laporan kinerja instansi - website resmi badan …

72
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN JL.GONDOSULI NO.6 YOGYAKARTA 55165 Telp. (0274) 540798; 540897 Faks.(0274) 523882 Email: [email protected] Website: bkpp.jogjaprov.go.id LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN JL.GONDOSULI NO.6 YOGYAKARTA 55165

Telp. (0274) 540798; 540897

Faks.(0274) 523882

Email: [email protected]

Website: bkpp.jogjaprov.go.id

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH

TAHUN

2017

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

ii

Kata Pengantar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun

Anggaran 2017, serta Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan merupakan bentuk

akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap

instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan

dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta

pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran

kinerja.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran

tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi

dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang

ditetapkan. Diharapkan penyajian LKj IP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk

lebih meningkatkan kinerja yang berorientasi pada hasil, baik berupa output

maupun outcomes di masa mendatang.

Yogyakarta, 28 Februari 2018

Kepala

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

Daerah Istimewa Yogyakarta

Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si NIP 19600729 198603 2 006

Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

iii

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan yang memuat rencana, capaian, dan

realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja

termuat dalam Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tahun 2012-

2017. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi,

kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.

Ringkasan prestasi kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan yang

dihasilkan di tahun 2017, dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Sasaran 1: Terwujudnya Ketersediaan Pangan, dengan indikatornya:

1. Angka Ketersediaan Energi capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan

Desember 2017 adalah 3.727 Kkal/Kapita/Hari

2. Angka Ketersediaan Protein capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan

Desember 2017 adalah 101,47 Gram/Kapita/Hari

b. Sasaran 2: Meningkatnya Konsumsi Pangan Masyarakat, dengan indikatornya:

1. Angka Konsumsi Energi capaian kinerja sampai dengan akhir bulan

Desember 2017 adalah 2.299,5 Kkal/Kapita/Hari

2. Angka Konsumsi Protein capaian kinerja sampai dengan akhir bulan

Desember 2017 adalah 68 Gram/Kapita/Hari

Di luar IKU, pencapaian kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

juga ditunjukkan oleh pencapaian target terkait dengan sasaran pendukung yaitu:

Meningkatkan Capaian Pelaksanaan Program Pendukung Sasaran SKPD dengan

indikatornya Persentase Rata-Rata Hasil Ketercapaian Pelaksanaan Program

Dukungan Sasaran SKPD. Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember

2017 adalah 100%. Kinerja BKPP DIY lainnya adalah pencapaian Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan. Dari 4 jenis pelayanan dasar dengan 4

indikator kinerjanya, tahun 2017 ini capaian indikator SPM telah melebihi target

maupun capaian SPM tahun 2015 (tahun 2017 target SPM Bidang Ketahanan

Pangan sudah tidak ditetapkan, sebagai pembanding tingkat capaian adalah target

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

iv

akhir SPM tahun 2015 sesuai Permentan Nomor: 65/ PERMENTAN/

OT.140/12/2010).

Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui pada

setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian

bagi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan ke depan. Pertama, belum semua

masyarakat DIY memiliki kesadaran untuk menyediakan dan mengkonsumsi pangan

sesuai kaidah pola pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) sehingga

edukasi tentang pola pangan B2SA masih perlu ditingkatkan. Kedua, berlakunya

pasar bebas ASEAN (MEA) dan pembangunan New Yogyakarta International Airport

membuat pengawasan keamanan pangan yang beredar di DIY perlu mendapat

perhatian ekstra. Ketiga, berkurangnya jumlah penyuluh PNS yang perlu diantisipasi

dengan optimalisasi peran penyuluh kontrak dan penyuluh swadaya/swasta.

Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

v

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

I.1 Struktur Organisasi ........................................................................... 2

I.2 Tugas dan Fungsi……………………………………………… ............................. 3

I.3 Isu Strategis………………………… ........................................................... 4

I.4. Keadaan Pegawai..............................................................................5 I.5 Keadaan Sarana dan Prasarana …………………………. ........................... 8

I.6 Keuangan……….. ............................................................................. 13

I.7 Sistematika LKj IP…….. .................................................................... 13

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA…….......................................15

II.1 Perencanaan Strategis………. ......................................................... 15

II.1.1 Visi dan Misi ............................................................................... 16

II.1.2 Tujuan dan Sasaran ................................................................... 18

II.1.3 Strategi ...................................................................................... 20

II.1.3.1. Misi 1 ............................................................................20

II.1.3.2. Misi 2 ............................................................................21

II.1.3.3. Misi 3 ............................................................................21

II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 .................................................... 22

II. 3 Rencana Anggaran 2017 ……………………..........………………………….. 24

II.3.1. Target Belanja BKPP ..........................................................24

II.3.2. Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis ............................24

II.1.4 Instrumen Pendukung ............................................................... 25

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................27

III.1.1 Capaian Kinerja Tahun 2017 ...................................................... 27

III.1.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis ............ 28

III.1.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya .......................... 39

III.1.4 Akuntabilitas Anggaran ............................................................. 43

III.1.5 Analisis Efisiensi ........................................................................ 46

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………… ................................. 47

LAMPIRAN- LAMPIRAN ……………………………………………………………………….…………...48

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

vi

Daftar Tabel

Tabel I.1 Komposisi Pegawai berdasarkan Jabatan dan Golongan .......................... 5

Tabel I.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 6

Tabel I.3 Kondisi Sarana Prasarana .......................................................................... 8

Tabel II.1 Sasaran Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan ................. 19

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ................................................................. 23

Tabel II.3 Target Belanja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tahun 2017.. 24

Tabel II.4 Alokasi Anggaran per Sasaran Strategis ................................................... 24

Tabel III.1 Skala Nilai peringkat Kinerja ................................................................... 27

Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2017 ................................................................... 28

Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 1 .................................................... 30

Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 2 .................................................... 34

Tabel III. 5 SPM Bidang Ketahanan Pangan ............................................................. 40

Tabel III. 6 Capaian SPM Bidang Pangan Tahun 2017 .............................................. 41

Tabel III.7 Hasil Uji Laboratorium Buah dan Sayur .................................................. 42

Tabel III.8 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2017 ...... 45

Tabel III.9 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2017

Mendukung sasaran Strategi .............................................................. 45

Tabel III.10 Analisis Efisiensi ................................................................................... 46

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

vii

Daftar Gambar

Gambar I.1 Struktur Organisasi BKPP DIY berdasarkan Perdais No 3 Th 2015 ........ 2

Gambar I.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan ............................................ 6

Gambar I.3 Jumlah Pegawai Ideal dibanding beban kerja ...................................... 7

Gambar II.1 Aplikasi E- Laporan Penyuluh ............................................................... 25

Gambar III.1 Angka Ketersediaan Energi Tahun 2013-2017 di DIY ......................... 31

Gambar III.2 Angka Ketersediaan Protein Tahun 2013-2017 di DIY ........................ 31

Gambar III.3 Angka Konsumsi Energi Tahun 2013-2017 di DIY ................................ 35

Gambar III.4 Angka Konsumsi Protein Tahun 2013-2017 di DIY .............................. 35

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

1

1

BAB 1

Pendahuluan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

Tahun 2017 dilaksanakan berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan

Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa

Yogyakarta Nomor 94 Tahun 2016 tentang Pedoman

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang

baik (good governance) di Indonesia.

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan

Pangan dan Penyuluhan Tahun 2017 diharapkan dapat:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas

kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan.

2. Mendorong Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan di dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan

perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat.

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan untuk meningkatkan kinerjanya.

4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Badan Ketahanan

Pangan dan Penyuluhan di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bab 1 Berisi :

1. Struktur Organisasi

2. Fungsi dan Tugas

3. Isu Strategis

4. Keadaan Pegawai

5. Keadaan Sarana dan

Prasarana

6. Keuangan

7. Sistematika LKj IP

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

2

I.1 Struktur Organisasi

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Gambar I.1. Struktur Organisasi BKPP DIY berdasarkan Perdais No 3 Tahun 2015

(Sumber : Perdais No. 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan merupakan unsur pelaksana

penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:

1. Unsur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, terdiri dari:

a. Pimpinan : Kepala Badan

b. Pembantu Pimpinan : Sekretariat, terdiri dari Sub Bagian-Sub

Bagian

c. Pelaksana : - Bidang-bidang, terdiri dari Sub Bidang-

Sub Bidang

- UPTLTD

- Kelompok Jabatan Fungsional

2. Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY

a. Sekretariat, terdiri dari:

1). Sub bagian Program, Data dan Teknologi Informasi

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

3

2). Sub bagian Keuangan

3). Sub bagian Umum

b. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, terdiri dari:

1). Sub bidang Ketersediaan Pangan

2). Sub bidang Distribusi Pangan

c. Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan, terdiri dari:

1). Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan

2). Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan

d. Bidang Koordinasi Penyuluhan, terdiri dari:

1). Sub bidang Penyelenggaraan Penyuluhan

2). Sub bidang Pengembangan Kapasitas

e. UPTLTD

f. Kelompok Jabatan Fungsional

I.2 Tugas dan Fungsi

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 76 Tahun 2015

Tentang Rincian Tugas Dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan

Tanggal 2 September 2015 menetapkan bahwa Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan mempunyai tugas: penyusunan kebijakan dan koordinasi bidang

ketahanan pangan dan koordinasi penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan,

dan perkebunan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Badan Ketahanan

Pangan dan Penyuluhan mempunyai fungsi:

1. penyusunan program kerja urusan ketahanan pangan dan koordinasi

penyuluhan;

2. perumusan kebijakan teknis urusan ketahanan pangan dan koordinasi

penyuluhan;

3. pengelolaan, pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian

ketersediaan pangan;

4. pengelolaan, pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian

distribusi pangan

5. pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian konsumsi dan

kewaspadaan pangan;

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

4

6. pengoordinasian dan pemberian fasilitasi penyuluhan pertanian, perikanan,

kehutanan, dan perkebunan;

7. pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan pangan khas DIY untuk

ketahanan pangan;

8. pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja urusan ketahanan pangan dan

penyuluhan;

9. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; dan

10. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

I.3 Isu Strategis

Permasalahan strategis yang dihadapi dalam pembangunan ketahanan

pangan dan penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Masih terjadinya kecenderungan ketergantungan terhadap salah satu

sumber karbohidrat yakni beras, sebagai makanan pokok. Pemanfaatan

sumber bahan pangan lain belum optimal.

2. Masih terjadinya kecenderungan ketergantungan konsumsi pangan (nabati

dan hewani) pada produk impor seperti daging, terigu serta menurunnya

konsumsi pangan lokal.

3. Masih besarnya ketergantungan penyediaan pangan asal luar daerah.

4. Masih terbatasnya sarana prasarana pengelolaan cadangan pangan.

5. Belum tercapainya skor mutu keragaman dan keseimbangan gizi sesuai

dengan Pola Pangan Harapan (PPH) ideal dengan skor 100.

6. Harga bahan pangan pokok masih belum stabil terutama pada saat musim

panen raya, musim paceklik dan menjelang hari besar nasional.

7. Masih terjadinya kerawanan pangan baik kronis maupun transien dan kasus

gizi kurang/buruk diwilayah tertentu.

8. Konsumsi pangan masyarakat masih kurang beragam, bergizi, seimbang,

aman, dan halal.

9. Masih banyaknya pangan yang belum terjamin mutu dan keamanannya

beredar di masyarakat.

10.Adanya tuntutan penyediaan bahan pangan yang terjamin mutu dan

keamanannya sebagai konsekuensi dari adanya peningkatan kesadaran

masyarakat.

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

5

11.Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengawasan pangan yang

beredar.

12.Masih terbatasnya sarana dan penegakan hukum distribusi pangan.

13. Belum optimalnya pemantauan distribusi pangan antar kabupaten dan

antar provinsi.

14. Sinergi lintas sektor pembangunan ketahanan pangan masih kurang

optimal.

15. Masih terbatasnya akses sebagian masyarakat terhadap bahan pangan

karena kemiskinan.

16. Kelembagaan penyuluhan belum sesuai dengan Undang-Undang No.16

Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan (SP3K).

17. Jumlah penyuluh (penyuluh PNS) belum sesuai UU Nomor 16 Tahun 2006

dan Permentan Nomor 72 Tahun 2012.

18. Sinergi lintas sektor pelaku penyuluhan masih belum optimal.

I.4 Keadaan Pegawai

1. Berdasarkan Jabatan dan Golongan

Jumlah pegawai BKPP DIY sejumlah 71 orang dengan rincian berdasarkan

jabatan dan golongan sebagai berikut:

Tabel I.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan dan Golongan

No Uraian Gol IV Gol III JML

semua D C B A JML D C B A JML

1 Struktural - 1 3 3 7 5 2 - - 7 14

2 Fungsional - - 1 - 1 2 1 8 5 16 17

3 Staf/F.Umum - - - 1 1 9 7 14 3 33 34

4 CPNS - - - - - - - - - - -

Jumlah - 1 4 4 9 16 10 22 8 56 65 Sumber : BKPP DIY, 2017

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

6

No Uraian Gol IV Gol III JML

semua D C B A JML D C B A JML

1 Struktural - - - - - - - - - - -

2 Fungsional - - - - - - - - - - -

3 Staf/F.Umum - 5 1 - 6 - - - - - 6

Jumlah - 5 1 - 6 - - - - - 6 Sumber : BKPP DIY, 2017

2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Gambar I.1. Jumlah pegawai berdasarkan Pendidikan (BKPP DIY, 2017)

3. Berdasarkan jenis kelamin

Tabel I.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SLTA SLTP SD Jml

1 IV/e - - - - - - - - - - -

IV/d - - - - - - - - - - -

IV/c - - - - - - - - - - -

IV/b - 2 - - - - - - - - 2

IV/a - 1 - - - - - - - - 1

Jumlah - 3 - - - - - - - - 3

2 III/d - - 10 - - - - - - - 10

III/c - 1 2 - 1 - - - - - 4

III/b - - 3 - - - - 4 - - 7

III/a - - 2 - - - - 2 - - 4

Jumlah - 1 17 - 1 - - 6 - - 25

3 II/d - - - - - - - - - - -

II/c - - - - - - - 3 1 - 4

II/b - - - - - - - 1 - - 1

II/a - - - - - - - - - - -

Jumlah - - - - - - - 4 1 - 5

4 I/d - - - - - - - - - - -

I/c - - - - - - - - - - -

I/b - - - - - - - - - - -

I/a - - - - - - - - - - -

Jumlah - - - - - - - - - - -

Jml. Total - 4 17 - 1 - - 10 1 - 33

Laki-lakiNo Golongan

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

7

Sumber : BKPP DIY, 2017

4. Jumlah Ideal Pegawai Berdasarkan Beban Pekerjaan

Gambar I.2 Jumlah Ideal Pegawai Berdasarkan Beban Kerja (BKPP DIY, 2017)

Tahun 2017 ini BKPP DIY mengalami defisit pegawai karena tidak

ada tambahan pegawai yang masuk di sisi lain ada pegawai yang pensiun.

Pegawai staf fungsional tertentu dari 20 orang berkurang menjadi 17 orang,

S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SLTA SLTP SD Jml

1 IV/e - - - - - - - - - - -

IV/d - - - - - - - - - - -

IV/c - 1 - - - - - - - - 1

IV/b - 1 1 - - - - - - - 2

IV/a - 2 1 - - - - - - - 3

Jumlah - 4 2 - - - - - - - 6

2 III/d 1 - 5 - - - - - - - 6

III/c - 1 5 - - - - - - - 6

III/b - - 7 - - - - 8 - - 15

III/a - - 4 - - - - - - - 4

Jumlah 1 1 21 - - - - 8 - - 31

3 II/d - - - - - - - - - - -

II/c - - - - - - - 1 - - 1

II/b - - - - - - - - - - -

II/a - - - - - - - - - - -

Jumlah - - - - - - - 1 - - 1

4 I/d - - - - - - - - - - -

I/c - - - - - - - - - - -

I/b - - - - - - - - - - -

I/a - - - - - - - - - - -

Jumlah - - - - - - - - - - -

Jml. Total 1 5 23 - - - - 9 - 38

PerempuanNo Golongan

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

8

sementara staf fungsional umum dari 44 orang menjadi 40 sehingga

dibanding tahun 2016 jumlah pegawai yang semula 78 orang hanya tinggal

71 orang di tahun 2017. Berdasarkan beban pekerjaan, dibutuhkan 101

pegawai agar tugas dan fungsi BKPP DIY dapat terlaksana dengan baik.

Kondisi saat ini hanya ada 71 pegawai sehingga masih kekurangan 30

pegawai.

Formasi jabatan struktural, mulai eselon II sampai dengan eselon IV

sudah terisi semua sedangkan untuk formasi fungsional umum masih

kekurangan 25 pegawai. Jabatan fungsional tertentu di BKPP ada empat,

yaitu Penyuluh Pertanian yang masih kekurangan 4 pegawai dari 8 formasi

yang ada, Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) yang masih kekurangan

2 pegawai dari 16 formasi yang tersedia, dan Analis Ketahanan Pangan yang

masih kekurangan 6 pegawai dari 8 formasi yang tersedia.

I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana

Dari tahun ketahun keadaan sarana prasarana Badan Ketahanan

Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengalami

perubahan karena adanya penghapusan sarana dan prasarana yang sudah

tidak berfungsi maupun penambahan–penambahan hingga terwujud

peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung kelancaran

operasionalnya. Adapun kondisi sarana prasarana tahun anggaran 2017 adalah

sebagai berikut:

Tabel I.3 Kondisi Sarana dan Prasarana

No Spesifikasi Barang Kondisi Jumlah

1 2 3 4

1 Station Wagon Baik 5

2 Mini Bus (Penumpang 14 Orang kebawah)

Baik 1

3 Sepeda Motor Baik 19

4 Gerobak Dorong Baik 1

5 Genset Baik 1

6 PH Meter Baik 1

7 Mesin Ketik Manual Portable (11-13) Baik 6

8 Mesin Hitung Listrik Baik 1

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

9

No Spesifikasi Barang Kondisi Jumlah

1 2 3 4

9 Lemari Besi/Metal Baik 5

10 Rak Besi/Metal Baik 19

11 Rak Kayu Rusak Berat 1

12 Rak Kayu Baik 1

13 Filling Besi/Metal Rusak Berat 13

14 Filling Besi/Metal Baik 34

15 Filling Besi/Metal Kurang Baik 1

16 Brangkas Baik 3

17 Kardek Besi/Metal Baik 1

18 Lemari Kaca Baik 12

19 Papan Visual Baik 8

20 Alat Penghancur Kertas Baik 1

21 Papan Nama Instansi Baik 2

22 White Board Rusak Berat 7

23 White Board Baik 2

24 Overhead Projektor Baik 2

25 Laser Pionter Baik 1

26 Display Baik 3

27 Lemari Kayu Kurang Baik 2

28 Lemari Kayu Rusak Berat 5

29 Lemari Kayu Baik 11

30 Rak Kayu Rusak Berat 1

31 Meja Kayu/Rotan Rusak Berat 20

32 Meja Kayu/Rotan Baik 14

33 Meja Kayu/Rotan Rusak Berat 4

34 Meja Kayu/Rotan Kurang Baik 7

35 Kursi Besi / Metal Rusak Berat 20

36 Kursi Besi / Metal Baik 5

37 Kursi kayu/Rotan/Bambu Kurang Baik 94

38 Zice Baik 5

39 Meja Rapat Rusak Berat 10

40 Meja Rapat Kurang Baik 21

41 Meja Rapat Baik 67

42 Meja Telpon Rusak Berat 1

43 Meja Resepsion Baik 1

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

10

No Spesifikasi Barang Kondisi Jumlah

1 2 3 4

44 Kursi Rapat Baik 172

45 Kursi Putar Baik 61

46 Bangku Tunggu Baik 10

47 Kursi Lipat Rusak Berat 6

48 Meja Komputer Rusak Berat 2

49 Tenda Baik 1

50 Meja 1/2 Biro Baik 61

51 Sofa Baik 5

52 Gordyn Baik 12

53 Jam Elektronik Baik 2

54 Lemari Es Baik 3

55 AC Unit Baik 2

56 Kipas Angin Rusak Berat 1

57 Kipas Angin Baik 9

58 Kompor Gas Baik 1

59 Alat Dapur Lainnya Baik 4

60 Tabung Gas Baik 1

61 Televisi Baik 5

62 Loudspeker Baik 2

63 Sound System Baik 2

64 Wireless Baik 3

65 Microphone Baik 1

66 Unit Power Supply Baik 15

67 Stabilisator Baik 10

68 Camera Film Baik 3

69 Timbangan Barang Baik 1

70 Tangga Alumunium Baik 1

71 Kaca Hias Baik 25

72 Dispenser Baik 2

73 Handy Cam Baik 1

74 Mesin Pompa Air Baik 1

75 Alat Pemadam/Portable Baik 15

76 Internet Baik 1

77 P.C. Unit Rusak Ringan 5

78 Lap Top Baik 2

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

11

No Spesifikasi Barang Kondisi Jumlah

1 2 3 4

79 Note Book Baik 1

80 Hard Disk Kurang Baik 5

81 Printer Baik 21

82 Monitor Baik 5

83 Scanner Baik 1

84 External Baik 1

85 Keyboard Baik 5

86 Server Baik 1

87 Router Baik 13

88 Hub Baik 17

89 TC KABEL Baik 50

90 Terminal RJ 45 Baik 17

91 Switc hub Baik 3

92 Hub Baik 3

93 Modem Baik 1

94 Netware Interface External Baik 1

95 Meja Kerja Pejabat Eselon Baik 8

96 Meja Kerja Pejabat Eselon IV Rusak Berat 5

97 Meja Kerja Pejabat Eselon IV Baik 14

98 Kursi Kerja Pejabat Eselon II Baik 25

99 Kursi Kerja Pegawai Non Struktural Kurang Baik 6

100 Kursi Kerja Pegawai Non Struktural Baik 24

101 Lain-lain Baik 3

102 Kursi Rapat Ruangan Rapat Staf Baik 16

103 Lemari Arsip untuk arsip Dinamis Baik 4

104 Buffet Kaca Rusak Berat 6

105 Proyektor + Attachment Baik 7

106 Audio Amplifier Baik 2

107 Audio Phone In Baik 1

108 Microphone/Wireless Mic Baik 2

109 Professions Sound System Baik 29

110 Power Amplifier Baik 1

111 DVD Player Baik 1

112 Camera Digital Baik 2

113 CCTV Baik 5

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

12

No Spesifikasi Barang Kondisi Jumlah

1 2 3 4

114 Camera Film Baik 1

115 Layar Film Rusak Berat 1

116 Standard True Signal/Master Rack Baik 3

117 Head Set Baik 1

118 Microphone Baik 3

119 Sound System Baik 27

120 Pesawat Telephone Baik 5

121 Facsimile Baik 5

122 Facsimile Kurang Baik 1

123 Wireless Amplifier Baik 1

124 Switcher/Patch Panel Baik 2

125 Beaker Glass Baik 25

126 Tabung Reaksi Baik 40

127 Timbangan Baik 1

128 Pipette Filter Baik 4

129 Washing Instrument Baik 1

130 Refrigerator Baik 1

131 Exhaust Fan Baik 1

132 Mesin Waste Water Purification Baik 1

133 Grain Moisture Tester Baik 1

134 Pipet Ukur Baik 10

135 Tempat Prepara Baik 1

136 Gelas Ukur Baik 10

137 Bangunan Gedung Kantor Permanen Baik 7

138 Gedung Pertokoan/Koperasi Pasar Permanen

Baik 1

139 Gedung Garasi/Pool Permanen Baik 5

140 Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya Permanen

Baik 1

141 Instalasi PLTS Kapasitas Kecil Baik 2

142 Jaringan Distribusi Tegangan 1 s/d 20 KVA

Baik 2

143 Jaringan Teiepon diatas tanah Kapasitas Sedang

Baik 1

144 llmu Pengetahuan Umum Baik 65

145 llmu Perpustakaan Baik 6

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

13

No Spesifikasi Barang Kondisi Jumlah

1 2 3 4

146 Lain-lain Baik 2

147 llmu Politik Baik 1

148 Ekonomi Baik 4

149 Umum Baik 125

150 Pengetahuan Bahasa Indonesia Baik 4

Sumber: BKPP DIY, 2017

Sarana dan prasarana di BKPP DIY terus ditingkatkan melalui pengadaan,

pemeliharaan, dan renovasi yang disesuaikan dengan skala prioritas

kebutuhan.

I.5 Keuangan

Pada Tahun Anggaran 2017 BKPP DIY melaksanakan kegiatan dengan

anggaran murni APBD sebesar Rp. 13.479.767.640,-. Melalui mekanisme

Perubahan APBD 2017 menjadi Rp. 12.939.485.450,- dengan rincian Belanja

Tidak Langsung Rp. 4.516.616.196,- dan Belanja Langsung Rp. 8.422.869.254,-.

Selain anggaran APBD, BKPP juga mengelola Anggaran APBN pada

tahun 2017 melalui Satuan Kerja/Satker Ketahanan Pangan BKP (11) sebesar

Rp. 2,885,150,000,- Satker Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (10) sebesar

Rp. 6.648.548.000,-.

I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Badan

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Ringkasan Eksekutif memuat:

1. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis serta

sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan dan sasaran utama

tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya;

2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk

mengatasi kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi

kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

14

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKj IP/manfaat LKj IP,

Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan, Isu Strategis, Potensi yang menjadi ruang lingkup OPD dan

Sistematika penulisan LKj IP.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis,

rencana kinerja tahunan dan perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan

gambaran secara singkat sasaran utama yang ingin diraih instansi pada tahun

yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi

instansi.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan

analisis akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara

sistematis pembandingan data kinerja secara memadai,

keberhasilan/kegagalan, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-

langkah antisipatif yang akan diambil.

Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan

realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya dalam

rangka mencapai sasaran/tujuan organisasi yang telah ditetapkan, termasuk

analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi.

BAB IV PENUTUP

Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang

keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan

dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah.

LAMPIRAN

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

15

BAB 2

Perencanaan

& Perjanjian Kinerja

II.1 Perencanaan Strategis

Pembangunan yang telah dilaksanakan

Pemerintah Daerah DIY selama lima tahun terakhir

menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik.

Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, RPJMD 2012-

2017 telah mengalami 2 (dua) kali perubahan.

Evaluasi Pembangunan ini dilakukan pada tahun

2014 dan tahun 2015.

Perubahan pertama pada tahun 2014 disebabkan karena adanya beberapa

indikator target sasaran yang capaiannya telah melampaui target yang ditetapkan

pada akhir RPJMD. Hasil evaluasi tersebut ditindaklanjuti dengan dilakukannya

perubahan terhadap RPJMD 2012-2017 berdasarkan amanat Peraturan Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 dan Peraturan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan

Target Pencapaian Sasaran Tahunan Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum

dan Program Pembangunan Serta Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017.

Kemudian perubahan kedua pada tahun 2015, disebabkan karena adanya

perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kelembagaan Pemerintah Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Kelembagaan Pemerintah

Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga diperlukan perubahan Peraturan

Gubernur Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan Target Pencapaian Sasaran

Tahunan Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan

Serta Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Bab 2 Berisi :

1. Perencanaan

Strategis

2. Perjanjian Kinerja

Tahun 2017

3. Rencana Anggaran

Tahun 2017

4. Instrumen

Pendukung

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

16

Daerah Tahun 2012-2017 menjadi Peraturan Gubernur Daerah Istimewa

Yogyakarta Nomor 118 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan Gubernur

Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan Target Pencapaian Sasaran Tahunan

Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Serta

Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Tahun 2012-2017.

Selaras dengan perubahan RPJMD 2012-2017 yang kedua menimbulkan

konsekuensi logis adanya tindak lanjut dalam Perubahan Renstra Badan Ketahanan

Pangan dan Penyuluhan Tahun 2012-2017, yang telah ditetapkan dalam SK Kepala

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Nomor 188/00173/I tanggal 18 Januari

2016 tentang Perubahan Kedua Rencana Strategis. Perubahan perlu dilakukan

untuk melakukan rasionalisasi terkait target kinerja sasaran, program dan kegiatan

pendukung sasaran Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan sesuai dengan

perubahan kedua. Hal ini sebagai penjabaran sasaran dan indikator Gubernur

dalam perubahan RPJMD. Hasil perubahan RPJMD DIY Tahun 2012-2017 yang

kedua akan digunakan sebagai panduan dalam menentukan program kegiatan

dalam rencana kerja sampai dengan tahun akhir RPJMD. Perubahan yang dilakukan

tercantum dalam Reviu Kedua Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.

II.1.1 Visi dan Misi

Sesuai dengan tugas dan fungsi dalam reviu kedua rencana strategis yang

telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala BKPP DIY Nomor 188/00173/I

tanggal 18 Januari 2016, visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah

Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut:

“Mewujudkan ketahanan pangan yang kuat, berkelanjutan didukung oleh sistem

penyuluhan yang efektif dan efisien.”

Adapun penjelasan visi tersebut adalah sebagai berikut:

Pangan, adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,

perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air baik yang diolah

maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi

konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau

pembuatan makanan atau minuman.

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

17

Ketahanan Pangan, adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai

dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik

jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta

tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat

hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.

Ketahanan Pangan yang kuat, adalah kondisi dari suatu keterkaitan yang padu

disepanjang sistem ketahanan pangan, mulai dari sub sistem ketersediaan dan

kewaspadaan pangan, sub sistem distribusi dan akses pangan hingga sub sistem

konsumsi dan keamanan pangan.

Ketahanan Pangan yang berkelanjutan, adalah kondisi terpenuhinya pangan yang

terus menerus atau berkesinambungan dari waktu kewaktu.

Penyuluhan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku

usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya

dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya

penyuluhan lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi

usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam

pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Sistem penyuluhan, adalah seluruh rangkaian pengembangan kemampuan,

penngetahuan ketrampilan serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui

penyuluhan.

Efektif, adalah suatu kegiatan yang dapat membawa hasil atau berhasil guna.

Efisien, adalah ketepatan dan kesesuaian kegiatan untuk menghasilkan sesuatu

dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya.

Untuk dapat mencapai visi tersebut di atas, misi yang dilaksanakan adalah sebagai

berikut:

Misi 1. Peningkatan ketahanan pangan dengan peningkatan subsistem

ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan

Misi 2. Pengembangan sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

sesuai karakter, budaya lokal dan kebutuhan petani, nelayan dan

masyarakat sekitar kawasan hutan

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

18

Misi 3. Pengembangan sistem pengelolaan ketahanan pangan dan penyuluhan

yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik

dan benar (good governance)

II.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Mengacu pada Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka Tujuan Jangka menengah

selama 5 tahun anggaran adalah:

Meningkatkan kualitas ketahanan pangan masyarakat dengan skor Pola Pangan

Harapan (PPH) minimal 90 di tahun 2017;

Sasaran Strategis

Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis yang

hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun dapat dilihat pada

tabel II.1.

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

19

Tabel II.1 Sasaran Strategis BKPP DIY Tahun 2013-2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Kondisi

Awal 2012

Target Keterangan

2013 2014 2015 2016 2017

1 Pemantapan ketersediaan dan pola konsumsi masyarakat

Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

- 78,7 80,2 81,9 84,6 86,3 - Sebelum reviu

Terwujudnya ketersediaan pangan

Angka ketersediaan energi

Kkal/kapita/hari

3.689 - - - - 3.511 Setelah reviu

Angka ketersediaan protein

Gr/kapita/ hari

100,63 - - - - 90,83 Setelah reviu

2 Peningkatan kualitas penyuluh dan peningkatan kualitas kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha

Persentase jumlah penyuluh yang meningkat kapasitasnya

% 35 48 61 74 87 - Sebelum reviu

Meningkatnya konsumsi pangan masyarakat

Angka konsumsi energi

Kkal/kapita/hari

1.938 - - - - 2.000 Setelah reviu

Angka konsumsi protein

Gr/kapita/ hari

49,7 - - - - 56,50 Setelah reviu

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

20

20

II.1.3 Strategi

Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah

selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai.

Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi

untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.

II.1.3.1 Misi 1

Strategi

1. Pemantapan ketersediaan dan pola konsumsi

masyarakat.

Kebijakan

1. Pemantapan ketersediaan pangan, kewaspadaan

pangan dan pengembangan cadangan pangan daerah

(masyarakat dan pemerintah).

2. Penurunan Desa Rawan Pangan.

3. Peningkatan diversifikasi pangan berbasis pangan

lokal, penanganan keamanan pangan, dan

pengawasan pangan beredar/bersertifikat.

4. Pengembangan distribusi pangan yang merata dan

terjangkau, pemantapan stabilitas harga pangan

strategis, peningkatan aksesibilitas pangan

masyarakat, dan pemantauan distribusi, harga, akses

pangan.

Program

1. Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan.

2. Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan.

3. Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan

Pangan.

4. Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan.

Kegiatan

Peningkatkan Ketersediaan dan Cadangan Pangan:

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

21

1. Penyediaan Cadangan Pangan

2. Lumbung Mataraman (Dana Keistimewaan Urusan

Kebudayaan)

Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan:

1. Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan.

Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan:

1. Gerakan Pola Pangan Beragam Bergizi Berimbang dan

Aman

2. Pengembangan Diversifikasi Produk Antara.

3. Penanganan Keamanan Pangan.

Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan:

1. Distribusi Pangan Masyarakat.

II.1.3.2 Misi 2

A. Strategi

1. Peningkatan kualitas penyuluh dan peningkatan

kualitas kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha.

B. Kebijakan

1. Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh dan pelaku

utama/pelaku usaha, pemantapan kelembagaan

penyuluhan, dan peningkatan koordinasi

penyelenggaraan penyuluhan.

C. Program

1. Pemberdayaan Penyuluhan.

D. Kegiatan

1. Pembinaan dan Pengembangan Penyuluhan.

2. Penyelenggaraan Jogja Benih.

II.1.3.3 Misi 3

A. Strategi

1. Meningkatkan capaian pelaksanaan program

pendukung sasaran SKPD.

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

22

B. Kebijakan

1. Pemantapan dukungan administrasi dan manajemen

pemerintahan.

C. Program

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

3. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur.

4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan.

D. Kegiatan

1. Penyediaan Jasa, Peralatan, dan Perlengkapan

Perkantoran

2. Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran

3. Penyediaan Rapat-Rapat, Koordinasi dan Konsultasi

4. Pembangunan/Rehabilitasi Rumah dan Gedung

Kantor

5. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan

6. Pemeliharaan Rumah dan Gedung Kantor

7. Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan

8. Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional

9. Pembinaan, Pengembangan Kualitas Profesi dan

Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Tertentu

10. Penyusunan Laporan Kinerja SKPD.

11. Penyediaan Laporan Keuangan SKPD.

12. Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta

Pengembangan Data dan Informasi.

13. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program

Kegiatan SKPD.

II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi

yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai

dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

23

penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah

atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta

sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis,

indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.

Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra,

RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja pada tabel berikut

merupakan Perjanjian Kinerja tahun 2017:

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017

No. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Satuan Target

Tahunan Triwulan Target

1 2 3 4 5 6 7

1 Terwujudnya Ketersediaan Pangan

Angka Ketersediaan Energi

Kkal/Kapita/hari 3.511 Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

-

-

-

3.511

Angka Ketersediaan Protein

Gram/Kapita/Hari 90,83 Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

-

-

-

90,83

2 Meningkatnya Konsumsi Pangan Masyarakat

Angka Konsumsi Energi

Kkal/kapita/Hari 2.000 Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

-

-

-

2.000

Angka Konsumsi Protein

Gram/Kapita/Hari 56,50 Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

-

-

-

56,50

Sumber: BKPP DIY, 2017

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

24

II.3 Rencana Anggaran Tahun 2017

Pada Tahun Anggaran 2017 BKPP DIY melaksanakan kegiatan dengan

anggaran murni sebesar Rp. 13.479.767.640,-. Melalui mekanisme Perubahan

APBD 2017 menjadi Rp. 12.939.485.450,- dengan rincian Belanja Tidak

Langsung Rp. 4.516.616.196,- dan Belanja Langsung Rp. 8.422.869.254,-.

Adapun realisasi anggaran sebesar Rp. 12.030.579.690,- (92,98%) dengan

rincian untuk Belanja Tidak Langsung Rp. 4.455.722.302,- (98,65%) dan Belanja

Langsung sebesar Rp. 7.574.857.388,- (89,93%).

II.3.1 Target Belanja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

Tabel II.3 Target Belanja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tahun 2017

Uraian Target (Rp) Persentase (%)

Belanja Tidak Langsung 4.516.616.196,- 34,91

Belanja Langsung 8.422.869.254,- 65,09

Jumlah 12.939.485.450,- 100,00

II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran Belanja Langsung tahun 2017 yang dialokasikan untuk

pencapaian sasaran strategis BKPP DIY sebesar Rp. 6.590.376.910,-.

Rincian anggaran Belanja Langsung per sasaran strategis yang akan

dicapai BKPP DIY pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel II.4. Dari

tabel tersebut terlihat bahwa BKPP pada tahun 2017 ini melaksanakan

8 kegiatan untuk mencapai 2 sasaran strategis yang sudah ditetapkan.

Tabel II.4 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

No. Sasaran Anggaran Persentase Keterangan

1 2 3 4 5

1 Terwujudnya

Ketersediaan Pangan

1.694.245.875

25,71 2 kegiatan

2 Meningkatnya Konsumsi

Pangan Masyarakat

4.896.131.035 74,29 6 kegiatan

Jumlah 6.590.376.910 100,00 8 kegiatan

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

25

II.4 Instrumen Pendukung

Website BKPP DIY di http://bkpp.jogjaprov.go.id/ memuat segala

informasi program kegiatan yang dilaksanakan oleh BKPP. Menu yang menjadi

unggulan antara lain informasi harga pangan strategis di pasar utama yang

diperbarui seminggu sekali setiap hari Senin, peta rawan pangan dan gizi, data

terkait pelaksanaan upaya khusus (upsus) peningkatan produksi padi, jagung,

dan kedelai, dan video informasi terkait pangan dan penyuluhan. Setiap tahun

BKPP DIY menyusun database ketahanan pangan yang dapat menjadi referensi

data terkait urusan pangan di DIY. Database tersebut selain diterbitkan dalam

bentuk buku juga dalam database online yang melekat pada website BKPP.

Database online ini baru dapat diakses oleh internal BKPP dan menunya akan

terus dikembangkan sesuai kebutuhan.

Gambar II.1

Aplikasi e-Laporan Penyuluh

Sejak tahun 2016, BKPP DIY juga mengembangkan Sistem Pelaporan

Penyuluh secara online yang dinamakan e-Laporan Penyuluh DIY, yang sudah

terintegrasi di dalam website BKPP. Dengan sistem ini proses pelaporan

kegiatan penyuluh yang semula dilakukan secara manual dapat dilakukan

dengan lebih mudah dan cepat sehingga lebih efektif dan efisien.

Selain itu, BKPP DIY juga mengembangkan inovasi pengendalian

pencatatan perjalanan dinas pada awal tahun 2017. Aplikasi SIDALAN (Sistem

Informasi Pengendalian Perjalanan Dinas APBD) memuat informasi mengenai

data pegawai yang ijin, cuti, sakit serta data peserta perjalanan dinas baik

dalam maupun luar daerah APBD. Setiap data perjalanan dinas diinput ke

dalam aplikasi SIDALAN, meliputi: nama peserta, tanggal berangkat, tempat

tujuan, dan acara. Selanjutnya secara otomatis, dalam aplikasi semua data akan

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

26

terekam dan keluar nomor SPPD. Hal ini sangat memudahkan karena selama ini

penomoran SPPD dilakukan secara manual dan pernah terjadi ada personil

yang didaftarkan dobel untuk 2 tujuan perjalanan yang berbeda pada waktu

yang sama. Dengan penggunaan aplikasi SIDALAN, kesalahan akibat human

error dapat diminimalisir. Selain itu proses penomoran tidak perlu menunggu

proses yang lama sebab dapat langsung diperoleh sesaat setelah input data

perjalanan ke dalam aplikasi.

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

27

BAB 3

Akuntabilitas Kinerja

III.1. Capaian Kinerja Tahun 2017

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan telah

melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada

Perjanjian Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan tahun 2017 yang telah disepakati.

Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja

untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka

pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan

memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan

dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil

pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi

kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat

capaian kinerja yaitu:

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan

oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dilakukan dengan

membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator

kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Badan

No. Interval Nilai Realisasi

Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi

Kinerja

Kode

1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua

2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda

3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua

4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda

5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah

Bab 3 Berisi :

1. Capaian Kinerja

Tahun 2017

2. Evaluasi dan

Analisis Capaian

Kinerja Sasaran

Strategis

3. Evaluasi dan

Analisis Capaian

Kinerja Lainnya

4. Akuntabilitas

Anggaran

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

28

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan beserta target dan capaian realisasinya

dirinci sebagai berikut:

Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2017

NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN TARGET REALISASI

PERSENTASE

KRITERIA/ KODE

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Terwujudnya Ketersediaan

Pangan

Angka Ketersediaan

Energi

KKal/Kapita/ Hari

3.511 3.727 106,15 Sangat

Baik

Angka Ketersediaan

Protein

Gram/Kapita/Hari

90,83 101,47 111,71 Sangat

Baik

2 Meningkatnya Konsumsi

Pangan Masyarakat

Angka Konsumsi

Energi

Kkal/Kapita/ Hari

2.000 2.299,5 114,98 Sangat Baik

Angka Konsumsi

Protein

Gram/Kapita/ Hari

56,5 68 120,35 Sangat Baik

Dari tabel di atas, terdapat 2 sasaran strategis BKPP DIY masing-

masing dengan 2 indikator. Pada tahun 2017, realisasi keempat indikator

telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total

indikator. Capaian tertinggi pada indikator Angka Konsumsi Protein sebesar

120,35%. Sementara tiga indikator yang lain capaiannya juga telah melebihi

100% dengan capaian terendah pada indikator Angka Ketersediaan Energi

sebesar 106,15 %.

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Badan

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan yang dicerminkan dalam capaian

Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja

menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

29

III.2.1. Sasaran Pertama Terwujudnya Ketersediaan Pangan

Tolok ukur capaian sasaran Terwujudnya Ketersediaan Pangan terdiri

dari 2 (dua) indikator yaitu Angka Ketersediaan Energi dan Angka

Ketersediaan Protein. Angka Ketersediaan didefinisikan sebagai penyediaan

pangan yang terdiri dari komponen produksi, perubahan stok, impor dan

ekspor. Rumus penyediaan pangan adalah :

Ps = Pr - ∆St + Im – Ek

Dimana:

Ps : Total penyediaan dalam negeri

Pr : Produksi

∆St : Stok akhir – stok awal

Im : Impor

Ek : Ekspor

Atau jika dilihat dari ketersediaan pangan untuk dikonsumsi maka dapat

dikembangkan rumus :

Fd = O – (ΔSt) + M – X – (F+S+I+W)

Dimana:

Fd : Ketersediaan pangan untuk dikonsumsi penduduk

0 : Produksi (input/output)

ΔSt : Perubahan stok

M : Impor

X : Ekspor

F : Pakan

S : Bibit

I : Industri (makanan dan bukan makanan)

W : Tercecer

Ketersediaan bahan makanan per kapita dalam bentuk kandungan

nilai gizinya dengan satuan kkal energi dan gram protein, menggunakan

rumus:

Ketersediaan energi (kkal/kapita/hari) =

Ketersediaan pangan/kapita/hari X Kandungan kalori X BDD

100

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

30

Ketersediaan protein (gram/kapita/hari) =

Ketersediaan pangan/kapita/hari X Kandungan protein x BDD

100

Keterangan :

BDD = Bagian yang Dapat Dimakan (buku DKBM)

Ketersediaan pangan/kapita/hari sumbernya dari Neraca

Bahan Makanan (NBM)

Kandungan zat gizi (kalori dan protein sumbernya dari daftar

komposisi bahan makanan (DKBM)

Tabel III.3 Target dan Realisasi Sasaran Pertama Terwujudnya Ketersediaan Pangan

No Indikator* Satuan Capaian

2016

2017 Target Akhir

Renstra (2017)

Capaian s/d 2017 terhadap 2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Angka K etersediaan Energi

Kkal/kap/hari 3.666 3.511 3.727 106,15 3.511 106,15

2 Angka K etersediaan Protein

Gr/kap/hari 111,09 90,83 101,47 111,71 90,83 111,71

* Keduanya merupakan indikator baru, belum menjadi indikator kinerja pada tahun 2017

walaupun data sudah ada di BKPP DIY

Capaian Angka Ketersediaan Energi tahun 2017 sebesar 3.727

kkal/kapita/hari atau 106,15% dari target tahun berjalan sebesar 3.511

kkal/kapita/hari. Jika dibandingkan dengan data capaian tahun 2016 sebesar

3.666 kkal/kapita/hari, ada peningkatan sebesar 61 kkal/kapita/hari. Capaian

Angka Ketersediaan Protein tahun 2017 sebesar 101,47 gram/kapita/hari

atau 111,71% dari target tahun berjalan sebesar 90,83 gram/kapita/hari. Jika

dibandingkan dengan data capaian tahun 2016 sebesar 111,09

gram/kapita/hari, ada penurunan sebesar 9,62 gram/kapita/hari. Tahun 2017

merupakan tahun terakhir RPJMD 2012-2017 sehingga capaian tahun 2017

sama dengan capaian akhir target jangka menengah periode ini.

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

31

Gambar III.1. Angka Ketersediaan Energi tahun 2013-2017 di DIY (BKPP DIY 2017)

Capaian Angka Ketersediaan Energi dari tahun 2013 sampai 2017

dapat dilihat pada gambar diatas. Grafiknya cenderung menurun,

penyebab dominannya antara lain penurunan produksi tanaman pangan

yang disebabkan oleh berkurangnya luas tanam, terjadinya pergeseran

komoditas pangan yang dibudidayakan, dan adanya kendala distribusi tebu

yang menghambat proses pengolahannya menjadi gula.

Gambar III.2. Angka Ketersediaan Protein tahun 2013-2017 di DIY (BKPP DIY 2017)

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

32

Data capaian Angka Ketersediaan Protein lima tahun terakhir fluktuatif, naik

turunnya antara lain dipengaruhi oleh ketersediaan pangan hewani dari ikan

hasil tangkapan yang tidak menentu jumlahnya dan sangat dipengaruhi oleh

perubahan cuaca. Ke depan alternatif penyediaan pangan hewani dari hasil

perikanan budidaya dan peternakan harus lebih ditingkatkan.

Capaian ini sudah melebihi standar nasional Angka ketersediaan Energi dan

Protein yang dianjurkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)

ke-X yaitu sebesar 2.400 kkal/kapita/hari dan 63 gram/kapita/hari. Ini dapat

diartikan bahwa DIY telah mampu menyediakan pangan sebagai sumber

energi dan protein melebihi standar yang dianjurkan oleh para ahli gizi

nasional.

Ketersediaan pangan di DIY telah tercukupi dengan baik dari hasil produksi

dalam daerah maupun dari impor. Hal ini dapat dicapai dengan adanya

koordinasi intensif dengan para pihak terkait untuk mewujudkan

ketersediaan pangan yang mencukupi di DIY. Produksi pangan lokal berbasis

umbi-umbian sebagai sumber energi alternatif juga terus ditingkatkan untuk

mengurangi ketergantungan pada beras serta mendorong produksi

keragaman sumber energi lainnya melalui kelompok buah, sayur, dan

sumber protein hewani yang terjangkau harganya (ikan, ayam, dan telur).

Peningkatan cadangan pangan yang dikelola masyarakat baik melalui

Lumbung Pangan Masyarakat maupun Lembaga Distribusi Pangan

Masyarakat dan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat yang dikelola

oleh gapoktan-gapoktan sewilayah DIY juga menjadi faktor pendukung yang

penting selain upaya peningkatan jumlah cadangan pangan pemerintah.

Faktor penghambat ketersediaan dan cadangan pangan adalah perubahan

iklim yang menjadi kendala dalam proses budidaya pertanian serta masih

kurangnya pengetahuan dan sarana prasarana pendukung pengelolaan

cadangan pangan di tingkat masyarakat, baik di kelompok maupun gapoktan.

Upaya penanganan kerawanan pangan dan penurunan kemiskinan di DIY

dilaksanakan secara lintas sektor. Kerjasama yang baik dengan para

pemangku kepentingan terkait telah berhasil menurunkan jumlah Desa

Rawan Pangan di DIY dari 16 desa di tahun 2016 menjadi 10 desa di tahun

2017. Lokasi Desa Rawan Pangan berada di Kabupaten Kulon Progo 4 desa,

Kabupaten Bantul 3 desa, dan Kabupaten Gunungkidul 3 desa.

Page 40: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

33

Keberhasilan pencapaian sasaran Terwujudnya Ketersediaan Pangan

didukung oleh 2 program dengan 2 kegiatan utama. Dukungan dari masing-

masing program/kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan dengan 1

kegiatan yaitu Penyediaan Cadangan Pangan, pagu anggaran

Rp. 691.122.750,- dan terealisasi Rp. 673.585.072,- atau 97,46% telah

berhasil meningkatkan ketersediaan dan cadangan pangan di DIY sebesar

113,958 ton beras dari 517,161 ton di tahun 2016 menjadi 631,119 ton di

tahun 2017.

2. Program Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan dengan

kegiatan Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan, pagu anggaran

Rp. 1.003.123.125,- dan terealisasi Rp. 979.629.756,- atau 97,66% telah

berhasil menurunkan jumlah Desa Rawan Pangan di DIY sebanyak 6 desa,

dari 16 desa di tahun 2016 menjadi 10 desa di tahun 2017.

Permasalahan yang masih dihadapi dalam pencapaian sasaran Terwujudnya

Ketersediaan Pangan adalah wilayah DIY yang merupakan “supermarket

bencana” menuntut kesiapan cadangan pangan bagi seluruh warganya.

Pengalaman tahun 2017 banyak terjadi bencana alam yang memerlukan

penanganan tindak lanjut berupa pemberian bantuan pangan kepada

masyarakat terdampak bencana yang telah ditetapkan oleh pimpinan daerah

sebagai keadaan darurat. Oleh karena itu di masa mendatang selain upaya

peningkatan produksi pangan oleh Dinas teknis, sebagai antisipasi

pencegahan dan penanganan kerawanan pangan maka cadangan pangan

pemerintah dan masyarakat harus terus ditingkatkan jumlahnya dan

diperbaiki pengelolaannya untuk menjamin kualitas bahan pangan sesuai

standar. Permasalahan lainnya adalah keberadaan Desa Rawan Pangan yang

masih tersisa 10 desa, perlu mendapat penanganan serius dari lintas sektor

sehingga dapat dientaskan sesegera mungkin.

Dua indikator kinerja pada sasaran pertama yaitu Angka Ketersediaan Energi

dan Angka Ketersediaan Protein terealisasi sebesar 106,15% dan 111,71%,

dengan menggunakan 97,58% dari anggaran yang tersedia sebesar

Rp 1.694.245.875,-. Kondisi ini telah mampu mewujudkan ketersediaan

Page 41: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

34

pangan di masyarakat DIY sehingga dapat disimpulkan capaian sasaran

tersebut efisien untuk mencapai dampak yang luas bagi masyarakat.

III.2.2. Sasaran Kedua Meningkatnya Konsumsi Pangan Masyarakat

Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Konsumsi Pangan

Masyarakat terdiri dari dua indikator yaitu Angka Konsumsi Energi dan

Angka Konsumsi Protein. Indikator pertama yaitu Angka Konsumsi Energi.

Tabel III.4 Target dan Realisasi Sasaran Kedua Meningkatnya Konsumsi Pangan

Masyarakat

No Indikator* Satuan Capaian

2016

2017 Target Akhir

Renstra (2017)

Capaian s/d 2017 terhadap 2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Angka K o n s u m s i Energi

Kkal/kap/hari 2.133,8 2.000 2.299,5 114,98 2.000 114,98

2 Angka K o n s u m s i Protein

Gr/kap/hari 63,9 56,5 68 120,35 56,5 120,35

* Keduanya merupakan indikator baru, belum menjadi indikator kinerja pada tahun 2016

walaupun data sudah ada di BKPP DIY

Capaian Angka Konsumsi Energi tahun 2017 sebesar 2.299,5 kkal/kapita/hari

atau 114,98% dari target tahun berjalan sebesar 2.000 kkal/kapita/hari. Jika

dibandingkan dengan data capaian tahun 2016 sebesar 2.133,8

kkal/kapita/hari, ada peningkatan sebesar 165,7 kkal/kapita/hari. Capaian

Angka Konsumsi Protein tahun 2017 sebesar 68 gram/kapita/hari atau

120,35% dari target tahun berjalan sebesar 56,5 gram/kapita/hari. Jika

dibandingkan dengan data capaian tahun 2016 sebesar 63,9

gram/kapita/hari, ada peningkatan sebesar 4,1 gram/kapita/hari. Tahun

2017 merupakan tahun terakhir RPJMD 2012-2017 sehingga capaian tahun

2017 sama dengan capaian akhir target jangka menengah periode ini.

Page 42: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

35

Gambar III.3. Angka Konsumsi Energi tahun 2013-2017 di DIY (BKPP DIY, 2017)

Gambar III.4. Angka Konsumsi Protein th 2013-2017 di DIY (BKPP DIY, 2017)

Data capaian Angka Konsumsi Energi dan Protein yang terlihat pada

gambar diatas menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini

disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan gizi makronya berupa energi dan protein yang menjadi

pendukung utama aktivitas tubuh sehari-hari. Capaian ini ke depan perlu

dipertahankan, peningkatan angka konsumsi energi dan protein secara

berlebihan perlu dihindari karena dapat memicu berbagai permasalahan

Page 43: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

36

kesehatan antara lain munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti

diabetes, jantung koroner, stroke, dan sebagainya.

Capaian ini sudah melebihi standar Angka Konsumsi Energi dan Protein yang

dianjurkan oleh WNPG tahun 2012 yaitu sebesar 2.000 kkal/kapita/hari dan

52 gram/kapita/hari. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat konsumsi energi

dan protein masyarakat DIY secara umum telah melebihi standar nasional.

Faktor pendorong keberhasilan ini adalah kesadaran masyarakat tentang

pentingnya pola makan yang sehat. Konsumsi pangan sumber energi masih

bergantung pada beras, begitu juga konsumsi sumber protein lebih banyak

berasal dari padi-padian dengan proporsi 30%, dari pangan hewani 20%

sedangkan dari sumber lainnya, terutama buah, sayur dan kacang-kacangan

masih perlu ditingkatkan. Produksi bahan protein asal hewani melalui

perikanan tangkap dan budidaya maupun peternakan di DIY juga

memberikan andil terhadap terpenuhinya angka konsumsi protein dan dapat

dimanfaatkan sebagai peluang untuk mengalihkan konsumsi sumber energi

dari kelompok padi-padian ke kelompok pangan hewani.

Distribusi dan akses pangan telah tertangani dengan baik. Fasilitasi diberikan

kepada Gapoktan di daerah rawan pangan dan di daerah sentra produksi

pangan untuk menjaga kestabilan harga pangan.

Pembinaan terhadap produsen pangan di DIY terus dilaksanakan agar dapat

menyediakan pangan yang bermutu dan aman. Tim Jejaring Keamanan

Pangan Daerah (JKPD) telah berperan aktif dalam mengamankan pangan

yang diproduksi maupun yang beredar, baik segar maupun olahan, sehingga

pangan yang dikonsumsi masyarakat DIY aman dari berbagai cemaran fisik,

biologis, kimiawi, maupun mikrobiologis.

Peran penyuluh pertanian dalam mendukung keberhasilan ketahanan

pangan sangat penting sehingga peningkatan kompetensi penyuluh baik PNS,

THL-TB PP maupun penyuluh swadaya/swasta menjadi salah satu ujung

tombak keberhasilan pembangunan pangan di DIY.

Keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya Konsumsi Pangan

Masyarakat didukung oleh 3 program dengan 6 kegiatan utama. Dukungan

dari masing-masing program/kegiatan adalah sebagai berikut:

Page 44: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

37

1. Program Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan dengan 3

kegiatan telah berhasil meningkatkan Persentase Pengawasan dan

Pembinaan Keamanan Pangan dari 86,76% di tahun 2016 menjadi 100%

di tahun 2017. Capaian anggaran untuk masing-masing kegiatan adalah

sebagai berikut:

a. Capaian anggaran kegiatan Gerakan Pola Pangan Beragam Bergizi

Seimbang dan Aman sebesar Rp. 938.402.988,- (95,74 %) dari pagu

anggaran sebesar Rp. 980.163.650,-.

b. Capaian anggaran kegiatan Pengembangan Diversifikasi Produk

Antara sebesar Rp. 69.973.300,- (83,74 %) dari pagu anggaran

sebesar Rp. 83.563.350,-. Deviasi keuangan > 10% karena efisiensi

pelaksanaan kegiatan.

c. Capaian anggaran kegiatan Penanganan Keamanan Pangan

sebesar Rp. 1.038.792.625,- (93,39 %) dari pagu anggaran sebesar

Rp. 1.112.368.575,-.

2. Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan dengan kegiatan

Distribusi Pangan Masyarakat pada tahun 2017 telah berhasil mencapai

target indikator Persentase Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan

Akses Pangan sebear 100%, sama dengan capaian tahun 2016. Anggaran

yang digunakan sebesar Rp. 211.221.000,- atau 99,97% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 211.292.500,-.

3. Program Pemberdayaan Penyuluhan dengan 2 kegiatan telah berhasil

meningkatkan kapasitas penyuluh sehingga indikator kinerja Persentase

Jumlah Penyuluh yang Meningkat Kapasitasnya tercapai 100% di tahun

2017, naik dari capaian tahun 2016 sebesar 86,76%. Capaian anggaran

untuk masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut:

a. Capaian anggaran kegiatan Pembinaan dan Pengembangan

Penyuluhan sebesar Rp. 1.463.124.850,- (76,45 %) dari pagu

anggaran sebesar Rp. 1.913.760.000,-. Deviasi keuangan > 10%

disebabkan oleh : 1) Honor LAKUSUSI bagi THL-TB PP untuk bulan

November tidak direalisasikan karena adanya tambahan honor 1

bulan (bulan November) dari APBN Perubahan Kementerian

Pertanian. Selain itu sebanyak 56 orang THL TBPP diangkat menjadi

Page 45: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

38

CPNS di masing-masing kabupaten/kota dan 4 orang mengundurkan

diri, sehingga untuk bulan Desember honor LAKUSUSI hanya dapat

direalisasikan untuk 172 orang dari 232 orang yang dianggarkan, dan

2) efisiensi pelaksanaan kegiatan.

b. Capaian anggaran kegiatan Penyelenggaraan Jogja Benih

sebesar Rp. 527.177.750,- (88,60 %) dari pagu anggaran

sebesar Rp. 594.982.960,-. Deviasi keuangan > 10% karena efisiensi

pelaksanaan kegiatan.

Permasalahan yang dihadapi terkait pencapaian sasaran kedua adalah:

1. Pola konsumsi rumah tangga masih kurang beragam dan tergantung

pada sumber energi dari satu jenis bahan pangan, yaitu beras

dan/atau tepung terigu.

2. Perkembangan usaha/industri pangan berbasis sumberdaya lokal

berjalan relatif lambat.

3. Kesadaran masyarakat dan pelaku usaha dalam mengkonsumsi dan

memproduksi pangan yang aman masih rendah.

Rencana yang akan dilakukan sebagai solusi penyelesaian masalah adalah:

1. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan

pentingnya konsumsi pangan lokal, sehingga dapat menekan atau

mengurangi konsumsi beras dan/atau terigu. Usaha tersebut dilakukan

melalui sosialisasi dan edukasi pola makan Bergizi, Beragam,

Seimbang dan Aman (B2SA) kepada masyarakat.

2. Meningkatkan nilai pangan spesifik lokasi (pangan lokal) menjadi

olahan pangan yang menarik dan bergizi bagi konsumen serta

meningkatkan pemahaman dan pengetahuan atau keterampilan para

pelaku usaha agroindustri pangan berbasis sumber daya lokal melalui

berbagai kegiatan seperti pertemuan, sosialisasi, dan pameran

inovatif.

3. Memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan para

pelaku usaha pengolahan tentang pangan yang bermutu dan aman,

serta proses pengolahan pangan yang benar dan aman. Selain itu

Page 46: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

39

dilakukan pengawasan peredaran makanan terutama di sekolah akan

lebih diintensifkan melalui kerja sama dengan instansi terkait,

termasuk instansi vertikal di daerah yang mempunyai fungsi

pengawasan terhadap peredaran bahan makanan.

Dua indikator kinerja pada sasaran kedua yaitu Angka Konsumsi Energi

dan Angka Konsumsi Protein terealisasi sebesar 114,98% dan

120,35% , dengan menggunakan 86,78% dari anggaran yang tersedia

sebesar Rp. 4.896.131.035,-. Sasaran Meningkatnya Konsumsi Pangan

masyarakat DIY dapat dicapai secara efisien dan memberikan manfaat bagi

masyarakat karena konsumsi pangan yang berkualitas akan meningkatkan

kesehatan masyarakat, sehingga memiliki tubuh sehat, mampu berkarya

secara optimal menghasilkan produktivitas yang tinggi, meningkatkan

kesejahteraan, dan pada akhirnya dapat berpengaruh pada peningkatan

Angka Harapan Hidup yang merupakan sasaran Pemerintah Daerah DIY.

III.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya

Analisis capaian kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

dilihat dari capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana

Permentan Nomor: 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota

yang telah ditetapkan meliputi 4 jenis layanan dasar yaitu:

1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan dengan indikator penguatan

cadangan pangan.

2. Distribusi dan Akses Pangan dengan indikator ketersediaan

informasi pasokan, harga, dan akses pangan di daerah.

3. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan dengan indikator

pengawasan dan pembinaan keamanan pangan.

4. Penanganan Kerawanan Pangan dengan indikator penanganan

daerah rawan pangan.

Page 47: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

40

Target pelayanan dasar tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel III.5 SPM Bidang Ketahanan Pangan

No. Jenis Pelayanan

Dasar

Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu

Pencapaian (Tahun)

SKPD/ Lembaga

Penanggung Jawab

Indikator Nilai (%)

A. Ketersediaan dan Cadangan Pangan

1 Penguatan Cadangan Pangan

60 2015 BKPD

B. Distribusi dan Akses Pangan

2 Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah

100 2015 BKPD

C. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan

3 Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan

80 2015 BKPD

D. Penanganan Kerawanan Pangan

4 Penanganan Daerah Rawan Pangan

60 2015 BKPD

Sumber: Permentan No: 65 /OT.140/12/2010

SKPD = Satuan Kerja Pemerintah Daerah BKPD = Badan Ketahanan Pangan Daerah

Target pencapaian SPM mulai tahun 2016 sudah tidak ditetapkan

karena Permentan tersebut berakhir pada tahun 2015, ditambah dengan

berlakunya Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah, dimana urusan pangan merupakan urusan wajib non pelayanan

dasar yang sudah tidak ada SPM-nya. Namun Kementerian Dalam Negeri

masih terus memantau capaian indikator tersebut per semester, dengan

membandingkan capaian tahun berjalan dengan target tahun akhir SPM

(tahun 2015) sehingga BKPP masih diwajibkan menyampaikan laporan

capaian indikator tersebut melalui Biro Organisasi Setda DIY.

Page 48: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

41

Tabel III.6. Capaian SPM Bidang Ketahanan Pangan Tahun 2017

No. Jenis Pelayanan

Dasar Indikator SPM

Hasil Capaian (%) Keterangan

2016 2017

A. Ketersediaan dan Cadangan Pangan

1 Penguatan Cadangan Pangan

106,71 94,06 Melebihi target SPM 60%, tetapi Ada penurunan cadangan pemerintah dibanding 2016,dikarenakan adanya penyaluran ke masyarakat 35,298 ton

B. Distribusi dan Akses Pangan

2 Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah

100 100 Melampaui target SPM dan sama dengan capaian tahun 2016

C. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan

3 Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan

86,76 100 Melampaui target SPM maupun capaian tahun 2016

D. Penanganan Kerawanan Pangan

4 Penanganan Daerah Rawan Pangan

100 100 Sama dengan realisasi Tahun 2016 dan melampaui target SPM Nasional (60%)

Sumber: BKPP DIY

Indikator pertama, penguatan cadangan pangan tahun 2017 sebesar

94,06% telah melampaui target akhir SPM Tahun 2015 sebesar 60%.

Cadangan pangan pemerintah ideal yang ditetapkan adalah 200 ton

sedangkan cadangan pangan pemerintah Pemda DIY tahun 2017 telah

mencapai 188,11 ton beras. Jika dibanding tahun sebelumnya ada

pengurangan capaian di akhir tahun dikarenakan adanya penyaluran bantuan

beras kepada masyarakat karena adanya bencana tanah longsor, kekeringan

dan untuk stabilisasi harga pangan.

Indikator kedua, ketersediaan informasi pasokan, harga, dan akses

pangan telah menjangkau semua kabupaten dengan pengamatan dan

pencatatan selama 12 bulan dengan target komoditas yang dipantau ada 9

jenis, yaitu: (1) gabah/beras, (2) jagung, (3) kedelai, (4) daging sapi, (5)

Page 49: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

42

daging ayam, (6) telur, (7) minyak goreng, (8) gula pasir, dan (9) cabe merah

di 5 kabupaten/kota di DIY. Dengan demikian target lokasi pemantauan,

waktu pemantauan, dan komoditas yang dipantau sudah mencapai target

100%.

Indikator ketiga yaitu pengawasan dan pembinaan keamanan pangan,

mencapai 100% dari sampel yang diambil aman, meningkat dari 86,76% di

tahun 2016. Melampaui target nasional tahun 2015 sebesar 80%. Hal ini

menunjukkan dari sampel yang diambil di pasar-pasar atau pusat grosir dan

penjualan buah dan sayur yang representatif tidak ditemukan pestisida

dalam kadar yang melebihi ketentuan. Hasil pengujian oleh laboratorium

LPPT UGM dapat di lihat dalam tabel III.9 berikut:

Tabel III.7 Hasil Uji Lab.Sampel Buah dan Sayur

Produk Jumlah Sampel

(buah)

Jumlah Sampel Aman

(buah)

% Sampel Aman

Sayuran 136 136 100

Buah-buahan 83 83 100

Jumlah 219 219 100

Dengan keadaan ini maka pengawasan perlu dipertahankan,

terutama terkait peredaran pangan antar wilayah. Pembinaan melalui

peningkatan kesadaran tentang bahaya pestisida maupun bahan cemaran

lain dalam sayur dan buah baik kepada produsen (petani), pedagang,

maupun konsumen juga terus dilakukan. Begitu pula usaha penegakan

peraturan bersama dengan aparat terkait seperti Satpol PP, BBPOM, dan

Dinas Kesehatan maupun pihak lain yang kompeten .

Indikator keempat, penanganan daerah rawan pangan telah mencapai

target 100% dalam artian bahwa daerah rawan pangan yang ada telah

diintervensi oleh pemerintah baik melalui BKPP maupun SKPD lain yang

bertujuan untuk menangani kerawanan pangan maupun program

pengentasan kemiskinan yang lain. Intervensi yang telah dilakukan

Page 50: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

43

diantaranya program Penanganan Desa Rawan Pangan melalui Desa Mandiri

Pangan (Demapan), Program Replikasi 12 Desa Percontohan Pengurangan

Kemiskinan dan Kerawanan Pangan dengan leading sector-nya DKP Daerah

DIY, program lama yang juga telah dilaksanakan seperti FEATI oleh BKPP,

program PUAP oleh BKPP, Dinas Pertanian, dan BPTP dimana program itu

secara langsung bertujuan meningkatkan ketrampilan, akses dana, dan pada

akhirnya kesejahteraan petani diharapkan meningkat. Perlu diketahui tahun

2016 Desa Rawan Pangan di DIY teridentifikasi sebanyak 16 desa, kemudian

tahun akhir tahun 2017 turun menjadi 10 desa yang berlokasi di Kabupaten

Kulonprogo 4 desa, Bantul 3 desa, dan Gunungkidul 3 desa.

III.4 Akuntabilitas Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2017 sebesar

89,93% dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk

program/kegiatan utama sebesar 93,70% sedangkan realisasi untuk

program/kegiatan pendukung sebesar 92,34%. Jika dilihat dari realisasi

anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada

program/kegiatan di sasaran Terwujudnya Ketersediaan Pangan (97,56%).

Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran

Meningkatnya Konsumsi Pangan Masyarakat (86,78%) dan realisasi

terkecil program yaitu Program Pemberdayaan Penyuluhan dengan Realisasi

79,33%.

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan

anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan

penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang

disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2017 telah

mencukupi.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan

untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan

pada tabel berikut:

Page 51: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

44

Tabel III.8 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2017

No Sasaran Kinerja Anggaran

Indikator (Satuan)

Target Realisasi % Realisasi Rerata

% Target (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Terwujudnya Ketersediaan Pangan

Angka Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)

3.511 3.727 106,15 108,93 1.694.245.875

1.653.214.828

97,58

Angka Ketersediaan Protein (gram/kap/hr)

90,83 101,47 111,71

2 Meningkatnya Konsumsi Pangan Masyarakat

Angka Konsumsi Energi (kkal/kap/hr)

2.000 2.299,5 114,98 117,67 4.896.131.035 4.248.692.513 86,78

Angka Konsumsi Protein (gram/kap/hr)

56,50 68 120,35

Total Belanja Langsung 6.590.376.910 5.901.907.341 89,55

Page 52: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

45

Tabel III.9 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program Tahun 2017 (yang

mendukung capaian sasaran strategis)

No Program Anggaran (Rp)*

Keterangan Target Realisasi % Deviasi

1 2 3 4 5 6

1 Program Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan

1.003.123.125

979.629.756

2,34

2 Program

Peningkatan

Ketersediaan dan

Cadangan Pangan

691.122.750

673.585.072

2,53

3 Program Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan

2.176.095.575

2.047.168.913

5,92

4 Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan

211.292.500

211.221.000

0,03

5 Program Pemberdayaan Penyuluhan

2.508.742.960

1.990.302.600

20,66

Deviasi lebih dari

20% karena efisiensi

perjalanan PENAS

2017 ke Aceh. Dan

pengembalian dana

utk kegiatan THL-

TBPP yang kemudian

dibiayai dengan

APBNP.

Total Belanja Langsung 6.590.376.910 5.901.907.341 10,45

* anggaran setelah APBD perubahan

Page 53: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

46

III.5 Analisis Efisiensi

Tabel.III.10 Analisis Efisiensi

No Sasaran Indikator

% Capaian

Kinerja

(≥100%)

%

Penyerapan

Anggaran

Tingkat

Efisiensi

1 2 3 4 5 6

1 Terwujudnya Ketersediaan Pangan

Angka Ketersediaan Energi

106,15 97,58

2,42

Angka Ketersediaan Protein

111,71

2 Meningkatnya Konsumsi Pangan Masyarakat

Angka Konsumsi Energi

114,97 86,78 13,22

Angka Konsumsi Protein

120,35

Sasaran 1 Terwujudnya Ketersediaan Pangan dengan dua indikator yaitu

Angka Ketersediaan Protein dan Angka Ketersediaan Energi telah mencapai target

yang ditetapkan pada tahun 2017 dengan tingkat capaian rata-rata 108,93%.

Sementara untuk mencapai kinerja tersebut menggunakan anggaran sebesar

97,58%. Artinya dengan anggaran yang lebih kecil dari anggaran yang tersedia BKPP

DIY telah dapat memenuhi target kinerja yang ditetapkan. Sisa anggaran 2,4%

merupakan efisiensi keuangan.

Sasaran 2 Meningkatnya Konsumsi Pangan Masyarakat dengan indikator

Angka Konsumsi Protein dan Angka Konsumsi Energi, pada tahun 2017 telah

melampaui target tahunannya dengan rata-rata capaian 117,67%. Anggaran yang

dipergunakan sebesar 86,78%, ini menunjukkan dengan penggunaan anggaran

yang lebih sedikit dari anggaran yang tersedia, telah dapat melampaui target

kinerjanya. Maka dapat dikatakan tingkat efisiensi anggaran dalam mencapai

Sasaran 2 ini sebesar 13,22%.

Page 54: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

47

BAB 4

Penutup

Penyelenggaraan kegiatan di OPD Badan

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan pada Tahun

Anggaran 2017 merupakan tahun ke-5 dari Rencana

Strategis OPD Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang

dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak.

Harapannya capaian ini dapat dipertahankan serta

ditingkatkan. Sementara itu, kendala yang menjadi

permasalahan di tahun ini perlu diantisipasi dan

dicarikan solusi yang lebih baik di masa mendatang.

Hasil laporan kinerja OPD Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan tahun

2017 dapat disimpulkan sebagai berikut: dari analisis 2 sasaran, terdapat 4

indikator kinerja utama yang dipilih sebagai tolak ukur. Pada tahun 2017, semua

indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total

indikator.

Walaupun target kinerja telah tercapai tetapi dalam pelaksanaan kegiatan

tahun 2017 masih ditemui kendala yaitu terkait kebijakan anggaran tambahan

melalui APBN Perubahan yang menyebabkan anggaran APBD tidak direalisasikan

dan disetor kembali ke Kas Daerah agar tidak terjadi pembiayaan ganda. Ke depan,

hal ini perlu dikoordinasikan lebih awal dengan Pusat agar anggaran APBD dapat

dimanfaatkan untuk alokasi kegiatan lain yang lebih berguna. Selain itu ada

beberapa kegiatan yang terkait dengan pihak eksternal mengalami penundaan

sehingga realisasi mundur dari anggaran kas yang telah ditetapkan. Langkah

antisipatif yang perlu diambil agar kendala tersebut tidak terulang kembali di masa

mendatang adalah dengan meningkatkan pengendalian internal dan koordinasi

yang lebih intensif dengan pihak eksternal.

Bab 4 Berisi :

1. Kesimpulan

2. Saran

Page 55: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

48

LAMPIRAN:

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Page 56: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

49

Lampiran 2. Perencanaan Strategis (Matriks Renstra lima tahun)

Page 57: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

50

Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Page 58: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

51

Page 59: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

52

Page 60: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

53

Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

Jl. Gondosuli No. 06 (0274)540798-540897, Fax.: (0274)523882 Website: bkpp.jogjaprov.go.id Email: [email protected]

Y O G Y A K A R T A 5 5 1 6 5

TANGGAPAN/TINDAK LANJUT EVALUASI LKJ IP TAHUN 2016 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

No. Saran/Rekomendasi Tindak lanjut

1. Direkomendasikan kepada Kepala

BKPP DIY beserta seluruh

jajarannya agar pada tahun

anggaran berikutnya melakukan

tindakan perbaikan yang lebih

optimal terutama terkait dengan

capaian kinerja organisasi meliputi

output, outcome, dan kinerja dari

penilaian stakeholder

1. Tindak lanjut terkait dengan capaian kinerja organisasi

meliputi output, outcome, BKPP DIY telah melakukan

koordinasi internal, Kepala beserta seluruh karyawan

BKPP DIY telah berkomitmen untuk memperbaiki

kekurangan terkait capaian kinerja organisasi dengan

cara mempersiapkan dokumen perencanaan dengan

lebih baik, memonitor pelaksanaan kegiatan, dan

mengadakan evaluasi atas pencapaian output,

outcome dan kinerja utama secara periodik. Terbukti

di tahun 2017 ini semua target indikator kinerja dapat

tercapai dan hasil penilaian capaian kinerja total (PKKI

dan PK) BKPP DIY menduduki peringkat sembilan dari

37 SKPD lingkup Pemerintah Daerah DIY.

2. Terkait penilaian kinerja stakeholder, BKPP DIY telah

melaksanakan survey kepuasan masyarakat sesuai

Peraturan Gubernur DIY No.68 Tahun 2016 tentang

Pedoman Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat

dengan hasil IKM sebesar: 80,93, kriteria mutu

pelayanan: B, dan kinerja: Baik

Kepala

Ir. Arofa Noor Indriani,Msi NIP. 19600729 198603 2 006

Page 61: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

54

Lampiran 5. Penghargaan yang pernah diterima

1) Juara III Lomba Web Kementerian Pertanian RI Kategori SKPD Lingkup

Pertanian Provinsi se-Indonesia yang telah memiliki situs web (Dinas

lingkup pertanian, Badan/Kantor Ketahanan Pangan, Badan Koordinasi

Penyuluhan), diberikan oleh Menteri Pertanian RI pada November 2017.

2) Kategori 5 Besar Balai Penyuluhan Kecamatan Berprestasi Tingkat

Nasional Tahun 2017 diperoleh UPT. BP4 Wil 3 Seyegan Daerah Istimewa

Yogyakarta. Diberikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan

Sumber daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian RI pada 7 Agustus

2017.

3) Kategori Kelembagaan Ekonomi Petani Berprestasi Tk. Nasional Tahun

2017 diperoleh Koperasi Peternak Margodadi, Kab. Gunungkidul, DIY yang

diberikan oleh Menteri Pertanian RI pada tanggal 14 Agustus 2017.

4) Penghargaan Kepada Pelaku Utama/Usaha Pertanian

Penerima Penghargaan Lomba Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) dari DIY

Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

No. Daftar Kategori Nama Pemenang

1. Juara I Lomba Desa Mandiri

Pangan (DEMAPAN)

Desa Margoagung, Seyegan,

Sleman

2. Juara II Lomba Desa Mandiri

Pangan (DEMAPAN)

Desa Girirejo, Imogiri, Bantul

3. Juara III Lomba Desa Mandiri

Pangan (DEMAPAN)

Desa Sidorejo, Lendah, Kulon

Progo

4. Juara IV Lomba Desa Mandiri

Pangan (DEMAPAN)

Desa Jetis, Saptosari,

Gunungkidul

Page 62: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

55

5) Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat DIY

Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat DIY Tahun

2017 adalah sebagai berikut:

No. Daftar Kategori Nama Pemenang Pertama

1. Pembina (Kepala Desa) Susilo Nugroho, S.IP (Desa

Tegaltirto, Berbah, Sleman)

2. Pelopor Suciati (RPA Saliman, Grojogan,

Pendowoharjo, Sleman)

3. Pemangku Sudihartono (Kampung Flori,

Jugang, Pangukan, Tridadi,

Sleman)

4. Pelayanan (Penyuluh) Ismail, STP (Penyuluh BP3K

Kecamatan Kasihan, Bantul)

5. Pelayanan (Pengawas) Pengawas Mutu Hasil Pertanian ,

Kabupaten Sleman

6. Pelayanan (Peneliti) Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA.

(Fakultas Peternakan Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta)

7. Pelaku (Produksi) Gapoktan Sumber Harapan (Desa

Sumbermulyo, Kec.

Bambanglipuro, Bantul)

8. Pelaku (Pemberdayaan) KWT Gading V (Desa gading,

Kecamatan Playen, Gunungkidul)

9. Pelaku (Industri/Perakitan

Teknologi Pangan Olahan)

Griya Coklat (Desa Nglanggeran,

Kecamatan Patuk, Gunungkidul)

Page 63: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

56

Lampiran 6. Laporan Capaian Anggaran Sasaran Pendukung

Page 64: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

T R T R T R T R T R T R T R T R

Angka Ketersediaan

EnergiKKal/Kapita/Hari 3.511

PROGRAM PENINGKATAN

KETERSEDIAAN DAN

CADANGAN PANGAN

691.122.750 Penyediaan Cadangan Pangan 691.122.750 447.867.750 394.988.075 64,8 57,2 575.192.750 556.420.255 83,23 80,5 614.519.000 585.438.322 88,92 84,7 691.122.750 673.585.072 100 97,46

Angka Ketersediaan

ProteinGram/Kapita/Hari 90,83

PROGRAM PENINGKATAN

PENANGANAN DAERAH

RAWAN PANGAN

1.003.123.125Pemberdayaan Daerah Rawan

Pangan1.003.123.125 106.793.375 38.141.375 10,65 3,8 435.885.500 366.214.875 43,45 36,5 797.025.625 659.365.306 79,45 65,7 1.003.123.125 979.629.756 100 97,66

Angka Konsumsi Energi Kkal/Kapita/ Hari 2.000

PROGRAM PENINGKATAN

DISTRIBUSI DAN AKSES

PANGAN

211.292.500 Distribusi Pangan Masyarakat 211.292.500 52.667.750 38.167.750 24,93 18,1 114.465.750 112.635.750 54,17 53,3 186.335.000 181.205.000 88,19 85,8 211.292.500 211.221.000 100 99,97

PROGRAM PEMBERDAYAAN

PENYULUHAN2.508.742.960

Pembinaan dan Pengembangan

Penyuluhan1.913.760.000 125.272.000 119.073.908 6,55 6,22 878.747.250 789.765.158 45,92 41,3 1.273.964.500 1.145.811.500 66,57 59,9 1.913.760.000 1.463.124.850 100 76,45

Penyelenggaraan Jogja Benih 594.982.960 113.829.990 48.832.750 19,13 8,21 312.697.980 238.199.071 52,56 40 443.296.595 328.410.740 74,51 55,2 594.982.960 527.177.750 100 88,6

Gerakan Pola Pangan Beragam

Bergizi Seimbang dan Aman980.163.650 160.536.000 99.741.000 16,38 10,2 395.653.000 281.565.250 40,37 28,7 728.990.500 662.122.750 74,37 67,6 980.163.650 938.402.988 100 95,74

Pengembangan Diversifikasi

Produk Antara83.563.350 4.718.000 0 5,65 0 9.918.000 7.718.000 11,87 9,24 79.563.350 60.865.800 95,21 72,8 83.563.350 69.973.300 100 83,74

Penanganan Keamanan Pangan 1.112.368.575 181.047.200 109.369.425 16,28 9,83 500.349.700 439.343.575 22,98 39,5 852.455.450 773.705.175 76,63 69,6 1.112.368.575 1.038.792.625 100 93,39

3

Meningkatnya

capaian

pelaksanaan

program pendukung

sasaran renstra

SKPD

Persentase rata-rata

asil ketercapaian

pelaksanaan program

SKPD

persen 100

Keterangan Warna

Warna Prosentase Keterangan

0 s/d 50 Sangat Rendah

50.1 s/d 65 Rendah

65.1 s/d 75 Sedang

75.1 s/d 90 Tinggi

90.1 lebih Sangat Tinggi

(sumber : Permendagri 54 / 2010)

ProgramNo Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target RpAnggaran Kegiatan Anggaran

Triwulan 1 jan - maret Triwulan 2 april - juni Triwulan 3 juli - sept

% Rp % Rp %

Laporan Capaian Anggaran Pendukung Sasaran

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHANPeriode IV (2017)

Tahun Anggaran 2017

Angka Konsumsi

ProteinGram/Kapita/ Hari 56,5

PROGRAM

PENGANEKARAGAMAN

KONSUMSI DAN

KEAMANAN PANGAN

2.077.940.000

2

Meningkatnya

Konsumsi Pangan

Masyarakat

%

1

Terwujudnya

Ketersediaan

Pangan

Triwulan 41 Okt - Nov

Rp

Page 65: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

57

Lampiran 7. Pengukuran Kinerja

Page 66: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Prosentase

Angka Ketersediaan EnergiKKal/Kapita/H

ari3.511 3.727 106.15

Angka Ketersediaan

Protein

Gram/Kapita/

Hari90,83 101,47 111.71

Angka Konsumsi EnergiKkal/Kapita/

Hari2.000 2.299,50 114.97

Angka Konsumsi ProteinGram/Kapita/

Hari56,5 68 120.35

3

Meningkatnya capaian

pelaksanaan program

pendukung sasaran

renstra SKPD

Persentase rata-rata asil

ketercapaian pelaksanaan

program SKPD

persen 100 100 100.00

Keterangan Warna

War Prosentase Keterangan

0 s/d 50 Sangat Rendah

50.1 s/d 65 Rendah

65.1 s/d 75 Sedang

75.1 s/d 90 Tinggi

90.1 lebih Sangat Tinggi

(sumber : Permendagri 54 / 2010)

1Terwujudnya

Ketersediaan Pangan

2Meningkatnya Konsumsi

Pangan Masyarakat

Pengukuran Kinerja

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHANPeriode IV (2017)

Tahun Anggaran 2017

Page 67: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

58

Lampiran 8. Foto

Panen Padi di Musim Kemarau oleh Gubernur DIY

di Desa Pundungsari, Semin, Gunungkidul

Monitoring harga beras menjelang hari raya dan akhir tahun bersama

Kepala BKP Kementerian Pertanian RI di Kulonprogo

Page 68: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

59

Penerimaan Penghargaan Kejuaraan Lomba Web Tingkat

Kementerian Pertanian Tahun 2017

Penerimaan Sertifikat Verifikasi OKKPD Tahun 2017, BKPP DIY

berhasil lolos re-verifikasi yang keempat

Page 69: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

60

Penilaian lomba B2SA dalam rangka Hari Pangan Sedunia bersama

Wakil Gubernur DIY

Studi Lapangan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan

kegiatan PUPM DIY

Page 70: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

61

Pelatihan KWT pada kegiatan Lumbung Mataraman (Dana

Keistimewaan) dalam pembuatan media tanam berupa

microorganisme local (MOL) di Sedayu, Bantul

Lomba Menggambar Tingkat Sekolah Dasar dalam rangkaian kegiatan

Hari Pangan Sedunia ke-37

Page 71: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

62

Penilaian Adhikarya Pangan Nusantara 2017 kategori penyuluh di

Gunungkidul

Page 72: LAPORAN KINERJA INSTANSI - Website Resmi Badan …

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN JL.GONDOSULI NO.6 YOGYAKARTA 55165

Telp. (0274) 540798; 540897; Faks.(0274) 523882

Email: [email protected]

Website: bkpp.jogjaprov.go.id