makalah upk pln

10
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai penyedia jasa, kualitas layanan dan kepuasan pelanggan harus menjadi perhatian utama. Faktanya tuntutan pelanggan terus berkembang dan meningkat, sehingga kualitas layanan (Quality of Service) juga harus terus ditingkatkan. Disisi lain PLN juga harus terus meningkatkan efisiensi perusahaan. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang tepat guna dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan fungsi pengawasan aset yang pada akhirnya akan menunjang peningkatan pelayanan dan efisiensi perusahaan. Salah satu aset yang perlu mendapatkan pengawasan serius adalah trafo distribusi karena gangguan yang terjadi akan langsung mempengaruhi mutu layanan. Berdasarkan surat dari PLN Pusat melalui Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Timur No. 00533/104/DIVDIS-IT/2010 tanggal 11 Maret 2010 perihal Penurunan Gangguan Trafo, ada beberapa poin yang perlu mendapat perhatian khusus antara lain: 1. Target gangguan trafo < 1% harus tercapai pada tahun 2012. 2. Frekuensi pemantauan beban trafo perlu ditingkatkan baik melalui cara otomatisasi maupun konvensional untuk memastikan pembebanan trafo masih dalam batas aman dengan beban maksimal 80%. 3. Untuk mendukung Manajemen Data Trafo Distribusi, unit agar segera membuat database trafo distribusi. 4. Unit agar konsisten dengan komitmen untuk menurunkan gangguan trafo distribusi 2010 turun 25%. 5. Unit agar berupaya tidak ada beban trafo yang tidak seimbang. Adapun realisasi gangguan trafo distribusi PLN Cabang Pinrang tahun 2010 sebanyak 13 buah (1,6 %), dan untuk tingkat wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar adalah 1,67 %. Berprinsip mencegah lebih baik dari mengobati, keberadaan aplikasi pengolah aset menjadi sangat penting khususnya yang mempunyai kebisaan memberikan pesan peringatan ke manajemen tentang adanya kondisi aset yang memerlukan tindakan koreksi.

Upload: prabowo-b-hery

Post on 21-Nov-2015

747 views

Category:

Documents


85 download

DESCRIPTION

Distribusi dan IT SUpport

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sebagai penyedia jasa, kualitas layanan dan kepuasan pelanggan harus menjadi perhatian

    utama. Faktanya tuntutan pelanggan terus berkembang dan meningkat, sehingga kualitas layanan

    (Quality of Service) juga harus terus ditingkatkan. Disisi lain PLN juga harus terus meningkatkan

    efisiensi perusahaan. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang tepat guna dapat kita manfaatkan

    untuk meningkatkan fungsi pengawasan aset yang pada akhirnya akan menunjang peningkatan

    pelayanan dan efisiensi perusahaan.

    Salah satu aset yang perlu mendapatkan pengawasan serius adalah trafo distribusi karena

    gangguan yang terjadi akan langsung mempengaruhi mutu layanan. Berdasarkan surat dari PLN

    Pusat melalui Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Timur No.

    00533/104/DIVDIS-IT/2010 tanggal 11 Maret 2010 perihal Penurunan Gangguan Trafo, ada beberapa

    poin yang perlu mendapat perhatian khusus antara lain:

    1. Target gangguan trafo < 1% harus tercapai pada tahun 2012.

    2. Frekuensi pemantauan beban trafo perlu ditingkatkan baik melalui cara otomatisasi

    maupun konvensional untuk memastikan pembebanan trafo masih dalam batas aman

    dengan beban maksimal 80%.

    3. Untuk mendukung Manajemen Data Trafo Distribusi, unit agar segera membuat database

    trafo distribusi.

    4. Unit agar konsisten dengan komitmen untuk menurunkan gangguan trafo distribusi 2010

    turun 25%.

    5. Unit agar berupaya tidak ada beban trafo yang tidak seimbang.

    Adapun realisasi gangguan trafo distribusi PLN Cabang Pinrang tahun 2010 sebanyak 13

    buah (1,6 %), dan untuk tingkat wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar adalah 1,67 %.

    Berprinsip mencegah lebih baik dari mengobati, keberadaan aplikasi pengolah aset menjadi

    sangat penting khususnya yang mempunyai kebisaan memberikan pesan peringatan ke manajemen

    tentang adanya kondisi aset yang memerlukan tindakan koreksi.

  • 2

    1.2 Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas maka teridentifikasi beberapa masalah yang berkaitan

    dengan keandalan trafo distribusi dan kendala pengelolaan trafo distribusi antara lain:

    1. Masih tingginya kerusakan trafo distribusi.

    2. Pengawasan yang kurang dari petugas PLN kepada mitra dalam hal ini Kontrak PP Distribusi.

    3. Lambanya penanganan terhadap gangguan trafo akibat informasi yang kurang.

    1.3 Perumusan Masalah

    Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka timbul beberapa pertanyaan yang

    merupakan rumusan masalah dalam pembuatan karya inovasi yaitu :

    1. Bagaimana caranya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan mengurangi gangguan

    kerusakan trafo distribusi ?

    2. Apakah pengawasan dan monitoring manajemen (PLN) terhadap kinerja petugas pelayanan

    teknik sudah berjalan dengan baik dan efektif ?

    3. Apakah pemeliharaan gardu distribusi pada khususnya sudah terlaksana berdasarkan kondisi

    terkini berdasarkan skala prioritas, serta seberapa cepat laporannya sampai ke manajemen ?

    1.4 Maksud dan Tujuan

    Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka maksud dari

    pembuatan karya inovasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan (Quality of Service)

    kepada pelanggan dengan mengurangi gangguan trafo distribusi melalui peningkatan mutu

    pengawasan manajemen terhadap pelaksanaan operasi dan pemeliharaan gardu distribusi.

    Tujuan pembuatan aplikasi SimGard (Sistem Informasi Gardu Distribusi) adalah memenuhi

    kebutuhan perusahaan khususnya di bidang distribusi dengan kemampuan :

    1. Mampu mengelola database gardu secara terpusat dan dapat dijalankan di seluruh ranting,

    agar manajemen bisa dengan mudah, cepat dan akurat mengetahui kondisi gradu distribusi.

    2. Mudah diakses dari mana saja melalui jaringan public yang mudah didapat dan biaya relatif

    murah. Untuk informasi tertentu (misalnya info beban trafo) bahkan bisa diakses melalui SMS.

    3. Menampilkan pesan peringatan secara otomatis setiap aplikasi dijalankan.

    4. Dapat merekam aktifitas pemeliharaan dan data gangguan gardu distribusi, sehingga

    mempermudah langkah evaluasi.

  • 3

    1.5 Manfaat Karya Inovasi

    Manfaat dari aplikasi Karya Inovasi SimGard (Sistem Informasi Gardu Distribusi) adalah sebagai

    berikut :

    1. Memberikan informasi dini secara otomatis tentang trafo yang perlu mendapat prioritas

    pemeliharaan atau sangat berpotensi mengalami gangguan.

    2. Memberikan kemudahan bagi manajemen untuk memonitor, mengevaluasi dan menganalisa

    data trafo distribusi, karena aplikasi dapat diakses darimana saja dengan PC maupun

    handphone melalui LAN, Internet dan layanan SMS.

    3. Apabila diperlukan suatu evaluasi khusus yang memerlukan pengelompokan data dengan

    kriteria tertentu, tersedia menu Analisa Data Gue yang menampilkan datagrid dengan kolom-

    kolom yang dapat diatur secara fleksibel. Hal ini membantu dalam membuat rencana operasi

    dan pemeliharaan trafo distribusi.

    4. Bagi unit yang memiliki peralatan Power Logger, penyimpanannya menjadi terpusat dan

    setiap saat dapat dibuka dengan mudah, disertai tampilan grafik beban.

  • 4

    BAB II

    URAIAN MAKALAH

    2.1 Pengertian Database dan RDBMS

    Database System atau sistem basis data menurut C. J. Date (1995,p3) adalah sistem

    penyimpanan record secara komputer (elektronis). Basis data sendiri dapat kita gambarkan sebagai

    suatu lemari file yang berisi berbagai kumpulan file-file data yang terkomputerisasi. Menurut Connolly

    dan Begg (2002, p14), database adalah sekumpulan data yang terhubung secara logis dengan

    deskripsi data tersebut yang dirancang untuk digunakan oleh sebuah organisasi.

    Relational Database sebenarnya adalah salah satu konsep penyimpanan data. Sebelum

    konsep basis data relasional muncul sebenarnya sudah ada dua model database yaitu Network

    Database dan Hierarchie Database. Software yang diperlukan untuk mengelola data (membuat tabel,

    isi data, ubah data, hapus data dan lain-lain) disebut Relational Database Management System

    (RDBMS).

    2.2 Jenis Jaringan Berdasarkan Ruang Lingkup Geografis

    Berdasarkan ruang lingkup geografisnya terdapat tiga jenis jaringan komputer, antara lain :

    a. Local Area Network (LAN) Biasanya diterapkan pada suatu gedung atau antar gedung.

    b. Metropolitan Area Network (MAN). Jangkauannya lebih luas dari LAN. Jangkauan MAN

    dapat mencapai antar kota.

    c. Wide Area Network (WAN). Jaringan WAN mempunyai cakupan terluas, bahkan dapat

    dikatakan mencakup seluruh dunia.

    2.3 Jenis Jaringan Berdasarkan Service

    a. Intranet service hanya diberikan kepada pihak-pihak dalam yang mendapat ijin dari otoritas

    jaringan, dan bukan untuk pihak luar.

    b. Extranet service terdapat suatu layanan yang juga dapat digunakan oleh pihak luar yang

    telah memiliki account yang diijinkan. Layanan yang diberikan kepada pihak luar ini bersifat

    terbatas.

    c. Internet service yang disediakan secara luas kepada pihak manapun, tanpa harus

    mendapatkan account terlebih dahulu.

  • 5

    BAB III

    ANALISA DAN PEMBAHASAN

    3.1 Analisa Flowchart Aplikasi

    Aplikasi dibuat menggunakan program yang berbasiskan GUI (Graphical User Interface)

    agar tampilannya bagus. Untuk menjaga integritas dan konsistensi data, dibuat beberapa tabel

    master antara lain merek trafo, nama penyulang dan nama unit. Form yang berkaitan dengan

    kolom isian data tersebut dibuat kontrol combo box, sehingga pengguna cukup memilih isian yang

    tersedia. Software yang dibutuhkan dalam aplikasi SimGard adalah Windows Server 2003 + IIS,

    Database Server Oracle 10g XE dan Visual Basic.Net 2005

    Gambar 3.1. Flowchart Aplikasi SimGard

    3.2 Analisa Resiko dan Kerugian

    Adapun hasil kajian analisa resiko dan kerugian adalah sebagai berikut:

    1. Karena yang digunakan adalah layanan reguler (non dedicated bandwidth) dari ISP, tentunya

    kelancaran aplikasi sangat dipengaruhi oleh lebar pita yang umumnya menurun pada jam

    padat.

    2. Beberapa hal yang masih perlu dilakukan adalah untuk fitur akses aplikasi via SMS, jumlah

    karakter maksimal hanya 160 karakter sehingga, informasi yang didapatkan terbatas.

    Pesan User atau Password salah Tidak

    Berhasil

    1. Aplikasi 4. Informasi 2. Master 5. Laporan 3. Proses Update 6. Windows

    Log out

    Otentifikasi

    Log in

    Berhasil

    Menu Utama

  • 6

    3.3 Fitur Unggulan Dalam Aplikasi

    3.3.1 Menu Analisa Data Gue

    Untuk keperluan analisa atau evaluasi data, disediakan menu Analisa Data Gue yang

    fungsionalitasnya mirip dengan Pivot Table di MS Excel. Dengan demikian pengelompokan

    datanya menjadi sangat fleksibel dan dinamis (contoh tampilan terlampir).

    3.3.2 Fitur Penyajian Pesan Peringatan secara Otomatis

    Dalam rangka menghindari gangguan kerusakan trafo akibat beban lebih dan

    menekan susut akibat ketidakseimbangan beban, maka dibuat suatu ketentuan sbb :

    1. Setiap trafo harus diukur bebannya minimal 6 bulan sekali.

    2. Trafo tidak boleh dibebani lebih dari 80 %. Selama belum ada penanganan maka untuk

    trafo dengan beban 80 % sampai 90 % harus dilakukan pengukuran beban minimal 3

    bulan sekali, dan untuk trafo dengan beban diatas 90 % harus dilakukan pengukuran

    beban minimal 2 bulan sekali.

    3. Ketidakseimbangan beban trafo tidak boleh lebih dari 20 %.

    Pesan peringatan secara otomatis ketika Aplikasi SimGard dijalankan antara lain :

    1. Gardu yang lebih dari 6 bulan tidak diukur bebannya.

    2. Gardu beban 80% s/d 90% yang lebih dari 3 bulan tidak diukur.

    3. Gardu beban lebih dari 90% yang lebih dari 2 bulan tidak diukur

    4. Gardu dengan ketidakseimbangan lebih dari 20%.

    3.3.4 Fungsi Akses Informasi via SMS

    Untuk saat ini ada dua informasi yang dapat diperoleh via SMS yaitu informasi beban

    gardu dan profil data unit (ranting atau kantor pelayanan). Kirim SMS ke nomor 08114220404

    dengan format sebagai berikut :

    1. Info Beban Gardu : [Gardu] [Spasi] [Nomor Gardu]

    2. Info Profil Data Unit : [Unit] [Spasi] [Nama Unit]

    3.3.4 Menu Data Power Logger dan Grafik Power Logger

    Menu ini berfungsi untuk menyimpan dan menampilkan data pengukuran beban

    menggunakan Power Logger (gambar terlampir).

  • 7

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1. Kesimpulan

    Dari hasil pembuatan dan uji coba implementasi aplikasi SimGard maka dapat diambil kesimpulan :

    a. Laporan data trafo yang disajikan lebih akurat, cepat dan mudah untuk didapatkan.

    b. Data kondisi trafo yang tidak normal atau perlu penanganan lebih lanjut dapat diketahui lebih dini,

    karena adanya pesan peringatan yang otomatis muncul saat aplikasi dijalankan dan adanya fitur

    akses data dengan handphone via SMS.

    c. Aplikasi dapat menyimpan dan menampilkan data foto gardu dan menyimpan data dari Power

    Logger serta menampilkannya dalam bentuk angka maupun grafik.

    d. Aplikasi dapat diakses menggunakan koneksi data via GPRS dan dial-up dengan lebar pita

    (bandwidth) sekitar 60 kbps.

    e. Adapun analisa efektifitas dan effisiensi yang dilakukan disini adalah membandingkan biaya

    akibat kerusakan trafo distribusi antara sebelum dan sesudah implementasi. Analisa ini belum

    termasuk penghematan karena berkurangnya kebutuhan barang-barang ATK dan keuntungan

    tak langsung karena efektifitas waktu kerja dan peningkatan keandalan akibat berkurangnya

    gangguan trafo.

    Tabel 4.2 Efisiensi Akibat Kerusakan Trafo

    TAHUN DAYA TRAFO (kVA) /

    PHASA

    VOL

    (bh)

    HARGA OEM

    (Rp)

    FPK

    (80%)

    RUPIAH

    KERUSAKAN KET

    2009 200 kVA / 3 1 62.610.000 80% 50.088.000

    25 kVA / 3 1 29.380.000 80% 23.504.000

    JUMLAH 2009 73.592.000

    2010 25 kVA / 1 1 21.138.000 80% 16.910.400

    JUMLAH 2010 16.910.400

    SELISIH RUPIAH (TAHUN 2009 2010) 56.681.600

    Dari tabel tersebut dapat diperoleh efisiensi akibat berkurangnya kerusakan trafo pada

    periode yang sama, Gross Gain Saving pada tahun 2010 sebesar Rp. 56.681.600,-

  • 8

    4.2 Saran

    1. Aplikasi SimGard ini dapat diterapkan di tingkat wilayah dengan database terpusat. Hal ini

    sangat dimungkinkan karena database yang digunakan adalah database enterprise yang biasa

    digunakan untuk mengelola data pelanggan yang volume datanya jauh lebih besar.

    2. Khusus untuk fitur akses data via SMS perlu dicoba diterapkan di aplikasi SIP3, sehingga data

    praktis seperti total pelunasan harian, saldo piutang unit atau data-data lainnya dapat diperoleh

    dengan cepat dan mudah.

    4.3 Rekomendasi dan Rencana Pengembangan

    Beberapa rencana pengembangan pada Aplikasi SimGard adalah sebagai berikut:

    1. Roll out aplikasi SimGard di Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar, Wilayah Maluku&Maluku Utara

    pada tahun 2011 sebagai langkah awal implementasi secara penuh di tingkat wilayah.

    2. Menambah fitur perekaman data hasil pengukuran Thermal Imager pada tahun 2012.

    3. Menambahkan fitur peringatan otomatis via SMS ke nomor tertentu data kondisi trafo kritis pada

    tahun 2012. Gardu secara bertahap akan dilengkapi dengan kWh meter digital lengkap dengan

    modem.

    4. Pengembangan SimGard untuk bisa menangani fungsi pengelolaan Sistem Distribusi secara

    menyeluruh lengkap dengan laporan SAIDI-SAIFI dengan database yang konek dengan Data

    Induk Pelanggan (DIL) pada tahun 2012, sehingga mendukung Visi Distribusi 2012 yaitu SAIDI-

    SAIFI yang akurat.

  • 9

    DAFTAR PUSATAKA

    [1] Didin Nugraha, 2003 , Mengenal Sistem Informasi,

    http://ilmukomputer.com/2006/09/06/mengenal-sistem-teknologi-informasi/.

    [2] Santoso, Harip, 2003, Pemroograman Client-Server menggunakan SQL Server 2000 dan

    Visual Basic 6.0, Elex Media Komputindo.

    [3] Mahadji, kinta, 2003, PHP & MySQL Web Development,

    http://ilmukomputer.com/2007/11/23/php-mysql-web-development/.

    [4] Solution Cybertron, Community SmitDev, 2009, Membangun Aplikasi Database dengan

    Visual Basic 2008 dan SQL Server 2008, Elex Media Komputindo.

    [5] Kusumo Suryo Ario, 2007, ASP.NET 2.0 dengan VB 2005, Elex Media Komputindo.

    [6] ORACLE, 2006, Oracle Database Express Edition Getting Started Guide

    10g Release 2 (10.2),

    http://download.oracle.com/docs/cd/B25329_01/doc/admin.102/b25610/toc.htm.

  • 10

    PROFIL PEGAWAI

    Bambang Heri Prabowo Lahir di kota Brebes pada tanggal 20 Juni 1983.

    Penulis menyelesaikan pendidikan formal diploma tiga pada tahun 2005 di

    Univesitas Gadjah Mada jurusan Teknik Elektro. Masuk PLN pada tahun

    2007 OJT angkatan 08 bidang Teknisi Distribusi Tenaga Listrik (TDT).

    Terangkat sebagai pegawai PT. PLN (Persero) pertanggal 01 Juni 2008

    sebagai Junior Operasi Distribusi. Penulis menyelesaikan pendidikan Strata

    1 pada tahun 2010 di Universitas Muslim Indonesia pada jurusan Teknik

    Elektro. Berbekal pada pengalaman kerja yang sudah pernah ada penulis

    membangun Inovasi SimGard yang diketuai oleh Ir. Abdul farid, Bambang H. Prabowo dan Dedy

    Denny Sudrajat untuk menunjang kinerja korporasi. Implementasi dari inovasi tersebut telah

    digunakan di PLN Wilayah Sulselrabar, Wilayah Pangkal Pinang dan Wilayah Maluku & Maluku Utara.

    Inovasi tersebut berhasil mendapatkan penghargaan dari Dirut PT PLN (Persero) pada LKI XIII tahun

    2010 sebagai Juara ke-2 Nasional Bidang Non-Teknikal Supporting.