management audit · web viewmanagement audit digunakan untuk memastikan seberapa baik manajemen,...

25
Management Audit BAB I PENDAHULUAN Modern Auditing saat ini penekanannya lebih pada pada pemeriksaan internal yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi organisasi secara keseluruhan. Hal ini dilakukan secermat mungkin agar area-area kelemahan bisa diidentifikasi, untuk kemudian ditunjukkan kepada manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi untuk mempercepat proses perkembangan manajemen. Management audit merupakan konsep yang digunakan untuk maksud tersebut. Management audit digunakan untuk memastikan seberapa baik manajemen, baik dalam hubungan eksternalnya dengan pihak luar maupun efisiensi internalnya. Pemeriksaan dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari level teratas sampai level terbawah. Dengan demikian, hampir setiap aspek manajemen diperiksa, dan rekomendasi yang ditawarkan diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas (Batra, 1997). Kelompok 10 Page 1

Upload: tranthuan

Post on 19-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Management Audit

BAB I

PENDAHULUAN

Modern Auditing saat ini penekanannya lebih pada pada pemeriksaan internal yang

digunakan untuk mengevaluasi efisiensi organisasi secara keseluruhan. Hal ini dilakukan

secermat mungkin agar area-area kelemahan bisa diidentifikasi, untuk kemudian ditunjukkan

kepada manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi untuk mempercepat proses

perkembangan manajemen. Management audit merupakan konsep yang digunakan untuk

maksud tersebut.

Management audit digunakan untuk memastikan seberapa baik manajemen, baik

dalam hubungan eksternalnya dengan pihak luar maupun efisiensi internalnya. Pemeriksaan

dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari level teratas sampai level terbawah.

Dengan demikian, hampir setiap aspek manajemen diperiksa, dan rekomendasi yang

ditawarkan diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas (Batra, 1997).

Kelompok 10 Page 1

Management Audit

BAB II

PEMBAHASAN

MANAGEMENT AUDIT

A. Pengertian Management Audit

Audit manajemen seringkali diartiksan sama dengan audit operasional.

Pengertian sederhana dari audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi

dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke

bawah dan pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas

dan efisiensi kegiatan bisnisnya. Sedangkan pengertian sederhana audit operasional

adalah uraian aktifitas perusahaan yang sistematis dalam hubungannya dengan tujuan

untuk melihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengembangkan

rekomendasi untuk perbaikan. Jelas kedua pengertian serupa karena pemeriksaan

manajemen dilakukan saat manajemen beroperasi.

Pengertian managemen audit tersirat dalam definisi kalangan akademisi.

Berikut beberapa definisi menurut :

1. Holmes dan Overmyer (1975) : “The management audit means the examination and

evaluation of all information gathering functions and all phases of management

functions and activities, in order to ascertain if operating are conducted in a effective

and efficient manner.” Definisi di atas dalam terjemahannya sebagai berikut :

Manajemen audit mencakup penelitian dan evaluasi atas semua fungsi dari

Manajemen, untuk memastikan bahwa pelaksanaan operasi perusahaan telah

dijalankan dengan cara yang efektif dan efisien.

2. Sedangkan American Institute of Certified Public Accountant /AICPA :

“Management audit is a systematic review of an organization’s activities or of a

stipulated segment of them, in relation to specified objectives for the purpose of :

assesing performance

identifying opportunities for improvement

developing recommendations for improvement or further action”

Definisi tersebut dalam terjemahannya adalah pemeriksaan manajemen adalah suatu

penelaahan yang sistematis terhadap aktivitas suatu organisasi, atau suatu segmen

Kelompok 10 Page 2

Management Audit

tertentu daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu, dengan maksud

untuk :

Menilai kegiatan

Mengidentifikasikan berbagai kesempatan untuk perbaikan

Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindakan lebih lanjut.

Dari definisi yang dikumpulkan maka diperoleh beberapa karakteristik pemeriksaan

manajemen yaitu :

a) Memberikan informasi tentang efektifitas , efisiensi dan ekonomisasi

operasional perusahaan kepada manajemen.

b) Penilaian efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi didasarkan pada standar-

standar tertentu.

c) Audit diarahkan kepada operasional sebagian atau seluruh struktur organisasi.

d) Hasil audit manajemen berupa rekomendasi perbaikan kepada manajemen.

B. Auditing Operasional

Audit operasional sering disebut audit manajemen, audit prestasi, audit sistem

dan audit efisiensi. Menurut para ahli audit operasional :

1) Nugroho Widjayanto(1985;15), dikemukakan definisi audit operasional yaitu :

Audit operasional adalah suatu audit yang tujuannya menilai organisasi dan

efisiensi manajemen dari suatu perusahaan atau bagian dari suatu perusahaan.

Audit seperti ini dapat juga dipandang sebagai suatu bentuk kritik membangun

disertai dengan pemberian rekomendasi.

2) Arens dan Loebbecke (1997;4) adalah : An operational audits is a review of any

part of organization’s operating procedures and methods for the purpose of

evaluating efficiency and effectiveness. At the completion of an operational audit,

recommendations to management for improving operations are normally

expected. Sedangkan menurut Walter G. Kell dan William C. Boynton (1992;10)

adalah : Operational auditing is a systematic process of evaluating an

organization’s effectiveness, efficiency, and economy of operations under

management’s control and reporting to apropriate person the results of the

evaluation along with recommendation for improvement.

Kelompok 10 Page 3

Management Audit

Kita dapat melihat bahwa pada prinsipnya audit operasional dilakukan untuk menilai

dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas kegiatan objek yang diaudit sehingga jika ada

suatu masalah yang timbul dapat segera diidentifikasi untuk dicari pemecahannya. Pada

tahap akhir, auditor operasional diharapkan dapat memberi saran atau rekomendasi tetang

pemecahan masalah, namun wewenang dan tanggung jawab pelaksanaan tindakan koreksi

tersebut tetap terletak pada pihak manajemen perusahaan. Jadi inti dari konsep audit

operasional didasarkan atas pemikiran bahwa seiring dengan semakin luas dan kompleks

lingkup kegiatan perusahaan, pemilik tidak dapat mengawasi secara langsung seluruh

operasi kegiatan perusahaannya maka pemilik akan membutuhkan suatu sistem yang dapat

mendeteksi berbagai masalah yang merugikan perusahaan agar dapat segera dicari jalan

pemecahannya. Audit operasional dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan atau

pemilik untuk membantu mereka dalam mempertahankan efisiensi dan efektivitas kegiatan

perusahaan semakin kompleks.

Pelaksanaan audit operasional tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang

dimilikinya, seperti waktu, biaya, dan keahlian auditor yang diperlukan. Auditor operasional

tidak dapat memecahkan semua masalah tapi hanya membantu memecahkan masalah yang

mempunyai pengaruh cukup besar dalam kegiatan objek yang diaudit. Audit operasional

digambarkan sebagi review (kaji ulang) terhadap prosedur dan metode operasi perusahaan

dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya. Audit terhadap efektivitas

pengendalian internalal juga merupakan bagian dari audit ini jika tujuannya untuk

membantu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya secara lebih efisien dan efektif.

C. Tujuan Audit Operasional

Audit operasional bertujuan untuk menghasilkan perbaikan dalam pengelolaan

aktivitas objek yang diperiksa dengan membuat saran-saran tentang cara-cara pelaksanaan

yang lebih hemat, lebih efisien, dan lebih efektif. Hal tersebut dilakukan dengan menilai

ketaatan pada ketentuan yang berlaku, efisiensi, dan efektivitas objek yang diperiksa dalam

mengelola dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan aktivitas.

Manfaat dan Keterbatasan Audit Operasional

Menurut Nugroho Widjayanto (1985;28-29), manfaat yang dapat diperoleh dari audit

operasional adalah sebagai berikut :

Kelompok 10 Page 4

Management Audit

a) Identifikasi tujuan, kebijakan, sasaran, dan prosedur organisasi yang sebelumnya tidak

jelas.

b) Identifikasi kriteria yang dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat tercapainya

tujuan organisasi dan menilai kegiatan manajemen.

c) Evaluasi yang independen dan objektif atas suatu kegiatan tertentu. Penetapan apakah

organisasi sudah mematuhi prosedur, peraturan,kebijakan, serta tujuan yang telah

ditetapkan.

d) Penetapan efektivitas dan efisiensi sistem pengendalian manajemen.

e) Penetapan tingkat keandalan (reliability) dan kemanfaatan (usefullness) dari berbagai

laporan keuangan.

f) Identifikasi daerah-daerah permasalahan dan mungkin juga penyebabnya.

g) Identifikasi berbagai kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan

laba, mendorong pendapatan, dan mengurangi biaya atau hambatan dalam organisasi.

h) Identifikasi berbagai tindakan alternatif dalam berbagai daerah kegiatan.

D. Penentuan Kriteria Audit Operasional

Salah satu kesulitan yang umumnya dihadapi dalam audit operasional adalah

menentukan kriteria untuk mengevaluasi apakah efisiensi dan efektivitas telah tercapai.

Di dalam audit keuangan, Standar Akuntansi Keuangan merupakan kriteria umum untuk

mengevaluasi kewajaran penyajian laporan keuangan, dalam audit operasional tidak ada

kriteria standar yang dapat digunakan sebagai pedoman.

Menurut Arens dan Loebbecke (1997; 797), ada beberapa sumber kriteria yang

dapat digunakan, yaitu :

a) Historical Performance

Historical performance merupakan kriteria yang didasarkan pada hasil aktual dari

periode (atau audit) sebelumnya. Hal ini dilaksanakan untuk membandingkan apakah

prestasi kerja periode sekarang lebih baik atau lebih buruk dibandingkan dengan

prestasi kerja periode sebelumnya. Keuntungan penggunaan kriteria ini adalah

kemudahan untuk menerapkannya. Kerugiannya adalah tidak dapat memberikan

gambaran apakah perusahaan tersebut benar-benar berjalan dengan baik atau

sebaliknya.

b) Benchmarking

Kelompok 10 Page 5

Management Audit

Benchmarking merupakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan hasil yang dicapai

oleh entitas yang sama dalam organisasi secara keseluruhan atau di luar organisasi.

Data prestasi dari entitas yang dibandingkan merupakan sumber yang baik untuk

kriteria dalam benchmarking.

c) Engineered Standards

Engineered standards merupakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan standar teknik,

seperti time and motion study untuk menetukan banyaknya output yang harus

diproduksi. Penggunaan kriteria ini efektif untuk menyelesaikan brbagai masalah

operasional yang penting, tetapi pembuatan kriteria ini memerlukan keahlian yang

khusus sehingga memakan banyak waktu dan biaya yang cukup tinggi.

d) Discussion and Agreement

Discussion and Agreement merupakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan hasil

diskusi dan kesepakatan bersama antara pihak manajemen dari entitas yang akan di

audit, auditor operasional, dan pihak yang akan menerima laporan hasil audit

operasional. Kriteria ini umum digunakan karena pembuatan kriteria yang lalu sering

kali sulit dan membutuhkan biaya yang tinggi.

E. Tahap-Tahap Audit Manajemen Menurut Ahli

1) Menurut Hamilton (1986:5)1.

a) Definisi ruang lingkup pekerjaan

Management audit bisa dilakukan dalam lingkup yang umum dan audit akan

meliputi suatu penilaian terinci atas tiap-tiap aspek operasional organisasi.

Management audit juga bisa dilakukan atas suatu masalah tertentu untuk mencari

bukti-bukti yang menjadi penyebabnya serta merekomendasikan tindakan koreksi

tertentu.Perencanaan, persiapan dan organisasi Ketika suatu lingkup pekerjaan

sudah ditentukan, tim audit akan membuat suatu tindakan perencanaan atas

pelaksaanaan pekerjaan. Perencanaan meliputi langkah-langkah yang harus

dilakukan dan estimasi waktu yang diperlukan untuk mencapai setiap tahap

pekerjaan. Tiap sumber bukti yang berkaitan dengan area yang diperiksa harus

dianalisa secara mendalam dan terus diperbaharui.

b) Pengumpulan fakta dan dokumentasi informasi terbaru

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi data yang berkaitan dengan area

lingkup pekerjaan yang ditentukan. Data bisa diperoleh dari surat menyurat,

Kelompok 10 Page 6

Management Audit

kebijakan dan prosedur, serta semua informasi informal lainnya yang bisa diperoleh

secara langsung dari karyawan lewat wawancara.

c) Riset dan analisa

Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam proses management audit.

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bukti dan fakta-fakta yang dianggap penting

dalam mendukung laporan akhir yang akan diserahkan kepada top manajemen.

d) Laporan

Tahap ini meliputi ringkasan atas pekerjaan yang dilakukan, gambaran mengenai

ruang lingkup pekerjaan, rincian mengenai temuan-temuan utama dan diskusi

mengenai alternatif-alternatif yang dapat digunakan top manajemen untuk

mengurangi permasalahan yang ada.

2) Menurut Leo herbert yang dikutip oleh Agoes (1996:176)

a. Prelimenary Survey (Survei Pendahuluan). Tujuan dari survey pendahuluan

adalah untuk mendapatkan informasi umum dan latar belakang, dalam waktu

yang relatif singkat, mengenai semua aspek organisasi, kegiatan, program, atau

sistem yang dipertimbangkan untuk diperiksa, agar dapat diperoleh pengetahuan

atau gambaran yang memadai mengenai objek pemeriksaan.

b. Review and Testing of Management Control System (Penelaahan dan Pengujian

atas Sistem Pengendalian Manajemen). Tahap ini dimaksudkan untuk

mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga elemen dari tentative audit objective

(tujuan pemeriksaan sementara), yaitu criteria, causes dan effects, dengan

melakukan pengetesan terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang berkaitan

dengan sistem pengendalian manajemen dan untuk memastikan bahwa bukti-

bukti yang diperoleh dari perusahaan adalah kompeten jika audit diperluas dalam

detailed examination (pengujian terinci). Criteria merupakan standar yang harus

dipatuhi oleh setiap bagian dalam perusahaan, causes adalah tindakan-tindakan

yang menyimpang dari standar yang berlaku, dan effects adalah akibat dari

tindakan-tindakan menyimpang dari standar yang berlaku.

c. Detailed Examination (Pengujian Terinci) Pada tahap ini auditor harus

mengumpulkan bukti-bukti yang cukup, kompeten, material dan relevan untuk

dapat menentukan tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan manajemen dan

pegawai perusahaan yang merupakan penyimpangan-penyimpangan terhadap

criteria dalam firm audit objective (tujuan pemeriksaan yang pasti), dan

Kelompok 10 Page 7

Management Audit

bagaimana effects dari penyimpangan-penyimpangan tersebut dan besar kecilnya

effects tersebut yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

d. Report Development (Pengembangan Laporan) Temuan audit harus dilengkapi

dengan kesimpulan dan saran dan harus direview oleh audit manager sebelum

didiskusikan dengan auditee. (sebaiknya secara tertulis).

F. Audit Objektif Dalam Management Audit

Setelah melakukan preliminiray survey, auditor harus menentukan tentative audit

objektivnya, kemudian melakuakan review and testing of management control system untuk

memastikan apakah tentative audit objektif (tujuan pemeriksaan yang sementara ) dapat

dijadikan firm audit objektive (tujuan pemeriksaan yang pasti ). Jika ternyata tentative audit

objektive tidak dapat dijadikan firm audit objektif, misalnya karena tidak di dukung oleh

bukti-bukti yang kompeten, maka auditor harus menentukan atau mencari tentative audit

obejektif yang lain. Audit objektif dalam manajemen audit mencakup tiga elemen yaitu :

1) Criteria

Merupakan standar yang harus di patuhi setiap bagian dalam perusahaan. Standar bisa

berupa kebijakan yng telah ditetapkan managemen, kebijakan perusahaan sejenis atau

kebijakan industri, dan peraturan pemerintah.

2) Causes

Adalah tindakan-tindakan yang dilakukan manajemen atau pegawai perusahaan

termasuk tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan untuk memenuhi criteria

tetapi tidak dilakukan menejemen atau pegawai perusahaan.

3) Effetcs

Adalah akibat tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar yang berlaku.

G. Audit Program Dalam Mangement Audit

Dalam melaksanakan manjemen audit, auditor banyak menggunakan audit program

dalam bentuk questionnaires. Questionnaires tersebut dikelompokkan untuk masing-masing

fungsi yang terdapat dalam perusahaan. dari jawaban-jawaban questionnaires tersebut setelah

dikonfirmasi dengan pengecekkan di lapangan dan pemeriksaan bukti-bukti secara sampling

Kelompok 10 Page 8

Management Audit

dan diskusi dengan bagian yang terkait, auditor bisa menyimpulkan mengenai efektifitas ,

efesiensi, dan keekonomisan dari kegiatan masing-masing fungsi dalam perusahaan.

H. Laporan Audit Manajemen

Medan, 08 Juni 2012

No. : 025/ KAP/ XI/ 2012

Lampiran : 3 Eksemplar

Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen

Kepada Yth,

Direktur PT. Aminuddin Djarum

Di Medan

Kami telah melakukan audit atas Manajemen Penjualan dan Pemasaran pada PT. Aminuddin

Djarum untuk periode tahun 2010/ 2011. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan

pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak

memberikan pendapat atas Laporan Keungan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang

Manajemen Penjualan dan Pemasaran yang dimiliki (terjadi pada) Perusahaan. Audit tersebut

dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas

(hasil guna).

Manajemen Penjualan dan Pemasaran yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas

kelemahan pelayanan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan

datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi

dengan lebih ekonomis, efisien dan lebih efektif dalam mencapai tujuannya.

Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi :

BAB I              : Informasi Latar Belakang

Kelompok 10 Page 9

Management Audit

BAB II             : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit

BAB III           : Rekomendasi

BAB IV           : Ruang Lingkup Audit

Dalam melaksanakan audit, kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan kerja

sama dari berbagai pihak baik jajaran Direksi maupun Staff yang berhubungan dengan

pelaksanaan audit ini. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah

terjalin dengan baik ini.

Kantor Akuntan Publik

Nuda Kartika dan Rekan

Nuda Kartika Harahap, SE.,Ak.CPA

Bab I

Informasi Latar Belakang

PT. Aminuddin Djarum (selanjutnya disebut “Perusahaan”) yang ber-lokasi di Jl. Ali bin Abi

Thalib No. 50 Medan, didirikan pada tanggal 10 Maret 2008 oleh para pendiri yang terdiri

atas :

1. Ir. Lisna

2. Ainul Yaqin

3. Amin Sentosa, SE

4. Doharni Soraya

5  Dewi Maharani

PT. Aminuddin Djarum adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur,

produk yang dihasilkan berupa rokok dalam negri yang berkualitas Internasional. Tujuan dari

Kelompok 10 Page 10

Management Audit

didirikannya Perusahaan adalah untuk mengembangkan produk Indonesia di dalam maupun

di luar Negara Indonesia dan juga untuk memperoleh keuntungan, dengan hasil produksi

yang baik, bermutu dan juga berkualitas.

Proses Produksi untuk menghasilkan tiap batangan rokok terdiri dari 2 tahap :

1. Bahan baku berupa pohon diambil dari supplier, kemudian bahan baku diolah menjadi

serbuk rokok menggunakan mesin pabrik.

2. Pengolahan serbuk rokok menjadi batangan rokok yang dilakukan oleh karyawan .

Susunan Direksi Perusahaan, sebagai berikut :

Direktur Utama                                            : Ir. Lisna

Direktur Umum dan Keuangan                 : Ainul Yaqin

Sedangkan Tujuan Dilakukannya Audit, adalah untuk :

1. Menilai kecukupan prosedur Manajemen Penjualan yang digunakan dalam  meningkatkan

penjualan.

2. Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas Manajemen Penjualan yang dimiliki

perusahaan.

3. Memberikan berbagai saran perbaikan dan kelembagan Manajemen Penjualan yang

ditemukan.

Bab II

Kesimpulan Audit

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama berlangsungnya audit yang kami

lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

A. Kondisi

1. Terjadinya penurunan tingkat penjualan pada Triwulan II dan Triwulan III, masing-

masing sebesar 75% dan 30%. Hal ini merupakan masalah Perusahaan.

Kelompok 10 Page 11

Management Audit

2. Karyawan yang bekerja pada Manajemen Penjualan dan Pemasaran berjumlah 200 orang.

Jumlah itu cukup besar dan seharusnya sangat berpeluang untuk meningkatkan penjualan

perusahaan.

3. Masalah utama pada Manajemen Penjualan dan Pemasaran yaitu mengenai karyawan,

diantaranya:

A. Pada saat peneriman karyawan di bagian Manajemen Pemasaran, karyawan yang

diterima tidak diuji dan tidak dipilih secara selektif.

B. Karyawan yang diterima untuk tamatan SLTA, tidak diperhatikan bidang ilmunya.

C. Sebesar 80% karyawan yang diterima belum pernah bekerja atau tidak pernah

memiliki pengalaman kerja sama sekali.

D. Karyawan di bagian Manajemen Penjualan dibebaskan dalam bekerja, tidak diawasi

sama sekali dan hanya dibebani target-target tertentu yang harus mereka capai.

E. Karyawan di bagaian Penjualan dan Pemasaran hanya diberikan uang makan sebesar

Rp.15,000 per hari.

B. Kriteria

1. Adanya pendekatan hubungan antara Perusahaan dengan Karyawan di bagian Manjemen

Penjualan dan Pemasaran. Hal ini menjadi sangat penting karena berkaitan dengan

masalah utama perusahaan yaitu menurunnya tingkat Penjualan yang cukup tinggi.

2. Perusahaan harus mengadakan pelatihan terhadap 200 karyawannya agar kapasitas

karyawan (input) sebanding dengan tingkat penjualan (output).

3. Perusahaan harus lebih berhati-hati lagi dalam menerima calon karyawan.

4. Perusahaan harus mengadakan seleksi yang cukup selektif untuk penerimaan calon

pegawai, meliputi :

A. Bagi calon pegawai tamatan SLTA harus diperhatikan bidang studi nya, harus

berkaitan dengan pemasaran dan penjualan pada suatu perusahaan

B. Calon karyawan juga harus memiliki pengalaman kerja, khususnya di bidan penjualan

maupun pemasaran.

C. Karyawan di bagian penjualan harus diperhatikan proses kerja dan hasil kerjanya,

agar mereka tidak semena-mena dalam bekerja, dan tidak hanya terfokus pada target /

pencapain saja, biaya yang dikeluarkan juga sangat perlu diperhatikan.

Kelompok 10 Page 12

Management Audit

D. Manajer di bagian Penjualan dan Pemasaran harus melakukan pendekatan terhadap

para karyawannya. Mereka harus mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan

karyawannya.

E. Manajer Perusahaan harus menjalin hubungan yang baik dengan para karyawan,

karyawan yang bekerja harus diberi apresiasi seperti adanya tambahan gaji lembur,

adanya peningkatan karir bagi karyawan yang baik dan berprestasi. Hal ini akan

meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan.

F. Uang makan menjadi salah satu masalah apresasi terhadap karyawan di bagian

Pemasaran dan Penjualan. Manajer harus memberikan uang makan yang sebenarnya

dibutuhkan karyawan.

G. Perusahaan harus memiliki perencanaan penjualan agar kapasitas mesin dapat

digunakan semaksimal mungkin.

10. Perusahaan harus memiliki perencanaan penjualan yang baik, agar penggunaan SDM juga

dapat secara maksimal.

11.  Perusahaaan memerlukan sebuah Sistem Informasi Manajemen dalam hal Pemasaran dan

Penjualan agar karyawan dapat bekerja dengan mudah dan tersistem dengan baik.

C. Penyebab

1. Kurang lakunya produk yang dijual karena ketidaktahuan konsumen terhadap produk

yang ditawarkan.

2. Kurang maksimalnya kinerja karyawan dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai

bidang penjualan dan pemasaran.

3. Tidak terjalinnya hubungan yang cukup dekat antara manajer dan karyawan, sehingga

para Manajer kurang tau apa yang sebenarnya karyawan inginkan.

4. Tidak dilakukannya pelatihan terhadap karyawan sehingga karyawan belum mengetahui

secara maksimal cara-cara mendapatkan dan mempertahankan pelanggan.

5. Belum ada perencanaan penjualan yang baik yang dapat diinformasikan kepada seluruh

karyawan.

6. Perusahaan belum memliki system manajemen penjualan dan pemasaran  yang baik.

D. Akibat

Kelompok 10 Page 13

Management Audit

1. Kurangnya jumlah konsumen yang berminat terhadap produk yang ditawarkan.

2. Tidak setianya konsumen terhadap produk perusahaan dikarenakan karyawan pemasaran

kurang pintar mempertahankan konsumen.

3. Terjadinya penurunan tingkat penjualan pada Triwulan II dan Triwulan III, masing-

masing sebesar 75% dan 30%. Hal ini merupakan masalah Perusahaan.

Pejabat yang Bertanggungjawab :

Direktur Administrasi dan Keuangan,

ttd

Ainul Yaqin

Bab III

Rekomendasi

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus segera menjadi

perhatian pihak manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan

menjadi 2 (dua), yakni :

1. Kelemahan yang terjadi pada sistem dan prosedur penjualan dan pemasaran yang dimiliki

oleh Perusahaan.

2. Kelemahan yang terjadi karena kurang terlatihnya karyawan di bagian penjualan dan

pemasaran dalam melakukan proses menjual dan memasarkan barang.

Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau

langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi :

1. Perusahaan harus memiliki system dan prosedur promosi yang lebih luas, misalnya lewat

iklan di berbagai media sehingga masyarakat lebih mengenal produk rokok yang

ditawarkan .

2. Karyawan yang bertugas untuk melakukan proses penjualan dan pemasaran harus

mendapatkan pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.

Kelompok 10 Page 14

Management Audit

3. Perusahaan harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup untuk menjadi dasar

dalam Sistem Penjualan dan Pemasaran, baik dalam menentukan perencanaan, anggaran,

target penjualan, laba minimum, biaya promosi dan target perusahaan.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada pihak

manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi

akibat yang lebih buruk lagi pada Sistem Penjualan dan Pemasaran Perusahaan di masa yang

akan datang.

Bab IV

Ruang Lingkup Audit

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah

Sistem Manajemen Penjualan dan Pemasaran PT. Aminuddin Djarum untuk periode tahun

2010/ 2011. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan Manajemen Penjualan dan

Pemasaran, Sistem Perencanaan Anggaran Penjualan, dan aktivitas Sistem Penjualan itu

sendiri.

BAB III

PENUTUP

Audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan

manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit

mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.

Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan audit operasional. Pengertian

sederhana dari audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek

kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan

audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.

Kelompok 10 Page 15

Management Audit

DAFTAR PUSTAKA

http://nyariduitreceh.blogspot.com/2010/09/audit-manajemen.html

http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/07/audit-operasional.html

http://kartikaharahap.wordpress.com/2012/06/25/contoh-laporan-audit-manajemen-promosi-

dan-penjualan/

Kelompok 10 Page 16