makalah+pkn+pancasila+2

71
BAB 1 PENDAHULUAN Oleh musliady A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menegaskan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peadaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencersdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap. Kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Rumusan di atas menunjukan bahwa, pendidikan memainkan peranan penting dalam pengembangan kemampuan dan pembentukan karakter yang menjadi landasan utama bagi terciptanya manusia Indonesia yang mampu hidup dalam zaman yang selalu berubah. Pendidikan pancasila merupakan salah satu pelajaran pendukung pengembangan karakter bagi manusia. Pembelajaran pancasila di sekolah dasar sangat penting

Upload: adisuparto2009

Post on 27-Jun-2015

667 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

BAB 1PENDAHULUAN

Oleh musliady

A. Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 3 menegaskan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan

nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peadaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencersdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap. Kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Rumusan di atas menunjukan bahwa, pendidikan memainkan peranan penting

dalam pengembangan kemampuan dan pembentukan karakter yang menjadi

landasan utama bagi terciptanya manusia Indonesia yang mampu hidup dalam

zaman yang selalu berubah.

Pendidikan pancasila merupakan salah satu pelajaran pendukung

pengembangan karakter bagi manusia. Pembelajaran pancasila di sekolah dasar

sangat penting artinya, karena merupakan proses awal dalam rangka

pengembangan karakter manusia Indonesia selanjutnya.

Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup

bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa dari

seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup kepada bangsa

Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang

makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Page 2: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

1

Pancasila yang diterima dan ditetapkan sabagai dasar Negara seperti yang

tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan

hidup bangsa.

Pembelajaran panasila di sekolah dasar menjadi sangat penting, karena

mengingat pancasila menrupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini

mengandung makna bahwa di dalam pancasila mengandung jiwa yang luhur,

nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan ajaran moralitas.

Kadang kala nilai-nilai luhur yang ada dalam pancasila yang merupakan

penjelmaan dari seluruh bangsa Indonesia tideak dipraktekan dalam kehidupan

sehari-hari, tetaipi diabaikan sehingga akibat dari itu nilai-nila luhur tersebut

dengan sendirinya akan hilang.

Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan

secara nyata dan terus-menerus pengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur

yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga Negara Indonesia,

penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan

baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai

pancasila demi kelestarianya.

Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur

pancasila, perlu ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi

penerus bangsa, salah satunya lewat pendidikan pancasila di sekolah dasar.

Atas dasar realita inilah penyulis merasa tertarik untuk membahasnya dalam

bentuk makalah dengan judul “PEMBELAJARAN PANCASILA DI SEKOLAH

DASAR”

2

Page 3: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah-

masalah yang akan di bahas diantaranya:

1. Bagaimanakah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia?

2. Bagaimana penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila?

3. Bagaimnakah Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Masyarakat

Berbangsa dan Bernegara.

C. Tujuan Penulisan

Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

1. Untuk mengetahui Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

2. Untuk mengetahui penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila?

3. Untuk mengetahui Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam

Masyarakat Berbangsa dan Bernegara.

D. Manfaat Penulisan.

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:

1. Menambah ilmu pengetahuan tentang eksistensi pancasila di Republik ini,

2. Mengertahui peranan pembelajaran Pancasila di Sekolah Dasar.

3. Mengetahui bagaimana cara melestartikan nilai-nilai luhur Pancasila.

Page 4: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

3

E. Metode Penulisan

Dalam penyelesaian penyusunan makalah ini penulis menggunakan studi

kepustakaan, yaitu penulis mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan

Pancasila dan kewarganegaraan lalu dianalisis untuk dijadikan sebuah karya tulis.

F. Sistematika Penulisan

Di dalam makalah ini terdiri dari tiga bab yaitu:

1. Bab I berisi Pendahuluan,

2. Bab II berisi Pembahasan,

3. Bab II berisi Penutup.

Page 5: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Secara arti kata pancasila mengandung arti, panca yang berarti lima “lima” dan

sila yang berarti “dasar”. Dengan demikian pancasila artinya lima dasar.Tetapi di

sini pengertian pancasila berdasarkan sejarah pancasila itu sendiri.

Apabila kita ingin benar-benar melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945 secara

murni dan konsekuan, maka kita tidak saja harus melaksanakan ketentuan-

ketentuan dalam pasal-pasal dari Batang Tubuh (the body of the konstitutin) atau

lebih dkenal isi dari UUD 1945 itu, tetapti juga ketentuan-ketentuan pokok yang

termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena pembukaan UUD 1945

(walaupun tidak tercantum dalam satu dokumen dengan Batang Tubuh UUD

1945, seperti konstitusi (RIS) atau UUDS 1950 misalnya), adalah bagian mutlak

yang tidak dipisahkan dari Konstitusi Republuk Indonesia Tahun 1945;

pembukaan dan Batang Tubuh kedua-duanya telah ditetapkan oleh Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustua 1945.

Apabila kita berbicara tentang UUD 1945. maka yang dimaksud ialah Konstitusi

(UUD) yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut

pada tanggal 18 Agustus 1945 yang diumumkan dalam Berita Republik Indonesia

Tahun 1946 No. 7 halaman 45-48, yang terdiri atas :

Page 6: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

1. Pembukaan (Preambule) yang meliputi 4 alinea ;

2. Batang Tubuh atau isi UUd 1945, yang meliputi;

3. Penjelasan

5

Adapun Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas emapt bagian itu yang amat

penting ialah bagian/alinea ke 4 yang berbunyi sebagai berikut: “Kemudian dari

pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan social, maka dususunlah Kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu

Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan

Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:

Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan

Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Dalam penjelasan resmi ari pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa dalam

Pembukaan UUD 1945 terkandung emapt pokok-pokok pikiran sebagai berikut:

a. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia berdasar atas Persatuan;

b. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;

c. Negara Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat dan berdasar atas

kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan;

Page 7: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

d. Negara Indonesia berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar

kemanusiaan yang adil dan beradab.

6

Khusus bagian/alinea ke -4 dari pembukaan UUD 1945 adalah merupakan asas

pokok Pemebentukan pemerintah Negara Indonesia. Isi bagian ke 4 dari

Pembukaan UUD 1945 itu dibagi ke dalam 4 hal:

1. Tentang hal tujuan Negara iondonesia, tercantum dalam kalimat “Kemudian

daripada itu dan seluruh tumpah darah indinesia, yang;

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia;

b. Memajukan kesejahteraan rakyat;

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa;

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2. Tentang hal ketentuan diadakanya Undang-Undang Dasar tarcantum dalam

kalimat yang berbunyi: “maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan

Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia”;

Page 8: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

3. Tentang hal bentuk Negara dalam kalimat: yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat;

4. Tentang hal Dasar Falsafah Negara Pancasila.

Adapun Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang telah disahkan oleh

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945

itu sebagian besar bahan-bahanya berasal dari Naskah Rancangan Pembukaan

UUD yang disusun oleh Panitia Perumus (panitia kecil) yang beranggotakan 9

orang yang diketua oleh Ir. Soekarno pada tanggal 22 Juni 1945 di Jakarta.

7

Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, naskah politik yang bersejarah

itu dijadikan Rancangan Pembukaan UUD sebagai bahan pokok dan utama bagi

penyusunan/penetapan Pembukaan (Preambule) UUD yang akan ditetakan itu.

Naskah politik yang bersejarah yang disusun pada tanggal 22 Agustus 1945 itu, di

kemudian hari oleh Mr. Muhamad Yamin dalam pidatonya di depan siding Badan

Penyelidik Persiapan Kemerdekaan (BPPK) pada tanggal 11 Juni 1945

dinamakan “Piagam Jakarta” dan baru beberapa tahun kemudian dimuat dalam

bukunya yang berjudul Prokalmasi dan Konstitusi pada tahun 1951.

Dalam naskah politik yang di sebut dengan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 inilah

untuk pertama kali dasar falsafah Negara pancasila ini dicantumkan secara

tertulis, setelah diusulkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni

1945. Adapun panitia perumus yang beranggotakan 9 orang yang telah menyusun

Piagam Jakarta itu adalah salah satu panitia kecil dari Badan Penyelidik Persiapan

Kemerdekaan (BPPK) yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945.

Page 9: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Di atas telah dijelaskan tentang pentingnya Pembukaan Undang-Undang Dasar

1945. Adapun besar arti pentingnya Pembukaan Undang-Undang Daar itu ialah

karena pada aline ke 4 itu tercantum ketentuan pokok yang bersifat fundamental,

yaitu dasar falsafah Negara Republik Indonesia yang dirumuskan dalam kata-kata

berikut: ….”maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam

suatu Undang-Undang Dasar Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan

Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:

8

1. Ketuhanan Mang Maha Esa,

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,

3. Persatuan Indonesia,

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan,

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kelima dasar ini tercakup dalam satu nama/istilah yang amat penting bagi kita

bangsa Indonesia yaitu pancasila. Istilah atau perkataan pancasila ini memang

tidak tercantum dalam Pembukaan maupun dalam Batang Tubuh UUD 1945. Di

alinea ke 4 dari Pembukaan UUD 1945 hanyalah disebutkan bahwa, Negara

Republik Indonesia berdasarkan kepada lima prinsip atau asas yang tersebut di

atas, tanpa menyebutkan pancasila. Bahwa kelima prinsip atau dasar tersebut

adalah pancasila, kita harus menafsirkan sejarah (maupun penafsiran sistematika)

Page 10: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

yakni menghubungkanya dengan sejarah lahirnya pencasila itu sendiri pada

tanggal 1 Juni 1945, seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

Berkenaan dengan perkataan pancasila, menurut Prof. Mr. Muhamad Yamin

(Pembahasan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia) pada halaman 437

antara lain sebagai berikut “perkataan Pancasila” yang kini telah menjadi istilah

hukum, mula-mula ditempa dan dipakai oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada

tanggal 1 Juni 1945 untuk menamai paduan sila yang lima. Perkataan itu diambil

dari peradaban Indonesia lama sebelum abad XIV. Kata kembar itu keduanya

berasal dari bahasa Sanskerta yaitu panca dan sila yang memiliki arti yang

berbeda. Pancasila dengan huruf i biasanya memiliki arti berbatu sendi yang lima

(consisting of 5 rocks; aus fund Felsen bestehend). Pancasila dengan huruf i yang

panjang bermakna “5 peraturan tingkah laku yang penting”.

9

Kata sila juga hidup dalam kata kesusilaan dan kadang-kadang juga berarti etika.

Dalam bahasa Indonesia kedua pengertian di atas dirasakan sudah menjadi satu

paduan antara sendi yang lima dengan lima tingkah laku yang senonoh.

Dari uraian di atas dapatlah kiranya kita menarik kesimpulan bahwa pancasila

sebagai istilah perkataan Sanskerta yang sudah dikenal di tanah air kita sejak abad

XIV. Sedangkan pancasila dalam bentuk formalnya sebagai dasar Falsafah

Negara Republik Indonesia baru diusulkan pada tanggal 1 Juni 1945.

B. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

1. Arti Pandangan Hidup Suatu Bangsa.

“ Apa arti pandangan hidup suatu bangsa?”. Pertanyaan ini sukar untuk dijawab

tanpa mengetahui bahwa bangsa itu mengenal berbagai kelompok masyarakat

Page 11: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

manusia yang membentuk bangsa. Kita mengenal bangsa Amerika yang terdiri

atas berbagai asal ras dan asal kebudayaan. Ada yang beasal dari Eropa, Inggris,

Jerman, Timur Tebgah, Jepang dan masih banyak lagi. Tetapi mereka menyebut

diri sebagai bangsa Amerika.

Semua mengaku sebagai bangsa Amerika yang siap membela Negara Amerika.

Indonesia pun sama seperti bangsa Amerika yang terdiri atas berbagai

kelompok masyarakat yang masing-masing berbeda latar belakang budayanya,

agama, dan bahkan darahnya. Tetapi sejak tanggal 28 Oktober 1928 kita telah

menjadi satu bangsa Artinya satu kesatuan dari berbagai ragam latar belakang

sosial budaya, agama dan keturunan yang bertekad untuk membangun satu

tatanan hidup berbangsa dan bernegara.

10

Setiap bangsa mempunyasi cita-cita untuk masa depan dan menghadapi masalah

bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Cita-cita kita sebagai bangsa

Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu

tatanan masyarakat yang adil dan makmur materil dan spirituan berdasarkan

Pancasila. Seperti halnya keluarga, sutau bangsa yang bertekad mencapai cita-

cita bersama memerlukan suatu pandangan hidup. Tanpa pandangn hidup, suatu

bangsa akan terombang ambing. Dengan pandangan hidup suatu bangsa dapat

secara jelas mengetahui arah yang dicapai.

Dengan pandangan hidup, suatu bangsa :

a. Akan dengan mudah memandang persoalan-pesoalan yang dihadapi;

Page 12: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

b. Akan dengan mudah mencari pemecahan masalah-masalah yang

dihadapi;

c. Akan memiliki pedoman dan pegangan;

d. Akan membangun dirinya.

Dengan uraian di atas jelaslah betapa pentingnya pandangan hidup suatu

bangsa. Pertanyaan berikut yang secara wajar muncul pada diri kita sendiri “

apakah pandangan hidup itu sesungguhnya?”.

Seorang dewasa yang memiliki pandangan hidup adalah seseorang yang :

1. Yang secara sadar mengetahui cita-citanya;

2. Yang secara sadar memilih bentuk kehidupan yang ditempuhnya;

3. Yang mengetahui nilai-nilai yang dijunjung tinggi;

4. Yang mengetahui mana yang benar dan mana yang salah serta

melaksanakanya secara jujur.

11

Dengan demikian, pandangan hidup suatu bangsa adalah :

a. Cita-cita bangsa;

b. Pikiran-pikiran yang mendalam;

c. Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik.

Page 13: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Jadi pandangan hidup suatu bangsa adalah inti sari (kristalisasi) dari nilai-nilai

yang dimiliki bangsa itu dan diyakini kebenaranya, yang berdasarkan

pengalaman sejarah dan yang telah menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk

mewujudkanya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah

mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan

pandangan hidup inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan

yang dihadapi dan menetukan arah serta bagaimana cara bangsa itu

memecahkan persoalan-persoalan tadi.

Tanpa memiliki pandangan hidup maka sesuatu bangsa akan merasa terus

terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang timbul,

baik persoalan-persoalan di masyarakat sendiri maupun persoalan-persoalan

besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini.

Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pedoman

dan pegangan bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi,

sosial budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan

berpedoman pada pandangan hidup itu pula sesuatu bangsa akan membangun

dirinya.

12

Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan

yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap

baik. Pada akhirnya pandangn hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi

nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenaranya

dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya. Karena itulah

Page 14: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

dalam melaksanakan pembangunan misalnya, kita tidak dapat begitu saja

mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain tanpa

menyesuaikan dengan pandangn hidup, dan kebutuhan-kebutuhan yang baik

dan memuaskan bagi suatu bangsa, belum tentu baik dan memuaskan bagi

bangsa lain. Oleh karena itu pandangan hidup suatu bangsa merupakan

masalah yang sangat asasi bagi kekohan dan kelestarian suatu bangsa.

Negara Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan Negara-

negara lain di dunia. Tetapi bangsa Indonesia lahir dari ssejarah dan

kebudayaan yang tua, melalui gemilangnya Kerajaan Sriwijaya, Majapahit

dan Mataram.

Kemudian mengalami penderitaan penjajahan sepanjang tiga setengah abad,

sampai akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya pada

tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut

kembali kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan sejarah penjajahan itu

sendiri. Berbagai babak sejarah telah dilalui dan berbagai jalan ditempuh

dengan cara yang berbeda-beda, mulai dari cara yang lunak sampai dengan

cara yang kasar, mulai dari gerakan kaum cendikiawan yang terbatas smapai

pada gerakan yang menghimpun kekuatan rakyat banyak, mulai dari bidang

pendidkan, kesenian daerah, perdagangan sampai pada gerakan-gerakan

politik.

13

Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang

merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan

dan cita-cita hidup di masa yang akan datang, yang secara keseluruhan

membentuk kepribadianya sendiri. Oleh karena itu bangsa Indonesia lahir

dengan kepribadianya sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan

Page 15: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Negara itu, kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan hidup dan dasar

Negara Pancasila. Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri, maka

percaya pada diri sendiri juga merupakan salah satu cirri kepribadian bangsa

Indonesia. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun

1945, melainkan telah melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah

perjungan bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa

lain, dengan diilhami oleh bangsa kita dan gagasan-gagasan besar bangsa kita

sendiri.

Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam

kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur

hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun

dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah UUD

yang pernah kita miliki yaitu dalam pembukaan UUD 1945, Mukadimah

Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan UUD sementara Republik

Indonesia tahun 1950 pancasila itu tetap tercantum di dalamnya.

Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita,

Pancasila selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional

dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa

Pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar

kerohanian bangsa, dikehendaki sebagai Dasar Negara.

14

3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Manusia yang diciptakan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, dikodratkan hidup

secara berkelompok. Kelompok manusia itu akan selalu mengalami perubahan

dan perkembangan. Perkembangan manusia dari yang mengelompok itu

Page 16: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

sampai pada suatu keadaan dimana mereka itu terjalin ikatan hubungan yang

kuat dan serasi. Ini adalah pertanda adanya kelompok manusia itu dengan

cirri-ciri kelompok tertentu, yang membedakan mereka dengan kelompok-

kelompk manusia lainya. Kelopmok ini membesar dan menjadi suku-suku

bangsa. Tiap suku bangsa dibedakan oleh perbedaan nilai-nilai dan moral

yang mereka patuhi bersama. Berdasarkan hal ini kita dapat menyebutkan

adanya kelompok suku bangsa Minangkabau, Batak, Jawa, Flores, Sunda,

Madura, dan lain sebagainya. Semua suku itu adalah modal dasar

terbentuknya kesadaran berbangsa dan adanya bangsa Indonesia yang kita

miliki adalah bagian dari bangsa itu sekarang ini.

Kelompok-kelompok manusia tersebut dikatakan suku bangsa, karena

mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup kelompok ini akan membedakan

mereka dengan kelompok suku bangsa lain di Nusantara ini. Jadi kita kenal

dengan pandangan hidup suku Jawa, Sunda, Batak, Flores, Madura, dan lain-

lain sebagainya.

Pandangan hidup merupakan wawasan atau cara pandang mereka untuk

memenuhi kehidupan di dunia dan bekal di hari akhir. Bangsa Indonesia yang

terdiri dari suku bangsa tersebut, meyakini adanya kehidupan di dunia dan

hari akhir. Berdasarkan hal tersebut kita menemukan persamaan pandangan

hidup di antara suku-suku bangsa di tanah air ini, ialah keyakinan mereka

adanya dua dunia kehidupan.

15

Inilah yang menyatukan pandangan hidup bangsa Indonesia, walaupun

mereka terdiri atas berbagai suku yang berbeda.

Page 17: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Bangsa Indonesia yang terikat oleh keyakinan Kepada Tuhan yang Maha

Kuasa dan kuatnya tradisi sebagai norma dan nilai kehidupan dalam

masyarakat adalah tali persamaan pandangan hidup antara berbagai suku

bangsa di Nusantara ini. Pandangan hidup kita berbangsa dan bernegara

tersimpul dalam falsafah kita Pancasila. Pancasila memeberikan pancaran dan

arah untuk setiap orang Indonesia tentang masa depan yang ditempuhnya.

Inilah pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam kelima

Sila Pancasila.

C. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

1. Apakah Dasar Negara Republik Indonesia?

Pancasila yang dikemukakan dalan sidang I BPPK pada tanggal 1 Juni 1945

adalah dikandung maksud untuk dijadikan dasar dari Negara Indonesia

Merdeka. Adapun dasar itu haruslah merupakan suatu falsafah yang

menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan Negara Indonesia yang

merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia

sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan

ekonomi, sosial dan kebudayaan.

Landasan atau atau dasar itu haruslah kuat dan kokoh agar gedung yang

berdiri di atasnya akan tetap tegak sentosa untuk selama-lamanya. Landasan

itu harus pula tahan uji terhadap serangan-serangan baik dari dalam maupun

dari luar.

16

Sidang Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan (BPPK) telah menerima

secara bulat pancasila itu sebagai dasar Negara Indonesia merdeka. Dalam

Page 18: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus Pancasila

tercantum secara resmi dalam pembukaan UUD RI. UUD yang menjadi

sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur pokok yang kuat yang

menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan Negara, agar peraturan dasar

itu tahan uji sepanjang masa.

Peraturan-peraturan selanjutnya yang disusun untuk mengatasi dan

menyalurkan persoalan-persoalan yang timbul berhubung dengan

penyelenggaraan dan perkembangan Negara harus didasarkan atas dan

berpedoman pada UUD. Peraturan-peraturan yang bersumber pada UUD itu

disebut peraturan-peraturan organik, yang menjadi pelaksana dari UUD.

Oleh karena pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai

seluruh isi peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar Negara

sebagaimana tercantum jelas dalam alinea ke IV pembukaan UUD 1945

tersebut, maka semua peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia

yang dikeluarkan oleh Negara dan pemerintah RI haruslah pula sejiwa denga

pancasila. Isi dan tujuan dari peraturan perundang-undangan RI tidak boleh

menyimpang dari jiwa pancasila.

2. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Keputusan dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan

Undang-Undang Dasar bagi Negara Republik Indeonesia yang

diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

17

Page 19: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Undang-Undang Dasar tersebut ialah UUD 1945. Dalam pembukaan UDD

tersebut kita temukan dasar Negara “Pancasila”. Oleh karena itu, secara

yuridis pancasila sah menjadi Dasar Negara Republik Indonesia.

Akibat hukum dari disahkanya pancasila sebagai dasar Negara, maka seluruh

kehidupan bernegara dan bermasyarakat haruslah didasari oleh Pancasila.

Landasan hukum Pancasila sebagai dasar Negara dapat memebri akibat

hukum dan filosofis; yakni kehidupan bernegara bangsa ini haruslah

berpedoman pada pancasila.

D. Pancasila Sebagai Ideologi Negara

1. Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea

yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang

berarti ajaran. Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang

gagasan dan buah pikiran atau science des ideas (AL-Marsudi, 2001:57).

Puspowardoyo (1992 menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai

komplek pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan

seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya

serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman

yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak

benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

18

Page 20: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah: Aterm used

for any group of ideas concerning various political and aconomic issues and

social philosophies often applied to a systematic scheme of ideas held by

groups or classes, artinya suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok

cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial

yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu

cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisi-definisi filsafat

dapat kita simpulkan, maka Pancasila itu ialah usaha pemikiran manusia

Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau

menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan

ruang dan waktu.

Hasil pemikiran manusia yang sungguh-sungguh secara sistematis radikal itu

kemuduian dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat yang

mengandung suatu pemikiran yang bermakna bulat dan utuh untuk dijadikan

dasar, asas, pedoman atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam rangka

perumusan satu negara Indonesia merdeka, yang diberi nama Pancasila.

Kemudian isi rumusan filsafat yang dinami Pancasila itu kemudian diberi

status atau kedudukan yang tegas dan jelas serta sistematis dan memenuhi

persyaratan sebagai suatu sistem filsafat. Termaktub dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat maka filsafat Pancasila itu

berfungsi sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang diterima dan

didukung oleh seluruh bangsa atau warga Negara Indonesia.

19

Page 21: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Demikian isi rumusan sila-sila dari Pancasila sebagai satu rangkaian kesatuan

yang bulat dan utuh merupakan dasar hukum, dasar moral, kaidah

fundamental bagi peri kehidupan bernegara dan masyarakat Indonesia dari

pusat sampai ke daerah-daerah

Pancasila sebagai dasar Negara, maka mengamalkan dan mengamankan

Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa,

artinya setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa

saja yang melangggar Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut

hukum yakni hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan kata lain pengamalan

Pancasila sebagai dasar Negara disertai sanksi-sanksi hukum. Sedangkan

pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu pelaksanaan Pancasila

dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai

sifat mengikat, artinya setiap manusia Indonesia terikat dengan cita-cita yang

terkandung di dalamnya untuk mewujudkan dalam hidup dan kehidupanya,

sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang barlaku di

Indonesia.

Jadi, jelaslah bagi kita bahwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila

sebagai dasar Negara Republik Indonesia mempunyai sifat imperatif

memaksa. Sedangkan pengamalan atau pelaksanaan Pancasila sebagai

pandangan hidup dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum

tetapi mempunyai sifat mengikat.

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara dihubungkan fungsinya sebagai

dasar Negara, yang merupakan landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara

Republik Indonesia dapatlah disebut pula sebagai ideologi nasional atau

ideologi Negara.

20

Page 22: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Artinya pancasila merupakan satu ideologi yang dianut oleh Negara atau

pemerintah dan rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau

monopoli seseorang ataupun sesuatu golongan tertentu.

Sebagai filsafat atau dasar kerohanian Negara, yang meruapakn cita-cita

bangsa, Pancasila harus dilaksanakan atau diamalkan, yang mewujudkan

kenyataan dalam penyelenggaraan hidup kenegaraan kebangsaan dan

kemasyarakatan kita.

Bila terjadi kesenjangan dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan,

kita harus kembali kepada filsafat Negara Republik Indonesia untuk mencari

jalan keluarnya atau untuk meluruskan kembali.

E. Pancasila Sebagai Sumber Moral bangsa

1. Moral Negara

Penetapan Pancasila sebagai dasar Negara mengamanatkan bahwa moral

Pancasila juga sebagai moral Negara, artinya Negara tunduk pada moral,

Negara wajib mengamalkan moral Pancasila.

Seluruh tindakan kebijakan Negara harus sesuai dengan Pancasila. Seluruh

perundang-undangan harus mengacu pada pancasila. Nilai-nilai Pancasila

menjadi pembimbing dalam pembuatan policy. Sebagai moral Negara,

Pancasila mengandung kewajiban-kewajiban moral bagi Negara Indonesia,

yaitu antara lain:

21

Page 23: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tipa

penduduk untuk memeluk dan beribadat sesuai dengan iman dan agama

masing-masing. Negara harus memberantas praktek-pratek keagamaan yang

tidak baik dan menggangggu kerukunan hidup bermasyrakat. Negara wajib

memberi peluang kepada tiap-tiap agama untuk berdakwah, mendirikan

tempat ibadah, ekonomi dan budaya.

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Negara memperlakukan setiap

orang sebagai manusia, menjamin dan menegakakan hak-hak dan kewajiban

asasi; Negara menjamin semua warga Negara secara adil dengan membuat

undng-undang dengan tepat dan melaksanakanya dengan baik, Negara harus

ikut bekerja sama dengan bangsa dan Negara lain demi membangun dunia ke

arah yang lebih baik.

Sila Persatuan Indonesia. Negara harus tetap menjunjung tinggi asas

Bhineka Tunggal Ika. Menolak paham primodialisme, memperjuangkan

kepentingan nasional. Bangga sebagai bangsa Indonesia, menentang

chauvinisme, kolonialisme, sebaliknya menjalin hubungan baik antar bangsa.

Sila Kerakyatan Yang Dipimpin OLeh Hikmat Kebijaksanaanm Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan. Mengakui dan menjunjung tinggi kedaulatan

rakyat, meningkatkan partisipasinya dalam proses pembangunan,

mendengarkan dan memeperjuangkan aspirasi rakyat. Menghormati

perbedaan pendapat, menjamin kebebasan berserikat dan berkumpul.

22

Page 24: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

F. Penjabaran Nilai-Nilai Dari Pancasila.

1. Pengertian Nilai

Pendidikan Pancasila adalah pendidikan nilai-nilai yang bertujuan membentuk

sikap positif manusia sesuai dengan nilai-nila yang terkandung dalam

Pancasila. Menilai berarti menimbang yaitu kegiatan manusia

menghubungkan sesuatu dengan sesuatu untuk selanjutnya mengambil

keputusan. Keputusan nilai dapat mengatakan “berguna atau tidak berguna,

benar atau tidak benar, baik ataua tidak baik, religius atau tidak religius dan

lain sebagainya. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila sesuatu itu

berguna, berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral dan

etis), religius (nilai agama).

Notonegoro berpendapat membagi nilai menjadi 3 bagian yaitu:

a. Nilai meteril yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsure manusia.

b. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat

mengadakan kegiatan dan aktifitas.

c. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia

Nilai kerohanian dinagi lagi menjadi 4 macam yaitu:

a. Nilai kebenaran/kenyataan, yang bersumber pada akal manusia,

b. Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa manusia

c. Nilai kebaikan ataua nilai moral, yang berumber pada unsur

kehendak/kemauan manusia,

Page 25: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

d. Nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian tertinggi dan

mutlak.

23

2. Nilai-Nilai Pada Pancasila

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Dengan adanya dasar Ketuhana maka Indonesia mengakui dan percaya

pada adanya Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi sebab adanya

manusia dan alam semesta serta segala hidup dan kehidupan di dalamnya.

Dasar ini menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk Indonesia untuk

memeluk agamanya/kepercayaanya, sebagaimana tercantum dalam pasal

29 UUD 1945. Hal ini berarti bahwa, Negara Indonesia yang terdiri atas

beribu-ribu pulau dengan lebih kurang 200 lebih juta penduduk yang

menganut beberapa agama, menghendaki semua itu hidup tentram, rukun

dan saling menghormati.Denga demikian semua agama diakui di Negara

Republik Indinesia, dapat bergerak dan berkembang secara leluasa.

Dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan

kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh

karenanya bangsa Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan yang

Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing

menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Pancasila dan UUD 1945 menjamin menjamin kemerdekaan tiap-tipa

penduduk untuk memeluk agamanya msing-masing dan beribadat menurut

agama dan kepercayaanya itu. Kebebasan beragama adalah salah satu hak

yang paling asasi di antara hak-hak asasi manusia, karena kebebasan

Page 26: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

beragama itu lansung bersumber pada martabat manusia sebagai makhluk

ciptaan Tuhan.

24

Hak kebebasan beragama bukan pemberian Negara atau pemberian

sesutau golongan.

Sila pertama pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sila ini

mengandung dua pengertian pokok yaitu pengertian tentang Ketuhanan

dan tentang Yang Maha Esa.

Ketuhanan

Ketuhanan berasal dari kata Tuhan yakni Allah, zat Yang Maha Esa,

pencipta segala kejadian termasuk pencipta semua makhluk. Oleh

karena itu Tuhan sering disebut juga “sebab yang pertama” yang tidak

disebabkan lagi. Alam beserta kekayaanya seperti sumber-sumber

minyak bumi, batubara, air dan lain-lainya merupakan ciptaanya.

Demikian dengan makhluk hidup merupakan cipataan Tuhan juga.

Yang Maha Esa

Yang maha Esa berarti yang maha satu atau maha tunggal dan tidak ada

yang mempersekutukan-Nya. Dia esa dalam zat-Nya, esa dalam sifat-

Nya, esa dalam perbuatan-Nya. Oleh kaena adanya kekhususanya itu,

maka tidak ada yang menyamainya dan Dia maha sempurna.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian bahwa kita

bangsa Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Page 27: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

pencipta alam semesta beserta isinya, baik benda mati maupun makhluk

hidup.

25

Keparcayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu besifat

aktif. Artinya kita harus selalu berusaha menjalankan segala perintah-

Nya dan menjauhi segala larangan-Nya menurut ajaran agama dan

kepercayaan kita masing-masing.

b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Internasionalisme ataupun peri kemanusiaan adalah penting sekali bagi

kehidupan sesuatu bangsa dalam Negara yang merdeka dalam hubunganya

dengan bangsa-bangsa lain.

Manusia adalah makhluk Tuhan, dan Tuhan tidak mengadakan perbedaan

antara sesama manusia. Pandangan demikian menimbulkan pandangan yang

luas, tidak terikat oleh batas-batas Negara atau bangsa sendiri, melainkan

Negara harus selalu membuka pintu bagi persahabatan dunia atas dasar

persamaan derajat. Manusia mempunyai hak-hak yang sama, oleh karena itu

tidaklah dibenarkan manusia yang satu menguasai manusia yang lain, atau

bangsa yang satu menguasai bangsa yang lain.

Berhubung dengan hal itu maka dasar itu tidak membenarkan adanya

penjajahan di atas bumi, karena hal yang demikian bertentangan dengan peri

kemanusiaan serta hak setiap bangsa menentukan nasibnya sendiri.

Page 28: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Sesungguhnhya manusia itu dilahirkan mempunyai hak yang tidak dapat

dirampas dan dihilangkan. Hak-hak itu harus dihormati oleh siapapun.

Golongan manusia yang berkuasa tidaklah diperkenankan memaksakan

kehendaknya yang bertentangan dengan hak seseorang.

26

Sial Kemanusiaan Yang Adil Dan beradab mengandung beberapa

pengertian pokok diantarnya:

Kemanusiaan

Kemanusiaan berasal dari kata amnesia, uang merupakan makhluk ciptaan

tuhan Yang Maha Esa. Oleh Tuhan manusia di karunia jasmani dan

rohani, yang keduanya merupakan satu kesatuan serasi, yang sering

disebut pribadi manusia.

Adil

Adil mengandung arti obyektif atau sesuai dengan adanya, misalnya kita

memberikan sesuatu kepada orang lain, karena memang sesuatu itu

merupakan haknya. Jadi, kita tidak subyektif, tidak berat sebelah, tidak

pilih kasih.

Beradab

Beradab berasal dari kata adab yang secara bebas berearti budaya. Dengan

demikian beradab berarti berbudaya. Manusia yang beradab berarti

manusia yang tingkah lakunya selalu dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan.

Page 29: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Niali-niali budaya tidak lain ialah hal-hal yang luhur, yang dijunjung

tinggi oleh manusia, yang karena luhurnya itu dijadikan pedoman, ukuran,

atau tuntunan untuk diikuti. Kalau sesuai berarti baik, kalau tidak sesuai

berarti tidak baik.

27

Kebudayaan meruapakan hasil yang luhur dari manusia selama berabad-

abad. Oleh karena itu wujudnya sering disebut peradaban manusia.

Misalnya kesenian, candi, samapi kebiasaan-kebiasaan hidup merupakan

wujud dari kebudayaan. Demikian pula yang mendasari sikap yang luhur

dan terpuji, seperti sikap berani karena benar, berani berkorban untuk

Negara, itu semua juga wujud dari kebudayaan atau peradaban.

c. Sila Persatuan Indonesia

Dengan dasar kebangsaan (nasionalisme) dimaksudkan bahwa bangsa

Indonesia seluruhnya harus memupuk persatuan yang erat antara sesama

warga, tanpa membeda-bedakan suku atau golongan serta berdasarkan satu

tekad yang bulat dan satu cita-cita bersama. Prinsip kebangsaan itu

merupakan ikatan yang erat antara golongan dan suku bangsa.

Kebangsaan meliputi seluruh golongan dan daerah di Indonesia serta unsur-

unsur kebudayaan dan tata hidupnya.Dasar kebangsaan ini adalah penting

sekali dan harus dibina tanpa melupakan bahwa di dunia ada bangsa lain

yang terdiri atas sesama manusia dan seluruhnya membentuk satu keluarga

umat manusia.

Page 30: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Kebangsaan Indonesia bukanlah kebangsaan yang sempit, yang hanya

mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain. Paham

kebangsaan kita adalah satu dasar kebangsaan yang menuju kepada

persaudaraan dunia, yang menghendaki bangsa-bangsa itu saling hormat-

menghormati dan harga-menghargai. Paham kebangsaan yang dianut oleh

bangsa Indonesia adalah:

28

a. Ke dalam, menggalang seluruh kepentingan rakyat dengan tidak

membedakan suku atau golongan.

b. Ke luar; tidak mengagungkan bangsa sendiri, namun dengan berdiri

tegak atas dasar kebangsaan sendiri juga menuju kea rah hidup

berdampingan secara damai, berdasar atas persamaan derajat antar

bangsa serta berdaya upaya untuk melaksanakan terciptanya perdamaian

dunia yang kekal; dan abadi, serta membina kerja sama untuk

kesejahteraan umat manusia.

Sila Persatuan Indonesia mengandung beberapa pengertian di antaranya:

1. Persatuan

Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh, tidak pecah belah,

persatuan mengandung pengertian disatukanya berbagai macam corak

yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Dengan perkataan lain, hal-

hal yang beraneka ragam itu setelah disatukan menjadi sesuatu hal yang

serasi, utuh dan tidak saling bertentangan antar yang satu dengan yang

lain.

2. Indonesia

Page 31: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Yang dimaksud dengan Indonesia ialah dalam pengertian geografis dan

bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.

29

d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan

Dasar mufakat, kerakyatan atau demokrasi menunjukan bahwa Negara

Indonesia menganut paham demokrasi. Paham demokrasi berarti bahwa

kekuasaan tertinggi (kedaulatan) untuk mengatur Negara dan rakyat terletak di

tangan seluruh rakyat. Dalam UUD 1945 menyatakan bahwa “kedaulatan

adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis

Permusyawaratan Perwakilan”. Kerakyatan yang dirumuskan dalam

Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan. Demokrasi Indonesia seperti yang tercantum

dalam Pembukaan UUD 1945 adlah demokrasi yang tercantum dalam

pancasila sebagai sila ke empat dan dinamakan demokrasi pancasila.

Asas demokrasi di Indonesia ialah demokrasi berdasarkan pancasila yang

meliputi bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi, serta yang dalam

penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh mungkin menmpuh

jalan permusyawaratn untuk mencapai mufakat.

Page 32: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

30

Hakikat dari musyawarah untuk mufakat dalam kemurnianya adalah suatu tata

cara khas yang bersumber pada inti paham kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksaan dalam permusywaratan/ perwakilan untuk merumuskan

dan atau memutuskan sesuatu hal berdasrkan kehendak rakyat, dengan jalan

mengemukakan hikmat kebijaksanaan yang tiada lain dari pada pikiran (rasio)

yang sehat yang mengungkapkan dan mempertimbangkan persatuan da

kesatuan bangsa, kepentingan rakyat sebagaimana yang menjadi tujuan

pemebentukan pemerintah Negara termaksud dalam alinea ke empat

Pembukaan UUD 1945, pengaruh-pengaruh waktu. Oleh semua wakil/utusan

yang mencerminkan penjelmaan seluruh rakyat, untuk mencapai keputusan

berdasarkan kebulatan pendapat yang diitikadkan untuk dilaksanakan secara

jujur dan bertanggung jawab.

Segala keputusan diusahakan dengan cara musyawarah untuk mufakat di antar

semua pihak. Apabila hal tersebut tidak dpat segera terlaksana, maka

pemimpin rapat dapat mengusahakan/berdaya upaya agar rapat dapat berhasil

mencapai mufakat. Keputusan berdasrakan mufakat adalah sah apabila

diambil dalam rapat yang dihadiri oleh lebih dari separuh anggota yang hadir

Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratn/Perwakilan mengandung beberapa pengertian diantaranya:

1. Kerakyatan

Page 33: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Kerakyatan berasal dari kata rakyat yang berarti sekelompok manusia

yang mendiami suatu wilayah tertentu. Kerakyatan berarti suatu prinsip

yang mengakui bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.

31

Kerakyatan disebut juga kedaulatan rakyat, artinya rakyat yang berdaulat,

berkuasa. Hal ini disebut juga demokrasi yang berarti rakyat yang

memerintah.

2. Hikmat Kebijaksanaan

Hikmat Kebijaksanaan berarti suatu sikap yang dilandasi dengan

penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan

persatuan dan kesataun bangsa. Kepentingan rakyat akan dijamin dengan

sadar, jujur dan bertanggung jawab serta didorong oleh iktikad baik sesuai

dengan hati nurani yang murni. Dengan demikian hasil perbuatan atau

kebijaksanaan akan baik dan benar karena dihadapi denga

mempergunakan seluruh daya manusia yang tinggi.

3. Permusyawaratan

Permusyawaratan berarti suatu tata cara yang khas Indonesia untuk

merumuskan dan atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak

rakyat sehingga tercapai keputusan berdasarkan mufakat. Pelaksanaan dari

kebenaran ini memerlukan semangat mengutamakan kepentingan nasional

ketimbang kepentingan daerah, golongan dan pribadi.

Hal ini memerlukan pula iktikd yang baik dan ikhlas, dilandasi oleh

pikiran yang sehat serta ditopang oleh kesadaran bahwa kepentingan

bangsa dan Negara mengalahkan kepentingan yang lain.

Page 34: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

32

4. Perwakilan

Perwakilan berarti suatu tata cara untuk mengusahakan ikut sertanya

rakyat mengambil bagian dalam urusan Negara. Bentuk keikutsertaan itu

ialah badan-badan perwakilan, baik di pusat seperti MPR dan DPR

maupun di daerah yang berwujud DPRD. Keanggotaan badan-badan

perwakilan itu ditentukan melalui suatu pemilihan yang bersifat langsung,

umum, bebas dan rahasia.

e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam pidato 1 Juni 19945 ditegaskan bahwa prinsip kesejahteraan adalah

prinsip tidak adanya kemiskinan di alam Indonesia Merdeka. Keadilan sosial

adalah sifat masyarakat adil dan makmur, kebahagiaan buat semua orang,

tidak ada penghisapan, tidak ada penindasan, dan penghinaan, semuanya

bahagia, cukup sandang dan pangan. Sila ini secara bulat berarti bahwa setiap

rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidan hukum, politik,

ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Sesuai dengan Undang-

Undang Dasar 1945 pengertian keadilan mencakup pula pengertian adil dan

makmur

Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung beberapa

pengertian diantaranya:

1. Keadilan Sosial

Page 35: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala

bidang kehidupan baik materil maupun spiritual.

33

Hal ini berarti keadilan itu tidak hanya berlaku bagi orang yang kaya saja,

tetapi berlaku pula bagi orang miskin, bukan hanya untuk para pejabat,

tetapi untuk rakayta biasa pula.

2. Seluruh Rakyat Indonesia

Seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap orang yang menjadi rakyat

Indonesia baik yang berdiam di wilayah kekuasaan Republik Indonesia

maupun warga Negara Indonesia yang berada di Negara lain.

G. Dasar Pemikiran Pendidikan Pancasila

Rakyat Indonesia melalui majelis perwakilanya menyatakan bahwa pendidikan

nasional yang beakar pada kebudayaan bangsa Indonesia diarahkn untuk

“meningkatkan kecerdasan bangsa, harkat dan martabat bangsa, mewujudkan

manusia serta masyrakat Indonesia yang beriman serta bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa dan mandiri,sehingga mampu membangun dirinya dan

masyarakat sekeklilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan

nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”.

Selanjutnya dinyatakan bahwa “pendidikan nasional bertujuan untuk

meningkatkan kualitas manusia indonesia, yaitu manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti, berkepribadian,

mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja,

profesioan, bertanggunggung jawab, produktif serta sehat jasmani dan rohani.

Page 36: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

34

Pendidikan nasional harus menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal rasa cinta

tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran

pada sejarah bangsa, serta sikap mengahrgai jasa para pahlawan, dan berorientasi

ke masa depan.

Dari uraian di atas mangandung amanat agar pendidikan nasioanal harus mampu

meningkatkan, memperluas dan memantapkan penghayatan dan pengamalan

nilai-nilai pancasila sehingga menjadi budaya perilaku kehidupan sehari-hari di

semua bidang kehidupan.

H. Arah Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila adalah pendidikan nilai. Oleh sebab itu arah pendidikan

Pancasila ditekankan pada pendidkan moral yang diharapkan dapat diwujudkan

dalam kehidupan sehari-hari berupa perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai

Pancasila. Artinya nilai-nila Pancasila dijadikan landasan moral dalam setiap

kegiatan pribadi, kelompok, masyarakat dan juga bangsa bahkan Negara.

I. Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Masyarakat Berbangsa dan

Bernegara.

1. Pola Pelaksanaan Pancasila

Untuk melaksanakan Pancasila perlu usaha yang dilakukan secara berencana

dan terarah berdasarkan suatu pola. Tujuannya adalah agar Pancasila

Page 37: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

sungguh-sungguh dihayati dan diamalkan oleh segenap warga Negara, baik

dalam kehidupan orang seorang maupun dalam kehidupan kemasyarakatan.

Berdasarkan pola itu diharapkan lebih terarah usaha-usaha:

35

Pembinaan manusia Indonesia agar menjadi insan pancasila

Pembangunan bangsa untuk mewujudkan masyarakat pancasila

Kedua hal tersebut di atas, tidaklah dapat dipisahkan satu sama lain,

melainkan saling mempengaruhi dan saling mendukung.

Masalah pembinaan insan Pancasila lebih banyak menyangkut bidang

pendidikan. Lewat kegiatan pendidikan diharapkan peserta didik menyerap

nila-nilai moral Pancasila. Penyerapan nilai-nilai moral Pancasila diarahkan

berjalan secara manusiawi dan alamiah tidak saja lewat pengalaman secara

pribadi. Nilai-nilai moral Pancasila tidak untuk sekadar dipahami melainkan

untuk dihayati, oleh karena itu penyerapan nilai-nilai- moral Pancasila bukan

lewat proses indoktrinasi.

Sasaran pelaksanaan Pancasila adalah perorangan, keluarga dan masyarakat,

baik di lingkunga tempat tinggal masing-masing maupun di lingkungan

tempat kerja.

Langkah pertama adalah dengan perantaraan pegawai Republik Indonesia,

karena mereka adalah abdi Negara dan abdi masyarakat yang pertama-tama

harus menghayati dan mengamalkan Pancasila. Langkah selanjutnya ialah

menyebarluaskanya kepada seluruh lapisan masyarakat dengan menggunakan

berbagai jalur dan penciptaan suasana yang menunjang.

Page 38: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

36

Adapun jalur yang digunaka adalah:

a. Jalur pendidkan.

Dalam melaksakan Pancasila, maka peranan pendidikan sangat penting,

baik pendidikan di sekolah (formal) maupun pendidikan di luar sekolah

(non formal) yang terletak did lam keluarga, dan lingkungan masyarakat.

b. Jalur media massa.

Walaupaun pola pelaksanaan Pancasila melalui jalur medua massa dapat

pula digolongkan sebagai salah satu aspek jalur pendidikan dalam arti

luas, namun peranan media massa sedemikian pentingnya sehingga perlu

mendapat penonjolanya sebagai jalur tersendiri. Dalam hubunganya

dengan ini, ditekankan pula pentingnya media tradisional seperti

pewayangan serta bentuk-bnetuk seni rakyat lainya, di samping media

modern seperti pers, radio dan televisi. Dalam menggunakan komunikasi

modern ini perlu dijaga agar terhindar dari siaran yang tidak

menguntungkan bagi pelaksanaan pancasila.

c. Jalur organisai sosial politik, organisasi sosial kemasyarakatan, dan

prangkat sosial.

Sesuai dengan tekad untuk menjunjung tinggi demokrasi dan menegakan

kehidupan konstitusional, maka kiranya semua anggota maupun kader-

Page 39: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

kader politik, serta organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya

masyarakat, lembaga keagamaan, lembaga kebudayaan, dan dunia usaha,

hendaklah berusaha sekuat tenaga ikut serta dalam melaksanakna

Pancasila, sehingga Pancasila itu lestari di Republik indionesia.

37

J. Pendidikan Pancasila Di Sekolah Dasar

Sebagaimana kita mengetahui bahwa Pancasila sebagai dasar Negara, sebagai

ideologi Negara, dan sebagai pandangan hidup bangsa adalah sumber dari pada

ajaran-ajaran moral karena di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur. Oleh karena

Pancasila sarat dengan nilai-nilai luhur dan ajaran-ajaran moral, sudah

sepantasnya pancasila dijadikan mata pelajaran di sekolah-sekolah baik di SD,

SMP, dan SMA dan bahkan sampai Perguruan Tinggi.

Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata pelajaran pendukung

pengembangan karakter manusia. Pendidikan Pancasila di sekolah dasar sangat

penting artinya, karena merupakan proses awal pembentukan karakter bagi

manusia di mana akan berlanjut samapai manusia itu menemui ajalnya. Para

peserta didik di Sekolah Dasar akan memiliki perilaku dan tingkah laku yang

terpuji, jika di dalam dirinya tertanam nilai-nilai luhur dan ajaran-ajaran moral

yang kesemuanya itu ada dalam Pancasila

Peserta didik di Sekolah Dasar merupakan calon generasi penerus sekaligus alon

pemimpin masa depan bangsa Indonesia. Oleh karena itu materi tentang Pancasila

sudah menjadi sebuah kewajiban untuk diajarkan di Sekolah Dasar sebagai awal

pemebentukna karakter.Selain sebagai pemebntukan karakter manusia juga

merupakan upaya untuk melestarikan nila-nilai Pancasila.

Page 40: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Sudah menjadi kenyataan bahwa ketika anak-anak selesai dari Sekolah Dasar,

tidak semua dari mereka melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi

ada yang di rumah saja, dan secara tidak sengaja langsung bergabung dengan

anggota masyarakat sekitarnya, sehingga konsekunsinya saling berinteraksi antar

sesama.

38

Bagi si Anak tidak akan mengalami kesulitan dalam bergaul dengan anggota

masyarakat lainya, demikina pun masyarakat tidak akan mengalami kesulitan

dalam menerima si Anak, jika di dalam diri si Anak sudah tertanam nilai-nilai

luhur pancasila yang merupakan penjelmaan dari karakter bangsa Indonesia.

Sebaliknya, tidak dapat diperkirakan apa yang akan terjadi ketika si Anak

bergabung dengan masyarakat yang di dalam dirinya tidak dibekali ajaran-ajaran

moral pancasila. Melihat kenyataan ini pelajaran pancasila memilik peranan

penting di dunia pendidikan terutama di Sekolah Dasar karena awal dari proses

pembentukan karakter manusia.

Kadang kala nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila yang merupakan

penjelmaan dari seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan

sehari-hari, tetaipi diabaikan sehingga akibat dari itu nilai-nila luhur tersebut

dengan sendirinya akan hilang.

Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai Pancasila itu perlu diusahakan

secara nyata dan terus-menerus pengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur

yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga Negara Indonesia,

penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan

baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai

Pancasila demi kelestarianya.

Page 41: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur Pancasila,

perlu ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa,

salah satunya lewat pendidikan pancasila di sekolah dasar.

39

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, ideologi Negara Indonesia,

sekaligus menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila juga merupakan sumber

kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia

menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan

kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus

dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang

secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap

lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di

daerah.

Pendidikan Pancasila di Sekolah Dasar memiliki peranan yang sangat penting,

karena meruapakan proses awal dari pembentukan karakter manusia Indonesia,

dan akan berlanjut sampai manusia itu menemui ajalnya. Sekolah Dasar

merupakan wadah yang pas untuk diajarkan pelajaran Pancasila sebagai langkah

awal dalam rangka pembentukan karakter selanjutnya.

Page 42: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

40

Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang

kesemuanya itu meruapakan peljelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia.

Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan

secara nyata dan terus-menerus pengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur

yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga Negara Indonesia,

penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan

baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai

Pancasila demi kelestarianya.

Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila,

perlu ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa,

salah satunya lewat pendidikan pancasila di sekolah dasar.

B. Saran-Saran

Dari uraian-uraian di atas penulis dapat menyarankan:

1. Pancasila sebagai Dasar Negara, sebagai ideologi Negara, serta pandangan

hidup bangsa, memiliki nilai-nilai luhur yang merupakan penjelmaan dari

seluruh jiwa manusia Indonesia. Maka dari itu kita harus menjungjung tinggi

dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan

penuh rasa tanggung jawab.

Page 43: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

2. Bagi para guru di Sekolah Dasar, agar senantiasa pelajaran Pancasila selalu

diajarkan di sekolahnya, demi kebaikan peserta didiknya dan juga demi

kelestarian nilai-nila luhur Pancasila itu.

41

3. Pancasila yang memiliki nilai-nilai luhur, agar diamalkan oleh setiap warga

Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan

lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah demi kelestarianya.

Page 44: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

42

DAFTAR PUSTAKA

1. Kansil C.S.T, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: PT pradnya

paramita

2. Pangeran Alhaj S.T.S dan Surya Partia Usman, 1995. Materi Pokok

Pendekatan Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.

3. Setiady Elly M, Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

4. Srijanto Djarot, Waspodo Eling,dkk. 1994. Tata Negara Sekolah Menengah

Umum. Surakarta: PT. Pabelan.

5. Tanpa Nama.Tanpa Tahun. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.

Sekretariat Negara Republik Indonesia Tap MPR No. II/MPR/1987.

6. UU Nomor 32 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal

Page 45: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

43PRAKATA

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat, karunia terutama

kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

makalah ini dengan baik. Tanpa adanya kesempatan, mustahil penulis dapat

menyelasaikan penulisan makalah ini secara tuntas, walaupun masih banyak terdapat

kekurangan.

Selama proses penulisan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam penulisan

makalah ini. Untuk itu dari hati yang paling dalam penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini,

terutama kepada :

1. Lembaga STKIP Santu Paulus Ruteng yang telah menerima saya untuk menimba

ilmu di lembaga ini

2. Pater Servulus Isaak, Lic, selaku Ketua Santu Paulus Ruteng.

3. Bapak Drs. Yoakim Jekson Kebol, M.Hum selaku ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Page 46: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

4. Bapak Laurentius Ni, S.H,M.H, selaku dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan pikiranya dalam membimbing penulis dalam penyusunan

makalah ini.

5. Para Dosen STKIP Santu Paulus Ruteng yang dengan rela membagi ilmunya

kepada penulis selama menjadi mahasiswa di STKIP Santu Paulus Ruteng.

6. Orang tua penulis serta semua anggota keluarga, yang telah banyak mendukung

penulis, baik dukungan secara moral maupun materil. Tanpa bantuan mereka

tidak mungkin penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik.

ii

7. Rekan-rekan mahasiswa STKIP Santu Paulus Ruteng yang telah berjalan bersama

suka dan duka mengarungi samudra luas pengetahuan untuk mencapai ilmu yang

diberikan dalam medan pelayanan kelak.

Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini

masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, baik dari segi isi maupun dari

segi penulisanya.

Segala kritikan dan masukan dari semua pihak, akan menjadi pengalaman yang

sangat berharga bagi penulis demi kesempurnaan makalah ini.

Ruteng, 11 Juni 2009

Page 47: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

Penulis

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………..…...……………………………………….i

PRAKATA…………..……………………………..………………...……………….ii

DAFTAR ISI………………………..………..…….………………………………...iv

BAB1 PENDAHULUAN………………..………..…………………………………..1

A. Latar Belakang……………………….……………………………………………1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………3

C. Tujuan Penulisan…………………………………...……………………………..3

D. Manfaat Penulisan……………...………………………...……………………….3

E. Metode Penulisan……………………..…………………………….…………….4

F. Sistematika Penulisan…………………..…………….………………...…………4

BAB II PEMBAHASAN…………..……………………………….…………………5

A. Pengertian Pancasila……………………………………………...……………….5

B. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia………..……………….10

C. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia……….…………………..17

D. Pancasila Sebagai Ideologi Negara …………………………………….………..18

E. Pancasila Sebagai Sumber Moral bangsa………………………………………..21

F. Penjabaran Nilai-Nilai Dari Pancasila……………………………….…………..23

Page 48: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

G. Dasar Pemikiran Pendidikan Pancasila……………………………...…………..34

H. Arah Pendidikan Pancasila………………………………………………………35

I. Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Masyarakat Berbangsa dan

Bernegara………………………………………………………………………...35

J. Pendidikan Pancasila Di Sekolah Dasar………………..………………………..38

BAB II PENUTUP……………………………………………………………..……40

A. Kesimpulan………………………...…………………………………………….40

B. Saran……………………………………………………………………………

..41

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..…43

iv

PEMBELAJARAN PANCASILA DI SEKOLAH DASAR

DISUSUN OLEH

Page 49: MAKALAH+PKn+PANCASILA+2

NAMA : SITI HASNI

NIM :…………….

PROGRAM STUDI : PGSD D-II

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

SANTU PAULUS

RUTENG

2009

i