makalah warisan

11
AFIFAH NURAINI (01) ASYIFFA SEPTYA S (06) FEBRINA MIRA S (14) M.SYIFAUL F (24) YUNUS IMAM F.R (33) INDIR FIRDANA (35) MADRASAH ALIYAH NEGERI MOJOKERTO Jalan Raya R.A.Basuni no.306, Telp (0321) 322468 TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SOOKO – MOJOKERTO

Upload: agung-venus-net

Post on 11-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

AFIFAH NURAINI(01) ASYIFFA SEPTYA S(06) FEBRINA MIRA S(14) M.SYIFAUL F(24) YUNUS IMAM F.R(33) INDIR FIRDANA(35)

MADRASAH ALIYAH NEGERI MOJOKERTO Jalan Raya R.A.Basuni no.306, Telp (0321) 322468TAHUN AJARAN 2014 / 2015SOOKO MOJOKERTO

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnyalah kami dapat menyelesaikan makalah fiqih ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan kami berterima kasih kepada Ibu Ana Yunia S.Pd yang telah memberikan tugas ini kepada kami.Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kami. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Mojokerto, 23 April 2015

Penyusun

i

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI.iiPEMBAGIAN WARISAN1SIAPAKAH YANG BERWENANG MEMBAGI HARTA WARIS?........................1Hal Hal Yang Berkenaan Dengan Harta Peninggalan1PRAKTEK CARA PEMBAGIAN WARISAN .2Al-Aul, Ar Rad dan Acara Pembagian Sisa Harta4

iiPEMBAGIAN WARISANBerdasarkan tujuan ilmu mawaris yaitu membagi harta pusaka (warisan) kepada ahli waris sesuai dengan ketentuan nash (al-Quran dan as-sunnah) sesuai dengan tugas serta tanggung jawab masing masing ahli waris.Karena itu pembagian warisan tidak sama bagian diantara mereka.Pembagian yang berbeda beda itu menuntut perhitungan yang teliti.SIAPAKAH YANG BERWENANG MEMBAGI HARTA WARIS?Adapun yang berwenang membagi harta waris atau yang menentukan bagiannya yang berhak mendapatkan dan yang tidak, bukanlah orang tua anak, keluarga atau orang lain, tetapi Allah Subhanahu wa Taala, karena Dia-lah yang menciptakan manusia, dan yang berhak mengatur kebaikan hambaNya.Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu, bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan[An-Nisa : 11]Ketentuan Allah SWT adalah sangat tepat dan satu-satunya cara untuk menanggulangi problema keluarga pada waktu keluarga meninggal dunia, khususnya dalam bidang pembagian harta waris, karena pembagian dari Allah Jalla Jalaluhu pasti adil. Dan pembagiannya sudah jelas yang berhak menerimanya. Hal Hal Yang Berkenaan Dengan Harta Peninggalan : Zakat Biaya Pengurusan Jenazah Melunasi Hutang

1Menentukan pembagian harta waris ini untuk kaum laki-laki dan perempuan. Allah berfirman.

Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan [An-Nisa : 7]Praktek cara pembagian warisan, hanya bisa dilaksankan jika memahami ketentuan dalam fiqih mawaris, seperti siapa saja yang menjadi ahli waris, disertai bagian masing-masing; terpenuhinya syarat dan rukun waris, serta adanya kepastian tidak adanya halangan (mawani') menerima waris.Disamping itu, kita perlu mengetahui ilmu berhitung atau cara menghitung harta warisan. Ada kaidah-kaidah perhitungan yang harus diketahui, sehingga selain memudahkan cara pembagiannya, juga dapat membagi harta warisan dengan benar. Caranya adalah sebagai berikut :1. Jika ahli waris hanya terdiri dari ahli waris 'ashabah binafsih maka asal masalahnya adalah sejumlah ahli waris yang ada :contoh :Ahli waris terdiri dari 6 orang anak laki-laki. Maka asal masalahnya adalah 6. Cara pembagian warisannya langsung dibagi 6, dan masing-masing ahli waris mendapat satu bilangan.2. Jika ahli waris hanya terdiri dari ahli waris 'ashabah laki-laki dan perempuan, maka untuk laki-laki dua kali lipat perempuan, dengan cara dikalikan dua.Contoh :Ahli waris terdiri dari 3 orang anak laki-laki dari 3 orang anak perempuan. Cara mencari asal masalahnya : (3x2)+3=9. Cara pembagian harta warisannya: Harta dibagi 9; untuk anak laki-laki masing-masing 2 bagian dan masing-masing anak perempuan satu bagian.3. Jika ahli waris hanya satu orang ahli waris ashabul furudl, atau satu orang ahli waris ashabul furudl dan satu orang 'ashabah maka asal masalahnya adalah angka "penyebut" bagian ahli waris yang bersangkutan.

2Contoh :Ahli waris hanya seorang anak perempuan. Bagian seorang anak perempuan adalah 1/2. Maka asal masalahnya adalah 2. Cara pembagian harta warisan adalah : harta warisan :2= bagian anak perempuan.Atau anak perempuan bersama bapak. Bagian seorang anak perempuan adalah 1/2, sedangkan sisanya untuk bapak.4. Jika ahli waris terdiri ahli waris ashabul furudl dua orang atau lebih, baik ada ahli waris 'ashabah atau tidak, maka mencari asal masalahnya dengan mencari (KPT) dari angka penyebut bagian masing-masing ahli waris.Contoh: Seseorang meninggal dunia, meninggalkan harta sebanyak Rp. 96 juta. Ahli warisnya terdiri dari istri, ibu dan 2 anak lak-laki. Maka hasinya :Bagian istri 1/6, bagian ibu 1/8, 2 anak laki-laki adalah 'ashabah / sisa. Sehingga, asal masalah antara 1/6 dan 1/8 (kelipatan perasekutuan terkecil dari bilangan penyebut, 6 dan 8) adalah 24. Maka pembagiannya adalah.Ibu = 1/6 x 24 = 4Istri = 1/8 x 24 = 32 anak laki laki = 24-(4+3)= 17Langkah akhir pembagian harta warisannya :Ibu = 4/24 x Rp. 96 Juta = Rp. 16 JutaIstri = 3/24 x Rp. 96 Juta = Rp. 12 Juta2 anak lk = 17/24 x Rp. 96 Juta = 68 Juta@ Rp. 68 Juta : 2 = 34 JutaJumlah semuanya Rp. 96 Juta

3Al-Aul, Ar Rad dan Acara Pembagian Sisa HartaAl Aul terjadi karena berkumpulnya beberapa ahli waris zu fardin yang masing masing mendapat prioritas sehingga bagian masing masing mereka menjadi berkurang dengan jalan merobah asal masalahnya menjadi besar. Dengan kata lain aul terjadi apabila jumlah penyebut lebih kecil daripada pembilang. Pemecahan ini di atasi dengan pembulatan angka pembilangnya.Contoh:Seseorang meninggal dan ahli warisnya terdiri dari dari ibu, istri, 2 saudara perempuan kandung dan seorang saudara seibu. Harta peninggalan Rp. 180.000.000, bagian masing masing adalah Istri memperoleh Ibu memperoleh 2 saudara perempuan memperoleh Saudara seibu memperoleh Asal Masalahnya 12 Istri 12 = 3 Ibu12 = 2JUMLAH = 15 2 saudara perempuan12 = 8 Saudara seibu12 = 2 BAGIAN MASING MASING ISTRI Rp. 180.000.000 = Rp. 36.000.000 IBU Rp. 180.000.000 = Rp. 24.000.000 2 SAUDARA PEREMPUAN Rp. 180.000.000 = Rp. 96.000.000 SAUDARA SEIBU Rp. 180.000.000 = Rp. 24.000.000JUMLAH = RP. 180.000.000

4Ar Radd dalam arti bahasa adalah pengembalian. Dalam arti istilah mengembalikan sisa harta pusaka kepada ahli waris. Contoh :Mintul meninggal. Ahli warisnya adalah seorang ibu dan anak perempuan. Harta warisan senilai Rp. 1.000.000. Berapakah bagian masing masing?Pembagiannya adalah : Anak perempuan memperoleh dari harta pusaka, ibu memperoleh dari harta pusaka.Jadi KPTnya adalah 6Untuk anak perempuan = 3 bagianUntuk Ibu = 1 bagianJumlah = 4 bagianSisanya 6-4 = 2 bagian. Sisanya ini dibagikan kembali kepada anak perempuan & ibu itu karena tidak ada ahli waris yang lain dengan cara mengurangkan KPTnya dari 6 menjadi 4 sehingga bagian masing masing adalah :Anak perempuan mendapatRp. 750.000Ibu mendapat Rp. 250.000Jumlah= Rp. 1.000.000

5

6

Modul HIKMAH Fiqih kelas XI Semester Genapwww.jadipintar.comsolafussholeh.blogspot.comwww.islamnyamuslim.comhttps://play.google.com