makan dan minum berdiri dalam hadis al …eprints.ums.ac.id/53065/11/bab halaman judul - daftar...

23
i MAKAN DAN MINUM BERDIRI DALAM HADIS AL-KUTŪBUSSITTAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA SANTRI KELAS XII MA’HAD MINHAJ SHAHABAH BOGOR TAHUN 2016 TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Hukum Islam SekolahPascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Hukum Islam (MHI) Oleh RANDI FIDAYANTO NIM : O 000060057 PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM ISLAM SEKOLAHPASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 M/1438 H

Upload: trinhxuyen

Post on 12-Aug-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

MAKAN DAN MINUM BERDIRI DALAM HADIS

AL-KUTŪBUSSITTAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA SANTRI

KELAS XII MA’HAD MINHAJ SHAHABAH BOGOR

TAHUN 2016

TESIS

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Hukum Islam

SekolahPascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Hukum Islam (MHI)

Oleh

RANDI FIDAYANTO

NIM : O 000060057

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM ISLAM

SEKOLAHPASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017 M/1438 H

ii

iii

iv

v

PERSEMBAHAN

Tesis ini Penulis persembahkan kepada:

Islam dan kaum muslimin

Ayahanda yang kucintai, Istri – istriku tercinta, dan

Anak-anakku yang kusayangi di Purwokerto, Malang, Jakarta, dan Sukabumi,

Semua rekan-rekan dimanapun juga berada,

Yang selalu memberikan do’a dan semangat

Yang mendukung dan membantuku dengan Ketulusan dan Cinta.

vi

MOTTO

ه ل و س ر و الله ي د ي ن ي اب و م د ق ت ال و ن م أ ن ي ذ اال ه ي أ يا

ل ي م ع ع ي م س الله ن إ االله و ق ات و “Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mendahului Allah dan

Rasul-Nya. Bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar

lagi Maha Mengetahui” ( QS.al-Ḥujurāt: ayat 1)

vii

KATA PENGANTAR

ل ع و الله ل و س ر لى ع م ل الس و ة ل الص و لله د م الح ن م و ه اب ح ص أ و ه ل آىو ي ى إل م ه ع ب ت

د ع اب م ,أ ن ي الد م

Segala puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah Swt dengan semua pujian

yang layak bagi kebesaran dan keagungan-Nya. Dia-lah yang telah memberikan

kenikmatan dan kekuatan, baik jasmani maupun rohani, taufik dan hidayah-Nya.

Dengan rahmat-Nya, tesis dapat diselesaikan walaupun dengan segala

keterbatasan dan banyak ketidaksempurnaan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad Saw berserta keluarganya, para sahabatnya, dan kepada

pengikutnya sampai akhir zaman.

Dengan segala pertolongan Allah semata kemudian dukungan semua pihak,

akhirnya diselesaikan tesis yang berjudul “Makan dan Minum Berdiri Dalam

Hadis al-Kutūbussittah Dan Implementasinya Pada Santri Kelas XII Ma’had

Minhaj Shahabah Bogor Tahun 2016”

Pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta

yang telah memberikan izin untuk kembali melanjutkan perkuliahan di

sekolah pascasarjana UMS.

viii

2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati selaku Direktur Sekolah Pascasarjana UMS

yang telah mengesahkan secara resmi judul penelitian tesis sehingga

penulisan tesis bisa berjalan dengan lancar.

3. Dr. Sudarno Shobron, M.Ag selaku Ketua Program Studi Magister Hukum

Islam sekaligus Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan arahan

dan bimbingannya dengan penuh kesabaran sehingga tesis ini bisa

terselesaikan dengan lancar.

4. Kepada ayahanda dan ibunda (almarhum) tercinta yang telah membesarkan

dan mendidik ananda dengan penuh rasa sayang sehingga bisa menjadi

manusia yang berguna.

5. Kepada anak-anak dan istri-istriku tercinta yang telah membantu material

maupun immaterial dan mengorbankan waktu untuk kelancaran penulisan

tesis ini.

6. Kepada Ustadz Abdullah Ribut, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Al-Minhaj

Ma’had Minhaj Shahabah yang telah memberikan izin penelitian dan

membantu survei kepada para santri.

7. Kepada rekan Ustadz Devi Harison, ST yang telah membantu pengambilan

foto-foto santri ketika makan dan minum guna melengkapi tesis ini.

8. Kepala Ustadz Dr. Ade Hermansyah, Lc, M.Pd.I selaku mudir Pesantren Al-

Ma’tuq Sukabumi yang telah memberikan ijin untuk penggunaan fasilitas

pesantren dan kelonggaran waktu guna penulisan tesis ini.

9. Kepada seluruh sahabat dan rekan seperjuangan tercinta khususnya yang

telah membagi ilmu serta pengalaman untuk penulisan tesis ini.

ix

Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kaum muslimin pada

umumnya serta menjadi kontribusi bagi khasanah Islam dalam dunia pendidikan

Islam. Tak lupa kritik dan saran sangat diharapkan bagi kesempurnaan karya ini.

Akhirnya hanya kepada Allahlah berserah diri dan memohon harapan semoga

amal baik mereka mendapatkan balasan dari Allah SWT, Aamiin.

Sukabumi, 27 April 2017

Penulis

________________

Randi Fidayanto

x

Abstrak

Sikap makan dan minum sambil duduk telah mengakar sejak kecil pada

masyarakat. Sehingga menimbulkan sikap yang keras terhadap orang lain yang

berbeda dengan sikap tersebut. Sikap keras yang cenderung radikal sangat

berbahaya bagi pengamalan dalam beragama yang tepat. Penelusuran sikap makan

dan minum dalam hadis al-Kutūbussittah sangat diperlukan untuk mengetahui

hukum makan dan minum sambil berdiri yang sebenarnya. Oleh karena itu perlu

diketahui sejauh mana implementasi hadis-hadis makan dan minum sambil berdiri

di lingkungan santri. Subyek penelitian ini adalah santri kelas XII SMA Al-

Minhaj Ma’had Minhaj Shahabah Tamansari Bogor.

Penelitian adalah penelitian kualitatif yang memfokuskan pada masalah

bagaimana sikap makan dan minum dalam hadis al-Kutūbussittah dan apakah

impelementasinya makan dan minum berdiri pada santri kelas XII Ma’had Minhaj

Shahabah Bogor serta bagaimana interaksi pemahaman santri dengan

implementasi hadis-hadis makan dan minum sambil berdiri. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teologis normatif dengan

desain penelitian lapangan ynag digabung dengan penelitian pustaka.

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan cara; (1) angket

tertutup; (2) observasi; dan (3) studi dokumentasi. Untuk analisis data

menggunakan teknik deskriptif yang penerapannya dilakukan dalam tiga alur

kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi. Untuk mengetahui kredibilitas data, dilakukan dengan teknik

triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Dalam al-Kutūbussittah

disebutkan sikap yang berkaitan dengan makan dan minum dalam beberapa

bentuk: larangan makan dan minum sambil berdiri, bolehnya makan dan minum

sambil berdiri, sikap makan dengan al-iq’a, larangan makan minum sambil

bersandar, dan bolehnya makan dan minum sambil berjalan baik secara implisit

atau eksplisit. Kedua, Santri kelas XII SMA Al-Minhaj Tamansari Bogor

mengimplementasikan hadis larangan makan dan minum sambil berdiri saja dan

tidak menerapkan hadis-hadis bolehnya makan dan minum sambil berdiri dan

berjalan. Hadis-hadis bolehnya makan dan minum sambil berdiri dan berjalan

tidak diterapkan karena faktor ketidaktahuan tentang hadis-hadis tersebut. Ketiga,

Ketidaktahuan tersebut membentuk pemahaman mereka tentang sikap makan dan

minum sambil berdiri dan berjalan. Pemahaman tersebut diamalkan sehingga

menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan tersebut membentuk sebuah sikap yang

tidak tepat terhadap pengamalan yang berbeda dengan mereka.

Dari hasil penelitian dapat disarankan (1) Melaksanakan perbaikan cara

pengajaran pesantren dalam mengajarkan hadis-hadis Nabi secara integral pada

suatu masalah bukan parsial sehingga membuat pemahaman santri yang lengkap;

(2) Memperbanyak kajian fiqih muqaranah untuk menghilangkan kesenjangan

khilafiyyah fiqhiyyah pada umat Islam; (3) Memasyarakatkan kajian hadis al-

kutūbussittah bagi umat Islam agar mereka lebih memahami ajaran Islam dari

sumber yang utama

Kata kunci: al-Kutūbussittah ; makan dan minum; implementasi hadis

xi

Abstract

The attitude of eating and drinking while sitting has been rooted since

childhood in society. So it raises a tough attitude towards others different from the

attitude. Radical tendencies that tend to be radical are very dangerous for proper

religious practice. The search for the attitude of eating and drinking in the hadith

al-Kutūbussittah is necessary to know the law of eating and drinking while

standing real. Therefore it is necessary to know the extent to which the

implementation of hadiths of eating and drinking while standing in the

environment of santri. The subject of this research is students of class XII SMA

Al-Minhaj Ma'had Minhaj Shahabah Tamansari Bogor.

Research is a qualitative research that focuses on the problem of how to eat

and drink attitude in Hadith al-Kutūbussittah and whether impelementasinya eat

and drink standing at santri class XII Ma'had Minhaj Shahabah Bogor and how

the interaction of understanding students with the implementation of Hadiths of

eating and drinking while standing. The approach used in this research is the

normative theological approach with the field research design combined with the

literature research. The data collection is done by the researcher himself by way

of; (1) closed questionnaire; (2) observation; And (3) documentation study. For

data analysis using descriptive technique that its application is done in three

activity flow, that is data reduction, data presentation, and conclusion or

verification. To know the credibility of data, done with triangulation technique.

The results showed that first, In al-Kutūbussittah mentioned attitudes related

to eating and drinking in some form: the prohibition of eating and drinking while

standing, may eat and drink while standing, the attitude of eating with al-iq'a, the

ban on eating while leaning, And may eat and drink while walking either

implicitly or explicitly. Second, Santri class XII SMA Al-Minhaj Tamansari

Bogor implements the hadith ban on eating and drinking while standing alone and

not apply the traditions of eating and drinking while standing and walking.

Hadiths may eat and drink while standing and walking is not applied because of

the ignorance of the hadiths. Thirdly, the Ignorance shapes their understanding of

eating and drinking while standing and walking. Understanding is practiced so

that it becomes a habit. These habits form an imprecise attitude to their different

practices.

From the research results can be suggested (1) Implementing

improvements in the way of teaching pesantren in teaching the hadiths of the

Prophet integrally on a problem is not partial so as to make a complete

understanding of santri; (2) Increasing the study of muqaranah fiqh to eliminate

khilafiyyah fiqhiyyah gap on Muslims; (3) To popularize the study of hadith al-

kutūbussittah for Muslims so that they better understand the teachings of Islam

from the main source.

Keyword: al-kutūbussittah; eat and drink; Implementation of the hadith

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .....……………………..………………………….ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ...…………………………...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………...…v

HALAMAN MOTTO..…………………………………………….……………..vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRAK...............................................................................................................x

ABSTRACT………………………………………………………………….…..xi

DAFTAR ISI .....……………………………………………………...………....xii

DAFTAR TABEL ..……………………………………………………………..xvi

DAFTAR GAMBAR .....……………………………………………..………...xvii

DAFTAR LAMPIRAN ....…………………………………………...………….xix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN ...............................................xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 001

B. Rumusan Masalah.........................................................................004

C. Tujuan dan Manfaat….………………………………………..….005

1. Manfaat Akademik ……………………………...……….....006

2. Manfaat Praktis ………………………..…………...………006

D. Telaah Pustaka ...............................................................................006

E. Kerangka Teoritik ………………………..………………………008

1. Pengertian hadis makan dan minum sambil berdiri………....….008

2. Al-Kutūbussittah …………...………..…………….....….……010

3. Implementasi ………………………………………………… 012

F. Metode Penelitian …………………………………………...……014

1. Jenis Penelitian ………………………………………...…....…014

2. Pendekatan …………………………………………………….016

3. Sumber Data ……………………………………………….…..018

xiii

4. Obyek dan Subyek Penelitian ………………………………....019

6. Pengumpulan Data ……………………...……………………..022

7. Validitas Data ………………………………………………….024

8. Analisa Data ..............................................................................024

G. Sistematika Penulisan ………………………...………………….025

BAB II SIKAP –SIKAP MAKAN DAN MINUM DALAM HADIS-HADIS

AL-KUTŪBUSSITTAH ..................................................................... .027

A. Al-Kutūbussittah ...........................................................................027

1. Ṣaḥiḥ al – Bukhārī..................................................................027

2. Ṣaḥiḥ Muslim ........................................................................033

3. Sunan Abû Dāwud ................................................................037

4. Sunan at-Tirmiżī ...................................................................041

5. Sunan an-Nasāī .....................................................................044

6. Sunan Ibnu Mājah .................................................................047

B. Hadis Hadis Tentang Sikap Makan dan Minum ............................050

1. Hadis al – Bukhārī..................................................................050

a. Matan Hadis .....................................................................050

b. Hukum Hadis .................................................................. 054

c. Penjelasan Hadis ............................................................. 055

2. Hadis Muslim ........................................................................056

a. Matan Hadis ....................................................................056

b. Hukum Hadis ..................................................................063

c. Penjelasan Hadis .............................................................063

3. Hadis Abû Dāwud ................................................................064

a. Matan Hadis ...................................................................064

b. Hukum Hadis ................................................................ 066

c. Penjelasan Hadis ........................................................... 070

4. Hadis an-Nasāī.......................................................................071

a. Matan Hadis ....................................................................071

b. Hukum Hadis ..................................................................072

xiv

c. Penjelasan Hadis .............................................................072

5. Hadis at-Tirmiżī.....................................................................073

a. Matan Hadis ....................................................................073

b. Hukum Hadis ..................................................................076

c. Penjelasan Hadis .............................................................076

6. Hadis Ibnu Mājah...................................................................077

a. Matan Hadis ....................................................................077

b. Hukum Hadis ..................................................................082

c. Penjelasan Hadis .............................................................082

BAB III IMPLEMENTASI MAKAN DAN MINUM SANTRI………….…087

A. Pola Makan Santri....... ………………………………..………..….089

B. Pola Minum Santri …...............…………………………………...097

C. Pola Makan Permen ..................……………………………….….105

D. Sikap Ketidaksukaan Santri Melihat Orang Lain Makan Sambil

Berdiri ..............................................................................................109

E. Pengetahuan Santri Terhadap Hadis-Hadis Larangan Makan Minum

Sambil Duduk, Berdiri, dan Berjalan ...............................................113

F. Pengetahuan Santri Terhadap Hadis Bolehnya Makan dan Minum

Dengan Sikap Tertentu .................................................................... 118

G. Data Obesrvasi Sikap Makan dan Minum Santri ............................ 122

BAB IV ANALISIS TERHADAP MAKAN MINUM BERDIRI ...………..126

A. Makan dan Minum Sambil Berdiri Dalam Hadis Al-kutūbussittah .126

1. Makan tidak sambil berdiri .....................………………….…...127

2. Larangan minum sambil berdiri ………………………………..129

3. Minum boleh sambil berdiri………..............…………………...131

4. Makan dan minum boleh sambil duduk …….............……….…135

5. Makan boleh sambil berjalan ………………………..............…140

B. Implementasi Makan dan Minum Sambil Berdiri Pada Santri …....142

1. Kebiasaan santri makan sambil duduk...............………………..142

xv

2. Kebiasaan santri minum sambil duduk…..………………….... .144

3. Kebiasaan santri makan tidak sambil berdiri ………………..….146

4. Kebiasaan santri minum tidak sambil berdiri ……………..…....146

5. Kebiasaan santri makan tidak sambil berjalan ………………....147

6. Kebiasaan santri minum tidak sambil berjalan …………………148

C. Interaksi Pemahaman Hadis Makan dan Minum Sambil Berdiri dan

Implementasinya ……………………………………………….….149

D. Hukum Makan dan Minum sambil berdiri .......................................156

BAB V PENUTUP ………………………..………………………….…...164

A. Kesimpulan …………………………………………………......164

B. Saran -saran ………………………………………………...…..165

C. Rekomendasi …………………………………………………...165

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… ...….167

LAMPIRAN -LAMPIRAN ………………………………………….…….... 171

xvi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 01. Ringkasan Hadis Makan dan Minum dalam al-Kutūbussittah

...................................................................................................................83

2. Tabel 02. Rekapitulasi hasil survei ……..................................................87

3. Tabel 03. Kesesuaian hadis dengan kebiasaan santri dalam makan dan

minum ……………………………………………………………….....150

4. Tabel 04. Sikap santri terhadap makan dan minum sambil berdiri dan

berjalan ....................................................................................................151

xvii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 01. Grafik Pola Makan Santri …………………………………..89

2. Gambar 02. Grafik santri yang makan sambil duduk………………… …90

3. Gambar 03. Grafik santri yang makan sambil berdiri …………...………91

4. Gambar 04. Grafik santri yang makan sambil berjalan ……………...…..92

5. Gambar 05. Grafik santri yang makan sambil berkendaraan…………….93

6. Gambar 06. Grafik santri yang makan sambil berlari.... …………….…..94

7. Gambar 07. Grafik santri yang makan sambil jongkok ........………..…..95

8. Gambar 08. Grafik santri yang makan sambil duduk di kursi..……...…..96

9. Gambar 09. Grafik pola minum santri ………………. …………..……..97

10. Gambar 10. Grafik santri yang minum sambil duduk …………………...98

11. Gambar 11. Grafik santri yang minum sambil berdiri …………………..99

12. Gambar 12. Grafik santri yang minum sambil berjalan ………………..100

13. Gambar 13. Grafik santri yang minum sambil berkendara……………..101

14. Gambar 14. Grafik santri yang minum sambil berlari ……………...…102

15. Gambar 15. Grafik santri yang minum sambil jongkok …………….….103

16. Gambar 16. Grafik santri yang minum sambil duduk di kursi..………...104

17. Gambar 17. Grafik Pola makan permen santri ……… ……………..….105

18. Gambar 18. Grafik makan permen sambil berjalan ……………….…...106

19. Gambar 19. Grafik makan permen sambil duduk……. ……………..…107

20. Gambar 20. Grafik makan permen sambil berdiri…….……………...…108

21. Gambar 21. Grafik santri tidak suka melihat orang lain .……………....109

22. Gambar 22. Grafik tidak suka melihat orang lain makan minum sambil

berdiri…………………………………………………… …………......110

23. Gambar 23. Grafik tidak suka melihat orang lain makan minum sambil

duduk……………………………………………………………...…….111

24. Gambar 24 Grafik tidak suka melihat orang lain makan minum sambil

berjalan …………………………………………………………………112

xviii

25. Gambar 25. Grafik ngetahuan santri terhadap hadis-hadis larangan makan

dan minum dengan sikap tertentu ………………………….. …….……113

26. Gambar 26. Grafik santri mengetahui hadis-hadis larangan makan minum

sambil duduk ………………………………………………. ……….…114

27. Gambar 27. Grafik santri mengetahui hadis-hadis laranagn minum sambil

berdiri …………………………………………………….. ……...…....115

28. Gambar 28. Grafik santri mengetahui hadis-hadis larangan makan dan

minum sambil berjalan ……………………………………….…..……116

29. Gambar 29. Grafik Pengetahuan santri terhadap hadis larangan makan

dengan sikap tertentu……………………………………… …......…….117

30. Gambar 30. Grafik Mengetahui hadis-hadis boleh makan dan minum

sambil duduk ………………………………………..…. ………….…..118

31. Gambar 31. Grafik mengetahui hadis-hadis boleh makan dan minum

sambil berdiri ……………………………………………………….…..119

32. Gambar 32. Grafik mengetahui hadis-hadis boleh makan dan minum

sambil berjalan……………………………………………………….…120

33. Gambar 33. Gambar posisi duduk dalam makan ………………………139

xix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Penunjukan Pembimbing

2. Surat Ijin Penelitian

3. Surat telah melakukan penelitian

4. Lembar Angket

5. Foto Keadaan Makan Santri

6. Foto Pesantren Ma’had Minhaj Shahabah

7. Daftar Riwayat Hidup

8. Hasil Uji Turnitin

xx

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi Arab – Latin ialah penyalinan huruf Arab dengan latin dan

perangkat-perangkatnya. Tess ini menggunakan ejaan berdasarkan Surat

Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/198 tertanggal 22 Januari 1988:

a. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab Nama Huruf Latin Keterangan

alif - tidak dilambangkan ا

- ba’ b ب

- ta’ t ت

ṡa’ ṡ s dengan satu titik di atas ث

- jim j ج

ḥa ḥ h dengan satu titik di bawah ح

- kha’ Kh خ

- dal d د

żal ż z dengan satu titik di atas ذ

- ra’ r ر

- zai z ز

- sin s س

- syin sy ش

ṣad ṣ s dengan satu titik di bawah ص

ḍad ḍ d dengan satu titik di bawah ض

xxi

Huruf

Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ṭa’ ṭ t dengan satu titik di bawah ط

ẓa’ ẓ z dengan satu titik di bawah ظ

ain ‘ koma terbalik‘ ع

- gain g غ

- fa’ f ف

- qaf q ق

- kaf k ك

- lam l ل

- mim m م

- nun n ن

- ha’ h هـ

- wawu w و

hamzah Tidak ء

dilambangkan

atau ’

Apostrof. (tidak digunakan

untuk hamzah diawal kata)

- ya’ y ي

b. Konsonan Rangkap/ Syaddad, ditulis rangkap

Contoh: ربنا ditulis rabbanā, ب ditulis qarraba قر

c. Ta’ marbûṭah, transliterasinya menggunakan

1) Tā’ marbûṭah, berharakat sukun, transliterasinya h, kecuali untuk kata-

kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat,

zakat, dan sebagai-nya.

Contoh: فاطمة ditulis Fātimah

xxii

2) Kata yang terakhir dengan tmarbūṭah i oleh kata yang menggunakan

kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka

ditransliterasikan dengan h.

Contoh: األطفالروضة rauḍah al-aṭfāl, Tā’ marbūṭah ditulis t.

Contoh: األطفالروضة ditulis rauḍah al-aṭfāl

3) Huruf ta’ marbûṭah dapat dialihbahasakan sebagai t atau

dialihbunyikan sebagai h (ketika waqaf/ berhenti) Bahasa Indonesia

dapat menyerap salah satu atau kedua kata terseburt.

Contoh: haqiqat – haqiqoh - hakikat

d. Vokal Pendek, harakat fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan ḍammah

ditulis u.

Contoh : كسر ditulis kasara, يضرب ditulis yaḍribu.

e. Vokal Panjang, ditulis dengan tanda hubung (-) diatasnya tanda caron,

Contoh: قال ditulis qāla.

f. Vokal Rangkap, fathah + yā’ tanpa titik yang dimatikan ditulis ai ( أي ),

contoh: كيف ditulis kaifa. Fathah + wāwu mati ditulis au ( و ) contoh: هول

ditulis haula.

g. Kata Sandang Alif + Lam ( ال )

1) Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya (huruf sama dengan huruf yang langsung mengikuti)

Contoh: حيم .ditulis ar-Raḥimu الر

2) Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah ditulis al-, contoh: الملك

ditulis al- Maliku.

h. Huruf Besar, disesuaikan dengan EYD, walaupun dalam tulisan arab

tidak dikenal. Kata yang didahului oleh alif lam( huruf awal kata ditulis

kapital), kecuali diawal kalimat (huruf awal kata sandang ditulis kapital).

Contoh: البخاري ditulis al-Bukhārī.

i. Kata dalam Rangkaian Frasa/Kalimat, ditulis kata perkata menurut

bunyi/ pengucapannya.

Contoh: مناستطاعإليهسبيل ditulis Manistaṭā’a ilaihi sabīla.

xxiii