manajemen pengelolaan dana dplk pt. bank...
TRANSCRIPT
MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA DPLK PT. BANK
MUAMALAT INDONESIA Tbk. DITINJAU DARI ASPEK
HUKUM ISLAM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Si)
Oleh :
MULYANI
NIM. 9946100284
KONSENTRASI PERBANKAN ISLAM
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA DPLK PT. BANK
MUAMALAT INDONESIA Tbk. DITINJAU DARI ASPEK
HUKUM ISLAM
(Studi Kasus Masyarakat Kunciran Jaya Kecamatan Pinang Kota
Tangerang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Si)
Oleh :
MULYANI
NIM. 9946100284
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I,
Prof. Dr. H. Hasanuddin, AF. MA
NIP. 150 050 9 17
KONSENTRASI PERBANKAN ISLAM
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan panitia uj ianSkripsi yang berjudul 6(Managemen Pengolahan Dana DPLK PT. BankMuamalat Indonesia Tbk. Ditinjau Dari Aspek Hukum Islam'o telah diujikandalam sidang munaqosyah Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif HidayatullahJakartapada tanggal 19 Juli 2011 M.Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjanaprogram Strata Satu (S1) pada program studi Perbankan Syariah.
Jakarta,07 Oktober 2011 MMengesahkanDekan Fakul dan Hukum
min Suma MA. MM.NIP. 1
Panitia Uj ian Munaqosyah:
Ketua
50s1982031012
Drs. H. Ahmad Yani. M.AgNrP. 195s050198203 1012
Mufidah. SH.I
Prof. Hasanudin AF. MA.NrP. 150 050 9 r7
Dr. H. A. Mukri Aji. MA.NIP. 195703 12198503 1003
Drs. H. Ahmad Yani. M.Ag.NrP. 1 9640 412199403 1004
Sekretaris
Pembimbing
Penguji I
Penguji II
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang tiada pernah terjaga
baik malam maupun siang, curahan rahmat, karunia dan keberkahan dan
keberkahan terlimpahkan kepada hambanya yang selalu berzikir memohon
ampunan serta syafa’atnya dihari akhir.
Salawat beserta salam tak terlupakan kehadirat junjungan nabi besar
Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia kepada kedudukan
insan kamil dengan mengikuti langkah – langkah beliau uswatun hasanah untuk
umatnya yang beriman dan berserah diri.
Tak terlupakan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya
disampaikan kepada :
1. Ayah dan ibu yang selalu mendoakan ananda agar menjadi manusia yang
berguna, pengorbanan ayah dan ibu yang tiada pernah terhitung bagi ananda
dan selalu memberikan yang terbaik untuk ananda dengan segenap cinta dan
kasih sayang, sehingga ananda bisa menyelesaikan segala tugas dan tanggung
jawab ananda terhadap diri sendiri. Dan tidak lupa untuk almarhum kakek
dan nenek yang semasa hidupnya selalu memberikan cinta dan kasih saying
serta pengorbanan untuk ananda
2. Adik – adikku tersayang yang selalu mendoakan dan memberi semangat agar
kakak bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan selamat, juga
untuk bibi dan pamanku yang selalu memberikan nasehat dalam
menyelesaikan tugas akhir ini
ii
3. Prof. Dr. H. Hasanuddin AF. MA, selaku pembimbing yang telah
membimbing saya dengan baik dari awal proses pembuatan skripsi sampai
pada tahap penyelesaian akhir dengan meluangkan waktunya yang sangat
berharga.
4. Bapak Arif Fauzan S.E, selaku Manager DPLK PT. Bank Muamalat Tbk,
yang telah memberikan waktu dan pemikirannya dalam membimbing saya
selama kegiatan interview atau wawancara dan tak lupa kepada seluruh rekan
– rekan yang berada di DPLK PT. Bank Muamalat Tbk, cabang Slipi
5. Para dosen, staf tata usaha dan karyawan fakultas Syari’ah dan hukum yang
telah membantu saya dalam mempermudah penyelesaian yang bersifat
administratif ataupun akademik
6. Temanku yang baik Lestari S.Pd, yang selalu memberikan semangat kepada
saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini
Ucapan terima kasih ini disampaikan dengan segala ketulusan hati
penulis, semoga seluruh jerih payah yang telah dilakukan oleh beliau – beliau
terhadap saya akan mendapat ganjaran pahala yang sebesar – besarnya disisi Allah
SWT.
Jakarta, 26 Juni 2005
Hormat saya
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ................................................ 7
C. Tujuan dan Metodelogi Penulisan ..................................................... 8
D. Sistematika Penulisan ......................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Dana Pensiun .................................................................... 13
1. Pengertian Dana Pensiun ............................................................ 13
2. Fungsi Dana Pensiun ................................................................... 19
3. Asas Dana Pensiun ...................................................................... 21
4. Macam –macam Dana Pensiun dan Manfaat Dana Pensiun ....... 24
B. Pengertian Managemen Dana Pensiun .............................................. 30
1. Pengertian Managemen Dana Pensiun ....................................... 30
2. Investasi Dana Pensiun ............................................................... 32
3. Landasan Hukum Dana Pensiun Dari Aspek
Konvensional Dan Islam ............................................................ 35
BAB III SEJARAH SINGKAT PT. BANK MUAMALAT INDONESIA
Tbk DAN PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PT. BANK
MUAMALAT Tbk
iv
A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk ..................... 41
1. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk .............. 41
2. Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk ............. 48
3. Macam Jenis Produk PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk ........... 50
B. Sejarah Penyelengara DPLK PT. Bank Muamalat Tbk ..................... 54
1. Sejarah dan Tujuan Penyelenggara DPLK PT. Bank
Muamalat Tbk ............................................................................. 54
2. Jenis –Jenis Produk DPLK PT. Bank Muamalat Tbk .................. 55
3. Struktur Organisasi DPLK PT. Bank Muamalat Tbk .................. 56
C. Hubungan DPLK PT. Bank Muamalat Tbk Dengan PT. Bank
Muamalat Tbk .................................................................................... 57
D. Prospek DPLK PT. Bank Muamalat Tbk Dimasa Yang Akan
Datang ................................................................................................ 59
BAB IV MANAGEMEN PENGELOLAAN DPLK PT. BANK
MUAMALAT Tbk DITINJAU DARI ASPEK HUKUM ISLAM
A. Managemen Pengelolaan Dana DPLK PT. Bank Muamalat
Tbk ................................................................................................... 60
B. Managemen Pengalokasian Dana DPLK PT. Bank
Muamalat Tbk .................................................................................. 62
C. Hukum Pengelolaan Dana DPLK PT. Bank Muamalat Tbk,
Ditinjau Dari Aspek Hukum Islam .................................................. 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 67
v
B. Saran ................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagaimana yang telah dirumuskan dalam Garis Besar Haluan Negara
(GBHN), tujuan dari pembangunan nasional adalah mewujudkan suatu
masyarakat yang adil dan makmur baik material maupun spiritual. Pada era
pembangunan tersebut telah mengubah pola kerja masyarakat yang dominan
disektor agraris kian beralih kesektor industri. Sebagai karyawan atau buruh
pada suatu perusahan, ketidaktentuan ekonomi dari suatu individu dan keluarga
dengan kemampuan keuangan haruslah diperhitungkan secara baik dan cermat.
Rata – rata umur penduduk suatu negara dapat menentukan pola kegiatan
ekonomi yang dapat menimbulkan problema diseluruh dunia adalah makin
banyaknya orang tua dalam struktur masyarakat, seperti ; Amerika Serikat ditahun
1900 golongan umur orang tua diatas 65 tahun hanya 4 % dari jumlah penduduk,
kemudian meningkat menjadi 11,5 %.1
Dengan demikian seorang karyawan atau pekerja paling tidak harus
memiliki simpanan atau tabungan hari tua baik berupa uang atau barang.
Simpanan perorangan ini mengalami tantangan dari kehidupan modern yang
konsumtif sebagai konsumen kredit, termasuk kartu kredit dan iklan – iklan yang
menggiurkan telah mengubah pola konsumsi masyarakat, dan menekan simpanan
masyarakat adalah cara terbaik untuk mempertahankan kesejahteraan hari tua,
1 T. Amin Wijaya, Dasar-dasar Akuntansi Dana Pensiun, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,
1996), cet ke-1 hl.31
1
2
yaitu melalui program pensiun baik dilakukan perorangan ataupun keharusan
dalam perusahan.
Selanjutnya, di-Indonesia dengan ketetapan UU No. 11 tahun 1992
tentang suatu badan hukum yang memberikan manfaat kepada pesertanya, maka
akan dapat menjadi pedoman untuk merealisasikan kehidupan dihari tua dengan
kesejahteraan yang terjamin.
Jika dilihat pada era 70-an sampai dengan 80-an masyarkat pedesaan pada
umumnya banyak yang berkeinginan untuk menjadi pegawai negeri yang
memberikan asumsi bahwa kehidupan dihari tua bisa terjamin kesejahteraannya,
maka hal itu dapat memberikan kemudahan pada masyarakat untuk memperbaiki
kesinambungan hidup dihari tua.
Dana pensiun pada dasarnya mempunyai prinsip saling tolong menolong
yang diterangkan dalam Al-Quran :
Artinya “tolong - menolong dalam kebaikan dan ketakwaan dan janganlah
kamu tolong – menolong dalam melakukan perbuatan dosa dan permusuhan“
Berdasarkan ayat diatas tersebut memberikan penjelasan bahwa tolong –
menolong dalam kebaikan diperbolehkan dan dianjurkan, begitu pula halnya
dengan dana pensiun yang memberikan kebaikan atas diri orang lain dalam arti
menuju jalan alternatif untuk memberikan jaminan kesejahteraan dihari tua.
Dengan diberlakukannya dana pensiun pada suatu perusahan atau instansi lainnya,
dapat memberikan kemungkinan untuk memperkecil permasalahan –
permasalahan yang timbul ditengah masyarakat heterogen dalam menghadapi
3
kehidupan dihari tua, misalnya risiko kehilangan pekerjaan, risiko kecelakaan
yang tidak mungkin lagi untuk bekerja, atau risiko meninggal dunia. Risiko
tersebut memberi dampak finansial terutama bagi karyawan atau keluarga
sehingga kesejahteraan yang bersangkutan secara otomatis akan terganggu dan
menimbulkan goncangan – goncangan yang pada gilirannya akan mengganngu
kelangsungan hidupnya.2
Secara psikologis, jaminan tersebut merupakan suatu keringanan dalam
menghadapi hari tua serta memberikan kepastian akan masa depannya, sehingga
dapat memberikan motivasi untuk bekerja lebih giat lagi.3 Perlindungan terhadap
tenaga kerja merupakan suatu keharusan bagi setiap pemberi kerja, baik itu
perlindungan keselamatan kerja, kesehatan, dan terutama sekali pemberi
kesejahteraan dalam pemerintahan islam perlindungan terhadap tenaga kerja baik
itu perlindungan tenaga kerja itu sendiri, maupun ahli waris telah diterapkan pada
masa zaman nabi Muhammad SAW.
Dana pensiun telah dikenal sejak tahun 1800-an dan pelaksanaannya mulai
berkembang dinegara – negara yang mayoritas pendapatan nasionalnya berasal
dari sektor industri. Kanada misalnya, negara dimana penyelenggaraan program
pensiun telah lama berkembang dan memiliki undang – undang tentang dana
pensiun sejak tahun 1887 dikenal dengan nama pensiun Fund Societes Act Of
1887.
Di- Indonesia program dana pensiun berkembang dimasyarakat baru berupa
tabungan yang dikenal dengan tabungan hari tua. Setiap perusahan baik swasta
2 Siagian, Hasilohan, Managemen Dana Pensiun di-Indonesia, (Jakarta : PT Bpk Gunung
Mulia, 1994), cet. Ke-2 hl 39 3 Kadar Budiman et.al, Makalah Lembaga Keuangan Non Bank, (Jakarta : MPI, 2002)
4
maupun pemerintah memiliki program tabungan ini. Tabungan ini berupa
tabungan untuk jangka waktu panjang dan untuk dinikmati hasilnya setelah
pensiun. maupun pemerintah memiliki program tabungan ini. Tabungan ini
berupa tabungan untuk jangka waktu panjang dan untuk dinikmati hasilnya
setelah pensiun.
Wadah penyelenggara tabungan ini berupa yayasan namun pada pelaksanaan
operasionalnya wadah ini tidak memadai sebagai dasar hukum penyelenggaraan
program pensiun dalam pengertian bahwa aturan main tentang yayasan tidak jelas
didalam perundang – undangan melainkan hanya kebiasaan yang tumbuh dalam
praktek, ketidak jelasan wadah ini amat rentan akan penyalahgunaan wewenang,
seperti penggelapan dana. Aspek lainnya dari wadah ini tidak dapat
mengembangkan dana yang dikumpulkan karena sifatnya hanya bergerak
dibidang sosial bukan mengejar keuntungan.
Setelah dikeluarkannya Undang – Undang No.11 tahun 1992, maka semua
bentuk dana pensiun yang semula berbentuk yayasan berubah status menjadi
badan hukum tersendiri yang mengelolah dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat, dan dilengkapi dengan Undang – Undang No.7 tahun 1983,
tantang pajak penghasilan dan Keputusan Menteri Keuangan No. 250/ KMK/ 001/
1985, tanggal 6 Maret 1985, telah memberikan perlakuan khusus kepada dana
pensiun sebagai salah satu upaya dalam mengembangkan minat swasta utnuk
5
menyelenggarakan program dana pensiun sebagai salah satu jalan alternatif
menuju pembiayaan didalam perkembangan ekonomi disektor riil.4
Selanjutnya dalam beberapa tahun kemudian perkembangan perusahan yang
mengelolah dana pensiun di- Indonesia lambat laun menjadi banyak, ini bisa
dilihat dari data yang dikeluarkan oleh Direktorat Dana Pensiun Departemen
Keuangan jumlah perusahan yang mengelolah dana pensiun sampai dengan
Desember tahun 2001 tercatat sebanyak 314 DPPK ( Dana Pensiun Pemberi Kerja
) dengan jumlah pesertanya sebanyak ; 1,278,744 orang, dan 23 DPLK ( Dana
Pensiun Lembaga Keuangan ) dengan jumlah pesertanya sebanyak ; 439,652
orang.
Data tersebut diatas menunjukan bahwa potensi dana yang tersimpan
diindustri sangat besar. Potensi industri dana pensiun seperti ini tentu bisa menjadi
andalan alternatif untuk menggerakan roda pertumbuhan sektor keuangan
terutama untuk kegiatan investasi sektor riil.5
Dana pensiun yang diatur oleh peraturan Bank Muamalat adalah Dana
Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Muamalat yang merupakan lembaga hukum
yang mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun
bagi pesertanya. Dana pensiun ini diperoleh dari setoran peserta atau pemberi
kerja kepada pengelolah dana pensiun yang dibukukan pada rekening masing –
masing peserta.6
4 Slamat Dahlan, Managemen Lembaga Keuangan, (Jakarta : UI Press, 2000 ), cet ke- 2
hl.45 5 Mochtar Shyaril, “ Dana Pensiun “. Info Bank, xx, 279 (Jakarta : September, 2002),
hl.13 6 Sri Y Susilo, “ Bank Dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta ; Salemba Empat. 2010),
set ke-35
6
Dilihat dari manfaatnya, maka dana pensiun memberikan pemahaman yang
menjanjikan manfaat bagi pesertanya, serta dapat memberikan kesejahteraan
kepada karyawan suatu perusahan atau instansi yang mengelolah dana pensiun
itu sendiri.
Hal ini dijelaskan dalam hadits Rasulullah ;
“tidak seorangpun memakan satu makanan yang lebih dari pada yang dia
makan dari hasil kerja tangannya, dan sesungguhnya Nabi Allah Daud itu makan
dari hasil tangannya “ ( HR.Bukhori ).
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dengan salah satu produknya adalah
program Dana Pensiun, dimana program ini akan memberikan kemudahan dan
keleluasaan, baik bagi para nasabah dan karyawannya untuk menatap hari tua
yang lebih baik, karena dana pensiun dapat yang dikelolahnya dapat memberikan
kepastian, rasa aman, dan bahagia dihari tua kelak nanti. Namun manfaat program
ini belum dirasakan oleh sebagian pekerja.
Beberapa hal dalam pengelolaan dana pensiun yang melatar belakangi
penulis untuk mengangkat sebagai tulisan antara lain ;
1. Dana pensiun merupakan Produk perbankan syari’ah yang tidak hanya
mengukur profitabilitas melainkan lebih menjaga unsur kemitraan, yang
tidak kalah dengan bank konvensional
7
2. Belum tersosialisasi dengan baik dimasyarakat tentang manfaat
kepesertaannya dalam program dana pensiun yang memiliki nilai plus
dihari tua yang dikelolah oleh PT Bank Muamalat Tbk
3. Bank Muamalat memiliki beberapa produk yang unggulan dapat
menjamin hari tua
4. Membangun kepercayaan nasabah untuk kesejahteraan dihari tua dengan
program dana pensiun hari tua
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
Dalam pembahasan ini kami memberkan batasan serta rumusan masalah
untuk menjabarkan managemen pengelolaan DPLK PT. Bank Muamalat Tbk
diantaranya :
1. Apakah managemen pengelolaan dana pensiun sudah optimal oleh PT.
Bank Muamalat Tbk dalam memenuhi kewajiban para peserta pensiun ?
2. Bagaimana managemen pengalokasian dana DPLK PT. Bank Muamalat
Tbk ?
3. Apakah managemen pengelolaan dana DPLK PT. Bank Muamalat Tbk
sesuai dengan aspek hukum islam ?
C. Tujuan Dan Metodologi Penelitian
1. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan skripsi ini antara lain ;
a. Mengetahui konsep pengolahan dana pensiun
8
b. Mengetahui mekanisme pengelolaan dana pensiun DPLK PT. Bank
Muamalat Tbk
c. Mengetahui konsep pengelolaan dana pensiun secara islam
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai yaitu ;
a. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam panulisan skripsi ini perpaduan antara
penelitian perpustakaan lapangan dan penelitian lapangan
1) Penelitian Perpustakaan
Dengan cara membaca literatur – literatur serta arsip DPLK PT.
Bank Muamalat Tbk, yang berhubungan langsung dengan
produk DPLK
2) Penelitian Lapangan
Untuk mendapatkan data yang lebih akurat sebagai pelengkap,
maka kami melengkapi data tersebut dengan penelitian lapangan
yang kami dapat secara langsung dari DPLK PT. Bank
Muamalat Tbk
b. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah kantor pusat DPLK PT. Bank
Muamalat Tbk, Gedung Dana Pensiun Telkom Jln. Let.Jend, S.
Parman Kav. 56 Slipi Jakarta Barat.
c. Jenis Data
1) Data Primer
9
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari DPLK
PT. Bank Muamalat Tbk,
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan atau
dokumen serta literatur – literatur yang ada kaitannya dengan
masalah yang diteliti
Mengenai tehnik penulisan penulis berpedoman pada buku “ Pedoman
Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IAIN
Jakarta Press 2000 yaitu ;
1. Terjemahan Al-Qur’an dan Hadits diketik satu spasi, meskipun diketik
kurang dari satu baris khusus untuk terjemahan Al-Qur’an merujuk pada
terjemahan, terbitan Departemen Agama RI dan tanpa catatan kaki
2. Kutipan yang berasal dari bahasa asing ( kecuali Al-Qur’an dan Hadits )
diterjemahkan kedalam bahasa yang disempurnakan dan terjemah bebas
3. Pembuatan indentasi dan catatan kaki disesuaikan dengan program
komputerisasi yang ada
D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini sistematika penulisan menjadi lima Bab, yang
mana bab satu dengan Bab yang lainnya saling berkaitan erat sehingga tidak
keluar dari koridor yang ada diantaranya sebagai berikutr ;
BAB I ; PENDAHULUAN
Pada Bab ini memuat sub Bab diantaranya : Latar Belakang Masalah,
10
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Metodologi
Penulisan, Sistematika Penulisan
BAB II ; LANDASAN TEORI
Pada Bab ini memuat sub Bab diantaranya : Penegertian Dana
Pensiun, Fungsi Dana Pensiun, Azas Dana Pensiun, Macam – macam
Dana Pensiun dan Manfaat Dana Pensiun, Invastasi Dana Pensiun,
Pengertian Managemen Pengelolaan Dana ( investasi ), Landasan
Hukum Dana Pensiun Dari Aspek Hukum Islam dan Konvensional,
Prospek DPLK PT, Bank Muamalat Tbk, Dimasa Akan Datang.
BAB III ; SEJARAH SINGKAT PT BANK MUAMALAT DAN DANA
PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PT BANK MUAMALAT
Tbk
Pada Bab ini memuat sub Bab diantaranya : Sejarah Berdirinya PT
Bank Muamalat Tbk, Sejarah Peneyelenggaraan Dana Pensiun
Lembaga Keuanagan PT Bank Muamalat Tbk, Hubungan Dana
Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Muamalat Tbk dengan PT
Bank Muamalat Tbk, Prospek Dana Pensiun Lemabaga Keuangan PT
Bank Muamalat Tbk Dimasa Akan Datang
BAB IV ; MEKANISME PENGELOLAAN DANA PENSIUN LEMBAGA
KEUANGAN PT BANK MUAMALAT Tbk DITINJAU ASPEK
HUKUM ISLAM
Pada Bab ini memuat sub Bab diantaranya : Mekanisme Pengelolaan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Muamalat Tbk,
11
Mekanisme Pengalokasian Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT
Bank Muamalat Tbk, Hukum Pengelolaan Dana Pensiun PT Bank
Muamalat Tbk di Tinjau Dari Aspek Hukum Islam
BAB V ; PENUTUP
Pada Bab ini memuat sub Bab diantaranya : Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gambaran Umum Dana Pensiun
1. Pengertian Dana Pensiun
Dalam kehidupan, bekerja merupakan sebuah aktivitas yang biasa
dikerjakan manusia dari beragam aktivitas lainnya. Manusia memiliki
beragam pekerjaan dan sebagian bekerja berdasarkan peraturan-peraturan
yang baku seperti yang diterapkan dalam berbagai perusahaan dan
instansi baik milik pemerintah maupun swasta. Namun kesemuanya
mengarah pada satu tujuan yaitu untuk mendapatkan upah atau
pembayaran.
Proses bekerja untuk mendapatkan upah berlangsung hingga batas
waktu kerja atau usia produktif yang ditetapkan dan pada akhirnya
mereka yang bekerja akan berhenti atau dikenal dengan istilah pensiun.
Mereka yang telah berhenti bekerja biasanya akan mendapatkan sejumlah
dana yang dibayarkan atau dikenal dengan dana pensiun.
Berikut adalah sejumlah pengertian yang terkait dengan istilah dana
pensiun:
a. Program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya
dikaitkan dengan pencapaian usia (tertentu).
b. Program yang menjanjikan manfaat apabila berhenti bekerja sebelum
pensiun tetapi bukan program pesangon.
13
14
c. Program yang menjanjikan manfaat untuk ahli waris apabila peserta
meninggal dunia tetapi bukan program asuransi jiwa.
d. Sebagaimana dijelaskan dalam undang-undang No. 11 tahun 1992
tentang Program Dana Pensiun sebagai berikut:
Suatu badan hokum yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pensiun.
Dana Pensiun adalah sebuah perusahaan yang memiliki badan
hukum seperti Bank umum atau Asuransi jiwa. Lembaga Dana Pensiun
memiliki tingkat kredibilitas yang cukup tinggi serta memiliki prinsip
dasar penyelenggaraan yang akan menunjang kredibilitas tersebut dengan
kejelasan maksud dan tujuan program yang meliputi jaminan terhadap
kesinambungan penghasilan seperti dimaksudkan dalam undang-undang
No. 4 tahun 1992, yaitu:
a. Prinsip Independensi yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Kelembagaan berstatus lembaga hukum/ badan hukum
2) Manajemen operasional yang mengatur segala aktivitas
operasional dana pensiun.
3) Asas keterpisahan kekayaan atau Segregated Assets.
4) Pengurus memiliki hak untuk mengadakan perjanjian dengan
pihak ketiga.
5) Pengawasan yang dilakukan oleh dewan pengawas yang terdiri
atas wakil-wakil dari pemberi kerja dan peserta dengan jumlah
yang sama
15
b. Prinsip Akuntabilitas yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Dewan pengawas wajib menyampaikan laporan hasil
pengawasannya kepada peserta.
2) Laporan keuangan dana pensiun setiap tahun harus diaudit oleh
akuntan public yang ditunjuk oleh dewan pengawas.
3) Pendiri atau Mitra pendiri, pengurus, dan penerima titipan wajib
memperlihatkan seluruh dokumen/ keterangan untuk keperluan
pemeriksaan.
4) Dana pensiun wajib mengumumkan neraca dan perhitungan hasil
usahanya kepada peserta.
c. Prinsip Transparansi yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Pengurus wajib menyampaikan keterangan mengenai setiap
perubahan peraturan dana pensiun dan hal-hal yang terjadi
berkaitan dengan kepesertaan kepada para peserta.
2) Perusahaan wajib mengumumkan perkembangan portofolio
investasi dan hasil pengembangannya kepada peserta dan
melaporkannya kepada pendiri dan dewan pengawas.
d. Prinsip Perlindungan konsumen yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Perubahan peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi
manfaat
2) Setiap karyawan maupun para nasabah dan masyarakat umum
berhak menjadi peserta, bila berusia 18 tahun atau telah kawin.
16
3) Hak atas manfaat pensiun tidak dapat dijaminkan, dialihkan/
disita.
4) Semua transaksi penyerahan, pembebanan, pengikatan,
pembayaran sebelum jatuh tempo atau penjaminan manfaat
pensiun dinyatakan batal demi hukum.
5) Pembagian kekayaan dana pensiun kepada pemberi kerja secara
hukum sangat tidak diperbolehkan.
6) Saat likuidasi, peserta dan pensiunan/ ahli waris memiliki hak
utama dalam pembagian kekayaan dana pensiun.
7) Kekayaan DPLK terpisah dari kekayaan pendirinya sehingga
kekayaan DPLK dikecualikan dari setiap tuntutan hukum atas
kekayaan pendirinya.
e. Prinsip Struktur Pengendalian Intern yang meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1) Tugas kewajiban pendiri, mitra pendiri, dewan pengawas dan
pengurus diatur dalam undang-undang dana pensiun dan
peraturan pelaksanaannya.
2) Dana pensiun tidak diperkenankan melakukan pembayaran
apapun kecuali pembayaran yang ditetapkan dalam peraturan
dana pensiun.
3) Dana pensiun tidak diperkenankan meminjam atau mengagunkan
kekayaanya sebagai jaminan atau suatu pinjaman.
17
4) Tidak satu bagian pun dari kekayaan dana pensiun dapat
dipinjamkan atau diinvestasikan pada pihak-pihak yang terkait.
5) Bentuk dan susunan laporan keuangan dana pensiun harus sesuai
dengan keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan Nomor
2959/ KEP-LK/ 1995.1
f. Prinsip Kualifikasi Penyelenggaraan yang meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1) Kualifikasi pengurus dan dewan pengawas (kecuali yang terakhir)
adalah Warga Negara Indonesia, berakhlak dan bermoral baik,
belum pernah dihukum pidana ekonomi, dan berpengetahuan atau
berpengalaman dibidang dana pensiun.
2) Pengurus tidak boleh merangkap jabatan pengurus dana pensiun
lain, atau direksi, atau jabatan eksekutif lainnya.2
Berdasarkan dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa dana pensiun, menurut undang-undang adalah suatu badan hukum
yang khusus dibentuk dengan undang-undang yang jelas. Selain itu, dana
pensiun merupakan program yang menjalankan suatu usaha yang
berhubungan dengan pembayaran sejumlah uang yang dikaitkan dengan
pencapaian usaha tertentu.3
1 http:/www.djlk,depkeu.go.id page 3
2 Stiadi, Dana Pensiun Badan Hukun, ( Jakarta ; PT. Citra Aditya Bakti,1995 ) cet. ke-1
hl 7 – 10 3 Estes Ralph, “ Pensiun Fund ” alih bahasa Nugroho
Widjayanto, ed el, Dictionary of
fund, (Jakarta ; Erlangga, 1988), jilid ke- 2, hl 101
18
Dalam Dictionary of Accounting.4 dana pensiun didefinisikan
sebagai sumber daya yang diakumulasikan untuk tujuan pembayaran
tunjangan kepada karyawan pada saat mereka mencapai usia pensiun,
meninggal dunia, atau cacat. Dana tersebut dapat diselenggarakan oleh
perusahaan berdasarkan penetapan yang dibuat dalam perencanaan
pensiun atau pension plan.
Dalam kamus perbankan, istilah dana pensiun didefinisikan sebagai
dana yang dihimpun oleh suatu perusahaan, serikat pekerja, atau badan
usaha milik Negara/ pemerintah atau organisasi lainnya, yang bertujuan
untuk membuat cadangan dana sebagai pembayaran pensiun bagi
pegawainya yang telah memasuki usia pensiun.5
Dengan demikian jelas
bahwa yang berhak mengelola dana pensiun adalah perusahaan yang
memiliki badan hukum seperti bank umum, atau asuransi jiwa, yang
dalam kegiatannya, perusahaan dana pensiun melakukan pemungutan
dana dari pendapatan para karyawan suatu perusahaan.
Selanjutnya, iuran dana pensiun yang dipungut dari para karyawan
suatu perusahaan tidak dikenakan pajak. Hal ini dilakukan pemerintah
dalam rangka pengembangan program pensiun kepada masyarakat luas
seperti dalam peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan yang
dijelaskan dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang pajak
penghasilan yaitu: “ Iuran yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun
yang disetujui Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja
4 Tim Penyusun, Istilah Perbankan “ Dana Pensiun “ Kamus Perbankan, ( Jakarta ;
Instut Bankir Indonesia, 1999), edisi ke-2, hl 49
19
maupun oleh karyawan serta penghasilan Dana Pensiun dari modal yang
ditanamkan dari bidang-bidang tertentu berdasarkan keputusan Menteri
Keuangan tidak termasuk objek pajak.5
2. Fungsi Dana Pensiun
Suatu kegiatan perusahaan lembaga dana pensiun harus memiliki
fungsi dari suatu visi dan misi perusahaan itu sendiri agar tampak jelas
tujuan dan harapan yang akan dicapai demi terlaksananya kesejahteraan
dan kebahagiaan hidup bersama di hari tua. Untuk itu dibuatlah
pemahaman yang lebih spesifik atau dengan pengkhususan makna dari
fungsi dana pensiun itu sendiri, diantaranya ialah sebagai:
a. Asuransi
peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia
pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama
dari dana pensiun. Maka masa kerja para karyawan bukanlah harga
mati atau masyarakat umum juga mendapatkan hak yang sama jika
masuk dalam keanggotaan dari dana pensiun.
Apabila masa kerja atau masa berlakunya dana pensiun itu belum
mencapai masa yang diisyaratkan tetapi karyawan atau masyarakat
yang menjadi anggota dana pensiun berhalangan tetap (cacat tetap
sehingga berhalangan kerja atau meninggal dunia). Maka mereka
akan tetap menerima manfaatnya, meskipun jumlah yang diterima
tidak penuh atau lebih sedikit bila dibandingkan dengan karyawan
5 Kasmir, Lembaga Keuangan Non Bank, ( Jakarta ; 2001 ), cet ke- 3, hl 307 - 308
20
yang memenuhi masa kerja yang telah ditetapkan dengan
perhitungan semula.
b. Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja
Himpunan ini merupakan tabungan untuk dan atas nama pesertanya
sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan dan masyarakat yang
menjadi anggota dana pensiun, setiap bulannya dapat dilihat sebagai
tabungan dari pesertanya. Iuran tersebut adalah konsekuensi dari
manfaat yang akan diterima oleh karyawan dimasa yang akan
datang.
c. Pensiun
Seluruh iuran peserta dan iiuran pemberi kerja serta hasil
pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun
sejak bulan pertama setelah pencapaian usia pensiun selama seumur
hidup peserta serta para janda atau duda dari peserta.6
1. Asas Dana Pensiun
Didalam aktivitasnya, kelembagaan dana pensiun serta
pengelolaannya diatur oleh pemerintah, yang didalamnya
menganut beberapa asas pokok kelembagaan dana pensiun,
diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan dilakukan dengan sistem pendanaan
dimana pada setiap penyelenggaraan program dana pensiun,
harus dilakukan pemupukan dana sehingga cukup memenuhi
6 Ibid, hl. 309
21
pembayaran hak peserta. Pemupukan dana tersebut
dilakukan berdasarkan dari iuran peserta dan hasil
pengembangannya. Oleh karena itu, pembentukan
dana cadangan dalam perusahaan selain yang ditujukan
untuk membiayai pembayaran manfaat dana pensiun
tidaklah diperkenankan UU No. 11 tahun 1992.
b. Pemisahan dana pensiun dari kekayaan pendiri.
Kekayaan dana pensiun haruslah dipisahkan dari kekayaan
pendirinya sehingga tidak diperkenankan adanya
pembentukan “cadangan pensiun” didalam pembekuan
pendiri/ perusahaan. Kepastian mengenai ini diformalkan
dengan pembentukan badan informasi ini ada hukum dana
pensiun. Pengelolaan dana pensiun dilakukan dengan
mengacu kepada ketentuan dalam Undang-Undang dana
pensiun dan peraturan pelaksanaannya.
c. Kesempatan untuk mendirikan dana pensiun.
Setiap pemberi kerja (orang atau badan yang
memperkerjakan karyawan) memperoleh kesempatan
mendirikan dana pensiun bagi karyawannya. Keputusan
pembentukan dana pensiun merupakan tindak lanjut dari
prakarsa pemberi kerja yang menjanjikan manfaat dana
pensiun bagi karyawannya. Hal ini membawa konsekuensi
bagi pendanaan, yaitu timbulnya kewajiban (liability)
22
pemberi kerja untuk membayar iuran dengan adanya
konsekuensi pembiayaan.
d. Penundaan manfaat
Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah
peserta pensiun mencapai masa yang telah ditentukan. Hal
ini berdasarkan pertimbangan bahwa penghimpunan dana
dalam rangka penyelenggaraan program dana pensiun
dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban pembayaran hak
peserta yang telah pensiun.
e. Pembinaan dan pengawasan
Pengelolaan dan penggunaan kekayaan dana pensiun harus
dihindarkan dari pengaruh berbagai kepentingan yang dapat
mengakibatkan tidak tercapainya maksud utama dari
pemupukan dana, yaitu untuk memenuhi kewajiban
pembayaran hak peserta. Hal penting yang menjadi fokus
dalam pengawasan ialah:
Pengawasan yang dilakukan oleh direktorat dana pensiun
departemen keuangan dan pelaksanaan sistem pelaporan serta
pengawasan yang dilakukan melalui kewajiban para pengelola
dana pensiun untuk memberikan informasi kepada para
pesertanya.7
7 Ibid, hl. 315
23
2. Macam-macam Dana Pensiun dan manfaatnya
a. Dana Pensiun, sesuai dengan yang diatur dalam UU No. 11
tahun 1992, terdiri dari dua macam yaitu:8
1) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
2) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Pengelolaan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi
kerja (DPPK) maupun Lembaga Keuangan (DPLK).
Pada tiap lembaga ini memiliki beberapa pilihan atau
alternatif yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan
tanpa menghilangkan hak karyawannya, diantaranya
tertuang dalam pilihan berikut ini:
a) Mendirikan sendiri bagi karyawannya.
b) Mengikuti program pensiun yang diselenggarakan
oleh dana pensiun lembaga keuangan lain.
c) Bergabung dengan dana pensiun oleh pemberi kerja
lain.
d) Mendirikan dana pensiun secara bersama-sama
dengan pemberi kerja lainnya.
Berdasarkan pilihan atau alternatif diatas maka
lembaga dana pensiun dapat juga merupakan lembaga
keuangan yang dilakukan oleh bank umum atau asuransi
jiwa setelah mendapatkan pengesahan dari Menteri
8 Ibid, hl. 310
24
Keuangan (DPLK) dengan berbagai ketentuan. Program
pensiun, yang diatur dalam UU No. 11 tahun 1992, yang
dapat dijalankan diantaranya:
a) Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)/ Defined
Contibution Plan
Program pensiun iuran pasti adalah program yang
iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun
dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya
dibekukan pada rekening masing-masing peserta
sebagai manfaat pension.9 Formula yang digunakan
untuk menentukan jumlah iuran yang dibayarkan
adalah:
(1) Money Purchase Plan
Jumlah iuran yang dibayarkan ditetapkan oleh
karyawan dan pemberi kerja lalu iuran
dibekukan pada masing-masing rekening
peserta (individual account) dan akumulasi
pengembangannya. Nantinya, manfaat pensiun
yang akan dibayarkan, diambil dari jumlah nilai
penggabungan tersebut.
9 UU.RI No.11/ 1992. Pasal 1 butir 8
25
(2) Saving Plan
Bentuknya hampir sama dengan Money
Purchase Plan, hanya berbeda dalam hal iuran
seluruhnya dan biasanya karyawan yang
menentukan penetapan jumlah iuran dengan
mempertimbangkan beberapa faktor dibawah
ini:
(a) Besarnya nilai manfaat atau benefit
(b). Usia rata-rata karyawan
(c). Skala gaji perusahaan yang bersangkutan
(d). Jumlah masa kerja
Pembayaran manfaat untuk program iuran
pasti dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
(1). Program iuran dapat dibayarkan sekaligus
apabila jumlah akumulasi iuran dan hasil
pengembangannya lebih kecil dari 12 juta.
(2). Bekas karyawan yang haknya atas manfaat
pensiun ditunda, dapat mengajukan pembayaran
pensiun sejak yang bersangkutan mencapai usia
pensiun. Besarnya manfaat tersebut dihitung
dan ditetapkan pada saat yang bersangkutan
akan pensiun.
26
(3). Peserta dapat membeli anuitas seumur hidup
atas pilihan mereka sendiri.
Kelebihan pada program pensiun iuran pasti
(Defined Contribution Plan) diantaranya ialah:
(a). Pendanaan (biaya/ iuran) dari perusahaan lebih
dapat diperhitungkan atau diperkirakan.
(b). Karyawan dapat memperhitungkan besarnya
iuran yang dilakukan setiap tahunnya.
(c). Proses administrasinya relatif mudah.
Kelemahan dari program pensiun iuran pasti
(Defined Contribution Plan) diantaranya ialah:
(a). Penghasilan pada saat mencapai usia pensiun
lebih sulit untuk diperkirakan.
(b). Karyawan menanggung risiko atas
ketidakberhasilan investasi yang berarti mereka
ikut menanggung kerugian apabila program
investasi yang dijalankan tidak berhasil.
(c). Tidak dapat mengakomodasikan masa kerja yang
telah dilalui karyawan.
b) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) / Defined
Benefit Plan
Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun
yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana
27
pensiun, atau program pensiun lainnya yang bukan
merupakan program pensiun iuran pasti. Formula
umum yang menentukan manfaat pensiun pada
program pensiun manfaat adalah Final Earning
Pension Plan yang dihitung berdasarkan prosentase
tertentu dari gaji terakhir peserta pada saat mencapai
usia pensiun. Maka pada program ini, manfaat pensiun
ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, berikut
diantaranya:
(1). Seluruh iuran merupakan beban karyawan yang
dipotong dari gajinya.
(2). Manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu baru
kemudian dihitung iurannya.
(3). Mengenal past service liabilities artinya berkaitan
dengan masa kerja dan masa lampau.
(4). Ada perhitungan aktuaria (memperhitungkan
asumsi tingkat bunga, kematian, usia pensiun,
tingkat kenaikan gaji dan sebagainya)
Kelebihan dari Program Pensiun Manfaat Pasti
(Defined Benefit Plan) adalah sebagai berikut:
(a). Lebih menekankan kepada hasil akhir
28
(b). Suatu manfaat ditentukan terlebih dahulu
mengingat manfaat yang dkaitkan dengan gaji
karyawan.
(c). Program Pensiun Manfaat Pasti dapat
mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui
karyawan apabila program pensiun dibentuk lebih
jauh setelah perusahaan berjalan.
(d). Karyawan lebih dapat menentukan besarnya
manfaat yang akan diterima pada saat mencapai
usia pensiun.
Kelemahan dari Program Pensiun Manfaat Pasti
(Defined Benefit Plan) adalah sebagai berikut:
(a). Perusahaan menanggung resiko atas kekurangan
dana apabila hasil investasi tidak mencukupi.
Artinya perusahaan wajib membayarkan sejumlah
dana yang belum terpenuhi dari akumulasi nilai
manfaat yang akan diperoleh peserta apabila
manfaat tersebut dikembalikan kepada anggota
berdasarkan batas waktu yang ditentukan.
(b). Proses administrasinya relatif sulit.
B. Pengertian Manajemen Dana Pensiun
1. Pengertian Manajemenn Dana Pensiun
29
Dana pensiun selain menjadi lembaga penyelenggara program
pensiun bagi masyarakat juga sebagai lembaga perhimpunan dana
masyarakat. Sebagai lembaga penyelenggara program pensiun bagi
masyarakat, Dana Pensiun menjanjikan manfaat pasti berupa penghasilan
yang berkesinambungan bagi pesertanya dihari tua. Sementara sebagai
lembaga perhimpunan dana masyarakat, Dana Pensiun menghimpun
iuran dana dari peserta, iuran pemberi kerja dan pengembang investasi.
Dana Pensiun merupakan dana yang bersifat jangka panjang yang dapat
dijadikan asset investasi jangka panjang.
Dalam Undang-undang No. 11 tahun 1992 pasal 6 ayat (1)
dijelaskan bahwa11
“pengertian mengenai arahan investasi merupakan
pedoman bagi pengurus dana pensiun dalam mengelola atau
menginvestasikan kekayaan dana pensiun”. Selanjutnya dalam pasal 3
ayat (1) dijelaskan bahwa “pengelolaan dana pensiun harus dilakukan
pengurus sesuai dengan: (a) arahan investasi yang digariskan pendiri (b)
ketentuan investasi yang ditentukan oleh Menteri”.10
Oleh karena itu, pengelolaan dana pensiun semata-mata tidak
hanya dipungut untuk mengamankan dana yang dikelolanya, tetapi juga
dituntut untuk mengupayakan agar dana tersebut tidak mengendap begitu
saja sehingga perlu ada pengalihan bentuk ke dalam jenis investasi yang
menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan hari tua.
10
UU RI No. 11 tahun 1992
30
Dalam pengelolaannya, pihak-pihak yang terkait dalam manajemen
investasi dana pensiun selalu dihadapkan pada masalah klasik yaitu
manajemen pengolahan dana karena tujuan yang ingin dicapai ialah “…
agar portfolio investasi bisa memberikan nilai pengembalian yang
setinggi-tingginya dan dengan resiko sekecil-kecilnya”.11
Maka
keberadaan manajer dengan kredibilitas yang tinggi sangat dibutuhkan
untuk mengatur dan mengelola dana investasi yang dapat
menguntungkan perusahaan.
2. Investasi Dana Pensiun
Investasi menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 2959/ LK/
1995 tanggal 23 Mei 1995 adalah bagian kekayaan dari aktiva dana
pensiun yang digunakan untuk meningkatkan kekayaan melalui investasi
yang dimaksud untuk memenuhi kewajiban dana pensiun dalam
membayar manfaat pensiun.
Jenis investasi dana pensiun yang ditetapkan oleh keputusan
Menteri Keuangan RI No. 78/ KMK.017/ 1994 dan peraturan Menteri
Keuangan RI No. 93/ KMK 017/ 1997 antara lain :12
a. Deposito berjangka dan sertifikat deposito pada bank sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
perbankan
b. Saham, obligasi, dan surat berharga lainnya yang tercantum dalam
bursa efek Indonesia.
11
Sudibyo. Bambang, Investasi Dana Pensiun Menghadapi Dilema, Menajemen Dan
Usahawan, XXIII, ( Jakarta ; 10 Oktober 1994 ), hl.38 – 39 12
Ibid
31
c. Surat berharga pasar uang yang diterbitkan badan hukum yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia.
d. Tanah dan bangunan di Indonesia
e. Penempatan langsung pada saham atau surat pengakuan hutang
berjangka waktu lebih dari satu tahun yang diterbitkan oleh badan
hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia.
f. Saham atau unit penyertaan dana reksa, sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal.
Pembatasan dana pensiun menurut keputusan Menteri Keuangan RI
No. 78/ KMK 017/ 1995 adalah :13
a. Investasi pada satu pihak maksimum 10 % dari jumlah investasi
dana pensiun
b. Surat berharga di pasar uang berkriteria ;
1) Yang diterbitkan oleh badan hukum bukan pendiri, mitra pendiri,
dari dana pensiun yang bersangkutan
2) Yang diterbitkan oleh badan hukum yang tidak terafiliasi dengan
pendiri dan mitra pendiri dari dana pensiun yang bersangkutan.
3) Bunga dan pengembalian dijamin oleh bank
4) Penyertaan langsung pada bank maksimum 20 % dari jumlah
investasi
a. Tanah dan bangunan berkriteria
13
Investasi Dana Pensiun, Kepustakaan Menteri Keuangan RI no.78 ( Jakarta ; tahun
1995 )
32
1) Tanah yang sudah mulai bangun dan bangunan yang sudah
dibangun
2) Maksimum penempatan 15 % dari jumlah investasi dana pensiun
b. Penempatan pada badan usaha yang memperoleh laba lebih besar
atau sama dengan 50 % dari jumlah investasi dana pensiun, namun
ada beberapa pengecualian antara lain ;
1) Penempatan berpihak 10 % dari jumlah investasi seperti ;
a) Didaerah yang tidak memungkinkan adanya 10 bank
b) Dana pensiun tidak menempatkan dana investasinya diluar
deposito dan sertifikat deposito
2) Dana pensiun dapat menginvestasikan pada tanah dan bangunan
diluar negeri apabila ;
a) Telah ada sebelumnya undang – undang No. 11 tahun 1992
b) Pendiri membuat rencana jangka waktu penyelesaian
dengan mendapat persetujuan pemilik perusahan melalui
rapat umum pemegang saham.
c) Dalam hal jangka waktu penyesuaian terlampaui, pendiri
wajib mengganti jenis investasi sesuai dengan yang
diperkenankan.
Investasi dari semua lembaga dana pensiun mengacu pada
ketetapan Undang – Undang No.11 tahun 1992 dan keputusan Menteri
Keuangan No.231/ KMK,017/ 1993, yang menerangkan bahwa ;
33
a. Penempatan dana harus berdasarkan arahan investasi pendiri dan
ketentuan pendiri.
b. Pengelolaan dana dapat dilakukan lembaga keuangan atas
persetujuan pendiri dan dewan pengawas.
c. Kekayaan dana pensiun harus pada penerima titipan atas
persetujuan pendiri.
d. Dana tidak boleh diinvestasikan atau dipinjamkan langsung atau
tidak langsung pada ;
1) Surat berharga yang diterbitkan
2) Tanah dan bangunan yang dimiliki digunakan oleh ;14
a) Pengurus, pendiri, mitra pendiri, atau penerima titipan
b) Badan usaha yang lebih dari 25 % dimiliki oleh pendiri atau
pengurus
c) Pejabat atau direktur dari badan hukum yang disebut pada
poin a dan b serta keluarganya.
3. Landasan Hukum Dana Pensiun Dari Aspek Konvensional Dan Islam
Dana pensiun dilihat dari sistem konvensional yaitu mengacu pada
keputusan Menteri Keuangan RI No. 78/ KMK,017/ 1995, maka
kekayaan dana pensiun dikategori sebagai ;15
a. Kekayaan yang dikatagorikan sebagai investasi
b. Kekayaan yang bukan dikatagorikan sebagai investasi
14
Kadarisman “ Pengalokasian Kekayaan Dan Investasi Dana Pensiun “ XXIII,
(Jakarta ; 10 Oktober 1994), hl.16 15
Ibid
34
Kekayaan yang dikatagorikan sebagai investasi menurut keputusan
Menteri Keuangan RI No. 78/ KMK,017/ 1995, adalah :
a. Deposito berjangka dan sertifikat deposito pada bank sebagaimana
diatur dalam Undang – Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan
b. Saham, obligasi, dan surat berharga lainnya yang tercantum dalam
bursa efek Indonesia
c. Surat berharga pasar uang yang diterbitkan badan hukum yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia
d. Tanah dan bangunan di Indonesia
e. Penempatan langsung pada saham atau surat pengakuan hutang
berjangka waktu lebih dari satu tahun yang diterbitkan oleh badan
hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia
f. Saham atau unit penyertaan dana reksa sebagaimana diatur dalam
Undang – Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal dikaitkan
dengan sifat dan jangka waktu ( time horizon ). Klasifikasi modal
berdasarkan sifat dan jangka waktu dapat dilihat sebagai berikut ;
Jenis istrumen investasi Jangka waktu Sifat
Cash/ giro deposito/ SBI Pendek Liquid
Obligasi Liquid
Reksadana Liquid
SPBU Liquid
35
Investasi langsung Liquid
Tanah dan bangunan Liquid
Dalam konsep islam bahwa bentuk penyaluran dana atau investasi
dana pensiun dapat dilakukan kedalam bentuk, antara lain ;
a. Mudharabah
Mudharabah merupakan suatu bentuk kerja sama dimana terdapat
dua belah pihak, dimana satu pihak sebagai pengelolah dana dan
pihak kedua sebagai pihak yang mengelolah. Akad mudharabah ini
dibolehkan dalam islam dengan tujuan saling membantu antara
pemilik modal dengan seorang yang dipercaya untuk mengelola dana
tersebut.16
Banyak diantara pemilik modal yang tidak pakar dalam mengelola
uangnya. Disisi lain banyak pakar yang tidak memiliki modal untuk
berusaha atas dasar saling tolong menolong dan amanah, maka islam
memperbolehkan hal ini sebagai bentuk kerjasama antara pemilik
modal dengan orang yang mempunyai ketrampilan.17
Secara umum mudharabah dibagi menjadi dua macam, yaitu;
Mudharabah Mutlaqoh
16
Lubis. Suhrawati K, “ Hukum Ekonomi Islam “ ( Jakarta ; PT. Sinar Grafika, 1998 ), hl.
89 17
Chapra Umar, “ Menuju Sistem Moneter Yang Adil “ ( Yogyakarta ; PT. Dana Bakti
Prima Yasa, 1997 ), cet ke-2, hl. 44
36
Mudharabah Mutlaqoh adalah kontrak mudharabah yang tidak
memiliki ikatan tertentu
1) Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah Muqayyadah adalah jenis akad yang dicantumkan
persyaratan – persyaratan tertentu
b. Musyarakah
Musyarakah adalah suatu bentuk kerja sama antara dua belah pihak
atau labih, yang mana pihak tersebut saling menanamkan modalnya
kedalam suatu usaha atau dikenal sebagai syirkah atau kemitraan.
Dimana besar keuntungannya yang diperoleh masing – masing
pihak dan tergantung pada seberapa besar dana yang ditanamkan.18
Pada dasarnya hukum fiqih memperbolehkan bersyirkah dan
dijelaskan dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman yang artinya :
Daud berkata “ sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada
kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang – orang
yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada
sebagian yang lain, kecuali orang – orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang soleh dan amat sedikitlah mereka ini. “
Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya maka ia meminta
ampunkepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat.
Dalam literatur fiqih islam syirkah dibagi menjadi dua macam,
yaitu ;
1) Syirkah kepemilikan (amlak), dimana syirkah ini dibagi lagi
menjadi ;
18
Ibid, hl. 46
37
a) Ikhtiari, ini terjadi karena kehendak dua orang atau lebih
untuk berkongsi.
b) Jabari, ini terjadi karena dua orang atau lebih tidak dapat
mengelak untuk berkongsi, misalnya dalam pewarisan
2). Syirkah uqug, adalah pengongsian yang terjadi karena
kesepakatan dua orang atau lebih untuk berkongsi modal kerja,
atau keahlian dan jika kongsinya menghasilkan untung maka
hal itu akan dibagi bersama menurut kesepakatan saham
masing – masing.
c. Ijarah
Ijarah adalah kepemilikan jasa dari seorang ajiir (orang yang
dikontrak tenaganya) oleh mustajiir (orang yang mengontraknya),
serta pemilik hak atas manfaat dari penggunaan aset sebagai ganti
dari pembayaran. Pengertian ijarah itu sendiri adalah sewa atas
sebuah manfaat atau jasa seseorang.19
Dasar hukum ijarah diterangkan dalam Al- Qur’an Allah berfirman
yang artinya :
Para ibu hendaklah menyusukan anak – anaknya selama dua
tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada ibu
dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kemampuannya. Janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena
anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya
ingin menyapih ( sebelum dua tahun ) dengan kerelaan keduanya
19
Tim Pengembangan Institut Bankir Indonesia, “ Bank Syari’ah Konsep Produk dan
Implementasi Operasional “ ( Jakarta ; Djambatan, 2001 ), hl.104
38
dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan
jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu. Apabila kamu memberikan pembayaran menurut
yang patut. Bertakwalah kepada Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.
39
BAB III
SEJARAH SINGKAT PT. BANK MUAMALAT Tbk DAN DANA
PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PT. BANK MUAMALAT Tbk
A. Sejarah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
1. Sejarah berdirinya PT. Bank Muamalat Tbk
Dalam perjalanan dunia perbankan khususnya bagi umat islam
mengalami pencarahan ketika lahirnya Islamic Developmen Banking (
IDB ) yang berkedudukan di Jedah pada tahun 1975, dalam rangka untuk
mensejahterakan dan memakmurkan umat islam diseluruh pelosok dunia
dengan modal awal 2 miliyar. Langkah ini memberikan peluang bagi
negara – negara islam untuk menerapkan sistem perbankan syari‟ah.
Sejalan dengan perkembangan deregulasi dan debirokratisasi di-
Indonesia pada umumnya memberikan kesempatan berkembangnya
lembaga – lembaga keuangan untuk lebih berperan dalam perekonomian
Indonesia. Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam
mempunyai peluang yang cukup luas untuk mengambil bagian dalam
lembaga islami yang dalam misinya ingin membantu mensejahterakan
masyarkat ini.
Lembaga islam ini akan dapat mencegah jurang pemisah antara
golongan mampu dan golongan kurang mampu. dan dapat menghindari
timbulnya ketimpangan sosial yang berpengaruh pada sektor riil yang
sedang berjalan. Pakar ekonomi islam berpendapat bahwa ; “…. salah
39
40
satu penyebab ketimpangan sosial itu dilihat tidak tuntasnya sikap umat
islam terhadap bunga bank, sehingga menghasilkan posisi yang
membingungkan.”1
Lembaga keuangan mempunyai peranan penting dalam
perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang
mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (barrower) dan pihak
yang mempunyai kelebihan dana (saver) … “ Melalui kegiatan
perkreditan bank berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat bagi
kelancaran usahanya, sedangkan dengan kegiatan penyimpanan dana
bank berusaha menawarkan kepada masyarakat akan keamanan dananya
dengan jasa lain yang akan diperoleh …”2
Pengertian bank sebagai lembaga keuangan menurut UU No.7
tahun 1997 pasal 1 adalah ; “badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan rakyat .”3
Bank
Muamalat adalah suatu bank umum yang secara operasionalnya
menggunakan sistem islami syari‟ah yang identik dengan sistem bagi
hasil.
Perkembangan bank – bank syari‟ah di negara – negara islam
sangat berpengaruh bagi perekonomian Indonesia di era tahun 1980-an.
Diskusi mengenai bank – bank syari‟ah mulai dilakukan dan ditindak
1 Warkum Sumitro, Azas-azas Perbankan Islam dan Lembaga – Lembaga
Terkait, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 1996), hl.71 2 Latumaerissa Julius R, Aspek – Aspek Operasional Bank Umum (Jakarta,
PT.Bumi Aksara, Juni 1999), cet. ke-3, hl. 46 3 Ibid, hl.57
41
lanjut pada pengaplikasian yang terlealisir lewat Bank Muamalat. Para
tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut diantaranya ; Karnaen A.
Perwataatmadja, M. Dawam Rahardjo, A.M. Saefuddin, M. Amien Azis,
dan lain-lain.4
Perndirian Bank Muamalat Indonesia Tbk, merupakan prakarsa
Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) yang muncul dalam lokakarya pada
tanggal 19 – 22 Agustus 1990 di- Cisarua Bogor. Ide ini dipertegas dalam
munas IV MUI di hotel Syahid Jaya pada tanggal 22 – 25 Agustus 1990.
Pendirian Bank Muamalat mendapat dukungan baik dari pengusaha
maupun cendekiawan muslim yang berjumlah 227 orang dan sekaligus
sebagai pemegang sahamnya.
Dukungan berdirinya Bank Muamalat juga dating dari Bapak
Suharto, Bapak Sudarmono, SH dan Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI) khususnya pribadi bapak Prof.DR.Ing, B.J. Habibie
serta pembentukan tim pendanaan, tim hukum, tim anggaran dasar
sebagai komposisi managemen.
Akta pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, ditantangani
oleh notaris Yudho Paripurno, SH, dengan Akta No. 1 tanggal 1
November 1991 (izin Menteri Kehakiman No. C2 2431. HT.01.01.
tanggal 21 Maret 1992 dan Lembaran Negara RI tanggal 28 April 1992
No.34). Pada saat itu juga terkumpul saham sebanyak Rp. 84 miliyar
(delapan puluh empat miliyar), ditambah dengan partisipasi masyarakat
Jawa Barat, maka modal dasar Rp.500 miliyar (lima ratus miliyar). Pada
42
awal operasinya terpenuhi total komitmen modal Rp. 106.126.382.000.
(seratus enam miliyar seratus dua puluh enam juta tiga ratus delapan
puluh dua ribu rupiah).4
Bank Muamalat mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992
bertepatan dengan tanggal 27 Syawal 1412 H, berdasarkan SK Menteri
Keuangan RI No.1223/ MK.013/ 1991, tanggal 5 November 1991. Izin
yang digunakan adalah izin usaha bank berdasarkan keputusan
Menteri Keuangan RI No. 430/ KMK.013/ 1992, tanggal 24 April 1992
Bank Muamalat telah memiliki lebih dari 45 outlet yang tersebar di
Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Balik Papan dan Makassar.5
Pada tahun 1997 – 1999 dimana kondisi perbankan mengalami
negative spead akibat kenaikan suku bunga yang cukup tinggi, namun
Bank MUamalat tetap survive dengan kinerja yang cukup baik.
a. Visi, MIsi, Tujuan dan Strategi PT. Bank Muamalat Tbk,
Visi Bank Muamalat
1) Berperan sebagai bank syari‟ah yang utama di Indonesia dan
sebagai pemimpin syri‟ah pada masyarakat katagori emotional
market
2) Dikagumi dalam masyarakat yang termasuk dalam katagori
rational market
4 M. Amin Azis, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia (Jakarta; Bangkit,
1992), cet ke-2, hl 36 5 Bank Muamalat, Annual report (Jakarta, 1999)
43
Misi Bank Muamalat
1) Menjadi lembaga keuangan syari‟ah nasional yang professional
dengan ukuran – ukuran manajemen yang terbaik, berorentasi
pasar dan memiliki spirit kewirausahaan yang tinggi
2) Menjadi lembaga keuangan syari‟ah lainnya
3) Mendorong iklim investasi lebih inovatif yang berorentasi pada
lembaga keuangan
Tujuan
1) Meningkatkan kualitas sosial ekonomi masyarakat sehubungan
dengan kesempatan kerja, peningkatan penghasilan masyarakat
banyak
2) Ikut berpartisipasi dalam sektor riil dibidang ekonomi keuangan
3) Mengembangkan lembaga bank dan sistem perbankan yang
sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan
Strategi Bank Muamalat
1) Menerapkan konsep – konsep syari‟ah yang murni dan islami
2) Meningkatkan pendapatan sendiri ( free based income )
3) Sasaran pembinaan yang berpegang pada perkembangan
masyarakat ekonomi menengah kebawah bangsa Indonesia
dalam rangka menjembatani kesenjangan sosial ekonomi yang
terjadi karena dampak pembangunan
b. Identitas PT. Bank Muamalat Tbk,
1) Identitas perusahan : ن ئ د
44
“ Hubungan timbal balik yang sifatnya adil dan harmonis „
a) Apa bila dibaca “ Din “
Sabda Muhammad “ Addin Muamalat “ (agama adalah
muamalat)
“Din“ juga berarti perhitungan yang “ teliti ” (accurate),
“ketaatan“ (obedience/ discipline), “ganjaran“ (reward/
return)
b) Apa bila dibaca “ Daiya “
Artinya memberi atau menerima pinjaman
c) Bila ketiga huruf dirangkaikan bahwa dapat bermakna cara
kerja dan tujuan bank ini yaitu berbuat baik kepada para
nasabah dan semua pihak.
c. Karakteristik Bank Muamalat
Karakteristik Bank Muamalat adalah berdasarkan prinsip syri‟ah,
yaitu ;
1) Implementasi prinsip ekonomi islam dengan cirri ;
a) Pelarangan riba dalam berbagai bentuk
b) Tidak mengenal konsep “ time value of money “
c) Uang sebagai alat tukar bukan sebagai alat komoditi yang
diperdagangkan
2) Konsep pembagian keuntungan dan kerugian tidak mengenal
bunga sebagai alat untuk memperoleh keuntungan
45
3) Tidak membedakan secara tegas sektor moneter dan sektor riil,
dapat melakukan transaksi – transaksi dalam sektor riil
d. Fungsi bank syari‟ah
1) Manajemen investasi
2) Investor
3) Penyediaan jasa keuangan dan lalulintas pembayaran
4) Pelaksanaan kegiatan sosial
e. Prinsip Operasional Bank Muamalat
1) Al - Wadi‟ah (titipan)
2) Al – Buyu‟ (jual beli)
3) Al – Mudharabah (bagi hasil)
4) Al – Syirkah (kemitraan usaha)
5) Al – Ujrah (imbalan)
2 Struktur Organisasi Pada PT. Bank Muamalat Tbk
Dalam struktur PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, pemegang
saham bertindak sebagai pemilik modal yang terdiri dari umat islam yang
berpartisipasi dalam pembelian saham. Strukturnya bersifat fleksible dan
relatif yang akan berubah berdasarkan kebutuhan atau perkembangan.
Secara garis besar struktur organisasi PT. Bank Muamalat Tbk, terdiri
dari ;
a. Dewan Pengawas Syari‟ah
Sesuai dengan pasal 28 anggaran dasar PT. Bank Muamalat Tbk
tentang pengangkatan dewan syari‟ah, maka dewan syari‟ah terdiri
46
dari 4 orang, Dari 4 orang ditunjuk 1 orang sebagai dewan
pengawas syari‟ah yang bertugas mengawasi kegiatan bank agar
berjalan sesuai dengan syari‟ah
b. Dewan Komisaris
Dewan komisaris bertugas sebagai penentu garis – garis besar
kebijakan yang terdiri dari 4 orang dan 1 orang anggota sebagai
presiden komisaris
c. Dewan Direksi
Direksi sebagai pejabat pelaksana yang terlibat langsung dan
bertanggung jawab atas kegiatan operasional bank. Dewan
direksi terdiri dari ;
1. Direksi pemasaran dan pembiayaan, yang membawahi :
a) Devisi pemasaran komersial dan usaha menengah
b) Devisi evaluasi pembiayaan
c) Devisi pembiayaan usaha kecil perorangan dan koperasi
2. Direksi operasi dan teknologi, yang membawahi ;
a) Devisi teknologi dan treasury
Penggunaan kedua devisi ini karena beban volume dan
ekspoler pekerjaan yang belum dan tinggi
b) Cabang Utama
Cabang utama berada dibawah fungsi direksi operasi ini
karena semata – mata untuk melaksanakan kegiatan
operasi, sedangkan semua kegiatan pembiayaan berada
47
dibawah pengawasan dan tanggung jawab direksi
pemasaran dan pembiayaan
Disamping itu direksi juga membawahi beberapa kegiatan, antara
lain ;
a. Biro Syari‟ah dan Sekretaris Direksi
Biro ini mempunyai fungsi menelaah masalah – masalah syari‟ah
yang dijadikan landasan produk – produk Bank Muamalat
b. Biro Riset dan Pengembangan
Biro ini mempunyai tugas meneliti dan menyusun rencana – rencana
dalam rangka meningkatkan kemampuan bank dalam dalam segala
aspek
c. Biro Pengawasan
Berfungsi hanya untuk mengawasi pada fokus pemeriksaan dan
setiap jenis transaksi
d. Biro Sumber Daya Manusia
Melakukan program pendidikan dan sumber daya manusia agar
menumbuhkan hasrat belajar yang tinggi untuk pengembangan
investasi individu dan Bank Muamalat Indonesia, serta membuka
peluang karier yang lebih baik dan adil.
3. Macam Jenis Produk PT. Bank Muamalat Tbk,
Pada PT. Bank Muamalat Tbk, terdapat tiga layanan produk yang
dioperasionalkan, yaitu ;
a. Produk layanan penghimpun dana yang meliputi ;
48
1) Al – Wadi‟ah
Adalah suatu bentuk akad dengan prinsip orentasinya pada
wadi‟ah atau titipan yang murni dimana pada setiap saat dapat
diambil jika pemiliknya hendak mengambil. Secara umum
wadi‟ah terdiri dari ;
a) Wadi‟ah al – Yaad all Amanah
b) Wadi‟ah al – Yaad adh – Dhamanah
2) Investasi
Ada juga prinsip investasi yang digunakan oleh Bank Muamalat
dalam aplikasinya, secara mudharabah dimana tujuannya kerja
sama antara shahibul maal (pemilik dana) dengan pihak pengelola
dana (mudharib) secara garis besar dapat dibedakan yaitu ;
a) Mudharabah muthlaqoh
b) mudharabah muqayyadah
b. Produk layanan pembiayaan dana
Pembiayaan merupakan salah satu layanan produk Bank Muamalat,
sebagai fasilitas bank yang memberikan penyediaan dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak – pihak yang merupakan deficit unit.
Menurut sifatnya maka pembiayaan terdiri atas tiga macam, yaitu ;
1) Pembiayaan produktif
2) Pembiayaan konsumtif
3) Pembiayaan modal kerja, diantaranya ;
a) Pembiayaan likuiditas (cash financing)
49
b) Pembiayaan piutang (receivable financing), diantaranya ;
1) Pembiayaan piutang (receivable financing)
2) Anjak piutang (factoring)
3) Pembiayaan persediaan (inventory financing)
3) Al Buyu‟ (jual beli) dalam akad jual beli akad yang digunakan
diantaranya ;
a) Pembiayaan Murabah (Al – Bait bi‟tsaman Ajil)
Transaksi jual beli dimana pihak bank menyebutkan jumlah
keuntungannya, bank bertindak sebagai penjual, sementara
nasabah sebagai pembeli. Harga jualnya adalah harga beli
bank dengan harga keuntungan (margin).
b) Pembiayaan Salam
Suatu transaksi dimana harga yang diperjual belikan belum
ada, sedangkan barang diserahkan secara tangguh, dan
pembayaran dilakukan tunai.
c) Pembiayaan Istishna
Produk ini hamper menyerupai produk salam, namun
istishna pembayaran dapat dilakukan oleh bank dalam
beberapa termin pembayaran.
4) Al – Mudharabah (bagi hasil)
Prinsip ini menggunakan kerja sama antara kedua belah pihak
dimana pemilik modal (shahibul mal) mempercayakan sejumlah
50
modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian
keuntungan.
5) As – Syirkah (kemitraan usaha)
Menggunakan pembiayaan dimana kedua belah pihak yang
bekerja sama untuk mengivestasikan nilai aset yang mereka
miliki secara bersama (musyarokah).
6) Al – Ujrah (imbalan)
Menggunakan prinsip sewa yang dilandasi adanya perpindahan
manfaat, ijrah sama dengan jual beli, namun perbedaan terletak
objek transaksi
c. Akad Perlengkapan
1. Hiwalah, adalah suatu peralihan hutang piutang yang mana fasilitas
ini bertujuan untuk membantu supplier dalam mendapatkan modal
tunai agar dapat menjalankan produksinya secara
berkesinambungan.
2. Rahn (gadai), adalah bertujuan untuk memberikan jaminan
pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.
3. Qardh, adalah bertujuan untuk memberikan pinjaman uang
diantaranya; pinjaman talangan haji, pinjaman tunai dari produksi,
kartu kredit, pinjaman kepada pengusaha kecil, dan pinjaman
kepada pengurus bank.
4. Wakalah ( perwakilan )
5. Kafalah ( garansi bank )
51
6. Sharf ( jual beli valuta asing )
B. Sejarah Penyelengaraan Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT. Bank
Muamalat Tbk
1. Sejarah dan tujuan penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan PT.
Bank Muamalat.
Dana pensiun lembaga keuangan PT. Bank Muamalat Tbk, didirikan
pada tanggal 12 September 1997, dalam rangka mensejahterakan
kehidupan hari tua, dengan keputusan Menteri Keuangan RI No.228/
KMK.017/1993. Tanggal 26 Pebruari 1993 tentang tata cara permohonan
pengesahan pendirian dana pensiun lembaga keuangan dan pengesahan
atas perubahan peraturan dana pensiun dari dana pensiun lembaga
keuangan yang kemudian diubah dengan keputusan menteri keuangan RI
No.802/KMK.01/ 1993, dan peraturan pemerintah RI No.77 tahun1993,
tentang dana pensiun lembaga keuangan ( lembaran negara No.127 tahun
1982 ), tambahan lembaran negara No.3508 serta surat keputusan direksi
PT. Bank Muamalat No.027A/Dir/ KPTS /IV /1997. Diumumkan pada
berita negara RI No.83 tahun 1997, tambahan berita negara No.47 tahun
1997 yang berkantor pusat di Jakarta dan dibentuk untk jangka waktu
yang tidak tentu.
PT. Bank Muamalat Tbk, mendirikan dana pensiun lembaga
keuangan (DPLK) bertujuan dalam penyelenggaran program pensiun
iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan ataupun pekerja mandiri.
Kegiatan usaha menghimpun dan menyalurkan dana dengan
52
pengelolaan dana dalam bentuk investasi dari jenis – jenis investasi yang
dipilih oleh peserta.
2. Jenis – jenis produk DPLK PT. Bank Muamalat Tbk
DPLK PT. Bank Muamalat Tbk, memiliki kegitan usaha berupa
program iuran pasti dengan beberapa produk usaha yang ditawarkan
kepada nasabah diantaranya ;6
a. Pensiun Umat
Pensiun umat merupakan produk dana pensiun program iuran pasti
dengan pengelolaan produk secara syari‟ah dengan ketentuan
sebagai berikut ;
1) Menggunakan konsep tabungan
2) Tidak di cover oleh asuransi jiwa selama masa kepesertaan
3) Manfaat pensiun sebesar total iuran dan tambahan hasil
pengembangan
b. Wasiat Umat
Wasiat umat merupakan produk dana pensiun Muamalat dengan
perlindungan asuransi jiwa dari asuransi tafakul keluarga selama
masa kepesertaan dengan membayar premi asuransi sesuai dengan
aturan yang berlaku.
Adapun keistimewaan dari wasiat umat sebagi produk DPLK ,
dimana ahli waris peserta akan mendapat santunan kematian sebesar
6 Lembaran Brosur DPLK PT. Bank Muamalat Tbk
53
manfaat asuransi yang telah diprediksikan sebelumnya, apabila
peserta meninggal sebelum memasuki usia pensiun.
Adapun ketentuan dari produk wasiat umat antara lain ;
1) Konsep tabungan dengan jadwal penarikan yang telah
ditentukan
2) Selama masa kepesertaan di cover oleh asuransi jiwa
3) Manfaat pensiun akan diterima sebesar ;
a) Manfaat asuransi apabila peserta meninggal dunia sebelum
memasuki usia pensiun
b) Total iuran ditambah hasil pengembangan apabila telah
memasuki usia pensiun
Investasi dana pensiun merupakan kekayaan dari dana pensiun
lembaga keuangan yang terhimpun dari iuran, hasil pengembangan, dan
pengalihan dana dari dana pensiun lembaga keuangan atau dana pensiun
pemberi kerja. Adapun yang dimaksud dengan pemberi kerja adalah dana
yang telah dihimpun oleh pemberi kerja yang belum mengikutsertakan
karyawan pada dana pensiun lembaga keuangan, baik dari pemberi kerja
atau karyawan.
3. Struktur Organisasi DPLK PT. Bank Muamalat Tbk
Dalam menjalankan program DPLK PT. Bank Muamalat Tbk,
mempunyai struktur organisasi yang dapat dipercaya dan diandalkan guna
menjalankan tugas serta program DPLK . Ketentuan organisasi DPLK
memiliki komposisi sebagai berikut ;
54
a. Ketua direksi
b. Dewan pengurus
c. Pengurus
d. Pemasaran ( marketing )
e. Operasional
f. Investment
C. Hubungan Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT. Bank Muamalat Tbk
dengan PT. Bank Muamalat Tbk
DPLK adalah suatu badan hukum yang berdiri dibawah PT. bank
Muamalat dan berada disektor business unit yang merupakan produk dari PT.
Bank Muamalat Tbk untuk jaminan hari tua. DPLK PT. Bank Muamalat
merupakan bagian yang tidak terpisah dari PT. Bank Muamalat , dimana
DPLK akan mengumpulkan iuran dari dana pensiun nasabah. DPLK akan
menginvestasikan dananya ke Bank Muamalat dalam bentuk investasi bagi
hasil dapat dilihat pada skema berikut ;7
7 Arif Fauzan, Manajer DPLK PT. Bank Muamalat Tbk, Wawancara pribadi, ( Jakarta, 10
November 2004 )
55
Maka hubungan kerjasama ini sangat menguntungkan kedua belah
pihak antara pihak PT. Bank Muamalat Tbk, dengan DPLK PT.Bank
Muamalat Tbk, dalam bentuk suatu lembaga hukum yang dilindungi oleh
undang – undang perbankan No. 7 tahun 1997.
President Director
Internal Audit
Group/ SKAI
Businnies Unit Assitant Director Administration
Group
Resident Auditor
MIS & Tax KPO
Financing/ Treasury
The Support & DC
Mont. & Audit AS
Personel Adm &
K.Reg Kantor Cab.
Adm & TIS
Deputy GM. Adm
Deputy Reg. MGR
Adm
DPLK
Logistic
Sup. Operasi
Call Central
Card Central
56
D. Prospek Perkembangan DPLK PT. Bank Muamalat Tbk, Dimasa Akan
Datang
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa stabilitas dan perkembangan
ekonomi moneter dan investasi sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan
ekonomi disektor idustri yang menjamin kesejahteraan dihari tua, oleh sebab
itu apabila kebijakan pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi
yang baik lebih kurang 5 % dalam tahun 1998. Pemerintah juga harus lebih
meningkatkan pertumbuhan ekonomi ditahun 2010.
Hal ini dapat membuka peluang bagi dana pensiun lembaga keuangan
PT. Bank Muamalat Tbk, untuk terus tumbuh pesat, memungkinkan PT.
Bank Muamalat Tbk, akan menyalurkan dana investasi yang dimiliki
keberbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan dan berdampak pada
perputaran roda perekonomian nasional.
57
BAB IV
MANAGEMEN PENGELOLAN DANA PENSIUN LEMBAGA
KEUANGAN PT. BANK MUAMALAT Tbk, DITINJAU DARI ASPEK
HUKUM ISLAM
A. Managemen Pengelolaan Dana Peserta DPLK PT. Bank Muamalat Tbk,
Managemen pengelolaan dana peserta DPLK PT. Bank Muamalat Tbk,
sangat sederhana, diawali dengan setoran iuran peserta untuk kemudian dana
tersebut di tamping oleh pihak DPLK PT. Bank Muamalat Tbk, pada
rekening – rekening penampungan sesuai dengan pilihan paket investasi
pesertasetelah kumpulan dana di tiap rekening tersebut telah mencapai jumlah
yang memungkinkan untuk diinvestasikan.
Pihak DPLK PT. Bank Muamalat Tbk, melakukan placement pada
instrumen investasi pilihan peserta. Adapun tempat besar jumlah penempatan
serta kesepakatan - kesepakatan yang menyangkut investasi menjadi
wewenang penuh DPLK PT. Bank Muamalat Tbk yang disesuaikan dengan
regulasi yang berlaku. Hasil yang diperoleh sepenuhnya akan di distribusikan
kepada peserta setiap akhir bulan.1
Pihak DPLK PT. Bank Muamalat Tbk, dalam mengadakan investasi
menggunakan sistem deposito yaitu kerjasama pihak DPLK PT. Bank
Muamalat Tbk dengan pihak peserta. Dalam hal penginvestasian pihak DPLK
PT. Bank Muamalat Tbk menginvestasikan dana peserta kepada pihak ketiga
1 Arif Fauzan, Manager DPLK PT. Bank Muamalat Tbk, wawancara pribadi, (
Jakarta ; 15 Desember 2004 )
57
58
dengan menggunakan deposito. Dari dana peserta tersebut 99 % dimasukan
ke bank – bank umum syariah, misalnya ; bank syariah Mandiri, bank BNI
syariah.2
Peserta akan mengetahui hasil yang diberikan oleh DPLK PT. Bank
Muamalat sebagai hasil dari investasi, ini dapat dilihat pada skema berikut ;
Managemen Pengelolaan Dana DPLK PT. Bank Muamalat Tbk
B. Managemen Pengalokasian Dana DPLK PT. Bank Muamalat Tbk
Sejauh ini pihak DPLK PT. Bank Muamalat Tbk telah menempatkan
dana investasi peserta dalam bentuk investasi yang ditetapkan berdasarkan
Undang – Undang No. 11 tahun 1992 tentang dana pensiun dan keputusan
2 Ibid
Peserta pemilik dana
DPLK menampung dana pada giro penampungan
Investasi dana
Dana deposito,
obligasi, saham Surat berharga, Pasar
uang, Hutang
berjangka, Sertifikat
Saham/ unit
penyelenggara reksa
dana
Bagi hasil dari pihak ketiga
DPLK
Keuntungan peserta
59
Menteri Keuangan RI No. 78/ KMK.017/ 1995, pihak DPLK PT.Bank
Muamalat Tbk mengelompokan jenis investasi dalam bentuk paket sebagai
berikut ;3
1. Paket A
100 % dana peserta akan diinvestasikan kedeposito berjangka di bank
syari’ah dengan mata uang rupiah.
2. Paket B
100 % dana peserta akan diinvestasikan kedeposito berjangka di bank
syari’ah dengan mata uang dolar Amerika
3. Paket C
Dana peserta akan diinvestasikan kedeposito rupiah dan surat pengakuan
hutang persentasenya ditentukan oleh dana pensiun sebagai berikut ;
a. Deposito berjangka di bank syari’ah maksimal 100 %
b. Surat pengakuan berjangka waktu lebih dari satu tahun melalui bank
syari’ah maksimal 50 %
4. Paket D
Dana peserta akan diinvestasikan pada deposito rupiah dan saham
dengan komposisi sebagai berikutr ;
a. Deposito berjangka di bank syari’ah maksimal 100 %.
b. Saham yang tercatat di bursa efek Indonesia sesuai syari’ah
maksimal 50 %
3 Bank Muamalat, Peraturan Dana Pensiun Bank Muamalat, ( Jakarta ; 8 Januari
2001 )
60
5. Paket E
Dana peserta akan di investasikan pada deposito rupiah dan reksadana
dengan komposisi sebagai berikut :
a. Deposito berjangka dibank syari’ah maksimal 100 %
b. Reksadana syari’ah maksimum 50 %
(lihat tabel ; 1, 2, 3).4
Seluruh investasi DPLK PT. Bank Muamalat Tbk, ditempatkan pada
deposito berjangka PT. Bank Muamalat Tbk sebanyak Rp.
14.422.642.474.59, (90,41%), dari total investasi. Jenis investasi pada DPLK
PT. Bank Muamalat Tbk ditempatkan berdasarkan pilihan peserta.
Berdasarkan pilihan investasi 96,83 % peserta DPLK memilih investasi
dalam bentuk deposito berjangka ( paket A ) di bank syari’ah, sedangkan
sisanya 3,17 % memilih paket B, C, D, dan E dengan pilihan investasi
campuran dari berjangka syari’ah, reksadana saham, dan deposito berjangka
dalam bentuk dolar Amerika di bank syari’ah.
Hasil keuntungan investasi dalam bentuk deposito berjangka pada tahun
2002 dari PT.Bank Muamalat Tbk dengan bank syari’ah seperti ; BPRS
Mentari, BPRS Amanah Ummah, BPRS Insan Citra, BPRS Wakalumi, BPRS
Harta Insan Karimah, diperoleh sebanyak Rp. 1,7772,020,054,20.
Dari hasil investasi tersebut pihak DPLK memberikan hasil keuntungan
sepenuhnya kepada peserta dari pengembalian bagi hasil pihak ketiga. Dilihat
dari cara bagi hasil yang dilakukan oleh DPLK PT. Bank Muamalat Tbk,
4 Husni, HMR, Akun. Publik Laporan portopolio Investasi DPLK PT.Bank
Muamalat Tbk, ( Jakarta ; 2003 ), hl.5
61
maka pihak DPLK PT. Bank Muamalat Tbk membuka peluang kepada
peserta dan pihak ketiga untuk sama – sama dapat berinvestasi yang saling
menguntungkan.
C. Managemen Dana DPLK PT. Bank Muamalat Tbk Ditinjau Dari
Hukum Islam
Pengelolaan dana oleh DPLK PT. Bank Muamalat Tbk didasarkan pada
Undang – Undang No. 11 tahun 1992 yaitu tentang dana pensiun dan
Keputusan Menteri Keuangan RI No. 78/ KMK.017/ 1995, dapat dilihat
bahwa kegiatan yang dijalankan oleh pihak DPLK PT. bank Muamalat Tbk
adalah bentuk usaha kerja sama antara peserta (pihak pertama) dengan PT.
Bank Muamalat Tbk (pihak kedua) dengan sistem mudharabah kedalam
bentuk deposito mudharabah mutlaqoh.
Deposito mudharabah mutlaqoh adalah kerja sama antara pemilik dana
(shohibul maal) dan seorang yang akan mengelola dana tersebut (mudhorib)
dengan pembagian bagi hasil. Pada hakekatnya mudhorib adalah orang
kepercayaan yang diminta untuk bertindak dengan kepercayaan penuh dan
tanggung jawab atas kerugian yang dialami akibat kelalaian yang dilakukan
secara sengaja.5
Sebagai pihak yang diberikan kepercayaan untuk menggunakan dan
mengelola modal dengan cara demikian rupa guna menghasilkan keuntungan
optimum. Pada umumnya mazhab Hanafi dan Hambali menggunakan istilah
5 Umar chapra, Al-Qur’an menuju sistem moneter yang adil, op. cit. (Yogyakarta ;
DBP Yasa, 1997), cet ke-1, hl.232
62
mudharabah, sedangkan Maliki dan Syafi’I lebih suka dengan istilah qirod.
Pada prinsipnya mudharabah dan qirod memiliki makna yang sama yaitu
kerja sama pemilik dana dan pengelola dana. Perjanjian mudharah dapat
berbentuk lisan ataupun tulisan.
Dalam risiko kegiatan mudharabah dapat dijelaskan bahwa kerugian
yang terjadi karena kewajaran bisnis harus diperhitungkan terhadap laba.
Prinsip umum bahwa risiko shaibul maal diperjelas tentang kerugian yang
akan ditanggung mudharib hanyalah sebatas waktu dan usaha. Hal ini
menjadi alas an mengapa mudharah disebut kerjasama yang menguntungkan.
Mudharah akan berakhir jika ;
1. Perjanjian kerja sama bisnis telah selesai pada waktu yang disepakati.
2. Terjadi kematian pada salah satu pihak.
3. Salah satu pihak mengundurkan, maka pihak lain menyetujuinya.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut ;
1. Managemen pengelolaan dana pensiun oleh DPLK PT. Bank Muamalat
Tbk sangat sederhana namun dapat menjanjikan bagi para peserta.
Pengelolaan dana pensiun berdasarkan pada ketentuan undang – undang
keuangan yang berlaku di Indonesia. Dengan tenaga pakar yang dimiliki
PT.Bank Muamalah Tbk mengelola peserta dana pensiun secara
profesional, dimana iuran peserta akan disimpan pada rekening masing –
masing serta diberikan kebebasan untuk memilih jenis investasi yang
menguntungkan bagi peserta itu sendiri.
2. Dana yang diperoleh dari peserta DPLK di investasikan kepada pihak
ketiga dalam hal ini bank – bank syari’ah, dengan bentuk deposito
berjangka dalam mata uang rupiah sesuai dengan pilihan peserta. Hasil
keuntungan dari pihak ketiga dana tersebut akan disalurkan kepada
peserta kembali dalam bentuk bagi hasil.
3. Kerja sama antara peserta dengan DPLK PT. Bank Muamalat Tbk
menggunakan sistem yang islami yaitu mudharabah mutlaqoh dimana
kerja sama pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib)
dengan ketentuan bagi hasil.
63
68
B. Saran
1.Sosialisasi tentang manfaat dana pensiun kepada masyarakat umum dan
karyawan swasta oleh PT. Bank Muamalat Tbk. lebih digalakan.
2.Sistem bagi hasil sebaiknya lebih diutamakan kepada peserta, karena mereka
sebagai pemberi investasi bagi PT.Bank Muamalah.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, M. Amin, Mengembangkan Bank Islami Di Indonesia, Jakarta: Bangkit,
1992 cet. ke-2
Bank Mu’amalat, Annual Report, (Jakarta, 1999)
Budiman, Kadar, et.al., Makalah Lembaga Keuangan Non Bank, Jakarta:MPL,
2002
Chapra, Umar, Al-Qur’an Menuju Sistem Moneter yang Adil, Yogya: DBP Yasa,
1997, cet. ke-1
Estes, Ralph, “Pension Fund” alih bahasa; Nugroho Widjayanto, et.al, Dictionary
of Fund, Jakarta: Erlangga, 1998, cet. ke-1, Jilid ke-2
http://www.djlk.depkeu.go.id//
Husni, et al., Laporan Portfolio Investasi DPLK PT. Bank Mu’amalat Tbk.,
Akuntan Publik, Jakarta: 2003
Kadarisman, “Pengalokasian Kekayaan dan Investasi Dana Pensiun”, XXXIII,
Jakarta: Oktober 1994
Karim, Rifaat Ahmad Abdul. “The Impact of the Basic Capital Adequacy Ration
Regulation on the Financial Strategy of Islam Banks”, dalam Proceeding
of the 8th
Expert Level Conference on Islamic Banking, disponsori oleh
Bank Mu’amalat dan International Association of Islamic Banks, Jakarta:
7-8 April 1995
Kasmir, Lembaga Keuangan Non Bank, Jakarta: 2001, cet. ke-3
Keputusan Menteri Keuangan No. 78 Tahun 1995
Latumaerissa, et al., Aspek-aspek Operasional Umum, PT. Bumi Aksara, Jakarta:
Juni 1999, cet. ke-3
Lembaran Brosur DPLK PT. Bank Mu’amalat Tbk.
Lubis, Suhrawardi K., Hukum Ekonomi Islam, PT. Sinar Grafika, Jakarta: 2001
Mochtar, Syahril, Manajemen Dana Pensiun di Indonesia, PT. Gunung Mulia,
Jakarta: 1994, cet. ke-2
Slamat, Dahlan, Manajemen Lembaga keuangan, UI Press, Jakarta: 2001, cet. ke-
2
Sidiqi, MN, Dr., Dalam The Report of The Pakistan Council of Islamic Ediology
on The Eliminating of Interest from The Economy, Dalam Ziauddin Ahme
et al., Money and Baking in Islamic, Pakistan: 1997, hal. 225
Stiadi, Dana Pensiun Sebagai Badan Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Jakarta:
1995, cet. ke-1
Sudibyo, Bambang, “Investasi Dana Pensiun Menghadapi Dilema, Manajemen
dan Usahawan, Jakarta: 10 Oktober 1994, Republik Indonesia, “Investasi
Dana Pensiun”
Tim Penyusun, Istilah Perbankan, “Dana Pensiun”, Kamus Perbankan, Institut
Bankir Indonesia, Jakarta: 2001, ed. ke-2
Warkum, Sumitro, SH., Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga
Terkait, PT. Grafindo Persada, Jakarta: 1996
Fauzan Arif, Manajer DPLK PT. Bank Mu’amalat Tbk. Wawancara Pribadi
”DPLK PT. Bank Mu’amalat Tbk”, Jakarta: 2004
Tabel I
Laporan DPLK PT. Bank Mu'amalat rbk berdasarkan posisi portfolio
Per Desember 2002
Jenislnvestasi
Nilai PerolehanAwal Tahun
Ro
MutasiTahun Berjalan
Rp
Nilai PerolehanTahun Akhir
RpNilai Wajar
Deposito
berjangka
8.363. 174.890,10 7 .589.219.782,50 15.952.394.672,60 15.952.394.672,60
Sertifikat
Deposito
Saham
Obligasi
Surat Berharga
lainnya
Surat berharga
pasar uang
Penyertaan
saham
Surat
Pengakuan
hutang
Tanah dan
Bangunan
Reksadana
Jumlah 8.363.174.890,10 7 .589.219.782,50 15.952.394.672,60 15.952.394.672,60
Tabel 2
Laporan Perkembangan lnvestasi Tahun Berakhir 31 Desember 2O02
No. Uraian Jumlah Rp
Pendapatan lnvestasi
1. Bunga
2. Dividen
3. Sewa
4. Laba Pelepasan/ Perolehan lnvestasi
Jumlah pendapatan lnvestasi
1 .777 .113.471 ,96
1.777 .113.471,96
il Beban lnvestasi
1. Beban transaksi Surat Berharga
2. Beban pemeliharaan Tanah dan Bangunan
3. Beban Penyusutan Bangunan
4. Beban Manajer lnvestasi
5. Beban lnvestasi lain
Jumlah Beban lnvestasi
ilt Hasil Pengembangan lnvestasi 1.777 .113.471 ,96
Tabel 3
Gatatan Atas Laporan Posisi Portfolio lnvestasi 31 Desember 2002
No. Penempatan Jumlah Rp ofto
1. Deposito Bank Mu'amalat lndo. Tbk 14.442.642.474,59 90.42
2. Deposito BPRS Mentari 597.800.000 3.75
3. Deposito BPRS Amanah Ummah 298.527.504 1.87
4. Deposito BPRS lnsan Citra 212.066.629 1.33
5. Deposito BPRS Wakalumi 144.545.512 0.90
6. Deposito BPRS Biru 111.182.877,03 0.70
7. Deposito Harta lnsan Karimah 165.629.676 1.04
Total 15.952.394.672,26 100
Pertanyaan yang diajukan selama wawancara berlangsung
1. Bagaimana sejarah penyelenggaraan lembaga keuangan PT. Bank Mu'amalat
lndonesia Tbk. di lndonesia?
2. Apakah ada keterikatan/ hubungan lembaga keuangan PT. Bank Mu'amalat
lndonesia Tbk. dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT. Bank Mu'amalat
lndonesia Tbk.?
3. Bagaimana proses penyelenggaraan DPLK PT. Bank Mu'amalat lndonesia Tbk.,
dimana DPLK PT. Bank Mu'amalat lndonesia Tbk. merupakan bagian dari
lembaga keuangan PT. Bank Mu'amalat lndonesia Tbk.?
4. Bagaimana mekanisme pengelolaan dana DPLK PT. Bank Mu'amalat lndonesia
Tbk.?
5. Bagaimana pengalokasian dana DPLK PT. Bank Mu'amalat lndonesia Tbk. itu
ditempatkan, apakah melalui prosedur yang telah ditentukan?
6. Sejauh ini, apakah yang sudah dilakukan pihak DPLK PT. Bank Mu'amalat
lndonesia Tbk. dalam menempatkan dana-dana peserta DPLK PT. Bank
Mu'amalat lndonesia Tbk.?
7. Sejauh mana kebijakan atau langkah-langkah yang diambil oleh pihak DPLK PT.
Bank Mu'amalat lndonesia Tbk. dalam melakukan transaksi pada pihak pertama
dan ketiga?
8. Seberapa besar pengembalianl return yang akan diperoleh oleh pihak pertama
dan ketiga?
9. Seberapa besar pengembalianl return yang diterima oleh pihak DPLK PT. Bank
Mu'amalat I ndonesia Tbk.?
10. Bagaimana pandangan anda terhadap prospek DPLK PT. Bank Mu'amalat
lndonesia Tbk. di lndonesia?
7 -------t
@MunmnlArtNsrrrurESI'RAT KETERANGAN
No : 41 I PERPUS I MT lVIl 2005
Asmla m u Alaiku m Waratt ma tullahi Waba ra ka tuh
Sesuai dengan surat permohonan riset dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,bahwa mahasiswa yang datanya sebagai berikut:
FJama
NPM/r{IRM
Fakultas
lurusan / Prcgram Studi
Program
Judul Skripsi
Mutyani
9946100284
Syariah dan Hukum
Muamalah / Perbankan Islam
S1
Manajemen Pengelolaan Dana DPLKpada PT Bank Muamalat Indonesia,TbkDitinjau Dari Aspek Hukum Islam.
TELAH SELESAI melaksanakan kegiatan Penelltian/Rlset pada PT Bank SyariahMuamalat Indonesia,Tbk.Dengan judul tersebut di atas.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk diEunakan seperlunyaoleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 3 Jumadal Ula 1.426 H I 10luni 2005
I-li F"'
;/H.A.
Nurya,ji AsmawSenior Resezrcher Muamalat Institute (MI)
Cabang Pembantu SlipiGedung DAPENTEL
Jalan S- Parman Kav 56, Jakarta 1 14'10
re!.62.21.5325744
@BexrMun ,rl'rArBismillahirrahmaanirrahim
F-1
Dana Pensiun Lembaga KeuanganPT. Bank Muamalat lndonesia, Tbk
Pentinq:
1. lsilah dengan lengkap dan benar dengan huruf cetak
2. Lampirkan . Fotokopi KTP/slM/Passport
. Fotokopi Kartu Keluarga
IDENTITAS PEMOHON
Nama Lengkap
Tempat & Tanggal Lahir
Alamat Jalan
(Sesuai ldentitas)
Alamat Surat
RT/RW
Kota
Kode Pos
Jalan
ldentitas Diri
Pe kerja a n
.Nama Perusahaan
Jenis Usaha
RT/RW
Kota
Kode Pos
No. KTP/5lM/Lainnya
Sumber Dana untuk luran DPLK
Pilihan lnvestasi
Keterangan : Untuk Pilihan paket C, D dan E
komposisi besarnya prosentase ditentukan olehDana Pensiun Muamalat.
Usia Pensiun Normal yang dikehendaki
luran yang Dipilih/bulan*) Minimum Rp. 20.000,-
Sistem Pembayaran yang Dipilih
Keterangan lain pada saat ini saya menjadi peserta
DPLK/DPKK Iain
t-T-[t ,[-T--[t Kel.
[T_r*rr_n r"rp, [T_f_T-l o
, f-T-fl , l--f-fl Kel. :
Propinsi:
Propinsi :
l-T-[-T-*f-T-l r"rp
tl I rabunsan pribadi fzl I eisnis fil I penjuatan tnvestasi
t+--l I penshasitan/Gaji Fl I ,"'nnru
I Paket A Deposito Rupiah di Bank Syariah
tf Paket B Deposito Dottar di Bank syariah
t] Paket C Deposito Rupiah di Bank Syariah (max. 100%) dan Surat penyertaan HutangBerjangka Wakru Lebih Dari I Tahun (max. 50%)
f Paket D Deposito Rupiah di Bank Syariah (max. 100%) dan Saham (max. 50%)
I Paket E Deposito Rupiah di Bank Syariah (max. 100%) dan Reksa Dana (max. 50%)
[T-l Tahun *) Pilihan usia pensiun dari 45 tahun sampai dengan 55 tahun
.) Rp.
tlE
n
E
Tunai
*) Debet Rek. No. :
Atas nama :
Ya, Nama DPLTVDPPK
Tidak
@BnxrMueunmrLaniutan
PIHAK YANG BERHAK ATAS MANFAAT PENSIUN
*) PYD adalah pihak yang ditunjuk, diisi apabila peserta tidak kawin
Alamat pihak yang berhak (apabila tidak sama dengan peserta)
PERNYATAAN PEMOHON
DENGAN MENCATATKAN DIRI SEBAGAI PEsERTA DANA PENSIUN MUAMALAT, SAYA BERJANJI UNTUK MEMATUHI DAN SENANTIASA TUNDUK KEPADA
1. SEMUA PERATURAN DAN KETENTUAN YANG BERLAKU DI DANA PENSIUN MUAMALAI
2. BAHWA JUMLAH IURAN YANG SAYA SETOR TIDAK LEBIH DARI :
A. 20% DARI PENGHASILAN PERTAHUN KARENA BELUM IKUT DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN LAIN;
B. 1O% DARI PENGHASILAN PERTAHUN KARENA SUDAH IKUT DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN LAIN-
Kolom Bagi BANK Tanda Tangan PEMOHON
Jakarta, 20_
Nama Jelas & Tanda Tangan
DIISI OLEH PETUGAS
Nomor Peserta
Tanggal Buka
No. Petugas Sponsor
LEMBAR UNTUK PESERTA
Alamat :
rM [[t_1
Nama Jelas & Tanda Tangan
Paraf
dibuat d isetujui
Nomor Peserta
Nama Peserta
Alamat
Kode Pos
No Namaienis
Tanggar Lahir Hubungan Keluarga
(l steri/5ua m i/An a k/PYD *)L P
1
2. [T ][Tt t llri3.
4.
5 [Tt rn [T lil
, [T-l-l t-T-[l lT-rrn