manajemen program tahfidz qur’an di sekolah …

89
i MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU ASH-SHIDDIIQI KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATEN BATANG HARI SKRIPSI SIFAH AMALIA NIM. TK 151174 PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

i

MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU

ASH-SHIDDIIQI KECAMATAN PEMAYUNG

KABUPATEN BATANG HARI

SKRIPSI

SIFAH AMALIA

NIM. TK 151174

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

ii

MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU

ASH-SHIDDIIQI KECAMATAN PEMAYUNG

KABUPATEN BATANG HARI

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam

SIFAH AMALIA

NIM. TK 151174

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

iii

Page 4: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

iv

Page 5: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

v

Page 6: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

vi

Page 7: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

vii

PERSEMBAHAN

بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdullilahirobbil’alamin sebuah langkah telah usai, satu cita telahku gapai,

namun itu bukan akhir dari perjalananku, melainkan awal dari sebuah perjuangan

untuk menuju kehidupan di kemudian hari.

Rasa syukur ku persembahkan untuk Mu Tuhan yang Maha Agung nan Maha

Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdir Mu telah Kau jadikan aku

menusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani

kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk

meraih cita-cita besarku.

Lantunan al-fatihah beriring shalawat dan silahku merintih, menadahkan tangan

do‟a dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukMu.

Ku persembahkan karya mungil dan sederhana ini kepada orang yang sangat

kukasihi dan kusayangi

Sebagai tanda bakti, hormat, cinta maupun sayang dan rasa terima kasih tiada

terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada ibuku yang bernama SITI

UMROKH dan ayahku yang bernama MUSLIM EFFENDI yang telah

memberikan kasih sayang, do‟a yang selalu ayah ibu kirimkan untukku disetiap

sujud dalam sholat kalian, segala dukungan dan cinta kasih yang tiada terhingga

yang tidak mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertasyang bertuliskan

kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat

ibu dan ayah bahagia, karena ku sadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih.

Untuk ibu dan ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami

kasih sayang, selalu mendo‟akanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik.

…Terima kasih Ibu… Terima kasih Ayah…

Kepada Adikku (Muji Romadhon, Farevent Sirohi, Sofi Kamelia Suhada), Paman

(M. Antoni, Sopiyan, Reynaldi), Bibi (Elma Yanti, Susi, Rosita), Nyai Solma dan

Datuk Idrus,Sepupuku tercinta, serta keluarga lain yang tak bisa disebutkan

namanya terima kasih kalian menambah semangatku untuk maju dan membuat

termotivasi meraih kesuksesan hingga aku bisa melewati semua masa-masa

sulitku.

Kepada sahabat setiaku (Meta Amelia, Mar‟atul Istiqomah, Mira Asmara,

Rahmelia Putri, Rhoma Pratama Efendi) terima kasih telah menjadi sahabat

terbaikku. Kepada teman-teman seperjuangan khususnya rekan-rekan MPI

Page 8: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

viii

Angakatan 2015 yang tak bisa ku sebutkan namanya satu persatu terima kasih

yang tiada tara ku ucapkan.

“Terima kasih”

Hanya sebuah karya kecil ini dan untaian kata-kata ini yang dapat ku

persembahkan kepada kalian semua. Terimakasih beribu terimakasih kuucapkan.

Atas segala kekhilafan dan kekuranganku, kurendahkan hati serta diri menjabat

tangan meninta beribu kata maaf tercurah.

Skripsi ini kupersembahkan…

Page 9: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

ix

MOTTO

الرحيمبسم الله الرحمن

ألف في يوم كاى هقدار يدبز الأهز هي السوآء إلى الأرض ثن يعزج إلي

تعدوىسة هوا

Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik

kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun

menurut perhitunganmu”. (QS. 32:5)

Page 10: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

x

KATA PENGANTAR

الرحمن الرحيمبسم الله

Assalamualikum,Wr. Wb

Alhamdulillah, segala puja-puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan dan kekuatan lahir dan bathin

kepada diri penulis sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan

sebagaimana mestinya. Shalawat beriring salam senantiasa kita hadiahkan kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta para sahabat dan pengikutnya

yang istiqamah sepanjang zaman, Amin.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan dalam Manajemen Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dengan judul: “Manajemen

Program Tahfidz di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari”.

Selama penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak menemukan

kesulitan-kesulitan, namun atas bantuan, bimbingan serta motivasi dari berbagai

pihak terutama dari dosen pembimbing skripsi, maka skripsi ini dapat

terselesaikan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Rusmini, S.Ag, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Bapak Aris Dwi Nugroho, S.Pd, M.Pd.I selaku Sekretaris Jurusan

Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi sekaligus menjadi Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan membantu

penulis dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak Drs. H. M. Amin Jamaluddin, M.M selaku Dosen Pembimbing I dan

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan membantu

penulis dalam penyusunan skripsi.

Page 11: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

xi

6. Ibu Rita Fitria, S.E selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari yang telah

memberikan kemudahan untuk penulis memperoleh data di lapangan.

7. Ibu Dr. Siti Raudhatul Jannah, M.Ag selaku Pembimbing Akademik yang

telah membimbing selama proses perkuliahan.

8. Segenap Dosen serta Karyawan Jurusan Manajemen pendidikan Islam UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

9. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan kekuatan yang

tiada hentinya, sehingga pendorong bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini.

10. Teman-teman mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi khususnya

jurusan Manajemen Pendidikan Islam yang telah menjadi pathner diskusi

dalam penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini, penulis

mengucapkan terima kasih.

Atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis baik secara langsung

maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga,

semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapat balasan yaitu

rahmat dan hidayat dari Allah SWT. Amin.

Wassalamualikum,Wr. Wb

Jambi, 13 Mei 2019

SIFAH AMALIA

NIM. TK.151174

Page 12: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

xii

ABSTRAK

Nama : Sifah Amalia

Nim : TK. 151174

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Judul : Manajemen Program Tahfidz Qur‟an di Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari

Skripsi ini membahas tentang manajemen program tahfidz di Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang

Hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana manajemen yang

dilakukan di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang

Hari agar program tahfidz qur‟an yang telah dibuat dapat berjalan sesuai tujuan

yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif

dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi nonpartisipan,

wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang

digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, pentajian data dan penarikan

kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah

triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

proses manajemen program tahfidz qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari sudah baik dengan menjalankan fungsi

manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.

Kendala yang dihadapi terletak pada kendala intern yaitu administrasi yang

kurang baik, kurangnya guru tahfidz, rasa bosan dan malas pada anak sedangkan

kendala ekstern yaitu tidak semua orang tua menginginkan anaknya untuk

bersekolah di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang

Hari. Hasil penelitian ini manyarankan untuk kepada pihak sekolah di SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari untuk terus

berupaya agar memaksimalkan seluruh program kegiatan tahfidz qur‟an yang ada

sehingga dapat menjadikan sekolah lebih baik untuk kedepannya dan banyak

diminati oleh masyarakat dengan melaksanakan program kegiatan yang ada sesuai

dengan fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

evaluasi.

Kata Kunci: Manajemen, Program, Tahfidz Qur’an

Page 13: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

xiii

ABSTRACT

Name : Sifah Amalia

Nim : TK. 151174

Study Program : Islamic Education Management

Title : Management of the Tahfidz Qur'an Program in Ash-Shiddiiqi

Integrated Islamic Middle School in Pemayung Sub-District,

Batang Hari Regency

This thesis discusses the management of the tahfidz program at the Ash-Shiddiiqi

Integrated Islamic Middle School in Pemayung District, Batang Hari Regency.

This research was conducted to find out how the management carried out at the

IT Ash-Shiddiiqi Middle School in Pemayung District, Batang Hari Regency so

that the tahfidz quran program that has been made can run according to the

intended purpose. This research is a descriptive qualitative study using

nonparticipant observation data collection techniques, unstructured interviews

and documentation, while the data analysis techniques used are data collection,

data reduction, data review and conclusion drawing. The data validity checking

technique used is source triangulation and technical triangulation. The results

showed that the management process of the tahfidz quran program at IT Ash-

Shiddiiqi Middle School in Pemayung District, Batang Hari Regency was good by

carrying out the management functions of planning, organizing, implementing

and evaluating. Constraints faced lie in the internal constraints of poor

administration, lack of tahfidz teachers, boredom and laziness in children while

external constraints are not all parents want their children to attend IT Ash-

Shiddiiqi Middle School Pemayung District, Batang Hari Regency. The results of

this study suggest to the schools at the IT Ash-Shiddiiqi Middle School in

Pemayung District, Batang Hari Regency to continue to strive to maximize the

entire existing Tahfidz Qur'an activities program so that it can make schools

better for the future and much in demand by the community by implementing

activity programs existing in accordance with management functions, namely

planning, organizing, implementing and evaluating.

Keywords: Management, Program, Tahfidz Qur'an

Page 14: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................................. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................ v

MOTTO ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

ABSTRACT ..................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Fokus Masalah............................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik ............................................................................ 7

1. Pengertian Manajemen ............................................................. 7

2. Komponen Manajemen ............................................................ 10

3. Fungsi Manajemen ................................................................... 10

4. Tahfidz Qur‟an ......................................................................... 12

5. Konsep Dasar Program ............................................................. 22

6. Konsep Manajemen Program.....................................................24

B. Studi Relevan ............................................................................... .26

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Peneleitian .............................................. 28

B. Setting dan Subjek Penelitian ........................................................ 29

C. Jenis Data dan Sumber Data ......................................................... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 30

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 31

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................... 32

G. Jadwal Penelitian ........................................................................... 35

BAB IV TEMUAN UMUM DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum .............................................................................. 36

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ................................................. 44

Page 15: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

xv

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 59

B. Saran ............................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian................................................................................ 35

Tabel 2. Pergantian kepala madrasah ............................................................... 37

Tabel 3. Keadaan tenaga pendidik dan karyawan ............................................ 41

Tabel 4. Keadaan siswa .................................................................................... 42

Tabel 5. Keadaan sarana dan prasarana ........................................................... 42

Tabel 6. Keadaan Ruangan Pendukung Pembelajaran ..................................... 43

Page 17: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 : Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 3 : Dokumentasi

Lampiran 4 : Struktur Organisasi SMP IT Ash-Shiddiiqi

Lampiran 5 : Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I

Lampiran 6 : Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing II

Page 18: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pilar penting bagi Negara sebagai wahana meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus

direncanakan dengan sistematis, terarah dan fokus pada kepentingan memajukan ilmu

pengetahuan yang dilandasi oleh iman dak takwa yang konkretnya terdapat pada

program-program sekolah. Reputasi merupakan aset penting dan wajib dimiliki oleh

lembaga sebagai bukti keberadaan dan kualitas lembaga. Reputasi sekolah

menunjukkan kualitas pendidikan sekaligus pencapaian prestasi sekolah sebagai

indikator keberhasilan program pendidikan sekolah.

Kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa pada hakikatnya

merupakan cerminan dari kualitas pendidikan, sebab pendidikan merupakan dunia

dimana kualitas SDM dibentuk dan dilahirkan. Pendidikan mempunyai andil cukup

besar terhadap munculnya krisis multidimensial yang kita hadapi, sebagai akibat

rendahnya SDM yang kita miliki. Lembaga pendidikan mempunyai tugas untuk

meningkatkan kualitas pendidikan yang kemudian muncul paradigma baru yaitu

tentang Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang memberikan kepercayaan yang

luas kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan secara efektif dan

efisien. (Mawarti, 2016, hlm. 1)

Manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengorganisasikan,

melaksanakan, mengevaluasi suatu kegiatan yang dilakukan oleh anggota dan

pemimpin serta bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan

sumber daya yang ada agar tujuan tersebut berjalan secara efektif dan efisien. Tanpa

adanya manajemen yang baik, suatu lembaga pendidikan tentunya tidak dapat

menjalankan visi dan misinya dengan baik pula, sebagaimana pendapat Prihatin

Page 19: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

2

(2011, hlm. 3) manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat

berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan dan

pengaturan, serta mempergunakan atau mengikutsertakan semua potensi yang ada

baik personal maupun material secara efektif dan efisien.

Manajemen yang baik di dalam lembaga pendidikan merupakan arah

tercapainya pola penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, pimpinan lembaga

pendidikan mesti melakukan langkah-langkah yang lebih efektif, efisien dan

produktif. Para penyelenggara pendidikan setidaknya mampu memberdayakan

lembaganya sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Lingkungan yang aktif,

kondusif dan bersih akan memberikan kenyamanan untuk warga sekolah. Dalam UU

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Di

antara tujuan tersebut terdapat tujuan yang menyangkut pengetahuan dan

keterampilan, dimana keduanya sangat mempengaruhi terwujudnya manusia

Indonesia seutuhnya.

Al-Qur‟an sebagaimana yang dikutip Abdul Majid Khon dalam bukunya

“Praktikum Qira‟at” adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang

luar biasa yang melemahkan lawan) diturunkan kepada penghulu para Nabi dan

Rasul (Muhammad SAW) melalui malaikat Jibril yang ditulis melalui mushaf, yang

diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, dinilai ibadah membacanya, yang dimulai

dari surat Al-Fatihah dan diakhiri surat An-Nas.

Al-Qur‟an diturunkan oleh Allah SWT ditengah-tengah bangsa Arab yang pada

waktu itu kebanyakan masih buta huruf, akan tetapi mereka memiliki keistimewaan

Page 20: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

3

yaitu ingatan yang sangat kuat. Nabi Muhammad SAW menganjurkan dan

memerintahkan untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an setiap kali diturunkan serta

memerintahkan sebagian sahabat untuk penulisanya. Dengan cara hafalan dan

penulisan itulah Al-Qur‟an dapat terpelihara pada masa Nabi Muhammad SAW.

Usaha-usaha untuk menghafal Al-Qur‟an oleh sebagian umat islam terus berlanjut

dan hal ini merupakansalah satu upaya untuk menjaga dan memelihara kemurnian Al-

Qur‟an, meskipun dalam salah satu ayat Al-Qur‟an Allah telah menegaskan dan

memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al-Qur‟an selama-lamanya,

namun secara operasional menjadi tugas dan kewajiban umat islam untuk selalu

menjaga dan memeliharanya, salah satunya dengan menghafalkanya. Dengan

demikian belajar Al-Qur‟an merupakan kewajiban utama bagi setiap mukmin begitu

juga mengajarkanya.

Mengajarkan Al-Qur‟an hendaknya dimulai sejak dini, sebab masa kanak-

kanak adalah masa perkembangan manusia sehingga nilai-nilai yang terkandung

dalam Al-Qur‟an akan tertanam kuat dalam dirinya dan akan menjadi tuntunan dan

pedoman dalam hidupnya. Diantara sebab kebahagiaan keluarga muslim dan yang

biasanya hilang dari pandangan saat ini adalah keterikatan keluarga mereka dengan

Al-Qur‟an, khususnya jika anak-anak mereka termasuk penghafal Al-Qur‟an.

Membiasakan anak-anaknya untuk menghafal Al-Qur‟an dari semenjak kecil adalah

salah satu upaya mendidik anak dengan baik. Sehingga bisa menyesuaikan diri

dengan zaman, dibarengi dengan bangunan yang kuat diikat dengan agamanya.

Sekolah merupakan salah satu dari pusat pendidikan yang dituntut untuk

mampu menjadikan output yang unggul, dimana sekolah adalah suatu sistem

organisasi, yang di dalamnya terdapat sejumlah orang yang bekerja sama dalam

rangka mencapai tujuan sekolah yang dikenal sebagai tujuan instruksional. (Anisah,

2011, hlm. 1).

Page 21: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

4

Istilah manajemen sekolah acapkali disandingkan dengan istilah administrasi

sekolah. Berkaitan dengan itu, terdapat tiga pandangan berbeda; pertama,

mengartikan administrasi lebih luas dari pada manajemen (manajemen merupakan

inti dari administrasi); kedua, melihat manajemen lebih luas dari pada administrasi;

dan ketiga, pandangan yang menganggap bahwa manajemen identik dengan

administrasi. Dalam tulisan ini kata manajemen diartikan sama dengan kata

administrasi atau pengelolaan, meskipun kedua istilah tersebut sering diartikan

berbeda. Dalam berbagai kepentingan, pemakaian kedua istilah tersebut sering

digunakan secara bergantian, demikian halnya dalam berbagai literatur, acapkali

dipertukarkan. Berdasarkan fungsi pokoknya istilah manajemen dan administrasi

mempunyai fungsi yang sama. Karena itu, perbedaan kedua istilah tersebut tidak

konsisten dan tidak signifikan.

Usia remaja adalah usia dimana anak banyak mengalami perubahan, baik

jasmaniah maupun rohaniah. Mereka yang sebelum masa remaja taat kepada orang

tua, kini mulai berani membantah. Yang biasanya rajin untuk berangkat mengaji,

mulai tampak malas untuk mengaji dan lebih senang untuk bermain dengan teman

sebaya. Usia yang labil ini kadang membuat orang tua kesulitan dalam mengatasi

anaknya. Anak sekolah sebagian cenderung bukan untuk memperoleh ilmu, akan

tetapi memperoleh ijazah yang bisa digunakan untuk mencari pekerjaan dan mencari

uang. Oleh karena itu, minat anak untuk mengkaji ilmu agama dan minat orang tua

untuk memasukkan anak di dunia pesantren juga berkurang. Dalam kondisi seperti itu

sulit bagi anak untuk bisa menghafal Al-Qur‟an dengan baik dan pendidikan

formalnya juga unggul.

Disamping berbagai permasalahan diatas, pendidikan saat ini juga semakin

beragam, baik sekolah formal, informal maupun non formal. Pesantren atau pondok

pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam berbasis masyarakat yang

menyelenggarakan pendidikan diniyah atau secara terpadu dengan jenis pendidikan

lainnya. Pondok pesantren secara luas mengkaji tentang pendidikan agama Islam. Di

Page 22: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

5

dalamnya, kita bisa mendapat berbagai ilmu keislaman yang sangat banyak. Santri

tidak hanya mengaji di pondok, tetapi juga mengikuti sekolah umum sesuai dengan

tingkatnya.

Berdasarkan observasi awal peneliti, ditemukan beberapa data Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP-IT) Ash-Shiddiiqi kecamatan Pemayung

merupakan salah satu Yayasan Amir Ash-Shiddiiqi di bidang pendidikan dan

keagamaan. SMP IT Ash-Shiddiiqi didirikan pada tahun 2014, dengan konsep

Boarding School (sekolah berasrama), saat ini memiliki 14 rombongan belajar. SMP

IT Ash-Shiddiiqi didirikan dengan tujuan yang menyesuaikan dengan tujuan

pendidikan nasional secara umum yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal

3, yaitu bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, dengan mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan

bertanggung jawab.”

Secara Khusus mengacu juga kepada tujuan pendidikan menengah islam, yaitu

mampu memberikan bekalan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

mengantarkan anak didik untuk memasuki gerbang pendidikan selanjutnya, serta siap

menjadi kader dakwah dan pemimpin perubahan. Salah satu program unggulan

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP-IT) Ash-Shiddiiqi adalah Tahfidz

Qur‟an yang diberi nama “QUANTUM TAHFIDZ ASH-SHIDDIIQI” yaitu

percepatan menghafal Al-Qur‟an dan dijadikan sebagai syarat kelulusan siswa.

Program kegiatan tersebut tentu tidak terlepas dari peran kepala sekolah yang

mengatur berjalannya program agar terlaksana dengan baik sesuai dengan yang

diharapkan.

Page 23: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

6

Berdasarkan grandtour di atas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana

manajemen program tahfidz yang dilakukan Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu (SMP-IT) Ash-Shiddiiqi sebagai salah satu sekolah tahfidz yang berada di

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari. Sehingga penulis ingin melakukan

penelitian dengan judul “Manajemen Program Tahfidz Qur’an di Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari”

B. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis membatasi penelitian pada Manajemen Program

Tahfidz Qur‟an

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis

dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Manajemen Program Tahfidz Qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari?

2. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Manajemen Program Tahfidz

Qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari?

3. Bagaimana Hasil dari Manajemen Program Tahfidz Qur‟an di SMP IT Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

a. Untuk memahami bagaimana manajemen program Tahfidz Qur‟an di SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

Page 24: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

7

b. Untuk memahami faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen

program Tahfidz Qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari.

c. Untuk mengetahui hasil akhir dari manajemen program Tahfidz Qur‟an di SMP

IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

2. Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat terutama

dalam hal:

a. Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata satu

(S1) dalam Jurusan Manajemen Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN STS Jambi.

b. Untuk memberikan penjelasan tentang Manajemen Program Tahfidz Qur‟an di

SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

c. Untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang telah penulis terima dari Jurusan

Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS

Jambi.

d. Untuk memberikan konstribusi kepada pihak sekolah SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

Page 25: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Pengertian Manajemen

Menurut beberapa ahli sebagaimana dikutip (Prihatin, 2011, hlm.1-2)

Siagian (1978) mendefinisikan manajemen sebagai kemampuan atau

keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan. H.

Malayu S.P. Hasibuan, manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Terry (1953) mendefinisikan

manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui

usaha orang lain.

Manajemen diartikan dengan POAC yang tidak lain adalah pelaksanaan

fungsi-fungsi manajemen, yakni Planning, Organizing, Actuating and

Controlling. Menurut James A.F Stoner (sebagaimana dikutip oleh Suparlan,

2014, hlm. 41) menjelaskan bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian semua anggota organisasi,

serta penggunaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan sebelumnya.

Secara sistematis kata manajemen yang umum digunakan saat ini berasal

dari kata kerja to manage yang berarti mengurus, mengatur, mengemudikan,

mengendalikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan, menjalankan,

melaksanakan dan memimpin. (Machali & Hidayat, 2016, hlm. 1). Kata

management berasal dari bahasa latin, yaitu mano yang berarti tangan, menjadi

manus berarti bekerja berkali dengan menggunakan tangan, ditambah imbuhan

agree yang berarti melakukan sesuatu hal berkali-kali dengan menggunakan

tangan-tangan. (Ukas, 2004, hlm. 1).

Page 26: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

9

Manajemen merupakan terjemahan secara langsung dari kata management

yang berarti pengelolaan, ketatalaksanaan, atau tatapimpinan. Management

berakar dari kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan

atau mengelola. Pengertian diatas sama dengan pengertian dan hakikat

manajemen at-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara

(mengatur) yang banyak terdapat di dalam Al-Quran seperti firman Allah SWT:

في يوم كاى هقدار يدبز الأهز هي السوآء إلى الأرض ثن يعزج إلي

ألف سة هوا تعدوى

Artinya: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik

kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun

menurut perhitunganmu. (Quran, 32:5)

والأبصار وهي قل هي يزسقكن هي السوآء والأرض أهي يولك السوع

يخزج الحي هي الويت ويخزج الويت هي الحي وهي يدبز الأهز

فسيقولوى الله فقل أفلاتتقوى

Firman Allah SWT:

Artinya: Katakanlah:"Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan

bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan,

dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang

mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala

urusan" Maka mereka menjawab:"Allah". Maka katakanlah:"Mengapa kamu

tidak bertaqwa (kepada-Nya)?" (Quran, 10:31)

Allah adalah pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya merupakan

bukti kebesaran Allah SWT dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia

Page 27: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

10

yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia

harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah

SWT mengatur alam raya. (Ramayulis, 2008, hlm 259-260)

Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan

bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan

organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen adalah suatu

kegiatan, pelaksanaannya adalah “managing” pengelolaan, sedangkan

pelaksananya disebut manager atau pengelola. (Terry & Rue, 2013, hlm.1-2)

Manajemen adalah ilmu pengetahuan maupun seni. Ada suatu pertumbuhan

yang teratur mengenai manajemen suatu ilmu pengetahuan yang menjelaskan

manajemen dengan pengacuan kepada kebenaran-kebenaran umum. (Terry &

Rue, 2013, hlm.1-2)

Mendefinisikan manajemen adalah suatu proses melakukan koordinasi dan

integrasi kegiatan-kegiatan kerja agar disesuaikan secara efisien dan efektif

dengan melalui orang lain. (Effendi, 2014, hlm.1-20).

Memberikan defenisi manajemen sebagai suatu proses untuk membuat

aktivitas terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.

Efesiensi menunjukkan hubungan antara input dan output dengan mencari biaya

sumber daya minimum, sedangkan efektif menunjukkan makna pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Wibowo, 2006, hlm.8)

Dari pengertian operasional inilah kemudian manajemen diartikan dengan

POAC yang tidak lain adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, yakni

Planning, Organizing, Actuating, and Controlling. Manajemen juga dapat

diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan

dengan baik dengan melibatkan potensi yang ada baik personal maupun material

secara efektif dan efisien. Bapak manajemen, Peter Drucker (1909-2015)

menyebutkan bahwa tugas pokok manajemen meliputi dua sisi yang saling

terkait, yaitu produksi (production) dan inovasi (innovation). Fungsi pelaksanaan

(actuating) dan pengorganisasian (organizing) untuk mencapai hasil yang

Page 28: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

11

diharapkan (production), dan meningkatkan produksi tersebut secara

berkelanjutan diperlukan proses inovasi secara berkelanjutan pula. (Suparlan,

2014: 41-42)

2. Komponen Manajemen

Berdasarkan pengertian manajemen tersebut, sesungguhnya manajemen

memiliki tiga komponen yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya,

yang dikenal dengan 3M yaitu (1) man atau manusia (2) money atau uang, dan

(3) material atau bahan atau sarana dan prasarana, bahkan dalam bentuk mesin

(machines). Dari ketiga manajemen inilah maka lahir tiga macam manajemen,

yaitu (1) manajemen personil atau kepegawaian, (2) manajemen keuangan, dan

(3) manajemen aset. Komponen manajemen semakin luas dan beragam sejalan

dengan perkembangan ilmu manajemen itu sendiri.

3. Fungsi Manajemen

Planning, menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa

yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-

tujuan itu. Organizing, mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan

penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.

Staffing, menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan,

penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja. Motivating, mengarahkan

atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan-tujuan. Controlling, mengukur

pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab penyimpangan-

penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif. (Terry dan Rue, 2014,

hlm. 9-10)

Fungsi manajemen menurut Terry dan Rue yaitu planning, organizing,

staffing, motivating, controling. Secara rinci penulis memilih pendapat tersebut

di dasarkan kesederhanaan tetapi sudah memuat semua fungsi yang sudah

Page 29: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

12

dikemukakan pendapat lain. Satu persatu fungsi-fungsi manajemen tersebut akan

dijelaskan berikut ini:

a. Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam proses manajemen.

Fungsi ini akan menentukan arah fungsi manajemen lainnya. Untuk itu, fungsi

perencanaan merupakan landasan dasar pengembangan proses manajemen

secara keseluruhan. Perencanaan merupakan tuntutan proses untuk mencapai

tujuan secara efisien dan efektif.

Perencanaan manajerial terdiri dari dua bagian utama, yaitu perumusan

strategi dan penerapan strategi. Bagian pertama adalah perumusan strategi

dengan menetapkan tujuan dan kebijaksanaan umum organisasi. Untuk

merumuskan strategi, manajer harus memiliki keterampilan manajerial yang

bersifat konseptual. Bagian kedua panerapan strategi dilaksanakan dengan

menetapkan kagiatan untuk mencapai tujuan. Untuk menerapkan kegiatan ini,

manajer harus memiliki katerampilan manajerial yang bersifat teknis. Bagian

pertama perencanaan merupakan wewenang pimpinan puncak organisasi, dan

bagian kedua menjadi tugas dan kewajiban para manajer operasional yang

dikoordinasikan oleh manajer menengah.

b. Fungsi Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan,

dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan

wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf untuk

mencapai tujuan organisasi.

Fungsi pengorganisasian merupakan alat memadukan dan mengatur

semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personel, finansial, material dan

tata cara pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berdasarkan

penjelasan tersebut, organisasi dipandang sebagai wadah kerja sama

sekelompok orang organisasi bersifat statis. Organisasi juga dapat dikaji dari

Page 30: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

13

sisi proses kerja sama. Staf yang berisi uraian tugas untuk mencapai tujuan

organisasi bersifat dinamis. Organisasi juga dapat dikaji dari strategi pimpinan

menggunakan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi-organisasi sebagai

instrumen pimpinan.

c. Fungsi Penggerakan dan Pelaksanaan

Fungsi manajeman itu menjadi penggerak semua sumber daya dan

kegiatan (ditetapkan pada fungsi pengorganisasian) untuk mencapai tujuan

(dirumuskan dalam fungsi perencanaan). Sebagai fungsi penggerak, peran

manajer program menjadi amat penting untuk mengarahkan dan

menggerakkan semua sumber daya (manusia dan yang bukan manusia) untuk

mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Agar seseorang manajer

mampu menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia dalam

organisasi untuk mencapai tujuan, dibutuhkan kepemimpinan, motifasi staf,

kerja sama, dan komuniasi antar staf.

Fungsi aktuasi harus dimulai pada diri manajer selaku pimpinan

organisasi atau unit kerja. Manajer harus menunjukkan kepada stafnya bahwa

ia mempunyai tekad untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap berbagai

perubahan yang berkembang dilingkungannya. Ia harus mempunyai

kemampuan bekerja sama dengan orang lain secara harmonis.

d. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian

Fungsi pengawasan dan pengendalian (controling) adalah fungsi

manajemen yang keempat. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga

fungsi manajemen lainnya. Terutama dengan fungsi perencanaan. Untuk

menerapkan fungsi pengawasan dan pengendalian (Wasdal) diperlukan

standar (input, proses, output, outcome) yang dituangkan dalam bentuk target

atau prosedur kerja. Standar input digunakan untuk menilai keberhasilan

persiapan dan pelaksanaan program. Jika terjadi kesenjangan harus segera

diidentifikasi dan ditetapkan solusinya. Pimpinan harus melakukan deteksi

dari kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap standar, mencegah,

Page 31: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

14

mengendalikan, atau mengurangi. Fungsi pengawasan dan pengendalian

bertujuan agar penggunaan sumber daya dapat lebih diefesienkan, dan tugas-

tugas staf untuk mencapai tujuan program dapat lebih diefektifkan. (Munijaya,

2013, hlm. 63-115).

4. Tahfidz Qur’an

a. Pengertian Tahfidz

Tahfidz Qur‟an terdiri dari dua suku kata, yaitu Tahfidz dan Qur‟an, yang

mana keduanya mempunyai arti yang berbeda. yaitu tahfidz yang berarti

menghafal. Menghafal dari kata dasar hafal yang dari bahasa arab hafidza-

yahfadzu-hifdzan, yaitu lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa.

Sedangkan menurut Abdul Aziz Abdul Rauf definisi menghafal adalah

“proses mengulang sesuatu baik dengan membaca atau mendengar.”

Pekerjaan apapun jika sering diulang, pasti menjadi hafal. Seseorang yang

telah hafal Al-Qur‟an secara keseluruhan di luar kepala, bisa disebut dengan

juma‟ dan huffazhul Qur‟an. Pengumpulan Al-Qur‟an dengan cara menghafal

(Hifzhuhu) ini dilakukan pada masa awal penyiaran agama Islam, karena Al-

Qur‟an pada waktu itu diturunkan melalui metode pendengaran. Pelestarian

Al-Qur‟an melalui hafalan ini sangat tepat dan dapat dipertanggungjawabkan,

mengingat Rasulullah SAW tergolong orang yang ummi.

b. Pengertian Al-Qur‟an

Al-Qur‟an itu ialah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi

Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam hidup dan

kehidupannya, menurut harfiah, Qur‟an itu berarti bacaan. Arti ini dapat kita

lihat dalam QS. Al-Qiyamah 17:

وقزءا ا جوع إى علي

Page 32: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

15

Artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya

(didadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya”. (Quran, 75:17)

Al-Qur‟an berisi pesan-pesan ilahi (risalah ilahiyyah) untuk umat manusia

yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW. Pesan-pesan tersebut tidak

berbeda dengan risalah yang dibawa oleh Adam, Nuh, Ibrahim, dan rasul-

rasul lainnya sampai kepada Nabi Isa AS. Risalah itua adalah mentauhidkan

Allah, yaitu ma lakum min ilahin gayruh (tidak ada bagi kamu Tuhan selain-

Nya). Konsep ketuhanan yang diajarkan oleh Al-Qur‟an tidak berbeda dengan

konsep ketuhanan yang diajarkan semua nabi dan rasul yang pernah Allah

utus di dunia ini. Hanya persoalan hukum atau syariat sajalah yang selalu

berubah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi di mana nabi diutus.

(Kadar M. Yusuf, 2010, hlm. 163)

c. Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an

1) Dasar dan Tujuan Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an

Dasar yang dijadikan sebagai landasan untuk pembelajaran menghafal Al-

Qur‟an adalah dari nash al-Qur‟an yaitu: Surat Al-Hijr ayat 9.

لحافظوى ا الذكز وإا ل إا حي شل

Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur'an, dan

sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (Quran, 15:9)

Adapun tujuan pembelajaran tahfidzul Qur‟an secara terperinci yakni

sebagai berikut:

a. Siswa dapat memahami dan mengetahui arti penting dari kemampuan

dalam menghafal Al-Qur‟an.

b. Siswa dapat terampil menghafal ayat-ayat dari surat-surat tertentu dalam

juz‟amma yang menjadi materi pelajaran.

Page 33: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

16

c. Siswa dapat membiasakan menghafal Al-Qur‟an dan supaya dalam

berbagai kesempatan ia sering melafadzkan ayat-ayat Al-Qur‟an dalam

aktivitas sehari-hari.

Selain itu juga tujuan yang terpenting yakni untuk menumbuhkan,

mengembangkan serta mempersiapkan bakat hafidz dan hafidzah pada

anak, sehingga nantinya menjadi generasi cendekiawan muslim yang hafal

Al-Qur‟an.

2) Materi Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an

Materi pembelajaran adalah jabaran dari kemampuan dasar yang berisi

tentang materi pokok tau bahan ajar. Untuk urutan materi pembelajaran

Tahfidzul Qur‟an bagi usia dini atau siswa SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung dimulai dengan menghafal Juz Amma, tepatnya dari

surat An-Naas mundur ke belakang sampai surat An-Naba‟. Baru setelah

itu bisa dilanjutkan dengan surat-surat pilihan, seperti AlMulk, Al Waqiah,

Ar-Rahman dan sebagainya. Atau bisa mulai dari Juz 1 atau Juz 29, dan

seterusnya.

3) Metode Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an

Setiap orang memiliki cara atau metode sendiri dalam menghafal.

Namun demikian, yang paling banyak digunakan adalah yang cocok dan

menyenangkan bagi tiap individu. Jika diteliti, kebanyakan metode yang

cocok bagi setiap orang diperoleh melalui beberapa kali percobaan. Metode

tersebut antara lain:

a. Menghafal beberapa ayat atau 1 ayat

Praktiknya, seorang penghafal membaca satu ayat dengan bacaan

yang benar sebanyak 2 atau 3 kali. Kemudian, memperdengarkan ayat

ini kepada orang lain. Setelah itu diteruskan dengan menghafal ayat ke

Page 34: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

17

dua, dengan cara sebelumnya. Dan setelah itu, memperdengarkan ayat

pertama dan kedua.

Metode yang sama dilakukan untuk menghafal ayat ketiga, yakni

menghafalnya kemudian memperdengarkan ayat-ayat tersebut satu per

satu, dari ayat ayat pertama sampai ayat katiga. Kemudian, dilanjutkan

dengan ayat keempat, demikian seterusnya hingga ayat terakhir dari

halaman yang sedang dihafal.

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa dalam metode ini, ayat

pertama lebih banyak diucapkan, sehingga tidak perlu diadakan

pengulangan. Jika sudah dihafal 1 halaman, hendaknya ia

memperdengarkan hafalannya ini kepada orang lain, 1 halaman lengkap

sebanyak 3 kali.

Biasanya, ini merupakan metode yang paling lambat, karena bisa

menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Sebabnya, karena banyak

dilakukan pengulangan. Selain itu, ini juga merupakan metode yang

paling lemah. Karena jika seorang penghafal tidak menyambung ayat

yang satu dengan ayat berikutnya, maka ia akan kesulitan untuk

meneruskan pada sebagian ayat.

b. Membagi 1 halaman menjadi 3 bagian

Metode ini 1 halaman dibagi menjadi 3 bagian kamudian ayat yang

terdapat pada tiap bagian dibaca berulang kali sampai hafal. Jika ketiga

bagian itu telah dihafal, maka katiga bagian itu disambung satu sama

lainnya (sehingga menjadi 1 halaman). Dengan metode ini, hubungan

ayat yang satu dengan ayat lainnya akan sempurna, dengan cara yang

lebih baik. Selain itu, anda akan menyingkat waktu yang anda habiskan

untuk mengulang-ulang setiap ayat.

Page 35: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

18

c. Menghafal 1 halaman sekaligus

Metode ini mirip dengan metode sebelumnya, tetapi targetnya

adalah 1 halaman penuh. Maksudnya, seorang yang ingin menghafal

membaca 1 halaman secara sempurna dari awal sampai akhir, dengan

bacaan yang pelan dan benar, sebanyak 3 atau 5 kali menurut kecepatan

dan kemampuan tiap orang dalam menghafal. Dengan demikian, jika ia

membaca 1 halaman penuh sebanyak 3 atau 5 kali dengan bacaan yang

diiringi kehadiran hati serta pemusatan pikiran dan akal bukan semata

bacaan lisan, maka ia akan dapat menghimpun hati dan pikirannya.

Karena tujuan dari membaca seperti ini adalah untuk menghafal. Pada

langkah ketiga ini hendaknya mengulang-ulang tasmi’

(memperdengarkan hafalan) yang benar, yang telah disempurnakan

terakhir kali, kira-kira sebanyak 3 kali. Dengan demikian, jumlah

keseluruhan bacaan dari 1 halaman yang ia hafal adalah 9 atau 11 kali.

(Amjad Qosim, 2012, hlm. 125-130)

Pembahasan lain menyebutkan metode yang berbeda diantaranya:

1. Penghafalan al-Qur‟an dengan cara menghafal ayat per-ayat secara

kolektif, yakni ayat-ayat dihafal secara kolektif atau bersama-sama,

dipimpin seorang instruktur. Caranya pertama, instruktur membacakan

satu ayat atau beberapa ayat dan santri menirukan secara bersama-sama.

Kedua, instruktur membimbingnya dengan mengulang kembali ayat-

ayat tersebut dan santri mengikutinya. Setelah ayat-ayat itu dapat

mereka baca dengan baik dan benar, selanjutnya mereka mengikuti

bacaan dengan sedikit demi sedikit mencoba melepaskan mushaf (tanpa

melihat mushaf) dan demikian seterusnya sehingga ayat-ayat yang

sedang dihafalnya itu benar-benar sepenuhnya masuk dalam

bayangannya. Cara ini termasuk metode yang baik untuk

dikembangkan, karena akan dapat menghilangkan kejenuhan, di

Page 36: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

19

samping akan membantu menghidupkan daya ingat terhadap ayat-ayat

yang dihafalnya.

2. Pelaksanaan tahfidz Qur‟an dengan menggunakan metode wahdah,

yakni menghafal satu per satu terhadap ayat-ayat yang hendak

dihafalnya. Untuk mencapai hafalan awal setiap ayat bisa dibaca

sebanyak sepuluh kali, atau lebih sehingga proses ini mampu

membentuk pola dalam bayangannya. Dengan demikian, penghafal akan

mampu mengkondisikan ayat-ayat yang dihafalnya bukan saja dalam

bayangan akan tetapi hingga membentuk gerak refleks pada lisannya.

Setelah benar-benar hafal barulah dilanjutkan pada ayat-ayat berikutnya

dengan cara yang sama, demikian seterusnya hingga mencapai satu

muka. Cara seperti ini diikuti oleh Pondok Pesantren Al-Badr, di mana

santri menghafal ayat per ayat secara sendiri sendiri dan berulang,

sehingga akhirnya bisa hafal. Kemudian untuk muraja’ah digunakan

cara takrir, artinya santri mengulang kembali hafalan yang sudah pernah

dihafalkan untuk menjaga dari lupa dan salah. Hafalan yang sudah

pernah dipedengarkan kepada ustadz/ah atau kiyai diulang-ulang terus

dengan dilakukan sendiri ataupun meminta bantuan orang lain untuk

mendengarkan dan mengoreksi.

3. Cara yang seperti ini termasuk ke dalam metode yang banyak digunakan

oleh para penghafal al-Qur‟an, karena akan memudahkan penghafal,

kemudian bacaan maupun hafalannya bisa dikoreksi oleh

ustadz/pengampu secara langsung.

4. Pembinaan tahfidz Qur‟an dengan menggabungkan antara metode

wahdah dengan metode jama’, artinya santri di samping menghafal

sendiri-diri juga menghafal secara bersama-sama, kemudian muraja’ah-

nya disetorkan kepada uztadz/ pengampu tahfidz. Cara yang seperti ini

Page 37: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

20

termasuk metode yang efektif dan banyak digunakan oleh para pencinta

hafal al-Qur‟an. Selain memudahkan penghafal mengkondisikan ayat-

ayat yang akan dihafalnya, tetapi juga dapat membentuk gerak refleks

pada lisannya karena senantiasa terbayang dalam ingatannya.

5. Kegiatan pembinaan tahfidz Qur‟an menggunakan metode halaqah, di

bawah pengawasan seorang musyrif (guru pengampu) per halaqah.

Mayoritas santri menghafal ayat per ayat, metode ini dilaksanakan

ketika mereka sedang membuat hafalan baru, biasanya mereka terapkan

pada waktu dini hari setelah qiyamul lail. Kemudian setoran hafalan di

lakukan setelah shalat subuh dengan cara membaca satu-persatu

kemudian didengarkan oleh seorang musyrif guna membetulkan bacaan

santri dari segi tajwid maupun kelancaran hafalannya. (Akbar &

Hidayatullah, 2016, hlm. 97-98)

Menurut Hadari Nawawi metode mengajar adalah kesatuan langkah

kerja yang dikembangkan oleh guru berdasarkan pertimbangan rasional

tertentu, masing-masing jenisnya bercorak khas dan kesemuanya berguna

untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Ahsin W. al-Hafidz menyebutkan 5 metode menghafalkan Al- Qur‟an

meliputi:

a. Metode Wahdah

Metode Wahdah yaitu menghafal satu persatu terhadap ayat-ayat

yang hendak di hafalnya dimana setiap ayat yang akan dihafal di baca

berulang-ulang sehingga tercapai atau terbentuk gerak reflek pada lisan,

setelah benar-benar hafal kemudian di lanjutkan ayat berikutnya.

b. Metode Kitabah

Page 38: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

21

Metode Kitabah yaitu orang yang menghafal terlebih dahulu

menulis ayat-ayat yang akan di hafalkan kemudian ayat-ayat itu di baca

hingga lancar dan benar bacaannya, lalu di hafalkan. Dengan metode ini

akan sangat membantu dalam mempercepat terbentuknya pola hafalan

dalam bayangan.

c. Metode Sama‟i

Metode Sama‟i yaitu seorang penghafal mendengarkan suatu

bacaan untuk di hafalkannya. Metode ini dapat dilakukan dengan dua

alternatif yaitu dengan mendengarkan dari guru yang membimbingnya

dan mendengarkan kaset secara seksama sambil mengikutinya secara

perlahan-lahan.

d. Metode Gabungan

Metode gabungan yaitu gabungan antara metode Wahdah dan

Kitabah yaitu dengan cara setelah selesai menghafal ayat yang di

hafalkan, kemudian mencoba menuliskannya di atas kertas yang telah di

sediakan.

e. Metode Jami‟

Metode Jami‟ yaitu cara menghafal yang dilakukan secara kolektif,

ayat-ayat yang dihafal di baca secara kolektif atau bersama-sama, di

pimpin seorang Instruktur. Dimana Instruktur itu membacakan satu atau

beberapa ayat, dan santri menirukan secara bersama-sama.

Perlakukanlah anak didik dengan metode yang baik sesuai dengan bakat

dan kepekaannya. Dan yang terpenting adalah membuat rasa senang dan

nyaman anak ketika menghafal. Untuk itu seorang guru atau ustadz

harus pandaipandai mengembangkannya dalam rangka mencari

alternatif terbaik untuk menghafal Al-Qur‟an. (Dewi, t.t, hlm. 33)

4) Strategi Menghafal Al-Qur‟an

Page 39: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

22

Untuk membantu mempermudah membentuk kesan dalam ingatan

terhadap ayat-ayat yang dihafal, maka diperlukan strategi menghafal yang

baik. Ada beberapa strategi yang digunakan dalam menghafal Al-Qur‟an,

yaitu:

a. Strategi pengulangan ganda

Untuk mencapai tingkat hafalan yang baik tidak cukup hanya

dengan sekali proses menghafal saja, namun penghafalan itu harus

dilakukan berulang-ulang.

b. Tidak beralih pada ayat-ayat berikutnya, sebelum ayat yang sedang

dihafal benar-benar hafal.

Pada umumnya, kecenderungan seseorang dalam menghafal Al-

Qur‟an ialah cepat-cepat selesai, atau cepat mendapat sebanyak-

banyaknya, dan cepat mengkhatamkannya. Sehingga ketika ada ayat-

ayat yang belum dihafal secara sempurna, maka ayat-ayat itu dilewati

begitu saja, karena pada dasarnya ayat-ayat tersebut lafadznya sulit

untuk dihafal, ketika akan mengulang kembali ayat tersebut,

menyulitkan sendiri bagi penghafal. Maka dari itu usahakan lafadz harus

yang dihafal harus lancar, sehingga mudah untuk mengulangi kembali.

c. Menghafal urutan-urutan ayat yang dihafalkannya dalam satu kesatuan

jumlah setelah benar-benar hafal ayat-ayatnya Untuk mempermudah

proses ini, maka memakai Al-Qur‟an yang disebut dengan Al-Qur‟an

pojok akan sangat membantu. Dengan demikian penghafal akan lebih

mudah membagi sejumlah ayat dalam rangka menghafal rangkaian ayat-

ayatnya.

d. Menggunakan satu jenis mushaf

Di antara strategi menghafal yang banyak membantu proses

menghafal Al-Qur‟an ialah menggunakan satu jenis mushaf, walaupun

Page 40: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

23

tidak ada keharusan menggunakannya. Hal ini perlu diperhatikan,

karena bergantinya penggunakaan satu mushaf kepada mushaf lain akan

membingungkan pola hafalan dalam bayangannya. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa aspek visual sangat mempengaruhi dalam

pembentukan hafalan baru.

e. Memahami (pengertian) ayat-ayat yang dihafalnya

Memahami pengertian, kisah atau asbabun nuzul yang terkandung

dalam ayat yang sedang dihafalnya merupakan unsur yang sangat

mendukung dalam mempercepat proses menghafal Al-Qur‟an.

f. Memperhatikan ayat-ayat yang serupa

Ada beberapa ayat yang hampir sama, di mana sering terbolak-

balik. Kalau penghafal tidak teliti dan tidak memperhatikan, maka dia

akan sulit menghafalkannya.

g. Disetorkan pada seorang pengampu

Menghafal al-Qur‟an memerlukan adanya bimbingan yang terus

menerus dari seorang pengampu, baik untuk menambah setoran hafalan

baru, atau untuk takrir, yakni mengulang kembali ayat-ayat yang telah

disetorkannya terdahulu. Dengan strategi mengahafal yang baik dalam

proses pembelajaran menghafal Al-Qur‟an maka tujuan pembelajaran

menghafal Al-Qur‟an tercapai.

5) Alat dan Sumber Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an

Alat pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan dalam proses

pembelajaran guna membantu untuk mencapai suatu tujuan dari proses

pembelajaran tersebut. Sumber adalah sesuatu yang dapat digunakan

sebagai tempat dimana bahan pengajaran itu didapat atau asal untuk belajar

seseorang.

Page 41: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

24

Alat dan sumber pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran

Tahfizul Qur’an di antaranya adalah alat multimedia seperti: (a)

komputer/laptop beserta infocus; (b) televisi dan VCD Player; (c) Tape dan

kaset atau CD; (d) Proyektor atau OHP. Buatlah bagan, dengan

menggunakan power point untuk diproyeksikan lewat infocus atau

ditransparansi untuk diproyeksikan melalui OHP, namun jika tidak ada bisa

langsung dengan dibuatkan di papan tulis.

Jika tidak ada, guru dapat memanfaatkan papan tulis dan beberapa

spidol dengan bermacam warna. Alat penutup untuk menutupi teks

arabnya, dapat menggunakan penggaris kayu atau kertas. Untuk sumber

pembelajarannya gunakanlah mushaf Juz amma atau Mushaf bahriah, yang

sangat praktis digunakan saat menghafal Al-Qur‟an.

5. Konsep Dasar Program

Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

seseorang atau sekelompok organisasi, lembaga bahkan Negara. Jadi seseorang,

sekelompok organisasi, lembaga bahkan Negara mempunyai suatu program.

Suharismi Arikunto (sebagaimana dikutip oleh Abdul Hamid, 2013)

mengemukakan program sebagai berikut: “program adalah sederetan rencana

kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu”.

Kegiatan yang sudah dilaksanakan bukan lagi program kegiatan yang tidak

direncanakan walaupun terjadi bukan merupakan suatu program, dari definisi

manajemen dan program tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

manajemen program adalah suatu pengaturan dan pengelolaan terhadap sederetan

acara atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seseorang, sekelompok

organisasi, lembaga bahkan Negara.

a. Macam-macam Program

Macam atau jenis program dapat berbagai macam bentuk jika ditinjau

dari berbagai macam aspek diantaranya sebagai berikut:

Page 42: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

25

1) Tujuan, ada yang bertujuan mencari keuntungan, maka ukurannya adalah

seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi orang lain.

2) Jenis, ada program pendidikan, program kemasyarakatan dan sebagainya.

Klasifikasi tersebut tergantung dari isi program bersangkutan.

3) Jangka waktu, ada program jangka pendek, jangka menengah dan program

jangka panjang.

4) Keluasan, ada program sempit dan program luas. Program sempit hanya

menyangkut program yang terbatas sedangkan program luas menyangkut

banyak variabel.

5) Pelaksanaannya, ada program kecil dan ada program besar. Program kecil

hanya dilaksanakan beberapa orang, sedangkan program besar

dilaksanakan oleh orang banyak.

6) Sifatnya, ada program penting dan ada program kurang penting. Program

penting yang dampaknya menyangkut orang banyak, menyangkut hal-hal

yang vital, sedangkan program kurang penting adalah sebaliknya.

b. Tujuan Program

Tujuan adalah sasaran atau maksud yang harus dicapai dalam proses

pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hal ini sesuai yang dikemukakan

oleh Suharsimi Arikunto (sebagaimana dikutip oleh Abdul Hamid, 2013)

bahwa tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan pusat

perhatian oleh evaluator. Jika suatu program tidak mempunyai tujuan tidak

bermanfaat maka program tersebut tidak perlu dilaksanakan.

Tujuan menentukan apa yang diraih, tujuan program dibagi dua yaitu

tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum biasanya menunjukkan output

dari program jangka panjang sedangkan tujuan khusus outputnya

menunjukkan jangka pendek.

Berbicara mengenai program atau tujuan program tidak terlepas dari

kurikulum. Kurikulum adalah acuan yang berisi tentang sejumlah pelajaran

yang akan dilaksanakan dalam suati kegiatan. Menurut S. Nasution

Page 43: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

26

(sebagaimana dikutip oleh Abdul Hamid, 2013) bahwa kurikulum adalah

sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau sejumlah pelajaran yang

harus diakui untuk mencapai suatu tingkat atau ijazah.

c. Evaluasi Program

Untuk mengetahui sampai sejauh mana hasilyang telah dicapai oleh

program, maka haruslah melakukan evaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan

untuk mengukur dan menilai keberhasilan dari suatu program atau kegiatan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu

kegiatan yang sangat penting, karena dengan evaluasi kita dapat mengukur

dan menilai sesuatu sehingga kita bisa menilai dari sesuatu tersebut berhasil

atau tidak.

6. Konsep Manajemen Program

Manajemen program adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin dan

mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek

yang telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen program menggunakan

pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan) vertical maupun horizontal.

Dari definisi di atas terlihat bahwa konsep manajemen program mangandung

hal-hal pokok sebagai berikut:

a. Menggunakan pengertian manajemen berdasarkan fungsinya, yaitu

merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya

perusahaan yang berupa manusia, dana dan material.

b. Kegiatan yang dikelola berjangka pendek dengan sasaran yang telah

digariskan secara spesifik, ini memerlukan teknik dan metode pengelolaan

yang khusus, terutama aspek perencanaan dan pengendalian.

c. Memakai pendekatan sistem (system approach to management)

d. Mempunyai hirarki (arus kegiatan) horizontal disamping hirarki vertikal.

Kegiatan program adalah suatu paket/rangkaian kegiatan, yang dilakukan

dalam jangka waktu tertentu, dengan alokasi sumber daya tertentu, dan untuk

mencapai sasaran tertentu (yang telah digariskan dengan jelas).

Page 44: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

27

Program dalam manajemen suatu kegiatan yang bersifat temporer untuk

menghasilkan suatu produk atau layanan bersifat unik. Temporer artinya tidak

terus menerus (rutin) jelas tujuannya. Suatu produk atau layanan manajemen

program diperlukan:

a. Supaya target tercapai

b. Ingin melakukan perubahan atau development

c. Memerlukan kecepatan (not business as usual)

d. Ketika dibutuhkan lintas sektoral, karena tidak dapat dilakukan melalui

birokrasi yang ada

e. Untuk mendukung pelaksanaan rencana strategic.

Sedangkan tahapan dalam manajemen program adalah:

a. Tahap identifikasi (inisiasi = tahap memilih/seleksi program)

b. Desain (perencanaan, pendanaan dan penganggaran)

c. Implementasi/pelaksanaan (organisasi, penjadwalan dan mobilisasi sumber

daya)

d. Evaluasi

e. Audit program

f. Terminasi atau penutupan program

Dapat diuraikan bahwa proses manajemen program dimulai dari kegiatan

perencanaan hingga pengendalian yang didasarkan atas input-input seperti tujuan

dan sasaran program, informasi dan data yang digunakan, serta penggunaan

sumber daya yang benar dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

Dalam proses sesungguhnya, pemimpin dalam lembaga mengelola dan

mengarahkan segala perangkat dan sumber daya yang ada dengan kondisi

terbatas, tetapi berusaha memperoleh pencapaian paling maksimal yang sesuai

dengan standar kinerja program dalam hal biaya, mutu yang telah ditetapkan

sebelumnya. Untuk mendapatkan produk akhir yang maksimal, segala macam

kegiatan pada proses manajemen program direncanakan dengan sedetail dan

Page 45: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

28

seakurat mungkin untuk mengurangi penyimpangan-penyimpangan, dan bila ada

tindakan koreksi dalam proses selanjutnya, diusahakan koreksi tersebut tidak

terlalu banyak.

Dapat penulis simpulkan bahwa manajemen program tahfidz qur‟an adalah

merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya

manusia untuk mencapai sasaran tahfidz qur‟an jangka pendek yang telah

ditentukan.

B. Studi Relevan

Kajian pustaka merupakan telaah terhadap karya terdahulu. Kajian pustaka

pada dasarnya digunakan untuk memperoleh suatu informasi tentang teori-teori

yang ada kaitannya dengan judul penelitian dan digunakan untuk memperoleh

landasan teori ilmiah.

Dalam tinjauan pustaka ini peneliti juga akan mendeskripsikan beberapa

penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan judul skripsi ini. Adapun

karya-karya skripsi tersebut adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh “Ulfatun Ni‟ mah” pada tahun 2009 yang

berjudul “Telaah Psikologis Tahfidzul Qur’an Anak Usia 6-12 Tahun Di

Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur'an kudus” yang membahas tentang Keadaan

psikologis anak usia 6-12 tahun di pondok Tahfidz Yanbu‟ul Qur‟an anak-

anak Kudus. Keterkaitan penelitian dengan skripsi ini adalah tentang

bagaimana cara memanaj suatu pembelajaran Tahfidzul Qur’an supaya dapat

diterima oleh anak-anak dan tidak menggangu keadaan psikologis mereka.

Dengan pembelajaran Tahfidzul Qur’an yang cocok untuk usia anak-anak

dapat menghafal Al Qur‟ an dengan cepat, selain itu prestasi belajar mereka

di mata pelajaran yang lain juga tidak menurun.

2. Penelitian yang dilakukan oleh “Nur Arif” yang berjudul “Peran Guru

(Ustadz Qur’an Dan Murobbi) Dalam Pembelajaran Tahfidz Qur’an Bagi

Page 46: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

29

Anak Yatama di Pondok Pesantren Huffadz Yanbuul Qur’an Kanak-Kanak

Kudus” pada tahun 2008. Dalam skripsi ini membahas tentang bagaimana

peranan guru dalam proses pembelajaran menghafal Al Qur‟an di Pondok

Pesantren Huffadz Yanbuul Qur‟an Kanak-Kanak Kudus. Dengan peranan

seorang guru atau ustadz dalam mengelola pembelajaran dengan baik,

sehingga para santri di sana dapat menghafal Al Qur‟an dengan cepat.

3. Penelitian yang dilakukan oleh “Muhammad Hafidz” pada tahun 2017 yang

berjudul “Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Ar-

Riyadh 13 Ulu Palembang” yang membahas tentang bagaimana pelaksanaan

program Tahfidz Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Ar-Riyadh 13 Ulu

Palembang dan faktor pendukung serta faktor penghambat dalam

pelaksanaannya. Dengan menjalankan program secara terstruktur maka

menjadikan siswa lebih efektif dan efisien dalam meghafal.

Dari telaah pustaka yang telah dilakukan, penulis ingin mengemukakan

bahwa penelitian ini (yang dilaksanakan) berbeda dengan penelitian yang telah

disebutkan di atas dan belum ada yang mengulasnya, yang membedakan adalah

fokus kajian, tempat dan waktu penelitian serta tujuan dari penelitian ini yakni

dari manajemen program Tahfidz Qur‟an. Oleh karena itu penulis berpendapat

bahwa penelitian ini layak diangkat.

Page 47: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan ini menggunakan metode kualitatif, penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang

masalah-masalah manusia dan sosial, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari

suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya.

Peneliti mengiterpretasikan bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan

sekeliling dan bagaimana makna tersebut memengaruhi perilaku mereka. Penelitian

dilakukan dalam latar (setting) yang alamiah (naturalistick) bukan hasil perlakuan

(treatment) atau manipulasi variabel yang dilibatkan. (Imam, 2015, hlm.85)

Penelitian yang penulis lakukan melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan

metode interaktif (studi kasus). Deskriptif kualitatif yaitu memaparkan masalah atau

temuan di lapangan sesuai dengan yang terjadi (apa adanya), dengan objek penelitian

yaitu Pengembangan Program Tahfidz Qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari.

Berdasarkan fokus dan tujuan penelitian yang penulis kemukakan di atas, maka

pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan

perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (objek itu sendiri). Pada penelitian

kualitatif, data yang dikumpul umumnya berbentuk kata-kata, gambaran-gambaran

dan kebanyakan bukan berbentuk angka-angka.

Peneliti mengadakan pengamatan atau wawancara langsung terhadap objek atau

subjek penelitian, oleh karena itu peneliti terjun langsung kelapangan dan terlibat

langsung. Tujuan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif pada penelitian ini

adalah untuk mendeskripsikan, merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,

mengendalikan dan menilai Pengembangan Program Tahfidz Qur‟an di SMP IT Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

Page 48: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

31

Peneliti berusaha mengkaji secara mendalam dan terperinci dari suatu konteks,

penelitian ini dilakukan untuk meneliti tentang Manajemen Pengembangan Program

Tahfidz Qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang

Hari.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting dalam suatu penelitian dapat dipahami sebagai suatu keadaan atau

tempat dimana subjek berdomisili, yang turut mempengaruhi dan berhubungan

dengan kegiatan, peristiwa dan sebagainya, penelitian ini bertempat di SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

Pemilihan lokasi penelitian pada SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari ini atas dasar sebagai berikut: pertama,

sekolah tersebut tidak beberapa jauh dari tempat tinggal sekarang. Kedua, bahwa

sepengetahuan penulis belum ada peneliti lain yang meneliti tentang

Pengembangan Program Tahfidz Qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang memberikan informasi tentang hal-hal

yang diteliti atau orang yang banyak memberikan informasi, sekaligus paham

dengan masalah yang diteliti. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah

kepala sekolah SMP IT Ash-Shiddiiqi, tenaga pendidik dan siswa. Subjek

penelitian tersebut juga disebut sebagai informasi.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a) Data Primer

Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh peneliti umumnya

dari hasil observasi terhadap situasi sosial atau diperoleh dari tangan pertama

atau subjek (informan) melalui proses wawancara. (Moleong, 2011, hlm.100)

Page 49: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

32

Data primer yang dimaksud penulis disini adalah data tentang

Pelaksanaan Program Tahfidz Qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari.

b) Data Skunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih

lanjut dan disajikan baik dari pihak pengumpul data maupun oleh pihak lain

atau data pendukung yang sangat diperlukan dalam penelitian ini, diperoleh

dengan cara melakukan pencatatan dengan dokumen-dokumen. (Abdul

Manab, 2015, hlm.202)

Oleh karena itu, data skunder yang penulis maksud adalah data yang

diperoleh dari data yang sudah terdokumentasi yang ada hubungannya dengan

pembahasan judul proposal ini, adapun data skunder yang dimaksud ialah

sebagai berikut:

(1) Historis dan geografis SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari.

(2) Struktur organisasi sekolah

(3) Keadaan sarana dan prasarana di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari.

2. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek dari mana

data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan Sumber data adalah subjek dari

mana data diperoleh. Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

a) Kepala sekolah SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari.

b) Tenaga pengajar serta kejadian dan peristiwa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

Page 50: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

33

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapat data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2015, hlm.308).

1. Observasi

Patton (2001) yang berpendapat bahwa observasi merupakan metode

pengumpilan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan

kualitatif. Untuk memberikan data yang akurat dan bermanfaat, observasi sebagai

metode ilmiah harus dilakukan oleh peneliti yang sudah melewati latihan-latihan

yang memadai, serta mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap. (Imam, 2015,

hlm.143-144) Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari

orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh

sumber data. Dengan metode ini penelitian mempergunakan untuk melihat secara

langsung atau hal-hal yang berkaitan dengan gambaran umum tentang

pengembangan program SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari.

2. Wawancara

Teknik wawancara yaitu pertemuan langsung yang direncanakan antara

pewawancara yang diwawancarai untuk saling bertukar pikiran, guna mamberikan

atau menerima informasi tertentu yang diperlukan dalam penelitian. (Sukardi,

2013, hlm.49)

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah lalu yang

berbentuk tulisan, gambar atau karya, monumental dari seseorang. (Sugiyono,

2007, hlm.82) Data-data dokumentasi yang diteliti adalah: historis dan geografis,

struktur organisasi, sarana prasarana, jumlah guru dan jumlah siswa SMP IT Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan (Sofian Effendi & Tukiran, 2014, hlm.250)

Page 51: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

34

Analisis data dilapangan model Miles and Huberman mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data

yaitu data reduction (reduksi data), display (penyajian data) dan conclusion

drawing/verification (penarikan kesimpulan).

1. Reduksi Data

Data reduksi diartikan sebagai peroses, pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan

lapangan (Hamid Patilima, 2007:96). Data yang diperoleh dari lapangan

jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan terperinci.

Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak,

kompleks dan rumit. Untuk itu maka perlu segera dilakukan analisis data melalui

reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan

(Sugiyono, 2014, hlm.247)

2. Penyajian Data

Data penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, flowchart atau dengan teks yang bersifat naratif. Dengan

mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami (Sugiyono,

2014, hlm.249)

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek

yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas,

dapat hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori (Sugiyono, 2014,

hlm.253)

Page 52: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

35

F. Teknik Keabsahan Data

Guna mendapatkan data yang kredibel, peneliti berpedoman pada Moleong,

yang mengelompokkan teknik pencapaian kredibilitas menjadi 1) perpanjangan

waktu tinggal di lokasi penelitian, 2) mengadakan observasi secara tekun (Persistent

Observation). 3) menguji secara triangulasi, 4) mengadakan analisis kasus negatif

(negative case analysis), 5) mengadakan pengecekan data (member chek), 6)

mengadakan diskusi dengan teman sejawat (peer debriefing) dan 7) mengadakan

pengecekan dan kecukupan referensi (referential adequacy checks). (Moleong, 2010,

hlm.327-333).

Penelitian ini hanya menggunakan tiga dari beberapa taknik di atas, yaitu:

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan penelitian akan memungkinkan peningkatan

kepercayaan data yang dikumpulkan. Hal ini disebabkan karena:

a. Dapat mempelajari kebudayaan pada lokasi penelitian sehingga dapat menguji

benar atau tidaknya informasi yang dikumpulkan

b. Dapat mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data

c. Membangun kepercayaan pada subjek terhadap peneliti dan peneliti sendiri

d. Perpanjang keikutsertaan ini dapat dilakukan oleh peneliti karena lokasi

penelitian yang dekat dengan peneliti.

2. Ketekunan Pengamatan

Situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan

kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

3. Triangulasi Data

Ada teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain diluar data itu. Denzin dalam buku Moleong membedakan triangulasi sebagai

berikut:

a. Triangulasi dengan sumber

Page 53: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

36

Membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

b. Triangulasi dengan metode

Menurut Patton dalam buku Moleong dua strategi yaitu:

1) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa

teknik pengumpulan data

2) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang

sama.

c. Triangulasi dengan peneliti

Memanfaatkan peneliti atau pengemat lainnya untuk keperluan pengecekan

kembali derajat kepercayaan data

d. Triangulasi dengan teori

Berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat

kepercayaan dengan satu atau beberapa teori.

G. Jadwal Penelitian

Kegiatan penelitiam dibagi menjadi tiga tahapan yang meliputi sebagai berikut:

1. Penyusunan proposal dan pengajuan proposal, penunjukan dosen pembimbing,

perbaikan seminar proposal serta pengurusan izin riset.

2. Pengumpulan data di lapangan sejalan dengan analisis data tahapan awal.

3. Analisis lanjutan, penyusunan laporan penelitian, penulisan laporan akhir,

pengadaan dan memperbanyak laporan dan selanjutnya untuk diujikan.

Page 54: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

37

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah

Yayasan Amir Ash-Shiddiiqi mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu

Ash-Shiddiiqi pada tahun 2007. Alhamdulillah, saat ini SD IT Ash-Shiddiiqi

mempunyai Akreditasi A. Pada tahun pelajaran 2017/2018 telah tercatat 19 kelas

dengan 550 siswa yang bersekolah di SD IT Ash-Shiddiiqi dengan konsep FULL

DAY SCHOOL.

Kami Yayasan Ash-Sdhiddiiqi menyadari bahwa anak pada usia sekolah

sangat rentan dengan pengaruh lingkungan yang saat ini kurang kondusif untuk

pertumbuhan generasi masa depan, seperti banyaknya anak-anak yang

menghabiskan waktu dengan gadget, menonton TV, bermain game online hingga

pergaulan bebbas dan pemakaian obat-obatan terlarang.

Maka Yayasan Ash-Shiddiiqi telah membuka SMP-IT dengan

konsep Boarding School (sekolah berasrama) pada tahun 2014. Dan saat ini,

SMP IT Ash-Shiddiiqi memiliki 14 rombongan belajar, sedangkan SMA IT Ash-

Shiddiiqi memiliki 2 rombongan belajar. SMP- SMA IT Ash-Shiddiiqi

membuka PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Tahun Pendidikan 2018/2019

dengan SMP menerima 6 kelas, SMA 2 kelas. Masing-masing kelas berisi 30

siswa/i.

SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari sejak

awal berdiri pada tahun 2014 hingga sekarang tahun 2019 telah mengalami tiga

kali pergantian kepala madrasah. Pemimpin adalah orang-orang yang

menentukan tujuan, motivasi dan tindakan kepada orang lain. Pemimpin adalah

orang yang memimpin. Pemimpin dapat bersifat resmi (formal) dan tidak resmi

(non formal). Pemimpin resmi diangkat atas dasar surat keputusan resmi dari

orang yang mengangkatnya dan biasanya mendapat gaji, sedangkan pemimpin

tidak resmi diangkat tanpa surat keputusan dan biasanya tanpa gaji. Seseorang

Page 55: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

38

dapat diangkat sebagai pemimpin karena mempunyai kelebihan dari anggota

lainnya. Kelebihan itu ada yang berasal dari dalam dirinya dan ada pula yang

berasal dari luar dirinya. Kelebihan dari dalam dirinya ia memiliki bakat sebagai

pemimpin dan memiliki sifat- sifat pemimpin yang efefktif‟. Kelebihan dari luar

diri karena ia dikenal dan hubungan baik dengan yang sedang berkuasa, punya

banyak teman, dari keturunan orang yang kaya atau turunan bangsawan atau

penguasa. Pergantian tersebut dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 2

Pergantian Masa Kepemimpinan Kepala Sekolah SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari

No Nama Kepala Madrasah Tahun

1 Ery 2014-2016

2 Ir. Antiyosefa 2016-2017

3 Rita Fitria. S.E 2017 Sampai saat ini

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa kepala sekolah pertama SMP IT Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Bapak Ery menjabat

Kepala Sekolah selama 2 tahun, Bapak Ir. Antiyosefa menjabat Kepala Sekolah

selama 1 tahun, dan selanjutnya Ibu Rita Fitria. S.E menjabat sebagai Kepala

Sekolah pada Tahun 2017 sampai pada saat ini. (Dokumentasi, 04 Maret 2019).

2. Letak Geografis

Secara geografis SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari terletak di Jl. Lintas Jambi Muaro Bulian KM 36 Kelurahan

Jembatan Mas, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi.

(Dokumentasi, 04 Maret 2019).

3. Visi dan Misi dan Terget

a. Visi

Page 56: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

39

Visi adalah merupakan suatu pandangan jauh kedepan, visi adalah daya

pandang jauh kedepan, mendalam dan luas yang merupakan daya pikir abstrak

yang memiliki kekuatan maha dahsyat dan dapat menerobos segala batasan

batasan fisik, waktu dan tempat. Dengan demikian Visi dari SMP IT Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari adalah “Melahirkan

calon-calon pemimpin dambaan ummat yang cerdas sholeh, kreatif

dan berkepribadian matang dan Menjadi Lembaga Pendidikan Yang

Profesional”

b. Misi

Misi pendidikan adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh lembaga

pendidikan untuk mencapai visi yang diinginkan. Misi juga bisa diartikan

pekerjaan apa yang harus kita lakukan terlebih dahulu untuk mencapai visi

serta akan berusaha dengan berbagai cara untuk mencapainya. Misi berfungsi

sebagai penjelas atau penerang mengapa sekolah itu ada, apa yang hendak

dilakukan sekolah itu, dan bagaimana melakukannya. Jika misi telah

ditetapkan dengan bik dalam sebuah lembaga pendidikan maka diharapkan

seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal sekolah dan

mengatahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan di peroleh

dimasa mendatang. Sejalan dengan hal tersebut, maka visi SMP IT Ash-

Shiddiiqi adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan lingkungan pendidikan yang islami

b. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai islam dalam kehidupan

sehari-hari

c. Memotivasi, membimbing, dan melatih anak untuk berprestasi

d. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang terpadu antara ilmu

umum dan ilmu agama secara modern, dinamis dan disiplin tinggi

e. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang islami, bersemangat dan

berkompetisi tinggi

Page 57: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

40

f. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang tepat dan memuaskan,

dengan sumber daya yang berkualitas

g. Melahirkan kader-kader ulama yang cendikiawan, ilmuwan dan

berakhlak mulia

c. Target

a. Diterimanya lulusan SMP IT Ash-Shiddiiqi di Perguruan Tinggi

berkualitas, baik di dalam maupun di luar negeri(> 90%)

b. Diperolehnya prestasi yang baik bagi lulusan SMP IT Ash-Shiddiiqi

selama di perguruan tinggi.

c. Terciptanya kehidupan yang religius melalui prilaku yang ikhlas, mandiri,

sederhana, ukhuwah, dan bebas berkreasi.

4. Struktur Organisasi

Struktur organinasi adalah personil yang bergabung dalam suatu organisasi,

melalui struktur organisasi maka dapat dilihat tugas,wewenang dan bidang kerja

yang ada dalam sebuah organisasi tersebut, Struktur juga dapat membentuk

skema yang menunjukkan gambaran dalam bidang tugas masing-masing

personil, dengan adanya struktur organisasi mempermudah pimpinan untuk

melalukan pengawasan, koordinasi dan juga pengambilan keputusan didalam

sebuah organisasi itu sendiri. Struktur juga rmerupakan sistem formal hubungan

kerja yang dibagi dan mengkoordinasikan hubungan kerja antara satu dengan

lainnya. Struktur organisasi yaitu bentuk dari organisasi secara keseluruhan yang

menggambarkan kesatuan dari berbagai segmen dan fungsi organisasi yang

membagi atas tugas-tugas pokok.

Struktur organisasi dapat diartikan juga sebagai bentuk dalam

berkomunikasi,dengan adanya struktur maka jalur komunikasi dalam sebuah

organisasi akan terarah dan terstruktur serta dapat mengetahui fungsi dan

pekerjaan dari setiap bidang atau jabatan yang diembankan kepada seseorang.

Page 58: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

41

Demikian pula halnya dengan SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari dipimpin oleh Rita Fitria. S.E dibantu oleh beberapa

WAKA (Wakil Kepala) lainnya, sedangkan proses belajar mengajar langsung

dikelolah oleh para tenaga pendidik, untuk lebih jelas mengenai struktur SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari dapat dilihat pada

struktur ini : Struktur Organisasi dan Tata kelola SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari 2018/2019 (Terlampir)

(Dokumentasi, 04 Maret 2019).

Berdasarkan skema struktur organisasi di atas, dapat di pahami bahwasannya

jelas bahwa dalam sebuah organisasi lembaga pendidikan khususnya, peranan

kepala Sekolah sangat penting dalam menentukan arah dan jalannya sebuah

lembaga pendidikan itu sendiri, kepala sekolah menjadi leader/pemimpin yang

dapat mengarahkan bawahannya untuk dapat bekerjasama dalam mencapai visi

dan misi sekolah. Akan tetapi, kelancaran pelaksanaan kegiatan yang ada di

lembaga itu harus ada kerjasama yang baik guna dapat mencapai tujuan secara

efektif dan efisien. SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari terdapat Struktur Organisasi yang memiliki tanggung jawab yang

berbeda.

5. Keadaan Tenaga Pendidik Serta Karyawan

Tenaga pendidik merupakan unsur terpenting dalam keseluruhan sistem

pendidikan. Guru juga sebagai pendidik yang menjadi sumber pengetahuan bagi

peserta didik, karena guru yang mentransfer pengalaman dan pengetahuannya

secara langsung baik teori maupun praktek pada proses belajar mengajar.

Karyawan atau tenaga kependidikan merupakan unsur pendukung dalam

pelaksanaan kegiatan pendidikan, karena peran tenaga kependidikan sangat

diperlukan demi berlangsungnya seluruh kegiatan pendidikan di sekolah. Seluruh

tenaga kependidikan menjalankan masing-masing tugasnya demi tercapainya

tujuan pendidikan yang ditetapkan suatu lembaga pendidikan.

Page 59: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

42

Adapun keadaan guru serta Karyawan di SMP IT Ash-Shiddiiqi adalah

sebagai berikut:

Tabel 3

Keadaan Guru dan Karyawan SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari

Tahun Pelajaran Laki-Laki Perempuan Jumlah

2014/2015 3 orang 4 orang 7 orang

2015/2016 13 orang 11 orang 24 orang

2016/2017 19 orang 19 orang 38 orang

2017/2018 27 orang 32 orang 59 orang

2018/2019 40 orang 63 orang 103 orang

Berdasarkan tabel 2 dapat dipahami bahwa jumlah tenaga pendidik dan

karyawan dari tahun ke tahun meningkat. Untuk tahun 2018/2019 dengan rincian

yaitu 103 orang dengan rincian Laki-laki 40 orang dan Perempuan 63 orang.

Dengan demikian seluruh tenaga pendidik dan karyawan SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari yaitu berjumlah 103 orang.

(Dokumentasi, 04 Maret 2019).

6. Keadaan siswa

Siswa merupakan anggota masyarakat yang berusaha meningkatkan potensi

yang ada dari diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan. Baik

dengan pendidikan formal ataupun nonformal, kepada jenjang pendidikan dan

juga jenis pendidikan tertentu.

Siswa merupakan organism yang unik yang berkembang sesuai dengan

tahap-tahap perkembangannya. Perkembangan anak ialah perkembangan seluruh

aspek dari kepribadiannya. Tetapi dengan tempo dan irama dari perkembangan

masing-masing anak kepada setiap aspek tidaklah selalu sama.

Page 60: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

43

Hal yang sama adalah siswa juga bisa dikatakan sebagai kelompok orang

dengan usia tertentu yang belajar dengan baik secara kelompok ataupun

perorangan. Siswa juga bisa dikatakan sebagai ataupun pelajar, ketika berbicara

siswa tentu fikiran kita akan tertuju pada lingkungan sekolah, baik sekolah dasar

ataupun menengah.

Tabel 4

Keadaan Siswa Dilihat dari Rekapitulasi Penerimaan Siswa Baru Tahun

Ajaran 2014/2019

Tahun Pelajaran Laki-Laki Perempuan Jumlah siswa

2014/2015 29 20 49

2015/2016 56 34 90

2016/2017 120 99 219

2017/2018 169 178 347

2018/2019 219 243 462

Berdasarkan tabel 3 dapat dipahami bahwa jumlah keseluruhan siswa SMP

IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari pada Tahun

2018/2019 yaitu 462 orang rincian Laki-laki 219 orang dan Perempuan 462

orang (Dokumentasi, 04 Maret 2019).

7. Keadaan sarana dan Prasarana

sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk mencapai

makna dan tujuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008). Sebagai contoh: sarana

pendidikan diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, misalkan

buku, tas, pulpen, komputer, dll. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu

yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2008).

Tabel 5

Page 61: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

44

Keadaan ruang belajar SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari

Keadaan Jumlah Luas

Baik 18 ruangan 10 x 56 M2

Rusak Ringan 0 ruangan 0 M2

Rusak Berat 0 ruangan 0 M2

Jumlah 18 ruangan 10 x 56 M2

Berdasarkan tabel 4 di atas ruangan belajar di SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari dalam keadaan baik dengan

jumlah 18 ruangan dan luas 10 x 56 M2. (Dokumentasi, 04 Maret 2019)

Tabel 6

Jenis ruangan SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari

Nama Ruangan Ada Tidak Ada

Ruang Guru

Ruang Kepsek

Ruang Tata Usaha

Perpustakaan

Musholla

BP

Ruang Osis

Ruang UKS

Labor IPA

Labor Fisika

Labor Biologi

Labor Bahasa

Labor IPS

Page 62: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

45

Labor Komputer

Labor Multimedia

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat ruangan yang dimiliki oleh di SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari sudah lengkap.

Namun labor yang belum lengkap, hanya ada 2 labor yaitu komputer dan IPA.

(Dokumentasi, 04 Maret 2019).

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Temuan Khusus

a) Proses Manajemen Program Tahfidz Qur’an di SMP IT Ash-Shiddiiqi

Manajemen program adalah sebuah kegiatan yang meliputi kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta evalusasi yang bertujuan

untuk terlaksananya semua program-program yang telah ada di sebuah

sekolah. Berkaitan dengan pemahaman manajemen program Suharismi

Arikunto (sebagaimana dikutip oleh Abdul Hamid, 2013) manajemen program

adalah suatu kegiatan merencanakan, mengorganisir, memimpin dan

mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka

pendek yang telah ditentukan. Proses manajemen program dimulai dari

kegiatan perencanaan hingga pengendalian yang didasarkan atas input-input

seperti tujuan dan sasaran program, informasi dan data yang digunakan, serta

penggunaan sumber daya yang benar dan sesuai dengan kebutuhan yang

diperlukan.

Temuan dilapangan terlihat bahwa manajemen program tahfidz qur‟an di

SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari yaitu

proses program kegiatan sekolah terbukti telah terlaksana sesuai dengan

tujuan yang diinginkan yaitu program kegiatan yang dilakukan di dalam

Page 63: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

46

sekolah dalam rangka memberikan bekalan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang mengantarkan anak didik untuk memasuki gerbang

pendidikan selanjutnya, serta siap menjadi kader dakwah dan pemimpin

perubahan. Melalui penghafalan tersebut siswa/i dapat melatih keterampilan

kognitif, afektif dan psikomotorik meraka. Semua program yang telah

dilakukan tentu telah mendapatkan dukungan dan persetujuan dari setiap wali

murid dan guru-guru yang ikut serta dalam pelaksanaan program tersebut

(observasi, 4 Maret 2019)

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kepala Sekolah SMP IT Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, sebagai berikut:

Manajemen program tahfidz qur‟an yang ada di SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari sama dengan program-

program tahfidz qur‟an yang ada pada sekolah lainnya hanya saja yang

membedakan yaitu program tahfidz ini masuk ke dalam program

unggulan sekolah dengan nama Quantum Tahfidz ash-Shiddiiqi yaitu

percepatan penghafalan al-qur‟an selama 3 bulan, kemudian disetorkan

setelah sholat maghrib sampai isya, dan dievaluasi seminggu sekali.

Program yang ada disekolah ini sudah dirancang dan dibuat dari awal

berdirinya sekolah, untuk mencapai terlaksananya program kita selalu

menanamkan kepada anak bahwa ikhtiar dan usaha yang dilakukan tidak

terlepas dari bantuan Allah SWT dan orang tua, setiap melakukan sesuatu

hendaknya harus memiliki restu dari orang tua. (wawancara, 5 Maret

2019).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh orang tua murid, sebagai berikut:

Program tahfidz yang ada di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari ini berjalan dengan baik, setiap

melakukan kegiatan seperti khataman ataupun lomba pihak sekolah akan

mengundang dan meminta persetujuan orang tua (wawancara, 12 Maret

2019).

1. Perencanaan

Penerapan fungsi manajemen yang pertama yaitu perencanaan,

perencanaan merupakan hal yang penting dalam sebuah kegiatan.

Page 64: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

47

Pelaksanaan program kegiatan sekolah akan lebih terarah jika dilakukan

dengan perencaan yang baik. Perencanaan merupakan jembatan dalam

sebuah organisasi yang menghubungkan antara program dan pelaksanaan.

Segala perencanaan program kegiatan di sekolah memang harus

direncanakan sebaik mungkin agar tujuan yang ingin dicapai dapat

terlaksana dengan baik.

Temuan dilapangan terlihat bahwa perencanaan program kegiatan

tahfidz qur‟an direncanakan dengan mengadakan rapat setiap tahun ajaran

baru yang diadakan bersama kepala yayasan, kepala sekolah, guru beserta

staf tata usaha dan komite sekolah. Rapat ini diadakan untuk merencanakan

program atau memperluas program kegiatan. (observasi, 4 Maret 2019)

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, sebagai

berikut:

Dalam proses perencanaan program kegiatan tahfidz qur‟an, saya

selaku Kepala Sekolah SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari harus mempersiapkan segala sesuatu dengan

matang berkenaan dengan hal apa saja yang akan dibutuhkan untuk

kegiatan tersebut, program ini telah diadakan dari awal berdirinya

sekolah namun diadakan lagi setiap tahun ajaran baru bersama para

guru dan wali murid untuk melakukan perluasan program. Dalam

program tahfidz qur‟an ini telah dibentuk ketua sekaligus anggota yang

akan menjadi penanggung jawab (musyrif) terhadap terlaksananya

kegiatan program tersebut. (wawancara, 5 Maret 2019).

Tidak hanya persiapan yang matang oleh kepala sekolah namun

perencanaan yang dilakukan juga mempunyai dasar yang jelas yaitu

diadakannya pembekalan materi tentang apa saja yang akan didapatkan

oleh siswa/i dari kegiatan tahfidz qur‟an ini. Hal ini sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Penanggung Jawab tahfidz qur‟an SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, sebagai berikut:

Page 65: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

48

Perencanaan program tahfidz yang kita lakukan di SMP IT Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari memberikan

muatan kepada siswa tentang bagaimana cara membaca serta

menghafal al-qur‟an dengan baik, bukan hanya itu program ini juga

memberikan efek bagaimana agar akhlak terhadap al-qur‟an dan

akhlak ketika telah mejadi penghafal qur‟an. Ya intinya tujuan dari

perencanaan program ini adalah memperbaiki akhlak serta ketakwaan

penerus bangsa terhadap Sang Pencipta (Allah SWT). (wawancara, 20

Maret 2019).

Sepaham dengan yang diungkapkan oleh salah seorang guru tahfidz

qur‟an SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang

Hari:

Setiap perencanaan membutuhkan persiapan yang matang, setelah

program tahfidz qur‟an ini direncanakan, kami para guru harus

mempersiapkan apapun itu seperti, alat pendukung peserta didik untuk

belajar dan menghafal, waktu dan tempat, serta materi yang akan

disampaikan nantinya serta memberikan motivasi-motivasi yang dapat

mendukung minat belajar mereka. (wawancara, 20 Maret 2019).

Berdasarkan uraian di atas perencanaan yang dilakukan SMP IT Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari sudah dapat

terlaksana dengan tujuan yang diharapkan karena perencanaan

dilaksanakan dengan mempersiapkan segala yang dibutuhkan dalam

program kegiatan tahfidz qur‟an tersebut dengan cara menentukan ketua

beserta anggota yang akan menghendel setiap kegiatan tahfidz qur‟an,

mempersiapkan alat pendukung pembelajaran, waktu dan tempat serta

materi yang akan diberikan. Dalam perencanaan tentu tidak hanya hasil

kerja dari penanggung jawab kegiatan program tahfidz melainkan kerja

sama seluruh anggota sekolah mulai dari kepala yayasan, kepala sekolah

dan guru.

2. Pengorganisasian

Sebuah organisasi merupakan kumpulan dari beberapa individu yang

memiliki satu tujuan bersama untuk mencapai sebuah tujuan yang telah

Page 66: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

49

ditentukan. Organisasi merupakan wadah kerja sama yang dilakukan oleh

sekumpulan individu yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan

sebuah kegiatan. Oleh karena itu dalam sebuah organisasi harus

menetapkan sebuah pekerjaan berdasarkan pada keahlian yang dimiliki

seseorang, dengan demikian pekerjaan yang dilakukan dapat membuahkan

hasil yang maksimal.

Temuan di lapangan terlihat bahwa di SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari dalam pengorganisasian

suatu kegiatan sudah ditetapkan siapa saja yang menjadi penanggung

jawab, melibatkan orang yang mempunyai keahlian dibidangnya. Namun

sekolah ini masih kekurangan orang yang ahli dalam tahfidz qur‟an, terlihat

dalam kegiatan muroja‟ah atau mengulang-ngulang hafalan para muhafidz

kewalahan dalam menghendel siwa. (observasi, 18 Maret 2019).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMP IT Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, sebagai berikut:

Pengorganisasian yang ada pada program kegiatan tahfidz qur‟an di

SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari

yaitu dibentuk setelah adanya perekrutan tenaga pendidik yang

diadakan setiap awal tahun, kemudian yang mendaftarkan diri untuk

menjadi guru tahfidz akan diseleksi baca tulis qur‟an, setelah lulus

guru tersebut akan dikarantina atau mengikuti setiap tahapan tahfidz

selama satu bulan. Sekolah bukan hanya mencari guru yang berpotensi

dalam bidang pengetahuan namun juga seorang guru yang bisa

memotivasi siswa agar manjadi lebih baik lagi serta mampu

menumbuhkan bakat dan minat siswa. Guru yang mampu melewati

masa karantina diharapkan agar dapat bekerja sama dengan pihak

sekolah untuk mengembangkan hafalan sekaligus mencerdaskan siswa.

(wawancara, 20 Maret 2019).

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan bahwa pengorganisasian

yang dilakukan di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari berdasarkan pada penetapan sesuai dengan tujuan yang

diharapkan, namun sekolah masih kekurangan tenaga pendidik dalam

Page 67: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

50

bidang tahfidz yang akan mempengaruhi keefektifan dan efesiensi dalam

pembelajaran.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan bukti nyata dari perencanaan yang telah

dibuat. Berdasarkan temuan dilapangan terlihat bahwa pelaksanaan

program kegiatan tahfidz qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari sesuai dengan perencanaan yang ada.

Pada pelaksanaan kegiatan siswa bukan hanya mendapatkan pengalaman

bagaimana menghafal secara cepat namun juga diharapkan untuk dapat

memperbaiki akhlak terhadap al-qur‟an dan akhlak ketika telah menjadi

penghafal qur‟an. (observasi, 18 Maret 2019).

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, sebagai

berikut:

Dalam pelaksanaan program kegiatan di SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari ini kita lakukan sesuai

dengan perencanaan awal yang telah ditetapkan sebelum sebuah

kegiatan akan dilakukan. Sebelum kita membuat program kegiatan kita

sudah membentuk struktur organisasi atau penanggung jawab program

tahfidz yang akan bertanggung jawab terhadap terlaksananya kegiatan

tersebut, mempersiapkan alat pendukung peserta didik untuk belajar

dan menghafal, waktu dan tempat, serta materi yang akan disampaikan

nantinya serta memberikan motivasi-motivasi yang dapat mendukung

minat belajar mereka. (wawancara, 20 Maret 2019)

Penanggung Jawab tahfidz qur‟an mengatakan:

Dalam pelaksanaan ini kita menggunakan metode turki yang didapat di

Bogor dalam acara pelatihan yaitu menghafal di akhir halaman

sebanyak dua lembar, misalnya juz 30 terdapat 21 halaman maka siswa

menghafal halaman 21-20, kemudian lanjut ke juz 1 dan begitu

seterusnya. Metode ini untuk menghilangkan rasa bosan pada anak.

(wawancara, 20 Maret 2019).

Page 68: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

51

Hal yang serupa diungkapkan oleh guru di SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari yaitu:

Pada saat kegiatan berlangung siswa-siswi dengan senang hati

mengikuti semua kegiatan tahfidz qur‟an tersebut, mereka berlomba-

lomba dalam menghafal. Kami sebagai muhafidz sangat senang

melihat hal ini, karena mereka berlomba-lomba dalam kebaikan.

(wawancara, 20 Maret 2019).

Seorang siswa SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari mengatakan bahwa:

Kami sangat senang mengikuti kegiatan tahfidz ini karena merupakan

program langsung dari sekolah, kami pun masuk kesini berdasarkan

niat dari hati dan dorongan dari orang tua. Kami dapat mempelajari

banyak hal terutama menghafal al-qur‟an dan memperbaiki akhlak

kami terhadap al-qur‟an. Kami berlomba-lomba dalam menghafal, jika

ada satu diantara kami lambat dalam menghafal maka kami akan

memberikan semangat kepadanya. (wawancara, 20 Maret 2019).

Salah satu orang tua siswa mengungkapkan bahwa:

Saya selaku orang tua siswa yang bersekolah di SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari sangat senang sekali

anak saya bisa bersekolah di sekolah ini karena sekolah yang berbasis

islam mengajari akhlak yang baik sekaligus anak saya bisa menghafal

al-qur‟an, bisa lebih dekat lagi dengan Allah SWT. Pada saat anak

kami lambat dalam menghafal maka para muhafidz akan memberi tau

kami agar kami menanyakan langsung kendala yang menghambat

hafalan mereka dan itu tidak terlepas dari pengawasan para

muhafidznya, namun sebaliknya jika anak cepat menghafal maka

muhafidz akan terus memberikan motovasi agar hafalan mereka

bertambah. (wawancara, 12 Maret 2019).

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa pelaksanaan yang telah

dilakukan sesuai dengan perencanaan awal yang telah dibuat. Jadi

pelaksanaan sebuah kegiatan selalu berpedoman pada perencanaan yang

telah dibuat. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa perencanaan yang dibuat

sudah sesuai dengan pelaksanaan yang dilakukan. Begitupun dengan

Page 69: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

52

pengorganisasian juga telah melakukan pekerjaan sesuai dengan tanggung

jawab yang telah diberikan. Dengan demikian, pelaksanaan juga dapat

berjalan dengan yang diharapkan.

4. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dalam sebuah kegiatan yang

menggunakan fungsi-fungsi manajemen. Evaluasi bertujuan mengoreksi,

melihat ulang kegiatan sekolah yang su dah terlaksana dengan baik sesuai

dengan rencana apa yang kurang maksimal. Dalam kegiatan evaluasi ini

akan dapat mengetahui hambatan-hambatan, kendala dan kekurangan yang

terjadi dalam proses pelaksanaan program kegiatan. Dalam evaluasi ini

akan dijadikan tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan dan akan

diberikan masukan-masukan saat evaluasi pada rapat setelah kegiatan

pelaksanaan selesai.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, sebagai

berikut:

Evaluasi dilakukan agar dapat dinilai sebuah kegiatan itu berjalan

dengan baik atau tidak. Evaluasi dilakukan melalui pengawasan saat

berlangsungnya kegiatan bagaimana siswa bisa menghafal dengan baik

dan cepat serta adab mereka terhadap al-qur‟an. Kemudian laporannya

dibuat oleh para muhafidz yang kemudian diberikan kepada

penanggung jawabnya. (wawancara, 20 Maret 2019).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh penanggung jawab tahfidz

qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang

Hari, sebagai berikut:

Evaluasi ini dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu kegiatan

yang telah dilaksanakan. Apakah dapat dikatakan berhasil atau tidak

sehingga dapat dijadikan pedoman untuk kegiatan lainnya. Sebagai

contoh para musyrif akan mengadakan evaluasi satu minggu sekali

untuk mengkoordinir hafalan siswa, apakah semua metode dan strategi

yang telah diterapkan bisa mempermudah mereka dalam menghafal

Page 70: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

53

kemudian mereka juga disuruh menulis beberapa ayat yang mereka

hafalkan tadi untuk melihat sejauh mana keberhasilan siswa dalam

menyerap arahan dari muhafidz. (wawancara, 20 Maret 2019).

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan bahwa evaluasi dilakukan

untuk menjadi tolak ukur dalam sebuah kegiatan apakah sudah dapat

berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Evaluasi program kegiatan

tahfidz qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari sudah berjalan karena setiap minggu nya musyrif akan

mengevaluasi kegiatan melihat dari bacaan, banyaknya hafalan serta akhlak

siswa terhadap al-qur‟an.

b) Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Manajemen Program

Tahfidz Qur’an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari

Manajemen program di dalam menjalankan program-program kegiatan

siswa tentunya tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat

yang terjadi. Faktor pendukung adalah sesuatu yang dapat menunjang proses

pelaksanaan aktifitas sekolah yang dapat membantu peningkatan kualitas

pendidikan di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari, sementara itu faktor penghambat adalah hal-hal yang menjadi

kendala berjalannya aktifitas sekolah, sebagaimana penulis ketahui melalui

wawancara bersama kepala sekolah SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari.

1. Faktor Pendukung

Faktor pendukung program kegiatan tahfidz qur‟an di SMP IT Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari ada dua

macam yaitu faktor internal seperti visi dan misi sekolah yang memang

menjadi program unggulan sekolah, sedangkan faktor eksternal nya

Page 71: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

54

adalah menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin anaknya menjadi

tahfidz qur‟an. (wawancara, 8 April 2019).

Hasil observasi penulis mengenai faktor pendukung program kegiatan

tahfidz qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari dapat diuraikan yaitu peran kepala sekolah dalam membangun

komitmen kepada semua para guru telah berjalan dengan baik. Komunikasi

komitmen ini dibangun atas dorongan untuk membangun kerja sama yang

dilakukan oleh semua para warga sekolah. Selain itu faktor pendukungnya

yaitu berupa dukungan dan kerja sama orang tua ataupun masyarakat yang

mau bekerja sama dengan pihak sekolah, dikarenakan sekolah ini memiliki

kegiatan yang sifatnya untuk perbaikan generasi islam.

Penanggung jawab (musyrif) tahfidz qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari juga mengungkapkan

beberapa faktor pendukung diantaranya:

Faktor pendukung dari dalam yaitu muhafidz yang handal dalam

bidangnya, memiliki mushaf al-qur‟an tersendiri, serta visi dan misi

sekolah Quantum Tahfidz Ash-Shiddiiqi (QTA). Sebelum memasuki

proses menghafal para siswa diberikan motivasi-motivasi agar

semangat dan memiliki keyakinan yang kuat untuk bisa menghafal al-

qur‟an. Faktor pendukung dari luar adalah orang tua yang memberikan

dukungan penuh pada anak serta masyarakat sekitar, seperti mereka

mengundang siswa untuk mengikuti berbagai acara dan juga menjadi

imam sholat ber jama‟ah. (wawancara, 8 April 2019).

Salah satu guru tahfidz mengatakan bahwa:

Faktor pendukungnya adalah seorang muhafidz yang benar-benar

memiliki basick penghafal al-qur‟an karena untuk mempermudah

hafalan siswa sekaligus mampu memanajemen siswa. (wawancara, 8

April 2019)

Salah satu wali murid mengatakan bahwa:

Saya sangat mendukung semua program kegiatan tahfidz qur‟an yang

ada disekolah ini karena anak saya juga antusias mengikutinya, apalagi

kegiatan ini sangat baik untuk pertumbuhan anak saya kedepannya dan

Page 72: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

55

mampu menjadikan anak saya lebih baik lagi. Setiap anak saya pulang

kerumah pasti ia selalu menceritakan keseruan menghafal al-qur‟an

bersama teman-temannya. (wawancara, 12 Maret 2019).

Salah satu siswa mengatakan bahwa:

Yang menjadi faktor pendukung saya dalam menghafal al-qur‟an ini

adalah yang pertama karena memang program sekolah, kedua karena

dukungan dari orang tua dan yang ketiga karena niat saya memang

ingin menjadi penghafal al-qur‟an (wawancara, 22 April 2019)

Berdasarkan temuan di atas dapat dirumuskan bahwa faktor

pendukung yang ada di sekolah SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari dalam melaksanakan program tahfidz

qur‟an yaitu berupa komitmen kepala sekolah dan para guru untuk

menjalankan semua program kegiatan tahfidz qur‟an yang sudah ada,

kesesuaian antara basick seorang guru dengan yang diajarkan, niat yang

tulus dari siswa serta kepercayaan yang diberikan masyarakat terhadap

sekolah untuk melakukan kerjasama dan dukungan penuh yang diberikan

orang tua agar anaknya mengikuti program kegiatan yang sudah ada.

2. Faktor Penghambat

Terdapat 2 (dua) macam hambatan yang dihadapi SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, yaitu hambatan intern dan

ekstrern:

a) Hambatan Intern

Hambatan intern adalah hambatan yang berasal dari dalam sekolah.

SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari

mempunyai hambatan intern yaitu lemahnya administrasi, masih

kurangnya guru tahfidz qur‟an dan orang tua.

Hal ini sesuai seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMP

IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, yaitu:

Hambatan yang bersifat intern disini terletak pada

pengadministrasian tahfidz qur‟an yang mana belum tersusun

Page 73: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

56

dengan baik, masih kurangnya guru tahfidz sehingga susah untuk

menghandle siswa dan tidak semua orang tua mengingin kan

anaknya untuk bersekolah disini. (wawancara, 8 April 2019).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh penanggung jawab tahfidz

qur‟an yaitu sebagai berikut:

Hambatan nya disini yaitu belum stabilnya administrasi tapi sudah

sedikit demi sedikit diperbaiki seperti sudah disediakannya laporan

kegiatan tahfidz qur‟an dan kita juga masih kekurangan guru tahfidz

karena dari beberapa pendaftar yang basick nya tahfidz qur‟an cuma

sedikit. (wawancara, 8 April 2019).

Hal yang sama pula juga diungkapkan oleh seorang guru tahfidz

qur‟an:

Hambatan intern yang kita hadapi sekarang yakni kekurangan guru

tahfidz yang memang basicknya penghafal al-qur‟an dan itu

mempersulit untuk menghandle hafalan anak-anak. Apalagi nanti

ketika muroja‟ah akan memakan waktu yang lama. (wawancara, 8

April, 2019)

Salah satu siswa mengatakan:

Yang menjadi penghambat kami dalam menghafal yaitu rasa bosan

dan malas. (wawancara, 22 April 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dirumuskan bahwa

hambatan itern yang dialami oleh sekolah dalam melasanakan program

kegiatan tahfidz qur‟an yaitu terletak pada administrasi yang kurang

memadai, kurangnya muhafidz yang mempunyai basick penghafal Al-

qur‟an dan keadaan psikologis anak ketika menghafal. Selain itu tidak

ada hambatan yang lain, semua program kegiatan berjalan baik dengan

bantuan seluruh pihak sekolah di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari.

b) Hambatan Ekstern

Page 74: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

57

Hambatan ekstern yaitu hambatan yang berasal dari luar sekolah.

Temuan dilapangan terlihat bahwa adapun hambatan ekstern yang

dihadapi SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari adalah para orang tua atau masyarakat sekitar yang tidak

semuanya ingin anak mereka bersekolah di SMP IT Ash-Shiddiiqi ini.

(observasi, 8 April 2019).

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, sebagai

berikut:

Ketika faktor orang tua menjadi pendukung, maka juga bisa

menjadi penghambat dalam program kegiatan tahfidz qur‟an ini

yaitu tidak semua orang tua ingin anaknya bersekolah disini yang

mengakibatkan masih sedikit yang menitipkan anaknya disekolah

ini. (wawancara, 22 April 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dirumuskan bahwa

penghambat dari luar hanya masalah orang tua belum menitipkan

anaknya di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari. Selain itu tidah ada lagi hambatan dari luar yang

menghambat berjalannnya program kegiatan tahfidz qur‟an.

c) Hasil dari Manajemen Program Tahfidz Qur’an di SMP IT Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari

Hasil merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu yang dikerjakan oleh

seseorang. Begitu juga halnya sama dengan manajemen program tahfidz yang

diterapkan di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang

Hari.

Kepala Sekolah SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupa ten

Batang Hari mengatakan:

Hasil yang diharapkan dari manajemen program kegiatan tahfidz ini

secara kuantitas yaitu siswa diharapkan mampu membaca al-qur‟an

dengan baik dan mampu menghafalkannya sesuai target, sedangkan

secara kualitas siswa diharapkan mampu berinteraksi dengan al-qur‟an

Page 75: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

58

maksudnya adab mereka terhadap al-qur‟an dan adab bagaimana jika

mereka telah menjadi penghafal qur‟an. Banyak kita lihat sekarang yang

menghafal al-qur‟an masih merokok dan tidak ada batasan dengan wanita,

nah dengan adanya program ini kita ingin memperbaiki mindset anak

untuk lebih memperbaiki akhlak mereka. (wawancara, 22 April 2019).

Hal yang serupa dikatakan juga oleh Penanggung Jawab tahfidz qur‟an

SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari,

sebagai berikut:

Kami mempunyai target untuk di sekolah yaitu syarat kelulusan dapat

menghafal 5 (lima) juz dalam al-qur‟an, sedangkan untuk pencapaian

output nya kami ingin siswa dapat menjadi imam shalat dalam

keluarganya, itu dari hal yang terkecil. Untuk siswi nya agar dapat

mengembangkan hafalannya untuk anak-anaknya. Dalam masyarakat

kami mengharapkan siswa/i dapat mempergunakan ilmunya dengan baik.

(wawancara, 22 April 2019).

Salah seorang guru mengatakan:

Kita sangat senang bila anak dapat menghafal mencapai target, bukan

hanya itu kita juga mengharapkan mereka menghafal bukan hanya sebatas

sekolah di sini saja namun mereka akan menambah hafalan tersebut, nanti

nya mereka akan merasakan sendiri setelah ingin masuk perguruan tinggi,

saat terjun langsung ke masyarakat dan ketika setelah berkeluarga betapa

dahsyat nya berkah menghafal al-qur‟an. (wawancara, 22 April 2019).

Salah satu wali murid juga mengatakan:

Kami mengharapkan pencapaian anak sesuai dengan target sekolah yaitu

mampu menjadi tahfidz qur‟an yang baik. (wawancara, 12 Maret 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dirumuskan bahwa hasil yang

ingin dicapai dari adanya program kegiatan tahfidz qur‟an adalah tercapainya

target sekolah bahwa siswa mampu menghafal 5 juz untuk syarat kelulusan,

siswa mampu berinteraksi dengan qur‟an dan siswa dapat mempergunakan

ilmunya untuk kehidupan sehari-hari.

2. Pembahasan

Page 76: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

59

Temuan di lapangan terlihat bahwa manajemen program tahfidz qur‟an di

SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari yaitu

proses program kegiatan sekolah yang terbukti telah terlaksana sesuai dengan

tujuan yang diinginkan yaitu program kegiatan yang dilakukan di sekolah dalam

rangka memberikan bekalan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

mengantarkan anak didik untuk memasuki gerbang pendidikan selanjutnya, serta

siap menjadi kader dakwah dan pemimpin perubahan. Melalui penghafalan

tahfidz qur‟an siswa dapat melatih keterampilan kognitif, afektif dan

psikomotorik mereka. Semua program yang telah dilakukan tentu telah

mendapatkan dukungan dan persetujuan dari setia wali murid dan guru-guru

yang ikut serta dalam pelaksanaan program tersebut. (observasi 4 maret 2019).

Sesuai dengan pengertian manajemen dan fungsi manajemen menurut beberapa

ahli sebagaimana dikutip (Prihatin, 2011, hlm. 1-2) Siagian (1978)

mendefinisikan manajemen sebagai kemampuan atau keterampilan untuk

memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan. H. Malayu S.P Hasibuan,

manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Terry (1953) mendefinisikan manajemen sebagai

pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.

Page 77: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan yang

akan menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Proses manajemen program tahfidz di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang hari yaitu sebuah kegiatan yang meliputi proses

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga evaluasi, sehingga dapat

memperoleh kepercayaan wali murid maupun masyarakat untuk dijadikan

sebagai kualitas sekolah.

2. Faktor pendukung dan penghambat manajemen program tahfidz di SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang hari yaitu:

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung program kegiatan tahfidz qur‟an yaitu komitmen yang

dibangun kepala sekolah dengan para guru, guru yang mengajar sesuai

dengan basick nya, visi dan misi sekolah, niat yang tulus dari siswa serta

dukungan penuh dari orang tua dan masyarakat.

b. Faktor Penghambat

1) Hambatan intern adalah terletak pada pengadministrasian yang kurang

baik, masih kurangnya guru tahfidz sehingga anak kurang terkoordinir

dalam menyetorkan hafalan serta individu pada anak yaitu rasa bosan

dan malas.

2) Hambatan ekstern yaitu ketika orang tua menjadi pendukung sekaligus

penghambat dalam kegiatan tahfidz karena tidak semua orang tua ingin

anaknya masuk ke sekolah SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang hari untuk menjadi seorang tahfidz.

3. Pencapaian yang diinginkan dari program kegiatan tahfidz qur‟an di SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang hari yaitu:

a. Tercapainya target sekolah yaitu menghafal 5 juz dalam Al-Qur‟an.

Page 78: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

61

b. Mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar.

c. Mampu berinteraksi dengan Al-Qur‟an.

d. Mampu mempergunakan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

B. Saran

Berdasarkan uraian data, temuan studi di lapangan dan kesimpulan, maka peneliti

memberikan saran kepada pihak terkait yaitu sebagai berikut:

1. Kepada pihak sekolah SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang hari agar terus berupaya untuk mempertahankan dan

memaksimalkan seluruh program kegiatan tahfidz qur‟an yang dilaksanakan

di sekolah, baik itu sifatnya intern maupun ekstern.

2. Kepada pihak sekolah dan yayasan hendaknya selalu memperhatikan kinerja

dan program kegiatan tahfidz qur‟an dan harus mengoptimalkan program

kegiatan dengan fungsi manajemen agar mencapai tujuan yang efektif dan

efisien.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat dijadikan bahan referensi terkait

dengan penelitian mengenai manajemen program, dengan objek, pendekatan

dan setting penelitian yang berbeda.

Page 79: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

62

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an dan Terjemahan

Eka Prihatin. (2011). Manajemen Peserta Didik. Bandung: ALFABETA

Effendi. (2014). Asas Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Gunawan Imam. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Lexy J. Moleong. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Moleong, L.J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Suparlan. (2014). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet

Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sukardi. (2013). Metode Penelitian Tindakan Kelas Implementasi dan

Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara

Wibowo. (2006). Manajemen Perubahan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kadar M. Yusuf. (2010). Studi Alquran. Jakarta: Amzah

Amjad Qosim. (2012). Hafal Al-Qur’an dalam Sebulan. Madiun-Jatim: Qiblat Press

Terry. Rue. (2013). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=PENGEMBANGAN+

METODE+PEMBELAJARAN+TAHFIDZ+AL-

QUR%E2%80%99AN+DI+MI+MA%E2%80%99ARIF+BEGO+MAGUWOH

ARJO+SLEMAN+YOGYAKARTA&btnG=

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1517

Page 80: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

63

A.A. Gde Munijaya, (2013). Manajemen Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran

Rue W Leslie dan Terry R George, (2014). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi

Aksara

Abdul Hamid, (2013). Manajemen Program ADP (Amil Development Program) pada

Lembaga IMZ

Nur Anisah, (2011). Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (Studi Deskriptif

pada TK Negeri Pembina Kabupaten Brebes dan TK Negeri Pembina Kota

Tegal)

Ramayulis, (2008). Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia

Susi Mawarti, (2016). Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1

Purwareja Klampok Banjarnegara

Page 81: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

64

CURICULUM VITAE

A. Biodata Pribadi

1. Nama : Sifah Amalia

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Tempat Tanggal Lahir : Tebing Tinggi, 20 Agustus 1997

4. Kebangsaan : Indonesia

5. Status : Belum Menikah

6. Alamat : Tebing Tinggi Pemayung

7. Nomor Hp : 081278953237

8. Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. SD : SDN 35/1 Tebing Tinggi

2. MTS : Pesantren Irsyadul „Ibad

3. MAN : MAN Muara Bulian

4. Perguruan Tinggi : UIN STS Jambi S1 Tahun 2015-2019

C. Pengalaman Organisasi

1. Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Himpunan Mahasiswa Batang Hari

3. Himpunan mahasiswa Islam

4. Persatuan Drum Band Indonesia Batang Hari

Page 82: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

65

Pedoman Observasi

1. Letak Geografis Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

2. Keadaan Madrasah, staff atau Karyawan , guru guru dan siswa Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Ash-Shiddiiqi Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari.

3. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT)

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

4. Manajemen Pengembangan Program Tahfidz Qur‟an di Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari.

Pedoman Dokumentasi

1. Sejarah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

2. Profil Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

3. Misi, Misi, Tujuan, Moto, Target Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

(SMP IT) Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

4. Kurukulum Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Ash-

Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

5. Daftar guru dan Karyawan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP

IT) Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

6. Fasilitas Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

Page 83: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

66

7. Inventaris dan Sarana-Prasarana Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

(SMP IT) Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

8. Tata tertib.

9. Jadwal Pelajaran.

Pedoman wawancara

1. Bagaimana manajemen program Tahfidz Qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari?

2. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat dalam pelaksanaan program Tahfidz

Qur‟an di SMP IT Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang

Hari?

3. Bagaimana Hasil Akhir dari pelaksanaan program Tahfidz Qur‟an di SMP IT

Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari?

Page 84: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

67

A. Sarana Prasarana Pendukung

Page 85: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

68

Page 86: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

69

B. Kegiatan Wawancara

Page 87: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

70

Page 88: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

71

Page 89: MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DI SEKOLAH …

72