makalah softskill bab 3 (kamal qrimly / 14412018)

15
TUGAS SOFTSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB III Disusun Oleh: KAMAL QRIMLY 14412018 Dosen Pembimbing: INA HELIANY SH., MH. FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014

Upload: kamal-qrimly

Post on 19-Jul-2015

107 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

TUGAS SOFTSKILL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB III

Disusun Oleh:

KAMAL QRIMLY

14412018

Dosen Pembimbing:

INA HELIANY SH., MH.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2014

Page 2: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………….……………………......................................1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………….…..…………………………………………2

1.2 Landasan Hukum……………….……..…………………………………..…..3

1.3 Tujuan……………………………...…..………………………………..…….3

1.4 Tinjauan Pustaka….………………...….……….…………………………….3

BAB 2 PERMASALAHAN………….……….………………………………………...5

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Ketahanan Nasional…..…….……………………………………6

3.2 Asas-asas dan sifat Ketahanan Nasional..……………………………………6

3.3 Pengaruh Aspek dan Ketahanan Nasional.………..…………………………9

3.4 Keberhasilan KetahananNasional…………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..………….14

Page 3: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

“Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional

yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan megatasi Ancaman, Gangguan,

Hambatan, Tantangan (AGHT) baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri untuk

menjamin identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapi

tujuan nasionalnya.”

Ketahanan nasional adalah konsisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan, dengan

pembinaan sejak dini, sinergik dan

kontinue, secara pribadi, keluarga, daerah dan nasional.

Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional, berdasarkan pemikiran geostrategis berupa : konsepsi yang dirancang dan

dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografis Indonesia.

Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, kehidupan bangsa Indonesia tidak luput dari gejolak dan

ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan eksistensi

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti :

- Agresi Militer Belanda.

- Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain-lain.

- Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber Daya

Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia menjadi

ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak negatif

yang dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia.

Meskipun dihadapkan terhadap tantangan tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu

bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, hal itu menunjukan bangsa Indonesia

mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung kemampuan mengembangkan

kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi Ancaman, Gangguan , Hambatan dan

Tantangan (AGHT).

Negara Indonesia adalah negara hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka, dan

kesemuannya ditunjukan untuk menjaga ketertiban seluruh masyarakat Indonesia.

Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai UUD 1945 sebagai konsutitusinya, dimana

system pemerintahan negara tertuang di dalamnya.

Sehingga kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional yang

didasari oleh :Pancasila sebagai landasan idiil.

- UUD 1945 sebagai landasan konstitusionil.

- Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.

Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung

Page 4: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

3

kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk

tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.

1.2 Landasan Teori

Manusia Berbudaya

Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal, dan

ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan

kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik materil maupun spiritual.Oleh karena itu

manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan :

- Tuhan = Dinamakan Agama.

- Cita-cita = Dinamakan Idiologi.

- Kekuasaan/kekuatan = Dinamakan Politik.

- Pemenuhan Kebutuhan = Dinamakan Ekonomi.

- Manusia = Dinamakan Sosial.

- Rasa Keindahan = Dinamakan Seni/Budaya

- Pemanfaatan Alam = Dinamakan IPTEK.

- Rasa Alam = Dinamakan Pertahanan dan Keamanan.

Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi dalam

proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah

internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi

1.3 Tujuan

Tujuan ketahanan nasional pada dasarnya untuk menghadapi ancaman, tantangan,

hambatan, dan gangguan (AHTG). Jadi semakin kuat ketahanan nasional suatu bangsa

semakin dapat menjamin kelangsungan hidup atau survival hidup suatu bangsa dan Negara.

Oleh karena itu, sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana membangun ketahanan

nasional nasional secara bottom up approach melalui pembinaan tingkat ketahanan dari mulai

ketahanan nasional, ketahanan daerah, ketahanan lingkungan, ketahanan keluarga dan

ketahanan pribadi. Dengan pembangunan ketahanan nasional melalui pendekatan dari bawah

maka diharapkan dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang menjamin kelangsungan

hidup bangsa dan Negara dan sekaligus pelaksanaan pembangunan di berbagai daerah.

1.4 Falsafah dan Ideologi Negara

Falsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari makna

falsafah dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:

- Alinea pertama menyebutkan:

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka

penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan

perikeadilan.”

Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.

Page 5: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

4

- Alinea kedua menyebutkan:

“dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia

dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan

Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.”

Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).

- Alinea ketiga menyebutkan:

“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur

supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

Kemerdekaannya.”

Maknanya: bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara

harus mendapat ridlo Allah yang merupakan dorongan spiritual.

- Alinea keempat menyebutkan:

“Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka

disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik Indonesia

yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan:”

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 6: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

5

BAB II

PERMASALAHAN

1. Apa pengertian Ketahanan Nasional?

2. Apa asas-asas dan sifat Ketahanan Nasional?

3. Apa pengaruh aspek Ideologi?

4. Apa keberhasilan Ketahanan Nasional?

Page 7: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

6

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Ketahanan Nasional

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang

berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan

nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik

yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang

dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar

dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya.

Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki

kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.

Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak

statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu

ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman

yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.

Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya.

Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya. Untuk mengetahui ketahanan nasional,

sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan

kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan

ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.

Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan

gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan,

serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam

ataupun dari luar.

3.2 Asas-asas dan sifat Ketahanan Nasional

a).Asas kesejahteraan dan keamanan

Kesejahteraan dan keamanan dapa dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan

merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dalamkehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan

nasional tidak akan berlangsung. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan

keamanan yang dicapai merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Asas ini

Page 8: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

7

merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu

maupun masyarakat atau kelompok.

b).Asas komprehensif/menyeluruh terpadu

Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek

tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan

seimbang.

c).Asas kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa

dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan

kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga

dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

d).Asas Mawas diri ke Dalam dan Mawas ke Luar.

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa

yang saling berinteraksi. Di samping itu, system kehidupan nasional juga berinteraksi

dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul

berbagai dampak, baik yang bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan

sikap mawas ke dalam maupun ke luar.

e).Mawas ke Dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan

nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk

meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini

tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme

sempit.

f).Mawas ke Luar

Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisifasi dan berperan serta mengatasi

dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi

dan ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu

mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk

daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk

kerjasama yang saling menguntungkan.

Page 9: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

8

Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong

royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan. Perbedaan tersebut

harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang

menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.

Ciri-ciri Ketahanan Nasional

Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang

Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan

kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan

mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar

maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak Di dasarkan pada metode

astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata

yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam,

dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Sifat-sifat Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung

dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:

a).Mandiri

Ketahanan Nasional percaya pada kemanpuan dan kekuatan sendiri serta pada

keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidakmudahmenyerah dengan

tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian

(independency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling

menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).

b).Dinamis

Ketahanan Nasional tidaklah tetap, ia dapat meningkat atau turun tergantung pada

situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai

dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan

Page 10: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

9

itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional

harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk

pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

c).Manunggal

Ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan

perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

d).Wibawa

Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dan

berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Dengan

demikian diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan mendapat

perhatian dari bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Berdasarkan

dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan

nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai

penyelenggara kehidupan nasional.

e).Konsultasi dan Kerjasama

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan

antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih

mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan

mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

3.3 Pengaruh aspek Ideologi

Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang

memberikan motivasi.

Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh

bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat

memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi

bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah

itu sendiri.

1. IDEOLOGI DUNIA

A.Liberalisme (Individualisme)

Page 11: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

10

Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang

(individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang

melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk

penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan.

Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan

pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.

Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski

B. Komunisme

(ClassTheory)

Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.

Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh),

oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut

kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan /

mempertahankannya, komunisme akan:

- Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta

- menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

- Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.

- Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.

- Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan

masyarakat dengan revolusi.

C. Paham Agama

Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada

falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam

kehidupan dunia.

2. IDEOLOGI PANCASILA

Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa

Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan

pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.

Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia

yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional

dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang

dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan

ideologi bangsa dan negara Indonesia.

Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan

kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang

konsisten dan berlanjut.

Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:

- Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.

Page 12: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

11

- Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu

membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

- Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam

masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan

wilayah.

- Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan

hal yang sangat mendasar.

- Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari

tumbuhnya materialisme dan sekularisme

- Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke

dalam mata pelajaran lain

3.4 Keberhasilan Ketahanan Nasional

Sejak negara Indonesia merdeka tidak luput dari gejolak dan ancaman yang

membahayakan kelangsungan hidup bangsa.Tetapi bangsa Indonesia mampu

mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu

menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.Ditinjau dari geopolitik dan

geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan

penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan

perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung

memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat

mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu

bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan

ancaman hambatan dan gangguan dari manapundatangnya. Hal inilah yang dinamakan

ketahanan nasional.Ketahanan Nasional mempunyai aspek utama, yaitu Kesejahteraan dan

Keamanan.

Kesejahteraan dan Keamanan adalah dua aspek dari Ketahanan Nasionalyang dapat

dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan. Jadi untuk mencapai suatu kesejahteraan kita wajib

menjaga dan memperjuangkan keamanan suatu negara,sedangkan pada tingkat perjuangan

lain mungkin juga titik berat harus pada Keamanan. Sebab sepertidalam ilmu hitung apabila

kita kalikan satu angka dengan nol, hasilnya menjadi nol pula.Jadi kalau salah satu aspek

sama sekali tidak diperhatikan, Ketahanan Nasional akan sama dengan nol atau tidak ada

Ketahanan Nasional. Paling baik adalah kalau kita dapat membentuk kondisi harmonis antara

Page 13: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

12

Kesejahteraan dan Keamanan, meskipun hal itu tidak mudah tercapai.Ancaman dan tantangan

di berbagai aspek kehidupan

Di bidang ideologi ancaman-ancaman berupa :

1.Campur tangan asing yang menyebabkan disintegrasi

Tak dapat dipungkiri, diintegrasi selalu menjadi ancaman yang harus diwaspadai oleh

Indonesia. Tidak jarang muncul intervensi negara asing,dengan maksud tertentu, yang turut

mendorong terjadinya diintergrasi ini.Contohnya adalah yang terjadi sewaktu usaha

pemisahan diri Timor Leste.Saat itu,para pejuang daerah mendapat bantuan senjata dari

NegaraAustralia.Hal ini mengancam salah satu sila dalam Pancasila yaitu

silaketiga,”Persatuan Indonesia”.a

2.Semakin besarnya pengaruh budaya asing

Pada era globalisasi ini, penyebaran pengaruh suatu kebudayaan menjadisemakin mudah

dilakukan melalui berbagai media yang ada. Pengaruhkebudayaan asing ini memberikan

banyak keuntungan dari budaya- budayanya yang positif, namun tidak jarang pula yang

masuk justru adalah budaya yang negatif.Salah satu contoh budaya yang negatif ini adalah

seks bebas

Budaya seks bebas amat bertentangan dengan adat ketimuran yang masihdianut sebagian

besar warga Negara Indonesia dan paham ideologi pancasila,terutama sila

pertama,”Ketuhanan Yang Maha Esa” dimana seks bebas ini bertentangan dengan norma-

norma agama yang ada.

3.Pengaruh paham liberalisme dalam bidang ekonomi

Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita menganut ekonomi pancasila, namun pada

kenyataannya semakin lama perekonomianIndonesia semakin condong ke paham liberal,yang

salah satu pahamnyaadalah persaingan bebas dimana yang kuatlah yang akan bertahan. Hal

ini bertentangan dengan sila kedua dan sila kelima dari Pancasilayaitu,”Kemanusiaan yang

adil dan beradab” dan “Keadilan sosial bagiseluruh rakyat Indonesia”.Bila kita terus

mengikuti paham yang kuatlah yang bertahan, maka rakyatkecil atau yang lemah akan kalah

dan dimanfaatkan oleh yang kuat untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin,sehingga

kemanusiaan oranglemah tersebut terinjak-injak dan tidak ada lagi keadilan sosial,

karenasemua yang ada dimanfaatkan oleh yang kuat tanpa memedulikan saudara sebangsanya

lagi.

Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa negara Indonesia secara individual sudah berhasil dalm

mempertahankan ketahanan nasional namun secara universal Indonesia masih ada hal-hal

Page 14: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

13

yang harus di perhatikan lagi dalam mempertahankan ketahanan nasional Indonesia

sehinggga Indonesia bisa menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai NKRI.

Page 15: Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)

14

DAFTAR PUSTAKA

http://adityaramadhanim.wordpress.com/2013/05/06/ketahanan-nasional-latar-belakang-

tujuan-nasional-falsafah-ideologi-negara/

http://milalanasution.wordpress.com/2013/04/22/pengertian-ketahanan-nasional-bangsa-

negara-indonesia/

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/11/makalah-tentang-ketahanan-sosial.htm

http://andrifauzi.blogspot.com/2013/05/keberhasiln-ketahanan-nasional.html