manajemen pengadaan hukum pengadaan transisi pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan...

79
Edisi 18 | Tahun 2018 Transisi Pengadaan BERKONSOLIDASI

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edis i 8 | Tahun 2017Edis i 18 | Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Transisi Pengadaan BERKONSOLIDASI

Page 2: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

ii | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Acara Bimtek IAPI di Yogya

IAPI BALI

Kegiatan IAPI

Kegiatan IAPI

Page 3: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Acara Bimtek IAPI di Yogya IAPI IN ACTION

Kegiatan IAPI

Kegiatan IAPI

Page 4: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

2 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Artikel atau tulisan bukan pendapat resmi IAPI

Edisi 18 | tahun 2018

DAFTAR ISI

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAN POTENSI KERUGIAN NEGARA | 4Ida Bagus Kade Wira Negara, SP, MAP.

PERAN PPK DALAM PENGGUNAAN APLIKASI SPSE VERSI 4.3 BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 16 TAHUN 2018 | 8

Feri Saputra, M. Si

MENGADILI KEAHLIAN PENGADAAN | 15Nandang Sustina

UJI SIGNIFIKANSI PERUBAHAN NILAI PRE TEST DAN POST TEST PESERTA PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN MC.

NEMAR TEST | 16Riyanto, SE., MM.

PIDANA SEHARUSNYA UPAYA TERAKHIR | 33Dewi Utari

PEKERJAAN RUMAH DALAM IMPLEMENTASI ASURANSI UNTUK BARANG MILIK NEGARA | 35Koko Inarto

PEMBAYARAN KONSULTAN PERENCANA PEMBANGUNAN GEDUNG YANG TERTUNDA | 40

Subarja

ERA BARU PROFESI AHLI PENGADAAN INDONESIA | 46Sonny Sumarsono

GAGAL TENDER... | 50

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN IDENTIFIKASI PENYEDIA | 50PENGANTAR SOSIOLOGI KONTRAK UNTUK PENGADAAN PEMERINTAH | 51

Ajik Sujoko

Page 5: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 3 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

P e n g a n t a r

Nilai pengadaan pemerintah mencapai ratusan triliun. Nilai yang menggerakan, bahkan menggiurkan. Nilai yang menjadikan sebagian

insan lupa akan halal haram.

Pengadaan yang besar perlu dibangun secara sistematis dan didorong melalui optimasi-optimasi menuju value for money.

Metode untuk optimasi adalah dengan menggunakan pilihan strategi pengadaan dengan Konsolidasi.

Diharapkan dengan konsolidasi akan ketemu penyedia yang tepat, harga yang tepat, volume dan kualitas yang tepat, proses pengadaan yang ringkas serta kontrak yang efektif. Konsolidasi menggeser kesibukan dalam pengadaan menjadi kesibukan dalam mencapai output dan outcome organisasi.

Semoga kehadiran majalah IAPI ini membuka peluang optimasi terbaik.

Sekian

Salam IAPI

Salam Pengadaan

Page 6: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

4 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAN

POTENSI KERUGIAN NEGARA

Merujuk Perpres 16 tahun 2018 mengenai etika pengadaan dimana pada pasal 7 Ayat 1 disebutkan salah satunya yaitu menghindari dan mencegah

terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang dan jasa. Etika pengadaan tersebut menegaskan bahwa rekanan maupun pengelola pengadaan secara tegas dilarang melaksanakan pengadaan barang/jasa yang dapat mengakibatkan pemborosan keuangan negara. Menurut pendapat auditor praktik yang memicu tindak pidana dalam pengadaan barang dan jasa salah satunya adalah penggelembungan harga (Wibawa, 2015)

Dalam pemeriksaan oleh inspektorat/BPK/BPKP untuk paket konstruksi, auditor mensinyalir adanya modus baru penggelembungan harga. Praktek penggelembungan harga ini diawali dari penentuan HPS yang tinggi, rekayasa terjadi pada perhitungan koefisien analisa yang nilai per analisanya tidak konstan, berubah-ubah sesuai kebutuhan dan dibuat lebih tinggi dari koefisien SNI dan atau Permen PU No 11 Tahun 2013. Perubahan ini akan berpengaruh terhadap perhitungan volume bahan dan upah, sehingga pada akhirnya juga akan berpengaruh terhadap harga analisa satuan per item pekerjaan yang menjadi lebih tinggi walaupun tanpa melakukan markup harga satuan (harga satuan bahan dan upah terlihat wajar). Peningkatan koefisien analisa inilah yang ditengarai sebagai permainan halus untuk merekayasa Harga Perkiraan Sendiri dengan cara penggelembungan volume bahan dan upah yang dapat menimbulkan kerugian keuangan negara.

Potensi kerugian negara menurut auditor dapat dihitung dari perhitungan selisih lebih koefisien yang digunakan dalam menyusun daftar kuantitas dan harga penawaran pemenang tender terhadap koefisien SNI dikalkulasikan

I d a B a g u s K a d e W I r a N e g a r a , s P, M a P.

P o K j a P e M I l I h a N I I I

Page 7: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 5 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

dengan volume pekerjaan dan harga satuan penawaran. Auditor membuat kalkulasi rincian perhitungan potensi kerugian negara tersebut per item pekerjaan dengan mengesampingkan bahwa total harga penawaran pemenang tender sudah dibawah total HPS dan diatas 80 % HPS.

Berbeda dengan pendapat auditor tentang hasil analisa harga yang dapat berakibat adanya potensi kerugian negara dalam ranah lelang pengadaan konstruksi, menurut Mudjisantosa dkk. (2014:96) mengemukakan bahwa tidak ada analisa harga atau harganya ketinggian (per item pekerjaan) bukan menjadi kerugian negara, yang dinilai adalah kualitas pekerjaan. Analisa harga digunakan untuk menilai kewajaran penawaran, kesanggupan dalam mengerjakan pekerjaan secara wajar. Saat ini dinamika perkembangan teknologi begitu pesat, dulu dengan analisa BOW banyak menggunakan aspek tenaga kerja dan bahan-bahan yang terbatas, sekarang dengan analisa SNI sudah mengadopsi penggunaan teknologi alat, beragam metode dan beragam bahan. Namun demikian ada metode-metode terbaru dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa dengan sub item-sub item berdasar SNI, ternyata pembetonannya menggunakan alat-alat yang terbaru, metode berbeda dengan yang biasa, serta penggunaan zat-zat kimia tambahan sehingga lebih cepat dan lebih hemat, atau sebaliknya, 2. Pekerjaan galian digunakan alat berat kemudian berubah dikerjakan dengan lebih banyak tenaga atau sebaliknya, maka contoh-contoh ini tidak mengakibatkan kerugian negara, asal outputnya sesuai dan tidak terlambat.

Bagi auditor, perlu dilihat apakah dikontrak ada suatu kesepakatan keharusan suatu metodelogi atau penggunaan analisa harga satuan. Bila ya maka harus dikerjakan sesuai metodelogi atau penggunaan analisa harga satuan. Bila tidak maka dilihat output atau spesifikasinya sudah terpenuhi belum atau apakah diperlukan uji lab. Jangan diukur dengan cara mencapai berdasar standar-standar yang ada, tetapi apakah output akhirnya memenuhi atau sama hasilnya sesuai standar kontruksi (Mudjisantosa dkk, 2014:94).

Agus Rahardjo, kepala LKPP RI (waktu itu) dalam kunjungan singkatnya ke LPSE buleleng pada tanggal 02 Juli 2015, menerangkan bahwa adanya indikasi kerugian negara pada paket pekerjaan konstruksi ditentukan berdasarkan perhitungan kuantitas dan kualitas output hasil akhir pekerjaan secara total, bukan item-peritem pekerjaan, dan juga harus memperhatikan jenis kontraknya apakah lumpsum atau tidak.

Senada dengan hal ini, penulis juga berpendapat bahwa pelelangan dilakukan atas outputnya secara total, bukan terhadap rinciannya, misalkan saja dalam kasus yang dilelangkan adalah Pembangunan gedungnya bukan pekerjaan bagesting atau urugan tanahnya. Penyedia membuat RAB penawaran berdasarkan nilai total

Page 8: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

6 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

HPS yang nilai rinciannya dirahasiakan sehingga harga penawaran akan terjadi disparitas pada level rincian jika dibandingkan dengan rincian HPS.

Tidak ada aturan yang membolehkan POKJA menggugurkan penawaran yang bernilai satuan timpang yang diduga kemahalan sepanjang nilai penawarannya tidak melebihi total HPS nya, ketika terjadi persaingan yang sehat dalam lelang, harga akan mengarah pada harga sebenarnya, dan jika HPS tidak dibuat secara professional, itu tidak jadi masalah ketika pembayaran atas prestasi kontrak sudah sesuai kewajaran harga pasar (Mudjisantosa dkk, 2014), jadi kuncinya adalah persaingan sehat, prestasi pekerjaan dan kewajaran harga pasar. Prestasi pekerjaan diperoleh melalui pengukuran dan pengujian apakah telah sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan dalam dokumen kontrak, sedangkan kewajaran harga diperoleh melalui perhitungan berdasarkan survey harga setempat yang dapat dipertanggung jawabkan. Harga pasar setempat dapat dipengaruhi oleh waktu, tempat, volume pembelian, motivasi penjualan dan lain-lain.

Jika dilihat dari segi jenis kontraknya apabila kontrak harga satuan atau gabungan lumpsum dan harga satuan maka yang mengikat adalah harga satuan penawaran yang tidak boleh berubah sedangkan untuk volumenya bersifat belum pasti yang akan mengalami perubahan sesuai kondisi dilapangan. Demikian juga

dalam hal pembayaran prestasi pekerjaan harus didasarkan pada pemeriksaan fisik pekerjaan yang sudah terpasang dilapangan. Jadi tidaklah adil jika menyatakan terdapat kerugian negara hanya berpatokan pada standar-standar yang ada saja tanpa melakukan pengukuran dan pengujian laboratorium prestasi pekerjaan nyata.

Sesuai pasal 26 Ayat 6 Perpres 16 tahun 2018, jelas tertulis bahwa Harga Perhitungan Sendiri (HPS) tidak menjadi dasar perhitungan besaran kerugian Negara, HPS digunakan sebagai alat untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya dan sebagai dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah. Adapun Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) yang didalam perhitungannya terdapat koefisien merupakan bagian dari penyusunan HPS.

Berdasarkan pasal 15 Perpres 73 tahun 2011 dinyatakan bahwa standar harga satuan tertinggi bangunan gedung negara ditetapkan secara berkala oleh Bupati/Walikota yang dihitung berdasarkan formula perhitungan standar harga satuan tertinggi yang ditetapkan oleh Menteri. Jadi apabila ada rincian HPS yang terindikasi kemahalan tidak lah tepat dikatakan kerugian negara sepanjang total HPS tidak melebihi standar harga satuan tertinggi bangunan gedung negara yang ditetapkan secara berkala oleh Bupati/Walikota.

Secara nyata dan tegas dituliskan pada lampiran Permen PUPR 31 Tahun 2015, buku Standar PK 01 Gab. LS dan HS, angka 9. Isi Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi : “Analisa Harga Satuan dan Analisa Teknik Satuan Pekerjaan terhadap penawaran dibawah 80% HPS akan diminta pada saat klarifikasi kewajaran harga, untuk kepentingan evaluasi dan tidak menjadi bagian dari ketentuan kontrak”

Merujuk permen PUPR 31 tahun 2015, jelas bahwa analisa harga satuan

Page 9: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 7 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

dan analisa teknik satuan pekerjaan tidak bersifat wajib ada dalam penawaran, tetapi akan diminta oleh pokja apabila penawaran dibawah 80% HPS pada saat klarifikasi kewajaran harga untuk kepentingan evaluasi dan tidak menjadi bagian dari ketentuan kontrak. karena bukan bagian dari ketentuan kontrak maka analisa dimaksud tidak dapat dijadikan dasar perhitungan kerugian negara yang dibebankan kepada penyedia, apabila lelang telah dilakukan secara terbuka, bersaing , transparan dan akuntabel.

Daftar Pustaka:

Mudjisantosa, Arif Rachman (2014) “Pengantar Pengadaan Dan Kontrak Jasa Konstruksi”, CV. Primaprint, Yogyakarta.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, tanggal 22 Maret 2018.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, tanggal 11 Oktober 2011.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi, tanggal 1 Juni 2015.

Wibawa, Dwi Ari (2015) “Memahami Praktik-praktik yang memicu tindak pidana dalam pengadaan barang dan Jasa Pemerintah”, (on line) Available http://www .bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel.

Sumber Gambar: Koleksi sendiri Penulis: Ida Bagus Kade Wira Negara, SP, MAP. Pokja Pemilihan III Pasca Sarjana (S2) Magister Administrasi Publik bertugas di Biro Administrasi Pengadaan Barang Jasa Setda Provinsi Bali

Page 10: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

8 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Pejabat Pembuat Komitmen atau yang sering kita sebut PPK mempunyai peran penting dalam persiapan pengadaan, dimana sebelumnya pada aplikasi

SPSE Versi 4.2 persiapan pengadaan sampai pemilihan penyedia dilakukan oleh Pokja pemilihan. selain dari tugas PPK untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah (Pasal 1 angka 10 Perpres No.16 Tahun 2018) tugas lain PPK untuk persiapan pengadaan yang di implementasikan dalam penggunaan aplikasi SPSE versi 4.3

Berhasil atau tidaknya proses suatu pengadaan barang dan jasa dapat dilihat dari perencanaan dan persiapan pengadaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Tugas pokok Pejabat Pembuat Komitmen berkaitan erat dengan penggunaan anggaran belanja negara atau anggaran belanja daerah, maka itu PPK dituntut harus mempunyai pengetahuan untuk penggunaan aplikasi SPSE versi 4.3 ini.

Akibat Kesalahan PPK dalam melaksanaan tugas dalam persapan pengadaan akan mengakibatkan kerugian negara sehingga menyebabkan tuntutan ganti rugi atau tuntutan lainnya, oleh karena itu untuk menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus memenuhi syarat.

Dalam Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah Nomor 15 Tahun 2018 tentang pelaku pengadaan barang/jasa bagian kedua pejabat pembuat komitmen pasal 5,

(1). PA/KPA MENETAPKAN PPK PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA/PERANGKAT DAERAH.

(2). Persyaratan untuk ditetapkan sebagai PPK, yaitu :a. memilik integritas dan disiplin;b. menandatangani Pakta Integritas;

PERAN PPK DALAM PENGGUNAAN

APLIKASI SPSE VERSI 4.3 BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 16 TAHUN 2018Feri Saputra, M. Si | NIP. 19781106 201102 1 002

Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa MudaBiro Adm. Pembangunan Pengadaan Barang dan JasaSekretariat Daerah Provinsi Riau

Page 11: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 9 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

c. memiliki Sertifikat Kompetensi sesuai dengan bidang tugas PPK;d. berpendidikan paling rendah Sarjana Strata Satu (S1) atau setara; dan e. memiliki kemampuan manejerial Level 3 sesuai dengan ketentuan Peraturan

Perundang -undangan (3). Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c tidak

dapat terpenuhi, sertifikat keahlian tingkat dasar dapat digunakan s/d 31desember 2023.

(4). Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d tidak DAPA terpenuhi, persyaratan sarjana strata satu (S1) dapat diganti dengan paling rendah golongan III/a atau disetarakan dengan golongan III/a.

(5). persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat ditambahkan dengan memiliki latar belakang keilmuan dan pengalaman yang sesuai dengan tuntutan teknis pekerjaan.Bagaimana kalau seandainya tidak ada personil disuatu instansi yang memenuhi

persyaratan tersebut diatas, Bolehkah PA/KPA menjadi PPK ?

Pada tahun 2011 Mendagri mengeluarkan perubahan kedua dalam bentuk Permendagri No. 21 tahun 2011 yang menyebutkan istilah PPK pada pasal 10A dan Pasal 11A, dan digunakan kalimat “PA/KPA Bertindak Sebagai PPK”.

Diperkuat dengan Peraturan Presiden RI No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/jasa Pemerintah pasal 10 angka 5 Menyatakan bahwa dalam hal tidak ada personel yang dapat ditunjuk sebagai PPK, maka PA/KPA bertindak sebagai PPK, KPA dapat merangkap sebagai PPK.

Ini berarti, apabila tidak ada yang personel yang memenuhi persyaratan pada K/L/D/I untuk ditetapkan sebagai PPK, tidak perlu mengangkat Pegawai Satker lain sebagai PPK, melainkan dikembalikan ke fungsi UU 17/2003 dan 1/2004 dimana PA/KPA bertindak sebagai PPK.

tugas pokok dan wewenang PPK berdasarkan Perpres No 16 Tahun 2018, di Pasal 11 (1) PPK dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c memiliki tugas:

a. menyusun perencanaan pengadaan;b. menetapkan spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja (KAK);c. menetapkan rancangan kontrak;d. menetapkan HPS;e. menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia;f. mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;g. menetapkan tim pendukung;h. menetapkan tim atau tenaga ahli;I. melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00

Page 12: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

10 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

(dua ratus juta rupiah);j. menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;k. mengendalikan Kontrak;l. melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/ KPA;m. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/ KPA

dengan berita acara penyerahann. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan

kegiatan; dano. menilai kinerja Penyedia.

(2) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPK melaksanakan tugas pelimpahan kewenangan dari PA/ KPA, meliputi:a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja;

danb. mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas

anggaran belanja yang telah ditetapkan.(3) PPK dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

Peran serta PPK dalam hal Penggunaan Aplikasi SPSE Versi 4.3, yaitu

PERSIAPAN PENGADAAN

A. Input rincian HPSB. Input Speksifikasi Teknis dan KAKC. Input Rancangan KontrakD. Memilih UKPBJ

A. HARGA PERKIRAAN SENDIRI / HPS

PERUBAHAN PENGATURAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

Perpres 54/2010HPS dikecualikan untuk :

- Kontes /sayembara

- Pengadaan langsung dengan bukti pembelian

Sumber informasi untuk penyusunan HPS diatur secara detil

Perpres 16/2018 HPS dikecualikan untuk :

Page 13: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 11 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

- Pengadaan sampai dengan nilai Rp 10.000.000

- Pengadaan melalui E-Purchasing

- Tender Pekerjaan Terintegrasi

Sumber informasi untuk penyusunan HPS tidak diatur lagi, tetapi disesuaikan dengan best practice

A. SPESIFIKASI TEKNIS BARANG / JASA

Dalam Perpres 16 tahun 2018 pasal 11 ayat 1.b.menyebutkan bahwa salah satu tugas PPK adalah menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Penyusunan spesifikasi teknis merupakan hak PPK dan tugas ini adalah sangat riskan dan krusial, karena spesifikasi merupakan dasar dalam proses pengadaan barang/jasa dan tidak boleh mengarah pada merek/brand tertentu. Setiap penawaran dari penyedia barang/jasa harus memenuhi spesifikasi teknis yang telah ditentukan dalam dokumen pengadaan.

Perpres No 16 tahun 2018 pasal 19 mengenai spesifikasi teknis / KAK

(1) Dalam menyusun Spek Teknis / KAKa. mengunakan Produk Dalam Negeri

b. Menggunakan Produk bersertifikat SNI dan

c. Memaksimalkan Penggunaan Produk Industri Hijau

(2) Dalam Penyusunan Speksifikasi Teknis /KAK dimungkinkan penyebutan Merk terhadap :a. Komponen Barang/Jasa

b. Suku Cadang

c. Bagian dari satu system yang sudah ada

d. Barang/jasa dalam katalog elektronik, atau

e. Barang/jasa pada tender cepat

B. RANCANGAN KONTRAK

Memilih Jenis Kontrak yang akan digunakan Tugas lain dari PPK adalah membuat rancangan kontrak sesuai dengan Perpres 16 tahun 2018 pasal 11 ayat 1.c.

Kontrak merupakan ikatan yang dilakukan antara PPK dengan penyedia barang/jasa. maka dari itu draft kontrak berisi hal-hal yang wajib diperhatikan oleh penyedia sebelum memasukkan penawaran. Karena dari draft kontrak inilah akan terlihat ruang lingkup pekerjaan, dan tahapan apa saja yang harus diperhatikan,

Page 14: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

12 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Ada beberapa jenis kontrak dalam pengadaan barang/jasa yang harus diketahui PPK yang bertujuan untuk memastikan kesesuaian antara jenis kontrak dengan jenis pekerjaan. kapan harus menggunakan kontrak lumpsum, kontrak harga satuan, gabungan lumpsum dan harga satuan, kontrak persentase, kontrak terima jadi, kontrak tahun tunggal, dan kontrak tahun jamak.

Dalam rancangan kontrak tersebut juga membahas mengenai syarat-syarat umum kontrak (SSUK) dan syarat-syarat khusus kontrak (SSKK) dan bagaimana memperlakuan pekerjaan yang bersifat Urgent juga harus berbeda dengan perlakukan pekerjaan rutin. Untuk pekerjaan yang dilaksanakan menjelang akhir tahun anggaran harus memperhatikan klausul denda, batas akhir pekerjaan, dan pembayaran.

Perubahan Pengaturan untuk Jenis Kontrak

PERPRES 54/2010

PENGADAAN BARANG/JASA

a. Kontrak berdasarkan cara pembayaran (4 jenis)

b. Kontrak berdasarkan pembebanan tahun anggaran (2 jenis)

c. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan (3 jenis)

d. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan (2 jenis)

Tidak ada perbedaan antara barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dan jasa konsultasi

PERPRES 16/2018 Pasal 27

PENGADAAN BARANG/PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA

a. Lumsum

b. Harga Satuan

c. Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

d. Terima Jadi (Turkey)

e. Kontrak Payung

PENGADAAN JASA KONSULTANSI

a. Lumsum

b. Waktu Penugasan

c. Kontrak Payung

Page 15: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 13 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Kontrak Lumsum yang dimaksud merupakan kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu, dengan ketentuan bahwa semua resiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia, berorientasi kepada keluaran dan pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan kontrak.

Kontrak harga satuan merupakan kontrak pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan harga satuan yang tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dimana volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat kontrak ditandatangani, pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi volume pekerjaan dan nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.

Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan merupakan kontrak pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya gabungan Lumsum dan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.

Kontrak Terim Jadi (Turnkey) merupakan kontrak pengadaan pekerjaan konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dimana jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan dan pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak.

Kontrak Payung dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu tertentu untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu pengirimannya pada saat kontrak ditandatangani.

Kontrak berdasarkan waktu penugasan merupakan kontrak jasa konsultansi untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa didefenisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan.

Dalam Rancangan kontrak juga diperlukan jaminan pelaksanaan berdasarkan Perpres 16 Tahun 2018 pasal 33.

(1) Jaminan Pelaksanaan diberlakukan untuk kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi / jasa lainnya dengan nilai paling sedikit di atas Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah)

(2) Jaminan Pelaksanaan Tidak diperlukan dalam hal : a. pengadaan jasa lainnya yang asset penyedia sudah dikuasai oleh

pengguna ataub. pengadaan barang/jasa melalui e-purchasingNilai jaminan pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi 80% (delapan

puluh perseratus) sampai dengan 100 % (seratus persen) nilai total HPS adalah sebesar 5 % (lima perseratus) dari nilai kontrak.

Nilai jaminan pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi atau di bawah 80% (delapan puluh perseratus) nilai HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari

Page 16: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

14 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

nilai total HPS, dan

Masa berlaku jaminan pelaksanaan sejak tanggal penandatangan kontrak sampai serah terima barang berdasarkan kontrak.

D. MEMILIH UKPBJ

Setelah PPK Input rincian HPS, Input Speksifikasi Teknis dan KAK, dan Input Rancangan Kontrak pada aplikasi SPSE versi 4.3 selanjutnya PPK memilih UKPBJ setelah adanya UKPBJ yang ditunjuk untuk melakukan tender maka selesailah tugas PPK dalam hal persiapan pengadaan dalam penggunaan aplikasi SPSE versi 4.3, selanjutnya UKPBJ memilih Angota Kelompok Kerja Pemilihan yang melakukan tugas selanjutnya yaitu melakukan tugas pemilihan penyedia.

Page 17: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 15 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

MENGADILI KEAHLIAN PENGADAAN

N a N d a N g s u s t I N a

Pengadaan mungkin adalah satu satunya keahlian dan profesi yang setiap waktu harus mengahadapi

‘pengadilan’ dari pihak penegak ‘keadilan’. Mungkin inilah satu satunya profesi dimana keahlian akan diukur dengan pidana, dimana kesalahan prosedur dianggap sebagai tindakan melawan hukum dan artinya dianggap sebagai kejahatan, sehingga pelakunya layak diseret ke pengadilan. Suatu proses ajaib yang nyatanya ada, dan lebih ajaib lagi sebagian ahli dan penggiat PBJ juga punya cara berpikir yang sama. Kesalahan prosedur adalah pelanggaran hukum pidana, sehingga pelakunya layaknya mendapatkan hukuman penjara.

Dalil ini jadi menegaskan bahwa kesalahan prosedur, yang sebenarnya lebih sering terjadi karena kurangnya kompetensi atau keahlian, kemudian harus diadili dalam ajang peradilan pidana, artinya sama saja hukum dengan mengadili keahlian seseorang. Lebih ironis lagi sering kali terjadi penentuan salah atau tidak dilakukan oleh orang, yang justru tidak punya keahlian. Puncak ironisnya, saksi ahli yang katanya memiliki keahlian paripurna justru membenarkan bahwa kesalahan prosedur itu sebagai suatu penyimpangan atau bahkan suatu kejahatan tanpa melihat fakta lainnya, cukup dengan satu peristiwa kesalahan prosedur.

Disisi lain, keahlian pengadaan adalah profesi yang hanya membutuhkan pendidikan 4 hari tapi dianggap profesi yang sangat presisi sehingga tidak boleh keliru atau salah. Situasi ini seperi berburu di kebon binatang, karena sesungguhnya lebih mudah menemukan kesalahan prosedur pengadaan daripada menemukan implementasi strategi pengadaan.

Kita tidak tahu sampai kapan lingkaran setan ini akan berakhir, dan kapan kita ahli pengadaan bisa bebas kreasi tanpa rasa ketakutan. Tetapi setelah fase perjalanan karir sebagai ahli pengadaan, selalu saja ini tejadi, selalu saja ini dikeluhkan dan selalu saja ada orang yang datang konsultasi dengan keluh dan kesah. Kita tidak tahu akan ini akan berakhir, tapi kita tahu bahwa pengadaan adalah proses yang tidak pernah berakhir, sampai semua kebutuhan datang sendirinya tanpa proses mendapatkannya. Dan itu hanya tejadi dikehidupan nanti, itupun kalau kita masuk syurga. Sebelum itu terjadi, kita masih membutuhkan pengadaan. Lantas kenapa mereka memperlakukan pengadaan seperti ini? Waktu akan menjawabnya...

Page 18: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

16 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

UJI SIGNIFIKANSI PERUBAHAN NILAI PRE TEST DAN POST TEST PESERTA PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN Mc. NEMAR TEST

o l e h : r I y a N t o , s e . , M M .

(Widyaiswara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan)

Abstrak

Evaluasi pelatihan memegang peranan yang penting dalam siklus penyelenggaraan pelatihan. Evaluasi pelatihan memiliki dua bentuk, yaitu evaluasi hasil pelatihan dan evaluasi proses pelatihan. Salah satu bentuk evaluasi hasil pelatihan dilakukan terhadap peserta melalui kegiatan ujian untuk mengukur pemahaman terhadap materi pelatihan. Berbagai macam model ujian dapat dipilih sesuai dengan tujuan pelatihan, salah satunya model pre test dan post test . Penelitian ini bertujuan untuk mengukur signifikansi perubahan nilai pre test dan post test peserta pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Angkatan IV Tahun Anggaran 2018 dengan menggunakan alat uji statistik Mc Nemar Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan yang signifikan setelah peserta mengikuti pelatihan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa pelatihan telah diselenggarakan secara efektif.

Kata Kunci: Pelatihan, Evaluasi, Mc Nemar Test

A. PENDAHULUAN

Tidak dapat dipungkiri bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) pada organisasi apapun menduduki posisi yang sangat vital, sehingga ada yang menyebutnya sebagai aset. Aset adalah harta yang dimiliki dan menjadi hak sebuah organisasi. Aset berupa SDM ini kemudian dikenal dengan sebutan Human Capital. Sebagai sebuah aset, keberadaannya harus selalu dipelihara agar tingkat utilitasnya senantiasa optimal. Salah satu cara memeliharanya adalah melalui pelatihan.

Page 19: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 17 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Sebagai sebuah usaha terencana maka pelatihan mengikuti siklus umum manajerial, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Salah satu siklus manajerial pelatihan adalah evaluasi. Evaluasi pelatihan dilakukan untuk mengukur tingkat capaian hasil belajar peserta melalui ujian. Ujian dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu pre test dan post test, ujian komprehensif, dan ujian kasus. Pre test dan post test dilakukan sebelum dan sesudah pelatihan dengan materi ujian yang sama, sedangkan ujian komprehensif dan ujian kasus biasanya dilakukan di akhir pelatihan.

Pada pelatihan yang hasil akhirnya lulus atau tidak lulus, pencapaian hasil belajar peserta pelatihan dapat diukur dengan jelas. Sepanjang nilai ujian per mata pelajaran memenuhi kriteria kelulusan, maka peserta dapat dinyatakan lulus ujian. Tingkat keberhasilan penyelenggaraan pelatihan, salah satunya dapat diukur dengan melihat prosentase kelulusan. Untuk pelatihan yang ujiannya menggunakan model pre test dan post test, bagaimana cara mengukur tingkat keberhasilan penyelenggaraannya?.

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan telah melaksanakan analisis perbandingan antara nilai pre test dan nilai post test, dengan menggunakan tiga ukuran, yaitu nilai rata-rata seluruh peserta, prosentase kenaikan/penurunan nilai per peserta, dan prosentase kenaikan/penurunan nilai seluruh peserta. Hasil akhir analisis tersebut adalah apakah secara keseluruhan terjadi kenaikan/penurunan nilai. Jika terjadi kenaikan maka pelatihan dikatakan berhasil dan sebaliknya.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas bahwa tujuan pelatihan adalah untuk mengubah pengetahuan dan keterampilan peserta ke arah peningkatan atau perbaikan. Pertanyaan mendasar yang muncul adalah apakah perubahan tersebut signifikan?. Jangan-jangan terjadi kondisi dimana nilai peserta ujian memang mengalami kenaikan, tapi ternyata kenaikannya hanya sedikit atau tidak signifikan. Oleh karenanya penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk menguji signifikansi perubahan nilai ujian peserta pelatihan. Pada penelitian ini, penulis membatasi pengujian signifikasinya pada peserta pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Angkatan IV Tahun Anggaran 2018 yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah “apakah telah terjadi perubahan nilai pre test dan post test yang signifikan pada peserta pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Angkatan IV Tahun Anggaran 2018?”.

C. TINJAUAN TEORI

C.1. Pelatihan

Oemar Hamalik (2007;10) berpendapat bahwa pelatihan pada hakikatnya

Page 20: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

18 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

mengandung unsur-unsur pembinaan dan pendidikan. Secara teknis Mondy dan Noe (2005;202) dalam Rizka (2012;16) berpendapat bahwa pelatihan adalah “activies designed to provide learners with the knowledge and skill needed for their present jobs”, artinya pelatihan adalah kegiatan yang dirancang untuk menyiapkan calon pegawai agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaannya. Hal yang sama dinyatakan oleh Dessler (2008;248) dalam Rizka (2012;17) bahwa “training means a new or present employees the skills they need to perform their jobs”.

Pendapat lain mengenai pengertian pelatihan disampaikan oleh Laird (1978;9) dalam Rizka (2012;17) bahwa “training is described as activities which are designed to improve human performance on the job employee is presently doing or is being hired to do”. Sedangkan Kenneth R. Robinson dalam Soebagio Atmowirjo (1993;2) menyatakan bahwa “training, therefore we are seeking by any instructional or experiental means to develop a person behavior pattern in the areas of knowladge, skill, or attitude in order to achieve a desired standard”. Terkait dengan pengertian tersebut, Atmowirjo menambahkan bahwa pelatihan adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang terprogram dan terencana yang terjadi baik dalam ruangan tertentu atau di lapangan.

Selanjutnya Grundy and Brown (2003;12) dalam Rizka (2012;18) menjelaskan bahwa “training can be defined as a delibrate and programmed activity aimed at improving once or more specific skills, either of the job or on the job, which can either be a group or individual activity, depending on the situation”. Pendapat pakar yang lain, Valley et al. (2000;283) dalam Rizka (2012) menyatakan bahwa pelatihan merupakan salah satu proses yang signifikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia.

Dari pendapat para pakar tersebut di atas, dapat diambil simpulan bahwa pelatihan merupakan suatu kegiatan terencana yang dilakukan dalam rangka untuk memodifikasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui pengalaman belajar untuk mencapai hasil yang efektif dalam suatu pekerjaan.

C.2. Evaluasi Pelatihan

Agar dapat mengetahui hasil pelatihan dan efektivitas pelatihan, maka evaluasi program sangat diperlukan. Evaluasi pelatihan didefinisikan sebagai suatu proses pengumpulan informasi secara sistematis, baik informasi yang bersifat deskriptif maupun judgemental yang diharapkan dapat membantu dalam mengambil keputusan secara efektif, dalam hal pemilihan, adopsi, maupun modifikasi terhadap berbagai kegiatan operasional dalam organisasi (Goldstein; 1993). Definisi evaluasi pelatihan juga sebagai suatu proses pengumpulan keluaran yang dibutuhkan untuk menilai apakah sebuah program pelatihan sudah efektif atau belum (Noe;2002) dalam Detty dkk (2008).

Evaluasi pelatihan mencoba mendapatkan berbagai macam informasi tentang hasil program pelatihan, kemudian menggunakannya dalam penilaian. Maarif

Page 21: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 19 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

dan Kartika (2014) menguraikan evaluasi pelatihan sebagai serangkaian aktivitas dalam mengidentifikasi efektivitas tujuan pelatihan yang diperbandingkan dengan implementasi pelaksanaan yang diperlukan dalam penarikan keputusan berkaitan dengan kesinambungan pelaksanaan pelatihan, peningkatan kompetensi, serta metode dan kurikulum pembelajaran.

Menurut Kirkpatrick dan Kirkpatrick (2009), riset sekaligus bentuk evaluasi program pelatihan yang dilakukan oleh Brent Peterson dari Columbia University pada tahun 2004 menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi efektivitas pelatihan adalah 26% persiapan (pre work), 24% pelaksanaan (learning event), dan 50% implementasi (follow up).

Sumber: Kirkpatrick (2009)

Terdapat dua bentuk evaluasi pelatihan, yaitu evaluasi hasil pelatihan dan evaluasi proses pelatihan. Evaluasi hasil pelatihan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu (1) tahap menyerap isi materi pelatihan, (2) tahap penerapan dalam kerja, dan (3) tahap kegunaan isi pelatihan. Pada tahap menyerap isi materi pelatihan, evaluasi dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi mengenai perkembangan atau perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta. Tahap ini membutuhkan pengukuran dan perbandingan antara sesudah dan sebelum pelatihan, sehingga dikenal yang namanya tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Evaluasi proses pelatihan adalah evaluasi yang dilakukan terhadap langkah-langkah kegiatan selama proses pelatihan berlangsung. Evaluasi proses pelatihan dilakukan dengan mengungkapkan pendapat seluruh peserta tentang fasilitator, peserta, materi, dan proses belajar-mengajar (Nasrul,2009;39-40).

Page 22: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

20 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Banyak model yang dapat digunakan untuk mengevaluasi program pelatihan, dua diantaranya adalah Four Level Model dan Return on Investment (RoI) Model. Jika diperbandingkan, model four level model buatan Kirkpatrick dianggap lebih memiliki kelebihan karena siftanya yang menyeluruh, sederhana, dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi pelatihan. Dikatakan menyeluruh karena mampu menjangkau seluruh sisi dari suatu program pelatihan, dikatakan sederhana karena memiliki alur logika yang sederhana dan mudah dipahami, sedangkan dari penggunaan karena dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai macam jenis pelatihan dengan berbagai macam situasi (Rukmi dkk;2008;132). Sedangkan RoI Model hanya cocok digunakan untuk pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan swasta yang berorientasi laba.

Kirkpatrick dan Kirkpatrick (2009) mengungkapkan bahwa evaluasi pelatihan dapat dibedakan menjadi empat tingkat kriteria (four-level framework), yaitu reaksi (reaction), pembelajaran (learning), perilaku (behavior), dan hasil (results). Reaksi adalah menilai tanggapan peserta terhadap program pelatihan, pembelajaran merupakan kegiatan menguji peserta untuk mengetahui sejauhmana materi pelatihan telah diterima oleh peserta, perilaku adalah kegiatan mengukur perubahan sikap dan menerapkan ilmu baru di tempat kerja, serta hasil adalah mengetahui besarnya pengaruh program pelatihan terhadap kinerja organisasi.

Tabel 1 Tingkatan Kriteria Evaluasi Pelatihan

Ting-kat

Kriteria Evaluasi Fokus

1 Reaksi Kepuasan para peserta pelatihan2 Pembelajaran Pemahaman akan pengetahuan, keterampilan, dan sikap3 Perilaku Perubahan perilaku dalam bekerja4 Hasil Hasil yang dicapai (kuantitatif)

Sumber: Kirkpatrick & Kirkpatrick (2009)

Secara sistematis, tingkatan kriteria evaluasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2 Pengukuran Evaluasi Pelatihan

Kriteria Evaluasi Tujuan Pengukuran Alat dan Cara Mengukur

Reaksi Reaksi dan kepuasan peserta terhadap program pelatihan Formulir evaluasi peserta

Pembela-jaran

Perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta pasca pelatihan

Ujian tertulis atau terkomputerisasi

Perilaku Perubahan perilaku bekerja pasca pelatihan Review dan observasi terhadap kinerja

Hasil Dampak pelatihan terhadap bisnis proses

Pengurangan biaya, kenaikan produktivitas, perbaikan kualitas, pengurangan jam kerja.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, evaluasi yang dimaksud dalam penelitian ini

Page 23: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 21 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

lebih mengarah pada evaluasi hasil pelatihan, khususnya mengevaluasi pemahaman peserta terhadap isi atau materi pelatihan (Nasrul,2009), adapun tingkatannya masih pada level reaksi dan pembelajaran, serta alat ukurnya berupa formulir evaluasi peserta dan ujian tertulis (Kirkpatrick;2009).

C.3. Capaian Hasil Belajar

Pengertian capaian hasil belajar banyak disamakan dengan prestasi belajar, sehingga dalam penelitian ini keduanya oleh penulis disamakan. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata ajar, lazimnya ditunjukkan dengan nilai ujian/angka nilai yang diberikan oleh pengajar.

Menurut Bloom dalam Aminah (2008;16), prestasi belajar merupakan tingkah laku yang menurut tujuannya dibedakan tiga aspek yaitu :

a) Domain Kognitif (aspek pengetahuan)

Kemampuan keilmuan yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik yang dapat dikategorikan enam tingkat kesukaran atas jenjang kemampuan. Urutan jenjang kemampuan tersebut dari yang termudah sampai yang tersukar adalah ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b) Domain Afektif (aspek sikap)

Kemampuan yang diharapkan dimiliki peserta didik yang berkaitan dengan sikap, nilai, minat, apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial.

c) Domain Psikomotor (aspek keterampilan)

Kemampuan yang diharapkan dimiliki peserta didik yang berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual/abstrak.

Abu Ahmadi dalam Aminah (2008;17) mengatakan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu yang berasal dari dalam diri peserta didik, antara lain sikap, persepsi, minat, dan motivasi. Sedang faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri peserta didik antara lain pengajar, kurikulum, lingkungan, serta sarana dan prasarana.

Pengaruh kedua faktor tersebut di atas sebenarnya sangat komprehensif dalam kehidupan sehari-hari dan keduanya sangat berhubungan. Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan peserta didik dalam menguasai mata ajar, dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai yang diperolehnya. Untuk menilai capaian hasil belajar, pengajar dapat menggunakan bermacam-macam ujian yang meliputi ujian kemampuan, seperti ujian

Page 24: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

22 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

lisan, ujian uraian, ujian objektif atau ujian esai singkat. Pada penelitian ini capaian hasil belajar peserta pelatihan diukur pada kawasan kognitif dan psikomotorik dengan bentuk ujian tulis.

C.4. Premis dan Kerangka Pemikiran

Premis yang digunakan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya adalah:

a) Riyanto (2010) dalam penelitiannya terhadap peserta Diklat Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di Balai Diklat Keuangan Cimahi menemukan bahwa terdapat perubahan yang signifikan nilai pre test dibandingkan dengan nilai post test setelah mengikuti pelatihan, uji signifikansi menggunakan Mc Nemar Test.

b) Syukran (2012) dalam penelitiannya terhadap siswa kelas VII SMPN 2 Pemangkat kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan Barat menemukan bahwa terdapat perubahan yang signifikan sebelum dan sesudah penggunaan teknik mindscaping dalam memahami materi kalor, uji signifikansi menggunakan Mc Nemar Test.

c) Budi dkk (2014) dalam penelitiannya terhadap siswa kelas XI IPA SMAN 4 Pontianak menemukan bahwa terdapat perubahan yang signifikan sebelum dan sesudah penyediaan bacaan berbentuk Refutation Text untuk memahami konsep asam basa, uji signifikansi menggunakan Mc Nemar Test.

d) Fitriani (2016) dalam penelitiannya terhadap peserta pelatihan tentang kesehatan reproduksi dengan metode Problem Card di Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-Remaja) kecamatan Semarang Utara menemukan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pengetahuan dan sikap remaja setelah mengikuti pelatihan tersebut, uji signifikansi menggunakan Mc Nemar Test.

Berdasarkan premis di atas, kemudian penulis menyusun kerangka pemikiran sebagai berikut:

a) Pelatihan adalah bagian dari pendidikan, oleh karena itu sistem pelatihan juga mengikuti pola sistem pendidikan yang terdiri atas input, proses, dan output.

b) Input terdiri atas masukan instrumen (kurikulum, bahan ajar, media pembelajaran, dan pengajar), masukan potensial (peserta pelatihan dengan bermacam-macam latar belakang, pendidikan terakhir, jabatan saat ini, dan sebagainya), dan masukan lingkungan (sarana dan prasarana, ruang kelas, lingkungan pelatihan, petugas piket, dan sebagainya). Agar pelatihan berjalan dengan efektif, input ini harus dipilih secara selektif. Khusus untuk input peserta pelatihan, calon peserta harus dipilih secara selektif sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

c) Proses pembelajaran yang efektif efisien dengan penggunaan metode dan strategi

Page 25: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 23 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pelatihan.

d) Dengan input yang selektif dan proses pembelajaran yang ekfektif dan efisien, maka akan diperoleh hasil pembelajaran yang berkualitas

Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran adalah dengan pre test dan post test. Pre test diberikan pada hari pertama sebelum peserta mengikuti pembelajaran, sedangkan post test diberikan pada hari terakhir setelah peserta mengikuti seluruh pembelajaran. Kemudian hasil pre test dibandingkan dengan hasil post test untuk dianalisis perubahannya. Metode untuk menguji signifikansi perubahan menggunakan Mc Nemar Test.

Gambar 2

Kerangka Pemikiran

C.5. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perubahan yang signifikan nilai pre test dan post test peserta pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Angkatan IV Tahun Anggaran 2018

H1 : Terdapat perubahan yang signifikan nilai pre test dan post test peserta pelatihan

Page 26: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

24 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Pengadaan Barang/Jasa Angkatan IV Tahun Anggaran 2018

D. METODOLOGI PENELITIAN

D.1. Paradigma, Pendekatan, dan Jenis Penelitian

Sebuah penelitian akan berkualitas jika memiliki relevansi dengan kajian teoritis yang dibangun. Selain itu juga harus mampu menjaga objektivitas pengukuran terhadap objek yang diteliti. Agar penelitian ini dapat memenuhi hal tersebut, maka paradigma penelitian yang dianggap relevan adalah before after treatment karena berusaha mengungkap fakta-fakta yang telah terjadi sebelum perlakuan (perlakuan di sini maksudnya pelatihan) dan fakta-fakta yang terjadi setelah perlakuan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif karena mengedepankan realitas objektif. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif.

D.2. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Angkatan IV Tahun Anggaran 2018 di Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan sebanyak 30 orang. Karena semua peserta pelatihan dijadikan sebagai objek penelitian, maka penulis tidak menarik sampel penelitian.

D.3. Prosedur Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari daftar nilai pre test dan post test peserta pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Angkatan IV Tahun Anggaran 2018 di Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan sebanyak 30 orang. Nilai ujian peserta diukur menggunakan numerik dengan skala 0 -100.

D.4. Metode Analisis Data

Analisis Dekriptif. Alat analisis yang digunakan adalah frequency analysis, yaitu analisis berdasarkan hasil tabulasi nilai ujian peserta pelatihan melalui perhitungan secara sederhana seperti mean, max, min, total skor, dan prosentase dengan menggunakan Ms. Excel. Hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dan/atau grafik untuk selanjutnya diinterpretasikan ke dalam bentuk implikasi serta rekomendasi manajemen.

Analisis Verifikatif. Data penelitian yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan tes statistik nonparametrik. Siegel (1997;38) mengemukakan bahwa tes satistik nonparametrik adalah tes yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya. Pada bagian lain Siegel (1997;77) berpendapat bahwa Mc Nemar Test dapat digunakan

Page 27: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 25 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

untuk menguji signifikansi perubahan atas perlakuan “sebelum-sesudah”, dimana setiap orang diperlakukan sebagai kelompok eksperimen sekaligus kelompok kontrol.

Sugiyono (1999;230) mengemukakan bahwa Mc Nemar Test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi dimana datanya berbentuk nominal, dan rancangan penelitiannya berbentuk “before-after”. Dengan demikian tes ini digunakan untuk menguji efektivitas suatu perlakuan (treatment) tertentu. Sebagai panduan untuk menguji signifikansi perubahan, maka data disusun ke dalam tabel segi empat ABCD seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3 Format Segi Empat ABCD Mc Nemar Test

Sebelum Sesudah(+) (-)

(-) A B(+) C D

Penggunaan tanda (+) dan (-) hanya untuk menandai jawaban yang berbeda, jadi tidak harus yang bersifat positif dan negatif yang sesungguhnya. Kasus-kasus yang menunjukkan perubahan antara jawaban pertama (sebelum perlakuan) dan jawaban kedua (setelah perlakuan) muncul dalam sel A dan D. Seseorang atau kondisi dicatat pada sel A jika berubah dari posisi (+) ke (-), dan akan dicatat pada sel D jika berubah dari posisi (-) ke (+). Jika tidak ada perubahan pada posisi (+) akan dicatat pada sel B dan jika tidak ada perubahan pada posisi (-) dicatat pada sel C. Sel A+D adalah jumlah posisi yang berubah, sedangkan sel B dan C yang tidak berubah.

Untuk keperluan penelitian yang dilakukan, maka segi empat ABCD di atas disesuaikan formatnya pada tabel di bawah ini:

Tabel 4 Desain Penelitian Segi Empat ABCD Mc Nemar Test

After Test

Jumlah> 65 ≤ 65

B e f o r e Test

≤ 65 A B A+B> 65 C D C+D

Jumlah A+C B+D A+B+C+D

dimana:

B dan C = jumlah peserta yang tidak berubah (kategori nilainya)

A dan D = jumlah peserta yang berubah (kategori nilanya)

Untuk mempermudah pengukuran, nilai ujian peserta pelatihan dipilah menjadi dua kategori, yaitu ≤65 dan >65. Adapun pertimbangannya adalah bahwa angka 65 menjadi nilai tertimbang batas lulus/tidak lulus pada ujian tertulis. Mc Nemar Test berdistribusi Chi Kuadrat (x2), oleh karena itu rumus yang digunakan untuk mengukur

Page 28: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

26 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

hipotesis adalah rumus Chi Kuadrat sebagai berikut:

X2 = (|A – D|) – 1)2 dengan db = 1

A + D

dimana:

A + D = jumlah orang yang berubah (pilihannya)

db = derajat bebas

Ketentuan dalam tes McNemar, jika x2 hitung < x2 tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak, sebaliknya jika x2 hitung > x2 tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.

E. HASIL PENELITIAN

E.1. Analisis Dekriptif

Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Angkatan IV Tahun Anggaran 2018 diikuti oleh 30 orang. Adapun ringkasan nilai pre test dan post test adalah sebagai berikut:

- Nilai terendah pre test 22, nilai tertinggi 77, nilai rata-rata 52,77 (dari skala 100)- Nilai terendah post test 66, nilai tertinggi 94, nilai rata-rata 79,70 (dari skala 100)- Nilai rata-rata pre test dan post test adalah 66,23 (dari skala 100)- Kenaikan rata-rata nilai post test dibandingkan pre test adalah 26,93 (51,04%)

Gambar 3 Nilai Pre Test, Post Test, dan Rata-Rata

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Pre Test Rata-rata Post Test Batas Lulus (Nilai 65)

Sumber: Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja (data diolah)

Page 29: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 27 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Dengan berpedoman bahwa nilai ambang batas kelulusan adalah 65, maka berdasarkan grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa pada pre test terdapat 23 orang yang tidak lulus (76,67%), sisanya 7 orang lulus (23,33%). Sebaliknya pada post test, 30 orang peserta semuanya lulus (100%).

Gambar 4 Perbandingan Hasil Ujian Pre Test dan Post Test

Tidak Lulus0%

Lulus100%

Hasil Ujian Post Test

Tidak Lulus Lulus

Tidak Lulus77%

Lulus23%

Hasil Ujian Pre Test

Tidak Lulus Lulus

Seluruh peserta pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Angkatan IV Tahun Anggaran 2018 mengikuti Ujian Sertifikasi PBJ Tingkat Dasar yang dilaksanakan sesuai standar LKPP. Peserta ujian yang lulus sertifikasi tersebut adalah 26 orang (86,67%).

Gambar 5

Hasil Ujian Sertifikasi PBJ Tingkat Dasar

Lulus87%

Tidak Lulus13%

Hasil Ujian Sertifikasi PBJ Tingkat Dasar

Sumber: Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja (data diolah)

Page 30: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

28 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

E.2. Analisis Verifikatif

Berdasarkan data penelitian, jumlah peserta pre test dan post test per kategori adalah sebagai berikut:

Tabel 5 Tabulasi Nilai Ujian Pre Test dan Post Test

Kategori Pre Test Post Test≤ 65 23 0> 65 7 30

Jumlah 30 30

Hal pre test menunjukkan bahwa peserta pelatihan yang nilainya ≤65 sebanyak 23 orang (76,67%) dan yang nilanya >65 sebanyak 7 orang (23,33%). Hasil post test menunjukkan bahwa peserta pelatihan yang nilainya >65 sebanyak 30 orang (100%) dan yang nilainya ≤65 sebanyak 0 orang (0%). Hal ini berarti ada 23 (23 dikurangi 0) orang peserta yang nilainya berubah kategori dari ≤65 menjadi >65, dan tidak ada peserta yang nilanya berubah dari kategori > 65 menjadi ≤ 65. Apabila dikaitkan dengan tabel segi empat ABCD di atas, maka angka sel A diisi dengan angka 23, sel D diisi dengan angka 0, sedangkan sel B dan C diisi sisanya.

Tabel 6 Tabulasi Nilai Ujian Pre Test dan Post Test

Post Test

Jumlah>65 ≤ 65

Pre Test≤ 65 A : 23 B : 0 23> 65 C : 7 D : 0 7

Jumlah 30 0 30

Berdasarkan data tersebut di atas, dengan menggunakan rumus chi kuadrat maka diperoleh hasil sebagai berikut:

X2 = (|A – D|) – 1)2

A + D

X2 = (|23 – 0|) – 1)2

23 + 0

X2 = (22)2 = 484 / 23 = 21,044

23

Hasil X2 hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan X2 tabel. Jika db= 1 dan taraf kesalahan 5%, maka nilai X2 tabel adalah 3,481. Ketentuan pengujian adalah jika

Page 31: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 29 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

X2 hitung lebih kecil daripada X2 tabel, maka hipotesis ditolak. Berdasarkan perhitungan tersebut maka ternyata X2 hitung lebih besar daripada X2 tabel (21,044 > 3,481). Hal ini berarti hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat perubahan nilai yang signifikan sebelum dan sesudah pelatihan pada peserta pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Angkatan IV Tahun Anggaran 2018.

F. SIMPULAN DAN REKOMENDASI

F.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tersebut di atas, maka diperoleh fakta bahwa terdapat perubahan yang signifikan pada nilai ujian pre test dan post test peserta pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Angkatan IV Tahun Anggaran 2018. Nilai ujian ini dapat merepresentasikan kompetensi peserta pelatihan, sehingga kenaikan yang signifikan ini menunjukkan kenaikan kompetensi peserta pasca mengikuti pelatihan. Kenaikan kompetensi peserta pelatihan (aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik) merupakan tujuan utama dari penyelenggaraan pelatihan, sehingga kenaikan kompetensi peserta ini juga menunjukkan tujuan penyeleggaraan pelatihan tercapai. Akhirnya, jika tujuan penyelenggaraannya tercapai, maka dapat dikatakan bahwa pelatihan tersebut telah diselenggarakan secara efektif.

Berdasarkan hasil ujian sertifikasi PBJ Tingkat Dasar yang dilaksanakan sesuai standar LKPP, peserta yang lulus ujian 26 orang (86,67%). Tentunya capaian ini sangat memuaskan. Jika dikaitkan dengan hasil post test yang 100% peserta nilainya di atas ambang batas, maka dapat ditarik simpulan pula bahwa penyelenggaraan pelatihan ini telah berkontribusi sangat besar pada hasil ujian sertifikasi PBJ tingkat dasar.

F.2. Rekomendasi

Hasil penelitiaan ini diharapkan menjadi tambahan metode pengukuran signifikansi perubahan hasil ujian (berupa test maupun yang lain) peserta pelatihan, sehingga nantinya metode ini ditambahkan dalam laporan penyelenggaraan pelatihan. Metode ini juga menguatkan pernyataan bahwa pelatihan telah diselenggarakan secara efektif atau tidak.

Namun demikian, dalam penelitian ini penulis tidak menganalisis secara eksplisit latar belakang peserta pelatihan seperti usia, pendidikan terakhir, jabatan atau tugas yang diemban saat ini, dan riwayat jabatan atau tugas sebelumnya. Hal ini penting karena patut diduga hal-hal tersebut di atas memiliki peran penting dalam pencapaian nilai ujian, terutama pada nilai pre test. Hal yang tidak kalah penting juga terkait dengan lingkungan belajar dan proses pembelajaran. Mudah-mudahan hal-hal tersebut dapat dilanjutkan oleh peneliti-peneliti yang lain dalam rangka menggenapkan apa yang telah diteliti.

Page 32: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

30 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

DAFTAR PUSTAKASumber BukuMangkunegara, Anwar Prabu, (2004), Perencanaan dan Pengembangan Sumber Data Manusia Perusahaan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.Oemar, Hamalik, (2007), Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan: Pendekatan Terpadu, PT Bumi Aksara, Jakarta.Soebagio, Atmowirjo, (1993), Manajemen Training: Pedoman Praktis bagi Penyelenggara Training, Balai Pustaka, Jakarta.Siegel, Sidney, (1997), Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial,Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.Sugiyono, (1999), Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Jurnal dan KonferensiBudi, Firman Shantya dkk, (2014), Pengaruh Penyediaan Bacaan Berbentuk Refutation

Text untuk Meremediasi Miskonsepsi Siswa tentang Konsep Asam Basa di Kelas XI IPA SMAN 4 Pontianak, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, Nomor 2 Tahun II, Desember 2014.

Detty, Regina dkk, (2008), Evaluasi Keefektifan Program Pelatihan “Know Your Customer & Money Loundering” di Bank X Bandung, National Conference of Management Research, Makasar, 27 November 2008.

Fitriani, Iga Nur, (2016), Pengembangan Metode Pelatihan dengan Problem Card dalam Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi, Journal of Health Education, Nomor 1 Tahun 2016 Universitas Negeri Semarang.

Rukmi, Hendang Setyo dkk, (2008), Evaluasi Training dengan Menggunakan Model Kirkpatrick (Studi Kasus Training Foreman Development Program di PT Krakatau Industrial Estate Cilegon), 5th National Industrial Engineering Conference.

Karya IlmiahRiyanto, (2010), Diklat Non Ujian: Bagaimana Mengukur Efektivitas Penyelenggaraan

Diklat?, Artikel, Majalah Dwibulanan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Edisi V Tahun 2010.

Rizka, Arief M, (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Program Pelatihan Keterampilan Kerja pada Loka Latihan Kerja (LLK) Selong Kabupaten Lombok Timur (Studi Kasus Alumni Pelatihan Tahun 2011), Tesis, Tidak Dipublikasikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Naskah dari InternetNasrul, M, 2009. Evaluasi Program Pelatihan. http://www.bdkjakarta.kemenag.go.id/

Page 33: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 31 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

file/media/ForumEvaluasiProgramPelatihan.pdf. Diunduh tanggal 1 September 2016

Anonymous, 2014. Bab 6: Evaluasi Program Pembelajaran. http://ebook.nscpolteksby. ac.id/files/Ebook/Business%20Administration/Manajemen%20Pelatihan%20(2014)/Bab%206%20Evaluasi%20Program%20Pelatihan,pdf. Diunduh tanggal 1 September 2016

Syukran, Eis Edi, 2012. Remediasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Mindscaping tentang Kalori di SMP. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/ jpdpb/article/download/1556/pdf. Diunduh tanggal 5 September 2016

Page 34: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

32 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

No Nama Lengkap Instansi Pre Test Post TestSerifikasi

(L/TL)

1 Adhitya Aji Prasetyo Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kalimantan Timur dan Utara

45 81 L

2 Adi Setia Jaya Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Sorong 55 71 L

3 Ahmad Farras Fa'iq Yuswadi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bontang 43 90 L

4 Aina Ulfa Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau

70 91 L

5 Ambi Gultom Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Ternate 75 87 L

6 Andika Ramadani Ababil Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Ternate 53 80 L

7 Azis Setyawan Nugroho Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Serang 53 71 L

8 Dewi Tri Untari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pekanbaru 49 84 TL

9 Esti Retnowati Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Lahat 42 67 L

10 Faiz Luthfi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bukittinggi 67 85 L

11 Fery Veru Aryanto Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kalimantan Selatan dan Tengah

45 84 L

12 Fitri Noor Hidayah Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pangkalan Bun

55 73 L

13 Gino Louis Warouw Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara

41 75 L

14 Harsono Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Jakarta IV 24 66 TL

15 I Gede Wirawan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Malang 41 80 L

16 Irawan Ciputra Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Ternate 66 81 L

17 Januardo S. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bukittinggi 73 88 L

18 Katon Pamungkas Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Dumai 55 74 L

19 Ketut Sandiasa Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pangkalan Bun

59 78 L

20 Mahbubi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Batam 30 82 TL

21 Marzuki Tayib Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Lahat 46 73 L

22 Muhammad Cahyo Santosa Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pangkalan Bun

72 88 L

23 Rahmat Adi Nugroho Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kalimantan Timur dan Utara

77 84 L

24 Reza Cipta Pratama Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bontang 42 78 L

25 Ridwan Ahmad Setyo Prabowo Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Palangkaraya

63 91 L

26 Risty Oktavia Maharani Putri Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kendari 63 94 L

27 Setyo Widodo Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Surabaya 59 76 L

28 Tarcisius Lenak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara

22 78 TL

29 Wielly Prasekti Direktorat Barang Milik Negara 65 68 L

30 Y. Tri Astuti Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pekalongan 33 73 L

RATA-RATA 52,77 79,70 L = 26MINIMUM 22,00 66,00 T = 4MAKSIMUM 77,00 94,00

HASIL UJIAN PRE TEST, POST TEST, DAN SERTIFIKASI PBJ TINGKAT DASAR

PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA ANGKATAN IV TAHUN ANGGARAN 2018

Page 35: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 33 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Ada pernyataan dari Mudjisantosa, “ adakah satu negara di dunia selain Indonesia yang memberlakukan

kesalahan prosedur pengadaan dan kerugian negara sebagai tindak pidanan korupsi ? Seharusnya kerugian negara diupayakan dapat dikembalikan. Penindakan hukum dilakukan kalau ada kolusi atau menerima sesuatu yang tidak patut,” selanjutnya yang bersangkutan menyatakan bahwa “jangan-jangan kita ini, sebagian yang dilakukan dalam memberantas korupsi, ternyata hanya memberantas kesalahan pengadaan dan kerugian negara saja, lupa esensinya yaitu memberantas keserakahan pengadaan”.

Banyak kasus yang telah terjadi atau sedang terjadi yang patut dipertanyakan mengenai kebijakan hukum pidana Indonesia yang seakan-akan melihat hukum pidana dan pemidanaan sebagai suatu hal yang diutamakan, yang dapat dilihat dari pengaturan dan berimbas pada jumlah penghuni LP.

Padahal dalam Hukum Pidana dikenal asas Ultimum Remedium atau sebagai upaya terakhir apabila upaya lainnya telah gagal.

Seharusnya pemahaman hukum pidana harus selalu diposisikan sebagai jalan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan hukum (ultimum remedium)Tapi kenyataannya yang ada malah Hukum pidana sebagai primum remedium.

Ultimum Remedium memiliki makna apabila suatu perkara dapat diselesaikan melalui jalur lain misalnya kekeluargaan, negosiasi, mediasi.

Di dalam kasus PBJ seharusnya terlebih dahulu dilalui bagaimana sanksi dari maladministrasinya , kemudian sanksi perdatanya.Bila terbukti adanya kolusi dan menerima sesuatu yang tidak patut berupa materi, jabatan dsb maka dinilai sebagai mensrea yang terbukti,Jadi dibawa ke pengadilan sebagai upaya terakhir kalau terbukti adanya kolusi dan menerima sesuatu yang tidak patut.

PIDANA SEHARUSNYA UPAYA TERAKHIRd e W I u t a r I

Page 36: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

34 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Mens rea yang terbukti dilakukan penindakan untuk mencapai tujuan keadilan dan efek jera, sanksi pidana sebagai jalan terakhir yang ditempuh atau ultimum remedium. Bukan berhenti menegakkan hukum pada memproses pada kesalahan pengadaan dan kerugian negara.

Page 37: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 35 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

“Pengelola Barang dapat menetapkan kebijakan asuransi atau pertanggungan dalam rangka

pengamanan Barang Milik Negara (BMN) tertentu dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara.”

Demikian bunyi pasal 45 ayat 1 PP 27 Tahun 2014 yang berbicara tentang Pengelolaan BMN/D, aset tetap berupa gedung perkantoran, bangunan sekolah, jembatan dan kendaraan dinas yang digunakan Kementerian Negara/Lembaga (K/L) dituntut selalu dalam kondisi prima. Terjadinya bencana alam seperti tsunami Aceh, gempa Sumatera Barat, meletusnya gunung Merapi, gempa di Lombok serta terakhir gempa dan tsunami yang mengguncang Sulawesi Tengah memberikan peringatan keras bagi pemerintah bahwa risiko terjadinya bencana alam semakin besar, cepat, tidak terduga, dan masif. Setiap bencana bukan hanya menimbulkan korban jiwa tetapi juga menimbulkan kerugian sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan termasuk rusaknya instalasi penting milik pemerintah yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk pemulihan pasca terjadinya bencana dan kelanjutan proses pelayanan masyarakat.

Kementerian Keuangan sendiri sebenarnya telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 247/PMK.06/2016 tentang Pengasuransian BMN (“PMK Asuransi BMN”). PMK tersebut merupakan salah satu langkah pengamanan BMN yang tujuannya mengantisipasi dampak ekonomi yang terlalu besar jika bencana alam mengakibatkan rusak atau hancurnya BMN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diharapkan tidak terlalu terbebani biaya recovery atas BMN yang rusak atau hancur dengan pengasuransian BMN. Objek asuransi BMN menurut pasal 7 ayat (1) PMK Asuransi BMN meliputi gedung dan bangunan; jembatan; alat angkutan darat/apung/udara bermotor; dan BMN yang ditetapkan oleh Pengelola Barang. Namun demikian, PMK ini belum dapat dilaksanakan karena Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) belum mengatur secara spesifik prioritas BMN yang diasuransikan.

Pekerjaan Rumah Dalam Implementasi Asuransi Untuk Barang Milik NegaraK o K o I n a r t o

Page 38: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

36 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Implementasi Asuransi BMN haruskah diatur?

Nilai BMN terus mengalami peningkatan yang signifikan, contohnya di tahun 2016 sebesar 2.188 menjadi 4.206 triliun di 2017. Ini disebabkan pada tahun 2017, DJKN mulai melakukan revaluasi atau penilaian kembali atas BMN yang digunakan oleh K/L. Jika dicermati, objek revaluasi BMN adalah tanah, gedung dan bangunan, serta JIJ (Jalan, Irigasi dan Jaringan) pada K/L yang diperoleh sampai 31 Desember 2015 serta yang sedang dilakukan pemanfaatan, sedangkan objek asuransi BMN adalah tanah, gedung dan bangunan, alat angkutan bermotor, dan BMN yang ditetapkan oleh Pengelola Barang. Terdapat kesamaan objek yaitu gedung, bangunan, dan jembatan, hal itu dapat dipahami karena nilainya yang sangat besar dalam neraca. Dan, dari segi asuransi, aset tersebut juga paling rentan rusak atau hancur karena bencana alam.

Kemudian, kejadian bencana alam di Indonesia menurut data BNPB antara tahun 2008 sampai dengan 11 September 2018 seakan mengkonfirmasi riset World Bank tahun 2011, Indonesia dinyatakan sebagai salah satu negara berisiko kematian tertinggi dari berbagai bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, gelombang tinggi, puting beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, letusan gunung api, gempa bumi, dan tsunami. Kejadian bencana didominasi banjir 7.153 kejadian dan puting beliung 5.566 kejadian. Untuk gempa bumi, walaupun jumlahnya hanya 148 kejadian tetapi akibatnya dari segi korban jiwa dan jumlah kerugian materiil sangat besar, seperti gempa Padang tahun 2009, gempa Aceh tahun 2013, dan terakhir gempa Lombok.

Menurut riset Bank Dunia tersebut, pemerintah Indonesia telah mencadangkan dana di APBN sebesar 4 triliun rupiah untuk penanganan pasca bencana, tetapi menurut World Bank jumlah tersebut masih di bawah kebutuhan dana cadangan sebesar 29 triliun rupiah. Dengan melihat kenyataan bahwa kemampuan APBN yang terbatas, maka sudah seharusnya asuransi BMN segera dilaksanakan agar pemerintah tidak semata tergantung pada dana cadangan tetapi dapat mencairkan polis asuransi BMN jika terjadi bencana.

Peran Pemangku Kepentingan

Dalam mengimplementasikan asuransi untuk BMN, terdapat empat pihak yang kontribusinya sangat penting. Pertama, perusahaan asuransi, pemerintah harus menyeleksi perusahaan asuransi untuk membentuk konsorsium dan seleksi harus didasarkan pada kinerja dan produk asuransi yang ditawarkan sehingga konsorsium akan berisi perusahaan asuransi yang berkualitas. Apabila sebuah perusahaan asuransi telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah maka tugas perusahaan tersebut adalah memastikan jenis risiko apa saja yang akan menimpa suatu BMN yang mungkin sampai ke risiko katastropik dan merumuskan bentuk produk asuransi yang ditawarkan kepada pemerintah. Untuk itu, mereka perlu data BMN yang shahih misalnya terkait profil, jenis, dan karakteristik BMN yang akan diasuransikan sehingga DJKN perlu memikirkan skema pemberian

Page 39: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 37 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

informasi tersebut. Kedua, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), peran aktif dari OJK sangat diharapkan khususnya untuk membantu DJKN dalam menyeleksi perusahaan asuransi yang bermutu dari segi kinerja dan produk serta sekaligus menyiapkan tarif premi khusus yang tidak memberatkan APBN.

Selanjutnya, ketiga, DJKN, pekerjaan rumah DJKN adalah harus segera menetapkan petunjuk lebih lanjut mengenai objek asuransi dengan prinsip selektif, efisiensi, efektivitas, dan prioritas sesuai pasal 3 ayat (3) PMK Asuransi BMN. Prinsip tersebut dapat dilaksanakan apabila DJKN memperoleh data dan informasi BMN yang jelas dan lengkap dari K/L selaku Pengguna Barang karena merekalah yang paling mengerti karakteristik BMN yang ada dalam penguasaannya masing-masing. Untuk itu, DJKN dapat menghimbau atau bahkan mengatur K/L untuk segera melengkapi data BMN yang ada di fitur master aset pada Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) dengan memberikan dokumen-dokumen pendukung yang dapat diatur juga bentuknya oleh DJKN. Terakhir, yang keempat adalah K/L, dalam rangka menyampaikan masukan skala prioritas asuransi atas BMN, K/L harus menyempurnakan isian master asetnya masing-masing secara shahih dengan memastikan aspek administrasi, fisik, dan hukumnya telah terpenuhi serta berpedoman pada PMK Nomor 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan BMN. Masukan tersebut tentu harus didukung dengan alasan yang kuat dan dapat disertai kronologis kasus-kasus yang pernah atau sedang terjadi.

Sinergi antara Kemenkeu dalam hal ini DJKN, K/L, OJK, dan Perusahaan Asuransi harus dilakukan dengan kerangka waktu yang jelas dan masing-masing pihak harus memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung implementasi asuransi untuk BMN sehingga perumusan beban premi dalam APBN dapat dilakukan dengan cepat dan BMN prioritas dapat segera terlindungi dengan asuransi.

Penulis : Koko Inarto

Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Denpasar

Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan bukan representasi instansi tempat penulis bekerja.

Page 40: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

38 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Page 41: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 39 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Page 42: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

40 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Pembayaran Konsultan Perencana Pembangunan Gedung yang Tertundao l e h : s u B a r j a

Abstrak

Pembayaran jasa konsultan perencana konstruksi, biasanya terkait dengan waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi-nya. Dalam proses pembayarannya terikat dengan perkembangan yang terjadi dalam proses pengadaan pekerjaan konstruksinya. Tentunya jika jadwal waktu pekerjaan konstruksi-nya berubah, maka jadwal pembayaran jasa konsultan perencana juga berubah. Adanya variabel waktu ini perlu disadari dari awal oleh para pihak yang berkepentingan, sehingga bila sewaktu-waktu terjadi perubahan maka pihak sudah saling memaklumi. Hal ini akan memudahkan dalam proses perubahan/adentum kontraknya. Tetapi perubahan-perubahan ini tentu harus tetap berpegang pada ketaatan proses didasari oleh aturan yang berlaku serta prinsip pembayaran yaitu pembayaran dapat dilakukan bila barang/jasa sudah diterima Dengan baik dan lengkap.

Kata kunci: pembayaran, jasa konsultan, terlambat, adendum

Seorang pejabat perbendaharaan sebuah Satker di suatu daerah bertanya mengenai permasalah pembayaran termin kontrak konsultan perencana

untuk pembangunan sebuah gedung yang bermasalah. Masalah tersebut diawali dengan adanya rencana pembangunan gedung di sebuah satker. Pagu dana pembangunan gedung sebesar sekitar Rp9 milyar. Sebagai langkah awal membangun gedung tersebut dilaksanakanlah pengadaan konsultan perencana. Dari hasil lelang didapatlah pemenang lelang konsultan perencana dengan nilai kontrak sebesar Rp250.000.000,00(data dumy). Dalam kontrak disebutkan bahwa untuk pembayaran konsultan perencana tersebut akan dilaksanakan dalam tiga tahap (termin) yaitu:

Page 43: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 41 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Tahap Waktu Jumlah pembayaran

I Tanggal 3 Maret 2018 saat RKS, EE, BQ dan syarat serta pekerjaan lain selesai 85%

II Tanggal 1 April 2018 saat peletakan batu pertama bangunan dan penentuan titik-titk bangunan 5%

III Tanggal 1 Oktober 2018 saat bangunan selesai dibangun dan terdapat BAST Penyelesaian Pekerjaan pembangunan gedung 10%

Tahapan pembayaran tersebut telah disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Dalam lampiran peraturan tersebut, disebutkan bahwa pembayaran biaya perencanaan didasarkan pada pencapaian prestasi kemajuan perencanaan setiap tahapnya, yaitu (maksimum):1) tahap konsep rancangan 10% 2) tahap pra-rancangan 20%3) tahap pengembangan 25%4) tahap rancangan gambar detail dan penyusunan RKS serta RAB 25%5) tahap pelelangan 5%6) tahap pengawasan berkala 15%

Selanjutnya, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara pada Pasal 35 dan pasal 36 disebutkan bahwa Perjanjian/kontrak yang pembayarannya akan dilakukan melalui SPM-LS, maka PPK harus mencatatkan perjanjian/kontrak yang telah ditandatangani ke dalam suatu sistem yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Pencatatan kontrak paling kurang meliputi data sebagai berikut:a. nama dan kode Satker serta uraian fungsi/subfungsi, program, kegiatan,

output, dan akun yang digunakan;b. nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPA;c. nomor, tanggal, dan nilai perjanjian/kontrak yang telah dibuat oleh Satker;d. uraian pekerjaan yang diperjanjikan;e. data penyedia barang/jasa yang tercantum dalam perjanjian/kontrak antara

lain nama rekanan, alamat rekanan, NPWP, nama bank, nama, dan nomor rekening penerima pembayaran;

f. jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkan;

g. ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasi;h. addendum perjanjian/kontrak apabila terdapat perubahan data pada

perjanjian/kontrak tersebuti. cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran apakah sekaligus

atau secara bertahapData perjanjian/kontrak tersebut harus disampaikan ke KPPN paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah ditandatanganinya perjanjian/kontrak untuk dicatatkan ke dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN.

Page 44: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

42 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Sesuai aturan tersebut, PPK Satker telah mengirimkan data kontrak di atas ke KPPN untuk persiapan pembayarannya. Dan pengadaan jasa konsultan perencana, pada tahap I akhirnya selesai. Dan pembayarannya pun sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwalnya.

Dalam perkembangannya ternyata terjadi masalah dalam tender pengadaan pekerjaan konstruksinya. Dalam tender pertama pekerjaan konstruksinya tidak memperoleh pemenang. Baru pada tender yang kedua, pemenang didapatkan. Akibat dari masalah tersebut adalah pembangunan gedung tertunda. Hal ini juga berimbas pada proses pencairan dana jasa konsultan perencana yang telah disepakati. Pembayaran tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal waktu yang tertuang dalam kontrak konsultan perencana yang pertama, karena penentuan titik bangunan, peletakan batu pertama, dan penyelesaian pekerjaan mundur waktunya.

Sebagai akibat mundurnya pelaksanaan pembangunan gedung tersebut, maka jadwal pembangunan berubah sebagai berikut:

https://infokerjalombok.blogspot.com/2017/04/lowongan-arsitek-untuk-konsultan.html

No. Waktu1. Tanggal 1 Juni 2018, peletakan batu pertama dan penentuan titik-titk bangunan 2. Tanggal 1 Desember 2018, bangunan selesai dibangun

Ketika waktunya telah tiba, Konsultan perencana menuntut agar pembayaran segera dapat dilaksanakan, mengingat termin kedua seharusnya dibayar. Menanggapi permintaan konsultan perencana tersebut, maka PPK menyampaikan bahwa pembayaran termin kedua dan ketiga akan mundur, mengingat terjadinya penundaan pembangunan gedung. PPK juga tidak mau memintakan permbayaran termin II, mengingat pihak konsultan juga belum melaksanakan tugasnya untuk ikut memeriksa peletakan batu pertama dan penentuan titik bangunan, walaupun waktu pembayaran sudah jatuh tempo. Atas perselisihan ini, para pihak sepakat untuk melakukan perubahan kontrak (adendum) khusus terkait perubahan waktu pekerjaan dan waktu pembayarannya.

Untuk perubahan kontrak ini, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang pada pasal 54 disebutkan bahwa:

(1) Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat

Page 45: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 43 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

melakukan perubahan kontrak, yang meliputi:

a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak;

b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;

c. mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/ atau

d. mengubah jadwal pelaksanaan.

(2) Dalam hal perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan penambahan nilai kontrak, perubahan kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan nilai kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam Kontrak awal

Sesuai pasal 54 ayat 1 (d), maka jadwal pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam kontrak konsultan perencana diubah menyesuaikan dengan kontrak pekerjaan konstruksinya. Dan jadwal pembayaran kontrak konsultan perencana menjadi:

Tahap WaktuII Tanggal 1 Juni 2018, peletakan batu pertama dan penentuan titik-titk

bangunan III Tanggal 1 Desember 2018, bangunan selesai dibangun

Atas dasar adendum kontrak tersebut, maka selanjutnya PPK menyampaikan kembali data kontrak ke KPPN. Dan bila telah dilaksanakan seluruh pekerjaannya, maka pembayaran jasa konsultan perencana dapat dilaksanakan.

Sehingga bila lancar, maka termin pembayaran untuk jasa dapat dilakukan dengan rincian sebagai berikut:

Tahap Waktu Prosentasepembayaran Jumlah (Rp)

I 3 Maret 2018 85% 212.500.000,00II 1 Juni 2018 5% 12.500.000,00III 1 Desember 2018 10% 25.000.000,00

Bagaimana mekanisme pembayaran tiap tahapan tersebut?Apakah harus dengan mekanisme pembayaran langsung atau dengan menggunakan uang persediaan?

Sesuai sifat transaksinya, yang sudah diketahui jumlah pastinya, waktu pembayarannya dan siapa penerimanya, maka transaksi tersebut paling tepat dilakukan dengan pembayaran langsung (LS) dari rekening kas negara ke rekening pihak III.

Page 46: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

44 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Tahap Waktu Jumlah (Rp) Cara PembayaranI 3 Maret 2018 212.500.000,00

Pembayaran LangsungII 1 Juni 2018 12.500.000,00III 1 Desember 2018 25.000.000,00

Pembayaran untuk termin II dan III sebenarnya juga dapat dilakukan melalui uang persediaan. Tetapi tentu hal ini harus dimuat dalam kontrak bahwa pembayaran untuk termin II dan III dilakukan dengan uang persediaan UP), bukan melalui transfer ke rekening penyedia jasa konsultan perencana. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 pasal 43 yaitu:

(3) Pembayaran dengan Uang Persediaan yang dapat dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran/BPP kepada 1 (satu) penerima/penyedia barang/jasa paling banyak sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kecuali untuk pembayaran honorarium dan perjalanan dinas.

(5) UP dapat diberikan untuk pengeluaran-pengeluaran:a. Belanja Barang;b. Belanja Modal; danc. Belanja Lain-lain.

Sehingga cara pembayaran dapat digambarkan sebagai berikut:

No. Tahap Waktu Jumlah (Rp) Cara Pembayaran1. I 3 Maret 2018 212.500.000,00 LS2. II 1 Juni 2018 12.500.000,00 UP3. III 1 Desember 2018 25.000.000,00 UP

Dari bahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa bila dalam kontrak terdapat resiko ketidakpastian atas suatu hal misalnya terkait waktu, tidak ada salahnya bila terdapat klausul dalam kontrak yang memudahkan untuk dilaksanakan perubahan (adendum) atas sebuah kontrak. Sehingga tidak terjadi saling tuntut menuntut. Karena semua sudah mengetahui bahwa terdapat variabel mengenai waktu pelaksanaannya. Contohnya seperti pembayaran termin II dan III Jasa konsultan perencana di atas dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Satu prinsip penting dalam pembayaran adalah pembayaran yang dilakukan oleh negara adalah berbanding lurus dengan barang/jasa yang telah diserahterimakan. Hal ini diatur di Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 pasal 39 yang menyebutkan bahwa:

(5) Khusus untuk pembayaran komitmen dalam rangka pengadaan barang/jasa berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Pembayaran tidak boleh dilakukan sebelum barang/jasa diterima;b. Dalam hal pengadaan barang/jasa yang karena sifatnya harus dilakukan

Page 47: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 45 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

pembayaran terlebih dahulu, pembayaran atas beban APBN dapat dilakukan sebelum barang/jasa diterima; dan

c. Pembayaran atas beban APBN sebagaimana dimaksud pada huruf b dilakukan setelah penyedia barang/jasa menyampaikan jaminan atas uang pembayaran yang akan dilakukan.

Page 48: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

46 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Sebuah kepercayaan dan tanggung jawab yang tidak ringan, saat menerima mandat menjadi ketua umum DPP IAPI periode 2018-2021. Betapa tidak.

Besar sekali harapan banyak pihak agar IAPI ke depan dapat memberikan peran yang lebih besar bagi kemajuan pengadaan di Indonesia. Di sisi lain profesi ahli pengadaan di Indonesia juga sedang berada di persimpangan yang cukup sulit untuk lebih mengembangkan dan mempertahankan eksistensinya. Oleh sebab itu perkenankan saya berbagi pemikiran bagaimana IAPI ke depan.

Memahami peran pengadaan yang semakin menentukan pencapaian kinerja sebuah organisasi, maka diperlukan penguatan fungsi pengadaan barang/jasa di hampir setiap organisasi. Salah satu elemen dalam penguatan fungsi pengadaan ini adalah sumber daya manusia yang harus profesional, yaitu SDM yang memiliki kompetensi teknis maupun manajerial yang memadai. Dengan dukungan SDM profesional diharapkan dapat dibangun tata kelola dan budaya pengadaan yang bermartabat serta berintegritas.

Penguatan pengadaan di internal organisasi sebagaimana disebutkan di atas belum lah cukup. Berbagai pemangku kepentingan lain di organisasi dan juga pihak eksternal termasuk penyedia, tidak kalah pentingnya untuk dibuat lebih profesional. Diperlukan adanya peningkatan literasi pengadaan barang/jasa di seluruh pemangku kepentingan internal organisasi dan juga para penyedia, pembuat kebijakan terkait serta pihak lain seperti LSM dan aparat penegak hukum. Dengan terciptanya kesetaraan literasi pengadaan di semua pemangku kepentingan, diharapkan pola pikir dan pola kerja para pihak dapat disinergikan sehingga meminimalkan benturan pola pikir yang kontraproduktif seperti yang banyak terjadi saat ini.

Era Baru PROFESI Ahli Pengadaan INDONESIA

o l e h : s o N N y s u M a r s o N o

Ketua Umum DPP IAPI

Page 49: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 47 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) harus berada di garda terdepan dalam menggerakkan reformasi pengadaan di Indonesia sehingga tercipta budaya pengadaan baru di Indonesia yang bermartabat dan berintegritas. Bermartabat dalam konteks senantiasa mengedepankan inovasi baru pengadaan dan penciptaan nilai tambah untuk mencapai value for money di fungsi pengadaan. Berintegritas dalam konteks menempatkan segala sesuatu sesuai tugas dan perannya serta menghindari terjadinya benturan kepentingan.

IAPI harus menciptakan kegiatan dan program kerja yang komprehensif untuk mencapai tujuan di atas serta berkolaborasi dengan LKPP dan lembaga pemerintah lainnya. IAPI juga harus berperan aktif dalam membangun komunitas ahli pengadaan internasional serta mempromosikan reformasi pengadaan Indonesia untuk meningkatkan persepsi positif terhadap negara Indonesia di mata dunia. Tidak kalah pentingnya, IAPI pun harus berperan aktif dalam percepatan era digitalisasi pengadaan barang/jasa yang sudah dimulai saat ini.

Bismillahirohmanirohim.

Mari kita mulai program kerja IAPI dengan konsolidasi internal DPP, lalu dilanjutkan dengan kolaborasi antar DPD IAPI se Indonesia, dan dilengkapi dengan sinergi pemangku kepentingan lainnya.

BRAVO IAPI

Page 50: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

48 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

SUSUNAN PENGURUSIKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) Periode 2018-2021

Dewan Pimbina Pusat :Ketua : Kepala LKPPAnggota : 1. Agus Raharjo 2. Agus Prabowo 3. Ikak G. Pratiastomo 4. Robin Arsyad Suryo 5. Willem Siahaya 6. Arif Rahman Hakim 7. Dharma Nursani

Dewan Pengawas Pusat :Ketua : Dwi Wahyuni K.Wakil Ketua : Tatang Rustandar W.Anggota : 1. Djamaludin Abubakar 2. Suharti Nasroem 3. Gatot Pambudhi P. 4. Bambang Adi Subagyo

Dewan Pengurus Pusat :

Ketua Umum Sonny Sumarsono

Sekretaris JendralWakil Sekretaris Jendral

Hermawan Andi Zabur Rahman

Bendahara UmumWakil Bendahara Umum

Indro BawonoSari Melani

Ketua Bidang Pengembangan Profesi, Sertifikasi dan Kodek Etik (I)

SoeryoadiFirman Dharmawan

Ketua Bidang Pengembangan Kompetensi & Pendidikan Pengadaan (II)

Rita BerlisSiti Aisyah

Ketua Bidang Pengembangan Organisasi, Keanggotaan dan Kemitraan Asosiasi di Indonesia (III)

Arief RahmanSuratmo

Page 51: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 49 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Ketua Bidang Hubungan Kelembagaan dan Internasional (IV)

Khairul Rizal Firdaus

Ketua Bidang Riset, Publikasi Ilmiah & Peningkatan Kapasitas Nasional (V)

Mudjisantosa Muhammad Nur Yahya

Ketua Bidang Penyelenggaraan Forum dan Pameran (VI)

M. Kahar A. Palinrungi Atty Aryanti Saraswati

Ketua Bidang Sistem Informasi & Digitalisasi Pengadaan (VII)

Patria SantosaKatri Iskandar

Ketua Bidang Humas dan Layanan Bantuan Hukum (VIII)

Neneng Euis FatimahKhalid Mustafa

Direktur EksekutifWakil Direktur Eksekutif

Reflus ZulkarnainSamudera GunadharmaNandang Sutisna Galuh Tantri Narindra

Dewan EtikKetuaAnggota

Ikak G. PatriastomoWillem SiahayaHarmawan KaeniIgnatius SurantoFitri Yusman

Page 52: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

50 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Gagal tender...Identifikasi kebutuhan dan identifikasi penyedia

Bermula dari chattingan antar anggota lama dgn anggota baru...😃 Admin Noval:Halo Sari, selamat bergabung di group ya...SARI:Halo juga, saya anggota baru nih.. mohom bimbinganya😃 Nana Maulana:Ya Sari, jangan khawatir sayang, aku akan bantu apapun buat kamu...😃 Ucok :Halo Sari,, kalo ada perlu apa2 tinggal bilang aja, aku siap bantu kapanpun...😃 Aad :Halo Sari, saya bisa nemenin kamu ke mana aja kamu mau... kabarin aja ya say😃 Zulmi:Halo Sari... tenang aja selama ada saya semua pasti beres...SARI:Tks temen2 semua atas perhatiannya, kalian semua memang baik banget...😃 Moulana:Btw, nama lengkap kamu siapa?SARI: SARIFUDIN, asli Jember..

Zulmi keluar group ❗Nana Maulana keluar❗

Moulana keluar❗Aad keluar❗Moulana keluar❗Noval sbg Admin keluar❗Cuma Sholeh yg msh ‘online’ ✔???????SARI: Mas Sholeh kok ngak ikut keluar ???☺ Sholeh: Yah saya husnudzon dan sabar saja, semua pasti ada hikmahnyaSARI: Iya mas Sholeh sebetulnya nama lengkap saya INDAH PUTRI SARIFUDIN,SARIFUDIN nama ayah saya, Saya mantan putri indonesia tahun 2012SARI: Saya janda ditinggal mati, suami saya meninggal begitu selesai akad nikah, jadi kami sama sekali belum sempat berbulan maduSARI: Mudah - mudahan mas Sholeh berkenan menjadi imam saya...☺ Sholeh: Alhamdulillah..... MasyaAllohSARI: nama lengkap mas Sholeh siapa????☺ Sholeh: SITI SHOLEHASARI keluar group....❗

Jangan ketawa sendiri indahnya berbagi..☕ (mohon maaf , apabila ada kesamaan nama

Page 53: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 51 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

I. BELAJAR MELIHAT KASUS DAN DISKUSI

Ketika terjadi kecelakaan antar pemakai jalan roda dua karena menghindari jalan berlubang, apakah kira-kira apakah yang terjadi terhadap kedua korban

kecelakaan? Tentu melarikan ke rumah sakit terdekat merupakan pilihan utama untuk mendapatkan pertolongan bagi kedua korban. Apakah hanya berhenti disitu saja ? Ternyata kejadian kecelakaan tersebut diketahui pihak kepolisian sehingga mereka mencoba menginterogasi korban hanya untuk menyakan bagaimana kejadian dan prosesnya bisa terjadi kecelakaan. Dari interogasi diharapkan bisa didapat “siapa yang salah” dengan disertai keterangan saksi jika ada. Bagaimana menurut pendapat saudara menanggapi kisah tersebut. Tentu sang korban terlanjur tergeletak di ruang ICU/UGD, sedangkan aparat kepolisian memaksa untuk mendapatkan informasi yang akurat dari korban kecelakaan ? Kisah itu hanya sepenggal cerita teman yang pernah mengalami dan menjadi korban kecelakaan tersebut. Tentu akan menjadi pertanyaan, model macam apa polisi yang bertugas seperti itu ?

Kisah diatas hanya sekedar kisah kecil. Berikut cerita yang diangkat dari kisah nyata lain berupa pembangunan jembatan dan gedung dengan pembiayaan dari dana pemerintah yang rubuh dalam proses pelaksanaan fisik pekerjaan. Sengaja tidak perlu disebut jembatan dan gedung manakah itu? Saat kejadian tentu para pekerja yang terlibat dalam proses pembangunan disibukkan dengan usaha menyelamatkan diri atau teman dari kecelakaan kerja tersebut. Warga setempat atau pihak keamanan terdekat akan saling membantu untuk menyelamatkan pihak yang terkena musibah kecelakaan akibat rubuhnya jembatan/gedung. Tidak bisa dibayangkan seandainya diri kita kebetulan berada di lokasi atau tempat rubuhnya sebuah jembatan atau gedung. Memang, meskipun di lokasi kerja

PENGANTAR SOSIOLOGI KONTRAK UNTUK PENGADAAN PEMERINTAH a j I K S u j o K o

Fungsional Pengelola Barang/Jasa | Fakultas Hukum Undip

email : [email protected]

Page 54: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

52 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

tetap hati-hati dan waspada kecelakaan sangat berpeluang terjadi. Rubuhnya jembatan atau gedung sebenarnya hanya mengenai waktu saja, apakah di dalam pelaksanaan pembangunan atau menunggu umur atau jaman. Sangat disadari karena tidak sempurnanya atau keterbatasan rekayasa manusia dengan akal yang terbatas.

Yang selamat dari rubuhnya jembatan/bangunan hanya orang beruntung atau ( jawa=”bejo”) Benar juga kata seorang pujangga besar Raden Ngabehi Ronggo Warsito, untuk menggambarkan nasib orang.

“Saiki jamane jaman edan. Yen ora edan ora keduman. Sak bejo bejone wong kang edan. Isih bejo wong kang eling lan waspada” (Sekarang zamannya zaman gila. Kalau enggak gila enggak dapat bagian. Seberuntung-beruntungnya orang yang gila itu, masih lebih beruntung orang yang ingat dan waspada)

Ketika mencuat berita runtuhnya pembangunan jembatan/gedung seperti otomatis atau tanpa diperintah dibarengi rumor atau sebagai suatu “kasus”. Para pihak yang memiliki kepentingan mulai saling “tuding”, bahkan pihak yang sebenarnya tidak ikut berkepentingan ikut andil dalam mengembangkan kasus tersebut. Tidak ketinggalan pula, konon yang merasa “ahli” dibidangnya atau karena bersinggungan dengan profesinya saling diskusi dan memberikan komentar atau pendapat. Bahkan masyarakat tidak tinggal diam untuk memberikan komentarnya.

Berbagai macam sudut pandang kasus jembatan/gedung dari ilustrasi kisah nyata. Bagi “auditor” unsur merugikan dana publik karena bersumber dana pemerintah lebih cenderung menjadi point utama sudut pandangnya. Sehingga sebisa mungkin dapat mengitung seberapa besar “total loss” akibat kasus tersebut. Lain halnya dengan aparat penegak hukum/APH yang “konon” mudah diberikan stigma suka memberikan “kartu kriminalisasi”. Mereka akan sibuk dengan urusan seputar akibat “kelalaian” atau hal lain yang sebisa mungkin masuk atau “dimasukkan” ke dalam ranah “urusan” APH, yaitu “criminal” atau pidana. Seorang ahli konstruksi mungkin akan berpendapat pekerjaan konstruksi tidak sesuai dengan standar atau keluar dalam ber”konstruksi yang benar” yang intinya mengenai aspek teknis konstruksi. Ahli hukum mungkin akan memberikan pendapatnya dari sisi hukum. Lain halnya bagi yang memahami kontrak pengadaan pemerintah, mungkin akan memberikan pendapatnya seputar bagaimana kontrak yang dibuat dan pengendaliannya.

Menarik dari sudut pandang sepenggal kisah di atas, kondisi yang rata-rata terjadi adalah masing-masing individu/pihak merasa “benar” dan membenarkan pendapatnya dengan didukung ilmu, pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki. Sehingga jika merasa benar memiliki kecenderungan untuk menyalahkan atau menyatakan salah pihak lain yang tidak sepaham. Dalam pitutur orang jawa benar (=bener) itu tidak selalu “pener”. “Pener” dalam kontek berpikir orang

Page 55: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 53 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Jawa adalah ketepatan menempatkan pada posisi atau waktu yang semestinya melihat situasi dan kondisi. Lebih dalam lagi ada istilah jawa “Seje uwong seje omong, seje kulit seje anggit” (Beda orang beda ucapan, beda kulit beda pikiran nya).1

Dari beberapa forum resmi atau melalui WhatsApp seputar pengadaan barang/jasa pemerintah yang diikuti oleh berbagai profesi, adalah kondisi belum sepenuhnya terbuka untuk menerima pemahaman yang beragam dan lebih tepat. Sebagai contoh mengenai kesalahan administrasi dalam pengadaan barang/jasa pemerintah yang dilakukan salah satu atau beberapa pelaku pengadaan. Banyak kasus kesalahan administrasi yang berujung pada anggapan kesalahan pidana. Kerugian negara yang terjadi tanpa disertai unsur pidana tetap dianggap sebagai tindakan pidana, di mana ada pendapat tidak perlu dipidanakan, hanya mengembalikan kerugian negara. Berbagai masalah mengenai kasus pengadaan hanya karena kesalahan administrasi, kesalahan prosedur atau pun masalah lainnya mewarnai dalam pengadaan pemerintah. Dalam praktik penanganan mengatasi permasalahan pengadaan barang/jasa pemerintah, beberapa penyelesaian permasalahan tidak tepat sesuai masalah yang timbul. Perjanjian / kontrak menjadi rujukan awan ketika terjadi permasalahan.

Selama ini sudut pandang hukum lebih mewarnai dinamika dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. Hal ini wajar karena ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah merupakan salah satu produk hukum. Padahal hukum sendiri dalam mewarnai dinamika pengadaan barang/jasa pemerintah cukup beragam. Hukum tidak hanya dilihat sebagai peraturan atau ketentuan normatif atau pun ilmu/teori mengenai hukum yang lainnya. Hukum pun bisa dilihat dari sudut pandang atau dipelajari dengan ilmu pengatahuan lain seperti sosiologi.

Sudut pandang kontrak pengadaan pemerintah dapat dilihat di gambar 1 di bawah ini:

<?> Tamami Rusdi, Bener Neng Ora Pener, http://tamamirusdi.blogspot.com/2011/04/bener-neng-ora-pener.html. diunduh tanggal 20 September 2018 jam 14.09

Page 56: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

54 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Gambar 1. Sudut pandang kontrak pengadaan pemerintah

Setidaknya sudut pandang pembahasan mengenai kontrak pengadaan pemerintah dibagi dalam 3 aspek, meskipun terlalu “dini” untuk menyatakannya. Tiga aspek tersebut antara lain;

1. administrasi, mengenai administrasi dalam kontrak pengadaan pemerintah

2. teknis, mengenai teknis pekerjaan

3. hukum; keterkaitan hukum dalam kontrak pengadaan pemerintah.

Dari ketiga aspek tersebut kiranya masih patut dipertanyakan, apakah mampu memberikan jawaban yang “menyenangkan” sebagai bahan diskusi suatu kasus oleh berbagai pihak sehingga saling legawa?

Untuk mencoba jawaban dari pertanyaan di atas, akan melihat sudut pandang lain dalam memahami ilustrasi kasus di atas. Dengan mencoba sudut pandang sosiologi berusaha ikut memberikan wacana cara pandang suatu kasus. Intensitas sudut pandang sosiologi adalah dalam kontrak, sehingga lebih tepat sosiologi kontrak. Karena lingkup kontrak yang menjadi pokok pembahasan adalah kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah maka pembahasan ke depan adalah mengenai sosiologi kontrak pengadaan pemerintah. Harus diakui bahwa bahasan sosiologi belum masuk dalam ranah kontrak pengadaan pemerintah, ketimbang sisi hukum, administrasi maupun teknis.

Berbagai pendapat dan diskusi mengenai kasus runtuhnya kasus jembatan/gedung di atas ada di tingkat legal formal , formal maupun non formal. Forum formal legal dapat ditemukan dalam praktik persidangan mengenai penanganan kasus tersebut. Forum formal lainnya bisa ditemukan dalam kegiatan atau ajang diskusi pembelajaran/workshop mengenai pengadaan barang/jasa. Adanya pertemuan antar individu/pihak dalam forum baik formal legal, atau forum lainnya memperlihatkan hubungan atau interaksi antar individu/pihak. Adanya

Page 57: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 55 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

hubungan atau interaksi antar individu dapat dipelajari perilakunya.

Melihat dari kasus jembatan/gedung berdasar ilustrasi dan beberapa serangkaian diskusi mencoba untuk memberikan warna lain mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah khususnya dalam hal pemahaman kontrak. Seperti hukum pun bisa dipelajari dari sudut pandang sosiologi, maka hadirnya tulisan ini mencoba memberikan pengantar mengenai kontrak pengadaan pemerintah yang dipelajari dari sosiologi. Dengan sosiologi berupaya mempelajari hubungan antar personal/impersonal yang terlibat dalam kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah, fakta sosial maupun perubahan yang terjadi dalam hubungan kontrak.

II. SOSIOLOGI DAN PENGADAAN PEMERINTAH DALAM PARADIGMA SOSIOLOGIII.1. Perkembangan Sosiologi

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi, namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.2 Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dari ilmu-ilmu sosial yang dikenal.3

Dalam perjalannya sosiologi cukup “terseok-seok” dalam beragumen dibanding disiplin ilmu lain dan dianggap provokator dan berpotensi mengganggu keharmonisan masyarakat. Setiap disiplin ilmu sudah biasa mengalami pasang surut, kekosongan maupun kemajuan/kemunduran dalam menjawab tantangan perkembangan, khususnya mengenai pembangunan nasional. Hal ini akan dialamai juga oleh disiplin ilmu lainnya seperti hukum, politik, ekonomi, sipil maupun ilmu lainya.

Perekembangan sosiologi makin matap tahun 1895, pada saat Emile Durkheim, seorang ilmuwan Prancis menerbitkan bukunya yang berjudul Rules of Sociological Method. Menurut Emile Durkheim, tugas sosilogi adalah mempelajari fakta sosial.4 Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.5 Fakta sosial menurut Emile Durkheim terdiri dua macam yaitu bentuk meteria seperti norma hukum dan bentuk non materia yang bersifat

2 Sosiologi, https://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi, diunduh tanggal 28 September 2018.3 J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Kedua, Jakarta,

Kencana, 2006, hal. 4.4 Ibid. hlm. 7.5 Sosiologi, https://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi, diunduh tanggal 28 September 2018.

Page 58: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

56 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

intersubjektif seperti kultur, agama, egosime, opini. Menurut Max Weber, memiliki pendekatan yang berbeda dengan Emile Durkheim. Menurutnya, sebagai ilmu yang mencoba memahami masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.

Memasuki abad 20, perkembangan sosiologi semakin variatif. Di era 2000-an, perkembangan sosiologi semakin mantap dan kehadirannya banyak diakui banyak pihak memberikan sumbangan yang penting bagi usaha pembangunan dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Sejumlah bidang kajian sosiologi saat ini telah dikenal dan banyak dikembangkan antara lain, sosiologi terapan, sosiologi industri, sosiologi kesehatan, sosiologi hukum, sosiologi perkotaan dan sebagainya.6 Gambar 2 berikut sekilas perkembangan mengenai teori sosiologi tahun-tahun awal:7

Gambar 2. perkembangan mengenai teori sosiologi tahun-tahun awal

II.2. Pengadaan Pemerintah Dalam Paradigma Sosiologi

6 J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, Op. Cit., hlm. 8.7 George Ritzer, Sociological Theory, Eighth Edition, University of Maryland, 2010, hlm. 3

Page 59: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 57 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

II.2.1. Pengadaan Pemerintah

Pengadaan pemerintah yang dimaksud adalah pengadaan barang/jasa pemerintah. Pemahaman sederhana pengadaan adalah membeli atau membuat dari yang semula tidak ada menjadi ada. Pemerintah merupakan badan hukum publik. Menurut Pasal 1653 BW badan hukum dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :8

a. Badan hukum yang “diadakan” oleh pemerintah/kekuasaan umum, misalnya pemerintah daerah, bank yang didirikan oleh negara dan sebagainya.

b. Badan hukum yang “diakui” oleh pemerintah/kekuasaan umum, misalnya perkumpulan-perkumpulan, gereja dan organisasi-organisasi agama dan sebagainya.

c. Badan hukum yang “didirikan” untuk maksud tertentu yang tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan seperti perseroan terbatas, perkumpulan, asuransi, perkapalan dan lain sebagainya.

Badan hukum dapat pula dibedakan berdasarkan bentuknya yang terdiri atas 2 (dua) jenis yaitu badan hukum publik dan badan hukum privat9. Adanya penegasan bahwa negara dalam pandangan hukum perdata atau privat sebagai hukum publik, maka selain itu ada pula yang digolongkan sebagai badan hukum keperadataan yang lazim disebut sebagai badan hukum privat.10 Pemerintah dianggap sebagai badan hukum, karena pemerintah menjalankan kegiatan komersial (acts jure gestionisi)11. Kedudukan pemerintah dalam pergaulan hukum keperdataan tidak berbeda dengan subjek hukum privat lainnya yakni orang maupun badan hukum.12

Pengadaan barang/jasa pemerintah menurut Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018, dijelaskan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.

Untuk menyebut pengadaan pemerintah sebagai disiplin ilmu tersendiri sepertinya terlalu “dini”. Hal ini dikarenakan sebagai berikut :

a. dalam pengadaan pemerintah menonjolkan praktik, khususnya penerapan

8 Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional, Jakarta, Kencana, 2008, hlm. 51-52.

9 Ibid., hlm. 52.10 Aminuddin Ilmar, 2014, Hukum Tata Pemerintahan, Jakarta, Prenadamedia Group, hlm. 85. 11 Sarah S. Kuahaty, Pemerintah Sebagai Subjek Hukum Perdata Dalam Kontrak Pengadaan Barang

Atau Jasa, Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011, hlm. 56.12 Ibid, hlm. 57.

Page 60: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

58 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

aturan pengadaan

b. belum ada metode ilmiah mengenai pengadaan pemerintah

c. pengadaan pemerintah membutuhkan berbagai disiplin ilmu lain dalam melaksanakan, misalnya, hukum, sipil, ekonomi dan lainnya.

II.2.2. Pengadaan Pemerintah Dalam Paradigma Sosiologi

Ada tiga paradigma yang mendominasi sosiologi, dengan beberapa yang lain memiliki potensi untuk mencapai status paradigmatik. Tiga paradigma tersebut diberi label paradigma fakta sosial, definisi sosial, dan perilaku sosial.13 Ketiga paradigma ini kurang memuaskan bagi Ritzer, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kemudian Ritzer menawarkan paradigma terpadu yang berusaha memadukan ketiga paradigma tersebut.

a. Paradigma fakta sosial

Pencetus paradigma sosial adalah Emile Durkheim. Ia mengatakan bahwa fakta sosial sebagai sesuatu yang terjadi dalam persoalan sosiologi. Fakta sosial berbeda dengan dunia ide yang bersifat spekulatif dalam memahami gejala yang terjadi dalam masyarakat. Ritzer menjelaskan, garis besar dari fakta sosial adalah struktur sosial dan pranata sosial. Fakta sosial terdiri dari kelompok, kesatuan masyarakat tertentu, sistem sosial, posisi, peran, nilai-nilai, keluarga, pemerintahan dan sebagainya.14

The social-facts paradigm focuses primarily on the macro-objective and macrosubjective levels.15 Dunia sosial sangat rumit, dan untuk mendapatkan pegangan di atasnya, perlu model yang relatif sederhana yaitu model sederhana yang terbentuk dari perpotongan dua kontinuitas tingkat realitas sosial. Dunia sosial terdiri dari serangkaian entitas mulai dari yang berskala besar dari sistem dunia sampai skala kecil yaitu individu. Subjektif di sini mengacu pada sesuatu yang hanya terjadi di alam ide, sedangkan objektif berkaitan dengan nyata, peristiwa material.

13 George Ritzer, Op.Cit. 2010, hlm. A-11.14 Paulus Hariyono, 2007, Sosiologi Kota untuk Arsitek, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2007, hlm. 6-715 George Ritzer, Op.Cit. 2010, hlm. A-15.

Page 61: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 59 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Gambar 3 berikut perpotongan rangkaian kesatuan microscopic dan macroscopic.16

Gambar 3. Perpotongan rangkaian kesatuan microscopic dan macroscopic

Gambar 4 berikut menggambarkan rangkaian kesatuan objektif dan subjektif.17

Gambar 4. rangkaian kesatuan objektif dan subjektif

Jika melihat gambar rangkaian kesatuan microscopic dan macroscopic, maka pengadaan pemerintah masuk dalam kategori entitas besar yang berbentuk organisasi, yaitu organisasi resmi dari pemerintah. Sedangkan melihat gambar rangkaian kesatuan objektif dan subjektif, maka pengadaan pemerintah merupakan kombinasi antara berbagai derajat objektif dan unsur subjektif.

Pemahaman mengenai pendapat, ide, hukum para pelaku pengadaan pemerintah akan sangat beragam jika dilihat dari paradigma fakta sosial. Penafsiran dan pelaksanaan mengenai peraturan pengadaan pemerintah yang beragam dan berbeda dari entitas pelaku usaha, organisasi pemerintah, maupun individu yang berperan dalam melaksanakan pengadaan adalah contohnya. Konkritnya mind set pelaku usaha adalah mendapatkan

16 Ibid, hlm. A-14.17 Ibid.

Page 62: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

60 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

keuntungan, sedangkan tujuan dari ide normatif pengadaan pemerintah adalah value for money, dengan tidak merugikan keuangan negara.

Melalui paradigma fakta sosial akan tampak fenomen-fenomena dalam pengadaan pemerintah. Pelaku pengadaan pemerintah akan memperhatikan norma, nilai atau prinsip yang bersifat makro maupun universal dan struktur sosial dari pemerintah. Nilai atau prinsip yang bersifat universal bisa dilihat dari prinsip pengadaan pemerintah yang sudah dibakukan dalam ketentuan pengadaan pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa pengadaan pemerintah tidak lepas dari struktur dan norma.

Selain dari nilai-nilai yang bersifat universal, norma yang bersifat intersubjektif yang menurut Durkheim terwujud dalam bentuk kesadaran manusianya juga mempengaruhi pengadaan pemerintah. Misalnya opini mengenai pengadaan pemerintah menurut pelaku usaha ketika awal dikenalkan sistem e procurement akan memulai serasa berat karena sudah terbiasa model konvensional yang telah tumbuh budaya “tau sama tau” sesama pelaku usaha. Pengenalan e purchasing melalui e katalog, akan memberi peluang lebih besar kepada usaha kecil untuk cepat mati dan tidak berkembang karena kalah dengan pelaku usaha besar. Lain halnya dengan “gebarakan” ego dari pemerintah pusat selaku regulator yang berharap besar pengadaan pemerintah menjadi pusat unggulan (center of excellent), sehingga mengurangi praktik KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dalam pengadaan pemerintah. Norma yang bersifat intersubjektif yang ada dalam aparatur sipil negara mempengaruhi pengadaan pemerintah seperti budaya kerja maupun opini mengenai peraturan pengadaan pemerintah. Beda bendapat mengenai peraturan pengadaan akan beda pula menerjemahkan atau mengimplentasikan pengadaan pemerintah.

Norma yang bersifat intersubjektif lainnya adalah seperti seorang arsitek yang merancang suatu desain. Ia menggunakan perhitungan fengshui atau tradisi orang Jawa yang didasarkan pada pengetahuan tentang primbon, kawruh kalang. Dalam masyarakat Jawa secara intersubjektif umumnya bangunan membentang pada arah Utara-Selatan. Prinsip ini mengacu pada posisi Keraton Yogyakarta yang dikatakan sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa dan juga membentang pada mata angin Utara-Selatan.

b. Paradigma definisi sosial

Bagi paradigma denifisi sosial, stuktur sosial dan pranata sosial bukan objek pengamatan sosiologi, melainkan hanya membantu untuk dapat membentuk tindakan manusia yang penuh arti dan makna. Max Weber, salah satu tokoh paradigma ini, menganjurkan metode yang digunakan pada paradigma definisi sosial adalah pemahaman (verstehen) yaitu kemampuan untuk berempati atau kemampuan untuk menempatkan diri dalam kerangka

Page 63: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 61 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

berpikir orang lain yang perilakunya mau dijelaskan dan situasi serta tujuan-tujuannya mau dilihat menurut perpektif itu.

Max Weber mengklasifikasikan ada empat jenis tindakan sosial yang mempengaruhi sistem dan struktur sosial masyarakat yaitu :

1. Rasionalitas instrumental. Disini tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya. Misalnya seorang Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran menyadari ketersediaan anggaran untuk membangun gedung terbatas, maka ia memutuskan agar pembangunan gedung dibuat secara bertahap dengan anggaran yang tersedia.

2. Rasionalitas yang berorientasi nilai. Sifat rasional tindakan jenis ini adalah bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut. Artinya nilai itu merupakan nilai akhir bagi individu yang bersangkutan dan bersifat nonrasional, sehingga tidak memperhitungkan alternatif. Contoh jenis tindakan ini adalah seorang PPK yang melaksanakan tugasnya dengan motivasi bahwa tugas yang diemban adalah sebuah ibadah.

3. Tindakan tradisional. Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaanyang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan. Misalnya ketika seorang direktur perusahaan kontraktor memenangkan tender ia mengadakan acara tasyakuran atau “slametan” untuk sekedar menuruti anjuran dan kebiasaan orang tuanya.

4. Tindakan afektif. Tipe tindakan ini didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan, tidak rasional dan merupakan ekspresi emosional dari individu. Misalnya Direktur suatu perusahaan yang gemetar karena takut ketika di hadapkan di muka majelis hakim.

Mempelajari perkembangan suatu pranata secara khusus dari luar tanpa memperhatikan tindakan manusianya sendiri, menurut Weber mengabaikan segi-segi yang prinsipil dari kehidupan sosial.18 Perkembangan dari suatu hubungan sosial dapat pula diterangkan melalui tujuan dari manusia yang melakukan hubungan sosial itu, saat orang dapat memberikan sebuah makna tertentu terhadap suatu tindakan dan tindakan itu diarahkan pada orang lain. Misalnya tindakan melempar batu di kolam tidak berarti apa-apa. Akan tetapi jika di kolam tersebut ada sesorang maka peristiwa tersebut

18 Paulus Hariyono, Op. Cit., hlm. 9.

Page 64: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

62 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

bisa memiliki makna seperti perasaan yang tidak menyenangkan. Lain halnya jika sesorang itu adalah teman akrabnya, maka tindakan melempar batu dianggap sebagai gurauan atau bercanda.

Dalam pengadaan pemerintah, pemahaman paradigma definisi sosial akan tampak pada makna atau simbol yang sengaja dirancang pada hasil pengadaan. Misalnya dengan proses lelang atau tender, akan memberikan imajinasi harga termurah yang didapat. Pewarnaan interior dan ekseterior yang didesain konsultan perencanaa ada kalanya menunjukkan kelompot dan etnis tertentu. Dalam kepercayaan tradisi Cina, warna terang menghasilkan udara yang baik (chi). Desain suatu gedung lembaga peradilan identik dengan empat pilar besar yang memberikan simbol terhadap tiga tujuan hukum yaitu kepastian hukum, kemanfaatan, keadilan dan satu tambahan humanis.

c. Paradigma perilaku sosial19

Skinner, pelopor paradigma perilaku sosial memandang objek pengamatan kedua paradigma sebelumnya sebagai perspektif yang bersifat mistik, yang tidak dapat diterangkan secara rasional. Menurutnya objek studi sosiologi yang konkrit dan realistis adalah perilaku manusia yang tampak dan kemungkinan perulangannya. Pokok persoalan sosiologi adalah tingkah laku individu yang berlangsung dalam hubungannya dengan faktor lingkungan sosial maupun non sosial yang menghasilkan akibat atau perubahan pada faktor lingkugan dan menimbulkan perubahan pada tingkah laku.individu kurang sekali memiliki kebebasan. Tanggapan yang diberikan ditentukan oleh sifat dasar stimulus yang datang dari luar dirinya.

Inti dari paradigma perilaku sosial adalah individu berperilaku atas stimulus tertentu. Stimulus dapat terjadi di luar kehendak dan kontrol subjektifnya. Stimulus yang berbeda akan menghasilkan perilaku (respon) yang berbeda. Terdapat kecenderungan bahwa respon yang dianggap menguntungkan akan cenderung diulang. Sebagai contoh proses perencanan yang dilakukan konsultan perencana adakalanya ditentukan oleh faktor-faktor di luar dirinya, misalnya keterbatasan dana, fluktuasi nilai keuangan, kondisi alam dan faktor lainnya. Sebagai contoh, dengan keterbatasan dana tersusunlah rencana pembangunan jembatan. Pada keterbatasan ini kadang-kadang hasil pembangunan jembatan tidak mampu memberikan kepuasan sepenuhnya pada masyarakat pengguna. Potensi gangguan alam seperti tsunami atau banjir terkadang di luar kontrol bagi seorang perencana. Namun dengan segala keterbatasan tersebut terkadang pembangunan jembatan dapat diterima. Sebaliknya, apabila stimulus yang berada di luar konsultan perencana memberikan keleluasaan tertentu, akan dapat terbentuk

19 Ibid. hlm. 10-11

Page 65: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 63 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

keteraturan tertentu pula yang memungkinkan terjadinya suatu perulangan. Kemungkinan konsultan perencana akan mengulang hasil perencanaan di tempat lain dengan desain dan pola-pola tertentu yang memiliki kemiripan. Sebagai kasus, di Indonesia status kepemilikan lahan yang bersifat privat cukup banyak. Tanpa memiliki kemampuan tertentu seperti dana dan kekuatan hukum, kondisi ini akan menyulitkan pemerintah dan konsultan / kontraktor merancang jalan.

d. Paradigma terpadu20

Selama penganut masing-masing paradigma tidak menganggap bahwa pendekatan mereka mampu menerangkan semua tingkat realitas sosial, maka paradigma yang dianut sangat relevan bagi perkembangan sosiologi, demikian Ritzer menegaskan. Ritzer berusaha melihat suatu realitas sosoal bedasarkan sifat dan cakupannya. Menurut Ritzer ada empat tingkat realitas sosial, yaitu:

1. Makroobjektif, contoh: norma hukum, bahasa dan birokrasi

2. Makrosubjektif, contoh: norma, nilai dan kultur

3. Mikroobjektif, contoh: berbagai bentuk interaksi sosial seperti konflik, kerjasama dan pertukaran

4. Mikroobjektif, contoh: proses berpikir dan konstruksi realitas sosial

Dari keempat realitas sosial, Ritzer mengajukan paradigma terpadu. Hal terpenting dalam pendekatan terpadu adalah bahwa berbagai tingkat realitas sosial tersebut harus diperlakukan secara integratif. Artinya setiap persoalan khusus yang dikaji harus diselidiki dari sudut pandang yang terpadu. Sebagai contoh, kemunculan tindak pidana korupsi, terjadinya kerugian negara dalam pengadaan pemerintah harus dipelajari dari sebagai proses yang saling mempengaruhi, melibatkan perubahan di berbagai kesatuan sosial seperti birokrasi, norma, pola interaksi, serta kesadaran individual dan sosial, tetapi tidak boleh mengabaikan variabel tingkat realitas sosial yang lain.

Pengadaan pemerintah harus dipelajari sebagai proses yang saling mempengaruhi, melibatkan perubahan dan berbagai kesatuan yang ada di luar dirinya dalam norma, pola interaksi, serta kesadaran individu dan sosial. Sekaligus pengadaan pemerintah harus mampu melihat unsur norma (sosial dan hukum), nilai, kultur, kesadaran objektif dan intersubjektif, interprestasi dan konstruksi pemikiran tertentu pada tingkat mikro dan makro dalam dimensi ruang dan waktu yaitu sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan. Sebagai contoh, terjadinya kerugian negara karena ambruknya gedung negara yang dibangun. Kejadian tersebut bukan terjadi seketika, melainkan terjadi melalui proses historis yang melibatkan dari perjalanan waktu mulai identifikasi

20 Ibid. hlm. 12-14

Page 66: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

64 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

kebutuhan yang menyangkut tuntutan atau kebutuhan sistem tertentu, tingkah laku individu yang bertugas memilih penyedia, interaksi pelaksanaan pekerjaan dan seterusnya. Dalam kenyataannya, segala sesuatu saling berkaitan secara terus menerus untuk selama-lamanya.

Dari hasil pendekatan di atas, pengadaan pemerintah dapat dilihat melalui paradigma sosiologi. Penulis sepakat dengan buku sosiologi kota untuk arsitek menurut Paulus Hariyono. Penulis mencoba mengambil konsep sosiologi kota untuk arsitek untuk menjelaskan sosiologi pengadaan pemerintah. Sosiologi pengadaan pemerintah dapat diberi pengertian sebagai ilmu yang mempelajari aspek sosial dalam pengadaan pemerintah.

III. KONTRAK DAN SOSIOLOGI KONTRAK PENGADAAN PEMERINTAH

III.1. Kontrak Merupakan Ilmu Tua Dan Perkembangannya

Dalam QS Al A’raaf Ayat 172 tentang syahadatnya jiwa manusia sebelum ke alam dunia. “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keEsaan Tuhan)”. QS Al A’raaf Ayat 172 telah jelas bahwa manusia sebelum lahir ke alam dunia telah mengambil saksi kepada Allah mengenai keEsaan-Nya. Maksud dari firman Allah SWT di atas adalah, ikatan yang berbentuk janji antara manusia dengan Allah sebagai Pencipta manusia, yang menyatakan bahwa Allah adalah Rabb mereka Yang Maha Esa (tidak berbilang).21

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Rabbnya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun dari hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang

21 Fethullah Gulen, Perjanjian Allah dan Manusia, https://fgulen.com/id/karya-karya/qadar/49480-perjanjian-allah-dan-manusia, diunduh tanggal 28 September 2018.

Page 67: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 65 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya.Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muaamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, ( jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah: 282)

Di dalam perkembangannya antar sesama manusia sering kali melakukan perjanjian. Efek suatu perjanjian memang luar biasa. Bahkan kata para ahli, ada 5 teori pembentukan negara, salah satunya menurut teori perjanjian. Menurut teori ini, negara bisa ada karena perjanjian masyarakat22 atau yang biasa dikenal teori kontrak sosial. Semua warga mengadakan perjanjian untuk mendirikan suatu organisasi yang melindungi dan menjamin kelangsungan hidup bersama. Penganut teori ini adalah Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu. Menurut Thomas Hobbes (1588-1679), syarat membentuk negara adalah dengan mengadakan perjanjian bersama individu-individu yang tadinya dalam keadaan alamiah berjanji akan menyerahkan semua hak-hak kodrat yang dimilikinya kepada seseorang atau sebuah badan.23 Menurut John locke (1632-1704), dasar kontraktual dan negara dikemukakan Locke sebagai peringatan bahwa kekuasaan penguasa tidak pernah mutlak tetapi selalu terbatas, sebab dalam mengadakan perjanjian dengan seseorang atau sekelompok orang, individu-individu tidak menyerahkan seluruh hak-hak alamiah mereka.24

Menurut Jean Jacques Rousseau (1712-1778), keadaan alamiah diumapamakannya sebagai keadaan alamiah, hidup individu bebas dan sederajat, semuanya dihasilkan sendiri oleh individu dan individu itu puas. Menurut “Negara” atau “badan korporatif” dibentuk untuk menyatakan “kemauan umumnya” (general will) dan ditujukan pada kebahagiaan besama. Selain itu negara juga memperhatikan kepentingan-kepentingan individual (particular interest). Kedaulatannya berada dalam tangan rakyat melalui kemauan

22 https://www.merdeka.com/pendidikan/kata-para-ahli-inilah-5-teori-pembentukan-negara. html, diunduh tanggal 28 September 2018

23 Dwi Cahyadi Wibowo, konsep, teori, dan proses terbentuknya negara, https://dwicahyadiwibowo.blogspot.com/search?q=terbentuknya+negara, diunduh tanggal 28 September 2018.

24 Dwi Cahyadi Wibowo, konsep, teori, dan proses terbentuknya negara, https://dwicahyadiwibowo.blogspot.com/search?q=terbentuknya+negara, diunduh tanggal 28 September 2018.

Page 68: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

66 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

umumnya.25 Kemudian Montesquieu mengajarkan pembagian atau pemisahan kekuasaan sering di kenal dengan istilah “Trias Politica”. Konsep Trias Politica mengajarkan bahwa kekuasaan negara terdiri dari 3(tiga) macam kekuasaan, yaitu Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Kekuasaan Legislatif adalah membuat undang-undang, kekuasaan Eksekutif adalah kekuasaan melaksanakan undang-undang, dan kekuasaan Yudikatif adalah kekuasaan mengadili atas pelanggaran undang-undang.

Dalam perkembangan sebagian besar negara banyak menganut konsep Trias Politica, termasuk Indonesia. Sistem pemerintahan Republik Indonesia secara implisit, baik sebelum dan sesudah amandemen Undang-Undang Dasar Tahun 1945, menerapkan konsep Trias Politica Montesquieu, namun penerapannya tidak obsolut.26 Penerapan konsep Trias Politica Montesquieu sesudah amandemen ternyata tidak hanya Legislatif (MPR, DPR, DPD), Eksekutif (Presiden) dan Yudikatif (MA, MK), namun masih di bagi lagi ke dalam Kekuasaan Eksaminatif (BPK).

Dalam perkembangannya antar sesama manusia/individu juga membuat suatu perjanjian yang kemudian termuat dalam suatu yang istilah atau namanya disebut kontrak. Menurut namanya, kontrak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kontrak nominaat dan innominaat. Kontrak nominaat merupakan kontrak yang terdapat dan dikenal dalam KUH Perdata. Kontrak innominaat merupakan perjanjian yang timbul, tumbuh, hidup, dan berkembang dalam masyarakat. Timbulnya perjanjian jenis ini karena adanya asas kebebasan berkontrak, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1338 KUH Perdata.27

Kita tahu bahwa walaupun KUH Perdata di atas pada awalnya (sebelum negara Indonesia merdeka) dinyatakan berlaku bagi orang Belanda, namun kenyataannya sampai sekarang masyarakat Indonesia tetap menggunakan KUH Perdata sebagai salah satu hukum yang akan menentukan dalam pergaulan masyarakat.28 Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa praktik perjanjian/kontrak jika dipelajari dari sejarahnya merupakan praktik lama yang sudah berkembang. Termasuk dalam praktik kontrak pengadaan pemerintah merupakan manifestasi dari praktik perjanjian/kontrak yang telah ada. Hanya saja kontrak pengadaan pemerintah yang ditandatangani para pihak dan dibuat secara tertulis

25 Dwi Cahyadi Wibowo, konsep, teori, dan proses terbentuknya negara, https://dwicahyadiwibowo.blogspot.com/search?q=terbentuknya+negara, diunduh tanggal 28 September 2018.

26 Efi Yulistyowati, Endah Pujiastuti, Tri Mulyani, Penerapan Konsep Trias Politica Dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia : Studi Komparatif Atas Undang–Undang Dasar Tahun 1945 Sebelum Dan Sesudah Amandemen, Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Volume 18, Nomor 2, Desember 2016

27 Djoko Purnomo, Analisis Yuridis Pemutusan Sepihak Kontrak Kerja Konstruksi Dalam Perspektif Hukum Perdata, Penulisan Hukum, Universitas Muhamadiyah Malang, 2013, hlm.1

28 Erie Hariyanto, Burgelijk Wetboek (Menelusuri Sejarah Hukum Pemberlakuannya di Indonesia), Jurnal Al-Hikam Vol. IV No. 1 Juni 2009, hlm. 144

Page 69: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 67 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

belum mengakomodir mengenai saksi dan ketentuannya sesuai QS. Al-Baqarah: 282.

Cukup menarik untuk didiskusikan jika mengenai saksi dalam kontrak pengadaan pemerintah. Dalam praktik perjanjian atau kontrak antar individu pada umumnya yang menimbulkan potensi bermasalah atau resiko sering menggunakan saksi. Misalnya, perjanjian jual beli tanah, perjanjian sewa toko dan lain sebagainya. Namun demikian terkadang ketika dalam praktiknya seorang pembeli membeli barang di pasar/toko meskipun hutang dengan penjualnya ataupun pesan barangnya inden, antar penjual dan pembeli tidak membawa saksi. Mereka cukup secara lisan mengadakan akad jual beli, bahkan hanya menggunakan simbol atau kode tertentu bahwa antara penjual dan pembeli telah sepakat melakukan transaksi. Terlebih lagi dengan era digital, model pasar konvensional seperti pasar tradisional mulai bergeser dan beberapa hilang. Model pasar konvensional yang mempertemukan antar penjual dengan pembeli secara langsung beralih melalui elektronik. Dahulu pasar yang merupakan pusat keramaian karena suara khasnya karena ada proses transaksi jual beli mulai berubah menjadi sepi. Mungkin gambaran tersebut mirip dengan pemikiran Sunan Kalijaga berupa “pasar ilang kumandange”29. Perlambang “pasar ilang kumandange” juga perlambang datangnya jaman Joyoboyo:

“Mbesuk yen ana kereta mlaku tanpa jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing duwur awang-awang, kali ilang kedunge pasar ilang kumandange. Iku tanda yen tekane jaman Joyoboyo wia cedak.”

Jika diterjemahkan: besok kalau sudah ada kereta berjalan tanpa kuda, tanah Jawa berkalung besi - artinya adanya kereta api, perahu berjalan di atas angkasa - artinya terciptanya pesawat terbang. Sungai hilangnya kedungnya artinya kehilangan sumber air dan ini sudah terbukti, termasuk pasar hilang kumandangnya, dimana zaman dahulu pasar di pagi hari seperti suara lebah karena suara pedagang dan pembeli bisa terdengar di radius 5 km.”30 Perlambang yang lain adalah “akeh janji ora ditetepi, akeh wong nglanggar sumpahe dewe” (artinya banyak orang melanggar janji dan sumpah jabatan yang diartikan untuk para pejabat banyak dilanggar, misalnya hakim berkhianat, pejabat yang korupsi dan lain sebagainya). Setidaknya dengan kontrak pengadaan pemerintah

29 Liliyek Puji Rustanti dan Bambang Indiatmoko, Ajaran dan Pemikiran Sunan Kalijaga pada Legenda Penamaan Desa di Masyarakat Demak, Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2017, hlm. 265.

30 Reporter Imam Mubarok, Jangka Jayabaya sudah ramalkan bakal marak seks bebas, https://www.merdeka.com/peristiwa/jangka-jayabaya-sudah-ramalkan-bakal-marak-seks-bebas.html, didownload tanggal 25 Oktober 2018.

Page 70: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

68 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

yang dibuat secara tertulis dan ditandatangani para pihak akan meminimalisir pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati.

III.2. Sosiologi Kontrak untuk Pengadaan Pemerintah

Ada beberapa definisi mengenai kontrak. Di dalam Bab II mengenai perikatan yang lahir dari kontrak atau persetujuan di bagian 1 mengenai ketentuan-ketentuan umum Burgerlijk Wetboek voor Indonesie (KUH Perdata), Pasal 1313, suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontrak/kon-trak/ adalah perjanjian (secara tertulis) antara dua pihak dalam perdagangan, sewa-menyewa, dan sebagainya; atau didefinikan persetujuan yang bersanksi hukum antara dua pihak atau lebih untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan.31

“Kontrak” dalam kehidupan sehari-hari tidak selalu dimaknai dengan Pasal 1313 KUH Perdata yang dapat melahirkan suatu perikatan. Adakalanya istilah kontrak dipakai dalam disiplin ilmu lain. Misalnya ada istilah kontrak sosial adalah sebuah perjanjian antara rakyat dengan para pemimpinnya, atau antara manusia-manusia yang tergabung di dalam komunitas tertentu.32 Seperti fenomena kontrak politik yang terjadi menjelang pemilihan umum seperti pemilihan kepala daerah, anggota legislatif, pemilihan Presiden. Kontrak politik bukanlah sebuah peraturan perundang-undangan karena bukan dibuat oleh sebuah lembaga yang memiliki otoritas.33 Apabila diamati, pengertian kontrak diwarnai oleh disiplin ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penuturnya. Namun, di dalam pengadaan pemerintah memahami kontrak adalah dilihat dari sisi hukum yang mengatur mengenai kontrak. Peranan kontrak dalam memberikan perlindungan hukum didasarkan pada asas pacta sunt servanda yang melekat pada kontrak, seperti yang diatu-pada Pasal 1338 KUH Perdata yang berbunyi: “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik.”

Jika melihat sumber hukumnya dari KUH Perdata, maka kontrak masuk dalam lingkup hukum perdata. Di dalam perkembangannya praktik-praktik kontrak mulai bergeser dari kontrak yang dibuat tidak tertulis menjadi kontrak

31 https://kbbi.web.id/kontrak, didownload tanggal 29 Oktober 2018.32 https://id.wikipedia.org/wiki/Kontrak_sosial, didownload tanggal 29 Oktober 2018.33 M Hadi Shubhan, Kontrak Politik Bukan Dokumen Hukum, https://gagasanhukum.

wordpress.com/2009/07/06/kontrak-politik-bukan-dokumen-hukum/, didownload tanggal 29 Oktober 2018.

Page 71: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 69 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

yang dibuat secara tertulis. Hal ini tercermin karena disebabkan dari tuntutan suatu peraturan perundang-undangan yang mengatur atau kebutuhan para pihak. Kontrak yang dibuat secara tertulis bisa dilihat dari berbagai macam bentuknya. Di dalam pengadaan pemerintah, ada beberapa macam bentuk kontrak yaitu, berbentuk kuitansi, bukti pembelian/pembayaran, Surat Perintah Kerja, Surat Perjanjian dan Surat Pesanan.

Adanya berbagai macam bentuk kontrak tersebut karena dilihat dari cakupan kontrak yang diatur baik yang sederhana, komplek atau rumit atau pun memiliki potensi tinggi mengenai resiko dan timbulnya permasalahan. Bagi sosiolog, kontrak tidak dapat didefinisikan begitu saja, aspek interaksi sosial terhadap yang lain (dengan sesama manusia atau para pihak, kedudukan, kelembagaan, organisasi/asosiasi) dan proses yang terjadi dalam kontrak lebih menjadi pusat perhatiannya.

Adanya kasus mengenai permasalahan kontrak pengadaan pemerintah yang cukup beragam menjadi daya tarik tersendiri untuk dipelajari. Hal yang membuat menarik tidak sekedar aspek kontrak tertulis (law in the book) maupun pelaksanaan kontrak (law in action), melainkan manusianya yang penuh ide, kepentingan, kebutuhan, cita rasa, upaya dan sesuatu yang khas. Untuk mempertegas bidang sosiologi kontrak untuk pengadaan pemerintah adalah perjanjian tertulis antara para pihak yang berwenang melakukan perjanjian.

Dari pemahaman ini, dikembangkan pengertian sosiologi kontrak untuk pengadaan pemerintah, yaitu ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia yang satu dengan yang lain, baik dalam lingkup individu maupun kelompok yang terkait dengan kontrak pengadaan pemerintah. Dikarenakan sosiologi kontrak ini spesifik akan dimanfaatkan dalam pengadaan pemerintah, maka pembahasannya akan diarahakan pada persoalan aspek sosial yang terjadi dalam kontrak sejak rancangan sampai pelaksanaan kontrak beserta permasalahan yang timbul dari pelaksanaan kontrak. Aspek material yang dipelajari dalam sosiologi kontrak untuk pengadaan pemerintah adalah aktivitas para pihak yang terlibat dalam kontrak, kelembagaan, pelaksanaan kontrak, penyelesaian masalah kontrak serta proses-proses sosial yang terjadi dalam kontrak.

Page 72: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

70 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Gambar 5 berikut akan membantu pemahaman pengertian sosiologi kontrak untuk pengadaan pemerintah.

Gambar 5 Kosiologi kontrak untuk pengadaan pemerintah.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin Ilmar, 2014, Hukum Tata Pemerintahan, Jakarta: Prenadamedia Group

Djoko Purnomo, 2013, Analisis Yuridis Pemutusan Sepihak Kontrak Kerja Konstruksi Dalam Perspektif Hukum Perdata, Penulisan Hukum, Universitas Muhamadiyah Malang.

Efi Yulistyowati, Endah Pujiastuti, Tri Mulyani, Penerapan Konsep Trias Politica Dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia : Studi Komparatif Atas Undang–Undang Dasar Tahun 1945 Sebelum Dan Sesudah Amandemen, Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Volume 18, Nomor 2, Desember 2016.

Erie Hariyanto, Burgelijk Wetboek (Menelusuri Sejarah Hukum Pemberlakuannya di Indonesia), Jurnal Al-Hikam Vol. IV No. 1 Juni 2009

J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, 2006, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Kedua, Jakarta: Kencana.

George Ritzer, 2010, Sociological Theory, Eighth Edition, University of Maryland.

Liliyek Puji Rustanti dan Bambang Indiatmoko, 2017, Ajaran dan Pemikiran Sunan Kalijaga pada Legenda Penamaan Desa di Masyarakat Demak, Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

‘‘

Page 73: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 71 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Gambar 5 berikut akan membantu pemahaman pengertian sosiologi kontrak untuk pengadaan pemerintah.

Gambar 5 Kosiologi kontrak untuk pengadaan pemerintah.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin Ilmar, 2014, Hukum Tata Pemerintahan, Jakarta: Prenadamedia Group

Djoko Purnomo, 2013, Analisis Yuridis Pemutusan Sepihak Kontrak Kerja Konstruksi Dalam Perspektif Hukum Perdata, Penulisan Hukum, Universitas Muhamadiyah Malang.

Efi Yulistyowati, Endah Pujiastuti, Tri Mulyani, Penerapan Konsep Trias Politica Dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia : Studi Komparatif Atas Undang–Undang Dasar Tahun 1945 Sebelum Dan Sesudah Amandemen, Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Volume 18, Nomor 2, Desember 2016.

Erie Hariyanto, Burgelijk Wetboek (Menelusuri Sejarah Hukum Pemberlakuannya di Indonesia), Jurnal Al-Hikam Vol. IV No. 1 Juni 2009

J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, 2006, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Kedua, Jakarta: Kencana.

George Ritzer, 2010, Sociological Theory, Eighth Edition, University of Maryland.

Liliyek Puji Rustanti dan Bambang Indiatmoko, 2017, Ajaran dan Pemikiran Sunan Kalijaga pada Legenda Penamaan Desa di Masyarakat Demak, Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Paulus Hariyono, 2007, Sosiologi Kota untuk Arsitek, Jakarta: PT Bumi Aksara,

Sarah S. Kuahaty, Pemerintah Sebagai Subjek Hukum Perdata Dalam Kontrak Pengadaan Barang Atau Jasa, Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

Titik Triwulan Tutik, 2008, Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional, Jakarta: Kencana.

Fethullah Gulen, Perjanjian Allah dan Manusia, https://fgulen.com/id/karya-karya/qadar/49480-perjanjian-allah-dan-manusia, diunduh tanggal 28 September 2018.

https://www.merdeka.com/pendidikan/kata-para-ahli-inilah-5-teori-pembentukan-negara. html, diunduh tanggal 28 September 2018.

Dwi Cahyadi Wibowo, konsep, teori, dan proses terbentuknya negara, https://dwicahyadiwibowo.blogspot.com/search?q=terbentuknya+negara, diunduh tanggal 28 September 2018.

Imam Mubarok, Jangka Jayabaya sudah ramalkan bakal marak seks bebas, https://www.merdeka.com/peristiwa/jangka-jayabaya-sudah-ramalkan-bakal-marak-seks-bebas.html, didownload tanggal 25 Oktober 2018.

https://kbbi.web.id/kontrak, didownload tanggal 29 Oktober 2018.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kontrak_sosial, didownload tanggal 29 Oktober 2018.

M Hadi Shubhan, Kontrak Politik Bukan Dokumen Hukum, https://gagasanhukum.wordpress.com/2009/07/06/kontrak-politik-bukan-dokumen-hukum/, didownload tanggal 29 Oktober 2018.

Sosiologi, https://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi, diunduh tanggal 28 September 2018.

Tamami Rusdi, Bener Neng Ora Pener, http://tamamirusdi.blogspot.com/2011/04/bener-neng-ora-pener.html. diunduh tanggal 20 September 2018

Page 74: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

72 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Even Penting Pengadaan

Page 75: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 73 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Even Penting Pengadaan

Page 76: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

74 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Buku Baru Pengadaan

Page 77: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 75 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Buku Baru Pengadaan

Page 78: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

76 | Edisi 18 Tahun 2018Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Buku Baru Pengadaan

Page 79: Manajemen Pengadaan Hukum Pengadaan Transisi Pengadaan … · 2019. 4. 22. · dan bahan-bahan kimia yang belum dicover dalam SNI. Contohnya semisal : 1. Pekerjaan beton, yang biasa

Edisi 18 Tahun 2018 | 77 Edis i 5 | Tahun 2017

Manajemen Pengadaan

& Hukum Pengadaan

Buku Baru Pengadaan