manajemen risiko

4
MANAJEMEN RESIKO Mengapa perlu Manajemen Resiko ? Tiap tempat kerja memiliki sumber bahaya (bahan, proses, alat dan lingkungan) yang sulit dihilangkan Sebagai alat bantu dalam menentukan tindakan pengendalian resiko sesuai dengan sumber bahaya yang ada Menilai apakah tindakan pengendalian resiko sudah sesuai Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menimbulkan cidera/kerugian (manusia, properti, proses, lingkungan) Beberapa Definisi terkait manajemen resiko Resiko adalah sesuatu yang berpotensi menimbulkan cidera/kerugian atau merupakan kombinasi da kemungkinan / peluang dan akibat. Rizk (arab) : an unexpected gift from heaven Webster : possibility dari loss, injury, disadvantage atau kerusakan IEC/TC56 (AS/NZS 3931) : Kombinasi dari frekuensi atau probability kejadian dan konsekwensi dari suatu hazard. AS/NZS 4360 1995 : Peluang sesuatu terjadi yang akan berpengaruh terhadap tujuan. Resiko terukur dari kemungkinan terjadi dan konsekwensi yg ditimbulkan Analisa Resiko adalah kegiatan analisa suatu resiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan / probability dan tingkat keparahan dari akibat / consequences suatu resiko Penilaian Resiko / Risk Assesment adalah penilaian suatu resiko dengan membandingkan terhadap tingkat / kreiteria resiko yang telah ditetapkan. Manajemen Resiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktifitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review resiko. Manajemen resiko sebaiknya dilakukan dalam suatu tim atau beberapa unsur dari karyawan yang terlihbat pada pekerjaan tersbut dengan tujuan : Lebih banyak informasi yang terkumpul Diperoleh kesepakatan dari beberapa sudut pandang yang berbeda Solusi yang diputuskan diterima oleh semua pihak yang terlibat Kapan Manajemen Resiko dilakukan? Pada tahap awal / perancangan / design Pengembangan prosedur / instruksi kerja baru

Upload: al-marson

Post on 07-Jan-2017

97 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Risiko

MANAJEMEN RESIKO Mengapa perlu Manajemen Resiko ?

Tiap tempat kerja memiliki sumber bahaya (bahan, proses, alat dan lingkungan) yang sulit dihilangkan

Sebagai alat bantu dalam menentukan tindakan pengendalian resiko sesuai dengan sumber bahaya

yang ada

Menilai apakah tindakan pengendalian resiko sudah sesuai

Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menimbulkan cidera/kerugian (manusia, properti, proses,

lingkungan)

Beberapa Definisi terkait manajemen resiko

Resiko adalah sesuatu yang berpotensi menimbulkan cidera/kerugian atau merupakan kombinasi da

kemungkinan / peluang dan akibat.

Rizk (arab) : an unexpected gift from heaven

Webster : possibility dari loss, injury, disadvantage atau kerusakan

IEC/TC56 (AS/NZS 3931) :

Kombinasi dari frekuensi atau probability kejadian dan konsekwensi dari suatu hazard.

AS/NZS 4360 1995 :

Peluang sesuatu terjadi yang akan berpengaruh terhadap tujuan.

Resiko terukur dari kemungkinan terjadi dan konsekwensi yg ditimbulkan

Analisa Resiko adalah kegiatan analisa suatu resiko dengan cara menentukan besarnya

kemungkinan / probability dan tingkat keparahan dari akibat / consequences suatu resiko

Penilaian Resiko / Risk Assesment adalah penilaian suatu resiko dengan membandingkan terhadap

tingkat / kreiteria resiko yang telah ditetapkan.

Manajemen Resiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan

aktifitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta

review resiko.

Manajemen resiko sebaiknya dilakukan dalam suatu tim atau beberapa unsur dari karyawan yang

terlihbat pada pekerjaan tersbut dengan tujuan :

Lebih banyak informasi yang terkumpul

Diperoleh kesepakatan dari beberapa sudut pandang yang berbeda

Solusi yang diputuskan diterima oleh semua pihak yang terlibat

Kapan Manajemen Resiko dilakukan? Pada tahap awal / perancangan / design

Pengembangan prosedur / instruksi kerja baru

Page 2: Manajemen Risiko

Modifikasi proses

Ditemukan bahaya baru

Tahapan Manajemen Resiko

1. Komitment

2. Persiapan

3. Identifikasi Bahaya

4. Akibat – Peluang

5. Penilaian Resiko

6. Penanganan Resiko

7. Monitor & Review

Komitmen

Harus mendapat dukungan dari lini manajemen karena:

Manajemen paling banyak terlibat dalam pengambilan keputusan

Terkait pada kebijakan organisasi secara keseluruhan

Terkait pada alokasi SDM dan finansial

Persiapan

Agar kegiatan Manajemen Resiko berjalan dengan lancar diperlukan

Ruang lingkup kegiatan

Personil

Standar / acuan penetapan resiko

Prosedur

Dokumentasi

Identifikasi Bahaya

Dilakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu aktifitas / kegiatan / proses kerja, dll. Teknik

sederhana untuk melakukan identifikasi bahaya adalah dengan membuat pertanyaan sbb:

1. Apakah sumber bahaya penyebab cidera ?

2. Siapa yang terpapar ?

3. Bagaimana cidera bisa timbul ?

Sumber bahaya :

Keadaan bahan / peralatan

Sifat Pekerjaan

Lingkungan Kerja

Cara Kerja

Proses Produksi

Page 3: Manajemen Risiko

Siapa terpapar ?

Karyawan

Kontraktor

Tamu

Pihak Ketiga

Bagaimana cidera bisa timbul ?

Jatuh dari ketinggian

Tertimpa …

Terbentur / tertabrak

Terjebak / Terjepit

Kontak dengan suhu ekstrim

Tersengat listrik

Kontak dengan Bahan kimia berbahaya Teknik Identifikasi Bahaya :

Inspeksi

Work Through Survey

Audit

Kuisoner

Data Statistik

HAZOP / Fault Tree Analysis

Analisa dan Penilaian Resiko Setelah Bahaya diidentifikasi, tahap selanjutnya adalah melakukan analisa dan penilaian resiko.

Dalam melakukan analisa dan penilaian resiko parameter yang digunakan adalah AKIBAT

(Consequences) dan PELUANG (frequency)

Akibat adalah tingkat keparahan yang mungkin terjadi dari suatu insiden yang melibatkan manusia,

properti, lingkungan ataupun reputasi perusahaan.

Contoh:

Yang berakibat pada manusia seperti Fatal, cacat, perawatan medis, P3K.

Yang berakibat pada properti seperti kerusakan fasilitas pabrik

Peluang adalah Frekuensi terjadinya insiden yang bisanya dinyatakan dalam satuan waktu

Contoh :

Pernah terjadi pada perusahaan sejenis

pernah terjadi di perusahaan ini

Pernah terjadi diperusahaan ini beberapa kali dalam satu tahun

Page 4: Manajemen Risiko

Beberapa acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian resiko adalah sebagai berikut :

Informasi tentang aktifitas pekerjaan

Yindakan pengendalian yang telah dilakukan

Peralatan yang digunakan

Data statistik kecelakaan

dll

Analisa resiko dibagi menjadi

Kualitatif

Semikualitatif

Kuantitatif

Kualitatif

Menganalisa dan menilai resiko dengan membandingkan parameter akibat dan peluang

dengan membandingkan matriks yang telah ditetapkan

Semikuantitatif

Metode yang dipakai hampir sama dengan metode kuantitatif perbedaannya terletak pada nilai / skor

tertentu yang telah ditetapkan sesuai resikonya.

Kuantitatif

Dilakukan dengan menentukan nilai dari masing-masing parameter yang didapat dari hasil analisa

yang representatif seperti analisa statistik, simulasi, fault tree analisis, dll.

Penanganan Resiko

Setelah dilakukan selanjutnya ditentukan apakah resiko tersebut dapat diterima (acceptable risk) atau

tidak. Apabila resiko tidak dapat diterima (non acceptable risk), perusahaan harus menetapkan tindak

lanjut perbaikan sampai resiko terendah dengan prinsip hirarki pengendalian sbb:

Eliminasi

Subtitusi

Engineering

Administrasi

Alat Pelindung Diri

Monitor dan Review

Manajemen resiko yang ditelah ditetapkan harus selalu di monitor, apakah sudah sesuai dengan

penerapan di aktifitas pekerjaan, jika tidak harus dilakukan kaji ulang atau review dan dipastikan selalu

update.