makalah teknologi informasi menurut alquran

19
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah swt., yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul TEKNOLOGI INFORMASI MENURUT AL-QUR’AN ”. Makalah ini berisikan tentang pengertian teknologi informasi, etika ilmu teknologi menurut Islam, peranan Islam dalam percepatan ilmu dan peradaban teknologi, serta manfaat dari media teknologi informasi. Penulis mengharapkan bahwa Makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran pembaca sangat penting untuk perbaikan makalah selanjutnya. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah swt. senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin Pekanbaru, 15 November 2014 Penulis

Upload: fiqhri-mulianda-putra

Post on 14-Jul-2015

479 views

Category:

Spiritual


8 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah swt., yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang

alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ TEKNOLOGI INFORMASI

MENURUT AL-QUR’AN ”.

Makalah ini berisikan tentang pengertian teknologi informasi, etika ilmu teknologi

menurut Islam, peranan Islam dalam percepatan ilmu dan peradaban teknologi, serta manfaat

dari media teknologi informasi. Penulis mengharapkan bahwa Makalah ini bisa bermanfaat

bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan

saran pembaca sangat penting untuk perbaikan makalah selanjutnya.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah swt. senantiasa

meridhai segala usaha kita. Aamiin

Pekanbaru, 15 November 2014

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu contoh media yang terpopuler saat ini adalah media pembelajaran berbasis

IT, karena mudah, tepat dan cepat, bahkan dapat diakses dengan mudah maupun

dipublikasikan.Menurut Haag dan Keen (1996) mengatakan bahwa, Teknologi informasi

adalah seperangkat alat yang membantu orang bekerja dengan informasi dan melakukan

tugas – tugas yang berhubungan dengan pemprosesan informasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini

adalah sebagai berikut.

1. Apa pengertian teknologi informasi?

2. Bagaimana etika ilmu teknologi menurut Islam?

3. Bagaimana Teknologi Infoemasi menurut Al-Quran?

4. Apa peranan islam dalam percepatan ilmu dan peradaban teknologi?

5. Apa peranan ilmu teknologi?

6. Apa fungsi ilmu teknologi?

7. Apa manfa’at ilmu teknologi?

C. Tujuan Masalah

Secara umum tujuan makalah ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai

peranan teknologi informasi.

Adapun secara khusus, tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan Pengertian Teknologi Informasi

2. Untuk menjelaskan Etika Ilmu Teknologi menurut Islam

3. Untuk menjelaskan Teknologi Informasi menurut Al-quran.

4. Untuk menjelaskan Peranan Islam dalam Percepatan Ilmu dan Peradaban Teknologi

5. Untuk menjelaskan Peranan Ilmu Teknologi

6. Untuk menjelaskan Fungsi Ilmu Teknologi

7. Untuk menjelaskan Manfa’at Ilmu Teknologi

D. Manfaat

Adapun manfaat makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan khazanah

dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya dengan memanfaatkan media ilmu teknologi.

E. Metode

Makalah ini disusun dengan mengumpulkanreferensikajian pustaka dari buku dan dari

alat elektronik bertaraf Internasional yaitu internet.

BAB II

PEMBAHASAN

Teknologi Informasi

A. Pengertian teknologi informasi

Pada dasarnya pengertian teknologi informasi atau infotech, bahwa teknologi informasi

baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar teknologi komputer, tetapi juga mencakup

teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain yang disebut teknologi informasi adalah

gabungan antara teknologi komputer dengan teknologi telekomunikasi (Abdul Kadir & Terra

Ch. triwahyuni. Pengenalan Teknologi Informasi.Andi. Yogyakarta.2003).

Menurut beberapa sumber, Definisi teknologi informasi sebagai berikut

a. Haag dan Keen (1996)

Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi

dan melakukan tugas – tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

b. Martin (1999)

Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi computer (perangkat keras dan

perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan

juga mencangkup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.

c. Williams dan Sawyer (2003)

Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi dengan jalur

komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.

Pada dasarnya semua ilmu baik di dunia maupun di akhirat itu diatur dalam Al-

Qur’an seperti halnya dalam ilmu teknologi. Allah berfirman dalam Q.S. Ar – Rahman : 33

yang berbunyi :

Artinya : “Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru

langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”.

Dari ayat di atas sudah jelas baik makhluk Allah yang berupa jin ataupun manusia

dalam kalam Allah menegaskan jika mereka dapat menembus langit dan bumi dengan

teknologi, akan tetapi bagi Allah itu semua hanya sebatas kecuali tanpa seizin Allah karena

tidak ada kekuatan yang mampu menyaingi kekuatan Allah.

Pada dasarnya pengertian teknologi informasi atau infotech, bahwa teknologi

informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar teknologi komputer, tetapi juga

mencakup teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain yang disebut teknologi informasi

adalah gabungan antara teknologi komputer dengan teknologi telekomunikasi (Abdul Kadir

& Terra Ch. triwahyuni. Pengenalan Teknologi Informasi.Andi. Yogyakarta.2003).

Media pembelajaran sangatlah penting karena untuk mendukung pembelajaran antara

pendidik dan peserta didik. Salah satu contoh media yang terpopuler saat ini adalah media

pembelajaran berbasis IT, karena mudah, tepat dan cepat, bahkan dapat diakses dengan

mudah maupun dipublikasikan.

Pada masa sekarang seseorang mudah dalam mengaplikasikan teknologi informatika,

seperti halnya mendengarkan lewat internet, karena dengan mendengar seseorang akan

menjadi lebih tahu dan paham dengan apa yang disampaikan. Contohnya : Mendengarkan

musik, pidato, percakapan ataupun puisi, maka dengan met, diberbagai bidang ditemukan

dalam program pembelajaran IT seperti : buku, majalah, media massa. Dengan demikian

seseorang akan dapat lebih mudah dalam mengetahui informasi di belahan dunia dengan

hanya mengaplikasikan internet.

Kemudian dengan mendengarkan membaca, kita akan lebih mudah untuk menulis dan

jika terdapat kesulitan dalam pembelajaran seperti karya ilmiah berbahasa arab dengan gaya –

gaya tulisan yang sulit maka dengan teknologi informatika seseorang dapat dengan mudah

belajar gaya – gaya tulisan dengan tata bahasa yang rumit dengan program IT pun dapat

mengatasinya.

Adapun pengklasifikasian sistem teknologi informatika tidak harus berupa ukuran

fisik, tetapi tetapi lebih cenderung berdasarkan pada ukuran informasi yang ditampung.

Akan tetapi teknologi informatika lebih dominan dalam hal ini, karena lebih cepat dan

lebih mudah dimengerti.

B. Etika ilmu teknologi menurut islam

Manusia modern ialah senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Artinya, manusia menempatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada posisi yang

diperlukan dalam kehidupan. Sebab dengan ilmu dan teknologi yang tinggi, manusia

akan terangkat derajat kehidupannya, baik kehidupan agama, politik, ekonomi, sosial, dan

budaya. Manusia itu akan mengetahui maksud, tujuan dan esensi dari hidup ini karena adanya

ilmu pengetahuan dan teknologi manusia mampu mengolah dunia dari keadaan terbelakang

menuju keadaan yang semakin maju dan penuh dengan kreatifitas pemikiran yang mantap

demi kebaikan hidup, kebahagiaan dan kesejahteraan manusia untuk memiliki ilmu

pengetahuaan yang tinggi dan modern guna kepentingan dan kemaslahatan umum. Manusia

yang mempunyai ilmu pengetahuan yang tinggi akan diangkat derajatnya oleh allah sejajar

dengan orang-orang yang mempunyai keimanan yang mantap, tangguh dan kuat.

Firman Allah dalam surat al-mujadalah ayat 11 berbunyi sebagai berikut:

هللا الذين امنوا منكم والذين اوتواالعلم درجت

Artinya : “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang

diberi ilmu pengetahuan dengan suatu derajat yang tinggi”.

C. Teknologi Informasi Menurut Al-Quran

Terjemah Surat An Naml Ayat 20-25

20. Dan dia memeriksa[17] burung-burung[18] lalu berkata, "Mengapa aku tidak melihat

hud-hud[19], apakah ia termasuk yang tidak hadir[20]?

21. [21]Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika

ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas[22].”

22. Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud)[23], lalu ia berkata, "Aku telah

mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba’ [24]

membawa suatu berita penting yang meyakinkan.

23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan[25] yang memerintah mereka, dan dia

dianugerahi segala sesuatu[26] serta memiliki singgasana yang besar[27].

24. Aku (burung Hud-hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada

Allah; dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk)

mereka[28], sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat

petunjuk[29],

25. mereka (juga) tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit

dan di bumi[30] dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan[31] dan yang kamu

nyatakan[32].

Penjelasannya:

[17] Ini menunjukkan sempurnanya azam (tekad) dan keteguhan hati Beliau serta bagusnya

dalam mengatur tentara serta mengatur secara langsung, baik perkara-perkara kecil maupun

besar. Beliau memperhatikan, apakah tentaranya hadir semua atau ada yang tidak hadir.

[18] Menurut Mujahid, Sa’id bin Jubair dan lainnya dari Ibnu Abbas serta selain Beliau,

bahwa burung Hud-hud adalah ahli ukur yang menunjukkan letak air di padang sahara

kepada Nabi Sulaiman ‘alaihis salam ketika Beliau memerlukannya (seperti untuk shalat,

dsb.), ia melihat air di batas (di bawah) bumi, sebagaimana seseorang melihat sesuatu yang

tampak di permukaan bumi, ia mengetahui berapa jarak kedalamannya dari permukaan bumi.

Apabila burung Hud-hud telah menunjukkannya, maka Nabi Sulaiman ‘alaihis salam

memerintahkan para jin menggali tempat tersebut untuk mengeluarkan air dari situ. Suatu

hari, Nabi Sulaiman ‘alaihis salam singgah di salah satu padang sahara memeriksa burung-

burung untuk melihat Hud-hud, namun ternyata Beliau tidak melihatnya, maka Beliau

berkata, “Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, atau apakah ia termasuk yang tidak hadir?”

…dst. Suatu hari Ibnu Abbas mengisahkan seperti ini, sedangkan ketika itu ada salah seorang

khawarij yang bernama Nafi’ bin Azraq, ia adalah seorang yang sering membantah Ibnu

Abbas, ia pernah berkata kepadanya, “Berhentilah wahai Ibnu Abbas! Bangsa Romawi telah

dikalahkan.” Ibnu Abbas berkata, “Memangnya kenapa?” Ia menjawab, “Sesungguhnya

engkau menceritakan tentang Hud-hud, bahwa ia melihat air di batas bumi, dan bahwa

seorang anak menaruh sebuah biji dalam perangkap, lalu menyirami perangkap itu dengan

tanah, kemudian burung Hud-hud datang untuk mengambil biji itu, namun jatuh dalam

perangkap, lalu ditangkap oleh anak itu.” Ibnu Abbas kemudian berkata, “Kalau bukan

karena orang ini akan pergi dan berkata, “Aku telah berhasil membantah Ibnu Abbas, tentu

aku tidak akan menjawabnya.” Selajutnya Ibnu Abbas berkata kepadanya, “Kasihanilah

dirimu! Sesungguhnya apabila kedudukan (khawatir) turun, mata akan buta dan sikap hati-

hati akan hilang.” Nafi’ kemudian berkata kepadanya, “Demi Allah, aku tidak akan berdebat

denganmu sedikit pun tentang Al Qur’an untuk selamanya.”

Kisah tentang Hud-hud di atas, yakni bahwa ia melihat air yang berada di bawah tanah

menurut Syaikh As Sa’diy tidak ada dalilnya. Bahkan menurutnya juga, bahwa dalil ‘aqli

(akal) dan lafzhi (lafaz) sudah menunjukkan tidak benarnya. Dalil ‘aqlinya adalah

berdasarkan kebiasaan dan pengalaman, bahwa semua hewan ini tidak mampu melihat

adanya air di bawah tanah. Jika memang mampu, tentu Allah akan menyebutkannya, karena

ia termasuk ayat kauniy (di alam semesta) yang besar. Sedangkan dalil lafzhinya adalah,

bahwa jika maksudnya seperti itu tentu lafaznya, “wa thalabal hud-huda li yanzhura lahul

maa’a falammaa faqada qaala maa qaala” (artinya: ia meminta Hud-hud untuk melihat air.

Ketika Hud-hud tidak ada, maka ia berkata apa yang dia katakan) atau “fatasya ‘anil hud-

hud” (artinya: ia mencari Hud-hud) atau “bahatsa ‘anhu” (artinya: ia mencari Hud-hud) dsb.

Namun ternyat lafaznya “tafaqqadath thaira” untuk melihat yang hadir dan yang tidak hadir,

yang tetap ditempat yang ditentukannya dan yang tidak. Di samping itu, Nabi Sulaiman tidak

butuh kepada keahlian Hud-hud, karena ia memiliki tentara dari kalangan setan dan ifrit yang

siap mengeluarkan air untuknya meskipun sangat dalam di bawah permukaan bumi. Menurut

Syaikh As Sa’diy pula, bahwa tafsir tersebut dinukil dari Bani Israil, dan yang menukilnya

tidak memperhatikan isinya yang bertentangan dengan maknanya yang sahih, lalu hal itu

senantiasa dinukil dari generasi sebelum mereka sehingga mengira bahwa hal itu benar.

Adapun orang yang cerdas mengetahui, bahwa Al Qur’an ini, yang menggunakan bahasa

Arab yang jelas, yang dipakai bicara oleh Allah untuk semua manusia, yang memerintahkan

mereka untuk memikirkan makna-maknanya, mewujudkannya sesuai dengan lafaz- lafaz

bahasa Arab yang dikenal maknanya yang tidak asing oleh orang-orang Arab, dan jika

ditemukan ucapan-ucapan yang dinukil dari selain Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,

maka dikembalikan kepada prinsip tersebut, jika sesuai maka diterima, karena lafaz yang

menunjukkan kepadanya. Tetapi, jika bertentangan dengan lafaz dan makna atau lafaz saja

atau makna saja, maka ditolak, karena ada dasar yang sudah diketahui yang bertentangan

dengannya, yaitu yang ia ketahui dari makna dan dilalah(yang ditunjukan)nya. Penguatnya

adalah bahwa pemeriksaan Nabi Sulaiman ‘alaihis salam terhadap burung-burung

menunjukkan kecakapannya dan mampu mengatur kerajaannya sendiri serta me nunjukkan

kecerdasannya, sampai-sampai.mengetahui ketidakhadiran burung yang kecil ini.

[19] Hud-hud adalah sejenis burung pelatuk.

[20] Yakni tanpa izin dan perintah dariku.

[21] Ketika itu marahlah Nabi Sulaiman ‘alaihis salam dan mengancamnya.

[22] Hal ini menunjukkan tingginya wara’ dan sikap inshaf(adil)nya, yakni bahwa ia tidaklah

bersumpah akan menghukumnya kecuali karena perbuatannya yang salah. Oleh karena

ketidakhadirannya bisa jadi karena uzur, maka Beliau mengecualikannya karena wara’ dan

kecerdasannya.

[23] Hal ini menunjukkan rasa takut bala tentaranya kepada Nabi Sulaiman dan sangat

tunduk mengikuti perintahnya, bahkan burung Hud-hud yang tertinggal karena uzur saja tidak

berani terlambat terlalu lama.

[24] Saba’ nama kerajaan di zaman dahulu, letaknya dekat kota San'a; ibu kota Yaman

sekarang ini.

[25] Yaitu ratu Balqis yang memerintah kerajaan Saba di zaman Nabi Sulaiman.

[26] Yang dimiliki oleh para raja seperti harta, senjata, bala tentara, benteng, perhiasan dan

perlengkapan lainnya.

[27] Yakni kursi yang ia duduki. Kursi itu begitu besar dan mewah, dihiasi emas, mutiara dan

berbagai perhiasan. Besarnya kursi menunjukkan besarnya kerajaan, memiliki kekuatan dan

banyaknya orang-orang yang hadir dalam musyawarah. Para Ahli Tarikh (sejarah) berkata,

“Singgasana ini berada dalam istana yang besar, kokoh dan tinggi bangunannya. Di bagian

timur terdapat 360 jendela, dan di bagian barat juga sama. Bangunannya dibuat agar siap

dimasuki sinar matahari setiap hari lewat jendela dan ketika tenggelam berhadapan dengan

matahari sehingga mereka sujud kepadanya di pagi dan sore hari.”

[28] Sehingga mereka melihat, bahwa perbuatannya benar.

[29]Karena yang menyangka dirinya benar, padahal salah sangat sulit diharapkan untuk

mendapatkan hidayah sampai pandangannya berubah

[30] Seperti menurunkan hujan dari langit, menumbuhkan tanam-tanaman, mengeluarkan

logam, minyak bumi dari bumi, mengeluarkan orang-orang yang mati dari bumi (untuk

dibangkitkan dan diberikan balasan), dsb.

[31] Dalam hatimu.

[32] Dengan lisanmu.

D. Peranan Islam dalam Percepatan Ilmu dan Peradaban Teknologi

Pada prinsipnya “modernisasi teknologi “ dan akselerasi kemajuan menjadi topik

perlombaan, bahkan setiap individu maupun setiap bangsa beradu cepat dalam mengangkat

modernisasi teknologi menjadi sebuah kultur global. Idealisme ini memang representatif dan

sehat, sebab kemajuan teknologi pasti mampu membantu umat manusia untuk tidak

mempersulit kepentingan-kepentingannya baik berupa sarana komunikasi, alat-alat kerja,

bahkan hampir segala aspek kehidupan manusia dapat ditangani secara mekanik. Kebanyakan

dinegara-negara yang sedang membangun kedua aspek modernisasi ini merambat secara

berdampingan dan harmonis. Akan tetapi dalam ritme perjalanan waktu keharmonisan tadi

memulai membias dan bergeser karena adanya kemelut nilai-nilai multi komplikasi baik

politik, ekonomi, sosial budaya dan moral.

Dalam satu sisi dapat terjadi pembaruan mentalitas yang laju begitu cepat dan

sungguh dominan, namun kadang-kadang terjadi justru modernisasi teknologi yang laju

cepat sehingga memperbudak mental suatu bangsa. Dalam analisis dan pemikiran normal

nampak ketidakrefanan, akan tetapi yag terjadi justru manusia menjadikan peradaban

teknologi sebagai satu-satunya tujuan hidup. Padahal sesungguhnya kemajuan teknologi

sepantasnya hanya dijadikan sakadar alat untuk menangapi desakan-desakan alam yang telah

menjadi ajang hidup sehari-hari. Desakan-desakan alam memiliki dampak tersendiri dalam

teori derat kehidupan umat manusia secara grobal.

Lain halnya apabila beradapan teknologi dijadikan tujuan dan cita-cita, maka pada

gilirannya peradaban teknologi akhirnya berubah menjadi kekuasaan yang

membelenggu manusia sendiri. Memang terdapat kebenaran dalam kalimat sederhana nicolas

berdyef dalam “ the distiny of man “, halaman 225-226: tecnikal progres testifies onliy to

man's strength end power over nature; it only liberalesman but also weakins and enslaves

him; mechanizes human live and give man the image and semblance of machine ( kemajuan

teknik tidak saja membuktikan kekuatan serta daya manusia untuk menguasai alam,

kemudian teknik itu tidak saja membebaskan manusia akan tetapi juga memperlemah serta

memperbudaknya, kemajuan itu memekanisasikan manusia dan menimbulkan gambaran serta

persamaan manusia sebagai mesin.) penghayatan, pemahaman, dan penilaian manusia tentang

waktu sekalipun, jelas merupakan akibat langsung atau paling tidak merupakan sebagaian

akibat samping yang di timbulkan oleh peradaban teknologi modern dan irama

akselerasinya. bahkan akibat tersebut justru lebih parah.peradaban teknologi modern pada

saatnya akan mampu menggeser pola,tata cara, model, dan irama hidup manusia.dewasa ini

waktu di hayati hanyalah sekadar peluang untuk di lewati dalam gerak cepat menuju masa

depan. hal ini berarti manusia akan maha untuk mengukuhkan eksistensinya sebagai pribadi

yang khas;sebagai makhluk yang tersusun jiwa dan raga. Semua ini merupakan beberapa

tanda dan bukti-bukti nyata sebagai implikasi logis karena manusia sendiri telah luluh

terhadap perjalanan waktu.

Peradaban teknologi pada akhirnya mampu meng-geser pola, tata cara,model, dan

irama hidup manusia. Dalam hal ini manusia akan berada pada posisiyang paling sulit untuk

mengukuhkan keberadaanya sebagai pribadi yang khas, yakni sebagai makhluk yang tersusun

jiwa raga indifidu-sosial dan sebagai makhluk pribadi ciptaan tuhan.

Kondisi majemuk dalam percepatan kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban

teknologi memerlukan pembenahan mendasar yang lebihberorientasi penyerangan mental

spiritual. Pembenahan mendasar dapat melalui internalisasi nilai-nilai pembaruan/peradaban

dan ilmu pengetahuan dunia islam; implisit didalamnya.

Internalisasi nilai -nilai akhlaqul-karimah seperti hidup sederhana, tolong-menolong

sesama manusia, dalam arti yang seluas- luasnya, memelihar kelestarian lingkungan hidup

memeliha kerja sama umat manusia sejagat, kasih sayang dalam makna kemanusiaan yang

luas dan kebaikan sosial. Serta penghematan dalam segala pemenuhan kebutuhan. Hakikat

pembaruan dan pembagunan dalam islam adalah kemaslahatan umum. Disamping itu

pembenahan mendasar tadi melalui tujuan pembagunan nas ional tidak terlepas dari kondisi

integralistas dalam arti yang luas dan mendalam.

E. Peranan IT

Sekarang bidang pendidikan sudah mulai merambah dunia IT, seperti adanyaInternet.

Disekolah-sekolahan, guru-guru, mahasiswa dan masyarakat Internetnyapun pasti berasal dari

kalangan IT, bahkan sekarang IT sudah mulai merambah sekolah-sekolahan yang berada

dipedesaan, semua itu dapat terjadi karena adanya campurtangan orang-orang IT di bidang

Pendidikan yang terhimpun dalam sebuah lembaga Nasional yang bernama JARDIKNAS.

Bahkan mungkin di tahun-tahun yang akan datang murid-murid sekolah tidak usah repot-

repot datang kesekolah karena sekarang sudah ada yang namanya Video Conference, dimana

murid-murid tinggal menggunakan computernya dirumah mereka yang terhubung ke internet

dan membuka situs pendidikan sekolahnya masing-masing. Jadi peranan IT di bidang

pendidikan saat ini sangat penting.

F. Fungsi IT

Fungsi IT salah satunya adalah sebagai bidang yang dapat mempermudah orang untuk

berkomuniksi jarak jauh ataupun dekat dengan satu samalainnya dan mendapatkan informasi

dengan mudah dengan bantuan kemajuan teknologi yang sangat pesat.

Selain itu pemanfaatan teknologi diharapkan pula dapat mengurangi biaya pendidikan, serta

memberikan sumbangsih terhadap upaya integritas ilmu pengetahuan.

G. Manfaat IT

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran diharapkan akan dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran serta memperluas jaringan pendidikan dan pembelajaran karena

teknologi telah menjadikan ilmu pengetahuan lebih mudah diakses, dipublikasikan dan

disimpan. Selain itu pemanfaatan teknologi diharapkan pula dapat mengurangi biaya

pendidikan, serta memberikan sumbangsih terhadap upaya integritas ilmu pengetahuan.

Dalam penggunaan IT sebagai media pendidikan, menurut Onno W. Purbo (1998) paling

tidak ada tiga hal dampak positif yaitu:

a) Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun di seluruh dunia

tanpa batas institusi atau batas negara.

b) Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya.

c) Kuliah/belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung

pada universitas/sekolah tempat si mahasiswa belajar. Di samping itu kini hadir perpustakan

IT yang lebih dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat raya.

Pendapat ini hampir senada dengan Budi Rahardjo (2002). Menurutnya, manfaat IT

bagi pendidikan diantaranya :

a) Dapat menjadi akses kepada sumber informasi

Akses kepada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan on-line, sumber literatur, akses

hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi kuliah.

b) Akses kepada nara sumber

Akses kepada nara sumber bisa dilakukan komunikasi tanpa harus bertemu secara fisik.

c) Sebagai media kerjasama

Sedangkan sebagai media kerjasama internet bisa menjadi media untuk melakukan

penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama.

Penelitian di Amerika Serikat tentang pemanfaatan teknologi komunikasi dan

informasi untuk keperluan pendidikan diketahui memberikan dampak positif (Pavlik,

19963)). Studi lainya dilakukan oleh Center for Applied Special Technology (CAST), “bahwa

pemanfaatan internet sebagai media pendidikan menunjukan positif terhadap hasil belajar

peserta didik”.

IT sebagai media pendidikan memiliki banyak keunggulan.

Namun tentu saja memiliki kelemahan; seperti yang disampaikan oleh Budi

Rahardjo (2002) adalah infrastruktur IT masih terbatas dan mahal, keterbatasan dana, dan

budaya baca kita masih lemah. Di sinilah tantangan bagaimana mengembangkan model

pembelajaran melalui IT.

Saat ini, sistem pendidikan yang tidak memanfaatkan teknologi akan menjadi

kadaluwarsa dan kehilangan kredibilitasnya. Namun, di sisi lain ada juga pendapat yang

menyatakan bahwa situasi ini lebih disebabkan oleh adanya konspirasi yang mengakibatkan

terjadinya ketergantungan dunia pendidikan terhadap teknologi ini. Kedua pendapat itu tidak

perlu diperdebatkan karena memiliki kesahihan tersendiri dari perspektifnya masing-masing.

Justru, yang seharusnya menjadi perhatian adalah bagaimana dampak teknologi terhadap

sistem pendidikan, terutama sistem pembelajaran, serta bagaimana strategi pemanfaatan

teknologi dalam pembelajaran. Karena teknologi sudah berjalan dan sangat tidak mungkin

untuk dapat dibendung. Dalam usaha mewujudkan hal tersebut, tentu diperlukan langkah-

langkah strategis agar dapat diperoleh hasil yang optimal.

Bagi siapapun yang sedang melakukan pembelajaran bahasa asing pada saat ini, dengan

segala atributnya, teknologi menjadi hal yang tidak dapat dihindarkan lagi. Beragam

kemungkinan ditawarkan oleh teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa

asing. Di antaranya adalah sebagai sarana peningkatan dan pengembangan kemampuan

profesional tenaga pengajar, sebagai sumber belajar dalam pembelajaran, sebagai alat bantu

interaksi pembelajaran, dan sebagai wadah pembelajaran.

Perubahan budaya pembelajaran bahasa asing sebagai akibat pemanfaatan teknologi

sangat bergantung pada berbagai komponen dalam sistem pendukung pembelajaran. Ada

beberapa hal yang menjadikan teknologi kurang mendapatkan tempat dalam budaya

pembelajaran bahasa asing di beberapa institusi pendidikan. Faktor yang paling utama

disebabkan karena tenaga pengajar sebagai salah satu komponen terpenting yang sangat

berperan dalam perubahan tersebut. tidak mempunyai skill yang mencukupi di bidang ini.

Oleh karena itu, tenaga pengajar saat ini dituntut untuk memiliki kemampuan kreatif dan

inovatif serta wawasan tentang perubahan tersebut. Di samping itu, tenaga pengajar juga

dituntut untuk memiliki keterampilan teknis penguasaan teknologi agar dapat melakukan

perubahan secara operasional, dan bersikap positif terhadap teknologi serta perubahannya.

Di samping tenaga pengajar, pembelajar juga perlu dipersiapkan, begitu juga para

administrator pembelajaran, karena tidak ada perubahan yang terjadi secara isolatif dan dalam

kondisi vakum. Dengan demikian, perubahan budaya pembelajaran yang diakibatkan oleh

pemanfaatan teknologi bukan hanya untuk segelintir orang saja, atau satu dua komponen saja,

namun berlaku bagi semua tatanan sistem pembelajaran, bahkan sistem pendidikan di suatu

institusi pendidikan secara umum. Konsekuensinya, dampak maupun hasil dari perubahan

budaya pembelajaran bahasa asing juga menjadi milik seluruh pihak yang berkontribusi di

dalamnya.

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran bahasa asing tanpa sadar telah mengubah

kondisi akademik yang berjalan selama ini. Dengan teknologi ini kondisi-kondisi yang

sifatnya tertutup dan telah menjadi tradisi yang diwariskan secara turun temurun menjadi

tersingkirkan atau bahkan lenyap dan digantingan oleh kondisi-kondisi yang bersifat

transparan, terbuka, serta adanya proses evaluasi pembelajaran yang berkelanjutan.

Mengajarkan bahasa asing, seperti halnya bahasa Arab di Indonesia diperlukan upaya yang

sangat besar dari seorang guru maupun dosen dan dibutuhkan variasi cara dan media.

Penggunaan media ini sangat penting bagi keberlangsungan proses belajar mengajar (PBM).

Menurut Effendi (1984) “bahwa secara umum media pengajaran bahasa dapat dibagi menjadi

tiga jenis, yaitu media pandang (visual aids), media dengar (audio aids), dan media dengar

pandang (audio-visual aids)”. Sedangkan menurut Heinich dkk (1996) “media dapat

didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam

interaksi yang berlangsung antara dosen dengan mahasiswa. Dengan kata lain, media

pembelajaran berperan sebagai perantara dalam pembelajaran yang dilakukan oleh antara

dosen dengan mahasiswa”.

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh karena peran media pembelajaran dalam

bahasa arab berbasis IT antara lain :

a. Dapat memberikan sebagian besar informasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran

b. Pembelajaran menjadi lebih menarik

c. Dapat mengakses tugas kuliah dengan mudah tanpa bergantung dengan guru atau pendidik

d. Bahan pembelajaran lebih jelas maknanya sehingga mudah dipahami

e. Metode mengajar menjadi lebih bervariasi dan membuat siswa tidak bosan da n guru tidak

kehabisan tenaga.

f. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan pembelajaran tanpa harus langsung dengan

bimbingan guru

g. Memberikan metode baru dalam pembelajaran dalam bidang IT

Dengan demikian uraian di atas menjelaskan bahwa pembelajaran bahasa arab

berbasis IT sangat penting dan diperlukan dalam proses pembelajaran dan mendukung untuk

dapat menambah informasi yang lebih lengkap.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis menjelaskan tentang pengertian dan manfaat IT, maka dapat

disimpulkanbahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar

teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain yang

disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dengan teknologi

telekomunikasi. Dalam teknologi informasi pun terdapat etikayaitu manusia dapat

menempatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada posisi yang diperlukan dalam

kehidupan. Sebab dengan ilmu dan teknologi yang tinggi, manusia akan terangkat derajat

kehidupannya, baik kehidupan agama, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Dari media teknologi informasi banyak manfaat yang bisa kita ambil didalamnya.

B. Saran

Saran dari penulis ialah mari kita gunakan media teknologi informasi dalam belajar,

karena dengan menggunakan media ini kita dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang

luas.

DAFTAR PUSTAKA

http://fanayudha20.wordpress.com/2014/02/16/ayat-alquran-yg-menceritakan-tentang-

teknologi/

http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-naml-ayat-15-28.html#sthash.Al6fkPpm.dpuf

Tugas Kelompok Dosen Pembimbing Alqur’an (Agama 3) Abu Anwar

MAKALAH AL-QUR’AN

TEKNOLOGI INFORMASI

DISUSUN OLEH :

FIQHRI MULIANDA PUTRA (11351101787)

HENDRIZAL (11351103649)

PRODI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2014