manajemen koperasi1
DESCRIPTION
sasdafasfasdTRANSCRIPT
MANAJEMEN KOPERASI
Kegiatan koperasi supaya berjalan dengan baik maka diperlukan
pengelolaan yang baik pula. Maanjemen merupakan salah satu ilmu untuk
mengelola sebuah organisasi ataupun usaha. Dalam bab ini akan diuraikan
mengenai dasar-dasar manajemen dalam mengelola organisasi maupun kegiatan
usaha.
A. Konsep Dasar Manajemen
Istilah manajemen berasal dari bahasa latin manus berarti tangan
dan agree berarti melakukan, sehingga managree berarti menangani.
Dalam bahasa inggris berasal dari kata management berarti pengelolaan.
Setiap organisasi atau perkumpulan memiliki tujuan tertentu yang
akan dicapai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Tujuan yang akan
dicapai pada umumnya banyak jumlahnya, dan untuk mencapai tujuan
diperlukan sarana atau sumberdaya, yang dikenal dengan istilah 5 M,
yakni man (orang), money (uang), material (barang-barang), machine
(mesin), dan method (metode) atau teknologi).
B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen meliputi planning, organizing, actuating
(staffing dan coordinating), dan controlling (Baswir, 2000).
1. Planning (perencanaan)
Perencanaan merupakan kegiatan awal untuk menentukan
apa yang akan dicapai berdasarkan sumber-sumber daya yang
dimiliki. Oleh sebab itu, planning merupakan kegiatan penting
untuk mengarahkan apa yang akan dicapai pada waktu yang akan
datang.
a) Tujuan Perencanaan:
1) Perencanaan bertujuan untuk menentukan tujuan,
kebijakan-kebijakan, prosedur, dan program serta
memberikan pedoman cara-cara pelaksanaan yang
efektif dalam mencapai tujuan.
2) Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan
ekonomis, karena semua potensi yang dimilki
terarah dengan baik kepada tujuan.
3) Perencanaan adalah suatu usaha untuk
memperkecil risiko yang dihadapi pada masa yang
akan datang.
4) Perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan
dilakukan secara teratur dan bertujuan.
b) Sifat-sifat perencanaan
1) rasional, rencana yang ditetapkan hendaknya
didasarkan pada pertimbangan secara arsional,
logis dan merupakan hasil pemikiran sakal sehat
2) faktual, apa yang hendak dicapai berdasarkan pada
kondisi dan kemampuan yang ada.
3) Kontinyu, perencanaan yang dibuat hendaknya
bekesinambungan antara rencana tahun lalu , kini
dan yang akan datang.
4) Fleksibel, perencanaan yang ditetapkan tidak rigid,
tidak kaku sehingga memungkinkan melakukan
revisi sesuai dengan keadaan yang terjadi.
c) Jenis-jenis perencanaan
1) Berdasarkan tipenya
a. Rencana strategic (strategic plans)
b. Rencana operasioanal (operational plans)
2) Menurut jangka waktunya
a. Rencana jangka pendek (short term plans)
b. Rencana jangka menengah (medium term
plans)
c. Rencana jangka panjang (long term plans)
d) Prosedur perencanaan
1) Menjelaskan dan merumuskan masalah, usaha dan
tujuan yang akan direncanakan;
2) Mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang
diperlukan secukupnya.
3) Menganalisis dan mengklasifikasikan data,
informasi, dan fakta serta hubungan-hubungannya.
4) Menetapkan perencanaan, premis, dan hambatan-
hambatan yang mungkin terjadi untuk diperkirakan
langkah mengatasinya.
5) Menentukan beberapa alternatif.
6) Memilih perencanaan terbaik dari alternatif-
alternatif yang ada.
7) Menetapkan urutan-urutan dan penetapan waktu
secara rinci.
2. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian merupakan tindakan yang dilakukan oleh
manajer untuk membagi-bagi seluruh tugas yang harus dikerjakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan ke dalam tugas-tugas
yang dapat diserahkan kepada orang lain. Dengan adanya prinsip-
prinsip itu maka tindakan yang harus dilakukan dalam
pengorganisasian meliputi:
a. menentukan kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukan
b. memerinci atau menjabarkan kegiatan atau aktivitas
c. mengadakan pengelompokan tugas-tugas
d. mengadakan pembagian kerja dan pembagian tugas
e. mendelegasikan kewenangan
Dengan adanya pengorganisasian diperoleh manfaat:
a. tujuan dan kegiatan dapat dirumuskan secara jelas
b. dimungkinkan adanya spesialisasi pada suatu jenis kegiatan
sehingga pekerja akan dapat bekerja sesuai dengan bakat
dan keahliannya
c. memudahkan koordinasi karena tugas-tugas telah
dikelompokkan
d. adanya kejelasan tanggung jawab dan kewenangan antara
bawahan dan atasan
e. pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara efektif dan
efisien sehingga dapat dihindarkan adanya pengeluaran
yang tidak perlu.
3. Actuating (pengarahan)
Pengarahan meliputi usaha untuk memimpin, memotivasi
mengarahkan memberi perintah mendelegasikan dan menilai
mereka yang diberi tugas.
a. Staffing
Merupakan suatu proses dari usaha mengidentifikasi calon
tenaga kerja, rekruitmrn, penempatan hingga sampai opada
usaha pengembangannya
b. Koordinasi
Merupakan tindakan yang dilakukan untuk menyelaraskan
tindakan bagian (bawahan) satu dengan bagian (bawahan)
yang lainnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
4. Controlling (pengawasan)
Fungsi terakhir dari manajemen adalah pengawasan. Tanpa
pengawasan maka tujuan organisasi akan sulit dapat diwujudkan.
Pengawasan merupakan kegiatan atau tindakan untuk mengetahui
apakah pelaksanaan kerja sesuai dengan rencana, sehingga dapat
mencegah adanya penyimpangan-penyimpangan, dan apabila
terjadi penyimpangan maka segera dapat diadakan perbaikan
(Sudalduri, 2002). Pengawasan dilakukan agar pelaksanaan kerja
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Manfaat pengawasan antara lain:
a. Sebagai sarana untuk mencegah kemungkinan terjadinya
penyimpangan pelaksanaan kerja
b. Dapat mengetahui sedini mungkin ada tidaknya
penyimpangan pelaksanaan kerja
c. Sebagai sarana untuk mengarahkan atau meluruskan
penyimpangan yang terjadi.
d. Sebagai alat untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya
penyimpangan
e. Sebagai alat untuk menilai atau mengevaluasi pelaksanaan
kerja