manajemen persediaan 2003

20
PERTEMUAN KE-9 1. Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang tertanam dalam bahan baku, barang setengah jadi, maupun berupa barang jadi, tergantung jenis industri. Contoh: persediaan di bidang perawatan adalan persediaan suku cadang (spare part). 2. Persediaan (inventory) adalah elemen utama dari modal kerja, karena: a. Jumlah persediaan paling besar jika dibandingkan dengan modal kerja lainnya. b. Aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus mengalami perubahan. c. Tingkat likuiditasnya (kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek) paling rendah. 3. Zero inventory adalah tidak menyiapkan persediaan karena kebutuhan bahan baku dapat diperoleh dengan mudah.Perusahaan- perusahaan di negara maju telah menerapkan sistem persediaan ini. 4. Fungsi persediaan adalah sebagai berikut: a. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman. b. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan rusak, sehingga harus dikembalikan. c. Menghilangkan resiko jika terjadi kenaikan harga atau inflasi. d. Untuk menyimpan bahan baku yang bersifat musiman(berkaitan dengan penggudangan). e. Mendapatkan keuntungan karena adanya diskon. f. Memberikan pelayanan kepada pelangggan (costumer satisfaction). 5. Macam-macam persediaan a. Perusahaan dagang, yaitu: persediaan barang dagangan. b. Perusahaan industri, yaitu: 1) Persediaan bahan baku 2) Persediaan barang dalam proses. 3) Persediaan barang jadi. 6. Persediaan barang dagangan. Cara pengendalian persediaan barang dagangan adalah dengan mempertimbangkan: a. Kemampuan menjual.

Upload: firman-favian

Post on 27-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Persediaan 2003

PERTEMUAN KE-91. Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang tertanam dalam bahan baku, barang

setengah jadi, maupun berupa barang jadi, tergantung jenis industri. Contoh: persediaan di bidang perawatan adalan persediaan suku cadang (spare part).

2. Persediaan (inventory) adalah elemen utama dari modal kerja, karena:a. Jumlah persediaan paling besar jika dibandingkan dengan modal kerja lainnya.b. Aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus mengalami

perubahan.c. Tingkat likuiditasnya (kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek) paling

rendah.3. Zero inventory adalah tidak menyiapkan persediaan karena kebutuhan bahan baku dapat

diperoleh dengan mudah.Perusahaan-perusahaan di negara maju telah menerapkan sistem persediaan ini.

4. Fungsi persediaan adalah sebagai berikut:a. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman.b. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan rusak, sehingga harus dikembalikan.c. Menghilangkan resiko jika terjadi kenaikan harga atau inflasi.d. Untuk menyimpan bahan baku yang bersifat musiman(berkaitan dengan

penggudangan).e. Mendapatkan keuntungan karena adanya diskon.f. Memberikan pelayanan kepada pelangggan (costumer satisfaction).

5. Macam-macam persediaana. Perusahaan dagang, yaitu: persediaan barang dagangan.b. Perusahaan industri, yaitu:

1) Persediaan bahan baku2) Persediaan barang dalam proses.3) Persediaan barang jadi.

6. Persediaan barang dagangan.Cara pengendalian persediaan barang dagangan adalah dengan

mempertimbangkan:a. Kemampuan menjual.b. Biaya pemesanan.c. Biaya pengiriman.d. Biaya penyimpanan di gudang.e. Lama proses pembelian sampai barang diterima.f. Harga.

7. Persediaan pada manufakturPersediaan pada manufaktur adalah persediaan bahan baku, dimana harus memperhatikan:a. Jumlah kebutuhan bahan baku yang harus ada.

Jika jumlah bahan baku lebih dari kebutuhan bahan baku maka biaya penyimpanan dan biaya bunganya akan tinggi. Sebaliknya, jika jumlah bahan baku terlalu kecil, maka akan menghambat jalnnya proses produksi.

b. Pertimbangkan cara pengadaan bahan baku, yaitu:

Page 2: Manajemen Persediaan 2003

1) Jumlah keseluruhan dibeli sekaligus2) Dibeli secara bertahap.3) Pembelian dengan Economic Quantity Order (EOQ).4) Tepat waktu (just in time).

8. Jenis-jenis persediaana. Fluctuatuion stock adalah persediaan yang dimaksudkan unuk menjaa terjadinya

fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, untuk mengatasi bila terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam perkiraan penjualan, waktu produksi atau pengiriman barang.

b. Antcipation stock adalah persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan dan untuk menjaga kemungkinan sukarnya memperoleh bahan baku, sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.

c. Lot-size inventory adalah persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar dari pada kebutuhan pada saat itu guna :a) Mendapatkan keuntungan dari harga barang(diskon).b) Untuk menghemat biaya pengangkutan.

d. Pipeline inventory adalah persediaan yang dalam proses pengirimannya dari tempat asal ke tempat dimana barang itu akan digunakan karena dapat membutuhkan waktu yang lama.

9. Faktor yang mempengaruhi investasi dalam persediaan :a. Tingkat penjualan.

Semakin tinggi nilai transaksi (omszet) penjualan, maka semakin besar pula investasi pada persediaan.

b. Sifat teknis dan sifat produksi.Sifat produksi dapat mempengaruhi investasi dalam persediaan. Produksi pesanan akan menyebabkan persediaan menjadi beragam dan banyak. Sedangkan produksi masal akan menyebabkan persediaan bisa diatur.

c. Lamanya proses produksi.Semakin lama proses produksi akan menyebabkan persediaan barang proses tinggi.

d. Daya tahan bahan baku dan produk akhir.Barang yang tahan lama akan

e. Lama pembelian dan pengiriman.10. Spesifikasi sistem persediaan.11. Ongkos persediaan suku cadang.12. Biaya penyimpanan (Holding cost)

a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan, misalnya : penerangan, pemanasan, pemanas, pendingin dan lain-lain.

b. Biaya modal (opportunity cost of capital).c. Biaya keusangan.d. Biaya penghitungan fisik dan konsultasi laporane. Biaya asuransi.f. Biaya pajak persediaan.g. Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan.h. Biaya penanganan persediaan.i. Dan lain-lain.

Page 3: Manajemen Persediaan 2003

13. Biaya kekurangan bahan (Shortage cost)a. Kehilangan penjualan.b. Kehilangan langganan.c. Biaya pemesanan khusus.d. Biaya ekspedisi.e. Selisih harga.f. Terganggunya operasi.g. Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial.

14. Biaya pemesanan (replenishment cost)a. Pemrosesan pesanan dan biaya produksi.b. Upah.c. Biaya telepond. Pengeluaran surat-menyurat.e. Biaya pengepakan dan penimbangan.f. Biaya pemeriksaan dan penerimaan.g. Biaya pengiriman ke gudang.h. Biaya hutang lancar.i. Daln lain-lain.

Page 4: Manajemen Persediaan 2003

PERTEMUAN KE-101. Perencanaan dan pengendalian inventory2. Pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut perencanaan dan pengendalian inventory:

a. Apa yang harus disediakan?b. Berapa jumlah yang harus disediakan?c. Kapan pemesanan harus dilakukan?d. Dari mana sumbernya, apakah dibuat sendiri atau dibeli kalau dibeli dari pemasok

mana?e. Bagaimana sistem pengendaliannya?

3. Jika persediaan terlalu tinggi dari quantity order, maka:a. Biaya penyimpanan tinggi.b. Biaya bunga tinggi. Jika investasi dibiayai modal asing, maka akan ada biaya bunga. Jika

investasi dibiayaimodal sendiri, maka akan ada opportunity cost.c. Biaya pemeliharaan di gudang tinggi.d. Kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas atau keausan.e. Memperkecil keuntungan perusahaan.

4. Persediaaan harus sesuai dengan kebutuhan.5. Jika persediaan terlalu kecil, maka proses produksi akan terganggu,akibatnya:

a. Perusahaan tidak dapat bekerja dengan full capasity, artinya capital assets dan direct labour tidak bekerja sepenuhnya.

b. Penjualan turun, sehingga menyebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen, turunnya market share, dan turunnya laba.

6. Dalam perawatan, persediaan adalah mengenai suku cadang (spare part). Dalam produksi, persediaan adalah tentang bahan baku. Persediaan yang optimal adalah yang sesuai dengan kebutuhan,tiak lebih dan tidak kurang.

7. Perusahaan maju telah menerapkan zero inventory atau parsial zero inventory. Contoh: PT. Badak LNG di Bontang sudah mendata setiap komponen di suatu software. Mereka tiak menyimpan persediaan, namun ketika terjadi kebutuhan suku cadang, maka vendor akan langsung menyediakan. Pada dasarnya, zero inventory itu lebih baik.

8. Keuntungan persediaan banyak adalah sebagai berikut:a. Dapat menjamin kelancaran produksi dan pelayanan teradap konsumen.

Menimbulkan kepercayaan terhadap konsumen.per unit barang bisa lebih rendah.

b. Kerugian akibat kenaikan harga di kemudian hari bisa dihindari.c. Pengangkutan lebih ekonomis.d. Total biaya pemesanan per perioda bisa lebih rendah.

9. Jadi persediaan yang banyak juga memiliki keuntungan, namun dalam segi pergudangan memiliki kerugian biaya.

10. Keuntungan persediaan kecila. Ruang penyimpanan yang digunakan lebih sedikit.

Page 5: Manajemen Persediaan 2003

b. Uang yang terikat pada persediaan lebih sedikit.c. Biaya asuransi lebih rendah.d. Persediaan selalu baru.e. Persediaan yang lam, nampaknya akan menjadikecil.

11. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:a. Tingkat permintaan atau kebutuhan.b. Tenggang waktu pengadaan.c. Fasilitas penyimpanan yang ada.d. Sifat bahan atau barang yang akan disimpane. Tingkat pelayanan yang diharapkan.f. Biaya-biaya persediaang. Biaya-biaya persediaanh. Jumlah persediaan yang masih ada.

12. Beberapa hambatan dalam manajemen persediaana. Tidak ada ukuran kinerja yang jelas. Perlu diketahuibahwa perusahaan itu tidak selalu

mengevaluasikinerja perusahaan dengan baik.b. Status pesanan tiak akurat.c. Sistem informasi tidak handal (tidak terintegrasi).d. Kebijakan persediaan terlalu sederhana anmengabaikan ketidakpastiaan.e. Biaya-biaya persediaan tidak ditaksir dengan baik.f. Keputusan supply chain yang tidak terintegrasi. (berkaitan dengan SCM atau supply

chain management).13. Peryaratan sistem persediaan atau persyaratan dalam pengelolaan persediaan.

a. Gudang memadai.b. Wewenang dan tanggung jawab.c. Sistem pencatatan dan pemeriksaan.d. Pengawasan mutlak atas pengeluaran bahan atau barang.e. Pencatatan yang teliti mengenai jumlah yang dipesan, dikeluarkan danyang tersedia.f. Perencanaan untuk menggantikan barang yang telah dikeluarkan dan barang yang sudah

usang.14. Gudang yang memadai adalah gudang yang disusun sesuai bagian-bagiannya, dimana harus

teratur, layout sudah jelas, no. Inventarisnya jelas, sehingga pengambilannya juga jelas.15. Tugas-tugas bagian persediaan:

a. Menentukan jenis dan jumlah barang-barang yang harus dibeli.b. Menentukan bilamana pesanan akan dilakukan,c. Memeriksa barang yang diterima.d. Memelihara barang di gudang.e. Mengadakan, memeriksa, dan menganalisa.f. Mengadakan administri gudang.

16. Beberapa hal yang penting dalam administrasi persediaan, yaitu:a. Prosedur pembeliaan, penerimaan, penyimpanan, dan pemakaian.b. Pembukuaan dan inventarisasi (jadi semuanya harus tertulis).c. Pengawasan.

17. Di perusahaan, pada perioda tertentu dilakukan monitoring/pengecekan kesamaan pembukuaan dengan jumlah barang di gudang atau persediaan.

Page 6: Manajemen Persediaan 2003

18. Prosedur pembelian, penerimaan, penyimpanan, dan pemakaian.a. Bagian produksi menyerahkan daftar permintaan pembelian barang, meliputi jenis

barang, jumlah dan waktu).b. Bagian pembelian mengurus pemesanan/pembelian. Bagian pembelian harus

mengetahui data tentang pemasok, harga, pengangkutan dan lain-lain).c. Bagian penerimaan memeriksa barang yang diterima, memberikan laporan ke bagian

pembelian. Selanjutnya barang yang diterima diteruskan ke bagian penyimpanan (gudang).

d. Bila bagian produksi memerlukan bahan, maka harus mengirimkan surat permintaan kepada bagian gudang.

19. Perhatikan bahwa pada saat menerima suatu mesin atau peralatan harus dilakukan acceptance test.

20. Pembukuan dan inventarisasi

21. Bagian inventory adalah bagian yang strategis karena ia menyediakan kebutuhan bagian lain, sehingga kelangsungan pekerjaan bagian lain tergantung kepada bagian persediaan.

22. Pengawasan persediaan:a. Pengawasan fisik. Bagian manajemen inventory harus mengecek secara fisik antara

barang yang di gudang dengan data di buku.b. Pengawasan akuntansi, yaitu mengecek pembukuannya.c. Pengawasan jumlah yang dibutuhkan (lead time, pemakaian, biaya penyimpanan, stock

out cost, penyimpangan rata-rata waktu pemesanan dan pemakaian).23. Catatan penting dalam pengawasan persediaan:

a. Permintaan untuk dibeli.

Bagian pembelianCopy surat pesanan

Bagian penerimaan

Faktur laporan penerimaan

Bagian pembukuan mencatat dalam buku

pesanan, buku pemakaian, buku besar dan kartu

persediaan.

Bagian produksiCopy surat permintaan pemakaian

Page 7: Manajemen Persediaan 2003

b. Laporan penerimaan.c. Catatan persediaan.d. Daftar permintaan bahan.e. Perkiraan pengawasan.

24. Tolak ukur kinerja manajemen persediaan.a. Tolak ukur efisiensi.

1) Perputaran barang (Turn Over Ratio (TOR))2) Tingkat persediaan.3) Rasio persediaan surplus.4) Rasio persediaan mati.5) Rasio persediaan dan pendapatan.

b. Tolak ukur efektivitas1) Rasio layanan

25.

26. Jumlah pemesanan ekonomis (EOQ atau economic order quantity).Sebagai contoh. Suatu perusahaan membutuhkan bahan baku untuk tahun 2010

adalah sebanyak 12.000 Kg. Pemesanan dapat dilakukan dengan dua buah cara, yaitu:a. Dilakukan1 kalipemesanan, sehingga biaya pemesanan (order cost (OC)) murah, tetapi

biaya penyimpanannya tinggi. Resiko dari cara ini adalah bahan baku bisa rusak,kadaluarsa, dan ada sisa.

b. Dilakukan pemesanan secara bertahap, seperti 12 kali pemesanan dalam satu tahun, sehingga biaya pemesanan (OC) mahal, namun biaya penyimpanannya rendah (CC). Resiko dari cara ini adalah bahan akan habis terpakai.

Keputusan/kebijakan yang berhubungan dengan persediaan

Pemesanan ekonomis

Safety stock (persediaan pengaman)

Reorder point (titik pemesanan kembali)

Persediaan maksimum

Page 8: Manajemen Persediaan 2003

Jadi, secara ideal, inventory itu harus disesuaikan dengan kebutuhan, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.

27. Ukuran pesanan optimum

28. Persediaan pengaman(safety stock) Persediaan pengaman berfungsi untuk melindungi atau menjaga terjadinya

kekurangan stock. Hal ini menjadi pentingkarena terjadinya kekuranganbahan akan menyebabkan masalah di proses produksi dan perawatan. Safety stock adalah persediaan tambahanyang diadakan untuk melindungi/menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan/stock out.

Stockout atau kekurangan bahan dapat diakibatkan oleh:a. Penggunaan bahan yang berlebih atau melebihi biasanya.b. Adanyaketerlambatan pengiriman bahan.

Rumus safety stock adalah sebagai berikut:

29. Reorder point (titik pemesanan kembali)Reorder point adalah suatu titik atau batas dari sejumlah persediaan yang ada pada

suatu saat dimana pemesanan harus diadakan kembali. Rumus untuk memperoleh reorder point adalah sebagai berikut:

30. Persediaan maksimumPersediaan maksimum adalah jumlah inventory maksimum yang sebaiknya disiapkan perusahaan . Rumus persediaan maksimum adalah sebagai berikut:

Biaya pemesanan (OC) murah, tetapi biaya simpan tinggi (CC)

Biaya pemesanan (OC) mahal, tetapi biaya simpan rendah (CC)

Ukuran Pesanan optimum :

Page 9: Manajemen Persediaan 2003

EOQ : Economic order quantitySS :Safety stock

31. Fungsi penjualan terhadap pengendalian persediaan barang jadiAda hubungan antara inventory, pengendalian inventory dan fungsipenjualan, dimana fungsi penjualan harus bertanggungjawab terhadap pengendalian persediaan barang jadi. Adapun beberapa alasan bahwa fungsi penjualan harus bertanggung jawab terhadap pengendalian persediaan barang jadi adalah sebagai berikut:a. Departemen penjualan harus dalam posisi yang paling baik untuk memahami

kecenderungan permintaan pasar. Hal ini merupakan faktor penting dalam akumulasi persediaan.

b. Eksekutf penjualan lebih mungkin memberikan perhatian yang lebih besar untuk menyelengarakan persediaan secara mutakhir.

c. Merupakan insentif untk penaksiran kebutuhan secara lebih baik dalam memproyeksikan kebutuhan penjualan dan permintaan-permintaan atas produksi.

32. Penyusunan anggaran persediaan bahana. Penyusunan anggaran per jenis bahan.

Ini adalah menyusun anggaran bahan untuk masing-masing unsur persediaan secara terpisah berdasarkan program produksi.

b. Penyusunan anggaran yang didasarkan oleh faktor produksiIni adalah menyusun anggaran bahan untuk persediaan bahan secara menyeluruh atau untuk golongan persediaannya berdasarkan faktor produksi tertentu.

33. Langkah-langkah penyusunan anggaran per jenis bahan.a. Menetapkan kuantitas bahan yang diperlukan untuk setiap jenis barang yang akan

dihasilkan selama perioda anggaran.b. Mengumpulkan kuantitas masing-masing unsur/jenis bahan yang diperlukan untuk

seluruh program produksi.c. Menetapkan untuk setiap unsur/jenis bahan, kuantitas yang harus ada di tangan secara

periodik untuk memberikan margin of safety yang tepat bagi program produksi.d. Mengurangi persediaan bahan yang diharapkan ada pada awal periode anggaran untuk

dapat menetapkan total kuantitas yang akan dibeli.e. Mengembangkan program pembeliaan yang dapat menjamin bahwa bahaya akan

tersedia dengan kuantitas yang cukup pada saat diperlukan.f. Menguji jumlah persediaan yang dianggarkan dengan menggunakan tingkat perputaran

standar.g. Menguraikan persyaratan/kebutuhan persediaan dan pembeliaan dalam satuan fisik ke

dalam jumlah uang dengan cara mengaplikasikan harga bahan yang diperkirakan terhadap kuantitas yang dianggarkan.

34. Ingat bahwa penyusunan anggaran berdasarkan faktor produksi untuk berbagai unsur/jenis bahan dan perlengkapannya yang tidak dapat diperkirakan secara tersendiri.

35. Anggaran disusun berdasarkan faktorumur dari kegiatan produksi yang diharapkan:a. Jumlah jam kerja yang diperkirakan.b. Jumlah jam produktif yang diperkirakan.c. Jumlah jam standar yang diperkirakan.

Page 10: Manajemen Persediaan 2003

d. Jumlah pemakaian bahan/jumlah harga pokok yang diproduksi.36. Tujuan inventory adalah agar kebutuhan bahan baku/suku cadang dari setiap bagian/sub

bagian dapat terpenuhi sesuai dengan yang dibutuhkan, tidak lebih dan tidak kurang.

PERTEMUAN KE-121. Perkembangan perawatan

a. Breakdown maintenance/run to failure maintenance/failure based maintenance/emergency maintenance

Pada breakdown maintenance, peralatan akan digunakan hingga terjadi kerusakan, lalu peralatan tersebut diperbaiki. Jenis perawatan ini harus dihindari.

b. Preventive maintenancePreventive maintenance adalah semua kegiata perawatan yang dilakukan

untukmencegah terjadinya kerusakan. DI industri, prventive maintenance diimplementasikan sebagai scheduled maintenance/time based maintenance/run time maintenance.

c. Predictive maintenance/condition based maintenance/monitoring kondisi mesinPredictive maintenance adalah kegiatan perawatan yang didasarkan pada monitoring kondisi mesin. Kegiatan prediktive maintenance adalah melakukan pengecekan kondisi real dari suatu mesin dengan menggunakan metoda monitoring kondisi mesin, seperti; visual monitoring, vibration monitoring, lubrication monitoring dan lain-lain. Kemudian kegiatan perawatan akan disesuaikan dengan hasil monitoring, sehingga akan sesuai dengan kondisi real peralatan.

d. Produktive maintenance/proactive maintenanceProduktive maintenance adalah kegiatan perawatan yang menggabungkan

preventive maintenance dengan predictive maintenance. Jenis perawatan ini menjadwalkan keiatan perawatan berdasarkan kondisi real dari suatu mesin sesuai dengan hasil monitoring kondisi mesin tersebut. Produktive maintenance sudah memiliki banyak kelebihan, namun masih dilakukan oleh departemen maintenance saja.

e. Total productive maintenance (TPM)Total produktive maintenance adalah konsep perawatan yang melibatkan semua karyawan dengan tujuan mencapai efektivitas pada seluruh sistem melalui partisipasi dan kegiatan perawatan yang produktive. Pada total peroduktive maintenance, seluruh karyawan melakukan kegiatan perawatan secara proporsional untuk mencapai keefektivan. Total produktive maintenance menerapkan konsep tiga total, yaitu: total maintenance system, total effectiveness, total participation.

f. Reengineering maintenanceReengineering maintenance adalah kegiatan perawatan yang sudah melibatkan software, seperti RCM, CMMS, dan sebagainya.

2. Komponen dari TPMa. Total approach

Semua orang ikut terlibat, bertanggung jawab dan menjaga semua fasilitas yang ada dalam pelaksanaan TPM. (Operator melakukan perawatan minor kepada mesin. Pengguna mesin tersebut bertanggung jawab terhadap perawatan dankontrol kualitas mesinnya.

Page 11: Manajemen Persediaan 2003

b. Productive actionSikap proaktif dari seluruh karyawan terhadap kondisi dan operasi dari fasilitas

industri. Operator akan secara aktif memberi tahu bagian maintenance ketika ada kerusakan dan bahkan diperbolehkan memperbaikinya jika bisa.

c. MaintenancePelaksanaan perawatan dan peningkatan efektivitas dari fasilitas dan kegiatan

operasi produksi.3. Pengertian total

a. Kefektivan total menunjukan sasaran akhir yang ingin dicapai TPM adalah keuntungan atau efisiensi. Artinya semua sumber daya yang ada akan bekerja secara efektif, begitupun material dan mesinnya.

b. Sistem maintenance total mencakup maintenance prevention (MP),preventive maintenance (PM), dan maintenability improvement (MI).

c. Partisipasi total yang merupakan partisipasi seluruh karyawan dari tingkat atas sampai tingkat bawah mengikuti autonomous maintenance dengan melalui kelompok-kelompok kecil. Pada TPM, akan dibentuk kelompok-kelompok kecil dari lini produksi yang paling kecil, lalu ketuanya membentuk lagi suatu kelompok, terus hingga ke atas. Hal ini bertujuan agar hal-hal yang terjadi di lapangan dapat segera diketahui).

4. Peran TPMa. TPM memaksimalkan tingkat keefektifitasan fasilitas/perawatan total. Tingkat

keefektifitasan tersebut dinyatakan ke dalam nilai overall effectiveness equipment (OEE), sehingga kegiatan perawatan dapat teukur. Nilai OEE berkaitan dengan produktivitas perusahaan.

b. TPM membentuk sistem preventive maintenance secara maksimal, sehingga dapat meningkatkan umur pakai peralatan/mesin.

c. TPM dapat diimplementasikan di berbagai organisasi/departemen.d. TPM melibatkan seluruh elemen organisasi.e. Pasar dari promosi TPM terutama motivasi dari manajemen yang arahnya

“autonoumous small group activities”.5. Pada dasarnya, TPM adalah kegiatan improvisasi/kperbaikan yang berkesinambungan

(continous improvement).6. Kesuksesan TPM bisa dianalisis minimal 3 tahun setelah dilaksanakan.7. Fokus kegiatan TPM

Kegiatan maintenance yang menitikberatkan keterlibatan karyawan pada seluruh sistem. Hal ini merupakan kunci sukses dalam pengembangan kualitas layanan sesuai kebutuhan pelanggan, arinya pelaksanaannya selain dilakukan oleh teknisi perawatan, juga membutuhkan keterlibatan karyawan di bagian lain, seperti produksi, pengadaan, dan sebagainya.

Kegiatan karyawan dalam TPM harus proporsional sesuai dengan posisi pekerjaannya. Perlu diketahui bahwa menjalankan suatu mesin dan peralatan sesuai dengan SOP pun sudah termasuk kegiatan perawatan.

8. Penerapan TPM/program perawatan harus didukung oleh pimpinan karena program maintenance membutuhkan biaya yang cukup besar, seperti: material, spare part, sehingga kegiatan maintenance dapat segera ditindaklanjuti. Begitupun dengan penerapan TPM, selain membutuhkan material dan suku cadang, TPM juga membutuhkan biaya sosialisasi

Page 12: Manajemen Persediaan 2003

dan training pada awal penerapnnya, sehingga dibutuhkan biaya yang lebih besar. (Dukungan pemimpin adalah dukungan biaya)

9. Biaya maintenance yang ideal adalah 14% dari biaya operasionalnya. Namun di Indonesia, biaya untuk mantenance masih sangat kecil. Biaya perawatan di Indonesia maksimal hanya mencapai 6% biaya operasional saja. Bahkan di industri kecil, biaya maintenance ditekan harus sekecil mungkin.

10. Sejarah TPMTPM adalah konsep inovatif dari Jepang. Asal usul TPM ditelusuri kembali ke tahun

1951, ketika pemeliharaan preventive diperkenalkan di Jepang. Kemudian Perusahaan Nippodenso menerapkan sistem otomatisasi pabrik. Padasaat itu, kegiatan preventif menjadi sangat sulit dilakukan karena membutuhkan karyawan maintenance ang lebih banyak. Oleh karena itu, diperkenalkanlah TPM yang melibatkan operator dalam melakukan pemeliharaan peralatan/mesin.

Jadi pada awalnya, TPM diterapkan di industri manufaktur otomotif di Jepang yang diterapkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:a. Menghindari wastage di lingkungan ekonomi yang cepat berubah.b. Memproduksi barang tanpa mengurangi kualitas produk.c. Mengurangi biaya.d. Barang harus dikirim ke pelanggan tanpa adanya cacat.

11. Pekerjaan maintenance memiliki cakupan yang luas, yaitu merawat, menginstal, mengkalibrasi, dan memperbaiki.

12. Total productive maintenance (TPM) dan Total quality management (TQM)a. Program TPM memiliki kepopuleran sama seperti program TQM. (TQM juga ada yang

khusus mengenai perawatan, bernama: Total Quality Maintenance)b. Banyak darimetoda/tools, seperti pemberdayaan karyawan, pembandingan

(bencmarking), dokumentasi, dan lain-lain, yang digunakan dalam TQM digunakan untuk menerapkan dan mengoptimalkan TPM.

13. Persamaan TPM dan TQMa. Diperlukan komitmen total dari manajemen tingkat atas.b. Pemberdayaan untuk melakukan tindakan korektif.c. Perubahan paradigmaatau pola pikir karyawan terhadap tanggung jawab pekerjaan.

14. Kenapa diperlukan komitmen total dari manajemen tingkat atas?Karena TPM dan TQM membutuhkan biaya yang cukup besar dalam awal implementasinya.

15. Perbedaan TPM dan TQM

Kategori TQM TPMObyek Kualitas (output dan

effect, yaitu nihil cacat)

Peralatan (input dan cause, yaitu harus handal)

Tujuan Sistematisasi Partisipasi karyawanPokok Manajemen

(orientasi software)Orientasi hardware

Target Kualitas manajemen Eliminasi kerugian dan limbah

16. Keuntungan atau harapan dari TPM adalah:a. Zero breakdowns : nihil gangguan.

Page 13: Manajemen Persediaan 2003

b. Zero defect : nihil cacatc. Zerro accident : Nihil kecelakaan

17. Ketika harapan TPM terwujud maka akan menimbulkan:a. Peningkatan operation rate peralatan/mesin.b. Mereduksi ongkos.c. Meminimalisasi inventoryd. Meningkatkan produktivitas tenaga kerjae. Akan ada pengakuan atau rating dari standar dunia.

18. Contoh keefektifan TPM di perusahaan yang telah berhasil menerapkan TPM

a. Penerapan TPM akan menyebabkan berkurangnya penggunaan energi.Selain 3 harapan TPM, penerapan TPM juga akan menyebabkan “saving energi”. Hal tersebut terjadi karena dengan menerapkan TPM, maka peralatan akan terawat dan

zero

meningkatkanProduktivity

Tenaga kerja (140%)

Nilai tambah (147%)

Operation rate (68-85%)

Breakdowns (98%)

Quality

Defect in process (90%)

Klain (25-50%)

Cost1. Tenaga kerja (30%)

2. Energi (30%)

DeliveryStock (50%)

Inventory turn over (147%)

Safety Accidents

Environtment Polutions

Moral

Pertemuan kelompok kecil

Improvement ideas

meningkatkan

Page 14: Manajemen Persediaan 2003

tetap pada kondisi optipal dan ideal, sehingga penyerapan energi pun menjadi efektif atau efisiensinya tinggi.

b. Penerapan TPM dapat menyebabkan menurunya persediaan (stock) karena penerapan economic quantity order pada sistem inventorynya, sehingga persediaan akan sesuai dengan kebutuhan.

19. Perubahan paradigma industriPada dasarnya, penerapan TPM merupakan dampak dari perubahan paradigma industri dari tatanan lama ke tatanan baru.

No Unsur sistem Tatanan lama Tatanan baru1. Faktor penentu Produksi Pasar2. Lingkungan usaha Tenang Bergejolak/dinamis3. Kendala utama Keterbatasan sumber

dayaPenguasaan teknologi secara cepat

4. Manipulasi Optimasi Penghematan5. Sistem produksi Besar/massal Kecil dan flexibel6. Sistem perawatan Kebijakan dasar TPM7. Strategi usaha Dominasi/kompetisi Kompetisi/kooperasi8. Wawasan Lokal/nasional Global9. Konsepsi mutu Mutu itumahal Mutu itu gratis10. Keunggulan Ongkos, mutu, dan

unikLayanan mutu, cepat, tepat, dan ramah

a. Pada tatatan lama konsepsi mutu adalah mutu itu mahal, tetapi pada tatanan baru konsepsi mutunya adalah mutu itu gratis. Hal tersebut karena dahulu informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan mutu harus diperoleh dengan sulit, sehingga peningkatan mutu menjadi mahal. Sedangkan sekarang, nformasi bisa diperoleh dengan cepat dan gratis, sehingga peningkatan mutu juga gratis.

20. Perubahan paradigma industri juga mengubah tuntutan terhadap pekerja. Perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

No. Tuntutan lama Tuntutan baru1. Kompetensi teknikal spesifik Kompetensi generik yang siap

dikembangkan2. Sanggup bekerja sesuai

aturanBerinovasi

3. Bekerja sesuai instruksi Mandiri dan berpasitipasi4. Bekerja sesuai tuntutan

teknologiAkrab dengan teknologi

5. Teknologi yang mapan Menghadapi teknologi baru6. Pemahaman aspek teknikal Pemahaman kebutuhan

konsumen7. Penghargaan untuk unjuk

kerja individualPenghargaan untuk unjuk kerja kelompok (team work)

8. Spesifiksi teknikal Perluasan wawasan9. Manajer handal Pemimpin berwawasan dan

inspiratif