makalahnya^^

32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa

Upload: bintang-azzahra-al-adawiyah

Post on 25-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAHNYA^^

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang

ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat

dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain

kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai

kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai

kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk

200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga

mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari

pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini

juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan

masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar

juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga

menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga

berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung

perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama

tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat

keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja

keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya

dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang banyak

membawa perubahan terhadap kehidupan manusia baik dalam hal perubahan pola hidup

maupun tatanan social termasuk dalam bidang kesehatan yang sering dihadapkan dalam

suatu hal yang berhubungan langsung dengan norma dan budaya yang dianut oleh

masyarakat yang bermukim dalam suatu tempat tertentu.

Pengaruh social budaya dalam masyarakat memberikan peran penting dalam

mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perkembangan social budaya dalam

masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah

mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir. Perubahan social dan budaya bisa

memberikan dampak positif maupun negative.

Page 2: MAKALAHNYA^^

Hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat hubungannya sebagai

salah satu contoh suatu masyarakat desa yang sederhana dapat bertahan dengan cara

pengobatan tertentu sesuai dengan tradisi mereka. Kebudayaan atau kultur dapat

membentuk kebiasaan dan respons terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala

masyarakat tanpa memandang tingkatannya. Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan

untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi juga membuat mereka mengerti

tentang proses terjadinya suatu penyakit dan bagaimana meluruskan keyakinan atau

budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan.

Di Indonesia, utamanya di pedesaan berlaku begitu banyak mitos (larangan)

seputar dengan kehamilan, melahirkan, dan pasca melahirkan. Dari segi makanan,

keseharian, tindak-tanduk ataupun semua hal yang berkaitan dengan keseharian si ibu

ataupun si jabang bayi. Tradisi ini sangat kuat diterapkan di masyarakat. Beberapa mitos

bahkan dipercaya sebagai amanah/ pesan dari nenek moyang yang apabila tidak ditaati

akan menimbulkan suatu dampak/ karma yang tidak menyenangkan.

Padahal, apabila kita nalar dengan akal sehat, diteliti dari segi medis, ataupun

dari segi aqidah, banyak mitos yang tidak berhubungan. Walaupun maksud dari nenek

moyang itu adalah baik namun tidak semua dari nasihat atau pantangan yang

diberitahukan benar secara medis ataupun ilmiah.

Pada dasarnya, tujuan orang-orang terdahulu menciptakan mitos yang beraneka

ragam ialah untuk menjaga keselamatan si ibu dan bayinya. Tujuannya untuk

menciptakan kehamilan yang sehat, sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan. Terutama yang berhungan dengan kebiasaan, konsumsi bahan makan, dan

sebagainya.

Oleh sebab itu, kami melakukan wawancara kepada beberapa ibu dan juga

tokoh masyarakat di desa.Gandatapa Kecamatan Sumbang.untuk mengetahui beberapa

pantangan yang masih dilakukan oleh ibu hamil, melahirkan , dan pasca melahirkan di

desa tersebut.

B. Tujuan

1. Memenuhi tugas mata kuliah pada jurusan keperawatan di Universitas Jenderal

Soedirman

2. Mengetahui pantangan apa saja yang dilakukan oleh ibu hamil, melahirkan, serta

pasca melahirkan

3. Mengetahui hubungan antara pantangan-pantangan yang ada dengan penelitian-

penelitian yang telah ditemukan.

Page 3: MAKALAHNYA^^

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kehamilan, Melahirkan, Dan Pasca Melahirkan

1. Kehamilan

Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari

pertama haid terakhir (Bobak, 2005).

Masa kehamilan dibagi ke dalam 3 trimester. Tiga fase ini antara lain

(Hamilton, 1995):

 Trimester I (minggu 1 – 12)

Pada masa ini biasanya ibu hamil masih bertanya-tanya, apakah benar telah

hamil? Tanda-tanda kehamilan awal seperti mual dan muntah karena perubahan

hormon terjadi di trimester ini. Perubahan kebiasaan seperti merokok, minum alkohol,

harus dihentikan di masa ini (Hamilton, 1995).

a. Periode Germinal (Minggu 0 – 3)

1) Pembuahan telur oleh sperma terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama

menstruasi terakhir.

2)  Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke

dinding uterus (endometrium).

b. Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )

1)  Sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk.

2)  Mata, mulut dan lidah terbentuk. Hati mulai memproduksi sel darah.

3)   Janin berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala

yang besar

c. Periode Fetus (Minggu 9 – 12)

1) Semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkait.

2) Aktivitas otak sangat tinggi.

Trimester II (minggu 13 – 28)

Page 4: MAKALAHNYA^^

Mual dan muntah mulai menghilang. Bayi berkembang pesat pada masa ini

dan mulai bergerak. Olah raga ringan, menjaga kebersihan dan diet ibu hamil

diperlukan di masa ini (Hamilton, 1995).

a. Pada minggu ke-18 ultrasongrafi sudah bisa dilakukan untuk mengecek

kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar.

b.  Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20

– 21

c. Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata

sudah dapat membuka dan menutup.

d. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.

Trimester III (minggu 29 – kelahiran)

Tubuh ibu hamil makin terlihat membesar. Kadang ibu hamil harus berlatih

menarik nafas dalam untuk memberikan oksigen yang cukup ke bayi. Ibu hamil

perlu istirahat yang cukup, jangan berdiri lama-lama, dan jangan mengangkat

barang berat pada masa ini (Hamilton, 1995).

a. Semua organ tumbuh sempurna

b.  Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi (‘nendang’, ‘nonjok’)

serta periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan

masa bangun.

c. Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna.

d. Pada bulan ke-9, janin mengambil posisi kepala di bawah, siap untuk

dilahirkan.

e. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm.

2. Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah

cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,

dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Hamilton, 1995).

Ada beberapa faktor yang berperan dalam persalinan yaitu (Hamilton, 1995) :

a. Tenaga atau Kekuatan (power) ; his (kontraksi uterus), kontraksi otot dinding

perut, kontraksi diafragma pelvis, ketegangan, kontraksi ligamentum rotundum,

efektivitas kekuatan mendorong dan lama persalinan.

Page 5: MAKALAHNYA^^

b. Janin (passanger) ; letak janin, posisi janin, presentasi janin dan letak plasenta.

c. Jalan Lintas (passage) ; ukuran dan tipe panggul, kemampuan serviks untuk

membuka, kemampuan kanalis vaginalis dan introitus vagina untuk memanjang

d. Kejiwaan (psyche) ; persiapan fisik untuk melahirkan, pengalaman persalinan,

dukungan orang terdekat dan intregitas emosional.

3. Pasca Persalinan

Postpartum adalah periode enam minggu sejak kelahiran sampai organ-organ

kembali pada keadaab semula (Bobak, 2005). Masa post partum dibagi dalam tiga

tahap : Immediate post partum dalam 24 jam pertama, Early post partum period

(minggu pertama) dan Late post partum period ( minggu kedua sampai minggu ke

enam).Potensial bahaya yang sering terjadi adalah pada immediate dan early post

partum period sedangkan perubahan secara bertahap kebanyakan terjadi pada late post

partum period. Bahaya yang paling sering terjadi itu adalah perdarahan paska

persalinan atau HPP (Haemorrhage Post Partum).

Terdapat beberapa adaptasi Fisiologi yang terjadi pada ibu post partum, antara

lain:

a. Sistem Reproduksi

1). Proses Involusi

Involusi adalah proses kembalinya uterus ke kondisi sebelum

kehamilan, yang dimulai sesaat setelah pengeluaran plasenta dengan kontraksi

otot uterus. Dalam 12 jam persalinan, tinggi fundus uteri kurang lebih 1 cm di

atas umbilicus dan turun 1-2 cm tiap harinya. 6 hari postpartum, fundus uteri

setinggi pertengahan anatara umbilicus dan simfisis. 9 hari postpartum, uterus

tidak teraba karena masuk ke rongga pelvis 1 – 2 minggu postpartum, berat

uterus berkisar antara 500-350 gr. Dan pada minggu ke 6 postpartum, berat

uterus antara 50-60 gr. Penurunan hormon esterogen dan progesteron setelah

persalinan menyebabkan terjadinya autolisis pada jaringan uterus dalam proses

pengembalian ke kondisi sebelum hamil. Penyebab utama dari subbinvolusi

adalah tertinggalnya jaringan plasenta dan infeksi (Bobak, 2005).

2). Kontraksi Uterin

Intensitas kontraksi uterin meningkat secara bermakna segera setelah

persalinan bayi, yang merupakan respon untuk segera mengurangi jumlah

Page 6: MAKALAHNYA^^

volume intra uterin. Selama 1 sampai 2 jam pertama postpartum, aktivitas uterin

menurun dengan halus dan dengan progresif dan stabil (Bobak, 2005).

3). Afterpains

Relaksasi dan kontraksi secara bergantian dan periodik menyebabkan

kram uterus yang tidak nyaman dan sisebut sebagai afterpains dan terjadi pada

awal postpartum. Afterpains lebih dirasakan ibu-ibu yang melahirkan bayi yang

besar, gemeli atau hidramnion. Menyusui dan oksitosin injeksi dapat

memperberat afterpains karena menyebabkan kontraksi uterus lebih kuat

(Bobak, 2005).

4). Tempat Perlekatan Plasenta

Segera setelah plasenta dan selaput amnion keluar, terjadi

vasokonstriksi dan trombosis untuk mencegah tempat perlekatan plasenta

melebar. Pertumbuhan endometrium menyebabkan terlepasnya jaringan

nekrotik dan mencegah timbulnya jaringan scar. Hal ini akan mempengaruhi

tempat perlekatan plasenta pada kehamilan yang akan datang. Regenerasi

endometrium akan selesai pada minggu ke-3 postpartum, sedangkan pada

tempat plasenta akan pulih pada minggu ke-6 postpartum (Bobak, 2005).

5). Lokhea

Pengeluaran uterus setelah melahirkan disebut sebagai lokhea.

Pengeluaran lokhea meliputi 3 tahap yang dikarakteristikkan dengan warna,

jumlah dan waktu pengeluaran.

a). Lokhea Rubra

Mengandung darah, sel desidua, dan bekuan darah, berwarna merah

menyala berbau amis. Pada 2 jam setelah melahirkan, jumlah lokhea

mungkin seperti saat menstruasi. Hal ini berlangsung sampai hari ke 3-4

postpartum.

b). Lokhea Serosa

Mengandung sisa darah, serum, dan leukosit. Warna pink atau kecoklatan

dan berlangsung sampai hari ke-10 postpartum.

c). Lokhea Alba

Mengandung leukosit, desidua, sel epitel, mucus, serum dan bakteri.

Berwarna kekuningan hingga putih dan berlangsung sampai minggu ke2-6

postpartum.

Page 7: MAKALAHNYA^^

Cerviks

Cerviks kembali lembut segera setelah persalinan. Cerviks atas atau

segmen bawah uterus tampak edema, tipis dan fragil selama beberapa hari

setelah postpartum. Porsio mungkin menonjol kearah vagina, tampak memar

dengan sedikit laserasi. Laktasi dapat menghambat produksi mukosa cerviks

karena menghambat produksi estrogen.

Vagina dan Perineum

Kondisi vagina kembali seperti sebelum kehamilan terjadi pada minggu

ke 6-8 postpartum. Rugae muncul kembali setelah minggu ke 4 postpartum

tetapi tidak mungkin kembali ke kondisi seperti saat sebelum menikah.

Penurunan estrogen juga menyebabkan produksi mukosa vagina berkurang

sehinga lubrikasi minimal mukosa kembali menebal setelah ovarium kembali

berfungsi. Pada ibu dengan luka episiotomi maka harus menjaga kebersihan

daerah perineum minimal selama 2 minggu postpartum. Proses penyembuhan

luka episiotomi sama dengan luka insisi pada tindakan bedah lainnya. Tanda-

tanda infeksi yaitu (REEDA) harus selalu dipantau. Proses penyembuhan akan

terjadi setelah minggu 2 -3 postpartum. Hemoroid juga dapat ditemukan pada

ibu postpartum, terutama pada ibu yang mengedan kuat saat persalinan. Ibu

mungkin mengeluh gatal, tidak nyama atau terdapat perdarahan selama

defekasi. Hemoroid akan berkurang setelah 6 minggu postpartum.

b. Abdomen

Abdomen pada ibu postpartum akan kembali normal hampir seperti

kondisi sebelum hamil setelah minggu ke-6 postpartum. Striae mungkin masih ada.

Pengembaliuan tonus otot dipengaruhi oleh tonus itu sendiri, latihan yang tepat,

dan jumlah dari sel lemak. Diaktasis rektus abdominis tetap ada (Bobak, 2005).

c. Sistem Perkemihan

Steroid yang tinggi selama kehamilan menyebabkan fungsi ginjal

menjadi meningkat. Setelah persalinan, kadar steroid berkurang dan fungsi ginjal

juga menurun. Ginjal akan kembali normal seperti sebelum hamil setelah 1 bulan

persalinan (Hamilton, 1995).

d. Sistem Gastrointestinal

Page 8: MAKALAHNYA^^

1). Nafsu Makan

Ibu postpartum akan merasa kelaparan setelah melahirkan karena energi

yang dikeluarkan saat persalinan .

2). Buang Air Besar

BAB Spontan mungkin terjadi pada hari 2-3 postpartum. Keterlambatan ini

disebabkan oleh penurunan tonus otot kolon selama persalinan dan

postpartum, diare, kekurangan makanan, atau dehidrasi. Trauma karena

persalinan pada sistem gastrointestinal, seperti : laserasi perineum grade 3 dan

4 juga dapat menghambat BAB secara normal.

e. Payudara

Saat mulai menyusui, massa berupa kantong ASI dapat teraba di

payudara, hanya berbeda dengan massa pada tumor atau karsinoma, massa pada

payudara ibu menyusui berpindah-pindah dan tidak menetap. Sebelum proses

menyusui dimulai, pengeluaran payudara berupa cairan kekuningan yang disebut

kolostrum. Payudara tegang dapat terjadi setelah 48 jam menyusui dan gangguan

putting dapat terjadi, seperti pecah-ecah, kemerahan dan melepuh (Hamilton,

1995).

B. Kultur dan Kebudayaan Pada Saat Kehamilan, Persalinan, dan Pasca Persalinan

1. Saat Kehamilan

Pada masyarakat yang telah dikaji oleh kelompok, masyarakat tersebut

masih melakukan tradisi dan ritual peninggalan leluhur yang mungkin tidak masuk

akal dan bahkan tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan.

Pada masyarakat desa Gandatapa, mereka masih melakukan ritual

selamatan pada masa kehamilan 4 bulan dan masa kehamilan 7 bulan. Selamatan

pada usia kehamilan ke-4 disebut juga dengan ritual “Ngupati” yang menurut

penuturan warga setempat merupakan peringatan atas mulai terbentuknya organ

pada calon bayi. Selamatan pada usia 7 bulan kehamilan disebut juga dengan

“Mitoni”, tujuannya adalah untuk mendoakan ibu dan bayi agar saat kelahiran

tidak ada halangan dan diberi keselamatan. Agar persalinan lancar, pada Upacara 7

Bulanan, calon ibu dan calon ayah diminta meloloskan ikan atau belut melalui kain

sarung yang dikenakan ibu. Ada juga ritual dalam masyarakat yang sudah jarang

Page 9: MAKALAHNYA^^

dilakukan seperti “Bandeman”, yaitu ritual yang dilakukan bersamaan dengan

“mitoni”. “Bandeman” dilakukan dengan melemparan batu atau buah timun ke

ranjang atau kamar ibu yang sedang melahirkan. Ritual ini dilakukan oleh anak-

anak kecil yang diundang oleh keluarga yang sedang hajatan. Menurut kepercayaan

warga, hal ini dilakukan untuk mengusir atau melindungi ibu dari gangguan-

ganguan makhluk astral.

Sebagian besar masyarakat desa masih menghindari makanan-makanan

yang dianggap pantangan bagi orang hamil, seperti melinjo mulai dari daun hingga

buahnya, durian, nanas, pete, jengkol, uwi, tape dan sate. Semua makanan itu

mereka hindari karena mereka percaya kalau memakan makanan itu dapat terjadi

hal yang tidak diinginkan pada kehamilannya. Makanan lain yang menjadi

pantangan bagi masyarakat desa Gandatapa saat kehamilan ialah pantangan untuk

memakan lele. Hal ini dikarenakan pada lele terdapat patil, dimana patil ini

dipercaya dapat membahayakan kandungannya.

Hal lain yang menjadi kebudayaan pada masyarakat Desa Gandatapa

ialah sering memukul pinggang setelah duduk. Hal ini dilakukan untuk mencegah

agar plasenta tidak lengket saat proses persalinan.

Kebudayaan lain yang dianut oleh masyarakat Desa Gandatapa saat

kehamilan ialah memasang gunting kecil atau pisau kecil pada pakaian dalam agar

janin terhindar dari marabahaya, terutama terkait makhluk astral. Mitos seperti ini

justru membahayakan ibu hamil.Gunting atau pisau yang tidak disimpan hati-hati

justru bisa menusuk tubuh ibu. Kekhawatiran akan bahaya makhluk astral

sebenarnya dikarenakan jaman dulu masih banyak orang-orang yang mempelajari

ilmu hitam dan membutuhkan janin bayi untuk syarat menambah ilmu.

2. Saat Persalinan

Pada masyarakat di Desa Gandatapa, tidak begitu banyak kebiasaan yang

dilakukan terkait dengan proses melahirkan. Namun, banyak masyarakat Indonesia

terutama suku Jawa yang menganggap bahwa dengan banyak meminum air kelapa

akan dapat mempercepat proses persalinan.

Dalam budaya Jawa, kelahiran seorang anak manusia ke dunia, selain

merupakan anugerah yang sangat besar, juga mempunyai makna tertentu. Oleh

karena itu, pada masa mengandung bayi hingga bayi lahir, masyarakat Jawa

mempunyai beberapa uapacara adat untuk menyambut kelahiran bayi tersebut.

Page 10: MAKALAHNYA^^

Upacara-upacara tersebut antara lain adalah mitoni, upacara mendhem ari-ari,

brokohan, upacara puputan, sepasaran dan selapanan.

Selapanan dilakukan 35 hari setelah kelahiran bayi. Pada hari ke 35 ini,

hari lahir si bayi akan terulang lagi. Misalnya bayi yang lahir hari Rabu Pon (hari

weton-nya), maka selapanannya akan jatuh di Hari Rabu Pon lagi. Pada

penanggalan Jawa, yang berjumlah 5 (Wage, Pahing, Pon, Kliwon, Legi) akan

bertemu pada hari 35 dengan hari di penanggalan masehi yang berjumlah 7 hari.

Logikanya, hari ke 35, maka akan bertemu angka dari kelipatan 5 dan 7. Di luar

logika itu, selapanan mempunyai makna yang sangat kuat bagi kehidupan si bayi.

Berulangnya hari weton bayi, pantas untuk dirayakan seperti ulang tahun. Namun

selapanan utamanya dilakukan sebagai wujud syukur atas kelahiran dan kesehatan

bayi.

Mitos-mitos yang ada dalam proses persalinan ialah :

1. Saat air ketuban pecah mitos mengatakan bayi akan segera lahir. Menandakan

bahwa bayi harus segara dilahirkan agar tidak terinfeksi bakteri dari vagina ibu.

2. Ibu tidak boleh menutup mata (tertidur) saat proses persalinan. Mitos

mengatakan bahwa hal ini dapat menyebabkan kematian pada ibu.Namun

sebenarnya hal ini bertujuan untuk mengontrol perdarahan pada ibu agar ketika

terjadi perdarahan maka ibu merasa adanya perdarahan dan dapat tertangani

dengan baik.

3. Saat partus lama maka semua jendela harus dibuka. Mitos mengatakn bahwa

agar persalinannya dilancarkan, tidak ada halangan. Sedangkan faktanya, saat

partus lama maka ibu memerlukan banyak udara.

4. Saat persalinan ibu dilarang memakai perhiasan. Mitos mengatakan bahwa bila

memakai perhiasan dapat menghambat persalinan, namun fakta mengatakan

bahwa perhiasan dapat menghambat aliran darah.

3. Saat Pasca Persalinan

Beberapa kultur kebudayaan yang sering dikaitkan dengan masa post partum

pada masyarakata di desa Gandatapa antara lain:

a. Pantangan Untuk Memakan Bunga Kecombrang

Bunga kecombrang atau biasa juga dikenal dengan  nama bunga siantan

atau honje, di negara Jiran Malaysia dikenal dengan nama bunga kantan,

memiliki nama latin Etlingera elatior, sinonim lainnya adalah Nicolaia elatior,

Page 11: MAKALAHNYA^^

Phaeomeria magnifica, Nicolaia speciosa, Phaeomeria speciosa, Alpinia

elatior, Alpinia magnifica. Tanaman ini berwarna kemerahan seperti tanaman

hias pisang-pisangan dan jika batangnya telah tua maka bentuk tanamannya

mirip jahe dengan tinggi mencapai +  5 m. 

Masyarakat di desa Gandatapa mempunyai pantangan untuk memakan

bunga kecombrang setelah melahirkan. Mereka beranggapan bahwa apabila

memakan kecombrang setelah melahirkan dapat menghentikan pengeluaran

ASI.

b. Melakukan Pijat Bayi

Pada masyarakat di Desa Gandatapa mereka sering melakukan pemijatan

pada bayi-bayi yang baru dilahirkan hingga usia bayi 40 hari. Hal ini

dimaksudkan untuk menjaga kesehatan si bayi. Selain itu juga pemijatan bayi

ini dilakukan untuk membentuk bagian tubuh bayi agar telihat lebih indah,

misalnya saja dilakukan pemijatan pada bagian kepala agar kepala bayi lebih

terlihat bagus ketika bayi sudah dewasa.

Pemijatan bayi ini biasanya dilakukan oleh dukun-dukun bayi. Pemijatan

dilakukan bersamaan dengan dilakukan pemijatan pada ibu postpartum.

c. Pantangan untuk memakan semua jenis buah-buahan yang bentuknya bulat,

seperti nangka, durian, kluih, talas, ubi, waluh, duku dan kentang karena

dianggap akan menyebabkan perut menjadi gendut seperti orang hamil.

d. Kebiasaan Menyimpan Tali Pusat Bayi Yang Sudah Terlepas

Menyimpan tali pusat yang telah terlepas merupakan salah satu kebiasaan

yang dilakukan oleh masyarakat Gandatapa. Tali pusat tersebut kemudian

digunakan oleh mereka untuk menyembuhkan anak-anak mereka ketika sedang

demam.

C. Analisis

1. Saat Kehamilan

a. Ngupati Dan Mitoni

Ngupati merupakan slametan mendoakan calon bayi yang masih umur

empat bulan dalam kandungan (Suwito, 2007). Pada masyarakat muslim Jawa

ritual tersebut disebut ngupati karena tepat pada usia empat bulan (sasi papat), dan

disebut ngupati karena menu yang disediakan adalah ketupat (Solikhin, 2010).

Page 12: MAKALAHNYA^^

Dalam hadis telah disebutkan bahwa ketika usia kandungan berusia 120

hari telah ditiupkan ruh pada janin.

“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dipadukan bentuk ciptaannya

dalam perut ibunya selama empat puluh hari (dalam bentuk mani) lalu menjadi

segumpal darah selama itu pula (selama 40 hari), lalu menjadi segumpal daging

selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh pada

janin tersebut, lalu ditetapkan baginya empat hal: rizkinya, ajalnya, perbuatannya,

serta kesengsaraannya dan kebahagiaannya." [Bukhari dan Muslim dari Abdullah

bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu].

Memasuki usia kandungan tujuh bulan, masyarakat desa Gandatapa

melakukan ritual yang disebut dengan mitoni. Mitoni dilakukan karena pada usia

tersebut bentuk bayi sudah sempurna (Solikhin, 2010). Hal ini sesuai dengan

pernyataan Jhon W. Santrock (2007) dalam bukunya Perkembangan Anak,

terjemahan Mila Rachmawati dan Anna Kuswanti menyatakan bahwa “Pada akhir

bulan ketujuh janin sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila lahir sebelum

waktunya.”

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa, ritual-ritual tersebut dilakukan

berhubungan dengan proses tumbuh kembang janin. Terdapat beberapa fase atau

tahapan dalam tumbuh kembang janin (Jhon, 2007) :

1)  Terjadi perubahan pada bagian-bagian tubuh yang telah terbentuk, baik dalam

bentuk/rupa maupun perubahan aktual, dan terjadi perubahan dalam fungsi.

2). Pada akhir bulan ketiga, beberapa organ dalam, cukup berkembang sehingga

dapat mulai berfungsi. Denyut jantung janin mulai diketahui sekitar minggu ke

lima belas.

3).Pada akhir bulan kelima, berbagai organ dalam telah menempati posisi hampir

seperti posisi didalam tubuh orang dewasa.

Page 13: MAKALAHNYA^^

4).Sel-sel saraf yang sejak minggu ketiga jumlahnya meningkat pesat selama

bulan-bulan kedua, ketiga, dan keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan

berlangsung apa tidak, bergantung pada kondisi didalam tubuh ibu.

5). Biasanya gerak-gerak janin tampak pertama kali antara minggu kedelapan belas

dan dua puluh. Kemudian meningkat cepat sampai akhir bulan ke sembilan,

dimana gerakan mulai berkembang karena penuhnya pembungkus janin dan

tekanan pada otak janin pada saat janin mengambil posisi kepala dibawah,

didaerah pinggul, dalam persiapan untuk lahir. Gerak-gerak janin ini berlainan

macamnya, yaitu menggelinding dan menendang, gerak pendek atau cepat.

6).Pada akhir bulan ketujuh janin sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila

lahir sebelum waktunya.

7).Pada akhir bulan kedelapan, tubuh janin sudah lengkap ternentuk.

b. Pantangan Makan Melinjo, durian, nanas, pete, jengkol, uwi, tape dan sate bagi Ibu

Hamil

Secara ilmiah sebenarnya makanan-makanan tersebut ada yang memamg

benar harus dihindari oleh orang hamil namun ada juga yang salah. Seperti

melinjo, melinjo memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, sehingga bagus

untuk nutrisi ibu hamil. Melinjo justru dapat mempercepat proses persalinan hal itu

berbanding terbalik dengan kepercayaan orang-orang di desa Gandatapa yang

menganggap, jika orang hamil makan melinjo persalinan akan tersendat-sendat.

Pada Ibu hamil tidak boleh makan nanas, durian, dan mentimun. Mitos ini

sangat dipercaya oleh sebagian masyarakat Jawa karena bisa mengakibatkan

keputihan. Bahkan mereka percaya bahwa nanas bisa menyebabkan keguguran,

khususnya pada nanas muda. Penyebab mengapa nanas muda dikatakan dapat

meluruhkan kandungan sebenarnya berasal dari kandungan enzim bromelain pada

nanas. Menurut Moore dan Caygill (1999), ekstrak buah nanas muda banyak

mengandung enzim bromelin. Aktivitas enzim bromelin dipengaruhi oleh

kematangan buah, pH, konsentrasi dan waktu. Aktivitas bromelin buah nanas muda

lebih tinggi daripada buah yang tua. Buah yang masak menunjukkan pH 3,0-3,5

dan pada suasana asam, enzim bromelin terdenaturasi dan mengalami perubahan

Page 14: MAKALAHNYA^^

konformasi struktur sehingga keaktifannya berkurang. Efek negatif dari ekstrak

buah nanas muda ialah terhadap periode implantasi di awal kehamilan. Kram

menstruasi disebabkan oleh kontraksi rahim yang membantu melepaskan lapisan

dinding rahim dari tubuh. Kandungan enzim bromelain, yang ada pada buah nanas

atau jus nanas dapat membantu untuk melemaskan otot dan meredam nyeri perut.

Dalam kata lain enzim bromelain juga membantu meluruhkan haid yang bisa

menggugurkan kandungan. Hal inilah yang mendasari mengapa nanas muda tidak

dianjurkan bagi wanita hamil atau habis bersalin. Hal lain yang menyebabkan

mengapa nanas muda menjadi pantangan untuk dikonsumsi saat hamil muda ialah

karena nanas muda dapat menyebabkan cacat bawaan pada fetus jika ekstrak buah

nanas muda dikonsumsi ibu selama periode organogenesis. Hal ini telah dibuktikan

oleh Setyawati & Yulihastuti (2011) ekstrak buah nanas muda yang diberikan pada

mencit bunting selama organogenesis dapat mengubah penampilan reproduksi

induk dan menimbulkan efek terhadap fetus berupa kelainan morfologi (kerdil) dan

hemoragi, hambatan penulangan pada metakarpus dan metatarsus, serta malformasi

costae.

Namun nanas juga mengandung viatamin C dan serat yang penting untuk

menjaga kesehatan tubuh dan melancarkan proses pembuangan sisa-sisa

pencernaan. Buah nanas (Ananas comosus) banyak mengandung zat gizi antara lain

vitamin A, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa

(gula tebu), serta enzim bromelin (bromelain) yang merupakan 95%-campuran

protease sistein (Sawano et al.,2008).

Mengkonsumsi nanas dan mentimun saat kehamilan justru disarankan

meskipun dapat mengakibatkan keputihan. Adapun keputihan tidak selalu

membahayakan. Saat hamil maupun setelah melahirkan adalah normal jika ibu

mengalami keputihan. Kecuali jika keputihan tersebut terinfeksi oleh bakteri,

jamur, dan virus yang biasanya ditandai dengan keluhan gatal, bau tidak sedap, dan

warnanya kekuningan, kehijauan, atau kecoklatan.

c. Pantangan Tidak Boleh Makan Lele

Kebanyakan masyarakat Desa Gandatapa berasumsi bahwa berbahaya jika

mengkonsumsi lele bagi kehamilan. Namun asumsi tersebut ternyata salah, Ikan

Page 15: MAKALAHNYA^^

lele bagi kehamilan sangat membantu ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi, apalagi

ikan ini aman dikonsumsi karena kandungan lemak yang cukup rendah.

Tidak masalah bahkan bahwa ikan lele mengandung protein yang lebih

tinggi dibandingkan protein pada susu dan daging. Selain mengandung protein

yang dibutuhkan, ikan ini kaya akan kandungan gizi seperti asam amino, lisin,

fosfor, omega-3, namun ikan ini rendah akan lemak. Kandungan fosfor dalam ikan

lele lebih tinggi dibandingan kandungan fosfor dalam telur. Fosfor dibutuhkan ibu

hamil lebih banyak untuk membantu pembentukan tulang pada janin, jika ibu

hamil kekurangan akan fosfor maka janin akan mengambilnya dari tubuh sang ibu.

Oleh karena kebutuhan akan zat-zat tersebut harus terpenuhi agar Ibu menjadi

sehat dan bayipun terlahir dengan selamat. Itulah kelebihan ikan lele. Banyak

kelebihan yang diperoleh apabila Ibu hamil makan lele.

Penelitian yang dilakukan oleh Zuma, Marliayati, & Amalia (2011)

membuktikan bahwa kandungan protein yang ada pada kepala ikan lele lebih besar

dibandingkan dengan ikan tongkol. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa

kandungan protein dalam tepung pada kepala lele sebesar 51,03% sedangkan pada

ikan tongkol sebesar 15,05%.

d. Kebudayaan Memasang gunting kecil atau pisau kecil pada pakaian

Mitos seperti ini justru membahayakan ibu hamil. Gunting atau pisau yang

tidak disimpan hati-hati justru bisa menusuk tubuh ibu. Kekhawatiran akan bahaya

roh halus sebenarnya dikarenakan jaman dulu masih banyak orang-orang yang

mempelajari ilmu hitam dan membutuhkan janin bayi untuk syarat menambah

ilmu.

e. Agar persalinan lancar, pada Upacara 7 Bulanan, calon ibu dan calon ayah diminta

meloloskan belut melalui kain sarung yang dikenakan ibu.

Jika belut keluar dengan lancar (tak menyangkut), pertanda persalinan bakal

lancar. Tentu saja itu tidak benar. Karena lancar-tidaknya sebuah proses persalinan

tergantung pada berat janin, tenaga mengejan si ibu, dan jalan lahir. Jika semuanya

saling mendukung, bisa dipastikan persalinan akan berjalan lancar (Hamilton,

1995).

f. Memukul Pinggang Setelah Duduk

2. Saat Pasca Melahirkan

a. Pantangan Untuk Memakan Bunga Kecombrang

Page 16: MAKALAHNYA^^

Tanaman kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) adalah sejenis tanaman

rempah dan merupakan tumbuhan tahunan berbentuk terna yang bunga, buah, serta

bijinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Kecombrang (Nicolaia

speciosa Horan) mempunyai nama lain yaitu kincun (Medan), Siantan (Melayu),

kaalaa (Thai), honje (Sunda), bongkot (Bali), bunga kantan (Malaysia). Tanaman

Kecombrang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi :Spermathophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (Berkeping satu atau monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)

Genus : Nicolaia

Spesies : Nicolaia speciosa Horan

Tanaman kecombrang memiliki beberapa manfaat bagi ibu pasca

melahirkan. Salah satu manfaatnya yaitu untuk memperlancar pengeluaran ASI.

Hal ini sangat bertentangan dengan kebudayaan yang ada pada masyarakat di desa

Gandatapa yang menganggap bahwa apabila ibu pasca melahirkan tidak boleh

memakan kecombrang karena dapat menghambat pengeluaran ASI.

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Laba Udarno (2008) dalam

Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 14 Nomor 3, 8

Desember 2008 menunjukkan bahwa kecombrang dapat memperlancar

pengeluaran ASI. Hal ini dikarenakan kecombrang mengandung bahan aktif yang

terdapat dalam tanaman adalah saponin, flavonoid, polifenol dan minyak atsiri.

Cara menggunakan yaitu + 100 gram bunga segar N. speciosa dikukus

sampai matang, dimakan pagi dan sore hari sebagai sayuran.

b. Melakukan Pijat Bayi Sampai Usia Bayi 40 Hari

Dari hasil pembahasan mengenai pijat bayi, ternyata memang benar pijat

bayi yang sering dilakukan masyarakat adalah hal yang benar, karena pijat bayi

banyak manfaatnya apabila dilakukan sesuai dengan teknik pijat bayi yang benar,

manfaat yang di berikan dari pijat bayi adalah (Roesti, 2004):

Page 17: MAKALAHNYA^^

1). Menghilangkan rasa tak nyaman ketika tubuh melepaskan oksitosin dan

endofrin yaitu hormon-hormon pereda nyeri yang menyamankan bayi saat

tumbuh gigi, kolik ataupun stress.

2). Stimulasi kulit akan membantu mempercepat myelinasi yaitu proses perbaikan

system saraf di saat jaringan saraf tertutup lemak yang disebut myelin.

3). Melatih respon saraf karena dapat menyeimbangkan dua kondisi yang

berbeda. Pijat bayi yang dapat menyebabkan stress pada bayi karena adanya

tekanan-tekanan pada tubuh justru dapat menjadi pelatih respon saraf bayi

karena adanya suara, sentuhan dan aroma tubuh orang tua yang akan membuat

tubuh bayi relaks.

4). Memperbaiki kualitas tidur bayi, bayi tidur lebih lama dan lebih nyenyak

setelah dipijat.

5). Dapat merangsang saraf vagus yaitu saraf yang memiliki banyak fungsi antara

lain meningkatkan daya peristaltis yang dapat merangsang dan membantu

system pencernaan.

6). Massa otot akan terbantu pertumbuhannya.

7). Mengajari bayi tentang nama-nama bagian tubuhnya. Saat sedang memijat,

beritahu bayi nama anggota tubuhnya agar kesadaran bayi akan tubuhnya juga

ikut terbangun.

Pijat Bayi melibatkan skin to skin contact, maka tak salah kalau

kegiatan ini dianggap sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Sebaiknya bayi

dipijat oleh orang yang sangat dekat misalnya ayah atau ibu, bukan oleh orang

asing. Selain itu, pijat bayi hanya boleh dilakukan jika bayi mau, agar didapat

manfaat pijat sebagai bahasa cinta sentuhan dan pijatan yang diberikan terhadap

bayi setiap hari selama 20 menit selama sebulan ternyata tak hanya membuat bayi

lebih rileks, tapi dapat membantu menstimulasi saraf otaknya (Roesti, 2004). 

Maka dapat disimpulkan dari hasil analisa di atas bahwa sebaiknya

pijat bayi dilakukan oleh ibu atau ayah bukan oleh orang asing (dukun bayi) karena

pijat bayi yang dilakukan oleh ibu atau ayah dapat melibatkan skin to skin contact

yang penting dalah tumbuh kembang anak, dan pemijatan bayi harus di lakukan

dengan teknik yang benar agar manfaat dari pijat bayi dapat tercapai secara

maksimal sesuai yang telah dipaparkan diatas. Akan tetapi ada kontraindikasi dari

pemijatan bayi yaitu jangan lakukan pemijatan bayi apabila bayi sedang dalam

Page 18: MAKALAHNYA^^

suhu tinggi dan bayi dalam keadaan sakit, pijat bayi harus dilakukan dengan bayi

dalam keadaan sehat (Roesti, 2004).

c. Kebiasaan Menyimpan Tali Pusat bayi Yang Sudah Terputus

Tali pusat bayi yang telah terputus kemudian disimpan merupakan salah

satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat desa gandatapa. Tali pusat yang

disimpan tadi dipercaya dapat menyembuhkan anak-anak mereka saat sakit.

Padahal, pada kenyataannya belum ada bukti medis yang dapat memperkuat hal

tersebut, hal tersebut hanyalah sugesti dari mereka.

Page 19: MAKALAHNYA^^

BAB III

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan di ats dapat disi,pulkan bahwa terdapat beberapa macam

kebudayaan yang sering dilakukan oleh masyarakat Desa Gandatapa yang berhubungan

dengan kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Kebudayaan tersebut antara lain: saat

kehamilan terdapat tradisi 4 bulanan atau Ngupati dan juga 7 bulanan atau mitoni. Selain itu

juga terdapat pantangan-pantangan yang pada ibu hamil antara lain dilarang untuk makan

melinjo, durian, nanas, dan juga lele. Ada pula kebiasaan menggunakan guuntung unutuk

perlindungan. Pada saat pasca persalinan terdapat pula beberapa kebiaaan yang sering

dilakukan antara lain mengubur ari-ari, pantangan memakan buah kecombrang, kebiasaan

menyimpan tali pusat bayi yang dapat digunakan sebagai obat ketika anak mereka sakit

demam dan juga pijat bayi. Dari beberapa kebudayaan tersebut ternyata ada beberapa yang

sesuai dengan evidence based yang ada, namun ada pula yang tidak sesuai.

Page 20: MAKALAHNYA^^

Referensi

Balitri, L. U. (2008). Penggunaan berbagai jenis tanaman obat untuk menaggulangi bau

badan. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, , XIV (3), 8-11.

Bobak. (2005). Buku ajar keperawatan maternitas. Jakarta: EGC.

Hamilton, P. M. (1995). Dasar-dasar keperawatan maternitas. Jakarta: EGC.

Jhon, S. W. (2007). Perkembangan Anak, terjemahan Mila Rachmawati dan Anna Kuswati.

Jakarta: Erlangga.

Moore DJ, Caygill JC. 1999. Proteolitic Activity of Malaysian Pineapple. London: Tropical

Science.

Roesti, U. (2004). Bayi sehat berkat ASI eksklusif. Jakarta: Gramedia.

Sawano Y, Hatano K, Miyakawa T, Tanokura M. 2008. Absolute Side-Chain Structure at

Position 13 Is Required for The Inhibitory Activity of Bromein. Journal Biology and

Chemistry 283(52): 36338–36343.

Setyawati, I., & Yulihastuti, D. A. (2011). Penampilan Reproduksi dan Perkembangan

Skeleton Fetus Mencit Setelah Pemberian Ekstrak Buah Nanas Muda. Jurnal Veteriner

, XII (3), 192-199.

Solikhin, M. (2010). Ritual dan tradisi islam Jawa. Jakarta: PT.SUKA BUKU.

Suwito. ( 2007). Selametan dalam kosmologi jawa proses akulturasi islam dengan budaya

jawa. IBDA , V (1), 90-105.

Widodo, A., & Herawati, I. (2008). Efektivitas masasse eflurage terhadap perkembangan

gross motoric pada bayi usia 3-4 bulan. Jurnal Kesehatan , I (1), 67-72.

Zuma, H. V., Marliayati, S. A., & Amalia, L. (2011). Subtitusi tepung kepala ikan lele dumbo

(Clarias gariepinus sp) untuk meningkatkan kandungan kalsium crecles. Journal of

nutrition and food , VI (1), 18-27.