manajemen posyandu.ppt
TRANSCRIPT
PERKEMBANGAN POSYANDU
Posyandu dicanangkan Tahun 1986 Perkembangan pesat terjadi dengan keluarnya
Inmendagri No.9 Th 1990 “peningkatan pembinaan mutu Posyandu”
Pengelolaan Posyandu dilakukan oleh Pokjanal Posyandu “tanggung jawab bersama antara masyarakat dengan Pemda”
Perkembangan Posyandu: - Tahun 1986 : 25.000 Posyandu - Tahun 1990 : 226.617 Posyandu - Tahun 1995 : 251.459 Posyandu - Tahun 2000 : 212.215 Posyandu - Tahun 2004 : 242.124 Posyandu
- Tahun 2006 : 248.358 Posyandu
KONTRIBUSI POSYANDU
Menunjang penurunan AKI dan AKB dan peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) rata-rata bangsa Indonesia secara bermakna
Angka Kematian Ibu (AKI): - 2007: 244/100.000 KH
- 2010: 240/100.000 KH Angka Kematian Bayi (AKB): - 2007 : 29,2/1.000 KH
- 2010 : 26/1.000 KH UHH
- 2007 : 69,8 tahun- 2010 : 70,6 tahun
PERMASALAHAN POSYANDU
Hanya ± 40% dari jumlah Posyandu yang ada, dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Peralatan yang tidak memadai. Tidak memiliki tempat pelayanan yang layak Pembinaan masih belum merata. Belum memiliki jumlah kader yang cukup, dibandingkan
dengan jumlah sasaran dan hanya 30% kader yang telah terlatih.
Cakupan Posyandu masih rendah (<50%), sebagian besar adalah anak usia di bawah dua tahun
Hampir 100% ibu menyatakan pernah mendengar Posyandu, namun yang hadir pada saat kegiatan Posyandu kurang dari separuhnya.
KRISIS EKONOMI
MENURUNNYA KINERJA
POSYANDU
REVITALISASI POSYANDU
SE Mendagri No.411.3/1116/SJ (2001)
REVITALISASI POSYANDU
Revitalisasi Posyandu: - Tahun 1999 : 50% dari jumlah Posyandu (JPS-BK) - Tahun 2000 : 50% sisanya (JPS-BK) - Tahun 2005 : total Posyandu (APBN-P)
- Tahun 2006 – sekarang: Total Posyandu (APBN, UKM yang didaerahkan) Komponen kegiatan Revitalisasi Posyandu:
pemenuhan sarana (pedoman Posyandu, Modul Posyandu, media KIE, timbangan, dll), pemberdayaan kader, dan dana operasional Posyandu
Pembinaan
PEDOMAN PENGELOLAAN POSYANDU
Pengertian:
Posyandu: salah satu bentuk upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM), dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk menunjang percepatan penurunan AKI dan AKB
TUJUANUMUMMenunjang perpercepatan penurunan Angka KematianIbu (AKI) Dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesiamelalui Pemberdayaan Masyarakat
KHUSUS
Meningkatnya Peran lintas sektor
dalam penyelenggaraanPosyandu
Meningkatnyacakupan
dan jangkauan yankes dasar
terutama yang terkait “penurunan AKI dan AKB”
MeningkatnyaPSM dalam
penyelenggaraanUpaya kes. dasar
FUNGSI
1. Wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat, guna menunjang penurunan AKI dan AKB
2. Wadah untuk mendekatkan yankes dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB
MANFAAT (1)
Bagi Masyarakat Memperoleh kemudahan untuk
mendapatkan informasi dan yankes dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu kesehatan dan sektor lain terkait.
MANFAAT (2)
Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh
masyarakat Mendapatkan informasi terdahulu
tentang upaya kesehatan yang terkait dengan penurunan AKI dan AKB.
Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI dan AKB.
MANFAAT (3)
Bagi Puskesmas Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai
pusat: penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan kesehatan strata pertama
Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat
Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui pemberian pelayanan secara terpadu
MANFAAT (4)
Bagi sektor lain: Dapat lebih spesifik membantu
masyarakat dalam pemecahan masalah sektor terkait, utamanya yang terkait dengan upaya penurunan AKI dan AKB sesuai kondisi setempat.
Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu sesuai dengan tupoksi masing-masing sektor.
KEDUDUKAN
Terhadap Puskesmas: pembinaan teknis medis
Terhadap pemerintahan desa/kelurahan: pembinaan kelembagaan
Terhadap Pokja Posyandu: secara pembinaan administratif, keuangan dan program
Terhadap berbagai UKBM: sebagai mitra Terhadap Konsil Kesehatan Kecamatan
(Badan Penyantun Puskesmas/BPP): arahan dan dukungan sumberdaya
STRUKTUR ORGANISASI
1. Ditetapkan melalui musyawarah masyarakat, bersifat fleksibel, dapat dikembangkan sesuai kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan sumberdaya.
2. Struktur organisasi Posyandu: • Ketua, • Sekretaris • Bendahara• Kader Posyandu ( merangkap anggota)
KEPENGURUSAN (a)
Kriteria Pengurus: • Dermawan dan tokoh masyarakat• Memiliki semangat pengabdian dan
bekerja sukarela• Mampu memotivasi masyarakat
Kriteria Kader Posyandu: • Berasal dari masyarakat setempat• Dapat baca - tulis• Mau, mampu dan memiliki waktu• Memiliki semangat pengabdian dan
bekerja sukarela
KEPENGURUSAN (b)
1. Dalam keadaan tertentu (misal di daerah perkotaan), tidak mudah mencari anggota masyarakat yang bersedia aktif sebagai kader Posyandu, kedudukan dan peranan kader Posyandu dapat digantikan oleh tenaga profesional terlatih
2. Yaitu: masyarakat yang dapat bekerja secara purna/paruh waktu sebagai kader Posyandu, dengan mendapat imbalan khusus, yang dananya bersumber dari masyarakat.
KEPENGURUSAN (c)
Kriteria tenaga profesional, al: a. Diutamakan berasal dari
anggota masyarakat setempatb. Berpendidikan sekurang-
kurangnya SMPc. Bersedia dan mau bekerja secara
purna/paruh waktu untukmengelola Posyandu
PEMBENTUKANSatu Posyandu melayani sekitar 80 - 100 balita (120 KK)
Pendekatan internal
Pendekatan eksternal
SMD MMD
Pembentukan dan pemantauan kegiatan Posyandu, yaitu:
a. Pemilihan Pengurus dan Kaderb. Orientasi Pengurus dan Pelatihan Kaderc. Pembentukan dan Peresmiand. Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu
Langkah-langkah pembentukan:
PEMBIAYAAN
Sumber Biaya: Masyarakat, swasta/dunia usaha, hasil usaha, Pemerintah
Pemanfaatan dana:Membiayai kegiatan Posyandu: biaya operasional, pengganti transport kader, modal usaha
Pengelolaan dana Oleh pengurus/kader
PENCATATAN
Buku register kelahiran dan kematian bayi, ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas
Buku register WUS dan PUS Buku register bayi dan balita Buku register pelayanan Posyandu khusus
balita Buku catatan kegiatan pada hari buka Buku catatan pertemuan Buku catatan kegiatan usaha Buku pengelolaan keuangan dll sesuai kebutuhan
PELAPORAN
Kader Posyandu tidak wajib melaporkan kegiatannya Tetapi dianjurkan untuk melaporkan secara lisan pada
Puskesmas/sektor terkait untuk kepentingan pembinaan dan pengembangan
Bila dibutuhkan, Puskesmas atau sektor terkait harus mengambil sendiri data yang dibutuhkan ke Posyandu
KEGIATAN POSYANDU
KEGIATAN UTAMA
- KIA- KB- Imunisasi- Gizi- Penanggulangan Diare
TAMBAHAN/ PENGEMBANGAN
Jika: 5 kegiatan utama baik (grafik SKDN membaik) Sumberdaya mendukung Penetapan melalui SMD dan MMD
POSYANDU PLUS
PENYELENGGARAAN POSYANDU
PENYELENGGARAAN POSYANDU
Waktu: hari buka, sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan
Tempat: di lokasi yang mudah dijangkau, atau tempat khusus yang dibangun secara swadaya “ Wisma
Posyandu”
Penyelenggaraan kegiatan Posyandu: Jumlah minimal kader 5 (lima) orang Pelayanan mengacu pada sistem/pola 5 (lima) meja:
Meja Kegiatan Pelaksana I Pendaftaran Kader
II Penimbangan Kader III Pengisian KMS Kader IV Penyuluhan Kader V Pelayanan Kesehatan Petugas kesehatan,
dibantu kader
PEMBINAAN POSYANDU
Pembinaan dilaksanakan secara terpadu melalui Pokja Posyandu di tingkat desa/kelurahan
Pembinaan meliputi: Peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan pengurus dan kader Pembinaan administrasi
penyelenggaraan dan keuangan
PEMBINAAN POSYANDU
Bentuk Pembinaan: Rapat koordinasi berkala Pokja
Posyandu Kunjungan bimbingan dan fasilitasi Menghadiri rapat-rapat yang
diselenggarakan masyarakat Penghargaan kepada pengurus dan
kader Posyandu yang berprestasi
POKJANAL POSYANDU
Pokjanal Posyandu: Lembaga yang mengkoordinasikan fungsi pembinaan (Pusat s/d kecamatan)
Di desa/kelurahan, dikoordinasikan melalui Pokja Posyandu (kelompok kerja)
Fungsi pembinaan: program, kelembagaan, SDM/pengelola Posyandu
Unsur Pokja: instansi terkait dan stake holder terkait/unsur pembina (Camat, Lurah/Kades, TP. PKK, Ormas/LSM, Swasta/dunia usaha, Toma
PERAN (a)
Camat: Mengkoordinasikan hasil kegiatan
dan tindak lanjut kegiatan Posyandu Memberikan dukungan dalam upaya
meningkatkan kinerja Posyandu Melakukan pembinaan untuk
terselenggaranya kegiatan Posyandu secara teratur
PERAN (b)
Lurah/Kepala Desa: Memberikan dukungan kebijakan, sarana, dan
dana untuk penyelenggaraan Posyandu Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat
untuk dapat hadir di Posyandu (Hari buka) Mengkoordinasikan peran kader Posyandu,
pengiris Posyandu, dan TOMA untuk berperaserta aktif dalam penyelenggaraan Posyandu
Menindak-lanjuti hasil kegiatan Posyandu bersama LKMD/LPM/LKD atau sebutan lainnya
PERAN (c)
TP. PKK: Berperanserta aktif dalam
penyelenggaraan Posyandu Penggerakkan peranserta
masyarakat dalam kegiatan Posyandu
Penyuluhan, baik di pada hari buka Posyandu maupun di luar hari buka
PERAN (d)
Tokoh Masyarakat/Konsil: Menggali sumberdaya untuk
kelangsungan penyelenggaraan Posyandu
Menaungi dan membina kegiatan Posyandu
Menggerakkan masyarakat untuk hadir di Posyandu dan berperanserta aktif dalam kegiatan Posyandu
PERAN (e)
Organisasi Kemasyarakatan/LSM: Bersama petugas berperaserta
aktif dalam kegiatan Posyandu (penyuluhan, pelayanan kesehatan masyarakat, penggerakkan kader)
Memberikan dukungan sarana, dana untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu
PERAN (f)
Swasta/Dunia Usaha: Memberikan dukungan sarana,
dana untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu
Berperanserta aktif sebagai sukarelawan dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu
Intervensi:•Mengikutsertakan toma sebagai motivator m/ dgn pelatihan toma•Menggiatkan kader•Meningkatkan cakupan m/ dgn•Menerapkan pendekatan PKMD
TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU
1. Posyandu Pratama
Kegiatan bulanan belum rutin
Jumlah kader sangat terbatas(< 5)
2. Posyandu Madya
Kegiatan sudah > 8 kali/tahun
Rata-rata jmlh kader 5 orang/lebihCakupan kegiatan utama < 50%
Masyarakat belum siap
Intervensi:•Memotivasi masyarakat•Menambah jml kader
3.3. Posyandu PurnamaPosyandu Purnama
4. Posyandu MandiriPosyandu Mandiri
•Melaksanakan kegiatan > 8 kali/tahun•Rata-rata jml kader 5 orang/lebih•Cakupan kegiatan utama > 50%•Menyelenggarakan program tambahan•Memperoleh pembiayaan dari dana sehat dengan peserta masih terbatas (<50% KK)
Intervensi:
Sosialisasi programdana sehat Pelatihan dana sehat
•Melaksanakan kegiatan > 8 kali/tahun•Rata-rata jml kader 5 orang/lebih•Cakupan kegiatan utama > 50%•Menyelenggarakan program tambahan•Memperoleh pembiayaan dari dana sehat dengan peserta > 50% KK
Intervensi:•Pembinaan program dana sehat•Memperbanyak prog. tambahan
INDIKATOR TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU
No. Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1. Frekuensi penimbangan < 8 > 8 > 8 > 82. Rata kader tugas < 5 5 5 53. Rata cakupan D/S < 50% < 50% 50% 50%4. Cakupan kumulatif KIA < 50% < 50% 50% 50%5. Cakupan kum. KB < 50% < 50% 50% 50%6. Cakupan kum. Imunisasi < 50% < 50% 50% 50%7. Program tambahan - - + +8. Cakupan dana sehat < 50% < 50% <50% 50%
Jenis indikator yang digunakan untuk setiap program, disesuaikan dengan prioritas program tersebut
PENUTUP
Pedoman Pembinaan Posyandu ini dimaksudkan sebagai acuan bagi petugas Puskesmas dalam penyelenggaraan Posyandu
Pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi dan situasi daerah masing-masing
Keberhasilan penyelenggaraan memerlukan dukungan mantap dari berbagai pihak baik moril, materil maupun finansial
Diharapkan kegiatan Posyandu dapat memberikan kontribusi besar dalam upaya penurunan AKI danAKB