manajemen h - lptp.or.idlptp.or.id/wp-content/uploads/2019/07/buku-5-manajemen-susu.pdf · e-mail:...

153

Upload: others

Post on 26-Oct-2019

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Seri Panduan Belajar

MANAJEMEN SUSU SAPI PERAH

Farmer Academy

MANAJEMEN SUSU SAPI PERAH Seri Panduan Pembelajaran

(untuk kalangan sendiri)

Tim Penyusun: 1. Rahadi

2. Zamzaini

Kontributor: 1. drh. Saiful Anam

2. Ilham Saiful Huda, S.Akt 3. Eko Budiarto, SE 4. Johan Rifqi, S.Hi

5. Luqman Hakim, Amd 6. Muhammad Najmudin, S.Ag

7. Daryanto, SP

Farmer Academy

Katalog Nasional Dalam Terbitan (KDT)

MANAJEMEN SUSU SAPI PERAH Seri Panduan Pembelajaran (untuk kalangan sendiri) LPTP - Danone Ecosystem - PT. Sarihusada Generasi Mahardika, Sleman, 2017

131 halaman, i-ix, 17 X 24 cm, bagan, daftar pustaka ISBN 000-0000-000

1. sapi perah 2. susu 3.Panduan I. Judul

Cetakan pertama, 2017

Semua bahan dalam buku ini dapat digandakan untuk kepentingan pendidikan rakyat asalkan menyebut sumbernya.

Rancang sampul: Kompugrafi : Ilustrasi : Proofreading :

Diterbitkan oleh: LPTP

Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP)

Jln. Raya Palur Km 5, Tegal Asri, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Indonesia

Po Box 313 Solo 57103, Tel. +62 271- 826620, Fax. : +62 271- 825107 e-mail: [email protected], www.lptp.or.id

Puji syukur alhamdulillah Modul “Manajemen Susu Sapi Perah” telah dapat diterbitkan. Buku ini berfungsi sebagai modul ajar, dapat digunakan sebagai bahan acuan atau pegangan bagi fasilitator pengembang masyarakat dalam mendampingi peternak dan masyarakat pada umumnya yang berminat memelihara dan berusaha di bidang peternakan sapi perah. Fungsi lain buku ini bagi peternak juga berguna sebagai bahan bacaan dan rujukan ketika peternak merasa ingin mendampingi anak atau tetangga sekelilingnya dapat ikut berperan mengembangkan peternakan sapi perah yang saat ini sedang digalakkan pemerintah Republik Indonesia..

Sumber dan bahan penulisan modul penanganan penyakit pada sapi perah sebagian besar materinya diambil dari rekaman studi kasus pengalaman Lembaga Pengembangan Teknologi Perdesaan (LPTP) dalam mendampingi peternak sapi perah di wilayah Kecamatan Cangkringan dan Pakem Kabupaten Sleman sejak tahun 2014 sampai 2017.

Belajar beternak sapi perah melalui bahan panduan modul memerlukan bantuan fasilitator ahli yang berasal dari praktisi ternak atau setidaknya sarjana akademisi jurusan peternakan untuk membimbing dan menterjemahkan isi modul kedalam pelaksanaan praktek pemeliharaan sapi perah. Disamping itu belajar beternak sapi perah tidak cukup hanya mempelajari sisi penyakit saja namun unsur lain juga harus dikuasai.

Untuk itu menyertai dan melengkapi terbitnya Modul “Manajemen Susu Sapi Perah” LPTP juga telah menerbitkan modul terkait lainnya yang berjudul : ^, -

1. Modul Mari merawat sapi perah

2. Modul Manajemen Pakan sapi perah

3. Modul pengelolaan limbah sapi perah dan Kandang

4. Modul Mengenal Penyakit Pada Sapi Perah

Harapan kami modul ini dapat bermanfaat bagi pengembangan peternakan sapi perah di Indonesia walaupun disana masih terdapat kekurangan. Masukan dan kritikan terhadap isi modul sangat kami harapkan dari

KATA PENGANTAR

Farmer Academy i

pembaca dan pengguna demi penyempurnaan yang lebih baik.

Akhirnya atas terbitnya modul ini LPTP banyak menghaturkan terima kasih kepada Danone Ecosystem dan PT.Sarihusada Generasimahardika dan tim penyusun modul, teriring doa semoga menjadi buah karya abadi.

Drs. A. Robith Sya’bani, SE

Team Leader

ii Farmer Academy

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

Prologue Pembuka Kata Pelatihan Manajemen Susu Sapi Perah 1

Membina Suasana 10

Apa itu Susu 16

Bahan bacaan: Apa itu Susu 20

Bahan Bacaan: Proses Pembentukan Susu 28

Bahan Bacaan : Susu sapi perah berkualitas 38

Uji Kalitas susu 48

Bahan Bacaan: Uji Kualitas susu 62

Mengenal Lactosan 69

Bahan Bacaan: Mengenal Laktoscan 72

Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Susu 76

Bahan Bacaan: Faktor yang Mempengaruhi Produksi Susu 80

Bahan Bacaan: Masa laktasi sapi perah 93

SOP Pemerahan 98

Persiapan pemerahan 106

Mari melakukan pemerahan 114

Penanganan Susu Hasil Pemerahan 130

Evaluasi dan RTL Pembelajaran 137

DAFTAR PUSTAKA 143

DAFTAR ISI

Farmer Academy iii

Farmer Academy 1

PROLOGUE PEMBUKA KATA PELATIHAN

MANAJEMEN SUSU SAPI PERAH “Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar

terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih

antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (QS. An-Nahl: 66)

Ayat kitab suci tersebut mengajarkan kepada kita bahwa susu merupakan makanan yang mudah ditelan dan bersih atau sehat, meski susu itu mengalir diantara kotoran (tahi) dan darah. Susu ternak merupakan jamuan istimewa sejak jaman dulu. karena susu merupakan sari dari pepohonan, seperti yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, yang menegaskan dalam sebuah haditsnya, “Hendaknya kalian meminum susu sapi, karena itu hasil dari apa yang disarikan oleh pepohonan.” (HR. Ahmad). Itu artinya susu merupakan makanan terbaik bagi seseorang, bagi anak-anak, muda maupun tua, laki-laki mapun perempuan.

Penelitian dan studi modern menegaskan bahwa susu merupakan jenis makanan terbaik karena mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan, umur panjang dan pencegahan penyakit. Ada satu pernyataan bahwa anak-anak yang

mendapat cukup susu dan semua makanan yang diproduksi dari susu mengalami usia hidup yang lebih lama dan proporsi penyakit fatal (seperti stroke) yang sangat rendah.

Mengonsumsi seperempat liter susu dalam satu hari, bisa mengurangi risiko kematian akibat stroke hingga 60%. Bahkan ada pula studi yang menegaskan bahwa mengonsumsi susu setiap hari melindungi tubuh terhadap tekanan darah tinggi dan banyak penyakit lainnya. Para ilmuwan memastikan susu sapi merupakan jenis susu yang moderat kegunaannya, khususnya untuk anak-anak, setelah air susu ibu. Dalam majalah British Medical Journal, disebutkan manfaat minum susu setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit, alergi dan penyakit pernafasan pada anak. Dalam penelitian kedua, ditemukan susu dapat digunakan untuk mengobati gangguan lambung dan radang usus besar. Hasil lainnya, ditemukan meminum susu secara

Farmer Academy 2

- Ilmu itu adalah

tindakan.

teratur melindungi aterosklerosis (pengapuran dinding pembuluh darah arteri), mencegah kanker, dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit, terutama penyakit jantung.

meningkatkan kualitas serta kuantitas susu, dan apa saja yang perlu dicegah untuk menghindari apa-apa yang dapat mencegah proses terbentuknya susu.

Tentang Modul Ini Mengapa Susu dapat memberikan manfaat sedemikian rupa? Karena Susu yang dihasilkan oleh ternak perah memiliki nilai gizi yang tinggi dengan kandungan zat gizi yang lengkap dan seimbang.

Sekresi susu dangan kuantitas dan kualitas tinggi merupakan tujuan utama dari pemeliharaan ternak perah. Susu disekresikan disimpan di dalam dan dikeluarkan oleh ambing atau mamary gland dari sapi perah. Untuk mendapatkan susu yang kuantitas dan kualitasnya baik membutuhkan pengetahuan . dasar tentang proses pembentukan susu, pengendalian sintesa susu dan pengeluaran susu.

Komposisi susu tergantung dari pola fermentasi di dalam rumen. Procurcor utama penyusun susu adalah glucose untuk sintesa laktosa, glycerol, dan citrat asam amino bebas untuk sintesi protein, acetat, dan hydroksi butirat untuk sintesa lemak.

Pengetahuan tentang proses terjadinya susu perlu dikembangkan, karena dengan mengetahuinya dapat mengetahui apa saja yang diperlukan untuk

Modul ini ditulis berdasarkan pengalaman yang dalam pengelolaan susu sapi perah. Pengetahuan dan teknologi yang diajarkan melalui Modul ini dibatasi pada pengalaman dalam pengelolaan susu sapi perah yang ada di lingkungan Mulya Manunggal Farm- MMF dan wilayah kecamatan Cangkringan kabupaten Sleman.

Struktur penulisan modul ini terbagi ke dalam beberapa thema. Ada beberapa thema yang terbagi ke dalam sub-sub thema. Dalam setiap thema dibagi ke dalam 2(dua)

Ilmu iku Kelakone

kanthi laku

Farmer Academy 3

bagian.

Bagian pertama berupa panduan belajar, yang berisi langkah-langkah dalam memahami isi (materi belajar). Bagian pertama ini dapat dilakukan sendiri atau dalam bimbingan seorang fasilitator. Panduan belajar, disusun oleh Tim LPTP berdasarkan pengalaman memfasilitasi proses belajar bersama petani dan peternak di berbagai tempat.

Bagian kedua berupa bahan bacaan. Bahan bacaan merupakan bahan pengayaan pengetahuan yang berisi pengetahuan dan teknologi dalam manajemen susu sapi perah. Bahan pengayaan ini juga merupakan informasi kunci bagi fasilitator dalam memandu proses belajar. Bahan bacaan yang tersusun dalam modul ini ditulis berdasarkan masukan fasilitator LPTP yang berbasis pada pengalaman dan diperkaya dari berbagai sumber. Penyusunan panduan dan bahan bacaan dibuat sedemikian rupa, sehingga petani mampu belajar sendiri tanpa bimbingan seorang guru.

Kegunaan Modul

Umumnya peternak kurang memahami hal-hal yang terkait dengan pengelolaan susu sapi perah. Jikapun ada peternak yang memiliki pengetahuan tentang

pengelolaan susu sapi perah, seringkali kurang dapat menyebar kepada peternak lain. Untuk itulah panduan ini dituliskan guna:

1. Membekali kepada peternak, calon peternak, dan pelaku usaha peternakan dalam pengelolaan susu sapi perah.

2. Menyediakan bahan bacaan yang yang mudah dipahami dan diterapkan dalam pengelolaan susu sapi perah. k

Cara Penggunaan Panduan

Panduan ini dapat digunakan sendiri oleh petani dan digunakan dalam proses pembelajaran atau pelatihan. Jika panduan ini digunakan dalam pelatihan, maka cara penggunaan modul ini adalah sebagai berikut:

1. Ciptakan suasana merdeka, sehingga peserta belajar dapat secara terbuka ikut terlibat dalam proses belajar.

2. Ikuti langkah-langkah pembelajaran yang tertera dalam panduan.

3. Gunakan Media Pembelajaran untuk memudahkan penyerapan peserta belajar terhadap materi belajar yang diajarkan.

4. Khusus bagi fasilitator, sebaiknya membaca bahan bacaan yang ada di belakang setiap panduan.

5. Teruslah kreatif

Farmer Academy 4

Metode dan Alur Pembelajaran

“Saya tidak pernah mengajari apapun pada murid. Saya hanya menyediakan struktur dan lingkungan yang memungkinkan mereka belajar sendiri” begitu kata Albert Einstein.

Ajaran Albert Eistein inilah yang menjadi Prinsip-prinsip dalam proses pembeajaran dalam farmer academy. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

ditinggalkan. Peserta harus didudukkan seperti gelas yang sudah berisi separoh. Karena selama ini, peserta belajar sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang kesehatan ternak. Sehingga proses belajar di dalam Farmer Academy tinggal mengisi yang separonya.

• Belajar dari kehidupan Nyata . Bahan Belajar yang digunakan dalam Farmer Academy adalah alam raya. Karena alam raya adalah buku asli ilmu pengetahuan. Maka praktek langsung dalam pengelolaan sapi perah adalah hal terbaik untuk memahami kesehatan sapi. Studi kasus dan media hanya digunakan ketika

\ kenyatan sulit dihadirkan ke dalam kelas.

• Dialogis . Proses belajar haruslah dialogis dengan menempatkan semua peserta belajar pada posisi yang setara. Dalam pembelajaran dialogis, setiap

• Bukan Guru tetapi Fasilitator. Proses belajar dalam Farmer Academy membutuhkan fasilitator, bukan Guru (dalam artian pengajar seperti layaknya sekolah formal). Fasilitator adalah orang yang mampu memproses pembelajaran % q secara partisipatif. Seorang '.N Fasilitator juga harus mampu S membuat bahan belajar yang 14

sulit menjadi mudah terserap oleh peserta belajar, termasuk mereka yang tidak kurang cepat dalam memahami materi. Fasilitator juga harus mampu menciptakan proses belajar yang hidup dan dinamis.

• Belajar dari Pengalaman nyata . Proses pembelajaran dalam Farmer Academy haruslah berpusat pada pengalaman nyata peserta belajar. Teori yang menganggap peserta adalah gelas kosong haruslah mulai

Metode lebih penting dari materi.

Guru lebih penting dari metode.

Jiwa seorang Guru, jauh lebih penting

dari guru dan metode.

Farmer Academy 5

peserta diharapkan mampu aktif mengemukakan pendapatnya sendiri. Proses Dialogis juga mensyaratkan penggunaan metode belajar yang lebih variatif, dan tidak hanya menggunakan metode caramah. Selain itu, untuk memicu proses dialogis diperlukan media belajar yang memadai. Salah satu kredo terbaik dalam pembelajaran:

Mendengar saya lupa Melihat saya ingat

Melakukan saya paham Menemukan saya menguasai

• Discovery Learning. Pembelajaran dalam a Farmer Academy haruslah mendorong terjadinya produksi ilmu pengetahuan. Sehingga penekannya pada bagaimana mengajarkan cara menemukan il mu dan mengaplikan ilmu tersebut dilapangan, bukan hanya menyampaikan informasi.

Maka siklus pembelajaran yang digunakan dalam Farmer Academy adalah sebagai berikut:

Farmer Academy 6

Hari

I

Waktu 07.30-08.00

08.30-09.00

09.30 - 10.15

Kegiatan Belajar

• Registrasi peserta

• Pembukaan Acara

• Bina suasana • Perkenalan • Kontrak Belajar

II

III

10.15 - 10.30

10.30 - 12.00

12.00 - 13.30

13.30 - 15.00

15.00 - 15.30

15.30 - 16.15

08.30 - 09.00

09.30 - 10.15

10.15 - 10.30

10.30 - 12.00

12.00 - 13.30

13.30 - 15.00

15.00 - 15.30

15.30 - 16.15

08.30 - 09.00

09.30 - 10.15

10.15 - 10.30

10.30 - 12.00

12.00 - 13.30

13.30 - 15.00

15.00 - 15.30

• Orientasi pembelajaran

rehat kopi

Apa itu susu?

ISHOMA

Proses Pembentukan susu

Istirahat sore

Susu berkualitas

Review hari I

Praktek Uji kualitas susu 1

rehat kopi

Praktek Uji kualitas susu 2

ISHOMA

Praktek uji kualitas susu 3

Istirahat sore

Praktek laktoscan

Review hari II

Faktor yang mempengaruhi produksi susu

rehat kopi

Persiapan Pemerahan

ISHOMA

Praktek Pemerahan manual

Istirahat Sore

7 Farmer Academy

JADWAL BELAJAR

III 08.30 - 09.00 Review hari III

09.30 - 10.15 praktek pemerahan mesin

10.15 - 10.30 rehat kopi

10.30 - 12.00 penanganan pasca pemerahan

12.00 - 13.30 ISHOMA

13.30 - 15.00 Evaluasi Pembelajaran

15.00 - 15.30 Penutup

Farmer Academy 8

Farmer Academy 9

Tujuan Pembelaja ran

Jam Belajar

Alat Bahan

• Kertas plano • Kartu-kartu (kertas A4 dibagi 8) • Lem tackol kecil 5 tabung kecil • Kuda-kuda untuk flip chart • Papan tulis dengan perlengkapannya • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

1 JPL (1x45 menit)

MEMBINA SUASANA

Menciptakan suasana pendidikan yang kondusif penting dalam sebuah proses pendidikan. Suasana kondusif dapat dicapai melalui pengelolaan orientasi pendidikan dan sesi perkenalan. Proses ini harus mampu memastikan peserta merasa nyaman, bersedia melibatkan diri dan percaya terhadap seluruh proses pendidikan. Fasilitator memilki tanggung jawab terhadap keseluruhan proses.

Peserta pendidikan adalah orang dewasa yang memiliki pengalaman dalam hidupnya. Asumsi awal tersebut digunakan sebagai pedoman dalam menggunakan metode pelaksanaan proses pendidikan dengan menggunakan metode pendidikan orang dewasa (andragogi) dengan menekankan partisipasi aktif setiap peserta dalam proses pendidikan.

• Peserta saling mengenal, saling memahami perbedaan, saling menghargai. . % . % -

• Peserta mampu menciptakan keakraban

Farmer Academy 10

Proses Pembelajaran

Kegiatan 1 Permainan Perkenalan

Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai pelatihan ini dengan perkenalan peserta. Sebelum kegiatan ini dimulai, pemandu kelas harus sudah memilih cara perkenalan yang akan digunakan. Cara perkenalan yang dipilih sebaiknya menjadi proses awal membangun dinamika kelas. Jika menggunakan permainan sebagai cara untuk melakukan perkenalan, siapkan peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan tersebut. Seluruh peserta (pemandu kelas, wakil pemandu, panitia, dll) di dalam kelas ikut serta dalam permainan perkenalan ini. "%,X N, r CONTOH PERMAINAN PERKENALAN:

PERKENALAN - SEBUAH PERJUMPAAN ANTAR PRIBADI

Seringkali kita menganggap kita sudah saling mengenal dengan mengetahui nama dan jabatan seseorang. Perkenalan ini sering dikenal sebagai perkenalan kartu nama, karena seorang hanya mengenal yang lain sebatas apa yang biasa tertulis di kartu nama. Perkenalan macam ini jelas tidak cukup untuk membangun tim (team).

Di bawah ini diberikan satu contoh perkenalan dengan judul ‘ MENCARI JODOH’. _ 1% 1 N -

Langkah – langkah yang harus dilakukan :

1. Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diberikan, misal : Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang dibuat sebanyak setengah dari jumlah peserta. Apabila jumlah peserta 20 orang, maka kita harus menyediakan 10 kalimat.

2. Pecahkan kalimat di atas menjadi 2 bagian dan ditulis di kertas, satu kertas berisi ‘Bersama Membangun’ dan satu kertas berisi ‘ Kepedulian’.

3. Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi.

4. Bagikan kertas- kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah

Farmer Academy 11

1. peserta ( apabila peserta ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu sendiri ).

2. Minta peserta untuk membuka gulungan kertas masing – masing dan membaca isinya yaitu sepotong kalimat yang Belem lengkap.

3. Minta setiap pasangan untuk berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut.

4. Minta peserta berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan memperkanalkan pasangannya dan menyampaikan arti kalimat lepada peserta yang lain.

Catatan :

Keuntungan dengan cara perkenalan ini pemandu bisa mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap arti ‘ kalimat’ yang ada.

Kegiatan 2 Mengisi Bio data

1. Bagikan formulir bio data dan name tag kepada seluruh peserta. Contoh formulir bio data dapat dilihat pada lembaran di bawah ini. Data yang di minta dapat disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggara pelatihan. %AN, X

2. Minta peserta untuk mengisi formulir tersebut dan tanda pengenal (name tag) yang telah dibagi dgn nama panggilan dgn tulisan yg cukup besar dan jelas dibaca.

3. Kumpulkan formulir setelah selesai diisi oleh seluruh peserta.

4. Minta peserta untuk menggunakan identitas / tanda pengenal (name tag).

5. Tutup kegiatan dan ucapkan terima kasih dan Tepuk Tangan Bersama.

Kegiatan 3 Penjelasan Harapan dan Rangkaian Pelatihan

1. Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan memulai dengan membahas Orientasi Belajar yang terdiri dari dua kegiatan belajar.

2. Ajukan pertanyaan kepada peserta:

Farmer Academy 12

• Apa tujuan kita berkumpul di Sini?

• Apa yang anda kawatirkan dengan keberadaan kita di sini?

1. Mintakan kepada semua warga untuk menu liskan jawaban tersebut ke dalam kertas metaplan.

2. Mintakan kepada peserta (pilih 4-5 peserta) untuk membacakan hasil tulisannya dengan suara yang keras.

3. Mintakan kepada semua peserta untuk menempelkan tulisan harapan dan kekawatiran ke dalam kertas plano yang sudah dipersiapkan di dinding.

4. Ajaklah Peserta untuk mengamati dua kelompok kertas tersebut.

5. Ajaklah masyarakat untuk mengusulkan gagasan pengelolaan kelas dengan mengajukan pertanyaan: “Jika tujuan belajar kita banyak, sementara kekawatiran kita juga besar untuk mencapi tujuan. Lalu bagaimana sebaiknya kelas ini dikelola?” %

6. Catatlah usulan peserta ini. Tawarkan kepada semua peserta: “Apakah catatan ini dapat disepakati sebagai komitment bersama dalam mensukseskan pencapaian tujuan pembelajaran?”

Kegiatan 4 Penjelasan Garis Besar Program Pembelajaran

1. Jelaskan bahwa kita melanjutkan modul ini dengan kegiatan kedua yaitu Penjelasan Garis Besar Program Pembelajaran.

2. Sampaikan kepada peserta prinsip dan model pembelajaran yang digunakan dalam pelatihan. (lihat bahan belajar)

3. Sampaikan jadwal belajar ke masyarakat.

4. Buka kesempatan tanya jawab bagi peserta.

5. Tutup kegiatan dan ucapkan terima kasih dan tepuk tangan bersama.

13 Farmer Academy

BIO DATA PESERTA

Nama : ............................................................................ Jenis Kelamin : pria / wanita (coret yang tidak perlu) Pekerjaan/Jabatan : ............................................................................ Alamat Kantor /telp : ............................................................................

Alamat Rumah/telp : ............................................................................

. No Hp : ............................... Email : .........................................................

Pengalaman unik/menarik/berkesan dalam Bidang Peternakan yang dimiliki : mw*,.,'NXN

1) ......................................................................................................................... 2) ......................................................................................................................... 3) ..........................................................................................................................

Mulai memelihara ternak sejak tahun ................... Persoalan Susu yang biasa dialami: 1) ........................................................................................................................... 2) ........................................................................................................................... 3) ...........................................................................................................................

............................... , ...................... 20... Tanda Tangan

(Nama : )

Farmer Academy 14

15 Farmer Academy

Setelah mengikuti materi belajar ini, peserta dapat:

1. Memahami komponen pembentuk susu

2. Memahami komposisi dalam susu sapi perah 3. Mampu melatih peternak lain dalam memahami susu sapi perah

Tujuan Pembelaja ran

APA ITU SUSU ?

Penelitian dan studi modern menegaskan bahwa susu merupakan jenis makanan terbaik karena mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan, umur panjang dan pencegahan penyakit. Banyak yang disimpulkan dari hasil studi modern terhadap susu. Disebutkan bahwa anak-anak yang mendapat cukup susu dan semua makanan yang diproduksi dari susu mengalami usia hidup yang lebih lama dan proporsi penyakit fatal (seperti stroke) yang sangat rendah. Ini menunjukkan bahwa Susu yang dihasilkan oleh ternak perah memiliki nilai gizi yang tinggi dengan kandungan zat gizi yang lengkap dan seimbang. Ift, "X

• Bahan bacaan • Kertas plano

• 1 gelas susu • Spidol

• LCD • Film

• Papan tulis • Materi presentasi

Alat Bahan

Farmer Academy 16

Jam B elajar 1 jpl ( 3 X 45 menit)

Metode Pembelajaran: ceramah, brainstorming, dan diskusi kasus.

Proses Pembelajaran

Langkah 1: Mengenal Susu Sapi Perah

1. Perkenalkan diri anda kepada peserta belajar 2. Sampaikan maksud dan tujuan materi pembelajaran sesi ini

3. Sepakati bersama waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari materi ini

4. Ajukan pertanyaan kepada peserta: • Apa itu susu sapi perah? • Mengapa Susu sapi perah baik bagi tubuh manusia?

5. Fasilitator mencatat kata- kata kunci peserta sekaligus mengelompokkan ke dalam kategori komposisi dan komponen dalam susu sapi perah.

6. Berdasarkan pendapat peserta, fasilitator menyimpulkan dan menjelaskannya ada 2 hal terkait susu sapi perah: komponen dan komposisi. "li, xx

Langkah 2: Mengenal Komponen dan komposisi Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting. % -&

2. Bagilah peserta menjadi 2 kelompok, mintakan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan: a. Kelompok satu:

• Apa yang dimaksud Kompoonen pembentuk susu sapi perah • Apa saja Komponen pembentuk susu sapi perah

b. Kelompok dua: • Apa yang dimaksud komposisi susu sapi perah • Apa saja Komposisi dalam susu sapi perah

3. Mintakan masing-masing kelompok untuk menuliskan hasil diskusinya ke dalam kertas plano.

Farmer Academy 17

4. mintakan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya . —

'k 'W& -

5. Mintakan kepada kelompom lain untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan. - ^ 1w 1w w

6. Berikan informasi tambahan, gunakan bahan bacaan. 7. Pastikan semua peserta memahami “apa itu Susu sapi perah” dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan kunci. 4. Tutup pertemuan ini dengan menyampaikan terimakasih atas partisipasi

dan kerjasamanya % ,, X% —

Refleksi

1. Mengapa penting kita sebagai peternak mengetahui tentang susu sapi?

2. Apakah ada kaitan antara kandungan susu dengan pakan yang kita berikan?

Farmer Academy 18

19 Farmer Academy

APA ITU SUSU ?

Dapat dipastikan, generasi yang lahir setelah tahun 1980-an pernah merasakan susu sapi perah, baik itu berupa susu segar (yang belum dimasakan maupun yang sudah dimasak), susu pasteurisasi, susu bubuk, susu kental manis, dan sebagainya. Pemerintah melalui program-programnya gencar mengkampanyekan konsumsi susu untuk menjaga lost generation. Bahkan dulu ada parafrase yang sangat akrab di telinga “empat sehat, lima sempurna”. Disitu susu sebagai komponen kelima yakni sebagai penyempurna konsumsi bangsa Indonesia. _ IL wk, ^

Susu diyakini adalah makanan \ yang sangat baik. Penelitian dan studi modern menegaskan bahwa susu merupakan jenis makanan terbaik karena mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan, umur panjang dan pencegahan penyakit. Banyak yang disimpulkan dari hasil studi modern terhadap susu. Disebutkan bahwa anak-anak yang mendapat cukup susu dan semua makanan yang diproduksi dari susu mengalami usia hidup yang lebih lama dan proporsi penyakit fatal (seperti stroke) yang sangat rendah. Ini menunjukkan bahwa Susu yang dihasilkan oleh ternak perah memiliki nilai gizi yang tinggi dengan kandungan zat gizi yang

lengkap dan seimbang.

Komponen pembentuk susu

Susu mempunyai tiga komponen karakteristik yaitu : laktosa, kasein, dan lemak susu, disamping itu mengandung bahan-bahan lainnya misalnya air, mineral, dan vitamin. Banyaknya tiap-tiap bahan dalam susu berbeda-beda tergantung spesies ternak, sedangkan komposisi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.

Komposisi Susu Sapi Perah FH

1. Air.

Air yang terkandung dalam susu bervariasi antara 82 % sampai 89 % dengan kandungan rata-rata 87 %. Air berguna sebagai medium disperse (media penguraian) untuk total solid dan untuk fluidity (kecairan).

2. Material yang termasuk di dalam li pida

Lemak Susu . Bervariasi antara 3 % sampai 6 %. Di dalam susu, lemak berdispersi (terurai) dalam bentuk butiran-butiran (globula) kecil dan terjadi emulsi antara lemak dengan air. Globula ini berukuran antara 0,5 sampai 20 mikron dengan rata-rata 3 mikron. Setiap tetes susu disinyalir

Farmer Academy 20

mengandung 100 juta globula lemak. Besarnya globula ini sangat penting pada proses pemisahan lemak dari susu pada waktu proses churning(pemisahan lemak dari susu pada saat pembuatan mentega).

Tiap-tiap globula lemak dikelilingi oleh suatu lapisan tipis yang terdiri atas fosfolipida dan protein. Lapisan ini disebut dengan membran globula lemak susu. Lapisan ini berguna untuk melindungi lemak serta mempertahankan kestabilannya di dalam emulsi.

Lemak terdiri atas trigliserida yang terbentuk dari tiga molekul asam lemak dengan satu molekul gliserol.

Terdapat asam-asam lemak volatile di dalam lemak susu antara lain : asam-asam butirat, kaproat, kaprilat, kaprat, dan laurat; sedangkan yang non volatile antara lain asam-asam miristrat, palmitat, stearat, oleat, linolat, linoleat, dan arachidonat.

Asam butirat, kaproat, dan kaprilat menghasilkan bau yang keras bila terjadi dekomposisi dari lemak susu dan merupakan penyebab bau tengik pada produk-produk susu.

Asam lemak tidak jenuh yang terdapat dalam susu adalah asam linoleat, linolat, dan linoleat yang masing-masing mengandung 1,2, dan 3 ikatan rangkap. Asam-asam lemak lainnya terdapat dalam keadaan yang jenuh.

Fosfatida . Sebagian besar dari

fosfatida adalah trigliserida dari asam lemak berantai panjang yang berikatan dengan asam fosfat dan senyawa yang mengandung nitrogen (N) yaitu choline. Choline ini merupakan bagian dari vitamin B kompleks dan sangat esensial untuk metabolisme lemak, kolesterol, dan untuk pertumbuhan. Sphingomyelin kecil jumlahnya dalam susu.

Lecithin . Lecithin merupakan fosfolipida utama yang terdapat dalam susu. Lesitin ini dijumpai pula di dalam kuning telur, jaringan syaraf hewan, dan hampir semua sayuran terutama kedelai. Susu mengandung 0,03 persen fosfolipida terutama lesitin, sphigomyelin, dan cephalin. Pada proses pemisahan lemak susu kira-kira setengah dari fosfolipida yang ada terbawa bersama lemak susu.

Farmer Academy

21

Bagian dari lemak susu yang tidak tersabun. Jika lemak disabun dan sabun yang terjadi diekstraksi dengan ether, maka bahan yang tidak di dalam ether merupakan bagian lemak yang tidak tersabun, karena sabun itu sendiri tidak larut dalam ether. Pada lemak susu bahan-bahan yang tidak tersabun sebagian besar terdiri atas sterol. Sterol utama yang terdapat dalam susu adalah cholesterol. Sterol ini dijumpai dalam jaringan-jaringan tubuh terutama otak dan syaraf. Susu mengandung 0,015 % cholesterol.

Vitamin A . Vitamin A yang terdapat dalam susu berasal dari bagian yang tidak tersabun dari lemak susu. Vitamin A dan karotenoid 1 susu nampaknya terkonsentrasi pada permukaan globula lemak dan banyaknya mempunyai hubungan dengan ukuran globula. Susu yang dihasilkan pada musim panas atau pada saat padang penggembalaan banyak mengandung rumput hijau akanlebih banyak mengandung vitamin A dibandingkan dengan susu yang dihasilkan pada musim-musim dimana hijauan kurang produksinya, karena lebih banyak karoten yang terdapat di dalam hijauan akibatnya akan lebih banyak pula kemungkinannya ditransfer menjadi vitamin A dalam susu. Banyaknya karoten di dalam susu adalah 0,03 %.

Vitamin D . Vitamin D yang terdapat di dalam susu adalah vitamin D2, yang berasal dari ergosterol

dalam makanan, dan vit D3 yang merupakan derivate dari 7-dehidrokolesterol, yang dihasilkan dari penyinaran ultraviolet sinar matahari. Kolostrum megandung 3 sampai 10 kali lebih banyak vitamin D dibandingkan susu normal.

Vitamin E dan K . Vitamin E yang terdapat pada susu dalam bentuk α-tocopherol . Kolostrum mengandung 2,5 sampai 7 kali lebih banyak tocopherol dibandingkan dengan susu normal. Fungsi yang tepat dari vitamin E dalam susu belum diketahui dengan jelas, diduga vitamin E bertindak sebagai antioksidan dalam lemak susu.

Susu relatif sedikit mengandung vitamin K. Tidak seperti vitamin lainnya yang larut dalam lemak, konsentrasinya dalam susu tidak dipengaruhi oleh kandungan di dalam ransum karena sejumlah besar vitamin K dapat disintesa di dalam rumen.

3. Protein

Ada tiga macam protein utama susu, yaitu : kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin. Ketiga macam protein ini terdapat dalam bentuk koloid, tidak membentuk lapisan seperti pada lemak susu, tetapi secara seragam berdispersi dalam susu

Kasein . Kasein merupakan 80 % dari protein total dalam susu. Selain mengandung asam-asam amino, kasein mengandung pula fosfor,dan terdapat dalam susu sebagai garam-garam kalsium

Farmer Academy 22

yang dikenal dengan Ca-kaseinat. Kasein terdiri atas alpha, beta, gamma, dan kappa kasein. Bila pH susu 4,6 – 4,7; maka kasein akan dipresipitasikan/diendapkan. Kasein dapat pula dipisahkan dari susu dengan jalan menggunakan sentrifuse berkecepatan tinggi (high speed centrifuge). Dapat pula terjadi pengendapan karena susu menjadi asam oleh sebab bakteri. Penambahan enzim proteolitik, terutama rennin akan menyebabkan terjadinya endapan pula. Endapan ini merupakan protein kompleks yang berbeda dengan pengendapan oleh asam yang menghasilkan protein yang tidak kompleks (tidak terikat). Dengan alkohol dan pemanasan 250 oF, akan menyebabkan kasein mengendap.

Laktalbumin . Laktalbumin terdiri atas sekelompok protein-protein tertentu yang mempunyai sifat-sifat kimia dan fisik hampir bersaman. N Protein-protein itu adalah β-laktoglobulin, α-laktalbumin, ' dan albumin serum darah. Seperti kasein, protein ini merupakan koloid dalam susu. Perbedaannya dengan kasein yaitu bahwa laktalbumin mudah mengendap bila dipanaskan, tetapi tidak menggumpal oleh rennin dan asam, juga tidak mengandung fosfor tetapi mengandung sulfur yang terdapat dalam asam amino cystein, serta sangat banyak mengandung tryptophan. Meskipun laktalbumin terdapat dalam jumlah yang kecil di dalam susu, tetapi laktalbumin sangat penting

karena dari segi nutrisi merupakan komplemen dari kasein. Juga karena mudah menggumpal oleh panas, laktalbumin sangat penting dalam stabilisasi produk-produk dari susu yang terkena panas saat prosesing. Sejumlah kecil laktalbumin mungkin dikoagulasikan bila susu dipasteurisasikan.

Laktoglobulin . Kelompok protein ini terdiri atas euglobin dan immunoglobulin yang terdapat dalam jumlah 0,1 persen dari susu normal. Laktoglobulin terdapat dalam jumlah yang sangat besar dalam kolostrum. Immunoglobulin berguna sebagai antibodi. Laktoglobulin mudah dikoagulasi oleh panas dan tidak menggumpal oleh asam dan rennin.

4. Karbohidrat

Karbohidrat utama dalam susu adalah laktosa yang terdapat dalam bentuk β dan α . Kadarnya dalam susu adalah 4,8 %. Laktosa adalah disakarida jika dihidrolisa akan menghasilkan dua buah molekul gula sederhada yaitu glukosa dan galaktosa. Laktosa di alam hanya ditemukan dalam susu. Laktosa larut dalam susu, karena itu mempengaruhi stabilitas dari titik beku, titik didih, dan tekanan osmosa dari susu. Dibandingkan dengan sukrosa kemanisan laktosa hanyalah seperenam kalinya. Bakteri-bakteri tertentu mampu memfermentasikan laktosa dan menghasilkan asam laktat. Fermentasi ini menyebabkan rasa asam dari susu dan krim. Di dalam

Farmer Academy 23

susu terkandung pula glukosa dan galaktosa dalam jumlah yang sangat kecil (trace).

5. Mineral Susu

Dua buah mineral yang paling penting adalah Kalsium (Ca) sebanyak 0,12 % dan Fosfor (P) sebanyak 0,10 %.

6. Vitamin yang larut dalam air yang terdapat dalam susu •%

Vitamin-vitamin B. Vitamin-vitamin B disintesa oleh mikroflora di dalam rumen. Bakteri dipecah dalam usus dan ruminansia menggunakan vitamin-vitamin yang dibebaskan untuk kepentingan tubuhnya. Oleh karena itu, konsentrasi vitamin B di dalam susu tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan ransumnya. Susu mengandung sejumlah kecil riboflavin, inositol, dan asam pantotenat. Walaupun demikian satu quart (946,4 cc) susu dapat menyediakan 33% - 50% thiamin, 85% – 140% riboflavin, 25% – 60% vit B6, 33 % asam pantotenat, paling sedikit 20 % cholin, dan 20 % biotin yang diperlukan untuk orang dewasa setiap hari. Pemberian

ransum rumput yang segar akan menaikkan kandungan riboflavin 20% – 50%. Kolostrum mengandung jauh lebih banyak thiamin, riboflavin, B6, cholin, asam folat, dan vitamin B12 dibandingkan susu normal.

Vitamin C . Vitamin C dalam susu terdapat dalam dua bentuk yang aktif, yaitu asam askorbat dan asam dehidroksiaskorbat. Kandungan vitamin C dalam susu sangat sedikit sekali dipengaruhi oleh ransum dari sapi, umur, bangsa, masa laktasi. Kolostrum mengandung 10% – 60% lebih banyak vitamin C dibandingkan dengan susu normal. Ruminansia dapat mensintesis vitamin C. Jika kandungan vitamin C dalam ransum diperbanyak kelebihan vitamin C akan dirusak oleh bakteri atau diekskresikan.

7. Non Protein Nitrogen

Non protein nitrogen (NPN) tedapat dalam jumlah yang sangat kecil (trace), yang mungkin terbentuk sebagai hasil metabolisme nitrogen dalam tubuh sapi dan dalam sintesis susu yang merupakan by-product atau residu. NPN yang dijumpai dalam susu, adalah ammonia, urea,

Farmer Academy 24

kreatinin, metil guanidine, asam urat, adenin, guanin, hipoxantin, asam orotik, asam hipurat, dan indikan. 8. Lain-lain Di dalam susu terdapat gas-gas CO2, O2, dan N2. Terdapat pula unidentified esters dari phosphoric acid. 9. Enzim-enzim yang terdapat dalam susu Enzim-enzim yang terdapat dalam susu antara lain katalase, peroksidase, xanthin oksidase, fosfatase, aldolase, amilase ( 6 dan a), lipase, esterase, protease, karbonik anhidrase, dan selolase.

Manfaat Susu Sapi Murni Bagi Manusia

1. Susu mengandung potassium, yang dapat menggerakan 1 dinding pembuluh darah pada saat tekanan darah tinggi untuk menjaganya agar tetap stabil, mengurangi bahaya akibat apopleksi, juga dapat mencegah penyakit darah tinggi dan penyakit jantung.

2. Dapat menetralisir racun seperti logam, timah dan cadmium dari bahan makanan lain yang diserap oleh tubuh.

3. Kandungan tyrosine dalam susu dapat mendorong hormon kegembiraan—unsur serum dalam darah tumbuh dalam skala besar.

4. Kandungan yodium, seng dan leticin dapat meningkatkan secara drastis keefisiensian kerja otak besar.

5. Zat besi, tembaga dan vitamin A dalam susu mempunyai fungsi terhadap kecantikan, yaitu dapat mempertahankan kulit agar tetap bersinar.

6. Kalsium susu dapat menambah kekuatan tulang, mencegah tulang menuyusut dan patah tulang. %^

7. Kandungan magnesium dalam susu dapat membuat jantung dan sistem syaraf tahan terhadap kelelahan.

8. Kandungan Seng pada susu sapi dapat menyembuhkan luka dengan cepat.

9. Kandungan vitamin B2 di dalam 1 susu sapi dapat meningkatkan

ketajaman penglihatan. 10. Minum susu sebelum tidur

dapat membantu tidur.

Farmer Academy 25

BERIKAN CATATANMU DI SINI

Farmer Academy 26

27 Farmer Academy

PROSES PEMBENTUKAN SUSU

Sekresi susu dengan kuantitas dan kualitas tinggi merupakan tujuan utama dari pemeliharaan ternak sapi perah. Susu disekresikan disimpan di dalam dan dikeluarkan oleh ambing atau mamary gland dari sapi perah. Untuk mendapatkan susu yang kuantitas dan kualitasnya baik membutuhkan pengetahuan dasar tentang proses pembentukan susu, pengendalian sintesa susu dan pengeluaran susu. a Komposisi susu tergantung dari pola fermentasi di dalam rumen. Procurcor utama penyusun susu adalah glucose untuk sintesa laktosa, glycerol, dan citrat asam amino bebas untuk sintesi protein, acetat, dan hydroksi butirat untuk sintesa lemak. x x Pengetahuan tentang proses terjadinya susu perlu dikembangkan, karena dengan mengetahuinya dapat mengetahui apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas susu, dan apa saja yang perlu dicegah untuk menghindari apa-apa yang dapat mencegah proses terbentuknya susu.

Bagaimana Proses Terbentuknya

Susu?

Sebelum kita membahas proses terbentukanya susu pada sapi perah, sebaiknya kita melihat bagian-bagian dari pabrik susu atau ambing.

STRUKTUR AMBING

1. Anatomi Dan Fisiologi Ambing

Ambing merupakan karakteristik utama pada semua Mamalia. Ambing berasal dari kelenjar kulit dan dikelompokkan sebagi kelenjar eksokrin. Ambing berfungsi mengeluarkan susu untuk makanan anaknya setelah lahir. Ambing ini tumbuh selama kebuntingan dan mulai mengeluarkan susu setelah beranak. Berbagai hormon yang menentukan reproduksi juga mengatur ambing. Karena itu, perkembangan ambing dan laktasi adalah bagian integral dari reproduksi.

2. Eksternal Ambing

Ambing/kelenjar susu sapi terdiri dari empat bagian terpisah. Bagian kiri dan kanan terpisah jelas, bagian ini dipisahkan oleh sulcus

Farmer Academy 28

Kuartir kiri depan

29 Farmer Academy

Kuartir kanan belakang

Kuartir kanan depan

Kuartir kiri belakang

yang berjalan longitudinal yang disebut sulcus intermammaria. Kuartir depan dan belakang jarang memperlihatkan batas yang jelas. Jika dilihat dari samping, dasar ambing sebaiknya rata, membesar ke depan dan melekat kuat ke dinding tubuh perut. Pertautan pada bagian belakang sebaiknya tinggi dan lebar, dan tiap kuartir sebaiknya simetris. Gambaran eksternal ini memberi arti produktivitas seumur hidup dan merupakan kriteria penting yang digunakan untuk menilai sapi perah pada pameran ternak dan penilaian klasifikasi bangsa.

Susu dari tiap kelenjar disalurkan ke luar melalui puting, puting susu berbentuk silindris atau kerucut yang berujung tumpul. Puting k

susu belakang biasanya lebih pendek dibandingkan puting susu depan. Bila menggunakan mesin perah putting susu yang pendek lebih menguntungkan dibanding dengan yang panjang, karena milk-flow rate-nya lebih cepat, dengan perkataan lain sapi dengan puting panjang diperah lebih lama dari pada puting pendek. Sifat terpenting puting untuk pemerahan efisien adalah (1) ukuran sedang, (2) penempatan baik, dan (3) cukup tegangan pada otot spinkter sekitar lubang puting agar memudahkan pemerahan dan susu tidak menetes.

3. Internal Ambing

Ambing terdiri dari rangkaian sistem berbagai struktur

penunjang. Struktur penunjang ini adalah darah, limfe dan pasokan syaraf, sistem saluran untuk menyimpan dan mengangkut susu, serta unit epitel sekretori bakal alveoli.

a. Jaringan Penunjang

Kulit Walaupun perananan kecil sebagai jaringan penunjang dan stabilisator ambing, namun kulit ini sangat besar peranan sebagai jaringan pelindung bagian dalam ambing dari luka dan bakteri.

Ligamen suspensori lateral. Ligamen suspensori lateral merupakan salah satu jaringan penunjang utama ambing. Jaringan ikat ini sangat berserabut, tidak lentur (non-

elastis), dan berasal dari perluasan otot atas dan belakang ke ambing. Ligamen suspensori lateral membesar sepanjang kedua sisi ambing dan bagian ujung jaringan masuk ke dalam ambing untuk menopang bagian dalam ambing. Ligamen suspensori lateral membesar ke bagian tengah dasar ambing dimana jaringan bergabung dengan ligamen suspensori median.

Jaringan ikat ini juga merupakan jaringan penunjang utama ambing. Jaringan disusun dari jaringan lentur (elastik) yang ti mbul dari tengah dinding perut dan membesar di tengah ambing

Farmer Academy 30

yang menyatukan ligamen suspensori lateral di dasar ambing. Kelenturan ligamen suspensori median berguna agar ambing dapat membesar bila berisi susu.

b. Sistem Pembuluh Darah.

Darah yang mengandun O2 meninggalkan jantung melalui aorta dan kemudian melalui cabang-cabang arteri yang lebih kecil darah dibawa ke ambing melalui dua buah arteri : arteri pudenda externa (kanan dan kiri). Kedua arteri ini menembus dinding perut melalui canalis inguinalis masing-masing kanan dan kiri masuk ke dalam ambing. Pada saat masuk ke dalam ambing keduanya berubah menjadi arteria mammaria yang segera bercabang menjadi arteria mammaria cranialis dan caudalis. Kedua cabang ini bercabang-cabang lagi menjadi arteria yang lebih kecil, kemudian membentuk kapiler yang memberi darah ke sel-sel ambing.

Venula yang berasal dari kapiler-kapiler dan saling beranastomosa membentuk vena yang menampung darah dari ambing. Pada bagian atas/puncak ambing vena membentuk lingkaran vena. Pada tempat ini darah meninggalkan ambing melalui tiga jalan, yaitu :

• Jalan utama pertama tediri atas dua buah vena pudenda externa yang sejajar dengan arteria pudenda externa berjalan melaluicanalis inguinalis dan akhirnya menggabungkan diri dengan vena cava yang membawa darah ke jantung.

• Jalan utama kedua terdiri atas dua buah vena yaitu : vena abdominalis atau vena mammae kanan dan kiri yang terdapat pada tepi anterior dari ambing. Kedua vena ini berjalan di sepanjang dinding ventral perut berada langsung

1 di bawah kulit. Vena ini masuk ke dalam cavum thoracis pada sumber susu dan akhirnya menggabungkan diri dengan vena cava anterior ke dalam jantung.

• Jalan ketiga yaitu vena perinealis, walaupun kecil merupakan jalan masuk ke dalam tubuh dari ambing melalui velvis.

c. Sistem Saluran Ambing

Sistem saluran ambing terdiri atas serangkaian saluran alir yang berawal pada alveoli dan berakhir pada saluran keluar.

• Puting

Puting tertutup oleh kulit tak berambut yang tidak

Farmer Academy 31

memiliki kelenjar keringat. Pada dasar puting terdapat saluran pengeluaran tempat susu mengalir ke luar. Panjang saluran pengeluaran biasanya 8-12 mm dan merupakan garis dengan sel yang membentuk serangkaian lipatan serta akan menutup saluran pengeluaran selama selang pemerahan.

• Sistem Kelenjar

Sistern puting terletak tepat setelah saluran pengeluaran bersatu dengan sisterne kelenjar pada dasar ambing. Sisterne kelenjar berfungsi sebagai ruang penyimpanan terbatas karena menerima l tetesan dari jaringan sekretori. Umumnya sisterne kelenjar berisi 1 pint (473,18 cc) susu ' yang kemampuan nyatanya berbeda pada tiap-tiap sapi.

• Saluran Ambing

Percabangan sisterne ambing ada 12 sampai 50 atau lebih saluran, yang kembali bercabang beberapa kali dan akhirnya membentuk duktul terminal yang mengalir ke tiap alveolus.

• Alveoli

• Alveoli dan duktul terminal terdiri dari lapisan tunggal sel epitel. Fungsi sel-sel ini memindahkan makanan dari

darah dan mengubah menjadi susu serta mengeluarkan susu ini ke dalam tiap alveolus. Dalam keadaan berkembang penuh saat laktasi, beberapa alveoli berkelompok menjadi lobuli, dan beberapa lobuli bersatu menjadi lobus

Bagaimana Susu Diproses Atau Diproduksi Dalam Tubuh Sapi Perah?

Produksi susu atau disebut biosintesis susu merupakan proses penggabungan nutrisi yang didapat dari saluran pencernaan selanjutnya dibentuk konsitituen susu.

Biosintesa susu sapi perah dipengaruhi oleh organ-organ dalam ambing. Ambing sapi perah terdiri atas 4 kelenjar susu, yang terletak di daerah inguinal. Ambing menempel dengan perantara sejumlah jaringan ikat di samping berhubungan dengan bagian dalam tubuh sapi melalui canalis inguinalis. Melalui canalis inguinalis ; arteri, vena, pembuluh getah bening dan syaraf dari dalam tubuh masuk ke dalam ambing. Disaluran air susu terdapat sel-sel epitel otot karena pengaruh oksitosin bekerja selama 7 menit setelah itu hormon yang bekerja adalah hormon adrenalin

1. Sintesa Protein Susu

Terdapat 3 sumber utama bahan

Farmer Academy 32

pembentuk protein susu yang , \ berasal dari darah, yaitu peptida-peptida, plasma protein, dan asam-asam amino yang bebas. Kasein, beta laktoglobulin, dan alphalaktalbumin merupakan 90% sampai 95% dari protein susu. Ketiga macam protein tersebut disintesa didalam kelejar susu. Serum albumin darah, imunoglobulin dan gamma kasein tidak disintesa didalam kelenjar susu, tetapi langsung diserap dari darah dalam bentuk yang sama tanpa mengalami perubahan. Plasma protein merupakan sumber

bahan pembentuk susu sebanyak 10% dari yang diperlukan. Asam-asam amino yang bebas yang diserap oleh kelenjar susu dari darah merupakan sumber nitrogen utama untuk sintesa protein susu. Hampir semua asam amino yang diserap dari darah diubah menjadi protein susu.

Sintesa protein dari susu terjadi didalam sel epitel dikontrol oleh gene yang mengandung bahan genetik yaitu Deoxyribo nucleic acid (DNA). Urut-urutan pembentukan protein susu yaitu replikasi dari DNA, transkripsi dari Ribonulec acid (RNA) dari DNA, dan translasi terbentuknya protein menurut informasi RNA.

Replikasi

Replikasi termasuk di dalamnya pemisahan dari 2 pita (strand) DNA dan duplikasi dari kedua strand tersebut. Replikasi terjadi sebelum pembelahan sel, oleh karena itu ia tidak mempunyai pengaruh yang langsung terhadap sintesa protein. Transkripsi termasuk didalamnya pembentukan RNA pada saat strand DNA. Molekul-molekul RNA bergerak ke sitoplasma dan memegang peranan aktif dan penting di dalam sintesa protein. Translasi termasuk proses yang terjadi di ribosome.

Transkripsi

Farmer Academy 33

Transkripsi merupakan proses yang kompleks dimana pertama terjadi perlekatan dari asam-asam amino pada molekul RNA. Tiap-tiap asam amino mempunyai enzim pengaktif tersendiri. ATP digunakan untuk menaikan tingkat energi dari asam amino sehingga asam amino dapat digunakan berpartisipasi dalam reaksi tersebut.

Sintesa protein terjadi di ribosome, sedangkan besar dari ribosome terikat pada membran rangkap dari endoplasmic reticulum, tetapi sebagian lainnya terletak bebas di dalam sitoplasma.

2. Sintesa lemak susu

Lemak susu merupakan komponen susu yang paling bervariasi. \^

Sebagian lemak susu terdiri atas trigliserida. Bahan-bahan pembentuk lemak susu yang terutama adalah : (1) glukosa, asetat, asam beta hidroksibutirat, trigliserida dari chylomicra, dan low density lipoprotein dari darah, (2) asam-asam lemak yang berantai pendek, dan (3) beberapa asam palmitat yang disekresi didalam kelenjar susu. Kelenjar susu ruminansia tidak dapat menggunakan acetyl CoA yang berasal dari glukose dalam mitokondria. Betahidrosibutirat juga digunakan untuk sintesa

asam-asam lemak. Sebagian dari padanya digunakan untuk rantai karbon permulaan untuk tambahan unit-unit C2 dan sebagian lagi untuk pembentukan unit-unit C2 dan digunakan sebagai unit Acetyl CoA untuk sintesa asam lemak.

3. Sintesa laktosa

Sebagian besar glukosa dan galaktosa dalam sintesa laktosa berasal dari substansi-substansi yang mudah dapat diubah menjadi glukosa. Dari perbedaan dari arteri-vena dapat diketahui bahwa glukosa merupakan bahan utama pembentuk laktosa pada kambing dan sapi. Beberapa atom karbon dari laktosa terutama residu galaktosa, berasal dari senyawa lain misalnya asetat dan gliserol.

Perbedaan antara arteri-vena untuk glukosa ± 2 kali yang diperlukan untuk sintesa laktosa, oleh karena itu kelebihan glukosa akan digunakan untuk energi membentuk gliserol karena glukosa adalah bahan utama pembentuk laktosa dan susu harus dipertahankan takenan laktosanya agar supaya isotonis dengan darah, maka bila terjadi kekurangan laktosa akan mengalami kekurangan kandungan air dalam susu. Oleh karena itu dikatakan glukosa adalah sebagai faktor pembatas untuk sekresi susu.

Farmer Academy 34

Proses sintesa laktosa adalah 2 molekul glukosa masuk saluran ambimg kemudian 1 molekul glikosa diubah menjadi galaktosa. Terjadi kondensasi galaktosa dengan glukosa kemudian terbentuklah laktosa dengan bantuan enzym lactose syntetase.

Dengan adanya lactose ini maka susu akan memberi rasa manis serta merangsang bakteri tertentu di dalam usus pedet untuk - 1%

membentuk asam laktat, sehingga akan merangsang penyerapan Ca dan pospor pada tulang.

4. Sintesa mineral, vitamin, dan air

Vitamin, mineral, air tidak disinsesa oleh sel-sel sekresi ambing melainkan berasal dari tanah. Mineral yang penting adalah Ca, P, Cl, Na dan Mg. Mekanisme absorbsi mineral dari darah ke dalam lumen alveoli belum jelas, kemungkinan terdapat bentuk mekanisme transport mineral yang aktif, dalam sel sekresi ambing. Kadar laktose, Na dan K dalam susu biasanya relatif

konstan. Ketiga komponen ini bersama dengan clorida berperan menjaga keseimbangan osmose dalam susu. . x.%- v 1L

Kandungan vitamin dan mineral susu diatur dalam proses filtrasi, dimana sel-sel jaringan sekresi ambing bertindak sebagai membran barier atau carrier terhadap partikel vitamin dan mineral yang berasal dari darah yang akan masuk ke lumen alveoli. Sel epitil menggabungkan mineral dengan sel organik, dimana 75% Ca terikat dalam kasein, pospor, dan sitrat, dan dari 75% tersebut 50% terikat dengan kasein.

Molekul-molekul vitamin ditransfer langsung dari darah ke dalam sel-sel sekresi ambing, tanpa mengalami perubahan, sehingga langsung masuk menjadi komponen susu. Konsentrasi vitamin dalam susu (terutama yang terlarut dalam lemak) dapat ditingkatkan dengan meningkatkan vitamin dalam plasma darah atau dengan meningkatkan kandungan

Farmer Academy 35

vitamin dalam pakan.

Proses penyerapan asam lemak bebas, khususnya asam asetic, dan propionate, telah selesai dengan melalui dinding perut ketika ia masuk pada aliran darah. Asam butyric berubah pada dinding perut menuju acetone (susunan jenuh yang memasuki darah). Ia berfungsi untuk membentuk lemak pada darah (glycerol) dan susu. Proses penyerapan lemak (glycerite toksid), protein (asam amino), dan sisa glukosa yang tumbuh dari lendir makanan di sepanjang dinding usus berfungsi untuk menyerap. Zat-zat yang terserap masuk ke dalam darah mengalir ke hati untuk selanjutnya dialirkan menuju susunan yang paling luas untuk dipompa oleh jantung dan ke semua rongga badan, yang salah satunya adalah kantong susu sapi tempat untuk memproduksi susu. Kantong susu sapi dilengkapi dengan pembuluh darah yang lebih kecil salurannya (lihat penjelasan di atas terkait struktur ambing). Kantong ini menyimpan materi protein yang lebih besar. Kantong ini susah bergerak karena ukurannya. Ia berfungsi untuk menampung dua aliran besar. Ia juga menampung darah dari berbagai pembuluh darah. Kantong susu sapi adalah susunan lemak yang bersambung dengan badan. Semua kantong

susu bersambung dengan badan dengan dua ikatan kuat (ligaments). Susunan ini menutupi berbagai kelenjar otot. Kelenjar otot ini berfungsi untuk mengeluarkan susu yang ada di kantong susu. Ia mengeluarkan susu yang terkumpul ketika masa kehamilan dan setelah melahirkan. • Darah pada kantong susu bercampur dengan darah pada badan. Yang mengagumkan adalah bagaimana kandungan tersebut mamasuki kantong susu dan yang lain tidak bisa (seperti bersambungnya dua laut yang asin dan tawar). Karena pada proses tersebut, masuk juga glukosa (yang ada pada protein) menuju kantong susu untuk memberikan rasa manis pada susu (laktat) dan membentuk lemak susu dan asam lemak yang terpisah. Di samping itu, masuk juga ketone dan acetates, dan dan glycerol (yang berasal dari glukosa dan glycerite toksid). Adapun protein susu yang sebagian besar terdiri dari kasein terbentuk dari asam amino yang terpisah pada darah. Semua itu terjadi akibat reaksi kimia yang sangat bagus dan menakjubkan. Semua itu bertujuan untuk menghasilkan cita rasa yang tinggi bagi orang yang meminumnya tanpa bercampur dengan darah atau kotoran.

Farmer Academy 36

37 Farmer Academy

SUSU SAPI PERAH BERKUALITAS

Susu sapi mengandung semua bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak sapi yang dilahirkan. Susu juga sebagai bahan minuman manusia yang sempurna, karena di dalamnya mengandung zat gizi dalam perbandingan yang optimal, mudah dicerna dan tidak ada sissa yang terbuang. Harga susu relatif lebih murah daripada bahan makanan lainnya dengan nilai gizi yang sama. Air susu sebagai salah satu sumber protein hewani sangat baik untuk kesehatan. Di samping itu, air susu sapi juga sangat baik untuk pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu untuk mempertahankan sifat-sifat air susu yang baik perlu pencegahan terhadap kerusakan kualitas air susu. ► %^

Air susu perah yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

• bebas dari bakteri patogen

• bebas dari zat-zat yang berbahaya atau toxin seperti insektisida

• tidak tercemar oleh debu, feces, dan kotoran lainnya.

• Memiliki susunan yang tidak menyimpang dari ketentuan

Codex Air Susu 1914. Misalnya BJ air susu lebih tinggi dari 1.028, kadar lemak lebih dari 2,7%

• Memiliki cita rasa yang normal yakni khas rasa susu, manis, segar. %

Untuk menjaga kualitas susu sampai di tangan konsumen, maka peternak sebaiknya selalu melakukan pemeriksaan kualitas air susu secara berkala. Pemeriksaan kualitas air susu tersebut terutama pada: kadar lemak, protein, kebersihan air susu, uji berat jenis, uji alkohol, dan lain-lain.

Komposisi susu tergantung dari pola fermentasi di dalam rumen. Procurcor utama penyusun susu adalah glucose untuk sintesa laktosa, glycerol, dan citrat asam amino bebas untuk sintesi protein, acetat, dan hydroksi butirat untuk sintesa lemak.

KOMPOSISI AIR SUSU

1. Menurut Buckle dkk dalam Grahatika (2009), rata-rata komposisi air susu untuk semua kondisi dan jenis sapi perah adalah : 3,9 % lemak ; 3,4%

Farmer Academy 38

protein ; 4,8% laktosa ; 0,72% abu dan 87,10% air. Disamping itu juga terdapat bahan lain dalam jumlah sedikit seperti sitrat, enzim, fosfolipid, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Menurut Hadiwiyoto (1994) \\ komposisi air susu secara umum:

2. Protein. Protein susu terdiri atas kasein, laktaalbumin, dan laktaglobulin. Kasein merupakan protein yang terbanyak jumlahnya daripada laktaalbumin dan laktaglobulin.

3. Lemak susu. Lemak merupakan komponen susu yang penting seperti halnya protein, lemak dapat memberikan energi lebih besar daripada protein maupun karbohidrat. Satu gram lemak dapat memberikan ± 9 kalori,

di dalam susu lemak terdapat sebagai globula atau emulsi.

4. Hidrat Arang. Dalam susu hidrat arang paling banyak

1 terdapat dalam bentuk gula disakarida, yaitu laktosa. Gula susu mempunyai kemanisan seperenam kemanisan gula tebu (sukrosa).

5. Garam-garam mineral. Konsentrasi mineral dalam susu kurang dari 1%, mineral ini larut dalam susu dan kasein. Garam mineral yang penting adalah kalsium, sodium, potassium dan magnesium (Widodo, 2003).

6. Vitamin. Susu mengandung vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E serta sedikit vitamin K. Susu juga mengandung berbagai vitamin

Farmer Academy 39

yang larut dalam air yaitu vitamin B komplek.

7. Air. Komponen terbanyak susu adalah air, jumlahnya mencapai 64,89 %.

8. Enzim. Enzim adalah katalisator biologik yang dapat mempercepat reaksi kimiawi. Susu mengandung beberapa enzim, antara lain li pase, posterase, peroksidase, katalase, dehidrogenase, dan laktase.

SIFAT FISIK AIR SUSU

1. Warna Air Susu

Warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari bangsa ternak, "%

jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna. Warna air susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putih dari susu merupakan hasil dispersi dari refleksi cahaya oleh globula lemak dan partikel koloidal dari casein dan calsium phosphat. Warna kuning adalah karena lemak dan caroten yang dapat larut. Bila lemak diambil dari susu maka susu akan menunjukkan warna kebiruan.

2. Rasa Dan Bau Air Susu

Kedua komponen ini erat sekali

hubungannya dalam menentukan kualitas air susu. Air susu terasa sedikit manis, yang disebabkan oleh laktosa, sedangkan rasa asin berasal dari klorida, sitrat dan garam-garam mineral lainnya.

3. Berat Jenis Air Susu

Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air susu = 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air susu adalah 1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan kesehatan sedunia, walaupun disetiap negara atau daerah mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri.

4. Kekentalan Air Susu (Viskositas)

Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada air. Viskositas air susu biasanya berkisar 1,5 – 2,0 cP. Pada suhu 20°C viskositas whey 1,2 cP, viskositas susu skim 1,5 cP dan susu segar 2,0 cP. Bahan padat

Farmer Academy 40

dan lemak air susu mempengaruhi viskositas. Temperatur ikut juga menentukan viskositas air susu. Sifat ini sangat menguntungkan dalam pembuatan mentega.

5. Titik Beku Dan Titik Cair Dari Air Susu

Pada codex air susu dicantumkan bahwa titik beku air susu adalah –0.5000 C. Akan tetapi untuk Indonesia telah berubah menjadi –0.5200 C. Titik beku air adalah 00 C. Apabila terdapat pemalsuan air susu dengan penambahan air, maka dengan mudah dapat dilakukan pengujian dengan uji penentuan titik beku. Karena campuran air susu dengan air akan memperlihatkan titik beku yang lebih besar dari air dan lebih kecil dari air susu. Titik didih air adalah 100°C dan air susu 100.16°C. = N Titik didih juga akan mengalami perubahan pada pemalsuan air +

susu dengan air.

6. Daya Cerna Air Susu

Air susu mengandung bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna, diserap dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh karena itu air susu dinyatakan sangat baik sebagai bahan makanan. Tidak ada lagi bahan makanan baik dari hewani terlebih-lebih nabati yang sama daya cernanya dengan air susu.

SIFAT KIMIA AIR SUSU

Keasaman dan pH Susu, susu segar mempunyai sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa sekaligus. Jika diberi kertas lakmus biru, maka warnanya akan menjadi merah, sebaliknya jika diberi kertas lakmus merah warnanya akan berubah menjadi biru. Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak antara 6,5 – 6,7. Jika dititrasi dengan alkali dan kataliasator penolptalin, total asam dalam susu diketahui hanya 0,10 – 0,26 % saja. Sebagian besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam seperti senyawa-senyawa pospat komplek, asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida yang larut dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum ataupun pemburukan bakteri.

SYARAT KUALITAS AIR SUSU

Berdasarkan jumlah bakteri dalam air susu, kualitas susu di negara- n ega ra

barat dan negara-negara maju lainnya digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:

Farmer Academy 41

1. Susu dengan kualitas baik atau kualitas A (No. 1), jumlah bakteri yang terdapat dalam susu segar tidak lebih dari 10.000/ml. Bakteri-bakteri koliform tidak lebih dari 10/ml. %- _ X'^

2. Susu Kualitas B (No. 2) jika jumlah bakterinya antara 100.000- 1.000.000/ml dan jumlah bakteri koliform tidak lebih dari 10/ml.

3. Susu dengan kualitas C (No. 3), jelek jika jumlah bakterinya lebih dari 1.000.000/ml (Hadiwiyoto, 1994).

Syarat kualitas air susu segar di Indonesia telah dibakukan dalam Standart Nasional Indonesia (SNI 01- 3141-1997), dimana pemeriksaan cemaran mikroba dalam air susu segar meliputi uji pemeriksaan dengan angka lempeng total

(batas maksimum mikroba 3,0 × 106 koloni/ml), Escherichia coli (maksimum 10/ml), Salmonella (tidak ada), Staphylococcus aureus (maksimum 102 koloni/ml).

PENGUJIAN MUTU SUSU SEGAR SECARA FISIS

Pengawasan kualitas susu merupakan suatu faktor penting dalam rangka penyediaan susu sehat bagi konsumen dan hal ini sangat diperlukan untuk lebih memberi jaminan kepada masyarakat bahwa susu yang dibeli telah memenuhi standar kualitas tertentu. Pusat Standardisasi Indonesia telah mengeluarkan persyaratan kualitas untuk susu segar, berikut cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan, seperti yang tercantum dalam Standar Nasional

Farmer Academy 42

Indonesia atau SNI 01-3141-1982, yaitu seperti yang disajikan pada Tabel (seperti di bawah).

Sedangkan syarat mutu susu segar berdasarkan SK Dirjen Petenakan tahun 1983 seperti disajikan pada Tabel berikut.

Tabel . Syarat Mutu Susu Segar Berasarkan SNI

Sumber: Rachmawan (2001)

Tabel. Syarat Mutu Susu Segar Berasarkan SK Dirjen Peternakan

1983

Sumber: Rachmawan (2001)

PENCEMARAN AIR SUSU

Komposisi kimia susu yang lengkap seperti lemak, laktosa, protein, dan lain-lainnya memungkinkan adanya anggapan bahwa susu berperan sebagai medium yang baik bagi pertumbuhan mikrobia merugikan. Susu yang dihasilkan pada ambing sapi pada hakekatnya steril, setelah melewati kelenjar puting baru terjadi kontaminasi oleh mikroba. Hal itu disebabkan

Farmer Academy 43

selain karena terdapat susu sisa (lebih kurang 10% dari volume susu total), atau karena puting mengalami pengendoran pasca pemerahan berulang. Oleh karena itu, susu yang diperoleh sesudah pemerahan selalu mengandung sejumlah bakteri pencemar yang macam dan jumlahnya tergantung pada lingkungan, patologi hewan (kesehatan), peternakan, peralatan, dan personil yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan transportasi susu.

Alasan susu disukai mikroba antara lain:

1. pH susu mendekati normal sekitar 6, 6-6, 8. 1%

2. Susu mengandung gizi yang sangat baik untuk pertumbuhan makhuk hidup termasuk mikroba.

3. Kadar air yang tinggi sekitar 85%.

Menurut Supardi dan Sukamto dalam Sulistyowati (2009), susu mudah rusak karena terkontaminasi oleh bakteri-bakteri pembusuk. Selain itu, susu juga dapat terkontaminasi oleh bakteri-bakteri patogen melalui beberapa cara sebagai berikut:

1. Susu yang berasal dari sapi perah yang menderita infeksi. Misalnya infeksi oleh bakteri Brucella, Mycobacterium, dan Coxiella burnetii.

2. Putting sapi terkontaminasi secara

langsung oleh manusia. Misalnya kontaminasi oleh Streptococcus, Staphylococcus, Pseudomonas, dan Corynebacterium.

3. Susu terkontaminasi oleh bakteri patogen yang tidak berasal dari sapi sendiri, kontaminasi terjadi setelah proses pemerahan.

it Misalnya Salmonella typhi, Corynebacter diptheriae dan Streptococcus pyogenes.

KERUSAKAN AIR SUSU

Susu dinyatakan rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi apabila dalam susu tersebut terjadi perubahan rasa dan aroma, yaitu menjadi asam, busuk, tidak

Farmer Academy 44

segar dan susu menggumpal atau memisah. Produk seperti ini sebaiknya tidak dikonsumsi. Air susu yang diperah sering tercemar jika bagian luar dari sapi dan daerah sekitarnya sebelum diperah tidak diperhatikan. Keadaan demikian menyebabkan air susu walaupun berasal ambing yang sehat (bebas dari bakteri) tetap terkontaminasi setelah pemerahan susu. Susu yang baru diperah sekalipun dari sapi-sapi yang sehat dan diperah secara

aseptis biasanya mengandung jumlah bakteri yang sedikit (Eckles dkk., 1998).

Titiek dan Rahayu (2007) mengatakan bahwa beberapa kerusakan pada susu yang disebabkan tumbuhnya mikroorganisme antara lain adalah pengasaman dan penggumpalan, berlendir seperti tali yang disebabkan terjadinya pengentalan dan pembentukan

BOX Pengalaman Pengiriman susu ke SH

• Tujuan pengiriman susu ke SH

Salah satunya adalah dari segi harga dapat tinggi, mutu, kualitas terjamin secara kepuasan tersendiri kita bisa langsung setor susu ke PT. Sarihusada Mahardika, walaupun untuk DO (Delivery Order) kita masih meminjam kepada UPP Kaliurang, karena secara legal formal MMF belum berbadan hukum. Maka dalam waktu yang tidak lama lagi kita MMF akan mendirikan koperasi Susu. Jadi kepada peternak baik kandang / MMF maupun Sattelite mendapatkan penghasilan meningkat berdasarkan pada mutu kualitas susu yang di setor. Untuk cek mutu kualitas susu di lakukan 2 (dua) hari sekali petugas dari kandang MMF setiap pagi dan sore, supaya hasil yang didapat bagus dan tidak merugikan peternak, jikalau ada kekurangan cepat terselesaikan.

• Persyaratan yang ditetapkan SH Susu segar yang dikirim ke PT. Sarihusada Mahardika ada syarat ketentuan khusus dan harus dipenuhi bagi siapa saja yang setor adalah sebagai berikut : 1. BJ (Berat Jenis) standart minimal 1.0250 2. FAT (%) standart minimal 3.50 3. SNF (%) standart minimal 7.70 4. TS (Total Solid) % standart minimal 11.50 5. TVC (juta/cc) standart minimal ˂ 1.000.000 6. Protein minimal 2.70

Farmer Academy 45

lendir oleh beberapa jenis bakteri dan penggumpalan susu yang ti mbul tanpa penurunan pH. Galtz dan Bruvig (1980), melaporkan bahwa Escherichia colli dapat menyebabkan kerusakan pada susu akibat enterotoksin yang diproduksinya. Mikroba patogen yang umum mencemari susu adalah E. coli. Standar Nasional Indonesia tahun 2000 mensyaratkan bakteri E. coli tidak terdapat dalam susu dan produk olahannya. Bakteri E.

coli dalam air susu maupun produk olahannya dapat menyebabkan diare pada manusia bila dikonsumsi. Beberapa bakteri patogen yang umum mencemari susu adalah Brucella sp., Bacillus cereus, Listeria monocytogenes, Campylobacter sp., Staphylococcus aureus, dan Salmonella sp.

7. AB negative 8. pH antara 6.60 – 6.80 9. Acidity 4.50 – 7.00 10. Sedimen Minimal C 11. Alkohol Test Negatif 12. Pemalsuan Negatif

Selain itu secara legal formal punya seperti badan hukum, koperasi atau sejenisnya dan mempunyai surat DO (Delivery Order) sendiri. Susu yang ada di Cooling sebelum dimasukkan ke dalam Truck Tangki harus di bersihkan terlebih dahulu/Cip atau mobil susu harus di cek dan suhu harus menunjuk pada angka 2-3 derajat Celcius, setelah itu ditransfer ke tangki di ukur berapa volumenya dan ditulis di DO, Balvalev/kran disegel (harus) dan tutup tangki atas harus dalam keadaan tersegel juga kemudian dikirim ke SH • Keuntungan yang dapat diraih dari pengiriman susu ke SH

Mendapatkan harga susu yang lebih tinggi dan apabila mencapai grade 1 (satu), akan mendapat nilai bonus dari TVC secara langsung dari PT. Sarihusada Mahardika.

• Rencana ke depan dalam pengiriman susu ke SH

Diharapkan kedepan bisa setor langsung ke PT. Sarihusada Mahardika sebanyak 5.000 liter per hari, terbentuk koperasi susu yang transparant dan mempunyai DO (Delivery Order) sendiri.

Farmer Academy 46

Farmer Academy 47

Tujuan Pembelaja ran

Alat Bahan

Jam Belajar 6 jpl ( 6 X 45 menit)

UJI KUALITAS SUSU

Mutu atau kualitas susu merupakan hubungan sifat-sifat susu yang mencerminkan tingkat penerimaan susu tersebut oleh konsumen. Sifat-sifat tersebut meliputi sifat fisik, kimiawi, dan mikrobiologi. Sifat fisik susu menunjukkan keadaan fisik susu yang dapat diuji dengan peralatan tertentu atau panca indera. Sifat fisik susu yang dapat diuji dengan alat antara lain berat jenis, kekentalan. Sedangkan sifat yang dapat diuji dengan pancra indera yaitu bau, rasa, warna, dan konsistensi. V -"% A

Setelah mengikuti materi belajar ini, peserta dapat:

1. Memahami kualitas susu sapi perah 2. Mengetahui cara melakukan uji kualitas susu sapi perah 3. Melakukan uji kualitas susu sapi perah 4. Mampu melatih peternak lain dalam uji kualitas susu sapi perah

• Kertas plano • perlengkapan uji

• Spidol coba

• Film

• Materi presentasi

Metode Pembelajaran: ceramah, praktek, diskusi kasus.

Farmer Academy 48

Proses Pembelajaran

Langkah 1: Mengenal Susu berkualitas

1. Perkenalkan diri anda kepada peserta belajar

2. Sampaikan maksud dan tujuan materi pembelajaran sesi ini 3. Sepakati bersama waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari materi ini 4. Ajukan pertanyaan kepada peserta:

• Mengapa ada susu sapi perah dari peternak yang ditolak oleh penampungan atau konsumen? -&- -"**11 N

5. Fasilitator mencatat kata- kata kunci peserta sekaligus mengelompokkan ke dalam kategori - kategori. x — .

6. Ajukan pertanyaan lanjutan: Apakah setiap peternak memahami dan mampu melakukan uji kualitas susu? —^ -kxN, -

7. Ajaklah peserta untuk melakukan uji kualitas susu.

Langkah 2: Uji Warna Susu Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting. ft-7 x x

2. Tanyakan kepada peserta: “Mengapa air susu sapi berwarna putih?” 3. Catatlah jawaban peserta, dan tambahkan informasi kunci jika jawaban

kurang lengkap. . — %,, - 4. Ajaklah peserta untuk mempersiapkan bahan praktek uji warna.

Bahan yang dipersiapkan: • Tabung reaksi • air susu

5. Air susu dituang dalam tabung reaksi, kemudian diamati warna yang ada.

6. Untuk mempertegas warna susu, dibelakang tabung dapat diberi kertas berwarna putih

6. Catat warna yang ada dan simpulkan.

Farmer Academy 49

Informasi Kunci Warna susu yang normal adalah putih kekuningan. Warna putih disebabkan karena refleksi sinar matahari dengan adanya butiran-butiran lemak, protein dan garam-garam didalam susu. Warna kekuningan merupakan cerminan warna karoten dalam susu. Diluar batas warna normal tersebut, kadang dijumpai susu berwarna kebiruan, kemerahan, atau kehijauan. Warna kebiruan kemungkinan diakibatkan berkembangnya bakteri Bacillus cyanogenes atau kemungkinan susu ditambafi air. Warna kemerahan sering disebabkan adanya butir eritrosit atau hemoglobin akibat ternak yang diperah mengalami sakit, khususnya mastitis. Adapun warna kehijauan kemungkinan merupakan refleksi kandungan vitamin B kompleks yang relatif tinggi.

Langkah 3: Uji Bau Susu Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting. ^ -& N "k -

2. Tanyakan kepada peserta: “Mengapa air susu sapi berbau khas?” 3. Catatlah jawaban peserta, dan tambahkan informasi kunci jika jawaban

kurang lengkap. V

4. Ajaklah peserta untuk mempersiapkan bahan praktek uji bau Bahan yang dipersiapkan: • Tabung reaksi • air susu • kapas penutup, • penjepit tabung reaksi • kompor atau pemanas • Termometer

5. Air susu dituang dalam tabung reaksi, ditutup dengan kapas. 6. Tabung berisi susu tersebut segera dihangatkan, sampai mencapai suhu

35°C. 7. Selama pemanasan lakukan pengkocokan atau digoyang perlahan-lahan

dan hati-hati. 8. Setelah mencapai suhu yang ditentukan tutup kapas dibuka dan dibau. 9. Catat bau yang ada dan simpulkan.

Farmer Academy 50

Farmer Academy 51

Informasi Kunci Susu segar yang normal mempunyai bau yang khas terutama karena adanya asam-asam lemak. Bau tersebut dapat mengalami perubahan, misalnya menjadi asam karena adanya pertumbuhan mikroba didalam susu, atau bau lain yang menyimpang akibat terserapnya senyawa bau dari sekeliling oleh lemak susu. Bau pakan dan kotoran yang ada didekat wadah susu juga akan mudah mempengaruhi bau susu tersebut.

Langkah 4: Uji Rasa Susu Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting. %.- 1, 1

2. Tanyakan kepada peserta: “Mengapa air susu sapi berasa ada manis-manisnya?” ft^ N

'V

- -

3. Catatlah jawaban peserta, dan tambahkan informasi kunci jika jawaban kurang lengkap.

4. Ajaklah peserta untuk mempersiapkan bahan praktek uji rasa Bahan yang dipersiapkan: • air susu • Pipet

5. Ambil beberapa tetes susu melalui pipet kemudian dirasakan. Catatan: Akan tetapi bila bau susu sudah sedikit asam, maka disarankan untuk tidak melanjutkan. %- ^

6. Catat rasa yang ada dan simpulkan.

Informasi Kunci I& '% '%^ —

Susu segar yang normal adalah sedikit manis yang ditimbulkan karena kandungan laktosa didalam susu. Tingkat kemanisan susu bervariasi tergantung tinggi rendahnya kandungan laktosa. Adanya garam juga mempengaruhi rasa susu. Rasa dan bau susu sering kali sulit dipisahkan dan keduanya bergabung menghasilkan kesan spesifik yang disebut sebagai flavor susu.

Langkah 5: Uji Konsisitensi Susu Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting.

2. Tanyakan kepada peserta: “Mengapa air susu sapi seringkali masih

menempel di dinding gelar setelah dituang?” 3. Catatlah jawaban peserta, dan tambahkan informasi kunci jika jawaban

kurang lengkap. 4. Ajaklah peserta untuk mempersiapkan bahan praktek uji konsisisensi

Bahan yang dipersiapkan: • air susu • Erlenmeyer

5. Masukkan 20 - 25 ml air susu ke dalam erlenmeyer. 6. Goyangkan erlemeyer perlahan-lahan. 7. Amati dinding Erlenmeyer apakah ada endapan atau tidak. 8. Catat apa yang anda lihat dan simpulkan.

Informasi Kunci -& -& 1 Konsistensi susu menunjukkan imbangan jumlah air dan bahan padat yang ada di dalam susu sebagai suatu emulsi yang baik. Apabila ke dalam susu ditambahkan bahan-bahan tertentu maka konsistensi susu dapat berubah, sehingga sistem emulsi terganggu dan beberapa komponen susu terpisah dari air Setelah melalui uji, ternyata ada endapan pada dinding tabung. Maka konsistensi susu dianyatakan tidak normal.

Langkah 6: Uji Masak Susu Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting. .

2. Tanyakan kepada peserta: “Mengapa air susu sapi pecah jika dimasak pada suhu tertentu?”

3. Catatlah jawaban peserta, dan tambahkan informasi kunci jika jawaban kurang lengkap.

4. Ajaklah peserta untuk mempersiapkan bahan praktek uji Masak Bahan yang dipersiapkan: • Tabung reaksi • air susu • penjepit tabung reaksi • kompor atau pemanas • Termometer

5. Masukkan 5 ml air susu kedalam tabung reaksi.

Farmer Academy 52

6. Panaskan sampai mend idih. Catat suhu yang tertera dalam termometer.

7. Dinginkan dan diamati: Apakah terbentuk endapan atau tidak Apakah susu pecah atau tidak

8. Catat hasil pengamatan dan simpulkan.

Informasi Kunci Susu segar yang berkualitas baik tidak akan pecah (menggumpal) bila dipanaskan/dididihkan pada waktu tertentu. Sebaliknya, susu yang bermutu jelek akan mengalami penggumpalan bila dipanaskan. Terjadinya penggumpalan diakibatkan oleh adanya asam yang dihasilkan oleh mikroba dari peruraian laktosa. Asam tersebut mengakibatkan protein susu mudah mengalami denaturasi dan penggumpalan bila dilakukan pemanasan. Jadi, susu yang telah banyak ditumbuhi mikroba akan menjadi asam dan mudah pecah bila dipanaskan.. ft.^ X ` 'a -

Langkah 7: Uji Alkohol Susu Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting. %, _

2. Tanyakan kepada peserta: “APa yang akan terjadi, jika air susu dicampur dengan Alkohol dalam takaran tertentu?”

3. Catatlah jawaban peserta, dan tambahkan informasi kunci jika jawaban kurang lengkap. - _ ,v

4. Ajaklah peserta untuk mempersiapkan bahan praktek uji Alkohol Bahan yang dipersiapkan: • Tabung reaksi • air susu • penjepit tabung reaksi • Pipet berskala • Alkohol 70%

5. Masukkan 5 ml air susu kedalam tabung reaksi. 6. Masukkan 5 ml alkohol 70% 7. Kocok secara perlahan, catat apa yang terjadi. 8. Ulangi langkah no 5, kemudian masukkan 10 ml Alkohol 70%. 9. Kocok perlahan, catat apa yang terjadi. 10. Catat hasil pengamatan dan simpulkan.

Farmer Academy 53

Informasi Kunci Untuk mengetahui kemunduran kualitas susu dapat juga diketahui dengan uji alkohol. Prinsip, uji alkohol mirip dengan uji masak, yaitu untuk mengetahui susu pecah atau tidak dengan penambahan alkohol. Setelah melalui prosedur uji alkohol, ternyata terjadi endapan pada dinding tabung, maka uji dinyatakan positff atau susu disebut pecah. .

Langkah 8: Uji Reduktase Susu Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting. & %.- 't 1

2. Tanyakan kepada peserta: “Apa yang akan terjadi, jika air susu berubah warna?” ---^ '% + - -

3. Catatlah jawaban peserta, dan tambahkan informasi kunci jika jawaban kurang lengkap. -%^ ^ X

4. Ajaklah peserta untuk mempersiapkan bahan praktek uji Reduktase

Bahan yang dipersiapkan: • Tabung reaksi • air susu • inkubator, • pengukur volume, • stopwatch, • methylen blue (0,0075%) • parafin cair. • Pipet berskala

5. Masukkan 10 ml air susu ke dalam tabung reaksi, 6. Tambahkan 0,25 ml methylen blue ke dalam tabung reaksi. 7. Lakukan pengkocokan hingga tercampur merata atau homogen. 8. Campuran air susu dan methylen blue dalam tabung reaksi tersebut

kemudian ditutup dengan parafin cair. 9. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37°C, pada menit ke-20 dan ke- 60

diamati perubahan warna yang terjadi. Selanjutnya, amati setiap satu jam.

10. Catat hasil pengamatan dan simpulkan.

Farmer Academy 54

Informasi Kunci Tujuan uji reduktase adalah untuk memprediksi jumlah mikroba didalam susu, sehingga kualitas susu dapat ditentukan. Pada prinsipnya mikroba didalam susu menghasilkan enzim reduktase yang dapatmereduksi zat warna biru. dari “methylen blue” (MB) menjadi tak berwarna. Apabila kedalam susudimasukkan sejumlah tertentu MB, maka susu tersebut berwarna biru dan dalam waktu tertentu warna biru tersebut berangsur-angsur hilang. Lama waktu hilangnya warna biru atau waktu reduksi menunjukkanbanyak sedikitnya jumlah mikroba didalam susu. Semakin banyak mikroba berarti semakin banyak pula enzim reduktase yang dapat mereduksi warna biru MB, sehingga waktu reduksi menjadi pendek dan demikian pula sebaliknya.

Langkah 9: Uji Total Asam Susu Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting. - %, N

,

2. Tanyakan kepada peserta: “Mengapa kadangkala susu terasa asam?”

3. Catatlah jawaban peserta, dan tambahkan informasi kunci jika jawaban kurang lengkap.

4. Ajaklah peserta untuk mempersiapkan bahan praktek uji Total Asam Bahan yang dipersiapkan: • Tabung reaksi • air susu • Buret (labu ukur) dengan skala 0,1 ml, • Tabung pengukur, • Botol Erlenmeyer 100 ml dua buah, • larutan NaOH 0,1 N, • Larutan phenol phathalein 1%

5. Masukkan 25 ml air susu ke dalam masing-masing Botol Erlenmeyer 6. Tambahkan larutan indikator phenol phathalein ( 2%) beberapa tetes

(sekitar 0,5 ml). 7. Kemudian lakukan titrasi dengan NaOH 0,25 N yang telah ditempatkan

didalam buret hingga wama merah muda tidak hilang bila dikocok. 8. Lakukan ulangan dengan meningkatkan NaOH ke dalam campuran.

Titrasi ini dilakukan hingga warna berubah menjadi merah muda dan tidak berubah

8. Catat hasil pengamatan dan simpulkan.

Farmer Academy 55

Informasi Kunci Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui derajad keasaman susu. Semakin besar derajad keasaman susu,semakin buruk kualitas susu segar. Derajad keasaman menunjukkan banyak sedikitnya asam yang terbentuk di dalam susu akibat pertumbuhan mikroba. Berdasarkan pengertian tentang keasaman susu, maka yang diukur dalam pengujian ini adalah titratable acidity. Total asam ditentukan dengan rumus:

V1xNxB Total Asam = X100%

V2 x 1000 Keterangan: V1 = Volume NaOH (ml) N = Normalitas NaOH B = BM Asam Laktat (90) V2 = Volume sampel yang dititrasi \ ^^

Ada beberapa penjelasan yang perlu diketahui dalam penentuan keasaman susu setara asam laktat. Setiap mililiter 0,1 N alkali (NaOH) akan menetralkan 0,009 g asam laktat. Jika 9 g susu diencerkan 2x volumenya dengan H20, kemudian dititrasi, maka setiap ml 0,1 N naOH yang digunakan setara dengan 0,1% asam laktat. Larutan pp 1% digunakan sebagai indikator untuk titrasi. Larutan ini tidak berwarna didalam suasana asam dan berwarna merah muda (pink) didalam suasana alkali. Penggunaan larutan pp sekitar 2 ml.

Langkah 10: Uji pH Susu Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting.

2. Tanyakan kepada peserta: “Apakah susu yang terasa asam, aman untuk dikonsumsi?”

3. Catatlah jawaban peserta, dan tambahkan informasi kunci jika jawaban kurang lengkap.

4. Ajaklah peserta untuk mempersiapkan bahan praktek uji pH Bahan yang dipersiapkan: • pH meter elektronis, • beker gelas, • kertas saring. • air susu, • larutan Buffer dan Aquadest

Farmer Academy 56

5. Prosedur yang harus dilakukan dalam penggunaan pH meter : • Hidupkan ON/OFF • Sebelum digunakan, bersihkan katoda indikator dengan aquades

sehingga netral (pada pH meter tertera 7) • Kemudian bersihkan dengan tissue • Siapkan air susu pada beker gelas • Celupkan katoda indikator tetapi sebelumnya hares pada posisi nol,

sehingga kita akan menclapatkan nilai pH yang sebenarnya dari air susu.

8. Catat hasil pengamatan dan simpulkan.

Informasi Kunci Nilai pH merupakan cerminan jumlah ion H+ dari asam di dalam susu yang diakibatkan oleh pertumbuhan mikroba. Tujuan dari uji pH adalah mengetahui tingkat keasaman susu sehingga dapat diperkirakan tingkat kualitas dan keamanan susu untuk dikonsumsi. -

Ingat... Susu yang baik dan layak konsumsi mempunyai pH sekitar 6,3-6,8.

Langkah 11: Uji Berat Jenis Susu Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting. - 'V

2. Tanyakan kepada peserta: “Apakah pernah menemui susu yang encer, amankah untuk dikonsumsi?”

3. Catatlah jawaban peserta, dan tambahkan informasi kunci jika jawaban kurang lengkap. - ,a

4. Ajaklah peserta untuk mempersiapkan bahan praktek uji berat jenis Bahan yang dipersiapkan: • Gelas Ukur Volume 500 ml • Laktodensimeter, • air susu • termometer

5. Prosedur yang harus dilakukan dalam penggunaan pH meter : • Pemeriksaan berat jenis sebaiknya dilakukan 3 jam setelah air susu

diperah. • Pengadukan air susu harus sempurna. • Tuangkan air susu kedalam tabung ± 500 ml. Jaga jangan sampai

Farmer Academy 57

menimbulkan buih. • Masukkan Laktodensimeter secara perlahan-lahan ke dalam gelas

ukur yang berisi air susu. • Setelah tenang, bacalah skala berat jenis (BJ). • Baca suhu air susu. • Apabila berat jenis menunjukkan lebih dari skala desimal harus

ditaksir. • Lakukan 3 kali pengamatan (dengan sedikit sentuhan pada

laktodensimeter). 8. Catat hasil pengamatan dan simpulkan..

Informasi Kunci lk

Bobot jenis atau berat jenis merupakan perbandingan berat dari sejumlah volume susu yang dapat mencerminkan kemurnian susu tersebut. Bobot jenis susu yang normal adalah sebesar 1,0260-1,0280. Apabila bobot jenis susu lebih rendah dari nilai tersebut maka menunjukkan adanya penambahan air kedalam susu. Sebaliknya bila bobot jenis lebih besar dari standar berarti ada kemungkinan penambahan suatu bahan padat kedalam susu. Hasil pembacaan nilai bobot jenis susu pada suhu tertentu harus dikonversikan ke nilai bobot jenis pada suhu 27,5 °C. . Berat jenis dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Berat Jenis = 1 + Skala /1.000 + (27,5 – T) x 0,0002

T = Suhu susu = '&̂

Langkah 11: Uji Kadar Lemak Susu Sapi Perah

1. Berikan ulasan tentang materi sebelumnya dan berikan tekanan-tekanan penting.

2. Tanyakan kepada peserta: “Apakah kalian mengetahui, berapa kadar lemak dalam susu sapi perah?”

3. Catatlah jawaban peserta, dan tambahkan informasi kunci jika jawaban kurang lengkap.

4. Ajaklah peserta untuk mempersiapkan bahan praktek uji berat jenis Bahan yang dipersiapkan: • Gelas Ukur Volume 500 ml • Beker gelas, • Pipet Scala, • Centrifuge,

Farmer Academy 58

• Butyrometer, • Penangas Air • Sumbat karet, • H2SO4 91 % - 92 % , • Amyl alkohol, • air panas ± 65

0C

• air susu • termometer

5. Prosedur yang harus dilakukan dalam Metode Gerber : • Air susu diaduk hingga sempurna bercampur, dituang dalam beker

gelas satu yang lain • Beri tanda sampel pada Butyrometer dengan mulut diatas. • Kedalam masing-masing Butyrometer diisi 10 ml H2SO4 dari pipet

(mulut pipet diletakkan ke dinding Butyrometer) dan air susu 11 ml dialirkan pelan¬pelan. Sedemikian pula sehingga kedua cairan tersebut tetap terpisah. ft -&

• Isikan masing-masing 1 ml amyl alkohol dari pipet otomat kedalam butyrometer. - . Ik .

• Butyrometer disumbat dengan penyumbat karet yang diputar sedalam¬dalamnya. — +g

• Butyrometer satu persatu dibungkus dengan lap clan clikocok dengan sempurna sehingga ticlak terdapat bagian-bagian yang padat, warns menjadi keunguan.

• Masukkan Butyrometer ke dalam penangas air selama 5 menit dengan suhu 65°C (bagian skala harus selalu diatas).

• Aturlah sumbat sehingga seluruh lemak berada dalam skala. • Masukkan butyrometer ke dalam sentrifuge/pemusing (skala

dipusat). k,

• Pusingkan selama 3 menit dengan kecepatan 1200 rpm. • Penyumbat diatur sedemikian rupa sehingga lemak berada di

bagian yang berskala. • Masukkan ke dalam alat penangas lagi selama 5 menit pada suhu

56°C. • Butyrometer di lap clan skala dibaca.

6. Catat hasil pengamatan dan simpulkan.

59 Farmer Academy

Informasi Kunci Penentuan kadar lemak susu dengan metode Gerber dilakukan dengan cara memasukkan 11 ml H 2SO4

ke dalam tabung Gerber. Ke dalam tabung tersebut segera dimasukkan 11 ml susu dan 1 ml amyl alcohol, kemudian tabung ditutup rapatdan dikocok dengan kuat sehingga terbentuk warna ungu kehitaman. Setelah itu tabung disentrifuse selama beberapa merit dan selanjutnya dipanaskan dalam penangas air. Dengan cara ini lemak susu akar terpisah danjumlahnya dapat ditentukan dari skala pada tabung.

Farmer Academy 60

61 Farmer Academy

UJI KUALITAS SUSU

Susu merupakan bahan pangan yang tersusun oleh zat-zat makanan dengan proporsi seimbang. Susu dipandang sebagai bahan mentah yang mengandung sumber zat-zat makanan penting. Penyusun utamanya adalah air, protein, lemak, mineral dan vitamin.

Kualitas atau mutu susu merupakan bagian penting dalam produksi dan perdagangan susu. Derajat mutu susu hanya dapat dipertahankan selama waktu tertentu, yang selanjutnya akan mengalami penurunan dan berakhir dengan \ kerusakan susu. _ ^ ^

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas susu %_- . -

1. Keadaan kandang sapi. Kandang sapi yang baik akan menghasilkan susu yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap keadaan kandang adalah bentuk lubang angin (ventilasi luar ruangan, penerangan, saluran pembuangan).

2. Keadaan rumah pemerah. Rumah pemerah adalah rumah untuk mengadakan pemerahan susu. Rumah ini umumnya terpisah dari

kandang sapi.

3. Keadaan kesehatan sapi. Sapi perah yang sakit akan menghasilkan mutu susu tidak baik. IL I

4. Kesehatan pemerah atau pekerja. Hal ini penting agar kontaminasi bakteri yang berasal dari pekerja yang sakit dapat dihindari dan dikurangi.

5. Pemberi makanan. Sapi yang baru saja diberi makanan akan

IM menghasilkan susu dengan kandungan lebih banyak daripada sapi yang belum diberi makanan ternyata mempengaruhi cita rasa susu yang dihasilkan. Misal bawang merah yang diberikan 1-4 jam sebelum pemerahan akan menghasilkan susu yang berbau kuat atau merangsang.

6. Kebersihan hewan. Apabila sapinya kotor, susu yang diperoleh juga akan mengandung jumlah bakteri yang lebih banyak dan akhirnya rendah mutunya.

7. Kebersihan alat pemerah

8. Penyaringan susu. Penyaringan dapat membantu mengurangi kotoran-kotoran atau debu.

Farmer Academy 62

9. Penyimpanan susu. Penyimpanan susu pada suhu tinggi atau kamar, jumlah bakteri yang ada pada susu akan lebih banyak daripada penyimpanan susu pada suhu rendah.

Mutu atau kualitas susu merupakan hubungan sifat-sifat susu yang mencerminkan tingkat penerimaan susu tersebut oleh konsumen. Sifat-sifat tersebut meliputi sifat fisik, kimiawi, dan mikrobiologi. Sifat fisik susu menunjukkan keadaan fisik susu yang dapat diuji dengan peralatan tertentu atau panca indera. Sifat fisik susu yang dapat diuji dengan alat antara lain berat jenis, kekentalan. Sedangkan sifat yang dapat diuji dengan pancra _

i indera yaitu bau, rasa, warna, dan konsistensi. . N

Sifat kimiawi susu menunjukkan \ komposisi zat gizi serta kandungan zat kimia tertentu termasuk adanya cemaran. Sifat mikrobiologis susu menunjukkan jumlah mikroba yang ads didalam susu serta beberapa parameter lain yang berkaitan dengan pertumbuhan mikroba.

Dalam praktek, mutu susu sering disebutkan berdasarkan kelompok sifatnya sehingga dikenal mutu fisik susu, mutu kimiawi susu, ataupun mutu mikrobiologis susu. Bahkan dalam menguji mutu susu sering hanya dilakukan terhadap beberapa atribut yang dianggap penting,

misalnya bobot jenis, kadar lemak dan total bakteri. Akan tetapi secara menyeluruh mutu susu harus menggambarkan sifat-sifat susu yang mencakup sifat fisik, kimiawi dan mikrobiologis. Gabungan basil penilaian sifat-sifat susu akan mencerminkan nilai atau derajat mutu susu. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) mutu susu segar yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan. k

Mutu susu dapat diidentifikasi dengan menggunakan berbagai metoda uji seperti uji penyaringan, uji katalase, uji reduktase, uji derajat keasaman, uji alkohol, uji warna, uji bau, uji rasa, dan uji masak.

1. Uji Reduktase dengan Methylen Blue

Uji ini bertujuan menentukan adanya kuman-kuman di dalam susu dalam waktu cepat. Kualitas susu salah satunya dilihat dari kualitas mikrobiologisnya. Susu merupakan media pertumbuhan yang tepat

Farmer Academy 63

untuk organisme perusak yang umum. Perubahan yang tidak dikehendaki dalam susu dipengaruhi oleh pertumbuhan mikroba dan metabolismenya. Susu rusak diakibatkan oleh mikrorganisme yang dapat merombak senyawa di dalam susu. Misalnya bakteri asam laktat yang merombak laktosa dalam susu menjadi asam laktat sehingga susu menjadi basi.

Salah satu pengujian mikrobiologi susu adalah dengan uji biru metilen (methylene blue test). Uji ini dapat memberikan perkiraan jumlah bakteri dalam susu dengan mengamati waktu yang dibutuhkan oleh bakteri untuk melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan perubahan zat warna biru metilen. Semakin tinggi jumlah bakteri dalam susu, semakin cepat terjadinya perubahan warna. % ` `46

Aktivitas enzim reduktase dapat diketahui dengan cara menambah zat warna metilen biru dalam susu. Apabila terdapat aldehid hasil aktivitas enzim reduktase, maka metiilen blue akan tereduksi. Enzim ini akan tidak aktif pada suhu 130

0C.

Organisme yang tumbuh dalam susu akan menghasilkan oksigen yang ada. Karena oksigen habis, terjadi reaksi oksidasi-reduksi untuk kelangsungan hidup mikroba. Sitrat yang merupakan metabolit mikroba berfungsi sebagai donor hidrogen,

methylene blue sebagai aseptor hidrogen, dan enzim reduktase yang diproduksi mikroba merupakan katalis. Reaksi oksidasi yang terjadi harus dapat menyediakan energi untuk pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu, dengan enzim reduktase mikroba menurunkan potensial oksidasi-reduksi, dengan mereduksi methyelene blue. Karena tereduksi maka methyelene blue berubah warnanya dari biru menjadi putih metilen/methylene white.

Tabel perkiraan jumlah Bakteri Berdasarkan Lama Waktu Inkubasi Pada Uji Reduktase

Lama Jumlah Grade Waktu

≥ 8 jam 6-8 jam

2-6 jam

≤ 2 jam

Bakteri

500.000

1-4 juta

4 - 20 juta

≥ 20 juta

sangat baik

baik

cukup

rendah

Dewasa ini susu yang bisa diterima oleh IPS (Industri Pengolahan Susu) adalah dibawah 10 juta bakteri/ml.

2. Uji Warna,Bau,Rasa dan Kekentalan

Bertujuan mengetahui kelainan-kelainan pada susu secara organoleptik (menggunakan panca indera). Adanya perubahan warna, bau, dan konsistensi pada susu dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini :

Farmer Academy 64

a. Uji Warna

Warna susu yang baik adalah putih kekuning-kuningan. Warna putih karena adanya penyebaran butiran-butiran koloid lemak, kalsium kaseinat (dispersi koloid yang tidak tembus cahaya) sedangkan warna kekuning- ^^ •

kuningan pada susu adalah adanya karoten(berasal dari pakan yang diberikan) dan riboflavin. ,

Sedangkan jika terjadi perubahan warna pada susu seperti kebiruan karena adanya penambahan air atau pengurangan lemak. Warna kemerahan pada susu terjadi karena susu mengandung darah dari sapi penderita mastitis. Variasi warna ini terjadi karena faktor keturunan disamping juga karena faktor pakan yang diberikan.

b. Uji Bau

Lemak susu sangat mudah menyerap bau dari sekitarnya,

seperti bau hewan asal susu perah. Susu memiliki bau yang aromatis, hal ini disebabkan adanya perombakan protein menjadi asam-asam amino. Bau susu akan lebih nyata jika susu dibiarkan beberapa jam terutama pada suhu kamar. Kandungan laktosa yang tinggi dan kandungan klorida rendah diduga menyebabkan susu berbau seperti garam.

c. Uji Rasa

Susu yang baik tentu terasa segar. Namun, jika ada perubahan rasa berarti susu mengalami kerusakan. Jika ada rasa Pahit, berarti susu terkontaminasi kuman pembentuk peptone. Jika ada rasa lobak, berarti susu terkontaminasi bakteri E.coli. Jika ada rasa sabun, berarti susu terkontaminasi bakteri Bacillus Lactis Saponei. Jika ada rasa tengik, berarti susu terkontaminasi kuman asam

Farmer Academy 65

mentega. Jika ada rasa hanyir atau amis, itu artinya susu tercemar oleh kuman-kuman lainnya.

d. Kekentalan (viskositas)

Susu akan berlendir bila terkontaminasi oleh kuman-kuman cocci dari air,sisa makanan atau dari alat-alat susu.

e. Uji Konsistensi

Susu yang sehat memiliki konsistensi baik, hal ini terlihat tidak adanya butiran-butiran pada dinding tabung setelah tabung digoyang, susu yang baik akan

membasahi dinding tabung dengan tidak akan memperlihatkan bekas berupa lendir atau butiran-butiran yang lama menghilang. Susu yang konsistensinya tidak normal (berlendir) disebabkan oleh kegiatan enzim atau penambahan asam, biasanya mikroba kokus yang berasal dari air, sisa makanan atau alat-alat susu.

3. Uji Didih

Bertujuan untuk memeriksa dengan cepat derajat keasaman susu. Kestabilan kasein susu berkurang bila susu menjadi asam sehingga akan menggumpal bila susu dididihkan.Percobaan ini mulai positif pada derajat asam 9-100 SH,kecuali susu asam kolostrum,dan perubahan fisiologis sapi dapat menyebabkan susu pecah pada uji didih ini. Pembentukan asam dalam susu diistilahkan dengan kata “masam” dan rasa masam

Farmer Academy 66

susu disebabkan karena adanya asam laktat. Pengasaman susu ini disebabkan oleh aktivitas bakteri yang memecah laktosa membentuk asam laktat. Persentase asam dalam susu dapat digunakan sebagai indikator umur dan penanganan susu. Asiditas susu dapat dinyatakan dengan dua cara yaitu cara asam tertitrasi dan pH. Penetapan asiditas susu segar dengan titrasi alkali sebenarnya tidak menggambarkan jumlah asam laktat karena susu segar tidak mengandung asam laktat. Didalam susu terdapat komponen-komponen yang bersifat asam yang dapat bereaksi dengan alkali, misalnya fosfat, casein dan alnumin, karbondioksida dan sitrat.

Asiditas susu segar dikenal sebagai asiditas alami yaitu berkisar 0,10- 0,26% sebagai asam laktat. Uji asiditas sering digunakan dalam penilaian mutu susu. Walaupun demikian uji asiditas saja tidak

cukup dalam menilai mutu susu karena adanya penyimpangan aroma dan cita rasa susu tidak dapat diketahui dengan uji derajat asam. Persyaratan yang ditetapkan oleh SNI 01-3141-1998 untuk derajat asam adalah 6-7 0SH.

4. Uji Alkohol

Bertujuan memeriksa dengan cepat derajat keasaman susu.Kestabilan sifat koloidal protein-protein susu tergantung pada selubung air yang menyelubunginya.Bila alcohol,yang mempunyai sifat dehidrasi dicampurkan dengan susu maka protein akan dikoagulasikan sehingga akan tampak kepecahan

Farmer Academy 67

pada susu tersebut.Semakin tinggi derajat asam susu semakin berkurang jumlah alcohol,denga kepekatan yang dibutuhkan (70%),memecahkan susu yang sama banyaknya.Percobaan ini mulai positif pada derajat asam 9-100 SH.Kecuali susu asam kolostrum,dan perubahan fisiologis pada sapi dapat menyebabkan susu pecah pada uji alcohol ini.

5. Uji Kebersihan atau Sedimentasi

Untuk mengetahui kebersihan penanganan susu ditempat produksinya.Pada uji kebersihan susu tampak bersih dan putih,tidak ada kotoran serta benda-benda asing yang terlihat dalam susu. Hal ini menunjukkan dalam penanganannya susu tersebut bebas dari kontaminasi debu kotoran,alat/perkakas dalam keadaan steril dan pekerja yang higienis.Kotoran yang tersangkut

pada saringan dapat berupa bulu sapi rumput sisa makanan,bagian tinja,dll.Hasil positif(kotoran yang tersaring banyak) menunjukkan bahwa peternakan kurang baik kebersihannyakarena kebersihan susu juga sangat tergantung bpada kondisi kandang sapi perah juga kebersihan sapi sebelum pemerahan dilakukan.

Farmer Academy 68

Tujuan Pembelaja ran

Jam B elajar

Alat Bahan

• Kertas plano • perlengkapan lacto-

• Spidol scan

• Film • susu sapi segar

• Materi presentasi • Gelas kimia, Pipet,

• Entong/ gayung aduk

2 jpl ( 2 X 45 menit)

MENGENAL LACTOSCAN

Lactoscan adalah alat yang bersifat portable analyzer susu ultrasonik untuk analisis cepat terhadap lemak, protein padat non-fat (SNF), laktosa, tamabahan air, suhu, titik beku, pH, zat padat, konduktivitas dan densitas dari sampel susu, langsung setelah pemerahan pada saat pengumpulan dan selama pemrosesan.

Setelah mengikuti materi belajar ini, peserta dapat:

1. Mengenali jenis jenis pakan sapi perah

2. Mengetahui apa lactoscan 3. Mengenali ciri-ciri alat lactoscan 4. Mampu mengoperasikan lactoscan secara benar

5. Mampu melatih peternak lain untuk menggunakan lactoscan

Metode Pembelajaran: ceramah, praktek, diskusi kasus.

Farmer Academy 69

Proses Pembelajaran

Langkah Mengenal Lactoscan

1. Perkenalkan diri anda kepada peserta

2. Sampaikan maksud dan tujuan pembelajaran sessi ini (mengenal Lactoscan)

3. Buat kesepakatan bersama waktu yang disiapkan untuk pembelajaran materi ini %L I%.-IL IL

4. Tanyakan kepada peserta “apa yang anda ketahui dengan lactoscan?”

5. Tulis semua jawaban peserta di papan tulis

6. Apa fungsi lactoscan bagi peternak sapi perah?

7. Jelaskan kepada peserta tentang lactoscan, dan ajaklah mereka mempraktekkan cara menggunakan alat lactoscan

a. Ajaklah peserta ke ruang laboratorium

b.Tunjukkan kepada peserta alat alctoscan

c. Pastikan alat dalam kondisi on dari tegangan listrik

d. Masukkan susu yang akan dianalisis kedalam gelas ukur + 20 ml

e. Letakkan sampel di tempat analisis

f. Pilihlah apa yang akan dianalisis (sudah tertera dimenu layar) dengan menekan tombol layar

g. Tunggu selama 15 menit, hasil analisis akan keluar di layar menu

h. Data hasil analisis bisa langsung di lihat di layar dan di print out.

8. Bersihkan alat lactoscan sebelum meninggalkan laboratorium

Refleksi 1. Mengapa kita harus mengetahui dan memahami tentang Lactoscan? 2. Apa manfaat dan kegunaan dari Lactoscan bagi peternak sapi perah? 3. Bagaimana kita dapat mengetahui kualitas susu tanda menggunakan

lactoscan?

Farmer Academy 70

71 Farmer Academy

MENGENAL LACTOSCAN

Laktoscan adalah alat uji kualitas susu dengan tingkat akurasi dan kecepatan ouput data yang cepat. Lactoscan merupakan alat yang bersifat portable analyzer susu ultrasonik untuk analisis cepat lemak, protein padat non-fat (SNF), laktosa, tambahan air, suhu, titik beku, pH, zat padat, konduktivitas, dan densitas dari sampel susu, langsung setelah pemerahan, pada pengumpulan dan selama pemrosesan. Laktoscan dapat digunakan untuk analisis sample dairy produk. %L

Prinsip kerja

Sampel masuk ke dalam laktoscan, lalu melewati pancaran gelombang bunyi dan sampel akan keluar lagi. hasil analisis keluar setelah sampel melewati gelombang bunyi.

Perangkat bagian dalam lactosan terdiri atas : 1. Sampel Susu 2. Kotak 3. Pipa Norprene 4. Pompa Peristaltic 5. Pipa Silicon 6. Sensor Ultrasonik

Perangkat Lactosan bagian depan, meliputi : 1. Pegangan (opsi)

2. Tampilan (layar) 3. Tombol "Down” 4. Tombol "Up" 5. Tombol "Enter" 6. Lubang Sampel 7. Pipa keluar 8. Pipa masuk 9. Gantungan

Prangkat Lactosan bagian belakang, berupa: %, x N - 1. Pegangan 2. Interface Serial printer 3. Interface serial RS232 4. 12 V printer keluaran 5. 12 V input 6. Saklar daya 7. Switching adaptor

Instalasi Alat

Cara menginstal lactosan adalah sebagi berikut;

1. Letakkan alat analisa di tempat kerja, menyediakan ventilasi yang baik dan tidak di sekitar perangkat atau sumber panas.

2. Check jika mengaktifkan "Power" dalam posisi "0" dan outlet tegangan sesuai dengan tegangan listrik yang tertera pada label perangkat analisis tersebut. Hubungkan kabel satu daya ke stopkontak listrik.

Farmer Academy 72

3. Set tombol "Power" ke posisi "I". Untuk waktu yang singkat versi software analisa ini akan ditampilkan di layar, moder 1.1. Pada akhir setelah sekitar 5 menit, nomor seri alat analisis muncul. Bila perangkat siap untuk bekerja bunyi “ bip” dapat didengar dan indikator 1.1 menyala. Informasi, menunjukkan selama prosedur ini mengidentifikasi sampel. , ,N.

Cara Penggunaan

Prosedur analisis dengan N menggunakan laktoscan, adalah sebagai berikut: ,%

1). Susu dihomogenkan dengan cara mengaduk susu menggunakan sendok pengaduk terlebih dahulu;

2). Susu dimasukan ke dalam backer glass sebanyak 20 - 25 ml;

3). Memasukan tabung yang berisi susu pada ujung jarum yang merupakan bagaian alat

lactoscan;

4) Memilih susu apa yang akan dianalisis di menu utama di layer.

5). Tombol OK pada alat ditekan dan sampel akan tersedot masuk ke dalam alat;

6) Mulailah analisis sample dengan 4 perintah yang ada di menu utama

untuk menganalisis.

7). Tombol Ok pada alat ditekan lagi dan data akan keluar dilayar lactoscan dan di print, berupa Lemak (Fat), BJ (Density), Laktosa (Lactosa), Solid non fat (SNF), Solids, Protein dan Kadar air (Added Water).

Cara Pembersihan

Pembersihan laktoscan dilakukan idealnya 55 menit setelah menghidupkan alat dan 15 menit setelah analisis sampel susu. Pembersihan dilakukan agar analisis oleh gelombang bunyi tidak terganggu dengan residu

Farmer Academy 73

susu yang tertinggal di dalam laktoscan. Agar hasil analisis dapat lebih valid. Pembersihan dapat dilakukan menggunakan aquadest yang prinsip kerja pembersihan sama dengan analisis sampel. Bila ada residu-residu yang tidak hilang hanya dengan aquadest, perbersihan dapat dilakukan dengan menggunakan larutan asam atau basa pembersih.

langkah pembersihan:

1. Isi gelas dengan larutan hangat (500-600 С) basa atau asam pembersih.

2. Meletakkannya di tempat sampel analisis dan mulailah perintah membersihkan dari menu utama.

3. Setelah finishing-nya,

mencurahkan cairan terkontaminasi.

4. Lalu membersihkan laktoscan lagi dengan aquadest

Standart minimum sampel yang dapat dianalisis oleh laktoscan :

• Lemak .... from 0.01 % to 20 %

• SNF ........ from 3 % to 15 %

• Densitas *...from 1015 to 1040 kg/ m3

• Protein.... from 2 % to 7 %

• Lactose ...from 0.01 % to 6 %

• Kandungan air ...from 0.0 % to 70 . -,L k %

• Suhu susu..from 1 oC to 40 oC

• Titik beku** .... from –0,400 to –0,700 0C

• padatan** ...... from 0,4 to 1,5%

PROSEDUR PENGGUNAAN LACTOSAN MMF

1. Hidupkan lactosan kemudian pasang selang (selang kecil dan besar) pada bagian belakang. %-

2. Siapkan wadah penampung cairan cleaning dan cairan hasil analisis susu.

3. Siapkan ditergent pembersih lactosan, larutkan diterjen dengan perbandingan 1:50

4. Siapkan air hangat untuk cleaning. 5. Lakukan cleaning lactosan menggunakan air diterjen sekali, kemudian

menggunakan air hangat sebanyak 5 kali, untuk melakukan cleaning tekan tombol B pada mesin Lactosan . cleaning dilakukan sebelum dan sesudah menggunakan lactosan.

6. Tuangkan sampel susu yang akan dianalisis ke dalam tabung analisis sebanyak 15 ml. Tekan tombol Enter untuk memulai.

7. Tunggu selama 60 detik untuk mengetahui hasilnya .

8. Kembalikan peralatan yang terpasang pada mesin ke tempat semula.

Prosedur No: SOP-2. 1 /MMF/Feb/2016

Farmer Academy 74

75 Farmer Academy

Tujuan Pembelaja ran

Alat Bahan

Jam Belajar 2 jpl ( 2 X 45 menit)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU

Produksi susu dalam budidaya ternak sapi perah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) faktor utama: Faktor internal (faktor dalam) dan faktor eksternal (faktor luar). Bagi peternak, pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu ini sangat penting untuk dipahami. Karena dengan mengetahui faktor-faktor ini, seorang peternak dapat melakukan tindakan yang tepat dalam meningkatkan produksi susu sapi pernah. Dengan begitu, keuntungan sudah nampak di depan mata. ` v `—

Setelah mengikuti materi belajar ini, peserta dapat:

1. Memahami Faktor-faktor yang berpengaruh dalam produsksi susu

2. Bertindak dalam meningkatkan produksi susu sapi perah 3. Mampu melatih peternak lain dalam Peningkatan produksi susu

• Kertas plano

• Spidol

• Film

• Materi presentasi

Metode Pembelajaran: ceramah, praktek, diskusi kasus.

Farmer Academy 76

Proses Pembelajaran

Langkah : Mengenal faktor yang mempengaruhi produksi Susu Sapi Perah

1. Perkenalkan diri anda kepada peserta belajar

2. Sampaikan maksud dan tujuan materi pembelajaran sesi ini 3. Sepakati bersama waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari materi ini 4. Ajukan pertanyaan kepada peserta:

• Apakah pernah mengalami produksi susu sapi perah naik turun? • Mengapa hal itu dapat terjadi?

5. Fasilitator mencatat kata- kata kunci peserta sekaligus mengelompokkan ke dalam kategori faktor internal dan eksternal. `X N

6. Ajaklah peserta untuk mendalami hal ini. 7. Bagilah peserta menjadi 2 kelompok, mintakan masing-masing

kelompok untuk mendiskusikan: a. Kelompok satu:

• Apa saja faktor-faktor internal yang berpengaruh dalam produski susu sapi perah? Berikan penjelasan seperlunya

• Apa yang bisa kita lakukan agar produksi susu tetap stabil dan meningkat? %z N,N,

b. Kelompok dua: • Apa saja faktor-faktor eksternal yang berpengaruh dalam

produski susu sapi perah? Berikan penjelasan seperlunya • Apa yang bisa kita lakukan agar produksi susu tetap stabil dan

meningkat? 8. Mintakan masing-masing kelompok untuk menuliskan hasil diskusinya

ke dalam kertas plano. 9. mintakan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya 10. Mintakan kepada kelompom lain untuk memberikan tanggapan dan

pertanyaan. 11. Berikan informasi tambahan, gunakan bahan bacaan. 12. Pastikan semua peserta memahami “faktor-faktor yang mempengaruhi

produksi susu sapi perah” dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kunci.

Farmer Academy 77

13. Tutup pertemuan ini dengan menyampaikan terimakasih atas partisipasi dan kerjasamanya

Refleksi 1. Mengapa kita harus mengetahui dan memahami tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi produksi susu sapi perah? 2. Bagaimana kita dapat mengetahui produksi kita meningkat baik secara

kualitas maupun kuantitas? L

Berikan Catatanmu Di sini

Farmer Academy 78

79 Farmer Academy

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU

Seringkali produksi susu sapi perah tidak stabil, kadang naik-kadang turun. Dalam buku panduan yang lain (buku 1-4) sudah pernah disinggung dalam hal ini, namun tidak ada salahnya sedikit mengulang dalam pemaparan ini. Produksi susu dalam budidaya ternak sapi perah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) faktor utama: Faktor internal (faktor dalam) dan faktor eksternal (faktor luar). Bagi peternak, pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu ini sangat penting untuk dipahami. Karena dengan mengetahui faktor-faktor ini, seorang peternak dapat melakukan tindakan yang tepat dalam meningkatkan produksi susu sapi pernah. Dengan begitu, keuntungan sudah nampak di depan mata. N

penentu dalam produksi susu. Keturunan atau bangsa yang berbeda, akan memberikan hasil dan komposisi susu juga berbeda. Bangsa ternak sapi perah digolongkan kedalam dua bagian yakni ternak bangsa besar dan bangsa kecil. , ---w,

a). Bangsa besar (large breeds)

Pada bangsa ternak besar peroduksi susu dan produksi lemak meningkat, dengan kadar lemak yang umumnya menurun.

Contoh ternak besar antara lain :

• Friesien Holstein (FH)

• Brown Swiss (BS)

b). Bangsa kecil (small breeds)

Pada bangsa ternak kecil produksi susu dan produksi lemak menurun, dengan kadar lemak umumnya meningkat.

Contoh ternak kecil antara lain :

FAKTOR DALAM (INTERNAL)

Faktor dalam atau internal yang berpengaruh dalam produksi susu adalah sebagi berikut:

1. Bangsa (Breeds).

Bangsa sapi merupakan faktor

• Jersey

• Guernsey

2. Faktor Individu.

Hewan atau sapi perah yang mempunyai pertumbuhan yang cepat dan bertubuh besar

Farmer Academy 80

umumnya menghasilkan susu lebih banyak. Pertambahan berat badan meningkatkan produksi susu secara proporsional sebesar 70% dari jumlah pertambahan berat badan. Misalkan pada kelompok sapi FH pada saat menjelang umur 2 (dua) tahun memiliki peningkatan berat badan dan nafsu makan yang baik, maka produksi susu yang dihasilkan cenderung akan meningkat. Hal ini terkait dengan fungsi pencernaan. Pencernaan pada sapi yang utama adalah fungsinya mencerna serat kasar. Kelebihan sapi mempunyai rumen. Proses mempertahankan dirinya yaitu pada saat sapi makan sebanyak-banyaknya, setelah pakan masuk kemudian melakukan proses mastikasi yang merupakan proses mempertahankan dirinya. ,

Maka perlu diperhatikan bagi peternak, bila pada kelompok ► ,

sapi FH mengalami 2 (dua) kali peningkatan berat badan normal (sebagaimana umumnya sapi FH) menjelang umur 2 (dua). Karena peningkatan berat badan yang tidak normal akan berpengaruh pada produksi susu yang justru menurun. Mengapa? Karena nutrisi yang ada dalam pakan (dikonsumsi) lebih banyak digunakan untuk produksi daging atau mempertahankan diri.

3. Genetik

Tiap bangsa sapi mempunyai sifat tertentu yang berpengaruh terhadap produksi dan komposisi susu. Lemak susu adalah bagian yang paling sering berbeda namun kandungan mineral dan laktosa jarang berbeda. Gen mengatur kualitas dan kuantitas produksi susu. Akan tetapi perbedaan genetic antar individu sapi dalam satu bangsa lebih besar daripada perbedaan antar bangsa sapi. Sebagai contoh, ada sapi FH yang menghasilkan susu dengan kandungan lemak lebih dari 5% dan ada pula sapi Jersey yang lemak susunya lebih rendah dari FH. A

4. Faktor Umur

Sapi dewasa memproduksi susu 75% saat sapi mencapai umur 2 tahun.Produksi susu pada sapi perah terus meningkat sampai puncaknya pada umur 5-6 tahun, dan kemudian semakin berkurang. Setelah umur 8 tahun, produksi susu menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan terus menurun pada tahun berikutnya.

Penurunan produksi susu pada sapi perah dikarenakan aktivitas kelenjar ambing yang mulai menurun karena faktor umur.

Standardisasi produksi susu mengacu pada 305 hari laktasi, dua kali pemerahan dalam sehari, dan umur setara dewasa.

Farmer Academy 81

5. Faktor Lama Laktasi/Masa Laktasi.

Secara umum bentuk kurva produksi susu akan naik mulai dari saat setelah beranak menuju puncak produksi pada awal laktasi yang kemudian berangsur-angsur turun sampai akhir laktasi. Bentuk kurva produksi susu dapat diduga dengan menggunakan persamaan kurva Ali-Schaeffer yang datanya berasal dari rataan data sebenarnya.

6. Kebuntingan (Gestation)

Kebuntingan berpengaruh tidak langsung terhadap kuantitas produksi, namun sedikit mempengaruhi terhadap kualitas susu. Sapi bunting menurunkan produksi susu lebih cepat dibanding sapi yang tidak bunting. Pertambahan umur kebuntingan berbanding terbalik dengan produksi susu. Hal ini dikarenakan keseimbangan hormon yang berubah. Perubahan hormonal ini dipengaruhi oleh pengalihan sebagian energi atau zat gizi yang dimakan tidak diproses

dalam pembentukan susu tetapi digunakan untuk membesarkan embrio. Pembentukan embrio membutuhkan nutrisi yang setara dengan pembentukan susu sebanyak 400 – 600 lb. Jumlah kebutuhan ini tergantung pada bangsa dan keadaan sapi. Itulah alasan mengapa kebutuhan pokok/ maintenance pakan sapi perah laktasi yang sedang bunting lebih dari 2 bulan harus ditambah (NRC, 1978), yakni agar sapi perah tidak mengorbankan berat badannya untuk mempertahankan produksi susu.

Sapi yang dikawinkan pada 90 hari setelah beranak mengurangi produksi susu sebanyak 375 – 400 kg dalam periode 365 hari dibanding sapi yang dikawinkan 240 hari setelah beranak. Reduksi susu biasanya mulai terjadi pada umur 5 bulan kebuntingan. Umur 8 bulan kebuntingan mereduksi susu sebanyak 20% dibanding sapi laktasi dengan umur yang sama tetapi tidak bunting. Usaha terbaik adalah mengawinkan sapi-sapi 2 – 3 bulan setelah beranak.

7. Faktor Siklus Estrus.

Estrus mengakibatkan produksi susu dan lemak berfluktuasi terutama pada hari ovulasi. Estrus sering menyebabkan hasil susu sapi produksi tinggi menurun. Sapi yang berproduksi tinggi sering pula

Farmer Academy 82

83 Farmer Academy

menunda estrusnya.

Siklus estrus mempunyai pengaruh kecil terhadap produksi susu, kecuali pada saat berlangsungnya birahi (heat). Selama birahi, produksi susu dan persentase lemak susu menurun cukup berarti. Karena pada saat birahi, nafsu makan ternak sapi mengalami penurunan sehingga mengganggu konsumsi pakan, akibatnya mempengaruhi produksi susu dan lemak susunya. Produksi susu akan normal kembali setelah masa birahi berakhir.

8. Hormonal

Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap produksi susu : ,

a. Hormon Lactogen (kelenjar pituitaria) memegang peranan penting dalam produksi susu.

Laktogen naik setelah beranak, jumlahnya menurun setelah laktasi berjalan lama. Sapi yang sedang laktasi disuntik dengan Lactogen/ Tiroksin agar produksi susunya meningkat.

b. Hormon Adrenalin (kelenjar Adrenalis)

c. Hormon Tiroksin (kelenjar thyroid)

Tiroksin juga mempengaruhi konsumsi oksigen dan sintesa protein susu. w, %, 1

d. Hormon Oxytocin (kljr pituitaria bagian belakang)

Berfungsi sebagai mengontrol turunnya/keluarnya air susu (Milk Let Down) waktu pemerahan. Sapi yang sedang disuntik dengan Oxytocin langsung pada Arteria Pudenda ekterna yang menuju ambing

bagian kanan, maka pemerahan dalam waktu singkat produksi susunya meningkat dengan kadar lemak dan jumlah sel-sel tubuh (somatic cell) meningkat, tetapi ambing sebelah kiri tidak mengeluarkan susu. Ambing bagian kiri baru melepaskan susu 50 – 60 detik setelah disuntik.

Peningkatan produksi susu dapat dinaikkan menggunakan hormone sintetis. Hormone yang digunakan misalnya tiroid, tiroprotein, tirokasein, protein teriodinasi, dan kasein teriodinasi. Sapi laktasi meningkatkan produksi susu dan kadar lemak susu sebanyak 29 % dengan pemberian tiroprotein 15 mg. pemberian tiroprotein \ dilakukan setiap hari selama 2 minggu hingga satu bulan. Produksi susu menurun setelah pemberian hormone dihentikan.

Pemberian hormone sebaiknya terbatas. Pemakaiannya hanya untuk meningkatkan produksi susu yang menurun pada saat harga susu mahal. Di lain pihak pemberian hormone menyebabkan berat badan merosot, temperature tubuh meningkat, dan pernapasan menjadi tidak normal.

Pemberian oksitosin menyebabkan ambing melepas susu sehingga jumlah dan lemak susunya meningkat. Pemberian oksitosin

dilakukan pada tiap pemerahan. Ingat, pemberian oksitosin itu membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga.

9. Tingkat Laktasi

Variasi terbesar komposisi susu terjadi pada kadar lemak. Kolostrum mengandung kadar lemak tertinggi. Perubahan komposisi berlangsung setelah 5 hari. Kandungan lemak susu terus menurun sampai 3 – 4 bulan laktasi, kemudian relative konstan setelah itu. Kadar lemak susu sedikit meningkat pada akhir laktasi.

Produksi susu dimulai dengan jumlah relative tinggi dan terus meningkat hingga 2 – 3 bulan laktasi. Setelah itu,produksi susu menurun perlahan. Lemak susu dan bahan kering tanpa lemak menurun sebanyak 0,2 – 0,4 % antara laktasi kesatu dan kelima.

10. Pengaruh kelahiran dan pasturasi

Kelahiran kembar 2 (dua) atau lebih dapat menurunkan produksi susu.

11. Persistensi Produksi

Produksi susu merupakan perkembangan dari laktasi. Produksi susu tiap bulan sekitar 90 persen dari bulan sebelumnya.

Farmer Academy 84

Peneliti lain menyatakan persistensi berkisar 94 – 96%. Sapi tidak bunting terus menghasilkan susu dengan jumlah terbatas.

12. Kesehatan dan ketegaran hewan

Jika sapi perah dalam keadaan sehat dan tegar maka akan dapat menghasilkan susu dalam jumlah banyak. Sapi yang terkena mastitis tidak dapat menghasilkan susu dalam jumlah banyak.

FAKTOR LUAR (EKSTERNAL)

1. Musim

Biasanya pada musim hujan kandungan lemak susu akan meningkat, sedangkan pada musim kemarau kandungan lemak susu ; akan lebih rendah. . ' i Musim sangat mempengaruhi 1 total produksi susu per laktasi dan komposisinya, yang merupakan • pengaruh dari kombinasi dari breed, tingkat laktasi, kondisi klimatologi pada saat pencatatan dilakukan, dan perbedaan-perbedaan dalam managemen pakan. Sapi-sapi yang melahirkan pada musim basah (hujan) biasanya memproduksi susu lebih tinggi dari sapi yang melahirkan pada musim lainnya. Produksi sapi perah dipengaruhi oleh factor genetic,lingkungan, dan interaksi genetic dan lingkungan. Factorgenetic berpengaruh

sebesar 30 % dan lingkungan 70 % terhadap produksi susu sapi perah.

Lingkungan dataran rendah biasanya menurunkan produksi susu dan kandungan lemak. Sapi perah produksi susu tinggi lebih mudah terpengaruh cekaman lingkungan dataran rendah dibandingkan dengan sapi perah yang berproduksi rendah, terutama pada produksi puncak. Diduga, penurunan disebabkan oleh temperature dan kelembaban, perubahan berat tubuh, serta macam dan jumlah pakan yang diberikan.

Kenaikkan temperature memacu dalam mempertinggi denyut jantung dan produksi panas. Awalnya temperature udara mempengaruhi konsumsi pakan, akhirnya mempengaruhi produksi. Produksi susu sapi FH menurun pada lingkungan 26ºC. Temperature optimalnya 10ºC. kelembaban tidak mempengaruhi produksi susu kecuali bila melebihi 24ºC. Penggunaan peneduh, atap, kipas,penyiraman, dan pendingin dapat mengurangi cekaman panas dan menaikkan efisiensi reproduksi. Penggunaannya perlu meperhatikan segi ekonomis.

2. Faktor Frekuensi Pemerahan

sapi perah yang berproduksi tinggi bila diperah 3/4 kali perhari produksi susunya lebih dari 20%

85 Farmer Academy

dibandingkan dengan pemerahan 2 kali sehari. Sapi perah yang produksi rendah, kenaikkan produksi susu sebagai akibat dari peningkatan frekuensi pemerahan sangatlah kecil.

Umumnya sapi diperah 3 kali sehari pada saat produksi susunya tertinggi yaitu 60 – 90 hari setelah beranak. Pada periode berikutnya sapi diperah 2 kali saja dalam sehari. Peningkatan frekuensi pemerahan menjadi 3 kali sehari produksi susu naik 10 – 25%. Pemerahan 4 kali sehari akan memberikan tambahan lagi 5 – 15%.

Peningkatan frekuensi pemerahan seharusnya diimbangi dengan , penambahan pakan sesuai dengan peningkatan produksi susu. Kalau hal tersebut tidak dilakukan, produksi pada periode laktasi berikutnya akan menurun akibat berat badan sapi menurun. Apakah peningkatan produksi ini akan sebanding dengan pengeluaran tambahan untuk tenaga kerja, pakan dan peralatan yang digunakan untuk kegiatan tambahan diatas, hal ini tergantung dari kondisi peternak.

3. Faktor Kecepatan Pemerahan

Pemancaran susu (milk let down) dikontrol oleh hormon oxytosin yang dihasilkan oleh kelenjar pituitaria. Penggunaan hormone

ini sangat singkat dan hanya bersifat sementara yaitu 5 – 8 menit.

Oxtosin dalam darah akan menyebabkan kontraksi sel-sel miyoepithel yang menyusun dinding alveoli.

Yang dapat menyebabkan pembebasan hormon tersebut adalah:

a. Perabaan pada ambing waktu mengelap ambing

b. Adanya pedet didepanya

c. Kehadiran pemerah.

4. Pergantian Pemerah

Pada sapi perah lebih suka diperah secara teratur oleh pemerah yang sama. Kalau terjadi pergantian pemerah dapat menyebabkan stress, karena setiap pemerah mempunyai perabaan yang berbeda.

Selanjutnya jika pemerah dilakukan dengan mesin, maka pemerahan dapat dilakukan dengan bekerja tanpa menyebabkan sapi menjadi takut yang menyebabkan ternak stress.

5. Pakan

Pada pemberian pakan harus memenuhi :

a. Kualitas dan kuantitas

b. Pemberian ternak dari pakan yang berlebihan tidak akan

Farmer Academy 86

87 Farmer Academy

meningkatkan produksi susu

c. Kadar lemak paling sensitive pada perubahan pakan yang di berikan (3%), kadar protein sedikit (0,6 %).

Pakan merupakan faktor penting pada penampilan produksi dan reproduksi sapi terutama sapi perah pasca beranak, pakan yang kurang baik dalam jumlah maupun kualitasnya menyebabkan terganggunya fungsi fisologis reproduksi ternak. Pemberian pakan dasar, pakan konsentrat, dan pakan aditif dengan kandungan nutrisi yang tidak seimbang dan tidak kontinyu akan menimbulkan strees dan akan menyebabkan sapi rentan terhadap penyakit dan terjadi gangguan pertumbuhan dan gangguan fungsi fisiologi ► ;

reproduksi ternak.

Banyak sedikitnya jumlah energi dalam pakan (kandungan bahan kering) berpengaruh pada organ reproduksi dan aktivitas ovarium, bila terjadi ketidak seimbangan energi dalam pakan (intake) dengan energi untuk pertumbuhan akan menurunkan birahi pada ternak muda yang sedang tumbuh dan pada sapi perah dewasa pasca beranak, dan ketidakaktifan ovarium yang menyebabkan anestrus terlambatnya pubertas pada semua jenis ternak dan akan memperpanjang anestrus pada sapi yang sedang laktasi. Birahi pertama beranak akan tertunda bila energi yang dikandung dalam pakan sebelum dan sesudah beranak rendah, hal tersebut akan mempengaruhi siklus birahi berikutnya dan akan memperpanjang selang beranak.

Rumput kering yang jelek

Perawatan pasca melahirkan merupakan faktor penentu produksi susu x x 10

perhatikan siklus birahi sapi

Farmer Academy 88

biasanya akan menyebabkan defisiensi vitamin yang kompleks, defisiensi cobalt (Co), yang dapat menyebabkan rendahnya nafsu makan sehingga intake energi dan nilai gizi dan vitamin pakan berkurang, akibatnya pubertas pada sapi dara akan terlambat dan kegagalan estrus pada induk. Kendala tersebut diatas dapat diatasi dengan pemberian Biosuplemen probiotik kedalam pakan konsentrat. Probiotik adalah mikroba hidup dalam media pembawa yang menguntungkan ternak karena dapat menciptakan keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan sehingga 1

menciptakan kondisi yang optimum untuk pencernaan pakan dan meningkatkan -7,N,

efisinesi konversi pakan sehingga memudahkan dala proses %- N

penyerapan zat nutrisi ternak,

menigkatkan kesehatan ternak, mempercepat pertumbuhan, memperpendek jarak beranak, menurunkan kematian pedet. Dan pemberian kombinasi dengan bioplus probiotik Saccharomyces cerevilae (PSc) yang berguna untuk mengatasi penurunan kesehatan reproduksi ternak.

Pakan berpengaruh terhadap keadaan dan mikroba rumen. Karena itu, pakan harus diberikan dengan interval waktu dan komposisi bahan yang konstan. Dengan demikian, jumlah dan komposisi susu juga tidak berubah.

6. Obat Obatan

a. Salah satu obat yang digunakan dalam meningkatkan produksi susu 20% adalah thyroprotein yang ditambahkan pada makanan pada saat laktasi, dengan syarat air dilibicum (selalu tersedia) dan

Kandang yang bersih menghasilkan produksi susu yang berkualitas

pakan ditingkatkan.

b. Produksi menurun apabila pemberianya dihentikan. (salah satu persoalan yang dihadapi jika menggunakan obat)

obat termasuk pestisida dan antibiotic yang digunakan untuk mengobati penyakit sapi. Obat-obat tersebut di-diskresikan ke dalam susu. Oleh karena itu susu yang seperti ini harus dipisahkan agar tidak terkonsumsi bahkan harus dimusnahkan.

7. Penyakit

Penyakit pada ternak mempunyai pengaruh yang sangat merugikan. Pada sapi perah, penyakit seperti mastitis, ketosis, milk fever, dan ganguan pencernaan Iq

mempengaruhi produksi susu dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Untuk itu peternak \ harus melakukan pencegahan. +

Penyakit mempengaruhi komposisi dan jumlah produksi susu. Penyakit mastitis menyebabkan jumlah produksi susu maupun komposisi susu menurun. California Mastitis Test (CMT) membandingkan salah satu quarter ambing yang menghasilkan air susu yang tidak normal dengan quarter yang berlawanan pada sapi yang sama yang mempunyai hasil CMT yang negatif. Susu sapi yang terkena infeksi mastitis mempunyai

kandungan lactose dan potassium yang lebih rendah dan sodium; chlor yang lebih tinggi dari sapi yang sehat. Selama sapi terinfeksi mastitis, kandungan globulin susu, kandungan serum albumin dan protease juga ada peningkatan. Sedangkan kandungan kaseinnya menurun.

Susu yang mempunya bakteri lebih dari 1000.000/ml akan menyebabkan produksi dan komposisi susunya menurun.

8. Faktor Interval

Apabila interval antara pemerahan tidak sama, maka produksi susu akan lebih banyak pada interval yang lebih lama, dan kandungan lemak akan lebih tinggi dari hasil pemerahan dengan interval yang lebih singkat (Eckles dan Anthony, 1956). Jika sapi diperah dua kali sehari dengan jarak waktu antar pemerahan sama akan sedikit sekali perubahan susunan susu tersebut. Produksi susu akan meningkat tergantung dari kemampuan sapi berproduksi, pakan yang diberikan, dan manajemen yang dilakukan peternak (Sudono et al., 2003).

Interval yang lama akan mempengaruhi kecepatan jumlah sekresi. Penurunan dalam sekresi susu terjadi setelah 12 jam dan akan memberikan pengaruh pada interval pemerahan

Farmer Academy 89

berikutnya. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekresi susu dan lemak susu mengalami pengurangan dengan memperlama interval pemerahan dengan jumlah yang lebih banyak untuk pengurangan susu dibandingkan dengan lemak susu dan persentase lemak susu akan cenderung bertambah pada interval pemerahan yang lama (Schmidt, 1971).

9. Faktor Pemberian Air

Air adalah komponen terbesar, karena 87 % dari keseluruhan komponen susu terdiri dari air. Air tersebut sebagian dihasilkan dari air yang diminum oleh sapi setiap harinya. r Jumlah air minum yang diberikan juga dapat mempengaruhi jumlah produksi susu. Oleh karena itu pemberian air minum penting dalam peternakan sapi perah. Hal ini disebabkan lebih dari 85% bagian dari susu terdiri dari air dan 50% dari badan sapi perah juga terdiri dari air. Jumlah air yang dibutuhkan tergantung pada produksi susu, suhu lingkungan dan bentuk makanan yang diberikan (seperti hijauan segar dengan hijauan kering). Kebutuhan air minum untuk seekor sapi sebesar 3,6 – 4,0 liter per hari untuk setiap liter susu yang dihasilkannya. Oleh karena

itu setiap hari seekor sapi perah membutuhkan air minum minimal sebanyak 37-45 liter. Jumlah ini akan bertambah bila suhu udara diatas 280C.

Pemberian pakan dan minum bagi sapi perah, dapat diberikan sebagai berikut :

1) Pakan hijauan diberikan 2 - 3 kali sehari yaitu pagi dan siang sesudah pemerahan. Pakan hijauan diberikan sebanyak ± 10 % dari berat badan (BB);

2) Pakan konsentrat diberikan dalam keadaan kering, sesudah

` pemerahan 1 - 2 kali sehari sebanyak 1,5 - 3 % dari berat badan (BB);

3) Air minum disediakan secara tidak terbatas (ad libitum ).

10. Faktor Lama Pengeringan

Lama kering merupakan suatu periode ketika sel-sel ambing tidak mensekresikan air susu diantara dua periode laktasi . Periode tersebut esensial untuk memberi kesempatan sel-sel ephitel ambing beregresi, proliferasi dan diferensiasi yang memungkinkan stimulasi produksi susu secara maksimal (CM'uco et al., 1997) .

Lama waktu sapi yang dikeringkan mempengaruhi produksi susu. Tujuannya utuk memberi kesempatan pada induk untuk menimbun zat gizi yang diperlukan

Farmer Academy 90

bagi produksi susu berikutnya serta involusi dan penyegaran ambing. Karena itu, sapi perah harus dikeringkan dengan waktu yang optimal.

Lama kering merupakan salah satu faktor lingkungan internal (biologis) yang member pengaruh cukup besar pada produksi susu sapi perah FH yang dipelihara di daerah sentra produksi susu di kabupaten Banyumas . Kisaran lama kering 60-90 hari memberikan produksi susu tertinggi pada laktasi selanjutnya pada sapi FH baik pada sistem pemeliharaan intensif di stasiun bibit BPTU Baturraden, tetapi tidak diperoleh pola produksi susu secara jelas dengan memanjangnya lama kering sapi FH. .%^

Lama kering 50-59 hari _ _ —%\, menghasilkan produksi susu t, ' tertinggi, akan tetapi secara praktis tidak diperoleh perbedaan besar apabila lama kering masih dalam kisaran 40-69 hari . Didapatkan penurunan produksi susu pada laktasi berikutnya sebanyak 610 dan 230 kg (produksi 6190 dan 6570 kg) untuk lama kering singkat 20-29 hari dan 30-39 hari dibandingkan produksi susu tertinggi (6800 kg) pada lama kering optimal 50-59 hari . Namun ditekankan, secara praktis kisaran

masa kering 40-49 hari (6700 kg) menghasilkan produksi susu tidak berbeda dengan masa kering 50-59 hari .

11. Faktor Jarak Beranak (Calving Interval Pada Sapi )

Days Open/Calving Interval/Jarak Beranak adalah jumlah hari/ bulan antara kelahiran yang satu dengan kelahiran berikutnya. Panjang pendeknya selang beranak merupakan pencerminan dari fertilitas ternak, selang beranak dapat diukur dengan masa laktasi ditambah masa kering atau waktu kosong ditambah masa kebuntingan. Selang beranak yang lebih pendek menyebabkan produksi susu perhari menjadi lebih tinggi dan jumlah anak yang dilahirkan pada periode produktif menjadi lebih banyak, selang beranak yang ideal pada sapi perah adalah 12 bulan termasuk selang antara beranak dengan perkawinan pertama setelah beranak (Sudono, 1983). Selang beranak merupakan kunci sukses dalam usaha peternakan sapi (pembibitan), semakin panjang selang beranak, semakin turun pendapatan petani peternak, karena jumlah anak yang dihasilkan akan berkurang selama masa produktif. Meningkatkan produksi dan reproduktifitas ternak dengan memperpendek selang beranak (calving interval)

Farmer Academy 91

dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dan seleksi bibit ternak (sapi pengafkiran memiliki selang beranak yang panjang) (sudono, 1983),

Selang beranak yang ideal antara 12 – 14 bulan. Selang beranak 12 bulan paling menguntungkan daripada lebih lama dari itu. Selang beranak 12 bulan dan periode kering 8 minggu memberi lama produksi susu 10 bulan. Selang beranak yang teratur adalahperangsang utama agar tingkat produksi susu tetap tinggi. Factor pakan,tenaga kerja, efisiensi reproduksi, dsb harus dinilai sebelum selang beranak ditentukan.Selang beranak yang kurang dari 12 bulan menurunkan produksi sebesar 3,7 – 9 %. Selang beranak yang lebih dari 14 bulan, misalnya 15 bulan,menaikan produksi susu sebesar 3%. Namun secara ekonomis kenaikan ini justru merugikan. ,X Jarak beranak yang panjang disebabkan oleh anestrus pasca beranak (62%), gangguan fungsi ovarium dan uterus (26%), 12 % oleh gangguan lain (Thoelihere, 1981). Dalam upaya memperbaiki produktivitas dan reproduktivitas sapi perah yang mengalami keadaan seperti diatas, perlu dilakukan penerapan teknologi reproduksi secara terpadu antara

induksi birahi dan ovulasi dengan Inseminasi Buatan (IB) pada waktu yang ditentukan/Fixed Time Atrificial Inseminasi (AI) (Siregar. 1992).

12. Faktor Kondisi Saat Beranak / Keadaan Saat Beranak

Sapi kurus pada saat beranak akanmenghasilkan susu lebih sedikit daripada sapi gemuk. Sapi terlalu gemukpun dapat menuruknan produksi susu saat beranak. Sapi dengan kondisi tubuh baik memproduksi susu 25% lebih banyak dibanding sapi kurus saat beranak.

13. Faktor Perawatan & Perlakuan

Kebersihan kandang sangat penting karena dapat mempengaruhi kualitas susu. Kandang yang kotor pada waktu pemerahan akan mudah mencemari susu dengan kotoran sapi ataupun sisa pakannya.

Farmer Academy 92

MASA LAKTASI SAPI %% • PERAH

Dalam pemerahan kita juga mengetahui masa laktasi, yaitu sebuah konsekuensi dari reproduksi. Fungsinya adalah menjaga atau mempertahankan keturunannya. Agar puncak produksi tinggi dan produk setelah pucak itu konsisten, turunnya tidak bertahap atau tidak drastis? Ada 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan agar produksi susu

tinggi, yaitu :

a. Pabriknya (kelenjar mamae) masuk ke dalam sel sekretori, disiapkan pada saat kering karena digunakan untuk persiapan pertumbuhan sel sekretori.

b. Satu bulan sebelum melahirkan, terbentuk fetus kelenjar mamae.

Farmer Academy 93

Laktasi dikontrol oleh hormonal yaitu hipothalamus yang memberikan sinyal pada oxytosin dan prolactin. Sapi perah setelah melahirkan akan kurus karena sapi perah lebih suka memberikan cadangan lemak tubuhnya karena induk harus selalu dekat dengan anaknya, karena takut anaknya terkena predator akhirnya induk tidak bisa makan secara bebas, bergerak bebas, sehingga tidak bisa makan dengan tenang, maka induk lebih suka menggunakan cadangan lemaknya agar ia bisa selalu lebih dekat dengan anaknya. Itulah sebabnya setelah melahirkan sapi perah menjadi kurus.

Fungsi laktasi yaitu :

• Sebagai suatu control, yaitu suatu periode yang dibuat control. % x

• Susu salah satu fungsi untuk mencegah hypothermia pada anak, yaitu anak kedinginan.

• Fungsinya sebagai energi dan mencegah penyakit.

• Pada saat laktasi, anak dekat dengan induk sehingga mencegah predator.

Peran biologis laktasi yaitu :

• Pada saat laktasi anak diajari mencari makan

• Anti body

• Nutrisi

• Penghangat

Masa laktasi adalah masa sapi sedang memproduksi susu. Masa laktasi umumnya berlangsung selama 10 bulan atau 305 hari. Sapi mulai memasuki masa laktasi atau berproduksi susu setelah melahirkan anak. Kira-kira setengah jam setelah melahirkan, produksi susu sudah keluar. Saat itulah disebut masa laktasi dimulai. Namun, sampai dengan 4-5 hari pertama produksi susu tersebut masih berupa colustrum yang tidak boleh dikonsumsi manusia. Colustrum tersebut khusus untuk pedet, karena kandungan zat-zatnya sangat sesuai untuk pertumbuhan dan kehidupan awal pedet. Masa laktasi dimulai sejak sapi tiu berproduksi sampai masa kering tiba. Pada permulaan laktasi, bobot badan akan mengalami penurunan, karena sebagian dari zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk pembentukan susu diambil dari tubuh sapi. Pada saat itu juga sapi laktasi mengalami kesulitan untuk memenuhi zat-zat makanan yang dibutuhkan sebab nafsu makannya rendah.

Produksi susu pada ternak sapi perah tidak langsung dengan jumlah kuantitas yang maksimal. dawali dengan volume yang relative rendah, kemudian sedikit demi sedikit meningkat sampai bulan

Farmer Academy 94

kedua, dan mencapai puncaknya pada bulan ketiga. Setelah mencapai puncak produksi, produksi susu harian akan mengalami penurunan rata-rata 2,5% perminggu, hingga memasuki masa kering. Biasanya, Sapi perah dengan masa laktasi lebih singkat atau lebih panjang dari 10 bulan akan berakibat terhadap produksi susu yang menurun pada laktasi yang berikutnya. Menurunnya produksi air susu dalam masa laktasi ini akan diikuti dengan peningkatan kadar lemak di dalam air susu.

Pada umumnya, produksi susu pada laktasi pertama adalah yang terendah terendah, karena kapasitas dan berat ambing belum mencapai maksimal. Namun jangan gelisah, hal itu adalah biasa, karena produksi susu akan meningkat pada periode-periode laktasi berikutnya. Kenaikan kemampuan ambing - - dalam menampung cairan berbeda pada tiap-tiap laktasi pertama dan kedua. Berat dan kapasitas ambing mencapai puncak pada waktu sapi berumur 6 tahun. Sapi yang sudah mencapai umur 5 - 6 tahun (periode laktasi ketiga dan keempat) pada umumnya sudah mencapai kedewasaan berproduksi dan mampu memberikan hasil produksi air susu yang tinggi. Itulah periode puncak produksi susu sapi perah, yakni periode laktasi yang ke-4 atau pada umur 6 (enam) tahun,

dengan catatan sapi perah itu sudah melahirkan (laktasi pertama) pada umur 2 (dua) tahun. Setelah laktasi ke-4, umumnya mengalami penurunan produksi susu karena faktor umur sapi. Setelah sapi mencapai umur 10 tahun, produksi susu mulai berkurang, bahkan kadang-kadang diikuti adanya kesulitan-kesulitan dalam melahirkan. Oleh karena itu perlu dipersiapkan generasi pengganti sebagai usaha untuk peremajaan.

Perkawinan yang lebih lambat dalam periode laktasi akan memungkinkan periode laktasi lebih panjang. Lama laktasi induk sapi perah umumnya bergantung pada keefisienan reproduksi ternak sapi tersebut. Ternak sapi perah yang terlambat menjadi bunting menyebabkan calving interval diperpanjang sehingga lama laktasi menjadi panjang karena induk sapi perah akan terus diperah selama belum terjadi kebuntingan.

Produksi susu pada ternak sapi perah dalam setiap periode laktasi sangatlah bervariasi. Hal ini disebabkan oleh perubahan keadaan lingkungan yang umumnya bersifat temporer seperti perubahan perawatan khususnya dalam pemberian pakan, iklim dan kesehatan sapi perah. Kondisi iklim di lokasi induk sapi perah dipelihara sangat berpengaruh terhadap

Farmer Academy 95

kesehatan dan produksi susu. Suhu lingkungan yang ideal bagi ternak sapi perah adalah 15,5ºC karena pada kondisi suhu tersebut pencapaian produksi susu dapat optimal. Suhu kritis untuk ternak sapi perah Fries Holland (FH) adalah 27ºC . Ternak sapi perah Fries Holland yang berasal dari Eropa akan berproduksi optimal apabila kondisi suhu lingkungan berkisar 10º-21ºC.

Seperti disampaikan di awal, umur

Berikan Catatanmu di sisni

sapi adalah suatu faktor yang mempengaruhi produksi volume air susu. Namun faktor-faktor lain seperti makanan, kesehatan, frekuensi pemerahan, dapat lebih berpengaruh terhadap produksi air susu dibandingkan faktor umur sapi. Selama laktasi, kesehatan dan kebersihan sapi perah harus selalu dijaga dengan baik. Pencegahan terhadap berbagai penyakit terutama mastitis harus benar-benar mendapat perhatian khusus.

Farmer Academy 96

97 Farmer Academy

STANDART OPERATIONAL PROSEDURE SOP

PEMERAHAN

1. ATURAN DAN REKOMENDASI

ATURAN UMUM

• Sapi diperah 2x sehari dengan jarak perah ± 12 jam

• Pemerahan dilakukan dengan cepat sampai ambing kosong

• Pemerahan sapi harus tuntas dan jangan dibiarkan anak sapi yang menghabiskan

• Susu dari sapi yang sakit atau sapi yang sedang dalam perawatan harus dibuang

• Jangan menambahkan apapun (air, pengawet) ke dalam susu.

REKOMENDASI

• Hindari suara bising atau segala jenis gangguan di sekitar kandang sapi.

• Hindari mengobrol, batuk, bersin, meludah, dan merokok sewaktu memerah.

• Jangan membuat takut sapi atau membuat stress dengan membentak, memukul, menendang. Rasa takut dan sakit akan membuat produksi susu rendah.

• Jangan memandikan sapi saat proses pemerahan karena susu

akan terkontaminasi kotoran dari tubuh sapi.

2. PERSIAPAN PEMERAHAN

KEBERSIHAN TEMPAT PEMERAHAN

• Bersihkan lantai kandang sapi

• Tempat pemerahan harus bersih dari debu, aerasi bagus, dan pencahayaan yang cukup

• Jangan memberikan silase atau pakan dengan aroma, ini dapat menyebabkan susu beraroma/ berasa.

PERALATAN

• Gunakan milk can yang bersih terbuat dari stainless steel

Farmer Academy 98

• Jangan memerah jika sakit.

atau alumunium

• Milk can yang terbuat dari besi dan plastic tidak diperbolehkan.

• Gunakan milk can hanya untuk susu

• Apabila milk can digunakan untuk lainnya, ini dapat q

menyebabkan susu 14 terkontaminasi dengan kotoran-kotoran yang tertinggal. ti`

• Pastikan peralatan bersih, karena bakteri akan mudah berkembang pada tempat yang kotor.

• Bilas peralatan perah dengan air sebelum digunakan

• Cek secara rutin mesin perah, dan pastikan dalam keadaan baik. It I

TUKANG PERAH

• Pastikan tukang perah dan pakaian pemerah bersih dan kukunya tidak panjang.

• Cuci tangan dengan sabun sebelum memerah dan keringkan dengan handuk.

Farmer Academy 99

STRIP CUP

• Buang perasan pertama, karena dapat mengundang bakteri dan

mengkontaminasi susu.

• Jangan membuang perasan pertama ke lantai, ini dapat menyebabkan infeksi penyakit dari satu sapi ke sapi lainnya.

• Perah 2-3 perasan di setiap putting, satu demi satu dan masukkan ke strip cup. Strip cup akan mendeteksi benjolan atau warna.

• Ini mengindikasikan bahwa sapi terkena mastitis.

SAPI

• Bersihkan putting dan ambing sebelum memerah. Bersihkan sapi satu demi satu. Jangan membersihkan ambing semua sapi dalam waktu yang sama.

• Setelah bersih, usap dengan kain/handuk bersih atau tissue sekali pakai. Gunakan satu

kain/handuk untuk satu ekor sapi.

3. PEMERAHAN DENGAN TANGAN

PEMERAHAN DENGAN TANGAN

• Selalu gunakan metode tangan secara penuh. Pemerahan dengan menarik putting atau dapat menyebabkan luka dan mastitis.

• Tangan harus bersih dan bebas dari luka

• Keadaan basah (tangan lembab, ada air, atau minyak) tidak diperbolehkan. k

MENCELUPKAN PUTING

• Celupkan puting di botol dipping setelah diperah. Ini dapat

Farmer Academy 100

Farmer Academy 101

PENANGANAN SUSU SETELAH DIPERAH

• Pemerahan susu yang bersih akan hilang jika tidak ditangani dengan baik setelah pemerahan.

• Jangan meninggalkan susu dengan keadaan terbuka, karena akan kotor, berdebu, dan mendatangkan lalat. Jaga dengan keadaan tertutup.

• Jaga milk can dari sinar matahari langsung.

• Setelah pemerahan, bawa susu secepat mungkin ke pusat penampungan.

• Pastikan suhu di pusat penampungan susu di bawah 50C, maksimal 2 jam setelah

• Di pusat penampungan susu, tuangkan susu dengan disaring. Bersihkan kotoran (rambut, serangga, sedotan) sebelum dituangkan pada milk can baru.

KEBERSIHAN PERALATAN

• Sebagian besar bakteri di susu

melindungi putting dari pathogen yang bisa menyebabkan mastitis.

• Jangan menuangkan kembali cairan dipping ke botol.

pemerahan.

• Gunakan busa atau sikat untuk membersihkan.

• Busa/sikat tersebut hanya digunakan untuk membersihkan peralatan tersebut.

• Terakhir, bilas semua peralatan dengan air.

• Letakkan alat perah (milk can) dengan keadaan terbalik sehingga dapat kering sempurna serta letakkan pada tenpat yang tidak terkontaminasi dengan bahan kimia seperti pestisida.

• Ketika akan digunakan lagi, bilas dengan air terlebih dahulu.

Farmer Academy 102

datang dari peralatan yang tidak dibersihkan secara tuntas.

• Bersihkan semua peralatan dengan air setelah digunakan.

• Cuci semua peralatan dengan air panas kemudian bersihkan dengan sabun khusus (typol).

4. PEMERAHAN DENGAN MESIN

PEMERAHAN DENGAN MESIN

• Mesin perah harus digunakan setidaknya satu menit setelah penyekaan putting.

• Mesin perah yang ditempatkan lebih tinggi dari putting, dapat menyebabkan iritasi pada tepi putting. Kembali sesuaikan jika dibutuhkan.

• Pasang mesin perah dengan bergantung turun dari ambing sapi

• Pada akhir pemerahan, matikan vacuum dan lepaskan mesin perah. Jika mesin perah dilepaskan dari putting ketika mesin masih menyala, dapat menyebabkan trauma pada

putting.

• Mesin perah yang kotor dapat mengkontaminasi susu dan putting.

• Bersihkan mesin perah dari sisa-sisa susu.

• Selalu cek sisa-sisa susu pada :

Karet, claw, pipa, dan bucket

• Bersihkan mesin perah dengan air panas (>63oC) dan typol

• Bersihkan karet perah menggunakan sikat baik bagian luar maupun dalam

• Bersihkan dengan air yang bersih

Farmer Academy 103

• Selalu gunakan metode tangan penuh

• Cek karet dan bagian-bagian karet secara rutin dan ganti jika rusak.

• Semua karet harus diganti minimal satu tahun.

• Masa pakai karet adalah 1.200 sampai 1.500 kali pemerahan.

POINT-POINT YANG HARUS DIINGAT

• Cuci bersih tangan sebelum memerah %,%

• Buang perasan pertama

• Cuci, bersihkan, dan keringkan ambing

• Celupkan putting di cairan antiseptik (dipping)

• BAwa susu secepatnya ke penampungan susu, tuangkan ke bucket lain dengan disaring.

• Bersihkan alat-alat perah dengan typol dan keringkan dengan cara diletakkan dengan terbalik.

Farmer Academy 104

105 Farmer Academy

PERSIAPAN PEMERAHAN

Dalam pembahasan SOP (Standart Operational Prosedur) sudah disinggung sedikit tentang persiapan dalam pemerahan. Namun tidak ada salahnya jika kali ini kita membahas lebih mendalam dan detail. Nah, yang penting dipahami bahwa pemerahan adalah tindakan mengeluarkan susu dari ambing. Pemerahan bertujuan untuk mendapatkan produksi susu yang maksimal, ` dalam artian volumenya banyak, bersih dan sehat. Itulah mengapa, dalam melakukan pemerahan -, %, harus dilakukan dengan baik dan sempurna. Sebab, jika pemerahan dilakukan tidak sempurna, maka sapi induk cenderung untuk menjadi kering terlalu cepat dan produksi total menjadi menurun (Putra, 2009). `X

Guna hal tersebut, maka setiap peternak sangat penting mempersiapkan segalanya dengan baik sebelum pemerahan dilakukan. Apa saja yang perlu diperhatikan

Persiapan Perlengkapan Kebersihan tempat dan peralatan yang dipakai sangat mempengaruhi kebersihan dan kesehatan air susu.

Tempat dan peralatan yang kotor dan berbau busuk akan mencemari air susu sehingga mempercepat proses pembusukan, air susu menjadi asam atau rusak. Itulah sebabnya, tempat dan peralatan yang akan dipakai harus benar-benar bersih dan higienis.

Semua alat yang digunakan sebelum dan sesudah dipakai harus selalu dalam keadaan bersih atau steril. Agar semua peralatan yang dipakai menjadi steril, alat-alat ersebut harus dicucihamakan dengan cara merendam dalam larutan desinfektan, lalu dicuci dengan air, selanjutnya dibilas dengan air panas dan dijemur.

Sebelum melakukan pemerahan, persiapkan Sarana pemerahan yang terdiri dari :

a. Peralatan susu misalnya gelas pemerahan (strip cup), ember dan milk can.

Standarisasi dan spesifikasi peralatan susu sebaiknya menggunakan SK Ditjen Peternakan No. 17/1983 tentang wadah susu. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan

Farmer Academy 106

Nomor 17 Tahun 1983, peralatan susu yang digunakan untuk mewadahi, menampung dan mengangkut susu harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

• Kedap air • Terbuat dari bahan yang tidak

berkarat (baja, stainless steel, aluminium)

Sehingga, mikroba dapat tumbuh subur sehingga kualitas susu menurun. Susu menjadi cepat rusak (cepat pecah).

Jerigen tidak baik untuk mengangkut susu. Mulut jerigen yang berulir sulit dibersihkan. Sisa-sisa susu sering masih menempel di

• Tidak mengelupas bagian-bagiannya WA -

• Tidak bereaksi dengan susu • Tidak merubah warna, bau dan

rasa susu • Mudah dibersihkan dan

disucihamakan

Sudut-sudut bagian dalam peralatan susu harus melengkung sehingga mudah disikat atau dibersihkan. Sudut-sudut bagian dalam peralatan susu yang lancip akan sulit dibersihkan dengan sikat, sehingga sisa-sisa susu dapat menempel di tempat tersebut.

bagian dalam mulut jerigen.

Drum plastik sebaiknya jangan digunakan untuk menampung susu di Tempat Penampungan Susu. Bagian dalam drum plastik mudah mengelupas saat dibersihkan dengan sikat. Sisa-sisa susu juga mudah dan dapat menempel di tempat tersebut.

Beberapa peralatan susu yang penting untuk disiapkan antara lain:

Ember Susu. Fungsi : Sebagai wadah penampungan susu yang diperah secara manual.

Farmer Academy 107

Milk Can. Milk Can berfungsi Sebagai alat untuk menampung dan menyimpan sementara susu hasil pemerahan, untuk segera dikirim MCC (Milk Collecting Center) maupun ke Industri Pengolahan Susu yang jarak dan waktu tempuhnya tidak lebih 2 jam dari proses pemerahan. Alat ini berbahan stainless steel/ aluminium, berpenutup rapat dan umumnya berkapasitas 5, 10, 20, 30, 40, 50 liter.

Sebelum peralatan susu digunakan sebaiknya lakukan langkah sebagai berikut :

1. Membersihkan peralatan susu :

• Membersihkan menggunakan diterjen atau sabun dengan cara disikat. _ . qL. 1%

• Membilas dengan air bersih

• Membilas dengan air panas 40°C atau larutan desinfektan.

Contoh desinfektan : Kaporit dosis 200 ppm. Jika lebih dari 200 ppm, susu akan berbau kaporit.

2. Mengeringkan peralatan susu :

• Peralatan susu diletakkan terbalik pada rak

• Peralatan susu dibiarkan sampai kering. Dengan cara diangin-anginkan.

b. Siapkan kain lap dan kain saring

Kain lap untuk pemerahan. Sebaiknya gunakan Sehelai kain lap untuk satu ekor sapi. Untuk mencegah penularan penyakit.

Kain Saringan Susu / Strainer berfungsi agar benda-benda asing yang terikut air susu pada waktu pemerahan seperti rambut, sel ephithel, dan kotoran lain dapat terjerat. Sehingga air susu benar-benar bersih. Saringan susu dapat menggunakan kain untuk menyaring susu Kain blacu, kain tetra, atau kain popok berwarna putih berukuran 60 x 60 cm

Menyiapkan kain lap dan kain saring untuk pemerahan :

• Menyimpan kain lap dan kain saring yang kotor (setelah pemerahan) di ember khusus

• Mencuci kain lap dan kain saring dengan sabun/deterjen

• Membilas kain lap dan kain saring dengan air bersih

• Membilas kain lap dan kain saring dengan air panas 40°C atau larutan desinfektan konsentrasi yang aman.

• Menjemur kain lap dan kain saring

c. Sikat

d. Keranjang

e. Ember untuk kain lap yang kotor

f. Bahan kimia :

Farmer Academy 108

pengolahan hasil susu perlu:

• Kebersihan Tangan

Kebersihan telapak tangan berpengaruh terhadap kebersihan dan kesehatan susu. Tangan yang kotor atau tangan yang tidak dibersihkan mengandung banyak kuman. Mencuci tangan dengan deterjen atau air sabun yang hangat hingga bersih, sebelum memerah atau memerah sapi berikutnya. Kemudian tangan dikeringkan dengan kain lap.

Semua sapi yang akan diperah harus diperiksa kemungkinan adanya penyakit menular yang berbahaya bagi para konsumen. Penyakit-penyakit tersebut antara lain: TBC, Brucellosis, Mastitis.

TBC dan Brucellosis berbahaya bagi konsumen karena termasuk penyakit zoonosis, yakni penyakit yang dapat menular dari manusia kepada manusia dan dari manusia kepada hewan. Sedangkan Mastitis membahayakan konsumen karena toxinnya yang terkandung di dalam air susu yang terinfeksi. Oleh karena itu, air susu dari sapi yang menderita Mastitis tidak boleh dikonsumsi. x x

Persiapan Petugas Pemerah Setiap petugas pemerah ataupun yang akan berhubungan dengan proses pengolahan susu harus dalam kondisi yang sehat dan bersih. Oleh karena itu, semua petugas yang akan terjun di lapangan pemerahan ataupun

• Sabun untuk mencuci peralatan

• Desinfektan untuk suci hama peralatan susu, kain lap dan kain saring

Pemeriksaan Kesehatan Sapi

Farmer Academy 109

• Perhatikan Kuku Pemerah

Kuku yang panjang dapat menjadi sumber penyakit karena mengandung banyak kotoran dan kuman, serta dimungkinkan dapat menyakiti ambing atau puting sapi. Kuku-kuku tangan yang panjang harus dipotong, sehingga tangan menjadi bersih dan tidak melukai ambing atau puting sapi.

• Pakaian harus bersih

Susu itu mudah menyerap bau lingkungan. Oleh karena itu menggunakan pakaian yang kotor dan bau, dapat berpengaruh pada kualitas susu.

Persiapan Kebersihan Sapi Sapi yang akan diperah juga harus dalam keadaan bersih. Tempat 4. dan peralatan yang bersih akan percuma kalau sapi itu sendiri kotor. Semua kotoran yang melekat pada tubuh sapi akan mengotori hasil susu. Air susu yang tercemar akan mudah rusak. Hanya sapi-sapi yang bersihlah yang akan menghasilkan air susu yang sehat. Itulah sebabnya, semua sapi perlu dimandikan, paling tidak bagian-bagian tubuh tertentu seperti pada lipatan paha, ambing, dan puting.

Memandikan Sapi

Mikroba menyukai kondisi

lingkungan yang basah atau lembab. Pada kandang yang basah atau lembab serta tubuh sapi yang masih basah, misalnya selesai dimandikan sapi langsung diperah, akan menyebabkan banyak mikroba. Susu dapat tercemar mikroba sehingga kualitasnya menurun atau menjadi cepat rusak.

Ingat .... Sebaiknya kondisi kandang dan tubuh ternak selalu bersih dan kering, saat pemerahan. Sebaiknya

ternak dimandikan setelah pemerahan.

Jika ternak hendak diperah dan kondisinya kotor, ternak tersebut dapat dimandikan dengan syarat :

a. Hanya membersihkan bagian tubuh ternak tertentu seperti pada lipatan paha, ambing, dan puting dicuci terlebih dahulu.yang kotor saja. Caranya :

Farmer Academy 110

• Hanya bagian tubuh yang kotor yang disiram dengan air

• Sikat bagian tubuh yang kotor dari punggung ke perut dan jatuhkan bulu-bulu yang lepas

b. Ambing tidak ikut dibersihkan, kecuali kondisinya sangat kotor, hal ini untuk mencegah keluarnya hormon oksitosin terlalu dini.

Membersihan Ambing

a. Ember berisi air hangat atau larutan desinfektan

b. Kain lap bersih, misalnya kain handuk berukuran 50 x 30 cm.

Ingat: Sehelai kain lap untuk satu ekor sapi.

c. Ember untuk menyimpan kain lap yang kotor

Cara membersihkan ambing :

a. Celupkan kain lap ke dalam air hangat atau larutan desinfektan yang hangat tersebut _

b. Peras lap tersebut. Air perasan jangan bercucuran ke sembarang tempat.

c. Bersihkan ambing dan puting dengan kain lap tersebut

Membersihkan ambing dilaksanakan sesaat sebelum memerah. • w

Membersihkan ambing (termasuk membersihkan puting) dengan air hangat bertujuan agar ambing dan puting menjadi bersih. Selain itu membersihkan ambing dengan benar merupakan upaya untuk merangsang pengeluaran susu. Usapan yang hangat pada ambing akan merangsang otak sapi untuk mengeluarkan hormon oksitosin untuk merangsang keluarnya air susu.

Alat dan bahan untuk membersihkan ambing :

d. Puting dibersihkan dengan cepat. Puting jangan ditarik ke bawah.

e. Hanya bagian kain lap yang bersih yang digunakan untuk membersihkan puting

f. Masukkan kain lap yang kotor ke dalam ember yang lain. Jangan dicampur dengan kain lap yang bersih atau yang belum dipakai.

Bulu ambing yang panjang menyebabkan ambing mudah kotor dan penuh dengan mikroba. Selain itu ambing menjadi sulit atau lama kering. Oleh karena itu bulu ambing yang panjang sebaiknya dicukur.

Farmer Academy 111

Membersihkan kandang

Usaha membersihkan kandang berkaitan erat dengan kebersihan dan kesehatan hasil susu yang akan dipasarkan kepada para konsumen.

Cara membersihkan kandang yang biasa dilakukan adalah Mencuci lantai kandang dengan menyemprotkan air yang bertekanan tinggi. Dengan cara demikian sisa-sisa makanan yang telah basi dan berbau tercuci bersih, sehingga susu tidak tercemari oleh kotoran yang berada di dalam kandang.

Persiapan Kebersihan Kamar Susu Kamar tempat penampungan susu

harus bersih. Sebab, di dalam kamar ini susu akan diproses lebih lanjut dan disimpan beberapa waktu. Kamar susu yang baik harus terletak di suatu tempat yang terpisah dengan kandang. Oleh karena itu, kamar susu tersebut harus selalu dalam keadaan bersih, terhindar dari lalat, jauh dari timbunan sampah, ventilasi sempurna, dan drainase di sekitar baik.

Farmer Academy 112

113 Farmer Academy

MARI MELAKUKAN PEMERAHAN

Melihat peternak memerah sapi, rasanya kok asyik bener. Padahal dapat dipastikan tangan kita akan pegel dan kaku, jika kita memerah dengan tangan dan belum punya pengalaman melakukan itu setiap hari. Seekor sapi tunggal dapat menghasilkan sampai 10 Liter dalam satu kali perah. Kita bisa membayangkan berapa kali remasan itu dilakukan. Jika kita mengambil istirahat atau waktu jeda sebelum susu dalam ambing habis, tentu ini ada resikonya. Karena sapi mulai tidak sabar dan gelisah (yang tentunya tidak baik) V% - `'%

Kegiatan memerah susu sapi secara manual sebenarnya merupakan kegiatan seni yang mengasyikkan dan sangat mudah dipelajari. Syarat utamanya adalah harus berani dekat-dekat dengan sapi perah bahkan sangat dekat, seperti ada ikatan bathin. Namun, jika peternak memiliki sapi dalam jumlah lebih dari 50 ekor, tentu akan mengalami kesulitan.

Yang penting untuk diingat, proses pemerahan yang baik harus dalam interval yang teratur, cepat, dikerjakan dengan kelembutan, pemerahan dilakukan sampai

tuntas, dengan menggunakan prosedur sanitasi, serta efisien dalam menggunaan tenaga kerja.

Pemerahan dilakukan untuk memperoleh hasil air susu sebanyak-banyaknya. Karena itu merupakan tugas yang pokok dari keseluruhan pekerjaan bagi usaha ternak perah. Selain itu, pemerahan juga harus memperhatikan dan menjaga agar sapi tetap sehat dan ambing tidak rusak. Pelaksanaan pemerahan yang kurang baik, mudah sekali menimbulkan kerusakan pada ambing dan puting karena infeksi mastitis, yang sangat merugikan hasil susu.

Tips Dalam Pemerahan

a. Tenangkan sapi perah

Sapi yang stress dapat mengurangi jumlah produksi susu yang dihasilkan. Sama seperti pada manusia, produktivitas akan menurun jika sapi mengalami stress. Salah satu penyebabnya yaitu heat stress, kondisi ini disebabkan karena penumpukan panas tubuh akibat lingkungan maupun beban kerja, hal ini dapat menurunkan jumlah produksi

Farmer Academy 114

secara signifikan. Usahakan agar sapi tetap tenang Langkah untuk menenangkan sapi pada umumnya ditempuh dengan cara:

dan sulit untuk ditangani.

b. Sapi Perah Perlu Diikat

• .Memberikan makanan penguat terlebih dahulu bagi sapi-sapi yang akan diperah.

• Selalu dekati sapi perlahan. Berbicara dengan suara rendah dan lembut lalu tepuk sisinya sehingga dia tahu di mana Anda berada. Jangan membuat gerakan tiba-tiba. Idenya adalah untuk membiarkan dia tahu di mana Anda berada. Jika Anda terkejut, dia mungkin panik dan Anda mungkin bisa terinjak atau tertendang

• Menghindarkan lingkungan kandang terjadi kegaduhan %q seperti adanya sekelompok .` tamu masuk ke dalam kandang, atau berlalu-lalang di sekitar kandang, suara-suara asing yang mengejutkan, dan lain sebagainya. % i

• Bila perlu putarkan musik.

• Beberapa sapi hanya akan diam jika mereka diberi biji-bijian atau jerami untuk dikunyah sementara Anda memerasnya. Jika sapi Anda ini menuntut makanannya. Bersiaplah untuk mengisi ulang, atau dia akan membiarkan Anda tahu dia ingin lebih dengan menjadi gelisah

Jika Anda memiliki sapi kasar, dia mungkin lebih pintar dari Anda dan akan senang mengejek dan membuat anda frustrasi. Tetap tenang untuk mengatasinya.

Salah satunya adalah sapi yang akan diperah diikat dengan tali yang pendek di suatu tempat yang sudah dipersiapkan, seperti tiang pengikat. Tujuan pengikatan sapi ini adalah agar sapi tidak berontak.

Disamping sapi itu diikat, kaki belakang dan ekornya pun perlu diikat pula, terutama sapi-sapi yang nakal, suka berontak atau menyepak. Pengikatan ekor dimaksudkan agar sapi tidak mengibas-ngibaskan ekornya saat diperah, yang tentunya dapat mengotori air susu dalam ember.

Farmer Academy 114

desinfektan. Kemudian dikeringkan dengan kain lap yang bersih.

d. Melicinkan Puting

Sebaiknya, tangan diolesi dengan minyak kelapa, agar pemerahan dapat lebih lembut dan sapi tidak merasa sakit.

Caranya ialah ujung ekor diikat dengan salah satu kaki belakang. Apabila petugas memerah di sebelah kanan, maka pengikatan ekor berada di sebelah kiri.

c. Cuci Tangan Dulu

Peternak atau petugas yang akan melaksanakan pemerahan harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan air bersih. Dengan tangan yang bersih, air susu hasil perahan lebih sehat dan bersih, tidak , tercemar oleh kotoran dari tangan pemerah. \ %^`

Menurut para ahli, pada telapak tangan manusia ada ribuan hingga puluhan ribu mikroorganisme per cm

2. Pencucian tangan hendaknya

menggunakan air hangat yang bersih, menggunakan sabun dan

Puting dari sapi yang akan diperah juga perlu diolesi minyak kelapa agar menjadi licin sehingga memudahkan proses pemerahan dan sapi tidak merasakan sakit. Jika puting licin dan tangan petugas pun lembut karena diolesi minyak, maka sapi yang diperah tidak akan berontak, terutama bagi sapi yang baru pertama kali berproduksi.

I ngat ..... Jangan menggunakan vaselin

untuk melicinkan puting. Vaselin akan menutupi permukaan puting. Akibatnya larutan desinfektan tidak

akan melekat pada saat dipping (celup puting).

d. Merangsang Keluarnya Air Susu

Khusus bagi sapi-sapi yang baru

Jangan Merubah Jadwal Perah

Walaupun sapi bisa diperah lebih dari dua kali sehari pada setiap saat, namun pemerahan yang baik adalah pada jadwal waktu pemerahan secara teratur, sehingga tidak menimbulkan stres pada sapi yang diperah.

Apabila sapi itu sehari diperah dua kali, pagi pada jam 5 dan sore pada jam 15, maka jadwal tersebut harus dipertahankan. Dengan demikian sapi yang bersangkutan akhirnya memiliki kebiasaan kapan ia harus dimandikan, kapan ia

harus makan dan kapan pula ia harus siap diperah .

Farmer Academy 116

pertama kali berproduksi kadang-kadang masih sulit diperah. Jika petugas menghadapi kasus smacam itu dapat dicoba dengan cara:

• Menyusukan pedet pada induk yang akan diperah sebagai langkah awal pemerahan, sehingga proses pemerahan selanjutnya dapat dilaksanakan secara lancar

• Melakukan pemerahan bertahap, yakni sapi diperah sedikit demi sedikit. Dengan demikian sapi menjadi terbiasa untuk diperah. Bagi sapi-sapi yang telah terbiasa diperah jika didekati tenang dan siap untuk diperah.

Pemerahan Awal-Stripping

Baik menggunakan metode modern dengan alat atau mesin pemerah maupun metode manual dengan menggunakan tangan, stripping sangat penting untuk dilakukan. Stripping atau pancaran dalam pemerahan awal (3 – 4 pancaran

susu) dari masing-masing puting penting untuk dilakukan. Air susu hasil stripping itu kotor, maka tidak boleh dicampur dengan hasil susu perahan berikutnya yang bersih. Sehabis dilakukan pemerahan saluran susu pada puting selalu terbuka, maka harus diusahakan agar tidak kemasukan kotoran ataupun bakteri. Pemerahan awal ini bertujuan : L

a. Mengeluarkan susu yang kotor. Mikroba berkumpul pada susu yang pertama kali diperah.

b. Mengetahui adanya perubahan pada susu. N,

c. Merangsang pengeluaran susu

Pemerahan awal atau stripping dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Masukkan 3 – 4 pancaran susu dari masing-masing puting ke dalam strip cup.

Strip cup adalah mangkok atau gelas yang dasarnya berwarna hitam merupakan alat untuk melaksanakan pemeriksaan adanya bakteri dan kotoran.

b. Perhatikan keadaan susu : Apakah ada perubahan warna, terbentuk butiran-butiran halus atau penggumpalan (susu pecah) ?

Jika susu tadi terdapat gumpalan, darah atau suatu kelainan, dapat dipastikan bahwa susu hasil

Farmer Academy 117

perahan tersebut kena infeksi mastitis. Hasil perahan yang terkena infeksi mastitis tidak boleh dicampur dengan air susu lainnya yang sehat. Sebab, air susu yang kena infeksi mastitis tidak boleh dikonsumsi

c. Bersihkan strip cup dan pakai kembali untuk memeriksa ternak yang lain

Pastikan susu dipancarkan masuk ke dalam strip cup. Jangan membuang susu ke lantai kandang. Pemerahan

dimulai dari ternak perah dan ambing yang sehat. Ternak yang terkena

mastitis diperah terakhir.

Memulai Memerah

Tahap pemerah ini dilakukan 1- X,

setelah tahap persiapan pemerahan dijalankan dengan benar. Lihat materi sebelumnya. i - 's,—

Dalam melakukan pemerahan, dikenal 2 (dua) metode, yakni metode manual menggunakan tangan atau secara alamiah dan metode modern menggunakan mesin pemerah susu.

A. Metode Pemerahan Manual

Di banyak peternakan sapi perah rakyat, pemerahan pada umumnya dilakukan secara alami, dikerjakan dengan menggunakan tangan atau sering disebut dengan teknik pemerahan manual. Pemerahan

dengan tangan ternyata efektif, dengan catatan pemerahan dilakukan dengan orang yang sama setiap hari. Mengapa? karena sapi langsung terstimulasi oleh suara khas dari pemerah tersebut untuk mengeluarkan susu

Dalam teknik pemerahan manual, dikenal dengan 3 (tiga) cara atau teknik, yakni:

1. Menggunakan lima jari atau whole hand atau teknik genggam

2. Kunevelens

3. Strip method

Untuk melaksanakan semua teknik itu, langkah-langkah awal penting yang perlu diperhatikan:

• Pastikan sapi sudah teikat ke tiang dengan benar. Artinya, ikatan cukup kuat dan sapi dalam kondisi nyaman (tidak dalam keadaan terpaksa).

Farmer Academy 118

• Bersihkan puting susu sapi yang akan diperah dengan air sabun yang hangat atau yodium. Air sabun yang hangat dapat menstimulasi keluarnya susu sapi.

• Beberapa sapi kadang memiliki kebiasaan mengangkat kaki belakang mereka dan menendang ember atau perangkat hisap. Posisikan pegangan ember sehingga kita dapat mengambil ember dengan mudah, jika sapi menendang ember. Tempatkan ember di bawah ambing. Lebih baik lagi, tahan di antara kaki Anda. Hal ini membutuhkan latihan, tetapi bisa dilakukan, mudah dan nyaman. Posisi ini akan menurunkan kemungkinan sapi menendang melalui ember.

• Jika sapi menendang, cobalah meletakkan berat badan Anda ke titik lemah pada sapi, 1 langsung di depan kaki belakang mereka. Karena sapi tidak akan bisa menggerakan kaki atau menendang ke depan.

• Duduk atau jongkok dalam posisi yang akan memungkinkan Anda untuk menjauh dengan cepat jika sapi menjadi tidak kooperatif. Duduk bersila di tanah bukanlah pilihan yang bijak dan aman. Bangku tempat duduk bisa dibuat dengan bentuk huruf T, seperti pada gambar

• Setelah itu terapkan teknik pemerahan yang cocok bagi anda dan bagi sapi perah. V

Penting sekali diingat, tahap awal pemerahan harus dilakukan dengan hati-hati, lembut, dan pelan, kemudian dilanjutkan sedikit lebih cepat, sehingga sapi yang diperah tidak terkejut atau takut.

Baiklah, mari kita lihat beberapa teknik pemerahan secara manual. Teknik-teknik ini dikembangkan berdasarkan pada kondisi puting sapi. Tidak semua teknik cocok untuk semua jenis ambing atau puting sapi perah.

1. Whole Hand (Tangan Penuh Atau Teknik Genggam)

Farmer Academy 119

Cara ini adalah yang terbaik, karena puting tidak akan menjadi panjang olehnya. Cara ini dilakukan pada puting yang agak panjang sehingga dapat dipegang dangan tangan penuh. Caranya tangan memegang puting dengan ibu jari dan telunjuk pada pangkalnya. Tekanan dimulai dari atas puting diremas dengan ibu jari dan telunjuk, diikuti dengan jari tengah, jari manis, dan kelingking. Begitu seterusnya dengan cara yang sama dan diulang-ulang sehingga

air dalam puting susu terdesak ke bawah dan memancar ke luar, dan akhirnya seluruh susu yang berada di dalam ambing kosong sama sekali. Setelah air susu itu keluar, sekluruh jari dikendorkan agar rongga puting terisi lagi dengan air susu. Remasan diulangi lagi berkali-kali.

Jika ibu jari dan telunjuk kurang menutupi rongga puting, air susu tidak akan memancar keluar, tetapi masuk lagi ke dalam ambing dan sapi akan kesakitan. Sedapat mungkin semua pemerahan dilakukan dengan sepenuh tangan.

Dalam pemerahan dengan teknik whole hand ini dianjurkan agar Tangan kiri dan tangan kanan memerah susu secara bergantian. Selain itu, Kuartir depan sebaiknya diperah terlebih dahulu.

Keuntungan menggunakan teknik ini adalah :

a. Puting tidak menjadi panjang

b. Puting tidak mudah lecet

c. Merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak

d. Tidak perlu menggunakan pelicin (vaselin) sehingga puting lebih mudah disucihamakan dengan desinfektan.

e. Penularan penyakit dari ternak yang terkena mastitis dapat dihindari.

Farmer Academy 120

Pemerahan harus dilakukan sampai air susu benar-benar habis. JIka tidak sampai habis atau tuntas, sapi akan mengalami kesakitan. Untuk itu, perlu ada trik khusus bagaimana cara menghabiskan air susu yang ada dalam ambing sapi perah.

• Cara menghabiskan air susu di dalam ambing kanan depan adalah dengan tangan kanan mengurut ambing, ibu jari digerakkan ke arah kiri, sedangkan tangan kiri yang melakukan pemerahan.

• Cara menghabiskan air susu di dalam ambing kiri depan adalah dengan tangan kanan mengurut ambing dengan gerakan dari atas ke bawah dan Tangan kiri memerah

• Cara menghabiskan air susu di dalam ambing kanan belakang adalah dengan tangan kiri

mengurut ambing dan tangan kanan memerah.

• Cara menghabiskan air susu di dalam ambing kiri belakang adalah dengan tangan kiri mengurut ambing dengan gerakan dari atas ke bawah dan Tangan kanan memerah

2. Stripping (Perah Jepit)

Puting diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk yang digeserkan dari pangkal puting ke bawah sambil memijat. Dengan demikian air susu tertekan ke luar melalui lubang puting. Pijatan dikendorkan lagi sambil menyodok ambing sedikit ke atas, agar air susu di dalam cistern (rongga susu) terisi penuh. Pijatan dan geseran ke bawah diulangi lagi.

Cara ini dilakukan hanya untuk pemerahan penghabisan dan untuk puting yang kecil atau pendek yang sukar dikerjakan dengan cara lain.

3. Knevelen (Perah Pijit)

Cara ini sama dengan cara tangan penuh, tetapi dengan membengkokan ibu jari, cara ini sering dilakukan jika pemerah merasa lelah.. Lama-kelamaan bungkul ibu jari menebal lunak dan tidak menyakiti puting. Teknik ini hanya dilakukan pada sapi yang memiliki puting pendek.

Farmer Academy 121

Cara Pemerahan Manual Yang Tidak Dianjurkan

Cara memerah yang kurang baik dan harus dihindari adalah sebagai berikut:

• Memerah dengan cara menarik puting,

buruk pada ternak perah.

Cara-cara tersebut sebaiknya dihindari karena dapat berakibat pada ternak sapi, antara lain :

a. Ternak merasa nyeri atau kesakitan

b. Puting menjadi panjang

• Tangan menggenggam terlalu kuat sehingga puting tercakar oleh kuku, Z _ x

• Ibu jari tidak dikepal atau 4

mengarah ke atas, sehingga melukai sapi. & %,

• Selama pemerahan, sebaiknya ternak tidak diberi pakan. Jika ternak terlalu banyak bergerak (tidak tenang), boleh diberi sedikit pakan.

• Jangan menggunakan vaselin. Vaselin akan menutupi permukaan puting. Akibatnya larutan desinfektan tidak akan melekat pada saat dipping (celup puting).

• dan lain-lain yang dapat berakibat

c. Puting sering lecet dan pori-porinya menjadi terbuka sehingga memudahkan terjadinya mastitis.

d. Bila terus-menerus menggunakan pelicin (vaselin), penularan penyakit mudah terjadi

e. Sering terjadi kematian puting.

B. Metode Pemerahan Modern

Metode pemerahan susu sapi dahulu kala hanya dengan cara tradisional atau memerah dengan tangan sendiri. Namun sekarang para peternak sapi dapat menghasilkan susu dari sapinya selain memerah dengan tangan tapi juga terdapat alat modern

Farmer Academy 122

yakni dengan menggunakan mesin pemerah susu.

Mesin perah biasanya digunakan pada perusahaan penghasil susu sapi dalam volume besar untuk menghemat waktu dan tenaga. Namun penggunaan mesin perah tidak dianjurkan untuk pemerahan pertama pada sapi betina yang baru dewasa karena bisa menyebabkan luka pada ambing sapi. Dan bila dalam tiga hari pertama pemerahan menggunakan tangan tidak bisa membuat susu sapi keluar, maka sapi betina yang baru pertama kali diperah susunya bisa diberikan suntikan hormon oxytocin.

Mesin Pemerah Susu

Mesin Pemerah merupakan sarana untuk memerah susu secara _ pneumatis. Dalam mesin pemerah, pemerahan dilakukan dengan membuat tekanan vakum pada penampung dan susu diperah

kedalam penampung melalui unit perah . Pemerahan dengan mesin perah akan mengurangi kontak susu dengan tukang perah dan lingkungan kandang, sehingga susu hasil perahan lebih bersih dan higienis. Selain itu juga jumlah sapi dan kapasitas pemerahan jauh lebih tinggi.

Pada dasarnya semua mesin pemerah susu terdiri atas :

1. Pompa Vakum

2. Pulsator

3. Milk claw

4. Sedotan puting (Teat cup)

5. Wadah susu (Bucket)

Dalam perkembangan teknologi pemerahan menggunakan mesin, dikenal 3 (tiga) macam model mesin perah susu, yaitu :

1. Sistem Bangsal Pemerahan (Milking parlor system )

Pemerahan berlangsung di suatu bangsal atau ruang khusus yang disiapkan untuk pemerahan.Di bangsal ini ditempatkan beberapa mesin perah.Setiap satu mesin melayani seekor sapi.Sasu hasil pemerahan langsung ditampung di tangki pendingin (cooling unit) sesudah melalui tabung pengukur produksi yang terdapat pada setiap mesin. Sapi yang akan diperah digiring ke bangsal pemerah melalui suatu tempat (holding

Farmer Academy 123

area) yang luasnya terbatas dan sapi berdesakan. Di holding area sapi dibersihkan dengan sprayer dari segala arah, selanjutnya sapi satu per satu masuk bangsal (milking parlor).

Sistem bangsal perah ( milking parlor system ) mempunyai bentuk yang bermacam-macam, antara lain:

a. Sistem sirip ikan tunggal atau ganda (single/double heringbone milking, parlor)

b. Sistem sirip ikan berbentuk wajik (heringbone diamond shaped polygon milking parlor}

c. Sistem komidi putar (rotary milking parlor) 16,

2. Sistem ember ( Bucket system )

Sistem ember adalah salah ` satu sistem pemerahan yang

menggunakan mesin sebagai pengganti tangan yang dapat dipindah-pindah dari tempat satu ke tempat lain. Sitem ini cocok digunakan untuk petemak kecil. Susu hasil perahan dari sistem ini ditampung di ember yang terdapat di setiap mesin. Setelah itu, susu hasil perahan setiap ekor sapi ditakar terlebih dahulu, kemudian dituang di tangki pendingin.

Pemerahan dengan sisitem ini dapat diterapkan di Indonesia pada peternak sapi perah yang jumlah sapi induk kurang dari 10 ekor atau

pada peternak sapi perah rakyat yang kandangnya berkelompok. Pemerahan dengan sistem ember ini perlu dirintis di Indonesia dengan harapan dapat menekan kandungan kuman dalam susu.

3. Sistem Pipa (Pipe line system)

Pada sistem ini, pemerahan langsung juga berada di dalam kandang dimana sapi yang akan diperah tetap terikat ditempatnya. Mesin perah dipindah dari sapi satu ke sapi berikutnya. Sedang susu hasil pemerahan langsung dialirkan ke dalam tangki pendingin melalui pipa tanpa berhubungan dengan udara luar.

Bagaimana Penggunaan mesin perah?

Pada prinsipnya, langkah awal menggunakan mesin pemerah susu adalah sama dengan menggunakan metode manual. Sebelum sapi diperah, kandang dan sapi harus dibersihkan terlebih dahulu menggunakan air bersih. Yang lebih penting adalah bagian puting

Farmer Academy 124

ambingnya. Karena jika puting sapi yang akan diperah dalam keadaan masih kotor, maka mikroba yang menenempel dapat terbawa dan menyebabkan terjadinya kontaminasi atau pencemaran bakteri. Dalam waktu yang singkat, mikroba pada susu akan tumbuh dan berkembang lebih cepat dan nilai kwalitas susu menjadi jelek dan dianggap susu rusak. Jika susu sudah dalam keadaan rusak dan terkontaminasi bakteri, maka dampaknya pada konsumen yang meminumnya. N,

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pemerahan menggunakan mesin perah yaitu :

1. Perangsangan. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan jumlah susu yang dapat diperah nantinya. Sapi dirangsang dengan cara diperah secara manual selama kia-kira 10- 20 detik.

2. Pre-dip dan Post-dip: Puting susu sapi dicelupkan cairan disinfektan untuk mengurangi risiko mastitis. Dilakukan pencelupan karena dengan cara ini permukaan puting susu sapi yang terkena cairan disinfektan akan lebih banyak

1 dan merata dibandingkan dengan disemprotkan. Pencelupan dilakukan 2 kali. Yaitu sebelum pemerahan (pre-dip) dan sesudah pemerahan (post-dip).

3. Dengan hati-hati mesin penyedot (vacum leaner) ditempatkan satu-persatu pada bagian putingnya. Letakan setiap perangkat hisap pada setiap dot. Hal ini harus dilakukan dengan cepat sebelum mesin kehilangan tekanannya.

Alat yang biasa disebut milking units ini bekerja secara otomatis. Prinsip kerjanya sendiri menggunakan vakum, karena itu diperlukan perhatian khusus

Farmer Academy 125

saat memasang dan melepas alat ini. Jika vakum tidak cukup kuat maka alat dapat lepas di tengah proses pemerahan. Sebaliknya jika vakum terlalu kuat saat alat akan dilepas maka dapat mengakibatkan luka pada puting susu sapi.

4. Ketika pemerahan sedang berjalan, berilah catatan (recording) pada setiap tabung yang sudah terisi susu sesuai dengan nomor sapinya.

5. Tunggu sampai mesin menarik semua susu keluar dari ambing, sampai ambing menjadi lembek.

6. Lepaskan perangkat hisap dari 1

dot. Banyak mesin pemerah modern tidak memerlukan k \

pemerah secara manual melepas cangkir hisap. Setelah seperempat isisnya sudah diperah kering, mereka secara otomatis akan lepas, satu per satu.

7. Setelah pemerahan selesai, segera alat-alat dibersihkan dan disimpan kembali pada tempat yang tersedia. Membersihkan peralatan ini harus dilakukan secepat mungkin, untuk mengindari susu yang mengering di dalam alat.

Kelebihan Dan Kekurangan Mesin Perah

1. Kelebihan menggunakan mesin

perah

a) Dengan menggunakan mesin perah, maka hasil pemerahan lebih optimal. Karena pada saat pemerahan susu tidak tercecer kemana-mana

b) Waktu yang dibutuhkan lebih efisien dan relatif cepat

c) Pekerja tidak terlalu berat dalam memerah a

d) Jika waktu pemerahan lebih cepat, maka dampak tercemarnya mikroba lebih kecil -

2. Kekurangan

a) Biaya untuk membeli mesin terlalu mahal

b) Jika semua mesin dinyalakan maka listrik yang terpakai juga harus besar

Mensucihamakan Puting Setelah Pemerahan

Setelah selesai memerah baik menggunakan metode manual maupun modern, maka ke-empat puting pada satu ekor ternak harus langsung disucihamakan (desinfeksi, disterilkan). Proses mensucihamakan dilakukan dengan menggunakan larutan desinfektan.

Mengapa penting dan harus cepat proses ini dilakukan? Karena setelah dilakukan pemerahan, lubang

Farmer Academy 126

puting masih membuka. Jika tidak melaksanakan sucihama puting, mikroba dapat masuk kedalam puting. Dan jika itu terjadi, maka rugilah peternak.

Bagaimana cara melakukan = -' sucihama? Ada beberapa petunjuk yang biasa dilakukan, yakni:

1. ambing dilap menggunakan kain yang telah dibasahi oleh desinfektan. Kemudian dilap kembali dengan kain yang kering

2. Puting direndam (dipping) di dalam larutan desinfektan dalam 4 (empat) detik.

3. Puting disemprot larutan desinfektan dengan alat semprot (sprayer)

Keuntungan melakukan sucihama puting : Walaupun lubang atau

mulut puting terbuka, mikroba tidak dapat masuk ke dalam puting. Dengan begitu, kemungkinan penyebaran mastitis dapat dihindari

Jika terlambat melaksanakan sucihama puting, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi adalah :

• Mikroba yang berada diluar tidak dapat masuk akibat terhalang lapisan desinfektan.

• Akan tetapi mikroba yang sudah berada di dalam puting akan dapat tumbuh dan berkembang.

Selain puting, Semua peralatan yang digunakan untuk memerah juga harus dibersihkan, kemudian dikeringkan.

Lakukan Pencatatan

Mencatat produksi susu harian

Farmer Academy 127

(pemerahan pagi dan sore) merupakan pekerjaan penting. Dari catatan produksi susu dapat diketahui :

a. Kemampuan ternak perah dalam menghasilkan susu.

b. Analisa usaha ternak perah

Gunakan form pencatatan produksi susu harian. (lihat lampiran)

Penanganan Susu Pasca Pemerahan

Susu hasil pemerahan juga harus segera ditimbang, dicatat, kemudian disaring agar kotoran saat pemerahan tidak ikut masuk ke dalam susu

Pemerahan Darurat Sebelum Melahirkan

Jika ingin mendapatkan air susu segar, padahal sapi kita sedang

bunting, maka pemerahan air susu yang baik adalah 15 hari sebelum melahirkan dan 7 hari setelah melahirkan.

Mengapa harus kita lakukan demikian? Sebab 15 hari sebelum partus (melahirkan) komposisi air susunya belum seperti apa yang kita inginkan. Kemudian air susu pada awal laktasi, sebelum 7 hari masih berupa kolostrum. ,

Susu yang masih banyak mengandung kolestrum ini sangat tidak baik diminum, hanya sangat baik buat anak sapi itu sendiri. Karena susu tersebut masih banyak mengandung antibody. Yaitu zat – zat penguat bagi anak sapi supaya lebih tahan terhadap penyakit. ( Muljana, W. 1985)

Farmer Academy 128

129 Farmer Academy

PENANGANAN SUSU

HASIL PEMERAHAN

Seperti sudah dijelaskan pada materi di awal, susu merupakan jenis makanan yang luar biasa. Susu hasil pemerahan dari ternak sapi perah yang diperah secara kontinyu dan komponen-komponennya tidak dikurangi dan tidak ditambahkan bahan-bahan lain. Susu bernilai gizi tinggi dapat digunakan sebagai makanan manusia segala umur, sehingga susu merupakan makanan yang dapat dikatakan sempurna.Itulah mengapa, susu segar dijadikan , % I

sebagai salah satu unsur pelengkap dalam bahan makanan dengan slogan “ 4 sehat 5 sempurna ”. Seperti dalam Firman Tuhan dalam surah An-nahl ayat ke 66 yang artinya berbunyi “ Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu

minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya”, susu merupakan makanan yang sangat baik untuk dikonsumsi. Kandungan gizi susu sapi perah segar sangat tinggi dengan zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin, susu segar sangat dibutuhkan oleh manusia.

Dengan memperhatikan berbagai unsur penyusun susu sapi, sebenarnya susu merupakan medium yang sangat disukai oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Mikroorganisme dalam waktu yang sangat singkat bisa membuat susu menjadi asam dan tidak layak dikonsumsi. Kerusakan pada susu

Farmer Academy 130

disebabkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil fermentasi laktosa oleh koli. Fermentasi oleh bakteri ini akan menyebabkan aroma susu menjadi berubah dan tidak disukai oleh konsumen.

Masuknya microorganism ke dalam susu hasil perahan dapat berasal dari sapi, peralatan pemerahan, ruang penyimpanan yang kurang bersih, debu, udara, lalat dan penanganan oleh manusia. Untuk dapat dikonsumsi, susu harus memenuhi persyaratan keamanan pangan karena susu mudah terkontaminasi mikroba (bakteri, kapang, dan khamir), baik patogen maupun non patogen dari lingkungan (peralatan pemerahan, operator, dan ternak), residu .- 0

pestisida, logam berat dan aflatoksin dari pakan serta residu antibiotik saat pengobatan penyakit pada %,S ternak. Kandungan mikroba yang tinggi menyebabkan susu cepat rusak sehingga Industri Pengolahan Susu (IPS) menolak atau tidak dapat menerima atau membeli susu dari peternak. Akibatnya, sebagian besar

IPS menggunakan bahan dasar susu impor.

Pertumbuhan mikroba dalam susu dapat menurunkan mutu dan keamanan pangan susu, yang ditandai oleh perubahan rasa, aroma, warna, konsistensi, dan penampakan. Untuk meminimalkan kontaminasi oleh mikroorganisme dan menghambat pertumbuhan bakteri pada susu serta dapat disimpan lebih lama maka penanganan sesudah pemerahan hendaknya menjadi perhatian utama peternak. `% '%

Setiap peternak sapi perah senantiasa mengupayakan agar susu yang diproduksi sapi-sapi perah yang dipeliharanya dapat dimanfaatkan seutuhnya tanpa ada yang mengalami kerusakan ataupun terbuang percuma. Upaya yang dilakukan tidak hanya tertuju pada kebersihannya, tetapi juga terhadap kualitasnya.

Untuk melakukan penanganan susu segar di tingkat peternak, maka beberapa hal penting yang dilakukan, antara lain yang menyangkut orang yang langsung menangani pemerahan, peralaan yang digunakan, serta bahan-bahan kimia yang digunakan untuk sanitasi.

Untuk mengurangi segala kerugian akibat kerusakan susu setelah pemerahan, maka produk

Farmer Academy 131

susu yang dihasilkan juga harus segera ditangani dengan benar. Hal ini disebabkan susu adalah produk yang mudah rusak dan terkontaminasi. Apalagi, kita berada di daerah tropis yang memiliki kecepatan dalam perkembangan mikroorganisme yang mempercepat kerusakan susu. Penanganan susu segar sangat diperlukan untuk memperlambat penurunan kualitas susu atau memperpanjang massa simpan susu. Hal ini untuk memperoleh susu yang baik sesuai dengan SNI. Cara penanganan air susu sesudah pemerahan adalah sebagai berikut: :

a. Penyimpanan

Mengingat sumber pencemaran yang utama adalah kandang maka

susu yang telah diperah harus secepat mungkin dikeluarkan jauh dari kandang. Hal ini untuk menjaga jangan sampai susu tersebut berbau sapi atau kandang. Keadaan ini penting terutama jika keadaan ventilasi kandang tidak baik.

Susu yang baru diperah (baru keluar dari ambing) menunjukkan suhu sekitar 37

0C. Susu yang

berasal dari sapi yang sehat secara praktis bebas dari bakteria, namun demikian harus segera dihindari dari kontaminasi lebih lanjut. Air susu yang baru diperah tersebut disaring dengan Kain Saringan Susu / Strainer. Saringan susu dapat menggunakan kain untuk menyaring susu Kain blacu, kain tetra, atau kain popok berwarna putih berukuran 60 x 60 cm. Susu hasil perahan tersebut disaring langsung dalam milk can . Segera setelah selesai penyaringan, milk can tersebut ditutup rapat.

Kain penyaring harus dicuci bersih dan digodok kemudian dijemur. Bila kain penyaring tersebut hendak dipakai kembali sebaiknya disetrika terlebih dahulu. (lihat materi tahap persiapan pemerahan).

Setelah itu simpan milk can yang berisi susu tersebut harus disimpan di tempat yang aman dari bau-bauan dan kemungkinan pengaruh peningkatan suhu. penyimpanan susu dengan segera pada suhu

Farmer Academy 132

133 Farmer Academy

sekitar 40C (chilling ) merupakan

suatu cara untuk menghambat aktivitas dan perkembangbiakan mikroba yang terdapat dalam susu, tetapi jika ternyata terjadi peningkatan suhu selama penyimpanan, maka perkembangan mikroba aktif kembali.

b. Cara Pendinginan

Tanpa menghiraukan banyaknya kuman yang telah ada, air susu perlu didinginkan secepat mungkin sesudah pemerahan dan penyaringan sekurang-kurangnya pada suhu 4

oC–7

oC selama 2 atau

3 jam. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkembangnya kuman yang terdapat didalam air susu. Bila tidak mempunyai alat pendingin N maka pendinginan tersebut %%

dilakukan dengan menggunakan balok es, dalam hal ini milk can yang telah berisi susu dimasukkan

kedalam bak yang berisi es balok dan ditutup rapat. Kontaminasi susu perlu dicegah sedini mungkin dengan menjaga kebersihan dan kesehatan hewan perah.

Pada suhu pendinginan ini, bakteri tidaklah mati. Pendinginan hanya memperlambat proses pertumbuhan dan perkembangan bakteri dan dengan demikian maka kerusakan yang diakibatkan bakteri juga menjadi diperlambat. Suhu selama proses pendinginan harus dijaga dalam kondisi konstan.

Selain memasukkan dalam balok es, pendinginan yang lain dapat dilakukan dengan model semprot dan perendaman ( immersion coolers) merupakan suatu cara yang baik bila susu dari peternak disimpan dalam milk can atau bus-bus susu. Cara pendinginan semprot, dilakukan melalui air dingin yang disemprotkan secara

Farmer Academy 134

merata di dinding bagian luar milk can, agar suhu dapat dipertahankan tetap rendah. Sedangkan immersion coolers merupakan suatu alat berbentuk spiral (coil) yang dicelupkan di dalam can susu, dan air dingin bersikulasi dalam coil untuk mempertahankan suhu tetap rendah.

Penggunaan mesin pendingin dapat dilakukan bila susu ditempatkan dalam tangki pendingin yang khusus (cooling unit) yang dilengkapi oleh pengaduk atau sistem sanitasi yang spesifik untuk mencapai suatu standar higienis tertentu . Pada suatu peternakan sapi perah yang besar, maka susu segar yang baru 1 diperah dalam jumlah besar dapat langsung segera didinginkan dari suhu 37

0C menjadi 4

0C, karena \

memiliki cooling unit. %%,X

Pada prinsipnya mempertahankan suhu susu selama penyimpanan

tetap 40C harus dilakukan, hingga

susu tersebut siap untuk diolah lebih lanjut menjadi berbagai produk susu yang dikehendaki.

c. Perlakuan Kimiawi

Jika peternakan tidak mempunyai alat pendingin, susu harus dibawa ke cooling unit atau lembaga (misal MMF) yang mempunyai alat pendingin dalam waktu tidak lebih dari 2,5 jam sesudah pemerahan. Bila tidak dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam maka dianjurkan menambahkan H

2O

2 (Hidrogen

Peroksida) dengan kepekatan 35% sebanyak 2 cc untuk setiap liter air susu. Dengan perlakuan demikian, air susu dapat tahan selama 24 jam di daerah tropis.

Selain Hidrogen Peroksida, ada juga anjuran penambahan senyawa thiosianat untuk memaksimalkan kerja laktoperoksidase (enzim dalam susu yang bersifat bakteriostatik). Namun penggunaan senyawa tersebut masih dikaji terutama efektivitas dan residunya.

Ingat ...Tanpa perlakuan penanganan, susu tidak dapat disimpan lebih dari 12 jam.

d. Perlakuan panas

Perlakuan panas ada dua macam, yaitu pasteurisasi dan sterilisasi. ►^

Kedua perlakuan panas ini juga termasuk bagian dari pengolahan l susu sehingga ada susu pasteurisasi dan susu sterilisasi. xv _ -%

Pasteurisasi ditujukan untuk membunuh bakteri patogen dan mengurangi jumlah bakteri non patogen. Tetapi spora-spora bakteri masih bertahan pada suhu pasteurisasi. Ada dua tipe pasteurisasi, yaitu tipe Low Temperature Long Time (LTLT), yaitu pasteurisasi pada suhu 60

0-

70 oC selama 30 menit, tipe H igh

Temperature Short Time (LTST), yaitu pasteurisasi pada suhu 70

0-

80 oC selama 15 detik. Waktu

penentuannya adalah ketika suhu pasteurisasi mencapai 65

oC.

Sterilisasi merupakan pemanasan dengan suhu di atas 100

oC.

Sterilisasi ini dapat membunuh bakteri patogen dan bakteri-bakteri lainnya. Salah satu produk susu sterilisasi adalah susu UHT ( Ultra High Temperature) .

Pengiriman Segera

Penting untuk diingat bahwa susu pasca pemerahan tidak dapat berumur lama. Maka lakukan tindakan terbaik dan segera kirimkan ke pabrik pengolahan atau kepada konsumen secara langsung.

Susu segar dari peternak atau suatu perusahaan peternakan dikirim ke penampung atau ke Industri Pengolahan Susu. Bagi peternak sapi perah rakyat, untuk langsung ke pabrik pengolahan bukanlah hal yang mudah, karena menyangkut kapasitas produksi. Itulah mengapa penting ada penampungan susu sementara sebelum ke perusahaan pengolahan susu. Pengiriman dapat menggunakan bus-bus susu (milk cans ) dengan kapasitas antara 40 hingga 50 liter atau dengan menggunakan mobil tangki dengan kapasitas angkut sekitar 5000 galon (18.925 liter). Tangki pendingin susu harus terbuat dari bahan dasar stainlless steel yang terinsulasi dengan baik untuk mencegah peningkatan suhu selama proses

Farmer Academy 135

Farmer Academy 136

Rumah Cooling MMF

pengiriman. Perhatikan, apakah mobil tangki tersebut dilengkapi dengan mesin pendingin.

Bila bus-bus susu dari peternak-peternak kecil di sekitar Milk Treatment Plant akan dijemput oleh mobil khusus, maka pastikan bahwa bus-bus susu terisi penuh, tertutup rapat dan dihindari terkena panas matahari. Jadwal kedatangan mobil penjemput harus teratur setiap hari dan tepat waktu, demikian pula

setiap bus-bus susu telah dilengkapi kode khusus dari setiap peternak.

Selanjutnya susu-susu yang telah ditangani tersebut dapat digunakan untuk keperluan industri olahan susu. Penanganan pascapanen dimaksudkan untuk menjaga kualitas susu segar.[]

EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN

Kegiatan evaluasi Pembelajaran merupakan bagian dari suatu pendidikan, yang berperan sebagai upaya untuk mengetahui seberapa besar manfaat pendidikan tersebut bagi individu. Evaluasi juga sebagai sebuah rangkaian siklus yang dinamis dan berkesinambungan dalam memberikan umpan balik pada proses perbaikan dan penyempurnaan program pendidikan.

Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mengetahui, menilai dan mencari informasi apakah peserta pelatihan bisa mencerna dan mengikuti pelatihan dengan baik atau tidak. Dengan evaluasi ini akan memberikan hasil yang lebih akurat dan efektif dari program yang telah dilaksanakan.

Saat evaluasi bukan berarti proses pembelajaran akan berhenti, namun dari evaluasi tersebut akan dilanjutkan pada tahan pembelajaran selanjutnya untuk peserta yang dirasa kurang memuaskan dalam pelatihan awal.

Evaluasi pembelajaran ini merupakan cara terbaik untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mengikuti setiap tahap pendidikan.

Proses Evaluasi Langkah I: Evaluasi Pembelajaran

1.Ajaklah peserta untuk duduk melingkar dalam suasana santai, jangan sampai ada yang merasa tegang.

2. Jelaskan, bahwa sesi ini adalah sesi evaluasi pembelajaran. Bukan sesi untuk “menghakimi”, namun sesi untuk melihat dan memberi masukan perbaikan.

3. Bagilah form evaluasi, dan minta setiap peserta untuk mengisi form. Jika ada peserta yang belum paham dalam mengisi form, berikan penjelasan sampai benar-benar faham.

4. Berikan waktu secukupnya kepada setiap peserta untuk mengisi form evaluasi.

5. Kumpulkan hasil isian peserta.

Farmer Academy 137

138 Farmer Academy

6. Tutup sesi evaluasi

Langkah II: Rencana Tindak Lanjut

1.Ajukan Pertanyaan kepada peserta:

“apa pelajaran penting dari pembelajaran ini?”

“apakah ilmu yang diperoleh selama pembelajaran ini akan diterapkan dalam usaha budidaya sapi perah?”

2. Jelaskan, bahwa sesi ini adalah sesi rencana tindak lanjut pembelajaran.

3. Bagilah form rencana tindak lanjut dan minta setiap peserta untuk mengisi form. Jika ada peserta yang belum paham dalam mengisi form, berikan penjelasan sampai benar-benar faham. ,N, ,%

4. Berikan waktu secukupnya kepada setiap peserta untuk mengisi form rencana tindak lanjut. •

5. Kumpulkan hasil isian peserta. Jika waktu memungkinkan, mintakan 2-3 orang peserta untuk mempresentasikan hasil rencana tindak lanjut.

6. Tutup sesi dengan tepuk tangan bersama dan berfoto bersama.

LEMBAR EVALUASI PELATIHAN

Nilai

1

2

3

4

5

Keterangan

Buruk

Kurang

Cukup

Bagus

Memuaskan

Nama : Jabatan : Asal :

Kuisioner ini dipergunakan untuk perbaikan berkelanjutan, mohon diisi dengan sungguh-sungguh. Jika anda lupa atau ragu, sebaiknya dikosongkan saja atau tanyakan kepada fasilitator. N, N,

PELAKSANAAN PELATIHAN

Tema Pelatihan

Ketepatan Waktu

Suasana

Kelengkapan Materi

Servis / Sikap Penyelenggara

Alat Bantu

Nilai keseluruhan

1 2 3 4 5

FASILITATOR/NARASUMBER

Penguasaan Masalah

Cara Penyajian

Manfaat Materi

Interaksi dengan Peserta

Penggunaan alat Bantu

Nilai keseluruhan

1 2 3 4 5

Farmer Academy 139

LAIN-LAIN

Makanan

Sound System

...........

........

........

Nilai keseluruhan

1 2 3 4 5

KOMENTAR POSITIF

SARAN

Farmer Academy 140

FORM RENCANA TINDAK LANJUT

NAMA :

ALAMAT:

No

1

2

3

4

PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENCAPAIAN SASARAN

Farmer Academy 141

SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN

sumber daya peralatan manusia

sumber dana WAKTU

142 Farmer Academy

Anonimus. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. www. li brary.usu.ac.id/download/fp/ternak-eniza2.pdf. Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Astuti, Triana Yuni. 2002. Buku Ajar Ternak Perah.UNSOED: Purwokerto

Dwijoseputro. 1982. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Eckles, C.H., Combs and H. Macy. 1998. Milk and product. 4 th. Ed. Mc. Graw Hill Publishing Co. Ltd., New Delhi. U.- x x

Grahatika R. 2009. Identifikasi Dan Pemeriksaan Jumlah Total Bakteri Pada Susu Sapi di Kabupaten Karanganyar. www.etd.eprints.ums. ac.id/6073/1/ K100050035.pdf. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. _-Nlxx

Hadiwiyoto, S., 1994. Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Penerbit Liberty. Yogyakarta. X-%%

Hadiwiyoto, Suwedo.1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu dan Olahannya. Liberty: Yogyakarta

Handayani KS dan Purwanti M. 2010. Kesehatan Ambing dan Higiene Pemerahan di Peternakan Sapi Perah Desa Pasir Buncir Kecamatan Caringin. www.stpp-bogor.ac.id/userfiles/file/05-Cici Edited-1.pdf. Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 5 No. 1, Mei 2010

Laporan Kesmavet. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://

www.foxitsoftware.com For evaluation only. www. images.birdfun.

multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SF8pxgoKCDEAAFXiGos1/

laporan Kesmavet.pdf?nmid=102326364

Mirdhayati I , Handoko J, Putra Ku. 2008. Mutu Susu Segar di UPT Ruminansia Besar Dinas Peternakan Kabupaten Kampar Provinsi Riau. www.Uinsuska.Info/Faperta/Attachments/093__Jurnal_%20irdha%20

dkk.Pdf. Jurnal Peternakan Vol 5 No 1. ( 1 Februari 2008 : 14-21).

Rachmawan O. 2001. Penanganan Susu Segar. Modul Program Keahlian Teknologi Hasil Pertanian Kode Modul SMKP2/3L01/U01THP. www.

mirror.unpad.ac.id/orari/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/

143 Farmer Academy

DAFTAR PUSTAKA

pengendalian-mutu/penanganan_susu_segar.pdf.

Rusdiana S, Wahyuning KS. 2009. Upaya Pengembangan Agribisnis Sapi Perah Dan Peningkatan Produksi Susu Melalui Pemberdayaan Koperasi Susu. www.pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/FAE27-1d.pdf. Forum Penelitian Agro Ekonomi Volume 27 No 1 Juli 2009 : 43-51.

Sinaga, Kurniawan. Kualitas Susu Sapi Berdasarkan Kepemilikan di Kawasan Usaha Peternakan Cibung bulang, Kabupaten Bogor

Saleh E. 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. www.

library.usu.ac.id/download/fp/ternak-eniza.pdf. Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Setyawti, Tati.1992.Buku Tehnik dan Pengembangan Peternakan. Dirjen Peternakan: Jakarta ^ X 1

Soedono, Adi. 1990. Pedoman Beternak Sapi Perah. Dirjen Peternakan: Jakarta . - 'L X

Sulistyowati Y. 2009. Pemeriksaan Mikrobiologik Susu Sapi Murni dari Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali. 2009 www.etd.eprints.

ums.ac.id/ 5125/1/K100050045.pdf. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Syarief, MZ. 1984. Ternak Perah. Yasaguna: Jakarta

Tricahyadi W, Megawati O, dan Soetarto AES. 2007. Upaya Peningkatan Kualitas Susu Sapi Segar dengan Monitoring Parameter Fisik, Kimia, dan Biologi. www.fisika.ub.ac.id/bss-ub/PDF FILES/BSS_116_1.pdf.

Umiyasih U, dan Wijono D. 1990. Pengaruh Sterilisasi Sederhana Terhadap Kualitas dan Daya Tahan Susu. www.lolitsapi.litbang.deptan.go.id /eng/ images/dokumen/mjlh9.pdf. Jurnal Ilmiah Penelitian Ternak Grati Vol. I No. 1 Juli 1990

Widodo (2003). Bioteknologi Industri Susu. Lacticia Press. Yogyakarta

Tapak Maya:

http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/bptpi/lengkap/IPTANA/.../98-51 . pdf

http://usahapenernakan.blogspot.com/2012/12/peroduksi-ternak-perah . html

http://nasoantavil1.blogspot.com/2012/10/yang-mempengaruhi-produksi-

Farmer Academy 144

susu-dan.html

http://yudhiestar.blogspot.com/2010/05/calving-interval-pada-sapi.html

http://niayulianty.blogspot.co.id/2013/04/komposisi-dan-biosintesis-susu . html

The Kingdom of Mr. 149 Diposkan oleh Adi Santos di 13.17, Selasa 20 Maret 2012

http://sapi-peres.blogspot.co.id/2013/12/masa-laktasi-sapi-perah

Miilking by Danone, Danone Ecosysteme, dan DanTrade

sapi-peres.blogspot.co.id/2013/12/manajemen-pemerahan.html

145 Farmer Academy