makalah tinea kapitis 2

9
TINEA KAPITIS Definisi Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita. Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerah-merahan, alopesia dan kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut kerion. 2 Tinea kapitis lebih banyak terdapat pada anak-anak prapubertas ( preadolescent). 1 Epidemiologi

Upload: budi-pranata-ritonga

Post on 25-Nov-2015

164 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

TINEA KAPITISDefinisiTinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita. Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerah-merahan, alopesia dan kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut kerion.2Tinea kapitis lebih banyak terdapat pada anak-anak prapubertas (preadolescent).1

Epidemiologi

Di Amerika Serikat dan daerah lain di dunia, insidensi tinea capitis meningkat. Di Afrika dan Amerika kejadian puncak dilaporkan terjadi pada anak usia sekolah. 92,5%dermatofitosis pada anak-anak muda dari usia 10 tahun. Rentang usia tinea kapitis yaitu antara 3-7 tahun. Tinea kapitis tersebar luas di beberapa daerah perkotaan, terutama pada anak-anak keturunan Afro-Karibia, di Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Di Asia Tenggara, tingkat infeksi telah dilaporkan telah menurun secara dramatis dari 14% (rata-rata anak-anak laki-laki dan perempuan) menjadi 1,2% dalam 50 tahun terakhir karena peningkatan kondisi sanitasi umum dan kebersihan pribadi. Angka insidensi dermatofitosis yang tercatat melalui Rumah Sakit Pendidikan Kedokteran di Indonesia sangat bervariasi, dimulai dari prosentase terendah sebesar 4,8 % (Surabaya) hingga prosentase tertinggi sebesar 82,6 % (Surakarta) dari seluruh kasus dermatomikosis4.

Angka kejadian tinea kapitis mungkin berbeda menurut jenis kelamin. Mikrosporum audouinii telah dilaporkan hingga 5 kali lebih sering terjadi pada anak laki-laki dari pada anak perempuan. Setelah pubertas, sebaliknya pada perempuan lebih banyak mungkin karena perempuan memiliki eksposur yang lebih besar untuk anak yang terinfeksi dan mungkin karena faktor hormonal. Pada infeksi oleh M canis rationya bervariasi, tetapi tingkat infeksi biasanya lebih tinggi pada anak laki-laki. InfeksiTrichophytonpada anak perempuan dan laki-laki mempunyai ratio yang sama; tetapi pada orang dewasa, wanita lebih sering terinfeksi daripada pria. Tinea kapitis lebih banyak pada ras kulit hitam dibandingkan kulit putih.1EtiologiDi Amerika Serikat 90% dari kasus tinea capitis disebabkan olehT. tonsurans,dan pada beberapa kasus disebabkan olehM. canis.Sebelumnya, sebagian besar kasus disebabkan olehM. Audouinii, M. gypseum, T. Mentagrophytes, dan T.rubrum. Di Eropa Timur dan Eropa Selatan serta Afrika Utara kasus tinea kapitis sering disebabkan olehT. Violaceum.1Kasus tinea kapitis di Indonesia dapat disebabkan oleh genusMicrosporum( M. Canis, M. Gypseum), T. Tonsurans dan T. Violaceum.Gambaran klinis yang ditemukan juga akan berbeda dan akan dijelaskan lebih lanjut.1

Patogenesis

Berdasarkan patogenesisnya tinea kapitis dapat dijelaskan sebagai berikut:Lesi non inflamasi; disebabkan invasi jamur ke batang rambut terutama olehM.audouinidanpenularan dari anak ke anak melalui alat cukur rambut, penggunaan topi dan sisir yang sama.M.canisdapat ditularkan melalui hewan peliharaan ke anak, dan anak-anak.Lesi inflamasi; disebabkan olehT. tonsurans, M. canis, T. verrucosum, dan lain-lain. Spora masuk melalui celah di batang rambut atau kulit kepala sehingga menyebabkan infeksi klinis. Trauma di kulit kepala juga membantu inokulasi. Dermatofit awalnya menyerang stratum korneum kulit kepala, yang dapat diikuti oleh infeksi rambut. Menyebar ke folikel rambut lain kemudian terjadi infeksi regresi dengan atau tanpa respon peradangan. Gejala klinis bervariasi sesuai dengan jenis invasi rambut, imun tubuh, dan tingkat respons inflamasi.1Berdasarkan invasinya infeksi jamur dapat dibagi menjadi dua, yaitu:oEndothrix;infeksi di dalam batang rambut tanpa merusak kutikula, biasanya olehTrchophyton sppyang ditandai dengan adanya rantai spora yang besar.oExothrix;infeksi terjadi di batang rambut luar dan menyebabkan kerusakan kutikula. Biasanya disebabkan olehMicrosporum spp.1

KlasifikasiBerdasarkan gambaran klinisnya, tinea kapitis dapat dibagi menjadi:Grey Patch Ringworm,merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genusMicrosporumdan sering ditemukan pada anak-anak. Penyakit ini dimulai dengan papul merah yang kecil disekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk bercak yang menjadi pucat dan bersisik. Keluhan penderita adalah rasa gatal. Warna rambut menjadi abu-abu dan tidak berkilau lagi. Rambut menjadi mudah patah dan terlepas dari akarnya, sehingga mudah dicabut dengan pinset tanpa rasa nyeri. Semua rambut di daerah tersebut terserang oleh jamur sehingga dapat terbentuk alopesia setempat. Tempat-tempat ini terlihat sebagaigrey patchyang mempunyai batas tegas. Pada pemeriksaan dengan lampu Wood dapat dilihat fluoresensi hijau kekuning-kuningan pada rambut yang sakit melampaui batasgrey patchtersebut. Tinea kapitis yang disebabkan olehM. audouinibiasanya disertai tanda peradangan ringan, hanya sesekali saja dapat terbentuk kerion.2

Kerionadalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis, berupa pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan serbukan sel radang yang padat disekitarnya. Bila penyebabnya M.canis dan M.gypseumpembentukan kerion ini lebih sering dilihat dibandingkan bila penyebabnyaT.tonsurans dan T. Violaceum.Kelainan ini dapat menimbulkan jaringan parut dan berakibat alopesia yang menetap.2

Black Dot Ringworm,terutama disebabkan olehT. tonsurans dan T. Violaceum.Pada permulaan penyakit, gambaran klinisnya menyerupai kelainan yang disebabkan genusMicrosporum.Rambut yang terkena infeksi patah, tepat di muara folikel dan yang tertinggal adalah ujung rambut yang penuh spora. Ujung rambut yang hitam di dalam folikel rambut ini memberikan gambaran yang khas, yaitublack dot.Ujung rambut yang patah kalau tumbuh kadang-kadang masuk ke bawah permukaan kulit. Dalam hal ini perlu dilakukan irisan kulit untuk mendapat biakan jamur.2

Tinea Kapitis Favosa atau Favus,kelainan pada rambut yang juga disertai oleh tinea korporis. Penyakit ini biasanya dimulai di kepala sebagai titik kecil di bawah kulit yang berwarna merah kekuningan dan berkembang menjadi krusta berbentuk cawan dengan berbagai ukuran.Krusta tersebut biasanya ditembus oleh satu atau dua rambut dan bila krusta diangkat terlihat dasar yang cekung merah dan basah. Rambut kemudian tidak berkilau lagi dan akhirnya terlepas. Bila tidak diobati, akhirnya akan mengakibatkan jaringan parut dan alopesia. Perbedaannya dengan tinea korporis adalah pada tinea kapitis favosa tidak sembuh pada usia akil balik dan dapat tercium bau tikus(mousy odor).2

Diagnosis BandingTinea kapitis dengan gambaran Gray Patch Ringworm dapat didiagnosis banding dengan:oDermatitis seboroikoPsoriasisoDermatitis atopikoLichen simplex chronicusoAlopesia areataTinea kapitis dengan gambaran Black Dot dapat didiagnosis banding dengan:oDermatitis seboroikoPsoriasisoDermatitis atopikoLichen simplex chronicusoLupus eritematosusoAlopesia areataTinea kapitis dengan gambaran kerion dapat didiagnosis banding dengan:oSelulitisoFurunkeloKarbunkelTinea kapitis favosa dapat didiagnosis banding dengan:oImpetigooSkabies1

Pemeriksaan PenunjangLampu WoodPemeriksaan dengan menggunakan lampu Wood dilakukan sebelum pengumpulan bahan sehingga dapat diketahui lebih jelas daerah yang terkena infeksi dengan kemungkinan adanya fluoresensi pada kasus-kasus tinea kapitis tertentu.1Lampu Wood ini mempunyai panjang gelombang 365nm. Pada beberapa kasus tinea kapitis dapat menunjukkan hasil sebagai berikut:Rambut yang terinfeksi olehMicrosporum sppmemberikan warna hijau cerah hijau kekuningan.Rambut yang terinfeksi oleh T schoenleinii mungkin menunjukkan warna hijau atau biru-putih pucat.Pada tinea Favosa, rambut yang terinfeksi tampak berwarna kuning pada penyinaran lampu Wood.3

MikroskopisPemeriksaan langsung sediaan basah dilakukan dengan mikroskop dan menggunakan KOH 10% dan pewarnaan tintaParker super chroom blue black.Yang dilihat adalah mikrospora atau makrospora yang tersusun di dalam atau di luar rambut. Kadang-kadang juga dapat terlihat hifa pada sediaan rambut.Kultur; pemeriksaan dengan pembiakan diperlukan untuk menyokong pemeriksaan langsung sediaan basah dan untuk menentukan spesies jamur. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanamkan bahan klinis pada media buatan yaitu medium agar dekstrosa Sabouraud. Pertumbuhan jamur dapat dilihat antara 10-14 hari.2

TerapiTerapi pada tinea kapitis dapat dibagi menjadi:PencegahanDiantaranya menjaga kebersihan dan hindari kontak. Misalnya denganmenggunakan ketokonazol atau sampo selenium.Penggunaan anti jamur topikal, tetapi kurang efektif dalam terapi karena pengobatan harus diperpanjang sampai gejala hilang dan hasil kultur negatif.Penggunaan anti jamur oral; sebagaidrug of choicedigunakanGriseofulvin. Terbinafine jangka pendek, itrakonazol, dan flukonazol telah terbukti relatif lebih aman dan berhasil dibandingkan dengan Griseofulvin.oGriseofulvinDosis anak-anak: 10 - 15 mg / kg per hari, maksimum 500 mg/hari.Dosis dewasa: 500-1000mg/hariUntuk kerion stadium dini: diberikan kortikosteroid sistemiksebagai anti inflamasi yaitu prednisone 3x5 mg atauprednisolon 3x4 mg sehari selama 2 minggu setelah gejalaklinis tidak ada.Lama pengobatan dengan menggunakan griseofulvintergantung dari lokasi, penyebab dan imunitas tubuh.Setelah sembuh dari gejala klinis pengobatan tetapdilanjutkan sampai 2 minggu untuk mencegah residif.oTerbinafine dengan dosis 62,5 - 250 mg/hari tergantung berat badan. Terbinafine bersifat fungisidal juga dapat diberikan sebagai pengganti griseofulvin selama 2-3 minggu.oItrakonazol 100mg kapsul atau larutan oral (10 mg / mL).lama pengobatan : 4 sampai 8 minggu.Dosis anak-anak 5 mg / kg per hari.Dosis Dewasa 200 mg / hari.oFlukonazol 100 mg, 150 mg, 200mg tablet; larutan oral (10 mg / mL, 40 mg / mL).Lama pengobatan: 3-4 minggu .Dosis anak-anak:6 mg / kg per hariselama 2 mingguDosis Dewasa 200 mg / harioKetokonazol 200 mg tablet.Lama pengobatan: 10 14 hari pada pagi hari setelah makan.Dosis anak-anak:5 mg / kg per hari.Dosis Dewasa 200-400 mg / hari.Antibiotik sistemik dapat diberikan pada infeksi sekunder S. aureus atau infeksi streptokokus grup A1,2,6

PrognosisBaik jika:Faktor predisposisi dapat dihindarkan ataudihilangkanSumber penularan dapat dihindarkanPengobatan teratur dan tuntas

PENDAHULUANTinea kapitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur superfisial pada kulit kepala, bulu mata dengan kecenderungan menyerang tangkai rambut dan folikel folikel rambut. Penyakit ini termasuk kepada mikosis superfisialis atau dermatofitosis. Beberapa sinonim yang digunakan termasuk ringworm of the scalp dan tinea tonsurans. Di Amerika Serikat dan wilayah lain di dunia insiden dari tinea kapitis meningkat.(1)Dermatofitosis mempunyai beberapa gejala klinik yang nyata, tergantung pada letak anatomi dan etiologi agents. Secara klinis dermatofitosis terdiri atas tinea kapitis, tinea favosa (hasil dari infeksi oleh Trichophyton schoenleinii), tinea corporis ( ringworm of glabrous skin ), tinea imbrikata ( ringworm hasil infeksi oleh T. concentrikum ), tinea unguium ( ringworm of the nail ), tinea pedis ( ringworm of the feet ), tinea barbae ( ringworm of the beard ) dan tinea manum ( ringworm of the hand).(1)Di klinis tinea kapitis ditemukan berbeda beda dari dermatofitosis non inflamasi dengan sisik mirip dermatitis seboroik sampai inflamasi dengan lesi bersisik yang eritematous dan kerontokan rambut atau alopesia dan dapat berkembang menjadi inflamasi yang berat berupa abses yang dalam disebut kerion, ysng mempunyai potensi menjadi jaringan parut dan menyebabkan alopesia yang menetap. Keadaan penyakit ini tergantung pada interaksi antara host dan agen penyebab.(1)II. DEFINISITinea kapitis adalah infeksi dermatofita pada kulit kepala, alis mata dan bulu mata yang disebabkan oleh spesies dari genus Microsporum dan Trichophyton.(2)III. SINONIMRingworm of the scalp and hair, tinea tonsurans, herpes tonsurans.(3)IV. ETIOLOGIPenyakit ini disebabkan oleh spesies dermatofita dari genus Trichophyton dan Microsporum, misalnya T. violaceum, T. gourvilii, T. mentagrophytes, T. tonsurans, M. audoinii, M. canis, M. ferrugineum.(4)V. EPIDEMIOLOGITinea kapitis adalah infeksi jamur yang mengenai anak anak berumur antara 4 dan 14 tahun. Walaupun jamur patogen yang terlibat banyak, Trichophyton tonsurans menjadi penyebab lebih dari 90% kasus di Amerika Utara dan United Kingdom. Kasus kasus di perkotaan biasanya didapatkan dari teman teman atau anggota keluarga. Kepadatan penduduk, hygien yang buruk dan malnutrisi protein memudahkan seseorang mendapatkan penyakit ini. Kasus kasus yang disebabkan oleh Microsporum canis jarang terjadi dan di dapat dari anak anjing dan anak kucing.(5)VI. INSIDENSIDi Amerika Serikat, kejadian penyakit ini tidak lama tercatat oleh badan kesehatan masyarakat, karena kebenaran insiden tidak di ketahui. Laporan insiden tertinggi ditemui pada anak usia sekolah di Amerika dan Afrika.(1)Tinea kapitis terjadi lebih dari 92,5 % dari dermatofitosis pada anak anak berumur kurang dari 10 tahun. Penyakit ini jarang pada orang dewasa. Meskipun kejadiannya mungkin dapat dijumpai pada pasien pasien tua. Tinea kapitis insidennya tersebar luas di beberapa daerah perkotaan di Amerika Serikat.(1)Di dunia internasional tinea kapitis tersebar luas di beberapa daerah perkotaan di Amerika Utara, Sentral Amerika dan Amerika Selatan, terdapat juga sebagian di Afrika dan India.(1)Di Asia Tenggara, angka infeksi telah dilaporkan menurun cepat dari 14 % ( rata rata dari anak perempuan dan laki laki ) sampai 1,2 % pada 50 tahun terakhir karena keadaan sanitasi umum dan hygien perorangan telah membaik. Di Selatan Eropa penyakit ini jarang. (1)VII. GEJALA KLINIKDi dalam klinik tinea kapitis dapat di lihat sebagai 3 bentuk yang jelas ( RIPPON, 1970 dan CONANT dkk, 1971 ).(2)1. Grey patch ringworm.Grey patch ringworm merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genus Microsporum dan sering ditemukan pada anak anak. Penyakit mulai dengan papul merah yang kecil di sekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk bercak yang menjadi pucat dan bersisik. Keluhan penderita adalah rasa gatal. Warna rambut menjadi abu abu dan tidak berkilat lagi. Rambut mudah patah dan terlepas dari akarnya, sehingga mudah dicabut dengan pinset tanpa rasa nyeri. Semua rambut di daerah tersebut terserang oleh jamur, sehingga dapat terbentuk alopesia setempat.(2)(6)Tempat tempat ini terlihat sebagai grey patch. Grey patch yang di lihat dalam klinik tidak menunjukkan batas batas daerah sakit dengan pasti. Pada pemeriksaan dengan lampu wood dapat di lihat flouresensi hijau kekuningan pada rambut yang sakit melampaui batas batas grey tersebut. Pada kasus kasus tanpa keluahan pemeriksaan dengan lampu wood ini banyak membantu diagnosis ( RIPPON, 1974 ). Tinea kapitis yang disebabkan oleh Microsporum audouinii biasanya disertai tanda peradangan ringan, hanya sekali sekali dapat terbentuk kerion.(2)(6)2. KerionKerion adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis, berupa pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan serbukan sel radang yang padat disekitarnya. Bila penyebabnya Microsporum caniis dan Microsporum gypseum, pembentukan kerion ini lebih sering dilihat, agak kurang bila penyebabnya adalah Trichophyto violaceum. Kelainan ini dapat menimbulkan jaringan parut dan berakibat alopesia yang menetap, parut yang menonjol kadang kadang dapat terbentuk.(2)(6)3. Black dot ringwormBlack dot ringworm terutama disebabkan oleh Trichophyton tonsurans dan Trichophyton violaceum. Pada permulaan penyakit, gambaran klinisnya menyerupai kelainan yang di sebabkan oleh genus Microsporum. Rambut yang terkena infeksi patah, tepat pada rambut yang penuh spora. Ujung rambut yang hitam di dalam folikel rambut ini memberi gambaran khas, yaitu black dot, Ujung rambut yang patah kalau tumbuh kadang kadang masuk ke bawah permukaan kulit.(2)Dalam hal ini perlu dilakukan irisan kulit untuk mendapatkan bahan biakan jamur ( RIPPON, 1974 ).(2)Tinea kapitis juga akan menunjukkan reaksi peradangan yang lebih berat, bila disebabkan oleh Trichophyton mentagrophytes dan Trichophyton verrucosum, yang keduanya bersifat zoofilik. Trichophyton rubrum sangat jarang menyebabkan tinea kapitis, walaupun demikian bentuk klinis granuloma, kerion , alopesia dan black dot yang disebabkan Trichophyton rubrum pernah di tulis ( Price dkk, 1963 )(2,6)VIII. DIAGNOSISDiagnosa ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan dengan lampu wood dan pemeriksaan mikroskopik rambut langsung dengan KOH. Pada pemeriksaan mikroskopik akan terlihat spora di luar rambut ( ektotriks ) atau di dalam rambut ( endotriks ).(4)Diagnosis laboratorium dari dermatofitosis tergantung pada pemeriksaan dan kultur dari kikisan lesi. Infeksi pada rambut ditandai dengan kerusakan yang ditemukan pada pemeriksaan. Lesi dapat dilepaskan dengan forsep tanpa disertai dengan trauma atau dikumpulkan dengan potongan potongan yang halus dengan ayakan halus atau sikat gigi.(1)Sampel rambut terpilih di kultur atau dilembutkan dalam 10 20 % potassium hydroxide ( KOH ) sebelum pemeriksaan di bawah mikroskop. Pemeriksaan dengan preparat KOH ( KOH mount ) selalu menghasilkan diagnosa yang tepat adanya infeksi tinea.(1)(3)Pada pemeriksaan lampu wood didapatlkan infeksi rambut oleh M. canis, M.ferrugineum, akan memberikan flouresensi cahaya hijau terang hingga kuning kehijauan. Infeksi rambut oleh T. schoeiileinii akan terlihat warna hijau pudar atau biru keputihan, dan hifa didapatkan di dalam batang rambut. Pada rambut sapi T. verrucosum memperlihatkan fluoresensi hijau tetapi pada manusia tidak berfluoresensi.(1)(6)Ketika diagnosa ringworm dalam pertimbangan, kulit kepala diperiksa di bawah lampu wood. Jika fluoresensi rambut yang terinfeksi biasa, pemeriksaan mikroskopik cahaya dan kultur. Infeksi yang disebabkan oleh spesies microsporum memberikan fluoresensi warna hijau.(1)IX. DIAGNOSIS BANDINGDiagnosa dari tinea kapitis, khususnya pada anak anak memberi kesan eritematous, tambalan sisik dan alopesia. Rambut rapuh dan tak bercahaya , infiltrat, lesi ulserasi dapat menjadi tanda. Dermatitis seboroik, psoriasis, lupus erytrematosus, alopesia areata, impetigo, trikotilomania, pyoderma, folikulitis decalcans dan sifilis sekunder adalah merupakan pertimbangan diferensial diagnosa. Pemeriksaan dengan KOH setiap bulan menentukan kepantasan diagnosa jika hal itu sebuah tinea.(1)Pada dermatitis seboroik, rambut yang terlibat lebih difus, rambut tidak rapuh dan kulit kepala merah , bersisik dan gatal. Dermatitis seboroik dan penyakit berskuama kronik lain seperti psoriasis dapat menyebabkan pengumpulan sisik menjadi massa padat di kulit kepala. Kondisi ini disebut pitiriasis amiantacea. Sisik lebih kasar pada psoriasis tetapi tidak rapuh. Impetigo sulit dibedakan dengan inflamasi ringworm, tetapi akhirnya nyeri lebih parah. Alopesia areata dapat agak eritematous pada tahap awal penyakit ini tetapi dapat kembali normal seperti warna kulit.(2)X. TERAPIPengobatan dermatofitosis mengalami kemajuan sejak tahun 1958. GENTLES ( 1958 ) dan MARTIN ( 1958 ) secara terpisah melaporkan, bahwa griseofulvin peroral dapat menyembuhkan dermatofitosis yang ditimbulkan pada binatang percobaan. Sebelum zaman griseofulvin pengobatan dermatofitosis hanya dilakukan secara topikal dengan zat zat keratolitik dan fungistatik.(1)(3)Pada masa sekarang dermatofitosis pada umumnya dapat diatasi dengan pemberian griseofulvin yang bersifat fungistatik.(1)Griseofulvin akan terkumpul pada lapisan keratin pada rambut, kuku menimbulkan resistensi terhadap invansi jamur, namun pengobatan harus berlangsung dalam waktu lama karena waktu yang dibutuhkan griseofulvin untuk menghasilkan lapisan keratin yang resisten cukup lama sekitar 4 6 minggu. Griseofulvin menimbun keratin berlapis lapis di rambut dan kuku, membuat mereka menjadi resisten terhadap invasi jamur. Terapi infeksi keratin memerlukan waktu yang cukup lama dan kontinu agar dapat digantikan oleh keratin yang resisten, biasanya 4 6 minggu. Pada lesi yang mengalami peradangan, kompres sering diperlukan untuk membersihkan pus dan sisik-sisik infeksi. Kemajuan terapi di monitor dengan pemeriksaan klinik yang rutin dengan bantuan lampu wood untuk fluoresensi dari spesies seperti M. audouinii dan M. canis.(1)(4)Beberapa anti mikotik terbaru termasuk itraconazol, terbinafine, dan fluconazol, telah dilaporkan sebagai obat yang efektif dan aman. Pengobatan yang efektif dan aman untuk tinea kapitis dengan infeksi endotriks spesies termasuk T. tonsurans, itraconazol digunakan secara teratur regimen denyut dengan kapsul ( 5 mg/.kg/hari selama 1 minggu, 3 denyut dalam 3 minggu terbagi), dan itraconazol regimen denyut dengan oral solution ( 3 mg/kg/hari untuk 1 minggu, 3 denyut, ie, dalam 1 minggu perbulan ).(1)Terbinafine tablet dengan dosis 3 6 mg/kg/hari digunakan 2 4 minggu dan telah berhasil digunakan untuk T. tonsurans.M. canis relatif resisten untuk jenis obat ini, tetapi obat ini merupakan terapi yang efektif jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Petunjuk umum untuk tinea kapitis dengan BB > 40 kg ( 250 mg / hari ), Untuk BB 20 40 kg ( 125 mg / hari), Untuk BB 10 20 kg ( 62,5 mg / hari ) selama 2 4 minggu.(1)Tablet fluconazol atau suspensi oral ( 3 6 mg / kgbb/ hari ) diatur untuk 6 minggu. Dalam suatu pengobatan lebih dari seminggu ( 6 mg /kg/ hari ) dapat di atur jika indikasi klinik ditemukan pada saat itu.(1)Pada infeksi ektotriks ( misalnya M. audouinii, M. canis ), pengobatan dalam jangka yang lama diharuskan. Meskipun ketoconazol oral dapat di terima sebagai alternatif lain dari griseofulvin tetapi tidak dapat dipercaya sebagai terapi pilihan karena resiko hepatotoksik dan biayanya yang mahal.(1)Oral steroid dapat membantu mengurangi resiko dan meluasnya alopesia yang permanen pada terapi kerion. Hindari penggunaan kortikosteroid topikal selama terapi infeksi dermatofitosis.(1)

PENDAHULUANTinea kapitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur superfisial pada kulit kepala, bulu mata dengan kecenderungan menyerang tangkai rambut dan folikel folikel rambut. Penyakit ini termasuk kepada mikosis superfisialis atau dermatofitosis. Beberapa sinonim yang digunakan termasuk ringworm of the scalp dan tinea tonsurans. Di Amerika Serikat dan wilayah lain di dunia insiden dari tinea kapitis meningkat.(1)Dermatofitosis mempunyai beberapa gejala klinik yang nyata, tergantung pada letak anatomi dan etiologi agents. Secara klinis dermatofitosis terdiri atas tinea kapitis, tinea favosa (hasil dari infeksi oleh Trichophyton schoenleinii), tinea corporis ( ringworm of glabrous skin ), tinea imbrikata ( ringworm hasil infeksi oleh T. concentrikum ), tinea unguium ( ringworm of the nail ), tinea pedis ( ringworm of the feet ), tinea barbae ( ringworm of the beard ) dan tinea manum ( ringworm of the hand).(1)Di klinis tinea kapitis ditemukan berbeda beda dari dermatofitosis non inflamasi dengan sisik mirip dermatitis seboroik sampai inflamasi dengan lesi bersisik yang eritematous dan kerontokan rambut atau alopesia dan dapat berkembang menjadi inflamasi yang berat berupa abses yang dalam disebut kerion, ysng mempunyai potensi menjadi jaringan parut dan menyebabkan alopesia yang menetap. Keadaan penyakit ini tergantung pada interaksi antara host dan agen penyebab.(1)II. DEFINISITinea kapitis adalah infeksi dermatofita pada kulit kepala, alis mata dan bulu mata yang disebabkan oleh spesies dari genus Microsporum dan Trichophyton.(2)III. SINONIMRingworm of the scalp and hair, tinea tonsurans, herpes tonsurans.(3)IV. ETIOLOGIPenyakit ini disebabkan oleh spesies dermatofita dari genus Trichophyton dan Microsporum, misalnya T. violaceum, T. gourvilii, T. mentagrophytes, T. tonsurans, M. audoinii, M. canis, M. ferrugineum.(4)V. EPIDEMIOLOGITinea kapitis adalah infeksi jamur yang mengenai anak anak berumur antara 4 dan 14 tahun. Walaupun jamur patogen yang terlibat banyak, Trichophyton tonsurans menjadi penyebab lebih dari 90% kasus di Amerika Utara dan United Kingdom. Kasus kasus di perkotaan biasanya didapatkan dari teman teman atau anggota keluarga. Kepadatan penduduk, hygien yang buruk dan malnutrisi protein memudahkan seseorang mendapatkan penyakit ini. Kasus kasus yang disebabkan oleh Microsporum canis jarang terjadi dan di dapat dari anak anjing dan anak kucing.(5)VI. INSIDENSIDi Amerika Serikat, kejadian penyakit ini tidak lama tercatat oleh badan kesehatan masyarakat, karena kebenaran insiden tidak di ketahui. Laporan insiden tertinggi ditemui pada anak usia sekolah di Amerika dan Afrika.(1)Tinea kapitis terjadi lebih dari 92,5 % dari dermatofitosis pada anak anak berumur kurang dari 10 tahun. Penyakit ini jarang pada orang dewasa. Meskipun kejadiannya mungkin dapat dijumpai pada pasien pasien tua. Tinea kapitis insidennya tersebar luas di beberapa daerah perkotaan di Amerika Serikat.(1)Di dunia internasional tinea kapitis tersebar luas di beberapa daerah perkotaan di Amerika Utara, Sentral Amerika dan Amerika Selatan, terdapat juga sebagian di Afrika dan India.(1)Di Asia Tenggara, angka infeksi telah dilaporkan menurun cepat dari 14 % ( rata rata dari anak perempuan dan laki laki ) sampai 1,2 % pada 50 tahun terakhir karena keadaan sanitasi umum dan hygien perorangan telah membaik. Di Selatan Eropa penyakit ini jarang. (1)VII. GEJALA KLINIKDi dalam klinik tinea kapitis dapat di lihat sebagai 3 bentuk yang jelas ( RIPPON, 1970 dan CONANT dkk, 1971 ).(2)1. Grey patch ringworm.Grey patch ringworm merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genus Microsporum dan sering ditemukan pada anak anak. Penyakit mulai dengan papul merah yang kecil di sekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk bercak yang menjadi pucat dan bersisik. Keluhan penderita adalah rasa gatal. Warna rambut menjadi abu abu dan tidak berkilat lagi. Rambut mudah patah dan terlepas dari akarnya, sehingga mudah dicabut dengan pinset tanpa rasa nyeri. Semua rambut di daerah tersebut terserang oleh jamur, sehingga dapat terbentuk alopesia setempat.(2)(6)Tempat tempat ini terlihat sebagai grey patch. Grey patch yang di lihat dalam klinik tidak menunjukkan batas batas daerah sakit dengan pasti. Pada pemeriksaan dengan lampu wood dapat di lihat flouresensi hijau kekuningan pada rambut yang sakit melampaui batas batas grey tersebut. Pada kasus kasus tanpa keluahan pemeriksaan dengan lampu wood ini banyak membantu diagnosis ( RIPPON, 1974 ). Tinea kapitis yang disebabkan oleh Microsporum audouinii biasanya disertai tanda peradangan ringan, hanya sekali sekali dapat terbentuk kerion.(2)(6)2. KerionKerion adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis, berupa pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan serbukan sel radang yang padat disekitarnya. Bila penyebabnya Microsporum caniis dan Microsporum gypseum, pembentukan kerion ini lebih sering dilihat, agak kurang bila penyebabnya adalah Trichophyto violaceum. Kelainan ini dapat menimbulkan jaringan parut dan berakibat alopesia yang menetap, parut yang menonjol kadang kadang dapat terbentuk.(2)(6)3. Black dot ringwormBlack dot ringworm terutama disebabkan oleh Trichophyton tonsurans dan Trichophyton violaceum. Pada permulaan penyakit, gambaran klinisnya menyerupai kelainan yang di sebabkan oleh genus Microsporum. Rambut yang terkena infeksi patah, tepat pada rambut yang penuh spora. Ujung rambut yang hitam di dalam folikel rambut ini memberi gambaran khas, yaitu black dot, Ujung rambut yang patah kalau tumbuh kadang kadang masuk ke bawah permukaan kulit.(2)Dalam hal ini perlu dilakukan irisan kulit untuk mendapatkan bahan biakan jamur ( RIPPON, 1974 ).(2)Tinea kapitis juga akan menunjukkan reaksi peradangan yang lebih berat, bila disebabkan oleh Trichophyton mentagrophytes dan Trichophyton verrucosum, yang keduanya bersifat zoofilik. Trichophyton rubrum sangat jarang menyebabkan tinea kapitis, walaupun demikian bentuk klinis granuloma, kerion , alopesia dan black dot yang disebabkan Trichophyton rubrum pernah di tulis ( Price dkk, 1963 )(2,6)VIII. DIAGNOSISDiagnosa ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan dengan lampu wood dan pemeriksaan mikroskopik rambut langsung dengan KOH. Pada pemeriksaan mikroskopik akan terlihat spora di luar rambut ( ektotriks ) atau di dalam rambut ( endotriks ).(4)Diagnosis laboratorium dari dermatofitosis tergantung pada pemeriksaan dan kultur dari kikisan lesi. Infeksi pada rambut ditandai dengan kerusakan yang ditemukan pada pemeriksaan. Lesi dapat dilepaskan dengan forsep tanpa disertai dengan trauma atau dikumpulkan dengan potongan potongan yang halus dengan ayakan halus atau sikat gigi.(1)Sampel rambut terpilih di kultur atau dilembutkan dalam 10 20 % potassium hydroxide ( KOH ) sebelum pemeriksaan di bawah mikroskop. Pemeriksaan dengan preparat KOH ( KOH mount ) selalu menghasilkan diagnosa yang tepat adanya infeksi tinea.(1)(3)Pada pemeriksaan lampu wood didapatlkan infeksi rambut oleh M. canis, M.ferrugineum, akan memberikan flouresensi cahaya hijau terang hingga kuning kehijauan. Infeksi rambut oleh T. schoeiileinii akan terlihat warna hijau pudar atau biru keputihan, dan hifa didapatkan di dalam batang rambut. Pada rambut sapi T. verrucosum memperlihatkan fluoresensi hijau tetapi pada manusia tidak berfluoresensi.(1)(6)Ketika diagnosa ringworm dalam pertimbangan, kulit kepala diperiksa di bawah lampu wood. Jika fluoresensi rambut yang terinfeksi biasa, pemeriksaan mikroskopik cahaya dan kultur. Infeksi yang disebabkan oleh spesies microsporum memberikan fluoresensi warna hijau.(1)IX. DIAGNOSIS BANDINGDiagnosa dari tinea kapitis, khususnya pada anak anak memberi kesan eritematous, tambalan sisik dan alopesia. Rambut rapuh dan tak bercahaya , infiltrat, lesi ulserasi dapat menjadi tanda. Dermatitis seboroik, psoriasis, lupus erytrematosus, alopesia areata, impetigo, trikotilomania, pyoderma, folikulitis decalcans dan sifilis sekunder adalah merupakan pertimbangan diferensial diagnosa. Pemeriksaan dengan KOH setiap bulan menentukan kepantasan diagnosa jika hal itu sebuah tinea.(1)Pada dermatitis seboroik, rambut yang terlibat lebih difus, rambut tidak rapuh dan kulit kepala merah , bersisik dan gatal. Dermatitis seboroik dan penyakit berskuama kronik lain seperti psoriasis dapat menyebabkan pengumpulan sisik menjadi massa padat di kulit kepala. Kondisi ini disebut pitiriasis amiantacea. Sisik lebih kasar pada psoriasis tetapi tidak rapuh. Impetigo sulit dibedakan dengan inflamasi ringworm, tetapi akhirnya nyeri lebih parah. Alopesia areata dapat agak eritematous pada tahap awal penyakit ini tetapi dapat kembali normal seperti warna kulit.(2)X. TERAPIPengobatan dermatofitosis mengalami kemajuan sejak tahun 1958. GENTLES ( 1958 ) dan MARTIN ( 1958 ) secara terpisah melaporkan, bahwa griseofulvin peroral dapat menyembuhkan dermatofitosis yang ditimbulkan pada binatang percobaan. Sebelum zaman griseofulvin pengobatan dermatofitosis hanya dilakukan secara topikal dengan zat zat keratolitik dan fungistatik.(1)(3)Pada masa sekarang dermatofitosis pada umumnya dapat diatasi dengan pemberian griseofulvin yang bersifat fungistatik.(1)Griseofulvin akan terkumpul pada lapisan keratin pada rambut, kuku menimbulkan resistensi terhadap invansi jamur, namun pengobatan harus berlangsung dalam waktu lama karena waktu yang dibutuhkan griseofulvin untuk menghasilkan lapisan keratin yang resisten cukup lama sekitar 4 6 minggu. Griseofulvin menimbun keratin berlapis lapis di rambut dan kuku, membuat mereka menjadi resisten terhadap invasi jamur. Terapi infeksi keratin memerlukan waktu yang cukup lama dan kontinu agar dapat digantikan oleh keratin yang resisten, biasanya 4 6 minggu. Pada lesi yang mengalami peradangan, kompres sering diperlukan untuk membersihkan pus dan sisik-sisik infeksi. Kemajuan terapi di monitor dengan pemeriksaan klinik yang rutin dengan bantuan lampu wood untuk fluoresensi dari spesies seperti M. audouinii dan M. canis.(1)(4)Beberapa anti mikotik terbaru termasuk itraconazol, terbinafine, dan fluconazol, telah dilaporkan sebagai obat yang efektif dan aman. Pengobatan yang efektif dan aman untuk tinea kapitis dengan infeksi endotriks spesies termasuk T. tonsurans, itraconazol digunakan secara teratur regimen denyut dengan kapsul ( 5 mg/.kg/hari selama 1 minggu, 3 denyut dalam 3 minggu terbagi), dan itraconazol regimen denyut dengan oral solution ( 3 mg/kg/hari untuk 1 minggu, 3 denyut, ie, dalam 1 minggu perbulan ).(1)Terbinafine tablet dengan dosis 3 6 mg/kg/hari digunakan 2 4 minggu dan telah berhasil digunakan untuk T. tonsurans.M. canis relatif resisten untuk jenis obat ini, tetapi obat ini merupakan terapi yang efektif jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Petunjuk umum untuk tinea kapitis dengan BB > 40 kg ( 250 mg / hari ), Untuk BB 20 40 kg ( 125 mg / hari), Untuk BB 10 20 kg ( 62,5 mg / hari ) selama 2 4 minggu.(1)Tablet fluconazol atau suspensi oral ( 3 6 mg / kgbb/ hari ) diatur untuk 6 minggu. Dalam suatu pengobatan lebih dari seminggu ( 6 mg /kg/ hari ) dapat di atur jika indikasi klinik ditemukan pada saat itu.(1)Pada infeksi ektotriks ( misalnya M. audouinii, M. canis ), pengobatan dalam jangka yang lama diharuskan. Meskipun ketoconazol oral dapat di terima sebagai alternatif lain dari griseofulvin tetapi tidak dapat dipercaya sebagai terapi pilihan karena resiko hepatotoksik dan biayanya yang mahal.(1)Oral steroid dapat membantu mengurangi resiko dan meluasnya alopesia yang permanen pada terapi kerion. Hindari penggunaan kortikosteroid topikal selama terapi infeksi dermatofitosis.(1)