makalah solar cell

Upload: fi3justan

Post on 11-Oct-2015

365 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    1/15

    TUGAS MAKALAH

    MATA KULIAH ; TEHNOLOGI PEMBAKARAN (SOLAR SELL)

    DISUSUN OLEH :

    HJ. FITRIANI P DJ (0001. 06.07. 2012)

    ANGKATAN KE VI

    MAGISTER TEHNIK KIMIA

    UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

    TAHUN AJARAN 2014-2015

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    2/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Cadangan energi fosil dunia yang semakin menipis, pergolakan politik di negara-

    negara Timur Tengah yang dikenal sebagai negara produsen minyak bumi, bencana alam

    yang terjadi di beberapa belahan dunia dan kurangnya kesadaran masyarakat dunia dalam

    menjaga keberlangsungan sumber daya alam telah memicu terjadinya krisis energi dunia

    dan meningkatnya harga minyak bumi dan batu bara.

    Dalam menghadapi ancaman krisis energi, Indonesia sudah siap dengan regulasi,

    yaitu Peraturan Presiden No.5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional yang berisi

    starategi untuk menjamin keamanan energi di Indonesia. Kebijakan ini telah merumuskan

    bauran energi di tahun 2025 yang mengurangi konsumsi energi fosil dan menggantinya

    dengan energi baru terbarukan. Energi fosil diproyeksikan berkontribusi hanya 74,2 %

    dari total konsumsi energi, dengan penggunaan energi dari bahan bakar minyak hanya

    sekitar 29,7 %. Penggunaan energi baru terbarukan pada tahun 2025 diproyeksikan

    meningkat menjadi 25 %. Salah satu energi baru terbarukan yang berpotensi besar dalam

    pemanfaatan untuk mencapai tujuan tersebut adalah energi surya.

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    3/15

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Pengertian Solar Cell (Photovoltaic).

    Solar cell atau panel surya adalah alat untuk mengkonversi tenaga

    matahari menjadi energi listrik.photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi

    untuk mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik

    secara langsung. PV biasanya dikemas dalam sebuah unit yang disebut modul.

    Dalam sebuah modul surya terdiri dari banyak sel surya yang bisa disusun

    secara seri maupun paralel. Sedangkan yang dimaksud dengan surya adalah

    sebuah elemen semikonduktor yang dapat mengkonversi energi surya

    menjadi energi listrik atas dasar efek fotovoltaik. Solarcell mulai popular

    akhir-akhir ini, selain mulai menipisnya cadangan enegi fosil dan isu global

    warming. energi yang dihasilkan juga sangat murah karena sumber energi

    (matahari) bisa didapatkan secara gratis.

    Solar cell dapat dilihat pada Gambar 2.1

    Gambar 2.1.Skema solarcell. (Sumber : http://trebuchet-

    magazine.com/wp-ntent/uploads/2013/02/solar-cells.jpg)

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    4/15

    Sebelumnya pernah dilakukan penelitian semikondukor dengan metode yang sama

    namun hanya dapat menghasilkan arus maksimal 50 mA. Melalui penelitian sederhana ini

    kami melakukan penelitian lanjutan dengan mengembangkan rangkaian seri dan pararel

    dan variasi terhadap jarak antar tembaga hingga dapat mengetahui peluang pemanfaatan

    solarcell tembaga ini.

    2.2. Prinsip dasar teknologi solarcell (Photovoltaic) dari bahan silicon.

    Solar cell merupakan suatu perangkat semi konduktor yang dapat menghasilkan

    listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan energi listrik terjadi jika

    pemutusan ikatan elektron pada atom-atom yang tersusun dalam Kristal semikonduktor

    ketika diberikan sejumlah energy. Salah satu bahan semikonduktor yang biasa digunakan

    sebagai sel surya adalah Kristal silicon (Ady Iswanto : 2008

    Gambar 2.7. Cara Kerja Solar Cell.

    (Sumber : http://energisurya.files.wordpress.com/2007/solar-cell.jpg.

    Diakses : 23-04-2013. Jam : 14:10 WIB)

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    5/15

    2.2.1. Semikonduktor Tipe P dan Tipe N.

    Gambar 2.2. Semikonduktor Tipe-P (Kiri) dan Tipe-N (Kanan).

    (Sumber : Ady Iswanto, Staf Divisi Riset 102FM ITB, 2008)

    Ketika suatu Kristal silikon ditambahkandengan unsur golongan kelima, misalnya arsen,

    maka atom-atom arsen itu akan menempati ruang diantara atom-atom silicon yang

    mengakibatkan munculnya electron bebas pada material campuran tersebut. Elektron

    bebas tersebut berasal dari kelebihan elektron yang dimiliki oleh arsen terhadap linkungan

    sekitarnya, dalam hal ini adalah silicon.

    Semikonduktor jenis ini kemudian diberi nama semikonduktor tipe-n. Hal yang

    sebaliknya terjadi jika Kristal silicon ditambahkan oleh insur golongan ketiga, misalnya

    boron, maka kurangnya electron valensi boron dibandingkan dengan silicon

    mengakibatkan munculnya hole yang bermuatan positif pada semikonduktor tersebut.

    Semikonduktor ini dinamakan semikonduktor tipe-p. Adanya tambahan pembawa muatantersebut mengakibatkan semikonduktor ini akan lebih banyak menghasilkan pembawa

    muatan ketika diberikan sejumlah energi tertentu, baik pada semikonduktor tipe-n

    maupun tipe-p.

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    6/15

    Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n disambungkan maka akan terjadi difusi hole dari

    tipe-p menuju tipe-n dan difusi electron dari tipe-n menuju tipe-p. Difusi tersebut akan

    meninggalkan daerah yang lebih positif pada batas tipe-n dan daerah lebih negative pada

    batas tipe-p. Adanya perbedaan muatan pada sambungan p-n disebut dengan daerah

    deplesi akan mengakibatkan munculnya medan listrik yang mampu menghentikan laju

    difusi selanjutnya. Medan listrik tersebut mengakibatkan munculnya arus drift. Arus drift

    yaitu arus yang dihasilkan karena kemunculan medan listrik. Namun arus ini terimbangi

    oleh arus difusi sehingga secara keseluruhan tidak ada arus listrik yang mengalir pada

    semikonduktor sambungan p-n tersebut (Ady Iswanto : 2008).

    Sebagaimana yang kita ketahui bersama, electron adalah partikel bermuatan yang

    mampu dipengaruhi oleh medan listrik. kehadiran medan listrik pada electron dapat

    mengakibatkan electron bergerak. Hal inilah yang dilakukan pada solar cell sambungan p-

    n, yaitu dengan menghasilkan medan listrik pada sambungan p-n agar electron dapat

    mengalir akibat kehadiran medan listrik tersebut.

    Ketika junction disinari, photon yang mempunyai 5lectr sama atau lebih besar dari

    lebar pita 5lectr5lectron tersebut akan menyebabkan eksitasi electron dari pita valensi ke

    pita konduksi dan akan meninggalkan hole pada pita valensi. Elektron dan hole ini dapat

    bergerak dalam material sehingga menghasilkan pasangan 5lectron-hole. Apabila

    ditempatkan hambatan pada terminal sel surya, maka 5lectron dari area-n akan kembali ke

    area-p sehingga menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir.

    (Sumber :http://energisurya.files.wordpress.com)

    2.3. Prinsip dasarsolarcell (Photovoltaic) dari bahan tembaga.

    Photovoltaic berdasarkan bentuk dibagi dua, yaitu photovoltaic padat danphotovoltaic cair. Photovoltaic cair prinsip kerjanya hampir sama dengan prinsip

    elektrovolta, namun perbedaanya tidak adanya reaksi oksidasi dan reduksi secara

    bersamaan (redoks) yang terjadi melainkan terjadinya pelepasan elektron saat terjadi

    penyinaran oleh cahaya matahari dari pita valensi (keadaan dasar) ke pita konduksi (

    keadaan elektron bebas) yang mengakibatkan terjadinya perbedaan potensial dan

    http://energisurya.files.wordpress.com/http://energisurya.files.wordpress.com/http://energisurya.files.wordpress.com/http://energisurya.files.wordpress.com/
  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    7/15

    akhirnya menimbulkan arus.Pada solarcell cair dari bahan tembaga terdapat dua buah

    tembaga yaitu tembaga konduktor dan tembaga semikonduktor. Tembaga semikonduktor

    akan menghasilkan muatan elektron negatif jika terkena cahaya matahari, sedangkan

    tembaga konduktor akan menghasilkan muatan elektron positif. Karena adanya perbedaan

    potensial akhinya akan menimbulkan arus.

    2.5.1. Sifat fisik Tembaga.

    Pembuatan tembaga dilakukan dalam beberapa tahap. Tembaga terikat secara kimia

    di dalam bijih pada bahan yang disebut batu gang. Untuk mengumpulkan bijih-bijh itu

    biasanya dilakukan dengan membersihkannya dalam cairan berbuih, di mana di situ

    ditiupkan udara. Ikatan tembaga dari bijih yang digiling sampai halus dicampur dengan air

    dan zat-zat kimia sehingga menjadi pulp (bubur) pada suatu bejana silinder. Sifat fisik

    tembaga bisa dilihat sebagai berikut :

    1. Nomor atom : 29.

    2. Berat atom : 63,546.

    3. Titik lebur : 1.0830C.

    4. Titik didih : 2.5670C.

    5. Kekuatan Tarik : Mendekati 19.000 psi.

    2.5.2. Semikonduktor dari Tembaga (Cu).

    Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada

    diantara isolator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada

    temperature yang sangat rendah, namun pada temperature ruangan bersifat sebagai

    konduktor. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silicon, germanium dan

    gallium arsenide.

    Solar cell merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari

    menjadi arus listrik. Energi matahari sesungguhnya merupakan sumber energi yang paling

    menjanjikan mengingat sifatnya yang berkelanjutan (sustainable) serta jumlahnya yang

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    8/15

    sangat besar. Matahari merupakan sumber energi yang diharapkan dapat mengatasi

    permasalahan kebutuhan energi masa depan setelah berbagai sumber energi konvensional

    berkurang jumlahnya serta tidak ramah terhadap lingkungan. Total kebutuhan energi yang

    berjumlah 10 TW tersebut setara dengan 3 x 1020 J setiap tahunnya.

    Sementara total energi matahari yang sampai di permukaan bumi adalah 2,6 x 1024 Joule

    setiap tahunnya. Sebagai perbandingan, energi yang bisa dikonversi melalui proses

    fotosintesis di seluruh permukaan bumi mencapai 2,8 x 1021 J setiap tahunnya. Jika kita

    lihat jumlah energi yang dibutuhkan dan dibandingkan dengan energi matahari yang tiba di

    permukaan bumi, maka sebenarnya dengan menutup 0,05% luas permukaan bumi (total

    luas permukaan bumi adalah 5,1 x 108 km2) dengan solar cell yang memiliki efisiensi 20%,

    seluruh kebutuhan energi yang ada di bumi sudah dapat terpenuhi.

    Kondisi Solar Cell Saat Ini

    Jumlah energi yang begitu besar yang dihasilkan dari sinar matahari, membuat solar

    cell menjadi alternatif sumber energi masa depan yang sangat menjanjikan. Solar cell juga

    memiliki kelebihan menjadi sumber energi yang praktis mengingat tidak membutuhkan

    transmisi karena dapat dipasang secara modular di setiap lokasi yang membutuhkan.

    Solar cell tidak memiliki ekses suara seperti pada pembangkit tenaga angin serta

    dapat dipasang pada hampir seluruh daerah karena hampir setiap lokasi di belahan dunia

    ini menerima sinar matahari. Bandingkan dengan pembangkit air (hydro) yang dapat

    dipasang hanya pada daerah-daerah dengana aliran air tertentu. Dengan berbagai

    keunggulan ini maka tidak heran jika negara-negara maju berlomba mengembangkan solar

    cell agar dapat dihasilkan teknologi pembuatan solar cell yang berharga eknomis.

    Hingga saat ini total energi listrik yang dibangkitkan dengan solar cell di seluruh

    dunia baru mencapai sekitar 12 GW (bandingkan dengan total penggunaan listrik dunia

    sebesar 10 TW). Dari 12 GW tersebut Jerman merupakan negara terbesar yang telah

    menginstall solar cell nya yaitu sebesar hampir 5 GW. Meskipun begitu setiap tahunnya

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    9/15

    terjadi peningkatan produksi solar cell dimana pada tahun 2008 total produksi solar cell di

    seluruh dunia telah mencapai angka 6,22 GW.

    Nilai produksi yang terus meningkat ini juga terus diikuti dengan upaya untuk

    menurunkan harga solar modul per Watt peaknya. Saat ini harga listrik yang dihasilkan

    oleh solar cell sebesar 50 sen $ setiap kWh yang relatif masih sangat tinggi jika

    dibandingkan dengan pembangkitan dari sumber lainya seperti dari pembangkit termal

    yang hanya sebesar 8 sen $ untuk setiap kWh nya. Berbagai teknologi telah dikembangkan

    dalam proses pembuatan solar cell untuk menurunkan harga produksi agar lebih

    ekonomis. Jenis-jenis solar cell pun saat ini telah berkembang tidak hanya berbasis pada

    kristal semikonduktor silikon tetapi berbagai jenis tipe dari mulai lapisan tipis, organic,

    lapisan single dan multi junction hingga yang terbaru jenisdye sensitized solar cell.

    Jenis Solar Cell

    Cara kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya sebagai partikel.

    Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak

    memiliki dua buah sifat yaitu dapat sebagai gelombang dan dapat sebagai partikel yang

    disebut dengan photon. Penemuan ini pertama kali diungkapkan oleh Einstein pada tahun

    1905. Energi yang dipancarkan oleh sebuah cahaya dengan kecepatan c dan panjang

    gelombang ? dirumuskan dengan persamaan:E = h.c/ ?

    Dengan h adalah konstanta Plancks (6.62 x 10-34J.s)

    c adalah kecepatan cahaya dalam vakum (3.00 x 108m/s).

    Persamaan di atas juga menunjukkan bahwa photon dapat dilihat sebagai sebuah partikel

    energi atau sebagai gelombang dengan panjang gelombang dan frekuensi tertentu . Dengan

    menggunakan sebuah divais semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas dan

    terdiri dari rangkaian dioda tipe p dan n, cahaya yang datang akan mampu dirubah menjadienergi listrik.

    Hingga saat ini terdapat beberapa jenis solar sel yang berhasil dikembangkan oleh

    para peneliti untuk mendapatkan divais solar sel yang memiliki efisiensi yang tinggi atau

    untuk mendapatkan divais solar sel yang murah dan mudah dalam pembuatannya.

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    10/15

    Tipe pertama yang berhasil dikembangkan adalah jenis wafer (berlapis) silikon kristal

    tunggal. Tipe ini dalam perkembangannya mampu menghasilkan efisiensi yang sangat

    tinggi. Masalah terbesar yang dihadapi dalam pengembangan silikon kristal tunggal untuk

    dapat diproduksi secara komersial adalah harga yang sangat tinggi sehingga membuat

    solar sel panel yang dihasilkan menjadi tidak efisien sebagai sumber energi alternatif.

    Sebagian besar silikon kristal tunggal komersial memiliki efisiensi pada kisaran 16-17%,

    bahkan silikon solar sel hasil produksi SunPower memiliki efisiensi hingga

    20%[www.sunpowercorp.com]. Bersama perusahaan Shell Solar, SunPower menjadi

    perusahaan yang menguasai pasar silikon kristal tunggal untuk solar sel.

    Jenis solar sel yang keduaadalah tipe wafer silikon poli kristal. Saat ini, hampir sebagian

    besar panel solar sel yang beredar di pasar komersial berasal dari screen printing jenis

    silikon poli cristal ini. Wafer silikon poli kristal dibuat dengan cara membuat lapisan

    lapisan tipis dari batang silikon dengan metode wire-sawing. Masing-masing lapisan

    memiliki ketebalan sekitar 250?50 micrometer. Jenis solar sel tipe ini memiliki harga

    pembuatan yang lebih murah meskipun tingkat efisiensinya lebih rendah jika

    dibandingkan dengan silikon kristal tunggal. Perusahaan yang aktif memproduksi tipe

    solar sel ini adalah GT Solar, BP, Sharp, dan Kyocera Solar. Divais solar sel ini dalam

    perkembangannya telah mampu mencapai usia aktif mencapai 25 tahun

    Penelitian agar harga solar sel menjadi lebih murah selanjutnya memunculkan

    generasi ketiga dari jenis solar sel ini yaitu tipe solar sel polimer atau disebut juga dengan

    solar sel organik dan tipe solar sel foto elektrokimia. Solar sel organik dibuat dari bahan

    semikonduktor organik seperti polyphenylene vinylene dan fullerene. pada solar sel

    generasi ketiga ini photon yang datang tidak harus menghasilkan pasangan muatan

    tersebut melainkan membangkitkan exciton. Exciton inilah yang kemudian berdifusi padadua permukaan bahan konduktor (yang biasanya di rekatkan dengan organik

    semikonduktor berada di antara dua keping konduktor) untuk menghasilkan pasangan

    muatan dan akhirnya menghasilkan efek arus foto (photocurrent). Meskipun solar sel

    generasi ketiga ini masih memiliki masalah besar dalam hal efisiensi dan usia aktif sel yang

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    11/15

    masih terlalu singkat, solar sel jenis ini akan mampu memberi pengaruh besar dalam

    sepuluh tahun ke depan mengingat hargan dan proses pembuatannya yang sangat murah.

    Konversi Energi pada Solar Cell

    Secara sederhana solar cell terdiri dari persambungan bahan semikonduktor bertipe p dan

    n ( p-n junction semiconductor ) yang jika tertimpa sinar matahari maka akan terjadi aliran

    electron, aliran electron inilah yang disebut sebagai aliran arus listrik.

    Bagian utama perubah energi sinar matahari menjadi listrik adalah absorber (penyerap),

    meskipu demikian, masimg-masing lapisan juga sangat berpengaruh terhadap efisiensi dari

    solar cell. Sinar matahari terdiri dari bermacam-macam jenis gelombang elektromagnetik

    yang secara spectrum. Oleh karena itu absorber disini diharapkan dapat menyerap

    sebanyak mungkin solar radiation yang berasal dari cahaya matahari.

    Lebih detail lagi sinar matahari yang terdiri dari photon-photon, jika menimpa

    permukaaan bahan solar sel ( absorber ), akan diserap, dipantulkan atau dilewatkan begitu

    saja dan hanya foton dengan level energi tertentu yang akan membebaskan electron dari

    ikatan atomnya, sehingga mengalirlah arus listrik. Level energi tersebut disebut energi

    band-gap yang didefinisikan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan untuk

    mengeluarkan elektron dari ikatan kovalennya sehingga terjadilah aliran arus listrik.

    Untuk membebaskan elektron dari ikatan kovalennya, energi foton ( hc/v ) harus sedikit

    lebih besar atau diatas daripada energi band-gap. Jika energi foton terlalu besar dari pada

    energi band-gap, maka extra energi tersebut akan dirubah dalam bentuk panas pada solar

    sel. Efisiensi dari solar cell bisa tinggi maka foton yang berasal dari sinar matahari harus

    bisa diserap yang sebanyak banyaknya, kemudian memperkecil refleksi dan rekombinasi

    serta memperbesar konduktivitas dari bahannya.

    Untuk mendapatkan daya yang cukup besar diperlukan banyak sel surya. Biasanyasel-sel surya itu sudah disusun sehingga berbentuk panel, dan dinamakan panel

    photovoltaic (PV). PV sebagai sumber daya listrik pertama kali digunakan di satelit.

    Kemudian dipikirkan pula PV sebagai sumber energi untuk mobil, sehingga ada mobil

    listrik surya. Sekarang, di luar negeri, PV sudah mulai digunakan sebagai atap atau dinding

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    12/15

    rumah. Bahkan Sanyo sudah membuat PV yang semi transparan sehingga dapat digunakan

    sebagai pengganti kaca jendela.

    Lama Usia dari Solar Cell

    Sebuah PV system dengan perawatan yang baik dapat bertahan hingga lebih dari 20

    tahun. Sebenarnya dengan kondisi dimana sistem solar cell tidak dipindah-pindah dan

    terinterkoneksi langsung pada alat listrik, modul solar cell yang melalui fabrikasi yang baik

    mampu bertahan hingga 30 tahun. Cara terbaik agar sistem solar cell dapat bertahan lama

    serta tetap stabil performansinya (efisiensinya) adalah dengan melakukan pemasangan

    dan perawatan yang sesuai serta dalam waktu yang teratur.

    Berbagai kasus dalam permasalahan solar cell yang paling banyak dijumpai adalah

    dikarenakan buruknya cara pemasangan serta tidak rapinya proses instalasi. Kasus yang

    sering dijumpai tersebut antara lain seperti koneksi yang tidak baik, ukuran kabel yang

    tidak tepat, ataupun komponen yang tidak sesuai untuk aliran DC. Selain itu juga kesalahan

    sering terjadi pada tidak seimbangnya sistem (balance of system , BOS) bagian-bagian yang

    dipasang yaitu kontroler, inverter, serta proteksi komponen.

    Batere dapat lebih cepat rusak jika diberi beban kerja diluar batas spesifikasinya.

    Pada sistem sel surya, batere digunakan dan diberi muatan secara perlahan-lahan bahkan

    hingga periode beberapa hari bahkan sati minggu. Kondisi ini berbeda dengan cara kerja

    batere yang umumnya langsung diisi segera setelah digunakan, yang menyebabkan batere

    pada sistem solar cell dapat lebih cepat rusak jika tidak menggunakan tipe batere yang

    sesuai dengan karakteristik ini.

    Sistem Pembangkit Listrik Solar Cell

    Solar cell merupakan pembangkit yang tidak hanya terdiri dari sistem konversi dari

    photon sinar matahari menjadi arus listrik atau yang diebut sebagai modul photo voltaik.Perlu ada sistem pendukung yang berfungsi menyimpan energi listrik yang dibangkitkan

    agar keluarannya dapat lebih stabil dapat digunakan saat tidak ada sinar matahari atau

    pada saat malam hari. serta Satu unit sistem pembangkit listrik solar cell terdiri dari

    beberapa komponen antara lain adalah:

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    13/15

    1. Modul sel surya atau disebut juga panel Photo Voltaik (Panel PV). Modul sel surya

    terdiri dari beberapa jenis ada yang berkapasitas 20 Wp, 30 Wp, 50 Wp, 100 Wp.

    Modul PV dilihat dari jenisnya dapat berjenis mono kristal, poli kristal, atau

    amorphous.

    2. Penyimpan energi listrik atau dikenal dengan Aki ( battery ) yang bebas perawatan.

    Batere biasanya dapat bertahan 2-3 tahun. Kapasitas batere disesuaikan dengan

    kapasitas modul dan besar daya penggunaan listrik yang diinginkan.

    3. Pengatur pengisian muatan batere atau disebut dengan kontroler pengisian (solar

    charge controller). Komponen ini berfungsi untuk mengatur besarnya arus listrik

    yang dihasilkan oleh modul PV agar penyimpanan ke batere sesuai dengan kapasitas

    batere.

    4.

    Inverter, merupakan modul untuk mengkonversi listrik searah (dc) menjadi listrik

    bolak-balik (ac). Komponen ini digunakan ketika penggunaan listrik yang diinginkan

    adalah bolak-balik (ac). Meskipun begitu saat ini sudah banyak terdapat alat-alat

    elektronik maupun lampu penerang yang menggunakan tipe arus searah sehingga

    beberapa sistem solar cell tidak membutuhkan inverter ini.

    5. Kabel (wiring), yang merupakan komponen standar sebagai penghubung tempat

    mengalirkan arus listrik.

    6.

    Mounting hardware atau framework, yang merupakan pendukung untuk

    menempatkan atau mengatur posisi solar panel agar dapat menerima sinar

    matahari dengan baik. Biasanya framework digunakan untuk menempatkan solar

    panel pada posisi yang lebih tinggi dari bagian lain yang ada disekitarnya.

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    14/15

    BAB III

    KESIMPULAN

    Pertumbuhan teknologi sel surya di dunia memang menunjukkan harapan akan

    solar sel yang murah dengan memiliki efisiensi yang tinggi. Sayangnya sangat sedikit

    peneliti di Indonesia yang terlibat dengan hiruk pikuk perkembangan tentang teknologi sel

    surya ini. Sudah seharusnya pemerintah secara jeli melihat potensi masa depan Indonesia

    yang kaya akan sinar matahari ini dengan mendorong secara nyata penelitian dan

    pengembangan industri di bidang energi surya ini.

  • 5/21/2018 Makalah Solar Cell

    15/15

    REFERENSI

    M. Matsumura, Utilization of Solar Cell, Lecture Notes Research Center for Solar Energy

    Chemistry, Osaka University 2009.

    Smestad, Greg P. , Optoelectronics of Solar Cells. SPIE Press: Washington 2002.

    K. West, Solar Cell Beyond Silicon, Riso International Energy Confrence, 2003.

    M. Gratzel, Nature 414 (2001) 338.

    S.M. Sze, Physics of Semiconductor Devices 2nd edition, Chapter 14, John Wiley and Sons

    1981.

    Wikipedia encyclopedia, Solar cell, 2005 (http://en.wikipedia.org/wiki/solar_cell)

    C. J. Brabec, N.S. Sariciftci, J.C. Hummelen, Advanced Functional Materials, 11 (2001) 15.

    B.A. Gregg, J. Phys. Chem. B 107 (2003) 4688.

    Brian Yuliarto, Serba-serbi Energi, Penerbit ISTECS 2005.