manajemen
TRANSCRIPT
MANAJEMEN
DAFTAR PUSTAKA
• James AF. Stoner, Manajemen, jilid 1 & 2• Stephen P.Robbins & Mary Coulter, Manajemen, 1& 2 • Gibson, Donnelly, Manajemen, Jilid 1 & 2• Chuck Williams, Manajemen, Buku 1 & 2• Harold Koontz, Manajemen• Luther Gullick, Manajemen• H. Tani Handoko, Manajemen • G.R. Terry
MANAJER DAN MANAJEMEN
BEBERAPA DEFINISI MANAJEMEN
• GIBSON : Adalah proses yg dilakukan oleh satu atau lebih individu utk mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yg tidak bisa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri.
• MARY P.FOLLETT : Sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan (“the art of getting things done through people”).
• STONER : Proses POSDC dari usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya lainnya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
• ROBBINS : adalah proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
KESIMPULAN : Merupakan suatu aktivitas dalam rangka menggiatkan orang lain dan
menggunakan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
1. Ada sekelompok orang.2. Ada kegiatan / proses penyelenggaraan.3. Ada kerja sama4. Pengorganisasian & Pengarahan sumber daya.5. Adanya pencapaian tujuan.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Suatu alat untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kegiatan orang lain. Itu berarti tujuan dapat tercapai jika menggunakan orang lain.
FUNGSI MANAJEMENFungsi : Uraian tugas pokokTugas pokok manajemen, menurut George R. Terry :1. Planning (Perencanaan)2. Organizing (Pengorganisasian)3. Actuating (Penggerakan)4. Controlling Pengawasan)Menurut Louis Allen : 1. Leading 2. Planning 3. Organizing 4. ControllingMenurut Harold Koontz & Cyril O’Donnel :1. Planning2. Organizing3. Staffing4. Directing5. Controlling
Dsb. Menurut pakar lainnya
Fungsi-fungsi manajemen : RobbinsMerencanakan(Planning)
Mengorganisasikan(Organizing)
Memimpin(Leading)
Mengawasi(Controling)
Menetapkan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi, dan mengembangkan subrencana utk mengkoordinasikan kegiatan
Menentukan apa yang perlu dilaksanakan, cara pelaksanaannya, dan siapa yang akan melaksanakannya
Mengarahkan dan memotivasi semua pihak yang terlibat dan memecahkan pertentangan
Memantau kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan diselesaikan seperti yang direncanakan
Pencapaian Tujuan Organisasi
Sekarang → Fungsi Manajemen : 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengendalian
PRINSIP-PRINSIP UMUM MANAJEMEN
1. Pembagian Kerja. Pekerjaan sebaiknya dibagi dan dibagi lagi kedalam elemen yang paling kecil untuk
memperoleh keunggulan dari spesialisasi. 2. Wewenang dan Tanggung Jawab. Tiap pegawai tetap sebaiknya diberi delegasi wewenang
yang cukup untuk melaksanakan berbagai tanggung jawab penugasan pekerjaan.
3. Disiplin. Karyawan seharusnya mematuhi apapun perjnjian yang ada, yang dinyatakan secara jelas diantara
mereka dan organisasi; manajer sebaiknya memberi sangsi yang adil atas seluruh kejadian pelanggaran disiplin. 4. Kesatuan Perintah. Karyawan sebaiknya menerima perintah dari dan tanggung jawab hanya kepada
satu atasan.
5. Kesatuan Arah. Aktivitas-aktivitas yang memiliki tujuan sama sebaiknya dikelompokkan bersama dan beroperasi di bawah rencana yang sama.
6. Kepentingan Umum. Mengutamakan kepentingan organisasi dari pada kpentingan individu.
7. Penggajian Karyawan. Pembayaran seharusnya didasarkan pada pecapaian sasaran penugasan
pekerjaan. 8. Pemusatan / Sentralisasi. Wewenang seharusnya didelegasikan seimbang dengan tanggung
jawab.
9. Herarkhi / Garis Kewenangan. Sebuah rantai perintah yang tak putus-putusnya seharusnya ada melalui semua pengarahan dan aliran komunikasi.
10. Ketertiban / Perintah. Setiap pekerjaan sebaiknya didefinisikan degan jelas sehingga pegawai tetap memahami perintah tersebut dan hubungannya dengan pekerjaan lain.
11. Keadilan dan Sikap. Peraturan dan perjanjian yang dibuat diselenggarakan secara cukup terbuka.
12. Stabilisasi Staf Organisasi. Karyawan seharusnya didorong untuk mengembangkan loyalitas kepada organisasi dan membuat komitmen jangka panjang.
13. Prakarsa (Inisiatif). Karyawan sebaiknya didorong untuk berani membuat keputusan di dalam batas-batas wewenang yang didelegasikan dan pekerjaan yang didefinisikan.
14. Semangat Korps. Karyawan sebaiknya didorong untuk mendefinisikan kepentingannya dengan kepentingan organisasi dan dengan demikian mencapai kesatuan usaha
TUGAS MANAJER
• Manajer bekerja dgn dan melalui orang lain
• Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat (berani digugat)
• Manager menyalaraskan tujuan yg saling bertentangan dan menentukan prioritas
• Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual
• Manajer adalah penengah
• Manajer adalah politkus
• Manajer adalah diplomat
• Manajer adalah simbol
• Manajer mengambil keputusan yg sulit
Jenis-jenis manajer1. Berdasarkan lingkup kegiatan organisasi, dibagi 2: a. Manajer Umum : Mengepalai seluruh kegiatan dalam suatu organisasi. Contoh : Kepala Kantor/Kepala Cabang b. Manajer Fungsional : Mengepalai salah satu kegiatan dalam suatu organisasi. Contoh : Manajer Produksi, Pemasaran, dsb.
2. Berdasarkan tingkatan dalam organisasi, dibagi menjadi 3 bagian :
▄Top Management/Manajemen Puncak ▄ Middle management/Manajemen Menengah ▄ Lower Management/Supervisi
Contoh : Dalam Perusahaan Top : Presdir, Dirut Middle : Kepala Departemen Lower : Kepala Sub Bagian.
Management Skills Necessary Levels of an Organization
Top Level Manajement
Middle Level Management
Low Level Management
۩ Keterampilan Teknis : Kemampuan utk menggunakan alat2, prosedur dan teknis suatu bidang khusus.
۩ Keteramlilan Manusiawi : Kemampuan utk bekerja dgn orang lain, memahami orang lain, mendorong orang lain, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.
۩ Keterampilan Konseptual : Kemampuan mental utk mengkoordinasi dan memadukan semua kepentingan dan kegiatan dalam organisasi. Mencakup juga kemampuan utk melihat organisasi secara keseluruhan serta utk memahami terjadinya perubahan2 dari luar yg dapat berpengaruh terhadap organisasi.
Conceptual
Human
Tehnical
PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN
1. PENDEKATAN EMPIRIS MEMPELAJARI MANAJEMEN DGN CARA MENGANALISIS PENGALAMAN2 ATAU KEJADIAN2 YG TELAH LALU.2. PENDEKATAN PERILAKU INTERPERSONAL SEJENIS PENDEKATAN PERILAKU YG BERORIENTASI PADA ILMU JIWA PERORANGAN.3. PENDEKATAN PERILAKU KELOMPOK PENDEKATAN MANAJEMEN YG DILAKUKAN DGN MEMPELAJARI DARI SEGI POLA PERILAKU DALAM KELOMPOK.4. PENDEKATAN SISTEM SOSIAL KERJASAMA PENDEKATAN INI MENGANGGAP DGN SISTEM SOSIAL KERJASAMA MANAJEMEN AKAN LEBIH BERHASIL KARENA MANUSIA PADA DASARNYA INGIN KERJASAMA.5. PENDEKATAN TEORI KEPUTUSAN LEBIH MENEKANKAN DGN MEMILIH ALTERNATIF TINDAKAN YG TERBAIK DGN MEMPERHATIKAN ASPEK PSIKOLOGIKAL SOSIOLOGIKAL.6. PENDEKATAN SISTEM ADALAH SUATU PENDEKATAN YG MEMANDANG SUATU ORGANISASI SEBAGAI SISTEM YG TELAH DIPERSATUKAN YG TERDIRI ATAS BAGIAN2 YG SALING BERKAITAN.
7. PENDEKATAN ILMU MANAJEMEN PENDEKATAN ILMU MANAJEMEN SEBAGAIMANA ILMU YG LAIN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MELALUI PROSES MATEMATIK, KONSEP2, SIMBOL2, DAN MODEL2. KONSEP YG TERKENAL DAN BANYAK DIPAKAI DALAM ADALAH KONSEP OPERATION RESEARCH.8. PENDEKATAN KONTINGENSI SEJENIS PENDEKATAN YG DISESUAIKAN DGN SITUASI DAN KONDISINYA. KARENA METODE2 YG EFEKTIF BELUM TENTU BERLAKU PADA SITUASI YG BERLAINAN.9. PENDEKATAN PERAN MANAJERIAL ADALAH SUATU JENIS PENDEKATAN YG DILAKUKAN DGN MEMPELAJARI PERAN-PERAN MANAJER.10. PENDEKATAN 7 S DARI MC KENSEG a. STRATEGI = KIAT-KIAT b. STRUKTUR = HIRARKI c. SISTEM = KUMPULAN SUB-SUB SISTEM d. STYLE = GAYA KEPEMIMPINAN e. STAF = DGN STRUKTUR YG ADA MENDUKUNG / TIDAK f. SHARE VALUE = NILAI TAMBAH YG DIPEROLEH g. SKILL = KEMAMPUAN YG DIMILIKI 11. PENDEKATAN KULTUR ( HAMPIR SAMA DGN PENDEKATAN
KONTINGENSI). TAPI LEBIH MENEKANKAN PADA KULTUR / BUDAYA SETEMPAT.
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU:Mengandung arti adanya penggunaan disiplin ilmu secara komprehensip, hal ini mengisyaratkan adanya tuntutan bagi manajer masa depan.
MANAJEMEN SEBAGAI SENI :
Mengandung arti adanya kemampuan dan keterampilan pribadi, sebagai upaya menggerakkan orang.
MANAJEMEN SEBAGAI PROSES
Adanya kegiatan secara sistimatis dan sistemik dalam melakukan pekerjaan.
SECARA SISTIMATIK : Penerapan fungsi2 manajemen
SECARA SISTEMIK : Penerapan fungsi2 manajemen yg diselaraskan dengan fungsi-fungsi organisasi.
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LUAR ORGANISASI
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN Lingkungan merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yg ada diluar organisasi tersebut dan secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi itu.
LINGKUNGAN DIBAGI 2(dua) : 1. Lingkungan umum mencakup segala sesuatu diluar organisasi itu,
misalnya : faktor-faktor ekonomi, keadaan politik, pengaruh sosial budaya, masalah globalisasi, dan faktor-faktor teknologi. Lingkungan umum itu mencakup keadaan-keadaan yg dapat mempengaruhi organisasi tetapi relevansinya tidak jelas. Misal: perkembangan teknologi untuk menempatkan isi rak buku kedalam piringan kecil digital yg sangat berguna (DVD). Merupakan contoh faktor di dalam lingkungan umum terhadap penerbit. Dampak jangka panjang terhadap industri buku tidak jelas, namun ada kemungkinan dapat menjadi amat besar.
2. Lingkungan khusus adalah bagian lingkungan yg secara langsung berkaitan dengan pencapaian sasaran-sasaran sebuah organisasi. Lingkungan khusus itu terdiri atas pendukung-pendukung yang sangat penting atau para pihak yang berkepentingan (stakeholders) yg dapat mempengaruhi efektivitas organisasi tersebut secara positif maupun negatif. Setiap lingkungan khusus organisasi bersifat unik dan berubah-ubah bersama keadaan. Lazimnya, lingkungan mencakup : pemasok, klien atau pelanggan, pesaing, badan-badan pemerintah dan kelompok-kelompok masyarakat tertentu
Gambar. 2. Lingkungan Perusahaan
Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah
Kelompok Politik
Pemasok
Asosiasi Bisnis
Pesaing
Serikat Buruh
Karyawan
Penyalur
Media Massa
Lembaga Lain
Lembaga Konsumen
Pelanggan
Lembaga Keuangan
Pasar Uang
Gambar. 3. Lingkungan Umum dan Khusus
Organisasi
Ekon
omi
Teknologi
Politik Hukum
Sosial Budaya
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. DASAR-DASAR KEPUTUSAN/ PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kebutuhan individu / organisasi Biaya yang dikeluarkan Pengaruh jangka panjang organisasiB. JENIS-JENIS KEPUTUSAN 1. KEPUTUSAN TERPROGRAM adalah
keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan organisasi mengembangkan suatu cara tertentu untuk mengendalikannya.
2. KEPUTUSAN TIDAK TERPROGRAM biasanya merupakan keputusan dikeluarkan sekali dan umumnya tidak terstruktur dibandingkan keputusan yang terprogram.
CARA TRADISIONAL DAN MODERN DALAM PENGENDALIAN KEPUTUSAN TERPROGRAM DAN TIDAK TERPROGRAM
TYPE-TYPE KEPUTUSAN TEKNIK PEMBUATAN
KEPUTUSAN
TRADISIONAL MODERN
TERPROGRAM :-Rutin, Keputusan berulang- Organisasi mengem bangkan proses tertentu untuk menenganinya
TIDAK TERPROGRAM
- Keputusan sekali pakai, terstruktur, kebijaksanaan
-Masalah-masalah umum
1. Kebiasaan
2. Rutinitas, Prosedur Operasi Standar
3. Struktur Organisasi
Sistem Sub Tujuan- Saluran informasi
Terdefinisi dengan baik- Penilaian, Intuisi dan
Kreativitas.- Aturan-Aturan Baku- Seleksi dan Pelatihan
Eksekutif
1. Riset Operasi
2. Pemerosesan data Elektronik
3. Analisis Matematis
4. Simulasi Komputer
PEMECAHAN MASALAH
HEURISTIC TEKNIK DI
TERAPKAN PADA :
1.Pelatihan pembuatan
Keputusan Kemanu siaan.
2.Penysunan Program
Komputer Heuristic
SIAPA SAJA DALAM ORGANISASI YANG BERTANGGUNG JAWAB DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
ADA 2 TIPE DASAR YANG HARUS DIKEMBANGKAN, YAITU :1. Jangkauan dari keputusan yang dibuat : Menyangkut proporsi dari Sistem
Manajemen Total yang akan dipengaruhi oleh keputusan tersebut.2. Tingkat manajemen menunjuk pada manajemen tingkat atas, manajemen
tingkat menengah dan manajemen tingkat bawah.
KESIMPULAN :“Semakin luas jangkauan keputusan tsb. Semakin tinggi tingkatan manajer yang
bertanggung jawab bagi pembuatan keputusan tsb”. Metode yang biasa digunakan oleh wirausahawan untuk mendorong suatu
kelompok mencapai keputusan tertentu disebut : KONSENSUS.KONSENSUS adalah persetujuan pada suatu keputusan oleh semua individu yang
terlibat didalamnya.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KEPUTUSAN MELALUI KONSENSUS.KEUNTUNGAN :- Wirausaha dapat memusatkan perhatiannya pada pokok-pokok dalam
pembuatan keputusan.- Semua individu dalam kelompok pembuat keputusan bisa lebih terlibat dalam
implementasi keputusan, jika mereka berperan serta didalam pembuatannya.KERUGIANNYA :- Pembahasan keputusan cenderung berlarut-larut- Biayanya mahal.FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI DALAM PEMBUATAN
KEPUTUSAN:▄ Faktor lingkungan internal dan ▄ Faktor lingkungan eksternal
PROSES PEMBUATAN KEPUTUSANProses pembuatan keputusan merupakan langkah yang diambil oleh pembuatKeputusan untuk memilih alternatif-alternatif yang ada.
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KEPUTUSAN1. Mengidentifikasi masalah2. Mengidentifikasi kreteria keputusan3. Memberibobot pada kreteria4. Mengembangkan alternatif-alternatif5. Menganalisis alternatif6. Memilih satu alternatif7. Action / tindakan / melaksanakan alternatif tsb.8. Mengevaluasi efektivitas keputusan.
MEMBUAT KEPUTUSAN :Rasionalitas, Rasionalitas Terbatas, dan Intuisi.Pengambilan keputusan manajerial diandaikan bersifat rasional. Hal itu dimak-sudkan bahwa manajer membuat pilihan konsisten dan memaksimalkan nilai,dengan kendala tertentu. Manakah asumsi utama rasionalitas dan seberapasah asumsi-asumsi ini.
Asumsi rasionalitas
ASUMSI RASIONALITAS. Seorang pengambil keputusan yang rasional secarasempurna akan sepenuhnya bersikap logis dan objektif dengan langkah-langkah:▄ Kejelasan masalah▄ Orientasi tujuan▄ Pilihan-pilihan (option) yang diketahui▄ Preferensi-preferensi yang jelas▄ Preferensi-preferensi yang tetap▄ Tidak ada kendala waktu dan biaya▄ Keuntungan maksimum.
ASUMSI RASIONAL TERBATASPengambilan keputusan secara rasinalitas sempurna seharusnya memang ituyang dilakukan, namun kadang-kadang mengalami hambatan, sehingga dalampengambilan keputusan dengan informasi yang diperoleh dapat membuatkeputusan secara tegas dengan dasar hasil pertimbangan yang cerdas danrasional.
PERAN INTUISIPengambilan keputusan intuitif adalah suatu proses pembuatan keputusansecara tidak sadar didasarkan pada pengalaman sebelumnya denganpertimbangan pertimbangan yang sudah terkumpul.
KONDISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Ada tiga kondisi yang boleh jadi dihadapi manajer pada saat pengambilan keputusan. Kondisi ini mencakup Kepastian, Resiko dan Ketidakpastian.
Kepastian (certainty): Situasi yang ideal untuk mengambil keputusan adalah situasi kepastian. Artinya, suatu situasi yang mendukung seorang manajer dapat membuat keputusan yang tepat karena hasil dari setiap alternatif telah diketahui
Resiko : Kondisi yang melaluinya pembuat keputusan dapat memperkirakan kemungkinan hasil-hasil tertentu.
Ketidakpastian : Suatu situasi dimana pembuat keputusan tidak memiliki kepastian atau tidak tersedia perkiraan probabilitas yang dapat diterima.
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSANAda tiga cara pendekatan dalam pengambilan keputusan :1. Penghindar masalah, yaitu sesorang yang mengendekati masalah dengan
menghindar2. Penyelesai masalah, yaitu sesorang yang mendekati masalah dengan
mencoba memecahkannya pada saat masalah itu muncul.3. Pencari masalah, yaitu seseorang mendekati masalah dengan secara aktif
mencari masalah untuk dipecahkan atau kesempatan-kesempatan baru untuk dikejar.
BAB. V
PERENCANAANPerencanaan adalah pemilihan dan penetapan tujuan organisasi danpenentuan strategi, kebijaksanaan, dsb. Untuk mencapai tujuan.Perencanaan ; Manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana
dan siapa yang melakukan?
EMPAT LANGKAH POKOK DALAM PERENCANAAN.1. Tetapkan sasaran atau perangkat tujuan. → dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan
organisasi atau kelompok kerja.2. Tentukan situasi sekarang. → Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dan tujuan yang hendak
dicapai atau sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan.3. Identifikasi pendukung dan penghambat tujuan → Semua kekuatan dan
kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
4. Kembangkan rencana atau perangkat tindakan untuk mencapai tujuan. → Langkah terakhir dalam proses perencanaan menyangkaut pengembangan berbagai alternatif.
RENCANA TERBAGI :1. Rencana strategik2. Rencana operasional : a. Rencana sekali pakai b. Rencana tetap.
n
☻ Rencana sekali pakai merupakan arah tindakan terinci yang mungkin tidak akan terulang dalam bentuk yang sama dimasa akan datang. Mis: Sebuah perusahaan merencanakan membangun gudang baru
☻Rencana tetap : Jikalau kegiatan organisasi terjadi berulang kali, maka satu atau seperagkat keputusan secara efektif dapat menuntun kegiatan tersebut.→ untuk menghambat waktu → dalam membuat perencanaan → keputusan.
HUBUNGAN PERENCANAAN DENGAN FUNGSI MANAJEMENLAINNYA.
Hubungan fungsi perencanaan dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya yaitu saling terkait satu dengan yang lain dan saling mempengaruhi.
Hubungan antara PERENCANAAN dan PENGENDALIAN. Rencana dilaksanakan melalui tindakan seiring yang
ditujukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan Pada taraf pengambilan tindakan inilah perencanaan beralih
ke fungsi pengendalian.
HIRARKI RENCANA ORGANISASI
MISI & MAKSUD
TUJUAN SASARAN
RENCANA STRATEGIS
RENCANA TETAP
PERATURAN
PROSEDUR DAN METODE STRANDAR
KEBIJAKSANAANPROGRAM
RENCANA SEKALI PAKAI
PROYEK
ANGGARAN
Untuk kegiatan-kegiatan yang tidak diulang
RENCANA - RENCANA
OPERATIONAL Untuk kegiatan-
kegiatan yang berulang
PERENCANAAN STRATEGI
PERENCANAAN STRATEGI Adalah proses pemilihan tujuan-tujuan perusahaan, penentuan
strategi,kebijaksanaan dan program-program yang diperlukan untuk
tujuan tsb. Adalah sebuah proses melibatkan pembahasan kondisi pasar;
kebutuhanpelanggan; kekuatan dan kelemahan pesaing; kondisi sosial
politik, hukum,dan ekonomi; perkembangan teknologi dan tersedianya sumber
daya yangdapat menjadi peluang atau penghambat bagi perusahaan.
Intinya adalah perencanaan strategi bertujuan untuk mencapaiKEUNGGULAN BERSAING.
Kesimpulannya.Rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkankeunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan danyang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan dapatdicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
PERBEDAANNYA DENGAN PERENCANAAN UMUM
1. Cakrawala waktu → waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan dan waktu untuk mengamati beberapa akibatnya.
2. Dampak → akibat yang timbul sangat berarti 3. Pemusatan upaya → terciptanya fokus kegiatan yang dipilih
untuk tercapainya efisiensi.4. Pola keputusan → keputusan yang diambil harus saling isi atau
menunjang dan tetap konsisten.5. Peresapan → strategi mencakup suatu kerangka kegiatan yang
luas, dimulai dari proses alokasi sumber daya dan sampai dengan kegiatan harian.
PERENCANAAN STRATEGI MERUPAKAN Proses pemilihan tujuan perusahaan yang sekaligus penentuan
kebijakan beserta program yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tertentu dengan penetapan metodenya agar program strategi terlaksana.
CIRI-CIRI PERENCANAAN STATEGIS1. Perencanaan strategi dapat menjawab pertanyaan dasar mis: usaha apa ?
Bagaimana kita bergerak,dsb.nya.2. Perencanaan strategis memberikan kerangka kerja untuk perencanaa
yang lebih rinci.3. Perencanaan strategis berjangka waktu lama dibandingkan perencanaan
lainnya.4. Perencanaan strategis memfokuskan enerji dan sumber daya SDA
maupun SDM5. Perencanaan strategis merupakan aktivitas manajemen puncak.
KEUNGGULAN PERENCANAAN STRATEGIS1. Perencanaan strategis dapat dijadikan pedoman yang konsisten bagi
perusahaan. Tujan perusahaan dapat di definisikan dengan jelas begitu pula cara-cara untuk mencapainya.
2. Dapat membantu pucuk pimpinan / Top Manajer melihat peluang dengan memperhatikan resiko yang paling rendah / aman dan dapat memilih mana yang terbaik.
3. Kesalahan-kesalahan maupun kejadian-kejadian mendadak yang tidak menguntungkan dapat dikurangi atau dihindari.
KELEMAHAN PERENCANAAN STRATEGIS1. Membengkaknya birokrasi para perncana yang tidak lagi memiliki
hubungan dengan produk dan pelanggang perusahaan.2. Investasi besar baik dalam waktu, uang dan manusia dengan adanya sistem perencanaan formal karena membutuhkan waktu yang lama sekali agar dapat dilihat hasilnya.
3. Adanya perencanaan strategis yang cenderung membatasi perusahaan pada pilihan yang paling rasional dan resiko kecil atau tanpa resiko, kadang- kadang peluang dihilangkan kalau resikonya besar.
TINGKATAN STRATEGI
1. Strategi Tingkat perusahaan Perumusan oleh Top Manajemen untuk mengendalikan kepentingan perusahaan yang memiliki lebih dari satu usaha yang harus dapat memberikan pedoman kepada SBU. Pada tingkat ini : ▄ Jenis usaha yang terbaik yang dijalankan perusahaan. ▄ Bagaimana pengalokasian sumber daya ▄ Siapa pelanggannya. ▄ dsb.
2. Strategis unit usaha Menyangkut pengelolaan kepentingan dan operasi unit usaha / bisnis tertentu. Pada tingkat ini : ▄ Produk apa yang ditawarkan ▄ Bagaimana usaha ini akan bersaing ▄ Pelanggan mana yang akan dilayani ▄ Bagaimana SD akan didistribusikan dalam unit usaha.
3. STRATEGIS TINGKAT FUNGSIONAL. Menciptakan kerangka kerja untuk masing-masing bagian : Keuangan,
Pemasaran, Personalia, dll.
PERUSHAANMULTI USAHA
1
UNIT USAHA STRATEGI
2
UNIT USAHA STRATEGI
2
UNIT USAHA STRATEGI
2
KEUANGANPEMASARAN
3PRODUKSI
3RISET &
PENGEMBANGAN3
PENJUALAM3
KETERANGAN:
1.Strategi Tingkat Perusahaan
2. Strategi Tingkat Usaha / Strategi Unit Bisnis
3. Strategi Tingkat Fungsional
ALASAN-ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk
mencapai tujuan:
1. “Protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan
2. “Positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
Manfaat Perencanaan :
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
2. Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
5. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
7. Membuat tujuan lebih khusus, terinci dan lebih mudah dipahami
8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
9. Menghemat waktu, usaha dan dana
BAB VI
ORGANIZING
Organisasi adalah persekutuan dua orang atau lebih yang bekerja samauntuk tujuan bersama.
PENGORGANISASIAN penetapan struktur peran-peran melalui penentuan berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan bagian-bagiannya.
PROSES PENGORGANISASIAN :1. Perincian pekerjaan Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan.2. Pembagian pekerjaan Membagi beban kerja kedalam aktivitas-aktivitas yang logis dan menyenangkan kepada individu / kelompok.3. Pemisahaan pekerjaan Departemen di dalam perusahaan manufaktur : ● Penjualan ● Produksi ● Keuangan ● Personalia ● Pemasaran4. Koordinasi pekerjaan Penetapan aturan untuk mengkoordinasi pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis5. Monitoring dan reorganisasi Mengevaluasi aktivitas organisasi dan melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan masing-masing organisasi
Bagan organisasi dapat diklasifikasikan dengan 3 (tiga) cara:
I. MENURUT MACAM WEWENANG PEJABAT DALAM
ORGANISASI
a. Bagan Organisasi Garis adalah bagan organisasi yang melukiskan wewenang garis komando. Struktur ini cocok untuk organisasi kecil.
“BAGAN ORGANISASI GARIS”
PRESIDEN DIREKTUR
DIR. KEUANGANDIR. PERSONALIADIR. PEMASARAN
MANAJER PRODUK A
MANAJER CMANAJER B
Keterangan :Kebaikan Organisasi Garis• Adanya kesatuan perintah dari atas sampai kebawah• Pimpinan cepat mengambil keputusan• Pengawasan lebih mudah• Perintah-perintah akan semakin jelas
Keburukannya : 1. Pimpinan mempunyai beban tugas yang sangat berat karena
harus menguasai semua bagian yang ada dibawahnya. 2. Bawahan menjadi kurang kreatif dan sulit berkembang. 3. Kerjasama antar bagian kurang. 4. Pimpinan kadang-kadang bertindak otoriteir.
b. BAGAN ORGANISASI FUNGSI adalah badan organisasi yang melukiskan wewenang fungsi pejabat-pejabat tertentu dalam suatu organisasi.
“Bagan Organisasi Fungsi”
PRESIDEN DIREKTUR
DIR. PRODUKSIDIR. PEMASARANDIR. PERSONALIA
MANAJER PRODUK A
MANAJER CMANAJER B
Kebaikannya :1. Masing-masing fungsi dipegang oleh seorang yang ahli
dalambidangnya sehingga terjadi “The right man in the right place”.2. Tugas manajer menjadi ringan dengan adanya pembagian fungsi.3. Terciptanya suasana konsultatif antara bawahan dengan atasan.
Keburukannya :1. Sering terjadi tidak adanya kesatuan perintah sehingga bawahan
menjadi bingung / ragu-ragu.2. Sering terjadi konflik antara para manajer karena kurang
koordinasi.3. Masalah-masalah yang timbul kurang cepat diatasi.
C. BAGAN ORGANISASI GARIS DAN STAF Manajer tertentu mempunyai wewenang garis, dan sesuai dengan
kebutuhan kepada manajer garis tadi dapat diperbantukan seorang staf atau lebih.
“BAGAN ORGANISASI GARIS DAN STAF”
PRESIDEN DIREKTUR
DIR. KEUANGANDIR. PERSONALIADIR. PEMASARAN
MANAJER PRODUK A
MANAJER CMANAJER B
STAF
KEBAIKANNYA:1. Pimpinan mempunyai tugas yang lebih ringan sehubungan dengan adanya staf
2. Staf juga dapat berfungsi mendidik para petugas namun tidak dapat memberikan perintah3. Peningkatan karier menjadi lebih terbuka berdasarkan kompetensi.
KEBURUKANNYA :1. Kemungkinan terjadinya pertentangan dengan pejabat lain
2. Bawahan lebih sering percaya kepada staf dibandingkan dengan pejabat lini yang diatasnya3. Pengambilan keputusan sering kali terlambat
d. BAGAN ORGANISASI KOMITE.
DIREKTUR
Komite Anggaran-Bag. Produksi-Bag. Keuangan-Bag. Pemasaran-Bag. Personalia
KEPALA BAG. PEMASARAN
Komite Pendataan & Pengb.-Bag. Produksi-Bag. Personalia-Bag. Pemasaran-Bag. Akuntansi
KEPALA BAG. KEUANGAN
KEPALA BAG. PRODUKSI
KEPALA BAG. PERSONALIA
KEPALA BAG. AKUNTANSI
Kebaikannya :1. Merupakan forum tukar pendapat anggota
2. Keputusan bersama akan lebih baik3. Koordinasi dapat terlaksana dengan baik
Keburukannya :1. Sulit untuk mengadakan pertemuan
2. Ada kekuatan berkompromi dalam membuat keputusan.
e. BAGAN ORGANISASI MATRIKS
Bagan organisasi matriks merupakan penggabungan bagan
organisasi garis dan fungsi.
DIREKTUR TEKNIK
MANAJER DESAIN
MANAJER PEMELIHARAAN
MANAJERELEKTRONIK
MANAJER MEKANIK
MANAJER PROYEK A
MANAJER B
MANAJER C
MANAJERD
Kebaikannya :1. Sangat fleksibel2. Mengembangkan keterampilan karyawan3.Efisiensi penggunaan manajer
Keburukannya :1. Memerlukan koordinasi horisontal dan vertikal2. Perintah ganda dapat membingungkan bawahan3. Sangat mahal untuk diterapkan
PEMBAGIAN PEKERJAAN DAN DEPARTEMENTALISASI
▄ Pembagian pekerjaan▄ Departementalisasi Pembagian pekerjaan merupakan penjabaran tugas pekerjaan setiap organisasi,
sehingga setiap orang bertanggung jawab dan melaksanakan seperangkat aktivitas tertentu dan bukan keseluruhan tugas. Departementalisasi ialah upaya pengelompokan aktivitas pekerjaan sebagai aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak.
BEBERAPA BENTUK DEPARTEMENTALISASI:1. Fungsi2. Produk / Jasa3. Wilayah4. Langganan5. Proses6. Waktu7. Alpha – numerrical8. Pelayanan9. Proyek dan matriks
BENTUK ORGANISASI ADA DUA :Organisasi Formal : Organisasi yang terbentuk karena adanya struktur organisasiOrganisasi Informal : Terbentuk berdasarkan hobby, kesamaan dalam suatu pandangan
Kelebihan organisasi informalHubungan antar pribadi didalam organisasi dapat mempengaruhi keputusankeputusan organisasi.
KekurangannyaSeringkali organisasi informal lebih dipakai sebagai media KKN.Pendekatan organisasi informal lebih berhasil dari pada organisasi formal.Perbedaan antara organisasi formal dan informal :1. Pimpinan dalam organisasi formal diangkat secara formal, dalam organisasi
informal pimpinan muncul sendiri atau secara informal dipilih dan diakui sebagai pemimpin oleh para anggotanya.
2. Hubungan antar pribadi - Formal : digambarkan secara jelas pada bagan orgaisasi - Informal : tidak terlihat jelas, karena tergantung pada kebutuhan-kebutuhan
mereka.3. Ketergantungan - Formal : bawahan lebih tergantung pada pimpinannya, karena adanya
wewenang pimpinan untuk memberi penghargaan / hukuman. - Informal : tidak4. Pengendalian prilaku - Formal : Mengendalikan prilaku bawahan dengan memberikan penghargaan /
hukuman - Informal : Mengendalikan prilaku para anggotanya dengan cara pemenuhan
kebutuhan.
RENTANG KENDALI
Rentang kendali → Span of management / span of control berkaitan denganlingkup organisasi. Rentang kendali / manajemen menunjukkan jumlahbawahan yang diawasi secara efektif.Faktor-faktor yang mempengarui rentang kendali :1. Kebijaksanaan organisasi Apabila kebijaksanaan organisasi jelas dan lengkap, menjadi manajer
sedikitnya menggunakan waktunya untuk membuat keputusan, sehingga manajer dapat mengawasi bawahan dalam jumlah yang lebih besar.
2. Staf ahli Adanya staf ahli meringankan manajer, sehingga manajer dapat
meluaskan rentang kendalinya.3. Keterampilan bawahan Bawahan yang terampil tidak perlu pengawasan yang ketat, sehingga
manajer dapat memperluas rentang kendalinya.4. Jenis pekerjaan Semakin sederhana pekerjaan, semakin luas rentang kendali manajernya5. Standar tujuan jadual kegiatan & tujuan yang jelas memungkinkan karyawan mengukur kemajuannya, sehingga manajer berkonsentrasi pada permasalahan lain.
PENDELEGASIANAdalah proses-proses, pemberian wewenang dan tanggungjawab pimpinan kepada bawahan, setiap delegasi tentumelibatkan 3 (tiga) unsur yaitu :1. Wewenang / authority2. Tanggung jawab / responsibility3. Pertanggung jawabanSeorang pimpinan mendelegasikan kepada bawahan sepertimemberi wewenang dan tanggung jawab dan bawahan wajibmelaporkan kepada atasannya.
SENTRALISASIAdalah pemusatan wewenang dan kekuasaan di manajementingkat atas. Secara umum organisasi kecil memusatkanwewenang pada manajemen tingkat atas.
DESENTRALISASI Penyebaran wewenang, pembuatan keputusan keorganisasi organisasi yang lebih rendah.