manajemen operasi - chapter 3.pdf
TRANSCRIPT
MANAJEMEN OPERASI Tutor :
Rengganis Banitya Rachmat [email protected]
Universitas Terbuka Korea Selatan
BAB 3
Desain Proses dan Layout
Jenis Proses 1
• Proses Produksi : – Kegiatan Pendukung bisnis, dimana produksi menghasilkan produk yang
akan dijual
• Sudut Pandang dalam pengelompokan Jenis Produksi : – Nilai tambah proses
– Aliran proses
– Pengendalian kualitas proses
– Penjadwalan proses
– Manajemen proses
Jenis Proses 1
• Nilai Tambah : – Mendukung kebijakan pemilihan wujud proses yang akan dilaksanakan
dalam perusahaan.
– Beberapa manfaat dr proses produksi : Manfaat bentuk, manfaat tempat, dan manfaat kempemilikan.
– Setiap perusahaan memilih manfaat dari produk yang akan diproduksi.
• Aliran Proses : – Digunakan untuk pedoman penyusunan layout fasilitas produksi.
– Identifikasi proses dan pengelompokan proses harus dilakukan.
– Layout fasilitas dibuat berdasarkan aliran proses tersebut.
Jenis Proses 1
• Pengendalian Kualitas : – Proses dibagi menjadi Tipe A, B, C, D dan E.
– Tipe A : Proses produksi yang dpt diperika dgn mudah.
– Tipe B : Pemeriksaan tidak dapat dilakukan setiap proses .
– Tipe C : Proses assembly atau perakitan
– Tipe D : Produksi yang dilengkapi dengan peralatan produksi full-automatis
– Tipe E : Produksi pada perusahaan non manufaktur (perusahaan dagang dan jasa)
• Penjadwalan Proses : – Proses produksi per unit
– Proses produksi per kelompok
– Proses produksi massal
Jenis Proses 1
• Manajemen Proses : – Volume proses : Tinggi, sedang, rendah
– Varian proses : Tinggi atau Custom, Sedang atau beda modul, rendah atau beda atribut.
– Fokus proses Volume rendah dan varian tinggi
– Proses repetitif volume sedang dan varian sedang
– Custom massa volume tinggi dan varian tinggi
– Produksi tidak dilakukan volume rendah dan varian rendah.
Perencanaan Proses 2
• Hal yang diperhatikan dalam perencanaan proses : 1. Batas Produksi minimal
2. Keputusan membeli atau membuat komponen produk
3. Keputusan penghentian produksi pada produk yang merugi
4. Keputusan mengganti teknologi ketika ada teknologi baru
Proses tidak direncanakan Kerugian Perusahaan
Perencanaan Proses 2
• Batas Produksi Minimal : – Diukur dengan menggunakan : Analisis Impas (Break Even Point)
– Analisis Impas : Analisis hubungan antara volume, biaya dan keuntungan.
– Variabel yg dibutuhkan : Harga jual per unit, Biaya Tetap dan biaya variabel.
– Biaya tetap : Biaya yang jumlahnya tetap, tidak tergantung dari jumlah produksi
• Contoh : Biaya sewa gudang
– Biaya variable : Biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi.
• Contoh : Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
Perencanaan Proses 2
• Break Even Point (Titik Impas) :
Perencanaan Proses 2
Jumlah Produksi Minimal
(BEP)
Target Produksi (Target Penjualan)
Marjin Pengaman (Safety Margin/SM)
(Target penjualan – titik impas)/target penjualan
Jika tdk terlalu menguntungkan
Jika perusahaan merugi
Titik Tutup Usaha (TTU) : Biaya Tetap Tunai / Kontribusi Marjin
Perencanaan Proses 2
Keputusan Beli atau Buat Produk
Perhatikan Biaya Tidak langsung (BOP)
Umur ekonomis mesin habis pd saat ada
demand
Umur ekonomis masih ada pd saat ada
demand
BOP : Rp 6.000 Mesin Umum : Buat : Rp 10.000 Beli : Rp 8.000 Mesin Khusus : Buat : Rp 10.000 Beli : Rp 12.000
Beli
Buat sendiri : Rp 10.000 Beli komponen : Rp 8.000
Bu
Be
Perencanaan Proses 2
Keputusan meneruskan / menghentikan proses
produksi
Perhatikan Biaya Tidak langsung (BOP)
BOP dibagi rata pada semua produk yg
diproduksi
Lihat contoh di halaman 3.26 – 3.27
Perencanaan Proses 2
Keputusan Penggantian teknologi
Perhatikan Biaya Tidak langsung (BOP)
BOP dibagi rata pada semua produk yg
diproduksi
Lihat contoh di halaman 3.28
Penghematan terjadi krn :
Penggunaan Tenaga kerja langsung dan
BOP Variabel
Perencanaan Proses 2
Keputusan Penggantian teknologi
Membandingkan biaya operasional dari kedua
macam teknologi tersebut
Analisis Proses 3
• Analisis Proses berhubungan dengan tenaga kerja langsung
• Metode kerja antara lain : – Sistem kerja secara kesuluruhan : Karyawan bekerja dan bertanggung
jawab penuh kepada pekerjaan secara keseluruhan
• Contoh : Pemasangan instalasi listrik
– Karyawan bekerja pd tempat tetap : Analisa proses menggunakan badan gerak simultan (aktivitas tangan kanan dan kiri)
• Contoh : Pemasangan label botol
– Karyawan bekerja dengan mesin : Analisa proses dilakukan dengan bagan manusia mesin.
• Contoh : Operator mesin cetak
– Karyawan bekerja bersama : Analisa proses menggunakan bagan staf
Analisis Proses 3
• Perbandingan Ideal antara Mesin dan manusia dapat diukur :
Jenis Layout 4
1. Layout : Penataan fasilitas produksi
2. Penyusunan Layout : Penyusunan tata letak fasilitas
produksi.
3. Objektif : Tingkat efisiensi tinggi
Jenis Layout 4
• Manfaat Penyusunan Layout : – Peningkatan produktivitas perusahaan
– Peningkatan utilitas peralatan dan SDM
– Peningkatan aliran material
– Peningkatan proses produksi
– Peningkatan moral kerja karyawan dan keamanan kerja
– Peningkatan aliran informasi dan tenaga kerja langsung
• Jenis Layout : – Layout posisi tetap - Layout produk
– Layout proses - Work-cell layout
– Layout kantor
– Layout layanan/eceran
– Layout gudang
Jenis Layout 4
• Layout posisi tetap : Penggunaan fasilitas produksi sekali pakai saja dalam setiap proyek – Contoh : proyek pembangunan jembatan
• Layout Proses : Utk perusahaan yang memproduksi produk dgn varian tinggi dan volume rendah – Contoh : Perusahaan mebel sederhana
• Layout kantor : Layout untuk kantor
• Layout layanan : Utk perusahaan yang menjual layanan atau eceran
Jenis Layout 4
• Layout Gudang : Digunakan pd saat menyimpan produk di gudang – Point penting Perhatikan Keseimbangan antara Efisiensi biaya
gudang dan Efisiensi biaya penanganan material.
• Layout Produk : Digunakan utk perusahaan yang produksinya utk varian rendah dan jumlah unit tinggi produksi massal – Contoh : Perusahaan kertas