aset tidak/ belum didukung bukti yang sah

Adanya pengalihan anggaran antar MAK tidak sah

Adanya pelampauan pagu anggaran

terjadinya Indikasi tindak pidana

8

Bendahara,ASN bukan bendahara

pihak ketiga

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

Adanya Indikasi tindak pidana korupsi Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

vii

Page 71: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

5

2

15

3

24

No. Kode Idetitas Risiko

Pernyataan Risiko Pemilik Risiko

52 Adanya indikasi tindak pidana perbarikan

Adanya indikasi tindak pidana perpajakan

Adanya indikasi tindak pidaria kepabeanan

Adanya indikasi tindak pidana kehutanan

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Adanya indikasi tindak pidaria pasar modal

Adanya indikasi tindak pidana khusus lainnya

Adanya kelemahan sistem pengendalian intern

Teradinya Kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan

Adanya pencatatan tidak/belum dilakukan atau tidak akurat

Adanya proses penyusunan laporan tidak sesuai ketentuan

Adanya Entitas terlambat menyampaikan 1 3 laporan

Adanya sistem informasi akuntansi dan 1 4 pelaporan tidak memadai

Adanya sistem informasi akuntansi dan pelaporan belum didukung SDM yang memadai

Terjadinya Kelemahan sistem pengendaiian pelaksanaan anggaran pendapatan

dan belanja Adanya Perencanaan kegiatan tidak

memadai Adanya mekanisme pemungutan,

penyetoran dan pelaporan serta penggunaan Penerimaan negara/ daerah/ perusahaan dan

hibah tidak sesuai ketentuan

Adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang teknis tertentu atau ketentuan intern organisasi yang

diperiksa tentang pendapatan dan belanja

Adanya pelaksanaan belanja di luar mekanisme APBN/APBD

Adanya penetapan/ pelaksanaan kebijakan tidak tepat atau belum dilakukan

berakibat hilangnya potensi penerimaan/ pendapatan Adanya penetapan/pelaksanaan

kebijakan tidak tepat atau belum dilakukan berakibat peningkatan biaya /belanja

Adanya kelemahan pengelolaan fisik asset

Terjadinya Kelemahan struktur pengendalian intern

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pthak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

Page 72: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

3 6

3 , 7

No. Kode Pernyataan Risiko Pemilik Risiko Idetitas Risiko

Adanya entitas tidak memiliki SOP yang 1 1 formal untuk suatu prosedur atau keseluruhan

prosedur Adanya SOP yang ada pada entitas tidak

berjalan secara optimal atau tidak ditaati

Adanya entitas tidak memiliki satuan pengawas intern

Adanya satuan pengawas intern yang ada tidak memadai atau tidak berjalan optimal

Adanya pemisahan tugas dan fungsi yang memadai

adanya ketidak efektilan, ketidak efisienan, ketidak ekonomisan

Terjadinya Ketidakhematan/pemborosan/ ketidakekonomisan

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

Adanya pengadaan barang/jasa melebthi kebutuhan

Adanya penetapan kualitas dan kuantitas 1 2 barang/jasa yang digunakan tidak sesuai standar -

Adanya pemborosan keuangan 1 3 negara/daerah/perusahaan atau kemahalan

harga Tezjadinya Ketidakefisienan

Adanya penggunaan kuantitas input 2 1 untuk satu satuan output lebih besar/tinggi dan

yang seharusnya

Adanya penggunaan kualitas input untuk 2 2 satu satuan output lebih tinggi dan seharusnya

Terjadinya Ketidakefektifan

Adanya penggunaan anggaran tidak tepat 3 1 sasaran/tidak sesuai peruntukan

Adanya pemanfaatan barang/jasa 3 2 dilakukan tidak sesuai dengan rencana yang

ditetapkan Adanya barang yang dibeli belum/tidak

dapat dimanfaatkan

Adanya pemanfaatan barang/jasa tidak 4 berdampak terhadap pencapaian tujuan

organisasi

Adanya pelaksanaan kegiatan 3 5 terlambat/ terhambat sehingga mempengaruhi

pencapaian tujuan organisasi

Adanya pelayanan kepada masyarakat tidak optimal

Adanya fungsi atau tugas instansi yang diperiksa tidak diselenggarakan dengan baik termasuk target penerimaan tidak tercapai

Adanya penggunaan biaya promosi/ pemasaran tidak efektif

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

ASN bukan bendahara

Bendahara,ASN bukan bendahara

ix

Page 73: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Lampiran 1V Nama

1 SOP : Penvusunan RKA No Alur Proses/ Uraian Pemilik Resiko

1 Mendisposisikan surat penyusunan RKA dan nota dinas dalam rangka permintaan data

Kepala Dinas Kesehatan dan Kasubag penyusunan program & keuangan

2 Memberikan persetujuan Nota Dinas kepada Sekretaris dan Kepala Dinas Kepala Dinas Kesehatan dan sekretaris

3 Menyampaikan Nota Dinas ke Bidang-bidang Stafi Operator dan bidang-bidang

4 Mengumpulkan bahan penyusunan RKA dan bidang-bidang pada SKPD Dinkes berdasarkan KUA dan PPAS

Staf! Operator

5 Meneliti kesesuaian antara penganggaran dengan perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan

Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

6 Menyusun rancangan RKA Staf/ Operator

7 Meneliti dan koreksi rancangan RKA Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

8 Memberikan persetujuan Kepala Dinas dan Sekretaris Melakukan pembahasan RKA oleh tim TAPD TAPD

10 Menyempurnakan RKA dan hasil pembahasan dengan tim TAPD

Kasubag Penyusunan program & Keuangan dan Staf/ Operator

11 Mengentrykan RKA dalam aplikasi SIMDA Staf! Operator

12 Mencetak dokumen RKA hasil entry (hard copy) Staf/ Operator

13 Memberikan persetujuan RKA oleh Kadis KepalaDinasKesehatan

14 Mengarsipkan RKA Staf! Operator NI

2 : Penyusunan DPA DAN ANGGARAN KAS SKPD Dinas Kesehatan

No Alur Proses/ Uraian Pemilik Resiko

1 Menugaskan Sekretaris untuk menyusun DPA Kepala

2

Menugaskan Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan untuk menyusun DPA Sekretanis

3 Menandatangani nota dinas yang diusulkan

Kepala dan Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan

4 Menyerahkan Nota Dinas kepada Sekretaris Sekretaris

5

Menyerahkan Nota Dinas Kepada Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan

6 Menyerahkan Nota Dinas kepada Staf Penyusunan Prog & Keuangan Staf

7 Menyerahkan Nota Dinas kepada Bidang-Bidang Bidang-bidang

8 Menerima Anggaran Kas dan masing-masing bidang

Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan

9 Mengentry Anggaran kas ke sistem Staf

10 Mengkoreksi hasil entry Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan

11 Memeriksa dan memaraf Anggaran Kas Sekretaris

x

Page 74: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

12 Menandatangani Anggaran Kas Kepala

13 Melakukan Transfer dan RKA ke DPA sekaligus mencetaknya St f a

14 Menandatangani DPA PPKD

15 Menggandakan DPA Staf

16 Menyerahkan ke bidang-bidang Bidang-bidang 3 Nama : Penyusunan DPA Perubahan dan Penggeseran DPA SKPD Dinas Kesehatan

SOP No Alur Proses/ Uraian Pemilik Resiko

1

Kepala Dinas menerima RKA I RKAP dan selaku PA Menugaskan Sekretaris untuk menyusun RKA I RKAP

Kepala

2

Sekretaris memberikan disposisi ke Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan untuk menyusun RKA I RKAP

Sekretaris

Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan melakukan pengecekan RKA / RKAP agar sesual dengan KUA PPAS

Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan

Menyerahkan RKA I RKAP ke Staf Penyusunan Prog & Keuangan Staf

Menyerahkan RKA I RKAP ke bidang-bidang Bidang-bidang

6 Menerima Anggaran Kas dan masing-masing bidang Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan

7 Mengentry Anggaran kas ke sistem Staf

8 Mengkoreksi hash entry Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan Memeriksa dan memaraf Anggaran Kas Sekretaris

10 Menanadatangani Anggaran Kas Kepala Melakukan Transfer dan RKAP ke DPPA sekaligus mencetaknya Staf

12 Menandatangani DPA PPKD

13 Menggandakan DPA Staf

14 Menyerahkan ke bdang-bidang Bidang-bidang 4 Nama : Penerbitan SPP

SOP No Alur Prosesl Uraian Pemilik Resiko 1 Menyiapkan draft SPP UP/GU/TU,

LS dan Kontrak berdasarkan dokumen pendukung yang ada lalu diserahkan bendahara untuk diverifikasi

PPTK

2 Memverfikasi draft SPP UP/GU/TU, LS dan Kontrak balk kelengkapan dan kesesuainnya lalu diserahkan ke PPK SKPD

BENDAHARA

3 Memeriksa draft SPP UP/GU/TU, LS dan Kontrak baik kelengkapan dan kesesuainnya. Kalau ada kesalahan dikembalikan ke Bendahara dan PPTK.

PPK SKPD

4 SPP UP/GU/TU, LS dan Kontrak PPK SKPD

xi

Page 75: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

baik kelengkapan dan kesesuainnya. sudah benar dilanjutkan untuk dibuat SPM

5 Nama Penerbitan SPM SOP

No Alur Proses/ Uraian Pemilik Resiko 1 Menerima SPP UP/GU/TU, LS dan

Kontrak Staf

2 Memverifikasi kelengkapan SPP UP/GU/TU, LS dan Kontrak

Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

3 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan

Staf

4 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar

Staf

5 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

6 Memeriksa dan memaraf SPM Sekretaris I KPA

7 Menyetujui SPM Kepala Dinas Kesehatan

8 Meregister SPM Staf

9 Menyampaikan SPM BPKAD

Nama 6 ci Verifikasi SPJ Keuangan

No Alur Proses! Uraian Pemilik Resiko 1 Menerima SPJ setiap han kerja Staf

2 Memverifikasi kwitansi-kwitansi, SPJ per kegiatan dan pajak-pajak berdasarkan peraturan berlaku Staf

3 Meneliti hasH verifikasi Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan

4 Memeriksa SPJ jika benar diteruskan ke Bendahara Pengeluaran dan jika terdapat kuitansi yang ditolak maka kuitansi tidak disahkan dan dikembalikan ke PPTK

Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan

5 Membuat buku pajak (PPN dan PPh) dan Pengesahan SPJ Staf

6 Memeriksa buku pajak dan pengesahan Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan

7 Memeriksa dan membubuhi paraf Sekretaris

8 Menyetujui pengesahan SPJ Kepala Dinas

Meregister pengesahan SPJ Staf 7 Nama Penyusunan Laporan Keuangan

SOP

No Alur Proses! Uralan Pemilik Resiko

1 Menerima disposisi untuk menyusun laporan keuangan Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan

2 Menyiapkan data-data Keuangan Staf Penyusun Prog & Keuangan

3 Melakukan rekonsiliasi aset Pengurus Barang

4 Menyusun data hasil rekon Staf Penyusun Prog & Keuangan

5 Menyusun worksheet (neraca lajur) Staf Penyusun Prog & Keuangan

6 Menyusun neraca dan Laporan realisasi Anggaran (LRA) Staf Penyusun Prog & Keuangan

7 Memeriksa neraca dan LRA Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan

8 Melakukan rekonsiliasi asset, dan LRA Tim LKPD

9 Menyusun Neraca dan LRA Staf Penyusun Prog & Keuangan

10 Menyusun Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Stat Penyusun Prog & Keuangan

11 Memeriksa draft Laporan Keuangan Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan

xl'

Page 76: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

12

Metakukan review Laporan Keuangan dengan Inspektorat Kab. Kutai Kartanegara Inspektorat

13 Memeriksa draft perbaikan Laporan Keuangan Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan

14 Memeriksa dan memaraf Laporan Keuangan Sekretaris

15 Menyetujui Laporan Keuangan Kepala

16 Menggandakan Laporan Keuangan Stat Penyusun Prog & Keuangan

17 Menyampaikan aporan keuangan Tim LKPD 8 Nama : Audit Internal / Monitoring dan Evaluasi Keuangan

SOP

No Alur Proses/ Uraian Pemilik Risiko

1 Menerima disposisi untuk audit laporan laporan keuangan dan Kepala Dinas

Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan

2 Menyiapkan data-data Keuangan dan form form Pemeriksaan

Staf Penyusun Prog & Keuangan

3 Metakukan Audit di Puskesmas Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan

4 Meminta SPJ,Laporan Pajak, Laporan Keuangan dan Aset Puskesmas

Pembantu Bendahara Pengetuaran I Pengurus Barang

5 Memeriksa SPJ,Laporan Pajak, Laporan Keuangan dan Aset Puskesmas

Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan

6 Memberikan Hasil Audit kepada Kepala Dinas

Kepala

Nama

9 SOP Verifikasi SPJ Keuanaan BLUD No Alur Proses/ Uraian - Pemilik Risiko

1 Menerima SPJ setiap han kerja Staf

2

Memverifikasi kwitansi-kwitansi, SPJ per kegiatan dan pajak-pajak berdasarkan peraturan bertaku Stat

3 Meneliti hasil veritikasi Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan

4

Memeriksa SPJ jika benar diteruskan ke Bendahara Pengeluaran BLUD dan jika terdapat kuitansi yang ditolak maka kuitansi tidak disahkan dan dikembalikan

Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan, Bendahara BLUD

5 Memeriksa buku pajak dan pengesahan Staf

6 Memeriksa dan membubuhi paraf Staf

7 Menyetujui pengesahan SPJ Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan

8 Meregister pengesahan SPJ Staf Nama

10 SOP Penerbitan SPP LS Utanci Aset( Pihak Keticia ) / Kontrak NO Alur Proses/ Uraian - Pernilik Risiko

1 Menerima SPP LS (Jasa Pihak Ketiga ) I Kontrak Stat

2 Memverifikasi kelengkapan SPP LS (Jasa Pihak Ketiga) / Kontrak Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

3 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Stat

4 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Stat

5 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

6 Menyetujui SPM Sekretaris / KPA

7 Meregister SPM Stat

8 Menyampaikan SPM ke BPKAD Stat

Page 77: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

9 Diterima BPKAD BPKAD

10

Memverifikasi SPM LS (Jasa Pihak Ketiga )Memverifikasi SPM LS (Jasa Pihak Ketiga) BPKAD

11

BPKAD memeriksa jika terdapat kesalahan ditolak dan kalau benar dilanjutkan dibuatkan SP2D Staf

12

Setelah dibuatkan SP2D. SPD tidak mencukupi dan dijadikan hutang tahun berikutnya dan berkas dikembalikan ke OPD Staf

13 Membuat Laporan Hutang OPD ke BPKAD pada akhir tahun BPKAD

14 Diperiksa dan diverifikasi (dinilai) data hutang oleh Inspektorat Wilayah INSPEKTORATWILAYAH

15 Diperiksa dan disetujui data hutang oleh BPK RI BPK RI

16 OPD merlunggu diterbitkan DPA o!eh BPKAD BPKAD

17 BPKAD menerbitkan DPA Hutang dan diserahkan ke OPD BPKAD

18 OPD menerima DPA hutang Kepala Dinas Kesehatan

19 Menerima SPP LS (Jasa Pihak Ketiga ) I Kontrak Staf

20 Memverifikasi kelengkapan SPP LS (Jasa Pihak Ketiga) / Kontrak Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

21 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Staf

22 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Staf

23 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan 24 Menyetujui SPM Sekretaris / KPA

25 Meregister SPM Staf

26 Menyampaikan SPM ke BPKAD- BPKAD

Nama Penerbitan SPP LS Utang Belanja Barang & Jasa (belanja beban) 11 SOP

NO Alur Proses/ Uraian Pemilik Risiko

1 Menerima SPP LS Belanja Barang & Jasa (Belanja Beban) Staf

2 Memverifikasi kelengkapan SPP LS Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban) Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

3 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Staf

4 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Staf

5 Memeriksa dan Memparaf 8PM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

6 Menyetujui SPM Sekretaris / KPA

7 Meregister SPM Staf

8 Menyampaikan SPM ke BPKAD Staf

9 Diterima BPKAD BPKAD

10 Memverifikasi SPM LS Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban)

BPKAD

11

BPKAD memeriksa jika terdapat kesalahan ditolak dan kalau benar dilanjutkan dibuatkan SP2D

BPKAD

12

Setelah dibuatkan SP2D. SPD tidak mencukupi dan dijadikan hutang tahun berikutnya dan berkas dikembalikan ke Staf

xiv

Page 78: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

OPD

13 Membuat Laporan Hutang OPD ke BPKAD pada akhir tahun

BPKAD

14 Diperiksa dan diverifikasi (dinilai) data hutang oleh Inspektorat wilayah

INSPEKT0RAT WILAYAH

15 Diperiksa dan disetujui data hutang oleh BPK RI BPK RI

16 OPD menunggu diterbitkan DPA oleh BPKAD BPKAD

17 BPKAD menerbitkan DPA Hutang dan diserahkan ke OPD

BPKAD

18 OPD menerima DPA hutang Kepala Dinas Kesehatan

19 Menerima SPP LS Belanja Barang & Jasa (Belanja Beban) Staf

20 Memverifikasi kelengkapan Belanja Barang & Jasa (Belanja Beban) Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

21 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Staf

22 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Staf

23 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

24 Menyetujui SPM Sekretaris / KPA

25 Meregister SPM Staf

26 Menyampaikan SPM ke BPKAD BPKAD

Nama

12 SOP : Penerbitan Piutanci Dana Non Kaoitasi JKN NO Alur Proses/ Uraian Pemilik Risiko

1 Menerima SPP LS Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban) Staf

2 Memverifikasi kelengkapan SPP LS Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban) Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

3 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Staf

4 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Staf

5 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

6 Menyetujui SPM Sekretaris / KPA

7 Meregister SPM Staf

8 Menyampaikan SPM ke BPKAD Staf

9 Diterima BPKAD BPKAD

10 Memverifikasi SPM LS Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban) BPKAD

11

BPKAD memeriksa jika terdapat kesalahan ditolak dan kalau benar dilanjutkan dibuatkan SP2D BPKAD

12

Setelah dibuatkan SP2D. SPD tidak mencukupi dan dijadikan hutang tahun benkutnya dan berkas dikembalikan ke OPD Staf

13 Membuat Laporan Hutang OPD ke BPKAD pada akhir tahun BPKAD

14 Diperiksa dan diverifikasi (dinilai ) data hutang oleh Inspektorat wilayah INSPEKTORATWILAYAH

15 Diperiksa dan disetujui data hutang oleh BPKRI BPK RI

16 OPD menunggu diterbitkan DPA oleh BPKAD BPKAD

17 BPKAD menerbitkan DPA Hutang dan diserahkan ke OPD BPKAD

xv

Page 79: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Jabatan

Sekretaris

Kasubbag Sungram dan Keuangan

Staf Sungram dan Keuangan

Pengarah

Jabatan tim anda Tangan

Staf Sungram dan Keuangan

18 OPD menerima DPA hutang Kepala Dinas Kesehatan

19 Menerima SPP LS Belanja Barang & Jasa (Belanja Beban) Stat

20 Memverifikasi kelengkapan Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban) Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

21 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Stat

22 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Stat

23 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan

24 Menyetujui SPM Sekretaris I KPA

25 Meregister SPM Stat

26 Menyampaikan SPM ke BPKAD BPKAD

Kepala Dinas Kesehatan,

dr. Martina Yu1ianti Sp. PD,., FINASIM.,M.Kes (MARS)

Pembina Utama Muda

NIP. 19710712 200012 2 002

Tim Penyusun RTP perangkat Daerah

No Nama

Ismi Mufiddah, SKM., MPH

NIP. 19700827 199703 2 004

ArifRahman, SE, M.Kes

NIP. 19670114 198803 1 006

'Fri Arlyani IstIqomah, SE

NIP. 19710220 200801 2 012

Sarah Olivia Sari

NIP. 19791018 200701 2 019

xvi

Page 80: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

4

Target waktu 20 19-2020

11

i Belanja Efektif,

12Efisien dan Ekonomis Tahun Anggaran 2020

Target waktu sudah disesualkan

Jabatan

Auditor Madya

Auditor Muda

Pengawas Pemerintahan Madya

Auditor Kepegawaian Madya

Auditor Muda

Auditor Pertama

Jabatan tim

Pengendali teknis

Ketua Tim

Anggota Tim

Anggota Tim

Anggota Tim

Anggota Tim

PEMERINTAH KABUPATEN KUTM KARTANEGARA

NSPK1OIA1 DAERAH JdmPI,q,ul34T(OS41)WGU,Fc (ø41)617J777SJI4

Jenis Reviu Revrn Dokumen RTP Dinkes 2020

Sasaran Reviu : Maten isi dokumen RTP Dirikes

2020

Petuga4Reviu : Nurul Hayati, SE, Auditor Muda

Pengendali Tekrns: Jiduan Thaiha. SE,

Auditor Madya

KERTAS KERJA REVIU DOKUMEN RENCANA TINDAK PENGENDALIAN

1. Keselarasan dan kesesuaian materi yang disusun dengan substansi

Dokumen Rencana Tindak Pengendalian

o Halaman Tertulis Penjelasan Prosedur Hasil Reviu

Kebijakan penyusunan MR belum disajikari

Target waktu merupakan tahun berkenaan ditambah 1 tahun berikutnya

Belanja Efektif, Efisien dan Ekonomis Tahun Anggaran 2020 BELUM DIKELOMPOKKAN

Cek Surat Instruksi dan Surat Edaran Sekretaris Daerah

Target waktu dirubah menjadi 2020-2021

CEK ANGGARAN KAS DINAS KESEHATAN

Surat Instruksi dan Surat Edaran Sekretaris Daerah sudali disajikan

• Belanja Efektif, Efisien dan Ekonomis Tahun Anggaran 2020 SUDAH DIKELOMPOKKAN

E. M. Riduan Thaiha, SE

NIP.19631130 198602 1 003 Muhlis Haji Pannusu, S.SPI., MP. Crmo

NIP. 19760829 200801 1 007

H. Syarifuddin, SE., MM

NIP.19640620 199503 1 002

Dwi Indah Susanti,SSTP,.M.Si

NIP. 19771029 199703 2 004

Nurul Hayati, SE

NIP.19780116 200112 2 002

Akhmad Husaini, S.Sos

NIP. 19820117 200112 1 003

1

2

3

4

5

Page 81: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS KESEHATAN

JIn.Cut Nyak Dien No. 33 lelp.(0541) 661082 Fax. (0541) 662258 Kode Pos 75512

INSTRUKSI KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR P-593/DINKES/SKRT-SKEU/900/2/2020

TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UTAMA PADA TARGET

KINERJA DAN BELANJA UTAMA TAHUN ANGGARAN 2020 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

KEPALA DINAS KESEHATAN

Dalam rangka pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan utama pada target kinerja dan belanja utama Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2020 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2020, maka dengan mi menginstruksikan:

Kepada Semua Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dmas Kesehatan Tahun Anggaran 2020

Untuk

KESATU Indikator keluaran, tolok ukur kinerja dan target kinerja berupa 92.045 orang yang dilayani kesehatan, pelatihan kesehatan - 15 kasus audit verbal kematian ibu martenal bayi dan balita - 60 puskesmas dan pusban difiasifitasi kegiatan operasional umum dan kesehatan - 273 desa dan kelurahan untuk penanggulangan bencana, wabah LKB, penyehatan lingkungan dan sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) - 2 lokasi pengadaan fisilitas kesehatan - 40 media pelatihan kaser kesehatan dan promosi infoiiiiasi sadar hidup sehat - 5.056,26 paket pengadaan sarana dan prasarana kesehatan - 250 sarana pembinaan dan pemantauan kualitas air minum - 109 unit saran dan prasarana kesehatan - 150 izin tenaga dan fasilitas kesehatan - 12 bulan pendampingan DAK dn surveilance aktif - 22 dokumen survey lingkungan kesehatan, rekon BMD dan standar yankes - 1.823 kali kunjungan,pemeriksaan, money ,pertemuan dan fasifitasi penanggulangan berbagai penyakit - 18 kecamatan fasilitasi kabupaten sehat, penanggulangan penyakit filariasis dan pengembangan nikah sehat - 8 kegiatan fasilitasi BOK pangan, stunting, jampersal,kesehatan kerja dan olah raga, serta promosi

kesehatan - 3.665 buku KIA dan GPA - 50 event kejadian tertentu dan kegiatan yang saudara laksanakan agar keefektffitan target terpenuhi sampai batas berakhirnya tahun anggaran 2020;

I

Page 82: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

KEDUA Belanja utama pada kegiatan berupa Pendapatan Rp. 355.80 1.333.99,- Honorarium Tim Pengadaan Banmg dan Jasa Rp. 4. 158.000,-Belanja Pegawai BLUD Rp. 1.538.554.230,-Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor Rp. 32.749.200, -Belanja Perlengkapan Kegiatan Rp. 802.944.836 ,-Belanja Bahan Pakai Habis Medis Rp.6.613.776.258,-Belanja Bahan Pakai Habis Non Medis Rp.22 1.795.800,-Belanja Souvenir/Cendera Mata Rp.4.484.362,-Belanja Bahan Baku Bangunan Rp.280.587.880.-Belanja Bahan Obat-obatan Rp.7.033.389.337,-Belanja Bahan Kimia dan Pupuk Rp. 342.580.000. -Belanja Persediaan Makanan Pokok Rp. 125.9 10.000,-Belanja Linen! Perlengkapan Ruang Pasien Rp.20.000.000,-Belanja Alat PeragaJ Bahan PeJatih/ Praktek Rp. 1.000.000,-Belanja Jasa Pihak Ketiga Rp.7.213.762.336,-Belanja Jasa General Chek Up Rp. 14.550.000,-Belanja Upah Thkang Rp. 128.500.000,-Belanja Jasa Pengujian Laboratorium Rp. 147.384. 160,-Belanja Jasa Pengolahan Limbah Rp. 225,850. 000,-Belanja Penjilidan Rp. 31.296. 792,-Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat Rp. 252.000. 000,-Belanja Sewa Sarana Mobiitas Darat Rp. 1.750.000,-Belanja Sewa Sarana Mobiitas Air Rp.700.000,-Belanja Makanan Dan Minuman Satgas Rp.26.325.000,-Belanja Makanan dan Minuman Rapat Rp.3. 144.59 1.200,-Belanja Makanan dan Minuman Tamu Rp. 259.900.000, -Belanja Makanan dan Minuman Pelatihan Rp. 5.248.514.000, -Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) Rp.37.500.000,-Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Rp. 19.723.421.678,-Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Rp.3. 251.929.900,-Belanja Kursus-kursus Singkat/ Pelatihan Rp. 111.800.000,-Belanja Bimbingan Teknis Rp.5.000.000,-Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp.23.000.000,-Belanja Pemeliharan Gedung dan

F3angunan Rp.33.845.827,-Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya Rp. 16.966. 200,-Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Rp. 25.000.000, -Belanja Barang Yang akan Diserahkan kepada Masyarakat Rp.56.250.000,-Belanja Uang Saku Rp.12.000.000,-Belanja Barang dan Jasa BLUD Rp. 1.278.063.640,-Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada pihak ketiga Rp. 7.700.000, -Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada masyarakat Rp. 28.400.000, -Belanja Tenaga Ahli Rp.898.400.000,-Belanja Narasumber Rp. 1.763.500.000,-Belanja Moderator Rp. 7.000.000, -Belanja Peralatan dan Mesin Dibawah Nilai Kapita lisasi Rp. 46.551.200, -Belanja Barang dan Jasa Pengelola Tarif Pelayanan Rp.25 1.08 1.200,-Belanja Transportasi dan Akomodasi Rp. 13.899.822.6 19,-Belanja Uang Saku Rp.6.651.688.518,-Belanja Honorarium Panitia Pendukung Kegiatan Non PNSD Rp.96. 100.000,-Belanja Modal Tanah -

2

Page 83: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa Rp.725.246.300,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Beilnotor Khusus Rp.4.303.383.200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesm - Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang Rp.20.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya Rp. 1.737.400.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman Rp.3.400.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik Rp.40.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesm - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor Rp. 273.716.680, -Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kantor Lainnya Rp. 1 .467.945.600,-Belanja Modal Peralatan dan Mesm - Pengadaan Meubelair Rp.3.452.930.600,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Pembersih Rp. 10.500.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesm - Pengadaan Alat Pendmgm Rp. 301.751.749, -Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) Rp.640.233.200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran Rp.87.752.420,-Belanja Modal Perahitan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan Rp.283.662.700,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadaan Personal Komputer Rp. 1.400.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer Rp.2 10.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer Rp. 237.900.000, -Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Jaringan Rp.80.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja Pejabat Rp. 1 1.006.652,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat Rp.7.919.909.05Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat Rp.8.300.000. 15Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual Rp.884.492.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film Rp.24.050.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kedokteran Umum Rp.5.673.761.200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rp.393.900.863,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kesehatan Perawatan Rp. 647.928.000, -Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Laboratorium Lainnya Rp.234.813.881,-Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Rp. 664.317.500, -Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Instalasi Rp.2.500.000.000,-Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan Rp.30.241.737.958,-Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya Rp.822.810.000,-Belanja

Modal Jalan, Ingasi dan Jaringan - Pengadaan Jaringan Distribusi Rp.1.131.758.700,-Belanja Modal BLUD Rp. 1.304.597.562.24Belanja Modal Software Rp.37.350.000,-

Page 84: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Jabatan Jabatan tim : Tanda Tangan

Sekretaris Pengarah

Kasubbag Sungram dan Keuangan Ketua Tim

Staf Sungram dan Keuangan Anggota

Staf Sungrarn dan Keuangan i Anggota

yang dimuat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran dimasing-masing program dan kegiatan yang saudara laksanakan agar keefisienan dan keekonomisan terpenuhi sampai batas berakhirnya tahun anggaran 2020;

KETIGA Tujuan dan sasaran dalam program kegiatan agar disosialisasi pada saat pelaksanaan kegiatan;

KEEMPAT Hasil pencapaian target dan belanja utama pada program kegiatan di evaluasi pencapaiannya, dan dilaporkan secara berkala capaiannya kepada pejabat fungsi pengelolaan keuangan Dinas Kesehatan.

Instruksi Dinas Kesehatan mi mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.

Ditetapkan di Tenggarong

Pada tanggal, 7 Februari 2020

Kepala Dinas Kesehatan

dr. Martina Yulian i, Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS) Pembina Utama Muda

NIP. 19710712 200012 2 002

Tim Penyusun Instruksi Kepala Dinas Kesehatan

Na.ma

Ismi Mufiddali, SKM., MPH

NIP. 19700827 199703 2 004

Arif Rahman, SE, M.Kes

NIP. 19670114 198803 1 006

'Fri Arlyanl Istlqomah, SE

NIP. 19710220 200801 2 012

Sarah Olivia Sari

NIP. 19791018 200701 2 019

Page 85: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

PEMERINTAi1 KABUPATEN KUTM KARTANEGARA

NSPEKIORAI DAEIAH .?liJ4T*jOS41)11OM,k (D41)kI7VT*7ZI4

Jenis Reviu Reviu Dokumen SI Dinkes 2020

Sasaran Reviu : Mated isi dokumen SI Dinkes 2020

Petugas Reviu :Nurul Hayati,SE, Auditor Muda

PengendaliTeknis : E. M Riduan/fhalha, SE,

Auditor Madya

KERTAS KERJA REVIU DOKUMEN SURAT INSTRUKSI

1. Keselarasan dan kesesuaian materi yang disusun dengan substansi Dokumen

Surat Instruksi

Halaman Tertulis Penjelasan Prosedur Hasil Reviu

Indikator keluaran, perbaikan narasi narasi ke satu tolok ukur kinerja ke satu sudah diperbaiki dan target kinerja berupa belum ditambal-ikan pada narasi ke satu

Narasi kedua yang I: perbaikan narasi narasi ke dua berbunyi Belanja ke dua sudah diperbaiki utama pada kegiatan berupa belum disajikan

92.045 orang 1 1 yang dilayani

- kesehatan

2 Pendapatan

3 H. Syarifuddin, SE., MM

NIP.19640620 199503 1 002

4 Dwi Indah Susanti,SSTP,.M.Si

NIP. 19771029 199703 2 004

Jabatan

Auditor Madya

Auditor Muda

Pengawas Pemerintahan Madya

Auditor Kepegawaian Madya

Jabatan tim

Pengendali teknis

Ketua Tim

Anggota Tim

Anggota Tim

Nama

E. M. Riduan Thaiha, SE

NIP.19631130 198602 1 003

Muhlis Haji Pannusu, S.SPI., MP. Crmo

NIP.19760829 200801 1 007

2

Nurul Hayati, SE

NIP.19780116 200112 2 002

Akhmad Husaini, S.Sos

NIP. 19820117 200112 1 003

Anggota Tim

Auditor Pertama Anggota Tim

Auditor Muda

5

Page 86: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAIKARTANEGARA DINAS KESEHATAN

JIn.Cut Nyak Dien No. 33 Telp.(0541) 661082 Fax. (0541) 662258 Kode Pos 75512

Tenggarong, 7 Februari 2020

Kepada Yth: Seluruh Kepala Bidang dan PPTK Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara

Di TEMPAT

SURAT EDARAN NOMOR. P-594/DINKES/SKRT-SKEU/900/2/2020

TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UTAMA PADA

TARGET IUNERJA DAN BELANJA UTAMA TAHUN ANGGARAN 2020 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Berdasarkan Rencana Strategi Dinas Kesehatan Tahun 2016-202 1 dan Rencana Kerja Tahun 2020 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2020, maka bersama mi kami sampaikan bahwa dalam pelaksanaan program dan kegiatan utama pada target kinerja dan belanja utama tahun anggaran 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, diminta kepada semua PPTK dalam mengelola target dan belanja kegiatan agar berpedoman pada Perbup Nomor. 7 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, pengendalian tersebut bertujuan untuk 1. pencapaian efektifitas target berupa 92.045 orang yang dilayani

kesehatan, pelatihan kesehatan - 15 kasus audit verbal kematian ibu martenal bayi dan balita - 60 puskesmas dan pusban difiasilitasi kegiatan operasional umum dan kesehatan - 273 desa dan kelurahan untuk penanggulangan bencana, wabah LKB, penyehatan lingkungan dan sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) - 2 lokasi pengadaan fisilitas kesehatan - 40 media pelatihan kaser kesehatan dan promosi informasi sadar hidup sehat - 5.056,26 paket pengadaan sarana dan prasarana kesehatan - 250 sarana pembinaan dan pemantauan kualitas air minum - 109 unit saran dan prasarana kesehatan - 150 izin tenaga dan fasilitas kesehatan - 12 bulan pendampingan DAK dn surveilance aktif - 22 dokumen survey lingkungan kesehatan, rekon BMD dan standar yankes - 1.823 kali kunj ungan ,pemeriksaan, money, pertemuan dan fasilitasi penanggulangan berbagai penyakit - 18 kecamatan fasilitasi kabupaten sehat, penanggulangan penyakit filariasis dan

1

Page 87: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

pengembangan nikah sehat - 8 kegiatan fasilitasi BOK pangan, stunting, jampersal,kesehatan kerja dan olah raga, serta promosi kesehatan - 3.665 buku KIA dan GPA - 50 event kejadian tertentu

2. Efisiensi dan ekonomis dalam belanja utama kegiatan berupa Pendapatan Rp. 355.801.333.99, - Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 4. 158.000,-Belanja Pegawai BLUD Rp. 1.538.554.230, -Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor Rp. 32. 749.200,-Belanja Perlengkapan Kegiatan Rp.802 .944.836,-Belanja Bahan Pakai Habis Medis Rp.6.613.776.258,-Belanja Bahan Pakai Habis Non Medis Rp.22 1 .795.800,-Belanja Souvenir/Cendera Mata Rp.4.484.362,-Belanja Bahan Baku Bangunan Rp.280 .587 .880.-Belanja Bahan Obat-obatan Rp.7.033 .389.337,-Belanja Bahan Kimia dan Pupuk Rp.342.580.000.-Belanja Persediaan Makanan Pokok Rp. 125.910. 000,-Belanja Linen/ Perlengkapan Ruang Pasien Rp.20.000.000, -Belanja Mat Peraga/ Bahan Pelatih/ Praktek Rp. 1 .000.000,-Belanja Jasa Pihak Ketiga Rp.7.213.762.336,-Belanja Jasa General Chek Up Rp.14.550.000,-Belanja Upah Tukang Rp. 128.500.000,-Belanja Jasa Pengujian Laboratorium Rp. 147.384. 160,-Belanja Jasa Pengolahan Limbah Rp.225.850.000,-Belanja Penjilidan Rp.3 1.296.792,-Belanja Sewa Gedung/ Kantor/Tempat Rp.252 .000.000,-Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat Rp. 1 .750.000,-Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air Rp.700.000,-Belanja Makanan Dan Rp.26.325.000,-Belanja Makanan dan Rp.3. 144.59 1.200,-Belanja Makanan Rp.259.900.000,-Belanja Makanan Rp.5.248.5 1.4 .000,-Belanja Pakaian Rp.37.500,000,-Belanja Perjalanan

Satgas Rapat Tamu

Minuman Minurnan

dan Minuman dan Minuman Pelatihan

Sipil Lengkap (PSL) Dinas Dalam Daerah

Rp. 19.723.421.678,-Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Rp .3.251 .929.900 ,-Belanja Kursus-kursus Singkat/ Pelatihan Rp. 111 .800.000,-Belanja IBimbingan Teknis Rp.5.000.000,-Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp.23.000.000, -Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan Rp. 33. 845.827,-Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya Rp. 16.966.200,-Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Rp.25.000.000,-Belanja Barang Yang akan Diserahkan kepada Masyarakat Rp.56.250.000, -Belanja Uang Saku Rp.12.000.000,-Belanja Barang dan Jasa BLUD Rp.1.278.063.640,-Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada pihak ketiga Rp.7 .700.000 ,-Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada masyarakat Rp. 28.400. 000,-Belanja Tenaga Ahli Rp.898.400.000,-Belanja Narasumber Rp. 1 .763.500.000,-Belanja Moderator Rp.7.000.000, -Belanja Peralatan dan Mesin Dibawah

2

Page 88: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Nilai Kapitalisasi Rp.46.551.200,-Belanja Barang dan Jasa Pengelola Tarif Pelayanan Rp.25 1.081 .200,-Belanja Transportasi dan Akomodasi Rp. 13.899.822.6 19,-Belanja Uang Saku Rp.6 .651.688.518,-Belanja Honorarium Panitia Pendukung Kegiatan Non PNSD Rp.96. 100.000,-Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa Rp. 725.246.300 ,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus Rp.4.303.383.200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang Rp.20.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya Rp.1.737.400.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman Rp.3.400.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik Rp.40.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor Rp .273.716.680, -Belanj a Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya Rp.1.467.945.600,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair Rp.3.452.930.600,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih Rp. 10.500.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin Rp.30 1.751 .749,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) Rp.640.233.200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Pemadam Kebakaran Rp.87.752.420,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan Rp.283.662.700,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer Rp. 1 .400.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer Rp.210.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer Rp.237.900.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin -

Pengadaan Peralatan Jaringan Rp. 80.000.000 ,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja Pejabat Rp. 11 .006.652,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat Rp.7.919.909.05Be1anja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat Rp.8.300.000. 15Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual Rp.884.492.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film Rp.24.050.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kedokteran Umum Rp. 5.673.761. 200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rp.393.900.863,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kesehatan Perawatan Rp.647 .928.000 ,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lainnya

3

Page 89: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Rp.234.813.881,-Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Rp.664.317.500,-Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Instalasi Rp.2.500.000.000,-Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan Rp. 30.241 .737.958 ,-Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya Rp.822.810.000,-Belanja Modal Jalan, Trigasi dan Jaringan - Pengadaan Jaringan Distribusi Rp.1.131.758700,-Belanja Modal BLUD Rp. 1.304.597.562.24Belanja Modal Software Rp.37.350.000,-

3. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut agar target tercapai dengan efektif serta belanja yang efisien dan ekonomis dengan rincian sebagai berikut

Pada Identifikasi dan analisis risiko 1. Unsur Identifikasi dan Analisis Risiko

1) Pada Identifikasi risiko untuk pencapaian target kegiatan utama berupa berapa orang yang dilayani kesehatan, pelatihan kesehatan, berapa kasus audit verbal kematian ibu martenal bayi dan balita - berapa puskesmas dan pusban difiasilitasi kegiatan operasional umum dan kesehatan - berapa desa dan kelurahan untuk penanggulangan bencana, wabah LKB, penyehatan lingkungan dan sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) - berapa lokasi pengadaan fisilitas kesehatan - berapa media pelatihan kaser kesehatan dan promosi informasi sadar hidup sehat - berapa berapa paket pengadaan sarana dan prasarana kesehatan - berapa sarana pembinaan dan pemantauan kualitas air minum - berapa unit saran dan prasarana kesehatan - berapa izin tenaga dan fasilitas kesehatan - berapa bulan pendampingan DAK dn surveilance aktif - berapa dokumen survey lingkungan kesehatan, rekon BMD dan standar yankes - berapa kali kunjungan,pemeriksaan, monev,pertemuan dan fasilitasi penanggulangan berbagai

penyakit - berapa kecamatan fasilitasi kabupaten sehat, penanggulangan penyakit filariasis dan pengembangan nikah sehat - berapa kegiatan fasilitasi BOK pangan, stunting, jampersal,kesehatan kerja dan olah raga, serta promosi kesehatan - berapa buku KIA dan GPA - berapa event kejadian tertentu seperti pada uraian unsur lingkungan pengendalian, unsur informasi dan komunikasi, unsur pemantauan berkelanjutan pada uraian butir point II dibawah mi;

2) Sedangkan identifikasi risiko pada belanja utama untuk Pendapatan, Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa, Belanja Pegawai BLUD,Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor,Belanja Perlengkapan Kegiatan,Belanja Bahan Pakai

4

Page 90: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Habis Medis, Belanja Bahan Pakai Habis Non Medis,Belanja Souvenir/Cendera Mata, Belanja Bahan Baku Bangunan, Belanja Bahan Obat-obatan,Belanja Bahan Kimia dan Pupuk ,Belanja Persediaan Makanan Pokok,Belanja Linen/ Perlengkapan Ruang Pasien, Belanja Alat Peraga/ Bahan Pelatih/ Praktek, Belanja Jasa Pihak Ketiga, Belanja Jasa General Chek Up, Belanja Upah Tukang, Belanja Jasa Pengujian Laboratorium, Belanja Jasa Pengolahan Limbah, Belanja Penjilidan ,Belanja Sewa Gedung/ Kantor/Tempat , Belanj a Sewa Sarana Mobilitas Darat, Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air, Belanja Makanan Dan Minuman Satgas,Belanja Makanan dan Minuman Rapat,Belanja Makanan dan Minuman Tamu, Belanja Makanan dan Minuman Pelatihan,Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL),Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah ,Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah, Belanja Kursus-kursus Singkat/ Pelatihan, Belanja Bimbingan Teknis, Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin, Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan, Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya ,Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan, Belanja ]3arang Yang akan Diserahkan kepada Masyarakat, Belanja Uang Saku, Belanja Barang dan Jasa BLUD, Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada pihak ketiga, Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada masyarakat, Belanja Tenaga Ahli, Belanja Narasumber, Belanja Moderator, Belanja Peralatan dan Mesin Dibawah Nilai Kapitalisasi, Belanja Barang dan Jasa, Pengelola Tarif Pelayanan, Belanja Transportasi dan Akomodasi Belanja Uang Saku, Belanja Honorarium Panitia Pendukung Kegiatan Non PNSD, Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya ,Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use), Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Pemadam

5

Page 91: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

Kebakaran, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan, Belanja Modal Perallatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Jaringan, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja Pejabat, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Perawatan, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lainnya, Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor, Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Instalasi, Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan, Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya, Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

- Pengadaan Jaringan Distribusi, Belanja Modal BLUD, Belanja Modal Software diperoleh identifikasinya seperti pada uraian unsur kegiatan pengendalian pada uraian butir point III dibawah mi;

3) Hasil identifikasi dan analisis risiko seperti pada lampiran surat manajemen risiko, surat Rencana Tindak Pengendalian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan surat edaran mi.

I. Pada efektifitas target kinerja utama kegiatan 1. Unsur Lingkungan Pengendalian.

1) Berdasarkan Pasal 5 huruf a dan Pasal 6 sub unsur penegakan integritas dan nilai etika beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan adanya penugasan tidak sesuai substansi kategori risiko berupa "risiko fraud" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar:

6

Page 92: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

a) melaksanakan kegiatan selalu menerapkan aturan perilaku pegawai sebagaimana perbup Nomor. 19 tahun 2016 tentang kode etik PNS di Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara;

b) Bahwa dalam pelaksanaan kegiatan agar saudara memperhatikan pembayaran yang tidak wajar, kelayakan penggunaan sumber daya, benturan kepentingan, gratifikasi dan penerapan kecermatan professional;

c) Bahwa capaian dalam program dan kegiatan serta target pelaksanaan kegiatan, diminta kepada saudara agar pada akhir tahun anggaran 2020 target dapat terpenuhi;

a) Bahwa efektifitas, efisiensi dan ekonomis dalam pelaksanaan belanja utama pada kegiatan, diminta kepada saudara agar belanja sehemat mungkin, substansi input belanja utama sesuai dengan program kegiatan.

2) Berdasarkan Pasal 5 huruf b dan Pasal 7 sub unsur Komitmen terhadap kompetansi beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan adanya tim yang tidak ada kompetensi dalam penugasan kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar:

a) Bahwa dalam pelaksana kegiatan untuk melaksanakan program dan kegiatan agar saudara memperhatikan kompetensi baik sertifikasi jabatan, dikiat substansi maupun pengalaman dalam melakukan pemeriksaan;

3) Berdasarkan Pasal 5 huruf c dan Pasal 8 kepemimpinan yang kondusif berkaitan beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya verifikasi laporan internal dan tidak adanya entry meeting, kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Dampak risiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu diminta kepada saudara agar a) Dalam melaksanakan tugas para petugas maupun yang

lainnya dilakukan para pelaksana kegiatan agar menerapkan

7

Page 93: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

manajemen berbasis kinerja; b) Dalam penugasan pelaksana kegiatan untuk melaksanakan

program dan kegiatan agar saudara selallu melakukan interaksi secara intensif kepada pejabat dan merespon secara positif terhadap pelaporan yang disampaikan;

c) Dalam penugasan tersebut diminta para kepala bidang mendampingi dalam melakukan entry meeting dan rapat;

4) Berdasarkan Pasal 5 huruf d dan Pasal 9 sub unsur Struktur organisasi beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya hubungan dan jenjang pelaporan kategori risiko berupa "risiko kepatuhan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar:

a) Bahwa dalam melaksanakan tugas maupun yang lainnya dilakukan para pelaksana kegiatan agar memberikan kejelasan wewenang atau meminta keterangan dan tanggungjawabnya atau melaporkan hasilnya dalam penugasan;

b) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan secara berkala kepada tim maturitas SPIP Dinas Ksehatari atas hasil kinerja untuk pemenuhan dokumen penilaian maturitas SPIP;

5) Berdasarkan Pasal 5 huruf e dan Pasal 10 sub unsur pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang tepat beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya penetapan penanggungjawab/personil yang menindakianjuti laporan kinerja kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Bahwa dalam melaksanakan tugas balk pelaksana kegiatan

maupun yang lainnya, dilakukan agar wewenang yang diberikan kepada pegawai yang tepat, sesuai dengan tingkat tanggungjawab yang terkait dengan pihak lain dalam rangka pencapaian tujuan kegiatan;

8

Page 94: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

6) Berdasarkan Pasal 5 huruf f dan Pasal 11 sub unsur penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya supervisi priodik penugasan kategori risiko berupa "risiko kebijakan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Dampak risiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Bahwa dalam melaksanakan tugas baik pelaksanaan

Kegiatan maupun yang lainnya, dilakukan agar sebelumnya terlebih dahulu diberikan panduan, penilaian, dan pelatihan di tempat kerja kepada pegawai atau tim untuk memastikan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, mengurangi kesalahpahainan, serta mendorong berkurangnya tindakan pelanggaran baik terhadap kode etik ASN

7) Berdasarkan Pasal 5 huruf g dan Pasal 12 sub unsur Perwujudan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang efektif beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan adanya tidak adanya laporan akhir penugasan kategori risiko berupa "risiko kebijakan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Darnpak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar:

a) bahwa dalam melaksanakan tugas maupun yang lainnya yang dilakukan Pelaksana Kegaitan agar setelah melaksariakan tugas membuat laporan hasil kegiatan;

8) Berdasarkan Pasal 5 huruf h dan Pasal 13 sub unsur hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan pelaksana kegiatan tidak melaporkan hasit kegiatannya kategori risiko berupa "risiko reputasi" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdarnpak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar:

a) Bahwa dallam melaksanakan tugas para pelaksana kegiatan

9

Page 95: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

maupun yang lainnya yang dilakukan agar setelah melaksanakan tugas membuat laporan hasil penugasan

b) Bahwa hubungan kerja yang balk dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab pengendalian yang bersifat lintas instansi agar selalu berkoordinasi dan menyampaikan laporan hasilnya.

2. Unsur Informasi dan komunikasi 1) Berdasarkan Pasal 42 sub unsur informasi beserta lampirannya,

mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya inforntasi capaian kinerfa, kategori risiko berupa "risiko reputasi bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Informasi yang berkaitan dengan factor- faktor keberhasilan

yang kritis diidentifikasi, Informasi keuangan dan anggaran yang memadai disediakan tepat waktu agar dapat dilaksanakan pemantaua kejadian, kegiatan dan transaksi sehingga memungkinkan dilakukan tindakan korektif secara tepat;

b) Informasi tersebut secara berkala dilaporkan kepada pejabat fungsi keuangan Dinas Kesehatan;

2) Berdasarkan Pasal 43 ayat (2) sub unsur komunikasi beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya komunikasi hal-hal yang tidak diharapkan, kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak keija ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Jika target yang diperjanjikan dan belanja utama terdapat

hal-hal yang tidak diharapkan dalam pelaksanaan, maka perhatian harus diberikan bukan hanya kepada kejadian tersebut, tetapi juga pada penyebabnya, sehingga kelemahan potensial pengendalian intern bisa diidentifikasi dan diperbaiki sebelum kelemahan tersebut menimbulkan kerugian lebih lanjut terhadap kegiatan di PPTK.

10

Page 96: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

3. Unsur Pemantauan berkelanjutan 1) Berdasarkan Pasal 45 sub unsur pemantauan berkelanjutan

beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya laporan umpan balik dan supervise kategori risiko berupa" risiko kepatuhan, risiko fraud, risiko kebijakan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar a) Menyampaikan laporan hasil umpan balik secara rutin,

pemantauan dan pengendalian pencapaian tujuan; b) Melakukan pembandingan target yang akan dicapai dengan

capaian serta membandingkan efisiensi dan ekonomis input belanja tingkat kerawanan asetnya atau besarnya target dan besarnya anggaran utama;

c) Menyampaikan laporan rapat intern di PPTK dilengkapi dengan hambatan dan pengendalian yang belum dan telah dilakukan;

2) Berdasarkan Pasal 46 sub unsur evaluasi terpisah beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak dilakukannya rap at evaluasi, tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgunaan kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak keija ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Menyampaikan laporan evaluasi secara bulan dan frekuensi

penugasan; b) Metodologi evaluasi mencakup self assessment atau

penilaian mandiri dapat menggunakan daftar periksa pengujian langsung atau checklist; Melaporkan hasil evaluasi atas identifikasi indicator inefisiensi, pemborosan atau penyalahgunaan

II. Pada efisiensi dan ekonomis Belanja utama kegiatan 1. Unsur Kegiatan Pengendalian

1) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf a dan pasal 20 sub unsur reviu atas kinerja Instansi Pemerintah beserta lampirannya,

11

Page 97: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan adanya rasionalisasi belanfa, kategori risiko berupa "risiko fiskal" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak beban keuangan daerah" yakni - "Dampak risiko berupa Dampak risiko berupa jumlah tambahan pengeluaran daerah baik dalam bentuk uang dan setara uang, surat berharga, kewajiban, dan barang. Dampak risiko beban keuangan daerah disebabkan oleh fraud dan non fraud yang diukur" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Bahwa dalam melaksanakan kegiatan utama dan belanja

utama, diminta kepada saudara untuk melakukan reviu kinerja, menganalisis kecenderungan rasionalisasi, mengukur hasil banding tolok ukur tahun lalu dengan sekarang terhadap target yang ingin dicapai, mengukur anggaran, perkiraan maju dan kinerja tahun yang lalu.

2) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf b dan Pasal 21 sub unsur beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya dik tat substansi keuangan barang dan jasa, kategori risiko berupa "risiko kebijakan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Bahwa dalam melaksanakan kegiatan utama para pelaksana

kegiatan diminta kepada saudara untuk memperhatikan kesejahteraannya dalam penugasan berupa biaya perjalanan untuk meningkatkan kepuasan dan komitmen Pelaksana Kegiatan

3) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf c dan Pasal 22 sub unsur pengendalian system informasi beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya perbaikan data yang salah spj, kategori risiko berupa "risiko kepatuhan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Melakukan entry data terlebih dahulu dalam aplikasi excel

12

Page 98: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

kemudian diserahkan ke Bendahara Pengeluaran untuk mendukung akurasi data, apabila ditemukan data yang salah saji segera diinvestigasi dan diperbaiki serta dilaporkan untuk perbaikan entry datanya.

4) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf d dan Pasal 35 sub unsur pengendalian fisik atas asset beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya penetapan pengamanan fisik, kategori risiko berupa "risiko legal" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kineija lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Asset yang berisiko hilang, dicuri, digunakan tanpa hak

seperti uang tunai, surat berharga, perlengkapan persedian dan peralatan secara fisik diamankan dan akses ke asset tersebut dikendalikan;

b) Kebijakan dan prosedur pengamanan fisik dan operasional penugasan yang telah ditetapkan dipedomani dan diimplementasikan pelaksanaannya.

5) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf e dan Pasal 36 sub unsur reviu indikator beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya reviu indikator, kategori risiko berupa "risiko fraud" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kineija lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar:

a) Target kinerja perkegiatan yang telah ditetapkan dalam DPA agar secara terus menerus dibandingkan data capaian kinerjanya, sasarannya, hasil bandingan tersebut dianalisis lebih lanjut, sedangkan pengeluaran biaya penugasan atau insentif diberikan dengan kewajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

6) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf f dan Pasal 37 sub unsur pemisahan fungsi beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya pemisahan fungsi, kategori risiko berupa "risiko reputasi" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan

13

Page 99: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Agar tidak seorangpun diperbolehkan mengendalikan

seluruh aspek utama transaksi atau kejadian; b) Jika memungkinkan tidak seorangpun diperbolehkan

menangani sendiri uang tunai, surat berharga dan asset berisiko tinggi lainya;

c) Agar mengurangi kesempatan terjadinya kolusi karena adanya kesadaran bahwa kolusi mengakibatkan ketidakefekttifan pemisahan fungsi

7) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf g dan Pasal 38 sub unsur otorisasi atas transaksi dan kejadian penting beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya entry data anggaran kas, kategori risiko berupa "risiko fraud" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Dampak risiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Bahwa pengajuan permintaan pembayaran harus sesuai

dengan bukti yang akan dipertanggungawabkan yang dipersyaratkan pada otorisasi penyediaan dana yang sejalan dengan arahan dan dalam batasan yang telah ditetapkan atau SPDnya dan anggaran kas kegiatannya;

8) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf h dan Pasal 39 sub unsur pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya pencatatan akurat, kategori risiko berupa "risiko legal" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak sanksi pidana, perdata, dan/atau administrasi" yakni - "Dampak risiko berupa hukuman yang dijatuhkan atas perkara dipengadilan baik menyangkut pegawai atau organisasi" untuk itu diminta kepada saudara agar:

a) Semua transaksi bukti belanja segera diotorisasi PPTK dan penerima belanja serta segera menyampaikan surat pertanggungjawabannya kepada bendahara pengeluaran.

14

Page 100: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

9) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf i dan Pasal 40 sub unsur pembatasan atas akses sumberdaya dan pencatatanya beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya pmyimpanan dokumen kategori risiko berupa "risiko operasi." bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Dampak risiko berupa penyimparigan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu dimintakepada saudara agar: a) Bahwa bukti pertanggungjawaban setelah dikonsolidasi di

bendahara pengeluaran segera diamankan ditingkat PPTK masing-masing.

10) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf j dan Pasal 40 sub unsur akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya penyimpanan sumberdaya kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Dampak risiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu diminta kepada saudara agar:

a) Melakukan scanner bukti pertanggungjawaban yang telah dikonsolidasi untuk memudahkan penyimpanan, penggunaan lanjutan apabila ada diperlukan pada saat audit.

11) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf k dan pasal 41 sub unsur dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan kejadian penting beserta lampirannya, mitigasi nisiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya evatuasi atas tujuan kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Danipak nisiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Hasil dan pertanggungjawaban berupa dokumen bukti dan

laporan hasil kegiatan perkegiatan yang telah dicetak maupun elektronis dalam bentuk scanner diserahkan kepejabat fungsi keuangan untuk dilakukan evaluasi dan analisis kegiatan

15

Page 101: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

16

Jabatan tim

Pengarah

Ketua Tim

III. Sosialisasi, implementasi dan evaluasi. Untuk meningkatkan akuntabilitas kegiatan guna mencapai target yang diperjanjikan dan belanjan kegiatan untuk pendanaannya diminta kepada saudara agar: a. Melakukan sosialisasi program dan kegiatan yang dicapai baik

sasaran maupun tujuan kegiatan ditingkat pengguna atau operasional penugasan;

b. Melakukan implementasi program dan kegiatan dalam bentuk penugasan para APIP internal maupun kerjasama dengan APIP ekternal;

c. Melakukan evaluasi terhadap capaian program kegiatan serta hasil ikutan dan penugasan para APIP tersebut pada huruf b.

d. Surat Edaran mi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pencapaian target kinerja utama dan belanja kegiatan utama guna mencapai tujuan organisasi dapat berjalan secara efektif, efisien, dan ekonomis, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara/daerah, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Demikian Surat Edaran pelaksanaan pencapaian target kinerja utama dan belanja kegiatan utama untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Dinas Kesehatan,

dr. Martina Yulianti Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS) Pembina Utama Muda NIP. 19710712 200012 2 002

Tim Penyusun Surat Edaran perangkat Daerah

No Nama Jabatan

Ismi Muflddah, SKM., MPH Sekretaris

NIP. 19700827 199703 2 004

Arif Rahman, SE, M.Kes Kasubbag Sungram dan Keuangan

NIP. 19670114 198803 1 006

Tn Ariyanl Istlqomah, SE Staf Sungram dan Keuangan

NIP. 19710220 200801 2 012

Sarah Olivia Sari Staf Sungram dan Keuangan

NIP. 19791018 200701 2 019

Page 102: MANAJEMEN RISIKO - Website Resmi Dinas Kesehatan Kutai

PEMERINTAH KABUPATEN KJFJ KARTANEGARA

INSPEK1ORA1 DAERAH JdPxoNo34Tdp(O541) 661 036 ,F (054I)661787Tgw75514

.Tenis Reviu : Reviu Dokumen MR Surat Edaran 2020 Dinkes

Sasaran Reviu Materi isi dokumen Surat Edaran Dinkes 2020

Petugas Reviu: Nurul Flayati.SE

Reviu dalnis: E. M. Riduan Madya

uditor Muda

5E, Auditor

Hasil Reviu

narasi sudah iurutkan menjadi:

pencapaian fektifitas target 2. fisiensi dan konomis dalam elanja utama egiatan 3. Hal- hal ang harus iperhatikan dalam 1aksariaan

egiatan

Halaman

pengendalian tersebut

3 bertujuan untuk pencapaian berupa:

Narasi belum diurutkan

Penjelasan

narasi diurutkan berdasarkan nomernya

perbaikan narasi pada efisiensi dan ekonomis dalarn belanja utarna kegiatan berupa untuk pembayaran belanja utama pada kegiatan

Narasi pada efisiensi dan ekonomis sudah diperbaiki

narasi pada Efisiensi dan ekonomis dalam belanja utama kegiatan berupa untuk pembayaranBelanja utama pada kegiatan belum menyatakan berapa

Nama

E. M. Riduan Thaiha, SE

NIP.19631130 198602 1 003 Muhlis Haji Pannusu, S.SPI., MP. Crmo

NIP. 19760829 200801 1 007

3 H. Syarifuddin, SE., MM

NIP.19640620 199503 1 002

Dwi Indah Susanti,SSTP,.M.Si

NIP. 19771029 199703 2 004

Nurul Hayati, SE

NIP.19780116 200112 2 002

6 Akhmad Husaini, S.Sos

NIP. 19820117 200112 1 003

Jabatan Jabatan tim

Auditor Madya

Auditor Muda

Pengawas Pemerintahan Madya

Auditor Kepegawaian Madya

Auditor Muda

Auditor Pertama

Anggota Tim

Anggota Tim

Anggota Tim

Anggota Tim

Ketua Tim

Pengendali teknis

17

KERTAS KERJA REVIU DOKUMEN SURAT EDARAN

1. Keselarasan dan kesesuaian materi yang disusun dengan substansi

Dokumen Surat Edaran