makna patriotisme pada foto cerita...

111
Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistik Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Mario Caisar NIM: 1111051100013 KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017M

Upload: dotu

Post on 03-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistik

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh: Mario Caisar

NIM: 1111051100013

KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017M

Page 2: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman
Page 3: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman
Page 4: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 1 April 2017

Mario Caisar

Page 5: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

i

ABSTRAK

Mario Caisar

NIM 1111051100013

Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistik

Melalui foto jurnalistik, segala peristiwa tidak akan hilang begitu saja di benak kita dan

nantinya dapat mengingatkan khalayak atas peristiwa bersejarah yang pernah terjadi. Foto

jurnalistik berperan penting dalam pelaporan suatu peristiwa yang penting dan perlu diketahui

banyak orang, karena menyangkut kehidupan di sekitar kita. Membaca dan memahami makna

yang ada pada sebuah foto membutuhkan interpretasi dari para penikmat foto, secara mendalam

mengaji karya foto tersebut merujuk pada kajian semiotika yang merupakan sebuah metode

dalam memaknai tanda atau simbol. Foto jurnalistik membutuhkan suatu medium penyampai

pesan pada khalayak, lebih dalam medium tersebut dapat berupa media massa.

Www.antarafoto.com mencoba menyajikan gambaran sejumlah pasukan Tentara Nasional

Indonesia (TNI) Satgas Pengamanan Pulau Terluar XVII Yonif 5 Marinir, Yonif 743/PSY

Angkatan Darat dan Pangkalan Angkatan Laut Pulau Ndana yang menjaga kedaulatan

Republik ini dari klaim negara lain di Pulau Ndana yang terletak di Kecamatan Rote Barat

Daya, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui foto cerita jurnalistik

yang berjudul Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana yang dipotret oleh seorang pewarta foto

ANTARA M. Agung Rajasa.

Dari latar belakang di atas penulis ingin mengetahui apa makna denotasi, konotasi, dan

mitos pada foto cerita jurnalistik karya M. Agung Rajasa yang berjudul Menjaga Indonesia

dari Pulau Ndana, pada www.antarafoto.com?, apa makna patriotisme pada foto cerita

jurnalistik karya M. Agung Rajasa yang berjudul Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana, pada

www.antarafoto.com?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau analisis semiotika

model Roland Barthes yang mengacu terhadap dua tanda (konotasi dan denotasi) kemudian

menghasilkan mitos agar bisa memahami makna pada delapan dari 11 foto pada foto cerita

jurnalistik berjudul Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana yang diunggah www.antarafoto.com

pada September 2015. Selanjutnya, penulis menambahkan dengan temuan makna yang

mengarahkan pada patriotisme.

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, diperoleh beberapa hasil, yaitu: makna

denotasi yang memberikan gambaran bagaimana kehidupan para prajurit TNI di pulau paling

selatan di Indonesia yang hanya dihuni oleh para prajurit TNI tersebut. Untuk analisis pada

makna konotasi, Sementara makna konotasi dari keseluruhan rangkaian foto cerita jurnlistik

tersebut ialah perjuangan para prajurit dalam menjaga kedaulataan wilayah teritorial Negara

Kesatuan Republik Indonesia, meski dalam keterbatasan dan kesederhanaan mereka tetap

melaksanakan tugas negara dengan baik. Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI

Jendral Sudirman pada masa penjajahan dan pendudukan sekutu. Pada makna mitos adalah

nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh Jendral Sudirman diharapkan bisa menular pada

setiap prajurit TNI. Sementara nilai patriotisme yang tergambar adalah keberanian,

kesetiakawanan sosial dan rela berkorban.

Dengan hasil penelitian ini pula disimpulkan bahwa sebuah foto bukan hanya sekadar

sebuah alat pengabadi momen namun dapat pula menjadi media penyampai pesan yang baik

dan menarik. Melalui foto-foto yang ditampilkan oleh M. Agung Rajasa pula memperlihatkan

bahwa para Prajurit TNI yang bertugas memiliki nilai-nilai patriotisme yang seharusnya juga

dimiliki oleh seluruh Warga Negara Indonesia

Kata Kunci: Foto Jurnalistik, Semiotika Roland Barthes, Patriotisme.

Page 6: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirrabilalamin. Segala puji dan syukur penulis sampaikan atas

kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah dan

tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW semoga kita adalah umat yang dapat

syafaatnya di hari akhir. Aamiin ya rabbalalamin.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan

dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang diselesaikan penulis pada semester 12 ini bukan suatu yang sempurna

dan juga bukan suatu skripsi yang telat selesai, penulis percaya bahwa kelulusan di

semester 12 ini nantinya akan bermanfaat untuk penulis sendiri dan orang lain.

Maka dalam kata pengantar ini ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan semesta alam, yang hadir dalam

kehidupan penulis sebagai sesuatu yang penulis percaya keberadaan-Nya

dan menghadirkan penulis di dunia ini dan di akhirat kelak.

2. Secara khusus kepada Ramania Laode dan Ari Wahyudi, orang tua penulis,

yang senantiasa melapangkan jalan kehidupan dengan doa, perhatian, dan

kasih sayang, dan Reza Setiadi, adik penulis. Terimakasih Ibu, Bapak, Ja!

3. Dr. Arief Subhan, MA, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Suparto, M.Ed Ph.D Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Hj.

Roudhonah, M.A Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. Suhaimi,

M.Si, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

Page 7: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

iii

4. Kholis Ridho, M.Si, dan Dra. Hj. Musfira Nurlaily, M.A, Ketua dan

Sekertaris Konsentrasi Jurnalistik.

5. Fita Fathurokhmah, M.Si, dosen pembimbing penulis yang telah

meluangkan waktu, meberikan ilmu serta nasihat sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

6. M. Agung Rajasa, yang sudah rela meluangkan waktunya untuk penulis

wawancarai, juga berbagi cerita tentang bagaimana menjadi fotografer

profesional. Semoga semakin sukses dan makin banyak karya dan

prestasinya.

7. Kawan-kawan keluarga besar Lembaga Pers Mahasiswa Journo Liberta,

Riski Solehudin, Khoirur Rozi, Ardiansyah, Algifari, Miftah Farid, Rheza

Alfian, Bisri, Fakhri, Denny, Fathtra dan seluruh anggota redaksi dari

angkatan I sampai V yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Sukses terus

dan terus berkarya sebebas kalian.

8. Faizah Irani, yang selalu sabar, selalu buat ketawa, selalu memberi doa,

waktu, semangat, dan dukungannya kepada penulis sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini. Makasih ya Neng cantik!

9. Kawan-kawan seperjuangan Jurnalistik 2011, Ozzy, Karim, Yudha, Ama,

Eko, Dito, Katherine, Ayu, Dian, Gani, dan akan kepanjangan kalau

disebutkan satu per satu, yang berproses bersama di dalam dan luar kampus.

10. Hanggi Tyo, Sayyid, dan Agsa, terima kasih atas saran dan masukkannya

selama penulis mengerjakan skripsi ini.

Page 8: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

iv

11. Kawan-kawan Naga Hitam, Qumz, Jali, Kun, Manggala, Fikri, Ali

Bazdawi, Mukhlas, Kahfi, Acim dan masih banyak yang lainnya tidak bisa

disebutkan satu per satu. Terima kasih , See You on Top Man!!!

12. Kawan-kawan Pelatihan Jurnalistik Bulutangkis Mahasiswa 2015 bersama

Harian Bola dan Djarum Foundation. Terima kasih atas ilmu dan

pengalamannya.

13. Serta semua pihak yang turut membantu, baik terlibat langsung maupun

tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih

sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT menggantinya dengan rahmat dan

karunia kepada kita semua.

Penulis menyadari skripsi ini masih belum mencapai kesempurnaan namun

penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikannya dengan

sebaik-baiknya. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk pembaca.

Jakarta, 1 April 2017

Mario Caisar

Page 9: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK .........................................................................................................i

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................1

B. Batasan dan Rumusan Masalah..........................................................6

C. Tujuan Penelitian ...............................................................................7

D. Manfaat Penelitian .............................................................................7

E. Metodologi Penelitian ........................................................................8

1. Paradigma Penelitian ....................................................................8

2. Pendekatan Penelitian ...................................................................8

3. Metode Penelitian .........................................................................9

4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................9

5. Teknik Analisis Data .....................................................................10

6. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................12

7. Subjek dan Objek Penelitian ..........................................................12

F. Tinjauan Pustaka ..................................................................................13

G. Sistematika Penulisan ..........................................................................14

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Ruang Lingkup Semiotika .................................................................16

Page 10: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

vi

1. Pengertian Semiotika ................................................................16

2. Semiotika Model Roland Barthes .............................................17

B. Ruang Lingkup Fotografi ...................................................................25

1. Pengertian Fotografi ..................................................................25

2. Sejarah dan Perkembangan Fotografi ........................................27

3. Aliran-aliran Fotografi ...............................................................28

C. Foto Jurnalistik ..................................................................................32

1. Karakteristik Foto Jurnalistik ....................................................31

2. Jenis Foto Jurnalistik .................................................................33

3. Foto Essay dan Foto Cerita ........................................................37

D. Konsep Patriotisme .............................................................................40

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Lembaga Kantor Berita Nasional(LKBN) ANTARA

...............................................................................................................46

1. Profil LKBN ANTARA ...............................................................46

2. Profil Antara Foto ........................................................................49

B. Profil M. Agung Rajasa ........................................................................51

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Analisis Data Foto I .............................................................................55

B. Analisis Data Foto II ............................................................................59

C. Analisis Data Foto III ...........................................................................63

D. Analisis Data Foto IV ...........................................................................67

E. Analisis Data Foto V ............................................................................70

F. Analisis Data Foto VI ...........................................................................75

Page 11: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

vii

G. Analisis Data Foto VII .........................................................................79

H. Analisis Data Foto VIII ........................................................................82

I. Interpretasi ............................................................................................85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................87

B. Saran ....................................................................................................88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman kemajuan teknologi seperti sekarang ini, masyarakat sulit terpisah

dengan informasi. Informasi dibutuhkan masyarakat demi memenuhi kebutuhan

pengetahuan serta mengetahui situasi dan kondisi yang sedang terjadi di sekitar

mereka. New Media salah satunya internet menjadi salah satu pilihan masyarakat

luas demi melengkapi kebutuhannya akan informasi seiring dengan perkembangan

zaman. Melalui internet, masyarakat diberi kemudahan dalam pencarian informasi

di mana saja mereka berada dan kapan saja mereka membutuhkannya.

Pada kenyataannya saat ini banyak portal berita yang memberikan beragam

pilihan berita pada masyarakat yang dapat diakses secara cuma-cuma. Hanya saja

dalam mengakses internet, masyarakat harus memiliki perangkat keras seperti

komputer, laptop, atau gadget lainnya yang terhubung dengan jaringan internet.

Terlebih lagi melalui media digital, berita-berita yang disajikan dalam portal berita

dapat ter-update setiap saat dan memberi keuntungan lebih bagi pembacanya.

Informasi yang disajikan pada masyarakat dapat berupa tulisan dan juga foto. Salah

satu media online yang menyajikan informasi berita dengan beragam foto adalah

www.antarafoto.com. Fotografi sebagai sebuah karya seni semakin diminati oleh

khalayak dari waktu ke waktu. Hasil karya foto dapat dijadikan andalan khalayak

dalam pencerminan kembali realitas. Melalui foto cerita, khalayak diajak untuk

Page 13: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

2

melihat, menikmati, dan berimajinasi lebih dalam mengenai sebuah peristiwa.

Melihat hal tersebut, penulis tertarik meneliti sebuah judul foto cerita untuk

dianalisis makna dan pesan jurnalistiknya.

Foto mampu memberikan pesan berita tersendiri bagi para penikmat foto.

Foto juga dapat mendukung berita ketika tulisan dalam sebuah berita tidak mampu

menggambarkan realita yang terjadi. Foto semakin dianggap penting dalam dunia

jurnalistik yang semakin berkembang di Indonesia. Melalui foto jurnalistik, segala

peristiwa tidak akan hilang begitu saja di benak kita dan nantinya dapat

mengingatkan khalayak atas peristiwa bersejarah yang pernah terjadi. Foto

jurnalistik berperan penting dalam pelaporan suatu peristiwa yang penting dan

perlu diketahui banyak orang, karena menyangkut kehidupan di sekitar kita1.

Tujuan foto jurnalistik adalah memenuhi kebutuhan mutlak penyampaian informasi

kepada sesama, sesuai amandemen kebebasan berbicara dan kebebasan pers

(freedom of speech and freedom of press)2. Secara khusus karena objek dan

fungsinya yang tidak sekadar mendokumentasikan tetapi juga karena apa yang

terekam itu juga harus diketahui secara umum, maka lahirlah apa yang disebut

press photograph atau fotografi jurnalistik.3

1Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h. 3

2Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa,

h. 5

3Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi, (Jakarta: Penerbit UniversitasTrisakti, 2006),

h.133

Page 14: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

3

Foto bukan hanya sekadar hasil karya yang menarik secara bentuk, namun

foto memiliki kedalaman dan makna. Foto sebagai ungkapan berita harus

mengandung unsur 5W + 1H (what, who, where, when, why, dan how) untuk

kelayakan berita setiap helainya.4 Fotografer berperan dalam pemilihan objek yang

akan diambil, pemilihan ini dapat terjadi sebelum atau pada saat pengambilan

objek. Tiap fotografer memiliki dua pilihan pendekatan saat ia mengambil gambar,

yaitu pendekatan objektif dan pendekatan subjektif. Pendekatan objektif ialah saat

fotografer berusaha dengan sadar untuk menyajikan gambaran menurut kenyataan,

tanpa mengungkapkan pendapat pribadinya. Sedangkan pendekatan subjektif ialah

cara mengabadikan gambar di saat fotografer dengan sengaja berusaha

mengungkapkan perasaan pribadi terhadap apa yang dilihatnya.5 Pada dasarnya

fotografer jurnalistik dituntut untuk menghasilkan karya foto yang objektif, namun

demi menghasilkan gambar yang baik biasanya fotografer menggunakan nalurinya

untuk memotret. Foto jurnalistik di Indonesia diatur dalam kode etik jurnalistik,

khususnya pada pasal 2 dan 3.6

Menurut Paul Messaris seperti dikutip Seno Gumira Adjidarma dalam

bukunya Kisah Mata, gambar-gambar yang dihasilkan oleh manusia, termasuk

fotografi, bisa dipandang sebagai suatu keberaksaraan visual.7 Dapat dikatakan

bahwa, gambar-gambar itu bisa dibaca, sehingga hasil dari pendapat tersebut

4 Atok Sugiarto, Indah Itu Mudah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 110

5 Andreas Freininger, Unsur Utama Fotografi, (Semarang: Dahara Prize, 1999) h. 16-17

6 Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h. 9

7 Seno Gumira Adjidarma, Kisah Mata, Fotografi antara Dua Subjek:Perbincangan tentang

Ada, (Yogyakarta: Galang Press, 2003), h. 26

Page 15: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

4

gambar-gambar pun merupakan bagian dari suatu cara berbahasa. Editor majalah

Life, Wilson Hicks mengatakan bahwa unit dasar dari foto jurnalistik adalah foto

tunggal dengan teks yang menyertainya, selain itu ada pula foto seri atau foto esai,

merupakan foto-foto yang terdiri atas lebih dari satu foto tetapi temanya satu. Hal

tersebut mendukung keberadaan foto jurnalistik di media massa untuk melibatkan

perasaan dan menggugah emosi khalayak.8

Membaca dan memahami makna yang ada pada sebuah foto membutuhkan

interpretasi dari para penikmat foto, secara mendalam mengaji karya foto tersebut

merujuk pada kajian semiotika yang merupakan sebuah metode dalam memaknai

tanda atau simbol. Hal ini berhubungan juga dengan pesan sang fotografer melalui

foto-foto yang diambilnya kepada khalayak, apakah pesan tersebut dapat dimaknai

dengan baik oleh khalayaknya. Karya foto sebagai komunikasi visual merujuk pada

rekonstruksi atas realitas, yang berarti penggambaran kembali realitas yang terjadi.

Pemahaman dan pemaknaan pesan dalam sebuah karya foto jurnalistik dapat

berbagai macam hasilnya yang bergantung pada perspektif para penikmat foto.

Keberadaan sebuah foto tidak ditentukan oleh apa atau siapa objeknya, melainkan

oleh bagaimana “subjek yang memandang" dan memberi makna kepada foto

tersebut.9

8Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h. 5

9Seno Gumira Adjidarma, Kisah Mata, Fotografi antara Dua Subjek:Perbincangan tentang

Ada, (Yogyakarta: Galang Press, 2003), h. 13

Page 16: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

5

Foto jurnalistik membutuhkan suatu medium penyampai pesan pada

khalayak, lebih dalam medium tersebut dapat berupa media massa. Kantor berita

nasional ANTARA merupakan salah satu medium yang menyajikan teks atau

gambar kepada khalayak mengenai realita yang terjadi di sekitar. Portal online

www.antarafoto.com yang juga merupakan bagian dari Kantor berita nasional

ANTARA, sebagai distributor foto jurnalistik di Indonesia baik untuk media

nasional maupun media internasional, menyajikan beragam karakter foto

jurnalistik mulai dari foto tunggal hingga foto cerita.

Www.antarafoto.com mencoba menyajikan gambaran sejumlah pasukan

Tentara Nasional Indonesia (TNI) Satgas Pengamanan Pulau Terluar XVII Yonif

5 Marinir, Yonif 743/PSY Angkatan Darat dan Pangkalan Angkatan Laut Pulau

Ndana yang menjaga kedaulatan Republik ini dari klaim negara lain di Pulau Ndana

yang terletak di Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa

Tenggara Timur melalui foto cerita jurnalistik yang berjudul Menjaga Indonesia

dari Pulau Ndana yang dipotret oleh seorang pewarta foto Antara, yaitu M. Agung

Rajasa. Ketika seseorang memotret, pilihan atas apa yang dipotret merupakan suatu

konstruksi budaya, yang merupakan suatu pembacaan atas peristiwa yang intuitif

dan berlangsung cepat sekali untuk memutuskan segera pilihan atas objeknya,

dimana pemilihan ini sangat ditentukan oleh situasi sosial dan kehidupan

pemotret.10

10 Seno Gumira Adjidarma, Kisah Mata, Fotografi antara Dua Subjek:Perbincangan tentang

Ada, (Yogyakarta: Galang Press, 2003), h. 30

Page 17: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

6

Dengan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini berjudul:

Makna Patriotisme Pada Foto Cerita Jurnalistik

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada foto cerita Jurnalistik karya M.

Agung Rajasa di media online www.antarafoto.com yang berjudul

Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana yang diunggah pada 4 September

2015. Foto karya M. Agung Rajasa tersebut bercerita tentang bagaimana

kehidupan Satgas Pengamanan Pulau Terluar XVII Yonif 5 Marinir,

Yonif 743/PSY Angkatan Darat dan Pangkalan Angkatan Laut pulau

Ndana menjaga kedaulatan negara ini dari klaim negara lain. Penulis

hanya mengambil delapan dari 11 foto karena menurut penulis empat

foto tersebut sudah mewakili apa yang ingin disampaikan oleh

fotografer.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a) Apa makna denotasi, konotasi, dan mitos pada foto cerita

jurnalistik karya M. Agung Rajasa yang berjudul

Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana, pada

www.antarafoto.com?

Page 18: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

7

b) Apa makna patriotisme pada foto cerita jurnalistik karya

M. Agung Rajasa yang berjudul Menjaga Indonesia dari

Pulau Ndana, pada www.antarafoto.com?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan memahami makna denotasi, konotasi, dan mitos

yang terkandung pada foto cerita jurnalistik karya M. Agung Rajasa yang

berjudul Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana, pada www.antarafoto.com.

2. Untuk mengetahui dan memahami makna patriotisme pada foto cerita

jurnalistik karya M. Agung Rajasa yang berjudul Menjaga Indonesia dari

Pulau Ndana, pada www.antarafoto.com.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian yang memberi

kontribusi bagi keilmuan komunikasi, khususnya keilmuan jurnalistik

dalam membaca tanda yang terkandung dalam foto cerita jurnalistik melalui

kacamata semiotika.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat berupa wawasan

dan pengetahuan bagi fotografer, juga dapat dijadikan sebagai referensi

bagi studi fotografi dokumenter dan jurnalistik.

Page 19: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

8

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan suatu cara pandang untuk

memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton,

paradigma tertanam kuat dalam sosisalisasi para penganut dan

praktisinya. Paradigma menunjukan pada mereka apa yang penting,

absah dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukan

pada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan

pertimbangan ekstensial atau epistimologi yang panjang.11

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis.12

Paradigma yang memandang bahwa kenyataan itu hasil konstruksi atau

bentukan dari manusia itu sendiri. Kenyataan itu bersifat ganda, dapat

dibentuk, dan merupakan satu keutuhan. Kenyataan ada sebagai hasil

bentukan dari kemampuan berpikir seseorang. Pengetahuan hasil

bentukan manusia itu tidak bersifat tetap tetapi berkembang terus.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam memaparkan penelitian ini, penulis menggunakan

pendekatan kualitatif yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriktif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

11 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2003), h.9.

12 Zainal Arifin, Penelitian, Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), h.140.

Page 20: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

9

perilaku yang dapat diamati.13 Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk

mendapat pemahaman yang sifatnya umum yang diperoleh setelah

melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus

penelitian, kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum

tentang kenyatan-kenyataan tersebut.14

3. Metode penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian analisis semotik Roland Barthes, yang dalam

memaknai sebuah foto melalui tiga tahapan, yaitu : denotasi, konotasi,

dan mitos.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penulis melakukan pengumpulan data dengan tahapan-tahapan

sebagai berikut:

a. Copy File Foto

Untuk mendapatkan foto cerita jurnalistik berjudul

Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana penulis

mengkopi file dari portal online www. Antarafoto.

com. Foto inilah yang kemudian akan menjadi bahan

untuk dianalisis dalam penelitian ini.

13 Lexy J. Maleong, Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2000) h.3

14 Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian Relation dan Komunikasi, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2003), h.125.

Page 21: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

10

b. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan teknik

pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara lisan

dan bertatap muka secara langsung antara seorang atau

beberapa orang yang diwawancarai.15 Dalam penelitian

ini, penulis akan mewawancarai fotografer Antara yang

memotret foto cerita jurnalistik berjudul Menjaga

Indonesia dari Pulau Ndana yaitu M. Agung Rajasa.

c. Studi Kepustakaan

Untuk melengkapi penelitian penulis juga

mengumpulkan dan mempelajari data melalui literatur

dan sumber bacaan, seperti buku-buku yang relevan

dengan masalah yang dibahas dan mendukung

penulisan.

5. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data

semiotika model Roland Barthes. Pada model ini, pemilahan tanda-

tanda denotatif dan konotatif dilakukan dengan menggunakan

semiotika sehingga dapat dikaji dan bisa mendapatkan makna

sebenarnya yang terdapat dalam foto, bagaimana pesan jurnalistik

dalam foto cerita jurnalistik Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana

15 Wardi Bahtiar, Metodologi Penulisan Ilmu Dakwah, (Jakarta: logos, 1997), h.71

Page 22: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

11

melalui tanda-tanda yang ada. Merujuk pada pemaknaan foto,

khususnya foto jurnalistik maka penulis menggunakan prosedur

Roland Barthes dalam memaknai foto cerita tersebut, yang terdiri dari:

Peta tanda Roland Barthes

Tabel 1

Signifier

(Penanda)

Signifiet

(petanda)

Denotative sign (tanda denotatif)

CONNOTATIVE SIGNIFIER

(PENANDA KONOTATIF)

CONNOTATIVE

SIGNIFIED (PETANDA

KONOTATIF)

CONNOTATIVE SIGN (TANDA KONOTATIF)

6. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilakukan di Galeri Foto Jurnalistik

Antara yang terletak di Jalan Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Penelitian ini dilakukan antara Januari sampai Februari 2016.

7. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah foto cerita jurnalistik di

www. antarafoto. com, dan subjek penelitiannya adalah foto cerita

jurnalistik karya pewarta foto LKBN Antara, M. Agung Rajasa

dengan judul Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana yang diunggah

www. antarafoto. com pada September 2015.

Page 23: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

12

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu dan buku-

buku yang membahas tentang analisis semiotika. Beberapa skripsi mengenai

analisis semiotika yang menjadi acuan di antaranya:

Nilai Budaya Dalam Foto Jurnalistik (Analisis Semiotik Foto Headline

di Surat Kabar Harian Kompas Edisi Ramadan 1434 H./2013 M.) oleh Faradilla

Nurul Rahma, Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014. Hasil analisis

skripsi tersebut menemukan bahwa dengan analisis semiotik model Roland

Barthes tidak hanya menemukan makna denotasi, konotasi, dan mitos dari

sebuah foto, tetapi juga dapat menemukan nilai budaya dalam foto. Perbedaan

skripsi ini dengan skripsi tersebut adalah terletak pada jenis media yang

menerbitkan foto dan jenis fotonya. Pada skripsi karya Faradilla Nurul Rahma

merupakan foto dalam media cetak atau koran dan merupakan foto tunggal

sedangkan pada skripsi ini adalah media online dan merupakan foto cerita.

Makna Bencana Dalam Foto Jurnalistik (Analisis Semiotika Foto

Terhadap Karya Kemal Jufri Pada Pameran Aftermath: Indonesia In Midst Of

Catastrophes tahun 2012) oleh Isye Naisila Zulmi, Konsentrasi Jurnalistik,

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2014. Hasil dari skripsi karya Isye Naisila Zulmi

menemukan bahwa bencana alam tidak hanya menimbulkan dampak pada

kerusakan infrastruktur saja tetapi mental serta psikologis para korban juga

mengalami dampak cukup besar terutama pada anak-anak. Persamaan dan

Page 24: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

13

perbedaan dengan skripsi ini adalah foto yang dianalisis pada skripsi tersebut

sama-sama merupakan rangkaian foto jamak atau cerita, dan bedanya adalah

foto-foto tersebut dipublikasi dalam sebuah pameran sedangkan dalam skripsi

ini dipublikasi pada media online.

Yang terakhir adalah Analisis Semiotik Isi Pesan Esai Foto Jurnalistik

dalam Foto-foto Perjuangan Sumarsih Belum Berakhir Karya Pewarta Foto

Antara pada Buku Kilas Balik 2009-2010 oleh Herka Yanis Pangaribowo,

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2012. Hasil dari skripsi karya Herka

Yanis Pangaribowo adalah menemukan pesan di balik rangkaian esai foto.

Persamaan dan perbedaannya dengan skripsi ini adalah sama-sama merupakan

analisis dari foto jamak, dan merupakan foto hasil jepretan perwarta foto dari

Antara Foto. Sedangkan bedanya yakni foto tersebut dipublikasi pada buku foto

dan foto yang penulis analisis dipublikasi pada media online

www.antarafoto.com. Walaupun sama-sama menggunakan analisis semiotik

model Roland Barthes, penelitian ini memiliki perbedaan objek dari penelitian

sebelumnya yaitu foto cerita jurnalistik “Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana”

karya pewarta foto Antara M.Agung Rajasa.

Page 25: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

14

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan, maka sistematika penulisan dibagi ke dalam

lima bab, dan masing-masing bab terdiri dari sub-bab dengan penyusunan sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang

Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang ruang lingkup

teori semiotika, semiotika model Roland Barthes, fotografi, foto cerita

jurnalistik, dan pejelasan tentang nilai patriotisme.

BAB III : GAMBARAN UMUM Bab ini, penulis menggambarkan atau

menjelaskan mengenai profil pewarta foto yang bernama M Agung Rajasa, dari

mulai pendidikan yang ia jalani, hingga karya dan prestasi-prestasi yang telah ia

dapatkan selama menjadi seorang pewarta foto. Serta profil dari LKBN ANTARA

dan juga www.antarafoto.com.

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS Bab ini akan melaporkan hasil temuan

atau penelitian penulis sesuai dengan model Analisis semiotika untuk memaknai

foto cerita karya M Agung Rajasa yang yang berjudul Menjaga Indonesia dari

Pulau Ndana, yang diunggah media online www. antarafoto. com pada

September 2015 dengan menggunakan model Roland Barthes.

Page 26: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

15

BAB V : PENUTUP Bab terakhir laporan yang berisi kesimpulan serta saran

sekaligus menjawab pertanyaan dari perumusan masalah dan menyampaikan

lampiran-lampiran yang terkait dengan penulisan.

Page 27: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

16

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Ruang Lingkup Semiotika

1. Pengertian Semiotika

Menurut Eco, dalam buku Analisis Teks Media Suatu

Analisis Untuk Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis

Framming yang dikutip oleh Alex Sobur secara etimologis, istilah

semiotika atau semiologi berasal dari bahasa Yunani, Semeion

yang berati “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai

sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun

sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain.1

Eco juga menjelaskan, secara terminologis, semiotik dapat

didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas

objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai

tanda.2 Sedangkan menurut Benny H. Soed dalam bukunya

Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya, Semiotika adalah ilmu

tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena

sosial dan masyarakat dalam kehidupan manusia. Artinya, semua

yang hadir dalam kehidupan kita dilihat sebagai tanda, yakni

sesuatu yang kita beri makna.3

1 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Wacana, Analisis Semiotik, dan

Analisis Framming, (Bandung: PT.Rosdakarya, 2004), h. 95

2 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Wacana, Analisis Semiotik, dan

Analisis Framming, h. 95

3 Benny H. Soed, Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya, (Depok: Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya UI, 2008), h.3

Page 28: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

17

Dalam perkembangannya, semiotika memiliki dua tokoh

sentral yang mempunyai latar belakang berbeda. Adalah Charles

Sanders Pierce dan Ferdinand De Saussure dua pilar sentral

keilmuan semiotika. Saussure berpandangan bahwa semiotika

merupakan sebuah kajian yang memperlajari tentang tanda-tanda

yang menjadi bagian dari kehidupan sosial.4

Berbeda dengan Saussure yang memiliki latar belakang

keilmuan linguistik. Menurut Pierce yang berlatar belakang

keilmuan filsafat, tanda adalah perwakilan atau ‘sesuatu’ yang

mewakili ‘sesuatu’, ‘sesuatu’ yang pertama adalah tanda yang

dapat ditangkap oleh panca indera manusia, sedangkan ‘sesuatu’

berikutnya adalah menghubungkan ‘sesuatu’ yang awal dengan

hal-hal yang telah berpacu pada suatu ilmu atau pemahaman

manusia yang melihat ‘sesuatu yang awal’ tersebut, di mana

nantinya akan menghasilkan suatu penafsiran atau interpretant.5

Proses yang disebutkan Pierce tersebut disebut dengan nama

segitiga semiotik.

2. Semiotika Model Roland Barthes

Karena penelitian ini menggunakan teori semiotik model

Roland Barthes maka penulis akan membahas lebih jauh tentang

semiotika model ini. Lahir pada 1915 dari keluarga kelas

4 Arthur Asa Berger, Pengantar Semiotika: Tanda-Tanda dalam Kebudayaan

Kontemporer, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010), h. 4

5 Benny H. Soed, Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya, (Depok: Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya UI, 2008), h.4

Page 29: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

18

menengah Protestan di Cherbourg dan dibesarkan di Bayonne,

kota kecil dekat Pantai Atlantik di sebelah Barat Daya Perancis.6

Barthes adalah anak dari seorang perwira angkatan laut, dan

setelah sepeninggalan dari ayahnya, Barthes hidup dengan ibunya

yang bekerja sebagai penjilid buku. Kepintarannya bukan tanpa

sebab, melainkan antara 1943 sampai 1947 ia menderita sebuah

penyakit yang memaksanya untuk beristirahat. Dari istirahat

itulah Barthes banyak membaca buku hingga berhasil membuat

artikel.7 Semasa hidupnya Barthes telah banyak menulis buku, di

antaranya adalah le degree zero de l’ecriture atau “nol derajat di

bidang menulis” (diterjemahkan ke dalam bahasa inggris, writing

degree zero 1977).

Barthes menyempurnakan teori semiotik Saussure yang

hanya berhenti pada pemaknaan penanda dan petanda saja

(denotasi). Barthes mengembangkan dua tingkatan pertandaan

(two way of signification), yang memungkinkan untuk

dihasilkannya makna yang juga bertingkat-tingkat, yaitu tingkat

denotasi dan konotasi.

Yasraf Amir Piliang menjabarkan dalam bukunya

Hipersemiotika, Denotasi adalah tingkat pertandaan yang

menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda atau antara

6 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.63

7 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h.64

Page 30: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

19

tanda dan rujukannya pada realitas yang menghasilkan makna

eksplisit, langsung dan pasti.8

Sementara konotasi adalah tingkat pertandaan yang

menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda yang di

dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung

dan tidak pasti (artinya terbuka terhadap berbagai kemungkinan).

Ia menciptakan makan-makna lapis kedua, yang terbentuk ketika

penanda dikaitkan dengan berbagai aspek psikologis seperti

perasaan, emosi atau keyakinan.9

Model Barthes ini dikenal dengan signifikasi dua tahap (two

way of signification) seperti yang terlihat dalam gambar di bawah.

Peta Tanda Roland Barthes

Tabel 2 10

Signifier

(Penanda)

Signifiet

(petanda)

Denotative sign (tanda denotatif)

CONNOTATIVE SIGNIFIER

(PENANDA KONOTATIF)

CONNOTATIVE

SIGNIFIED (PETANDA

KONOTATIF)

CONNOTATIVE SIGN (TANDA KONOTATIF)

8 Yasraf Amir Piliang, Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, (

Bandung: Jalasutra, 2003), h. 261

9 Yasraf Amir Piliang, Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, h.

261

10 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h.69

Page 31: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

20

Dari peta tanda Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotatif

(3) terdiri atas penanda (1) dan penanda (2). Akan tetapi pada saat

bersamaan, tanda denotatif adalah juga penanda konotatif (4).

Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material: hanya

jika anda mengenal tanda ‘singa’, barulah konotasi seperti harga

diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin. Jadi dalam

konsep Barthes, terdapat tanda konotatif yang bukan hanya

sekadar memiliki makna tambahan, namun juga mengandung

kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya.11

Selain denotatif dan konotatif, semiotika Roland Barthes

juga tidak akan lepas dari adanya mitos. Mitos berasal dari bahasa

Yunani yaitu mutos, yang berarti cerita. Biasanya mitos kita pakai

untuk menunjuk cerita yang tidak benar, cerita buatan yang tidak

mempunyai kebenaran historis. Meskipun demikian, cerita

semacam itu tetap dibutuhkan agar manusia dapat memahami

lingkungan dan dirinya.12

Mitos oleh Barthes disebut sebagai tipe wicara. Ia juga

menegaskan bahwa mitos merupakan sistem komunikasi, bahwa

dia adalah sebuah pesan. Hal ini memungkinkan kita untuk

berpandangan bahwa mitos tak bisa menjadi sebuah objek,

konsep atau ide; mitos adalah cara penandaan (signification),

11 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h.69.

12 Sunardi, Semiotika Negativa, (Yogyakarta: Kanal, 2002), h.103

Page 32: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

21

sebuah bentuk. Segala sesuatu bisa menjadi mitos asalkan

disajikan oleh sebuah wacana.13

Teori tentang mitos tersebut kemudian diterangkannya

dengan mengetengahkan konsep konotasi, yakni pengembangan

segi signifed (petanda) oleh pemakai bahasa. Pada saat konotasi

menjadi mantap, ia akan menjadi mitos, dan ketika mitos menjadi

mantap, ia akan menjadi ideologi. Akibatnya, suatu makna tidak

lagi dirasakan oleh masyarakat sebagai hasil konotasi.14 Seperti

pada gambar di bawah:

Tatanan Penandaan Barthes

Tabel 3

Dua tatanan pertandaan Barthes. Pada tatanan kedua, sistem tanda dari tatanan

pertama

disisipkan ke dalam sistem nilai budaya.15

13 Roland Barthes, Mitologi, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2009) h. 208.

14 Benny H. Soed, Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya, (Depok: Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya UI, 2008), h.22 15Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h.70

Penanda

Petanda

Denotasi

Konotasi

Mitos

Realitas Kultur Tanda

Tatanan

Pertama

Tatanan Kedua

Page 33: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

22

Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi

ideologi, yang disebutnya sebagai mitos dan berfungsi untuk

mengungkapkan dan memberi pembenaran nilai-nilai dominan

yang berlaku dalam suatu periode tertentu.16

Arthur Asa Berger mencoba membandingkan antara

konotatif dan denotatif sebagai berikut:17

Perbandingan Antara konotatif dan Denotatif

Tabel 4

KONOTATIF DENOTATIF

Pemakaian figur Literatur

Petanda Penanda

Kesimpulan Jelas

Memberi kesan tentang makna Menjabarkan

Dunia mitos Dunia keberadaan/ eksistensi

B. Ruang Lingkup Fotografi

1. Pengertian Fotografi

Fotografi merupakan sebuah ilmu tentang melukis dengan cahaya.

Kata fotografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu photos dan graphein.

Photos memiliki arti cahaya sedangkan graphein berarti melukis.

Istilah tersebut pertama kali dikemukakan oleh Sir John Herschell

seorang ilmuan asal Inggris tahun 1839.18 Fotografi erat kaitannya

dengan cahaya. Sebab cahaya adalah unsur paling penting dalam

16 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h.71

17 Arthur Asa Berger, Tehnik-tehnik Analisis Media second Edition, (Yogyakarta

Universitas Atmajaya, 2000), h.55

18 Darmawan Ferry, Dunia dalam Bingkai, cet 1 (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 19-

20

Page 34: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

23

sebuah pengambilan gambar. Apabila cahaya kurang mencukupi, maka

gambar yang terekam akan terlihat kurang jelas.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata fotografi merupakan

seni dan proses penghasilan gambar melalui cahaya pada film atau

permukaan yang dipekakan.19 Melalui tahapan pada bagian kamera,

sebuah objek dengan dukungan cahaya akan menjadi sebuah foto yang

kemudian menjadi bentuk visual. Fotografi adalah seni, yaitu

pemotretan yang menghasilkan karya foto yang indah dan bernilai seni

tinggi.20 Selain sebagai media komunikasi, foto juga bernilai estetika

yang semakin menguatkan pesan dan mendukung makna yang

terkandung. Setelah melewati pengertian bahwa cahaya sangat

berpengaruh dalam fotografi, pengertian selanjutnya tentang fotografi

tidak dapat berhenti pada titik ini. Fotografi tidak sekadar perkara

cahaya, namun terdapat banyak komponen atau unsur yang ada dalam

penjelasan terhadap fotografi itu sendiri.

Seno Ajidarma Gumira dalam buku Kisah Mata Fotografi

menjelaskan bahwa foto adalah suatu pesan yang dibentuk oleh sumber

emisi, saluran transmisi dan titik resepsi. Struktur sebuah foto bukanlah

sebuah struktur yang terisolasi, karena selalu berada dalam komunikasi

dengan struktur lain, yakni teks tertulis, judul, keterangan, artikel, yang

selalu mengiringi foto. Dengan demikian pesan keseluruhannya

dibentuk oleh ko-operasi dua struktur yang berbeda.21

19 Griand Giwanda, Panduan Praktis Belajar Fotografi, (Jakarta: Puspa Swara, 2001), h.

2

20 Ferry Darmawan, Dunia dalam Bingkai, cet 1 (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 21

21 Seno Ajidarma Gumira, kisah mata fotografi, (Yogyakarta: Galang Press, 2002), h. 27

Page 35: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

24

Sementara Tubagus P.Svarajati dalam bukunya Phōtagōgós,

mengemukakan bahwa fotografi adalah proses dari seni melihat atau art

of seeing yang berpondasi pada kemampuan dalam menuangkan

kreativitas seorang fotografer.22

2. Sejarah dan Perkembangan Fotografi

Pada 1558 ilmuan Italia, Giambasista Della Forta menyebut kamera

‘Camera obscura’ pada sebuah kotak yang membantu pelukis

menangkap bayangan gambar. Suatu fakta bahwa fotografi lahir sebagai

upaya menyempurnakan karya seni visual dan bentuk prototif sebuah

kamera yang disebut camera obscura. Meski percobaan alat rekam

gambar sudah mencapai taraf yang menguntungkan dan perkembangan

dari saat ke saat semakin berhasil, tetap saja belum bisa disebut proses

fotografi karena media perekam gambarnya masih belum bisa membuat

gambar permanen.23

Sedangkan peralatan modern dalam bentuk Kodak dan gulungan

film seperti yang digunakan sekarang, baru mulai ditemukan oleh

George Eastman pada 1877, di New York. Ketika itu dia sedang bekerja

sebagai seorang karyawan bank di Rochester, New York. Eastman

kemudian mengembangkan temuannya itu, hingga pada 1889 ia

membuka usaha dalam bidang fotografi yang lebih modern. Ketika itu

22 Tubagus P. Svarajati, PHŌTAGŌGÓS: Terang-Gelap Fotografi Indonesia, (Semarang:

Suka Buku, 2013), h. 21

23 Ray Bachtiar, Ritual Fotografi, Chip foto video edisi spesial, h.8

Page 36: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

25

ia memperkenalkan film transparan dalam bentuk flexibel film. Bentuk

kamera kecil mulai popular di Amerika pada 1920-an.24

Fotografi yang berkembang saat ini jauh berbeda dengan fotografi

di awal era kemunculannya. Hal ini terlihat dari pandangan secara teknis

kamera dan bentuk kamera. Bayangkan saja seseorang dapat duduk,

berbaring, bahkan berdiri selama 10 detik lebih untuk menghasilkan

sebuah foto diri atau selfie yang saat ini sedang menjadi trend di

Indonesia bahkan di dunia. Hal tersebut diperjelas Erik Prasetya dalam

bukunya yang berjudul On Street Photography, bahwa hingga abad ke-

19 fotografi tidak bekerja dengan cepat, melainkan baru abad ke-20 lah

fotografi cepat yang lebih kecil dan mudah dibawa ditemukan.25 Dalam

buku tersebut juga disisipkan hasil foto cetak pertama di dunia yang

dibuat oleh fotografer berkebangsaan Prancis, Joseph Nicephore Niepce

pada 1826.

Di Indonesia, Yudhi Soerjoatmodjo dalam bukunya berjudul

IPPHOS mencatat, Mendur bersaudara, Alex Impurung (1907-1984)

dan Frans Soemarto (1913-1971) adalah dua orang yang berpengaruh

dalam perkembangan fotografi di Indonesia, di mana mereka merekam

peristiwa sebelum dan setelah kemerdekaan Republik Indonesia.

24 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan teori dan praktek, (Jakarta: logos

Wacana Ilmu, 1999), h. 100.

25 Erik Prasetya, On Street Photography, (Jakarta: KPG[Kepustakaan Populer Gramedia],

2014.), h.17

Page 37: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

26

3. Aliran-aliran Fotografi

Dalam fotografi terdapat beberapa aliran, Bagas Darmawan dalam

bukunya Fotografi dengan Kamera DSLR mengategorikan foto-foto

dalam bidangnya. Aliran-aliran itu antara lain journalism photography,

potrait photography, foto comercial advertising, wedding photography,

fashion photography, food photography, landscape photography,

cinemagraph photography, wildlife photography, street photography,

underwater photography, infrared photography, macro photography.26

Foto jurnalistik menurut Guru Besar Universitas Missouri, AS, Cliff

Edom yang dikutip Audy Mirza Alwi dalam buku Foto Jurnalistik

adalah pantuan kata words dan pictures. Sementara menurut editor foto

majalah Life dari 1937-1950, Wilson Hicks, kombinasi dari kata dan

gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi saat ada

kesamaan antara latar belakang pendidikan dan sosial pembacanya.27

Potrait photography adalah dimana sang fotografer menunjukan

penuh bagian muka objek atau subjek yang diambil bahkan hampir

tanpa latar belakang.28 Dalam fotografi potret, hubungan antara

fotografer dengan subjek yang difoto adalah hal yang sangat penting dan

berpengaruh pada hasil foto.

26 Bagas Dharmawan, Belajar Fotografi dengan Kamera DSLR, (Yogyakarta: Pustaka Baru

Press), h.80

27 Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h. 4

28 National Gheograpic, Ultimate Field Guide To Photography, (China: National

Gheograpic Society, 2009), h.122

Page 38: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

27

Foto comercial advertising ditujukan untuk promosi sebuah produk

atau iklan.29 Dalam aliran ini, peran software pengolahan foto cukup

penting. Sebab untuk kepentingan iklan dalam prosesnya tidak hanya

memerlukan keterampilan menggunakan kamera tetapi juga keahlian

dalam penggunaan software pengolahan foto.

Wedding photography adalah aliran yang biasa dilakukan oleh

fotografer yang sudah ahli atau profesional karena dalam aliran ini

dibutuhkan kecepatan dan ketepatan di setiap momen-momennya yang

penting.30 Seperti namanya aliran ini ada dalam seluruh aktivitas

pernikahan.

Fashion photography hampir mirip dengan aliran foto comercial

advertising yaitu untuk mempromosikan pakaian atau perlengkapan-

perlengkapan berbusana.31 Perbedaan dari aliran foto comercial

advertising ialah objek yang ditampilkan berupa busana dan aksesoris

tubuh lainnya. Aliran ini juga menggunakan model untuk penarik iklan

tersebut.

Food photography dibutuhkan untuk iklan sebuah makanan atau

minuman serta pengemasannya. Selain untuk dipromosikan atau

diiklankan, biasanya foto-foto aliran ini dipakai untuk tampilan menu.32

Landscape photography adalah fotografi yang menampilkan

berbagai pemandangan seperti alam, pedesaan dan perkotaan.

29 Bagas Dharmawan, Belajar Fotografi dengan Kamera DSLR, (Yogyakarta: Pustaka Baru

Press), h. 81

30 Bagas Dharmawan, Belajar Fotografi dengan Kamera DSLR, (Yogyakarta: Pustaka

Baru Press), h. 82

31 Bagas Dharmawan, Belajar Fotografi dengan Kamera DSLR, h. 86

32 Bagas Dharmawan, Belajar Fotografi dengan Kamera DSLR, h. 87

Page 39: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

28

Pendekatan fotografi ini biasanya digunakan oleh para traveller atau

wisatawan. Lalu tentang fotografi kontemporer, dalam kamus Bahasa

Indonesia kontemporer berarti masa kini.33

Cinemagraph photography adalah aliran yang menampilkan foto

yang mampu bergerak.34 Aliran ini memerlukan keahlian khusus dalam

pengambilan dan pengolahan fotonya.

Wildlife photography merupakan aliran yang menampilkan foto-foto

aktivitas hewan dalam keseharian baik pagi maupun malam.35 Aliran ini

hampir sama dengan landscape photography, di mana kedua aliran ini

bersinggungan dengan alam. Namun, aliran wildlife photography lebih

terfokus pada kehidupan hewan liar yang berada di alam bebas.

Street photography adalah suatu aliran atau pendekatan fotografi

yang menampilkan foto-foto di ruang publik seperti taman kota,

terminal, mal, pedestrian dan lainnya.36 Ditambahkan oleh Wilsen Way

dalam Human Interest Photography, aliran ini mempunyai sifat foto

yang diambil diam-diam atau orang biasa menyebutnya snapshoot,

lokasinya tentu di mana sana tapi tentunya di luar ruangan.37

Underwater photography menampilkan foto-foto di bawah laut.

Aliran underwater photography memiliki dua golongan yaitu macro

photographer yang menggambarkan keadaan laut secara dekat dan

33 Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat

Bahasa, 2008), h. 805

34 Bagas Dharmawan, Belajar Fotografo dengan Kamera DSLR, h.89

35 Bagas Dharmawan, Belajar Fotografo dengan Kamera DSLR, (Yogyakarta: Pustaka

Baru Press), h.90

36 Erik Prasetya, On Street Photography, (Jakarta: KPG[Kepustakaan Populer Gramedia],

2014.), h. 12-15

37 Wilsen Way, Human Interest Photography, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo,

2014), h. 6

Page 40: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

29

detail seperti ikan, siput, rumput laut dan wide angle photographer yang

menampilkan keindahan pemandangan bawah laut secara luas.38

Infra red photography agak sulit dilakukan karena tidak semua

kamera bisa melakukannya dan harus ada perubahan-perubahan

pengaturan di dalam kamera yang harus memiliki sensitif pada cahaya

inframerah.39

Macro photography yaitu aliran yang menampilkan foto-foto

dengan jarak sangat dekat dan menampilka sangat detail bagian tertentu

dari objek.40 Aliran ini memerlukan lensa khusus untuk makro. Objek

fotografi makro dapat berupa serangga, bunga, bulir air atau benda lain

yang jika di-closeup-kan akan menghasilkan detail yang menarik.

C. Foto Jurnalistik

Awal mula fotografi masuk dalam halaman surat kabar adalah sejak

Mathew Brady membuat gambaran realis, yang melukiskan suasan perang,

gambar tersebut ternyata menarik perhatian para pembaca surat kabar

sekaligus membangun kesan tentang peristiwa.41 Sejarah mencatat surat

kabar harian Daily Graphic, pada Senin 16 April 1877 memuat gambar yang

berisi berita kebakaran hotel dan salon pada halaman satu seperti yang

disebutkan Taufan Wijaya dalam bukunya Foto Jurnalistik, merupakan

38 Bagas Dharmawan, Belajar Fotografo dengan Kamera DSLR, h.92

39 Bagas Dharmawan, Belajar Fotografo dengan Kamera DSLR, h.93

40 Bagas Dharmawan, Belajar Fotografo dengan Kamera DSLR, (Yogyakarta: Pustaka

Baru Press), h.95

41 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan teori dan praktek, (Jakarta: logos

Wacana Ilmu, 1999), h.100

Page 41: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

30

embrio dari foto jurnalistik.42 Lalu pada 1937-1950 terbitlah majalah Life,

majalah tersebut menampilkan foto dalam porsi yang lebih besar dari pada

tulisan dalam penyajiannya.

Perkembangan foto jurnalistik sampai pada era foto jurnalistik

modern yang dikenal dengan golden age. Di era itu muncul nama-nama

jurnalis foto seperti Robert Capa, Alferd Eisenstaedt, Margaret Bourke-

White, David Seymour dan W. Eugene Smith. Taufan Wijaya menjelaskan

dalam www.1000kata.com, Pada 1947 Henry Cartier-Bresson, bersama

Robert Capa, David Seymour, dan George Rodger kemudian mendirikan

Magnum Photos. Magnum adalah agensi foto berita pertama yang

menyediakan foto jurnalistik dari berbagai isu dan belahan dunia. Para

pendirinya yang ‘alumni’ Life kemudian membagi area kerja yaitu, Afrika

dan Timur Tengah, India dan Cina, Eropa, serta Amerika.43

Robert Capa dikenal sebagai fotografer yang memotret secara dekat

dalam medan perang dengan kalimat yang sangat terkemuka,“ Jika gambar

Anda tidak cukup bagus, Anda tidak cukup dekat.” Salah satu fotonya yang

sangat terkenal berjudul The Falling Soldier menceritakan tentang seorang

prajurit yang gugur karena tertembak dalam perang Spanyol pada 5

September 1936 di Cerro Muriano.44

Di Indonesia foto jurnalistik berawal pada 1841, ialah Juriaan

Munich, seorang utusan kementerian kolonial lewat jalan laut di Batavia.

42 Taufan Wijaya, Foto Jurnalistik dalam Dimensi Utuh, (Jakarta: CV.Sahabat,2011), h.1

43 http://www.1000kata.com/2014/07/sejarah-foto-jurnalistik/ (diakses pada 8 Februari

2016)

44 Taufan Wijaya, Foto Jurnalistik, (Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2014), h.137-

140

Page 42: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

31

Seorang anak Indonesia yang diangkat oleh pasangan Belanda bernama

Kassian Cephas dikenal dengan hasil fotonya pada 1875.45 Dalam buku

IPPHOS karya Yudhi Soerjoatmodjo, Oscar Motuloh mengungkapkan,

pada 2 Oktober 1946 Justus Umbas bersama Frans “Nyong” Mendur, Alex

Mamusung serta Oscar Ganda, mereka mendirikan IPPHOS, yang tercatat

sebagai kantor berita foto independen pertama di Indonesia.46

Hingga pada 1992 Lembaga Kantor Berita Negara Antara

mendirikan Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), galeri pertama yang

fokus pada foto jurnalistik. Dengan kelas foto

jurnalistiknya, Antara menjadi katalis lahirnya jurnalis foto muda. Lewat

jalur pendidikan mereka mengembangkan minat dan wawasan jurnalistik.47

1. Karakteristik Foto Jurnalistik

Foto jurnalistik merupakan bagian dari komunikasi massa,

adapun yang membedakan sebuah foto sehingga dapat

dikategorikan sebagai foto jurnalistik, yaitu di dalamnya

mengandung unsur berita, serta mencantumkan keterangan foto

yang memuat informasi 5W+1H. Seperti yang dikutip Alwi

dalam bukunya Foto Jurnalistik, Frank P. Hoy menjelaskan ada

delapan karaketer foto jurnalistik, yaitu:48

45 Taufan Wijaya, Foto Jurnalistik, h.7

46 Yudhi Soerjoatmodjo, IPPHOS Indonesian Press Photo Service, (Jakarta: Galeri Foto

Jurnalistik Antara, 2013), h.220

47 http://www.1000kata.com/2014/07/sejarah-foto-jurnalistik/ (diakses pada 8 Februari

2016)

48 Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.5

Page 43: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

32

a. Foto jurnalistik adalah komunikasi melalui foto.

Komunikasi yang dilakukan akan

mengekspresikan pandangan pewarta foto terhadap

suatu subjek, tetapi pesan yang disampaikan bukan

merupakan ekspresi pribadi.

b. Medium foto jurnalistik adalah koran atau majalah,

media kabel atau satelit, juga internet seperti kantor

berita (wire service).

c. Kegiatan foto jurnalistik adalah melaporkan berita

d. Foto jurnalistik adalah panduan foto dan teks.

e. Foto jurnalistik mengacu pada manusia. Manusia

adalah subjek sekaligus pembaca foto jurnalistik.

f. Foto jurnalistik adalah komunikasi dengan orang

banyak (mass audiences). Berati pesan yang

disampaikan harus singkat dan segera disegera

diterima orang yang beraneka ragam.

g. Foto jurnalistik merupakan hasil kerja editor foto.

h. Tujuan foto jurnalistik adalah memenuhi

kebutuhan mutlak penyampaian informasi kepada

sesama, sesuai amandemen kebebasan bicara dan

kebebasan pers (freedom of speech and freedom of

press).

Karena foto jurnalistik merupakan sebuah unsur

pemberitaan, maka dari itu harus memenuhi nilai berita, yaitu:

Page 44: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

33

a. aktual,

b. luar biasa,

c. penting,

d. mengandung unsur ketokohan,

e. memiliki kedekatan dengan pembaca,

f. berkaitan dengan kemanusiaan, dan

g. bersifat universal.

2. Jenis Foto Jurnalistik

Organisasi foto jurnalis yang kerap menjadi acuan para

fotografer dunia, World Press Photo mengategorikan beberapa

foto berita, antara lain:49

a. Spot photo atau foto berita

Adalah foto tunggal yang menyajikan satu

peristiwa yang berdiri sendiri.50 Dengan kata lain

tanpa keterangan yang rumit pembaca surat kabar

memahami kesan adanya peristiwa yang

mempunyai nilai berita. Jenis foto ini, seorang

fotografer membutuhkan keberuntungan dalam

hal posisi, keberadaan, serta keberanian saat

membuat foto. Memperlihatkan emosi subjek

yang difotonya sehingga memancing juga emosi

pembaca. Contohnya seperti pada saat aksi baku

49 Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.5

50 R.M. Soelarko, Pengantar Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT.Karya Nusantara, 1985), h.77

Page 45: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

34

tembak antara polisi dan teroris di Jalan M.H.

Thamrin, Jakarta, Januari lalu.

b. General news photo

Jenis foto ini menjelaskan tentang foto-foto yang

diambil secara umum atau peristiwa yang sudah

biasa terjadi. Objek pada sejenis foto ini

bermacam-macam biasanya seperti politik, sosial,

ekonomi, humor dan lain sebagainya. Contohnya

foto Presiden Jokowi yang sedang melantik Jaksa

Agung di Istana Negara.

c. People in The News Photo

Jenis foto ini biasanya tentang orang atau

masyarakat dalam suatu berita. Objek dalam foto

ini tidak hanya orang yang memiki popularitas,

namun setelah foto tersebut dipublikasikan, objek

akan menjadi lebih terkenal dari sebelumnya.

Contohnya adalah foto Ponari, seorang bocah

yang bisa menyebuhkan penyakit dengan

mecelupkan batu ajaibnya ke dalam air pasiennya.

d. Daily Life Photo

Jenis foto jurnalistik ini berkaitan erat dengan

masalah-masalah kemanusiaan dan

kemasyarakatan atau human interest. Pesan

kemanusian adalah salah satu pesan kuat yang

Page 46: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

35

ingin disampaikan melalui foto jenis ini.51

Berbeda dengan spot photo jenis foto ini bisa

ditayangkan kapan saja karena sifatnya yang tidak

mudah basi. Contohnya foto kehidupan

masyarakat di bantaran Sungai Cisadane.

e. Potrait photo

Jenis foto yang menampilkan wajah seseorang

secara close up dan bergaya. Sasaran utamanya

adalah wajah manusia dan segala ekspresinya.52

f. Sport photo

Jenis foto yang diambil dari peristiwa olah raga.

Dalam jenis foto ini fotografer haruslah sangat

cekatan dan cepat dalam menangkap momen-

momen yang rata-rata berkecapatan tinggi.53 Oleh

karena ada jarak tertentu antara atlet, penonton,

dan fotografer juga diperlukan kecepatan dalam

mengambil gambar, maka sport foto biasanya

menggunakan lensa telle untuk mendapatkan

hasil yang bagus. Namun ada beberapa cabang

olah raga yang dalam pengambilan gambarnya

51 R.M. Soelarko, Pengantar Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT.Karya Nusantara, 1985), h.77 52 Isroi, Fotografi Asyik dengan Kamera Saku, (Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET, 2013),

h. 14

53 Rita Gani dan Ratri Rizki Kusumalestari, Jurnalistik Foto Suatu Pengantar, (Bandung:

Simbiosis Rekatama Media, 2013), h. 221

Page 47: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

36

fotografer dilarang menggukan lampu kilat atau

flash, seperti pada cabang olah raga bulu tangkis

dan tenis. Karena dapat menggangu konsentrasi

atlet saat bertanding. Contoh sport photo adalah

ekspresi pemain sepak bola usai mencetak gol.

g. Science and technology photo

Jenis foto yang diambil dari kejadian yang ada

kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Contohnya seperti foto beberapa siswa

SMK di Solo yang memamerkan mobi hasill

karya mereka sendiri.

h. Art and culture photo

Jenis foto yang diambil dari peristiwa seni dan

budaya. Contohnya seperti foto pertunjukan dari

Teater Koma di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

i. Social and environment photo

Jenis foto yang diambil dari kehidupan sosial

masyarakat serta lingkungannya. Contohnya foto

kehidupan masyarakat pesisir Utara Jakarta.

j. Feature photo

Foto feature menurut Yuniadhi Agung dalam

Makalah Pengantar Fotografi Jurnalistik, bukan

sekedar snapshot, tapi usaha wartawan untuk

memilih sudut pandang yang khas dan bukan

Page 48: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

37

sekadar didikte oleh peristiwa itu sendiri,

sehingga memberi makna lebih dalam terhadap

sebuah peristiwa. Sebagai contoh, saat terjadi

kebakaran, wartawan tidak hanya memotret api

yang menyala dan petugas pemadam kebakaran

yang berusaha menjinakkan api, tapi juga

memotret ekspresi pemilik rumah yang sedih.

kehilangan tempat tinggal.54

k. Essay photo

Jenis foto yang merupakan kumpulan beberapa

foto features yang dapat bercerita ini dibangun

melalui sebuah imaji, yaitu foto-foto yang

bercerita secara sequentatif dan teks yang

menyertainya.55 Jenis foto ini sering disebut

sebagai ‘otaknya’ foto jurnalistik.

3. Foto Essay dan Foto Cerita

Bercerita dengan cahaya adalah salah satu pilihan

penyampaian informasi yang diminati. Selain narasi, foto

jurnalistik mampu menampilkan realitas yang diinginkan

pembaca dengan apa adanya. Foto jurnalistik terbagi dalam foto

tunggal (single picture), foto seri (story photo) dan foto esai

(essay photo). Esai foto bisa juga dibuat dengan jalan

menggabungkan beberapa foto tunggal, yang penting satu sama

54 Yuniadhi Agung, Makalah Pengantar Fotografi Jurnalistik, (Jakarta:T,pn, 2004), h.23

55 Fotomedia, Foto Jurnalistik Gabungan Foto dan Kata, April 2003, h.24

Page 49: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

38

lain harus mampu memberi kekuatan sehingga secara

keseluruhan foto-foto tersebut jadi lebih kuat.56

Foto-foto ini lazimnya terdapat di koran mingguan atau

majalah. Foto jenis ini pembuatannya memakan waktu yang

cukup lama, sehingga jarang dilakoni fotografer jurnalis. Namun,

keduanya memudahkan fotografer untuk menjelaskan suatu

peristiwa dalam beberapa foto, tidak hanya foto tunggal.

Akan tetapi foto seri dan foto esai memiliki pengertian yang

berbeda. Gerald D. Hurley dan Angus McDougall berpendapat,

seperti yang dikutip Alwi dalam Foto Jurnalistik. Metode

Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa, bahwa foto esai

lebih mengutamakan penyampaian argumentasi daripada narasi.

Argumentasi disini tidak hanya menceritakan peristiwa yang

terekam namun menguatkan maksud berita. Foto esai lebih

mengandung unsur pendidikan dan menganalisis peristiwa secara

kedua belah pihak. Penggambarannya juga berbeda dengan foto

seri, yaitu tiap-tiap foto esai tidak bergantung satu sama lain. Foto

seri biasanya menggambarkan peristiwa secara urut.57

Menururt Soeprapto Soedjono dalam bukunya Pot-Pourri

Fotografi, karya foto jurnalistik berupa esai foto bernilai sebagai

suatu narrative-text karena cara menampilkannya yang disusun

berurutan secara serial sehingga memberikan kesan sebuah cerita

56 Atok Sugiarto, Indah itu Mudah. Buku Panduan Fotografi, (Jakarta: PTGramedia

Pustaka Utama, 2006), h.82

57 Audy MirzaAlwi, Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media

Massa, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h.6

Page 50: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

39

yang berkesinambungan antara gambar yang satu dengan yang

lain. Bahasa gambar yang tertuang dalam karya fotografi tersebut

menyiratkannya sebagai media komunikasi pictorial dalam

mengisahkan sebuah kejadian atau peristiwa secara visual dengan

teknik fotografi.58

4. Proses Teknik Foto Jurnalistik

Seorang fotografer jurnalistik harus mengetahui beberapa

proses teknik foto jurnalistik yang baik, yang dimaksud dengan

proses teknik foto jurnalistik yaitu urutan atau tahapan

pengambilan objek yang dilakukan oleh fotografer sehingga

menghasilkan sebuah karya foto yang dapat dinikmati,

melibatkan perasaan dan menggugah emosi pembaca.

Foto jurnalistik yang baik tidak hanya sekadar fokus secara

teknis, namun juga fokus secara cerita. Fokus dengan teknis

adalah gambar mengandung tajam dan kekaburan yang

beralasan.59 Ini dalam artian memenuhi syarat secara teknis

fotografi. Fokus secara cerita, kesan, pesan dan misi yang akan

disampaikan kepada pembaca mudah dimengerti dan dipahami.

Sementara dari konsep pemaknaan sudut pengambilan

gambar yang dikutip dari konvensi menurut Berger Teknik-teknik

Analisis Media, sebagai berikut:60

58 Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi, (Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti,

2006),h.41

59 SK Patmono, Teknik Jurnalistik Tuntunan Praktis untuk Menjadi Wartawan, (Jakarta:

PT BPK Gunung Mulia, 1996), h.109

60 Arthur Asa Berger, Tehnik-teknik Analisis Media, (Yogyakarta: Universitas Atmajaya.

2000), h. 33

Page 51: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

40

Tabel 5

Signifier (Penanda)

Sudut Pengambilan Foto

Definisi Signified

(Petanda)

Close Up (CU) Hanya wajah Keintiman

Medium Shoot (MS) Hampir seluruh

tubuh

Hubungan

personal

Long Shoot (LS) Setting dan

karakter

Konteks, skope,

jarak publik

Full Shoot (FS) Keseluruhan Hubungan sosial

Low Angle (LA) Kamera melihat

ke bawah

Kekuasaan,

kekuatan

High Level (HL) Kamera melihat

ke atas

Kelemahan,

ketidakberdayaan

Eye Level Kamera sejajar

dengan mata

objek

Kesejajaran

D. Konsep Patriotisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata patriotisme

adalah kata sifat yang memiliki arti sikap seseorang yang bersedia

mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah

airnya; semangat cinta tanah air.61 Suprapto dan kawan-kawan dalam

buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X SMA/MA 1 menyatakan

bahwa patriotisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap seseorang

yang rela mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan

kemakmuran tanah airnya.62 Patriotisme merupakan jiwa dan semangat

cinta tanah air yang melengkapi eksistensi nasionalisme.63

Sekelompok manusia yang menghuni bumi Indonesia wajib bersatu,

mencintai dengan sungguh-sungguh, dan rela berkorban membela tanah

61 http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Patriotisme (diakses pada 27 Januari 2017) 62 Suprapto dan kawan-kawan, Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X SMA/MA1,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h.38 63 Noor Ms Bakry, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 144

Page 52: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

41

air Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.64 Lebih jauh lagi, Bakry

dalam Pendidikan Pancasila menyatakan bahwa patriotisme adalah

bagian dari paham kebangsaan dalam nasionalisme Indonesia.65

Patriotisme meliputi sikap-sikap bangga akan pencapaian bangsa,

bangga akan budaya bangsa, adanya keinginan untuk memelihara ciri-

ciri bangsa dan latar belakang budaya bangsa. Rashid dalam bukunya

Patriotisme menyebutkan beberapa nilai patriotisme, yaitu: kesetiaan,

keberanian, rela berkorban, serta kecintaan pada bangsa dan negara.66

Staub membagi patriotisme dalam dua bagian yaitu blind

patriotisme atau patriotisme buta dan constructive patriotism atau

patriotisme konstruktif. Patriotisme buta didefinisikan sebagai sebuah

keterikatan pada negara dengan ciri khas tidak mempertanyakan segala

sesuatu , loyal dan tidak toleran terhadap kritik.67

Sementara patriotisme konstruktif didefinisikan sebagai sebuah

keterikatan pada bangsa dan negara dengan ciri khas mendukung adanya

pertanyaan dan kritik dari anggotanya terhadap berbagai kegiatan yang

dilakukan atau terjadi sehingga diperoleh suatu perubahan positif guna

mencapai kesejahteraan bersama.68

64 Noor Ms Bakry, Pendidikan Pancasila, h.144

65 Noor Ms Bakry, Pendidikan Pancasila, h. 145 66 Abdul Rahim Abdul Rashid, Patriotisme: Agenda Pembinaan Bangsa, (Kuala Lumpur:

Utusan, 2004), h.5

67 Jurnal Andita Trias Nur Azizah, PERBANDINGAN NILAI-NILAI PATRIOTISME

DALAM FILM (Analisis Isi Perbandingan Nilai-Nilai Patriotisme dalam Film Sang Pencerah

(2010) dan Film Sang Kiai (2013)), h.7

68 Jurnal Andita Trias Nur Azizah, PERBANDINGAN NILAI-NILAI PATRIOTISME

DALAM FILM (Analisis Isi Perbandingan Nilai-Nilai Patriotisme dalam Film Sang Pencerah

(2010) dan Film Sang Kiai (2013)), h.7-8

Page 53: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

42

Eyal Lewin kemudian membagi lagi patriotisme konstruktif menjadi

dua bagian yaitu patriotisme konstruktif politik dan patriotisme

konstruktif moral.69 Patriotisme konstruktif politik didefinisikan sebagai

patriotisme yang tetap menerima kritikan namun berdasar pada motivasi

dasar bahwa tidak ada yang bisa dilakukan pada isu-isu susila dan

moralitas. Sedangkan patriotisme konstruktif moral diartikan sebagai

patriotisme yang menerima kritikan dan menjunjung tinggi nilai-nilai

kebenaran dan keadilan

Berdasarkan pemaparan di atas penulis menarik beberapa poin nilai-

nilai patriotisme yakni:

1. Keberanian

Menurut Peter Irons keberanian adalah suatu tindakan

memperjuangkan sesuatu yang dianggap penting dan mampu

menghadapi segala sesuatu yang dapat menghalanginya karena

percaya kebenarannya. Sedangkan menurut Paul Findley

keberanian adalah suatu sifat mempertahankan dan

memperjuangkan apa yang dianggap benar dengan menghadapi

segala bentuk bahaya, kesulitan, kesakitan, dan lain-lain.70

2. Rela Berkorban

Anis Matta dalam Mencari Pahlawan Indonesia

menjelaskan sikap rela berkorban adalah sikap yang

mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan

69 Jurnal Andita Trias Nur Azizah, PERBANDINGAN NILAI-NILAI PATRIOTISME

DALAM FILM (Analisis Isi Perbandingan Nilai-Nilai Patriotisme dalam Film Sang Pencerah

(2010) dan Film Sang Kiai (2013)), h.8

70 Peter Irons, Keberanian Mereka yang Berpendirian, (Bandung: Angkasa,2003), h.21

Page 54: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

43

sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan

menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Sesuatu yang

dimiliki tersebut dapat berupa hartanya, keluarganya, orang

yang dicintainya maupun badan dan nyawanya sendiri. Rela

berkorban artinya kesediaan untuk mengalami penderitaan atau

siksaan demi kepentingan atau kebahagiaan orang lain maupun

orang banyak.71 Keke T. Aritonang memaparkan dalam

Menghidupkan Kembali Semangat Nasionalisme Soe Hok Gie,

nilai-nilai kerelaan berkorban demi negara dapat dilihat dari

nilai-nilai : 72

a. Mengutamakan kepentingan bersama daripada

kepentingan diri sendiri.

b. Berupaya menghindari sikap egois, apatis, dan masa

bodoh.

c. Memberikan sesuatu yang dimilikinya untuk membantu

orang lain.

d. Mempunyai kesetiaan terhadap bangsa dan negara

dengan memberi perhatian pada kepentingan umum.

3. Pantang Menyerah.

Masih dalam Mencari Pahlawan Indonesia Anis juga

menjelaskan bahwa pantang menyerah adalah sebuah wujud

71 Anis Matta, Mancari Pahlawan Indonesia, (Jakarta: Tarbawi Center, 2004), h. 61

72 Keke T. Aritonang, Menghidupkan Kembali Semangat Nasionalisme Soe Hok Gie,

(Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010), h.81

Page 55: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

44

kepribadian seseorang yang gigih, tanpa bosan bangkit dari satu

kegagalan ke kegagalan yang lain dan akhirnya mencapai

keberhasilan. Seseorang yang pantang menyerah akan

melakukan hal yang sama walaupun telah gagal sebelumnya.

Seseorang yang pantang menyerah senantiasa berusaha memberi

jawaban atas tantangan yang dihadapi.73

4. Kesetiakawanan Sosial

Kesetiakawanan sosial mengandung aspek-aspek solidaritas,

empati dan bukan sebaliknya tak acuh, masa bodoh dengan

orang lain atau egois.74 Solidaritas adalah kata lain dari kasih,

yang menggerakkan kaki, tangan, hati dan seluruh kepribadian

manusia. Tujuan dari solidaritas adalah berbagi kehidupan

dengan sesama yang menderita,dan menolong kebangkitannya

untuk memperoleh kebebasan, keadilan, dan hak serta

martabatnya.75

5. Toleransi

Toleransi berasal dari bahasa latin yaitu tollerare yang artinya

menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat

lain dan berhati lapang terhadap orang-orang yang mempunyai

pendapat yang berbeda.76

73 Anis Matta, Mancari Pahlawan Indonesia,, h. 61

74 Darmadi, Kesetiakawanan Tetap Diperlukan. http : //www.suaramerdeka.com edisi 20

Desember 2004, (diakses 25 Maret 2017) 75 I. Sandyawan Sumardi, Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif, (Jakarta: PT.

Grasindo, 2005), h. 87

76Ahmad Masykur, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, www.elcom.umy.ac.id,

(diakses 25 Maret 2017)

Page 56: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

45

Seorang patriot harus mempunyai toleransi yang tinggi demi

menjaga kesatuan dan persatuan bangsanya. Ia harus toleran

terhadap kritik dan evaluasi dari anggotanya agar perjuangan

yang ia lakukan tetap berada di jalur yang benar.

Page 57: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

46

BAB III

A. Gambaran Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN)

ANTARA

1. Profil LKBN ANTARA

a. Sejarah Singkat LKBN ANTARA1

Kantor Berita ANTARA didirikan pada 13 Desember 1937

oleh Adam Malik, Soemanang, A.M. Sipahoetar dan Pandoe

Kartawagoena, ketika semangat kemerdekaan nasional digerakkan

oleh para pemuda pejuang. Keberhasilan ANTARA menyiarkan

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus

1945 ke seluruh dunia adalah wujud kecintaan dan baktinya yang

besar bagi perjuangan bangsa Indonesia. Akhirnya pada 1962,

ANTARA resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional yang

berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia.

Selama lebih dari setengah abad, ANTARA sebagai salah

satu kantor berita terbesar di dunia bertekad untuk selalu

menghadirkan berita dan foto mengenai peristiwa-peristiwa

penting dan mutakhir secara cepat dan lengkap ke seluruh dunia.

Didukung teknologi informasi terkini, ANTARA memiliki

jaringan komunikasi yang menjangkau berbagai pelosok tanah air

dan dunia. ANTARA memiliki biro di setiap propinsi serta

1 Diolah dari http://www.antara.net.id/index.php/2011/10/09/sejarah-singkat/id/ (diakses

pada 8 Pebruari 2016)

Page 58: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

47

perwakilan di beberapa kotamadya/kabupaten. Agar dapat

menyajikan berita luar negeri dengan persepsi nasional, ANTARA

mengendalikan biro atau perwakilan di New York, Canberra,

Kuala Lumpur, Kairo dan Sana’a.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap informasi

global, ANTARA juga menjalin kerjasama, baik secara komersial

maupun non-komersial, dengan kantor-kantor berita di seluruh

dunia, seperti AAP (Australia), Reuters (Inggris), AFP (Perancis),

DPA (Jerman), Kyodo (Jepang), Bernama (Malaysia), Xinhua (PR

China), CIC (Columbia), NAMPA (Namibia) dan lain-lainnya.

ANTARA aktif dalam berbagai organisasi regional dan

international, seperti ANEX (ASEAN News Exchange), OANA

(Organization of Asia Pacific News Agencies) dan NANAP (Non-

Aligned News Agencies Pool).

Tak kurang dari 3000 berita luar negeri yang berasal dari

para mitra kerjanya dan 250 berita hasil liputan wartawannya

sendiri disebarluaskan setiap hari melalui teknologi komunikasi

terkini, seperti VSAT dan DVB, serta berbagai teknologi berbasis

Internet, seperti situs web, email dan ftp (file transfer protocol).

Selain melayani berita dan foto, ANTARA juga menawarkan

produk dan jasa lainnya seperti layanan data dan informasi pasar

uang dan saham (Indonesia Market Quote/IMQ), penyebarluasan

Page 59: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

48

rilis pers (PRWire) dan pendidikan jurnalistik (Lembaga

Pendidikan Jurnalistik ANTARA).

ANTARA juga bekerjasama dengan mitra-mitra asing

seperti Reuters, Bloomberg dan Bridge-Telerate dalam menjual

layanan data dan informasi pasar global. Dengan kantor-kantor

berita asing di Asia Pasifik, ANTARA membentuk konsorsium

Asia Pulse dalam memberikan layanan informasi bisnis Asia, dan

membentuk konsorsium Asia Net dalam menyebarluaskan rilis

pers secara global.

Sebagai bagian dari misi sosial budayanya, ANTARA

mengelola sebuah galeri foto jurnalistik (GFJA). Galeri ini telah

banyak dikunjungi dan telah dikenal di mancanegara. Belanda dan

Australia pernah memberi sumbangan fotro-foto berharga untuk

dipamerkan di GFJA.

Gedung ANTARA di Pasar Baru merupakan bangunan

bersejarah karena pernah menyebarluaskan Proklamasi

Kemerdekaan RI. Layaknya museum, gedung ini menyimpan dan

memamerkan berbagai benda peninggalan wartawan sejak 1945

sampai 1950 yang dapat dikunjungi oleh siapa pun yang berminat.

b. Visi dan Misi LKBN ANTARA

Sebagai sebuah kantor berita dan juga Badan Usaha Milik

Negara (BUMN), ANTARA tentunya memiliki visi dan misi

dalam menjalankan usahanya.

Page 60: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

49

Visinya adalah Penyedia jasa informasi Multimedia,

pencerah, dan duta informasi Indonesia. Sedangkan misinya

adalah:2

1) Penyedia jasa informasi dan komunikasi yang

berorientasi pasar untuk berbagai pemangku

kepentingan yang dijalankan dengan tata kelola

yang baik dan berstandar internasional;

2) Menjalankan Aktivitas pembangunan karakter

masyarakat berbasis pengetahuan;

3) Menyiarkan informasi untuk pencitraan Indonesia

di luar negeri;

4) Mengembangkan jurnalisme Indonesia

2. Profil Antara Foto3

Adalah divisi pemberitaan foto mandiri yang menjadi

bagian internal dari Lembaga Kantor Berita Nasional ANTRA.

Divisi otonom ini menyediakan beragam variasi produk visual

khususnya di bidang fotografi jurnalistik serta dokumentasi foto

arsip bersejarah untuk kebutuhan pers dan berbagai kalangan

lainnya.

Antara Foto merupakan ujung tombak foto jurnalistik

modern yang eksistensi yang telah hadir sebelum kelahiran

Republik Indonesia. Pada masa revolusi perjuangan salah seorang

2 Diolah dari http://www.antara.net.id/index.php/2011/10/09/visi-misi/id/ (diakses pada 8

Februari 2016 3 Company profile Antara Foto, Galeri Foto Jurnalistik Antara.

Page 61: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

50

pewarta fotonya, Abdoel Wahab sempat mengabadikan peristiwa

perobekan bendera Belanda di menara Hotel Oranye pada peristiwa

10 Nopember 1945 di Surabaya.

Ketika itu Antara Foto dikenal dengan nama Biro Foto

Antara, yang ikut hijrah ke Yogyakarta pada 1949 bersama-sama

dengan pemerintahan Republik Indonesia. Biro Foto sempat

ditutup pada 1958 dengan alasan merugi, bahkan pada akhir 1965,

setelah peristiwa G30S seluruh koleksi arsip foti Kantor Berita

Antara musnah dibakar oleh seorang prajurit penerangan Angkatan

Darat di depan Gedung Antara di Jalan Antara, Pasar Baru, Jakarta.

Biro Foto beroperasi kembali pada 1972 yang di bawah

Direktorat Logistik. Baru pada 1976 produksi murni Biro Foto

berupa pelayan paket foto berita dalam negeri kembali diluncurkan

dengan mengambil momentum berlangsungnya KTT ASEAN

pertama di Bali. Pada 1978 Biro Foto bergabung kembali ke jajaran

Direktorat Redaksi ditandai dengan pemuatan foto hasil liputan

peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober di Senayan.

Dua puluh satu tahun kemudian Biro Foto bersama dengan

Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara dioperasikan sebagai

salah satu unit usaha strategis Antara di bawah kendali Direktorat

Usaha dan Pemasaran. Kantor redaksi Biro Foto kemudian juga

dipindahkan dari lantai 19 Wisma Antara ke Gedung Antara Pasar

Baru yang bersejarah tersebut.

Page 62: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

51

Akhirnya pada 2005, Biro Foto Antara digabungkan

kembali dengan Direktorat Redaksi Kantor Berita Antara.

Sementara itu pada April 2007, nama Antara Foto resmi digunakan

sebagai sebutan baru menandai statusnya sebagai kantor berita

Foto Antara yang mandiri dan memiliki otonomi penuh dalam

menjalankan fungsi pelayanan dan operasi pemberitaan foto yang

independen.

Dewasa ini, Antara Foto didukung penuh oleh 27 pewarta

foto tetap, 102 pewarta foto lepas, di 27 kota potensi berita foto di

Indonesia. 10 penyunting berita foto profesional dan 15 personel

pendukung yang menjalankan roda perusahaan. Kehadiran mereka

adalah demi memajukan harkat dan peradaban foto jurnalistik

Indonesia dengan pelayanan berita foto yang cepat, berkarakter,

dan terpercaya.

Antara Foto memiliki misi, melayani dan informasi visual

yang bermartabat, serta mendorong pengembangan dan pelestarian

budaya foto jurnalistik yang diselenggarakan seluas-luasnya untuk

kemajuan peradaban bangsa dan negara. Sementara visinya adalah

menjadi kantor berita foto global terpercaya.4

B. Profil M.Agung Rajasa

Muhammad Agung Rajasa lahir di Jakarta pada 10 September 1983

dari kedua orang tua yang berdarah Minang. Mulai belajar seeius fotografi

saat ia kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

4 Company profile Antara Foto, Galeri Foto Jurnalistik Antara

Page 63: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

52

sebelumnya ia memliki pengetahuan dasar fotografi dari belajar secara

otodidak. Baru pada 2005 atau saat kuliahnya menginjak semester lima,

Agung yang mengambil kuliah jurusan Perbandingan Agama mulai berpikir

setelah lulus ingin bekerja sebagai apa. Dari pemikiran itu awalanya ia

memutuskan untuk serius belajar fotografi di Kalacitra, UKM fotografi

yang ada di kampusnya. Di situ ia mendalami fotografi sampai menunda

kelulusannya kurang lebih selama dua tahun, untuk menjadi pengurus

Kalacitra. Hingga pada 2008 Agung menyelesaikan masa studinya di UIN

Jakarta.

Setelah lulus kuliah, Agung sempat bekerja di Koran Indonesia

Bisnis Today. Tidak lama kemudian, masih pada 2008 Ia pindah ke majalah

mingguan Gatra. Hanya bertahan setahun di Gatra, pria berdarah Minang

ini kembali hengkang. Kali ini Agung memilih memilih bekerja di sebuah

portal berita online inilah.com, di sini Ia pun hanya bertahan setahun.

Hingga kemudian lelaki bertinggi badan 172 sentimeter ini

bergabung dengan Antara Foto pada 2011. Di tahun itu bisa dibilang sebagai

tahun terbaik untuk karirnya sebagai pewarta foto. Beberapa penghargaan

bergengsi di dunia fotografi Indonesia Ia raih, di antaranya Juara 1 Lomba

Foto Anugerah Jurnalistik AJI, Juara Foto of The Year Anugerah Pewarta

Foto Indonesia, Juara 1 Lomba Foto Kategori Spot News Anugerah Pewarta

Foto Indonesia, dan Juara 1 Lomba Foto Kategori Daily Life Anugerah

Pewarta Foto Indonesia.

Puncaknya adalah ketika foto karyanya terpilih menjadi juara

Anugerah Adinegoro 2011. Di situ Agung meyakinkan ibunya bahwa Ia

Page 64: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

53

serius menggeluti dunia fotografi. Sebelum itu ibunya meminta ia untuk

melanjutkan kuliah ke jenjang strata dua dan menjadi dosen. Sampai saat

ini Ia menjadi pewarta foto tetap di Antara Foto, dan aktif menjadi pengurus

di Pewarta Foto Indonesia.

Page 65: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

54

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

Pada bab ini penulis memaparkan data dan hasil penulisan dari skripsi

yang berjudul Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistik. Penulis

menggunakan pisau analisis semiotika Roland Barthes yang merujuk pada makna

denotatif, konotatif, dan mitos yang terkandung dalam foto berita yang diteliti.

Guna mengembangkan hasil temuan, selanjutnya penulis melihat hasil pemaknaan

foto dan mengarahkannya pada kajian tentang patriotisme.

Page 66: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

55

A. Analisis data foto I

Gambar 1. Foto Koordinasi Prajurit

Sumber: http://www.antarafoto.com/foto-cerita/v1441360511/menjaga-

indonesia-dari-pulau-ndana

Caption:

Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau

terluar XVII berkoordinasi sebelum melakukan patroli di Pulau Ndana,

Rote Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

1. Makna Denotasi

Makna denotasi ialah makna sebenarnya. Dengan kata lain, makna

yang paling nyata dari tanda. Makna denotasi lazimnya diberikan

penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan apa yang kita lihat,

cium, dengar rasakan dan pengalaman lainnya.

Page 67: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

56

Foto ini terlihat menggunakan cahaya tambahan (flash), ini dilihat

dari cahaya yang tidak merata. Dalam foto tersebut terlihat dua orang

di dalam sebuah ruangan sedang menunjuk ke satu titik pada sebuah

peta. Kedua orang tersebut mengenakan baju loreng, satu orang

memakai baret warna hijau dan satu lainnya memakai baret warna nila.

Di dalam ruangan yang tersebut juga terdapat peta yang nampak

seperti peta Provinsi Nusa Tenggara Timur, bendera merah putih,

bendera dengan motif horisontal merah putih, di sebelah kanan terlihat

seperti bagan struktur organisasi. Di bagian atas terpasang foto

Presiden dan Wakil Presiden Indonesia dan foto lambang negara

Garuda Pancasila.

2. Makna Konotasi

Makna konotasi merupakan makna yang didasarkan atas perasaan

atau pikiran yang ditimbulkan oleh penulis atau pembaca. Dapat

dikatakan bahwa konotasi itu ialah makna dari hasil pemikiran atau

ideologi seseorang dalam memahami pesan yang disampaikan.

Dalam foto tersebut, dua orang dalam foto tersebut merupakan

prajurit TNI ini dilihat dari pakaian yang mereka kenakan. Namun

kedua prajurit tersebut berasal dari dua kesatuan yang berbeda, dilihat

dari baret yang mereka kenakan. Dalam Tentara Nasional Indonesia

warna baret menandakan dari kesatuan mana dia berasal, , prajurit

berbaret nila berasal dari kesatuan Marinir Angkatan Laut, sedangkan

prajurit yang berwarna hijau berasal dari kesatuan Komando Strategis

Angkatan Darat(Kostrad).

Page 68: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

57

Dua orang prajurit tersebut sedang berkoordinasi dalam

menjalakan tugas patroli, ini terlihat dari kedua prajurit tersebut

menunjuk dengan telunjuk ke sebuah titik pada peta yang akan

menjadi konsentrasi patroli mereka juga sedikit dijelaskan pada

caption data foto I.

Adanya objek seperti peta, foto presiden dan wakil presiden, foto

Garuda Pancasila, Bendera Merah Putih, bendera dengan motif

horisontal merah putih, dan sebuah bagan struktur organisasi di sini

menandakan bahwa kedua prajurit TNI tersebut sedang berada di

dalam pos penjagaan di wilayah Negara Kesatuan Indonesia.

Kedekatan kedua prajurit TNI yang berbeda kesatuan

mengisyaratkan sikap kesetiakawanan sosial yang mengandung aspek-

aspek solidaritas. Tujuan dari solidaritas adalah berbagi kehidupan

dengan sesama yang menderita,dan menolong kebangkitannya untuk

memperoleh kebebasan, keadilan, dan hak serta martabatnya.1

3. Makna Mitos

Pada tahap ini, penulis menangkap makna mitos pada foto ini yaitu

kerjasama, gotong royong, kesetiakawan sosial yang dijalin dari kedua

anggota prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau

terluar XVII di Pulau Ndana. Dalam menjalankan tugas mengamankan

dan menjaga wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang merupakan tugas setiap anggota Tentara Nasional Indonesia.

1 I. Sandyawan Sumardi, Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif, (Jakarta: PT.

Grasindo, 2005), h. 87

Page 69: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

58

Walaupun berbeda kesatuan, kedua prajurit tersebut bahu-membahu

untuk berpatroli mengamankan Pulau Ndana dari klaim negara lain.

Kerjasama antar kesatuan TNI ini sangat diperlukan mengingat

makin maraknya pencaplokan atas pulau-pulau terluar milik Indonesia

yang diklaim oleh negara lain. Seperti yang terjadi pada 2002, kasus

perebutan kepemilikan Sipadan dan Ligitan di Kalimatan Utara. Pada

kasus tersebut Indonesia bersengketa dengan Malaysia untuk

merebutkan kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan. Hasilnya

Mahkamah Internasional (International Court of Justice) di Den Haag,

Belanda, memutuskan Malaysia menjadi pihak yang berhak atas

kedaulatan Pulau Sipadan dan Ligitan.

Page 70: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

59

B. Analisis data foto II

Gambar 2. Foto Prajurit Patroli

Sumber: http://www.antarafoto.com/foto-cerita/v1441360511/menjaga-

indonesia-dari-pulau-ndana

Caption:

Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau

terluar XVII melakukan patroli di Pulau Ndana, Rote Barat Daya, Nusa

Tenggara Timur.

1. Makna Denotasi

Denotasi adalah hubungan antara penanda dengan petanda dalam

sebuah tanda yang mengacu terhadap realitas eksternalnya. Dalam

mengungkap makna denotatif dari sebuah foto bisa melalui tahapan

perseptif, dengan cara meransformasi gambar ke dalam kategori verbal

atau verbalisasi gambar. Maksudnya makna paling nyata dari sebuah

tanda yang artinya makna sesungguhnya dan yang digambarkan

terhadap sebuah objek.

Page 71: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

60

Pada foto tersebut, tidak menggunakan cahaya tambahan (flash).

Di foto ini terdapat tiga orang yang sedang berjongkok dengan

mengenakan pakaian loreng dan baret berwarna nila. Terlihat satu

orang di antara mereka sedang memegang sebuah alat yang ditaruh di

depan matanya, sedangkan dua lainnya memandang ke depan.

Dari latar tempat ketiga orang ini berada di antara rerumputan di

depan mereka ada pasir putih, dan di kejauhan nampak gulungan

ombak. Foto ini diambil pada siang hari dilihat dari cahaya cahaya dan

warna langit dan awan yang terlihat begitu cerah.

2. Makna Konotasi

Ketiga orang tersebut merupakan prajurit TNI dari kesatuan

Marinir Angkatan Laut ini didapat dari pakaian loreng dan baret yang

mereka kenakan. Mereka sedang berjongkok di antara rerumputan

sembari memandang ke arah depan memiliki arti bahwa mereka

sedang berpatroli memantau keberadaan musuh.

Ketiganya menghadap laut dan berlindung di antara ilalang dan

rerumputan yang tinggi. Salah satu dari mereka mengintai dengan

menggunakan binokular2, ini dimaksudkan agar dapat memantau objek

dari kejauhan. Dua prajurit lainnya, yaitu yang di tengah dan di paling

kanan terlihat seolah-olah sedang berbincang, ini terlihat dari gerakan

2 Alat yang dipegang dengan tangan dan dipakai untuk membesarkan benda jauh dengan

melewati tampilan dua rentetan lensa dan prisma yang berdampingan. Prisma dipergunakan untuk

mengembalikan tampilan dan memantulkan cahaya lewat refleksi internal total. Binokular

menghasilkan bayangan yang benar dan tidak terbalik seperti teleskop. dapat dikatakan binokular

adalah dua teleskop yang dijadikan satu,menghasilkan penglihatan 3 dimensi bagi pemakainya.

Sumber dari https://id.wikipedia.org/wiki/Binokular (diakses pada 27 Februari 2017).

Page 72: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

61

tangan dari prajurit yang berada di tengah, sedangkan prajurit yang

paling kanan menyondongkan badan dan telinganya seolah-olah

sedang mendegarkan apa yang sedang diucapkan si prajurit yang di

tengah. Adanya unsur ilalang dan rerumputan, penulis juga melihat ada

makna lain, yaitu sebagai alat kamuflase dari penglihatan musuh.

Warna langit yang cerah, pasir pantai, dan gulungan ombak di laut

memiliki makna latar tempat dan waktu dari foto ini, selain itu juga

bisa juga berarti bahwa prajurit TNI siap menjaga wilayah kedaulatan

Republik Indonesia baik dari dari darat, laut, dan udara.

Ini juga menunjukan sikap keberanian yang dimiliki oleh para

prajurit TNI dalam menjaga wilayah batas negara yang berbatasan

langsung dengan laut negara Australia. Sejalan dengan apa yang

dikatakan oleh Peter Irons bahwa keberanian adalah suatu tindakan

memperjuangkan sesuatu yang dianggap penting dan mampu

menghadapi segala sesuatu yang dapat menghalanginya karena

percaya kebenarannya.

3. Makna Mitos

Penjagaan pulau-pulau terluar merupakan antisipasi lepasnya

sebuah pulau dan menghidari klaim kepemilikan pulau Indonesia oleh

negara lain. Ini juga diungkapkan oleh sang fotografer yang

mengambil foto ini, “Beberapa waktu pulau ini pernah mau diakui oleh

Australia makanya patroli itu terus. Nah ini ga ada penjaga, ga ada

Page 73: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

62

kehidupan di sini hanya prajurit yang tinggal di sana,” tutur Agung

Rajasa.3

Hal ini juga sempat terjadi pada beberapa pulau di wilayah

Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, yaitu Pulau Bidadari,

Kanawa, dan Sebayur. Ketiga pulau tersebut bukan diklaim asing

melaikan dikelolah dan dimanfaatan oleh pihak asing akibat tidak

berpenghuni. Seperti yang dikutip dari tempo.co, Tidak berpenghuni,

sebanyak tiga pulau di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur,

diketahui telah dikelola oleh pihak asing. Bupati Manggarai Barat

Agustinus Ch Dulla mengatakan tiga pulau tersebut adalah Pulau

Bidadari, Kanawa, dan Sebayur. "Yang saya tahu, hanya tiga pulau itu

yang tidak berpenghuni dan dikelola orang asing," katanya

kepada Tempo, Selasa, 10 Februari 2015.4

Dari hal tersebut tersebut pemerintah melalui Tentara Nasional

Indonesia (TNI) berusaha jangan sampai ada pulau yang diklaim atau

dimanfaatkan oleh asing, maka Pulau Ndana dihuni dan dijaga oleh

para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau

terluar XVII.

3 Wawancara pribadi dengan M. Agung Rajasa pada 28 Maret 2017

4 https://bisnis.tempo.co/read/news/2015/02/11/090641608/tak-berpenghuni-3-pulau-di-

ntt-dikuasai-asing (diakses pada 14 April 2017)

Page 74: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

63

C. Analisis data foto III

Gambar 3. Foto Prajurit Berpatroli

Sumber: http://www.antarafoto.com/foto-cerita/v1441360511/menjaga-

indonesia-dari-pulau-ndana

Caption:

Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau

terluar XVII berpatroli di Pulau Ndana, Rote Barat Daya, Nusa Tenggara

Timur.

1. Makna Denotasi

Dalam foto ini tidak menggunakan cahaya tambahan (flash). Pada

foto ini terdapat siluet dari enam orang yang sedang berjalan melewati

padang rumput atau ilalang di siang hari terlihat dari teriknya cahaya

matahari yang menyebabkan siluet dari keenam orang tersebut. Di

kejauhan nampak juga bangunan kecil menyerupai pos pantau dan

Page 75: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

64

sebuah tiang bendera dengan bendera yang sedang berkibar

menandakan bahwa foto tersebut diambil di sebuah daerah yang

merupakan bagian dari penjagaan.

2. Makna Konotasi

Keenam orang yang terlihat siluet ini merupakan prajurit TNI yang

sedang berpatroli mengelilingi Pulau Ndana, hal ini bisa dilihat dari

beberapa dari mereka yang nampak membawa seperti senjata di

tangannya. Pos pantau dan bendera yang berkibar juga menandakan

bahwa meraka merupakan prajurit TNI yang sedang berjaga di Pulau

Ndana. Ini juga dikuatkan oleh keterangan foto yang menyatakan

bahwa para prajurit tersebut sedang berpatroli.

Dalam foto ini tersirat makna bahwa para prajurit yang tergabung

dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII ini siap berjuang sampai

mati dalam mengamankan wilayah teritorial Indonesia.

Hal ini penulis lihat dari para prajurit TNI yang seolah-olah

bergerak ke arah kiri, arah kiri bisa memiliki makna pulang. Dalam

foto ini juga frame didominasi oleh langit yang bisa mempunyai arti

tempat di mana surga berada, jika dirangkai dengan makna para

prajurit yang berjalan ke arah kiri tersebut. Hal tersebut makin

memperkuat makna bagaimana para prajurit TNI tersebut siap

berjuang sampai mati dalam mengamankan wilayah teritorial

Indonesia.

Page 76: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

65

Ini menggambarkan bagaimana para prajurit tersebut mempunyai

sikap rela berkorban. Nilai ini terlihat dari bagaimana para prajurit TNI

yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII rela

mengorbankan jiwa dan raga mereka demi menggamankan dan

menjaga pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara

Australia ini. Tidak hanya mengorbankan jiwa dan raga, para prajurit

tersebut juga rela menahan rindu dengan keluarga dan sanak saudara

mereka dalam kurun waktu tertentu.

Seperti juga yang dikatakan oleh Anis Matta dalam Mencari

Pahlawan Indonesia, sikap rela berkorban adalah sikap yang

mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu

yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan

penderitaan bagi diri sendiri. Sesuatu yang dimiliki tersebut dapat

berupa hartanya, keluarganya, orang yang dicintainya maupun badan

dan nyawanya sendiri.5

3. Makna Mitos

Adapun mitos yang terkandung dalam foto ini ke tiga ini. Para

prajurit yang tampil dalam foto dengan warna hitam, karena

membelakangi sumber cahaya atau siluet menghadirkan mitos

mengenai warna hitam yang diangkap elegan, misterius, kuat, dan

tanpa identitas. Dalam budaya Barat warna hitam juga kesedihan dan

kematian.

5 Anis Matta, Mancari Pahlawan Indonesia, (Jakarta: Tarbawi Center, 2004), h. 61

Page 77: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

66

Di bagian atas foto terlihat langit siang yang cerah dengan awan-

awan tebal. Hal tersebut menimbulkan persepsi mitos mengenai

ancaman yang digambarkan oleh awan tebal yang bisa saja

membahayakan bagi para prajurit siluet tersebut. Awan menjadi

perantara yang melindungi atau bahkan mengancam untuk

mengantarkan para prajurit siluet tersebut sampai di langit. Di mana

langit dipercaya kebanyakan masyarakat Indonesia merujuk pada sang

pencipta, tempat di mana surga berada, dan tempat keabadian. Secara

keseluruhan mitos yang tersirat dalam foto ini adalah bagaimana

perjuangan dari prajurit yang menjaga dan mengamankan wilayah

kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia mempertaruhkan

seluruh jiwa dan raga mereka.

Page 78: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

67

D. Analisis data foto IV

Gambar 4. Foto Prajurit Memasak

Sumber: http://www.antarafoto.com/foto-cerita/v1441360511/menjaga-

indonesia-dari-pulau-ndana

Caption:

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII

melakukan aktivitas memasak di Pulau Ndana, Rote Barat Daya, Nusa

Tenggara Timur.

1. Makna Denotasi

Dalam foto tersebut kita dapat makna denotatif foto tersebut yaitu

seorang yang sedang berjongkok dengan mengenakan pakaian kaos

motif loreng, celana pendek, dan memakai sandal jepit di dalam

sebuah ruangan dengan pencahayaan yang kurang baik. Dalam

ruangan tersebut terdapat tumpukan kayu bakar, dua buah kompor,

sebuah kompor dengan menggunakan kayu bakar, dan juga nampak

beberapa alat masak. Terdapat pula tiang penyangga yang menjadi

Page 79: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

68

foreground dari foto ini. Dalam foto ini terlihat juga kepulan asap hasil

pembakaran kayu bakar dari kompor.

2. Makna Konotasi

Orang dalam foto ini adalah prajurit TNI yang bisa dilihat dari

pakaian yang dia kenakan. Prajurit tersebut sedang memasak dengan

menggunakan kompor dan kayu bakar aktivitas memasak bisa dilihat

dari api yang menyala dan asap yang dihasilkan dari kompor dan

pembakaran kayu bakar tersebut. Ini dikuatkan juga oleh caption dari

foto yang menyebutkan bahwa prajurit tersebut sedang memasak.

Dari suasana dan alat masak yang terdapat dalam ruangan tersebut

menyiratkan makna keadaan yang serba terbatas dari kehidupan para

prajurit yang berada di Pulau Ndana. Para prajurit TNI di Pulau Ndana

harus survive dalam menjalankan aktivitas keseharian mereka di sana,

dengan keadaaan yang serba terbatas.

Dari itu tersirat bahwa para prajurit TNI di Pulau Ndana memiliki

sikap rela berkorban, menurut Anis Matta dalam Mencari Pahlawan

Indonesia sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan

adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki

untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri

sendiri. Sesuatu yang dimiliki tersebut dapat berupa hartanya,

keluarganya, orang yang dicintainya maupun badan dan nyawanya

sendiri6. Mereka rela meninggalkan anak, istri, keluarga, dan kampung

6 Anis Matta, Mancari Pahlawan Indonesia, (Jakarta: Tarbawi Center, 2004), h. 61

Page 80: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

69

halaman untuk menjaga sebuah pulau paling selatan di republik ini dari

klaim negara lain.

3. Makna Mitos

Dalam buku Demokrasi Keintiman Ratna Batara Munti mengutip

perkataan salah satu tokoh feminis UGM Nunuk Murniati, mengatakan

bahwa budaya patriarkis yang masih melekat pada masyarakat

terutama pada kaum laki-laki, yang menganggap perempuan hanya

berkutat dalam hal-hal domestik (domestifikasi perempuan). Hal

tersebut erat kaitannya dengan mitos perempuan yang identik dengan

3M, yaitu masak (memasak), manak (melahirkan), dan macak (merias

diri).7

Para prajurit TNI yang bertugas di Pulau Ndana memecahkan

mitos bahwa urusan dapur atau memasak adalah hanya merupakan

urusan perempuan. Dalam masa tugasnya, prajurit tersebut secara

bergantian berbagi tugas baik memasak maupun kegiatan lainnya.

7 Ratna Batara Munti, Demokrasi Keintiman: Seksualitias di Era Global, (Jakarta: PT

LKiS Pelangi Aksara, 2005), h.99

Page 81: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

70

E. Analisis Data Foto V

Gambar 5. Foto Plang Pulau Ndana

Sumber: http://www.antarafoto.com/fotocerita/v1441360511/menjaga-

indonesia-dari-pulau-ndana

Caption:

Suasana pos penjagaan Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII melakukan

patroli di Pulau Ndana, Rote Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

1. Makna Denotasi

Secara denotatif foto ini memiliki makna, terdapat papan nama

berwarna merah dan bertuliskan ‘Base Camp Ndana Island’ yang

artinya pos penjagaan Pulau Ndana. Di sebelah kanan nampak sebuah

bangunan dengan warna tembok bermotif loreng dan beberapa orang

dengan berpakaian loreng di depannya. Di foto sebelah kiri sebuah

tiang bendera beserta bendera merah putih yang sedang berkibar.

Page 82: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

71

Dengan latar belakang langit yang cerah dan birunya samudra yang

nampak jauh terlihat dari foto ini, juga berbukitan nampak pada bagian

belakang foto.

2. Makna Konotasi

Dari makna denotasi di atas dapat diambil makna konotasi yaitu,

papan nama yang bertuliskan ‘Base Camp Ndana Island’ merupakan

sebuah identitas dari pulau ini, diperjelas lagi dengan adanya tiang

bendera dan bendera merah putih yang merupakan bendera dari

Indonesia menandakan bahwa pulau tersebut merupakan milik dari

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Di pulau ini hanya ditinggali oleh para prajurit TNI yang tergabung

dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII yang merupakan

gabungan dari Yonif 5 Marinir, Yonif 743/PSY Angkatan Darat dan

Pangkalan Angkatan Laut pulau Ndana. Di atas pulau seluas 12

hektare itu berdiri barak TNI seluas 500 meter persegi, yang nampak

pada bagian kanan foto.

Yonif 5 Marinir adalah sebuah pasukan marinir TNI Angkatan

Laut yang merupakan bagian dari Brigade Infanteri 1/Marinir yang

bermarkas di Surabaya. Mereka harus menempuh jarak Surabaya ke

Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu

kurang lebih 1.900 km.

Ditambah jarak Pulau Ndana dengan Kupang kurang lebih 120 mil

atau sekitar 193 km, sedangkan dengan Pulau Rote sekitar 4 mil atau

kurang lebih 6 km, yang dapat dicapai dengan menggunakan kapal

Page 83: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

72

motor. Untuk mencapai Pulau Ndana, perjalanan yang ditempuh dari

Pelabuhan Tenao, Kupang dengan kapal laut ke Kabupaten Rote Ndao

di Ba’a selama kurang lebih dua setengah jam. Kemudian

menggunakan angkutan darat dari Ba’a ke Desa Bo’a atau Desa

Oenggaut selama kurang lebih satu setengah jam, selanjutnya dari

Desa Oenggaut atau Desa Bo’a dengan perahu motor ke Pulau Ndana

selama kurang lebih 35 menit dengan kecepatan kurang lebih 6 knot

atau bila dikonversi sekitar 11 km per jam.8

Jarak yang cukup jauh dari tempat asal mereka menunjukan bahwa

prajurit TNI berada pada tempat yang jauh dari jangkauan keluarga.

Mereka rela meninggalkan keluarga dan kampung halaman untuk

menjaga wilayah NKRI pada posisi pulau paling luar. Artinya para

prajurit berada pada kondisi yang harus menerima segala keadaan yang

sulit bagi dirinya. Dengan demikian secara konotasi plang nama pulau

tersebut menunjukkan jarak yang harus ditempuh oleh prajurit untuk

kembali ke kampung halamannya. Artinya mereka harus memiliki jiwa

rela berkorban.

Makna Mitos

Pulau Ndana ini merupakan pulau yang tidak berpenghuni, artinya

tidak ada penghuni yang secara permanen tinggal di pulau, sehingga di

sana ditempatkan personel TNI. Sejak 2006 telah dibangun Pos dan

Barak untuk prajurit TNI seluas 500 meter persegi. Pos tersebut

dibangun atas kerjasama Kementerian Pertahanan didukung Lantamal

8 http://www.ppkkp3k.kkp.go.id/direktoripulau/index.php/public_c/pulau_info/433

(diakses pada 14 April 2017)

Page 84: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

73

VII Kupang beserta Pemerintah Kabupaten Rote Ndao. Di pulau ini

terdapat padang savana serta bukit karang berhutan yang menjadi

habitat rusa Timor (Cervus timorensis). Saat ini Pulau Ndana menjadi

tempat konservasi rusa Timor oleh pemerintah Nusa Tenggara Timur.9

Letaknya yang berada paling selatan Indonesia dan potensi alam

yang cukup bagus, membuat pulau ini rentan akan klaim ataupun

pemanfaatan oleh negara lain. Pulau Ndana yang berpasir putih sempat

dikelola oleh seorang pengusaha dari Australia untuk kegiatan

pariwisata beberapa tahun lalu. Namun TNI kemudian menempatkan

prajuritnya di pulau tersebut untuk mencegah pencaplokan pulau

tersebut.10 Oleh karena itu bagi prajurit letak kepulauan tidak hanya

dilihat sebagai letak geografis tetapi sebagai wilayah yang harus

mereka jaga dari serangan luar.

Perlu diingat bahwa salah satu tugas TNI dalam PPPA TNI AD TA

2014 (No.57 Tgl 16-12-2013) yang tertuang dalam lampiran Peraturan

Kasad Nomor Perkasad /57/XII/2013 Tanggal, 16 Desember 2013

disebutkan bahwa, menjaga keamanan wilayah perbatasan darat

dengan11 negara lain dan pulau-pulau terluar, yaitu dengan melakukan

segala upaya, pekerjaan dan kegiatan untuk menjamin tegaknya

kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa di

9 http://www.batasnegeri.com/pulau-ndana-pulau-terluar-bagian-selatan-indonesia/

(diakses pada 14 April 2017)

10 http://www.antaranews.com/berita/523134/dedikasi-para-penjaga-ujung-selatan-

indonesia (diakses pada 14 April 2017)

11 https://tniad.mil.id/index.php/sample-page-2/tugas/(diakses pada 26 Februari 2017)

Page 85: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

74

wilayah perbatasan darat dengan negara lain dan di pulau-pulau terluar

dari segala bentuk ancaman dan pelanggaran, dengan prioritas.

Page 86: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

75

F. Analisis Data Foto VI

Gambar 6. Foto Patung Jenderal Sudirman

Sumber: http://www.antarafoto.com/fotocerita/v1441360511/menjaga-

indonesia-dari-pulau-ndana

Caption:

Patung Jendral Sudirman di Pulau Ndana, Rote Barat Daya, Nusa

Tenggara Timur.

1. Makna Denotasi

Sebuah patung berwarna hitam yang menjulang tinggi dengan

beberapa keterangan yang terdapat di bawahnya. Patung dalam foto ini

adalah sosok Jendral Sudirman yang merupakan Panglima Tertinggi

Tentara Nasional Indonesia, dan juga menjadi salah satu jendral

bintang lima. Patung ini terlihat di tengah sebuah lapangan, dan pagar

besi yang sedikit berkarat. Dengan latar belakang birunya langit dan

sedikit awan, di sebelah kanan terdapat sebuah bangunan. Di belakang

patung juga terlihat sebuah bukit.

Page 87: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

76

2. Makna Konotasi

Patung tersebut adalah sosok seorang panglima besar TNI yaitu

Jendral Sudirman, ini diperkuat dari keterangan dari data foto VI.

Angle dalam foto ini menyiratkan akan bagaimana kekuatan dari

seorang panglima besar TNI. Sudirman merupakan sosok pahlawan

yang menjadi tauladan bagi seluruh prajurit TNI. Foto tentang Patung

Jendral Sudirman menyiratkan makna perjuangan tiada akhir bagi

maasyarakat Indonesia, prajurit TNI untuk memertahankan

kemerdekaan dan wilayah NKRI.

Pagar yang sedikit berkarat dalam foto ini menyiratkan bahwa

kegigihan perjuangan para pahlawan dalam memertahankan wilayah

kedaulatan Indonesia dari tangan para penjajah pada masa lalu.

Pada 2010 pemerintah melakukan pembangunan patung Jenderal

Sudirman yang dibangun di atas taman seluas satu hektare. Patung ini

diresmikan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso pada 2 Agustus

2010. Bupati Rote Ndao, Lens Haning menyatakan, dengan adanya

Patung Sudirman di tengah-tengah pulau Ndana, memberikan bukti

bahwa tidak akan ada klaim dari pihak manapun untuk merebut pulau

itu dari NKRI.12

Sosok Sudirman dengan segala kegigihan dan keberanianya dalam

menghadapi musuh untuk membela dan mempertahankan tanah air

Indonesia dari tangan para penjajah inilah yang diharap menjadi

motivasi bagi para prjurit yang bertugas di Pulau Ndana.

12 http://www.batasnegeri.com/pulau-ndana-pulau-terluar-bagian-selatan-indonesia/

(diakses pada 14 April 2017)

Page 88: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

77

3. Makna Mitos

Jendral Sudirman merupakan sosok pahlawan nasional yang

menjadi tauladan bagi para prajurit TNI di masa kini. Dia lahir pada 24

Januari 1916 di Purbalingga, tepatnya di Dukuh Rembang. Sang

Jendrak lahir dari sosok ayah yang bernama Karsid Kartowirodji, dan

seorang ibu yang bernama Siyem. Ayah dari Sudirman ini merupakan

seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas, dan ibunya

merupakan keturunan Wedana Rembang. Sudirman dirawat oleh

Raden Tjokrosoenarjo dan istrinya yang bernama Toeridowati.13

Hingga pada 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk

menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Sudirman terpilih

menjadi panglima besar, sedangkan Oerip, yang telah aktif di militer

sebelum Soedirman lahir, menjadi kepala staff.

Dengan ditandu, Sudirman berangkat memimpin pasukan untuk

melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia

berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung

ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga

hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya Sang Jendral

Bintang Lima tersebut selalu memberi semangat dan petunjuk seakan

dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus

pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan

Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.

13 Hermansyah Sihombing, Sejarah - Biografi Jendral Soedirman,

https://www.academia.edu/10887779/Biografi_dan_Sejarah_Perjuangan_Jendral_Sudirman?auto=

download (diakses pada 14 April 2017)

Page 89: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

78

Surat kabar harian Yogyakarta, Kedaulatan Rakjat, menulis bahwa

Indonesia telah kehilangan seorang "pahlawan yang jujur dan

pemberani". Tokoh Muslim Indonesia, Haji Abdul Malik Karim

Amrullah, menggambarkan sosok Soedirman sebagai "lambang dari

kebangunan jiwa pahlawan Indonesia".14

Hal ini menunjukan bahwa para prajurit yang bertugas menjaga

perbatasan di pulau terluar, seperti di Pulau Ndana harus memiliki

semangat berjuang seperti Jendral Sudirman. Mereka harus tetap

menjalankan tugasa walaupun dalam keadaan yang serba terbatas.

14 Hermansyah Sihombing, Sejarah - Biografi Jendral Soedirman,

https://www.academia.edu/10887779/Biografi_dan_Sejarah_Perjuangan_Jendral_Sudirman?auto=

download (diakses pada 14 April 2017)

Page 90: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

79

G. Analisis Data Foto VII

Gambar 7. Foto Prajurit Mengantre Mandi

Sumber: http://www.antarafoto.com/fotocerita/v1441360511/menjaga-

indonesia-dari-pulau-ndana

Caption:

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII

menunggu antrean kamar mandi di Pulau Ndana, Rote Barat Daya, Nusa

Tenggara Timur.

1. Makna Denotasi

Pada foto ini terdapat sebuah bilik dari kayu berwarna hijau ,

dengan sebuah pintu yang berwarna hijau juga, di dalam bilik tersebut

dilihat ada sepasang kaki, sandal berwarna kuning, sebuah dan tampak

terlihat basah pada bagia lantainya. Hal tersebut menunjukan bahwa

bilik tersebut menunjukan sebuah kamar mandi.

Di samping atau pada bagian kiri foto terdapat sepasang sepatu

berwarna hitam, dan nampak juga sebuah tulisan pada kertas warna

Page 91: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

80

putih menempel pada bilik tersebut. Di belakang bilik tersebut terdapat

sebuah pohon besar. Di bagian kanan belakang terlihat agak samar

seorang sedang duduk di bawah pohon menghadap ke arah kamera.

Dari caption foto menerangkan bahwa Prajurit TNI menunggu antrean

kamar mandi.

2. Makna Konotasi

Bilik tersebut bisa menyiratkan sebuah kamar mandi jika melihat

objek yang ada pada sekelilingnya. Hal tersebut penulis melihat dari

sepasang kaki yang tidak beralas, lantai bagian dalam bilik yang

terlihat basah sampai mengalirkan air ke luar bilik, dan sebuah benda

warna biru yang terlihat dari bawah pintu nampak seperti bejana atau

wadah air. Sepatu hitam di samping bilik tersebut juga menandakan

sepatu seorang prajurit TNI, yang sedang berada di dalamnya.

Caption foto juga memperkuat bahwa foto tersebut

menggambarkan aktivitas seorang Prajurit yang sedang mandi,

sementara di belakang nampak seseorang sedang duduk, caption juga

menjelaskan bahwa orang tersebut sedang menunggu antrean untuk

mandi. Hal tersebut bisa dilihat dari gesture orang tersebut yang

terlihat seperti orang menunggu.

Pohon besar menjadi peneduh dari teriknya matahari di Pulau

Ndana ini bisa dilihat pada bagian belakang foto yang nampak cahaya

matahari yang begitu terik.

Dalam tugasnya mengamankan dan menjaga Pulau Ndana para

prajurit yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII

Page 92: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

81

juga beraktivitas sehari-hari seperti orang pada umumnya yaitu, mandi

dan mencuci. Kamar mandi yang sederhana dan dengan jumlah

terbatas menggambarkan bagaimana keterbatasan kehidupan dari para

prajurit yang bertugas di sana. Hal ini menunjukan sikap

kerelaberkorbanan para prajurit TNI yang menjaga kedaulatan dan

wilayah teritorial Indonesia

3. Makna Mitos

Dari makna konotasi bisa didapatkan mitos bahwa para prajurit

yang bertugas harus bersedia dan menerima di manapun mereka

ditugaskan. Mereka juga harus menerima keadaan dari wilayah tempat

mereka ditugaskan, karena pada dasarnya menjaga kedaulatan dan

memertahankan wilayah Indonesia merupakan tugas pokok dari TNI.

Ini sesuai dengan apa yang menjadi tugas pokok dari Tentara Nasional

Indonesia, yaitu:15

Sebagai bagian dari TNI, tugas pokok TNI AD adalah menegakkan

kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta

melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari

ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

15 https://tniad.mil.id/index.php/2012/07/tugas/ (diakses pada 18 April 2017)

Page 93: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

82

H. Analisis Data Foto VIII

Gambar 8. Foto Prajurit Menyuling Air

Sumber: http://www.antarafoto.com/fotocerita/v1441360511/menjaga-

indonesia-dari-pulau-ndana

Caption:

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII

mendapat giliran piket menyuling air untuk MCK di Pulau Ndana, Rote

Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

1. Makna Denotasi

Seorang dengan kepala plontos sedang menunangkan air ke dalam

wadah yang diletakan pada sebuah pohon, dari wadah tersebut . Di

depannya sebuah gerobak yang di atasnya terisi tiga buah drum

berwarna biru yang salah satunya dimasukan selang ke dalam drum

tersebut. Dari caption foto ini tertulis bahwa prajurit tersebut sedang

menyuling air untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK) mereka.

Page 94: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

83

2. Makna Konotasi

Dari perpaduan foto dan caption ini menyiratkan bahwa kehidupan

yang serba terbatas di Pulau Ndana. Demi mendapatkan air untuk

keperluan sehari-hari mereka, para prajurit secara bergiliran bertugas

menyuling air laut untuk dijadikan air tawar. Ini menandakan

kehidupan yang serba terbatas, mereka rela melakukan usahas lebih

keras untuk mendapatkan air bersih dengan cara menyulingnya untuk

dipakai keperluan sehari-hari.

Hal tersebut menggambarkan sikap rela berkorban untuk

menyuling air laut menjadi air tawar, walaupun bukan hanya untuk

kebutuhan pribadi semata. Menyuling air adalah kegiatan untuk

memperbaiki kualitas air agar dapat digunakan untuk keperluan sehari-

hari, prinsip penyulingan air laut menjadi air yang tawar dan layak

untuk diminum sama seperti halnya siklus air. Alat yang diperlukan

untuk menyuling yaitu wadah untuk tempat menaruh air yang ingin

disuling, selang, dan kompor untuk memanaskan air tersebut.

Seperti kata Anis Matta dalam Mencari Pahlawan Indonesia yang

menjelaskan bahwa, sikap rela berkorban adalah kesediaan dan

keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain,

walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri.16

3. Makna Mitos

Air merupakan sumber kehidupan, yang memiliki banyak fungsi

dalam hidup ini. Selain untuk minum air juga dipakai untuk

16 Anis Matta, Mancari Pahlawan Indonesia, (Jakarta: Tarbawi Center, 2004), h. 61

Page 95: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

84

menunjang kegiatan sehari-hari. Bahkan pada 2016 tema Hari Air

Sedunia ialah “Water and Jobs atau Air dan Pekerjaan”. Dikutip dari

laman National Geographic Indonesia bahwa, Hari ini, hampir

setengah dari jumlah pekerja di dunia sebesar 1,5 miliyar orang

bekerja di dalam pekerjaan yang memiliki hubungannya dengan air

dan hampir seluruh pekerjaan bergantung pada air. Namun, dari jutaan

orang yang bekerja di dalam bidang yang memiliki kaitannya dengan

air sering kali tidak mendapatkan pengakuan atau perlindungan dari

hak dasar sebagi buruh.17

Air adalah anugrah sekaligus petaka. Penyair Ismaiil Marzuki

merangkumnya dalam syair “Kulihat ibu pertiwi/ Sedang bersusah

hati/ Air matamu berlinang Mas intanmu terkenangHutan gunung

sawah lautan. Simpanan kekayaan. Kini ibu sedang lara/Merintih dan

berdoa”

Syair tersebut mengandung makna tersirat bahwa kekayaan

Indonesia ada di setiap tempat. hutan, gunung, sawah lautan. Dan

tempat-tempat tersebut tak pernah nihil akan air. Sejatinya begitu. Di

sisi lain, air menjadi simbol kepedihan sebuah negara yang tengah

dalam kondisi kesusahan. Bisa jadi, Ismail Marzuki menggambarkan

kondisi air di negeri ini dengan air juga.

17 http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/03/makna-dibalik-hari-air-sedunia

Page 96: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

85

I. Interpretasi

Setelah melakukan analisis delapan dari 11 foto cerita jurnalistik

Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana. Foto cerita tersebut menggambarkan

bagaimana kehidupan para prajurit TNI yang menjaga perbatasan RI

dengan negara Australia yakni Pulau Ndana. Selain itu, penulis

menangkap sikap patriortisme yang ditunjukan oleh prajurit yang

tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII yaitu sikap

keberanian, kesedian, keikhlasan, kesetiakawanan sosial dan rela

berkorban.

Hal tersebut menggambarkan bagaimana perjuangan prajurit TNI

dalam menjaga pulau terluar seperti Pulau Ndana yang tidak. Mereka jauh

dari keluarga, sanak saudara, dan kamupung halaman, inilah salah satu

yang mereka korbankan. Jauh dari hingar bingar dan gemerlap lampu

kota, para prajurit TNI hidup dalam kesederhanaan dan keterbatasan

fasilitas, mereka rela meninggalkan semua itu demi menjalakan tugas

negara yakni menjaga wilaya teritorial Indonesia.

Dengan ikhlas mereka bahu membahu mengerjakan kegiatan

sehari-hari seperti, memasak, menyuling air, sertu tugas utama mereka

yakni berpatroli keliling pulau.

Dari analiasis foto cerita ini menunjukan bahwa sebuah foto

menjadi medium penyampaian pesan yang yang efektif. Efektif dalam hal

memberikan segala yang tidak dapat diperoleh orang secara langsung. Hal

ini juga merupakan karakteristik dari foto jurnalistik. Seperti yang dikutip

Alwi dalam bukunya Foto Jurnalistik, Frank P. Hoy menjelaskan ada

Page 97: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

86

delapan karaketer foto jurnalistik yang di antaranya, yaitu:18 Foto

jurnalistik adalah komunikasi melalui foto. Komunikasi yang dilakukan

akan mengekspresikan pandangan pewarta foto terhadap suatu subjek,

tetapi pesan yang disampaikan bukan merupakan ekspresi pribadi, dan foto

jurnalistik adalah komunikasi dengan orang banyak (mass audiences).

Berati pesan yang disampaikan harus singkat dan segera disegera diterima

orang yang beraneka ragam.

Melalui foto cerita, khalayak diajak untuk melihat, menikmati, dan

berimajinasi lebih dalam mengenai sebuah peristiwa. Dari rangkaian foto

cerita jurnalistik berjudul Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana didapat

makna lain dari sekadar apa yang bisa dilihat dengan mata. Penulis

membaca bahwa foto ini memberikan informasi kepada masyarakat

bagaimana sikap patriotisme dari para prajurit TNI yang menjaga

kedaulatan dan wilayah Indonesia di pulau paling selatan yaitu Pulau

Ndana.

18 Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.5

Page 98: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini yang berjudul Makna Patriotisme pada Foto Cerita

Jurnalistik, yaitu yang didapat dari foto cerita jurnalistik berjudul Menjaga Indonesia

dari Pulau Ndana karya pewarta foto Antara yang diunggah pada portal online

www.antarafoto.com pada 4 September 2015.

1. Makna Denotasi, Konotasi, dan Mitos.

Dari penelitian yang menganalisis delapan dari sebelas foto ini dapat

disimpulkan bahwa makna denotasi dari foto cerita jurnalistik berjudul Menjaga

Indonesia dari Pulau Ndana adalah bagaimana gambaran kehidupan prajurit TNI

yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII yang menjaga dan

mengamankan pulau paling selatan Indonesia dari klaim negara lain.

Sementara makna konotasi dari keseluruhan rangkaian foto cerita jurnlistik

tersebut ialah perjuangan para prajurit dalam menjaga kedaulataan wilayah

teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia, meski dalam keterbatasan dan

kesederhanaan mereka tetap melaksanakan tugas negara dengan baik. Seperti apa

yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman pada masa

penjajahan dan pendudukan sekutu.

Yang terakhir makna mitos yang bisa disimpulkan dari foto cerita jurnalistik

karya M.Agung Rajasa ini adalah nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh

Jendral Sudirman diharapkan bisa menular pada setiap prajurit TNI di mana pun

bertugas, khusus di Pulau Ndana yang merupakan pulau terluar di bagian selatan

Indonesia. Di pulau ini dibangun patung Jendral Sudirman untuk menyutikan

Page 99: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

88

semangat perjuangan dari Sang Jendral kepada para prajurit TNI yang bertugas

mengamankan tapal batas negeri ini.

2. Makna Patriotisme

Secara keseluruhan penulis menyimpulkan nilai patriotisme dari foto cerita

jurnalistik berjudul Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana karya pewarta foto

ANTARA M. Agung Rajasa adalah nilai keberanian, kesetiakawanan sosial dan

rela berkorban. Foto cerita tersebut menggambarkan bagaimana para prajurit TNI

yang mengamankan sebuah pulau paling selatan dari Negara Kesatuan Republik

Indonesia dari klaim negara tetangga. Mereka berani mempertaruhkan seluruh

jiwa dan raganya untuk keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Untuk itu mereka juga rela meninggalkan keluarga, anak, istri, serta

kampung halaman demi menjaga sebuah pulau paling selatan di Indoensia dari

gangguan asing.

B. Saran

Dari penelitian yang telah disimpulkan pada bab ini, maka adapun saran agar

penelitian ini tidak berhenti pada analisis ini saja, dan dapat terus berkembang di

kalangan mahasiswa progam studi jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

khalayak umum yang menyukai dunia fotografi khususnya fotografi Jurnalistik,

sebagai berikut:

1. Semakin banyaknya peminat fotografi dan penelitian terhadap foto diharapkan

kepada perpustakaan, baik Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

maupun Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk

memperbanyak buku-buku yang berkaitan dengan fotografi apa saja, karena

peminat foto tidak hanya terdapat dalam satu jenis kategori foto.

Page 100: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

89

2. Analisis menggunakan metode semiotika banyak diminati oleh para mahasiswa

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah khususnya

mahasiswa konsentrasi Jurnalistik, hal ini dilihat dari banyaknya mahasiswa yang

membuat skripsi dengan metode analisis tersebut, oleh karena itu penulis memberi

saran agar diadakannya mata kuliah semiotika atau materi tentang analisis

semiotika di fakultas ini khususnya pada Konsentrasi Jurnalistik, minimal satu

semester.

3. Diharapkan ke depannya agar menambah porsi mata kuliah yang berkaitan dengan

fotografi. Tidak hanya satu semester saja, bahkan minimal dua atau tiga semester.

Untuk menghasilkan calon-calon pewarta foto yang handal dan mampu bersaing

dalam dunia kerja nantinya.

4. Untuk pihak Kampus khususnya Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi penulis

menyarankan agar menyediakan sarana di bidang fotografi, seperti studio foto dan

berbagai kelengkapannya. Mengingat meningkatnya minat fotografi di kalangan

mahasiswa terlebih bagi mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik yang memang lebih

spesifik mempelajari mata kuliah fotografi jurnalistik. Selain itu juga sebagai

penunjang bagi mahasiswa dalam memeraktikan materi yang didapat di kelas.

Page 101: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Adjidarma, Seno Gumira. Kisah Mata, Fotografi antara Dua

Subjek:Perbincangan tentang Ada, Yogyakarta: Galang Press, 2003.

Agung, Yuniadhi. Makalah Pengantar Fotografi Jurnalistik, Jakarta:T,pn,

2004.

Alwi, Audy Mirza. Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto

ke Media Massa, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.

Arifin, Zainal. Penelitian, Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Bachtiar, Ray. Ritual Fotografi, Chip foto video edisi spesial.

Bahtiar, Wardi. Metodologi Penulisan Ilmu Dakwah, Jakarta: logos, 1997.

Bakry, Noor Ms. Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Barthes, Roland. Mitologi, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2009.

Berger, Arthur Asa. Pengantar Semiotika: Tanda-Tanda dalam Kebudayaan

Kontemporer, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010.

Berger, Arthur Asa. Tehnik-tehnik Analisis Media second Edition, Yogyakarta

Universitas Atmajaya, 2000.

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitaif, Jakarta: Kencana, 2008.

Company profile Antara Foto, Galeri Foto Jurnalistik Antara.

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif : ANALISIS DATA, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2010.

Ferry, Darmawan. Dunia dalam Bingkai, cet 1, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009.

Fotomedia, Foto Jurnalistik Gabungan Foto dan Kata, April 2003

Freininger, Andreas. Unsur Utama Fotografi, Semarang: Dahara Prize, 1999.

Page 102: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

Gani, Rita dan Kusumalestari, Ratri Rizki. Jurnalistik Foto Suatu Pengantar,

Bandung: Simbiosis Rekatama Media, 2013.

Giwanda, Griand. Panduan Praktis Belajar Fotografi, Jakarta: Puspa Swara,

2001.

Hoed, Benny H. Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya, Depok: Fakultas

Ilmu Pengetahuan Budaya UI Depok, 2008.

Irons, Peter. Keberanian Mereka yang Berpendirian, Bandung :

Angkasa,2003.

Irons, Peter. Keberanian Mereka yang Berpendirian, Bandung: Angkasa,2003.

Isroi, Fotografi Asyik dengan Kamera Saku, Yogyakarta: C.V. ANDI

OFFSET, 2013.

Maleong, Lexy J. Metodologi penelitian kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2000.

Matta, Anis. Mancari Pahlawan Indonesia, Jakarta: Tarbawi Center, 2004.

Matta, Anis. Mancari Pahlawan Indonesia, Jakarta: Tarbawi Center, 2004.

Muhtadi, Asep Saeful. Jurnalistik Pendekatan teori dan praktek, Jakarta:

logos Wacana Ilmu, 1999.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2003.

Munti, Ratna Batara. Demokrasi Keintiman: Seksualitias di Era Global,

Jakarta: PT LKiS Pelangi Aksara, 2005.

National Gheograpic, Ultimate Field Guide To Photography, China: National

Gheograpic Society, 2009.

Patmono, SK. Teknik Jurnalistik Tuntunan Praktis untuk Menjadi Wartawan,

Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1996.

Piliang, Yasraf Amir. Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya

Makna, Bandung: Jalasutra, 2003.

Page 103: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

Prasetya, Erik. On Street Photography, Jakarta: KPG(Kepustakaan Populer

Gramedia), 2014.

Rashid, Abdul Rahim Abdul. Patriotisme: Agenda Pembinaan Bangsa, Kuala

Lumpur: Utusan, 2004.

Ruslan, Rosady. Metodologi Penelitian Relation dan Komunikasi, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2003.

Sumardi, I. Sandyawan. Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif,

Jakarta: PT. Grasindo, 2005.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framming, Bandung: PT.Rosdakarya, 2004.

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,

2009.

Soedjono, Soeprapto. Pot-Pourt Fotografi, Jakarta: Penerbit Universitas

Trisakti, 2007.

Soelarko, R.M. Pengantar Foto Jurnalistik, Jakarta: PT.Karya Nusantara,

1985.

Soerjoatmodjo,Yudhi. IPPHOS Indonesian Press Photo Service, Jakarta:

Galeri Foto Jurnalistik Antara, 2013.

Sugiarto, Atok. Indah Itu Mudah, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2006.

Sumardi, I. Sandyawan. Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif,

Jakarta: PT.Grasindo, 2005.

Sunardi, Semiotika Negativa., Yogyakarta: Kanal, 2002.

Suprapto dan kawan-kawan. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X

SMA/MA1, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007.

Svarajati, PHŌTAGŌGÓS: Terang-Gelap Fotografi Indonesia, Semarang:

Suka Buku, 2013.

Page 104: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta:

Pusat Bahasa, 2008.

Way, Wilsen. Human Interest Photography, Jakarta: PT Alex Media

Komputindo, 2014.

Wijaya, Taufan. Foto Jurnalistik dalam Dimensi Utuh, Jakarta: CV.Sahabat,

2011.

B. Sumber Jurnal

Aritonang, Keke T. Menghidupkan Kembali Semangat Nasionalisme Soe Hok

Gie, (Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010

Jurnal Andita Trias Nur Azizah, PERBANDINGAN NILAI-NILAI

PATRIOTISME DALAM FILM (Analisis Isi Perbandingan Nilai-Nilai

Patriotisme dalam Film Sang Pencerah (2010) dan Film Sang Kiai

(2013))

C. Sumber Internet

Darmadi, Kesetiakawanan Tetap Diperlukan, http :

//www.suaramerdeka.com

http://kbbi.kemdikbud.go.id

http://www.1000kata.com

http://www.antara.net.id

https://id.wikipedia.org

Masykur, Ahmad. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

www.elcom.umy.ac.id

https://bisnis.tempo.co/

http://www.ppkkp3k.kkp.go.id

http://www.batasnegeri.com

http://www.antaranews.com

Hermansyah Sihombing, Sejarah - Biografi Jendral Soedirman,

https://www.academia.edu/10887779/Biografi_dan_Sejarah_Perjuangan_J

endral_Sudirman?auto=download

http://nationalgeographic.co.id

Page 105: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

https://tniad.mil.id/

D. Wawancara

Wawancara pribadi dengan M. Agung Rajasa pada 28 Maret 2017

Page 106: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

Narasi foto cerita

Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana

Matahari mulai menampakkan wujudnya di ujung Timur Indonesia, di mana biru langit

menyatu dengan birunya Samudera Hindia. Terik mentari mencapai 38 celcius mulai

membakar kulit seiring kapal nelayan mulai membelah ombak melintasi perairan pulau paling

Selatan Indonesia.

Tidak mudah melintasi laut Selatan Indonesia. Hanya nelayan yang mengerti dan lihai

menaklukkan hantaman ombak serta derasnya arus selat Pulau Lando dan Pulau Ndana yang

dapat melintasinya.

Pulau Ndana merupakan salah satu pulau terluar Indonesia, berbatasan langsung

dengan negara Australia. Secara geografis, pulau Ndana berada di selatan Pulau Rote yang

dapat ditempuh selama satu jam menggunakan perahu nelayan. Secara administrasi masuk

dalam Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Walau berupa pulau kecil tidak berpenghuni, Pulau Ndana aman dari potensi klaim

negara lain sebab pulau ini dijaga dan diduduki oleh Satgas Pengamanan Pulau Terluar XVII

Yonif 5 Marinir, Yonif 743/PSY Angkatan Darat dan Pangkalan Angkatan Laut pulau Ndana.

Di atas pulau seluas 12 hektare itu berdiri barak TNI seluas 500 meter persegi. Ada

patung Jenderal Sudirman yang berdiri di atas lahan seluas satu hektare.

"Tugas pokok kami di sini adalah menjaga dan menduduki pulau ini dan mengamankan

secara fisik," kata Komandan Satgas Marinir Pengamanan Pulau Terluar XVII Kapten (Mar)

Wahid Hasyim saat ditemui di pulau Ndana, pekan lalu.

Menurut Wahid pasukan yang menjaga pulau Ndana ini mendapat tugas selama

sembilan bulan dan kemudian berganti dengan pasukan khusus lainnya. Dalam kesehariannya

mereka silih berganti berjaga, mengelilingi pulau tersebut.

Meski hidup di pulau terluar dan jauh dari peradaban tidak membuat para prajurit itu

melupakan aktivitas sehari-hari yang bermanfaat untuk mereka. Di sela-sela tugas negara

menjaga keutuhan dan keamanan pulau terluar, mereka mengisi waktu dengan berbagai

kegiatan menarik.

Wahid yang sudah tiga kali menjaga pulau terluar di wilayah Indonesia membagi tugas

kepada para prajurit untuk menanam sayur mayur, menyuling air, dan memancing ikan.

"Kalau sudah ada yang mencoba masuk daerah territorial Indonesia maka wajib kita

hajar," katanya.

Oleh: M. Agung Rajasa

Page 107: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

Naskah Wawancara

Nama : M. Agung Rajasa

Pekerjaan : Pewarta foto ANTARA

Tempat : Menteng, Jakarta Pusat.

Tanggal : 28 Maret 2017

Pukul : 17.00 WIB

Keterangan : Wawancara untuk data penelitian Pemaknaan Nilai Patriotisme pada

www.antarafoto.com

Daftar Pertanyaan

1. Apa yang bisa Anda ceritakan dari foto pertama, kedua, ketiga, dan keempat?

Kalau foto pertama itu sebenernya menceritakan tentang dua prajurit TNI yang sedang

memantau peta Pulau Ndana dan wilayah sekitarnya. Nah pulau ini pulau yang paling

selatan di Indonesia. Sebenernya orang banyak tahu Pulau Rote, tapu di bawah Pulau

Rote itu paling selatan dekat Australia itu ada namanya Pulau Ndana. Pulau Ndana itu

hanya ditempati oleh marinir dan Angkatan Laut. Merek berjaga keliling dengan waktu

yang tidak ditetapkan agar musuh tidak tahu kapan dia berjaga atau keliling. Nah foto

pertama ini hanya memantau peta yang ada di peta pulau sekitarnya dan mereka

berkoordinasi antar prajurit ketika sebelum patroli, kira-kira gitu foto pertama.

Foto kedua ada tiga prajurit marinir yang sedang memantau pesisir atau pantai yang

menjurus langsung ke Australia. Biasanya banyak nelayan atau kapal yang melintas di

situ. Tapi saat waktu dia pantau memang tidak ada, tapi ini memang sesekali mereka

memantau dengan teropong (ketiga orang) ini. Maka saya ambil dari belakang biar

keliatan suasana laut yang luas, kemudian mereka harus berjaga di pulau. Beberapa

Page 108: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

waktu pulau ini pernah mau diakui oleh Australia makanya patroli itu terus. Nah ini ga

ada penjaga, ga ada kehidupan di sini hanya prajurit yang tinggal di sana.

Foto ketiga, ini beberapa prajurit yang memang sedang patroli di kawasan Pulau Ndana.

Nah pulau ini memang sama kayak tadi terus dijaga dan yang kita tidak tahu itu adalah

semaunya komandannya ketika memberikan instruksi patroli. Jadi, ketika misalkan

memang bisa dua hari sekali, bisa tiga hari sekali, bisa satu hari sekali, dan itu bisa

ganti-gantian, siang-malam ,siang-malam. Kira-kira gitu. Ini suasana patroli aja,

menceritakan tentang suasana patroli.

Foto keempat. Nah, prajurit-prajurit Marinir yang telah lama tinggal, biasanya mereka

ditugaskan enam sampai delapan bulan di Pulau Ndana ini abis itu mereka berganti

dengan pasukan Marinir yang lainnya. Nah kira-kira foto keempat ini menceritakan

mereka apa namanya mereka memasak dengan apa adanya yang terdapat di Pulau

Ndana itu. Mereka masak pakai kayu, mereka kalau bikin misalkan untuk sama-sama

untuk bareng-bareng, mereka gentian piketnya. Nah ini suasana mereka ketika memang

ditugaskan di Pulau Ndana. Mereka bercocok tanam juga, mereka mencari air juga,

mereka kadang juga apa namanya berburu dan mereka ya seperti ini kehidupan, saya

pribadi pengen nunjukin sisi lain selain mereka berjaga bahwa ada kehidupan yang lain,

ada acara mereka berhidup seperti manusia biasa.

2. Apa yang Anda ingin sampaikan dari foto-foto tersebut?

Bahwa ada marinir, ada tentara yg menjaga pulau di wilayah paling selatan Indonesia.

Pulau itu tetap dijaga sama prajurit TNI yang setia sama NKRI. Nah orang-orang jarang

yang melihat, jarang yang tahu kalau mereka di pulau paling selatan yang pulau paling

dekat dengan Australia. Banyak negara tetangga yang ingin mengakui pulau-pulau

yang terdapat di Indonesia, salah satunya misalkan ada di deket Filipina itu Pulau

Page 109: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

Miangas, ada yang di perbatasan darat di Papua, ada yg di Timor di NTT itu nah itu

mereka pasti akan berjaga setiapa saat karena kalau yg selatan ini kan berbatasan

dengan laut juga berbatasan langsung sama apa namanya sama daratan nah karena

memisahkan laut makanya mereka memang harus berpatroli dan musuh tidak tahu

kapan waktunya patroli, nah kira-kira gitu.

3. Dalam angle pengambilan foto-foto tersebut adakah maksud lain yang ingin Anda

sampaikan?

Di satu sisi mereka berpatroli bahwa ada kehidupan lain bahwa seorang laki-laki ya

harus masak dan mereka juga harus tahu bagaimana caranya membakar kayu. Mereka

survive, mau di tempat manapun mereka survive intinya dari foto ini ya mereka survive,

bagaimana dia bertahan hidup dari kan ada yang cocok tanam juga foto saya, mereka

seperti itu. Terus ini, yang ini hanya sekadar foto patroli bahwa mereka pasti keliling

pulau dan pulau itu ga kecil tapi besar. Nah ini, jarang punya foto ini karena mereka

apa namanya memang mantau langsung keadaan laut tapi ada sebenernya yang memang

wilayahnya bukit, cuma itu batu-batuan karang gede. Mereka pasti jaga di situ cuma ga

kelihatan kalau mereka memang berjaga di semak-semak. Sebenernya ada yang di situ,

Cuma karena foto ini lebih ngena karena mereka bisa saat-saat mantau tidak dengan

duduk tapi dengan tidur, terus bisa mantau langsung pakai teropong. Tapi lebih pada

kapal laut yang dipantau, kapal yang melintas.

4. Menurut Anda, sikap patriotisme apa yang tergambar dari para prajurit TNI

dalam foto cerita jurnalistik Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana?

Mereka bisa bertahan sama apa namanya, merek ditugaskan ke pulau yang mana di

pulau itu tidak ada siapa-siapa, mereka tinggal di sana terus mereka juga hidup bareng

Page 110: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

makan bareng masak bareng dengan satu tujuan, pulau itu tidak direbut sama asing,

pulau itu tidak direbut sama negara asing atau negara tetangga karena kalau sudah

direbut, malu lah kita. Makanya menurut saya sikap kepahlawanan mereka yang

ditunjukkan adalah mereka berani dan rela berkorban, meninggalkan keluarga,

meninggalkan anak istri demi untuk menjaga sebuah pulau kecil. Padahal itu cuma

pulau kecil tapi itu harga diri buat mereka. Pulau itu p ulau Indonesia itu yang harus

dipertahankan karena pada dasarnya daratan yang dikuasai militer itu ya basenya si

negara itu, tidak bisa direbut. Beda sama dulu, kalau dulu kan orang datang perang,

kalah direbut nah sekarang dijaga. Kalau ga dijaga berarti mereka sama aja dia tidak

menjaga negaranya sendiri.

5. Ada lagi ga sih maksud secara keseluruhan dari foto cerita tersebut?

Di foto-foto saya kan ini sebenernya ada yang ditampilkan sisi lain ya, selain dia

menjaga bahwa TNI di pulau ya pasti kan menjaga pulau tapi coba menampilkan sisi

lain dari mereka, seperti misalkan mereka masak, terus mereka kalau beli apa-apa harus

pakai, kadang mereka pakai perahu, mereka harus muter pulau untuk belanja ke kota

beli masakan, telor dan lain segala macam, minyak, sayur, selain mereka tanam mereka

juga ada, mereka belanja sama nelayan.

Terus ini kan ada patung Soedirman karena ini simbolnya bahwa ini negara Indonesia

gitu. Ini menunjukkan bahwa ini pulau kepunyaan Indonesia, terus ya mereka kalau lagi

tidak piket ya mereka santai gitu. Kadang-kadang mau di pohon untuk melepas kangen

aja sama keluarga. Mereka nyuling, bukan dari laut yang di pantai tapi yang di darat,

daratan diini sama dia, disaring karena masih ada kandungan garamnya. Mereka sholat,

ya kalau ya tetap mereka beribadah, mereka ga akan melupakan itu. Paling itu, gaada

yang lain.

Page 111: Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistikrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35223/1/MARIO... · Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman

Foto penulis dengan narasumber M. Agung Rajasa setelah sesi wawancara: