makalah solat

16
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rasulullah pernah bersabda: “Shalat itu adalah tiangnya agama, barang siapa yang mendirikannya maka berarti ia telah mendirikan agama, dan barang siapa meninggalkannya berarti ia telah meruntuhkan agama” (Al- Hadits). Bahkan hal ini dipertegas oleh firman Allah SWT.: َ نْ يِ تِ نَ قِ َ ِ اْ وُ مْ وُ قَ وَ طْ سُ وْ ل اِ وة لَ ص ل اَ وِ وتَ لَ ص ل ى اَ لَ ع اْ وُ ظِ ف اَ ح. Artinya: “Jagalah (peliharah) segala shalat (mu) dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Al- Baqarah [2]: 238). Dengan hujjah di atas, dapat kita pahami bahwa begitu pentingnya melaksanakan dan memelihara shalat (shalat fardhu). Karena melaksanakan shalat merupakan salah satu ciri bagi orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT., dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini telah nyata dalam Firman-Nya: ْ, يِ رْ كِ لذِ لَ اةَ لَ ص ل اِ مِ قَ اَ وArtinya: “Dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku” (Thaha [20]: 14) Jelas sekali, bahwa dengan shalat kita dituntut untuk bisa mengingat-Nya, mengingat kebesaran-Nya dan mengakui kerendahan diri di hadapan-Nya. Namun, ada sebagian orang yang

Upload: nurul-alfiyah

Post on 24-Jul-2015

219 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah solat

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rasulullah pernah bersabda: “Shalat itu adalah tiangnya agama, barang siapa yang

mendirikannya maka berarti ia telah mendirikan agama, dan barang siapa meninggalkannya

berarti ia telah meruntuhkan agama” (Al-Hadits). Bahkan hal ini dipertegas oleh firman

Allah SWT.:

�ن� �ي �ت ق�ن ه� �ل ل و�ق�و�م�و�ا �و�س�ط� ال و�الصلوة� الصل�وت� ع�ل�ى .ح�اف�ظ�و�ا

Artinya: “Jagalah (peliharah) segala shalat (mu) dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah

untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Al-Baqarah [2]: 238).

Dengan hujjah di atas, dapat kita pahami bahwa begitu pentingnya melaksanakan dan

memelihara shalat (shalat fardhu). Karena melaksanakan shalat merupakan salah satu ciri

bagi orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT., dan sebagai sarana untuk

mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini telah nyata dalam Firman-Nya:

ل�لذ�ك�ر�ي� ة ال الص اق�م� و

Artinya: “Dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku” (Thaha [20]: 14)

Jelas sekali, bahwa dengan shalat kita dituntut untuk bisa mengingat-Nya, mengingat

kebesaran-Nya dan mengakui kerendahan diri di hadapan-Nya. Namun, ada sebagian orang

yang salah mengartikan makna ayat ini, mereka beranggapan tidak wajib shalat kalau kita

bisa mengingat-Nya tanpa melakukan gerakan shalat seperti yang dicontohkan oleh

Rasulullah. Mereka hanya melihat esensi shalat semata, tidak melihatnya sebagai syari’at

yang harus dilaksanakan oleh orang yang beriman.

Oleh karena itu, kiranya hal itu bisa dijadikan salah satu alasan dan latar belakang

dibuatnya makalah ini dengan judul “Shalat Dan Hakikatnya”.

Page 2: makalah solat

II. ISI

1. Shalat

1.1. Definisi Shalat

Sholat berasal dari bahasa Arab As-Sholah ( ). Definisi (ta'rif/pengertian) sholat

secara Bahasa (Etimologi) berarti Do'a. Sedangkan secara Istilah/Syari'ah (Terminologi),

sholat adalah perkataan dan perbuatan tertentu/khusus yang dibuka/dimulai dengan takbir

(takbiratul ihram) diakhiri/ditutup dengan salam.

Sholat merupakan rukun perbuatan yang paling penting diantara rukun Islam yang

lain sebab ia mempunyai pengaruh yang baik bagi kondisi akhlaq manusia. Sholat didirikan

sebanyak lima kali setiap hari, dengannya akan didapatkan bekas/pengaruh yang baik bagi

manusia dalam suatu masyarakatnya yang merupakan sebab tumbuhnya rasa persaudaraan

dan kecintaan diantara kaum muslimin ketika berkumpul untuk menunaikan ibadah yang satu

di salah satu dari sekian rumah milik Allah subhanahu wa ta'ala (masjid).

1.2. Hukum Sholat

Melaksanakan sholat adalah wajib 'aini bagi setiap orang yang sudah mukallaf

(terbebani kewajiban syari'ah), baligh (telah dewasa/dengan ciri telah bermimpi), dan 'aqil

(berakal).

Allah berfirman:

"Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar mereka hanya beribadah/menyembah kepada

Allah sahaja, mengikhlaskan keta'atan pada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan hanif

(lurus), agar mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat, demikian itulah agama yang

lurus". (Surat Al-Bayyinah:5).

Page 3: makalah solat

1.3. Penetapan Sholat

Diantara sekian banyak bentuk ibadah dalam Islam, sholat adalah yang pertama kali

di tetapkan kewajibannya oleh Allah subhanahu wa ta'ala, Nabi menerima perintah dari Allah

tentang sholat pada malam mi'raj (perjalanan ke langit) tanpa perantara.

Anas berkata: "sholat diwajibkan kepada Nabi sebanyak 50 roka'at pada malam ketika

beliau diperjalankan (isra'-mi'raj), kemudian dikurangi hingga menjadi tinggal 5 roka'at

kemudian ada yang menyerunya: Wahai Muhammad hal tersebut tidak seperti harapanku

namun bagimu yang 5 roka'at itu setara dengan 50 roka'at." (Dikeluarkan oleh Imam Ahmad,

At-Tirmidzi dan An-Nasa'i).

1.4. Hikmah Sholat

Sholat disyari'atkan sebagai bentuk tanda syukur kepada Allah, untuk menghilangkan

dosa-dosa, ungkapan kepatuhan dan merendahkan diri di hadapan Allah, menggunakan

anggota badan untuk berbakti kepada-Nya yang dengannya bisa seseorang terbersih dari

dosanya dan tersucikan dari kesalahan-kesalahannya dan terajarkan akan ketaatan dan

ketundukan.

Allah telah menentukan bahwa sholat merupakan syarat asasi dalam memperkokoh

hidayah dan ketakwaan, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

"Alif Laaam Miiim. Kitab (Al Qur-an) tidak ada keraguan di dalamnya, menjadi petunjuk

bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan

sholat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (QS. Al

Baqarah : 1-3).

Page 4: makalah solat

Di samping itu Allah telah mengecualikan orang-orang yang senantiasa memelihara

sholatnya dari kebiasaan manusia pada umumnya: berkeluh kesah dan kurang bersyukur,

disebutkan dalam fiman-Nya:

"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir. Apabila ia ditimpa

kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-

orang yang mengerjakan sholat, yang mereka itu tetap mengerjakan sholat." (QS Al Ma'arij:

19-22).

Perintah tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan

zakat dan lainnya. Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang

dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Mi’raj, dimana proses ini tidak

dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara keimanan sehingga dalam sejarah

digambarkan setelahnya Nabi melaksanakan Isra dan Mi’raj, umat Islam ketika itu terbagi

tiga golongan yaitu, yang secara terang – terangan menolak kebenarannya itu, yang setengah

–tengahnya dan yang yakin sekali kebenarannya.

Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang utama,

yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal – amal yang lainnya, dan mendirikan sholat

berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya.

Dalil-Dalil Tentang Kewajiban Sholat

Page 5: makalah solat

Al-Baqarah:43

�ن� �ع�ي اك الر �ع�و�ام�ع� ك �وة�و�ار� ك الز �و� و�آت �ىة� الصل �م�و� �ق�ي و�ا

Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang – orang

yang ruku.

Al-Baqarah:110

�م�ا ب الله� �ن ا �د�الله�ط ن ع� �ج�د�و�ه� ت �ر. ي خ� م0ن� �م� ك �ف�س� ��ن ال �ق�د0م�و�ا و�م�ات �وة� ك �و�الز و�آت �و�ة� الصل �م�و� �ق�ي و�ا

�ر8 �ص�ي ب �و�ن� �ع�م�ل ت

Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa yang kamu

usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah

sesungguhnya Allah maha melihat apa – apa yang kamu kerjakan

Al–Ankabut:45

�ر� �ك �م�ن و�ال اء� �ف�ح�ش� ال ع�ن� �ه�ى �ن ت �وة� الصل �ن ا �وة� الصل � �م �ق�ي و�ا

Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji

dan munkar.

An-Nuur:56

ح�م�و�ن� �ر� ت �م� �ك �ع�ل ل و�ل� س� االر �ع�و� �ط�ي و�ا �وة� ك الز �و� و�آت �ة� الصال �م�و� �ق�ي و�ا

Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya

kalian semua diberi rahmat

Dari dalil – dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata – kata perintah shalat dengan

perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya dengan perkataan “dirikanlah”.

Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah sehingga

banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat keji

dan munkar. Sementara kata mendirikan selain mengandung unsur lahir juga

mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat telah mereka dirikan, maka

mereka tidak akan berbuat jahat.

1.5. Kedudukan Sholat

Sholat merupakan salah satu rukun Islam setelah syahadatain. Dan amal yang paling

utama setelah syahadatain. Barangsiapa menolak kewajibannya karena bodoh maka dia harus

dipahamkan tentang wajibnya sholat tersebut, barangsiapa tidak meyakini tentang wajibnya

sholat (menentang) maka dia telah kafir. Barangsiapa yang meninggalkan sholat karena

menggampang-gampangkan atau malas, maka wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah.

Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

Page 6: makalah solat

"Pemisah di antara kita dan mereka (orang kafir) adalah sholat. Barangsiapa

meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir."

(HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah).

Sholat dalam Islam mempunyai kedudukan yang tidak disamai oleh ibadah-ibadah

lainnya. Ia merupakan tiangnya agama ini. Yang tentunya tidaklah akan berdiri tegak kecuali

dengan adanya tiang tersebut.

Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan:

"Pondasi (segala) urusan adalah Islam, dan tiangnya (Islam) adalah sholat, sedangkan

yang meninggikan martabatnya adalah jihad fi sabilillah."

(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Sholat merupakan kewajiban mutlak yang tidak pernah berhenti kewajiban

melaksanakannya sekalipun dalam keadaan takut, sebagaimana firman Allah Ta'ala

menunjukkan:

"Peliharalah segala sholat(mu), dan (peliharalah) sholat wustha. Jika kamu dalam keadaan

takut (akan bahaya), maka sholatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila

kamu telah aman, maka sebutlah Allah (sholatlah) sebagaimana Allah telah mengajarkan

kepadamu apa yang belum kamu ketahui." (QS. AL-baqarah : 238 - 239).

Sholat adalah ibadah yang pertama kali diwajibkan Allah dan nantinya akan menjadi

amalan pertama yang dihisab di antara malan-amalan manusia serta merupakan akhir wasiat

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana disebutkan dalam sabdanya:

"Sholat, sholat dan budak-budak yang kamu miliki."

(HR. Ibnu Majah dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Page 7: makalah solat

Sholat yang nantinya akan menjadi amalan terakhir yang hilang dari agama ini. Jika

sholat telah hilang, berarti hilanglah agama secara keseluruhan. Untuk itu Rasulullah

shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan dengan sabdanya:

"Tali-tali (penguat) Islam sungguh akan musnah seikat demi segera berpegang dengan ikatan

berikutnya (yang lain). Ikatan yang pertama kali binasa adalah hukum, dan yang terakhir

kalinya adalah sholat."

(HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

1.6. Rukun-Rukun Sholat

Rukun sholat adalah setiap bagian sholat yang apabila ketinggalan salah satunya

dengan sengaja atau karena lupa maka sholatnya batal (tidak sah).

1. Berdiri bagi yang mampu, bila tidak mampu berdiri maka dengan duduk, bila tidak

mampu duduk maka dengan berbaring secara miring atau terlentang.

2. Takbiratul Ihram ( ) ketika memulai sholat

3. Membaca Al Fatihah

4. Rukuk

5. I'tidal

6. Sujud

7. Bangun dari sujud

8. Duduk diantara dua sujud

9. Tuma'ninah dalam setiap rukun

10. Tasyahud Akhir

11. Duduk Tasyahud Akhir

12. Shalawat atas Nabi pada Tasyahud Akhir

13. Tertib pada setiap rukun

14. Salam

Page 8: makalah solat

1.7. Hal Yang Wajib Dalam Sholat

Hal yang wajib dalam sholat adalah bagian sholat yang apabila ketinggalan salah

satunya dengan sengaja maka sholatnya batal (tidak sah), tapi kalau tidak sengaja atau lupa

maka orang yang sholat diharuskan melakukan sujud sahwi.

1. Semua takbir selain takbiratul ihram

2. Melafadzkan : SUBHANA RABBIYAL A'DZIIM pada saat ruku'

3. Melafadzkan : SAMI'ALLAHULIMAN HAMIDAH bagi Imam dan pada saat sholat

sendiri

4. Melafadzkan : RABBANA WALAKAL HAMDU bagi Imam, makmum dan pada

saat sholat sendiri

5. Melafadzkan : SUBHANA RABBIYAL A'LA pada saat sujud

6. Melafadzkan : RABIGHFIRLII pada saat duduk diantara dua sujud

7. Tasyahud awal

8. Duduk Tasyahud awal

1.8. Hal Yang Sunnah Dalam Sholat

Hal yang sunnah dalam sholat adalah bagian sholat yang tidak termasuk dalam rukun

maupun wajib, tidak membatalkan solat baik ditinggalkan secara sengaja maupun lupa.

1. Mengangkat kedua tangan ketika takbir.

2. Membaca do'a istiftah/iftitah

3. Membaca ta'awudz ketika memulai qiro'ah (bacaan)

4. Membaca surat dari Al-Qur'an setelah membaca Al-Fatihah pada dua rakaat yang

awal

5. Meletakkan dua tangan pada lutut selama rukuk

6. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri selama berdiri

7. Mengarahkan pandangan mata ke tempat sujud selama sholat (kecuali waktu

tasyahud- pent)

Page 9: makalah solat

1.9. Hal Yang Membatalkan Sholat

Hal Yang Membatalkan Sholat

1. Berbicara ketika sholat

2. Tertawa

3. Makan dan minum

4. Berjalan terlalu banyak tanpa ada keperluan

5. Tersingkapnya aurat

6. Memalingkan badan dari kiblat

7. Menambah rukuk, sujud, berdiri atau duduk secara sengaja

8. Mendahului imam dengan sengaja

1.10. Hal Yang Makruh Dalam Sholat

Hal Yang Makruh Dalam Sholat

1. Memejamkan dua mata

2. Menoleh tanpa keperluan

3. Meletakkan lengan dilantai ketika sujud

4. Banyak melakukan gerakan yang sia-sia, misal: main-main dengan jam (melihat jam,

mengakurkan jam, memperbaiki tali jam, membersihkan jam dll), mempermainkan

baju, atau lainya

2. Hakikat Sholat

Shalat merupakan ibadah yang paling fundamental dalam Islam. Ia bukan sekadar

kewajiban bagi setiap Muslim, tetapi (seharusnya) merupakan kebutuhan manusia secara

spiritualitas.

Shalat berasal dari kata shalla-yushalli-shalat-shilat, yang berarti hubungan. Dalam

konteks sufisme, shalat berarti adanya keterjalinan atau hubungan vertikal antara makhluk

dan Khalik, antara hamba dan Tuhannya. Shalat merupakan wahana untuk mendekatkan diri

pada Tuhan, ber-taqarrub kepada Allah SWT, penguasa jagat raya ini. Oleh karena itu,

seorang Mukmin yang benar-benar shalat, jiwanya tenang dan pikirannya lapang.

Page 10: makalah solat

Pernah suatu kali Imam Hasan bin Ali ditanya orang, ''Mengapa orang yang melaksanakan

shalat itu wajahnya berseri dan jiwanya tenteram?'' Imam Hasan bin Ali menjelaskan,

''Karena mereka berdialog (munajat) pada Tuhannya.''

Shalat juga merupakan identitas bagi seorang Muslim. Nabi SAW bersabda,

''Perbedaan antara kami dan mereka adalah shalat. Siapa yang meninggalkannya, maka ia

sudah kufur nikmat.'' (HR Baihaqi). Dalam hadis lain dikatakan, ''Shalat itu tiang agama.

Siapa yang mendirikan shalat berarti mendirikan agama dan siapa yang meninggalkannya

berarti ikut meruntuhkan agama.'' (HR Turmudzi).

Begitu pentingnya kewajiban shalat bagi seorang Muslim, sehingga tidak ada alasan

apa pun yang dibenarkan untuk meninggalkan shalat, hingga ia sendiri malah dishalatkan.

Pengecualian khusus hanya berlaku untuk wanita Muslimah yang sedang menstruasi. Dalam

menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk berjamaah. Ini mengandung makna

tentang pentingnya persatuan dan persaudaraan di kalangan umat Islam. Persaudaraan yang

didasarkan oleh ikatan religius, ukhuwah Islamiyah, untuk menebarkan kebenaran dan

kemaslahatan bagi umat manusia. Rasa persamaan juga dipupuk dalam shalat berjamaah.

Shalat berjamaah mengandung asas equality before law, persamaan di hadapan

hukum. Siapa yang datang ke masjid lebih awal berhak menempati shaf pertama, tanpa

memandang jabatan dan posisi seseorang. Dengan demikian, nilai-nilai demokrasi

sebenarnya sudah ditanamkan pula di masjid melalui ibadah shalat yang dilakukan secara

berjamaah.

Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar (Al-Ankabut: 45). Seorang Muslim

yang benar-benar shalat jiwanya tenang dan hati pun tenteram. Karena, orang yang shalat

selalu merasa dalam pengawasan Allah. Oleh karena itu, perbuatan keji dan munkar seperti

praktik KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme), penipuan, penggelapan, dan manipulasi,

mestinya dapat dicegah dalam masyarakat yang shalatnya baik. Ini semua bisa terjadi karena

masyarakat akan selalu merasa berada dalam kontrol dan pengawasan Ilahi.

Page 11: makalah solat

III. PENUTUP

Kesimpulan

1. Sholat adalah perkataan dan perbuatan tertentu/khusus yang dibuka/dimulai dengan

takbir (takbiratul ihram) diakhiri/ditutup dengan salam. Yang merupakan penyerahan

diri secara totalitas untuk menghadap Tuhan, dengan perkataan dan perbuatan

menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara.

2. Hakikat dari sholat adalah sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

Karena, orang yang shalat selalu merasa dalam pengawasan Allah.

Page 12: makalah solat

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an dan terjemahnya

Basori Assuyuti,Imam.1998.Bimbingan Shalat Lengkap.Mitra Umat.Semarang

http://saeranintanbaiduri.multiply.com/journal/item/12/Hakikat_Sholat

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:m-dNJUjVfiYJ:makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/31/shalat-sebagai-ciri-orang-beriman/+contoh+makalah+agama+islam+tentang+shalat&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id