manajemen kasda

23
MANAJEMEN KAS Oleh : Bagus Rahmad Vitanto Iman Taufik Adisty Bramantyo Muhammad Riswanda Imawan Galih Ivan Christyansah

Upload: bagusrv

Post on 02-Jul-2015

452 views

Category:

Economy & Finance


2 download

DESCRIPTION

Manajemen Kas Daerah di indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen kasda

MANAJEMEN KAS

Oleh :

Bagus Rahmad Vitanto

Iman Taufik

Adisty Bramantyo

Muhammad Riswanda Imawan

Galih Ivan Christyansah

Page 2: Manajemen kasda

KAS UMUM DAERAH (PP 58 TAHUN 2005)

Tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan

oleh kepala daerah untuk menampung seluruh

penerimaan daerah dan membayar seluruh

pengeluaran daerah.

Page 3: Manajemen kasda

MANAJEMEN KAS

Manajemen kas di pemerintahan didefinisikan

sebagai strategi dan proses terkait untuk mengelola

aliran kas jangka pendek dan saldo kas secara

efektif biaya (cost-effective), baik secara internal

maupun dalam hubungan pemerintah dengan pihak

luar.

Manajemen kas adalah praktik dan teknik yang

dirancang untuk mempercepat dan mengontrol

penerimaan kas, menjamin keamanan

penerimaan, meningkatkan kontrol atas cara-cara

pembayaran, dan menghilangkan saldo kas

menganggur.

Page 4: Manajemen kasda

PENGELOLAAN KAS UMUM NEGARA/DAERAH

(UU NO.1 TAHUN 2004)

1. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang mengatur dan menyelenggarakan rekening pemerintah.

2. Dalam rangka penyelenggaraan rekening pemerintah Menteri Keuangan membuka Rekening Kas Umum Negara.

3. Uang negara disimpan dalam Rekening Kas Umum Negara pada bank sentral.

4. Dalam pelaksanaan operasional penerimaan dan pengeluaran negara, Bendahara Umum Negara dapat membuka Rekening Penerimaan dan Rekening Pengeluaran pada bank umum.

5. Rekening Penerimaan digunakan untuk menampung penerimaan negara setiap hari.

Page 5: Manajemen kasda

PENGELOLAAN KAS UMUM NEGARA/DAERAH

(UU NO.1 TAHUN 2004)

6. Saldo Rekening Penerimaan setiap akhir hari kerja wajib disetorkan seluruhnya ke Rekening Kas Umum Negara pada bank sentral.

7. Dalam hal kewajiban penyetoran tersebut secara teknis belum dapat dilakukan setiap hari, Bendahara Umum Negara mengatur penyetoran secara berkala.

8. Rekening Pengeluaran pada bank umum diisi dengan dana yang bersumber dari Rekening Kas Umum Negara pada bank sentral.

9. Jumlah dana yang disediakan pada Rekening Pengeluaran disesuaikan dengan rencana pengeluaran untuk membiayai kegiatan pemerintahan yang telah ditetapkan dalam APBN.

Page 6: Manajemen kasda

TUJUAN MANAJEMEN KAS :

Keamanan kas

Menjaga likuiditas keuangan

Memperoleh keuntungan investasi

Page 7: Manajemen kasda

INVESTASI DAERAH DAPAT BERUPA :

(PERMENDAGRI NOMOR 21 TAHUN 2011)

Investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek mencakup deposito berjangka waktu 3

(tiga) bulan sampai dengan 12 (duabelas) bulan yang dapat

diperpanjang secara otomatis, pembelian Surat Utang Negara

(SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat

Perbendaharaan Negara (SPN).

Investasi jangka panjang

Terdiri dari investasi permanen dan non-permanen,

misalnya pembelian surat berharga untuk menambah

kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha, surat

berharga yang dibeli pemerintah daerah untuk tujuan

menjaga hubungan baik dalam dan luar negeri.

Page 8: Manajemen kasda

INVESTASI DAERAH DAPAT BERUPA :

(PERMENDAGRI NOMOR 21 TAHUN 2011)

Investasi permanen

Bertujuan untuk dimiliki secara berkelanjutan tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau tidak ditarik kembali, seperti kerjasama daerah dengan pihak ketiga dalam bentuk penggunausahaan/ pemanfaatan aset daerah, penyertaan modal daerah pada BUMD dan/atau badan usaha lainnya dan investasi permanen lainnya yang dimiliki pemerintah daerah untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

Investasi non permanen

Bertujuan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan atau ada niat untuk diperjualbelikan atau ditarik kembali, seperti pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh tempo, dana yang disisihkan pemerintah daerah dalam rangka pelayanan/pemberdayaan masyarakat seperti bantuan modal kerja, pembentukan dana secara bergulir kepada kelompok masyarakat, pemberian fasilitas pendanaan kepada usaha mikro dan menengah

Page 9: Manajemen kasda

MANAGING PUBLIC EXPENDITURE

TUJUAN MANAJEMEN KAS TERDIRI DARI:

Mengontrol belanja secara keseluruhan

Mengimplementasikan anggaran secara efisien

Meminimalkan biaya pinjaman pemerintah

Memaksimalkan opportunity cost sumber daya

Page 10: Manajemen kasda

PENGENDALIAN KEUANGAN DAN SISTEM

INFORMASI KAS

Sistem informasi dan pengendalian kas dapat

memberikan informasi secara akurat dan tepat waktu

tentang kondisi dan aliran kas, seperti jumlah kas di

tangan, tagihan, pembayaran, dan prediksi terhadap

aliran kas dari pendapatan dan untuk belanja. Untuk

memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan sistem

informasi yang memadai, baik secara formal maupun

informal.

Page 11: Manajemen kasda

SIKLUS MANAJEMEN KAS DAERAH

Siklus manajemen kas daerah merupakan tahap-

tahap, proses atau kegiatan yang terkait dengan

perolehan, penggunaan dan pemanfaatan kas

daerah, meliputi :

Pengumpulan pendapatan

Pengeluaran belanja

Penerimaan pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan

Page 12: Manajemen kasda

ANGGARAN KAS

Anggaran kas bertujuan untuk mengharmonisasikan

pemasukan pendapatan daerah disatu pihak dan

kebutuhan dana untuk belanja dan pembiayaan di

pihak lain. Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua

bagian yaitu:

Anggaran pendapatan dan penerimaan

pembiayaan

Anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan

Page 13: Manajemen kasda

ANGGARAN KAS

Anggaran kas memuat informasi tentang rencana

arus kas masuk dari pendapatan dari sumber lain

dan arus kas keluar untuk belanja dan penggunaan

lainnya.

Dengan demikian, estimasi atas arus masuk harus

sesuai dengan estimasi arus keluar (matching)

sehingga tidak terjadi kelebihan kas (idle cash) dan

kekurangan kas (cash shortfall).

Page 14: Manajemen kasda

TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN KAS

SECARA UMUM ADALAH UNTUK:

Menyediakan dana bagi kebutuhan transaksi secara harian.

Memanfaatkan kesempatan, terutama memperoleh pendapatan dari bunga, dari kelebihan kas yang dimiliki.

Meningkatkan kontrol melalui bank dan mengurangi biaya transaksi dengan melakukan sentralisasi.

Mengurangi mitigasi bank.

Meningkatkan kualitas kontrol terhadap sumber informasi kas.

Menjaga likuiditas organisasi, terutama dalam hal pemenuhan kewajiban jangka pendek.

Page 15: Manajemen kasda

RUANG LINGKUP ANGGARAN KAS DI

PEMERINTAH DAERAH

Anggaran Kas SKPD

Anggaran Kas Pemerintah Daerah

Page 16: Manajemen kasda

PERENCANAAN KAS PEMERINTAH DAERAH

(PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 39 TAHUN

2007) :

1. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku

Bendahara Umum Daerah bertanggung jawab untuk

membuat perencanaan kas dan menetapkan saldo kas

minimal

2. Berdasarkan perencanaan arus kas dan saldo kas

minimal, Bendahara Umum Daerah menentukan strategi

manajemen kas untuk mengatasi kekurangan kas

maupun untuk menggunakan kelebihan kas.

Page 17: Manajemen kasda

3. Strategi manajemen kas yang dilaksanakan oleh

Bendahara Umum Daerah harus dapat

memastikan:

pemerintah daerah selalu memiliki akses yang

cukup untuk memperoleh persediaan kas guna

memenuhi pembayaran kewajiban daerah;

dan/atau

saldo kas di atas saldo kas minimal diarahkan

untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

4. Dalam rangka penyusunan perencanaan

kas, satuan kerja perangkat daerah wajib

menyampaikan proyeksi penerimaan dan

pengeluaran secara periodik kepada Bendahara

Umum Daerah.

Page 18: Manajemen kasda

PENTINGNYA ANGGARAN KAS

Mengharmonisasikan keadaan kas daerah dengan

DPA-SKPD, SPD, SPP dan SPM yang akan

diajukan

Mengatur likuiditas keuangan pemda untuk

mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan

rencana penarikan dana yang tercantum dalam

DPA-SKPD

Membantuperencanaan dan pengendalian kas

daerah

Menjamin adanya kelancaran pelaksanaan

anggaran

Page 19: Manajemen kasda

ELEMEN ANGGARAN KAS

Saldo awal kas

Anggaran penerimaan kas

Anggaran pengeluaran kas

Saldo akhir kas setiap bulan dan triwulan.

Page 20: Manajemen kasda

CARA MEMBUAT ANGGARAN KAS

Mengenali pola belanja atau pengeluaran yaitu

belanja yang sifat relatif tetap setiap bulan dan

belanja yang sifatnya fluktuatif.

Mengenali pola pendapatan/penerimaan yang

diharapkan diperoleh pemda yaitu penerimaan

PAD, penerimaan dana perimbangan dan Lain-lain

pendapatan daerah yang sah.

Membuat skedul yang mengindikasikan perkiraan

total penerimaan serta pengeluaran per bulan

selama satu tahun anggaran

Membuat perkiraan anggaran kas setelah skedul

penerimaan dan pengeluaran tersebut disusun.

Page 21: Manajemen kasda

KELEMAHAN MANAJEMEN KAS DAERAH

BERSUMBER DARI : Ketidakmampuan SDM yang mengelola keuangan;

Tidak ada kaitan antara rencana kegiatan dengan anggaran

kas;

Tidak adanya transparansi dalam pelaksanaan anggaran

yang menyebabkan kas masuk atau kas keluar;

SKPD tidak diberi gambaran yang jelas tentang kondisi kas

daerah;

Pengawasan oleh internal auditor atau Bawasda tidak

berjalan efektif;

Pengelola keuangan daerah terlalu powerful dibanding

SKPD lain;

Terlalu banyak campur tangan secara politis;

Iklim dan kultur di pemerintahan daerah yang

memungkinkan praktik KKN semakin merajalela.

Page 22: Manajemen kasda

MANAJEMEN KAS DALAM

PERSPEKTIF BEST PRACTICE

a. Filipina

Mulai tahun 1995 diterapkan the Simplified Fund

Release System (SFRS) yang dimaksudkan untuk

menstandarkan pencairan dana di antara agency

yang sejalan dengan kebijakan pemerintah. Sistem

ini memungkinkan fleksibilitas penggunaan dana

dalam batasan yang telah ditentukan peraturan serta

penyederhanaan prosesnya, sehingga mengurangi

paperwork dan mempermudah monitoring atas

pencairan anggaran.

Page 23: Manajemen kasda

b. Swedia

Sistem di Swedia menganut konsep majamen keuangan yang efisien, di mana apropriasi anggaran tahunan disimpan di dalam rekening berbunga (interest-bearing account) masing-masing agency, dengan tingkat bunga normal 1/12 persen setiap bulan.

Jika agency menghabiskan dananya terlambat, maka akan mendapatkan bunga atas saldo yang tersisa, sementara jika menghabiskan dananya lebih cepat, maka dibebani bunga.

Bunga ini mencerminkan biaya pinjaman yang harus ditanggung pemerintah karena adanya “pelanggaran” terhadap anggaran kas agency bersangkutan. Dengan sistem seperti ini, agency diharapkan memiliki kemampuan untuk menggunakan dananya tepat waktu. Hal ini mendorong kepedulian agency terhadap manajemen kasnya.